1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri di Indonesia semakin pesat, perkembangan ini memberikan pengaruh pada persaingan di dalam industri. Salah satu cara yang dapat digunakan sebagai parameter perkembangan industri secara nasional disuatu negara adalah perkembangan industri manufaktur di negara tersebut. Menurut Agung (2016) manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Industri manufaktur Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang baik, berdasarkan laporan statistik berjudul “International Yearbook of Industrial Statistics 2016”, industri manufaktur di Indonesia dilaporkan telah memberikan kontribusi hampir seperempat bagian dari produk domestik bruto (PDB) nasional (Tempo Co, 16 Mei 2016). Menurut Agung (2016) industri manufaktur memegang peran kunci sebagai mesin pembangunan karena industri manufaktur memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sektor lain karena nilai kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar, juga kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation) dari setiap input atau bahan dasar yang diolah. Krisis ekonomi global yang diawali tahun 2008, bermula pada krisis ekonomi Amerika Serikat karena adanya dorongan untuk konsumsi dan terus 2 merambat ke sektor riil dan non keuangan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Krisis ekonomi global ini adalah salah satu dilema yang sedang dihadapi Indonesia sejak dahulu hingga sekarang dan berdampak pada perusahaan di Indonesia, salah satu perusahaan yang terkena dampaknya adalah perusahaan manufaktur. Selama krisis finansial global tahun 2008-2009 sektor manufaktur di Indonesia merupakan sektor ekonomi yang paling terkena dampak buruk dibanding sektor lainnya. Kenaikan harga komoditi primer yang menjadi bahan baku sektor ini telah menyebabkan biaya produksi meningkat, demikian juga kenaikan harga minyak bumi telah mendorong kenaikan biaya operasi karena harga BBM untuk sektor industri tidak disubsidi, sementara itu pasar ekspor yang menjadi target utama pemasaran produk manufaktur juga mengalami kemerosotan karena negara maju yang menjadi tujuan ekspor utama ekonominya sedang terkena dampak serius dari krisis finansial (Indonesian Commercial Newletter, 2010). Hapsari (2012) menyatakan bahwa perusahaan manufaktur yang tidak mengupayakan memperkuat fundamental perusahaan dan memperbaiki kinerja perusahaan dalam menghadapi perkembangan global lambat laut akan mengalami kesulitan keuangan perusahaan yang akhirnya terjadi kebangkrutan. Analisa yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan, kondisi perusahaan, permasalahan perusahaan adalah dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan untuk menganalisis rasio keuangan. Setianugraha (2015:3) menyatakan bahwa ada beberapa cara untuk menilai kondisi kesehatan 3 perusahaan dengan menggunakan analisis kinerja keuangan, yaitu dengan menggunakan analisis rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas perusahaan. Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang ada, rasio leverage adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar kebutuhan dana perusahaan yang dibiayai oleh hutang, rasio profitabilitas menunjukkan kemmapuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, dan rasio aktivitas menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan hartaharta yang dimilikinya. Hasil dari analisis rasio-rasio keuangan memberikan informasi yang penting bagi pihak yang berkepentingan, salah satunya adalah para investor dan calon investor untuk mengambil keputusan dalam menanamkan modal atau berinvestasi. Investasi di pasar modal terdapat dua hal yang harus diperhatikan para investor yaitu tingkat keuntungan dan resiko yang mungkin terjadi. Tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi mencerminkan kinerja ekonomi. Tuwaijri (2004) dalam Kartika (2012) menyimpulkan dari penelitian-penelitian sebelumnya bahwa terdapat dua tipe pengukuran kinerja ekonomi yaitu accounting-based measure dan Market based measure. Di dalam penelitian ini kinerja ekonomi diukur berdasarkan variabel pasar yaitu harga saham. Saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (Darmadji dan Fakhruddin, 2012:05). Faktor yang dapat mempengaruhi harga saham bersifat makro maupun mikro ekonomi. 4 Faktor makro ada yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi. Faktor makro ekonomi terinci dalam beberapa variabel ekonomi, misalnya inflasi, suku bunga, kurs valuta asing, tingkat pertumbuhan ekonomi, harga bahan bakar minyak di pasar internasional, dan indeks saham regional. Sedangkan makro non ekonomi mencakup peristiwa politik domestik, peristiwa sosial, peristiwa hukum, dan peristiwa politik internasional. Sementara itu, faktor mikro ekonomi terinci dalam beberapa variabel, misalnya laba per saham, deviden per saham, nilai buku per saham, debt equity ratio, dan rasio keuangan lainnya (Samsul, 2006:335). Harga pasar suatu saham menunjukkan nilai suatu perusahaan dan dapat mempengaruhi keputusan investor dalam menanamkan modalnya, karena semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan bahwa semakin tinggi pula kesejahteraan para pemiliknya. Memaksimumkan nilai perusahaan berarti memaksimumkan nilai pasar melalui harga sahamnya yang merupakan pengaruh dari seluruh keputusan keuangan yang diambil oleh perusahaan (Keown et al,2005). Dengan adanya analisis kinerja keuangan dengan menggunakan rasio keuangan, para investor dapat mengambil keputusan dengan tepat untuk menanamkan sahamnya. Semakin baik kinerja suatu perusahaan yang dilihat dari hasil analisis rasio keuangan semakin baik juga kinerja ekonominya yang dilihat dari harga saham. Karena semakin baik kinerja keuangan perusahaan maka semakin banyak investor yang akan menanamkan sahamnya. Dan semakin banyak investor yang menanamkan saham maka harga saham cenderung akan naik, karena naik dan turunnya harga saham ditentukan oleh kekuatan pasar, tergantung permintaan (penawaran beli) dan penawaran (penawaran jual). 5 Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh kinerja keuangan terhadap kinerja ekonomi pengamatan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dari permasalahan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah yaitu: 1. Apakah rasio likuiditas berpengaruh terhadap kinerja ekonomi ? 2. Apakah rasio leverage berpengaruh terhadap kinerja ekonomi ? 3. Apakah rasio profitabilitas berpengaruh terhadap kinerja ekonomi ? 4. Apakah rasio aktivitas berpengaruh terhadap kinerja ekonomi ? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu : 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio likuiditas terhadap kinerja ekonomi. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio leverage terhadap kinerja ekonomi. 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio profitabilitas terhadap kinerja ekonomi. 4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio aktivitas terhadap kinerja ekonomi. 6 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk digunakan sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis Bagi investor, penelitian ini diharapkan bisa memberi masukan dan menjadi bahan pertimbangan investor untuk mengambil keputusan sebelum menanamkan modalnya. Bagi manajemen perusahaan, penelitian ini diharapkan bisa memberi informasi mengenai kondisi keuangan dan penggunaan rasio-rasio keuangan untuk menganalisis kinerja keuangan sehingga perusahaan dapat memperbaiki dan dapat mengambil keputusan yang tepat. 2. Manfaat Teoretis Penelitian ini bisa memberikan bukti empiris mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap kinerja ekonomi yang diproksikan dengan harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta bisa menambah dan memberikan baik informasi maupun bahan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan kajian yang dibahas dalam karya tulis ini. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian ataupun batasan masalah bekisar pada : 1. Ruang lingkup substansi penelitian ini yaitu menganalisis untuk mengetahui pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap kinerja ekonomi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan 7 rasio likuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR), rasio leverage yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER), rasio probabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA) dan rasio aktivitas yang diukur dengan Total Asset Turn Over (TATO). Sedangkan untuk kinerja ekonomi diukur dengan harga saham perusahaan. Lokasi penelitian bertempat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diambil langsung lewat situs www.idx.co.id. 2. Batasan tahun penelitian yang diteliti adalah laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangannya dari tahun 2011 hingga tahun 2015.