BAB III TINJAUAN KHUSUS TEMA 3.1. Arsitektur Kontekstual

advertisement
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Kontekstual
BAB III
TINJAUAN KHUSUS TEMA
3.1.
Arsitektur Kontekstual
Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo merupakan rumah sakit yang telah berdiri
sejak jaman penjajahan, bangunan tua yang saat ini masih berdiri masih dipergunakan
sebagaimana fungsinya yaitu menjalani berbagai pelayanan kesehatan serta
pendidikan bagi para tim medis baru. Rumah sakit ini memiliki berbagai macam divisi
kesehatan yang ada dan dari berbagai divisi tersebut saling memiliki keterkaitan ruang
penunjang yang ada. Divisi baru yang akan dikembangkan adalah divisi khusus Ibu dan
Anak karena melihat tingkat kematian Ibu melahirkan terus meningkat dan angka
kematian anak sakit yang terus berkelanjutan. Dengan adanya divisi baru ini,
diharapkan dapat menjadi bagian kesatuan dari divisi yang sudah lama berdiri dan
berjalan. Kesatuan wujud bangunan serta ruang dan keselarasan bentuk lama dengan
bentuk baru harus tercipta seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, tidak
melupakan unsur sejarah yang ada didalam nya. Pendekatan perancangan yang
dipergunakan untuk merancang Rumah Sakit Ibu dan Anak ini adalah keselarasan dan
keharmonisan bentuk bangunan dan ruang yang berkesinambungan dengan bangunan
lama yang telah ada.
3.1.1. Definisi Arsitektur Kontekstual
Istilah ”kontekstual” bila diartikan dalam bahasa Indonesia adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan kondisi keterkaitan. Dengan kata lain konstektual bisa diartikan
adanya keterkaitan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Di bidang arsitektur,
dalam sebuah proses perencanaan dan perancangan, perlu diperhatikan hal-hal yang
berkaitan dengan karya baru yang direncanakan. Hal-hal yang mempunyai keterkaitan
tersebut antara lain adalah lingkungan, budaya, gaya regional, karakter masyarakat,
sejarah, dll.
Hal | 32
Adi Madiasta Prabowo - 41205120003
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Kontekstual
Arsitektur kontekstual dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Contras (kontras / berbeda)
Kontras dapat menciptakan lingkungan urban yang hidup dan menarik, namun
dalam pengaplikasiannya diperlukan kehati hatian hal ini agar tidak menimbulkan
kekacauan. Hal ini sesuai dengan pendapat Brent C. Brolin, bahwasannya kontras
bangunan modern dan kuno bisa merupakan sebuah harmosi, namun ia
mengatakan bila terlalu banyak akan mengakibatkan shock effect yang timbul
sebagai akibat kontras. Maka efektifitas yang dikehendaki akan menurun sehingga
yang muncul adalah chaos.
Sebagai contoh adalah Louvre Pyramid di Paris, Prancis.
Gambar 3.1. Louvre Pyramid (sumber : internet)
Louvre Pyramid merupakan sebuah piramid kaca dan besi besar, yang dikelilingi
oleh tiga piramida kecil. Piramida Utama merupakan pintu masuk utama ke
museum.
Hal | 33
Adi Madiasta Prabowo - 41205120003
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Kontekstual
Ketinggian dari piramid ini mencapai 20,6m dengan bagian dasar memiliki panjang
sisi 35 m. Tersususn atas 603 kaca belah ketupat dan 70 kaca segitiga. Louvre
Pyramid dan lobi bawah tanah dibangun sebagai solusi untuk masalah pintu masuk
utama Louvre yang asli, yang setiap harinya selalu dikunjungi oleh banyak para
pengunjung. Pengunjung yang masuk melalui Louvre Pyramid akan melalui turun ke
arah lobi dan kemudian naik ke bangunan utama Louvre.
Dalam pembangunan Lovre Pyramid banyak orang menganggap sangat kontras
dengan bangunan Museum Louvre dengan arsitekturnya yang klasik. Namun
sebagain
orang
bangga
atas
gaya
arsitekturnya
yang
kontras
sebagai
penggabungan antara bangunan lama dan baru.
2. Harmony (harmoni / selaras)
Ada kalanya suatu lingkungan menuntut keserasian / keselarasan, hal tersebut
dilakukan dalam rangka menjaga keselarasan dengan lingkungan yang sudah ada.
Bangunan baru lebih menghargai dan memperhatikan konteks / lingkungan dimana
bangunan itu berada. Sehingga kehadiran satu atau sekelompok banguanan baru
lebih menunjang daripada menyaingi karakter bangunan yang sudah ada walupun
terlihat dominan (secara Kuantitatif).
Sebagai contoh adalah Victorian Homes di San Francisco, Amerika Serikat.
Hal | 34
Adi Madiasta Prabowo - 41205120003
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Kontekstual
Gambar 3.2. Victorian Homes, San Francisco (sumber : internet)
Pemukiman bergaya Victoria yang berkembang selama pemerintahan Ratu Victoria di
Inggris. Di Amerika sendiri rumah bergaya arsitektur Victoria mulai berkembang antara
tahun 1850 dan 1915. Rumah bergaya Victoria memiliki simbol / lambang dan selera
dari derajat pemiliknya. Penggemar gaya Victoria di San Fransisco menghiasi
rumahnya dengan hiasan dan mengecat dengan warna – warna pelangi.
Bangunan yang dibangunan dan dikenal dengan nama Poscard Row, yang menarik
dari pemukiman bergaya Victoria ini adalah walaupun pemiliknya mempunyai gaya dari
simbol dan selera pemiliknya namun tetap kontekstual terhadap bangunan disekitarnya.
Sehingga yang terlihat adalah bangunan yang harmoni / selaras.
3.1.2. Pertimbangan Pemilihan Tema
Penulisan tema didasarkan oleh adanya rencana jangka panjang Rumah Sakit Umum
Cipto Mangunkusumo untuk memperbaharui serta menata ulang penambahan divisi
baru yaitu Ibu dan Anak dan untuk itu diperlukan bangunan baru dengan fasilitas
pendukung baru yang mampu untuk melayani pasien khusus Ibu dan Anak. Bangunan
Hal | 35
Adi Madiasta Prabowo - 41205120003
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Kontekstual
lama tidak dapat dipertahankan dikarenakan faktor usia dan adanya penambahan
fasilitas penunjang baru yang membutuhkan ruangan secara vertikal, sedangkan
kondisi eksisting bangunan yang ada tidak dapat dipergunakan untuk pembangunan
tambahan secara vertikal, mengingat struktur bangunan yang telah dimakan usia dan
rapuh. Bangunan baru ini harus bisa berpadu selaras dengan bangunan lama yang
telah berdiri sehingga menjadi satu kesatuan utuh RSCM. Sedangkan pendekatan
pasien terhadap tema adalah bahwa keselarasan ruang juga harus bisa terbentuk
karena fasilitas lama dan fasilitas baru harus dapat saling berkaitan serta penyatuan
ruang baru dengan ruang lama menjadi selaras dan tidak terlihat sebagai bagian yang
terpisah dari bangunan lama.
3.2.
Kajian Tema Arsitektur Kontekstual
3.2.1. Kontekstual Sebagai Suatu Pendekatan
Pendekatan kontekstual menekankan pada keterkaitan yang selaras antara bangunan
lama, lingkungan yang ada, dan sejarah dengan bangunan baru yang akan dibuat.
Sejak jaman dahulu, sosok RSCM merupakan rumah sakit yang telah melayani jutaan
pasien berikut dengan adanya fasilitas yang terbilang lengkap serta RSCM juga dikenal
sebagai rumah sakit yang bergerak di bidang pendidikan kesehatan serta pelatihan.
Pemahaman akan sejarah tetap harus dipertahankan sehingga pandangan masyarakat
kepada RSCM tidak akan berubah atau menjadi lebih baik.
3.2.2. Psikologi sosial manusia terhadap kontekstual
Psikologi merupakan suatu bidang ilmu kejiwaan yang membahas tentang tingkah laku
manusia sebagai individu pada lingkungan sosialnya. Yang dimaksud dengan psikologi
manusia adalah ilmu yang mempermasalahkan mengenai tingkah laku dan proses yang
terjadi tentang tingkah laku tersebut. Maka psikologi seslalu berbicara tentang
kepribadian manusia.
Menurut Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, manusia sebagai objek yang paling penting
dalam suatu lingkungan binaan memiliki ciri-ciri cenderung untuk selalu mengerti dan
bereaksi
dengan
lingkungannya.
Senang
untuk
mengetahui
dan
membagi
Hal | 36
Adi Madiasta Prabowo - 41205120003
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Kontekstual
pengetahuannya dengan orang lain dan selalu kebingungan pada saat tidak memiliki
pedoman yang jelas.
Jadi, psikologi manusia terhadap arsitektur kontekstual adalah peran manusia dalam
merasakan dan menciptakan nuansa baru, suasana baru, agar mendapatkan kepuasan
jiwa sehingga terdapat sisi lebih yang dapat menggantikan yang lama, tetapi tidak
melupakan wujud lama yang masih ada.
3.3.
Arsitektur Sebagai Bagian Dari Manusia
Arsitektur untuk manusia atau arsitektur yang manusiawi membahas bangunan yang
berguna untuk manusia dan dirancang untuk manusia. Hal ini berhubungan dengan :
•
Kebutuhan ruang
Ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegiatan dan dikelompokkan
dengan ruang-ruang lain dan disesuaikan dengan aturan-aturan yang memenuhi
kebutuhan, nilai dan keinginan suatu kelompok.
•
Waktu
Pada ruang yang sama secara temporal menjadi beberapa kegiatan yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan karena manusia pengguna ruang memiliki
ritme kegiatan yang berbeda. Hal ini sangat penting karena menyangkut
optimalisasi penggunaan ruang serta berkaitan dengan kepadatan yang akan
terjadi pada space/ruang tempat kegiatan.
•
Arti
Makna biasanya diwujudkan dalam bentuk warna, detail, tanda-tanda, dekoratif,
dan bentuk yang disebut sebagai aspek eikonic dari lingkungan binaan. Unsurunsur ini bisa saja menjadi satu dengan organisasi ruang atau terpisah.
•
Komunikasi
Mempunyai
makna-makna
tertentu
yang
dimaksudkan
sebagai
media
komunikasi antar penghuni ruang ataupun yang bukan penghuni ruang tersebut.
Hal | 37
Adi Madiasta Prabowo - 41205120003
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Kontekstual
3.4.
Kaitan Tema Dengan Proyek
Gambar 3.3. Tampak depan RSCM (sumber : internet)
Rumah sakit ibu dan anak Cipto Mangunkusumo merupakan bangunan yang berfungsi
untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan khususnya bagi ibu dan anak baik
secara fisik maupun psikis dalam satu badan kesehatan milik pemerintah dan dikelola
oleh pemerintah yang dimana menjadi satu kesatuan dengan bangunan lama yang
telah berdiri sehingga kehadiran tema arsitektur kontekstual diharapkan dapat menjadi
bagian yang tidak terpisahkan antara divisi ibu dan anak dengan divisi pelayanan
lainnya.
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada saat sekarang ini telah banyak melakukan
berbagai pembaharuan serta penambahan dari segi divisi pelayanan sehingga ada
beberapa bangunan baru yang telah berdiri yang memiliki bentuk bangunan kontras
dengan bangunan lama, sehingga konsep kontekstual kontras memang sudah ada
sejak permulaan pembaharuan bangunan baru. Bangunan baru yang telah berdiri
dengan memakai konsep kontekstual kontras antara lain :
Hal | 38
Adi Madiasta Prabowo - 41205120003
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Kontekstual
1. Gedung RSCM Kencana
Merupakan gedung baru RSCM yang di danai dan dikelola oleh swasta tetapi masih
dalam ruang lingkup bagian dari RSCM lama. Bangunan ini memiliki beberapa divisi
baru serta penambahan fasilitas rawat inap serta penggolongan tipe perawatan
pasien untuk kelas 1 dan VIP.
Gambar 3.4. RSCM Kencana (sumber : internet)
2. Gedung A RSCM
Gedung A Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo merupakan gedung baru yang
difungsikan sebagai fasilitas tambahan ruang rawat inap untuk kelas 3 hingga VIP,
serta ada beberapa fasilitas penunjang tambahan dan penambahan beberapa ruang
staff operasional. Gedung ini terletak di belakang gedung utama RSCM.
Hal | 39
Adi Madiasta Prabowo - 41205120003
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Kontekstual
Gambar 3.5. Gedung A RSCM (sumber : internet)
3. Eye Center RSCM
Gedung ini merupakan gedung baru yang di khususkan untuk divisi pelayanan mata.
Divisi ini merupakan divisi khusus yang difokuskan pada pelayanan mata serta
perawatan berkala pada mata.
Gambar 3.6. Eye Center RSCM (sumber : internet)
Jadi, penulis menyimpulkan bahwa Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang telah ada
sekarang memiliki berbagai tambahan divisi serta gedung baru sebagai penunjang
fasilitas serta pelayanan utama yang terus dikembangkan dan dari semua bangunan
baru yang ada, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo telah menerapkan konsep arsitektur
kontekstual kontras sejak pertama pembangunan bangunan baru dan penulis ingin
menerapkan konsep yang sama sehingga hubungan antara bangunan lama dengan
bangunan baru dapat tercipta dengan baik serta dapat menjadi suatu keharmonisan
antara bangunan baru lainnya.
Hal | 40
Adi Madiasta Prabowo - 41205120003
Download