desain data warehouse pengukur kinerja setiap ka

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
DESAIN DATA WAREHOUSE PENGUKUR KINERJA
SETIAP KA PENUMPANG DENGAN DISTRIBUSI JUMLAH
PENUMPANG – STUDI KASUS DAOP I-IX
Ahmad Musadek dan Aris Tjahyanto
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Email : [email protected]
ABSTRAK
Dalam perkembangan bisnis saat ini pengambilan keputusan yang cepat, tepat
yang berdasarkan pada analisa data historis menjadi faktor penting. PT KA dalam
mengantisipasi perkembangan operasional KA Penumpang yang mencapai ratusan
armada di seluruh daop di Jawa sangat membutuhkan manajemen yang handal terutama
dalam mengantisipasi pergerakan jumlah penumpang dan penjualan tiket KA terutama
KA Utama yang selalu berubah dinamis. Dengan bantuan data warehouse terutama pada
sIstem yang dapat melakukan analisa kinerja KA menjadi begitu penting. Untuk itu
pengembangan desain data warehouse yang ditujukan untuk analisa pengukuran kinerja
dengan distribusi jumlah penumpang menjadi kebutuhan terpenting bagi manajemen
perusahaan saat ini.
Dalam melakukan desain data warehouse, ada beberapa tahapan yang harus
dilaksanakan, masing-masing adalah; mendeskripsikan system yang digunakan saat ini
dengan tujuan mendapatkan gambaran detail sistem, dilanjutkan dengan analisa system
yang bertujuan mencari peluang dan kelemahan dari system tersebut, melakukan
perencanaan desain data warehouse dengan maksud mendapatkan system baru yang
bermanfaat, proses desain data warehouse bertujuan mendapatkan skema analisa yang
akan digunakan, dan langkah terakhir adalah melakukan verifikasi terhadap desain yang
sudah dibangun tujuannya memetakan kebutuhan manajemen dengan analisa yang telah
dibangun.
Output dari desain data warehouse ini diharapkan mampu memberikan informasi
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kinerja KA Penumpang, seperti; dapat
memberikan informasi jumlah penumpang dilihat dari pemakaian armada KA (Nama
KA, No KA, Pemilikan armada KA), jenis pemberangkatan, waktu pemberangkatan
berikut relasi pemberangkatan. Selain itu output juga dapat memberikan bagaimana
daya dukung penjualan tiket KA yang dilakukan di setiap stasiun penjualan tiket KA.
Sehingga kombinasi dari kedua analisa ini dapat digunakan untuk melakukan
pengukuran kinerja KA.
Kata kunci: desain data warehouse, data warehouse, kinerja KA Penumpang, analisa
jumlah penumpang, analisa penjualan tiket KA
PENDAHULUAN
PT KA (Persero) sebagai salah satu lembaga profit memerlukan pemanfaatan
teknologi informasi terutama teknologi yang dapat membantu proses pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan pengukuran kinerja KA Penumpang. Salah satu
teknologi yang dapat membantu proses tersebut adalah data warehouse karena data
warehouse adalah sebuah system repositori yang didukung oleh model konseptual yang
dapat digunakan untuk melihat data dari berbagai dimensi yang berbeda sesuai dengan
keperluan analisis dan pelaporan. Dengan demikian informasi yang lebih rinci
memungkinkan untuk diketahui.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
PT KA dalam mengantisipasi perkembangan operasional KA Penumpang yang
mencapai ratusan armada membutuhkan manajemen yang handal terutama terutama
dalam mengantisipasi pergerakan jumlah penumpang dan penjualan tiket KA terutama
KA Utama yang selalu berubah secara dinamis. Dengan bantuan data warehouse
terutama system yang dapat melakukan analisa kinerja KA menjadi begitu penting.
Untuk itu mengembangan desain data warehouse yang ditujukan untuk analisa
pengukuran kinerja menjadi kebutuhan yang mendesak bagi manajemen perusahaan.
Data warehouse
Data Warehouse memuat data yang telah terkonsolidasi dari berbagai sumber
yang berisikan tentang data summary dan dengan rentang waktu yang panjang. Adapun
sifat data warehouse adalah;
• ukuran data yang besar dibandingkan dengan data base lainnya yang mencapai
kisaran gigabytes hingga terabytes.
• informasi yang diberikan oleh data warehouse sifatnya informasi yang ad hoc
• mempunyai kecepatan respon informasi yang tinggi.
Sedangkan menurut Imhof (1995) mendefinisikan data warehouse sebagai
berikut: 1) koleksi database yang terintegrasi dan didesain untuk mendukung fungsi
sistem pendukung keputusan.; 2) koleksi optimasi database untuk mendukung
keputusan. Beberapa karakteristik data warehouse adalah;
• Orientasi Subjek; pemilihan data pada data sumber harus dilakukan karena hanya
data yang sesuai dengan kepentingan analisa saja yang akan dimasukan ke data
warehouse sedangkan data yang tak ada sangkut paut dengan analisa tidak
dimasukan.
• Integrasi Data; beberapa proses integrasi data yang dilakukan pada data
warehouse antara lian; ekstraksi, transformasi, dan loading data.
• Time Series; data pada data warehouse merupakan data dengan rentang waktu
yang panjang yang sifatnya data yang sudah lampau.
Input Data Warehouse
Input data adalah proses pemindahan data ke dalam data warehouse (integrasi
data). Ada beberapa tahapan yang dibutuhkan untuk proses input data warehouse,
masing-masing adalah: Ekstraksi data, Transformasi data dan Loading serta
pengecekan data. Input data menekankan kepada mekanisme pemindahan (loading) ke
dalam data warehouse.
Agar data siap untuk dimasukan kedalam data warehouse beberapa proses awal
harus dilakukan terlebih dahulu, seperti;
• Proses Integrasi Data ke Data Warehouse, proses ekstrak data; dengan
melakukan pemilihan data yang bermanfaat untuk kepentingan analisa, transform
data; proses yang mengkonversi data ke bentuk yang sekiranya dapat dilakukan
analisa. Loading data; Data yang masuk ke data warehouse haruslah data yang
benar sehingga bermanfaat bagi pengguna.
• Rangkuman dan granularitas data, Isi dari data warehouse bisa meliputi data
dari berbagai level dari rangkuman. Suatu level rangkuman menjadi bagian dari
basis data. Pada tingkat rangkuman yang tinggi akan dapat diperoleh informasi
lebih banyak. Untuk melihat detail dari informasi rangkuman dapat digunakan
operasi tilik rinci (drill down).
ISBN : 978-979-99735-6-6
C-18-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
•
Metadata, Pada data warehouse membutuhkan sebuah sistem metadata yang baik
sehingga pengguna memahami bagaimana data dibuat dan apa manfaat dari data
tersebut. Metadata merupakan hal yang penting dalam data warehouse mengingat
keragaman perangkat keras (HW) maupun perangkat lunak (SW) yang dibuat oleh
beberapa vendor dalam suatu organisasi. Metadata mencatat dari mana data
sumber diperoleh, kapan dilakukan pemuatan data, dan informasi-informasi
penting lainnya yang disimpan dalam data warehouse.
Teknik Modeling Data Warehouse
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan sebuah model
data adalah:
1. Mengembangkan sebuah model konseptual dari aktifitas bisnis atau proses yang
akan didukung (support) oleh basis data.
2. Membuat sebuah model data logikal dengan model level tinggi.
3. Mentransformasi model logikal kedalam model fisik (skema).
Keputusan Desain Data Warehouse
Pembuatan daftar cek dalam melakukan pengembangan data warehouse sangat
penting dilakukan (Gray dan Watson, 1998) terutama yang berkaitan dengan pemilihan
desain organisasi data warehouse, pilihan keputusan desain untuk operator data
warehouse, dan pilihan Keputusan Desain Data Warehouse.
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah suatu proses yang terdiri dari tahapan-tahapan
yang berkaitan secara sistematik satu dengan lainnya. Hasil dari satu tahap kemudian
dijadikan masukan bagi tahap berikutnya demikian seterusnya sampai dengan tahapan
paling akhir. Penelitian yang dilakukan pada penulisan tesis ini dibagi menjadi tujuh (7)
tahapan utama, yaitu:
1. Investigasi Sistem dan Prosedur yang berlaku saat ini
2. Analisa Sistem saat ini.
3. Analisa Kebutuhan
4. Perencanaan Data warehouse
5. Desain data Warehouse
6. Verifikasi Data Warehouse
7. Rekomendasi desain data warehouse.
Secara umum bentuk flowchart metodologi penelitian dapat digambarkan seperti
pada gambar 1 di bawah ini. Adapun keterangan singkat dari masing-masing langkah
proses penelitian yang ditempuh adalah sebagai berikut;
1. Investigasi sistem dan prosedure yang digunakan perusahaan saat ini;
mendeskripsikan sistem untuk mengetahui kebutuhan dimasa mendatang.
2. Analisa sistem saat ini (analisa kondisi operasional sistem informasi saat ini);
persiapan desain sistem informasi yang diinginkan.
3. Analisa kebutuhan; menentukan dan mendefinisikan kebutuhan calon pengguna
sistem informasi secara konprehensif.
4. Perancangan data warehouse; mendeskripsikan kegiatan organisasi secara
menyeluruh terutama sub-organisasi yang diset sebagai calon pengguna akhir.
5. Desain data warehouse; melakukan pemodelan sistem, seperti; melakukan
pengembangan model logika data warehouse.
ISBN : 978-979-99735-6-6
C-18-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
6. Verifikasi; tujuannya untuk melakukan chek balancing terhadap desain data
warehouse yang telah dikembangkan
7. Rekomendasi desain data warehouse; dapat dipergunakan sebagai pedoman
bahwa desain tersebut mampu melakukan analisa kinerja KA Penumpang secara
terbatas.
3.1 Investigasi Sistem dan
Deskripsi sistem saat ini
Prosedur yang berlaku saat ini
3.2 Analisa Sistem saat ini
Analisa Kebutuhan
3.3 Analisa
Kebutuhan
3.3
3.4 Perencanaan Data
Perencanaan
Warehouse
3.5 Desain Data Warehouse
Desain
Proses ETL
Ekstraksi dari
Source System ke
Intermediary system
Transforming data
dari Intermediary
System ke Target
System
Desain Skema
Data Warehouse
Desain Storage
Data Warehouse
Desain Hardware
dan Software
Desain User
Interface
Desain
3.6
Verifikasi data Warehouse
3.7 Rekomendasi
Kesimpulan Dan Saran
Gambar
Metodologi
Penelitian
Gambar 3.1
1. Metodologi
Penelitian
DESAIN DATA WAREHOUSE
Pada tulisan ini desain data warehouse dititik beratkan pada langkah-langkah
pembuatan desain data warehouse itu sendiri dan bukan pada informasi yang dihasilkan
pada sistem operasional data warehouse. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam
mendesain data warehouse, seperti;
1. Desain Organisasi Data Warehouse, disini akan dibahas hal-hal yang berkaitan
dengan kapasitas ruang penyimpanan hasil operasional sistem data warehouse,
komponen yang dibutuhkan, dan bagaimana implementasi data warehouse itu
dilakukan?.
2. Desain Operator Data warehouse, pada tahapan ini akan dilakukan ditentukan
tentang bagaimana pemilihan keputusan untuk operator data warehouse. Beberapa
point penting yang berkaitan dengan desain operator data warehouse antara lain;
• Sumber data yang akan digunakan; sumber data transaksional penjualan tiket
KA, baik untuk KA Utama maupun KA Ekonomi. Kedua sumber data utama
dianalogikan memiliki format data yang sama.
• Ekstraksi data; proses ekstraksi data hanya dilakukan pada data yang sekiranya
akan dijadikan sebagai data transaksi pada data warehouse.
Dan dalam pelaksanaannya ada beberapa teknik yang digunakan, salah satunya
adalah;
ISBN : 978-979-99735-6-6
C-18-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
Restrukturisasi data dengan metoda splitting; digunakan untuk melakukan
pemecahan kolom (splitting) menjadi beberapa kolom.
Restrukturisasi data dengan metoda merging; digunakan untuk melakukan
penggabungan (merging) beberapa kolom menjadi kolom tunggal.
• Loading data (proses penulisan data ke data warehouse); proses ini merupakan
tahapan proses input data ke data tujuan dimana data sudah di konversi ke dalam
format yang sesuai dengan kepentingan analisa yang diinginkan.
3. Desain Data warehouse, pembuatan desain data warehouse tetap berpatokan pada
daftar cek pemilihan desain data warehouse yang telah disepakati, seperti; subjek
data warehouse, pemilihan model data OLAP (ROLAP atau MOLAP), granularitas
data, dan rangkuman data.
• Subjek data warehouse, proses ekstraksi data yang dilakukan pada data yang
ada kaitannya dengan keperluan analisa (analisa yang sesuai dengan tujuan
pengembangan data warehouse dimaksud). Komponen subjek data warehouse
yang terbentuk, antara lain; analisa penjualan tiket dan jumlah penumpang KA,
dan komponen-komponen lainnya seperti; tabel fakta, tabel dimensi dan analisa
kubus. Beberapa point penting yang meliputi subjek data warehouse antara lain;
Kebutuhan data multidimensi; beberapa hal pokok yang termasuk katagori
kebutuhan data multidimensi ini antara lain; kandidat measure (jumlah
penumpang), dan kandidat dimensi (dimensi waktu, dimensi armada KA,
dimensi klas rangkaian KA, dan dimensi-dimensi lainnya). Tabel 1
menampilkan kebutuhan data multidimensi pada salah satu analisa kubus
pengukur kinerja KA Penumpang.
Tabel 1 Kebutuhan Data Multidimensi
Tabel fakta; jumlah penumpang KA (cube analisa jumlah penumpang KA),
tabel fakta penjualan tiket (cube analisa penjualan tiket KA).
Tabel dimensi; beberapa table dimensi yang terbentuk seperti pada table 2
dibawah ini.
Tabel 2 Fakta dan Dimensi pada Data Warehouse KA
ISBN : 978-979-99735-6-6
C-18-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
•
Pemetaan Kebutuhan Informasi, melakukan pemetaan tabel fisik
(mendeskripsikan kebutuhan informasi), dan membuatan tabel fisik.
Pemilihan model data, pemilihan model data ini disesuaikan dengan skema
model data terhadap kelompok informasi yang akan ditampilkan. Pada analisa
yang berkaitan dengan pengukuran kinerja KA Penumpang dengan distribusi
penumang dikelompokan menjadi kelompok, masing-masing adalah;
Analisa Informasi Penjualan Tiket KA, analisa ini menampilkan sederetan
informasi yang berkaitan dengan penjualan tiket untuk setiap katagori
penumpang KA (anak, dewasa, dan lansia). Gambar 2 berikut ini
menampilkan skema model data yang dibangun pada SQL Server 2005.
Sedangkan gambar 3 mengilustrasikan model analisa kubus yang terbentuk
dari proses skema data model pada gambar 2.
Analisa Informasi Jumlah Penumpang KA, analisa ini menampilkan
sederetan informasi yang berkaitan dengan jumlah penumpang untuk setiap
klas rangkaian KA (Argo, Eksekutif, Eksekutif&Bisnis, Bisnis, Ekonomi
Raya, dan Ekonomi Lokal). Gambar 4 di bawah ini menjelaskan secara
visual skema model data yang juga dibangun pada SQL Server 2005.
Sedangkan pada gambar 5 ini adalah skema analisa kubus yang terbentuk
dari skema model pada gambar 4.
Gambar 2. Skema Data Model Untuk Analisa Multidimensi Penjualan Tiket KA
ISBN : 978-979-99735-6-6
C-18-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
Gambar 3 Skema Analisa Kubus Penjualan Tiket KA
Gambar 4. Skema Data Model Analisa Multidimensi Jumlah Penumpang KA
ISBN : 978-979-99735-6-6
C-18-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
Gambar 5. Skema Analisa Kubus Jumlah Penumpang KA
•
Level rangkuman dan rangkuman data, Penyajian data pada desain data
warehouse pengukur kinerja KA Penumpang lebih mengacu pada apa yang telah
ditetapkan sebelumnya, yaitu; skema kerja pada desain awal proses DFD level 0
sampai dengan level 2. Penyajian data dengan tingkat yang lebih detail dari
setiap analisa yang dilakukan di level 2 mempunyai spesifikasi analisa
berdasarkan kelompok analisa penjualan tiket KA Utama (argo, eksekutif,
bisnis) dengan katagori penumpang. Selain itu juga menampilkan analisa detail
lainnya yaitu; analisa data penumpang KA untuk setiap KA Penumpang dengan
kelompok kelas KA (argo, eksekutif, eksekutif&bisnis, bisnis, ekonomi raya,
dan ekonomi lokal). Berikut ini akan ditampilkan bentuk hasil analisa kubus
pada masing-masing analisa yang berkaitan dengan pengukuran kinerja KA
Penumpang dengan distribusi jumlah penumpang. Gambar 6 dan 7 masingmasing adalah tampilan analisa kubus jumlah penumpang dan analisa penjualan
tiket KA.
ISBN : 978-979-99735-6-6
C-18-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
Gambar 6. Bentuk Tampilan Skema Analisa Kubus Jumlah Penumpang KA
Gambar 7. Bentuk Tampilan Skema Analisa Kubus Penjualan Tiket KA
ISBN : 978-979-99735-6-6
C-18-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil survey dan penelitian tentang prospek pengembangan desain
data warehouse pengukur kinerja KA Penumpang berdasarkan distribusi penumpang
jumlah yang telah dilaksanakan di kantor PT. KA (Persero) pusat Bandung, ada
beberapa hal yang dapat dijadikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan,
antara lain;
• Menjawab kebutuhan penelitian yaitu; mendapatkan rancangan desain data
warehouse yang sesuai dengan kebutuhan manajemen perusahaan.
• Pembuatan desain data warehouse ini hanya sebatas untuk pengukuran kinerja KA
Penumpang yang berkaitan dengan analisa jumlah penumpang beserta penjualan tiket
KA sehingga analisa yang lebih jauh dari itu belum dapat diakomodir.
Rancangan desain data warehouse ini sudah dapat diimplementasikan secara
terbatas untuk beberapa analisa dasar, seperti; analisa jumlah penumpang dan analisa
penjualan tiket KA
DAFTAR PUSTAKA
Gray, Paul and H, Watson,Hugh, Decision Support In the Data Warehouse, Prentice
Hall, Inc, 1998
E. Kendall, et.al, Modern System Analysis and Design, Pearson Education, 2002
Ramakhrishnan, Ragu and Gerhke, Johannes, Data Base Manajement System - Second
Edition, Mc-Graw Hill, 2000
Humphries, Hawkins and Dy, Data Warehousing Architecture and Implementation –
Prentice Hall PTR, 1999
Hutabarat, Bernaridho I, Data warehousing dengan SQL Server 2005, Elex media
Komputindo, 2005
Pusrenbang PT. KA (Persero), Laporan Tahunan Performansi dan Kondisi Operasi,
2006
Safril, Agus, “Analisa Data Warehouse Cuaca &Gempa di Balai Besar Meteorologi dan
Geofisika Wilayah 1 Medan”, Tesis Pasca Sarjana, Program Studi Manajemen
Teknologi Informasi, Magister Manajemen Teknologi, Program Pasca Sarjana
ITS, 2005
Direktorat Jenderal Perkeretaapian – Departemen Perhubungan RI, Pelaporan Produksi
Jasa Angkutan Kereta Api, Desember 2006.
ISBN : 978-979-99735-6-6
C-18-10
Download