BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hubungan Internasional dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan signifikan. Itu terlihat dari berbagai kerjasama internasional yang dilakukan antar negara di dunia, baik itu politik, ekonomi, ataupun budaya yang banyak terjadi di kancah dunia internasional saat ini . Dalam suatu kerjasama internasional bertemu berbagai macam kepentingan nasional dari berbagai negara dan bangsa yang tidak dapat dipenuhi di dalam negerinya sendiri . 1 Kajian Hubungan Internasional yang pada masa lampau menitik beratkan kajiannya pada perang dan damai. Perlahan-lahan seiring dengan berkembangnya waktu mengalami pergeseran. Saat ini kajian HI merambah pada bidang ekonomi, politik dan budaya walaupun tidak dipungkiri semuanya tetap bertumpu pada politik. Oleh karena itu hubungan internasional kontemporer selain mengkaji hubungan politik juga mencakup kajian mengenai berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat (ekonomi, sosial, budaya) dari segi keterhubungan global yang melintasi batas wilayah masing-masing entitas negara. Hubungan Internasional sebagai studi yang interdisipliner membuat HI itu sendiri menjadi ilmu yang dinamis. Hubungan Internasional tidak lagi stagnan 1 Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochamad Yani. “Pengantar Ilmu Hubungan Internasional “. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2005 . hlm. 33. 1 Universitas Sumatera Utara pada satu level saja, melainkan akan selalu menemukan perubahan dan terus berkembang. Ilmu studi dalam Hubungan Internasional seperti politik, ekonomi, hukum, dan sosial budaya juga menjadi semakin meluas cakupannya. Dalam bidang ekonomi itu sendiri mencakup beberapa hal, dan salah satu diantaranya adalah industri pariwisata. Peningkatan kerjasama terus dikembangkan, salah satunya di bidang pariwisata. Sektor pariwisata merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam neraca perdagangan jasa di Indonesia . Perkembangan sektor pariwisata suatu negara tidak bisa lepas dari keadaan dalam negeri itu sendiri. Ketika keadaan dalam negeri suatu negara sedang terguncang dengan adanya berbagai masalah seperti kacaunya situasi politik dalam negeri, terkena bencana alam, adanya serangan teroris, dan permasalahan lain maka hal tersebut tentunya akan mengurangi jumlah kunjungan wisatawan asing yang datang ke negaranya. Untuk dapat memperoleh kembali devisa negara dari sektor pariwisata serta meningkatkan daya saing wisata, maka negara tersebut harus mampu menggairahkan kembali industri pariwisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing dengan mengeluarkan berbagai bentuk kebijakan. Berdasar pada realitas tersebut, ilmu Hubungan Internasional berkembang menjadi bidang studi yang ramah dengan berbagai disiplin karena tidak hanya terkotak pada satu isu saja. Perubahan isu global juga membuat dunia terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang diuntungkan dan kelompok yang dirugikan. 2 Universitas Sumatera Utara Indonesia pertama kali membuka gerbang diplomatik dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada April 1950. Hubungan bilateral Indonesia dengan negara RRT menunjukkan perluasan dan pendalaman di bidang kerja sama . Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memupuk dan memperkuat kemitraan dengan RRT yang didasarkan pada prinsip-prinsip saling menghargai dan memahami. Kerja sama yang telah dilakukan di berbagai bidang akan terus ditingkatkan dan kedua pihak juga akan senantiasa mencari terobosan baru dalam membangun kerja sama demi kepentingan bersama rakyat kedua negara . Indonesia memiliki sejarah panjang dalam hubungannya dengan negara-negara Asia Timur, seperti halnya Tiongkok . Kedekatan antara RRT dan Indonesia pada tahun 1960an juga diperlihatkan dengan hubungan dagang diantara keduanya yang mana RRT menjadi mitra ekonomi terbesar Indonesia bersama dengan dua negara Asia Timur lainnya yaitu Jepang dan Korea Selatan . Hubungan dalam bidang ekonomi dengan RRT dari tahun ke tahun menjadi sangat penting terutama setelah negara ini dihantam badai krisis finansial Asia pada 1997.Dalam dengan RRT , meningkatan hubungan perdagangan Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN telah menyepakati kerjasama perdagangan bebas dalam kerangka ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) . ACFTA merupakan kesepakatan antara negara - negara anggota ASEAN dengan negara Cina untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas dengan menghilangkan atau mengurangi hambatan - hambatan perdagangan barang baik 3 Universitas Sumatera Utara tarif ataupun non tarif, peningkatan akses pasar, jasa, peraturan dan ketentuan investasi, sekaligus peningkatan aspek kerjasama ekonomi untuk mendorong hubungan perekonomian para anggota yang tergabung pada kesepakatan ACFTA dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat ASEAN dan Cina. Implementasi kesepakatan perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA) diharapkan dapat lebih mendorong aktivitas perdagangan lebih jauh. 2 Kemitraan ini yang merupakan suatu pendekatan yang mensinergikan potensi yang dimilki oleh negara - negara yang termaksud dengan kepentingan nasional Indonesia dalam rangka mengembangkan hubungan bilateral yang saling menguntungkan dan setara oleh karena itu salah satu bentuk kebijakan yang dirancang pemerintah adalah Kebijakan Bebas Visa Kunjungan . Kebijakan bebas visa yang diterapkan oleh suatu negara memang ditunjukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. 3 Dalam kepemimpinan Presiden Jokowi, pariwisata dijadikan sebagai sektor prioritas dalam lima tahun kedepan. Dan dengan dicetusnya kebijakan bebas visa ini diharapkan dapat mendorong banyak wisatawan mancanegara yang menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata. Kebijakan ini menjadi salah satu langkah penting untuk meredam pelemahan nilai tukar rupiah dan juga mendorong pertumbuhan sektor pariwisata yang selama cenderung tumbuh linear dan tertinggal dari banyak negara, khususnya dikawasan Asia Tenggara. Dan 2 Kementerian Keuangan Republik Indonesia .” Dampak ACFTA Terhadap Ekspor Indonesia dan Cina”. (Website Resmi) .Diakses melalui : http://www.kemenkeu.go.id/Kajian/asean-china-fta-dampaknya-terhadapekspor-indonesia-dan-cina. Pada Tanggal 19 April 2017; 11:03 PM. 3 “Kebangkitan Industri Pariwisata Singapura Pasca Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)”.(Karya Ilmiah) .Diakses melalui : http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t5935.pdf. Pada tanggal 19 April 2017 ; 11:01PM. 4 Universitas Sumatera Utara kebijakan bebas visa ini harus diikuti dengan langkah-langkah yang bersifat proaktif dan inovatif untuk dapat meningkatan daya saing wisata khususnya dikawasan Asia Tenggara. Kebijakan bebas visa Indonesia dalam sejarah perkembangannya mengalami penambahan dan pengurangan terhadap daftar negara penerima fasilitas bebas visa. Disamping itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rekor tertinggi kunjungan wisatawan sepanjang sejarah pariwisata Indonesia, yakni terjadi sepanjang Juli 2016. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada bulan tersebut mencapai 1,03 juta kunjungan. Sedangkan , pada tahun 2015 jumlah wisatawan asing yang berkunjung hanya 877.584 orang. Pada Juli 2016, jumlah kunjungan wisatawan asing tertinggi berasal dari Cina yang mencapai 153.934 kunjungan, diikuti Australia sebanyak 122.866 kunjungan. 4 Era globaliasi menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang terbuka bagi masuknya warga negara asing untuk beraktivitas baik dibidang industri, wisata maupun perdagangan lainnya di Indonesia. Sehubungan hal tersebut, guna menjamin terpeliharanya stabilitas dari pengaruh orang asing di Indonesia dilakukan pengaturan mengenai hak dan kewajiban orang asing yang diatur dalam Undang- undang No. 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian 5 . Lembaga keimigrasian menjadi ujung tombak dalam melakukan pengawasan tentang perpindahan orang tetapi hal ini yang sering luput dalam pengawasan 4 Republika.“Presiden Janji Evaluasi Kebijakan Bebas Visa “. (Berita Online ) .Diakses melalui : http://www.republika.co.id/berita/koran/halaman-1/16/12/24/oioj20387-presiden-janji-evaluasi-kebijakanbebas-visa . Pada tanggal 19 April 2017; 11:02 PM. 5 Universitas Sumatera Utara kelembagaan keimigrasian saat terjadi perpindahan dan pemeriksaan berkas orang asing . 6 Oleh karena itu untuk mengatur warga negara asing yang keluar dan masuk ke wilayah Indonesia, kebijakan keimigrasian terhadap orang asing melalui 2 (dua) pendekatan yaitu: pendekatan prosperiti, yakni orang asing yang diizinkan masuk dan berada di wilayah Indonesia hanya yang benar – benar menguntungkan bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia 7. Sedangkan pendekatan sekuriti yakni mengizinkan pemberian izin keimigrasian hanya kepada mereka yang tidak akan membahayakan keamanan negara dan ketertiban umum 8. Negara Indonesia untuk menjaga keamanan dalam negerinya terhadap orang yang masuk atau datang ke Indonesia wajib memiliki dokumen perjalanan yang sah dan masih berlaku. Masalah penyalahgunaan Izin Tinggal Kunjungan umumnya berasal dari Pemberian Visa On Arrival (VOA) dan BebasVisa Kunjungan Wisata (BVKW) ini merupakan permasalahan yang lama kelamaan semakin sulit diselesaikan, bahkan semakin sulit terditeksi oleh aparat penegak hukum. Terkait dengan kebijakan bebas visa , berdasarkan peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016 mengamanatkan bahwa Penerima Bebas Visa Kunjungan diberikan izin tinggal kunjungan untuk 30 hari dan tidak dapat diperpanjang masa berlakunya . Orang Asing penerima Bebas Visa Kunjungan dapat melakukan kegiatan untuk tujuan 6 ibid Prosedur Tetap Imigrasi UU Keimigrasian Nomor 6 Tahun2011 (Indonesia-Inggris). 2012 . Cetakan ke II.Jakarta: PustakaYustisia . hal. 71. 8 Wahyudin Ukun . 2004 . “Deportasi Sebagai Instrumen Penegakan Hukum dan Kedaulatan Negara di Bidang Keimigrasian” . Jakarta: PT. Adi Kencana Aji . hal. 8. 7 6 Universitas Sumatera Utara wisata, kunjungan keluarga, sosial, seni dan budaya, tugas pemerintahan, mengikuti seminar, mengikuti pameran internasional, mengikuti rapat yang diadakan dengan kantor pusat atau perwakilan di Indonesia, dan untuk meneruskan perjalanan ke luar negeri 9. Namun ,dari data yang didapat banyak praktik penyalahgunaan bebas visa diperiksa oleh Ditjen Imigrasi (Ronny Franky Sompie) di seluruh Indonesia, dan warga Republik Rakyat Tiongkok menduduki peringkat pertama, masalah pelanggaran keimigrasian dengan jumlah 207 kasus 10 . Mereka hanya bisa berada di Indonesia selama 30 hari, tetapi fakta yang terjadi mereka melanggar dan akhirnya tinggal lebih lama. Melalui kebijakan Jokowi ini, kembali mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi dampak negatif kebijakan bebas visa ini 11. Apabila izin tinggal 30 hari dirasa kurang memadai , dapat beralih fasilitas Visa Kunjungan saat Kedatangan (Visa on Arrival) maupun Visa Kunjungan. Warga Negara Asing yang berada di wilayah Indonesia hanya dapat tinggal di Indonesia selama waktu yang ditentukan dalam izin keimigrasiannya . Apabila orang asing yang datang ke Indonesia tersebut izin keimigrasiannya habis masa berlakunya dan masih berada dalam wilayah Indonesia melampaui waktu tidak lebih dari 60 (enam puluh) hari dari izin keimigrasian yang diberikan , dikenakan biaya beban, sedangkan orang asing yang datang ke Indonesia, izin keimigrasiannya habis berlaku dan masih berada dalam wilayah Indonesia 9 Direktorat Jenderal Imigrasi. “169 Negara Resmi Dibebasvisakan Untuk Kunjungan Ke Indonesia”. (Website Resmi Keimigrasian ) . Diakses melalui :http://www.imigrasi.go.id/index.php/berita/beritautama/996-169-negara-resmi-dibebaskan-dari-visa-untuk-kunjungan-ke-indonesia . pada 19 April 2017; 11:01 PM. 10 Pasal 2 UUK 11 Bebas visa masih ditinjau kembali . 7 Universitas Sumatera Utara melampaui 60 (enam puluh) hari dari batas waktu izin yang diberikan, maka orang asing tersebut akan dikenakan pidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000-, (dua puluh lima juta rupiah). 12 Warga Negara RRT menyalahgunakan izin tinggal mereka selama di Tanah Air dengan menggunakan visa kunjungan wisata kerap kali terjadi,umumnya digunakan dalam rangka bekerja sebagai pedagang namun sebagian besar bekerja sebagai Tenaga Kerja Asing (TKA). Keterlibatan Indonesia dalam berbagai perjanjian internasional yang mengakomodir tentang kemudahan dibidang penggunaan pekerja asing menyebabkan Indonesia semakin dipenuhi oleh Tenaga Kerja Asing. 13 Berdasarkan kebijakan Selektif (Selective Policy) yang dijabarkan pada paragaf ke VIIIpenjelasan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian, dengan membuka pintu danmemberikan fasilitas terhadap TKA yang akanbekerja di Indonesia, maka diharapkanpenggunaan TKA dapat tepat gunasesuai dengan kompetensi yang diperlukan.Sehingga kedatangan TKA dari luar Indonesiadiharapkan dapat ikut berpartisipasi dalampembangunan nasional. Hal ini sejalan denganpembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 pada paragraf ke IV. 14 Keberadaan warga negara RRT ditengarai sudah cukup memprihatinkan seperti yang terjadi di Sumut . Banyak diantaranya yang menyalahgunakan izin 12 Direktorat Jenderal Imigrasi. Op.cit. Republika Mahaka Group .” Pekerja Illegal dan Penyalahgunaan Bebas Visa”. (Berita Online ) . Diakses melalui :http://www.republika.co.id/berita/koran/opini-koran/16/10/29/ofsx093-pekerja-ilegal-danpenyalahgunaan-bebas-visa. Pada 19 April 2017; 11:00 PM. 14 ibid 13 8 Universitas Sumatera Utara tinggal kunjungan dengan melakukan pekerjaan yang tidak seharusnya mereka lakukan. Sumut merupakan daerah yang sangat strategis dan kaya akan sumber daya alam dimanfaatkan oleh pekerja asing untuk mengembangkan usaha industri dan perdagangan. Pekerja asing yang bekerja di proyek-proyek pembangkit listrik, pertambangan emas , batu bara, serta sebagai pekerja-pekerja karet di perkebunan, didominasi pekerja asal Tiongkok dengan sebagian mengerjakan pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian khusus 15 . Pada umumnya pengusaha atau pemilik perusahaan yang senang untuk mempekerjakan pekerja asing karena kebanyakan dari mereka lebih berpengalaman di bidang pekerjaannya. Padahal pada kenyataan sebenarnya pekerjaan-pekerjaan yang ada di suatu perusahaan tersebut masih dapat dilakukan oleh pekerja Indonesia. Akibatnya, masalah yang timbul menyebabkan berkurangnya pendapatan Negara dari sisi penggunaan pekerja asing dan berkurangnya kesempatan kerja bagi pekerja Indonesia di dalam negeri . Selain itu bahwa jumlah pekerja asing yang bekerja semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini tentu membawa dampak berupa semakin meningkatnya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan keimigrasian , seperti penyalahgunaan surat izin . Banyak orang asing yang lalai dalam menjalankan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 71 huruf a Undang-undang No. 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian, yaitu kewajiban orang asing untuk memberikan segala keterangan menyangkut identitas dirinya dan keluarganya serta melaporkan perubahan status 15 DetikNews.” Selama Oktober 2 Ribuan WNA Didominasi Warga Cina Terjaring Razia Imigrasi”. (Berita Online) . Diakses melalui : http://news.detik.com/berita/3331645/selama-oktober-2-ribuan-wna-didominasiwarga-china-terjaring-razia-imigrasi . Pada Tanggal 19 April 2017; 10:58 PM. 9 Universitas Sumatera Utara sipil, kewarganegaraan, pekerjaan, penjamin, atau perubahan alamatnya kepada kantor imigrasi setempat . 16 Dengan adanya penggunaan pekerja asing perlu mendapat perhatian serius khususnya dalam pengawasan kegiatannya selama berada di Indonesia, agar penggunaan pekerja asing dapat bermanfaat dalam mengelola kekayaan alamnya dan mempercepat pembangunan. 17 Warga Negara RRT untuk mendapatkan izin bekerja dari Kementrian Tenaga Kerja, warga negara tersebut wajib mengurus visa bekerja yaitu visa tinggal terbatas untuk selanjutnya memperoleh izin tinggal terbatas 18. Namun , sebagian para warga negara RRT itu memanfaatkan izin tinggal dengan menyamar seakanakan menjadi masyarakat Indonesia dengan melakukan perkawinan dengan orang Indonesia . Oleh karena itu , pihak keimigrasian harus mengawasi secara ketat dan tegas terhadap para Warga Negara RRT yang tidak memiliki izin bekerja, dan penyalahgunaan izin tinggal kunjungan 19. Pengawasan Keimigrasian dilakukan dengan menjalin kerjasama dan koordinasi dengan aparat keamanan dan instansi terkait. TIM PORA (Tim Pengawasan Orang Asing) bertugas melakukan pertukaran Infomasi antar instansi terkait dan memberikan saran dan pertimbangan kepada instansi pemerintah yang 16 Tony Mirwanto2 .” Sistem Hukum Pengawasan Tenaga Kerja Asing Terhadap Penyalahgunaan Izin Tinggal Kunjungan Untuk Bekerja Pada Perusahaan Penanaman Modal Asing di Indonesia “.(Karya Ilmiah). Volume 4 , Nomor 3.Diakses melalui: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexetsocietatis/article/view/11529. Diakses pada Maret 2016 17 ibid 18 Pattun Nababan . “Pemberian dan pengawasan izin tinggal terbatas kantor imigrasi kelas I Denpasar terhadap tenaga kerja asing di Denpasar”. (Artikel Online) . Diakses melalui http://download.portalgaruda.org/article.php?article=12399&val=907. Pada 19 April 2017;10:57 PM. 19 Tony Mirwanto2 . Op. Cit. 10 Universitas Sumatera Utara bidang tugasnya menyangkut dengan kegiatan warga Negara Asing, termasuk data dan informasi yang mempunyai hubungan tentang keberadaan warga Negara Asing. TIM PORA juga dapat melakukan operasi gabungan jika diperlukan. Sekretariat PORA terdiri dari Pemko Medan, Polresta Medan, Kodim 0201/BS, Kejari Medan, BIN, da BNN. Pengusutan terhadap pelanggaran yang dilakukan orang asing akan dilakukan oleh masing-masing stake holder sesuai tugas pokoknya. 20 Dalam praktek keimigrasian , terjadi banyak kasus penyalahgunaan surat izin yang dilakukan oleh Warga Negara Tiongkok tersebut, meskipun undang-undang keimigrasian telah memberikan sanksi pidana yang tegas . Tindakan keimigrasian perlu dilakukan demi terciptanya penegakan hukum yang cepat dan tepat atas setiap pelanggaran keimigrasian yang dilakukan oleh orang asing yang berada di Indonesia. Salah satu tindakan keimigrasian berupa pendeportasian yang dilakukan Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara dalam kurun waktu Januari 2016 sampai dengan Desember 2016 sebanyak : 146 pekerja asing (WNA) . Dari 146 orang yang diamankan, 78 di antaranya warga negara (WN) Bangladesh, 44 warga negara Tiongkok, 12 warga Malaysia, 2 warga negara Filipina dan sisanya dari negara lain 21.Pekerja asing yang dideportasi ditangkap di Medan dengan jumlah 134 orang, Pematangsiantar 4 20 Direktorat Jenderal Imigrasi .”Imigrasi Menjelang MEA Perketat Imigrasi”.(Website Resmi Keimigrasian) . Diakses melalui : http://www.imigrasi.go.id/index.php/berita/berita-utama/934-jelang-mea-2016,-imigrasiperketat-pengawasan-orang-asing . Pada 19 April 2017; 10:56 PM. 21 Berdasarkan data : PeranAktifImigrasiDalam PelaksanaanPeraturanOrangAsingDiKotaMedan oleh Kepala Divisi KeimigrasianKantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara 11 Universitas Sumatera Utara orang, Sibolga 4 orang, serta dari Tanjungbalai dan Asahan sebanyak empat orang. 22 Dari data WNA yang dideportasi tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya , pada Tahun 2011 berdasarkan data operasi pengawasan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Klas I khusus Medan sudah mendeportasi 75 pekerja asing berasal dari RRT, Bangladesh, dan Italia. Pendeportasian yang dilakukan setiap tahun meningkat , hal ini didominasi dari penyalahgunaan izin tinggal kunjungan 23. Selain itu dalam penegakan hukum keimigrasian pada tahun 2016 . Kantor Imigrasi Klas I Khusus Medan memproses 22 kasus dengan pelaku yang terdiri dari 19 WN Tiongkok, 2 WN Bangladesh dan 1 WN Pakistan. 24 Pemberian kemudahan Visa dalam rangka meningkatkan devisa negara di bidang pariwisata terhadap orang asing yang akan memasuki Indonesia, tentunya harus dibarengi dengan pengawasan terhadap izin tinggalnya sebagai konsekuensi kemudahan pemberian visa tersebut. Berdasarkan kasus penyalahgunaan izin tinggal , sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Pasal 38 Undang –undang No.6 Tahun 2011 menyebutkan Visa kunjungan diberikan kepada Orang Asing yang akan melakukan perjalanan ke Wilayah Indonesia dalam rangka kunjungan tugas pemerintahan, pendidikan, 22 Tribun Medan . “ 146 Tenaga Kerja Asing Dideportasi Paling Banyak Dari Tiongkok”. ( Berita Online ) . Diakses melalui : http://medan.tribunnews.com/2017/01/17/tahun-lalu-146-tenaga-kerja-asing-dideportasipaling-banyak-dari-tiongkok . Pada tanggal 19 April 2017 ; 10:53 PM 23 Tribun Medan . “ WNA di Sumut di Deportasi “.( Berita Online ) . Diakses melalui : http://medan.tribunnews.com/2011/11/09/75-wna-di-sumut-dideportasi . Pada 19 April 2017 ; 10:54 PM. 24 Kementerian Hukum dan Ham .” Sepanjang 2016 Imigrasi Amankan 146 WNA di Sumatera Utara “. (Website Resmi Keimigrasian) . Diakses Melalui : http://www.imigrasi.go.id/index.php/berita/beritautama/1231-sepanjang-2016-imigraan si-amankan-146-wna-di-sumatera-utara . Pada Tanggal 19 April 2017; 10:55 PM. 12 Universitas Sumatera Utara sosial budaya, pariwisata, bisnis, keluarga, jurnalistik, atau singgah untuk meneruskan perjalanan ke negara lain. Dari bunyi Pasal tersebut sudah jelas diketahui bahwa visa kunjungan hanya dapat digunakan untuk hal-hal tertentu saja. 25 B. Perumusan Masalah Kebijakan bebas visa kunjungan yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka peningkatan devisa negara di bidang pariwisata terhadap orang asing yang akan memasuki Indonesia , tentunya harus dibarengi dengan pengawasan terhadap izin tinggalnya sebagai konsekuensi bebas visa tersebut. Banyaknya penyalahgunaan izin tinggal kunjungan yang dilakukan Warga Negara RRT , setiap tahun meningkat . Penyalahgunaan izin tinggal kunjungan umumnya digunakan dalam rangka bekerja yang tentunya akan mengurangi kesempatan kerja yang ada . Hal ini merupakan suatu tantangan untuk mampu menghadapi perubahan atau dinamika modernisasi persaingan pasar bebas yang sangat cepat ini, sehingga kita tidak tersingkirkan dalam persaingan lapangan kerja disamping itu masih adanya kelemahan dalam penegakan pengawasan keimigrasian dan khususnya yang berkenaan dengan pengawasan lalu lintas orang yang keluar dan masuk Indonesia. 25 ibid 13 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian tersebut , penulis merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : “ Bagaimana Politik Kebijakan Kemigrasian Dalam Mencegah Penyalahgunaan Izin Tinggal Kunjungan Warga Negara RRT di Sumut?” C. Batasan Masalah Batasan masalah berfungsi agar suatu penelitian lebih fokus dan terarah dalam membahas permasalahan yang diteliti sehingga dapat menghasilkan suatu karya ilmiah yang dapat memberikan informasi terhadap pembaca . Adapun batasan masalah yang digunakan adalah: 1. Menganalisis bagaimana politik kebijakan keimigrasian mencegah penyalahgunaan izin tinggal kunjungan Warga Negara RRT di Sumut 2. Menganalisa dampak politik kebijakan keimigrasian dalam mencegah penyalahgunaan izin tinggal kunjungan warga negara RRT di Sumut D. Tujuan penelitian Adapun tujuan penulisan ini adalah : 1. Mengetahui implementasi politik kebijakan keimigrasian dalam mencegah penyalahgunaan izin tinggal kunjungan Warga Negara RRT di Sumut 2. Menganalisa dampak politik kebijakan keimigrasian dalam mencegah penyalahgunaan izin tinggal kunjungan Warga Negara RRT di Sumut E. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman tentang kerangka pemikiran yang digunakan peneliti sebagai 14 Universitas Sumatera Utara pisau analisis, diantaranya Teori hubungan internasional , teori kedaulatan , konsep politik kebijakan dan konsep tenaga kerja asing. 2. Secara akademis , penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan referensi penelitian sosial bagi departemen ilmu politik , Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , Universitas Sumatera Utara . 3. Secara praksis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan masyarakat umum yang berniat untuk mengkaji hubungan internasional dan studi politik kebijakan keimigrasian dalam mencegah penyalahgunaan izin tinggal kunjungan Warga Negara RRT di Sumut 4. Secara pribadi , penelitian ini diharapkan mampu menjadi karya ilmiah yang berguna bagi peneliti guna meningkatkan kemampuan menganalisis politik kebijakan keimigrasian dalam mencegah penyalahgunaan izin tinggal kunjungan Warga Negara RRT di Sumut F. Kerangka Teori dan Konsep 1. Teori Kedaulatan Teori Kedaulatan dari Jean Bodin dan Thomas Hobbes menyatakan bahwa “ the doctrine of absolute state sovereignty” bahwa doktrin kedaulatan negara adalah mutlak. Bodin yang merupakan penggagas (founder) doktrin kedaulatan secara ilmiah mengemukakan bahwa kedaulatan negara menunjukkan adanya kekuasaan legislatif dan negara berbeda dengan komunitas lainnya karena 15 Universitas Sumatera Utara negara mempunyai kekuasaan tertinggi atau disebut summa potestas. Kedaulatan adalah kekuasaan membuat hukum dan sebagai alat untuk melaksanakan kedaulatan dengan efektif. Sedangkan Hobbes menyatakan bahwa tidak ada pembatasan untuk membuat hukum oleh negara yang mempunyai kedaulatan , tidak ada prinsip hukum alam, yang ada adalah kemampuan mengatur secara efektif pembatasan kekuasaan mutlak dan peguasa (the ruler). 26 Bodin dan Hobbes lebih melihat kedaulatan dari azas ketertiban dalam negeri. Sekalipun ada beberapa perbedaan pendapat antara Bodin dan Hobbes namun pada dasarnya mereka masih sependapat bahwa kedaulatan tidak dapat dibagi-bagi. Jean Bodin melihat kedaulatan dari aspek intern, yaitu kekuasaan tertinggi negara untuk mengurus wilayah dan rakyatnya 27.Prinsip kedaulatan mencakup pengertian kedaulatan intern dan ekstern (internal dan external sovereignity) . Kedaulatan internal dan eksternal ini saling terkait dan bahkan kedaulatan eksternal merefleksikan kensekuensi logis adanya kedaulatan internal. Mengenai Yurisdiksi, masyarakat internasional mengakui bahwa setiap negara mempunyai hak eklusif karena adanya prinsip kedaulatan negara dalam batas wilayah negara yang bersangkutan tanpa ada keterikatan atau pembatasan . Yurisdiksi ini bersumber pada kedaulatan negara yang melahirkan kewenangan atau kekuasaan negara berdasarkan hukum Internasional untuk mengatur segala sesuatu yang ada terjadi dalam negara. Yurisdiksi merupakan atribut kedaulatan 26 Iman Santoso. 2007.“Perspektif imigrasi,dalam United nationconvention Against Transnational organized crime”. Jakarta : Perum Percetakan Negara RI . hal. 33 . 27 Ibid. hal 34. 16 Universitas Sumatera Utara suatu negara dan menunjuk kepada kompetensi negara tersebut untuk mengatur masyarakat dan kekayaan 28 . Artinya pemerintah Indonesia mempunyai peran untuk mengatur dan mempunyai kedaulatan penuh secara yuridis terhadap setiap orang yang masuk maupun keluar, baik itu warga negaranya ataupun juga warga negara asing . 29 2. Teori Hubungan Internasional Hubungan Internasional pada dasarnya merupakan interaksi antar negara – bangsa berdaulat yang melewati batas – batas territorial . Setiap negara yang merdeka memiliki kedaulatan untuk menentukan tindakan sesuai dengan kepentingan negara masing – masing . Masing- masing negara di dunia saling mempengaruhi satu sama lain dan oleh karena itu tidak ada jalan lain bagi negara terkecuali harus berinteraksi satu sama lain. Hubungan antar bangsa sebagai sistem dan masyarakat internasional menunjukkan unit-unit yang banyak yang terpisah-pisah dalam hal tertentu , tetapi dalam hal lain merupakan hasil saling memperngaruhi dari kekuatan-kekuatan yang bersatu dengan sendiri-sendiri 30. Alasan utama mengapa kajian hubungan internasional sendiri muncul adalah adanya fakta bahwa seluruh penduduk terbagi ke dalam wilayah komunitas politik yang terpisah atau negara – negara merdeka yang sangat mempengaruhi cara hidup manusia. Bidang-bidang yang mencakup hubungan internasional meliputi 28 Iman Santoso . Opcit ., hal. 45 29 Iman Santoso . Opcit., hal 46 17 Universitas Sumatera Utara keseluruhan interaksi politik, ekonomi, budaya dan interaksi lainnya antara aktor negara maupun non negara. Kesadaran bahwa suatu negara tidak dapat menjamin kelangsungan hidupnya secara mandiri menjadikan hubungan internasional menjadi amat penting bagi suatu negara. Bila suatu kelompok tidak dapat lagi memenuhi kebutuhannya sendiri , dan kebutuhannya yang paling vital hanya dapat dipenuhi dari luar wilayahnya, apakah tidak lebih baik untuk menjamin kepuasan hidup itu dilakukan melalui penaklukan kelompok-kelompok yang bersangkutan atau melalui suatu bentuk kerjasama atau tukar – menukar. 31 Hubungan antar bangsa itu mengkehendaki suatu kondisi yang minimum untuk dapat mengadakan saling tukar pikiran antar kelompok yaitu adanya suatu tahap pengertian dalam bahasa dan kemungkinan pula adanya suatu masyarakat yang cukup kuat untuk dasar sumpah yang dipegang dan dipercayai oleh kedua pihak . Dengan cara demikian dilemma hubungan antar bangsa yang abadi telah dihadapi manusia dalam masa pra sejarah. 32 Dalam persepktif hubungan internasional , tingkah laku atau tindakan suatu bangsa merupakan kegiatan yang bersifat timbal balik , yaitu menerima dari dan memberikan kepada lingkungan internasional . Bagi semua pelaku nasional kegiatan – kegiatan berupa tindakan menerima dan memberi , secara keseluruhan diterima sebagai system internasional . Pertukaran yang berlangsung melalui hubungan dengan daerah lingkungannya berupa tindakan menarik dan 31 32 Ibid Ibid 18 Universitas Sumatera Utara memindahkan keluar berbagai macam bahan serta harta kekayaan merupakan fungsi yang fundamental dilihat dari segi pencapaian kepentingan nasional . 33 Melalui sistem internasional dapat dibayangkan segala pertukaran , transaksi , persentuhan , arus informasi , dan aksi yang terjadi pada saat ini di kalangan masyarakat dunia .Demikian pula digambarkan efek – efek yang ditimbulkan dalam masyarakat sebagai akibat dari peristiwa – peristiwa masa lalu . Aliran aksi – aksi dan interaksi-interaksi dikonsepsikan sebagai bergerak ke masa depan yang disertai dengan harapan , rencana dan usulan. 34 Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dengan berbagai macam teknologi yang diciptakan menyebabkan studi hubungan internasional menjadi semakin kompleks , Jack C.Plano mengatakan bahwa hubungan internasional mencakup hubungan antar negara atau sebagai interaksi para aktor yang tindakan serta kondisinya dapat menimbulkan konsekuensi terhadap aktor lainnya , selain hubungan internasional yang semakin kompleks juga memiliki potensi yang dapat mengandung bahaya . Hubungan internasional secara potensial juga mengandung bahaya dikarenakan pada umumnya setiap negara yang terlibat mendasarkan diri pada upaya mengejar kepentingan nasional masing – masing . Dalam hal ini negara yang menjadi aktor utama dalam hubungan internasional dan mempunyai latar belakang dalam mengadakan interaksi antarnegara di dunia internasional . 33 Drs. R. Soeprapto .1997. “Hubungan Internasional: system , interaksi dan perilaku”. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada . hal 157. 34 ibid 19 Universitas Sumatera Utara Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mochtar Mas’oed bahwa dari studi hubungan internasional adalah bahwa potensi bahaya tersebut bisa dikurangi dan kemungkinan untuk mewujudkan perdamaian bisa meningkat dengan cara masyarakat internasional memiliki keinginan untuk mengambil tindakan demi tujuan tersebut 35. Oleh karena itu perlu adanya pemerintahan dunia yang dapat mengendalikan kekuatan-kekuatan yang menyebar dalam sistem dunia.Pemerintah dunia ini harus diberi kewenangan untuk mengendalikan kekuatan-kekuatan dari berbagai negara sehingga dapat mencegah terjadinya salah sangka yang dapat memicu perlombaan senjata dan perang 36. Menurut Nicholas J. Spykman bahwa yang diartikan dengan hubungan internasional adalah hubungan antar individu yang berasal dari negara yang berbeda 37 . Studi Hubungan Internasional, dapat dipersempit dengan hanya menekankan pada salah satu aspek, yaitu aspek politik dari hubungan antar negara hingga sampai kepada pengaruhnya terhadap politik luar negeri negara yang bersangkutan. Hubungan tersebut dapat berupa diplomasi, spionase, perdagangan internasional, imigrasi, turisme, kegiatan-kegiatan peperangan, bantuan luar negeri yang semuanya merupakan fenomena-fenomena dalam studi hubungan internasional. 35 Mochtar Mas’oed . 1990. “Ilmu hubungan internasional :Disipin dan Metodologi”. Jakarta : LP3ES. M. Saeri . “Teori Hubungan Internasional Sebuah Pendekatan Paradigmatik “. Jurnal Transnasional, Vol. 3, No.2. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=31725&val=2274 . Pada tahun 2012 36 37 Nicholas J.Spykman .1993. Methodes of Approach to the study of International Relation, dalam P.Anthonius Sitepu, 2011. Studi Hubungan International, Yogyakarta:Graha Ilmu , hal. 29. 20 Universitas Sumatera Utara 3. Teori Politik Kebijakan Beberapa negara di dunia telah mengalami perubahan setelah menempuh perjalanan panjang, bahkan beberapa di antaranya mengalami perubahan dalam waktu tempuh yang relatif pendek. Hal ini disebabkan karena negara-negara tersebut menginginkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya, sesuai dengan kepentingan. Perubahan itu sendiri bukanlah suatu ancaman yang berbahaya, bilamana dalam pertimbangannya disikapi dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sudah berjalan sebelumnya. Dalam konteks ini perubahan berarti menciptakan kondisi yang lebih baik. Adanya pengaruh tekanan – tekanan dari luar sebagi pembuat keputusan harus mempertimbangkan berbagai alternatif yang akan dipilih hanya berdasarkan penilaian rasional, namun proses dan prosedur pembuatan keputusan itu tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dunia nyata . David Easton mengajukan 3 (tiga) unsur sebagai berikut. Pertama, the political system values (by means of politics). Artinya, sistem politik menetapkan nilai (dengan cara kebijakan). Kedua, its allocation are authoritive. Artinya, penetapannya bersifat paksaan atau dengan kewenangan. Ketiga, its authoritive allocations are binding on the society as a whole. Artinya, penetapan yang bersifat paksaan akan mengikat masyarakat secara keseluruhan 38. Penganalisaan terhadap pemikiran Easton terdapat sejumlah lembaga-lembaga dan aktivitas politik dalam tuntutan (demands), dukungan-dukungan (supports), 38 Sukarna.1977. Sistem Politik . Bandung: Alumni. hal. 16-17. 21 Universitas Sumatera Utara dan sumber-sumber (resources) menjadi keputusan-keputusan atau kebijakankebijakan yang bersifat otoritatif dan mengikat bagi seluruh anggota masyarakat 39. Dalam subsistem keluaran (output) yaitu hasil dari proses konversi yang terdiri dari suprastruktur politik (eksekutif , legislatif dan yudikatif) , sedangkan infrastruktur politik ( partai politik , kelompok kepentingan , media massa , perilaku pembuat keputusan , dan sebagainya ) semuanya berinteraksi dalam suatu kegiatan atau proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Keluaran ( output ) atau hasil dari proses konversi itu berupa kebijakan publik. Ini merupakan bentuk dari apa yang pemerintah lakukan . Karenanya kebijakan itu secara sah akan dipaksakan pelaksanaanya kepada seluruh anggota masyarakat. Sebuah kebijakan tidak lahir dari ruang yang steril, sehingga kebijakan adalah keputusan atau tindakan yang diambil pemerintah yang berkenaan dengan masalah atau kepentingan tertentu untuk mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat yang lahir dari kepentingan politik dibaliknya. Adanya kepentingan suatu negara merupakan hal yang mendasar dalam melakukan politik luar negeri sebuah negara ,merupakan tujuan mendasar serta faktor yang paling menentukan yang memandu para pembuat keputusan. Perumusan kebijakan menggambarkan bahwa suatu keputusan kebijakan merupakan hasil dari interaksi antar aktor kebijakan yang masing - masing memiliki keterampilan untuk mempengaruhi, kemauan untuk menggunakan 39 Marsudi dan Beddy Iriawan.2013. Sistem Politik Indonesia: Pemahaman Secara Teoretik dan Empirik. Jakarta: Raja Grafindo Persada. hal . 25. 22 Universitas Sumatera Utara sumber daya, dan memiliki sumber – sumber pengaruh. Menurut Grindle , kebijakan meliputi kekuasaan , kepentingan dan strategi aktor yang terlibat. Aktor kebijakan tersebut dapat dibedakan menjadi (a) aktor utama (resmi, atau struktural), dan (b) aktor non - utama (tidak resmi, atau non - struktural) . Para aktor kebijakan itu berperan dalam proses kebijakan yang meliputi tahap – tahap sebagai berikut: (1) identifikasi isu dan permasalahan kebijakan, (2) penyusunan agenda kebijakan, (3) perumusan proposal kebijakan, (4) penetapan kebijakan, (5) implementasi kebijakan , (6) monitoring dan evaluasi kebijakan, dan (7) terminasi kebijakan. Dengan demikian intensitas peran dan pengaruh politis para aktor kebijakan dapat dikaji pada setiap tahapan proses perumusan kebijakan. Disamping itu kebijakan merupakan rencana bertindak untuk memecahkan persoalan dan dijadikan sebagai mekanisme politis dan administartif yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu . Konsekuensi-konsekuensi politik kebijakan merupakan hasil dari proses sebuah sistem politik bisa berupa dampak positif yang sesuai dengan harapan dari pembuat keputusan. Artinya, suatu kebijakan setelah ditetapkan ternyata dirasakan banyak kegunaannya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dan juga umumnya masyarakat dapat menerima atau mendukung terhadap kebijakan tersebut. Meskipun demikian, suatu kebijakan juga memiliki kemungkinan untuk membawa dampak negatif yang tidak diharapkan terjadi.Implementasi kebijakan-kebijakan banyak dipengaruhi oleh lingkungan, di mana hal ini bisa membentuk kualitas dampak kebijakan yang akan tampak kemudian. Dampak kebijakan, baik positif atau 23 Universitas Sumatera Utara negatif, bisa menjadi umpan balik yang bisa dimanfaatkan sebagai masukanmasukan baru yang dipengaruhi oleh lingkungan. 4. Konsep Tenaga Kerja Asing Secara umum , yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Asing adalah orang asing yang bukan warga negara Indonesia, karena kemampuan dan kualifikasi yang dimilikinya sangat dibutuhkan untuk melakukan kegiatan dan pekerjaan di dalam negeri guna memenuhi kebutuhan masyarakat . Menurut peraturan ketenagakerjaan UU No. 13 Tahun 2003 , TKA ( Tenaga Kerja Asing ) adalah warga negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di Indonesia . Rekomendasi Visa Kerja adalah surat rekomendasi visa untuk maksud bekerja yang disampaikan Direktur Pengendalian Penggunaan TKA kepada Direktur Lalu Lintas Keimigrasian, Direktorat Jenderal Imigrasi. 40 Tenaga kerja asing yang berada dan bekerja di Indonesia wajib untuk tunduk dengan UU Ketenagakerjaan. Beberapa pengertian tenaga kerja asing sesuai dengan ketentuan yang ada di bidang ketenagakerjaan sebagai berikut : 41 a. Tenaga Kerja Asing adalah warga negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia. 40 Suhandi . “Pengaturan Ketenagakerjaan Terhadap Tenaga Kerja Asing Dalam Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN Di Indonesia “.( Karya ilmiah), Vol XXI No. 2 Tahun 2016 . Diakses melaui : https://www.google.co.id/search?site=&source=hp&btnG=Search&q=jurnal+tenaga+kerja+asing+# . Pada 17 Mei 2017; 15:26 WIB 41 Sumaprihatiningrum . Penggunaan Tenaga Kerja Asing di Indonesia . Jakarta: Himpunan Pembina Sumberdaya Manusia Indonesia .hlm. 53. 24 Universitas Sumatera Utara b. Pemberi Tenaga Kerja Asing (pemberi kerja TKA) adalah perusahaan , badan hukum , yang memperkerjakan TKA dengan membayar upah. c. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) adalah dibuat oleh pemberi kerja TKA untuk jangka waktu tertentu yang disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi . d. Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing ( IMTA) adalah Izin tertulis yang diberikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi . e. Instansi teknis adalah instansi yang memberikan izin usaha Pemberi kerja TKA yang berbentuk persekutuan perdata, Persekutuan Firma (Fa), Persekutuan Komanditer (CV), Usaha Bersama atau Associate (UB), Usaha Dagang (UD), dan Koperasi dilarang mempekerjakan TKA kecuali diatur dalam undang-undang 42. Berkaitan dengan UUD 1945 , maka penggunaan Tenaga Kerja Asing harus memperhatikan aspek manfaat serta membawa dampak terhadap : a. Perluasan kesempatan kerja dan perlindungan terhadap pasar kerja bagi Tenaga Kerja Indonesia. b. Perluasan lapangan usaha yang mengantisipasi alih teknologi dan keterampilan. c. Pertumbuhan ekonomi dalam negeri . Masyarakat Internasional mempunyai hak eksklusif untuk melindungi wilayahnya dan rakyatnya tanpa adanya pembatasan karena setiap negara yang 42 ibid 25 Universitas Sumatera Utara merdeka mempunyai kedaulatan untuk mengatur segala yang terjadi dalam negara . Setiap negara di dunia saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain, disamping itu hubungan antar negara dapat menimbulkan konsekuensi terhadap aktor lainnya. Hubungan antar negara dapat berupa imigrasi, dalam kemigrasian setiap negara mempunyai aturan masing- masing untuk mengatur setiap warga negara yang keluar dan masuk wilayah, sesuai dengan kebijakan keimigrasian Indonesia berdasarkan Undang-undang No. 6 Tahun 2011. Kebijakan pemerintah secara sah dan dipaksakan kepada seluruh anggota masyarakat. Namun, pelanggaran keimigrasian terjadi akibat dari kebijakan yang diambil pemerintah berkenaan dengan masalah untuk mempertahankan kekuasaan dan memiliki kepentingan politik didalamnya , oleh karena itu konsekuensi dari politik kebijakan dapat berupa positif dan berupa negatif . Penyalahgunaan surat izin keimigrasian yang tidak sesuai digunakan oleh warga negara asing untuk bekerja di Indonesia memiliki dampak yang besar . Warga Negara Asing tersebut memiliki visa izin tinggal kunjungan selama 30 hari , namun digunakan untuk bekerja dan tanpa memiliki izin keimigrasian yang lengkap. G. Metodologi Penelitian Berangkat dari uraian serta penjelasan tujuan penelitian maupun kerangka pemikiran di atas , penelitian ini akan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah pada masa sekarang berdasarkan fakta-fakta data- 26 Universitas Sumatera Utara data yang ada . Penelitian deskriptif dapat pula diartikan sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk menggambarkan suatu fenomena individual , situasi atau kelompok tertentu yang terjadi secara kekinian . 43 1. Jenis Penelitian Sebagaimana yang dinyatakan oleh Conny R. Semiawan , bahwa penelitian yang tujuannya untuk memberikan gambaran tentang suatu masalah , gejala, fakta, peristiwa, dan realita secara luas dan mendalam sehingga diperoleh suatu pemahaman baru , maka metode ini lebih tepat digunakan. Dalam metode kualitatif metode yang biasa digunakan adalah wawancara, pengamatan , dan pemanfaatan dokumen 44. Penelitian Kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil . Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas diamati dalam proses.Penelitian kualitatif dimanfaatkan oleh peneliti untuk lebih dapat memahami setiap fenomena yang sampai sekarang belum banyak diketahui. Dengan maksud meneliti sesuatu secara mendalam 45 .Selain itu , keunggulan dari alat penelitian kualitatif adalah bahwa alat penelitian ,dalam hal ini peneliti dapat berbicara dan berpikir . 43 Prof.Dr.Lexy J. Moleong , MA. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung:PT Remaja Rosdakarya Offset.hal. 9. 44 ibid 45 Ibid. hal. 7. 27 Universitas Sumatera Utara 2. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini , lokasi yang menjadi sumber penelitian adalah Kanwil Kementerian Hukum dan Ham Sumut , Badan Pusat Statistik Sumut , dan Dinas Tenaga Kerja Sumut. 3. Teknik pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam mendukung penelitian ini , maka melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Data Primer Pengumpulan data ini dilakukan dengan wawancara dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan masalah-masalah yang diteliti .Teknik ini dilakukan dengan mewawancarai dan bertanya langsung kepada narasumber atau informan yang dianggap relevan dalam memberikan informasi terkait penelitian ini. Dalam tahapan wawancara penulis memilih narasumber yang erat kaitannya dengan judul penelitian . Dari penjelasan yang sudah diterangkan diatas, maka untuk wawancara mendalam terdapat beberapa informan yang mendukung penelitian ini : 1. Informan utama : Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan , dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumut . 2. Informan tambahan : Organisasi Serikat Buruh di Sumut ( GSBI , FSPMI , dan FSB KIKES KSBI) 28 Universitas Sumatera Utara Wawancara yang dilakukan dengan informan utama dapat memberikan informasi mengenai data warga negara Tiongkok yang melanggar izin tinggal kunjungan dan apa saja tindakan pihak yang berwenang untuk mengatasi pelanggaran itu . Sedangkan dari informan tambahan dilakukan wawancara dengan aktivis buruh di Sumut dengan organisasi antara lain : Gerakan Serikat Buruh Indonesia , Federasi Serikat Metal Indonesia, dan Federasi Serikat Buruh Kimia , Industri Umum , Farmasi dan Kesehatan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia . Sebelum melakukan wawancara penulis terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian sehingga, jawaban narasumber nantinya akan dideskripsikan serta dianalisis pada bagian pembahasan karya ilmiah ini . b. Data Sekunder Disamping data primer , penulis juga akan melakukan telaah pustaka ( library research ) dari berbagai literatur terkait di Kanwil Kementerian Hukum dan Ham Sumut, Keimigrasian Kelas I Khusus Medan dan Dinas Tenaga Kerja Sumut . Data sekunder yang dibutuhkan adalah dokumen-dokumen dan laporan-laporan resmi mengenai penyalahgunaan izin tinggal kunjungan yang dilakukan oleh Warga Negara RRT di Sumut . Selain itu , informasi dan data sekunder juga diperoleh dari studi pustaka berupa perundang-undangan , artikel, jurnal dan 29 Universitas Sumatera Utara lainnya. Nantinya informasi yang di dapat dari berbagai sumber tadi dapat dijadikan panduan dalam melakukan penelitian. 4. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis desktiptif , dalam menganalisis peneliti melakukan tiga langkah yaitu : 1. Reduksi data , 2. Penyajian data, 3. Pengambilan kesimpulan / verifikasi. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data data yaitu data primer maupun sekunder yang berhubungan dengan judul penelitian dari tempat lokasi penelitian , kemudian dianalisis isinya . Setelah hasil penelitian diuji kebenarannya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan berbentuk deskripsi. I. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan menjadikan penyusunan skripsi ini lebih terarah . Agar mendapatkan gambaran yang lebih terperinci, peneliti membagi skripsi ini dalam empat bab. Adapun sistemtikanya sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab satu terdiri dari latar belakang , rumusan masalah , batasan masalah , tujuan penelitian , manfaat penelitian , kerangka penelitian , metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN UMUM KEBIJAKAN KEIMIGRASIAN INDONESIA DAN PROFIL SUMUT 30 Universitas Sumatera Utara Bab dua terdiri profil Sumatera Utara , profil keimigrasian yang meliputi gambaran umum UU No. 6 Tahun 2011, tinjauan umum kebijakan visa kunjungan, dan struktural kemigrasian Sumatera Utara . BAB III ANALISIS POLITIK KEBIJAKAN KEIMIGRASIAN DALAM MENCEGAH PENYALAHGUNAAN IZIN TINGGAL KUNJUNGAN WARGA NEGARA RRT DI SUMUT Bab tiga peneliti akan menganalisa politik kebijakan keimigrasian dalam mencegah penyalahgunaan izin tinggal kunjungan Warga Negara RRT di Sumut dan Menganalisa dampak politik kebijakan keimigrasian dalam mencegah penyalahgunaan izin tinggal kunjungan Warga Negara RRT di Sumut. BAB IV PENUTUP Bab ini akan berisi penarikan kesimpulan dan saran-saran yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan dan pada bab ini juga akan terjawab pertanyaan apa yang dilihat dalam penelitian yang dilakukan serta berisi saran-saran , baik yang bermanfaat bagi penulis secara pribadi maupun masyarakat. 31 Universitas Sumatera Utara