Pencemaran Air Polusi air: Penyimpangan sifat2 air dr keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Polutan air Jenis polutan air meliputi: o padatan o bahan buangan yg membutuhkan O2 (oxygendemanding wastes) o mikroorganisme o komponen organic sintetik o nutrien tanaman o minyak o senyawa anorganik dan mineral o bahan radioaktif o panas Sifat2 air terpolusi Sifat2 air yg umum diuji dan dapat digunakan untuk menentukan tingkat polusi air: 1.nilai pH 2. jumlah padatan 3. suhu 4. warna, bau, dan rasa 5. nilai BOD/COD 6. pencemaran mikroorganisme patogen 7. kandungan minyak 8. kandungan logam berat 9. kandungan bhn radioaktif Standar air minum: parameter fisis; bau, jml zat padat terlarut, kekeruhan, rasa, suhu, warna. parameter kimia; o kimia anorganik; Hg, Al, As, Ba, Fe, F, Cd, kesadahan, Cl, Cr, Mn, Na, Nitrat & nitrit, Ag, pH, Se, Zn, Cn, sulfat, sulfida, Cu, Pb o kimia organic; aldrin & dieldrin, benzena, Benzo(a)pyrene, chlordane, chloroform, 2,4 D, DDT, detergen, dichloroetana, heptachlor, methoxychlor, zat organic parameter radioaktivitas; sinar alfa, sinar beta parameter mikrobiologis; kuman2 parasitik, bakteri & virus, JPT coll/100 cc air Bahan buangan yg memerlukan O2 O2 terlarut (dissolved oxygen = OD) merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan tanaman & hewan di dalam air. Konsenterasi O2 minimal untuk kehidupan biota= 6 ppm. Bahan buangan yg mmerlukan O2 dapat menurunkankan O2 terlarut (OD) di dalam air. BOD(biochemical oxygen demand) jumlah O2 terlarut yg dibutuhkan olehorganism hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan buangan di dalam air. Jadi nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya, tapi hanya mengukur secara relatif jumlah O2 yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan tersebut. Jika konsumsi O2 tinggi yg ditunjukkan dg semakin kecilnya sisa O2 terlarut, maka berarti kandungan bahan-bahan buangan yg membutuhkan O2 tinggi. Beberapa kelemahan uji BOD: ikut terhitung O2 yg dikonsumsi oleh bahan-bahan anorganik atau bahan tereduksi lainnya yg disebut juga”intermediate oxygen demand” mmerlukan waktu cukup lama, minimal 5 hari selama 5 hari belum dapat menunjukkan nilai total BOD, hanya 68% dari total BOD Uji BOD tergantung dari adanya senyawa penghambat di dalam air tersebut, misalnya adanya germisida seperti khlorin dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yg dibutuhkan untuk merombak bahan organik, sehingga hasil uji BOD menjadi kurang teliti. COD (chemical oxygen demand) uji yg menentukan jumlah O2 yg dibutuhkan oleh bahan oksidan, misalnya kalium dikhromat, untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yg terdapat di dalam air. o berdasarkan reaksi kimia dari bahan oksidan o Uji COD biasanya menghasilkan nilai kebutuhan oksigen yang lebih tinggi daripada uji BOD, karena bahan-bahan yg stabil terhadap reaksi biologi & mikro organisme dapat ikut teroksidasi dalam uji COD. o 96% hasil uji COD 10’, setara dg uji BOD 5 hari Bakteri indikator polusi • Bakteri yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya polusi feses atau kotoran manusia atau hewan, krn organisme tersebut merupakan organisme komensal yg terdapat di dalam saluran pencernaan manusia pun hewan. Mikroorganisme yg digunakan sbg indikator polusi kotoran adalah bakteri yg tergolong dalam Escherichia coli, Streptokokus fekal, dan Clostridium perfringens, dengan alasan:…………………(….1) • Bakteri tersebut terdapat dalam jumlah besar di dalam kotoran manusia dan hewan, dimana bakteri tersebut merupakan bakteri komensal di dalam saluran pencernaan manusia dan hewan • Bakteri tersebut pada umumnya tidak tumbuh di dalam saluran pencernaan organisme lainnya kecuali manusia dan hewan berdarah panas • Bakteri indikator harus selalu terdapat di dalam contoh dimana ditemukan mikroorganisme patogen enterik • Bakteri indikator harus dapat hidup lebih lama dibandingkan dengan bakteri patogen enterik yang berbahaya Mikroorganisme yg digunakan sbg indikator polusi kotoran adalah bakteri yg tergolong dalam Escherichia coli, Streptokokus fekal, dan Clostridium perfringens, dengan alasan:…………………(….2) • Prosedur untuk uji bakteri indikator harus sangat spesifik yang berarti tidak memberikan hasil positif yang salah, dan sangat sensitif yang berarti dapat mendeteksi adanya bakteri indikator dalam jumlah sangat kecil • Prosedur untuk uji bakteri indikator harus relatif mudah dikerjakan • Prosedur untuk melakukan uji bakteri indikator harus aman yang berarti tidak boleh membahayakan bagi kesehatan orang yang melakukannya • Jumlah bakteri indikator harus dapat menunjukkan tingkat polusi, yang berarti kira-kira jumlahnya sebanding dengan jumlah mikroorganisme patogen yang terdapat di dalam air. PERAN AIR DALAM TERJADINYA PENYAKIT MENULAR: (i) air sbg penyebar mikroba patogen (ii) air sbg sarang insekta penyebar penykt (iii) kuantitas air kurang (iv) air sbg sarang hospes sementara penykt (i) air sbg penyebar mikroba patogen. Bbrp penykt bawaan air & agentnya Agent Virus: Rotavirus V. Hepatitis A V. poliomyelitis Bakteri: Vibrio cholerae Escherichia coli enteropatogenik Salmonella typhi Salmonella paratyphi Shigella dysenteriae Protozoa: Entamoeba histolytica Balantidia coli Giardia lamblia Metazoa: Ascaris lumbricoides Clonorchis sinensis Diphyllobothrium latum Taenia saginata/ solium Schistosoma Penyakit Diare pd anak Hepatitis A Polio (myelitis anterior acuta) Cholera Diare/Dysenterie Typhus abdominalis Paratyphus Dysenterie Dysentrie amoeba Balantidiasis Giardiasis Ascariasis Clonorchiasis Diphylobothriasis Taeniasis Schistosomiasis (ii) air sbg sarang insekta penyebar penykt Bbrp penykt bawaan nyamuk Vektor Penyakit Agent Culicines: C. fatigans/pipiens Encephalitis C. fatigans/pipiens Filariasis Virus encephalitis Filaria B/M Aedes: A. aegypti A. aegypti Dengue Dengue haemorrhagic fever Virus dengue Virus DHF Malaria Protozoa Anophelinie: Anopheles spp. (iii) kuantitas air kurang Penykt yg disebabkan kurangnya penyediaan air bersih: o trachoma o segala penykt kulit yg disebabkan o/ jamur, bakteri, termasuk Scabies yg disebabkan o/ Sarcoptes scabei. (iv) air sbg sarang hospes sementara penykt. Schistosomiasis Dracontiasis Penykt tidak menular, dalam air: keracunan Hg, Cd, Co, dll., berupa limbah pencemar air