lama pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan dengan penurunan

advertisement
LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN
PENURUNAN LIBIDO DI BPS NY “M” DESA TOSARI
KECAMATAN TOSARI KABUPATEN PASURUAN
GALUH SUKMAWATI
11002198
Subject : Kontrasepsi Suntik, Libido, Seluruh akseptor KB suntik 3 bulan
DESCRIPTION
Libido atau bangkitnya gairah seksual wanita merupakan aktifitas seksual
yang nyaman dan menyenangkan. Naik turunnya libido diduga berhubungan erat
dengan kondisi tubuh seseorang. Selain itu pemakaian kontrasepsi pil, suntik 3
bulan dalam jangka waktu lama juga dapat menurunkan libido. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui apakah lama pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan
dapat menurunkan libido wanita di BPS Ny “M” Desa Tosari Kecamatan Tosari
Kabupaten Pasuruan.
Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan
“Cross Sectional”. Variabel independennya adalah lama penggunaan kontrasepsi
KB suntik 3 bulan dan Variabel dependennya adalah penurunan libido. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan di BPS Ny “M”
sebanyak 90 akseptor. Sampel berjumlah 73 responden diambil menggunakan
teknik simple random sampling. Sumber data berupa data primer yang
dikumpulkan melalui kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistik chi
square.
Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden sudah memakai KB
suntik selama lebih dari 2 tahun yaitu sebanyak 44 orang (60,3%) dan sebagian
besar responden mengalami penurunan libido yaitu sebanyak 43 orang (58,9%).
Hasil uji chi square didapatkan Nilai signifikansi uji chi square = 0,007 <
0,05 sehingga H1 di terima dan H0 ditolak sehingga terdapat hubungan lama
pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan dapat menurunkan libido pada wanita.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara fakta dilapangan
dengan teori yang ada. Penurunan libido yang terjadi dapat diatasi dengan selalu
menjaga keharmonisan keluarga dan selalu membicarakan masalah-masalah yang
terjadi dengan suami sehingga kedekatan suami istri lebih terjaga. Petugas
kesehatan harus memberikan konseling bagi ibu yang mengalami efek samping
penurunan libido. Selain itu bisa dilakukan pemindahan alat kontrasepsi yang
lebih cocok dengan kondisi ibu.
ABSTRACT
Libido or sexual arousal female sexual activity that is pleasant and
enjoyable. Rise and fall of libido allegedly closely associated with the condition of
a person's body. In addition the use of contraceptive pills, injections 3 months in
the long term can also lower libido. The purpose of this study was to determine
whether the use of the old 3-month injectable contraceptives may decrease a
woman's libido in BPS Mrs. "M" Tosari Village Tosari District of Pasuruan.
This research uses the analytical method with a "cross-sectional".
Independent variable is the old injectable contraception use 3 months and the
dependent variable is decreased libido. The population in this study were all 3month injectable acceptors in BPS Mrs. "M" 90 acceptors. The sample totaled 73
respondents drawn using simple random sampling technique. Sources of data in
the form of primary data collected through questionnaires. Data analysis using
chi-square statistical test.
The results showed the majority of respondents are already using
contraception injections for more than 2 years as many as 44 people (60.3%) and
the majority of respondents experienced a decrease in libido as many as 43 people
(58.9%).
The results obtained chi square chi square test of significance value =
0.007 <0.05 so that H1 and H0 rejected accepted that there is a relationship long
3-month injectable contraceptive use can decrease libido in women.
The results showed the correspondence between the facts in the field with
existing theories. Decreased libido that occurs can be overcome by always
maintaining family harmony and always talk about the problems that occur with a
married man so that proximity is more awake. Health care workers should provide
counseling for women with decreased libido. In addition to displacement of
contraception are more suitable to the condition of the mother.
Keywords: Injectable Contraception, Libido
Contributor
Date
Type Material
Identifier
Right
Summary
: 1. Sri Wardini, M.Kes
2. Nurun Ayati Khasanah, S.ST.,S.KM
: 31 Mei 2014
: Laporan Penelitian
:: Open Document
:
LATAR BELAKANG
Hubungan seks manusia merupakan pencetusan dari cinta antar individu,
dimana daya tarik dan panca indra ikut berperan. Oleh karena itu, dalam
hubungan seks bukan hanya alat kelamin dan daerah erogen yang ikut berperan
tetapi juga psikologis dan emosi. Hal tersebut akan mempengaruhi keinginan
untuk melakukan hubungan seksual (libido) (Manuaba, 2004:13). Naik turunnya
libido diduga berhubungan erat dengan kondisi tubuh seseorang. Kondisi
kelelahan setelah bekerja keras seharian, gaya hidup yang tidak sehat, seperti
merokok, minuman keras, narkoba, stress dan adanya kelainan seksual. Selain itu
pemakaian kontrasepsi pil, suntik 3 bulan dalam jangka waktu lama juga dapat
menurunkan libido (Noprisanti, 2012)
Kontrasepsi suntik di Indonesia merupakan salah satu kontrasepsi yang
populer. Kontrasepsi suntik yang digunakan ialah log-actingprogestin, yaitu
NorietindromEnantat (NETEN) danDepomedriksinProgesteroneAcetat (DMPA)
(Sarwono, 2005). Menurut Brian tahun 2003 kontrasepsi oral menduduki
peringkat ke dua setelah kontrasepsi suntik. Dengan persentase kontrasepsi suntik
paling banyak digunakan oleh wanita di Indonesia 35,2%, pil KB digunakan
sebanyak 28,1% IUD (IntraUterineDivice) 18,8%, implant12,4%, sterilisasi 5,5%,
dan kontrasepsi lainnya 1,0%. Hampir 80% akseptor metode suntik 3 bulan yang
telah menggunaka metode suntik lebih dari 2 tahun mengalami perubahan libido
(Pendit, 2006:1)
Metode suntik 3 bulan membuat kegiatan seks menjadi hal yang dilematis
dalam penggunaannya. Hal ini dikarenakan pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan
yang lama yaitu lebih dari 2 tahun, mengakibatkan penumpukan
hormoneprogesterone di dalam tubuh sehingga hormon esterogen tertekan.
Penurunan hormon esterogen ini akan mempengaruhi keluarnya hormon
testosterone. Padahal hormon ini sebagai pemicu gairah seksual atau libido.
Hormon testosterone diproduksi 0,5 mg per hari pada wanita, sedangkan pada
laki-laki 6-8 mg per hari. Sedangkan akseptor yang menggunakan kontrasepsi
suntik 1-2 tahun mengalami perubahan libido dalam batas ringan (Yulia, 2007:1)
Penurunan libido dapat berakibat terganggunya aktifitas seksual ereksi,
ejakulasi, dan orgasme. Bahkan penurunan libido dapat mengakibatkan tidak
adanya hubungan seksual pada setiap pasangan. Untuk itu, perlu dilakukan
pengobatan dalam mengatasi gangguan libido misalnya konsultasi dan diagnosis
penyakit , pemberian obat-obatan, menerapkan pola hidup sehat, menjauhi hidup
stress dan olah raga secara teratur (Nada, 2005:1)
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan
“Cross Sectional” . Variabel independennya lama pemakaian kontrasepsi suntik
3 bulan dan Variabel dependennya penurunan libido. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan di BPS Ny “M” Desa Tosari
Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan sebanyak 90 akseptor KB. Sampel
berjumlah 73 responden diambil menggunakan teknik simple random sampling.
Sumber data berupa data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner. Analisa
data menggunakan uji statistik chisquare.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Distribusi frekuensi responden berdasarkan Usia Ibu didapatkan data bahwa
sebagian besar responden berusia 20-35 tahun yaitu sebanyak 37 orang (50,7%).
Hampir setengah responden berusia < 20 tahun yaitu 19 responden (26%). Dan
sebagian kecil berusia > 35 tahun yaitu 17 responden (23,3%).
Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pendidikan ibu didapatkan data
bahwa hampir setengah responden lulusan pendidikan menengah (SMA) yaitu
sebanyak 32 orang(43,8%). Hampir setengah responden lulusan pendidikan dasar
SD-SMP yaitu 22 responden (30,1%). Dan hampir setengah responden lulusan
pendidikan tinggi yaitu 19 responden (26%)
Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pekerjaan Ibu didapatkan data
bahwa sebagian besar responden berstatus bekerja yaitu sebanyak 46 orang(63%).
Dan hampir setengah responden tidak bekerja yaitu 27 responden (37%).
Distribusi frekuensi responden berdasarkan paritas didapatkan data bahwa
hampir setengah responden adalah ibu primipara atau masih mempunyai satu anak
sebanyak 34 orang (46,6%). Hampir setengah responden adalah ibu multipara
yaitu 31 responden (46,6%). Dan sebagian kecil responden adalah ibu grandemulti
yaitu 8 responden (11%).
Distribusi responden berdasarkan lama penggunaan KB suntik 3 bulan
didapatkan data bahwa sebagian besar responden sudah memakai KB suntik 3
bulan selama lebih dari 2 tahun yaitu sebanyak 44 orang (60,3%). Hampir
setengah responden sudah memakai KB suntik < 2 tahun yaitu 29 responden
(39,7%)
Distribusi responden berdasarkan penurunan libido didapatkan data
sebagian besar responden mengalami penurunan libido yaitu 43 orang (58,9%).
Hampir setengah responden tidak mengalami penurunan libido yaitu 30
responden (41,1%).
Berdasarkan hasil penelitian pada tabulasi silang lama pemakaian
kontrasepsi suntik 3 bulan dengan penurunan libido pada wanita di BPS NY “M”
dapat diketahui bahwa dari 29 responden yang memakai KB suntik kurang dari 2
tahun didapatkan sebagian besar tidak mengalami penurunan libido yaitu
sebanyak 18 responden (62,1%). Sedangkan dari 44 responden yang memakai KB
suntik lebih dari 2 tahun sebagian besar mengalami penurunan libido yaitu
sebanyak 32 responden (72,7%). Berdasarkan tabulasi silang data disimpulkan
bahwa semakin lama pemakaian KB suntik responden cenderung mengalami
penurunan libido.
Setelah mengetahui hasil tabel tabulasi silang selanjutnya dilakukan
perhitungan dengan SPSS versi 15 menggunakan chi square dengan tingkat nilai
kemaknaan α : 0,05. Hasil uji chi square didapatkan Nilai signifikansi uji chi
square = 0,007< 0,05 sehingga H1 di terima dan H0 ditolakyang artinya terdapat
hubungan lama pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan dapat menurunkan libido
pada wanita di BPS Ny “M” Desa Tosari Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara fakta dilapangan
dengan teori yang ada. Menurut Yulia (2007). Metode suntik 3 bulan membuat
kegiatan seks menjadi hal yang dilematis dalam penggunaannya.Hal ini
dikarenakan pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan yang lama yaitu lebih dari 2
tahun, mengakibatkan penumpukan hormone progesterone di dalam
tubuhsehingga hormon esterogen tertekan. Penurunan hormon esterogen ini akan
mempengaruhi keluarnya hormon testosterone. Padahal hormon ini sebagai
pemicu gairah seksual atau libido. Hormon testosterone diproduksi0,5 mg per hari
pada wanita, sedangkan pada laki-laki 6-8 mg per hari. Sedangkan akseptor yang
menggunakan kontrasepsi suntik 1-2 tahun mengalami perubahanlibido dalam
batas ringan.Penurunan libido dapat berakibat terganggunya aktifitas seksual
ereksi, ejakulasi, dan orgasme. Bahkan penurunan libido dapat mengakibatkan
tidak adanya hubungan seksual pada setiap pasangan. Untuk itu, perlu dilakukan
pengobatan dalam mengatasi gangguan libido misalnya konsultasi dan diagnosis
penyakit , pemberian obat-obatan, menerapkan pola hidup sehat, menjauhi hidup
stress dan olah raga secara teratur Penurunan libido yang paling kuat dirasakan
responden adalah seminggu setelah penyuntikan dilakukan, namun libido kembali
menjadi normal ketika 2 bulan lebih setelah penyuntikan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul lama pemakaian kontrasepsi KB
suntik 3 bulan di BPS Ny “M” Desa Tosari Kecamatan Tosari Kabupaten
Pasuruan didapatkan sebagian besar responden sudah memakai KB suntik selama
lebih dari 2 tahun yaitu sebanyak 44 orang (60,3%). Penurunan libido didapatkan
sebagian besar responden mengalami penurunan libido yaitu sebanyak 43 orang
(58,9%).
REKOMENDASI
Dalam penelitian ini masih banyak kekurangan-kekurangan. Untuk itu
diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk lebih lanjut meneliti tentang masalahmasalah yang berhubungan dengan alat kontrasepsi hormonal dan efek samping
yang ditimbulkan terutama masalah penurunan libido.
Petugas kesehatan harus memberikan konseling bagi ibu yang mengalami
efek samping penurunan libido tersebut sudah mengganggu keharmonisan
keluarga. Selain itu bisa dilakukan pemindahan alat kontrasepsi yang lebih cocok
dengan kondisi ibu.
Diharapkan dapat menambah wacana, wawasan dan informasi ilmiah
mengenai ilmu kesehatan reproduksi yang berhubungan dengan pemakaian alat
kontrasepsi suntik serta efek samping yang ditimbulkan.
ALAMAT KORESPONDENSI
Email
: [email protected]
No Telp
: 085745997963
Alamat
: Pasuruan
Download