1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu tentang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Isu tentang perubahan iklim bahkan yang ekstrem seperti kondisi kemarau
yang berkepanjangan (El Nino) maupun kondisi hujan yang yang terus-menerus
dan tak beraturan (La Nina) sudah lama digencarkan sebagai isu perubahan iklim
global. Perubahan iklim ini akan menjadi tantangan tersendiri dan permasalahan
yang semakin kompleks dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan yang
semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia.
Indonesia sebagai negara agraris tentu sangat terpengaruh akibat
perubahan iklim secara global. Perubahan iklim ini menyebabkan kekeringan
berkepanjangan dan banjir saat musim hujan di berbagai daerah yang berdampak
pada kerugian ekonomi yang cukup besar di bidang pertanian yaitu banyaknya
kasus gagal panen akibat tanaman budidaya yang mati kekeringan ataupun
terendam dan hanyut oleh banjir.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika (2012) menunjukkan bahwa dari tahun 2004 hingga 2011 suhu
udara rata-rata di stasiun geofisika mengalami peningkatan sebesar 0,024 0C.
Suhu rata-rata tertinggi pada tahun 2010 sebesar 26,3 0C dan terendah pada tahun
2007 sebesar 25,5 0C. Sedangkan untuk curah hujan di daerah DIY pada tahun
2004 hingga 2010 mengalami peningkatan sebesar 75,72 mm pada bulan April September. Artinya bahwa hujan yang turun pada musim kemarau mengalami
peningkatan sebesar 75,72 mm per tahun. Untuk musim hujan pada bulan
Oktober - Maret mengalami peningkatan sebesar 43,26 mm, artinya bahwa curah
hujan yang turun pada musim penghujan mengalami peningkatan sebesar 43,26
mm per tahun.
Perubahan iklim yang ekstrem akan mempengaruhi perubahan cuaca yang
ekstrem pula yang menyebabkan pola hujan yang tidak teratur, sehingga
mempengaruhi ketidakpastian penentuan jadwal tanam petani. Keadaan ini
membuat petani yang tidak berani mengambil risiko akan kehilangan sumber
pendapatan keluarga dari aset lahan yang dimiliki sedangkan bagi petani yang
berani mengambil risiko dan tetap menjalankan usahataninya akan menghadapi
1
risiko yang besar seperti gagal panen atau paling tidak akan ada peningkatan
biaya produksi usahatani dalam rangka menyiasati adanya ketidakpastian cuaca.
Fenomena gagal panen dan peningkatan biaya produksi akan menyebabkan
rumah tangga tani mengalami kehilangan atau penurunan pendapatan dari
kegiatan usahataninya yang berpeluang semakin besar.
Perubahan iklim telah menyebabkan semakin kuat dan seringnya anomali
iklim El Nino. Wilayah Indonesia sendiri tidak hanya dampak oleh El Nino
namun juga La Nina. Pada saat El Nino, terjadi kekeringan karena musim
kemarau yang panjang, dan sebaliknya pada saat La Nina terjadi banjir karena
panjangnya musim hujan. Kedua hal tersebut merugikan produksi pangan, yang
mana kebanyakan merupakan tanaman semusim berumur pendek. Lebih lanjut,
mengingat produksi pangan juga ikut menentukan harga produk pangan di tingkat
produsen, dapat dikatakan pula bahwa dampaknya juga akan terasa dalam
pendapatan petani pada khususnya maupun kesejahteraan petani pada umumnya.
Dengan kata lain, kerentanan masyarakat tidak hanya meliputi pemenuhan
kebutuhan pangan namun lebih luas juga mencakup penghidupan (livelihood)
mereka (Timmermann et al., 1999).
Keadaan hilangnya pendapatan atau penurunan pendapatan usahatani
khususnya bagi rumah tangga tani yang sebagian besar menggantungkan
hidupnya dari hasil berusahatani akan menyebabkan akses pada pangan menurun.
Berkaitan dengan akses, petani di daerah pinggiran perkotaan dan di daerah
perdesaan khususnya di Kabupaten Gunungkidul mempunyai perbedaan karakter
daerah dan sosial yang akan menentukan seberapa besar kerentanan penghidupan
rumah tangga tani akibat perubahan iklim. Rumah tangga tani di daerah pinggiran
perkotaan mempunyai akses yang lebih mudah dengan pusat kesehatan,
pendidikan dan perekonomian, sedangkan rumah tangga tani di daerah perdesaan
mempunyai akses yang lebih mudah dalam pengelolaan lahan pertanian dan
pemanfaatan sumber air. Perbedaan ini akan menyebabkan perbedaan
kemampuan rumah tangga tani untuk memanfaatan dan mempertahankan sumber
penghidupannya yaitu dari pertanian antara rumah tangga tani di daerah
pinggiran perkotaan dan daerah perdesaan.
2
Fenomena yang cukup unik adalah strategi dan kemampuan rumah
tangga tani satu dengan yang lainnya dalam menghadapi kondisi alam yang
sangat ekstrem tersebut bisa sangat beragam. Rumah tangga tani yang memiliki
kemampuan adaptasi serta kepekaan yang baik terhadap perubahan iklim
tentunya akan mampu menyesuaikan diri dan menyiasati dengan berbagai strategi
sehingga dapat mempertahankan penghidupan rumah tangga. Bagi rumah tangga
tani yang lain, yaitu yang tidak mampu atau kurang baik kemampuan adaptasinya
serta kepekaan terhadap perubahan iklim akan mengalami kerentanan yang tentu
saja akan mengancam ketahanan pangan rumah tangganya. Dengan kata lain
perubahan iklim yang mengganggu produksi pertanian akan menyebabkan
berkurangnya pendapatan usahatani rumah tangga tani sebagai sumber
penghidupan utama, sehingga ini akan mengakibatkan adanya suatu tingkat
kerentanan penghidupan pada perubahan iklim untuk rumah tangga tani di suatu
daerah tertentu yang bisa diukur dengan melihat nilai beberapa komponen seperti
tingkat eksposur, sensitivitas, dan kemampuan adaptasi rumah tangga tani pada
perubahan iklim baik di daerah pinggiran perkotaan dan daerah perdesaan.
Fenomena perubahan iklim ternyata berhubungan sangat erat serta
mempengaruhi rentan tidaknya suatu rumah tangga tani terkait dengan akses
kepada sumber penghidupan khususnya di bidang pertanian baik rumah tangga
tani di daerah pinggiran perkotaan maupun di daerah perdesaan. Dari uraian di
atas maka dapat diteliti lebih lanjut mengenai fenomena kerentanan penghidupan
rumah tangga tani pada perubahan iklim khususnya di Kabupaten Gunung Kidul,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Rumah tangga tani di Kabupaten Gunungkidul sebagian besar mempunyai
mata pencaharian pokok sebagai petani. Mata pencaharian ini tentu berkaitan erat
dengan alam dan anasir-anasir iklim yang saling bersinergi dalam satu sistem.
Selain sebagai sumber penghidupan seperti pemenuhan kebutuhan konsumsi,
pertanian juga mempunyai andil sebagai sumber penghasilan pendapatan rumah
tangga tani.
3
Perubahan iklim yang ditandai dengan perubahan anasir-anasirnya
terutama curah hujan yang semakin tidak menentu yang dapat ditunjukkan
dengan jumlah hari hujan dan curah hujan akan mengganggu keputusan petani
dalam menentukan komoditas yang sesuai dengan keadaan iklim. Petani sudah
mempunyai kalender tanam yang disesuaikan dengan pratana mangsa.
Perubahan iklim diduga akan mempengaruhi penurunan produktivitas usahatani.
Penurunan produktivitas usahatani akan mempengaruhi menurunnya pendapatan
usahatani dan pendapatan total rumah tangga tani. Penurunan pendapatan total
rumah tangga tani akan mempengaruhi penghidupan rumah tangga tani.
Rumah tangga tani merasakan dampak dari perubahan iklim harus
mengetahui dan memahami tentang apa itu perubahan iklim dan pemanasan
global serta dampak yang ditimbulkan dari fenomena tersebut sehingga petani
khususnya dapat memiliki sensitivitas yang baik dan memiliki kemampuan
adaptasi untuk menyesuaikan diri pada perubahan iklim. Pada umumnya petani
kurang mengetahui fenomena yang terjadi sehingga perlu dikaji berkaitan dengan
bagaimana pengetahuan petani pada perubahan iklim, besarnya dampak yang
dialami, kemampuan adaptasi dan dapat ditentukan bagaimana keadaan
kerentanan penghidupan rumah tangga tani akibat dari perubahan iklim yang
terjadi. Menurut Park, et al., (2009), perbedaan karakter daerah pinggiran
perkotaan dan perdesaan akan memberikan efek yang berbeda akibat perubahan
iklim pada masyarakatnya. Begitu juga di Kabupaten Gunungkidul, perbedaan
karakter sosial petani diduga akan mempengaruhi akses rumah tangga tani
terhadap ketersediaan air, makanan dan kesehatan, besarnya perubahan iklim
yang
dirasakan
dan
pilihan
strategi
adaptasi
yang
diterapkan
untuk
mempertahankan penghidupannya, sebagai indikator pengukuran kerentanan
penghidupan rumah tangga tani akibat perubahan iklim.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui lebih lanjut mengenai
perubahan iklim dan kaitannya dengan indeks kerentanan penghidupan rumah
tangga tani akibat perubahan iklim. Dengan demikian dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
4
1. Bagaimana pengetahuan rumah tangga tani terhadap perubahan iklim di
daerah pinggiran perkotaan dan di daerah perdesaan?
2. Apa dampak perubahan iklim yang dirasakan oleh rumah tangga tani di
daerah pinggiran perkotaan dan di daerah perdesaan?
3. Bagaimana strategi adaptasi rumah tangga tani terhadap perubahan iklim di
daerah pinggiran perkotaan dan di daerah perdesaan?
4. Bagaimana indeks eksposur, sensitivitas dan kemampuan adaptasi, serta
indeks kerentanan penghidupan rumah tangga tani akibat perubahan iklim di
daerah pinggiran perkotaan dan di daerah perdesaan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengetahuan rumah tangga tani terhadap perubahan iklim di
daerah pinggiran perkotaan dan di daerah perdesaan.
2. Mengetahui dampak perubahan iklim yang dirasakan rumah tangga tani di
daerah pinggiran perkotaan dan di daerah perdesaan.
3. Mengetahui strategi adaptasi rumah tangga tani terhadap perubahan iklim di
daerah pinggiran perkotaan dan di daerah perdesaan.
4. Menghitung indeks eksposur, sensitivitas dan kemampuan adaptasi, serta
indeks kerentanan penghidupan rumah tangga tani akibat perubahan iklim di
daerah pinggiran perkotaan dan di daerah perdesaan.
D. Kegunaan
1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan di bidang Sosial Ekonomi Pertanian khususnya mengenai
kerentanan penghidupan rumah tangga tani akibat perubahan iklim, serta
merupakan syarat guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas
Pertanian Universitas Gadjah Mada.
2. Bagi pemerintah dan pihak terkait, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai informasi dan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan
terkait perubahan iklim terhadap kehidupan dan kerentanan penghidupan
rumah tangga tani di Kabupaten Gunung Kidul.
5
3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
referensi dan bahan informasi yang berguna sebagai acuan dalam melakukan
penelitian lebih lanjut terkait dengan studi kaitan kerentanan penghidupan
rumah tangga tani pada perubahan iklim.
6
Download