1 KESESUAIAN ANTARA MATERI PLANTAE YANG DISAMPAIKAN GURU DI SMAN KOTA BANDUNG DENGAN KOMPETENSI DASAR *Rikizaputra [email protected] *Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lancang Kuning ABSTRACT: This study was conducted to describe the suitability of the material presented Plantae teacher in the classroom with the material demands of KD in terms of breadth and depth, the order of the material, the suitability of the material with indicators and ketersampaian material on the national exam (UN) in the learning process and the implications tehadap UN. The method used is descriptive method. Subjects were six of six high school biology teacher in Bandung N sampled from three different schools cluster. The determination made by the school as a sample stratified cluster random sampling technique. Data obtained by observation, documentation and questionnaire study. The results showed the average suitability of the material demands of KD is based on the breadth aspects, namely 91.3%, 68.2% depth, the suitability of the material order of 62.4%. While, achievement on to the UN in the learning process, namely 87.5%. The discrepancy between the material at the UN about the material presented by the teacher in the classroom, it is feared will affect the level of student mastery of the UN. Keywords: Plantae, basic competence, the national exam ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan kesesuaian materi plantae yang disajikan guru di kelas dengan materi tuntutan KD ditinjau dari keluasan dan kedalaman, urutan materi, kesesuaian materi dengan indikator dan ketersampaian materi pada soal ujian nasional (UN) dalam proses pembelajaran serta implikasinya tehadap UN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek penelitian adalah enam orang guru biologi dari enam SMA N di kota Bandung yang dijadikan sampel yang berasal dari tiga cluster sekolah yang berbeda. Penentuan sekolah sebagai sampel dilakukan dengan teknik stratified cluster random sampling. Data diperoleh dengan cara observasi, studi dokumentasi dan angket. Hasil penelitian menunjukkan rerata kesesuaian materi tuntutan KD berdasarkan aspek keluasan yaitu 91,3 %, kedalaman 68,2 %, kesesuaian urutan materi 62,4 %. Sementara, ketersampaian materi pada soal UN dalam proses pembelajaran yaitu 87,5 %. Adanya ketidaksesuaian antara materi pada soal UN dengan materi yang disajikan guru di kelas, dikhawatirkan akan mempengaruhi tingkat ketuntasan siswa dalam UN. Kata kunci: plantae, kompetensi dasar, ujian nasional 2 adalah standar isi yang di dalamnya Pendahuluan Undang-Undang No. 20 Tahun terdapat kompetensi dasar yang 2003 menjelaskan bahwa pendidikan digunakan sebagai pedoman dalam merupakan usaha sadar dan terencana penyelenggaraan untuk mengembangkan segala potensi mengajar di kelas yang dimiliki siswa melalui proses Dalam pembelajaran. pasal 19 proses belajar Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran memegang peraturan pemerintah No 19 tahun peranan penting dalam menyajikan 2005 lebih lanjut dijelaskan bahwa suatu materi pelajaran kepada siswa proses pembelajaran pada satuan agar konsep yang diperoleh siswa diselenggarakan secara sesuai dengan struktur kognitif yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dimilikinya sehingga materi tersebut menantang, memotivasi siswa untuk mudah dipahami (Siregar et al., 1993). berpartisipasi aktif, serta memberikan Permasalahan pada kedalaman, ruang yang cukup bagi prekarsa, keluasan dan urutan pengajaran seperti kreatifitas dan kemandirian sesuai ketidakjelasan bahkan hilangnya isi minat dan perkembangan siswa. materi dan ketidak logisan urutannya pendidikan Untuk mencapai tujuan akan menimbulkan dampak bagi siswa pendidikan yang diharapkan, maka dalam kondisi proses pembelajaran yang pelajaran atau konsep-konsep yang dihaharapkan dalam pasal 19 PP No 19 dipelajarinya sehingga menjadi tidak tahun 2005 di atas harus dituangkan bermakna, pada hal menurut Anderson pada setiap mata pelajaran melalui (1971) dalam Yusuf (2009) jika urutan kurikulum termasuk mata pelajaran materi atau konsep dalam suatu topik biologi. merupakan yang diajarkan sesuai, maka akan seperangkat rencana dan pengaturan meningkatkan retensi siswa terhadap mengenai materi tersebut. Kurikulum suatu materi isi, bahan dan pembelajaran. Salah satu Materi pelajaran memiliki tata komponen dari kurikulum tersebut urutan dan keterkaitan tertentu antara metode tujuan, memahami 3 satu materi dengan materi lainnya, dan antara yang dasar akan berimplikasi terhadap satu konsep tingkat ketuntasan Ujian Nasional dengan konsep yang lainnya dalam yang merupakan barometer kualitas mencapai suatu tujuan yang telah pendidikan nasional. ditetapkan, mencapai dan rangka Hasil penelitian yang dilakukan tersebut materi oleh Rahmat et al., (2008) menunjukan disajikan dalam suatu bahwa beberapa pokok materi ajar tujuan pembelajaran proses dalam yang proses biologi dianggap sulit oleh siswa SMA mencapai di jawa barat termasuk Bandung dan kebermaknaan dalam belajar, maka pokok materi tersebut juga merupakan materi-materi pelajaran harus disajikan prioritas secara tepat baik kedalaman, keluasan, peningkatan kualitas profesi. Hasil keterkaitan maupun sistematikanya. penelitian ini sejalan dengan Pemetaan pembelajaran. disebut Untuk kebutuhan guru untuk Materi pelajaran yang disusun dan Pengembangan Mutu Pendidikan dan disajikan oleh guru dalam kelas (PPMP) yang dilakukan oleh Dirjen sedapat mungkin berasal dari berbagai Dikti Kemendiknas tahun 2011, yang sumber menunjukkan yang sudah disesuaikan bahwa KD yang dengan konten kompetensi dasar pada dianggap sulit oleh siswa dan guru Standar selalu Isi yang harus dicapai. memiliki ketuntasan Ujian Penyampaian materi pelajaran di kelas Nasional (UN) dibawah 80% pada yang sudah disesuaikan dengan konten siswa SMA negeri dikota Bandung. kompetensi dasar yang diharapkan Materi kelas X tentang akan membuat siswa lebih mengerti keanekaragaman dan mudah memahami materi yang tertuang disampaikan sehingga kesulitan siswa (Mendeskripsikan terhadap suatu materi tertentu akan dalam dunia tumbuhan dan peranannya berkurang. Dengan demikian, secara bagi kelangsungan hidup di bumi) logis kesesuaian materi pelajaran yang merupakan sebagian dari materi yang disampaikan guru dengan kompetensi dianggap sulit oleh siswa, memiliki dalam tumbuhan yang KD 3.3 ciri-ciri Divisio 4 cakupan materi yang cukup luas dan cluster pencapaiannya dalam UN juga belum Penentuan sekolah sebagai sampel maksimal. dilakukan dengan teknik stratified atas, sekolah yang Berdasarkan latar belakang di cluster dilakukan diperoleh dengan cara observasi, studi analisis penelitian kesesuain antara tentang random berbeda. sampling. materi dokumentasi dan angket. plantae yang disajikan guru di kelas di Hasil dan Pembahasan SMA N kota Bandung dengan tuntutan A. Hasil Penelitian KD serta implikasinya terhadap Ujian 1. Kesesuaian Antara Data Materi Nasional. Pelajaran yang Disajikan Guru Metode Penelitian dalam Metode merupakan penelitian deskriptif ini Proses Pembelajaran dengan Materi Tuntutan KD kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian Populasi penelitian adalah SMAN kota yang dilakukan diketahui Bandung. Subjek penelitian adalah kesesuaian enam orang guru biologi dari enam disajikan guru di SMA N kota SMA N di kota Bandung yang Bandung dengan materi tuntutan KD dijadikan sampel yang berasal dari tiga menunjukkan keragaman. antara materi bahwa yang Tabel 1. Persentase Kesesuaian Materi Plantae yang Disajikan Masing- masing Guru dengan KD Kesesuaian Subjek Keluasan (%) Kedalaman (%) Guru 1 100 82,5 Guru 3 76,9 57,8 Guru 5 90,4 58,8 Guru 6 94,2 68,3 Guru 7 100 78,3 Guru 9 86,5 63,7 Rata-rata (%) 91,3 68,2 5 Pada Tabel 1 terlihat bahwa kesesuaian antara materi plantae yang materi plantae yang disajikan oleh dua disajikan guru dengan KD belum ada orang guru berdasarkan aspek keluasan yang mencapai 100 %. Persentase sudah sesuai dengan materi tuntutan kedalaman materi paling tinggi baru KD dengan persentase kesesuaian mencapai 82,5 % dan terendah 57,8 % masing-masing 100 %, sedangkan serta persentase rata-rata 68,2 %. materi Plantae yang disajikan oleh empat orang guru lainnya mencapai 100 %. kesesuaian keluasan Berdasarkan analisis data yang belum dilakukan ditemukan bahwa rata-rata Persentase kesesuaian materi yang disajikan guru materi yang dengan materi tuntutan KD pada disajikan guru paling rendah yaitu 76,9 masing-masing % dan persentase rata-rata keluasan berbeda. Tingkat kesesuaian aspek materi yaitu 91,3 %. keluasan materi yang disajikan pada Bila ditinjau sekolah aspek setiap cluster sekolah selalu lebih kedalaman materi seperti yang terlihat tinggi bila dibandingkan dengan aspek pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa kedalaman. 100 88.5 dari cluster 70.2 93.2 92.3 63.6 71 91.3 68.2 0 Sekolah cluster 1 Sekolah cluster 2 Keluasan (%) Sekolah cluster 3 Rata-rata Kedalaman (%) Gambar 1. Rata-rata kesesuaian materi Plantae yang disajikan guru pada masing-masing cluster sekolah dengan KD Dari Gambar 1 dapat diketahui keluasan paling tinggi yaitu di sekolah bahwa rata-rata kesesuaian materi cluster 3 dengan rata-rata kesesuaian Plantae yang disajikan guru dengan 93,2 %, dan paling rendah yaitu di materi tuntutan KD berdasarkan aspek sekolah cluster 1 dengan rata-rata 6 kesesuaian 88,5 %. Sedangkan aspek keluasan materi adalah 91,3 % berdasarkan aspek kedalaman materi, dan kedalam materi 68,2 %. maka dapat diketahui bahwa rata-rata 2. Urutan Penyajian Materi kesesuaian paling tinggi di sekolah Kesesuaian urutan materi cluster 3 yaitu 71 % dan paling rendah pelajaran yang disajikan guru dengan yaitu di sekolah cluster 2 yang hanya urutan mencapai 63,6 %. dikembangkan peneliti yang diperoleh Berdasarkan materi standar yang rata-rata dari observasi pembelajaran di kelas kesesuaian seperti pada Gambar 1 di melalui proses perekaman dengan atas dapat diketahui bahwa kesesuaian menggunakan video handycam untuk antara materi plantae yang disajikan masing-masing guru di setiap sekolah guru dengan materi tuntutan KD di disajikan pada Tabel 2. SMA N kota Bandung ditinjau dari Tabel 2. Persentase Kesesuaian Urutan Materi yang Disajikan guru Kesesuaian Rata-rata Materi Subjek Urutan (%) (%) Guru 1 77,1 Guru 3 54,3 Guru 5 42,9 Plantae 62,4 Guru 6 62,9 Guru 7 94,3 Guru 9 42,9 Dari Tabel 2 diketahui bahwa rata-rata orang guru yang menyajikan materi kesesuaian urutan materi plantae yang plantae dengan kesesuaian urutan < 50 disajikan %. %, artinya sebagian besar materi yang yang dsajikan dua orang guru ini belum disajikan oleh satu orang guru sudah sesuai dengan urutan materi standar mencapai 94,3%, tetapi masih ada dua yang dikembangkan peneliti, walaupun Kesesuaian guru yaitu urutan 62,4 materi 7 demikian dari nilai rata-rata yang diperoleh dapat diketahui bahwa Dari hasil analisis terhadap soal UN biologi SMA dalam 5 tahun secara umum urutan materi Plantae terakhir, ditemukan ada beberapa yang disajikan guru sudah sesuai materi topik plantae dengan urutan materi satandar. dimunculkan dalam soal tersebut, dari 3. Ketersampaian Materi Pada Soal hasil observasi di kelas diketahui Ujian Nasional (UN) dalam Proses bahwa sebagian besar materi tersebut Pembelajaran di Kelas tersampaikan yang selalu dalam proses pembelajaran di kelas. Tabel 3. Ketersampaian Materi Plantae Pada Soal UN Dalam Proses Pembelajaran Ketersampaian dalam Proses Pembelajaran (%) RataMateri Pada Guru 1 Guru 3 Guru 5 Guru 6 Guru 7 Guru 9 rata No Soal UN guru Y T Y T Y T Y T Y T Y T (%) 1 Siklus hidup √ √ √ √ √ √ 100 lumut 2 Ciri-ciri dikotil √ √ √ √ √ √ 100 dan monokotil 3 Reproduksi √ √ √ √ √ √ 50 Angiospermae 4 Manfaat √ √ √ √ √ √ 100 dikotil 100 100 75 75 100 75 Rata-rata (%) 87,5 Keterangan: Y; Ya, T; Tidak Dari Tabel 4.6 dapat diperhatikan materi Plantae yang sering muncul bahwa rata-rata ketersampaian materi dalam soal ujian nasional tersampaikan plantae yang sering muncul dalam soal dalam proses pembelajaran di kelas, ujian tetapi nasional pembelajaran yaitu pada 87,5 proses belum semuanya. Materi %. reproduksi Angiospermae merupakan Berdasarkan nilai rata-rata ini, maka materi yang jarang disampaikan guru dapat diketahui bahwa sebagian besar dalam proses pembelajaran, dari enam 8 guru hanya tiga orang atau 50 % guru mengembangkan yang menyampaikan materi tersebut yang berhubungan dengan SK dan KD dalam kegiatan pembelajaran di kelas, yang diteliti, hal tersebut dapat dilihat sedangkan siklus hidup lumut, ciri-ciri dari persentase kesesuaian materi yang Dikotil dan Monokotil serta manfaat disajikan masing-masing guru dan Dikotil disampaikan oleh guru 100 % nilai rata-ratanya, sehingga materi dalam proses pembelajaran. yang seharusnya menjadi tuntutan KD B. Pembahasan belum tersampaikan secara maksimal 1. Kesesuaian Antara Materi kepada materi siswa pelajaran dalam proses Pelajaran yang Disajikan Guru pembelajaran. dengan Materi Tuntutan KD menyatakan bahwa materi pelajaran Hasil penelitian pada Tabel 1 menunjukkan kesesuaian bahwa materi rata-rata Plantae yang Efendi (2008) yang disajikan guru di kelas tanpa memahami dan melakukan analisis SK dan KD terlebih dulu akan disajikan guru dengan materi tuntutan mempengruhi cakupan KD berdasarkan aspek keluasan yaitu materi yang seharusnya. komptensi 91,3 % dan aspek kedalaman yaitu Pengetahuan dan pemahaman 68,2 %. Berdasarkan nilai rata-rata ini guru tentang materi yang diajarkan dapat diketahui bahwa sebagian besar berpengaruh materi yang disajikan guru sudah guru sesuai dengan tuntutan KD, artinya tersebut. sebagian besar materi tuntutan KD pengetahuan dan pemahaman yang sudah luas akan memberikan kemudahan disajikan dalam proses pembelajaran di kelas. Hasil dipaparkan atas dalam Guru kemampuan mengajarkan yang materi mempunyai bagi guru untuk mengajarkan materi, penelitian di terhadap yang sebaliknya guru yang pengetahuannya menunjukkan dangkal akan mengalami kesulitan bahwa masih adanya kelemahan dan dalam kendala guru dalam memahami SK (Gabel,1994 dalam Rosnita, 2011). dan KD terutama dalam memilih dan mengajarkan materi 9 Para guru seharusnya memiliki pengetahuan yang dalam tentang Novak (1985) pembelajaran bermakna terjadi apabila materi yang materi yang mereka ajarkan dan disampaikan dalam proses mampu pembelajaran relevan dengan menyampaikan materi pelajaran tersebut kepada siswanya pengetahuan (Grossman dalam Ibrahim, 2009). Semakin banyak dan relevan materi Tugas yang disajikan oleh guru dalam proses utama guru adalah awal siswa. membelajarkan materi atau konsep. pembelajaran Haryanto (2003), menyarankan bahwa pembelajaran akan semakin bermakna setiap materi pelajaran yang menjadi bagi siswa. tuntutan kompetensi dibelajarkan pada maka Jadi, proses harus Hasil penelitian pada Gambar 1 disusun menunjukkan bahwa kesesuaian materi secara bulat dan menyeluruh, terbatas paling tinggi yaitu di sekolah cluster 3, ruang lingkupnya dan terpusat pada artinya materi yang disajikan guru di satu topik masalah tertentu, materi sekolah ini paling luas dan dalam, hal disajikan secara luas dan dalam sesuai ini dengan kompetensi yang diharapkan observasi ditemukan bahwa guru yang dengan mengajar di sekolah ini umumnya siswa, mempertimbangkan faktor disebabkan karena hasil perkembangan psikologis siswa sesuai menggunakan dengan kompetensi yang diharapkan. Rustaman et al., (2003) menyatakan Dengan cara ini diharapkan isi materi bahwa salah satu tersebut akan lebih mudah diserap oleh metode ceramah adalah guru dapat siswa menyajikan materi lebih luas dan dan dapat segera dilihat keberhasilannya. Materi yang metode dari ceramah. kelebihan dari dalam pada proses pembelajaran tetapi dibangun oleh metode ini memiliki kadar CBSA yang guru secara baik dan lengkap dalam sangat rendah karena terpusat pada proses pembelajaran akan menciptakan guru. Hal ini sesuai dengan hasil pembelajaran penelitian bermakna (Ausubel, 1960 dalam Dahar, 1996). Menurut Ghofur (2010) yang menyatakan bahwa materi yang yang 10 disajikan guru dengan metode ceramah terhadap materi yang disampaikan. cakupannya lebih luas. Antara materi pelajaran satu dengan Dari pengamatan langsung materi pelajaran lainnya memiliki terlihat bahwa rendahnya kesesuaian cakupan materi tuntutan KD dengan materi 2008). yang disajikan guru di sekolah cluster mengajar 1 dan 2, bukan berarti materi tersebut berperan penting, karena kedua hal tidak dibelajarkan guru pada siswa, tersebut berkaitan langsung dengan tetapi belum kemampuan mengajar guru, termasuk menyajikan materi tersebut secara kenampuan dalam memahami dan eksplisit, menyajikan materi. hanya saja karena guru guru banyak yang berbeda Selain dan itu, (Kurnadi, pengalaman pendidikan juga menggunakan metode demonstrasi dan Kompetensi guru di lapangan pengamatan, sehingga tidak semua yang masih rendah menuntut adanya materi bisa di sampaikan secara pendidikan guru yang berkelanjutan mendalam, karena adanya keterbatasan untuk melahirkan guru-guru masa waktu dan keterampilan guru, tetapi depan yang memiliki kompetensi yang pada bagian-bagian materi tertentu sesuai dengan tugasnya sehingga pada sebenarnya sudah disajikan secara akhirnya akan mempengaruhi kualitas mendalam. Rustaman et al.,(2003) pendidikan dimasa yang akan datang. menyatakan bahwa penerapan metode 2. demosntrasi dan pengamatan dalam proses pembelajaran membutuhkan Urutan Penyajian Materi Urutan materi atau konsep merupakan suatu tahapan/hierarki keterampilan khusus guru dan waktu dimana konsep yang satu diperlukan yang lama. lebih awal dan terkadang memiliki Perbedaan kesesuaian materi kontribusi untuk memudahkan dalam yang disajikan antara aspek keluasan memahami materi berikutnya. Tanpa dan kedalaman materi urutan dan struktur yang tepat, jika dalam suatu proses pembelajaran terkait langsung diantara beberapa dengan pembelajaran mempunyai hubungan bagaimana persepsi guru materi 11 yang bersifat prasyarat (prerequisite) Pada penelitian ini ditemukan akan menyulitkan peserta didik dalam juga bahwa rata-rata kesesuaian urutan mempelajarinya (Efendi, 2008). materi Plantae yang disajikan oleh Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa semua guru yaitu 62,4 %. Data ini guru menunjukkan bahwa sebagian besar menyajikan materi Plantae dengan guru sudah menyajikan materi dengan pola dari materi yang bersifat umum urutan yang sesuai, tetapi masih ada atau inklusif ke materi yang bersifat guru yang belum menyajikan materi khusus atau dari yang sederhana ke dengan urutan yang sesuai. Hal ini yang kompleks, selain itu pada topik disebabkan klasifikasi Plantae guru menyajikan pemahaman guru terhadap materi yang materi mengikuti diajarkan. Dahar (1996) menyatakan perkembangan evolusi dari tumbuhan bahwa pengetahuan dan pemahaman tersebut guru tentang materi yang diajarkan dengan dari yang sederhana ke karena kompleks. Materi Prasyarat selalu berpengaruh diajarkan terlebih dulu. Hal ini sejalan guru dalam menyajikan urutan materi dengan yang pelajaran. yang pengetahuan dan pemahaman yang disajikan dari hal yang bersifat umum luas akan memberikan kemudahan atau inklusif ke yang khusus, akan bagi guru untuk mengurutkan suatu mempermudah konsep sesuai dengan hierarki dan Dahar menyatakan (1996), bahwa memahaminya materi siswa dan dalam materi yang bersifat prasyarat juga harus disajikan terhadap perbedaan Guru yang kemampuan mempunyai kepentingannya. Kesesuaian atau ketepatan lebih awal. Selain itu, Rustaman et al., urutan materi penting diperhatikan (2003) juga dalam proses pembelajaran, karena materi menganjurkan bahwa yang sebaiknya bersifat disajikan sistematika, ketika siswa akan membangun suatu berdasarkan pengetahuan atau konsep baru maka tingkatan perkembangannya. diperlukan informasi-informasi awal yang diperlukan untuk membangun 12 konsep baru tersebut. informasi-informasi terpenuhi awal dengan Apabila pemahaman siswa terhadap materi tersebut pelajaran maka Materi yang dimunculkan dalam soal akan ujian nasional merujuk pada SK dan berjalan dengan baik, dan sebaliknya, KD yang sudah ditetapkan dalam apabila informasi-informasi awal yang standar isi pada masing-masing satuan diperlukan tidak terpenuhi dengan pendidikan (Arifin, 2011). Oleh sebab baik, maka pembangunan konsep baru itu tersebut tidak akan berjalan dengan terkandung dalam KD harus disajikan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat dalam proses pembelajaran. pembangunan baik, yang disampaikan guru. konsep baru Ausubel (1960) dalam Dahar (1996), yang menyatakan Hasil konten materi penelitian ini menemukan terjadi apabila materi pelajaran yang sering muncul dikaitkan dengan dalam soal ujian nasional pada proses konsep atau materi awal yang sudah pembelajaran yang dilakukan guru di terbentuk kognitif kelas yaitu 87,5 %, artinya sebagian siswa, dan apabila konsep-konsep besar materi yang sering muncul yang relevan tidak tersedia pada dalam soal ujian nasional struktur kognitif siswa, maka siswa tersampaikan oleh guru pada proses akan terjebak pada belajar hafalan. pembelajaran di kelas, tetapi belum 3. semuanya akan informasi baru dalam Implikasi struktur Kesesuaian Materi bahwa yang belajar bermakna bahwa semua ketersampaian sudah tersampaikan. Pelajaran yang Disajikan Guru Kemungkinan kesulitan siswa dalam dengan menjawab soal UN masih ada, karena KD terhadap Ujian Nasional Ujian belum semua materi yang sering nasional merupakan muncul dalam soal UN tersampaikan program evaluasi pendidikan nasional dalam proses pembelajaran, sehingga yang pada dasarnya hanya mampu secara logis siswa belum mendapatkan mengukur kemampuan kognitif siswa, materi tersebut dari guru, dengan kemampuan demikian ini menunjukkan materi yang belum 13 dibelajarkan ke siswa akan menyebabkan siswa sulit memahaminya. Setiono (2009) menyatakan bahwa materi atau konsep yang sudah pernah diterima siswa akan tersimpan di memori kerjanya, sehingga apabila suatu saat materi itu ditanyakan memberi kembali, maka kemudahan akan dalam menyelesaikannya. Dengan hasil penelitian ini, maka wajar saja belum semua siswa yang mengikuti Ujian Nasional mampu menyelesaikan soal dengan benar, sehingga tingkat ketuntasan UN SMA di kota Bandung belum maksimal. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa materi yang sering muncul dalam soal UN belum secara maksimal disampaikan guru pada proses pembelajaran di kelas, sehingga kedepan guru harus memaksimalkan lagi penyajian materi tersebut, sehingga peluang kesulitan siswa dalam menghadapi UN di masa mendatang dapat dihilangkan. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Dahar, R. W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Efendi, R. (2008). Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Grossman, P dan Schoenfeld (1994). Teaching Subject Matter. In Fenshan, at.al. (eds). The Content of Science: A Constructivist Approach to it’s Teaching and Learning. London: The Falmer Press. Haryanto. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ibrahim, Y. (2009). Analisis Struktur Materi Pada Proses Pembelajaran Sains di Kelas IV Sekolah Dasar. Tesis SPs UPI: Tidak Diterbitkan. Kurnadi, A. (2008). Analisis Struktur Penyajian Materi Organisasi Kehidupan Pada Pembelajaran Biologi di SMP. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan Rahmat et al. (2010). Laporan Penelitian Penugasan UPI: Telaah Kebutuhan Guru Biologi di Wilayah Jawa Barat Pasca Sertifikasi Terhadap Program Continuous Profesional Depelopment 14 (CPD). Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan Rahmat A, S. Redjeki, Riandi. (2008). Kajian pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas: Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 6, No. 2: 236-247. Rosnita. (2011). Standar Pendidikan Untuk Calon Guru Sains: Pedagogi Materi Subjek Sebagai Sarana Pengembangan Pengetahuan Konten Pedagogi Calon Guru. Jurnal Cakrawala Pendidikan, Vol 9, No. 2: 1-9 Rustaman et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Siregar, et,al. (1993). Studi Penerapan Pedagogi Materi Subyek dalam Penulisan Buku Teks MIPA untuk Mengembangkan Keterampilan Intelektual Mahasiswa FPMIPA IKIP Bandung. Laporan Proyek Penelitian. Bandung: FPMIPA IKIP. Setiono, K. (2009). Psikologi Perkembangan. Widya Padjajadjaran: Bandung.