Sistem Pertahanan Tubuh Wiwin Novianingsih • Standar Kompetensi : • 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas. • Kompetensi Dasar : • 3.8 Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit. • Indikator: • Pertemuan pertama: • Menjelaskan komponen-komponen pendukung sistem pertahanan tubuh tidak spesifik pada manusia. • Menjelaskan komponen-komponen pendukung sistem pertahanan tubuh spesifik pada manusia Macam-Macam Pertahanan Tubuh • Pertahanan Tubuh Nonspesifik Pertahanan Tubuh Nonspesifik Eksternal kulit & membran mukosa. Pertahanan Tubuh Nonspesifik Internal Fagositosis & Respons Peradangan, Sel Natural Killer, Senyawa Antimikroba • Pertahanan Tubuh Spesifik Pertahanan Tubuh Nonspesifik • Pertahanan tubuh nonspesifik bertujuan untuk menangkal masuknya segala macam zat atau bahan asing ke dalam tubuh yang dapat menimbulkan kerusakan tubuh tanpa membedakan jenis zat atau bahan asing tersebut. Pertahanan Tubuh Nonspesifik • Pertahanan eksternal merupakan pertahanan tubuh sebelum mikroorganisme atau zat asing memasuki jaringan tubuh. • Pertahanan internal merupakan pertahanan tubuh yang terjadi di dalam jaringan tubuh setelah mikroorganisme atau zat asing masuk ke dalam tubuh. Pertahanan Tubuh Nonspesifik Eksternal • Pertahanan Tubuh nonspesifik eksternal terdiri dari kulit dan membran mukosa. • Kulit berfungsi melindungi dari panas, dingin, & sinar matahari. • Sel-sel kulit mampu menghasilkan keratin yang sulit didekomposisi oleh mikroorganisme patogen. Keratin terdapat dalam pada sel-sel mati. • Kulit menghasilkan minyak dan keringat yang dapat mencegah tumbuhnya mikroorganisme patogen pada kulit. Pertahanan Tubuh Nonspesifik Eksternal • Lapisan mukosa terdapat pada beberapa saluran yaitu, saluran pencernaan, pernapasan, eksresi dll. • Pada saluran pencernaan, mikroba yang masuk bersama makanan akan mendapat kejutan berupa HCL atau asam lambung yang dihasikan lapisan mukosa lambung. • Lapisan mukosa pada saluran respirasi misalnya trake menghasilkan mukus yang berguna menjerat mikroba yang masuk bersama udara. Pertahanan Tubuh Nonspesifik Eksternal • Pada mata terdapat kelenjar penghasil air mata yang banyak mengandung enzim lisozim. Enzim ini dapat merusak dinding sel bakteri sehingga bakteri tidak masuk menginfeksi mata. Pertahanan Nonspesifik Internal • Fagositosis Fagositosis merupakan mekanisme penelanan benda asing, terutama mikroba oleh sel-sel tertentu khususnya sel darah putih. • Respon peradangan Peradangan adalah tanggapan terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh tergigit, tersengat atau infeksi mikroorganisme. Pertahanan Nonspesifik Internal • Sel Natural Killer (Sel Pembunuh Alami) Sel Natural Killer adalah suatu limfosit glanular yang berespons terhadap mikroba dengan cara mmebunuh sel yang terinfeksi. • Senyawa Antimikroba Protein Komplemen Interferon Pertahanan Nonspesifik Internal • Protein komplemen dihasilkan di hati dan beredar dalam pembuluh darah dalam keadaan tidak aktif. Adanya infeksi mikroba akan mengaktifkan protein pertama dan selanjutnya mengaktifkan protein kedua dan seterusnya, melalui serangkaian reaksi berurutan. • adalah senyawa kimi yang dihasilkan Interferon oleh makrofag sebagai respon adanya serangan virus yang masuk ke dalam tubuh. Pertahanan Tubuh Spesifik • Limfosit B dihasilkan oleh sel-sel punca (stem cell) di dalam sumsum tulang. • Setelah diproduksi di sumsum tulang, sebagian limfosit bermigrasi ke kelenjar timus. Di dalam kelenjar timus, limfosit akan membelah diri dan mengalami pematangan. Karena berasal dari timus, limfosit ini dinamakan limfosit T (dari Timus). • Berdasarkan perannya setelah diaktifkan oleh antigen, sel T dibagika menjadi 3 macam, yatiu sel T sitotoksik, sel T penolong, sel T penekan.