BAB I PENDAHULUAN

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial
lain, kegiatan berbahasa baru terwujud apabila manusia terlibat di dalamnya. Di
dalam berbicara, pembicara dan lawan bicara menyadari bahwa ada kaidah-kaidah
yang mengartur tindakannya dan ucapan lawan bicaranya. Setiap peserta tindak
bicara bertanggung jawab terhadap tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah
kebahasaan di dalam interaksi lingual (Alan dalam I Dewa Putu Wijana, 1996:
52).
Bahasa sebagai sarana komunikasi dalam berinteraksi dengan manusia lain
untuk menerima dan memberi informasi, pesan, berita, ide, gagasan, perasaan,
ataupun wujud pengetahuan yang lain. Bahasa adalah alat komunikasi yang
universal. Selain digunakan sebagai alat berinteraksi langsung di dalam
masyarakat, bahasa juga digunakan sebagai penyampai pesan, berita, dan amanat
pada media-media komunikasi lainnya. Seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta semakin beragamnya kebutuhan manusia.
diciptakan alat komunikasi untuk mempermudah proses komunikasi.
Media komunikasi yang diciptakan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, dan bulletin) dan media elektronik
(handphone, televisi, radio, dan komputer). Radio adalah siaran (pengiriman)
suara atau bunyi gelombang elektromagnetik. Radio merupakan salah satu jenis
commit to user
1
2
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
media massa komunikasi elektronik yang hampir setiap hari didengarkan. Radio
sebagai media elektronik yang ada selain televisi, menjadi salah satu media
hiburan, pendidikan dan informasi yang diminati masyarakat.
Radio milik Pemerintah di Surakarta adalah Radio Republik Indonesia
(RRI). RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang dalam
siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. RRI berkedudukan
sebagai lembaga penyiaran publik yang independen, netral dan tidak komersial.
Selain memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat, RRI turut
menyelenggarakan siaran yang bertujuan mengembangkan budaya bangsa dengan
menyajikan siaran yang bertujuan
menggali, melestarikan budaya daerah di
tengah maraknya arus budaya modern. Salah satu diantaranya adalah siaran
sandiwara radio yang menggunakan bahasa Jawa, selanjutnya peneliti singkat
menjadi SRBJ.
Sandiwara radio adalah sandiwara yang disiarkan melalui radio atau
diterbitkan melalui media audio tanpa adanya komponen visual. Dengan tidak
adanya komponen visual, kekuatan sandiwara radio bergantung pada musik dan
efek suara dialog untuk membantu dan memudahkan pendengar membayangkan
karakter dan isi cerita. SRBJ adalah sandiwara disiarkan dengan menggunakan
percakapan berbahasa Jawa, dengan tema dan latar budaya Jawa beserta seluk
beluk masalah kehidupan masyarakat yang kompleks. Dalam siarannya, SRBJ ada
yang berwujud drama dan drama non seri. SRBJ disiarkan setiap hari Senin
malam pukul 22.00 pada frekuensi siaran Pro I.
commit to user
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Apabila ditinjau dari aspek lingusitik, SRBJ memiliki kekhasan baik dalam
penggunaan bahasa yang dituturkan oleh tokoh-tokohnya maupun dari segi isi
cerita. Seperti mengangkat tema cerita berdasarkan peristiwa faktual, pemilihan
nama tokoh dan karakter penulis menggunakan nama yang sering digunakan dan
mencerminkan masyarakat Jawa, pengarang
juga menyelipkan beberapa
kebiasaan atau adat masyarakat Jawa yang menjadikan naskah sandiwara
mempunyai tema yang kuat serta adanya implikatur-implikatur tuturan dimana
makna tuturan berbeda dari apa yang tersirat (eksplisit). Penulis tertarik dengan
penggunaaan bahasa tulis yang berupa dialog atau percakapan berbahasa Jawa
dalam SRBJ.
 IMPLIKATUR MENJENGKELKAN MT
Bentuk Tuturan
[…]
Tarsih
:
: Pak’e kae yen dikandani ngeyele ora jamak kok
Mbok… tiwas kesel sing ngandani.. apa meneh
Yu Atin kae.. padha dene.. mbok menawa mati
wong loro kuwi..
‘Bapak itu kalau diberi tahu susah sekali bu…
daripada capek sendiri yang memberi tahu…
apalagi Yu Atin itu, sama saja… siapa tahu mati
mereka itu..’
[…]
(SRBJ/ST 49/34)
Permasalahan yang ada, dikaji dengan menggunakan teori pragmatik yaitu
tindak tutur yang memfokuskan diri pada interperetasi atau pemaknaan terhadap
suatu ujaran sebagai landasan teorinya. Dengan
pertimbangan bahwa dalam
penggunaan bahasa tulis dalam dialog naskah SRBJ muncul keterkaitan bahasa
dengan unsur-unsur eksternal bahasa yang menjadi ciri khas dari ilmu pragmatik.
Ilmu pragmatik ialah ilmu yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal,
commit to user
4
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
artinya bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan dalam komunikasi dan
dipelajari dalam ilmu pragmatik (I Dewa Putu Wijana, 1996: 1). Hal inilah yang
menjadikan ilmu pragmatik tepat apabila untuk menjawab permasalahan yang
dipertanyakan dalam penelitian ini.
Penelitian mengenai tuturan-tuturan yang ada dalam naskah drama SRBJ,
yaitu mengenai tindak tutur ekspresif yang disiarkan melalui media komunikasi
elektronik seperti di RRI Surakarta melalui gelombang frekuensi Pro I. Berbeda
dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yang menggunakan sumber data
penelitian berupa pementasan ketoprak, pementasan wayang, instansi pemerintah,
dan naskah drama panggung, sebagai sumber data penelitian dalam penelitian.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti penggunaan bahasa yang ada
dalam naskah dialog SRBJ yang berjudul Setya Tuhu (04 Desember 2012), Ora
Atos Kaya Watu (03 Januari 2013) dan Legawa (Juni 2014) karya Kusuma
Danang Joyo. Penelitian terfokus pada masalah jenis tindak tutur ekspresif dan
implikaturnya saja. Selain itu, penelitian ini dilakukan berdasarkan pertimbangan
sebagai berikut.
1. Adanya implikatur tuturan atau tujuan tuturan yang disampaikan penutur
kepada mitra tutur, di dalam naskah drama SRBJ dengan judul Setya
Tuhu, Ora Atos Kaya Watu dan Legawa karya Kusuma Danang Joyo.
2. Adanya pesan moral, dan kritik sosial yang disampaikan dalam naskah
drama yang berjudul Setya Tuhu, Ora Atos Kaya Watu dan Legawa karya
Kusuma Danang Joyo yang dapat diapresiasi oleh pembaca.
commit to user
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Percakapan yang terdapat dalam naskah drama tersebut memenuhi
subkategori tindak tutur ekspresif. Sehingga dapat mengetahui bagaimana
penutur mengungkapkan kondisi psikologis penutur terhadap keadaan
yang sedang dihadapi melalui tuturannya. (Marah, jengkel, dll).
4. Penelitian dengan sumber data dari media elektronik, yang menjadikan
naskah sandiwara radio sebagai sumber data penelitian dan dikaji dengan
kajian pragmatik belum pernah dilakukan sebelumnya.
Dari penjelasan di atas, mengenai latar belakang adanya penelitian ini,
sejumlah alasan penelitian telah cukup memaparkan penelitian ini dilakukan. Oleh
karena itu, sebagai judul dari penelitian ini adalah Tindak Tutur Ekspresif
dalam Tiga Judul Naskah Sandiwara Radio Berbahasa Jawa Karya Kusuma
Danang Joyo di Radio Republik Indonesia (RRI) Surakarta (Sebuah Kajian
Pragmatik).
B. Pembatasan Masalah
Penggunaan bahasa yang digunakan dalam naskah SRBJ sangat luas.
Untuk menghindari agar kajian penelitian tidak membias, peneliti hanya akan
memfokuskan analisis tentang bentuk, tuturan, dan karakteristik tuturan yang
mengandung tindak tutur ekspresif bahasa Jawa dalam naskah sandiwara radio
berbahasa Jawa di Radio RRI Surakarta.
commit to user
6
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut.
1. Jenis tindak tutur ekspresif bahasa Jawa apa saja yang terdapat dalam
naskah sandiwara radio berbahasa Jawa di radio RRI Surakarta?
2. Bagaimana implikatur dalam tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam
naskah sandiwara radio berbahasa Jawa di radio RRI Surakarta?
3. Tindak tutur ekspresif apa yang paling dominan dalam naskah sandiwara
radio berbahasa Jawa di radio RRI Surakarta?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan jenis-jenis tindak tutur ekspresif bahasa Jawa dalam
naskah drama sandiwara radio berbahasa Jawa di radio RRI Surakarta.
2. Menjelaskan implikatur dalam tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam
naskah drama sandiwara radio berbahasa Jawa di radio RRI Surakarta.
3. Mendeskripsikan tindak tutur ekspresif yang paling dominan dalam
naskah sandiwara radio berbahasa Jawa di radio RRI Surakarta .
commit to user
7
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah
diharapkan mampu
memberikan tambahan pengetahuan dalam bidang kebahasaan mengenai
tindak tindak tutur ekspresif berbahasa Jawa secara pragmatik.
2. Manfaat Praktis
2.1 Menambah wawasan bagi pembaca atau
masyarakat untuk
mengetahui penggunaan tindak tutur ekspresif bahasa Jawa dalam
naskah sandiwara radio berbahasa Jawa di radio RRI Surakarta.
2.2 Dapat memberikan bahan pertimbangan ke arah usaha pembelajaran
pemakaian bahasa Jawa
2.3 Dapat dipakai sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini meliputi lima bab, dan
diuraikan sebagai berikut.
BAB I Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori, meliputi pengertian pragmatik, situasi tutur,
tindak tutur ekspresif, konteks, implikatur, sandiwara, tinjauan pustaka dan
kerangka berpikir.
commit to user
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III Metode Penelitian, meliputi jenis penelitian, data dan sumber
data penelitian, alat penelitian, populasi dan sampel, metode dan teknik
pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, dan metode penyajian
hasil analisis data.
BAB IV Analisis Data dan Pembahasan, merupakan hasil analisis
dari keseluruhan data mengenai tindak tutur ekspresif dalam dalam naskah
Sandiwara Radio berbahasa Jawa di Radio RRI Surakarta..
BAB V Penutup, berisi simpulan dan saran dari hasil penelitian yang
telah dilakukan.
commit to user
Download