-1LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 141/K/IV/2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN 2015-2019 ROADMAP REFORMASI BIROKRASI BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR (BAPETEN) 2015-2019 I. Ringkasan Eksekutif Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) sebagai lembaga pemerintahan memiliki tugas melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir dengan menyelenggarakan peraturan, perijinan dan inspeksi. Semakin meningkatnya pemanfaatan tenaga nuklir sehingga BAPETEN sebagai sebuah birokrasi pengawas harus sepenuhnya memberikan pelayanan prima, transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Sehingga dibutuhkan reformasi birokrasi yang mampu mendorong perbaikan dan peningkatan kinerja birokrasi pemerintahan. Reformasi birokrasi telah dilakukan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) pada tahun 2010-2014. Pencapaian hasil yang telah dilakukan terlihat dari perubahan di lingkungan BAPETEN yang mencakup perubahan pada pola pikir, perubahan pada sistem dan perubahan pada organisasi. Capaian tersebut belum seluruhnya sesuai dengan target road map RB BAPETEN sebelumnya (2010-2014). Kendala dan keberhasilan dalam pelaksanaan RB BAPETEN 2010-2014 menjadi dasar pelaksanan dalam road map reformasi birokrasi 2015-2019.Selanjutnya proses reformasi birokrasi yang dilaksanakan BAPETEN mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2014 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Paratur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 11 Tahun 2015 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi 2015-2019. Pelaksanaan reformasi birokrasi BAPETEN 2015-2019 didasarkan pada dua arah kebijakan pemerintah kabinet kerja 2015-2019 yaitu 1. NAWACITA janji yang ingin diwujudkan oleh pemerintahan saat ini. Butir NAWACITA yang sesuai dengan arahan pelaksanaan reformasi birokrasi BAPETEN yaitu : membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 pada agenda pembangunan nasional terdapat dua agenda yang selaras -2dengan pelaksanaan reformasi birokrasi yaitu arah kebijakan dan strategi yang ditempuh untuk agenda : membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan serta menyempurnaan dan meningkatkan kualitas Reformasi Birokrasi Nasional (RBN) Road map Reformasi Birokrasi BAPETEN 2015-2019 ini diharapkan dapat menjamin kesuksesan penyelenggaraan progam RB BAPETEN dengan berbagai langkah terobosan baru maupun langkah penguatan/peningkatan atas hasil yang telah tercapai pada RB periode sebelumnya. Sehingga memperoleh kesamaan pola pikir dan pola tindak dari aparat pegawai BAPETEN dari semua lini. II. Pendahuluan Kemajuan teknologi tentunya membawa perubahan-perubahan yang cepat dan signifikan termasuk pada pemanfaatan tenaga nuklir seperti dibidang kesehatan, industri, dan penelitian. Adanya teknologi modern tersebut membuat kehidupan lebih baik, efektif, dan kesejahteraan yang meningkat. Tetapi teknologi yang baik tentunya mempunyai resiko yang perlu diminimalisir terutama yang berdampak terhadap manusia dan lingkungannya. BAPETEN selaku satu-satunya badan yang mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia telah melakukan berbagai upaya dalam menjalankan tugasnya melalui pembuatan peraturan, pemberikan izin, dan pelaksanaan inspeksi dalam rangka menjamin keselamatan, kesehatan pekerja dan anggota masyarakat, serta perlindungan terhadap lingkungan hidup. Selain itu pemanfaatan tenaga nuklir dimaksudkan semata-mata untuk tujuan damai dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Peran BAPETEN yang penting selaku institusi tersebut tentunya harus didukung oleh sumber daya manusia penggerak di BAPETEN yang dalam hal ini sesuai dengan program kebijakan pemerintah saat ini maka di tahun 2015 s.d 2019 diperlukan adanya revolusi mental bagi seluruh penggerak birokrasi di Indonesia dan sasaran reformasi yang jelas dan terukur. Sasaran Reformasi Birokrasi BAPETEN Sasaran reformasi birokrasi disesuaikan dengan sasaran pembangunan sub sektor aparatur negara, sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019. Sasaran yang akan digunakan sebagai sasaran reformasi birokrasi BAPETEN yaitu: 1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel Arah kebijakan birokrasi di lingkungan BAPETEN untuk mewujudkan sasaran ini meliputi: a. Peningkatan sistem nilai dan integritas pegawai BAPETEN secara efektif b. Penerapan pengawasan yang independen, profesional dan sinergi -3c. Peningkatan kualitas pelaksanaan dan integrasi antara sistem akuntabilitas keuangan dan kinerja. d. Peningkatan fairness transparasi, dan profesionalisme dalam pengadaaan barang dan jasa 2. Birokrasi yang efektif dan efisien a. Penguatan agenda reformasi birokrasi BAPETEN dengan implementasi yang efektif dan sosialisasi agenda RB BAPETEN secara rutin pada lingkungan BAPETEN di semua lini. b. Penataan kelembagaan BAPETEN yang tepat ukuran, tepat fungsi, dan sinergis. c. Penataan bisnis proses yang sederhana, transparan, partisipatif, dan berbasis egoverment d. Penerapan manajemen ASN BAPETEN yang transparan, kompetitif dan berbasis merit untuk mewujudkan ASN yang profesional dan bermartabat e. Penerapan sistem manajemen kinerja nasional yang efektif f. Peningkatan kualitas kebijakan publik g. Pengembangan kepemimpinan yang visioner, berkomitmen tinggi, dan transformatif h. Peningkatan efisiensi penyelenggaraan birokrasi i. Penerapan manajemen kearsipan yang handal, komprehensif, dan terintegrasi dengan sistem e-goverment dalam lingkungan BAPETEN. 3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas a. penguatan kelembagaan dan manajemen pelayanan: 1. Implementasi UU pelayanan publik 2. Pemanfaatan ICT 3. Integritas dan kualitas SDM Pelayanan 4. Budaya pelayanan 5. Quick Wins b. Penguatan kapasitas pengelolaan kinerja pelayanan publik 1. Penguatan monev kinerja 2. Efektivitas pengawasan 3. Sistem pengaduan 4. Penerapan reward and punishment -4- Area Perubahan Reformasi Birokrasi BAPETEN Untuk mewujudkan ketiga sasaran reformasi diatas, ditetapkan area-area perubahan birokrasi. Perubahan-perubahan pada area tertentu dalam lingkup birokrasi diharapkan menciptakan kondisi yang kondusif untuk mendukung pencapaian reformasi birokrasi khususnya pada lingkungan BAPETEN 1. Mental aparatur Fokus perubahan reformasi birokrasi ditunjukkan pada perubahan mental aparatur. Mental aparatur menjadi inti perubahan yang tidak bisa langsung tertuju langsung pada aparatur sendiri, tetapi kepada seluruh area perubahan dalam sistem yang melingkup aparatur.Hasil yang diharapkan meningkatnya penerapan/internalisasi asas, prinsip, nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku, termasuk penguatan budaya kinerja dan budaya pelayanan. 2. Pengawasan Meningkatkan sistem pengawasan yang independen, professional dan sinergis. Penetapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) telah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Kepala BAPTEN Nomor 12 Tahun 2014 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan BAPETEN. Sehingga perlu diberlakukan penerapan SPIP di seluruh unit kerja dan peningkatan peranan aparat pengawas intern sebagai Quality Assurance dan Consultant.Menyusun Perka BAPETEN tentang Whistleblowing System 3. Akuntabilitas Meningkatnya kulaitas penerapan system akuntabilitas keuangan dan kinerja yang terintegrasi. Peningkatan pengelolaan akuntabilitas demi terwujudnya sistem manajemen kinerja BAPETEN yang efektif, efisien dan akuntabel. Menjabarkan indikator Kinerja Utama Lembaga hingga level pegawai.Penguatan akuntabiitas kinerja dilakukan hingga memperoleh penilaian LAKIP BAPETEN menjadi A. -54. Kelembagaan Perubahan pada sistem kelembagaan akan mendorong efisiensi, efektivitas , dan percepatan proses pelayanan akan pengambil keputusan dan mendorong terciptanya mental aparat yang kondusif dalam upaya mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien.Sehingga akan dilakukan evaluasi dan analisis tugas dan fungsi organisasi BAPETEN dalam meningkatkan fungsi unit kerja serta penyempurnaan struktur organisasi untuk mengurangi tugas dan fungsi yang masih tumpang tindih. Hal ini akan mewujudkan kelembagaan BAPETEN yang tepat ukuran, tepat fungsi, dan sinergis. 5. Tatalaksana Penataan tatalaksana dalam lingkungan BAPETEN akan mendorong efisiensi penyelenggaran dan pelayanan BAPETEN sekaligus mengubah mental aparatur. Penerapan manajemen kearsipan dalam penataan bisnis proses yang handal, komprehensif, dan terintegrasi dengan sistem e-goverment dalam lingkungan BAPETEN 6. SDM aparatur Penerapan manajemen ASN BAPETEN yang transparan, kompetitif dan berbasis merit untuk mewujudkan ASN yang profesional dan bermartabat. Hal ini didukung oleh menyusun prosedur mekanisme re-positiong pegawai, optimalisasi sistem penilaian kinerja pegawai dan membangun sistem pemberian reward kepada pegawai yang berkompetensi tinggi. 7. Peraturan Perundang-undangan Penataan peraturan perundang-undangan dengan mengurangi terjadinya tumpan tindih dan disharmonisasi peraturan perundang-undangan yang diterbitkan serta meningkatnya efektivitas pengelolaan peraturan perundangundangan yang diterbitkan dengan membuat peta permasalahannya. 8. Pelayanan publik Penguatan sistem pelayanan publik agar mampu mendorong perubahan profesionalisme para penyedia pelayanan serta peningkatan kualitas pelayanan. III. Konsolidasi Rencana Aksi Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi A. Pencapaian Pelaksanaan progam RB BAPETEN tahun 2010-2014 dapat dilihat dari capaian RB BAPETEN yang meliputi Manajemen Perubahan,Penataan Peraturan Perundang-undangan, Penataan dan Penguatan Organisasi, Penataan Tatalaksana, -6Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Peningkatan Kualitas Layanan Publik, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, Quick Wins. a. Manajemen Perubahan Target Program manajemen perubahan adalah terbangunnya kesamaan persepsi, komitmen konsistensi, serta keterlibatan seluruh tingkatan ASN BAPETEN dalam pelaksanaan progam dan kegiatan Reformasi Birokrasi.Keberhasilan yang telah tercapai antara lain: Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pegawai (sikap dan juga perilaku) pegawai dalam melaksanakan peran dan fungsi birokrasi secara tepat, cepat dan konsisten.Tersusun dokumen pedoman strategi perubahan dan komunikasi di BAPETEN, draft standar kompetensi jabatan dan unit kerja dan draft desain Assessment Center. b. Penataan Peraturan Perundang-undangan Target yang sinkronisasi ingin peraturan perundang-undangan dicapai adalah terbangunnya perundang-undangan nasional harmonisasi dengan dan peraturan internasional disertai pelaksanaan yang efektif dan efisien. Capaian RB pada program ini yaitu : Telah diselesaikan penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang telah diterbitkan oleh BAPETEN, sebagai hasil regulasi & deregulasi.Informasi melalui website JDIH terbuka berbagai peraturan perundangan ketenaganukliran c. Penataan dan Penguatan Organisasi Meningkatnya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi BAPETEN serta terhindarkannya duplikasi tugas dan fungsi yang dapat mendorong percepatan Reformasi Birokrasi sehingga terwujud organisasi yang fungsional dan tepat ukuran merupakan target pencapaian penataan dan penguatan organisasi RB BAPETEN. Keberhasilan dalam program ini antara lain : Dilakukan kajian Organisasi tentang posisi BAPETEN sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden dan di bawah koordinasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (KEMENRISTEKDIKTI). Berdasarkan kajian ini maka dihasilkan dokumen usulan reposisi BAPETEN berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup atau di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.Hasil identifikasi tumpang tindih tugas pokok dan fungsi Unit Kerja, sehingga dihasilkan Laporan Kajian Organisasi Tugas Pokok dan Fungsi Unit Kerja. Laporan inilah yang menjadi dasar untuk dilakukan reorganisasi. Pembinaan SDM melalui -7penugasan diklat baik luar maupun dalam negeri untuk mewujudkan penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat. d. Penataan Tata Laksana Target Program ini untuk mewujudkan sistem ketatalaksanaan yang efektif, efisien dan transparan pada proses penyelenggaraan pemerintah guna mendukung kinerja lembaga dalam mengelola ativitas sumber daya yang dimiliki baik sumber daya manusia (SDM), aset (intangible dan tangible) dan perangkat pendukung lainnya untuk melaksanakan pelayanan secara prima di lingkungan BAPETEN. Keberhasilan yang telah dicapai antara lain : Tingkat transparansi, akuntabilitas, dan standarisasi proses penyelenggaraan BAPETEN, seperti telah disusun SMB, SOP yang diperlukan seperti pada peta proses SMB.Penerapan e-office/e-goverment melalui Portal Sistem Informasi. Manajemen Pengawasan Pemanfaatan Ketenaganukliran (SIMPPK) sebagai bentuk elektronisasi proses bisnis di BAPETEN maupun eksternal dengan isntansi lain. e. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur Pada penataan sistem manajemen SDM aparatur target progam yang ingin dicapai adalah meningkatnya profesionalisme SDM aparatur BAPETEN yang didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur berbasis kompetensi, transparan, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahterahan yang sepadan. Dengan target ini RB BAPETEN telah melaksanakan penerimaan pegawai melalui sistem rekrutmen pegawai yang terbuka, secara transparan, akuntabel, dan berbasis kompetensi secara online. BAPETEN telah menetapkan Uraian Jabatan dan Informasi faktor jabatan.Telah diterbitkan Peraturan Kepala (PERKA) BAPETEN antara lain: PERKA BAPETEN No.15 Tahun 2013 tentang Nama, Kelas,dan Nilai Jabatan di Lingkungan BAPETEN. PERKA BAPETEN N0.18 Tahun 2013 tentang Pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai Di Lingkungan BAPETEN. PERKA BAPETEN No.2 tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi. Telah tersusunnya Dokumen dalam bentuk draft antara lain: Draft Peraturan Kepala tentang Standar Kompetens Jabatan Struktural Draft Peraturan Kepala tentang Standar Kompetensi seluruh Unit Kerja Draft Rencana Assessmen berdasarkan kompetensi. terhadap seluruh pegawai BAPETEN -8Selanjutnya BAPETEN telah melaksanakan rekrutmen terbuka Jabatan Pimpinan Madya (Eselon I) secara online. Tersusunya Dokumen Annual Program Pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi dan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) berdasarkan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2011. f. Penguatan Pengawasan Target progam pada program penguatan pengawasan adalah tercapainya tujuan organisasi secera efisien dan efektif serta taat pada peraturan serta berjalannya pengelolaan keuangan negara yang andal dan terpercaya. Keberhasilan reformasi birokrasi pada program ini antara lain: Telah ditetapkan Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 12 tahun 2014 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan BAPETEN. BAPETEN telah menerapkan SPIP, dan bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia (BPKP-RI) untuk melakukan evaluasi tingkat penerapan SPIP di Satuan Kerja Kesettamaan BAPETEN pada tahun 2014, dan diikuti dengan penetapan Rencana Aksi penerapan SPIP Kesettamaan BAPETEN Tahun 2014. Telah ditetapkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) kepada seluruh unit kerja di BAPETEN, sesuai dengan Perka BAPETEN No.9 tahun 2014 tentang Pedoman Penetapan Wilayah Bebas dari Korupsi di Lingkungan Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Telah ditetapkan sistem pengelolaan gratifikasi di lingkungan BAPETEN, sesuai dengan Peraturan Kepala BAPETEN.Peranan APIP sebagai quality assurance dan consultansi telah mulai diperhitungkan di BAPETEN. Selama periode 2010 – 2014 Badan Pemeriksa Keuangan – RI telah melakukan audit atas Laporan Keuangan BAPETEN, dan telah menetapkan opini yaitu, pada tahun 2009 memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), tahun 2010 memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan (WTPDPP), tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 Laporan Keuangan BAPETEN memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian(WDP), dan di tahun 2013 BAPETEN kembali memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). g. Penguatan Akuntabilitas Kinerja Sistem akuntabilitas kinerja organisasi yang efektif dengan capaian hasil penilaian Lakip dengan kategori baik merupakan target pada penguatan akuntabilitas kinerja BAPETEN. Dengan target tersebut BAPETEN telah berhasil dengan melakukan Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di BAPETEN sehingga penilaian terhadap Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPETEN mengalami kenaikan setiap tahunnya sejak 2010 hingga 2014. Telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) BAPETEN sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No.14 Tahun 2013 tentang -9Indikator Kinerja Utama. Telah disusun Penetapan Kinerja (PK) BAPETEN 2010-2014. Penandatangan Pakta Integritas, Penetapan Kinerja, dan SKP sebagai janji target kinerja tahun 2014 dan menjadi pedoman pelaksanaan kinerja dan evaluasi kinerja BAPETEN. Keberhasilan pada area akuntabilitas kerja ini pun membutuhkan keterlibatan pimpinan dalam penyusunan Rencana Strategis Lembaga. Terbentuknya Pedoman penyusunan akuntabilitas kinerja,pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi serta peningkatan informasi Indikator Kinerja Utama hingga level pegawai. h. Peningkatan Kualitas Layanan Publik Target Program ini adalah peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi lebih cepat, aman, dan terjangkau.Keberhasilan yang telah dicapai dengan menetapkan dan menerapkan Standar Pelayanan dalam pelayanan publik di lingkungan BAPETEN dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 562/K/IX/2012 Tentang Penetapan Tingkat Layanan (Service Level Arrangement) di Lingkungan Badan Pengawas Tenaga Nuklir Dalam Kerangka Indonesia National Single Window. Dari hasil survei yang dilakukan P2STPFRZR pada tahun 2013, nilai IKP layanan perizinan yang diperoleh adalah 2,64 dari maksimum 4.00, sehingga dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan yang diperoleh termasuk dalam kategori B (baik). Sebagai perbandingan nilai IKP tahun 2013 sebesar 2,64 menurun 0,09 poin bila dibandingkan dengan nilai IKP tahun 2012 yaitu sebesar 2,73, walaupun secara keseluruhan capaian IKP tahun 2013 melebihi target 2,6 yang dicanangkan. Kemudian telah dibangunnya website Keterbukaan Informasi Publik, yang dimanfaatkan untuk komunikasi antara pengguna dan masyarakat umum dengan BAPETEN. i. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Monitoring, evaluasi dan pelaporan dilaksanakan untuk menjamin agar pelaksanaan Reformasi Birokrasi dijalankan sesuai dengan ketentuan dan target yang ditetapkan dalam roadmap. Hasil dari monitoring, evaluasi, dan pelaporan RB BAPETEN adalah telah disusun Laporan Capaian Reformasi Birokrasi BAPETEN 2010-2014 sebagai Laporan kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Penilaian pencapaian reformasi birokrasi BAPETEN dilakukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) pada tahun 2012 dan memperoleh penilaian indeks Reformasi Birokrasi BAPETEN = 51.Tahun 2012 dikoordinasikan oleh Inspektorat. Hasil PMPRB adalah 70,14, namun tidak dilakukan klarifikasi lapangan oleh KemenPAN-RB. Pada tahun 2014 kembali dibawah koordinasi Inspektorat, BAPETEN telah menyampaikan hasil PMPRB dengan Indeks Reformasi Birokrasi 73,60 - 10 Penilaian mandiri ini diklarifikasi oleh KemenPAN-RB dan hasil yang diperoleh adalah 56,09. Telah disusun rencana aksi dalam rangka menindaklanjuti hasil penilaian Reformasi Birokrasi oleh KemenPAN-RB, dengan merencanakan tindakantindakan korektif terhadap kekurangan dan meningkatkan terhadap kondisi birokrasi yang dinilai sudah baik. j. Quick Wins BAPETEN telah menetapkan progam percepatan (quick wins) 2010-2014 yaitu peningkatan layanan perizinan pemnfaatan tenaga nuklir, peningkatan disiplin pegawai, dan peningkatan inspeksi terhadap pemanfaatan tenaga nuklir dengan mengedepankan penegakan hukum. Keberhasilan yang telah tercapai pada program ini adalah terwujudnya pelayanan perizinan pemanfaatan tenaga nuklir yang secara online dan terus meningkat hingga tidak saja secara online tetapi menerapkan on-the-spot licensing kepada pengguna. Dimulai tahun 2014 BAPETEN telah melaksanakan sistem perizinan jemput bola dan mendekati Pemohon Izin, yaitu on-the-spot licensing dan One Day Service. Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak BAPETEN, diterapkan Pelayanan egovernment. Telah membuka SMS Center BAPETEN sebagai layanan informasi yang memungkinkan pemohon izin untuk mengetahui status terkini permohonan ijin kapan saja dalam 24 jam. Disiplin pegawai semakin meningkat dengan telah diterapkannya sistem kehadiran dengan menggunakan handkey.Penerapan disiplin pegawai ini merupakan dasar pemberin tunjangan kinerja, yaitu setiap pegawai menyusun SKP.Telah dihasilkan draf Penegakan Hukum, yang dalam implemtasinya terdapat 7 (tujuh) kasus hukum dan 5 (lima) telah selesai putusannya. B. Rencana, Kriteria Keberhasilan, Waktu Pelaksanaan & Tahapan Kerja, Penanggungjawab dan Anggaran Program Reformasi Birokrasi BAPETEN Dalam Reformasi Birokrasi BAPETEN 2015-2019 akan dipaparkan rencana, kriteria keberhasilan, waktu pelaksanaan & tahapan kerja, penanggungjawab dan anggaran terkait rencana aksi yang ditetapkan sebagai berikut: 1. Manajemen Perubahan Tujuan dilaksanakannya manajemen perubahan dalam reformasi birokrasi BAPETEN adalah Peningkatan komitmen Aparatur Sipil Negara (ASN) BAPETEN terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi yang ditandai dengan perubahan pola pikir, penguatan budaya kerja dan budaya pelayanan pada seluruh - 11 lingkungan BAPETEN. Secara umum target, kegiatan serta indikator kinerja dari program Manajemen Perubahan dapat terlihat pada tabel sebagai berikut: No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria Outcome Keberhasilan 1. Pembentukan tim Terbentuknya Penyusunan tim RB 2015 Draft SK Peningkatan Reformasi Birokrasi tim Reformasi beserta tugas dan 2016 Kepala komitmen (RB) secara Birokrasi fungsi tim RB 2017 BAPETEN Aparatur Sipil Pembentukan Tim RB 2018 SK Kepala BAPETEN Negara (ASN) Pemahaman terhadap tim kerja pelaksanaan berkesinambungan 2019 Sosialisasi Tim RB BAPETEN reformasi Tim melaksanakan Laporan birokrasi yang tugas kemajuan tim ditandai dengan kerja perubahan pola pikir, penguatan Terbentuknya Penyusunan agen 2015 Draft SK budaya kerja dan perubahan untuk agen perubahan RB 2016 Kepala budaya menggerakkan perubahan RB 2017 BAPETEN pelayanan pada Reformasi Birokrasi pada setiap 2018 2. Pembentukan agen 2019 seluruh unit kerja yang Penyusunan tugas dapat dan fungsi agen Kepala mendorong perubahan BAPETEN Pembentukan agen SK Kepala perubahan BAPETEN Sosialisasi dan public Pemahaman campaign agen dan perubahan pada unit pelaksanaan kerja public Draft SK terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja campaign agen perubahan Agen perubahan Laporan melakukan tugasnya kegiatan dan pada unit kerja untuk hasil menggerakkan RB pelaksanaan agen perubahan di setiap unit kerja mereka. 3. Penerapan internalisasi manajemen perubahan dalam pengembangan nilainilai untuk menegakkan integritas Peningkatan Perumusan 2015 Draft roadmap sistem nilai permasalahan terkait 2015-2019 dan integritas internalisasi sebagai birokrasi yang manajemen pedoman efektif perubahan dalam manajemen pengembangan nilai- perubahan nilai organisasi dalam pengembangan nilai-nilai organisasi lingkungan BAPETEN - 12 Penyusunan 2016 Menetapkan pedoman internalisasi roadmap RB manajemen 2015-2019 perubahan dalam pengembangan nilainilai organisasi Penerapan Pedoman 2017 Peningkatan Internalisasi 2018 kesadaran atas Manajemen 2019 asas, prinsip, Perubahan nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku termasuk penguatan budaya kinerja dan budaya pelayanan Pada program manajemen perubahan memiliki 3 kegiatan yaitu: pembentukan tim reformasi birokrasi, pembentukan agen perubahan untuk menggerakan reformasi birokrasi dan pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas. 1.1. Kegiatan pembentukan tim reformasi birokrasi 2015-2019 yang dilakukan setiap tahun. Tahapan kerja kegiatan ini sebagai berikut: Penyusunan tim RB beserta tugas dan fungsi akan dilakukan pada bulan Januari tiap tahunnya dengan kriteria keberhasilan dihasilkannya draft SK Kepala BAPETEN Pembentukan tim akan dilakukan pada bulan Februari dengan kriteria keberhasilan dihasilkannya SK Kepala BAPETEN Sosialisasi tim akan dilakukan pada bulan April dengan kriteria keberhasilan diperolehnya pemahaman tim kerja tentang tugas dan fungsi masing-masing Pelaksanaan tugas tim RB akan berlangsung sesuai dengan periode masa jabatan tim RB.Kriteria keberhasilan tahapan ini adalah tersusunnya laporan kemajuan tim kerja reformasi birokrasi BAPETEN. Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan adalah Kepala Biro Hukum dan Organisasi 1.2. Kegiatan selanjutnya dalam manajemen perubahan adalah Pembentukan agen perubahan untuk menggerakkan Reformasi Birokrasi yang dilakukan setiap tahun. Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan atas Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Paratur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembanguan Agen Perubahan di Instansi Pemerintah. Tahapan kerja kegiatan ini sebagai berikut: Penyusunan agen perubahan RB pada bulan Januari setiap tahunnya dengan kriteria keberhasilan dengan dihasilkan Draft SK Kepala BAPETEN - 13 Penyusunan tugas dan fungsi agen perubahan dengan kriteria keberhasilan dengan dihasilkan Draft SK Kepala BAPETEN Pembentukan tim akan dilakukan pada bulan Februari dengan kriteria keberhasilan dihasilkannya SK Kepala BAPETEN Sosialisasi dan public campaign agen perubahan pada unit kerja sehingga agen perubahan memahami tugas dan fungsinya serta melakukan public campaign khususnya pada unit setiap agen perubahan dilakukan pada bulan April. Agen perubahan melakukan tugasnya pada unit kerja untuk menggerakkan RB yang akan berlangsung sesuai dengan periode masa jabatan tim agen perubahan dengan kriteria keberhasilan Laporan kegiatan dan hasil pelaksanaan agen perubahan di setiap unit kerja mereka. Penanggung jawab kegiatan adalah kepala BHO 1.3. Penerapan internalisasi manajemen perubahan dalam pengembangan nilainilai untuk menegakkan integritas. Kegiatan dalam meningkatan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif antara lain: Perumusan permasalahan terkait internalisasi manajemen perubahan dalam pengembangan nilai-nilai organisasi yang dilaksanakan pada bulan November 2015 dengan kriteria keberhasilan dihasilkan Draft roadmap 2015-2019 sebagai pedoman manajemen perubahan dalam pengembangan nilai-nilai organisasi Penyusunan pedoman internalisasi manajemen perubahan dalam pengembangan nilai-nilai organisasi yang akan dilaksanakan pada bulan Februari 2016 dengan kriteria keberhasilan dengan ditetapkan roadmap RB 2015-2019 Mengimplemantasikan pedoman internalisasi manajemen perubahan yang diadopsi dari roadmap RB 2015-2019 dalam rangka meningkatkan kesadaran atas asas, prinsip, nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku termasuk penguatan budaya kinerja dan budaya pelayanan Penanggung jawab kegiatan adalah kepala BHO 2. Penguatan Pengawasan Tujuan dilaksanakan program ini untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang bersih dan bebas KKN dalam lingkungan BAPETEN. No. Program/Kegiata Output Tahapan Kerja Jadwal n 1. Penerapan SIstem Pengendalian Kriteria Outcomes Keberhasilan Meningkatnya penerapan sistem Sosialisasi penerapan SPIP di 2015, Dokumen mewujudka 2017 sosialisasi n - 14 Intern Pemerintah pengawas yang (SPIP) sesuai independen, dengan PERKA profesional dan BAPETEN No.12 sinergis dalam Tahun 2014 lingkungan seluruh unit kerja tentang SPIP an yang Menerapkan SPIP 2015- terselenggaranya 2019 kegiatan pengendalian BAPETEN untuk Yang ditandai meminimalisir dengan resiko yang telah menurunnya diidentifikasikan tingkat penyimpangan oleh aparatur. 2. Peningkatan peran APIP yang lebih Membuat rencana 2016, Rencana aksi Aparat Pengawas berperan dalam peningkatan peran 2018 peningkatan Intern Pemerintah melakukan APIP sebagai Quality (APIP) sebagai penguatan sistem Assurance dan Quality Assurance pengendalian consulting dan consulting intern, quality Membangun 2016, Draft SK Kepala assurance dan peningkatan peran 2018 BAPETEN tentan konsultasi atas APIP sebagai Quality pelayanan Assurances dan kepemerintahan, consulting yang ditandai Menerapkan peran 2016- dengan Laporan APIP sebagai Quality 2019 Keuangan yang Assurance dan mendapatkan opini Consulting peran APIP APIP Laporan APIP Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 3. Penerapan Sistem Bebas Gratifikasi di Terselenggaranya 2015 Pemahaman Pengendalian lingkungan public campgain 2016 seluruh pegawai gratifikasi sesuai BAPETEN secara berkala di 2017 tentang lingkungan BAPETAN 2018 penanganan 2019 pengendalian dengan Perka BAPETEN No.12 Tahun 2014 gratifikasi tentang Gratifikasi Pelaksanaan Perka Dokumen di lingkungan gratifikasi dan pelaksanaan BAPETEN pengelolaan sistem gratifikasi gratifikasi 4. Penguatan pemerintah Monitoring dan Dokumen evaluasi laporan monev pengendalian pengendalian gratifikasi gratifikasi Tidak adanya Identifikasi Whistleblowing penyimpangan permasalahan WBS System (WBS) kecurangan dalam permasalahan pemerintahan di WBS lingkungan Penetapan Perka BAPETEN BAPETEN tentang 2015 Dokumen kajian identifikasi 2016 Perka BAPETEN tentang WBS WBS Menyusun rencana prosedur pengaduan dan pengelolaan WBS 2016 Dokumen draft WBS bersih bebas KKN di lingkungan BAPETEN - 15 Pembentukan Tim 2016 Satgas WBS SK Kepala BAPETEN Sosialisasi WBS 2015 Pemahaman dengan public 2016 seluruh ASN dan campaign stakeholder mengenai WBS Mengelola pengaduan 2016 Pengelolaan berbasis sistem 2017 sistem teknologi 2018 dalam 2019 penanganan WBS Pemeliharaan dan Pemuktahiran pengembangan sistem teknologi pengelolaan WBS pengaduan berbasis sistem. Evaluasi WBS Dokumen hasil evaluasi WBS 5. Peningkatan Tranparansi Melaksanakan 2015 Laporan efektifitas penanganan penanganan LHKPN 2016 penanganan penanganan LHKPN & LHKASN sesuai dengan Perka 2017 LHKPN & BAPETEN No.12 2018 LHKASN Tahun 2013 dan 2019 LHKPN & LHKASN LHKASN Perka BAPETEN No.8 Tahun 2015 pengelolaan database 2015 Dokumen LHKPN & LHKASN 2017 database LHKPN & LHKASN Monitoring LHKPN & 2015 Dokumen hasil LHKASN melalui 2016 monitoring sistem yang sudah 2017 LHKPN & ada 2018 LHKASN 2019 6. Pembangunan Memperoleh Terbentuknya zona 2015 zona integritas di predikat WBK oleh integritas di satuan kerja menuju lingkungan Menpan kerja predikat WBK ke BAPETEN Pengusulan unit Menpan Implementasi zona integritas. 2015 Evaluasi zona integritas 2015 Laporan implementasi zona integritas. Dokumen hasil evaluasi zona integritas SK pengusulan 2015 unit kerja calon pengusulan unit kerja calon WBK WBK penetapan unit kerja 2016 calon WBK pembinaan unit kerja SK unit kerja calon WBK 2016 calon WBK Bimbingan teknis kepada unit kerja calon WBK 7. Penguatan sistem penanganan pengaduan masyarakat (public Sistem penanganan pengaduan masyarakat efektif dan efisien Menyusun prosedur penanganan pengaduan masyarakat 2016 Draft prosedur penanganan pengaduan masyarakat - 16 complain handling system) 8. Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan Tidak adanya penyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan tugas di BAPETEN Penetapan prosedur penanganan pengaduan masyarakat Implementasi sistem penanganan pengaduan masyarakat 2017 Evaluasi atas Implementasi sistem penanganan pengaduan masyarakat 2017 2018 2019 Pengembangan sistem penanganan pengaduan masyarakat 2018 2019 Menyusun pedoman benturan kepentingan 2015 Penetapan Perka BAPETEN tentang benturan kepentingan Sosialisasi benturan kepentingan 2016 Perka benturan kepentingan 2016 Pemahaman tentang benturan kepentingan Mengelola pengaduan berbasis sistem 2017 Pengelolaan sistem teknologi dalam penanganan benturan kepentingan Pemuktahiran sistem teknologi penanganan benturan kepentingan Dokumen tentang benturan kepentingan Pemeliharaan dan pengembangan pengelolaan benturan kepentingan. Evaluasi benturan kepentingan. 2017 2018 2019 2018 2019 2018 2019 Prosedur penanganan pengaduan masyarakat Tindak lanjut atas seluruh pengaduan masyarakat untuk perbaikan kualitas pelayanan Laporan hasil Implementasi sistem penanganan pengaduan masyarakat Pemuktahiran sistem penanganan pengaduan masyarakat Draft Perka benturan kepentingan Progam penguatan pengawasan memiliki 8 kegiatan antara lain: Penerapan SIstem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sesuai dengan PERKA BAPETEN No.12 Tahun 2014, Peningkatan peran Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) sebagai Quality Assurance dan consulting, Penerapan Sistem Pengendalian gratifikasi sesuai dengan Perka BAPETEN No.12 Tahun 2014 tentang Gratifikasi di lingkungan BAPETEN, Penguatan Whistleblowing System (WBS), Peningkatan efektifitas penanganan LHKPN dan LHKASN, Pembangunan zona integritas di lingkungan BAPETEN, Penguatan sistem penanganan pengaduan masyarakat (public complain handling system), dan Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan. 2.1. Penerapan SIstem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sesuai dengan PERKA BAPETEN No.12 Tahun 2014 memiliki tahapan-tahapan dalam pelaksanaannya antara lain: Sosialisasi penerapan SPIP di seluruh unit kerja dengan kriteria keberhasilan berupan Dokumen sosialisasi tentang SPIP. Pelaksanaan pada progam ini di bulan Maret di tahun 2017 - 17 Penerapan SPIP dengan tingkat keberhasilan terselenggaranya kegiatan pengendalian untuk meminimalisir resiko yang telah diidentifikasikan. Penanggung jawab pelaksana : Inspektorat 2.2. Peningkatan peran Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) sebagai Quality Assurance dan consulting.Perencanaan progam ini meliputi tahapan sebagai berikut: Membuat rencana peningkatan peran APIP sebagai Quality Assurances dan Consulting, akan dilakukan pada bulan Maret di tahun 2016 dan 2018 dengan kriteria keberhasilan tersusunnya rencana aksi peningkatan peran APIP. Membangun peningkatan peran APIP sebagai Quality Assurances dan consulting dengan kriteria keberhasilan berupa Draft SK Kepala BAPETEN tentang APIP. Progam ini akan berlangsung pada bulan Maret di tahun 2016 dan 2018 Menerapkan peran APIP sebagai Quality Assurance dan Consulting dengan kriteria keberhasilan laporan APIP setiap tahunnya. Penanggung jawab pelaksana : Inspektorat 2.3. Penerapan Sistem Pengendalian gratifikasi sesuai dengan Perka BAPETEN No.12 Tahun 2014 tentang Gratifikasi di lingkungan BAPETEN. Tahapan kerja yang akan dilaksankan sebagai berikut: Terselenggaranya public campgain secara berkala di lingkungan BAPETEN dengan kriteria keberhasilan Pemahaman seluruh pegawai tentang penanganan pengendalian gratifikasi. Kegiatan ini akan terlaksana pada bulan Agustus Pelaksanaan Perka gratifikasi dan pengelolaan gratifikasi dengan kriteria keberhasilan berupa Dokumen pelaksanaan sistem gratifikasi Monitoring dan evaluasi pengendalian gratifikasi yang dilakukan tiap tahun dengan pengendalian kriteria gratifikasi keberhasilan yang akan Dokumen laporan dilaksanakan pada monev bulan Desember. Penanggung jawab pelaksana : Inspektorat 2.4. Penguatan Whistleblowing System (WBS) Identifikasi permasalahan WBS yang akan dilaksanakan pada bulan Maret 2015 kriteria keberhasilan dengan tersusunya dokumen kajian identifikasi permasalahan WBS - 18 Penetapan Perka BAPETEN tentang WBS yang akan dilaksanakan pada Maret 2016 dengan kriteria keberhasilan terbitnya Perka BAPETEN tentang WBS Menyusun rencana prosedur pengaduan ekternal maupun internal dan rencana pengelolaan WBS dengan kriteria keberhasilan tersusunnya Dokumen draft prosedur pengaduan dan pengelolaan WBS yang akan dilaksanakan pada Mei 2016 Pembentukan Tim Satgas WBS yang akan terlaksana pada bulan Agustus 2016, dengan kriteria keberhasilan SK Kepala BAPETEN Sosialisasi WBS dengan public campaign yang telah dilakukan tahun 2015 dan akan disosialisasikan kembali pada bulan Agustus 2016 setelah terbitnya perka tentang WBS dan SK tim satgas WBS dengan kriteria keberhasilan pemahaman seluruh ASN dan stakeholder mengenai WBS Mengelola pengaduan berbasis sistem dengan kriteria keberhasilan terdapat pengelolaan sistem teknologi dalam penanganan WBS. Pemeliharaan dan pengembangan pengelolaan pengaduan berbasis sistem yang akan terus dilakukan sejak tahun 2016 dengan kriteria keberhasilan terdapat pemuktahiran sistem teknologi WBS. Setelah berlangsung penyelenggaraan WBS akan dilakukan evaluasi pada bulan Desember tiap tahunnya dengan kriteria keberhasilan tersusunnya dokumen hasil evaluasi WBS 2.5. Peningkatan efektifitas penanganan LHKPN & LHKASN dengan harapan terbentuk transparansi penanganan LHKPN & LHKASN. Pelaksanaan kerja ini meliputi tahapan sebagai berikut: Melaksanakan penanganan LHKPN sesuai dengan Perka BAPETEN No.12 Tahun 2013 dan LHKASN Perka BAPETEN No.8 Tahun 2015 dengan kriteria keberhasilan berupa Laporan penanganan LHKPN & LHKASN yang diselenggarakan tiap tahun pada bulan Juni pengelolaan database LHKPN & LHKASN yang akan dilaksanakan pada pada tahun 2015 dan 2017 dengan kriteria keberhasilan tersusunnya dokumen database LHKPN & LHKASN Untuk memastikan berjalannya pengelolaan LHKPN & LHKASN sesuai dengan Perka BAPETEN No.12 Tahun 2013 dan Perka BAPETEN No.8 Tahun 2015 maka dilakukan monitoring pada bulan Desember tiap tahunnya dengan kriteria keberhasilan tersusunnya dokumen hasil monitoring LHKPN & LHKASN. - 19 2.6. Pembangunan zona integritas di lingkungan BAPETEN menuju predikat WBK oleh menpan akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: Terbentuknya zona integritas di satuan kerja yang akan ditetapkan pada bulan Februari tahun 2015 dengan kriteria keberhasilan Pengusulan unit kerja menuju predikat WBK ke Menpan. Implementasi zona integritas akan dilaksanakan mulai pada bulan September 2015 dengan kriteria keberhasilan Laporan implementasi zona integritas. Evaluasi zona integritas akan dilakukan setiap tahun di Bulan Desember mulai tahun 2015 dengan kriteria keberhasilan tersusunnya dokumen hasil evaluasi zona integritas. Penetapan tiga unit kerja yang dicalonkan untuk diusulkan menjadi unit kerja calon WBK yang telah dilakukan pada tahun 2015 dengan kriteria keberhasilan berupa SK pengusulan unit kerja calon WBK Penetapan unit kerja calon WBK yang akan dilaksanakan bulan Februari 2016 dengan kriteria keberhasilan berupa SK unit kerja calon WBK Pembinaan unit kerja calon WBK dengan memberikan bimbingan teknis kepada unit kerja calon WBK agar lebih memahami secara menyeluruh pelaksanaan WBK yang akan dimulai pada bulan Mei 2016. 2.7. Penguatan sistem penanganan pengaduan masyarakat (public complain handling system): Penyusunan prosedur penanganan pengaduan masyarakat akan dilaksanaan pada bulan Mei tahun 2016 dengan kriteria keberhasilan dihasilkan draft prosedur penanganan pengaduan masyarakat Penetapan prosedur penanganan pengaduan masyarakat akan dilaksanaan pada bulan Januari tahun 2017 dengan kriteria keberhasilan penetapan prosedur penanganan pengaduan masyarakat. Implementasi zona integritas akan dilaksanakan mulai pada bulan Mei 2017 dengan kriteria keberhasilan tindak lanjut atas seluruh pengaduan masyarakat untuk perbaikan kualitas pelayanan. Evaluasi atas Implementasi sistem penanganan pengaduan masyarakat akan dilakukan setiap tahun di Bulan Desember mulai tahun 2017 dengan kriteria keberhasilan berupa laporan Implementasi sistem penanganan pengaduan masyarakat. hasil - 20 Pengembangan sistem penanganan pengaduan masyarakat akan dilakukan pemutakhiran secara berkala 2 tahun sekali 2.8. Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan dengan tujuan untuk menghindari penyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan tugas akan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: Penyusunan prosedur benturan kepentingan yang telah dilaksanaan pada tahun 2015 dengan kriteria keberhasilan menghasilkan draft Perka benturan kepentingan. Penetapan Perka BAPETEN tentang benturan kepentingan akan dilaksanaan pada bulan April tahun 2016 dengan kriteria keberhasilan penetapan Perka benturan kepentingan. Pengelolaan pengaduan berbasis sistem benturan kepentingan akan dilaksanakan pada bulan tahun 2017 dengan kriteria keberhasilan pemutakhiran sistem teknologi penanganan benturan kepentingan. Pemeliharaan dan pengembangan pengelolaan benturan kepentingan akan dimulai pada tahun 2018 dengan kriteria keberhasilan pemutakhiran sistem teknologi penanganan benturan kepentingan Evaluasi benturan kepentingan akan dilakukan mulai tahun 2018 di bulan Desember dengan kriteria keberhasilan tersusunnya dokumen tentang benturan kepentingan. Penanggung jawab pelaksana : Inspektorat 3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja Tujuan dalam program penguatan akuntabilitas kerja untuk meningkatkan kualitas penerapan sistem akuntabilitas kinerja baik No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria Outcomes Keberhasilan 1 Percepatan Terbangunnya Persiapan Rencana Aksi Peningkatan penerapan standar sistem yang Infrastruktur (alat 2015 implementasi kualitas penerapan akuntansi mampu pengolah data) sistem sistem pemerintah berbasis mendorong dan implementasi akuntansi akuntabilitas accrual (perbaikan tercapainya sistem akuntansi cash toward kinerja yang efektif manajemen kinerja cash toward accrual (CTA) dan efisien. informasi keuangan organisasi yang accrual (CTA) negara) akuntable Implementasi 2016 Laporan akuntansi Pelaksanaan pemerintah akuntansi berbasis accrual pemerintah BAPETEN berbasis accrual BAPETEN Evaluasi akuntansi 2017 hasil penilaian LAKIP dengan - 21 pemerintah kategoi baik berbasis accrual atau BB BAPETEN Pengembangan 2018 Pemuktahiran akuntansi 2019 sistem pemerintah akuntansi berbasis accrual pemerintah BAPETEN berbasis accrual BAPETEN 2. Penyelarasan fungsi Terjadinya Penyusunan perencanaan, peningkatan RENSTRA 2015- RENSTRA penganggaran, kualitas 2019 2015-2019 pengadaan, monev, laporan dan pelaporan akuntabilitas berbasis TIK kinerja pengembangan 2015 2016 Dokumen Upgrade sistem system Perencanaan dan SERASI Evaluasi (SERASI) yang telah terintegrasi Koordinasi 2015 perencanaan 2016 kegiatan dan 2017 aggaran 2018 Dokumen laporan perencanaan kegiatan dan anggaran 2019 Penyusunan dan 2016 pengembangan 2017 sistem pelaporan 2018 berbasis TIK 2019 Pelaksanaan sistem pelaporan berbasis IT Program penguatan akuntabilitas kinerja memiliki 2 kegiatan utama yang meliputi Percepatan penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis accrual (perbaikan manajemen informasi keuangan negara) dan Penyelarasan fungsi perencanaan, penganggaran, pengadaan, monev, dan pelaporan berbasis TIK. 3.1. Percepatan penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis accrual (perbaikan manajemen informasi keuangan negara) memiliki tahapan kerja: Persiapan Infrastruktur (alat pengolah data) dan implementasi sistem akuntansi cash toward accrual (CTA) dilaksanakan sepanjang tahun 2015 dengan kriteria keberhasilan berupa rencana Aksi implementasi sistem akuntansi cash toward accrual (CTA) Selanjutnya adalah Implementasi akuntansi pemerintah berbasis accrual BAPETEN yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 dengan kriteria keberhasilan Laporan Pelaksanaan akuntansi pemerintah berbasis accrual BAPETEN Evaluasi akuntansi Merencanakan, pemerintah membangun, berbasis dan accrual BAPETEN menerapkan penguatan akuntabilitas kinerja instansi, yang akan dilakukan pada awal bulan di tahun 2017 dengan kriteria keberhasilan berupa hasil penilaian LAKIP dengan kategoi baik BB. - 22 Pengembangan akuntansi pemerintah berbasis accrual BAPETEN akan dilakukan mulai tahun 2018 dengan memutakhirkan sistem akuntansi pemerintah berbasis accrual BAPETEN 3.2. Penyelarasan fungsi perencanaan, penganggaran, pengadaan, monev, dan pelaporan berbasis TIK untuk meningkatkan kualitas laporan akuntabilitas kinerja dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: Penyusunan RENSTRA 2015-2019 dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 dengan kriteria keberhasilan Dokumen RENSTRA 2015-2019 Pengembangan sistem Perencanaan dan Evaluasi (SERASI) yang telah terintegrasi akan dilaksanakan pada bulan bulan Juli 2016 dengan kriteria keberhasilan dengan adanya Upgrade system SERASI Koordinasi perencanaan kegiatan dan anggaran dengan dilakukan sepanjang tahun dengan kriteria keberhasilan Dokumen laporan perencanaan kegiatan dan anggaran Penyusunan sistem pelaporan berbasis TIK akan dimulai pada bulan Juli 2016 dengan kriteria pelaksanaan sistem pelaporan berbasis IT Penanggung jawab pada kegiatan ini Biro Perencanaan 4. Penguatan Kelembagaan Tujuan progam ini untuk mewujudkan instansi pemerintahan yang tepat ukuran, tepat fungsi dan sinergis sehingga mendorong terciptanya mental aparat yang kondusif dalam upaya mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien. No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria Outcomes Keberhasilan 1. Restrukturisasi/penataan Hasil Pembentukan 2016 SK Kepala Terwujudnya tugas dan fungsi (tupoksi) reorganisasi tim Reorganisasi 2019 BAPETEN instansi unit kerja pada BAPETEN tugas dan BAPETEN berdasarkan Laporan fungsi unit Kajian Organisasi tupoksi kerja RB BAPETEN 2010-2014 pemerintahan yang tepat Tim reorganisasi 2016 Identifikasi ukuran, tepat melakukan 2019 tupoksi unit fungsi dan organisasi sinergis identifikasi tupoksi unit dalam organisasi mewujudkan Menganalisis dan 2016 Hasil analisis birokrasi mengevaluasi 2019 dan evaluasi yang efekti struktur organisasi dan tata kerja BAPETEN yang berlaku dan efisien - 23 Menyusun rencana 2016 Draft struktur 2019 organisasi dan restrukturisasi Tata Kerja yang baru Melakukan 2016 SK Kepala restrukturisasi 2019 BAPETEN sesui dengan tentang draft organisasi Organisasi dan dan Tata kerja Tata Kerja yang baru Melakukan 2016 Dokumen evaluasi tupoksi 2019 laporan hasil untuk evaluasi penajaman tupoksi fungsi Pada program penguatan kelembagaan mempunyai kegiatan utama untuk menyelenggarakan Restrukturisasi/penataan tugas dan fungsi (tupoksi) unit kerja pada BAPETEN . 4.1. Restrukturisasi/penataan tugas dan fungsi (tupoksi) unit kerja pada BAPETEN akan dilakukan pada tahun 2016 dan akan ditinjau kembali pada tahun 2019 jika diperlukan didasarkan pada Laporan Kajian Organisasi tupoksi RB BAPETEN 2010-2014 dengan tahapan sebagai berikut: Dimulai dengan pembentukan tim Reorganisasi BAPETEN yang terlaksana pada bulan Februari dengan terbitnya SK Kepala BAPETEN. Pembentukan tim re-organisasi dilakukan secara berkala dengan masa penugasan per tahun. Tim reorganisasi melakukan identifikasi tupoksi unit organisasi dengan kriteria keberhasilan tersusunnya Identifikasi tupoksi unit organisasi yang akan dilaksanakan pada bulan April. Menganalisis dan mengevaluasi struktur organisasi dan tata kerja BAPETEN yang berlaku yang akan terlaksana pada bulan Juni dengan kriteria keberhasilan Hasil analisis dan evaluasi Menyusun rencana restrukturisasi sehingga kriteria keberhasilan terlihat dari terbentuknya Draft struktur organisasi dan Tata Kerja yang baru yang akan terlaksana pada bulan Agustus. Melakukan restrukturisasi sesuai dengan draft organisasi dan Tata kerja yang baru dengan kriteria keberhasilan terbitnya SK Kepala BAPETEN tentang Organisasi dan Tata Kerja Melakukan evaluasi tupoksi untuk penajaman fungsi Dokumen laporan hasil evaluasi tupoksi Penanggung jawab pada kegiatan ini Bagian Organisasi dan Tatalaksana Biro Hukum dan Organisasi - 24 - 5. Penguatan Tatalaksana Perubahan pada sistem tatalaksana bertujuan untuk mendorong efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan, sekaligus untuk mengubah mental aparatur. No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria Outcomes Keberhasilan 1. Pengembangan Tersedianya e- Pembentukan Tim penerapan e- goverment TIK dalam rangka penyelenggaraan goverment yang penyempurnaan pemerintahan terintegrasi dalam pengelolaan TIK dan pelayanan, penyelenggaran Penyusunan pemerintahan 2016 SK Tim Draft sekaligus untuk rencana prosedur penyempurnaan mengubah TIK dalam rangka master plan TIK mental 2016 aparatur. penyempurnaan pengelolaan TIK Pelaksanaan 2016 pengelolaan TIK 2017 Perka BAPETEN 2018 2019 Monitoring dan 2016 Laporan monev evaluasi e- 2017 e- goverment goverment 2018 2019 2. efisiensi Penguatan Tersedianya Mengidentifikasi keterbukaan keterbukaan permasalahan 2015 Dokumen kajian Informasi Publik informasi mekanisame permasalahan BAPETEN disertai publik yang pelayanan mekanisme dengan mekanisme akurat dan keterbukaan pelayanan umpan balik terintegrasi informasi publik publik BAPETEN Merencanakan 2015 aksi mekanisme Draft pedoman KIP BAPETEN keterbukaan informasi publik BAPETEN Penetapan 2015 SOP mekanisme mekanisme pelayanan pelayanan keterbukaan keterbukaan informasi informasi publik publik BAPETEN BAPETEN Pengembangan 2016 Semakin sistem pelayanan 2017 mudah keterbukaan 2018 mendapatkan informasi publik 2019 informasi BAPETEN - 25 Monitoring dan 2018 Dokumen evaluasi sistem kajian monev pelayanan sistem keterbukaan pelayanan publik keterbukaan publik. 3. Penilaian Kesesuain PKMI sebagai Menyusun 2016 Laporan Mutu Internal dasar laporan penilaian 2017 temuan terhadap penerapan penilaian kesesuain mutu 2018 kesesuaian Sistem Manajemen mutu internal tehadap 2019 mutu internal BAPETEN di semua terhadap penerapan sistem unit kerja implementasi manajemen sistem BAPETEN manajemen Melakukan Gap 2016 Tindak lanjut BAPETEN dan Analiysis di setiap 2017 temuan dikembangkan unit kerja 2018 menjadi salah tehadap 2019 satu tinjauan penerapan sistem manajemen manajemen BAPETEN Melaksanakan 2016 Pelaksanaan Tinjauan 2018 tinjauan Manajemen manajemen terhadap laporan hasil penilaian kesesuaian mutu internal Menyusun 2016 Pelatihan kualifikasi dan 2019 sertifikasi Menyusun revisi 2015 Dokumen prosedur 2019 pedoman sertifikasi asesor mutu penilaian penilaian mutu kesesuaian mutu internal internal Pelaksanaan 2016 Audit mutu penilaian 2017 internal kesesuaian mutu 2018 internal terhadap 2019 penerapan sistem manajemen BAPETEN Evaluasi 2016 Dokumen penilaian 2017 laporan kesesuaian mutu 2018 evaluasi internal terhadap 2019 penerapan sistem manajemen BAPETEN 4. Penerapan sistem Meningkatnya Pelaksanaan 2016 Laporan kearsipan yang kesadaran penyusutan arsip 2017 penyusuan handal terhadap sebagai bahan 2018 arsip perlakuan JRA BAPETEN 2019 - 26 terhadap arsip Otomasi dan 2015 Manual digitasi digitasi arsip arsip online online Pembangunan 2017 Aplikasi Personal Arsip Personal Arsip online. online Pembangunan Program penguatan tatalaksana 2018 Pemutakhiran arsip online arsip online lembaga lembaga memiliki 4 kegiatan utama yang meliputi Pengembangan penerapan e-goverment, Penguatan keterbukaan Informasi Publik, Penilaian Kesesuain Mutu Internal terhadap penerapan Sistem Manajemen BAPETEN, dan Penerapan sistem kearsipan. 5.1. Pengembangan penerapan e-goverment yang terintegrasi dalam penyelenggaran pemerintahan memiliki tahapan kerja: Pengembangan e-goverment dimulai dengan membentuk tim TIK yang dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2016 dengan kriteria keberhasilan berupa SK tim TIK. Selanjutnya akan disusun rencana prosedur TIK dalam rangka penyempurnaan pengelolaan TIK pada bulan April tahun 2016 dengan kriteria keberhasilan Draft penyempurnaan master plan TIK. Pelaksanaan pengelolaan TIK akan dimulai bulan September dengan diperkuat perka BAPETEN yang akan berlangsung selama perka tersebut berlaku. Monev e-goverment akan dilaksanakan setiap tahun di bulan Desember dengan kriteria keberhasilan tersedianya laporan monev. 5.2. Penguatan keterbukaan Informasi Publik BAPETEN disertai dengan mekanisme umpan balik memiliki tahapan kerja: Mengidentifikasi permasalahan mekanisame pelayanan keterbukaan informasi publik BAPETEN yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 dengan menghasilkan dokumen kajian permasalahan mekanisme pelayanan publik. Pada tahun yang sama dilaksanakan juga rencana aksi mekanisme keterbukaan informasi publik BAPETEN dengan menghasilkan Draft pedoman KIP BAPETEN. SOP mekanisme pelayanan keterbukaan informasi publik BAPETEN merupakan hasil dari tahapan selanjutnya yang dilakukan pada tahun 2015 sebagai dasar Penetapan keterbukaan informasi publik BAPETEN. mekanisme pelayanan - 27 Setelah perangkat utama tersedia, maka pengembangan sistem pelayanan keterbukaan dilaksanakan mulai tahun informasi 2016 publik dengan BAPETEN akan kriteria keberhasilan Semakin mudah mendapatkan informasi publik. Monitoring dan evaluasi sistem pelayanan keterbukaan publik akan dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2018 dengan kriteria keberhasilan berupa Dokumen kajian monev sistem pelayanan keterbukaan publik. 5.3. Program Penilaian Kesesuain Mutu Internal terhadap penerapan Sistem Manajemen BAPETEN di semua unit kerja akan menjadi salahsatu daras dalam tinjauan manajemen dengan tahapan-tahapan kerja sebagai berikut: Menyusun laporan penilaian kesesuain mutu internal tehadap penerapan sistem manajemen BAPETEN yang akan dilakukan setiap tahunnya pada bulan Februari dengan kriteria keberhasilan berupa Laporan temuan kesesuaian mutu internal. Melakukan Gap Analiysis di setiap unit kerja tehadap penerapan sistem manajemen BAPETEN yang akan dilaksanakan pada bulan Juni tiap tahunnya dengan kriteria keberhasilan berupa form yang harus ditindaklanjuti oleh unit kerja jika ada temuan kesesuaian mutu. Tinjauan manajemen akan dilakukan secara berkala tiap 2 tahun sekali dimulai pada bulan September 2016 dengan pelaksanaan tinjauan manajemen dihadapan top manajemen. Untuk menjaga kualitas penilaian mutu, BAPETEN akan menyusun kualifikasi dan sertifikasi asesor mutu yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 dan 2019 dengan kriteria keberhasilan diadakannya pelatihan yang bersertifikasi. Menyusun revisi prosedur penilaian kesesuaian mutu internal sesuai dengan pengembangan mutu dan upgrade referensi seperti ISO 9001 dan GSR 3 yang telah dilakukan pada tahun 2015 dan akan direvisi kembali jika diperlukan pada tahun 2019 dengan kriteria keberhasilan berupa Dokumen pedoman penilaian mutu internal. Penerapan SMB yang telah direvisi melalui PKMI, akan dilakukan setiap tahun bulan Mei dan dimulai pada tahun 2017 untuk dilakukan audit mutu. Evaluasi penilaian kesesuaian mutu internal terhadap penerapan sistem manajemen BAPETEN sebagai akhir tahapan akan dilakukan setiap bulan Desember - 28 5.4. Untuk Meningkatnya kesadaran terhadap perlakuan terhadap arsip maka dibutuhkan sistem kearsipan yang handal. Tahapan kerja yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: Pelaksanaan penyusutan arsip sebagai bahan JRA BAPETEN akan dilakukan setiap tahun dimulai dari bulan April tahun 2016 dengan kriteria keberhasilan berupa laporan penyusutan arsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk memudahkan dalam pengolahan arsip maka dilakukan Otomasi dan digitasi arsip online yang telah dimulai dari tahun 2015 dan menghasilkan manual digitasi arsip online. Untuk meningkatkan kinerja pengarsipan akan dibangun personal arsip yang dimulai bulai mei tahun 2017 dengan kriteria keberhasilan berupa Aplikasi Personal Arsip online. Tahapan terkahir adalah pembangunan arsip online lembaga yang akan dilaksanakan bulan April tahun 2017 dengan kriteria keberhasilan Pemutakhiran arsip online lembaga. Penanggung jawab pada kegiatan ini Bagian Organisasi dan Tatalaksana Biro Hukum dan Organisasi 6. Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur Progam ini bertujuan untuk mewujudkan manajemen ASN yang kompeten, berintegritas, dan berkinerja dengan penerapan manajemen ASN yang transparan, kompetitif dan berbasis merit. No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria Outcomes Keberhasilan 1 Perumusan kebijakan Tersedianya Penetapan kebutuhan pegawai formasi pegawai kebijakan ABK 2016 Perka ABK mewujudka dan Anjab n berbasis ABK dan Anjab sesuai dengan dan Anjab beban kerja dan perumusan jabatannya kebijakan menuju rencana organisasi yang pengembangan s, dan ideal (renbang) berkinerja pegawai ASN serta manajemen 2016 Rencana aksi ASN yang renbang kompeten, pegawai ASN berintegrita implementasi 2017 Laporan berdaya pengembangan 2018 pengembanga saing (renbang) 2019 n pegawai pegawai ASN ASN Penerapan 2016 Pelaksanaan sistem TKD 2017 recruitmen (CAT) dan TKB 2018 CPNS untuk 2019 berbasis CAT 2016 Laporan rekruitmen CPNS monev rencana - 29 pengembangan 2018 (renbang) monev renbang ASN pegawai ASN 2 Penguatan sistem Terbangunnya Penyusunan 2017 Draft revisi rekrutmen dan seleksi sistem draft revisi perka kepala pegawai yang rekrutmen dan prosedur sistem BAPETEN transparan, kompetitif seleksi pegawai rekruitmen dan tentang dan berbasis merit yang seleksi pegawai sistem transparan, rekruitmen kompetitif dan dan seleksi berbasis merit pegawai Penetapan revisi 2017 Perka Kepala BAPETEN 2017 Laporan perka sistem recrutimen Implementasi Revisi Perka pelaksanaan sistem sistem rekrutmen dan rekruitmen seleksi pegawai dan seleksi pegawai 3 Perumusan dan Tersedianya Perumusan penetapan kebijakan assessment kebijakan draft pemanfaatan center pemanfaatan assessment asseement center assessment center 2017 Dokumen center Penetapan 2017 Perka sistem assesment pegawai Pelaksanaan Assesment center 2018 2019 Dokumen hasil assesment pegawai 2019 2015 penerapan kebijakan assessment center 4 Perumusan dan Tersedianya Monev dan pelaporan kebijakan assessment center Membuat penetapan kebijakan perangkat/instr rencana untuk 2016 SKP sebagai penilaian kinerja umen untuk menerapkan 2017 penilaian pegawai menilai kinerja SKP 2018 kinerja 2019 pegawai Menyusun 2016 Draft instrumen 2018 instrumen pegawai Dokumen hasil monev penilaian kinerja penilaian pegawai kinerja pegawai 5 Menerapkan 2016 penilaian instrumen 2017 kinerja penilaian kinerja 2018 pegawai pegawai 2019 Penerapan kebijakan Tersedianya Perumusan 2017 penggajian dan sistem kebijakan reward and tunjangan yang adil, penggajian dan reward and punishment layak, dan berbasis tunjangan yang punishment berbasis kinerja adil, layak, dan berbasis kinerja kinerja Draft perka - 30 berbasis kinerja Penetapan 2017 kebijakan Perka BAPETEN reward and punishment berbasis kinerja Implementasi 2016 Penerapan remunerasi 2018 remunerasi 2016 Laporan 2018 evaluasi 2017 Revisi perka (penyesuaian tukin secara bertahap) Evaluasi jabatan Revisi grade tunjangan kinerja pegawai khususnya unit kelembagaan berdasarkan ABK 6 Penguatan sistem Tersedianya Penyempurnaan 2017 Pemutakhira informasi kepegawaian sistem informasi dan Integrasi 2019 n sistem kepegawaian sistem yang mudah dan kepegawaian kepegawaian terkait Tunjangan Kinerja Penyusunan 2016 aplikasi aplikasi sistem sistem penilaian kinerja penilaian berbasis IT kinerja Pengembangan 2017 Pemutakhira dan pengelolaan n SIMKA dan sistem informasi SiKOPEL terkait kepegawaian (SIMKASIKOPEL) 7 Perumusan kebijakan Tersedianya pola Perumusan pola karir ASN karir yang jelas kebijakan pola BAPETEN dan berjenjang karir ASN di lingkungan BAPETEN ASN BAPETEN Penetapan 2017 Draft perka pola karir 2017 kebijakan pola Perka BAPETEN karir ASN BAPETEN Pelaksanaan 2018 Dokumen pola karir ASN pola karir BAPETEN seluruh ASN BAPETEN Monev dan 2018 Laporan pola pelaporan 2019 monev karir kebijakan pola ASN karir ASN BAPETEN BAPETEN 8 Penguatan sistem dan Tersedianya Penetapan 2016 Dokumen - 31 kualitas diklat yang Analisa diklat penyelenggaraan diklat berbasis Kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi kompetensi Diklat (AKD) kompetensi ASN Penyusunan 2016 Prosedur revisi prosedur 2019 diklat Pelaksanaan 2016 Laporan diklat 2017 pelaksanaan berdasarkan 2018 diklat AKD 2019 Monev dan 2016 Laporan pelaporan 2017 diklat kebijakan diklat 2018 berdasarkan berdasarkan 2019 AKD 2017 Pemutakhira diklat AKD Pengembangan dan pengelolaan n SIMKA- sistem informasi SIKOPEL terkait Kompetensi pegawai (SIMKASIKOPEL) 9 Penerapan sistem Tersedianya Implementasi 2015 Hasil open promosi secara terbuka, jabatan secara Open Bidding 2016 biding kompetitif, dan berbasis terbuka, Jabatan Eselon 2017 jabatan kompetensi kompetitif dan II 2018 eselon I dan 2019 II berbasis kompetensi Program penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur memiliki 9 kegiatan utama yang meliputi perumusan kebijakan kebutuhan pegawai berbasis ABK dan Anjab, penguatan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang transparan, kompetitif dan berbasis merit, perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center, perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja pegawai, penerapan kebijakan penggajian dan tunjangan yang adil, layak, dan berbasis kinerja, penguatan sistem informasi kepegawaian, perumusan kebijakan pola karir ASN BAPETEN, penguatan sistem dan kualitas penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi, dan penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi. 6.1. Perumusan kebijakan kebutuhan pegawai berbasis ABK dan Anjab untuk menghasilkan formasi pegawai sesuai dengan beban kerja dan jabatannya menuju organisasi yang ideal akan dilakukan dengan tahapan kerja: Penetapan kebijakan ABK dan Anjab akan dilakukan sepanjang tahun 2016 yang dimulai pada bulan Januari dengan kriteria keberhasilan perka tentang ABK dan Anjab. perumusan kebijakan rencana pengembangan (renbang) pegawai ASN akan dilaksanakan paralel dan dilakukan pada bulan Juli 2016 dengan kriteria keberhasilan rencana aksi renbang pegawai ASN. - 32 Implementasi pengembangan (renbang) pegawai ASN dengan kriteria keberhasilan berupa laporan pengembangan pegawai ASN akan dilaksanakan mulai pada tahun 2017. Penerapan sistem TKD (CAT) dan TKB untuk rekruitmen CPNS sebagai langkah reformasi birokrasi telah dimulai BAPETEN dari tahun 2014 dan akan dilanjutkan pada recruitmen CPNS selanjutnya. Monev rencana pengembangan (renbang) pegawai ASN dilaksanakan secara berkala setiap 2 tahun sekali pada setiap bulan Desember yang dimulai pada tahun 2016. 6.2. Penguatan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang transparan, kompetitif dan berbasis merit memiliki tahapan kerja: Penyusunan draft revisi prosedur sistem rekruitmen dan seleksi pegawai yang akan dilaksanakan pada quartal pertama di tahun 2017 dengan kriteria keberhasilan Draft revisi perka kepala BAPETEN tentang sistem rekruitmen dan seleksi pegawai. Penetapan revisi perka sistem rekrutimen dilaksanakan setelah draft revisi perka dihasilkan yang akan dilaksanakan pada bulan April tahun 2017 dengan kriteria keberhasilan berupa Perka Kepala BAPETEN. Implementasi Revisi Perka sistem rekrutmen dan seleksi pegawai dilaksanakan pada bulan Mei 2017 dengan menghasilkan Laporan pelaksanaan sistem rekruitmen dan seleksi pegawai. 6.3. Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center sebagai salah satu amanat dalam rencana pengembangan SDM ASN BAPETEN akan dilaksanakan melalui tahapan: Perumusan kebijakan pemanfaatan asseement center yang akan dilaksanakan pada bulan April 2017 kriteria keberhasilan tersedianya dokumen draft assessment center. Penetapan kebijakan assessment center yang menghasilkan Perka sistem assesment pegawai yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2017. Pelaksanaan Assesment center akan dimulai pada tahun 2018 dengan kriteria keberhasilan dokumen hasil assessment seluruh pegawai ASN BAPETEN. Monev dan pelaporan kebijakan assessment center akan dilakukan pada bulan Desember tahun 2019 dengan menghasilkan dokumen hasil monev selama palaksanaan assessmen pegawai ASN BAPETEN. - 33 - 6.4. Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja pegawai memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Membuat rencana untuk menerapkan SKP yang telah dan berlangsung setiap tahun di BAPETEN dengan harapan penerapan SKP dijadikan dasar penilaian kinerja pegawai. Menyusun instrumen penilaian kinerja pegawai yang akan dilaksanakan pada bulan April 2016 dan akan ditinjau kembali pada tahun dengan kriteria keberhasilan berupa Draft instrumen penilaian kinerja pegawai. Menerapkan instrumen penilaian kinerja pegawai sebagai dasar penilaian kinerja pegawai. 6.5. Penerapan kebijakan penggajian dan tunjangan yang adil, layak, dan berbasis kinerja dengan harapan tersedianya sistem penggajian dan tunjangan yang adil, layak, dan berbasis kinerja akan dilalui dengan tahapan kerja: Dimulai dengan Perumusan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja yang akan menghasilkan draft perka reward and punishment berbasis kinerja akan dilaksanakan pada Januari tahun 2017. Penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja akan dilaksanakan pada bulan April 2017 dengan kriteria keberhasilan perka BAPETEN. Implementasi remunerasi (penyesuaian tukin secara bertahap) yang telah berlangsung akan menghasilkan penerapan remunerasi yang adil sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Evaluasi jabatan akan dilaksanakan pada setiap 2 tahun sekali yang akan dimulai pada bulan Februari 2016. Revisi grade tunjangan kinerja pegawai khususnya unit kelembagaan berdasarkan ABK akan dilakukan karena tuntutan beban kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan OTK dan akan dilaksanakan pada tahun 2017 dengan kriteria keberhasilan revisi Perka BAPETEN dan penyesuaian tukin yang dinilai oleh Kemenpan. 6.6. Penguatan sistem informasi kepegawaian memiliki tahapan kerja: Penyempurnaan dan Integrasi sistem kepegawaian terkait Tunjangan Kinerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2017 dan 2019 dengan kriteria keberhasilan berupa pemutakhiran sistem kepegawaian. - 34 Penyusunan aplikasi sistem penilaian kinerja berbasis IT untuk memudahkan pengguna akan dilaksanakan pada bulan September dengan kriteria keberhasilan berupa aplikasi sistem penilaian kinerja. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi terkait kepegawaian (SIMKA-SIKOPEL) akan dilaksanakan pada bulan Mei 2017 dengan kriteria keberhasilan adalah pemutakhiran SIMKA dan SiKOPEL. 6.7. Perumusan kebijakan pola karir ASN BAPETEN untuk mencari pola karir yang jelas dan berjenjang di lingkungan ASN BAPETEN akan dilaksanakan melalui tahapan: Perumusan kebijakan dilaksanakan pada pola karir ASN BAPETEN bulan April 2017 kriteria yang akan keberhasilan tersedianya dokumen draft perka pola karir. Penetapan kebijakan pola karir ASN BAPETEN yang akan menghasilkan Perka BAPETEN akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2017. Pelaksanaan pola karir ASN BAPETEN akan dimulai pada tahun 2018 dengan kriteria keberhasilan dokumen hasil pola karir seluruh ASN BAPETEN. Monev dan pelaporan kebijakan pola karir ASN BAPETEN akan dilakukan pada bulan Desember tahun 2018 dan 2019 dengan menghasilkan Laporan monev pola karir ASN BAPETEN. 6.8. Penguatan sistem dan kualitas penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing akan dilakukan melalui tahapan kerja sebagai berikut: Penetapan Analisa Kebutuhan Diklat (AKD) yang akan dilaksanakan April 2016 dengan kriteria keberhasilan berupa dokumen diklat pelatihan kompetensi ASN. Penyusunan revisi prosedur diklat yang disesuaikan dengan perkembangan akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dengan kriteria keberhasilan berupa prosedur diklat. Pelaksanaan diklat berdasarkan AKD akan dilaksanakan sepanjang tahun dengan kriteria keberhasilan berupa laporan setiap penyelenggraan diklat. Monev dan pelaporan kebijakan diklat berdasarkan AKD dilakukan setiap tahun secara periodik pada bulan Desember menghasilkan laporan monev penyelenggaraan diklat. dengan - 35 Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi terkait Kompetensi pegawai (SIMKA-SIKOPEL) dengan memutakhirkan SIMKA-SIKOPEL akan dilakukan pada tahun 2017. 6.9. Penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi telah dilakukan oleh BAPETEN mulai tahun 2013 untuk mengisi jabatan yang kosong dengan open bidding. Selama berlangsungnya open bidding sampai hasil, diumumkan secara terbuka dan dapat diakses secara bebas di website BAPETEN Penanggung jawab pada kegiatan ini Biro Umum 7. Penguatan Peraturan Perundang-undangan Bertujuan meningkatan undangan yang berlaku efektivitasan di sistem BAPETEN dan peraturan perundang- menyentuh kehidupan masyarakat. No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria Outcomes Keberhasilan 1. Menyusun peta Tersedianya identifikasi, 2015 peta peraturan Terciptanya permasalahan terkait peta peraturan analisis dan 2016 perundang- peraturan dengan tumpang perundang- pemetaan 2018 undangan yang perundang- tindih peraturan undangan terhadap tidak harmonis undangan yang perundang undangan yang tidak peraturan atau tidak harmonis dan yang diterbitkan oleh harmonis atau perundang- sinkron sinkron untuk BAPETEN tidak sinkron undangan yang meningkatan di lingkungan tidak efektivitasan Kepala harmonis/sinkron sistem BAPETEN revisi peraturan 2015 perundang- 2017 perundang- undangan yang 2019 undangan yang PP tidak harmonis berlaku di atau tidak BAPETEN sinkron di lingkungan Kepala BAPETEN 2. peraturan Penerapan Sistem Tersedianya implementasi 2015 Laporan Pengendalian dalam Sistem Sistem 2016 pelaksanaan penyusunan Pengendalian Pengendalian 2017 peraturan dalam dalam 2018 perundang-undangan penyusunan penyusunan 2019 peraturan peraturan perundang- perundang- undangan undangan Monev Sistem 2015 Dokumen Pengendalian 2016 monev Sistem dalam 2017 Pengendalian penyusunan 2018 dalam peraturan 2019 penyusunan - 36 perundang- peraturan undangan perundangundangan 3. Melakukan Pemuktahiran Mengembangkan 2015 Upgrade sistem pemuktahiran data sistem JDHI sistem JDHI 2016 JDHI JDHI yang telah 2017 tersedia 2018 2019 Program penguatan Peraturan Perundang-undangan memiliki 3 kegiatan utama yang meliputi penyusunan peta permasalahan terkait dengan tumpang tindih peraturan perundang undangan Pengendalian yang dalam diterbitkan penyusunan oleh BAPETEN, peraturan penerapan Sistem perundang-undangan, dan pemuktahiran data JDHI yang telah tersedia. 7.1. Penyusunan peta permasalahan terkait dengan tumpang tindih peraturan perundang undangan yang diterbitkan oleh BAPETEN menghendaki tersedianya peta peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis atau tidak sinkron di lingkungan Kepala BAPETEN. Untuk itu diperlukan tahapan-tahapan kerja sebagai berikut: Identifikasi, analisis dan pemetaan terhadap peraturan perundangundangan yang tidak harmonis/sinkron yang telah dilakukan pada tahun 2015 dan akan dilanjutkan pada tahun 2016 dan 2018 dengan kriteria keberhasilan berupa peta peraturan perundangundangan yang tidak harmonis atau tidak sinkron. Sebagai lanjutan dari identifikasi maka perlu merevisi peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis atau tidak sinkron di lingkungan Kepala BAPETEN yang akan dilaksanakan pada tahun 2017 dan 2019 jika dengan kriteria keberhasilan berupa penerbitan PP. 7.2. Penerapan Sistem Pengendalian dalam penyusunan peraturan perundangundangan memiliki tahapan kerja sebagai berikut: implementasi Sistem Pengendalian dalam penyusunan peraturan perundang-undangan yang dilaksanakan sepanjang tahun dengan menghasilkan laporan pelaksanaan Monev Sistem Pengendalian dalam penyusunan peraturan perundang-undangan dilaksanakan setiap tahun di bulan November. 7.3. Melakukan pemuktahiran data JDHI yang telah tersedia untuk memudahkan pihak yang berkepentingan dalam mendapatkan informasi yang diperlukan. Penanggung jawab pada kegiatan ini Bagian Hukum Biro Hukum dan Organisasi - 37 8. Peningkatan Kualitas Layanan Publik meningkatkan profesionalisme penyedia pelayanan serta peningkatan kualitas pelayanan No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria Outcomes Keberhasilan 1. Menyusun Perka Terbentuknya Perumusan BAPETEN tentang Standar Standar Pelayanan Pelayanan Minimal dalam Publik 2016 Rencana aksi peningkatan Standar standar profesionalisme Pelayanan pelayanan penyedia Minimal dalam minimal pelayanan serta meningkatkan meningkatkan kualitas peningkatan kualitas pelayanan kualitas pelayanan kualitas publik, dengan pelayanan publik publik pelayanan mengharmonisasikan Penetapan Perka dan Surat Standar Keputusan Kepala Pelayanan BAPETEN yang Minimal dalam terkait dengan meningkatkan standar pelayanan kualitas publik. pelayanan publik 2016 Perka BAPETEN Pelaksanaan 2016 Standar 2017 Laporan pelaksanaan Pelayanan 2018 Minimal dalam 2019 meningkatkan kualitas pelayanan publik 2. Monev standar 2017 2019 Dokumen movev standar pelayanan publik pelayanan publik 2018 Meningkatkan sinergi Terbentuknya Merumuskan 2016 MOU kerja sama dengan sinergi kerja perencanaan 2018 kerjasama bank persepsi sama dengan peningkatan sehingga mengurangi bank persepsi sinergi kerjasama kesalahan dalam sehingga dengan bank pengelolaan PNBP. mengurangi persepsi dengan bank kesalahan dalam pengelolaan PNBP. 3. integrasi dengan Terbentuknya Merancang sistem sistem LAPOR! kemudahan informasi Kantor Staf Presiden komunikasi 2016 Draft rancangan sistem LAPOR dengan publik uji coba sistem 2016 guna informasi 2017 meningkatjan Pelaksanaan 2016 transparansi Sistem informasi 2017 pelayanan Monev 2017 Pelaksanaan Sistem Laporan uji coba Laporan pelaksanaan Dokumen monev sistem LAPOR - 38 Program peningkatan kualitas layanan publik memiliki 3 kegiatan utama yang meliputi penyusunan Perka BAPETEN tentang Standar Pelayanan Minimal, kerja sama dengan bank persepsi, dan integrasi dengan sistem LAPOR! Kantor Staf Presiden. 8.1. Penyusun Perka BAPETEN tentang Standar Pelayanan Minimal dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Perumusan Standar Pelayanan Minimal dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik yang akan dilaksanakan pada bulan April 2016 dengan kriteria keberhasilan berupa rencana aksi standar pelayanan minimal kualitas pelayanan publik. Penetapan Standar Pelayanan Minimal dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik yang akan dilaksanakan pada bulan Mei dengan kriteria keberhasilan penerbitan Perka BAPETEN. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik akan dilakukan setelah diterbitkannya dan sosialisasi Perka BAPETEN pada bulan September 2016. Monev standar pelayanan publik akan mulai dilakukan pada bulan Desember 2017. 8.2. Meningkatkan sinergi kerja sama dengan bank persepsi sehingga mengurangi kesalahan dalam pengelolaan PNBP dengan merumuskan perencanaan peningkatan sinergi kerjasama dengan bank persepsi secara berkala yaitu pada tahun 2016 dan 2018 dengan kriteria keberhasilan berupa MOU kerjasama dengan bank 8.3. Integrasi dengan sistem LAPOR! Kantor Staf Presiden memiliki tahapan kerja sebagai beriikut: Merancang sistem informasi pada bulan Maret 2016 dengan kriteria keberhasilan draft rancangan sistem LAPOR uji coba sistem informasi akan dilakukan pada bulan Agustus 2016 untuk memastikan perbaikan. Laporan sistem uji berjalan coba akan dengan baik atau didokumentasikan perlu sebagai rekaman. Jika uji coba tidak mengalami kendala berarti maka elaksanaan Sistem informasi akan mulai dijalankan pada bulan November 2016. Monev Pelaksanaan Sistem akan selalu dilakukan pada bulan Desember 2016. Penanggung jawab pada kegiatan ini Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Biro Hukum dan Organisasi - 39 - 9. Quick Wins No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria Outcomes Keberhasilan 1. Akselerasi Meningkatkan OSL (On The peningkatan kualitas pelayanan Spot Licensing) pelayanan publik, melalui penetapan quick wins memudahkan Perizinan Online pelayanan publik dan - SRP terpercaya. Penerbitan 2015 Meningkatkannya Peningkatan jumlah pengguna pelayanan publik dengan yang mengurus publik dalam sistem yang perizinan rangka Kemudahan meminimalisir pengguna pertemuan Penerbitan izin antar muka dan 2016 2017 Ketetapan tercapainya (Persetujuan pelayanan Online) publik yang jauh dari KKN Program percepatan (Quick Wins) adalah langkah inisiatif yang mudah dan cepat dicapai untuk mengawali pelaksanaan suatu program dalam reformasi birokrasi. Melalui quick wins atau disebut juga low hanging fruit diharapkan didapatkan momentum awal yang positif dan juga kepercayaan diri untuk melanjutkan capaian reformasi birokrasi yang telah dihasilkan secara konsisten dan berkelanjutan. Keluaran dari pelaksanaan quick wins adalah perbaikan sistem dan mekanisme kerja atau produk utama BAPETEN yang sesuai dengan peran, tupoksi dan karakteristik organisasi. Salah satu wujud nyata bagian dari Reformasi Birokrasi di lingkungan BAPETEN adalah penetapan quick win. Quick Wins dipilih dari salah satu atau kombinasi beberapa area perubahan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan organisasi, khususnya pada program peningkatan kualitas pelayanan publik. RPJMN 2015-2019 yang telah menetapkan dua agenda utama yang selaras dengan pelaksanaan reformasi birokrasi yaitu arah kebijakan dan strategi yang ditempuh untuk agenda : membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan serta menyempurnaan dan meningkatkan kualitas Reformasi Birokrasi Nasional (RBN) Berdasarkan hal tersebut, BAPETEN telah menetapkan sebagai program quick win adalah akselerasi peningkatan kualitas pelayanan publik, melalui penetapan quick wins pelayanan publik dalam meningkatkan pelayanan publik dengan sistem yang memudahkan dan terpercaya dalam rangka meminimalisir pertemuan antar muka dan tercapainya pelayanan publik yang bebas KKN. Strategi dalam pelaksanaan Quick Wins akselerasi peningkatan kualitas pelayanan publik, melalui beberapa tahapan untuk memastikan bahwa kegiatan yang kan dilaksanakan dapat mencapai tujuan dan sasaran Reformasi Birokrasi di BAPETEN, yang terdiri dari: - 40 Pelaksanaan jemput bola atau On The Spot Licensing (OSL) terhadap pemegang izin yang berada jauh dari lokasi BAPETEN seperti di Indonesia bagian timur atau bagian Indonesia lainnya yang memerlukan proses perizinan yang mudah dan terpercaya. Tahapan selanjutnya adalah pengembangan sistem perizinan yang dapat dilakukan secara online yang telah dimulai pada tahun 2016 untuk memudahkan pengguna dalam proses perizinan. Sistem ini merupakan salah satu bentuk pelayanan publik BAPETEN kepada masyarakat. Namun demikian, bentuk pelayanan publik BAPETEN tidak hanya terbatas pada perizinan pemanfaatan tenaga nuklir, melainkan juga pada upaya BAPETEN untuk menjaga efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan pengawasan. Untuk mewujudkan hal tersebut , tidak hanya tergantung terhadap aspek perumusan kebijakan saja, tetapi juga tergantung pada infrastruktur perundangan yang mendukung serta SDM yang kompeten dan profesional dalam melaksanakan aspek pelayanan publik. - 41 Agenda kerja setiap tahapan pelaksanaan program-program Reformasi Birokrasi BAPETEN, secara rinci dapat dilihat dalam matriks berikut. - 42 - IV. Penutupan Pola pikir pencapaian visi Reformasi Birokrasi secara operasional dimulai dari penyempurnaan kebijakan nasional bidang aparatur yang mendorong terciptanya kelembagaan yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas fungsi BAPETEN. Kebijakan dilaksanakan melalui penataan dan penguatan peraturan perundangundangan, organisasi, tata laksana, dan Sumber Daya Manusia (SDM), serta didukung sistem pengawasan dan akuntabilitas yang mampu mewujudkan pemerintahan yang berintegritas. Melalui manajemen perubahan utamanya revolusi mental, implementasi hal-hal tersebut di BAPETEN akan mengubah mind set dan cultural set birokrat BAPETEN ke arah budaya yang lebih profesional, produktif, dan akuntabel untuk memenuhi ke 3 (tiga) sasaran Reformasi Birokrasi. Proses dan sasaran Reformasi Birokrasi berorientasi untuk meningkatkan masyarakat menuju kondisi profil birokrasi yang diharapkan. kepercayaan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di BAPETEN terus mengiringi upaya pencapaian visi, misi, dan kinerja BAPETEN yang dilaksanakan dengan penuh semangat dan melibatkan semua aspek yang mendukung antara lain revolusi mental. Revolusi mental sebagai perubahan mendasar dalam cara berpikir dan cara merasa yang diterjemahkan dalam perilaku dan tindakan nyata keseharian dalam kehidupan di berbagai aspek baik perilaku politik, perilaku ekonomi, perilaku pendidikan, perilaku kerja, dan perilaku sosial kemasyarakatan pada akhirnya akan memberikan efek positif terhadap -43masyarakat sebagai pemangku kepentingan utama BAPETEN sejalan dengan sasaran utama revolusi mental yakni untuk mengubatr mindset dan culture set dari dilayani menjadi melayani. Dokumen road map reformasi birokrasi BAPETEN 2015 - 2OL9 merupakan dokumen perencanaan reformasi birokrasi yang akan dilaksanakan oleh seluruh jajaran BAPETEN. Dokumen ini tidak memiliki makna jika seluruh rencana aksi yang tertuang didalamnya tidak dilaksanakan sesuai dengan rencana dan target-target yang telatr ditetapkan. Oleh karena itu, berbagai langkah reformasi birokrasi yang mencakup program, kegiatan hingga tahapan sebagaimana dijelaskan dalam bagian terdahulu yang dilakukan di BAPETEN merupakarr program yang melembaga, berkesinambungan, dan diharapkan bergulir terus tanpa kehilangan momentum reformasi. Untuk itu, guna mendukung program tersebut, Pimpinan BAPETEN telah sepakat untuk memegang komitmen yang kuat agar program reformasi ini dapat bergulir sehingga akan dilahirkan birokrasi yang efisien dan profesional. KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR b,.b. W,fis^b JAZI E,KO ISTIYANTO