1 ARTIKEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENERAPAN MODEL PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS XII DI SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh DERMAWATI NIP;196411011991032006 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMA NEGERI 1 RANAHPESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT TAHUN 20I2 PENERAPAN MODEL PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS XII DI SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN DERMAWATI (SMA Negeri 1 Ranah Pesisir) This article presents the findings of a study aimed at describing the effectiveness of the portfolio model application to increase students’ activity and learning outcomes in Civics learning. This study is classified into a classroom action research carried out in collaboration in three cycles, for six sessions, with four stages of activities including planning, application, observation and reflection. The objects of the study are students activities and learning results as well as teacher’s performance. The data were collected through observation, document analysis and test. The data analyzed presented in percentage and qualitatively high, high, medium, low and very low. The findings of the research showed student’s activies, learning results and the teacher’s performance increased from the first cycle to the second cycle and the third cycle. It can be concluded that the application of portfolio model can increase students’ activities and learning results in Civics learning. Kata Kunci : Model portofolio, aktifitas belajar, hasil belajar siswa, pembelajaran PKn. 1 2 2 kewarganegaraan. Pendahuluan Pendidikan kewarga negaraan (Pkn) Kedua berpatisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab merupakan mata pelajaran yang memiliki srta peranan yang sangat penting dalam kegiatan hubungannya dengan pembentukan warga berbangsa Negara Indonesia yang baik, yaitu warga berkembang secara positif dan demokratis Negara yang demokratis dan bertanggung untuk membentuk diri berdasarkan pada jawab kehidupan karakter masyarakat Indonesia agar dapat bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. hidup bersama dengan bangsa – bangsa Melalui Siswa lainnya. Keempat berinteraksi dengan diharapkan dapat belajar menjadi warga bangsa – bangsa dalam percakapan dunia Negara yang baik,dan dapat mengkaji secara langsung dengan memanfaatkan masalah – masalah kemasyarakatan dan teknologi komunikasi. Kurikulum Tingkat kenegaraan Satuan Pendidikan (KTSP) dalam (Fajar dalam pembelajaran secara bertanggung kebijaksanaan Pkn, cerdas, jawab – serta terhadap kebijaksanaan bertindak – secara kegiatan dan cerdas dalam bermasyarakat bernegara. Ketiga 2009: 143). yang Hal ini tidak disadari siswa, mereka diambil oleh pemerintah, dengan ikut menganggap kegiatan pembelajaran Pkn berpatisipasi, kegiatan- hanya cukup mendengar informasi dari kegiatan masyarakat, bangsa dan Negara. guru, mencatat dalam buku catatan, Hal ini seiring dengan tujuan mata membuat tugas sesuai perintah guru dan pelajaran pendidikan kewarganegaraan bertindak sesuai contoh yang diberikan yaitu untuk dapat memberi kompetensi – guru , siswa tidak perlu berperan aktif kompetensi agar siswa dapat:Pertama dalam pembelajaran,pembelajaran terasa berpikiran secara kritis, rasional dan kaku dan membosankan,ada siswa yang kreatif dalam menanggapi isu – isu berakatifitas aktif dalam negatif seperti keluar 3 masuk,dan ngerumpi tak menentu tidak dan peduli dengan masalah yang terjadi pembelajaran.Salah satu metode yang disekitarnya.Setelah diadakan tes 50% tepat untuk pembelajaran pkn adalah lebih hasil belajar siwa dibawah kriteria model ketuntasan minimum(kkm). sebagai Rendahnya stabilisator dalam portofolio.Penerapan model kegiatan portofolio pembelajaran dapat aktifitas dan hasil belajar siswa tidak mendorong siswa untuk aktif dalam terlepas dari keprofesionalan guru dalam pembelajaran mengelolah pembelajaran terutama dalam kegiatannya mulai dari mengindentifikasi memilih model pembelajaran yang sesuai masalah, dan dapat memberi ruang bagi siswa untukkajian untuk informasi dari berbagai sumber cetak berperan serta dalam proses melalui fase-fase menentukan kelas, masalah mengumpulkan pembelajaran ,eletronik,dan dari pakar atau kantor .Agar siswa berpartisipasi aktif dalam polisi, dan mengembangkan portofolio kegiatan kelas. Dalam penyusunan portofolio, pembelajaranang dan hasil belajar siswa meningkat.Sebagai mana siswa menurut Sudjana(2009:3)”hasil belajar permasalahan yang ada di sekitarnya, ialah yang memberikan alternatif solusi terhadap kognitif,afektif,dan permasalahan dan melakukan pendekatan psikomotor yang dimiliki siswa setelah untuk mempengaruhi kebijakan publik menerima pengalaman belajarnya”. dalam rangka mengatasi permasalahan Untuk itu pola atau model pembelajaran tersebut. Ringkasnya model pembelajaran pkn harus dirobah dari pembelajaran yang portofolio mendorong siswa untuk sadar berpusat pada guru menjadi pembelajaran lingkungan yang terpusat pada siwa.Guru hanya mempengaruhi kebijakan publik secara perubahan mencakup sebagai bidang tingkah laku fasilitator,innovator,motivaror dilatih dan untuk mengkaji berpartisipasi dalam 4 demokratis sebagai wujud dari tanggung membagi kelas menjadi empat kelompok jawabnya seagai warganegara. yang dikenal dengan kelompok portofolio Menurut Ananda dan Moeis (2002:5), satu, kelompok portofolio dua, kelompok penerapan sebagai portofolio tiga, dan kelompok portofolio portofolio model pembelajaran dapat dilakukan dengan empat dengan tugas yang berbeda. beberapa Dalam langkah. Pertama, guru pembelajaran mengajak siswa secara individual dan portofolio, berkelompok kesempatan untuk mengidentifikasi siswa dengan model benar-benar diberi secara aktif berpartipasi masalah-masalah yang ada di masyarakat mengembangkan kompetensinya dalam yang ada kaitan dengan materi pelajaran menanggapi yang sedang dibahas. Kedua, siswa masyarakat, perubahan sosial budaya memilih masalah untuk kajian kelas yang terjadi di masyarakat. Siswa dilatih dengan membuat daftar masalah dan menanggapi dan mengevaluasi kebijakan- melakukan pemungutan suara. Ketiga, kebijakan yang diambil pemerintah terkait siswa mengumpul informasi dari berbagai dengan sumber informasi dari perpustakaan, surat kemasyarakatan dan kenegaraan serta kabar, kliping, internet kantor pemerintah belajar tokoh masyarakat, LSM dan sebagainya meneyelesaikan masalah kemasyarakan yang berkaitan dengan permasalahan dan yang akan dikaji di kelas, dengan mengembangkan rencana tindakan agar membentuk tim dapat diterima oleh pemerintah. investigasi sebagai pencari Keempat, siswa mengembangkan peneliti atau tim fakta. isu-isu yang ada penyelesaian berpartisipasi kenegaraan tersebut di masalah dalam dengan Budimansyah (2007:4) mengungkapkan “portofolio merupakan portofolio kelas yang meliputi portofolio pembelajaran tayangan maupun dokumentasi dengan memberdayakan yang model dirancang untuk siswa dalam 5 merekontruksi pengetahuan, sikap, dan Faktor keberhasilan siswa dalam belajar keterampilan belajarnya. Dalam sangat tergantung kepada keaktifan siswa pembelajaran ini dapat itu sendiri sebagai subjek belajar”.Lebih dikembangkan untuk mengajak siswa lanjutKunandar (2010:277) menjelaskan: agar mengidentifikasi, menemukan dan “Aktivitas mengenali, serta memberikan alternatif dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, pemecahan dan akan terhadap masalah-masalah adalah aktivitas keterlibatan dalam siswa kegiatan masyarakat” pembelajaran Model pembelajaran berbasis portofolio keberhasilan proses belajar mengajar dan merupakan suatu memperoleh pembelajaran yang suatu inovasi dirancang untuk tersebut. guna manfaat Peningkatan menunjang dari kegiatan aktivitas siswa membantu peserta didik memahami teori yaitu meningkatnya jumlah siswa yang secara mendalam melalui pengalaman terlibat aktif belajar, belajar praktic empiric. jumlah siswa yang Dengan penerapan portofolio sebagai menjawab, meningkatnya jumlah siswa model yang saling berinteraksi membahas materi pembelajaran juga dapat meningkatnya bertanya dan meningkatkan aktifitas dan hasil belajar pelajaran”. siswa.Menurut 95) Hamalik (2009:31) hasil belajar adalah “Aktivitas belajar adalah suatu perilaku “Perubahan tingkah laku pada orang yang yang selalu berusaha, bekerja atau belajar terjadi bila seseorang telah belajar”. dengan sungguh-sungguh untuk mendapat Sudjana (2009:2) mengemukakan bahwa kemajuan atau prestasi yang gemilang hasil dan kemampuan yang dimiliki siswa setelah perubahan Sardiman tingkah (2010: laku yang diperoleh dari pengalaman dan latihan”. belajar adalah kemampuan- menerima pengalaman belajarnya. 6 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui afektif kefektifan penggunaan model portofolio kuantitatif maupun kualitatif.Bagi guru dalam meningkatkan aktivitas belajar dan dapat hasil belajar siswa pada pembelajaran profesionalnya PKn di kelas XII SMA Negeri 1 Ranah untuk Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan sekolah dapat dipertimbangkan untuk Penelitian ini diharapkan bermanfaat diterapkan secara teoritis meningkatkan Sebagai,Referensi dalam memperkaya sehingga khasanah keilmuan khususnya dalam mutu sekolah juga meningkat.Bagi dinas proses belajar mengajar dengan model pendidikan sebagai masukan ilmiah dan portofolio.Sebagai bahan bacaan bagi pertimbangan pendidik dalam melaksanakan tugasnya kebijaksanaan dinas terutama yang berkaitandengan penerapan pendidikauntukmeningkatkan mutu model pembelajaran. pendidikan. dan psikomotor baik meningkatkan wawasan sehingga meningkatkan sebagai secara termotivasi kinerjanya.Bagi alternatif kualitas diharapkan dalam pembelajaran secara dalam bertahap membuat Bahan acuan untuk penelitian-penelitian tentang pembelajaran dengan model Metode Penelitian portofolio pada masa yang akan datang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan Secara praktis kelas menggunakan pendekatan kualitatif Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi, Bagi siswa kompetensi . dilaksanakan secara berkolarasi dengan seorang kolaborator dapat yang deskriptif mengembangkan dimilikinya secara pada pembelajaran materi “Peranan Pers dalam Masyarakat Demokrasi”. Data optimal sehingga meningkatkan aktivitas dalam dan hasil belajar siswa baik kognitif, diperoleh penelitian lansung berupa dari data yang siswa(data 7 primer)dan data yang diperoleh dari guru analisis kebutuhan. bidang study sebagai kolaborator dan c. Menetapkan pihak lain yang ada hubungannya dengan yang sesuai. penelitian ini(data skunder).Instrumen sumber d. Merencanakan belajar tugas-tugas yang digunakan sebagai alat pengumpul yang dapat dilakukan siswa data adalah lembar observasi,data hasil diluar belajar,catatan rumah) secara mandiri atau wawancara analisa lapangan sebagai data dan hasil pelengkap.Teknik tatap muka(di berkelompok. teknik e. Menyusun rencana pelaksanaan persentase dan dsekrpsikan secara verbal pembelajaran model portofolio. dalam menggunakan jam bentuk tinggi sekali,tinggi,sedang,rendah,rendah sekali. Prosedur penelitian dilaksanakan melalui 4 tahap kegiatan yang terdiri dari; 1. Perencanaan kelompok portofolio . g. Menyusun perencanaan adalah langkah-langkah pembelajaran dan mengarahkan siswa Hal-hal yang termasuk dalam kegiatan f. Memabagi siswa kedalam 4 tentang pelaksanaan pembelajaran portofolio. Langkah-langkah sebagai berikut; pembelajaran portofolio yang a. Melakukan pengamatan awal dimaksud dan merefleksikan mengetahui untuk keadaanaktifitas adalah sebagai berikut: 1) Siswa mengidentifikasi dan hasil belajar siswa sebelum masalah-masalah yang ada tindakan penelitian. dimasyarakat, b. Menyusun pembelajaran dan perangkat menentukan masalah yang berdasarkan akan dikaji oleh masing- 8 masing berdasarkan pembelajaran Kegiatan kelompok i. Menyusun lembar pengamatan topik-topik untuk melihat kondisi selama yang ini ada. dilakukan dalam diskusi kelompok. 2) Siswa informasi sumber yang sesuai untuk dari hasil belajar siswa . berbagai masalah mengkaji solusi alternatif dan portofolio atau ditentukan sebelimnya. menyusun rencana kebijakan publik. Kegiatan dalam ini diskusi kelas, penyajian dilakukan oleh kelompok bergiliran sesuai pembagian secara dengan tugas sebelumnya. h. Mempersiapkan sarana sarasarana diperlukan. pendukung yang PR sebagai apersepsi. yang siswa menyampaikan dan tujuan pembelajaran dengan model portofolio. d. Membagikan sumber belajar untuk didiskusikan dalam kelompo portofolio. e. Siswa masalah dan telah b. Meninjau atau mengumpulkan c. Memotivasi 4) Siswa menyajikan portofolio dilakukan 2. Pelaksanaan Tindakan dan pemecahan kelas. melihat a. Siswa duduk pada kelompok menentukan di berlangsung. j. Menyusun rancangan evaluasi yang dikaji. masalah pembelajaran mengumpulkan tentang 3) Siswa proses mengidentifikasi yang masyarakat pembelajaran ada di sesuai materi yang dibahas dan memilih satu masalah 9 untuk kaji kelompok. f. Masing –masing kelompok ketua menuliskan masalah papan yang telah ditentukan. kelompoknya tulis dan di c.Mencatat lansung hasil wawancara dengan siswa untuk melengkapi data yang diperlukan. memberi argumentasi. 4. Refleksi. g. Musyawarah kelas untuk Pada akhir kegiatan memilih satu masalah untuk dilaksanakan refleksi dengan dijadikan portofolio kelas. kegiatan sebagai berikut; h. Mengadakan evaluasi diakhir pertemuan(siklus). a. Mengkaji ulang tentang halhal yang dilakukan untuk menemukan hal positif dan 3. Pengamatan atau Observasi dari tindakan b. Merencanakan dan a.Menganalisa mencatat keadaan menyusun baru aktifitas yang Kegiatan negatif pengamatan atau observasi diantaranya adalah; dan sebelum dan dokumen selama siswa kegiatan tersebut. hal-hal akan dilakukan sebagai upaya peningkatan. penelitian untuk melihat keadaan aktifitas dan hasil belajar siswa Hasil dan Pembahasan untuk A. Hasil ditingkatkan dalam Penelitian secara pembelajaran model portofolio. Umum dari Siklus I, Siklus b.Mengamati II dan Siklus III seluruh pembelajaran dan mencatat aktifitas dalam Secara umum dari siklus sesuai indikator satu ke siklus dua dan, ke siklus 10 tiga terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa yang signifikan. Berikut akan dipaparkan secara keseluruhan peningkatan membanding dengan temuan pada No. Jenis Aktivitas Siswa Siklus I 1 Membaca 75,83 2 Bertanya 65,00 3 Mengemukakan pendapat 55,00 4 Mendengarkan penjelasan 71,25 5 Menulis 51,25 6 Menganalisis masalah 33,33 7 Memberi penjelasan 48,75 8 Menyajikan grafis 50,00 Rata-rata Aktivitas 56,30 Persentase Siklus II Siklus III 85,83 89,17 68,33 76,25 61,67 73,75 80,00 94,58 68,33 73,33 45,00 74,58 66,25 72,08 59,58 90,42 66,88 Kriteria Aktivitas Siklus I Siklus II Siklus III baik baik sekali baik sekali cukup baik baik kurang cukup baik baik baik sekali baik sekali kurang baik baik sangat kurang kurang baik kurang baik baik kurang cukup baik sekali 80,52 cukup baik baik sekali siklus I dengan temuan pada siklus II dan siklus III sebagai Keterangan berikut : Aktivitas siswa dapat dikatakan: a. a. Tinggi apabila > 80% rata-rata Analisis Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pembelajaran dalam Siklus I, Siklus II dan Siklus III Data aktivitas belajar siswa pada siklus I, II, dan II dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Aktivitas Belajar Siswa pada siswa berperan aktif dalam pembelajaran. b. Sedang apabila > 60% < 80% ratarata siswa berperan aktif dalam pembelajaran. c. Rendah apabila < 60% rata-rata siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Siklus I, Siklus II dan Siklus Seluruh aspek III memperlihatkan yang peningkatan diamati aktivitas baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas. Adapun grafik peningkatan aktivitas dapat dilihat di bawah ini: 11 40, meningkat menjadi 85,00 dan siklus II, dan meningkat menjadi 93,8 pada siklus III. Siswa yang tusntas belajar dengan nilai (hasil belajar) ≥ KKM = 75 pada kondisi awal 50 % pada siklus I Gambar 1.Peningkatan Belajar Aktivitas Siswa dari Pembelajaran Siklus I ke menjadi 56,6 % dan meningkat pada siklus II menjadi 80 % pada siklus III menjadi 100% tercapai ketuntasan belajar Siklus II dan Siklus III klasikal. Pada siklus III ada siswa yang Analisis Hasil Belajar Siswa pada Siklus mencapai ketuntasan belajar paripurna, I, Siklus II dan Siklus III mencapai nilai maksimal (100) sebanyak Tabel berikut menunjukkan perkembangan ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran portofolio dari keadaan awal sampai siklus III: 16,67%. Grafik peningkatan hasil belajar siswa dalam keseluruhan pembelajaran pada penelitianini dapat dilihat di bawah ini: Tabel 2.Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Kondisi Awal ke Siklus I, Siklus II dan Siklus III Gambar 2.Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Kondisi Awal ke Dari tabel di atas dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa pada keadaan awal nilai rata-rata hasil belajar siswa 69,20, pada siklus I menjadi 72, Siklus I, Siklus II dan Siklus III 12 termasuk kualifikasi tinggi. Siswa B. Pembahasan Pada pelaksanaan tindakan siklus I, siswa belum mengikuti kegiatan belajar dengan semangat karena materi yang memperlihatkan kemajuan yang diajarkan kepada siswa berkaitan berarti karena siswa belum dapat dengan pengalamannya. mengikuti dengan berani proses pembelajaran Siswa mengemukakan sesuai dengan yang diharapkan. pendapat, menganalisis masalah, Aktivitas memberikan siswa pembelajaran rendah, saat masih terlihat proses tergolong dari penjelasan dan menyajikan data dengan grafis. aktivitas Pada siklus II, hasil belajar pendapat, siswa mengalami peningkatan dari menulis, menganalisis masalah, 72,40 menjadi 85,00 tergolong memberikan dan pada kategori tinggi. Jumlah siswa menyajikan data dengan grafis yang tuntas pada siklus ke II masih kurang.Hal ini disebabkan meningkat dari 56,6% menjadi oleh siswa belum terbiasa dengan 80% pembelajaran mencapai mengemukakan penjelasan dengan model itu guru portofolio.Untuk membimbing dan memotivasi namun belum ketutasan klasikal 85% . dapat belajar Oleh karena itu tindakan dilanjutkan pada siklus siswa serta mengarahkan agar berikutnya siswa lebih berpartisipasi aktif ketuntasan belajar klasikal dan dalam hasil belajar yang lebih baik lagi. setiap kegiatan sampai tercapai pembelajaran. Pada siklus ke II, Pada siklus ke III rata-rata terjadi peningkatan aktivitas siswa hasil belajar siswa meningkat jadi yang sangat berarti dan telah 93,87 telah termasuk kategori 13 tinggi sekali. Pada siklus III semua proses pembelajaran merupakan siswa telah mencapai ketuntasan wujud hasil belajar dari siswa belajar atau ketuntasan belajar . klasikal telah tercapai. Hal ini Penutup disebabkan oleh karena siswa Simpulan tertarik dan senang dengan Berdasarkan hasil penelitian dan model pembahasan dapat diambil kesimpulan pembelajaran portofolio.Pelaksanaan sebagai berikut: Pembelajaran benar-benar terpusat 1. pada siswa. Guru lagi dari siklus I, siklus II dan siklus III. mendominasi pembelajaran guru Pada siklus I rata-rata aktivitas siswa hanya sebesar sebagai fasilitator tidak Aktivitas mengalami peningkatan motivator serta bimbingan dan memberi bila 56,30% dengan kriteria rendah, siklus II meningkat menjadi siswa sebesar 66,88% dengan kriteria membutuhkannya. Siswa belajar sedang dan siklus III meningkat lebih bersemangat karena siswa menjadi tinggi yaitu 80,52%. Hal ini memperoleh berarti kesempatan yang terjadinya peningkatan luas untuk belajar mencari dan aktivitas menemukan pengalaman belajar di pembelajaran dengan menggunakan kelas maupun di luar kelas. Siswa model portofolio. telah memahami pembelajaran dan materi 2. siswa dalam proses Peningkatan hasil belajar dari mewujudkan siklus I, siklus II dan siklus III. menjadi karya yang bermakna Siklus I hasil belajar siswa sebesar (portofolio kelas). Portofolio kelas 72,40, siklus II meningkat menjadi yang dihasilkan oleh siswa selama 85,00 dan siklus III meningkat 14 menjadi 93,87. Hal ini berarti, terjadinya peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan portofolio sekolah. 3. Peneliti lainnya disarankan untuk model melakukan penelitian berikutnya yang portofolio pada pembelajaran PKn. bertujuan pengembangan Saran untuk model pembelajaran berbasis portofolio Berdasarkan pada simpulan dan yang lebih praktis. implikasi yang diuraikan sebelumnya, disampaikan saran-saran dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Catatan : siswa Artikel ini ditulis dari tesis penulis di dengan penerapan model Pascasarjana portofolio sebagai berikut: Universitas Negeri 1. Pada pembelajaran PKn, model Padang dengan tim pembimbing dan fortofolio perlu digunakan oleh penguji Prof. Dr. H. Azwar Ananda, guru model M.A, Dra. Hj. Fitri Eriyanti, M.Pd., pembelajaran untuk meningkatkan Ph.D, Prof. Dr. Syafri Anwar, M.Pd, aktivitas dan hasil belajar siswa. Dr. Hj. Susi Evanita, M.S, Dr. Djasrial, sebagai inovasi 2. Dalam melaksanakan pembelajaran dengan portofolio, guru menekankan pada model sebaiknya siswa agar menentukan judul bahan kajian terlebih dahulu, mengumpulkan informasi dari berbagai sumber kemudian menyajikannya bentuk dalam portofolio kelas atau M.Pd DAFTAR RUJUKAN Ananda, Azwar dan Moeis, Isnarmi, dkk. 2002. Kami Bangsa … Indonesia, Praktik Belajar Kewarganegaraan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Anwar, Syafri. 2009. Penelitian Tindakan Kelas: Teori dan Praktik. Padang: UNP Press. Arikunto, Suharsimi dkk. Penelitian Tindakan Jakarta: Bumi Aksara. 2009. Kelas. 15 Pendidikan Nasional. Budianto. 2007. Kewarganegaraan Jakarta: Erlangga. Pendidikan Kelas XII. Budimansyah, Dasim.2007. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio. Bandung: Ganesindo. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasiona Dermawati. 2008. Jurnal Penelitian Peningkatan Pemahaman Konsep dan Aktivitas Siswa. Padang: Lemlit UNP. Fajar, Arnie. 2009. Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasion Sardiman, AM. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Sugiono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfab Syah, Muhibbin dan Rahayu Kariadinata. 2009. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, efektif dan Menyenangkan (PAIKEM). Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Hopkin, David. 1993. A Tescher’s Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open University Press. Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Moleong, J Lexi. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudjana Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Departemen