COOL Material 3rd Week Of Aug 2009 – Bethany Church Singapore Mengapa Kesetiaan Diperlukan? Pendahuluan Apa yang firman Tuhan katakan tentang iman? Di dalam Ibrani 11:1, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Mari kita berfokus pada kata assurance (jaminan), conviction (kepercayaan), sure (kepastian) dan certain (keyakinan). Apa yang diajarkan kata-kata ini? Singkatnya, hal ini berarti rasa percaya yang teguh. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Ada sebuah dasar … apakah itu? Tuhan ingin Anda tahu beberapa hal tentang-Nya dan percaya kepada-Nya seumur hidup kita. Sebagai anak-anak Allah, hidup kita ada di tangan-Nya. Masa depan dan harapan kita ada di dalam jaminanNya. Abraham sebagai contohnya. Tuhan meminta Abraham untuk mengorbankan Ishak ketika dia masih berumur 12 tahun Kej 22:1-19. Dengan iman Abraham percaya bahwa Tuhan akan menyelamatkannya ketika dia meminta kedua bujangnya untuk menunggu mereka karena mereka hendak pergi menyembah Tuhan. Ketika Ishak bertanya kepada Abraham dimana domba untuk kurban berada, Abraham menjawab Tuhan akan menyediakan! Kedua kalinya Abraham berbicara dengan iman. Dia tidak tahu bagaimana akhirnya tetapi jauh di dalam lubuk hatinya yang terdalam, dia tahu Tuhan akan berbuat sesuatu. Inilah yang kita sebut sebagai iman kepada Tuhan! Contoh: Seorang anak tidak akan bertanya kepada ayahnya apa yang akan mereka makan selanjutnya karena dia tahu ayahnya mengasihinya dan memenuhi kebutuhannya tanpa diminta. Hari ini kita akan belajar mengapa kita harus meningkatkan kesetiaan kita kepada Tuhan. Pembahasan : ALASAN UNTUK SETIA 1) Tuhan adalah Allah yang setia Bahkan ketika kita tidak setia, Tuhan tetap setia karena Dia tidak bisa menyangkal diri-Nya (2 Tim 2:13). Tuhan setia kepada janji-Nya. Itulah sebabnya di alkitab disebutkan bahwa janji Tuhan adalah ya dan amin! (2 Kor 1:20). Tuhan adalah Bapa yang penuh kasih, yang apa pun yang terjadi, ketika anak-Nya kembali kepada-Nya, Dia akan menerimanya kembali karena Dia adalah Allah yang setia. Di dalam perumpamaan anak yang terhilang, dengan jelas digambarkan bahwa bapa selalu mencari anaknya. Tuhan itu seperti ayah di dalam kisah anak yang terhilang tersebut. Kesetiaan-Nya tidak pernah berakhir. Dia setia kepada janji-Nya untuk Abraham. Dia setia kepada janji-Nya untuk Daud. Apa pun yang Tuhan janjikan, Dia akan melakukannya. Jadi, ketika kita menghargai kesetiaan Tuhan, kita meresponinya di dalam iman juga. tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah (Ibr 11:6) 2) Mengembangkan kesetiaan memberi jaminan pada berkat dan juga Penghargaan dari Sorga (Roma 5:1) – Dengan iman kita menerima kasih karunia, ada kuasa di dalam iman, ketika kita percaya kepadaNya, kebangkitan-Nya mendatangi kita. Ketika kita datang kepada Kristus yang adalah dasar dari iman kita, segala yang ada pada-Nya disalurkan kepada kita. Kita menerima hidup di dalam Kristus dan kemuliaan-Nya juga. Karena Daud setia kepada Tuhan, dia diberkati berlimpah-limpah. Dia adalah seorang raja yang sangat kaya. Di dalam Mazmur 23:6 Daud menulis, “Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.” Contoh berikutnya adalah Abraham. Dia adalah seorang hamba Tuhan yang setia dan dia diberkati berlimpah-limpah oleh Tuhan. Dia bahkan diberi seorang anak pada hari tuanya (100 tahun)! Ketika kita setia kepada Tuhan, berkat-Nya akan mengikuti kita. Berbeda dengan dunia yang mengejar berkat, kita, anak-anak Tuhan mengejar sumber berkat yang adalah Tuhan sendiri. Di dalam kisah anak yang terhilang, pada saat anak itu memilih untuk tidak setia kepada ayahnya, dia mengalami penderitaan. Hanya ketika dia memutuskan kembali kepada ayahnya, dia mengalami pemulihan dan bisa menikmati berkatnya kembali. COOL Material 3rd Week Of Aug 2009 – Bethany Church Singapore 3) Bersiap untuk menjadi pemimpin dan terlibat di dalam pelayanan Kita dipanggil untuk melayani Tuhan oleh karena kasih karunia-Nya. Perhatikan hal ini bahwa Paulus sering menganggap dirinya sebagai hamba Kristus. Jika kita mengacu kepada New American Standard Bible, Paulus menganggap dirinya sebagai seorang hamba yang berarti hidupnya berada di bawah komando Yesus, Tuannya! (Rom 1:1, Flp 1:1) Alkitab menyatakan bahwa siapa pun yang ingin melayani; hendaknya menjadi hamba yang setia, bertanggung jawab, dan bisa diandalkan serta mampu melayani pekerjaan Kerajaan Allah. Kita tidak bisa menjadi seorang pemimpin jika kita tidak setia pada panggilan kita. Yesus dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa Dia setia kepada panggilan Allah Bapa bagi-Nya. Dia tidak pernah mundur meskipun Dia tahu, Dia harus menanggung penderitaan di atas kayu salib bagi pelanggaran kita. Yesus dengan setia memperlengkapi murid-murid-Nya sehingga mereka menjadi pemimpin gereja mula-mula. Jika Nehemia tidak setia kepada penggilan Tuhan baginya untuk membangun tembok Yerusalem, tidak ada apa pun yang akan terjadi. Karena Nehemia setia, tembok tersebut bisa segera selesai dalam 52 hari. Yosua adalah contoh berikutnya. Dia setia di dalam melayani pemimpinnya, Musa. Kemudian Tuhan memanggil Musa untuk memberkati Yosua sebagai pemimpin masa depan bangsa Israel untuk masuk ke dalam Tanah Perjanjian. Ketika kita setia kepada panggilan Tuhan, Dia akan terus memakai kita untuk kemuliaan-Nya. Sama seperti banyak hamba-hamba-Nya yang setia: Gembala Senior Niko Njotorahardjo, Pastor Rick Warren, Penginjil Reinhard Bonnke, Penginjil Billy Graham dan sebagainya, mereka dipakai secara luar biasa oleh Tuhan bagi kemuliaan-Nya, 4) Kebenaran Allah datang melalui iman (Roma 3: 22) Dikatakan:” kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya.” Kita tidak bisa membuat diri kita benar, jadi hanya Tuhan yang bisa membenarkan kita, tetapi tanpa iman bagaimana Anda bisa menerimanya? Hal ini membutuhkan iman untuk menerimanya. Sama seperti sebuah kipas angin, jika tidak terhubung dengan listrik, mesin kipas angin tidak akan bisa berfungsi! Sama halnya, jika kita tidak terhubung dengan Tuhan melalui iman kita, tidak akan ada yang terjadi di dalam kehidupan rohani kita. Kita bisa mengklaim kebenaran di dalam Kristus jika kita memiliki iman di dalam Kristus. Tanpa Yesus, kebenaran kita hanya akan menjadi kebenaran manusia. Dilengkapi dengan Roma 1:17, “Orang benar akan hidup oleh iman,” Martin Luther menantang doktrin salah yang telah masuk ke dalam gereja. Dia percaya bahwa kebenaran datang dari Tuhan sendiri bukan dari yang lain. Penutup Kita diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman. Pekerjaan baik kita tidak menyelamatkan kita. Hanya dengan iman di dalam Kristus, kita bisa mengalami-Nya. Karena Tuhan setia kepada kita, mari kita kerjakan keselamatan kita dengan setia kepada-Nya. Dengan kesetiaan kepada Kristus, kita akan menggenapi panggilan yang telah Dia persiapkan bagi kita dan kita akan mengalami setiap berkat yang telah Dia maksudkan untuk kita. Kiranya Tuhan dimuliakan ketika kita tetap setia kepada-Nya.