BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers Instruksi Presiden Bawa Investasi Ke Belitung Kepala BKPM Beri Perhatian Terhadap Ketersediaan Listrik Jakarta, 29 Juni 2015 --- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani memberi perhatian khusus terhadap ketersediaan listrik di Belitung sebagai faktor yang mempengaruhi kelancaran investasi ke wilayah tersebut. Demikian dinyatakan Franky dalam keterangan resminya hari ini (29/6) menjelaskan hasil kunjungan kerjanya ke Belitung, Sabtu (27/6) yang lalu. Menurut Franky, dalam pertemuannya dengan Wakil Bupati Erwandi, terungkap ketersediaan listrik di Belitung tidak memadai, di mana kapasitas yang ada sebesar 40 MW, sementara kebutuhan saat beban puncak mencapai 41 MW. “Persoalan ketersediaan listrik di Belitung ini juga terkait dengan belum dapat dioperasikannya PLTU Suge dengan kapasitas 2 X 16,5 MW. BKPM mengusulkan swasta diberi kesempatan untuk melakukan investasi di sektor kelistrikan kapasitas 2 X 100 MW dengan mekanisme private power utility (PPU) khusus untuk menyuplai kebutuhan listrik Belitung. Hal ini juga sesuai dengan arahan Presiden Jokowi agar pemerintah segera membangun pembangkit 2 X 100 MW untuk mendukung kegiatan usaha di Belitung pada masa yang akan datang,” ujar Franky. Franky menambahkan guna mengatasi hal tersebut, BKPM akan melakukan serangkaian rapat koordinasi dengan Kementerian/Lembaga teknis, PT. PLN (Persero) serta pemerintah daerah. Dirinya berharap ada percepatan realisasi investasi kelistrikan di wilayah Belitung, guna mendukung investor dalam negeri dan asing yang berminat serius menanamkan modal di sana. Kunjungan kerja Kepala BKPM ke Belitung merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan kerja, Sabtu (20/6) yang lalu. Saat meresmikan Pelabuhan Tanjung Batu, Presiden Jokowi meminta Kepala BKPM untuk mendatangkan investor ke Belitung, melihat potensi besar Belitung yang memiliki pelabuhan, daerah industri dan kawasan wisata. Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengharapkan dalam kurun waktu 6 bulan mendatang sudah ada kegiatan ekonomi di Pelabuhan Tanjung Batu. Selain melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Belitung, Kepala BKPM juga mengunjungi Pelabuhan Tanjung Batu, ASDP Tanjung Rhu serta menyaksikan paparan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang. Menurut data BKPM, Realisasi Penanam Modal Asing (PMA) dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi terhitung sejak tahun 2012 – 2014 selalu meningkat. Realisasi investasi tahun 2012 tercatat Rp 1,06 Triliun, tahun 2013 Rp 1,67 Triliun dan realisasi tahun 2014 Rp 1,73 Triliun. “Sedangkan, realisasi investasi triwulan I – 2015 terhitung sebesar Rp. 287,22 dan akan terus kita tingkatkan dengan menggali potensi investasi di Bangka Belitung,” tambah Franky. Sektor utama investasi di Bangka Belitung diantaranya listrik, gas dan air; transportasi, gudang dan telekomunikasi; tanaman pangan dan perkebunan; perdagangan dan reparasi; hotel dan restoran (untuk PMDN). Sedangkan untuk PMA sektor investasi utama yaitu: tanaman pangan dan perkebunan, industri makanan, pertambangan, listrik, gas, air dan industri kayu. Selama 2010 – 2014, investor PMA utama (berdasarkan negara) di Provinsi Bangka Belitung adalah Malaysia, Singapura, Inggris, Korea Selatan dan Mauritius. ----Selesai--Untuk keterangan lebih lanjut : Ariesta Riendrias Puspasari Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Pimpinan Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190 Telepon : 021-5269874 HP : 08161946825 E-mail : [email protected]