DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013 DETERMINAN KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Soedjatmiko Rakhmi Ridhawati [email protected] STIE NASIONAL BANJARMASIN Abstaract, For companies go public financial reporting quality is very important. This study aims to examine and obtain empirical evidence of the effect of audit quality, leverage, firm growth and firm size on the quality of financial reporting of publicly traded manufacturing company in Indonesia. This study uses panel data as much as 171 years old company. By using the data audited financial statements starting in 2000 up to this 2010.Penelitian measure the quality of financial reporting based on the value of cash flow from operations using Ordinary Least Squares. At a later stage the measurement effect of independent variables on the dependent variable is done by using binary logistic regression. The results indicate audit quality, leverage, growth and the size of the company does not show the effect on the quality of financial reporting publicly traded manufacturing company in Indonesia . Keywords : audit quality, leverage, growth, firm size, the quality of corporate financial reporting Abstrak, Bagi perusahaan go public kualitas pelaporan keuangan sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan memperoleh bukti empiris pengaruh kualitas audit, leverage, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap kualitas pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang go public di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data panel sebanyak 171 tahun perusahaan. Dengan menggunakan data laporan keuangan yang telah diaudit mulai tahun 2000 sampai dengan 2010.Penelitian ini mengukur kualitas pelaporan keuangan berdasarkan nilai cash flow from operation menggunakan Ordinary Least Squares. Pada tahap selanjutnya pengukuran pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan dengan menggunakan binary logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan kualitas audit, leverage, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan tidak menunjukkan pengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang go public di Indonesia. Kata Kunci : kualitas audit, leverage, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, kualitas pelaporan keuangan perusahaan Studi empiris yang berkaitan dilakukan. Cohen (2003) meneliti faktor dengan faktor-faktor yang mempengaruhi faktor kualitas keuangan pelaporan keuangan telah 67 penentu dan kualitas pelaporan konsekwensinya, Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................ Mayangsari (2003) membuktikan bahwa mempengaruhi kualitas keuangan. audit berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan. Barton dan Waymire menghasilkan bukti Secara (2004) bahwa kualitas khusus dimotivasi manajer pelaporan penelitian faktor–faktor ini sebagai berikut: pertama, kajian penelitian yang memiliki insentif laporan keuangan yang berkaitan dengan kualitas berkualitas tinggi yang disebabkan oleh keuangan di Indonesia konflik dengan kurun waktu 5 tahun atau kurang, debtholder yang timbul dari leverage kemudian waktu penelitian faktor-faktor pada struktur modal perusahaan. Cohen yang mempengaruhi kualitas pelaporan (2006) menyebutkan bahwa perusahaan keuangan yang aktif menerbitkan sekuritas memilih memanfaatkan menyediakan berkualitas perbaikan kualitas pelaporan keuangan tinggi. Fanani (2008) hasil penelitiannya sejak mulai diwajibkannya GCG pada menunjukkan bahwa faktor volatilitas perusahaan yang terdaftar di BEI mulai penjualan, dan tahun 2000 sampai dengan 2010. Dimana klasifikasi industri berhubungan posistif kurun waktu tersebut merupakan satu terhadap kualitas pelaporan keuangan dekade faktorial. pelaporan keuangan, sampai dengan antara shareholder informasi kinerja Adanya perusahaan kesenjangan di upaya pelaporan diteliti selama Indonesia belum momentum upaya perbaikan kualitas yang munculnya upaya perbaikan melalui akan ditunjukkan oleh hasil penelitian Fanani diterapkannya konvergensi International (2008) Financial Reporting Standar (IFRS) di bahwa kualitas pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur Indonesia pada tahun 2012. yang go public di Indonesia berpengaruh masih sedikitnya penelitian faktor-faktor signifikan terhadap asimetri informasi penentu kualitas pelaporan keuangan di dan berbagai usaha melalui penelitian Indonesia, sehingga penelitian ini juga empiris untuk mengetahui hubungan untuk faktor–faktor mempengaruhi empiris, karena masih adanya ketidak pelaporan keuangan, membuat penelitian konsistenan hasil penelitian sebelumnya ini penting untuk dilakukan. Dengan tentang harapan diperoleh lebih banyak informasi mempengaruhi tentang keuangan. Untuk kasus di Indonesia, yang faktor-faktor yang memperoleh beberapa Kedua, tambahan faktor kualitas bukti yang pelaporan misalnya penelitian yang dilakukan oleh 68 DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013 Mayangsari (2003), Susiana dan berkualitas tinggi dibanding auditor yang Herawati (2007), Fanani (2008) dan kurang Elisabet (2009), beberapa faktor yang menganggap mempengaruhi laporan keuangan masih mempertahankan kredibilitasnya auditor belum akan lebih berhati-hati pada saat dalam konsisten. Selain itu untuk berkualitas karena mereka bahwa menguji faktor lainnya pada perusahaan melakukan manufaktur yang go publik di Bursa Efek mendeteksi salah saji atau kemungkinan Indonesia mendeteksi adanya fraud. apakah konsisten dengan penelitian sebelumnya pada perusahaan proses untuk audit untuk Namun demikian kualitas audit sejenis di luar negeri. menjadi dalam bentuk definisi sulit Penelitian ini juga dimaksudkan dilakukan, karena hasil dari kualitas audit untuk menguji kembali apakah dengan tidak dapat dilihat secara langsung. menggunakan teori yang sama tetapi Banyak dengan jumlah sampel dan waktu yang mengindikasikan berbeda akan pengganti dari kualitas audit seperti penelitian yang menanyakan pendapat para ahli untuk (lebih panjang) menghasilkan hasil peneliti mencoba berbagai sama, yaitu menghasilkan kesimpulan menentukan yang konsisten, sehingga memperkuat kualitas audit (Wooten, 2003). teori yang ada. Berbagai Kesimpulan yang dapat diambil, kualitas laporan input keuangan dan macam untuk indikator output dimensi dari dari kualitas audit yang diukur, diteliti dan dapat didefenisikan oleh para peneliti antara dianalisis dari kas atau laba itu sendiri lain adalah: ukuran kantor akuntan publik atau dari imbalan saham (Fanani, 2008). (KAP) (De Angelo, 1981; De Fond Audit yang dilakukan secara efektif Jimbalvo, 1991), spesialisasi audit dan efisien akan mampu menghasilkan (Craswell et al., 1995; Mayangsari, laporan 2003), keuangan auditan yang dan independensi auditor berkualitas, sehingga dapat dipercaya. (Wooten, 2003). Deis dan Giroux (1992, Hal ini juga menunjukkan kualitas Fanani 2009) auditor (Fanani 2009). tentang empat hal dianggap mempunyai melakukan penelitian Pemakai laporan keuangan lebih hubungan dengan kualitas audit, yaitu percaya pada laporan keuangan auditan lama waktu auditor (tenure), jumlah yang diaudit oleh auditor yang dianggap 69 Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................ klien, kesehatan keuangan klien, review mata investor maupun auditor. Penelitian oleh pihak ketiga. ini senada dengan yang dilakukan oleh Kantor akuntan Publik (KAP) yang Elisabet (2009). tergabung dengan auditor berskala besar cenderung yang mengungkapkan ada, karena Cohen masalah cenderung (2003) pertumbuhan kuat mendefinisikan perusahaan merupakan persentase perubahan penjualan pada menghadapi risiko pengadilan. Variabel tahun kualitas kesempatan di masa depan yang harus auditor diukur berdasarkan sekarang, sebagai lindungi. proksi Francis, et.al (1998). Variabel ini diukur perusahaan Pertumbuhan dengan menggunakan variabel dummy. 1 perusahaan dimasa datang berhubungan untuk auditor yang tergabung dalam dengan pengukuran proprietary cost, skala besar (Big Four) dan 0 untuk sementara kita ketahui informasi yang auditor yang lain terdapat di laporan keuangan dapat Leverage adalah rasio total debt membantu pengguna laporan keuangan terhadap total asset perusahaan. Leverage untuk memprediksi arus kas pada masa yang tinggi akan memunculkan agency depan, khususnya dalam hal waktu cost yang tinggi sehingga menimbulkan kepastian diperolehnya kas dan setara kas permintaan monitoring yang lebih besar, (PSAK, 2009). Jensen dan Meckling (1976). Hubungan Pertumbuhan perusahaan dapat positif signifikan antara leverage dan berasal dari dua sumber, yaitu aktifitas kualitas informasi ditunjukkan oleh hasil keuangan penelitian yang dilakukan oleh Cohen (Elisabet, 2009). Perusahaan berusaha (2006). lebih Hal ini juga mendukung dan retained memanage earnings earnings ketika penelitian yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut menerbitkan saham Cohen (2003), Francis, et al (2004) dan pada saat IPO atau seasoned equity Pagalung (2006). market. Penelitian Indonesia bahwa yang dilakukan menunjukkan leverage tidak di sebaliknya, Hal ini akan berdampak pada pertumbuhan aset, mengakibatkan efek yang pada bisa kualitas berpengaruh pelaporan keuangan. Dengan demikian signifikan dengan kualitas pelaporan perusahaan dengan tingkat perbedaan keuangan. (Fanani, 2008) karena tidak pertumbuhan mungkin berkaitan dengan semua perbedaan tingkat earnings management. perusahaan mampu mempertahankan kinerja yang baik di 70 DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013 Akurasi sistem pelaporan keuangan kemungkinan berbeda pada perusahaan (size), Jika ukuran perusahaan sekurang-kurangnya Rp.100.000.000.000 ukuran (seratus miliar rupiah), pada laporan lebih besar lebih keuangan terakhirnya, besar aktiva berujud dan bersih memiliki sekurang keakuratan sistem pelaporan keuangan. kurangnya Rp. 5.000.000.000,- (lima Karena perusahaan yang besar lebih miliar rupiah). memiliki internal control system yang canggih dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. METODE Hal ini Penelitian ini merupakan penelitian kemungkinan pengujian hipotesis yang menggunakan manipulasi earnings oleh manajemen. pengujian kausal (causal hypothesis). Dengan Penelitian ini menguji pengaruh variabel akan mengurangi demikian ukuran (size) perusahaan berhubungan positif dengan bebas terhadap variabel tergantung. kualitas laporan keuangan Waktu pengamatan penelitian Penelitian Kusuma (2010) dengan dilakukan setelah pasca krisis tahun melihat market capitalization, yaitu nilai 2001 sampai dengan tahun 2010, dengan pasar saham yang dihitung dengan mulai memanfaatkan pelaksanaan GCG mengalikan harga saham dengan jumlah sampai menjelang akan diberlakukannya saham yang beredar. Elisabet (2009) dan konvergensi IFRS, sebagai upaya untuk Fanani (2008) menggunakan logaritma perbaikan kualitas pelaporan keuangan. total asset sedangkan Cohen (2003) Waktu observasi selama 9 tahun (2001 menggunakan natural logarithm total sampai dengan 2009) diharapkan akan asset untuk mengukur ukuran perusahaan diperoleh sebuah panel data atau pooled (firm size). data. Ukuran perusahaan Sedangkan data –data yang yang digunakan untuk observasi 9 tahun menggunakan total aset dapat ditinjau tersebut juga menggunakan data tahun dengan Surat Keputusan direksi Bursa 2000 dan data tahun 2010. Efek Indonesia No. Kep-305/BEJ/072004, menyebutkan Obyek Penelitian ini adalah faktor- bahwa calon faktor yang memengaruhi pelaporan yang akan keuangan pada perusahaan yang telah mencatatkan saham di Papan Utama melaksanakan GCG selama sembilan wajib memiliki aktiva berwujud bersih tahun di BEI . perusahaan tercatat 71 Subyek penelitian Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................ pelaporan keuangan selama sembilan mengalami keterlambatan. tahun di BEI. Unit analisis penelitian ini 5. Perusahaan manufaktur yang dalam adalah kualitas pelaporan keuangan. sebuah segmen industri berjumlah Kualitas lebih dari satu perusahaan. pelaporan digunakan keuangan dalam penelitian yang ini Sampel yang diambil dalam menggunakan model yang dikembang penelitian ini berdasarkan data yang oleh Cohen (2003). diperoleh Kriteria yang ditetapkan dalam pengambilan sampel penelitian dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan laporan ini keuangan yang telah dipublikasikan di adalah sebagai berikut: www.idx.co.id. 1. Perusahaan manufaktur yang listing menggunakan Pertimbangan perusahaan-perusahaan terus menerus di BEI, mulai tahun go public yang terdaftar di BEI adalah 1) 2001 sampai 2010. atas 2. Perusahaan manufaktur dasar kemudahan memperoleh yang informasi dan akses data, 2) waktu menerbitkan secara lengkap laporan penelitian 3) biaya penelitian. Pemilihan keuangan yang berakhir pada tanggal tempat penelitian ini diharapkan juga 31 Desember dari tahun 2001 sampai dapat memberikan gambaran persoalan 2009 penelitian 3. Perusahaan manufaktur mulai tahun 2001 sampai 2009 yang dirumuskan dalam kerangka konseptual. telah Variabel Penelitian memenuhi ketentuan GCG (Memiliki Komisaris yang Variabel bebas (independent Independen/Komite variabel) dalam penelitian ini adalah Audit/Sekretaris Perusahaan) Sesuai kualitas audit, leverage, , pertumbuhan Keputusan Direksi PT Bursa Efek perusahaan, Jakarta (size). Nomor KEP-315/BEJ/06- dan ukuran Sedangkan perusahaan variabel tidak 2000 dikeluarkan 30 juni 2000 dan bebasnya (independent variabel ) adalah diberlakukan mulai tanggal 1 Juli kualitas pelaporan keuangan. 2000 1). Kualitas dan KEP-339/BEJ/07-2001 Auditor (X1). Kualitas tertanggal 20 Juli Tentang Perubahan Auditor merupakan Ketentuan Peraturan Pencatatan Efek badan yang kompeten dan independen yang berkaitan dengan GCG. untuk 4. Laporan keuangan tahun 2010 yang dapat melaporkan diterbitkan pada tahun 2011 tidak seseorang atau menentukan kesesuaian dan informasi dengan kriteria-kriteria yang telah 72 DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013 ditetapkan selama proses auditing. Total Asetjt-1 Abadi Jusuf (Ilham: 2001). Dalam 4). Ukuran Perusahaan (X4). Ukuran penelitian ini menunjukkan besarnya perusahaan adalah proporsi besarnya KAP. skala perusahaan. Pada penelitian ini Penelitian variabel kualitas auditor total terhadap pelaporan keuangan antara 5). Pengukuran Gu et al (2002), Mayangsari (2003) menggunakan Dummy 1 penelitian variabel untuk Logaritma Natural Total Asetjt……...(3) dummy. Total Asetjt= Total Aset j tahun t yang Kualitas Pelaporan Keuangan (Y). tergabung dalam skala besar (Big Kualitas pelaporan keuangan adalah Four) dan 0 untuk auditor yang lain. 2). Leverage (X2). Leverage informasi adalah untuk yang membelanjai/ digunakan bentuk dalam dari kinerja imbalan (Fanani, 2009). Pelaporan keuangan bernilai 1 jika berkualitas dan bernilai 0 jika tidak Total Hutang berkualitas. Pengukuran variabel kualitas …. … (1) Total Aset pelaporan keuangan menggunakan model yang 3). Pertumbuhan perusahaan (X3). Pertumbuhan mengindikasikan menentukan 1) Menghitung nilai cash flow from operation menggunakan ordinary yang penelitian Cohen langkah berikut : kelangsungan usahanya. Pengukuran dalam Sebelum oleh variabel dummy, dilakukan Langkah- kemampuan perusahaan dikembangkan (2003;2006). perusahaan perusahaan dalam mempertahankan digunakan representasi disajikan modal yang dapat diwujudkan dalam penelitian ini adalah: pertumbuhan yang keseluruhan perusahaan dan kinerja pasar membiayai perusahaan. Pengukuran leverage keuangan merupakan perbandingan antara dana-dana yang dipakai pertumbuhan penelitian ini adalah : ini auditor sebagai perusahaan yang digunakan dalam Fanani (2009). Pengukuran kualitas dalam digunakan proksi terhadap ukuran perusahaan. lain diteliti oleh Francis, et al (1998), audit aktiva least square dengan model sebagai ini berikut:. adalah: Total Asetjt-Total Asetjt-1 ...(2) 73 Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................ CFO i,t+1=α0+β1CFO i,t+β2∆AR i,t +β3∆INV i,t +β4∆AP i,t +β5∆DEPR i,t + β6OTHER i,t + ε i,t+1….(4) Model (4) di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: CFO i,t+1 Cash flow from operations perusahaan i pada tahun t dikurangi accrual portion of extraordinary items and discounted operations setiap laporan arus kas ∆AR i,t Perubahan accounts receivable setiap laporan arus kas ∆INV i,t Perubahan inventory setiap laporan arus kas ∆AP i,t Perubahan accounts payable dan accrued liabilities setiap laporan arus kas ∆DEPR i,t Depreciation and Amortization Expense OTHER i,t Net of all other accruals. Dihitung dari EARN – (CFO+∆AR+∆INV-∆AP-DEPR), dimana EARN adalah income before extraordinary items and discountinued operation ε i,t+1 Error term diasumsikan memiliki zero mean dan constant variance Masing masing dibagi dengan rata-rata total asset 2) Menguji persamaan model (4) di atas, apakah relevan untuk digunakan sebagai proksi untuk mengukur kualitas pelaporan keuangan. Dengan melakukan uji asumsi klasik, yaitu uji autokorelasi, multikolonieritas, histeroskedastisitas, uji normalitas. Setelah memenuhi uji asumsi klasik maka data dapat digunakan untuk dijadikan sebagai ukuran kualitas pelaporan keuangan dengan mengikuti langkah selanjutnya. 3) Menghitung nilai absolute residual persamaan model (7), RES=│ei,t+1│ 4) Menghitung median dari nilai residual masing masing industri 5) Menentukan variabel dummy. Bila absolute value tersebut lebih kecil dari absolute residual median industri (│e i,t+1│< Industri Median │ e variabel tergantung (Quality i,t+1 i,t+1│) maka ) akan diberikan nilai 1 dan jika lain maka variabel tergantung (Quality i,t+1 ) akan diberikan angka 0. Cohen (2003) menggunakan model tidak langsung, yaitu arsip. Sumber menggunakan di atas untuk memprediksi arus kas masa strategi depan. Cohen (2003) menafsirkan bahwa digunakan dalam penelitian ini adalah absolute data sekunder. Data sekunder diperoleh value yang lebih rendah data yang menunjukkan kualitas pelaporan keuangan melalui : yang lebih tinggi. Berhubungan dengan a. Data yang disediakan oleh Indonesian prediktabilitas arus kas yang lebih tinggi Capital Market Directory (Elisabet:2009). baik dalam bentuk hardcopy atau Data dikumpulkan dengan motode Softcopy. 74 (ICMD), DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013 b. Data yang tersedia di www.idx.co.id. (dichotomous variabel) atau variabel biner c. Data yang tersedia di web perusahaan. (binary variabel) yang bersifat kategorik. Teknik analisis dalam penelitian ini dilakukan untuk variabel independen atau hipotesis. variabel bebasnya merupakan kombinasi Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih antara variabel kontinyu (metrik) dan dahulu dilakukan pengukuran terhadap kategorial variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel Penelitian ini menggunakan uji statistik perusahaan dan ukuran perusahaanbersifat binary logistic regression karena variabel metrik sedangkan variabel kualitas audit. tergantungnya menguji Sedangkan dummy dan variabel Pola bebasnya metrik dan non metrik. (nominal atau leverage, hubungan nonmetrik). pertumbuhan variabel yang dianalisis pada penelitian ini menggunakan Variabel tergantung pada penelitian analisis multivariate. Model analisis binary ini adalah kualitas pelaporan keuangan logistic regression yang akan digunakan merupakan adalah sebagai berikut : variabel dikotomi Ф0 + Ф1audit i,t + Ф2 Leverage i,t + Ф3 Tumbuh i,t + Ф4 Ukuran i,t + ξ i,t+1 …………………….…(5) Model di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Quality i,t+1 1 jika Quality *>0 (│e i,t+1│< Industri Median │ e i,t+1│) dan bernilai 0 jika lainnya Ф1 Audit i,t Kualitas Audit Quality i,t+1 = Leverage i,t Tumbuh i,t Ukuran i,t + ξ i,t+1 Leverage Pertumbuhan perusahaan. Ukuran Perusahaan Error term assumed to have zero mean and constant variance a. Pengujian Case Processing Summary,b.Statistik diskriptif, c.Uji Multikolonieritas, d. Uji Hosmer and Lameshow Test Goodness of fit test, d.Uji Omnibus Test Of Model Coefficient, e.Uji Model Summary (Nagelkerke R Square), f.Uji Nilai Estimasi, Pada Tabel Matrik Klasifikasi. diterapkan berdasarkan Surat Keputusan HASIL DAN PEMBAHASAN Data menggunakan sampel penelitian perusahaan ini Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor manufaktur Kep-315/BEJ/06-2000 yang listing terus menerus di Bursa Efek 30 Indonesia pada tahun 2001sampai dengan penyampaian, berdasarkan pengumuman 2010, Peng-LK-00049/BEI.BPR/04-2011 Melaksanakan GCG sejak Juni 2000, tidak tertanggal terlambat Peng-LK-00048/BEI.BPR/04-2011,dan 75 dan Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................ perusahaan manufaktur yang dalam sebuah perusahaan. segmen industri berjumlah lebih dari satu Tabel 1. Sampel yang digunakan pada penelitian No Keterangan 1 Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2001 2 Bukan perusahaan pemanufakturan 3 Perusahaan yang tidak listing berturut-turut mulai tahun 2001-2010 4 Tidak melaksanakan GCG mulai tahun 2001-2010 5 Mengalami keterlambatan penyampaian di tahun 2010 6 Dalam satu segmen industry hanya terdiri dari satu perusahaan 7 Sampel yang memenuhi Kriteria Sumber : Data diolah Jumlah 307 150 34 88 7 2 19 Tabel 2 Hasil Pengujian Regresi Kualitas Pelaporan Keuangan Model Summar yb Model 1 R .643a Adjusted R Square .393 R Square .414 Std. Error of the Est im at e .0796991 Durbin-W atson 2.066 a. Predictors: (Constant), OTHERi,t, Delta ARi,t , DEPRi,t, Delta APi,t, CFOi,t, Delta INVi,t b. Dependent Variable: CF Oi,t +1 ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares .736 1.042 1.778 df 6 164 170 Mean Square .123 .006 F 19.306 Sig. .000a a. Predictors: (Constant), OTHERi,t, Delta ARi,t, DEPRi,t, Delta APi,t , CFOi, t, Delt a INVi,t b. Dependent Variable: CF Oi,t+1 Sumber: hasil analisis statistik Durbin-W aston menunjukkan nilai 2,066, artinya bahwa model kualitas pelaporan keuangan yang digunakan dikatakan bebas dari autokorelasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Awat (1995:402) Bahwa model regresi dikatakan bebas dari auto korelasi jika nilai Durbin-W aston du sampai dengan 4-du. Hasil uji anova diketahui bahwa nilai signifikasi 0,000 yang artinya variabel bebas dalam model kualitas pelaporan keuangan penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Pendapat ini didukung oleh Ghozali (2006:91) yang mengatakan bahwa jika nilai signifikan < 0,05 menunjukkan adanya pengaruh bersamasama antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Hasil pengujian analisis regresi berganda menunjukkan bahwa keenam variabel bebas yang digunakan untuk mengukur kualitas pelporan keuangan tersebut, berbeda satu dengan 76 DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013 lainnya. Hal ini menunjukkan tidak terjadi tumpang tindih antara keenam variabel proksi kualitas pelaporan keuangan karena hasil pengujian korelasi antar variabel dibawah 10 yang ditunjukkan pada kolom VIF, sesuai dengan pendapat Hakim (2000 : 388). Meskipun demikian, diantara keenam variabel kualitas pelaporan keuangan, jika dilihat secara parsial, variabel perubahan hutang dan kewajiban akrual memiliki signifikasi yang paling rendah, sedangkan atribut lainnya memiliki signifikasi yang cukup tinggi. Pengujian Case Processing Summary menunjukkan data penelitian sudah lengkap. Data memenuhi ketentuan yang disyaratkan maka data selanjutnya dapat diproses untuk tahap berikutnya. Tabel 3. Case Processing Summary Unweighted Cases(a) Selected Cases Included in Analysis Missing Cases Total Unselected Cases Total N Percent 171 100,0 0 171 0 171 ,0 100,0 ,0 100,0 a If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Statistik diskriptif menjelaskan regresi logistik yang akan digunakan. diskripsi statistik yang dihasilkan untuk Tujuannya untuk menguji ketepatan atau variabel -variabel bebas setelah data kecukupan data dalam model regresi diolah. Data Statistik diskriptif tidak logistik. Untuk menilai kelayakan tersebut digunakan untuk menarik kesimpulan, dalam memprediksi digunakan uji Chi melainkan hanya sebagai data pendukung Square Hosmer and Lemeshow. Probabilitas signifikansi yang diperoleh Uji Hosmer and Lameshow Test kemudian dibandingkan dengan tigkat Goodness of fit test signifikansi (α) 5%. Uji Hosmer and Laeshow Test digunakan untuk menilai kelayakan model Tabel 4. Uji Hosmer and Lemeshow Test Step 1 Chi-square df 20,474 Sumber : data Diolah Hasil penelitian Sig. 8 ,009 menunjukkan demikian keputusan yang diambil adalah bahwa nilai Chi Square sebesar 20,474 menerima Ho yang dapat diartikan tidak dengan probabilitas signifikasi 0,09 yang ada perbedaan antara kelompok yang nilainya diprediksi dengan kelompok yang diamati. lebih besar 0,05. Dengan 77 Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................ variabel Uji Omnibus Test Of Model Omnibus Test Coefficient Uji tergantung. Omnibus of pengujian of Model Coefficient Model menunjukkan hasil yang signifikan maka Coefficient merupakan pengujian yang secara keseluruhan atau adanya beberapa dilakukan apakah variabel-variabel bebas variabel bebas dimasukkan dalam rumus secara koefisien regresi model penelitian. serentak Test Jika berpengaruh terhadap Tabel 5. Omnibus Tests of Model Coefficients Step 1 Step Block Model Chi-square df 2,225 2,225 2,225 Sig. 4 4 ,694 ,694 4 ,694 Sumber : data Diolah Hasil uji menunjukan bahwa Chi menjadi sukar untuk diinterpretasikan Square sebesar 2,225 dengan degree of seperti R2 dan jarang digunakan. freedom = 4. Tingkat signifikan sebesar Nagelkerke R Square pada Model 0,694 yang nilainya jauh di atas 0,05, Summary merupakan dengan demikian dapat dikatakan bahwa koefisien Cox & Snell untuk memastikan variabel bebas dalam penelitian ini secara bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) bersama sama tidak berpengaruh terhadap sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan kualitas pelaporan keuangan. cara membagi nilai Cox & Snell R Square Uji Model Summary (Nagelkerke R dengan Square) Nagelkerke nilai modifikasi maksimumnya. R Square dari Nilai dapat Cox & Snell R Square pada Model diinterpretasikan seperti nilai R2 pada Summary dapat diintrepetasikan sama multiple regression. Nilai Nagelkerke R seperti koefisien determinasi R2 pada Square menunjukkan bahwa pengaruh multiple regression. Tetapi karena nilai variabel tergantung yang dapat dijelaskan maksimum Cox & Snell R Square oleh adanya pengaruh variabel bebas biasanya lebih kecil dari satu, maka Tabel 6. Model Summary Step 1 -2 Log Cox & Snell likelihood R Square 234,779 ,013 Nagelkerke R Square ,017 Sumber : data Diolah Hasil uji model-2log Likelihood koefisien determinasi. Nilai Nagelkerke R menghasilkan nilai sebesar 234,779 dari Square 0,17. Hal ini menjelaskan bahwa 78 DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013 konstribusi pengaruh kualitas pelaporan Hasil Uji Koefisien Regresi, Intersep dan keuangan yang dapat dijelaskan oleh Slope Coefficient. variabel bebas yang terdiri dari kualitas Hasi pengujian pada tebl Nagelkerke R audit, leverage, pertumbuhan perusahaan Square yang nilainya seperti R2 pada dan ukuran perusahaan hanya sebesar regresi linier menunjukkan secara bersama 17%. Artinya 83% dipengaruhi oleh sama variabel bebas mempunyai pengaruh variabel lain yang tidak diteliti dalam yang rendah yaitu hanya sebesar 0,17 saja penelitian ini. Hasil uji juga menunjukkan terhadap kualitas laporan keuangan. Pada bahwa Nilai koefisien Nagelkerke R penelitian ini disajikian hasil pengujian Square 0,17 lebih besar dari Cox & Snell persamaan R Square, yang berarti nilainya tidak sebagai informasi untuk melihat seberapa signifikan. Stanislaus (Lestari dan Tintri, besar nilai parsial masing masing variabel. binary logistic regression, 2009) Tabel 7 . Koefisien Regresi, Intersep dan Slope Coefficient B Step 1(a) AUDIT S.E. ,271 Wald ,371 df Sig. ,535 LEVERAGE TUMBUH UKURAN Constant -,395 ,463 ,727 ,130 ,182 ,506 -,283 ,326 ,757 3,394 3,766 ,812 a Variable(s) entered on step 1: AUDIT, LEVERAGE, TUMBUH, UKURAN. 1 ,465 Exp(B) 1,312 1 1 1 1 ,394 ,477 ,384 ,367 ,674 1,138 ,753 29,795 Sumber : data Diolah Hasil uji koefisien regresi, intersep PEMBAHASAN dan slope coefficient di atas memiliki Hasil penelitian yang menunjukkan keterbatasan makna. Maksutnya adalah bahwa tidak adanya pengaruh signifikan nilai atau angka yang diperoleh tidak bisa anatara digunakan tergantung perlu dikaji untuk menjelaskan variabel variabel lebih keuangan. Karena tidak dapat digunakan penelitian melalui uji statistik dilakukan sebagai dasar yang kuat untuk dijadikan pembahasan per variebelsebagai berikut : 79 memahami dalam. Karena variabel tergantung. guna dan pengaruhnya terhadap kualita pelaporan dasar prediksi antara variabel bebas dan itu bebas hasil Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................ Hasil Pengujian Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan. Kualitas auditor tidak berpengaruh sesuai terhadap kualitas pelaporan keuangan. tingkat Artinya independensi. penelitian rendahnya ini pengaruh kriteria yang telah ditetapkan dalam SPAP sehingga sebagian masyarakat masih ada yang meragukan menunjukkan keahlian, kompetensi Indikasi dari serta adanya audit keraguan ini karena banyak sekali kasus- terhadap kualitas pelaporan keuangan, hal kasus hukum manipulasi akuntansi yang ini mendukung hasil penelitian Gu, et al melibatkan akuntan publik baik di luar (2002) maupun di dalam negeri beberapa tahun bahwa kualitas dengan kualitas audit tidak mendukung secara signifikan kualitas terakhir. laporan keuangan dan penelitian Penelitian menyebabkan timbulnya keraguan atas ini tidak mendukung hasil penelitian integritas francis, et al (1998), lenox (2002) , Fanani (Wahyuningtias,2010). 2009 terhadap kualitas akuntansi berbasis tersebut auditor KAP. Adanya beberapa kali demo oleh akuntansi dan pelaporan keuangan. Tidak berpengaruhnya Kejadian-kejadian para akuntan yang menolak RUU kualitas AkuntanPublik,(http://www.mediaindonesi audit secara signifikan terhadap kualitas a.com) menunjukkan bahwa akuntan di pelaporan keuangan, karena akuntan Indonesia belum siap terhadap hukum, publik sebagai pihak yang memberikan yang mengatur profesi akuntan. Kenyataan opini terhadap laporan keuangan juga tersebut sesuai dengan hasil observasi memberikan berbagai jasa terhadap audite, penelitian, mengapa tidak signifikan. yang bisa merusak independensi, sehingga mengakibatkan terjadinya Adanya konflik prilaku disfungsional auditor, yang tidak bisa dihentikan Sujana kepentingan. Contohnya jika dalam suatu dan penugasan audit ditemukan kelemahan disfungsional auditor merupakan perilaku sistemnya atau pengendalian internalnya, menyimpang auditor dalam akan mengunggkapkan cenderung enggan hal tersebut. Sawarjuwono yang (2006). Perilaku dilakukan auditor audit. Perilaku melaksanakan disfungsional tersebut antara lain :1) (Mayangsari, 2003). penghentian prematur terhadap langkah Pengguna jasa KAP mengharapkan audit dalam program audit, 2) Mengurangi agar auditor bisa memberikan opini yang jumlah pekerjaan yang dianggap beralasan tepat, namun dalam praktik sering terjadi 3) tidak melakukan penelitian akuntansi terjadi pemberian opini akuntan yang tidak yang 80 digunakan klien, 5) Menerima DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013 penjelasan klien Underreporting yang of time lemah, yang 6) direncakan terlebih dahulu sehingga dapat secara efisiensi penggunaaanya dan telah dihitung langsung mempengaruhi kualitas audit. break event point-nya. Sedangkan total asset yang pembiayaaannya melalui hutang Hasil Pengujian Pengaruh Leverage Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Hasil uji pengaruh leverage menimbulkan kewajiban bagi perusahaan terhadap kualitas pelaporan keuangan dapat menurunkan kinerja perusahaan. menunjukkan tidak signifikan, sehingga Apabila meningkatnya jumlah aset yang tidak kualitas pembiayaannya berasal dari hutang dan pelaporan keuangan. Penelitian ini tidak aset yang sudah tidak berfungsi secara mendukung optimal berpengaruh terhadap penelitian yang untuk membayar biaya bunga selain membayar hutang pokoknya sehingga telah namun menimbulkan biaya dilakukan oleh Cohen (2003), Cohen perawatan untuk merawat aset yang masih (2006), Gu, Lee dan Rosett (2002), Francis digunakan, karena semakin banyak hutang et al. (2004) dan Pagalung (2006), yang dagang dan total aset pembiayaaannya menunjukkan leverage berasal dari hutang dan aset yang sudah berhubungan signifikan dengan kualitas tidak berfungsi secara optimal namun informasi yang dipublikasikan. Penelitian tercatat di neraca akan menyebabkan Fanani (2008), Elisabet (2009) mendukung leverage hasil penelitian ini, bahwa leverage tidak signifikan terhadap kualitas pelaporan berpengaruh secara signifikan terhadap keuangan, Elisabet (2009). bahwa memberikan pengaruh tidak kualitas pelaporan keuangan. Tidak signifikasinya leverage disebabkan bahwa tidak semua perusahaan Hasil Pengujian Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Pertumbuhan perusahaa tidak mampu untuk menghasilkan pengaruh yang signifikan. mempertahankan kinerja yang baik dimata Penelitian ini sesuai dengan penelitian investor dapat Fanani (2009) dan Elisabet (2009), dan dicerminkan melalui besarnya leverage, tidak mendukung penelitian Gu et al (Fanani,2008). (2002), terhadap kualitas pelaporan keuangan melakukan dan Leverage aktivitas auditor yang dipengaruhi Cohen (2003;2006) bahwa besarnya koefisien pertumbuhan perusahaan tidak total hutang dan asset. Total hutang signifikan terhadap aliran kas masa depan 81 Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................ yang diprediksi. Laba ditahan dan aktifitas yang diberikan oleh calon konsumen keuangan (pinjaman, penerbitan ekuitas, sebelum adanya transaksi. Hal-hal tersebut merger dan akuisisi) merupakan dua di atas juga menyebabkan pertumbuhan perusahaan. perusahaan, dalam hal ini yang dilihat Peningkatan pertumbuhan perusahaan dari melalui pertumbuhan penjualan menjadi aktifitas pinjaman akan tidak sumber pertumbuhan memengaruhi signifikan terhadap kualitas leverage, sedangkan aktifitas leverage pelaporan keuangan. Selain itu, semakin akibat mungkin besarnya piutang tak tertagih juga akan earnings management memengaruhi likuiditas perusahaan yang aktivitas pinjaman berdampak pada behavior, sehingga aktifitas keuangan yang bisa berasal dari luar perusahaan yang mengalami digunakan aset, pembiayaan. (Elisabet, 2009) untuk pertumbuhan mengakibatkan perusahaan kesulitan saat akan melakukan memiliki dampak positif terhadap kualitas laba (Gu, Lee dan Rosett,2002). Nampak perusahaan dalam penelitian ini sama- Hasil Pengujian Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Hasil Pengujian pengaruh ukuran sama perusahaan tidak menunjukkan adanya bahwa leverage tidak dan pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelaporan keuangan. Adanya menyebabkan pengaruh yang signifikan. Penelitian ini pertumbuhan penjualan kenaikan pada sesuai dengan Eisbet (2009) Fanani (2008) piutang dan tidak mendukung hasil penelitian usaha. Pencatatan piutang yang terdapat sebelumnya (Francis et al, Gu et al, dan dalam neraca adalah nilai yang mungkin Cohen 2003). dapat ditagih, setelah dilakukan peyisihan Penelitian ini bisa semakin besar piutang tak tertagih. Perusahaan dapat menunjukkan melakukan pengaruh ukuran perusahaan semakin berbagai kebijakan untuk menutup adanya piutang tak tertagih, tinggi antara lain melalui penjualan tunai saat Dengan demikian ukuran perusahaan yang piutang tak tertagih nilainya semakin besar, yang berasal dari peningkatan tinggi. Penjualan tunai ini dilakukan aktivitas dengan potongan, leverage yang tinggi, dan akan memiliki maupun dampak earnings manajemen behavior melakukan sanksi bila terdapat piutang (Gu, Lee dan Rosett, 2002). Peningkatan yang tidak dibayar dan melakukan jaminan asset dari pinjaman ini menyebabkan cara penyeleksian memberikan konsumen 82 kualitas bahwa tidak pelaporan pinjaman akan keuangan. meyebaban DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013 perusahaan mempertahankan kinerjanya. dengan yang ditetapkan oleh SPAP. Namun tidak semua perusahaan mampu (2) melakukan ini, karena tergantung dari signifikan kridibilitas perusahaan (Fanani,2008), hal perusahaan mampu mempertahankan inilah yang menyebabkan pengaruhnya kinerja tidak signifikan. banyaknya aset yang tercatat di neraca Adanya motivasi menyatakan politik bahwa yang leverage karena yang yang perusahaan- strategis cenderung untuk menurunkan pertumbuhan laba berpengaruh biaya tidak semua baik, misalnya dan pemeliharaaanya dari hutang padahal tidak mengurangi berpengaruh pembiayaan perusahaan dengan skala besar dan industri guna tidak politik berfungsi optimal, (3) perusahaan signifikan tidak terhadap terutama saat perioda kemakmuran yang kualitas pelaporan keuangan karena tinggi. koefisien Upaya ini dilakukan dengan pertumbuhan perusahaan harapan memperoleh kemudahan serta tidak sesuai dengan kas masa depan fasilitas dari pemerintah (Moses, 1987; yang diprediksi.(8) ukuran perusahaan Naim dan Hartono,1996; Putra, 2000, tidak berpengaruh terhadap kualitas Sukartha, 2007). pelaporan keuangan, karena perusahaan besar justru melakukan perataan laba KESIMPULAN DAN SARAN 1. Hasil pengujian faktor-faktor yang memengaruhi keuangan kualitas menunjukkan 3. Rendahnya faktor-faktor pelaporan memengaruhi pengaruh keuangan kualitas menunjukkan yang pelaporan besarnya yang tidak signifikan baik kualitas faktor lain yang tidak diteliti dalam audit, penelitian leverage, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan. 2. Kualitas signifikan audit tidak kerena karena rendahnya memengaruhi rendahnya relevansi nilai, sehingga kualitas pelaporan keuangan, kridibilitas auditor, yang disebabkan lain yang kualitas pelaporan keuangan. Atau berpengaruh rendahnya independensi akibat ini sulit untuk diukur. jasa Saran yang juga diberikan kepada Saran-saran yang klien, kurang percayanya masyarakat diajukan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: karena opini akuntan tidak sesuai 83 Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................ 1. Pada penelitian yang akan datang DAFTAR PUSTAKA perlu dilakukan penambahan jumlah sampel untuk Algifari. 1997. Analisis Regresi: Teori, Kasus, dan Solusi. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. kepentingan generalisasi. 2. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan Barton, Jan dan Gregory Waymire. 2004. Investor Protection Under Unregulated Financial Reporting. pengujian variabel terlebih dahulu pengukuran model mana yang paling tepat dan robust untuk Cohen, Daniel A. 2003. Quality of Financial Reporting Choice: Determinants and Economic Consequences. Working Paper Northwestern University Collins. kondisi Indonesia dalam memilih variabel. 3. Pengembangan penelitian ini dapat dilakukan dengan menguji lebih lanjut konsekuensi ekonomi dari faktor- ---------,2006. Does Information Risk Really Matter An Analysis of the Determinants and Economic; Consequences of Financial Reporting Quality. Working Paper Northwestern University Collins. faktor yang memengaruhi kualitas pelaporan keuangan dilakukan Cohen seperti (2003), yang Fanani (2008;2009) 4. Pengujian lebih lanjut pada penelitian yang akan datang Cohen, Jeffrey, Ganesh Krishnamoorthy dan Arnie Wright. 2004. The Corporate Governance Mosaic and Financial Reporting Quality. Journal of Accounting Literature. dapat dikembangkan dengan memasukkan variabel kajian bersifat perusahaan perusahaan holdingcompany, yang yang dan Craswell, A.T., J.R. Francis, dan S.L. Taylor. 1995. Auditor Brand Name Reputations and Industry Specialization. Journal of Accounting and Economics (20): 297-322. melakukan restrukturisasi usaha. 5. Penelitian selanjutnya juga dapat dikembangkan dengan menambahkan DeAngelo, L.E. 1981. Auditor Independence, Low Balling, and Disclosure Regulation.Journal of Accounting and Economics 3. Agustus: 113-127. data primer, yang dapat diperoleh melalui kuesioner yang berisi daftar pertanyaan-pertanyaan yang akan menjawab permasalahan penelitian berkaitan dengan kualitas pelaporan ----------, 1988. Managerial Competition, Information Costs, and Corporate Governance: The Use of Accounting Performance Measures in Proxy keuangan, sehingga diperoleh kajian yang lebih mendalam. 84 DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, V0l.6.No.2. September 2013 Contests, Journal of Accounting and Economics. January: 3-36. Herawaty Vinola. 2008. Peran Prak-tek Corporate Governance Sebagai moderating Variable Dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI. Elizabet. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Indonesia. Tesis yang tidak dipublikasikan, Magister Akuntansi Universitas Airlangga Surabaya. Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Fanani, Zaenal. 2008. Kualitas Pelaporan Keuangan: Faktor-Faktor Penentu dan Konsekuensi Ekonominya. 2nd Accounting Conference, ls` Doctoral Colloquium and Accounting Work hop. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305/BEJ/07-2004. Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat. ----------, 2009. Faktor-faktor penentu kualitas pelaporan keuangan dan kepercayaan investor. SNA XII Palembang. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-20/PM/2002 Peraturan Nomor VIII. A.2. Independensi Akuntan -yang Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal. ----------, 2009. Kualitas Pelaporan Keuangan faktor-faktor penentu dan konsekwensi ekonomik. Disertasi yang tidak dipublikasikan. Program Doktor Universitas Brawijaya Malang. Mayangsari, Sekar. 2003. Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit Serta Mekanisme Corporate Governance Terhadap Inteuitas Laporan Keuangan. Simposium .Nasional Akuntansi VI. Financial Accounting Standards Board 1978. Statement of Financial Accounting Concepts. Francis,J.R. LaFond, P. Olsson, dan K. Schipper. 2004. Costs of Equity and Earnings Attributes. The Accounting Review. Vol.79. No.4: 967-1010. Pagalung, G. 2006. Kualitas Informasi Laba: Faktor-Faktor Penentu dan Konsekuensi Ekonominya. Disertasi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. ----------, R. LaFond, P. Olsson, dan K. Schipper. 2005. The Market Pricing of Earnings Quality. Journal of Accounting and Economics. 29: 295327. Schipper, K., dan L. Vincent. 2003. Earnings Quality. Accounting Horizons. Vol.70. Supplement: 97110. ----------, 2004. Earnings Quality. Working Paper in Asia Pacific Journal of Accounting and Economics Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika.Jakarta: Erlangga 85 Soedjatmiko dan Rakhmi Ridhawati, Determinan Kualitas Pelaporan................ Conference. January. Kuala Lumpur. Malaysia Scott, W.R. 2009. Financial Accounting Theory, Prentice Hall. Inc. Wooten, Thomas C. 2003. Research About Audit Quality. The CP.4 Journal January 2003. http://www.mediaindonesia.com/read/201 0/11/11/184863/23/2/200-AkuntanDemo-di-Depa Diakses 16 Juli 2011. Surat Edaran Direktur PT Bursa efek Jakarta Nomor : SE- 005/BEJ/092001 Tanggal 24 September 2001. Di download 26 maret 2011 pukul 2:37 wib. http://www.cnbc.com/id/43719360/Moody _s_Report_Sparks_Selloff_in_Chine se_Firms diakses 6 Agustus 2011. 86