artikel penelitian tindakan kelas penerapan model portofolio untuk

advertisement
1 ARTIKEL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENERAPAN MODEL PORTOFOLIO UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS XII
DI SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR
KABUPATEN PESISIR SELATAN
Oleh
DERMAWATI
NIP;196411011991032006
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
SMA NEGERI 1 RANAHPESISIR
KABUPATEN PESISIR SELATAN
SUMATERA BARAT
TAHUN 20I2
PENERAPAN MODEL PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN PKn KELAS XII DI SMA
NEGERI 1 RANAH PESISIR
KABUPATEN PESISIR SELATAN
DERMAWATI
(SMA Negeri 1 Ranah Pesisir)
This article presents the findings of a study aimed at describing the
effectiveness of the portfolio model application to increase students’ activity
and learning outcomes in Civics learning. This study is classified into a
classroom action research carried out in collaboration in three cycles, for six
sessions, with four stages of activities including planning, application,
observation and reflection. The objects of the study are students activities and
learning results as well as teacher’s performance. The data were collected
through observation, document analysis and test. The data analyzed presented
in percentage and qualitatively high, high, medium, low and very low. The
findings of the research showed student’s activies, learning results and the
teacher’s performance increased from the first cycle to the second cycle and the
third cycle. It can be concluded that the application of portfolio model can
increase students’ activities and learning results in Civics learning.
Kata Kunci : Model portofolio, aktifitas belajar, hasil belajar siswa, pembelajaran PKn.
1 2 2 kewarganegaraan.
Pendahuluan
Pendidikan
kewarga
negaraan
(Pkn)
Kedua
berpatisipasi
secara bermutu dan bertanggung jawab
merupakan mata pelajaran yang memiliki
srta
peranan yang sangat penting dalam
kegiatan
hubungannya dengan pembentukan warga
berbangsa
Negara Indonesia yang baik, yaitu warga
berkembang secara positif dan demokratis
Negara yang demokratis dan bertanggung
untuk membentuk diri berdasarkan pada
jawab
kehidupan
karakter masyarakat Indonesia agar dapat
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
hidup bersama dengan bangsa – bangsa
Melalui
Siswa
lainnya. Keempat berinteraksi dengan
diharapkan dapat belajar menjadi warga
bangsa – bangsa dalam percakapan dunia
Negara yang baik,dan dapat mengkaji
secara langsung dengan memanfaatkan
masalah – masalah kemasyarakatan dan
teknologi komunikasi. Kurikulum Tingkat
kenegaraan
Satuan Pendidikan (KTSP) dalam (Fajar
dalam
pembelajaran
secara
bertanggung
kebijaksanaan
Pkn,
cerdas,
jawab
–
serta
terhadap
kebijaksanaan
bertindak
–
secara
kegiatan
dan
cerdas
dalam
bermasyarakat
bernegara.
Ketiga
2009: 143).
yang
Hal ini tidak disadari siswa, mereka
diambil oleh pemerintah, dengan ikut
menganggap kegiatan pembelajaran Pkn
berpatisipasi,
kegiatan-
hanya cukup mendengar informasi dari
kegiatan masyarakat, bangsa dan Negara.
guru, mencatat dalam buku catatan,
Hal ini seiring dengan tujuan mata
membuat tugas sesuai perintah guru dan
pelajaran pendidikan kewarganegaraan
bertindak sesuai contoh yang diberikan
yaitu untuk dapat memberi kompetensi –
guru , siswa tidak perlu berperan aktif
kompetensi agar siswa dapat:Pertama
dalam pembelajaran,pembelajaran terasa
berpikiran secara kritis, rasional dan
kaku dan membosankan,ada siswa yang
kreatif dalam menanggapi isu – isu
berakatifitas
aktif
dalam
negatif
seperti
keluar
3 masuk,dan ngerumpi tak menentu tidak
dan
peduli dengan masalah yang terjadi
pembelajaran.Salah satu metode yang
disekitarnya.Setelah diadakan tes 50%
tepat untuk pembelajaran pkn adalah
lebih hasil belajar siwa dibawah kriteria
model
ketuntasan minimum(kkm).
sebagai
Rendahnya
stabilisator
dalam
portofolio.Penerapan
model
kegiatan
portofolio
pembelajaran
dapat
aktifitas dan hasil belajar siswa tidak
mendorong siswa untuk aktif dalam
terlepas dari keprofesionalan guru dalam
pembelajaran
mengelolah pembelajaran terutama dalam
kegiatannya mulai dari mengindentifikasi
memilih model pembelajaran yang sesuai
masalah,
dan dapat memberi ruang bagi siswa
untukkajian
untuk
informasi dari berbagai sumber cetak
berperan
serta
dalam
proses
melalui
fase-fase
menentukan
kelas,
masalah
mengumpulkan
pembelajaran
,eletronik,dan dari pakar atau kantor
.Agar siswa berpartisipasi aktif dalam
polisi, dan mengembangkan portofolio
kegiatan
kelas. Dalam penyusunan portofolio,
pembelajaranang
dan
hasil
belajar siswa meningkat.Sebagai mana
siswa
menurut Sudjana(2009:3)”hasil belajar
permasalahan yang ada di sekitarnya,
ialah
yang
memberikan alternatif solusi terhadap
kognitif,afektif,dan
permasalahan dan melakukan pendekatan
psikomotor yang dimiliki siswa setelah
untuk mempengaruhi kebijakan publik
menerima pengalaman belajarnya”.
dalam rangka mengatasi permasalahan
Untuk itu pola atau model pembelajaran
tersebut. Ringkasnya model pembelajaran
pkn harus dirobah dari pembelajaran yang
portofolio mendorong siswa untuk sadar
berpusat pada guru menjadi pembelajaran
lingkungan
yang terpusat pada siwa.Guru hanya
mempengaruhi kebijakan publik secara
perubahan
mencakup
sebagai
bidang
tingkah
laku
fasilitator,innovator,motivaror
dilatih
dan
untuk
mengkaji
berpartisipasi
dalam
4 demokratis sebagai wujud dari tanggung
membagi kelas menjadi empat kelompok
jawabnya seagai warganegara.
yang dikenal dengan kelompok portofolio
Menurut Ananda dan
Moeis (2002:5),
satu, kelompok portofolio dua, kelompok
penerapan
sebagai
portofolio tiga, dan kelompok portofolio
portofolio
model
pembelajaran dapat dilakukan dengan
empat dengan tugas yang berbeda.
beberapa
Dalam
langkah.
Pertama,
guru
pembelajaran
mengajak siswa secara individual dan
portofolio,
berkelompok
kesempatan
untuk
mengidentifikasi
siswa
dengan
model
benar-benar
diberi
secara
aktif
berpartipasi
masalah-masalah yang ada di masyarakat
mengembangkan kompetensinya dalam
yang ada kaitan dengan materi pelajaran
menanggapi
yang sedang dibahas. Kedua, siswa
masyarakat, perubahan sosial budaya
memilih masalah untuk kajian kelas
yang terjadi di masyarakat. Siswa dilatih
dengan membuat daftar masalah dan
menanggapi dan mengevaluasi kebijakan-
melakukan pemungutan suara. Ketiga,
kebijakan yang diambil pemerintah terkait
siswa mengumpul informasi dari berbagai
dengan
sumber informasi dari perpustakaan, surat
kemasyarakatan dan kenegaraan serta
kabar, kliping, internet kantor pemerintah
belajar
tokoh masyarakat, LSM dan sebagainya
meneyelesaikan masalah kemasyarakan
yang berkaitan dengan permasalahan
dan
yang akan dikaji di kelas, dengan
mengembangkan rencana tindakan agar
membentuk
tim
dapat diterima oleh pemerintah.
investigasi
sebagai
pencari
Keempat,
siswa
mengembangkan
peneliti
atau
tim
fakta.
isu-isu
yang
ada
penyelesaian
berpartisipasi
kenegaraan
tersebut
di
masalah
dalam
dengan
Budimansyah (2007:4) mengungkapkan
“portofolio
merupakan
portofolio kelas yang meliputi portofolio
pembelajaran
tayangan maupun dokumentasi dengan
memberdayakan
yang
model
dirancang
untuk
siswa
dalam
5 merekontruksi pengetahuan, sikap, dan
Faktor keberhasilan siswa dalam belajar
keterampilan
belajarnya.
Dalam
sangat tergantung kepada keaktifan siswa
pembelajaran
ini
dapat
itu sendiri sebagai subjek belajar”.Lebih
dikembangkan untuk mengajak siswa
lanjutKunandar (2010:277) menjelaskan:
agar mengidentifikasi, menemukan dan
“Aktivitas
mengenali, serta memberikan alternatif
dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian,
pemecahan
dan
akan
terhadap
masalah-masalah
adalah
aktivitas
keterlibatan
dalam
siswa
kegiatan
masyarakat”
pembelajaran
Model pembelajaran berbasis portofolio
keberhasilan proses belajar mengajar dan
merupakan
suatu
memperoleh
pembelajaran
yang
suatu
inovasi
dirancang
untuk
tersebut.
guna
manfaat
Peningkatan
menunjang
dari
kegiatan
aktivitas
siswa
membantu peserta didik memahami teori
yaitu meningkatnya jumlah siswa yang
secara mendalam melalui pengalaman
terlibat
aktif
belajar,
belajar praktic empiric.
jumlah
siswa
yang
Dengan penerapan portofolio sebagai
menjawab, meningkatnya jumlah siswa
model
yang saling berinteraksi membahas materi
pembelajaran
juga
dapat
meningkatnya
bertanya
dan
meningkatkan aktifitas dan hasil belajar
pelajaran”.
siswa.Menurut
95)
Hamalik (2009:31) hasil belajar adalah
“Aktivitas belajar adalah suatu perilaku
“Perubahan tingkah laku pada orang yang
yang selalu berusaha, bekerja atau belajar
terjadi bila seseorang telah belajar”.
dengan sungguh-sungguh untuk mendapat
Sudjana (2009:2) mengemukakan bahwa
kemajuan atau prestasi yang gemilang
hasil
dan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah
perubahan
Sardiman
tingkah
(2010:
laku
yang
diperoleh dari pengalaman dan latihan”.
belajar
adalah
kemampuan-
menerima pengalaman belajarnya.
6 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
afektif
kefektifan penggunaan model portofolio
kuantitatif maupun kualitatif.Bagi guru
dalam meningkatkan aktivitas belajar dan
dapat
hasil belajar siswa pada pembelajaran
profesionalnya
PKn di kelas XII SMA Negeri 1 Ranah
untuk
Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan
sekolah dapat dipertimbangkan untuk
Penelitian ini diharapkan bermanfaat
diterapkan
secara teoritis
meningkatkan
Sebagai,Referensi dalam memperkaya
sehingga
khasanah keilmuan khususnya dalam
mutu sekolah juga meningkat.Bagi dinas
proses belajar mengajar dengan model
pendidikan sebagai masukan ilmiah dan
portofolio.Sebagai bahan bacaan bagi
pertimbangan
pendidik dalam melaksanakan tugasnya
kebijaksanaan
dinas
terutama yang berkaitandengan penerapan
pendidikauntukmeningkatkan
mutu
model pembelajaran.
pendidikan.
dan
psikomotor
baik
meningkatkan
wawasan
sehingga
meningkatkan
sebagai
secara
termotivasi
kinerjanya.Bagi
alternatif
kualitas
diharapkan
dalam
pembelajaran
secara
dalam
bertahap
membuat
Bahan acuan untuk penelitian-penelitian
tentang
pembelajaran
dengan
model
Metode Penelitian
portofolio pada masa yang akan datang.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan
Secara praktis
kelas menggunakan pendekatan kualitatif
Hasil
penelitian
ini
diharapkan
bermanfaat bagi,
Bagi
siswa
kompetensi
.
dilaksanakan
secara
berkolarasi dengan seorang kolaborator
dapat
yang
deskriptif
mengembangkan
dimilikinya
secara
pada pembelajaran materi “Peranan Pers
dalam Masyarakat Demokrasi”. Data
optimal sehingga meningkatkan aktivitas
dalam
dan hasil belajar siswa baik kognitif,
diperoleh
penelitian
lansung
berupa
dari
data
yang
siswa(data
7 primer)dan data yang diperoleh dari guru
analisis kebutuhan.
bidang study sebagai kolaborator dan
c. Menetapkan
pihak lain yang ada hubungannya dengan
yang sesuai.
penelitian
ini(data
skunder).Instrumen
sumber
d. Merencanakan
belajar
tugas-tugas
yang digunakan sebagai alat pengumpul
yang dapat dilakukan siswa
data adalah lembar observasi,data hasil
diluar
belajar,catatan
rumah) secara mandiri atau
wawancara
analisa
lapangan
sebagai
data
dan
hasil
pelengkap.Teknik
tatap
muka(di
berkelompok.
teknik
e. Menyusun rencana pelaksanaan
persentase dan dsekrpsikan secara verbal
pembelajaran model portofolio.
dalam
menggunakan
jam
bentuk
tinggi
sekali,tinggi,sedang,rendah,rendah sekali.
Prosedur
penelitian
dilaksanakan
melalui 4 tahap kegiatan yang terdiri dari;
1. Perencanaan
kelompok portofolio .
g. Menyusun
perencanaan
adalah
langkah-langkah
pembelajaran dan mengarahkan
siswa
Hal-hal yang termasuk dalam
kegiatan
f. Memabagi siswa kedalam 4
tentang
pelaksanaan
pembelajaran portofolio.
Langkah-langkah
sebagai berikut;
pembelajaran portofolio yang
a. Melakukan pengamatan awal
dimaksud
dan
merefleksikan
mengetahui
untuk
keadaanaktifitas
adalah
sebagai
berikut:
1) Siswa
mengidentifikasi
dan hasil belajar siswa sebelum
masalah-masalah yang ada
tindakan penelitian.
dimasyarakat,
b. Menyusun
pembelajaran
dan
perangkat
menentukan masalah yang
berdasarkan
akan dikaji oleh masing-
8 masing
berdasarkan
pembelajaran
Kegiatan
kelompok
i. Menyusun lembar pengamatan
topik-topik
untuk melihat kondisi selama
yang
ini
ada.
dilakukan
dalam diskusi kelompok.
2) Siswa
informasi
sumber
yang sesuai untuk
dari
hasil belajar siswa .
berbagai
masalah
mengkaji
solusi
alternatif
dan
portofolio
atau
ditentukan sebelimnya.
menyusun
rencana kebijakan publik.
Kegiatan
dalam
ini
diskusi
kelas, penyajian dilakukan
oleh
kelompok
bergiliran
sesuai
pembagian
secara
dengan
tugas
sebelumnya.
h. Mempersiapkan sarana
sarasarana
diperlukan.
pendukung
yang
PR sebagai apersepsi.
yang
siswa
menyampaikan
dan
tujuan
pembelajaran dengan model
portofolio.
d. Membagikan sumber belajar
untuk
didiskusikan
dalam
kelompo portofolio.
e. Siswa
masalah
dan
telah
b. Meninjau atau mengumpulkan
c. Memotivasi
4) Siswa menyajikan portofolio
dilakukan
2. Pelaksanaan Tindakan
dan
pemecahan
kelas.
melihat
a. Siswa duduk pada kelompok
menentukan
di
berlangsung.
j. Menyusun rancangan evaluasi
yang dikaji.
masalah
pembelajaran
mengumpulkan
tentang
3) Siswa
proses
mengidentifikasi
yang
masyarakat
pembelajaran
ada
di
sesuai
materi
yang
dibahas
dan memilih satu masalah
9 untuk kaji kelompok.
f. Masing
–masing
kelompok
ketua
menuliskan
masalah
papan
yang telah ditentukan.
kelompoknya
tulis
dan
di
c.Mencatat
lansung
hasil
wawancara
dengan
siswa
untuk
melengkapi data yang diperlukan.
memberi
argumentasi.
4. Refleksi.
g. Musyawarah
kelas untuk
Pada
akhir
kegiatan
memilih satu masalah untuk
dilaksanakan refleksi dengan
dijadikan portofolio kelas.
kegiatan sebagai berikut;
h. Mengadakan evaluasi diakhir
pertemuan(siklus).
a. Mengkaji ulang tentang halhal yang dilakukan untuk
menemukan hal positif dan
3. Pengamatan atau Observasi
dari
tindakan
b. Merencanakan
dan
a.Menganalisa mencatat keadaan
menyusun
baru
aktifitas
yang
Kegiatan
negatif
pengamatan
atau
observasi diantaranya adalah;
dan
sebelum dan
dokumen
selama
siswa
kegiatan
tersebut.
hal-hal
akan
dilakukan
sebagai upaya peningkatan.
penelitian untuk melihat keadaan
aktifitas dan hasil belajar siswa
Hasil dan Pembahasan
untuk
A. Hasil
ditingkatkan
dalam
Penelitian
secara
pembelajaran model portofolio.
Umum dari Siklus I, Siklus
b.Mengamati
II dan Siklus III
seluruh
pembelajaran
dan
mencatat
aktifitas
dalam
Secara umum dari siklus
sesuai
indikator
satu ke siklus dua dan, ke siklus
10 tiga
terjadi
peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa
yang signifikan. Berikut akan
dipaparkan secara keseluruhan
peningkatan
membanding
dengan
temuan
pada
No.
Jenis Aktivitas Siswa
Siklus I
1 Membaca
75,83
2 Bertanya
65,00
3 Mengemukakan pendapat 55,00
4 Mendengarkan penjelasan 71,25
5 Menulis
51,25
6 Menganalisis masalah
33,33
7 Memberi penjelasan
48,75
8 Menyajikan grafis
50,00
Rata-rata Aktivitas
56,30
Persentase
Siklus II Siklus III
85,83 89,17
68,33 76,25
61,67 73,75
80,00 94,58
68,33 73,33
45,00 74,58
66,25 72,08
59,58 90,42
66,88
Kriteria Aktivitas
Siklus I Siklus II Siklus III
baik
baik sekali baik sekali
cukup
baik
baik
kurang
cukup
baik
baik
baik sekali baik sekali
kurang
baik
baik
sangat kurang kurang baik
kurang
baik
baik
kurang
cukup
baik sekali
80,52 cukup
baik
baik sekali
siklus I dengan temuan pada
siklus II dan siklus III sebagai
Keterangan
berikut :
Aktivitas siswa dapat dikatakan:
a.
a. Tinggi apabila > 80% rata-rata
Analisis Hasil Pengamatan
Aktivitas
Siswa
Pembelajaran
dalam
Siklus
I,
Siklus II dan Siklus III
Data aktivitas belajar
siswa pada siklus I, II, dan
II dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 1. Aktivitas Belajar Siswa pada
siswa
berperan
aktif
dalam
pembelajaran.
b. Sedang apabila > 60% < 80% ratarata siswa berperan aktif dalam
pembelajaran.
c. Rendah apabila < 60% rata-rata
siswa
berperan
aktif
dalam
pembelajaran.
Siklus I, Siklus II dan Siklus
Seluruh
aspek
III
memperlihatkan
yang
peningkatan
diamati
aktivitas
baik dari segi kualitas maupun segi
kuantitas. Adapun grafik peningkatan
aktivitas dapat dilihat di bawah ini:
11 40, meningkat menjadi 85,00 dan siklus
II, dan meningkat menjadi 93,8 pada
siklus III. Siswa yang tusntas belajar
dengan nilai (hasil belajar) ≥ KKM = 75
pada kondisi awal 50 % pada siklus I
Gambar
1.Peningkatan
Belajar
Aktivitas
Siswa
dari
Pembelajaran Siklus I ke
menjadi 56,6 % dan meningkat pada
siklus II menjadi 80 % pada siklus III
menjadi 100% tercapai ketuntasan belajar
Siklus II dan Siklus III
klasikal. Pada siklus III ada siswa yang
Analisis Hasil Belajar Siswa pada Siklus
mencapai ketuntasan belajar paripurna,
I, Siklus II dan Siklus III
mencapai nilai maksimal (100) sebanyak
Tabel
berikut
menunjukkan
perkembangan ketuntasan belajar siswa
dalam
pembelajaran
portofolio
dari
keadaan awal sampai siklus III:
16,67%.
Grafik peningkatan hasil belajar siswa
dalam keseluruhan pembelajaran pada
penelitianini dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 2.Peningkatan Hasil Belajar Siswa
dari Kondisi Awal ke Siklus I,
Siklus II dan Siklus III
Gambar
2.Peningkatan
Hasil
Belajar
Siswa dari Kondisi Awal ke
Dari
tabel
di
atas
dapat
dilihat
peningkatan hasil belajar siswa pada
keadaan awal nilai rata-rata hasil belajar
siswa 69,20, pada siklus I menjadi 72,
Siklus I, Siklus II dan Siklus
III
12 termasuk kualifikasi tinggi. Siswa
B. Pembahasan
Pada pelaksanaan tindakan
siklus
I,
siswa
belum
mengikuti kegiatan belajar dengan
semangat
karena
materi
yang
memperlihatkan kemajuan yang
diajarkan kepada siswa berkaitan
berarti karena siswa belum dapat
dengan
pengalamannya.
mengikuti
dengan
berani
proses
pembelajaran
Siswa
mengemukakan
sesuai dengan yang diharapkan.
pendapat, menganalisis masalah,
Aktivitas
memberikan
siswa
pembelajaran
rendah,
saat
masih
terlihat
proses
tergolong
dari
penjelasan
dan
menyajikan data dengan grafis.
aktivitas
Pada siklus II, hasil belajar
pendapat,
siswa mengalami peningkatan dari
menulis, menganalisis masalah,
72,40 menjadi 85,00 tergolong
memberikan
dan
pada kategori tinggi. Jumlah siswa
menyajikan data dengan grafis
yang tuntas pada siklus ke II
masih kurang.Hal ini disebabkan
meningkat dari 56,6% menjadi
oleh siswa belum terbiasa dengan
80%
pembelajaran
mencapai
mengemukakan
penjelasan
dengan
model
itu
guru
portofolio.Untuk
membimbing
dan
memotivasi
namun
belum
ketutasan
klasikal 85% .
dapat
belajar
Oleh karena itu
tindakan dilanjutkan pada siklus
siswa serta mengarahkan agar
berikutnya
siswa lebih berpartisipasi aktif
ketuntasan belajar klasikal dan
dalam
hasil belajar yang lebih baik lagi.
setiap
kegiatan
sampai
tercapai
pembelajaran. Pada siklus ke II,
Pada siklus ke III rata-rata
terjadi peningkatan aktivitas siswa
hasil belajar siswa meningkat jadi
yang sangat berarti dan telah
93,87 telah termasuk kategori
13 tinggi sekali. Pada siklus III semua
proses pembelajaran merupakan
siswa telah mencapai ketuntasan
wujud hasil belajar dari siswa
belajar atau ketuntasan belajar
.
klasikal telah tercapai. Hal ini
Penutup
disebabkan oleh karena siswa
Simpulan
tertarik
dan
senang
dengan
Berdasarkan hasil penelitian dan
model
pembahasan dapat diambil kesimpulan
pembelajaran
portofolio.Pelaksanaan
sebagai berikut:
Pembelajaran benar-benar terpusat
1.
pada
siswa.
Guru
lagi
dari siklus I, siklus II dan siklus III.
mendominasi pembelajaran guru
Pada siklus I rata-rata aktivitas siswa
hanya
sebesar
sebagai
fasilitator
tidak
Aktivitas mengalami peningkatan
motivator
serta
bimbingan
dan
memberi
bila
56,30%
dengan
kriteria
rendah, siklus II meningkat menjadi
siswa
sebesar
66,88%
dengan
kriteria
membutuhkannya. Siswa belajar
sedang dan siklus III meningkat
lebih bersemangat karena siswa
menjadi tinggi yaitu 80,52%. Hal ini
memperoleh
berarti
kesempatan
yang
terjadinya
peningkatan
luas untuk belajar mencari dan
aktivitas
menemukan pengalaman belajar di
pembelajaran dengan menggunakan
kelas maupun di luar kelas. Siswa
model portofolio.
telah
memahami
pembelajaran dan
materi
2.
siswa
dalam
proses
Peningkatan hasil belajar dari
mewujudkan
siklus I, siklus II dan siklus III.
menjadi karya yang bermakna
Siklus I hasil belajar siswa sebesar
(portofolio kelas). Portofolio kelas
72,40, siklus II meningkat menjadi
yang dihasilkan oleh siswa selama
85,00 dan siklus III meningkat
14 menjadi
93,87.
Hal
ini
berarti,
terjadinya peningkatan hasil belajar
siswa
dengan
penerapan
portofolio sekolah.
3. Peneliti lainnya disarankan untuk
model
melakukan penelitian berikutnya
yang
portofolio pada pembelajaran PKn.
bertujuan
pengembangan
Saran
untuk
model
pembelajaran berbasis portofolio
Berdasarkan pada simpulan dan
yang lebih praktis.
implikasi yang diuraikan sebelumnya,
disampaikan saran-saran dalam rangka
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
Catatan :
siswa
Artikel ini ditulis dari tesis penulis di
dengan
penerapan
model
Pascasarjana
portofolio sebagai berikut:
Universitas
Negeri
1. Pada pembelajaran PKn, model
Padang dengan tim pembimbing dan
fortofolio perlu digunakan oleh
penguji Prof. Dr. H. Azwar Ananda,
guru
model
M.A, Dra. Hj. Fitri Eriyanti, M.Pd.,
pembelajaran untuk meningkatkan
Ph.D, Prof. Dr. Syafri Anwar, M.Pd,
aktivitas dan hasil belajar siswa.
Dr. Hj. Susi Evanita, M.S, Dr. Djasrial,
sebagai
inovasi
2. Dalam
melaksanakan
pembelajaran
dengan
portofolio,
guru
menekankan
pada
model
sebaiknya
siswa
agar
menentukan judul bahan kajian
terlebih dahulu, mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber
kemudian menyajikannya
bentuk
dalam
portofolio kelas atau
M.Pd
DAFTAR RUJUKAN
Ananda, Azwar dan Moeis, Isnarmi, dkk.
2002. Kami Bangsa … Indonesia,
Praktik
Belajar
Kewarganegaraan.
Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Anwar, Syafri. 2009. Penelitian Tindakan
Kelas: Teori dan Praktik. Padang:
UNP Press.
Arikunto,
Suharsimi
dkk.
Penelitian
Tindakan
Jakarta: Bumi Aksara.
2009.
Kelas.
15 Pendidikan Nasional.
Budianto.
2007.
Kewarganegaraan
Jakarta: Erlangga.
Pendidikan
Kelas XII.
Budimansyah,
Dasim.2007.
Model
Pembelajaran Berbasis Portofolio.
Bandung: Ganesindo.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003.
Undang-Undang tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasiona
Dermawati. 2008. Jurnal Penelitian
Peningkatan Pemahaman Konsep
dan Aktivitas Siswa. Padang:
Lemlit UNP.
Fajar, Arnie. 2009. Portofolio dalam
Pelajaran IPS. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar
Mengajar. Bandung: PT. Bumi
Aksara.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 41 tahun 2007 tentang
Standar Proses Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasion
Sardiman, AM. 2010. Interaksi dan
Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta:
PT. RajaGrafindo
Persada.
Sugiono. 2007. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfab
Syah, Muhibbin dan Rahayu Kariadinata.
2009.
Pembelajaran
Aktif,
Inovatif, Kreatif, efektif dan
Menyenangkan
(PAIKEM).
Bandung: UIN Sunan Gunung
Djati
Hopkin, David. 1993. A Tescher’s Guide
to
Classroom
Research.
Philadelphia: Open University
Press.
Kunandar. 2010. Langkah Mudah
Penelitian
Tindakan
Kelas
sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Moleong, J Lexi. 2006. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sudjana Nana. 2009. Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 tahun 2006 tentang
Standar Isi. Jakarta: Departemen
Download