Prodi Ekonomi Pembangunan Jawab Kebutuhan Zaman

advertisement
Prodi Ekonomi Pembangunan
Jawab Kebutuhan Zaman
UNAIR NEWS – Apakah kamu pernah membayangkan ketika kuliah di
ilmu sosial lantas begitu saja melepaskan hitung-hitungan
matematis? Atau kamu menyukai hitung-hitungan matematis dengan
diimbuhi paparan-paparan teori? Atau bisa jadi, kamu ingin
mendalami pengetahuan tentang perekonomian negara bahkan
internasional?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tadi akan terjawab apabila
kamu memilih melanjutkan studi strata satu di Ekonomi
Pembangunan. Begitulah yang dikatakan oleh kepala departemen
yang sekaligus merangkap pelaksana tugas koordinator prodi S-1
Ekonomi Pembangunan Dr. Muryani, S.E., M.Si., MEMD.
Muryani mengungkapkan, rumpun Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang
unik karena berada di antara kelompok Ilmu Sosial dan Ilmu
Alam. “Dibilang eksakta karena di situ ada matematika dan
statistik. Dibilang murni sosial juga tidak bisa karena
eksaktanya juga banyak,” tutur Muryani ketika ditemui di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga.
Di prodi S-1 Ekonomi Pembangunan, mahasiswa dibebaskan untuk
memilih lima peminatan yang masing-masing memiliki konsentrasi
materi pembelajarannya masing-masing. Yakni, ekonomi moneter,
ekonomi perencanaan, ekonomi internasional, ekonomi
lingkungan, dan ekonomi publik.
Sejauh ini, peminatan ekonomi moneter menjadi pilihan favorit
mahasiswa. Muryani mengungkapkan, lapangan kerja yang relatif
bergengsi menjadi salah satu penarik minat. Sejumlah lulusan
S-1 Ekonomi Pembangunan meraih posisi strategis di instansi
perbankan maupun pemerintahan.
Di rumpun ekonomi moneter, mahasiswa bisa belajar banyak
tentang regulasi perbankan, kebijakan moneter pemerintah, Bank
Indonesia, maupun inflasi ekonomi.
Selain ekonomi moneter, mahasiswa bisa memilih ekonomi
perencanaan. “Ekonomi perencanaan adalah ilmu yang memberikan
kontribusi perencanaan kepada pemerintah daerah maupun pusat
untuk pemerataan pembangunan,” terang Muryani.
Bila mahasiswa cenderung tertarik dengan perdagangan lintas
negara, mahasiswa bisa memilih peminatan ekonomi
internasional. Dalam ekonomi internasional, mahasiswa bisa
belajar banyak tentang keuangan internasional, hingga
kebijakan perdagangan internasional.
Persoalan di bidang energi juga turut dipelajari oleh
mahasiswa yang memilih minat ekonomi lingkungan. “Menurut
saya, ini adalah ilmu yang menjadi tren di masa depan karena
persoalan lingkungan dihadapi oleh seluruh dunia. Jadi, akan
selalu in,” tutur Muryani yang juga penulis artikel “The
Negative Impact of Avian Flu on Economy” dalam Asian Social
Economic Journal tahun 2014.
Di rumpun peminatan ekonomi publik, mahasiswa belajar banyak
tentang persoalan yang menyangkut keuangan negara, seperti
ekonomi kelembagaan.
Mengikuti perkembangan zaman
Agar selalu responsif dengan perkembangan zaman, para pengajar
di Departemen Ilmu Ekonomi juga melakukan redesain kurikulum.
Mulai tahun ajaran baru 2017, mahasiswa bisa memilih dan
mengikuti empat mata kuliah baru. Keempatnya adalah ekonomi
kemaritiman, ekonomi kesehatan, ekonomi politik, dan ekonomi
strategi.
“Kami ini mengikuti perkembangan jaman. Selalu memperhatikan
permasalahan-permasalahan di masyarakat yang relevan. Relevan
itu maksudnya yang muncul dan menjadi tren,” tutur Ketua
Departemen Ilmu Ekonomi FEB UNAIR.
“Mata kuliah Ekonomi Kemaritiman itu akan mensinkronkan dengan
program negara. Kita (Indonesia) akan mengacu pada poros
maritim. Kedua, Ekonomi Kesehatan. Ke depan, diprediksi
masyarakat akan tambah makmur tetapi penyakit yang kaitannya
dengan perekonomian itu erat. Mungkin orang itu semakin makmur
tetapi muncul obesitas,” imbuh Muryani.
“Ketiga, Ekonomi Politik. Mengingat keputusan-keputusan
politik berdampak pada kondisi perekonomian. Mahasiswa maupun
masyarakat dapat wawasan tentang ilmu Ekonomi Politik.
Keempat, adalah Ekonomi Strategi. Ekonomi Strategi berkaitan
dengan bisnis. Walaupun Ilmu Ekonomi, orang harus memiliki
wawasan bisnis yang di mana itu jadi core manajemen. Siapa
tahu nanti dia kalau lulus tidak harus apply ke pemerintahan
tetapi bisa berwirausaha,” pungkasnya.
Penulis: Defrina Sukma S
Editor: Nuri Hermawan
Download