BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia dimasa hidupnya tidak dapat hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan manusia yang lain, dalam menjalani hidupnya di dunia ini. Karena, pada dasarnya manusia diciptakan di dunia ini sudah mempunyai sifat atau sudah dikodratkan menjadi makhluk sosial. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan harus melibatkan manusia lain untuk dapat berinteraksi dalam suatu masyarakat. Dilihat dalam kehidupan nyata, interaksi dan kerja sama satu sama lain untuk tercapainya suatu tujuan bersama. Manusia dalam melakukan interaksi dan kerja sama dengan manusia yang lain di masyarakat sekitar menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Selain bahasa digunakan untuk berkomunikasi dan mempererat hubungan antar sesama, fungsi bahasa yang lain adalah mengekspresikan pikiran dan perasaan. Jadi tidak hanya mengekspresikan saja. Peranan bahasa terlihat jelas dalam mengekspresikan estetika, rasa sedih, senang dalam berinteraksi sosial. Dalam hal ini manusia mengekspresikan perasaan. Sesorang dalam menyampaikan informasi, gagasan, pendapat, atau keinginanya melalui bahasa. Bahasa dapat pula mempermudah untuk menyampaikan suatu tujuan tertentu. Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia, bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian bahasa merupakan sarana utama dalam berkomunikasi dan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Bahasa yang dipelajari manusia sejak kecil merupakan modal awal dalam bersosialisasi atau berinteraksi dengan sesamanya. Bentuk penyampaian bahasa tidak hanya berupa lisan, melainkan juga dalam tulisan. Bahasa lisan bahasa yang digunakan oleh manusia yang diucapkan secara 1 2 langsung dari indera pengecapannya, sedangkan bahasa tulis bahasa yang disampaikan oleh manusia berupa tulisan dapat berupa kata, kalimat, atau wacana. Perilaku penguasaan suatu bahasa bukan karena keturunan melainkan proses belajar. Tanpa belajar manusia tidak akan terampil dan lancar dalam pemakaian bahasa, begitu pula dalam hal kegiatan menulis. Kegiatan menulis juga salah satu media dalam penyampaian bahasa yang memerlukan keuletan, ketelitian, keteladanan, serta keterampilan dalam mengolah kata menjadi kalimat sehingga terwujudlah menjadi bahasa tulis. Manusia dalam bertukar informasi, biasanya informasi yang disampaikan atau dituturkan oleh komunikatior masih memiliki makna yang kurang tepat. Terkadang manusia dalam berkomunikasi lebih suka menggunakan kata-kata yang menurutnya lebih pantas diucapkan dalam situasi tertentu. Misalnya situasi marah dan menjengkelkan biasanya manusia sering menggunakan ungkapan yang lebih kasar dari pada biasanya. Padahal ungkapan tersebut tidak pantas atau tidak sewajarnya diucapkan. Hal itu merupakan wujud dari kepuasan manusia dalam mengungkapkan apa yang telah dirasakannya. Hakikat pemakaian disfemia (pengkasaran) pada judul surat kabar Tempo adalah upaya menggantikan kata yang bernila positif atau netral dengan kata lain yang bernilai rasa kasar atau negatif. Materi ini sangat menarik untuk diteliti dan dikaji lebih lanjut. Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ingin mengkaji lebih mendalam seputar penggunaan disfemia pada judul surat kabar Tempo. Difokuskan terutama dalam Judul mengenai bahasa yang berngandung makna disfemia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan bagi pembaca dan pihak terkait, terutama bagi diri penullis, oleh karena itu peneliti memilih dan menetapkan judul “ Pemakaian Difemia pada Judul berita Koran Tempo Edisi April 2015”. 3 B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka terdapat tiga rumusan masalah. a. Bagaiman bentuk pemakaian disfemia pada judul berita Koran Tempo edisi April 2015? b. Nilai rasa apa yang terkandung dalam bentuk pemakaian disfemia pada judul berita Koran Tempo edisi April 2015? c. Sinonim bentuk pemakaian disfemia pada judul berita Koran Tempo edisi April 2015? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mendiskripsikan bentuk pemakaian disfemia pada judul Koran Tempo edisi April 2015 . b. Menggali nilai rasa apa yang terkandung dalam bentuk pemakaian disfemia pada judul berita Koran Tempo edisi April 2015. c. Menggali sinonim bentuk pemakaian disfemia pada judul berita Koran Tempo edisi April 2015. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat teoretis Menambah wawasan kepada pembaca pada umumnya dan komunitas linguistik pada khususnya mengenai pemakaian disfemia pada judul berita Koran Tempo edisi April 2015. 2. Manfaat praktis a. Membantu guru dalam menjelaskan kepada siswa bentuk kebahasaan yang termasuk disfemia dan yang bukan disfemia, b. membantu guru dalam menjelaskan kepada siswa mengenai bentuk kebahasaan yang secara semantik tepat atau kurang tepat jika dikaitkan dengan konteks, 4 c. membantu guru untuk memilih bentuk kebahasaan yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara semantik, d. membantu guru dalam menjelaskan nilai rasa yang terkandung dalam bentuk pemakaian disfemia kepada peseta didik, e. membantu penulis berita untuk menentukan bentuk disfemia yang tepat sehingga berita yang disuguhkan mudah dipahami pembaca.