KREATIVITAS GURU PADA PEMBELAJARAN IPS DALAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMP NEGERI 1 TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA Rahmad Jayadie Guru SMP Negeri 3 Tamban [email protected] Abstract This certainly brings great effects to teaching and learning process, and one of the effects is the implementation of Scientific Approach which develops 5M (observing, questioning, experimenting, reasoning and communicating). It requires the understanding of the teachers of social studies on teaching and learning in elaborating the scientific approach used in Curriculum 2013. The research method is descriptive qualitative. The primary data sources are two Social Science teachers at SMPN 1 Tamban and the secondary data sources are taken by observation, interview and documentation. The research results showed that Social Science teachers in SMP Negeri 1 Tamban have understood the teaching and learning approach of Curriculum 2013 which is scientific with 5 M activities including observing, questioning, experimenting, reasoning and communicating or collaborative networking. With the facilities and infrastructures which are less supportive toward scientific teaching and learning activities in Social Science, the teachers of SMP Negeri 1 Tamban have been able to develop their creativity by directing students to think critically and creatively to build their independence in solving social problems in society. This can be exposed through the use of scientific teaching and learning model like Problem-Based Learning, Discovery and Inquiry. Social Science teachers creativity in scientific teaching and learning activities can be seen in the teachers efforts in the formulation of the lesson plan based on the steps in the scientific teaching and learning activities, the preparation of materials, the classroom management, media use, the utilization of study sources, the implementation of a teaching and learning model and the submission of study results. Key Words: creativity of teachers, teaching and learning process of social studies, scientific approach PENDAHULUAN Manusia adalah satu-satunya makhluk di muka bumi ini yang diberikan oleh Allah S.W.T akal dan nafsu, sewajarnya dengan kemampuan akalnya dapat memberikan perubahan-perubahan apa saja yang ada pada dirinya dan bermanfaat untuk kepentingan dirinya sendiri maupun orang lain. Utami Munandar (2009:6), mengatakan bahwa pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. Kemajuan suatu kebudayaan tergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali, menghargai, dan memanfaatkan sumber daya manusia dan hal ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada anggota masyarakatnya. Pada proses pembelajaran, siswa banyak dipengaruhi oleh kegiatan mengajar guru. Ciri belajar yang baik adalah dilihat dari kadar kegiatan siswa belajar, makin tinggi kegiatan belajar siswa, makin tinggi peluang berhasilnya pengajaran. Seorang guru yang profesional harus memiliki seperangkat, pengetahuan keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalnya. Dengan kata lain, potensi merupakan perpaduan dari penguasaan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan tugas/pekerjaannya atau gabungan dari kemampuan, pengetahuan, kecakapan sikap, sifat, pemahaman, apresiasi, dan harapan yang mendasari karakteristik seseorang untuk berunjuk kerja dalam menjalankan tugas atau pekerjaan guna mencapai standar kualitas dalam pekerja nyata, sehingga memunculkan ide-ide atau kreativitas dalam pembelajaran. Guru dituntut untuk kreatif dalam proses pembelajaran dengan harapan siswa tidak mudah bosan dengan materi yang diberikan, dan siswa antusias mengikuti pelajaran. Dengan belajar kreatif, maka pembelajaran akan berjalan dengan baik dan sederhana. Dalam mengajar itu sendiri memerlukan dan mencakup pengembangan kreativitas. Kreativitas itu sendiri bagian dari kebiasaan, bagian dari tindakan dan ide sehari-hari yang harus diciptakan oleh seorang guru dalam pembelajaran.Kondisi proses pembelajaran, yang menyenangkan dan tidak membosankan akan tercapai apabila adanya kreativitas guru dalam mengajar. kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan panca inderanya dalam menemukan suatu gagasan atau pikiran yang didukung dengan lingkungan tempat tinggalnya, yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan intelgensinya dan kemampuan sosialnya dalam bermasyarakat. Dengan kemampuan tersebut seorang guru dapat meningkatkan dan mengembangkan kreativitasnya dalam membuat rencana dan tindakan dalam proses pembelajaran yang menyenangkan dan kreatif. Kreativitas Guru merupakan salah satu faktor yang paling menentukan berhasilnya proses belajar mengajar pendidikan yang mana sebagai pemikul tanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan pembelajaran suatu pendidikan. Dengan pembelajaran yang variasi maka diharapkan siswa mampu meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Dengan adanya perubahan kurikulum pembelajaran IPS yaitu dari KTSP ke Saintifik di SMP Negeri 1 Tamban menuntut guru untuk memahami bagaimana pembelajaran saintifik dengan pengembangan kreativitasnya dapat mendukung proses pembelajaran IPS yang menyenangkan sehingga aktivitas siswa meningkat, selain itu juga terciptanya siswa yang kreatif serta suasana kelas yang menyenangkan akan terwujud sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik yang tentu saja akan beraplikasi pada tercapainya tujuan pendidikan sesuai yang dimanatkan dalam kurikulum 2013. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif bertujuan mendeskripsikan secara terperinci dan mendalam tentang pemahaman guru dan pengembangan terhadap kreativitas guru dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan saintifik di SMP Negeri 1 Tamban. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tamban, Km. 6 Tamban, Barito Kuala. Tempat penelitian ini dipilih dengan pertimbangan , SMP Negeri 1 Tamban adalah salah satu sekolah negeri yang paling awal ditunjuk oleh pemerintah untuk melaksanakan kurikulum 2013 (piloting) sehingga disini dituntut kreativitas guru dalam pengembangan pembelajaran IPS, SMP Negeri 1 Tamban adalah sekolah yang mampu mewakili sekolah yang ada di Tamban karena sarana dan prasarana yang cukup memadai, sehingga disini akan memberikan kemudahan guru IPS dalam pengembangan pembelajaran kurikulum 2013. Selain itu juga SMP Negeri 1 Tamban adalah sekolahan yang berada di jalur sungai, perkampungan, dan kondisi geografis yang mendukung dalam pengembangan pembelajaran IPS dengan pendekatan saintifik. Sumber data ialah situasi yang wajar atau “natural setting”, peneliti mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi yang wajar, sebagaimana adanya, tanpa dipengaruhi dengan sengaja. Data yang diperoleh dikelompokkan dalam 2 (dua) sumber, yaitu sumber data primer, yang bersumber dari 2 orang guru IPS, wakasek kurikulum, kepala sekolah dan guruguru bidang lain. Sumber data sekunder, yaitu data dokumentasi berupa gambar-gambar yang menunjukkan alat yang digunakan guru dalam menunjang kreativitas dan kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam mengorganisasikan pembelajaran kreatif sehubungan dengan pembelajaran saintifik.. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi/pengamatan, wawancara, dan dokumen. Uji keterpercayaan data melalui teknik tianggulasi. Teknik analisa data kualitatif terdiri dari tiga tahap pokok yaitu reduksi data, penyajian/paparan data dan penyimpulan. Uji keabsahan data pada penelitian kualitatif yaitu : Uji kredibilitas, Pengujian Transferabilitas Pengujian Dependability dan Pengujian Konfimrability. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pemahaman Guru IPS Terhadap Pembelajaran Saintifik Pendekatan Saintifik adalah pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, menanyakan, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan (Kemdikbud, 2014:10). Menurut peneliti pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengarahkan kepada siswa untuk menggali suatu informasi yang berasal dari mana saja, kapan saja yang tergantung arahan dari guru dengan memanfaatkan media berupa internet dan sumber belajar lain seperti buku paket atau buku yang relevan dan dengan memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Untuk menggali dan menginformasikan hasil belajar ,maka siswa diharuskan melakukan kegiatan eksplorasi dengan pendekatan ilmiah yang dimulai dengan mengamati, menanyakan, menalar/mengumpulkan informasi, mengasosiasi/mencoba dan mengkomuniksikan serta membuat jejaring sosial. Sebagian guru IPS di SMP Negeri 1 Tamban telah memahami dan melaksanakan prinsip pembelajaran kurikulum 2013, hal ini dapat dilihat pada tahapan-tahapan pembelajaran yang mereka laksanakan,yaitu : a. Kegiatan pendahuluan : adanya motivasi yang megarah dalam meningkatkan semangat belajar siswa. b. Kegiatan Inti : dengan menarapkan langkah-langkah pembelajaran saintifik yaitu Mengamati, Menanya, Menalar , Mencoba, Jejaring pembelajaran/Mengkomunikasikan, c. Kegiatan penutup : pengayaan materi pelajaran yang dikuasai siswa. 2. Kreativitas Guru IPS dalam Pembelajaran dengan menggunakan pedekatan Saintifik a. Pembelajaran IPS Dalam Kurikulum 2013 Implementasi Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dalam pembelajarannya dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan tersebut antara lain pendekatan pembelajaran konstektual (constextual teaching and learning), bermain peran, pembelajaran partisipatif (participative teachinfg and learning), belajar tuntas (mastery learning) dan pembelajaran konstruktivisme (constructivism teaching and learning). Sedangkan strategi yang digunakan dalam pembelajaran IPS banyak diarahkan pada pendekatan dan model pembelajaran IPS yang dikembangkan dalam kurikulum 2013. Pembelajaran IPS harus disajikan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik.scientific) dan menggunakan model discovery, inquiry based learning, problem based learning dan project based learning. SMP Negeri 1 Tamban, guru IPS mempunyai latar belakang pendidikan ilmu sosial yang mendukung dalam pemahaman pembelajaran IPS sehingga, guru IPS telah melakukan kegiatan memahami perubahan kurikulum dengan mengkaitkan mata pelajarannya, hal ini dapat dilihat pada saat supervisi kelas mereka telah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengarah pada pendekatan saintifik yaitu dengan menggunakan model problem solving, penemuan dan kinerja proyek. Dalam mengorganisasikan pembelajaran guru IPS telah memperhatikan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan pendekatan saintifik, seperti yang diungkapkan dalam Kemdikbud (2014:11) yaitu: 1) Peserta didik melakukan pengamatan atas suatu fenomena yang berupa gambar, video dan lingkungan sekitarnya 2) Peserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui pada saat melakukan pengamatan 3) Mengumpulkan data atau informasi dengan berbagai teknik, seperti membaca buku siswa, mencari di internet, wawancara atau observasi 4) Menganalisis data atau informasi yang diperoleh dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan sampai menemukan jawaban yang telah dirumuskan 5) Mengkomunikasikan kesimpulan dengan mempresentasikan di kelas. IPS adalah ilmu yang mempunyai disiplin ilmu terdiri dari Sejarah, Geografi, Sosiologi dan Ekonomi. Dalam perkembangan kurikulum KTSP telah diarahkan untuk pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Tamban diharuskan dalam pengajaran IPS secara Terpadu tidak terpisah-pisah. Sedangkan dalam pembelajaran kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari IPS Terpadu namun disini banyak dilakukan pada kemampuan siswa dalam memahami dan memecahkan suatu masalah secara intensif dengan menggunakan berbagai sumber belajar dan lingkungan. Di SMP Negeri 1 Tamban pembelajaran IPS diarahkan pada keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif. Menurut Sapriya (2011:144) berpikir kritis merupakan aktivitas berpikir secara reflektif dan rasional yang difokuskan pada penentuan apa yang harus diyakini dilakukan. Tujuan berpikir kritis adalah untuk menilai suatu pemikiran, menaksir nilai bahkan mengevaluasi pelaksanaan atau praktik dari suatu pemikiran dan nilai tersebut. Berpikir kritis mendorong munculnya pemikiran-pemikiran baru, terkadang pembelajaran berpikir kritis erat kaitannya dengan berpikir kretif. Apabila keterampilan berpikir kritis dilakukan, maka sebagaian dari pembelajaran kreatif. Pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Tamban guru IPS telah mendorong siswa untuk memikirkan cara terbaik untuk memecahkan masalah,hal ini dapat dilihat pada kegiatan mengamati dimana siswa diajak untuk mengamati keadaan lingkungannya yang nantinya diaplikasikan dengan materi ajar, kemudian dilanjutkan pada tahap menanya dan menalar, disini siswa diajak untuk mengkaitkan masalah dengan menggunakan teori yang telah dikumpulkan baik lewat buku pegangan atau internet. Pada tahap mencoba dan mengkomunikasikan guru IPS mengarahkan kepada siswa untuk mendiskusikan untuk menganlisa permasalahan yang dihadapi untuk dipecahkan atau dicari solusi yng terbaik yang nantinya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Namun ternyata siswa-siswa SMP Negeri 1 Tamban memiliki kemampuan yang sangat rendah dalam melakukan kegiatan berpikir secara kritis dan kreatif yang tentu saja menghambat dalam berpikir secara mandiri , sehingga diperlukan guru untuk membantu dalam memecahkan masalah tersebut. Selain itu juga dalam mencari sumber belajar siswa menggunakan hp masing-maasing, sedangkan hanya sedikit siswa yang memiliki hp yang android sehingga sulit mengakses suatu materi di internet, b. Aplikasi Kreativitas Guru IPS dalam Pembelajaran Saintifik pada : 1) Pengorganisasian Pembuatan RPP (Rencana Perangkat Pemblajaran) Guru IPS SMP Negeri 1 Tamban memahami dengan betul betapa pentingnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Dalam penyusunan RPP, guru IPS SMP Negeri 1 Tamban mengacu pada silabus kurikulum 2013 yang telah dibuat oleh pemerintah kemudian, dari silabus dimasukkan kompetensi inti dalam penyusunan RPP, menyesuaikan dengan kemampuan siswa disana dan lingkungan sekitarnya. Materi pelajaran yang diberikan harus sesuai dengan tuntunan dan dalam rangka memenuhi kebutuhan siswa, perkembangan siswa, mengandung norma positif, serta memperhatikan minat dan perhatian siswa. Kemudian format RPP yang dibuat menggunakan format langkahlangkah saintifik yang dimulai dengan mengamati, menanya, menalar, mengasosiasikan dan jejaring kolaboratif 2) Materi Ajar Dalam pengelolaan materi ajar guru IPS mendownload materi ajar di internet, kemudian digali kembali materi-materi ajar yang mendukung dari sumber belajar lain berupa buku-buku lain yang relevan dan lingkungan sekolah dengan harapan dengan tersedianya bahan ajar yang bervariasi, maka siswa akan mendapat manfaat yaitu kegiatan pembelajaran akan lebih menarik. Untuk mengatasi kurang sedianya buku pegangan guru dan buku siswa, di SMP Negeri 1 Tamban guru IPS melakukan inisiatif sebagai kreativitasnya dengan membuat modul pembalajaran, 3) Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas sangat erat hubungannya dengan manajemen kelas. Menurut Weber (1994) seperti yang dikutip oleh Gane E. Hall dkk (2008:485) Manajeman kelas adalah kumpulan strategi-strategi yang kompleks yang digunakan para guru untuk membuat dan mempertahankan kondisi-kondisi yang memungkinkan para siswa untuk belajar. Sebelum memulai pelajaran Guru IPS mengajak siswa berdoa. Kemudian memberikan apersepsi berupa pertanyaan yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, seperti siswa sekalian coba anda perhatikan mata pencarian apa yang paling banyak disekitarmu .Hal ini sesuai dengan keterampilan guru dalam membuat pertanyaan yang jelas dan singkat dengan memperhatikan kemampuan berpikir siswa dengan harapan siswa mengerti pertanyaan guru tersebut dan langsung di jawab dengan benar. Selain itu juga adanya kemampuan keterampilan memberi acuan dengan menjelaskan secara singkat yang berisi informasi sesuai dengan harapan jawabannya. Dalam mengelola kelas juga diharapkan guru mampu melakukan hal-hal yang membangkitkan semangat belajar siswa. Selain itu juga guru IPS di SMP Negeri 1 Tamban telah megarahkan kegiatan diskusi yang bervariasi dengan berpedoman pada pendekatan pembelajaran IPS untuk kemampuan berpikir siswa. Menurut Savage dan Amstrong (1996) seperti yang dikutip oleh Sapriya (2011:80) ada 4 pendekatan untuk mendorong siswa mengembangkan kemampuan berpikir dalam IPS adalah kemampuan berpikir kreatif (creative thinking), berpir kritis (critical Thinking), kemampuan memecahkan masalah (problem solving) dan kemampuan mengambil keputusan (decision making). 4) Media Belajar SMP Negeri 1 Tamban dalam proses belajar mengajar selalu menggunakan LCD sebagai media yang utama, dalam LCD dapat ditampilkan gambar-gambar yang menarik dan juga dapat digunakan untuk menampilkan video pembelajaran. Kemampuan guru IPS dalam mengoperasikan Microsoft Power Point sangat baik, seperti dalam menjelaskan materi ajar dengan menggunakan gambar-gambar animasi yang bergerak. Namun permasalahanya adalah apabila lampu mati saya dapat menggunakan media pembelajaran IPS lain seperti penggunaan chart bergambar. Diharapkan dengan menggunakan media pembelajaran dapat meningkatkan produktivitas pembelajaran, pembelajaran yang bersifat alamiah, dan akses pendidikan menjadi lebih sama bagi semua peserta didik. Dalam penggunaan media guru IPS SMP Negeri 1 Tamban selalu memperhatikan materi-materi apa yang akan disampaikan dan juga melihat kemampuan dari siswa dalam mengamati suatu media pembelajaran tersebut. Menurut Midun (2009) seperti yang dikutip oleh Rayandra A. (2012:20) pemilihan dan penggunaan media hendaknya jangan didasarkan pada kesukaan atau kesenangan pengajar, tetapi dilandaskan pada kecocokan media itu dengan karakteristik peserta didik, disamping kriteria lain seperti kepraktisan dan kemudahan memperolehnya, kualitas teknik penggunaan. 5) Sumber Belajar Permasalahan yang utama bagi guru IPS disaat SMP Negeri 1 Tamban ditunjuk sebagai piloting kurikulum 2013 adalah keterbatasan pada buku pegangan siswa, padahal buku pegangan siswa adalah sumber belajar utama dalam memperlancar proses belajar mengajar. Sumber belajar itu sebetulnya sangat melimpah di sekeliling kita, dan mampu diolah oleh guru kapan saja tergantung kemauan dan kemapuan pedidik untuk memanfaatkannya diolah menjadi bahan ajar yang menarik dan inovatif. Mengatasi keterbatasan pegangan buku siswa ini guru IPS melakukan usaha yang kreatif dengan mengcopy buku pegangan siswa dengan bantuan dana sekolah akhirnya dapat dicofykan cofykan materi per materi sesuai dengan materi yang akan ajarkan saat itu dan minggu depannya. Selain itu juga untuk menambah bahan ajar yang lain maka guru IPS menggali informasi dari internet kemudian dimasukkannya dalam computer dengan menggunakan LCD dapat menampilkan slide pembelajaran dengan program Microsoft Power Point serta menganjurkan siswa saya anjurkan untuk menggali materi ajar di internet sebagai sumber yang mendukung. Selain itu siswa diarahkan untuk menggunakan perpustakaan kemudia perpustakaan sebagai sumber belajar dimana disana akan diperoleh buku yang relevan dengan materi ajar. Selain itu juga guru IPS SMP Negeri 1 Tamban dalam memanfaatkan sumber belajar dalam menjelaskan materi dan memperkaya materi ajar, belajar lingkungan sekolah yaitu dengan mengajak siswa ke perusahaan,dan mendatangi bank-bank untuk mendapatkan brosur/pamflet sebagai sumber belajar, serta saya juga pernah mengajak siswa ke museum Banjar Baru sebagai sumber belajar pada materi tentang kerajaan banjar dan penyiaran agama islam di Kalimantan Selatan. 6) Metode Mengajar SMP Negeri 1 Tamban guru IPS telah menggunakan kreativitasnya dalam mengajar dengan menerapkan metode ceramah bervariasi, pengembangan metode diskusi model kooperatif, dengan menggunakan model stik/tongkat berjalan dimana stiknya diganti dengan spidol, model kereta api sebagai model buatan sendiri. Selain metode diskusi di SMP Negeri 1 Tamban guru IPS juga mengembangkan Metode proyek seperti keperusahaan dengan melakukan pengamatan dan wawancara yang telah dibuatkan oleh saya, agar nantinya dalam bertanya siswa tidak mengambang dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Kemudian hasil wawancara dipresentasikan kemudian siswa yang lain menanyajan hal-hal yang belum dipahami. Dengan demikian, jelas bahwa guru IPS dengan kreativitasnya menggunakan model tersebut dengan memanfaatkan lingkungan dan sarana prasarana yang mendukung, model ini merupakan alternative model yang dapat digunakan dalam proses belajar IPS karena secara khusus memfokuskan pada pelatihan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalahmasalah sosial dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Savage dan Armstrong (1996) seperti yang dikutip oleh Sapriya (2011:149) bahwa sejumlah masalah ada solusi terbaiknya secara benar dan tepat. Apabila dihadapkan pada situasi seperti ini, guru hendaknya mendorong siswa menerapkan pendekatan problem solving. 7) Penilaian Penilaian Kurikkulum 2013 yang dikenal disebut dengan penilain Auntentik di SMP Negeri 1 Tamban oleh guru IPS belum sepenuhnya dilaksanakan, mereka hanya melakukan penilaian sederhana, dikarenakan belum adanya pelatihan dalam penilaian auntetik tersebut sehingga masih membingungkan guru di SMP Negeri 1 Tamban, sehingga untuk itu diperlukan kreativitas dari guru tersebut dalam melakukan penilai an secara kombinasi yaitu penilaian KBK dan Autentik Sedangkan Psikomotorik siswa didapat dari kemampuannya berkomunikasi dalam kelompok dan kreativtasnya dalam berdiskusi. Penilaian dalam kurikulum 2013 sangat banyak bukan saja kognitif saja, melainkan pada afektif dan psikomotorik siswa seperti penilaian teman sejawat, namun afektif dan psikomotorik sangat jarang dilakukan karena penilaian kurikulum 2013 sangat kompleks. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Pemahaman pembelajaran saintifik ini dapat dilihat hampir semua guru di SMP Negeri 1 Tamban dalam melakukan kegiatan proses belajar mengajar melakukan kegiatan 5 M, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan dengan tujuan membelajarkan siswa untuk dapat berpikir kritis dan menerapkan konsep dalam kehidupan. Guru IPS di SMP Negeri 1 Tamban memiliki ciri-ciri seorang guru yang kreatif, seperti ; minat luas , penuh energi, , percaya diri, berani mengambil resiko, disiplin, mandiri dalam berpikir, dan komunikatif, mempunyai prakarsa, imajinatif, peka terhadap kemampuan siswa dan komunikatif, rajin. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kreativitas guru dalam proses belajar mengajar. Guru merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, hal ini dikarenakan guru adalah orang yang berhubungan langsung dengan siswa dalam proses belajar mengajar, dengan kreativitas guru dalam proses belajar mengajar diharapkan siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimalKreativitas guru di SMP Negeri 1 Tamban sehubungan dengan pembelajaran saintifik adalah berupa : a. Pembuatan RPP sendiri dengan mengacu pada silabus b. Pengelolaan materi ajar tanpa mengandalkan buku pegangan guru dan siswa saja , melainkan melalui internet. c. Pengelolaan kelas dengan memodifikasi proses belajar mengajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas d. Penggunaan Media belajar baik konvensional maupun non konvensional di sesuaikan dengan sarana dan prasarana serta kemampuan siswa e. Pengelolaan sumber belajar terutama perpustakaan dan lingkungan sekolah f. Penggunaan model pembelajaran yang disesuaikan dengan pembelajaran saintifik serta mengkombinasikannya dengan model ciptaan sendiri 2. Pengolahan nilai yang mengarah pada kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik walaupun dikombinasikan penilaian KTSP dan Penilaian Autentik. Saran Pembelajaran Sainifik di SMP Negeri 1 Tamban belum optimal dalam pelaksanaannya karena kurang memadainya sarana dan prasarana sehingga harapan untuk menghasilkan pembelajaran yang lebih optimal kurang tercapai. Terkadang kreativitas guru IPS di SMP Negeri 1 Tamban dalam pembelajaran, belum dilaksanakan secara sadar dalam kegiatan proses belajar mengajar, karena mereka melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar diawasi oleh kepala sekolah dan pengawas. Padahal sangat diperlukan seorang guru dengan kreativitas dalam pembelajaran yang variatif sehingga tercapailah tujuan pembelajaran yang menyenangkan. , sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Asyhar Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi. Asep Herry Hernawan, dkk. 2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka. Depdikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tk. SMP/Mts Mata Pelajaran IPS Jakarta Depdikbud. 2014. Buku Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta Gene E Hall,Linda F Quinn, Donna M. Gollnick. 2008. Mengajar Dengan Senang Menciptakan Perbedaan Dalam Pembelajaran Siswa. Jakarta : PT. Indeks. Munandar, Utami. 1999. Kreativitas dan Keberbakatan : Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama ----------------------------. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : PT Rineka Cipta Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta : Hikayat Publishing. Sapriya, 2011. Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.