BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam mencari jawaban yang mendasar dari sebuah peristiwa untuk dijadikan sebuah objek penelitian diperlukan pemahaman secara mendalam dan menyeluruh oleh seorang peneliti. Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan sebuah pendekatan penelitian yang berarti sebagai kumpulan dari berbagai macam asumsi yang memiliki korelasi dengan peristiwa, kejadian, atau fenomena yang terjadi di tempat dilaksanakannya penelitian itu sendiri. Dan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, diamana pendekatan ini dilakukan dengan menekankan pada proses penelitian yang induktif dan membutuhkan kedalaman berfikir dari peneliti dalam menjawab permasalahan yang terjadi di tempat dilakukannya penelitian dengan menggunakan logika yang ilmiah. Peneliti memilih pendekatan penelitian kualitatif untuk mendapatkan hasil yang kongkrit dari penelitian sebuah budaya organisasi dimana budaya itu sendiri sifatnya sangat unik dan tidak dapat untuk digeneralisasikan. Pada dasarnya pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mengembangkan konsep yang paling sensitif dari masalah yang terjadi di tempat penelitian dan menciptakan pemahaman akan suatu fenomena yang dihadapi selama peneliti melakukan penelitian. 3.1.1 Ciri-ciri Penelitian Kualitatif Disini peneliti akan mencoba untuk menguraikan beberapa asumsi kunci yang terkait dengan ciri-ciri penelitian kualitatif. Menurut Gorman and Clayton, beberapa ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: 1. Laporan berdasarkan penelitian kualitatif berisi pengamatan berbagai kejadian dan interaksi yang diamati langsung oleh peneliti dari tempat kejadian. 25 26 2. Peneliti yang menggunakan pendekatan penelitian kualitatif harus terlibat secara partisipatif di dalam observasi penelitiannya. 3. Peneliti berada dan hadir di dalam kejadian yang berkaitan dengan penelitiannya. 4. Sifat kejadian pada penelitian kualitatif ialah spesifik (Santana, 2007 : 28). Gorman dan Clayton secara langsung mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif membutuhkan penelitinnya untuk melakukan pengamatan atau observasi langsung ditempat objek penelitian.Peneliti harus menjadi bagian dari populasi orang atau kelompok yang dijadikan objek penelitian dan secara sadar untuk selalu hadir di dalam kejadian yang berkaitan dengan penelitiannya. Mengingat pada penelitian kualitatif dibutuhkan permasalahan kedalaman yang ada, berfikir oleh maka peneliti hal-hal dalam tersebut menjawab dilakukan guna mendapatkan data-data yang lebih akurat, mendalam, dan spesifik untuk hasil penelitiannya. 3.1.2 Penelitian Kualiatif Menurut Para Ahli Menurut Gorman & Clayton (1997) penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang berupa laporan mengenai pengamatan tentang berbagi kejadian yang diamati secara langsung dari tempat kejadiannya (Santana, 2007 : 28). Dengan kata lain penelitian ini hanya dapat dilakukan ketika peneliti benar-benar terjun langsung di tempat dilakukannya penelitian untuk dapat mengamati dan meneliti secara lebih mendalam tentang objek penelitiannya. Dan bentuk dari penelitian ini berupa sebuah laporan yang telah ditulis secara sistematis disesuaikan dengan struktur penulisan yang baik. Menurut McMillan & Schumacher (2003) penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan investigasi karena biasanya data dikumpulkan dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan 27 orang-orang di tempat penelitian (Gunawan, 2008 : 32). Mcmillan & Schumacher memberikan pengertian bahwa penelitian yang layak disebut sebagai penelitian kualitatif adalah ketika peneliti mengamati secara langsung objek penelitiannya di tempat dilakukannya penelitian dengan menjadi bagian dari mereka, bertatap muka secara langsung, bahkan menjadi bagian dari mereka untuk benar-benar dapat mengamati secara lebih mendalam. 3.2 Tipe/Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi suatu objek tertentu (Kriyantono, 2012 :3). Peneliti menggunakan jenis penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara lebih mendalam tentang objek penelitian yang dimiliki agar data-data yang diperoleh dapat dijelaskan secara lebih sistematis dengan sifat yang faktual dan akurat. Tipe penelitian ini didasarkan pada pertanyaan “bagaimana” dari sebuah masalah atau peristiwa yang menyangkut objek penelitian. Disini peneliti tidak hanya cukup dengan mengetahui peristiwa apa yang terjadi tetapi juga bagimana peristiwa tersebut dapat terjadi. Dengan jenis penelitian ini hasil yang didapatkan menjadi lebih terperinci, lebih mendalam, dan luas dikarenakan peneliti tidak hanya meneliti masalah atau peristiwa yang terjadi tetapi juga variabel-variabel lain yang berkaitan dengan masalah atau peristiwa tersebut. Penelitian deskriptif menghasilkan penelitian yang tarafnya memberikan penjelasan mengenai gambaran tentang ciri-ciri suatu gejala yang diteliti. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya. Dalam penelitian ini, peneliti memaparkan dan melaporkan suatu keadaan, objek, atau suatu peristiwa tanpa menarik kesimpulan umum. 28 3.2.1 Ciri-ciri Penelitian Deskriptif 1. Penelitian ini mempuanyai sifat yang mendeskripsikan sebuah kejadian atau peristiwa yang terbilang faktual. Penelitian ini bertujuan hanya untuk membuat deskripsi atau uraian tentang sebuah peristiwa tanpa harus mengaitkannya dengan hubungan antarvariabel, dan hipotesis dari penelitian. 2. Penelitian ini dilakukan dengan survei karena itu penelitian deskriptif seringkali disebut sebagai penelitian survei. 3. Bersifat mencari informasi yang faktual dengan cara atau metode yang terperinci sehingga hasilnya pun menjadi lebih detail. 4. Mengidentifikasikan masalah yang sedang terjadi berdasarkan praktik-praktik yang sedang berlangsung di tempat dilakukannya penelitian. 5. Mendeskripsikan tentang objek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu dalam waktu yang bersamaan. Berdasarkan cirri-ciri penelitian deskriptif diatas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif memiliki sifat yang mendeskripsikan kejadian yang faktual tanpa harus mengkaitkan dengan hipotesis penelitian. Dan biasanya penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan survei, oleh karena itu seringkali penelitian ini disebut sebagai penelitian survei.Metode yang digunakan pada penelitian ini pun merupakan metode yang terperinci agar dapat menghasilkan informasi yang lebih detail. Mengidentifikasi atau mengelompokan masalah yang sedang terjadi berdasarkan pengamatan langsung ditempat dilakukannya penelitia, oleh karena itu penelitian deskriptif ini juga menuntut adanya keterlibatan dari peneliti secara langsung dalam melakukan pengamatan pada objek penelitian. 29 3.3 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan sebuah cara atau metode yang digunakan untuk memperoleh informasi akan suatu pengetahuan ilmiah dengan tujuan untuk menemukan hal-hal yang baru (Ruslan, 2010 : 24). Dari cara atau metode tersebut peneliti mendapatkan hasil untuk menegaskan teori yang berhubungan dengan penelitian. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa metode penelitian merupakan rangkaian cara atau langkah-langkah yang dilakukan peneliti secara terpola untuk menganalisis sebuah peristiwa dan mengaitkannya dengan sebuah teori yang digunakan dalam penelitian tersebut untuk memperoleh suatu informasi. Metode Penelitian yang dilakukan tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif merupakan jenis penelitian yang memiliki tanggapan dan jawaban yang kritis terhadap masalah yang dihadapi dalam melakukan penelitian kualitatif.Penelitian ini juga berhubungan dengan objek penelitian yang berupa manusia dan segala yang terkait dengan budayanya. Deskriptif kualitatif adalah penggambaran secara kualitatif fakta, data, atau objek material yang bukan berupa rangkaian angka melainkan berupa ungkapan bahasa atau wacana (apapun itu bentuknya) melalui interpretasi yang tepat dan sistematis (Wibowo, 2011 : 43). Dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu salah satu bentuk metode penelitian yang didasarkan pada data deskriptif yang berupa data lisan atau tulisan yang diperoleh dari subjek yang telah diamati. Metode penelitian deskriptif kualitatif merupakan metode analisis yang dilakukan dengan cara yang sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dengan metode deskriptif kualitatif akan memberikan gambaran secara sistematis tentang budaya organisasi yang ada di dalam organisasi BeritaSatu Media Holdings divisi marketing communication. 30 Seperti yang telah diketahui bahwa penelitian deskriptif kualitatif juga memiliki hubungan dengan objek penelitian yang berupa manusia dan segala yang terkait dengan budayanya. Untuk itu peneliti menggunakan metode ini dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan objek anggota organisasi yang ada pada divisi marcomm BeritaSatu Media Holdings dan segala jenis budaya organisasi yang terbentuk didalam divisi tersebut.Peneliti meyakini bahwa metode penelitian ini sangat cocok digunakan untuk meneliti budaya organisasi di dalam divisi marcomm BeritaSatu Media Holdings. 3.3.1 Ciri-ciri Penelitian Deskriptif Kualitatif Dalam penyusunan sebuah penelitian yang menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, bentuk laporan yang disajikan dituntut untuk memiliki cirri-ciri sebagai berikut: a. Data Penelitian diambil berdasarkan hasil pengamatan di tempat kejadian peristiwa dan juga dari hasil wawancara. b. Tidak menggunakan angka, akan tetapi melalui ungkapan bahasa secara lisan maupun tertulis. c. Hasil dapat ditulis dalam bentuk laporan yang tidak hanya berisi rangkaian kata atau uraian bahasa akan tetapi juga dapat melalui gambar. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Kegiatan atau proses dalam pengumpulan data terbilang sebagai langkah yang cukup penting dalam melakukan proses penelitian. Teknik Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini selain bertujuan untuk mempermudah dalam pengumpulan data bagi peneliti tetapi juga agar orang lain yang membaca penelitian ini dapat mengetahui dari mana saja sumber data yang di dapatkan oleh peneliti. Teknik atau metode pengumpulan data adalah cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data ini dilakukan di organisasi BeritaSatu Media Holdings pada divisi marketing communicationuntuk mendapatkan data 31 tentang budaya organisasi yang terjadi di dalamanya. (Kriyantono, 2012:63-64). Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Lapangan Dalam pengumpulan data, penelitian ini melakukan sebuah observasi lapangan di tempat objek penelitian yaitu BeritaSatu Media Holdings pada divisi marketing communication dengan mengamati fenomena budaya organisasi yang terjadi di sana. Observasi ini berlangsung selama praktek kerja lapangan pada divisi tersebut terhitung mulai tanggal 3 maret 2014 sampai 4 Juni 2014. Observasi sendiri memiliki arti sebagai suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan kemampuan panca indera manusia (Endraswara, 133:2006). Observasi lapangan ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsungterhadap segala bentuk kegiatan yang terjadi dalam sebuah organisasi atau tempat dilakukannya penelitian yang berkaitan dengan objek penelitian yaitu mengenai budaya mendapatkan organisasi kejelasan dengan mengenai data tujuan untuk yang ingin diperoleh untuk kelancaran proses penelitian itu sendiri. Observasi lapangan ini menjadi salah satu teknik pengumpulan data yang baik karena peneliti terlibat secara langsung dalam pengamatan sehingga tingkat keakuratan dari data yang diperoleh menjadi lebih meningkat. 32 2. Wawancara Mendalam Teknik pengumpulan data yang juga akan digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah wawancara mendalam yang akan dilakukan ke beberapa pekerja BeritaSatu Media Holdings divisi marcomm.Wawancara mendalam dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan informasi yang mendalam dari informan yang memiliki kredibilitas dan dapat dipercaya untuk memberikan informasi-informasi mengenai budaya organisasi yang ada pada divisi tersebut berupa lingkungan usaha, ritual, dan jaringan budaya. Dengan melakukan wawancaramendalam dengan daftar pertanyaan yang tersususn secara sistematis akan memungkinkan para narasumber untuk menceritakan tentang pengalaman mereka ketika mengalami budaya organisasi tersebut dan mengutarakan opini-opini mereka tentang budaya organisasi yang ada serta motivasi yang terbangun untuk bekerja lebih baik lagi demi organisasinya yaitu BeritaSatu Media Holdings dimana semua hal itu dipengaruhi oleh budayaorganisasi. Wawancara mendalam atau depth interview merupakan metode yang memungkinkan pewawancara bertanya kepada responden yang ingin diteliti.(West dan Turner, 2008:83). Wawancara mendalam memberikan pandangan bagi peneliti dalam mengolah data yang Berikut telah beberapa ia inipun peroleh dilakukan dari namapihakinternal para yang untuk informan. menjadi narasumber untuk pengumpulan data dari penelitian ini: a. EI (General Manager Communication) b. IS (Traffic and Promotion) c. MA (Marcomm Support of Marketing 33 Dalam melakukan penelitian ini jenis data yang digunakan oleh peneliti terdiri dari dua macam, diantaranya adalah: 1. Data Primer Data Primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus (Istijanto, 2 005 : 45). Data primer ini merupakan data mentah yang diolah kembali oleh peneliti yang bertujuan untuk membantu proses penelitian yang dilakukan, data ini didapatkan bukan melalui penacarian hasil penelitian yang telah ada sebelumnya. Dalam proses pengerjaannya, data primer di dapatkan oleh peneliti melalui hasil observasi lapangan yang dilakukan ketika peneliti melakukan kegiatan praktek kerja lapangan pada divisi marketing Holdings. communication Peneliti mengamati BeritaSatu bagaimana Media budaya organisasi yang terjadi didalam pihak internal dari divisi tersebut.Selain melakukan observasi lapangan data primer juga diperoleh berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan kepada beberapa pihak internal untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan penelitian ini. 2. Data Sekunder Data Sekunder merupakan data yang didapatkan atau diperoleh dari sumber kedua, data ini diperoleh dari datadata penelitian terdahulu yang telah ada seperti jurnaljurnal nasional dan internasional. Menurut pengertiannya data sekunder merupakan data-data kedua yang sudah ada, yang telah dikumpulkan sebelumnya untuk tujuan-tujuan yang tidak mendesak (Soegoto , 2008 : 118). Dalam proses pengerjaannya data sekunder ini diperoleh oleh peneliti 34 dari hasil pencarian tiga jurnal internasional dan dua jurnal nasional sebagai data pelengkap yang telah disesuaikan sebelumnya untuk penelitian ini, sementara itu data sekunder juga diperoleh peneliti dari buku-buku yang ada kaitannya dengan objek penelitian yaitu budaya organisasi, dan terakhir data sekunder diperoleh dari database yang ada di tempat penelitian yaitu BeritaSatu Media Holdings. Data sekunder ini nantinya bertujuan untuk melengkapi data-data primer yang telah ada serta mendukung keabsahan dari data primer itu sendiri. 3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan sebuah langkah yang harus dilakukan oleh peneliti untuk menganalisa, merubah, dan menguji kebenaran data yang ia miliki untuk melanjutkan proses penelitian. Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan model kualitatif, miles dan huberman menyatakan bahwa teknik analisis ini terdiri dari: 1. Reduksi Data(Data Reduction) Proses reduksi data melalui tahapan-tahapan seperti proses editing dimana peneliti mengelompokan dan meringkas data yang dimiliki, kemudian memilih, menyusun, dan mengeliminasi data-data yang tidak diperlukan atau tidak sesuai dengan penelitian. Peneliti setelah mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan dalam meneliti budaya organisasi pada divisi marcomm BeritaSatu Media Holdings baik itu yang berasal dari hasil wawancara dan sejumlah data- data pendukung seperti jurnal dan kutipankutipan dari buku, maka langkah selanjutnya yang diambil adalah mengedit dengan mengelompokan data-data tersebut dan kemudian memilih serta menyusun data-data 35 tersebut sehingga pada akhirnya dapat mengeliminasi datadata yang tidak diperlukan dalam penelitian ini. 2. Penyajian Data (Data Display) Dalam penyajian data, peneliti menyajikan data yang sudah dipilih dan disusun berupa uraian-uraian yang dikaitkan dengan teori yang digunakan pada penelitian.Selain berupa uraian, penyajian data disini pun dapat berbentuk diagram, atau gambar menunjukan keterkaitan antara satu gejala yang dengan gejala yang lainnya. Pada tahapan ini peneliti wajib untuk dapat memberikan gambaran tentang penelitiannya yaitu budaya organisasi yang terjadi pada divisi marketing communication BeritaSatu Media Holdings. Uraian-uraian yang telah dipilih dan disusun tersebut selanjutnya dikaitkan dengan teori yang digunakan pada penelitian untuk menguji kebenarannya. Selain uraian peneliti juga dapat menyajikan data dalam bentuk diagram yang menunjukan keterkaitan dengan fenomena budaya organisasi pada divisi tersebut. 3. Penarikan dan Pengujian Kesimpulan (Drawing and Verifying Conclusions) Pada dasarnya penarikan dan pengujian kesimpulan diimplementasikan pada prinsip mempertimbangkan pola-pola induktif data yang dengan ada pada penyajian data (display data)yang juga telah direduksi dalam bentuk laporan yang tersusun secara sistematis, sehingga pada tahap ini juga dapat diperoleh jawaban dari pemecahan masalah dalam fenomena penelitian. Di tahap yang ketiga ini peneliti menarik kesimpulan atas hasil yang diperoleh berdasarkan yang digunakan pada penelitian pengumpulandata ini dan setelah itu 36 kesimpulan diuji untuk mendapatkan sebuah jawaban dari fenomena budaya organisasi pada divisi marketing communication BeritaSatu Media Holding sebagai tempat dilakukannya penelitian. 3.6 Teknik Keabsahan Data Untuk memperoleh hasil data yang benar dan dapat dipercaya, maka diperlukan pengujian terhadap keabsahan data yang diperoleh pada proses penelitian. Teknik yang digunakan penulis untuk menguji keabsahan data dari penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik triangualisi. Triangulasi sendiri lebih kepada upaya untuk menunjukan bukti empirik untuk meningkatkan pemahaman terhadap realitas atau gejala yang diteliti. Karena itu, seringkali peneliti menemukan bahwa data dalam suatu penelitian kualitatif bersifat sejalan (consistent) ketika diuji dengan data yang lain, atau dapat menghasilkan data yang tidak sejalan (inconsistent), atau bahkan data-data tersebut sangatlah bertolak belakang (contradictory). Triangulasi adalah teknik keabsahan data yang dilakukan dengan cara nelihat suatu realitas dari berbagai sudut pandang atau prespektif, dari berbagai segi sehingga lebih kredibel dan akurat (Suparno, 2008 : 71). Menurut pengertian diatas bahwa triangulasi merupakan metode atau teknik pengumpulan data yang mengkombinasikan berbagai macam sudut pandang mengeneai penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Selain itu, triangulasi juga dapat dikatakan sebagai upaya untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks pengumpulan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan, dengan kata lain bahwa pihak peneliti dapat melakukan pengecekan kembali temuan-temuannya dengan cara membandingkan. Yaitu dengan melakukan empat jenis triangulasi. Empat jenis triangulasi tersebut adalah: 37 a. Triangulasi Sumber Data Triangulasi sumber membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Misalnya, membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara atau membandingkan apa yang dikatan oleh masyarakat umum dengan apa yang dikatan secara pribadi. b. Triangulasi Waktu Perubahan suatu proses dan perilaku manusia setiap waktu sering berubah-ubah. Artinya, periset perlu mengadakan observasi tak hanya satu kali.Sehingga dapat diperoleh semua data yang benar-benar aktual dari hasil observasi. c. Triangualsi Metode Triangulasi metode merupakan usaha pengecekan keabsahan data dan temuan riset, maka triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk memperoleh hal yang sama. d. Triangulasi Teori Triangulasi teori memanfaatkan dua atau lebih teori sebagai perbandingan untuk keperluan rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data secara lebih lengkap agar hasilnya lebih komperhensif. (Ruslan, 2010 :) Sementara yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi sumber data. Dimana peneliti memanfaatkan sejumlah data-data yang telah didapat dari observasi lapangan dan mewawancarai secara mendalam beberapa anggota organisasi untuk dimintai keterangan akan sudut pandang mereka terhadap budaya organisasi yang terjadi di divisi marcomm BeritaSatu Media Holdings, lalu hasil antara wawancara mendalam tersebut dan observasi lapangan dibandingkan untuk menguji kebenaran data yang telah diperoleh. Setelah itu peneliti membuat transcript wawancara terstruktur yang berasal dari hasil wawancara mendalam kepada informan-informan yang telah dipilih berdasarkan kualifikasi tertentu untuk ditanyakan kembali kepada para informan 38 tersebut apakah yang dituliskan oleh peneliti benar sesuai dengan yang dimaksud oleh infroman atau narasumber. Hal tersebut dilakukan agar tidak timbul adanya perbedaan interpretasi dari peneliti dan juga para informan, sehingga data yang dihasilkan adalah valid.