BAB V PENUTUP A. Simpulan Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana pemahaman pelaku pelayanan terhadap SOP bagian keuangan yang ada di JMO serta komitmen dari pelaku pelayanan dalam mengimplementasikan SOP bagian keuangan tersebut. Berdasarkan pembahasan, diketahui bahwa tingkat pemahaman para pelaku pelayanan terhadap implementasi SOP bagian keuangan tersebut masih relatif sedikit. Hal ini dikarenakan proses implementasi yang belum berjalan secara baik, seperti keberadaan SOP yang tidak diketahui oleh seluruh pelaku pelayanan karena tidak mengikuti sosialisasi mengenai SOP tersebut, salinan SOP yang tidak dimiliki oleh semua pelaku pelayanan, serta tidak adanya pelatihan. Komitmen pelaku pelayanan dalam mengimplementasikan SOP bagian keuangan juga tergolong kurang berkomitmen terlihat dari rendahnya kesadaran untuk menjalankan pelayanan sesuai dengan siklus yang ada dalam SOP. Hal tersebut memiliki hubungan dengan proses implementasi di mana para pelaku pelayan tidak memiliki salinan SOP yang mengakibatkan tidak tahu siklus pelayanan seperti apa yang dimaksudkan untuk dijalankan. Kurangnya komitmen juga dilihat dari seringnya keterlambatan memasukkan laporan pertanggung jawaban kegiatan dan keuangan. Penerapan tugas pelayanan sesuai dengan SOP dilakukan tanpa ada tekanan atau ganjaran ketika instruksi dalam SOP tersebut tidak dilaksanakan. Dimana untuk menjalankan SOP di gereja membutuhkan kesadaran yang tinggi dari diri sendiri. B. Saran Sesuai dengan analisis dan pembahasan tentang pemahaman dan komitmen pelaku pelayanan terhadap implementasi SOP di JMO maka perlu diberikan saran sebagai berikut: 1. Untuk penanggung jawab SOP di JMO a) Memperbaiki proses sosialisasi yang ada, tidak hanya dilakukan pada saat persidangan dan mengundang secara khusus bagi beberapa orang pelaku pelayanan saja seperti yang sudah dilakukan tetapi juga dapat dilakukan dalam kelompok yang lebih kecil seperti dalam ibadah rayon di JMO. Dengan demikian proses sosialisasi dapat berlangsung merata kepada seluruh pelaku pelayanan, dan tujuan dari sosialisasi dapat tercapai. b) Dalam penyebaran salinan SOP harap dibuat tanda terima. Tanda terima ini dimaksud untuk membantu gereja mengetahui dengan pasti berapa orang yang sudah menerima dan yang belum. c) Memberikan pelatihan bagi para pelaku pelayanan terkait implementasi SOP dan cara pengisian formulir-formulir yang ada, dengan pertimbangan agar pelaku pelayanan dapat memahami setiap instruksi yang ada dalam SOP dan juga mengetahui cara pengisian formulir-formulir dalam SOP tersebut. 2. Untuk Pelaksana SOP di JMO Berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan sosialisasi dan pelatihan terkait SOP di JMO di mana sosialisasi dilakukan guna menjelaskan secara detail tentang instruksi serta formulir yang ada dalam SOP. C. Keterbatasan Penelitian dan Agenda Penelitian Mendatang 1. Penelitian ini terbatas pada pemahaman akan SOP bagian keuangan saja, sehingga pada penelitian mendatang mengenai SOP di gereja dapat dikaji pemahaman akan SOP secara keseluruhan. 2. Hasil penelitian ini juga memiliki keterbatasan di mana belum dikaji secara dalam faktor-faktor eksternal maupun internal yang mempengaruhi komitmen pelayanan dalam kaitannya dengan implementasi SOP di gereja sebagai organisasi non profit, sehingga dapat dijadikan sebagai agenda penelitian mendatang. 3. Salah satu cara penyebaran kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan menitipkan pada ketua rayon pelayanan untuk bantu disebarkan kepada para pelaku pelayanan, namun cara ini kurang efektif karena banyak dari lembaran kuesioner yang tidak dikembalikan oleh ketua rayon. Sehingga pada penelitian selanjutnya yang juga mengambil gereja sebagai objek penelitian dengan majelis jemaat sebagai responden, sebaiknya penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara diberikan langsung kepada responden dan didampingi dalam pengisian kuesioner. Dengan demikian kuesioner dapat langsung diambil oleh peneliti.