Magister Sains Farmasi Lampiran I Fakultas

advertisement
Dokumen Kurikulum 2013-2018
Program Studi : Magister Sains Farmasi
Lampiran I
Fakultas : Sekolah Farmasi
Institut Teknologi Bandung
Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan
Institut Teknologi Bandung
Kode Dokumen
Total Halaman
Kur2013-S2 Sains Farmasi
107 Halaman
Versi
12082013
12 Agustus 2013
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
FA 5141 FARMAKOLOGI MOLEKULER
FA 5264 FARMAKOTERAPI
FA 6345 PATOFARMAKOLOGI -TOKSIKOLOGI KLINIK
FA 6346 METODE FARMAKOLOGI – TOKSIKOLOGI LANJUT
FA 5243 FARMAKOLOGI MOLEKULAR LANJUT
FA 5262 INTERAKSI OBAT
FA 6347 FARMAKO-EPIDEMIOLOGI
FA 5161 FARMASI KLINIK 1
FA 5263 FARMASI KLINIK 2
FA 5165 PRODUK BIOMEDIS
FA 5242 IMUNOLOGI MOLEKULER
FA 6367 NUTRISI KLINIS
FA 6368 MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
FA 6369 PARASITOLOGI KLINIS
FA XXXX FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI LANJUT
FA 5244 FARMAKOLOGI BAHAN ALAM
3
5
8
11
13
16
18
21
23
25
27
29
31
33
35
37
17.
18.
19.
20.
21.
FA 5121 METODE PEMISAHAN SENYAWA BAHAN ALAM
FA 5222 BAHAN ALAM
FA 5223 IDENTIFIKASI DAN PENENTUAN STRUKTUR BAHAN ALAM
FA 5224 PRODUKSI & STANDARDISASI BAHAN ALAM
FA 5226 BIOTEKNOLOGI TANAMAN OBAT
39
41
43
45
47
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
FA 5001 PENGEMBANGAN OBAT
49
FA 5111 METODE ANALISIS FARMASI FISIKOKIMIA
53
FA 5213 DESAIN OBAT BERBASIS KOMPUTASI
55
FA 5214 ANALISIS DAN EVALUASI KEAMANAN MAKANAN
58
FA 5216 MIKROBIOLOGI OBAT DAN MAKANAN
62
FA 5217 METODE ENZIMOLOGI
66
FA 6318 ANALISIS KOSMETIK , PERBEKALAN KESEHATAN DAN RUMAH TANGGA 68
FA 6319 Disain Senyawa Bioaktif
69
Analisis Senyawa Toksik
71
FA 5232 BIOFARMASI
74
FA 5233 PENGEMBANGAN BENTUK SEDIAAN OBAT
76
FA 5235 KINETIKA KIMIA DAN STABILITAS OBAT
78
FA 5234 FARMAKOKINETIKA
81
FA 6338 FORMULASI OBAT SUKAR LARUT AIR
83
FA 6339 Sains Polimer
85
FA 5236 NOVEL COSMETICS AND DELIVERY SYSTEM
87
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
FA 5151 MATA KULIAH GENETIKA MOLEKUL
FA 5254 BIOTEKNOLOGI MOLEKULER
FA 5255 BIOINFORMATIK
FA 5356 METODE ANALISIS BERBASIS MOLEKULER
FA 5152 STRUKTUR DAN FUNGSI SEL MIKROBA DAN VIRUS
FA 5253 PATOGENESIS MOLEKULAR
FA 5357 IMUNOBIOTEKNOLOGI
90
93
96
98
101
103
106
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 2 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
KURIKULUM ITB 2013-2018 – PROGRAM PASCA SARJANA (S2)
Program Studi S2 Sains dan Teknologi Farmasi
Sekolah Farmasi
Silabus dan Satuan Acara Pengajaran (SAP)
Farmakologi Molekuler
1. FA 5141 FARMAKOLOGI MOLEKULER
Kode Matakuliah:
FA 5141
Bobot sks:
3 SKS
Semester:
I
KK / Unit Penanggung
Jawab: Farmakologi
dan Farmasi Klinik
Sifat:
Wajib Prodi
Farmakologi Molekuler
Nama Matakuliah
General Molekuler Pharmacology
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Pustaka
Pengertian dan prinsip dasar kerja obat, tipe kerja obat, hubungan struktur dan aktivitas obat, faktor
pengaruh terhadap kerja obat, pengertian dan topografi reseptor obat, mekanisme kerja obat pada reseptor
obat, analgetika, anestesi local, antihistamin, kolinergik-adregenik, diuretika, obat steroid, fenotiazin dan
MAO inhibitor.
Definition and basic principles of drug action, the type of drug, the relationship of structure and activity of t he drug, the factors on
drug action, understanding and topography of drug receptors, mechanisms of drug action on drug receptors of analgesics, local
anesthetics, antihistamines, cholenergik , adrenergic, blockers, diuretics, steroids, phenotiazin and MAO inhibitors.
Kuliah dimulai dengan tata cara perkuliahan dan kontrak kuliah, introduksi farmakologi, tingkatan kajian
farmakologi, mekanisme umum kerja obat, konsep reseptor obat, faktor berpengaruh terhadap kerja obat,
kajian beberapa reseptor spesifik obat (antihistamin, steroid, diuretika, analgetika, anestesi local,
kolinergik-adrenergikm MAO inhibitor dan fenotiazin).
Lecture begins with the procedure and lecturer contract, introduction of pharmacology, pharmacologic level studies , a common
mechanism of drug action, the concept of drug receptors, drug receptors topography, impact factor of drugs , drug action with
some specific drug receptors (antihistamines, steroids, diuretics, analgesics, local anesthesia, kholenergik -, adrenergic, MAO
inhibitors and phenothiazines).
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian obat dan reseptor obat serta interaksi obat dan
reseptor dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Tugas dan diskusi/pembahasannya.
1.
2.
3.
4.
Karolkovas, A., Essentials of Molecular Pharmacology, John Wiley & Sons, Inc, Michigan, 1970.
Kenakin, T.P., Pharmacology in Drug Discoery, 1 st ed., Elsevier, Academic Press, Tokyo, 2012
Kenakin,T.P., Molecular Pharmacology : A Short Course, Blackwell Science,
Luellman,H.,A., Ziegler, K. Mohr and D. Bieger, Color Atlas of Pharmacology, Thieme, Stuttgart,
2000.
5. Mycek, M. J., R. A. Harvey, P. C. Champe, Pharmacology, 2 n ed., Lippincott-Raven, Philadelphia,
1997.
6. Patrick, G. L., An Introduction to Medicinal chemistry. Oxford Univ. Press, Tokyo, 1994.
Panduan Penilaian
Dilakukan dengan ujian tulis, tugas topik tertentu dan dikusi.
Catatan Tambahan
Dosen pemberi kuliah di harapkan dapat mengimprovisasi materi kuliah yang berkaitan dengan masalah
aktual dan perkembangan ilmu bidang terkait
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
Mg#
Topik
Sub Topik
-
1
Pendahuluan
2
Tipe kerja obat
-
3
Pengaruh sifat fisiko
kimia terhadap efek obat
-
Pengantar farmakologi
molekular
Jenis – jenis reseptor
Nasib obat dalam tubuh
Aspek farmakodinami
Hubungan struktur dan
aktivitas
Struktur obat spesifik dan
non spesifik
Faktor yang berkaitan
Capaian Belajar Mahasiswa
Sumber Materi
Memahami kerja obat dalam
tubuh dan faktor yang
mempengaruhinya.
Pustaka 1,2,3 dan 5
Memahami tipe kerja obat,
pengaruh gugus spesifik terhadap
peningkatan atau penurunan kerja
obat.
Pustaka 1,2,3 dan 5
Memahami pengaruh sifat fisiko
kimia senyawa terhadap khasiat
Pustaka 1,3 dan 4
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 3 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
4
Pengaruh sifat fisiko
kimia terhadap efek obat
5
Mekanisme kerja obat
-
6
Topografi reseptor
7
Reseptor analgetik
8
Evaluasi belajar mengajar
9
Reseptor anestetika lokal
10
Reseptor kolinergik
11
Reseptor adregenik
12
Reseptor histamin dan
antihistamin
13
Reseptor MAOI
14
Reseptor fenotiazin
15
Reseptor steroid,
serotonim dan diuretik
16
Evaluasi belajar mengajar
dengan aktivitas biologi
Kelarutan
Koefisian partisi
Transfer muatan
Tipe ikatan
Interaksi hidrofobik
Ikatan Van der Waals
Prinsip mekanisme kerja
Kerja obat terhadap enzim
Mekanisme sifat
kombinasi obat
antagonisme
obat
Memahami pengaruh sifat fisiko
kimia senyawa terhadap khasiat
obat
Pustaka 1,3 dan 4
Memahani mekanisme kerja obat
terhadap enzim, reseptor dan
interaksi kombinasi obat.
Pustaka 1,2,3 dan 5
Reseptor spesifik
Memahami tipe dan bentuk
bentuk reseptor dan tempat
interaksinya
Pustaka 2,3 dan 4
Memahami kerja obat
analgetik
Memahami kerja obat analgetik
Pustaka 1,2,3 dan 5
Ujian Tengah Semester (UTS)
Interaksi anestetika lokal
dengan reseptor, faktor yang
mempengaruhi efek.
Interaksi senyawa kolinergik
dengan reseptor, faktor yang
mempengaruhi efek
Interaksi senyawa
simpatomimetik dengan
reseptor, faktor yang
mempengaruhi efek.
Interaksi histamin dan
antihistamin dengan reseptor,
faktor yang mempengaruhi
efek.
Interaksi MAOI dengan
reseptor, faktor yang
mempengaruhi efek.
Interaksi fenotiazin dengan
reseptor, faktor yang
mempengaruhi efek.
Interaksi steroid, senyawa
serotonergik dan diuretik
dengan reseptor, faktor yang
mempengaruhi efek.
Memahami kerja obat anestetika
lokal.
Pustaka 2,3,4 dan 6
Memahami kerja obat kolinergik.
Pustaka 2,3,4 dan 6
Memahami kerja obat adregenik.
Pustaka 2,3,4 dan 6
Memahami kerja obat
antihistamin.
Pustaka 1,2,3 dan 5
Memahami kerja obat golongan
MAOI.
Pustaka 2,3,4 dan 6
Memahami kerja obat golongan
fenotiazin.
Pustaka 2,3,4 dan 6
Memahami kerja obat golongan
steroid, diuretik dan senyawa
serotonergik.
Pustaka 1,2,3 dan 5
Ujian Akhir Semester (UAS)
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 4 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
2. FA 5264 FARMAKOTERAPI
Kode Kuliah:
FA 5264
Bobot SKS:
3 SKS
Semester :
II
KBK/Bidang Keahlian:
Farmakologi dan
Toksikologi
Sifat:
Pilihan
Farmakoterapi
Nama Matakuliah
Pharmacotherapy
Pengertian farmakoterapi, mengevaluasi regimen dosis untuk setiap kasus khusus pada farmakoterafi sistem
syaraf, sistem ekskresi, sistem kardiovaskular, sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem endokrin,
sistem muskuloskeletal, penyakit autoimun, penyakit infeksi; kanker; patofisiologi dan pemilihan obat untuk
masing-masing penyakit; dan evaluasi penggunaan beberapa obat pada beberapa kasus.
Understanding pharmacotherapy, evaluation of dose regimen for special case on pharmacotherapy including
system of nervous, excretion, cardiovascular, digestive, respiration, endocrine, musculoskeletal,
autoimmune disorders, infectious disease, cancer, pathophysiology and drug of choice for respective
diseases and evaluation of several drug use in several cases.
Uraian mengenai penyakit, prevalensi, etiologi, patofisiologi dan terapi non-farmakologi dan farmakologi
serta pemilihan terapi dan obat untuk penyakit-penyakit system syaraf, sistem ekskresi, sistem
kardivaskular, sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem endokrin dan sistem muskuloskeletal, penyakit
autoimun, penyakit infeksi, kanker dan evaluasi penggunaan beberapa obat pada beberapa kasus.
Dalam proses pembelajaran, mahasiswa mempresentasikan tugas-tugas mereka disertai dengan pembahasan
kasus-kasus di lapangan dan evaluasi terapinya. Metode pembelajaran menggunakan sistem semi PBL
(Problem Based Learning).
Explanation about diseases, prevalence, etiology, pathophysiology and non-pharmacological and
pharmacological therapies as well as treatment and drug of choices for diseases of nervous, excretion,
cardiovascular, digestive, respiration, endocrine, musculoskeletal systems, autoimmune disorders, infectious
disease, cancer, and evaluation of several drug use in several cases.
In learning process, students present their tasks including reviews real cases and evaluation of their
therapies. Learning method uses semi-problem based learning (PBL) system.
Mahasiswa memahami dan mampu mengevaluasi regimentasi dosis yang tepat dengan memperhatikan
penyebab penyakit, efektivitas dan keamanan obat untuk setiap kasus khusus pada farmakoterafi system
syaraf, sistem ekskresi, sistem kardivaskular, sistem penceranaan, sistem pernafasan, sistem endokrin,
sistem muskuloskeletal, penyakit autoimun, penyakit infeksi; kanker; patofisiologi dan pemilihan obat untuk
masing-masing penyakit; dan evaluasi penggunaan beberapa obat pada beberapa kasus.
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Pustaka
1.
Dipiro, J.T., Talbert, RI., and Yen, G.C., 1997. Pharmacotherapy; A Pathophysiologic Approach, 3rd. .
ed., Appleton & Lange. Stamford.
2.
Herfindal, E.T., and Gourley. D.R., 2000. Textbook of Therapeutics. Drug and Discase
Management.7th.ed., Lippincot & Williams. Philadelphia.
3.
O Graddy, F., Lambert, H.P., Finch, R.G., and Greenwood,D., 1997. Antibiotic and Chemotherapy:
Anti-infective agents and their use in therapy, 7th. Ed., Churchill. Livingstone.
Schwinghammer, T.L.,2002 Pharmacotherapy Casebook: A Patient Focused Approach, 5th. Ed.,
McGraw-Hill Companies, New York.
4.
Penilaian diambil berdasarkan nilai ujian UTS dan UAS, presentasi, diskusi, dan pembuatan laporan
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
Mg #
1
2
Topik
Pengantar Kuliah
Epilepsi
Sub Topik



Tata cara perkuliahan
Silabus dan tujuan perkuliahan
Tinjauan peran farmakoterapi
dalam rumpun ilmu farmakologi
dalam membentuk keahlian di
bidang farmasi klinin
Definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko,
komplikasi dan diagnosa penyakit
epilepsi.
Berbagai bentuk terapi farmakologi
dan non-farmakologi penyakit
epilepsi serta pemilihan terapi dan
Capaian Belajar Mahasiswa
Memahami tata cara, isi dan tujuan kuliah
serta peran farmakoterapi dalam
membentuk keahlian di bidang farmasi
klinis
Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
penyakit epilepsi serta memahami lebih
dalam yang menyangkut definisi,
patogenesis, etiologi, manifestasi klinis,
faktor resiko, komplikasi dan diagnosa
epilepsi. Mengerti dan memahami jenisjenis terapi dan pemilihan terapi dalam
Pustaka
yang
relevan
1-4
1-4
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 5 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg #
Topik
Sub Topik
evaluasi keberhasilan terapi.
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Angina Pektoris,
Infark Miokardiak
Gangguan koagulasi
Gangguan kelenjar
pituitari
Asma dan obstruksi
paru
Inflammatory Bowel
Disease (IBD) dan
Inflammatory Bowel
Syndrome (IBS)
Rheumatoid arthritis
TB
Infeksi saluran urin
dan prostatitis
Definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko,
komplikasi dan diagnosa penyakit
angina pektoris dan infark
miokardiak.
Berbagai bentuk terapi farmakologi
dan non-farmakologi penyakit
angina pektoris dan infark
miokardiak serta pemilihan terapi
dan evaluasi keberhasilan terapi.
Definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko,
komplikasi dan diagnosa penyakit
gangguan koagulasi.
Berbagai bentuk terapi farmakologi
dan non-farmakologi penyakit
gangguan koagulasi serta pemilihan
terapi dan evaluasi keberhasilan
terapi.
Definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko,
komplikasi dan diagnosa penyakit
gangguan kelenjar pituitari.
Berbagai bentuk terapi farmakologi
dan non-farmakologi penyakit
gangguan kelenjar pituitari serta
pemilihan terapi dan evaluasi
keberhasilan terapi.
Definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko,
komplikasi dan diagnosa penyakit
asma dan obstruksi paru
Berbagai bentuk terapi farmakologi
dan non-farmakologi penyakit asma
dan obstruksi paru serta pemilihan
terapi dan evaluasi keberhasilan
terapi.
Definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko,
komplikasi dan diagnosa penyakit
IBD (Inflammatory Bowel Disease)
dan IBS (Inflammatory Bowel
Syndrome)
Berbagai bentuk terapi farmakologi
dan non-farmakologi penyakit IBD
dan IBS serta pemilihan terapi dan
evaluasi keberhasilan terapi.
UTS
Definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko,
komplikasi dan diagnosa penyakit
rhematoid arthritis.
Berbagai bentuk terapi farmakologi
dan non-farmakologi penyakit
rheumatoid arthritis serta pemilihan
terapi dan evaluasi keberhasilan
terapi.
Definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko,
komplikasi dan diagnosa penyakit
TB.
Berbagai bentuk terapi farmakologi
dan non-farmakologi penyakit TB
dan pemilihan terapi dan evaluasi
keberhasilan terapi.
Definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko,
komplikasi dan diagnosa infeksi
saluran urin dan prostatitis.
Berbagai bentuk terapi farmakologi
Capaian Belajar Mahasiswa
kasus khusus serta dapat mengevaluasi hasil
terapi.
Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
penyakit angina pektoris dan infark
miokardiak serta memahami lebih dalam
yang menyangkut definisi, patogenesis,
etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko,
komplikasi dan diagnosa angina pektoris
dan infark miokardiak.
Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
penyakit gangguan koagulasi
serta memahami lebih dalam yang
menyangkut definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi
dan diagnosa gangguan koagulasi.
Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
penyakit gangguan kelenjar pituitari serta
memahami lebih dalam yang menyangkut
definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi
klinis, faktor resiko, komplikasi dan
diagnosa gangguan kelenjar pituitari.
Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
penyakit asma dan obstruksi paru serta
memahami lebih dalam yang menyangkut
definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi
klinis, faktor resiko, komplikasi dan
diagnosa asma dan obstruksi paru.
Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
penyakit IBD (Inflammatory Bowel
Disease) dan IBS (Inflammatory Bowel
Syndrome)
serta memahami lebih dalam yang
menyangkut definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi
dan diagnosa IBD (Inflammatory Bowel
Disease) dan IBS (Inflammatory Bowel
Syndrome).
Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
penyakit rheumatoid arthritis serta
memahami lebih dalam yang menyangkut
definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi
klinis, faktor resiko, komplikasi dan
diagnosa rheumatoid arthritis.
Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
penyakit TB serta memahami lebih dalam
yang menyangkut definisi, patogenesis,
etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko,
komplikasi dan diagnosa TB.
Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
infeksi saluran urin dan prostatitis serta
memahami lebih dalam yang menyangkut
definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi
klinis, faktor resiko, komplikasi dan
Pustaka
yang
relevan
1-4
1-4
1-4
1-4
1-4
1-4
1-4
1-4
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 6 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg #
12
13
14
15
16
Topik
AIDs/HIV
Limfoma
Leukemia
Gagal ginjal akut dan
kronis
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
dan non-farmakologi infeksi saluran
urin dan prostatitis serta pemilihan
terapi dan evaluasi keberhasilan
terapi.
Definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko,
komplikasi dan diagnosa penyakit
AIDs/HIV.
Berbagai bentuk terapi farmakologi
dan non-farmakologi penyakit
AIDs/HIV serta pemilihan terapi
dan evaluasi keberhasilan terapi.
diagnosa infeksi saluran urin dan prostatitis.
Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
penyakit AIDs/HIV serta memahami lebih
dalam yang menyangkut definisi,
patogenesis, etiologi, manifestasi klinis,
faktor resiko, komplikasi dan diagnosa
AIDs/HIV.
Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
penyakit limfoma serta memahami lebih
dalam yang menyangkut definisi,
patogenesis, etiologi, manifestasi klinis,
faktor resiko, komplikasi dan diagnosa
limfoma.
Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
leukemia serta memahami lebih dalam yang
menyangkut definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi
dan diagnosa leukemia.
Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
penyakit gagal ginjal akut dan kronis serta
memahami lebih dalam yang menyangkut
definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi
klinis, faktor resiko, komplikasi dan
diagnosa gagal ginjal akut dan kronis.
Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
Definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko,
komplikasi dan diagnosa penyakit
limfoma.
Berbagai bentuk terapi farmakologi
dan non-farmakologi penyakit
limfoma serta pemilihan terapi dan
evaluasi keberhasilan terapi.
Definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko,
komplikasi dan diagnosa leukemia.
Berbagai bentuk terapi farmakologi
dan non-farmakologi penyakit
leukemia serta pemilihan terapi dan
evaluasi keberhasilan terapi.
Definisi, patogenesis, etiologi,
manifestasi klinis, faktor resiko,
komplikasi dan diagnosa penyakit
gagal ginjal akut dan kronis.
Berbagai bentuk terapi farmakologi
dan non-farmakologi penyakit gagal
ginjal akut dan kronis serta
pemilihan terapi dan evaluasi
keberhasilan terapi.
UAS
Pustaka
yang
relevan
1-4
1-4
1-4
1-4
U
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 7 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
3. FA 6345 PATOFARMAKOLOGI -TOKSIKOLOGI KLINIK
Kode Kuliah: FA 6345
Kredit :
2 SKS
Semester :
Bidang pengutamaan:
Kategori:
III
Farmakologi Toksikologi dan
Pilihan
Farmasi Klinik
Sifat kuliah
Kuliah
Course Title (Indonesian)
Patofarmakologi -Toksikologi Klinik
Course Title (English)
Pathopharmacology - Clinical Toxicology
Silabus ringkas
Prinsip dasar toksikologi, induksi patologi karena obat dan masalah penggunaan obat pada kondisi
patologi selektif. Pembahasan kasus keracunan meliputi : penanganan keracunan umum, mekanisme
toksisitas zat kimia, spesifik dan obat serta penanganan keracunan khusus. Sementara kasus
patofarmakologi meliputi penggunaan obat pada beberapa kondisi khusus dan gangguan organ dan
system
Basic principles of clinical toxicology, drug induced disease and drug use problem in selective pathology
condition. Discussion on ; general treatment for poisoning, mechanisms of specific drug and chemical
toxicities. While pathopharmacology cases including : drug use in specific condition and organ system
disorders.
Silabus Lengkap
Kuliah ini membahas prinsip dasar toksikologi, induksi patologi karena obat dan masalah penggunaan
obat pada kondisi patologi selektif. Pembahasan kasus keracunan meliputi : penanganan keracunan
umum, mekanisme toksisitas zat kimia, spesifik dan obat serta penanganan keracunan khusus meliputi
alcohol, aldehid, senyawa nitrat, nitrit, sianida, pestisida, logam berat. Sementara kasus patofarmakologi
meliputi ; anomali genetik, patologi sistem biotransformasi (hati dan enzim), obat pada geriatric,
pediatri, kehamilan dan janin, ibu menyusui, kondisi gizi buruk, kondisi gagal ginjal, gangguan
endokrin, gangguan saluran urin, gangguan kardiovaskular dan gangguan darah,
This subject discusses basic principles of clinical toxicology, drug induced disease and drug use problem
in selective pathology condition. Discussion on ; general treatment for poisoning, mechanisms of
specific chemical toxicities including alcohol, aldehyde, nitrate, nitrite, cyanide, pesticides, heavy metal.
While pathopharmacology cases including : genetic anomaly, pathology of biotransformation (liver and
enzyme), drug for geriatric, paediatric, pregnant women and foetus, malnutrition, renal insufficiency,
endocrine disorder, urinary tract disorder, cardiovascular disorder and blood disorder
Goals (TIU)
Memahami jenis obat toksik, mekanisme terjadinya toksisitas di dalam tubuh di dalam tubuh dan
mengetahui cara menangani keracunan senyawa kimia termasuk obat serta memahami toksisitas obat
pada kondisi khusus dan patologi selektif.
Luaran (Outcomes)
Penguasaan materi patofarmakologi - toksikologi klinik dengan baik akan berdampak pada:
 Mahasiswa dapat menjadi informan di masyarakat mengenai keracunan, yang akan mengurangi
kasus-kasus keracunan, terutama oleh obat
 Pengembangan senyawa antidote keracunan maupun pengembangan obat yang aman
 Pemilihan obat pada kondisi khusus dan patologi selektif
 Memprediksi terjadinya induksi penyakit akibat penggunaan obat
 Penurunan morbiditas maupun mortalitas akibat keracunan dan penggunaan obat pada kondisi
khusus
Catatan
Topik-topik dalam studi kasus dapat berubah disesuaikan dengan topik-topik aktual dan kebutuhan
mahasiswa
Related courses
References/Bibliography
Tisdale,J.E., D.A. Miller, Drug-Induced Diseases, American Society of Health-System Pharmacist,
Bethesda-Maryland, USA, 2005.
Gossel TA, Bricker JD, Principles of Clinical Toxicology, Raven Press, latest edition
Olson KR, Poisoning and Drug Overdose, Appleton & Lange, latest edition
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 8 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
MINGGU
TOPIK
SUB TOPIK
TUJUAN INSTRUKSIONAL
KHUSUS
1
2
3
Pendahuluan
Pengertian toksikologi cabang ilmu toksikologi,
Memahami dan mampu
kriteria toksik, penyebab keracunan, faktor yang
menerangkan ruang lingkup
mempengaruhi toksisitas: rute pemberian, dosis,
toksikologi klinik, factor yang
metabolit toksik, genetik, kelamin, usia, faktor
mempengaruhi toksisitas dalam
lingkungan
tubuh
Penanganan keracunan
Metode reduksi absorpsi, peningkatan eliminasi,
Memahami teknik-teknik
umum
penggunaan antidot spesifik
penanganan keracunan
Alkohol, glikol, aldehid
Alkohol, glikol: mekanisme keracunan manifestasi
Mampu menerangkan
klinik, penanganan keracunan, studi kasus dan
mekanisme keracunan alcohol,
diskusi
glikol, aldehid serta
ACU
AN
2, 3
2, 3
2, 3
penanganannya
4
Senyawa nitrit, nitrat,
sianida
Mekanisme keracunan nitrit, nitrat, sianida,
menifestasinya serta penanganan keracunan, studi
kasus dan diskusi
Mampu menerangkan
2, 3
mekanisme keracunan nitrit,
nitrat dan sianida serta
penanganannya
5
Pestisida
Mekanisme keracunan pestisida klororganik dan
fosfatorganik, manisfestasi klinik, penanganan
keracunan, studi kasus dan diskusi
Mampu menerangkan
2, 3
mekanisme keracunan pestisida
serta penanganannya
6
Arsen, merkuri, timbal, besi,
tembaga.
Mekanisme keracunan logam berat seperti arsen,
merkuri, timbal, besi dan tembaga, manisfestasi
klinik, penanganan keracunan, studi kasus dan
diskusi
Mampu menerangkan
2, 3
mekanisme keracunan logam
berat seperti arsen, merkuri,
timbal, besi dan tembaga
asetosal, asetaminofen,
ibuprofen, serta penanganannya
7
8
Pengertian patofarmakologi
dan drug induced diseases
patofarmakologi pada
anomali genetik
UJIAN TENGAH SEMESTER
Definisi dan pengertian patofarmakologi dan drug
induced disease , masalah penggunaan pada kondisi
selektif Toksisitas obat pada kondisi selektif .
Pengertian anomali genetic, jenis-jenis anomali
genetic serta penggunaan obat pada anomaly
genetik
Mampu menjelaskan definisi
1, 2
serta pengertian
patofarmakologi dan
toksikologi.
Mampu menjelaskan efek obat
yang dapat merugikan pada
berbagai anomali genetik
9
Patofarmakologi pada
kondisi kelainan
Etiologi, insufisinsi dan gangguan hati, penyebab
gangguan hati, indukstor enzim dan inhibitor enzim,
studi kasus
biotransformasi
Mampu menjelaskan etiologi
dan patofisiologi sistem enzim
1, 2,
3
dan hati serta obat yang
menginduksi atau menginhibisi
enzim serta dampaknya.
10
Patofarmakologi pada
kondisi gizi buruk dan
Keadaan malnutrisi dan malgizi. Efek yang
disebabkan penggunaan obat pada kasus malnutrisi
dan malgizi
malgizi
Mampu menjelaskan efek dan
toksisitas obat pada keadaan
malnutrisi dan malgizi .
Mampu melakukan pemilihan
obat pada keadaan malnutrisi
dan malgizi
11
Patofarmakologi pada
kondisi usia lanjut (geriatri)
dan anak-anak (pediatri)
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan
sifat obat farmakologi karena pengaruh usia.
Patofarmakologi pada penggunaan obat pada lansia
dan anak-anak
Mampu menjelaskan Faktor-
1
faktor yang berpengaruh
terhadap perubahan sifat obat
farmakologi karena pengaruh
usia. Patofarmakologi pada
penggunaan obat pada lansia
dan anak-anak
12
Patofarmakologi pada
kondisi kehamilan dan
menyusui
Masalah obat-obatan pada kondisi hamil dan
menyusui. Efek yang merugikan akibat pemakaian
obat-obatan pada kondisi menyusui
Mampu menjelaskan efek dan
toksisitas obat pada kondisi ibu
hamil dan menyusui.
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 9 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
1
Mampu melakukan pemilihan
obat pada kondisi kehamilan
dan meyusui
13
Patofarmakologi sistem
kardiovaskular dan darah
Efek patologi obat pada sistem kardiovaskular dan
darah. Efek yang merugikan akibat pemakaian obat
gol kardiovaskular dan darah
Mampu menjelaskan efek dan
1,2
toksisitas obat pada sistem
kardio- vaskular dan darah.
Mampu melakukan pemilihan
obat pada kondisi kelainan
kardio- vaskular dan darah
14
Patofarmakologi sal urin
dan kondisi gagal ginjal
Efek patologi obat pada sistem urin dan kondisi
gagal ginjal. Efek yang merugikan akibat
pemakaian obat untuk gangguan saluran urin.
Mampu menjelaskan efek dan
1,2
toksisitas obat pada sistem urin
dan kondisi gagal ginjal.
Mampu melakukan pemilihan
obat pada kondisi kelainan
sistem urin dan gagal ginjal
15
Patofarmakologi sistem
endokrin
Efek patologi obat pada sistem endokrin. Efek yang
merugikan akibat pemakaian obat gol endokrin
Mampu menjelaskan efek dan
toksisitas obat pada sistem
endokrin.
Mampu melakukan pemilihan
obat pada kondisi kelainan
endokrin.
16
UJIAN AKHIR SEMESTER
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 10 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
1,2
4. FA 6346 METODE FARMAKOLOGI – TOKSIKOLOGI LANJUT
Kode Matakuliah:
FA 6346
Bobot sks:
2 SKS
Semester:
III
KK / Unit Penanggung Jawab:
Farmakologi Farmasi Klinik
Sifat:
Pilihan
Metode Farmakologi – Toksikologi Lanjut
Nama Matakuliah
Advance Pharmacology – Toxicology Methods
Konsep dasar eksperimen farmakologi dan toksikologi didalam pengembangan obat, hubungan eksperimen
etnofarmakologi dan farmakologi klinik, skrining farmakologi dan kajian metode toksikologi dan
farmakologi beberapa aktivitas obat..
Concept in pharmacology and toxicology experiments in drug development, relation of pharmacology
experiment with etnopharmacology and clinical pharmacology, screening pharmacology, and explanation
about toxicology and pharmacology experiment methods of some drug activities..
Konsep dasar dalam eksperimen farmakologi dan toksikologi dalam pengembangan obat, hubungan
farmakologi eksperimental dengan etnofarmakologi dan farmakologi klinik, metode farmakologi in vivo, in
situ, in vitro dan in silico, skrining farmakologi, metode toksikologi dan kajian efek farmakologi.
Explanation about pharmacology and toxicology experiment in drug development, relation of
pharmacology experiment with ethnophatmacology experiment in vivo, in situ, in vitro, and in silico,
methods of toxicology, pharmacological screening and explanation of several pharmacologic evaluation
methods in vitro and in vivo
Pemahaman konsep dan rancangan metodologi eksperimen farmakologi dan toksikologi dalam
pengembangan obat dan siap mengikuti/ merancang penelitian kajian farmakologi dan toksikologi
obat/bahan obat.
Farmakologi umum
Farmakologi organ dan system
Farmakologi antiinfeksi dan antikanker
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Tugas dan diskusi/pembahasannya.
Kegiatan Penunjang
1.
2.
3.
Pustaka
Thomson,E.B., Drug Biosreening, VCH-Publish, New York, 1990.
Kitchen, I., Texbook of in vitro Practical Pharmacology, Blacwell Sci. Publ., London, 1984.
Vogel, H.G., W.H. Vogel-Eds., Drug Discovery and Evaluation-Pharmacologycal Assay, SpringerVerlag, erlin, 1997 (atau edisi terbaru)
Panduan Penilaian
Dilakukan dengan ujian tulis, tugas topik tertentu dan dikusi.
Catatan Tambahan
Dosen pemberi kuliah di harapkan dapat mengimprovisasi materi kuliah yang berkaitan dengan masalah
aktual dan perkembangan ilmu bidang terkait.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
Mg#
Topik
Sub Topik
-
1
Introduksi Kuliah
-
2
Farmakologi
eksperimental,
etnofarmakologi dan
farmakologi klinik
3
Metode
eksperimental
farmakologi
-
-
4
Metode eksperimen
toksikologi
5
Uji Toksisitas (1)
6
Uji Toksisitas (2)
7
Skrening
Farmakologi
-
8
9
Metodologi evaluasi
aktivitas antialergi
-
Capaian Belajar Mahasiswa
Tata cara, Silabus dan tujuan
kuliah
Memahami dan mengerti tatacara, silabus dan
Batasan farmakologitujuan kuliah, serta mampu menerangkan
toksikologi eksperimental
batasan eksperimental farmakologi dan
Pengertian dan tujuan komisi
toksikologi.
etik hewan
Konsep farmakologi dan
Memahami dan mampu menerangkan konsep
toksikologi
dasar dan hubungan antara farmakologi
Hubungan dan kaitan farmakologi
eksperimental, etnofarmakologi dan
eksperimental, etnofarmakologi
farmakologi klinik.
dan farmakologi klinis
Metode in vivo, in vitro, in situ, in
silico dalam farmakologi
Memahami dan mampu menerangkan metodeekperimental
metode dan faktor didalam eksperimen
Faktor-faktor yang berpengaruh
farmakologi
dalam eksperimen farmakologi
Batasan dan tujuan toksikologi
Memahami dan mampu menerangkan batasan
Jenis-jenis eksperimen toksikologi
dan tujuan, jenis ekperimen toksikologi.
Toksisitas akut, subkronis, dan
Memahami dan mampu menerangkan metode
kronis
dan tujuan uji toksisitas akut, subskronis dan
Toksisitas khusus teratologi
kronis serta toksisitas khusus.
Toksisitas khusus teratogenik
Memahami dan mampu menerangkan,
Uji toksisitas mutagenic
merancang uji toksisitas teratogenik,
Toksisitas kulit dan mukosa
mutagenik, organ sasaran, kulit mukosa dan
Uji alergenisitas
alergenisitas.
Ruang lingkup, tujuan dan jenis
Memahami batasan dan tujuan skrining
skrining farmakologi
farmakologi, skrining buta, skrining
Skrining buta
terprogram.
Skrining terprogram
Ujian Tengah semester
Tipe reaksi hipersensitivitas
Memahami dan mampu menerangkan berbagai
Metode uji in vitro obat antialergi
tipe reaksi hipersensitivitas, metodologi dan
Sumber
Materi
1 dan 3
1 dan 2
1, 2 dan 3
1dan 2
1, 2 dan 3
1, 2 dan 3
1 dan 2
1, 2 dan 3
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 11 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
10
(1)
Metodologi evaluasi
aktivitas antialergi
(2)
-
11
Kajian kerja obat
antialergi
12-13
Metodologi evaluasi
obat SSP
14
Metodologi evaluasi
obat sistem saluran
cerna
15
Metodologi evaluasi
obat system ekskresi
-
16
rancangan uji obat antialergi in vitro.
Metode uji in vivo obat anti
Memahami dan mampu menerangkan metode
alergi: Reaksi anafilaktik kutan
uji antialergi secara in vivo (reaksi anafilatik
pasif dan aktif
kutan aktif dan pasif)
Kaitan metode uji antialergi in
Memahami dan mampu menerangkan kajian
vitro dan in vivo
kerja obat antialergi berdasarkan hasil metode
Kajian mekanisme kerja obat
uji in vitro dan in vivo
antialergi
Kajian obat analgetika
Memahami dan mampu menerangkan Kajian
Kajian antipiretika
obat-obat analgetika, antipiretika, anti
Kajian obat anti inflamasi
inflamasi dan depresan.
Kajian obat depresan
Obat-obat yang mempengaruhi
Memahami dan mampu menerangkan obatsystem saluran cerna
obat yang mempengaruhi sistem pencernaan
Metode evaluasi obat laksatif dan
dan metode evaluasi obat laksatif dan antidiare
antidiare
Obat system eksresi
Memahami dan mampu menerangkan obat
Metode evaluasi obat diuretikasistem ekskresi dan metode evaluasi obat
saluretika
diuretika-salmetika dan antikalkuli
Metode evaluasi obat anti kalkuli
Ujian Akhir Semester
1, 2 dan 3
1, 2 dan 3
1, 2 dan 3
1 dan 3
1 dan 3
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 12 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
5. FA 5243 FARMAKOLOGI MOLEKULAR LANJUT
Kode Kuliah
FA 5243
Nama Matakuliah
Bobot SKS :
3 SKS
Semester :
II
KBK/Bidang Keahlian:
Farmakologi Toksikologi
Sifat:
Wajib
Farmakologi Molekular lanjut
Advance Molecular Pharmacology
Prinsip dasar farmakologi molekular, interaksi obat dengan reseptor spesifik, sitokrom P-450, reseptor
anestetik lokal, reseptor kolinergik, adrenergik, dopaminergik, serotonergik, histamine-antihistamin, steroid,
antiinflamasi non steroid, monoamin oksidase, reseptor diuretik, jantung, fenotiazin, benzodiazepin, hipnotik
sedatif, antidepresan, neuropetik, stimulan, opioid, kanabinoid, darah, hormone , antitumor.
Silabus Ringkas
Basic principles of molecular pharmacology, drug interaction with specific receptors, cytochrome P-450,
receptor for local anesthetic; cholinergic, adrenergic, dopaminergic, serotoninergic histamine-antihistamine,
steroid, non-steroidal antiinflammaory, monoamine oxydase receptors, diuretic receptors, cardiac glycosides,
phenothiazine, benzodiazepin, hypnotic-sedative, antidepressants, neuroleptics, stimulants, opioid,
cannabinoid, antithrombotic and hemostatic, hormones and antitumors
Prinsip dasar farmakologi molekular, interaksi obat dengan reseptor spesifik, interaksi obat dengan reseptor di
hati yang bersifat menginduksi dan meng inhibisi enzim sitokrom P-450, mekanisme kerja obat dalam
menghasilkan efek utama dan efek samping meliputi kerja obat terhadap reseptor anestetik lokal, reseptor
kolinergik, adrenergik, dopaminergik, serotonergik, histamine-antihistamin, steroid, antiinflamasi non steroid,
monoamin oksidase, reseptor diuretik, jantung, fenotiazin, benzodiazepin, hipnotik sedatif, antidepresan,
neuropetik, stimulan, opioid, kanabinoid, darah, hormone , antitumor.
Silabus Lengkap
Basic principles of molecular pharmacology, interaction between drug and specific receptors, interaction
between drug and hepatic receptors involving induction or inhibition of cytochrome P-450 enzymes,
mechanism of action of drugs in exerting main effects as well as adverse effects including drug action on
receptors of local anesthetic, cholinergic, adrenergic, dopaminergic, serotoninergic histamine-antihistame,
steroid, non-steroidal anti-inflammatory drugs, monoamine oxydase receptors, diuretic receptors, cardiac
glycosides phenothiazine, benzodiazepin, hypnotic-sedative, antidepressants, neuroleptics, stimulants, opioid,
cannabinoid, antithrombotic and hemostatic, hormones and antitumors
Uraian hasil/luaran (kompetensi mahasiswa) yang diharapkan setelah penyelesaian matakuliah ini
Luaran (Outcomes)
 Mampu memberikan informasi mengenai kerja obat dengan dasar penguasaan mekanisme kerjanya
 Lebih intensifnya pengembangan obat baru.
Matakuliah Terkait
matakuliah – 1 Farmakologi molecular
Pre-requisite
matakuliah – 2 Farmakoterapi
Co-requisite
Kegiatan
Penunjang
1.
Pustaka
Korolkovas, A., Essentials of Molecular Pharmacology, John Wiley & Sons, Inc, Michigan,
1970.
2.
Mycek, M. J., R. A. Harvey, P. C. Champe, Pharmacology, 2 n ed., Lippincott-Raven, Philadelphia, 1997.
3.
Luellman,H.,A., Ziegler, K. Mohr and D. Bieger, Color Atlas of Pharmacology, Thieme, Stuttgart, 2000
4.
Krogsgaard-Larsen, P., Stromgaard, K., Madsen, U., Drug Design and Discovery, 4th ed, CRC press, New
york, 2010
5.
Lemke TL and Williams DA. Foye’s Principles of Medicinal Chemistry, 7th edition, Lippincot Williams
and Wilkins, 2012.
Panduan Penilaian
Evaluasi dilakukan melalui ujian (tengah dan akhir semester) serta hasil presentasi tugas individual.
Catatan Tambahan
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 13 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
Pustaka
Mg#
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
yang
Relevan
Prinsip dasar farmakologi
Definisis farmakologi molekulare,
Setelah kuliah ini mahasiswa
molekular Interaksi obat dengan
interaksi obat dengan reseptor
mampu memahami dan
enzim dan komponen tubuh
spesifik, interaksi obat dengan
menerangkan perubahan obat dalam
sebagai reseptor
reseptor di hati yang bersifat
tubuh dan faktor yang
menginduksi dan meng inhibisi
mempengaruhinya dan memahami
enzim sitokrom P-450,
dan mampu menerangkan enzim
1
1,4,5
sebagai reseptor untuk obat obat
termasuk obat yang menginduksi
serta menginhibisi enzim
reseptor anestetik lokal,
2
Interaksi obat anestetika lokal
Memahami dan mampu
dengan reseptor, efek yang
menerangkan mekanisme kerja obat
muncul akibat interaksi tersebut.
anestetik lokal dan toksisitasnya
.1,2,4,5
Hubungan struktur anestetika
lokal dengan penetrasi melalui
permukaan dan pertukaran kation.
Kolinergik dan antikolinergik
3
Interaksi asetil kolin dengan
Memahami dan mampu
reseptor muskarinik, nikotinik.
menerangkan mekanisme kerja
dan asetilkolinesterase. Kerja obat
golongan kolinergik dan
kolinergik, anti kolinergik dan
antikolinergik
1,4,5
muskelrelaksan
adrenergik, monoamin oksidase,
Jenia reseptor adrenergik ( 1, 2,
Memahami dan mampu
reseptor dopaminergik,
1 dan 2). Obat selektif pada
menerangkan mekanisme kerja obat
reseptor adrenergik . Kerja. obat
adrenergik, MAOI, dopaminergik
pada dopamin reseptor D1, D2
dan toksisitasnya
4
1,2,3,4,5
dan D3, penggunaan obat untuk
indikasi tertentu dan
toksisitasnya.
Interaksi MAOI dengan reseptor
MAO
serotonergik, histamine-
Jenis-jenis reseptor
Memahami dan mampu
antihistamin
5-HT3, histamin. Kerja obat pada
menerangkan mekanisme kerja obat
reseptor 5-HT3, H1 dan H2.
serotonergik, antihistamin dan
Indikasi obat yang bekerja pada
toksisitasnya
5
1,2,4
reseptor tersebut
diuretik, jantung
6
Mekanisme kerja obat diuretik ,
Memahami dan mampu
antagonis aldostreron, diuretik
menerangkan mekanisme kerja obat
hemat kalium, karbonik anhidrase
diuretic, obat jantung dan
dan obat jantung
toksisitasnya
7
8
1,3
1,3,4
Ujian Tengah Semester
Obat kortikosteroid antiinflamasi
Reseptor yang dipengaruhi
Memahami dan mampu
1, 3, 4 dan
non steroid
kortikosteroid, efek yang muncul
menerangkan mekanisme kerja obat
jurnal
yang merupakan dasar
kolinergik dan antikolinergik dan
relevan
penggunaan dan toksisitas
toksisitasnya
kortikosteroid Kerja mediator
Memahami dan mampu
inflamasi dalam tubuh, interaksi
menerangkan mekanisme kerja obat
anti inflamasi non steroid dengan
kortikosteroiddan toksisitasnya
9
reseptor, efek farmakologi dan
toksisitas akibat kerja
antiinflamasi
10
Darah (antitrombosis dan
Mekanisme kerja pada tingkat
Memahami dan mampu menjelaskan
1, 2, 3, 4
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 14 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Pustaka
Mg#
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
yang
Relevan
hemostatik)
Anti malaria
11
Anti virus
12
Anti virus
13
Anti tumor
14
reseptor, hubungan struktur-
Mekanisme kerja pada tingkat
dan jurnal
aktivitas obat dari kelompok
reseptor, hubungan struktur-aktivitas
relevan
antitrombosis, antiagregasi
obat dari kelompok antitrombosis,
platelet, hemostatik
antiagregasi platelet, hemostatik
Mekanisme kerja pada tingkat
Memahami dan mampu menjelaskan
1, 2, 3, 4
reseptor, hubungan struktur-
Mekanisme kerja pada tingkat
dan jurnal
aktivitas obat dari kelompok anti
reseptor, hubungan struktur-aktivitas
relevan
malaria.
obat anti malaria.
Mekanisme kerja pada tingkat
Memahami dan mampu menjelaskan
1, 2, 3, 4
reseptor, hubungan struktur-
Mekanisme kerja pada tingkat
dan jurnal
aktivitas obat dari berbagai
reseptor, hubungan struktur-aktivitas
relevan
kelompok anti virus.
obat.
Mekanisme kerja pada tingkat
Memahami dan mampu menjelaskan
1, 2, 3, 4dan
reseptor, hubungan struktur-
Mekanisme kerja pada tingkat
junal
aktivitas obat dari berbagai
reseptor, hubungan struktur-aktivitas
relevan
kelompok anti virus..
obat.
Mekanisme kerja pada tingkat
Memahami dan mampu menjelaskan
1, 2, 3, 4, 5
reseptor, hubungan struktur-
Mekanisme kerja pada tingkat
dan jurnal
aktivitas obat dari berbagai
reseptor, hubungan struktur-aktivitas
relevan
kelompok antitumor
obat dari berbagai kelompok
antitumor
Anti tumor
15
Mekanisme kerja pada tingkat
Memahami dan mampu menjelaskan
1, 2, 3, 4, 5
reseptor, hubungan struktur-
Mekanisme kerja pada tingkat
dan jurnal
aktivitas obat dari berbagai
reseptor, hubungan struktur-aktivitas
relevan
kelompok antitumor
obat dari berbagai kelompok
antitumor
16
Ujian Akhir Semester
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 15 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
6. FA 5262 INTERAKSI OBAT
Kode Kuliah:
FA 5262
Bobot SKS :
3 SKS
Semester :
II
KBK/Bidang Keahlian:
Farmakologi Toksikologi
Sifat:
Wajib
Interaksi Obat
Nama Matakuliah
Drug Interaction
Kuliah ini membahas mekanisme dasar interaksi obat, jenis interaksi obat, faktor fisiologi yang
mempengaruhi interaksi obat, interaksi obat dengan obat lain, interaksi obat dengan makanan, interaksi
obat dengan hasil pemeriksaan laboratorium, interaksi spesifik berbagai golongan obat.
This course discusses the basic mechanisms of drug interactions, drug interaction types, physiological
factors affecting drug interactions, drug interactions with other medications, drug interactions with
food, drug interactions with laboratory test results, the specific interaction of a variety of drug classes.
Kuliah ini membahas berbagai mekanisme dasar terjadinya interaksi obat, jenis interaksi obat
meliputi interaksi farmakokinetik, interaksi farmakodinamik, faktor fisiologi yang mempengaruhi
interaksi obat, interaksi obat dengan obat lain, interaksi obat dengan makanan, interaksi obat dengan
hasil pemeriksaan laboratorium, interaksi spesifik berbagai golongan obat meliputi obat
antihipertensi, analgetik-antiinflamasi, antidiabetes, antiparkinson, obat simpatomimetik,
antihiperlipidemia, antikonvulsan, antidepresan, antitukak peptik, kontrasepsi oral, dan antijamur
This course discusses the basic mechanisms of drug interactions, drug interaction types including
pharmacokinetics interaction, pharmacodynamic interactions, physiological factors affecting drug
interactions, drug- drug interactions, drug – food interactions, drug interactions with laboratory test
results, the specific interaction of various types of drugs including antihypertensive, analgesics and
anti-inflammatory drugs, antidiabetic, antiparkinson, sympathomimetic drugs, antihyperlipidemia,
anticonvulsant, antidepressant, peptic ulcer drug, oral contraceptive, and antifungi
Mahasiswa memahami mekanisme interaksi berbagai obat, mampu memanfaatkan interaksi obat yang
menguntungkan, mengurangi interaksi obat yang merugikan, mampu memberikan informasi interaksi
obat.
Farmakologi- toksikologi
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Membuat tugas dan presentasi dalam kelas
1. Baxter,K., Stockley’s Drug Interaction”, 8th ed., Pharmaceutical Press, London, 2008.
2. Tatro, D.S., Drug Interaction Facts, Walter Kluwer, 2009.
Pustaka
3. McCabe, BJ, Frankle, EH, Wolfe,J.J., Handbook of food-Drug interaction, CRC Pres, Boca Raton,
2003
4. Griffin, JP and D’arcy, PF, A manual of Adverse Drug Interaction, Elsevier, 1997
Panduan Penilaian
UTS, UAS, Presentasi tugas, diskusi dan laporan.
Catatan Tambahan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
Mg #
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Jenis-jenis interaksi obat, sinergis,
aditif, antagonis; interaksi interaksi
farmako-kinetik, interaksi
farmakodinamik
Interaksi obat pada saluran cerna,
interaksi obat pada tahap
biotransformasi (induksi enzim,
inhibisi enzim).
Interaksi obat pada tahap distribusi,
interaksi obat pada reseptor,
interaksi obat protein plasma,
interaksi pada tahap eliminasi
Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi
obat, sinergis, aditif, antagonis;
interaksi interaksi farma-kokinetik,
interaksi farma-kodinamik
Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi
obat pada saluran cerna, interaksi obat
pada tahap biotransformasi (induksi
enzim, inhibisi enzim)
Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi
obat pada tahap distribusi, interaksi obat
pada reseptor, interaksi obat protein
plasma, interaksi yang terjadi antara
obat dan makanan
Mahasiswa mampu menjelaskan
interaksi obat antihipertensi (diuretik,
beta bloker, CCB, ACEI,ARB, alfa
bloker)
1.
Pendahuluan
2.
Mekanisme interaksi
-obat
3.
Mekanisme interaksi
obat-makanan
Interaksi obat dengan makanan
4.
Anti hipertensi
Interaksi obat diuretik, beta bloker,
CCB, ACEI, ARB, alfa bloker
Pustaka
yang
Relevan
1,2
1,2
1,2
1,2,3,4
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 16 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg #
Topik
Sub Topik
5.
Analgetik,
antiinflamasi
Interaksi obat
Analgetik-antipiretik, NSAID,
kortikosteroid
6.
Anti DM
7.
Anti Parkinson
Interaksi obat golongan sulfoniluria,
biguanida, tiazolidindion,
meglitinid, alfa glukosidase
inhibitor, inhibitor DPP4, agonis
GLP-1
Interaksi obat antiparkinson: agonis
dopamin, COMT inibitor, MAO
inhibitor, antimuskarinik,
amantadine, inhibitor dopadekarboksilase
8.
9.
UTS
Obat
metik
10.
Anti Hiperlipide-mia
11.
Anti Konvulsan
12.
Anti Depressan
13.
Antitukak peptik
14.
Kontrasepsi oral
15.
Anti Jamur
16.
Simpatomi-
Interaksi obat simpatomimetik:
simpatomimetik langsung (α1, α2, β1,
β2 adrenergik), simpatomimetik
tidak langsung (inhibitor MAO dan
agen lain)
Interaksi obat antihiperlipidemia:
inhibitor HMG-CoA, resin asam
empedu, niasin, turunan asam fibrat,
inhibitor absorpsi kolesterol
Interaksi obat golongan
benzodiazepin, gol.DPH,
gol.barbiturat, karboksamid, turunan
asam lemak
Interaksi obat antidepresan : MAO
inhibitor, antidepresan trisiklik,
SSRI
Interaksi obat antitukak peptik:
golongan antasida, antihistamin-2
(AH2), inhibitor pompa proton,
analog prostaglandin, agen
sitoprotektif lain
Interaksi obat : estrogen,
progesteron, kombinasi estrogenprogesteron
Interaksi obat poliena, golongan
azol, antimetabolit (flusitosin),
griseofulvin, aliamin (terbinafin,
naftifin, butenafin), haloprogin,
asam undesilenat, echinocandin,
caspofungin
UAS
Capaian Belajar Mahasiswa
Mahasiswa mampu menjelaskan
interaksi obat analgetik dan
antiinflamasi, NSAID, dan
kortikosteroid
Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi
obat antidiabetes (golongan
sulfonilurea, biguanida, tiazolidindion,
meglitinid, alfa glukosidase inhibitor,
Inhibitor DPP4, dan agonis GLP-1)
Mahasiswa dapat menjelaskan Interaksi
obat anti parkinson
Pustaka
yang
Relevan
1,2,3,4
1,2,3,4
1,2,3,4
Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi
obat simpatomimetika, anti asma
1,2,3,4
Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi
obat antihiperlipidemia
1,2,3,4
Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi
obat antikonvulsan
1,2,3,4
Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi
obat antidepresan
1,2,3,4
Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi
obat tukak peptik
1,2,3,4
Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi
hormon dan kontrasepsi oral
1,2,3,4
Mampu menjelaskan interaksi obat anti
jamur
1,2,3,4
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 17 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
7. FA 6347 FARMAKO-EPIDEMIOLOGI
Kode Kuliah FA
Kredit SKS:
Semester :
Bidang pengutamaan:
Sifat:
6347
2 SKS
III
Farmasi Klinik dan Komunitas
Pilihan
Sifat kuliah
Kuliah
Course Title (Indonesian)
Epidemiologi
Nama Matakuliah
Course Title (English)
Epidemiology
Nama Matakuliah
Silabus ringkas
Uraian mengenai pengertian, ruang lingkup, prinsip, aktivitas dan kegunaan epidemiologi, konsep
epidemiologi penyakit, demografi dan epidemiologi, studi kasus epidemiologi beberapa penyakit
umum di Indonesia, serta farmakoepidemiologi.
Description on definition, coverage, principles, activity and the use of epidemilogy; concept of
epidemiology of disease; demography and epidemiology; case studies of several common diseases in
Indonesia; pharmacoepidemiology
Silabus Lengkap
Bahasan mengenai: Dinamika penularan penyakit; Pengukuran penyakit:
(morbiditas dan mortalitas); Pemeriksaan validitas dan reliability uji diagnostik dan skrining; Riwayat
penyakit: cara menyatakan prognosis; Pemeriksaan efektivitas langkah preventif dan terpeutik: studi
acak; Studi kohort; Studi case-control dan cross-sectional; Memperkirakan resiko; Dari asosiasi ke
penyebab: menarik simpulan dari studi epidemiologic; Bias, confounding dan interaksi; Studi kasus
epidemiologi; Farmakoepidemiologi
Discussions on: dynamics of the spread of diseases; Disease measurement (morbidity of mortality);
Assessment of validity and reliability of diagnostic tests and screening; History of disease: the means
of expressing prognosis; Assessment of effectiveness of preventive measure: randomized studies;
Cohort studies; Case-control and cross-sectional studies; Predicting risks; Drawing conclusion of an
epidemiologic study; Bias confounding and interaction; Case studies in epidemiology;
Pharmacoepidemiology
Goals
Penyampaian mata kuliah ini bertujuan untuk membekali mahasiswa pengetahuan dasar tentang
(TIU)
epidemiologi.
Dengan pemahaman pengetahuan dasar epidemiologi, mahasiswa diharapkan:
Luaran (Outcomes)
 Mampu menganalisis permasalahan kesehatan masyarakat aktual
 Mampu membantu memberikan solusi untuk permasalahan kesehatan masyarakat yang actual
Related Courses
Anatomi dan Fisiologi Manusia, Farmakologi
Gordis L, Epidemiology, 4th ed., Elsevier Saunders, 2008
References/Bibliography
Gerstman BB, Epidemiology Kept Simple, 2nd ed., Wiley-Liss, 2003
WHO, “International Statistical Classification of Diseases and Health Relaed Problems”, 10th ed.,
1997
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
MINGGU
TOPIK
SUB TOPIK
TUJUAN INSTRUKSIONAL
ACUAN
KHUSUS
Pendekatan epidemiologi untuk penyakit dan intervensi
1
Pengantar Kuliah
Tata cara perkuliahan
Tujuan dan silabus mata
kuliah
Ilmu terkait dengan
epidemiologi
1
Memahami tata cara, isi dan
1, 2
tujuan perkuliahan serta
keilmuwan yang terkait dalam
epidemiologi
Dinamika penularan
Moda transmisi; penyakit klinik
Memahami dan mampu
penyakit
dan subklinik; endemic,
menerangkan moda transmisi;
epidemik, dan pandemic; wabah
penyakit klinik dan subklinik;
penyakit;
endemic, epidemik, dan
1, 2
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 18 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
pandemic; dan wabah penyakit
2
Pengukuran penyakit:
Insidensi; prevalensi; kaitan
Memahami dan mampu
I. Morbiditas
antara insidensi dan prevalensi;
menerangkan konsep insidensi;
kualitas hidup
prevalensi; kaitan antara
1, 2
insidensi dan prevalensi;
kualitas hidup
2
Pengukuran penyakit:
II. Mortalitas
Laju mortalitas;
membandingkan mortalitas
dalam populasi yang berbeda;
Memahami dan mampu
1, 2
menerangkan Laju mortalitas;
membandingkan mortalitas
dalam populasi yang berbeda
3
Pemeriksaan validitas dan
reliability uji diagnostik dan
dan skrining
Variasi biologi pada populasi
manusia; validitas uji skrining;
nilai prediktif suatu uji; uji
reliability; kaitan antara
validitas dan reliability
Memahami dan mampu
1, 2
menerangkan Variasi biologi
pada populasi manusia; validitas
uji skrining; nilai prediktif suatu
uji; uji reliability; kaitan antara
validitas dan reliability
4-5
Riwayat penyakit: cara
menyatakan prognosis
Laju case-fatality; orang-tahun;
penghitungan laju survival
Memahami dan mampu
1, 2
menerangkan Laju case-fatality;
orang-tahun; penghitungan laju
survival
6-7
Pemeriksaan efektivitas
langkah preventif dan
Pemilihan subjek; pengumpulan
data subjek; penentuan ukuran
sample;
terapeutik: studi acak
Memahami dan mampu
1, 2
menerangkan tentang pemilihan
subjek; pengumpulan data
subjek; penentuan ukuran
sample untuk mendesain studi
teracak dalam rangka menilai
efektivitas dan efek samping
suatu intervensi
8
9
UJIAN TENGAH SEMESTER
Studi kohort
Pemakaian epidemiologi untuk identifikasi penyebab penyakit
Desain studi kohort;
Memahami dan mampu
perbandingan studi kohort
menerangkan desain studi
dengan trial teracak; kondisi
untuk pelaksanaan studi kohort
kohort; perbandingan studi
1, 2
kohort dengan trial teracak;
kondisi untuk pelaksanaan studi
kohort
10
Studi case-control dan crosssectional
Desain studi case-control dan
cross-sectional: seleksi case dan
control, matching; penggunaan
control multiple; konsdisi untuk
pelaksanaan studi case-control;
studi cross-sectional
Memahami dan mampu
1, 2
menerangkan desain studi casecontrol dan cross-sectional:
seleksi case dan control,
matching; penggunaan control
multiple; konsdisi untuk
pelaksanaan studi case-control;
studi cross-sectional
11
Memperkirakan resiko
Resiko absolute; resiko relative;
odds; kaitan antara resiko dan
odds
Memahami dan mampu
1, 2
menerangkan resiko absolute;
resiko relative; odds; kaitan
antara resiko dan odds
12
Dari asosiasi ke penyebab:
menarik simpulan dari studi
epidemiologik
Pendekatan untuk studi etiologi
penyakit; tipe asosiasi; tipe
hubungan kausal; panduan
penilaian apakah asosiasi
merupakan hubungan kausalitas
Memahami dan mampu
1, 2
menerangkan pendekatan untuk
studi etiologi penyakit; tipe
asosiasi; tipe hubungan kausal;
panduan penilaian apakah
asosiasi merupakan hubungan
kausalitas
13
Bias, confounding dan
Pengertian bias; tipe bias;
Memahami dan mampu
1, 2
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 19 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
interaksi
pengertian confounding;
interaksi
menerangkan pengertian bias;
tipe bias; pengertian
confounding; interaksi
14
Studi kasus epidemiologi
Melakukan studi kasus untuk
penyakit: demam berdarah,
diare, malaria, tifus,
tuberculosis, hepatitis, AIDS
Mampu melakukan dan
1, 2
menyimpulkan studi kasus
epidemiologi beberapa penyakit
menular yang umum
15
Farmakoepidemiologi
Farmakoepidemiologi
Konsep dan pengertian dasar
farmakoepidemiologi;
pengawasan obat pasca
pemasaran; kondisi yang
menuntut studi
farmakoepidemiologi
Memahami dan mampu
1, 2
menerangkan konsep dan
pengertian dasar
farmakoepidemiologi;
pengawasan obat pasca
pemasaran; kondisi yang
menuntut studi
farmakoepidemiologi
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 20 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
8. FA 5161 FARMASI KLINIK 1
Kode Kuliah:
FA 5161
Bobot SKS:
3 SKS
Semester :
I
KBK/Bidang Keahlian:
Farmakologi dan
Toksikologi
Sifat:
Pilihan
Farmasi Klinik 1
Nama Matakuliah
Clinical Pharmacy 1
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Matakuliah ini mencakup kajian pelayanan farmasi klinik yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan
baik pasien rawat jalan/poliklinik, ambulatori maupun pasien rawat tinggal, penerapan pelayanan farmasi
klinik, baik dalam proses penggunaan obat maupun pelayanan yang diintegrasikan dengan program rumah
sakit secara keseluruhan, yang meliputi meliputi wawancara sejarah obat pada pasien, dispensing,
pembuatan profil pengobatan pasien (P3), konsultasi dengan staf medik, pelayanan konseling pasien,
pelayanan informasi obat.
This subject includes the study of clinical pharmacy services in healthcare facility either outpatient or
ambulatory clinics/inpatients, implementation of clinical pharmacy service either in the process of the use of
medicines and services that are integrated with the hospital's overall programs, which include drug history
interview on patients, dispensing, patient medication profile, consultation with medical staff, patient
counseling services, drug information service.
Pendahuluan, standar dan etika dalam farmasi klinik, terminologi medis, rekaman medik sebagai sumber
informasi primer pasien, Interpretasi data laboratorium, pemantauan terapi obat (PTO), studi kasus dan
presentasi, praktek pelayanan farmasi klinik meliputi wawancara sejarah obat pada pasien, dispensing,
pembuatan profil pengobatan pasien (P3), konsultasi dengan staf medik, pelayanan konseling pasien,
pelayanan informasi obat di unit perawatan pasien di RS.
Introduction, standards and ethics in clinical pharmacy, medical terminology, medical record as a primary
source of information for patients, interpretation of laboratory data, monitoring drug therapy (TDM), case
studies and presentations, the practice of clinical pharmacy services include patient medication history
interview, dispensing, patient medication profile, in consultation with the medical staff, counseling patients,
drug information service at the patient care unit at the hospital
Mahasiswa mengerti dan mampu menganalisis masalah terapi pada pasien yang berkaitan dengan obat dan
hasil terapinya
Mahasiswa mampu memberikan rekomendasi dan solusi masalah yang berkaitan dengan terapi obat
Farmasi Klinik
Konseling pasien
Farmakokinetik klinik
1.
2.
Pustaka
Brown, T.R, Handbook of Institutional Pharmacy Practise, American Society of HealthSystem Pharmacy, Bethesda, 2006
Siregar, CJP, Kumolosasi E, Farmasi Klinik: Teori dan Penerapan, Penerbit EGC, Jakarta,
2004
3.
Panduan Penilaian
Barber, N and A. Willson, Clinical Pharmacy, 2nd ed., Churchill Livingstone-Elsevier Ltd. ,
2007
4.
Cipolle RJ, LM Strand, PC Morley, Pharmaceutical Care Practice, The Clinician Guide, 2nd
ed, 2005
5.
Lacy, CF, Armstrong LL, Goldman MP, Lance LL, Lexi-Comp's Drug Information Handbook,
Lexi-Comp, 20th ed., 2011
Penilaian mencakup 35% nilai UTS, 35% nilai UAS dan 30 tugas presentasi (studi kasus) dan praktek
Catatan Tambahan
-
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
Topik
1.
Pendahuluan
Pelayanan farmasi klinik dan lingkup
pelayanannya
Memahami pelayanan farmasi
klinik dan lingkupnya
2.
Standar dan etika
dalam farmasi
klinik

Memahami etika dalam praktek
pelayanan farmasi, khususnya
farmasi klinik dan standar dalam
pelayanan farmasi klinik
1,2,3,4,5
Memahami konsep dasar
terminologi medis dan
penggunaannya di sarana pelayanan
kesehatan
1,2,3,4,5
Memahami konsep dasar
1,2,3,4,5
3.
4.
Sub Topik
Terminologi
medis






Terminologi



Etika dalam farmasi klinik, etika
profesional, tanggung jawab utama
apoteker
Kompetensi profesional
Standar dalam farmasi klinik
Praktek berbasis bukti
Audit pelayanan
Konsep terminologi medis,
Terminolgogi medis : sel, jaringan, organ,
struktur tubuh
Terminologi medis : penyakit
Contoh-contoh
Konsep terminologi medis,
Capaian Belajar Mahasiswa
Pustaka yang
Relevan
1,2,3,4,5
Mg #
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 21 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg #
Topik
medis
Sub Topik
 Terminolgogi medis : sel, jaringan, organ,
struktur tubuh
 Terminologi medis : penyakit
 Contoh-contoh
 Medical chart/profil pasien
 Rekaman obat
 Data laboratorium dan data penunjang
lainnya
5.
Rekaman medik
sebagai sumber
informasi primer
pasien
6.
Interpretasi data
laboratorium
 Penggunaan data laboratorium dalam
praktek klinik
 Pemeriksaan hematologi, elektrolit,
urinalisis
 Pemeriksaan faal ginjal
 Pemeriksaan lemak
 Pemeriksaan Imunologi/serologi
 Contoh-contoh
7.
Interpretasi data
laboratorium
 Penggunaan data laboratorium dalam
praktek klinik
 Pemeriksaan hematologi, elektrolit,
urinalisis
 Pemeriksaan faal ginjal
 Pemeriksaan lemak
 Pemeriksaan Imunologi/serologi
 Contoh-contoh
8.
9.
Pemantauan
Terapi obat
10.
Pemantauan
Terapi obat
11.
15.
Studi kasus,
presentasi
Studi kasus,
presentasi
Studi kasus,
presentasi
Studi kasus,
presentasi
Praktek di RS
16.
Praktek di RS
17.
Praktek di RS
12.
13.
14.
18.
Capaian Belajar Mahasiswa
Pustaka yang
Relevan
terminologi medis dan
penggunaannya di sarana pelayanan
kesehatan
 Memahami pentingnya rekaman
medik dan komponen di
dalamnya sebagai sumber
informasi primer data pasien
 Memahami pengunaan rekaman
medik sebagai dokumentasi
pemberian perawatan pasin
Mengetahui/mendapatkan
pengetahuan tentang interpretasi
data laboratorim dalam membantu
merencanakan terapi dan
mengevaluasi keberhasilan terapi
pasien
1,2,3,4,5
Mengetahui/mendapatkan
pengetahuan tentang interpretasi
data laboratorim dalam membantu
merencanakan terapi dan
mengevaluasi keberhasilan terapi
pasien
1,2,3,4,5
Ujian Tengah Semester
Latar belakang dan rasionalisasi PTO,
Memahami pentingnya pemantauan
standar PTO, penetapan prioritas seleksi
terapi obat sebagai salah satu
pasien, proses pemantauan, peranan
pelayanan farmasi farmasi klinik
farmakokinetik klinik dalam terapi pasien
yang terintegrasi dengan program
RS, untuk mencapai titik akhir
terapi pasien
Latar belakang dan rasionalisasi PTO,
Memahami pentingnya pemantauan
standar PTO, penetapan prioritas seleksi
terapi obat sebagai salah satu
pasien, proses pemantauan, peranan
pelayanan farmasi farmasi klinik
farmakokinetik klinik dalam terapi pasien
yang terintegrasi dengan program
RS, untuk mencapai titik akhir
terapi pasien
Kasus penyakit dalam
Memahami kasus penyakit dan
penerapan pelayanan farmasi klinik
Kasus penyakit dalam
Memahami kasus penyakit dan
penerapan pelayanan farmasi klinik
Kasus penyakit dalam
Memahami kasus penyakit dan
penerapan pelayanan farmasi klinik
Kasus penyakit dalam
Memahami kasus penyakit dan
penerapan pelayanan farmasi klinik
Ruang penyakit dalam
Memahami kasus penyakit dan
penerapan pelayanan farmasi klinik
Ruang penyakit dalam
Memahami kasus penyakit dan
penerapan pelayanan farmasi klinik
Ruang penyakit dalam
Memahami kasus penyakit dan
penerapan pelayanan farmasi klinik
Ujian Akhir Semester
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 22 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
9. FA 5263 FARMASI KLINIK 2
Kode Kuliah:
FA 5263
Bobot SKS:
3 SKS
Semester :
II
KBK/Bidang Keahlian:
Farmakologi dan
Toksikologi
Sifat:
Pilihan
Farmasi Klinik 2
Nama Matakuliah
Clinical Pharmacy 2
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Matakuliah ini merupakan lanjutan dari matakuliah Farmasi Klinik 1 mencakup kajian pelayanan farmasi
klinik yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan baik pasien rawat jalan/poliklinik, ambulatori maupun
pasien rawat tinggal, penerapan pelayanan farmasi klinik, baik dalam proses penggunaan obat maupun
pelayanan yang diintegrasikan dengan program rumah sakit secara keseluruhan, Matakuliah ini lebih
banyak berisikan studi kasus dan presentasi yang berkaitan dengan masalah terapi pasien
This subject is a continuation of clinical pharmacy 1 includes the study of clinical pharmacy services in
healthcare facility either outpatient or ambulatory clinics,/patient service application of the desirable
residence, clinical pharmacy, either in the process of use of medicines and services that are integrated with
the hospital's program, this subject contains more case studies and presentations relating to the issue of
patient therapy
Pendahuluan, standar dan etika dalam farmasi klinik, terminologi medis, rekaman medik sebagai sumber
informasi primer pasien, Interpretasi data laboratorium, pemantauan terapi obat (PTO), studi kasus dan
presentasi, praktek pelayanan farmasi klinik meliputi wawancara sejarah obat pada pasien, dispensing,
pembuatan profil pengobatan pasien (P3), konsultasi dengan staf medik, pelayanan konseling pasien,
pelayanan informasi obat di unit perawatan pasien di RS, studi kasus dan presentasi, praktek di unit-unit
perawatan pasien dan laporan akhir.
Introduction, standards and ethics in clinical pharmacy, medical terminology, medical record as a primary
source of information for patients, interpretation of laboratory data, monitoring drug therapy (TDM), case
studies and presentations, the practice of clinical pharmacy services include patient medication history
interview, dispensing, patient medication profile, consultation with the medical staff, patiens counseling,
drug information service on patient care units in hospital, case studies and presentations, practice in patient
care units and final report.
1.
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Mahasiswa mengerti dan mampu menganalisis masalah terapi pada pasien yang berkaitan dengan obat
dan hasil terapinya
2. Mahasiswa mampu memberikan rekomendasi dan solusi masalah yang berkaitan dengan terapi obat
Farmasi Klinik
Farmasi Klinik 1
Konseling pasien
Farmakokinetik pasien
-
1. Brown,
T.R, Handbook of Institutional Pharmacy Practise, American Society of Health-System
Pharmacy, Bethesda, 2006
Pustaka
2.
Siregar, CJP, Kumolosasi E, Farmasi Klinik: Teori dan Penerapan, Penerbit EGC, Jakarta, 2004
3.
Barber, N and A. Willson, Clinical Pharmacy, 2nd ed., Churchill Livingstone-Elsevier Ltd. , 2007
4.
Cipolle RJ, LM Strand, PC Morley, Pharmaceutical Care Practice, The Clinician Guide, 2nd ed, 2005
5.
Panduan Penilaian
Lacy, CF, Armstrong LL, Goldman MP, Lance LL, Lexi-Comp's Drug Information Handbook, LexiComp, 20th ed., 2011
Penilaian mencakup 35% nilai UTS, 35% nilai UAS dan 30 tugas presentasi (studi kasus) dan praktek
Catatan Tambahan
-
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
Mg #
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Topik
Studi kasus &
presentasi
Studi kasus &
presentasi
Studi kasus &
presentasi
Studi kasus &
presentasi
Studi kasus &
presentasi
Studi kasus &
presentasi
Sub Topik
Kasus penyakit dalam
Kasus penyakit dalam
Kasus penyakit anak
Kasus penyakit anak
Kasus penyakit bedah
Kasus kebidanan dan kandungan
Capaian Belajar Mahasiswa
Pustaka
yang
Relevan
Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 23 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg #
7.
Topik
Studi kasus &
presentasi
8.
9.
Praktek
10.
Praktek
11.
Praktek
12.
Praktek
13.
Praktek
14.
Praktek
15.
Presentasi
16.
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Pustaka
yang
Relevan
Kasus kebidanan dan kandungan
Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
Ujian Tengah Semester
Ruang penyakit anak
Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
Ruang penyakit anak
Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
Ruang kebidanan dan penyakit
Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
kandungan
farmasi klinik
Ruang kebidanan dan penyakit
Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
kandungan
farmasi klinik
Ruang bedah
Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
Ruang bedah
Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
Laporan akhir/presentasi
Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
Ujian Akhir Semester
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 24 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
10. FA 5165 PRODUK BIOMEDIS
Kode Matakuliah:
FA 5165
Bobot sks:
3
Produk Biologi
Nama Matakuliah
Semester:
I
KK / Unit Penanggung Jawab:
Farmakologi dan Farmasi Klinik
Sifat:
Pilihan
Biological Products
Pengertian dan batasan, konsep dasar kerja, klasifikasi, teknik produksi, persyaratan, pemanfaatan dan
pengawasan kualitas
Silabus Ringkas
Definition, basic mechanism, classification, production techniques, requirements, application and quality
control.
Pendahuluan, pengertian dan batasan , klasifikasi dan karakteristik, konsep dasar kerja produk biologi,
peran respon imun, konsep immunogen-antigen-adjuvant-hapten, produk imunitas aktif dan pasif, darah,
hormon, allergen; teknik produksi, persyaratan produk, persyaratan uji potensi, efikasi, dan keamanan,
pemanfaatan dan kontrol kualitas
Introduction, definition and general consideratios of biological product, classification and characteristics,
basic concept of biological product action, response immune role, concept of immunogen-antigen –
adjuvant-hapten, active and passive immunity products, blood derivative, allergen; hormone, production
technique, product requirements, assay system for potency, efficacy, and safety, quality control and
application.
Mahasiswa dapat:
 membuat produk biologik yang berkualitas
 menggunakan produk biologik dengan benar
 tanggap dalam permasalahan kesahatan yang berkaitan dengan kebutuhan akan
produk biologik
 ikut serta mengontol keamanan dan penggunaan produk biologik
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
1. FA3142
2. FA2112
3. KI 2051
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
1.
2.
3.
4.
5.
Pustaka
Remington’s, ’Pharmaceutical Science”, 18th ed., 2005
Clark, W.R., “The Experimental Foundation of Modern Immunolog”, John Wiley and Sons,
Inc., New Yok, 1983.
Valeri, C.R., “Blood Banking and The Use of Frozen Blood Product”, CRC Press., Ohio, 1976.
Brown, F., et al “Vaccine Design”, John Wiley and Sons, Singapore, 1993.
Lovborg, U., “Monoclonal Antibodies : Production and Maintenance”, William Heinemann
Medical Books, London, 1982
Kuis (10%)
Tugas mandiri (10%), UTS (40%)
UAS (40%)
Penilaian akhir:
A : >75
AB : 70-74.9
B : 65-69.9
BC : 60-65.9
C : 55-59,9
D : <55
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mg#
1.
2.
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Pengantar Kuliah,
Pengertian produk
biomedik






Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
diharapkan memahami tati kuliah dan mampu
menjelaskan definisi produk biomedik serta
kegunaanya.
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
konsep dasar sistem pertahanan dan
karakteristik imunitas alami dan dapatan
Konsep dasar kerja
produk biomedik

3.
Konsep dasar kerja
produk biomedik
Tata tertib, pustaka, dll
Tujuan dan sasaran
Manfaat
Pengertian produk biomedik
Pengantar sistem imun
Keberadaan sistem imun dan
perannya
Dua divisi utama sistem imun
 Sel dan produk yang
terlibat dalam sistem
Sumber
Materi
1, 2
1, 2
Mampu menjelaskan jenis – jenis sel dan
produk yang terlibat dalam sistem imun dan
strategi aktivasinya oleh produk biologi
1, 2
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 25 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg#
Topik
Sub Topik
4.
Konsep dasar kerja
produk biomedik
imun
 Mekanisme respon imun
non spesifik
5.
Konsep dasar kerja
produk biomedik
 Mekanisme respon imun
spesifik
6.
Konsep antigen,
imunogen, hapten,
adjuvant, toksoid
 Karakteristika imunogen
 Persyaratan imunogen
 Karakteristik dan jenis
antigen
 Interaksi imunogen
dengan antigen dan
sel/produk sistem imun
 Pengertian hapten, toksoid
dan ajuvant
7.
8.
Produk Imunisasi Aktif
Produk Imunisasi Pasif
11.
Produk Diagnotik
12.
Produk Diagnosis
13.
Produk kultur
jaringan
1415
Imunopatologi dan
imunoterapi
16
Konsep imunisasi aktif
Jenis – jenis produk imunisasi
aktif,
Manfaat dan persyaratan produk


Konsep imunisasi pasif



Mampu menjelaskan jenis produk imunisasi
aktif, teknik produksi, persyaratan dan
manfaat, serta peraturan untuk kontrol
kualitasnya
teknik produksi dan
pengembangannya




Produk darah
Sumber
Materi
1, 2
1, 2
1, 2
U



10.
Mampu menjelaskan mekanisme efektor
pertahanan tubuh yang terlibat dalam respon
imun non spesifik
Mampu menjelaskan mekanisme efektor
pertahanan tubuh yang terlibat dalam respon
imun spesifik
Mampu menjelaskan karakteristik antigen,
imunogen dan interaksinya dengan sel atau
produk imun, persyaratan imunogen, jenisjenis antigen, pengertian toksoid, adjuvant
dan hapten
UTS

9.
Capaian Belajar Mahasiswa
Jenis – jenis produk imunisasi
pasif
1, 2
Mampu menjelaskan jenis – jenis produk
imunisasi pasif, teknik produksi, persyaratan
produk dan manfaatnya, serta ketentuan
produksi dan penggunaannya
Teknik produksi dan
pengembangan produk – produk
imunisasi aktif
1, 2
Persyaratan
Manfaat
Antibodi poli- dan mono klonal
Komposisi dan fungsi darah
Persyaratan dan penggunaannya
Teknik penyiapan produk darah
 Jenis dan karakteristik
 Teknik produksi dan
persyaratan produk
 Kegunaan produk
diagnostik
 Metode diagnosis
alergenitas dan cara
evaluasi
 Konsep kultur jaringan
 Kontrol kualitas produk
 Persyaratan dan manfaat
 Karakteristik reaksi imunologis
 Imunoterapi
UAS
Mampu menjelaskan komponen – komponen
darah, teknik penyiapan produk darah:
eritrosit, limfosit, platelet; cara
penggunaannya dan persyaratan
Mampu menjelaskan jenis – jenis dan
karakteristik produk diagnostik, teknik dan
persyaratan produk serta
manfaatnya
Mampu menjelaskan cara diagnosis
alergenitas, manfaat masing – masing produk
diagnostik dan cara evaluasinya.
Mampu menjelaskan konsep kultur jaringan,
persyaratan dan manfaat kultur jaringan.
Mampu menjelaskan karakteristika reaksi –
reaksi imunologis yang dapat timbul akibat
penggunaan produk biomedis, dan cara
terapinya.
1, 2
1, 2
1, 2
1, 2
U
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 26 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
11. FA 5242 IMUNOLOGI MOLEKULER
Kode Matakuliah:
FA 5242
Bobot sks:
3
Semester:
II
KK / Unit Penanggung
Jawab: KK Farmakolgi
Far,aso Klimik
Sifat:
Wajib
Imunologi Molekuler
Nama Matakuliah
Molecular Immunology
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Pengertian, prinsip dasar dan karakteristika imunologi, tingkatan kajian imunologi, kajian mekanisme dan
manfaat imunologi dalam upaya pengobatan, perkembangan imunologi pada tingkat molekular.
Definition, principles and immunological characteristics, levels of immunological studies, studies of
immunological mechanisms and benefits of the treatment, the development of immunology at the molecular
level.
Kuliah dimulai dengan tata cara perkuliahan dan kontrak kuliah, introduksi pengertian, prinsip,
karakteristika dan manfaat imunologi, kajian imunologi secara selular dan molekular ( organisasi, fungsi,
tipe respon imun, manfaat), kajian antigen, antibodi, antibodi molekular, antaraksi antigen-antibodi dan
faktor yang berpengaruh, mekanisme respon imun, imunopatologi (otoimun, hipersensitvitas),
pemanfaatan sistem imun, perkembangan sistem imun pada tingkat molekular.
Lecture begins with the procedure and lecture contract, introductions, understanding, principles,
characteristics, and benefits of immunology, ,cellular and molecular immunological studies (organization,
functions, types of immune responses, benefits), the study antigens, antibodies, molecular antibodies,
antigen-antibody interaction and factors that influence , the mechanism of immune response,
imunopatologi (autoimmunity, hipersensitvity), the utilization of the immune system, the development of
the immune system at the molecular level.
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan system pertahanan tubuh, karakteristika respon imun,
kajian mekanisme respon imun tingkat selular/molekular, imunopatologi, produk imun dan
perkembangannya.
FA 3142
FA 2141, FA22241
KI 3062
Tugas dan diskusi/pembahasannya.
1.
2.
Pustaka
3.
4.
5.
Smith, T., Blaine, Concepts in Immunology and Immunotherapeutics, 4th Ed., American Society of
Health-System Pharmacists, 2008
Abbas, AK., A.H., Lichtman, J.S. Puber, Cellular and Molecular Immunology, 5 th Ed., W.B.
Saunders Co., Philadelphia,2003
Owe, M.J., J.R. Lamb, Immune Recognation, IRL-Press, Oxford, 1988
Brown, F., et al, Vaccine Design, John Wiley & Sons, Singapore, 1993
Male, D, Immunology an Illustration Outline, Gower Medical Publ., London, 1991
Panduan Penilaian
Dilakukan dengan ujian tulis, tugas topik tertentu dan dikusi.
Catatan Tambahan
Dosen pemberi kuliah di harapkan dapat mengimprovisasi materi kuliah yang berkaitan dengan masalah
actual dan perkembangan ilmu bidang terkait.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mg
#
1
23
4
5
Topik
Pengantar kuliah dan
Sistem Pertahanan
Tubuh
Organ dan Sel Imun
Imunogen dan
Antigen
Antibodi
Sub Topik
- Tata cara, silabus dan
tujuan
- Peran dan kedudukan
system imun dalam
homeostasi tubuh
- Pengertian respon
pertahanan tubuh
- Karakteristika imun
- Berbagai respon imun tubuh
- Organisasi sistem imun
tubuh
- Sel dalam sistem imun dan
perannya
- Organ sistem imun dan
anatomi dan fungsinya
- Pengertian
- Sifat utama
- Jenis antigen
- Pengertian
- Klasifikasi dan sifatnya
- Biosintesa
- Pemanfaatannya
- Antibodi monoklonal
Capaian Belajar Mahasiswa
Sumber Materi
Memahami tata cara, isi dan tujuan kuliah dan
peran sistem imun tubuh
1&2
Memahami dan mampu menerangkan makna
respon pertahanan tubuh, ciri, dan jenis responnya
Mampu menerangkan jenis dan fungsi organ dan
sel-sel dalam sistem imun
2&3
Mampu menerangkan arti dan sifat imonogen /
antigen, jenis dan peran dalam system imun
1, 2, & 3
Mampu menerangkan arti, klasifikasi dan sifatnya,
biosintesa dan pemanfaatan antibody
1, 2, & 3
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 27 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
6
7
8
910
1112
13
1415
16
- Sifat spesiksitas
- Faktor ikatan antaraksi AgAntaraksi Antigen
Ab
Antibodi
- Jenis reaksi Ag-Ab
- Pemanfaatannya
- Maturasi dimfosit B dan
ekspresi gen imunoglobin
- KHU
- Pengenalan antigen ke
Pengenalan
limposit T
Imunologik
- Pengenalan dan aktivasi
antigen limfosit T
- Aktivitas sel B
- Regulasi respon imun
Ujian Tengah Semester (UTS)
- Mekanisme efektor respon
imun selular
Mekanisme Efektor
- Mekanisme efektor reaksi
Respon Imun
imun humoral
- Sitokin
- Sistem komplemen
- Pengertian imunopatologi
- Klasifikasi hipersensitivitas
Imunopatologi :
- Mekanisme reaksi
Reaksi
Hipersensitivitas
hipersensitivitas tipe I, II,
III, dan IV
- Pengertian dan klasifikasi
otoimun
Otoimun
- Mekanisme-mekanisme
otoimun
- Jenis dan manfaatnya
- Imunosera
- Vaksin
Produk Imunologik
- Pemanfaatan dalam terapi
dan diagnosa
- Perkembangan produk
imunologik
Ujian Akhir Semester (UAS)
Mampu menerangkan antaraksi antigen dengan
antibodi dan konsekuensinya serta
pemanfaatannya
1, 2, & 3
Mampu menerangkan proses pengenalan antigen
sebagai bahan asing bagi tubuh, respon terinduksi
dan regulasi
3&4
Mampu menerangkan jenis dan peran sitokin, dan
sistem komplemen, mekanisme respon imun
selular dan humoral
1, 2, & 3
Mampu menerangkan imunopatologi dan reaksi
hipersensitivitas dengan persamaan dan
perbedaannya
1, 2, & 3
Mampu menerangkan arti, klasifikasi dan
mekanisme otoimun
1, 2, 3 & 4
Mampu menerangkan landasan dan manfaat
produk vaksin, imunosera dan produk
perkembangannya
1, 4, & 5
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 28 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
12. FA 6367 NUTRISI KLINIS
Kode Matakuliah:
FA 6367
Nama Matakuliah
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Bobot sks:
2
Nutrisi Klinis
Semester:
III
KK / Unit Penanggung Jawab:
Farmakologi dan Farmasi Klinik
Sifat:
Pilihan
Clinical Nutrition
Prinsip dasar gizi sehat, keseimbangan nutrien; energi nutrien, faktor yang mempengaruhi
pencernaan; dampak dan patologi nutrien; interaksi nutrient; anti nutritif; keamanan makanan,
metode suport nutrisi, nutrisi untuk berbagai kondisi klinis.
Basic principle of healthy nutrition; nutrient balance; energy nutrient, factors influence digestion;
impact and pathology nutrient; nutrient interactions; anti nutritive; food allergy, toxicity, and
intolerance; support feeding method; nutrition for various clinical condition.
Pendahuluan: pengertian dan batasan nutrient, nutrisi, komponen dasar nutrisi, piramida makanan;
penentuan status nutrisi, perhitungan energi makanan, faktor yang mempengaruhi pencernaan,
nutrisi untuk kesehatan dan fitness, nutrisi untuk berbagai jenjang usia, metode suport nutrisi,
interaksi nutrient-nutrient, nutrient-obat; anti nutritif; toksisitas, alergi dan intoleransi makanan,
managemen nutrisi pada berbagai kondisi klinis.
Introduction: general considerations of nutrition, nutrient, science nutrition; basic component of
nutrition, food pyramide, nutritional assessment, food energy, factors influence digestion, nutrition
for health and fitness; nutrient-nutrient, nutrient-drug interaction; anti nutritive, food toxicity,
allergy, and intolerance, nutritional management for various clinical condition.
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat:
 memproses dan menggunakan nutrient dengan benar
 memanage diet dan mengatur bobot badan yang ideal
 mengatur diet untuk berbagai jenjang usia
 mengatur diet untuk kesehatan dan fitness
 mengatur diet untuk terapi berbagai gangguan sistem dan organ
 mampu menghitung energi makanan yang dibutuhkan untuk berbagai kondisi klinis
 tanggap terhadap permasahan dalam makanan/diet
 mengatasi alergi makakan
 menentukan status gizi seseorang
Anatomi Fisiologi Manusia
Patofisiologi
Biokimia
Kegiatan Penunjang
1.
2.
3.
Pustaka
4.
Panduan Penilaian
Mahan, L.K., and S.Escott-Stump, Krause’s Food, Nutrition & Diet Therapy, 9th ed.,
W.B.Saunders Co., Tokyo, 1996.
Katsilambros, N. et al., Clinical Nutrition in Practice, 1st ed., Wiley – Blackwell, Sussex, 2010.
Somolin, L. A., and M. B. Grosvenor, Nutrition Science and Applications, Saunders College
Publ., Tokyo, 1994
Bodwell, C.E. and Jr.J.W.Erdman, Nutrient Interaction, Marcel Dekker, Inc., Basel 1988.
Kuis (10%)
Tugas mandiri (10%)
UTS (40%)
UAS (40%)
Penilaian akhir:
A : >75
AB : 70-74.9
B : 65-69.9
BC : 60-65.9
C : 55-59,9
D : <55
Catatan Tambahan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mg#
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
1.
Penjelasan umum,
pengertian dasar
nutrisi
Mahasiswa memahami tatib dan tujuan
kuliah, mampu menjelaskan komponen
dasar nutrisi, klasifikasi nutriet, sumber
dan perannya.
2.
Metabolieme nutrient
 Tata tertib kuliah,
 Tujuan, sasaran dan
manfaat kuliah,
 Pengertian nutrisi,
 Klasifikasi, peranan, dan
fungsi nutrient.
 Metabolisme nutrient
 Energi
3.
Penentuan status
nutrisi
 Riwayat/status sosial, budaya dan
ekonomi
Mampu menjelaskan proses metabolisme
nutrient dan faktor –faktor yang
mempengaruhinya, energi metabolisme.
Mampu menentukan status nutrisi
berdasarkan riwayat pasien.
Sumber
Materi
1, 2
1, 2
1,2,
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 29 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg#
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Sumber
Materi
 antropometri
 status biokimia
 kondisi sistem imun
4.
Nutrisi untuk
kesehatan dan fitness
 Pengaturan bobot badan
 Manajemen diet
 konseling diet
Mampu menerapkan manajemen
pengaturan bobot badan ideal dan
konseling mengenai pengaturan nutrisi
sehat.
5.
Nutrition care
 Interaksi nutrient-nutrient
 Interaksi nutrient-obat
6.
Nutrition care
 Antinutritif
7.
Nutrition care
 Toksisitas, alergi dan
intoleransi makanan
 Cara menanggulangi
Mampu mengaplikasikan konsep interaksi
nutrient dalam penyiapan nutrisi yang
sehat
Mampu mengaplikasikan konsep
antinutritif dalam penyiapan nutrisi yang
sehat
Mampu menjelaskan gejala klinis
toksisitas, alergi dan intoleransi makanan,
faktor resiko, jenis nutrient yang bersifat
alergik, dan cara menanggulangi.
Nutrisi untuk
berbagai jenjang usia
 Nutrisi pada berbagai
jenjang usia
Managemen nutrisi
untuk kondisi klinis
 Managemen nutrisi untuk
Tukak lambung, dyspepsia
8.
9.
10
Mahasiswa mampu menjelaskan nutrisi
untuk kehamilan dan laktasi, infant, lowbirth-weight infant, anak-anak,
adolescence, dan usia lanjut.
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan prinsip
dasar nutrisi untuk tukak lambung, dan
dispepsia
Mampu menjelaskan prinsip dasar nutrisi
untuk hipertensi dan anemia
 Managemen nutrisi untuk
penyakit hipertensi dan anemia
12
13
14
16
4
1,3
1, 3
UTS
11
15
1,3
Metode support
feeding
 Managemen nutrisi untuk
Hiperurisemia dan diabetes mellitus
 Managemen nutrisi untuk
penyakit neoplasia
 Managemen nutrisi untuk
penyakit saraf dan gangguan metal.
 enteral
 parenteral
Mampu menjelaskan prinsip dasar nutrisi
untuk hiperurisemia dan diabetes mellitus
Mampu menjelaskan prinsip dasar nutrisi
untuk penyakit neoplasia
Mampu menjelaskan prinsip dasar nutrisi
untuk penyakit saraf dan gangguan metal.
Mampu menyusun komposisi nutrisi
enteral dan parenteral yang memenuhi
sarat dan metode administrasi
1, 2
1, 2
2,3
2,3
2,3
1, 2
UAS
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 30 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
13. FA 6368 MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
Kode Kuliah
FA 6368
Bobot SKS :
2 SKS
Semester :
III
KBK/Bidang Keahlian:
Farmakologidan Toksikologi
Sifat:
Pilihan
Manajemen Farmasi Rumah Sakit
Nama Matakuliah
Hospital Pharmacy Management
Luaran (Outcomes)
Praktek manajemen di IFRS, manajemen produk dan pelayanan farmasi meliputi : perencanaan,
pengadaan, penyimpanan, distribusi & pengendalian; Manajemen pelayanan farmasi (orientasi produk) di
unit-unit pelayanan di RS; Evaluasi dan Pelaporan; Manajemen Organisasi; Manajemen SDM ;
manajemen keuangan, Manajemen Inventori; Sistim Distribusi, Pengendalian, Penjualan.
Management practices in hospital pharmacy department, management of pharmaceutical products and
services include: planning, procurement, storage, distribution & amp; the control; Pharmaceutical services
management (product orientation) in service units in RS; Evaluation and reporting; Organizational
Management; Human Resource Management; financial management, Inventory Management; The System,
Control, Distribution, Sales.
Praktek manajemen di IFRS, manajemen produk meliputi : perencanaan, pengadaan, penyimpanan,
distribusi & pengendalian; Manajemen pelayanan farmasi produk di unit-unit pelayanan (antara lain UPF
Bedah, Obgin, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, unit perawatan intensif, UGD, poliklinik);
Manajemen pelayanan farmasi klinik, Manajemen Evaluasi dan Pelaporan; Manajemen Organisasi:
Manajemen dan Pengendalian Mutu; Manajemen SDM: Pendahuluan Proses manajemen SDM;
manajemen keuangan, Manajemen Inventori Konsep dasar, Perencanaan, Pengadaan, Penyimpanan,
Sistim Distribusi, Pengendalian, Penjualan. Pemanfaatan IT untuk pencatatan proses, dokumentasi,
pelaporan, pengendalian, pengambilan keputusan, Biaya inventory, EOQ, Just in time inventory, dampak
manajemen inventori pada pelayanan, Dampak manajemen inventori pada arus kasus
Management practices in hospital pharmacy department, management products include: planning,
procurement, storage, distribution & control; Pharmaceutical service management products in service units
(Obstetric and gynecology, surgery, internal medicine, child health, intensive care units, emergency rooms,
clinics); clinical pharmacy management, management reporting and evaluation; organizational
management: management and quality control; human resource management human resource management
process: financial management, basic concepts of inventory management, planning, procurement, storage,
Distribution, control, the utilization of IT for the recording process, documentation, reporting, control,
decision making, the cost of inventory, EOQ, Just in time inventory, inventory management impacts on
services, inventory management impact on the current case
Mahasiswa mengetahui pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan farmasi rumah sakit dan peran
apoteker dalam fungsi tersebut
Matakuliah Terkait
Dasar-dasar Farmasi Rumah Sakit
Kegiatan Penunjang
-
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
1.
2.
Pustaka
Brown, T.R, Handbook of Institutional Pharmacy Practice, American Society of Health-System
Pharmacists, Bethesda, 2006
Siregar, CJP, Amalia, L, Farmasi Rumah Sakit : Teori dan Penerapan, Penerbit EGC, Jakarta, 2003
3.
Holdford, DA, Brown, TR, Introduction to Hospital & Health-System Pharmacy Practice, American
Society of Health-System Pharmacists, Bethesda, 2010
4.
World Health Organization, Managing Drug Supply: The Selection, Procurement, Distribution, and
Use of Pharmaceuticals, 2nd ed., Kumarian Press, 1997
Stevenson W, Operations Management, McGraw-Hill/Irwin; 10th ed., 2008.
5.
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
Mg #
1.
2.
Topik
Pendahuluan
Manajemen
sumber daya
farmasi
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Cakupan/ruang lingkup manajemen farmasi
rumah sakit
Memahami cakupan bidang
manajemen farmasi rumah sakit dan
peran apoteker dalam fungsi
tesebut,
Memahami manajemen sumber
daya di farmasi, mulai dari
perencanaan, pengembangan dan
evaluasinya








Faktor yang mempengaruhi kebutuhan staf
Perencanaan sumber daya
Jenis dan jumlah kebutuhan staf di IFRS
Deskripsi kerja staf
Produktivitas staf
Leadership, attitude, belief, motivasi
Pengembangan SDM
Evaluasi
Pustaka yang
Relevan
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 31 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Manajemen
sumber daya
farmasi
Perencanaan
produk
Pembelian dan
pengendalian
inventori
Pembelian dan
pengendalian
inventori
Penerimaan,
penyimpanan dan
pengendalian
Penerimaan,
penyimpanan dan
pengendalian
10.
Manajemen data
elektronik
11.
Manajemen data
elektronik
12.
Quality assurance
13.
Quality assurance
 Faktor yang mempengaruhi kebutuhan staf Memahami manajemen sumber
daya di farmasi, mulai dari
 Perencanaan sumber daya
perencanaan, pengembangan dan
 Jenis dan jumlah kebutuhan staf di IFRS
evaluasinya
 Deskripsi kerja staf
 Produktivitas staf
 Leadership, attitude, belief, motivasi
 Pengembangan SDM
 Evaluasi
Perencanaan produk obat (metode
Memahami proses pengadaan
perencanaan, kriteria seleksi obat, peran
produk, mulai dari perencanaan,
sistem formularium dalam perencanaan
pembelian, pengendalian inventori,
seleksi obat, pemesanan
penyimpanan dan distribusinya
Metode pembelian barang. (tender,
Memahami proses pengadaan
pembelian langsung) ; sistem manajemen
produk, mulai dari perencanaan,
inventori : metode buku order, permintaan
pembelian, pengendalian inventori,
minimum/maksimum, analisis Pareto
penyimpanan dan distribusinya
(ABC), Economic order quantity (EOQ),
otomatisasi dan sistem komputerisasi; obat
recall; penanganan produk dengan
persyaratan khusus, pembuangan obat yang
tepat dan pengembalian obat pada
distributor
Metode pembelian barang. (tender,
Memahami proses pengadaan
pembelian langsung) ; sistem manajemen
produk, mulai dari perencanaan,
inventori : metode buku order, permintaan
pembelian, pengendalian inventori,
minimum/maksimum, analisis Pareto
penyimpanan dan distribusinya
(ABC), Economic order quantity (EOQ),
otomatisasi dan sistem komputerisasi; obat
recall; penanganan produk dengan
persyaratan khusus, pembuangan obat yang
tepat dan pengembalian obat pada
distributor
Proses penerimaan produk; penyimpanan
Memahami proses pengadaan
produk (berbagai metode penyimpanan ,
produk, mulai dari perencanaan,
persyaratan penyimpanan), pengendalian
pembelian, pengendalian inventori,
melalui sistem distribusi di RS.
penyimpanan dan distribusinya
Ujian Tengah Semester
Proses penerimaan produk; penyimpanan
Memahami proses pengadaan
produk (berbagai metode penyimpanan ,
produk, mulai dari perencanaan,
persyaratan penyimpanan), pengendalian
pembelian, pengendalian inventori,
melalui sistem distribusi di RS.
penyimpanan dan distribusinya
Pertukaran data elektronik; sistem
Memahami peran teknologi
pengendalian stok, rekaman pasien.
informasi dalam pengelolaan
otomatisasi
farmasi rumah sakit
Pertukaran data elektronik; sistem
Memahami peran teknologi
pengendalian stok, rekaman pasien.
informasi dalam pengelolaan
otomatisasi
farmasi rumah sakit
Quality assurance dan quality control pada
Memahami jaminan mutu dalam
produk dan pelayanan farmasi, audit
pelayanan farmasi di rumah sakit,
kualitas
dapat mengambangkan,
menerapkan dan memantau
pelayanan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan
Quality assurance dan quality control pada
Memahami jaminan mutu dalam
produk dan pelayanan farmasi, audit
pelayanan farmasi di rumah sakit,
kualitas
dapat mengambangkan,
menerapkan dan memantau
pelayanan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 32 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
14. FA 6369 PARASITOLOGI KLINIS
Kode Mata Kuliah
FA 6369
Sifat kuliah
Nama Matakuliah
Kredit :
Semester :
2 SKS
III
Kuliah
Parasitologi klinisi
Course Title (English)
Nama Matakuliah
Silabus Ringkas
Deskripsi Matakuliah
Goals
Tujuan Instruksional Umum
(TIU)
Bidang Pengutamaan :
Sifat :
Pilihan
Clinical Parasitology
Pendahuluan, kompleksitas, pathogenesis dan virulensi, imunopatologi, manifestasi klinis dasar metode diagnosis
klinis, pencegahan dan penganggulangan penyakit infeksi parasit
Introduction, complexity, pathogenesis and virulence, immunopathology, clinical manifestation, basic clinical
diagnosis method, prevention and treatment of parasite infection disease.
Pendahuluan, pengertian dasar parasit/virus, inang, vektor; sumber infeksi, interaksi parasit-inang, pathogenesis
dan virulensi parasit pathogen pada manusia, imunopathologi, manifestasi klinik, dampak penyakit parasit dan
keparahannya, metode kontrol penyakit parasit, metode diagnosis klinis penyakit parasit, prinsip dasar
pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi parasit.
Introduction, general considerations : parasite, host, vector, source of infection, host-parasite interaction,
pathogenesis and virulence of human pathogenic parasites, immunopathology, clinical manifestation, control
method; clinical diagnosis methods, basic principles for preventive and treatment of pathogenic parasite
infection.
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan:
 karakteristik interaksi inang –parasit
 pathogenesis dan virulensi parasit pathogen pada manusia
 imunopathologi penyakit infeksi parasit
manifestasi klinik penyakit parasit
 keparahan infeksi dan cara menanggulanginya
 cara-cara diagnosis klinis penyakit infeksi parasit-virus
 metode control penyakit infeksi parasit/virus
 prinsip penanggulangan dan pengobatan penyakit infeksi parasit.
Luaran (outcomes)
Mahasiswa:
 tanggap terhadap permasalahan yang berkaitan dengan parasit- virus
 tahu cara mendiagnosis infeksi parasit/virus dan mengobatinya
 dapat mengidentifikasi dan menilai hasil diagnosis laboratorium
 berperan aktif dalam mencegah dan menanggulangi penyakit infeksi parasit
 dapat berperan aktif dalam mengembangkan obat anti parasit/virus
Related Course
1. FA2241
Co-requisite
1. Arora, D. R. and B. Arora, Medical Parasitology, 2nd ed., CBS Publ., New Dehli, 2007.
2. Chandler, R., Introduction to Parasitology, John Wiley & Sons, New York, 1981
3. Joklik, W.K., et al., (Eds.), Zinsser Microbiology, 9th ed., Appleton & Lange, California, 1988
4. Gillespie, S.H. and P.M. Hawkey, Medical Parasitology A Practical Approach, Oxford Univ. Press,
Tokyo, 1995
References/Bibliography
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Week
1.
Topics
Penjelasan kuliah,
Pendahuluan, pengertian
umum parasitologi
Sub Topik
 Tata tertib kuliah
 Tujuan dan sasaran kuliah
 Ruang lingkup kuliah,
 Pentingnya mempelajari
parasit-virus,
 Kompleksitas penyakit
infeksi parasit
2.
Kompleksitas
3.
Diagnosis
 Pemeriksaan laboratorium
 Imunodiagnosis
4.
Pathogenesis dan
virulensi
 Parasit pada
sistem pencernaan:
Protozoa & helmint
5.
Pathogenesis dan
virulensi
 Parasit pada
sistem pencernaan:
virus
6.
Pathogenesis dan
virulensi
 Parasit pada
darah dan jaringan:
Protozoa & helmint
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Mahasiswa memahami tatib kuliah, pentingnya
mempelajari infeksi parasit/virus, patologi
infeksi, kompleksitas penyakit, interaksi
parasit-inang, cara penularan penyakit parasit,
sumber infeksi, definisi, dan istilah-istilah
Mahasiswa memahami pentingnya mempelajari
kompleksitas penyakit, interaksi parasit-inang,
permasalahan dalam terapi penyakit parasit.
Mahasiswa memahami berbagai teknik
pemeriksaan laboratorium infeksi parasit
Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
cara diagnosis, cara menanggunlangi /
pengobatan parasit yang hidup di saluran cerna
Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
cara diagnosis, cara menanggunlangi /
pengobatan parasit yang hidup di saluran cerna
Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
cara diagnosis, cara menanggunlangi /
pengobatan parasit yang hidup di darah dan
jaringan
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 33 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Acuan
1, 2
1, 2
1, 2
1, 2
1, 2
Week
7.
Topics
Pathogenesis dan
virulensi
Sub Topik
 Parasit pada
Darah dan jaringan:
Virus
8
Pathogenesis dan
virulensi
 Parasit pada
Genitourinari dan organ
reproduksi
9
10
11
12
13
14
15
16
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
cara diagnosis, cara menanggunlangi /
pengobatan parasit yang hidup di darah dan
jaringan
Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
cara diagnosis, cara menanggunlangi /
pengobatan parasit yang hidup di saluran
urinari dan organ reproduksi
UTS
Pathogenesis dan
virulensi
 Penyakit parasit pada
System respirasi:
Protozoa & helmint
Pathogenesis dan
virulensi
 Penyakit parasit pada
sistem Respirasi:
virus
Pathogenesis dan
virulensi
Pathogenesis dan
virulensi
 Penyakit parasit pada
Sistem peliput dan
Lokomotorius: Virus
Pathogenesis dan
virulensi
 Penyakit parasit pada
Sistem saraf: Protozoa &
helmint
Pathogenesis dan
virulensi
 Penyakit parasit pada
Sistem saraf: Virus
1, 2
U
Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
cara diagnosis, cara menanggunlangi /
pengobatan parasit yang hidup di saluran cerna
Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
cara diagnosis, cara menanggunlangi /
pengobatan parasit yang hidup di sistem
respirasi
Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
cara diagnosis, cara menanggunlangi /
pengobatan parasit yang hidup di sistem peliput
dan lokomotorius
Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
cara diagnosis, cara menanggunlangi /
pengobatan parasit yang hidup di system
peliput dan lokomotorius
Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
cara diagnosis, cara menanggunlangi /
pengobatan parasit yang hidup di sistem saraf
Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
cara diagnosis, cara menanggunlangi /
pengobatan parasit yang hidup di system saraf
 Penyakit parasit pada
sistem peliput dan
lokomotorius:
Protozoa & helmint
Acuan
1, 2
UAS
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 34 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
1, 2
1, 2
1, 2, 3
2, 3
2, 3
2, 3, 4
U
15. FA XXXX FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI LANJUT
(Kode Kuliah)
FAxxx
Sifat kuliah
Nama mata kuliah
Course title
Silabus ringkas
.
Deskripsi matakuliah
Semester : 3
Bidang Pengutamaan :
Sifat :
Kredit :
3 SKS
STF, FKK
Wajib
Kuliah + Praktikum
Farmakologi Toksikologi lanjut
Advanced Pharmacology-Toxicology
Kompleksitas penyakit infeksi parasit, keterbatasan obat, prinsip terapi dan pencegahan penyakit infeksi
parasit, virus, dan tumor, strategi dasar pemilihan obat, mekanisme kerja, toksisitas dan regimen terapi.
Complexity parasite infection disease, antiparasitic drug limitation, basic principle for prevention and
treatment of parasite infection and tumor diseases, mechanism of action, toxicity and therapy regimen.
Pendahuluan, kompleksitas, interaksi parasit-inang, prinsip terapi dan pencegahan penyakit infeksi parasit,
virus, dan tumor, dasar pemilihan obat, keterbatasan obat, mekanisme kerja, nasib obat dalam tubuh, dan
toksisitas anticacing, antiprotozoa antimalarial, antileishmaniasis, antitrypanosomiasis, antitoxoplasmosis,
antitrikomoniasis, antigiardiasis, and anti amoebik; antivirus dan anti tumor, trend pengembangan anti parasit,
antivirus dan antitumor.
Introduction, complexity, interaction host-parasite, basic principles for clinical prophylaxis and treatment of
parasite and virus infections, and tumor diseases, basic principle to chose drug of choice, mechanism of action,
drug fate, and toxicity of anthelmintic, antiprotozoal: antimalarial, antileishmaniasis, antitrypanosomiasis,
antitoxoplasmosis, antitrichomoniasis, antigiardiasis, and anti amoebic; antivirus, and antitumor, novel drug
development and treatment.
Goals
(TIU)
Setelah mengikuti kuliah ini, Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan:
 ciri-ciri patologi dan prinsip terapi penyakit infeksi parasit, virus dan penyakit tumor
 dasar-dasar pemilihan obat anti cacing, antiprotozoa, anti virus dan antitumor
 mekanisme kerja obat anti cacing, antiprotozoa, anti virus dan antitumor
 strategi pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi parasit/virus dan penyakit tumor
 cara evaluasi keberhasilan terapi
Luaran (outcomes)
Mahasiswa:
 Tanggap dalam menanggulangi penyakit parasit, virus dan tumor
 dapat memilih obat anti cacing, antiprotozoa, anti virus dan antitumor yang benar
 dapat berperan aktif dalam pengontrolan dan penanggulangan penyebaran penyakit parasit dan virus
 dapat berperan serta dalam pengembangan obat antiparasit, antivirus dan antitumor
 dapat menentukan strategi pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi parasit/virus dan penyakit tumor
Related courses
1.
2
1.
2.
References/
Bibliography
Anatomi Fisiologi Manusia
Prerequisit
Farmakologi Toksikologi Organ-Sistem
prerequisite
th
Katzung, B.G., Basic & Clinical Pharmacology, 11 ed., Lange Medical Book, Connecticut, 2010
Herfindal, T.E., R.G. Dick, L.H. Linda, Clinical Pharmacy and Therapeutics, 6 th ed.,
Williams and Wilkins, Baltimore, 2000.
3. Hardman, JG and LELimbird (Eds) Goodman and Gilman’sirkulasi
the Pharmacological Basis of Therapeutics, 12th ed McGraw-Hill, Co
Inc., New York, 2010.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Week
Topics
Sub topics
TIK
Aktivity
K/P/R/X
1
Pendahuluan
Mahasiswa memahami
kompleksitas pengobatan
penyakit infeksi parasit, prinsip
pencegahan dan pengobatan
penyakit infeksi parasit, mampu
menjelaskan target kerja
antiparasit secara umum
1,2
2
Permasalahan
terkait penggunaan
obat
 Penjelasan umum, materi kuliah,
 pola penyakit infeksi
dibandingkan dengan penyakit
fungsional
 pentingnya mempelajari
antiparasit dan target kerja
antiparasit
 kompleksitas
 Interaksi host-parasit
Keterbatasan obat
 kompleksitas
 Resiko terapi
2
Prinsip pencegahan
dan terapi
 Strategi penanggulangan dan terapi
3
Antelmintik
Target kerja antelmintik,
Antelmintik yang bekerja pada trasnmisi
neuromuskular
Mahasiswa memahami dan mampu
menerangkan berbagai stretegi untuk
membasmi penyakit infeksi
Mahasiswa mampu menerangkan
landasan target kerja antelmintik, sifatsifat umum, mekanisme kerja, indikasi,
dosis dan posologi antelmintik yang
bekerja pada transmisi neuromuskular
Mahasiswa memahami dan mampu
menerangkan berbagai stretegi untuk
penggunaan obat yang rasional.
1,2
1, 2
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 35 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
4
Antelmintik
Antelmintik yang bekerja pada produksi
energi metabolik
5
Antiprotozoa
Protozoa patogen pada manusia,
prinsip pengobatan, landasan kerja
antiprotozoa.
6
Antimalaria
Prinsip pengobatan, dasar
Pemilihan antimalaria, landasan
target kerja antimalaria, klasifikasi
antimalaria
7
8
9
Antimalaria yang bekerja pada darah dan
jaringan
UTS
Anti Virus
Mahasiswa mampu menerang- kan
sifat-sifat umum, indikasi, dosis,
posologi serta mekanisme kerja
antelmintik yang bekerja pada produksi
energi
Mahasiswa mampu menerang-kan
prinsip pengobatan, mekanisme kerja,
sifat-sifat, dosis dan posologi anti
amoebiasis, trikomoniasis,
leismaniasis, trypanosomi-asis,
toxoplasmosis, pneumosistis dan
mampu memilih obat yang tepat untuk
penyakit protozoa – protozoa tersebut.
Mahasiswa memahami dasar-dasar
strategi pencegahan dan pengobatan
malaria, mampu mengelompokkan
antimalaria berdasarkan struktur kimia
dan stadium biologi, memilih
antimalaria yang tepat
Mahasiswa mampu memilih dan
menggunakan antimalaria yang tepat
Target kerja antivirus
Antiherpes
Mahasiswa mampu menerangkan tahap-tahap replikasi virus,
mengetahui dasar-dasar kerja
anti virus serta target kerja anti
virus, prinsip terapi infeksi virus herpes.
11
Anti HIV
12
Anti influenza virus
Mahasiswa memahami sifat-sifat, efek
samping dan
toksisitas, dosis, indikasi dan posologi
anti HIV, serta mampu
memilih antivirus yang tepat.
Mahasiswa memahami sifat-sifat, efek
samping dan
toksisitas, dosis, indikasi dan posologi
anti virus
influenzae, serta mampu
memilih antivirus yang tepat.
Mahasiswa memahami
pentingnya mempelajari ciri dan
siklus sel, kelimpahan sel dan
tipe sel tumor dalam terapi
tumor, perinsip terapi serta caracara evaluasi keberhasilan terapi
tumor, mampu mengelompokkan
kerja antitumor serta landasan
pengembangan antitumor baru
Mahasiswa mampu menjelaskan
mekanisme kerja antitumor senyawa pengalkilasi, antimetabolit, alkaloid, antibiotik, hormon
dan antagonist hormon, anti
tumor lain, kerja selektifnya,
efek samping dan toksisitas,
interaksi, indikasi, dosis, dan
posologi.
Mahasiswa mampu merancang
pengembangan obat baru.
13
Anti tumor
14
Siklus sel dan karakteristik sel
tumor, dampak pertumbuhan sel
tumor, prinsip terapi,
evaluasi keberhasilan terapi
pengelompokan antitumor dan
landasan pengembangan antitumor baru
Pengelompokan senyawa anti
tumor, sifat umum, efektivitas,
mekanisme kerja, resistensi,
toksisitas selektif, efek
samping/toksisitas, kontra
indikasi, dosis, posologi, interaksi,
farmakokinetik)
15
Trend
pengembangan obat
16
UAS
 Imunomodulator
 antibody monoclonal.
 obat herbal
1, 2
1, 2
1, 2
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 36 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
16. FA 5244 FARMAKOLOGI BAHAN ALAM
Kode Kuliah:
FA 5244
Bobot SKS:
3 SKS
Nama Mata Kuliah
Farmakologi Bahan Alam
Pharmacology of Natural Product
Sejarah perkembangan obat alam; obat alam Indonesia; WHO; ESCOP Obat alam untuk penanganan
disfungsi sistem organ dan kondisi patologis;
History of development of natural medicine, Indonesian natural medicine, WHO, ESCOP, natural medicine
for treatment of organ systems disfunction and phatologic conditions.
Sejarah perkembangan obat alam baik di Indonesia, di kawasan Asia, negara-negara Eropa dan belahan dunia
lainnya. Perkembangan terkini obat alam Indonesia, strategi pengembangan obat alam oleh WHO dan Eropa
(ESCOP). Mengkaji secara komprehensif penggunaan obat alam untuk penanganan disfungsi sistem organ
dan kondisi patologis.
History of development of natural medicine in Indonesia, ASIA, European as well as all over the world.
Current development of Indonesian natural medicine, WHO and Europe strategy for development of natural
medicine. Comprehensively evaluation of natural medicine for treatment of organ systems disfunction and
phatologic conditions.
Mahasiswa memaham posisi dan peran serta perkembangan terkini obat alam di Indonesia, di dunia dan
global
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (outcome)
Semester:
II
KK:
Farmakologi-Farmasi
Klinik
Sifat:
Wajib
Mata Kuliah Terkait
Etnofarmakologi
Fitoterapi
Kegiatan Penunjang
Pustaka
Studi lapangan
1. Simon Mills, Kerry Bone, Priciples and Practice of Phytotherapy, Modern Herbal Medicine, Churchill
Livingstone, New York, 2000
2. I Ketut Adnyana, Andreanus A. S., “Pharmacological Evaluation Towards Efficacy of Jamu Medicine”
Toyama University, 2007
3. Mark Blumenthal (Senior Editor), The Complete German Comission E Monographs, Therapeutic Guide To
Herbal Medicines, American Botanical Council, Texas, 1998.
4. Volker Schulz, et al., Rational Phytotherapy, A Physicians’ Guide to Herbal Medicine, Springer, New
York, 1998
5.Marilyn Barret, The Handbook of Clinically tested Herbal Remedies, Vol. 1 & 2, The Haworth Herbal
Press, New York, 2004
6.Joerg Gruenwald, et al., (Editors), PDR for Herbal Medicines, New Jersey, 2000
7. Max Wichtl (Ed.), Herbal Drugs and Phytopharmaceuticals, A Handbook for Practice on a Scientific Basis,
3rd Ed., Medpharm Scientific Publishers, New York, 2004
8.C.W. Fetrow, Juan R. Avila, Professional’s Handbook of Complementary & Alternative Medicines, 3rd
Ed., Lippincott William & Wilkins, New York, 2004
9. Lester Packer, et al, (Ed.), Herbal and Traditional Medicine, Molecular Aspect of Health, Marcel Dekker,
New York, 2004
10. Manuchair Ebadi, Pharmacodynamic Basis of Herbal Medicine, 2nd Ed., Taylor & Francis, New York,
2007
11. James E. Robbers, Varro E. Tyler, Tyler’s Herbs of Choice, The therapeutic use of phytomedicinals, The
Haworth Herbal Press, New York, 1999
12. Michael Castleman, The Healing Herbs, The ultimate guide to the curative power of nature’s medicines,
Rodale Press, Pannsylvania, 1991
13. Ministry of Health Republic of Indonesia, Guidelines for The Use of Herbal Medicines in Family Health
Care, 6th Ed., Jakarta, 2010
14. Other related references
UTS (35%), Tugas (30%), UAS (35%)
-
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mg
Topik
1
Pendahuluan
2
WHO dan ESCOP
Sub Topik
Tata cara perkuliahan
Silabus dan tujuan kuliah
-
3
Obat Alam Indonesia
-
WHO Traditional Medicine
Strategy
ESCOP (European Scientific
Cooperative on Phytotherapy
Jamu
Obat Herbal Terstandar
Fitofarmaka
4
Prinsip-prinsip
Farmakologi Herbal
-
Sistem terapi obat alami
Validasi terapi obat alami
-
Capaian Belajar Mahasiswa
Memahami tata cara, isi dan
tujuan kuliah serta posisi dan
peran farmakologi bahan alam
dalam membentuk keahlian di
bidang farmakologi
Mahasiswa memahami
kebijakan WHO tentang obat
alam serta peran obat alam
dalam sistem kesehatan global
Mahasiswa memahami
kebijakan pemerintah Indonesia
tentang obat alam serta peran
obat alam dalam sistem
kesehatan nasional
Mahasiswa memahami validitas
terapi obat alam, standardisasi,
Pustaka yang
Relevan
1-13
1-13
1-13
1-13
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 37 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
5
Penanganan Obat alam
untuk disfungsi sistem
organ
-
Sediaan dan bentuk sediaan
obat alami
Sistem GI
Hati
Saluran empedu
6
Penanganan Obat alam
untuk disfungsi sistem
organ
-
Sistem kardiovakular
Hipertensi
Hiperlipidemia
7
Penanganan Obat alam
untuk disfungsi sistem
organ
Ujian Tengah Semester (UTS)
Penanganan Obat alam
untuk disfungsi sistem
organ
Penanganan Obat alam
untuk disfungsi sistem
organ
-
Sistem respirasi
Batuk
Asma
-
Sistem urinari
BPH
-
Sistem Saraf
Sistem endokrin
11
Penanganan Obat alam
untuk disfungsi sistem
organ
-
Penyakit persendian
12
Penanganan Obat alam
untuk disfungsi sistem
organ
Penanganan Obat alam
untuk kondisi patologis
-
Penyakit kulit
-
Sistem Imun
14
Penanganan Obat alam
untuk kondisi patologis
-
Kanker
15
Penanganan Obat alam
untuk kondisi patologis
-
Penyakit infeksi
16
Ujian Akhir Semester (UAS)
8
9
10
13
bentuk sediaan obat alam
Mahasiswa memahami
pendekatan terapi obat alam
untuk gangguan sistem GI, hati
dan saluran empedu
Mahasiswa memahami
pendekatan terapi obat alam
untuk gangguan sistem
kardiovaskular, hipertensi,
hiperlipidemia
Mahasiswa memahami
pendekatan terapi obat alam
untuk gangguan sistem respirasi
1-13
Mahasiswa memahami
pendekatan terapi obat alam
untuk gangguan sistem urinari
Mahasiswa memahami
pendekatan terapi obat alam
untuk gangguan sistem saraf dan
endokrin
Mahasiswa memahami
pendekatan terapi obat alam
untuk gangguan sistem
muskuloskeletal
Mahasiswa memahami
pendekatan terapi obat alam
untuk gangguan sistem peliput
Mahasiswa memahami
pendekatan terapi obat alam
untuk gangguan sistem imun
Mahasiswa memahami
pendekatan terapi obat alam
untuk penyakit kanker
Mahasiswa memahami
pendekatan terapi obat alam
untuk penyakit infeksi
1-13
1-13
1-13
1-13
1-13
1-13
1-13
1-13
1-13
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 38 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
17. FA 5121 METODE PEMISAHAN SENYAWA BAHAN ALAM
Kode:
FA 5121
Kredit:
3 SKS
Semester :
I
KK/Unit Penanggung Jawab :
Biologi Farmasi
Sifat :
WAJIB
METODE PEMISAHAN SENYAWA BAHAN ALAM
Nama Mata Kuliah
SEPARATION METHODS OF NATURAL PRODUCTS
Teori dan penggunaan metode pemisahan dalam menganalisis bahan alam hayati baik simplisia, ekstrak atau
produk obat bahan alam.
Silabus Ringkas
Theory and separation method to analyse crude drugs, extracts or product of natural products
Silabus Lengkap
Teori dan penggunaan metode pemisahan, pengertian, konsep, definisi dan
istilah pemisahan, isolasi bahan alam, ekstraksi cair padat, ekstraksi cair-cair, distribusi lawan arus, ekstraksi
super kritik, teori kromatografi, dasar teori kromatografi gas, sistem injeksi, kolom, sistem deteksi, dasar
teori kromatografi datar terminologi dalam kromatografi datar, kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis,
kromatografi cair kolom konvensional, kromatografi cair vakum, kromatografi kilat, kromatografi cair
tekanan menengah, kromatografi cair kinerja tinggi, kromatografi eksklusi molekul, kromatografi pertukaran
ion, kromatografi afinitas, kromatografi lawan arus, kromatografi preparatif, elektroforesis, penerapan dan
pemilihan metode pemisahan dalam isolasi senyawa bahan alam, scale up isolasi bahan alam, follow up
isolasi bahan alam, presentasi telaah pustaka
Theory and separation method, concept, definition of separation, natural product isolation, solid liquid
extraction, liquid liquid extraction, counter current distribution, supercritical extraction, theory of
chromatography, basic of planar chromatography, terminology in planar chromatography, paper
chromatography, column classical chromatography, vacuum liquid chromatography, medium pressure liquid
chromatography, high pressure liquid chromatography, exclusion molecule chromatography, ion exchange
chromatography, affinity chromatography, counter current chromatography, preparative chromatography,
electrophoresis, application and selection ot separation methods for isolating natural products, scale up
natural product isolation, follow up natural product isolation, literature presentation.
Luaran (Outcomes)
Mahasiswa mampu mengaplikasikan dan mengembangkan metode pemisahan analitik dalam memecahkan
persoalan yang berkaitan dengan analisis bahan alam.
matakuliah - 1
Pre-requisite
matakuliah - 2
Co-requisite
Tugas
1.
Grob, R.L., (1985), Modern Practice of Gas Chromatography, 2nd ed, J. Wiley, New York.
Mata Kuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
2.
Hostettmann, K, Hostettman, H and A. marston, (1985), Cara-cara Kromatografi Preparatif, Penerbit
ITB, Bandung..
3.
Willard, H.H., Meririt, L.L., Dean J.A., Settle, F.A., (1988), Instrumental Methods of Analysis, 7 th ed,
Wadsworth Publishing Company, Belmont, California.
4.
Cannell, R.J.P, (1998), Natural Products Isolation, Humana Press, New Jersey.
5.
Shriner R.L., et.al., (2004), The Systematic Identification of Organic Compounds, 8th ed., John Wiley
& Sons, Singapore.
6.
Sarker, S.D., Zahid L., Alexander, I.G, (2006), Natural Product Isolation, Humana Press, New Jersey.
Tugas 20%, UTS 40 %, UAS 40 %
Pustaka
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mg#
Topik
Pendahuluan
1
Konsep pemisahan analitik
2
3
Ekstraksi
4
5
6
Sub Topik
Teori dan penggunaan metode
pemisahan yang penting pada
analsis bahan alam
Pengertian
Konsep
Definisi dan
Istilah pemisahan
Isolasi bahan alam
Ekstraksi cair padat
Ekstraksi cair-cair
Distribusi lawan arus
Ekstraksi superkritik
Dasar teori kromatografi
Teori kromatografi
Kromatografi gas
Dasar teori kromatografi gas,
sistem injeksi, kolom, sistem
Capaian Belajar Mahasiswa
Sumber
Materi
Mahasiswa memahami tentang teori
dan penggunaan dengan metode
pemisahan
Mahasiswa memahami konsep-konsep
dalam pemisahan analitik
Mahasiswa memahami konsep-konsep
dalam isolasi bahan alam
Mahasiswa memahami dasar teori
ekstraksi dan mengembangkan sistem
ekstraksi.
Mahasiswa memahami dasar teoritis
distribusi lawan arus dan ekstraksi
dengan gas superkritik.
Mahasiswa memahami dasar-dasar
teori kromatografi
Mahasiswa memahami dasar-dasar
teori pemisahan dengan kromatografi
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 39 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
deteksi.
Kromatografi cair datar
7
8
9
10
11
Kromatografi Cair
kolom
12
13
Scale up dan Follow up
isolasi bahan alam
14
15
16
Tugas kelompok
gas dan mampu mengembangkan
sistemnya.
Mahasiswa memahami prinsip dasar
teoritis kromatografi datar dan mampu
mengembangkan sistem kromatografi
datar.
Dasar teori kromatografi datar
Terminologi dalam kromatografi
datar
Kromatografi kertas
Kromatografi lapis tipis
Ujian Tengah Semester
Kromatografi cair kolom
Mahasiswa memahami dasar-dasar teoritis dan
Konvensional
mampu mempertimbangkan dalam memilih
Cair vakum
metode fraksinasi ekstrak.
Kilat
Tekanan menengah
Mahasiswa memahami dasar-dasar teori dan
Tekanan tinggi
mampu memanfaatkan kromatografi tekanan
menengah dan tekanan tinggi untuk analisis
bahan alam.
Eksklusi molekul
Mahasiswa memahami dasar atau prinsip kerja
kromatografi eksklusi molekul.
Pertukaran ion
Mahasiswa memahami dasar atau prinsip kerja
Afinitas
kromatografi ion afinitas
Kromatografi cair lawan arus
Mahasiswa memahami dasar atau prinsip kerja
kromatografi cair lawan arus
Mahasiswa mampu mengintegrasikan
Kromatografi preparatif
pengetahuan tentang kromatografi untuk tujuan
Elektroforesis
preparatif.
Mahasiswa memahami prinsip kerja
elektroforesis
Scale up isolasi bahan alam
Mahasiswa mampu mengintegrasikan
Follow up isolasi bahan alam
pengetahuan isolasi bahan alam dalam skala
scale up
Mahasiswa mampu mengintegrasikan dan
menjelaskan tahap selanjutnya dalam isolasi
bahan alam
Telaah pustaka presentasi
Mahasiswa terampil dalam menangani kasuskasus yang berkaitan dengan obat tradisional
Ujian Akhir Semester
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 40 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
18. FA 5222 BAHAN ALAM
Kode Matakuliah:
FA 5222
Bobot sks:
3
Semester:
II
KK / Unit Penanggung Jawab:
Biologi Farmasi
Sifat:
WAJIB
Bahan Alam
Nama Matakuliah
Natural Product
Matakuliah Terkait
Pada kuliah ini akan diberikan mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa mampu memahami dan
mengkaji penggolongan, ekstraksi, fraksinasi, pemurnian, karakterisasi dan identifikasi senyawa aktif
biologis dalam bahan alam
This course will equip student with basic knowledge to understand and to study extraction, fractionation,
purification, characterization and identification of active biologies compound in natural products
Pada kuliah ini akan diberikan pemahaman tentang metabolisme primer dan sekunder. Penggolongan,
ekstraksi, fraksinasi, pemurnian, karakterisasi dan identifikasi karbohidrat, poliketida, terpenoid,
karboaromatik dan alkaloid.
In this course student will be provided with understanding on primary and secondary metabolism.
Classification, extraction, fractionation, purification, characterization and identification of carbohydrate,
plyketide, terpenoid, carboaromatic and alkaloid.
Mahasiswa mampu memahami penggolongan senyawa aktif biologi dari bahan alam, dan menerapkan
metode ekstraksi, fraksinasi, pemurnian, karakterisasi dan identifikasi suatu senyawa dalam simplisia
Metode Pemisahan Senyawa Bahan Alam
Co-requisite
Kegiatan Penunjang
Tugas
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
1.
2.
Pustaka
3.
Panduan Penilaian
Dewick (2005), Medicinal Natural Product,
Lixin Z & Demain A. L. (2005), Natural Products: Drug Discovery and Therapeutic Medicine,
Humana Press
Meth-Cohn O (1999), Comprehensive Natural Products Chemistry, Pergamon
Tugas 20 %, UTS 40 %, UAS 40 %
Catatan Tambahan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mg#
Topik
1
Pengantar kuliah
2-3
4-5
6-7
Sub Topik











Karbohidrat
Poliketida
Terpenoid
Tujuan dan cakupan mata kuliah
Metabolisme primer
Metabolisme sekunder
Pengelompokan karbohidrat
Karbohidrat dan farmasi
Sumber karbohidrat
Klasifikasi karbohidrat
Monosakarida alami
Kromatografi monosakarida
Penentuan kuantitatif
Ekstraksi dan isolasi mono, oligo
dan polisakarida
Capaian Belajar Mahasiswa
Mahasiswa memahami perbedaan metabolit
sekunder dan primer, katabolisme dan
anabolisme
Mahasiswa mengklasifikasikan karbohidrat
dan memahami penggunaan karbohidrat
dalam farmasi
Mahasiswa mampu membedakan senyawa
polisakarida dan mampu mengembangkan
sistem kromatografi karbohidrat
Mahasiswa mampu mengembangkan metode
ekstraksi dan isolasi karbohidrat
 Identifikasi monosakarida dari
karbohidrat
 Penentuan berat molekul
polisakartida
 Penentuan ikatan antar
monosakarida dalam
polisakarida
 Poliketida dan farmasi
 Identifikasi poliketida
berdasarkan kerangka molekul
 Ekstraksi poliketida
 Isolasi poliketida
Mahasiswa memahami teknik-teknik dalam
penentuan struktur karbohidrat






Mahasiswa mampu mengidentifikasi
karakteristik data-data spektroskopi senyawa
poliketida
Mahasiswa mengklasifikasikan terpenoid dan
memahami penggunaan terpenoid dalam
farmasi
Karakteristik senyawa poliketida
Spektroskopi senyawa poliketida
Contoh senyawa sebagai model
Pengelompokan terpenoid
Terpenoid dan farmasi
Sumber terpenoid
Mahasiswa mampu mencirikan senyawa
poliketida dan mengetahui beberapa senyawa
poliketida yang berguna
Mahasiswa mampu mengembangkan metode
ekstraksi dan isolasi senyawa poliketida
Sumber
Materi
1
2,3
2,3
2,3
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 41 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.



8



9-12
Karboaromatik






13-15
Alkaloid



16
Mahasiswa mampu mengembangkan metode
ekstraksi dan isolasi terpenoid
Mahasiswa mampu mengembangkan sistem
kromatografi terpenoid
Mahasiswa memahami teknik-teknik dalam
Teknik-teknik dalam penentuan
penentuan struktur terpenoid
struktur terpenoid
Ujian Tengah Semester
Mahasiswa mengklasifikasikan
Pengelompokan karboaromatik
karboaromatik dan memahami penggunaan
Karboaromatik dan farmasi
karboaromatik dalam farmasi
Sumber karboaraomatik
Metode ekstraksi dan isolasi
terpenoid
Sistem kromatografi terpenoid
Metode ekstraksi dan isolasi
karboaromatik
Sistem kromatografi
karboaromatik
Teknik-teknik dalam penentuan
struktur karboaromatik
Pengelompokan alkaloid
Terpenoid dan farmasi
Sumber alkaloid
Mahasiswa mampu mengembangkan metode
ekstraksi dan isolasi karboaromatik
Mahasiswa mampu mengembangkan sistem
kromatografi karboaromatik
Mahasiswa memahami teknik-teknik dalam
penentuan struktur karboaromatik
Mahasiswa mengklasifikasikan alkaloid dan
memahami penggunaan alkaloid dalam
farmasi
Mahasiswa mampu mengembangkan metode
ekstraksi dan isolasi alkaloid
Mahasiswa mampu mengembangkan sistem
kromatografi alkaloid
Mahasiswa memahami teknik-teknik dalam
Teknik-teknik dalam penentuan
penentuan struktur alkaloid
struktur alkaloid
Ujian Akhir Semester
Metode ekstraksi dan isolasi
alkaloid
Sistem kromatografi alkaloid
2,3
2,3
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 42 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
19. FA 5223 IDENTIFIKASI DAN PENENTUAN STRUKTUR BAHAN ALAM
Kode Matakuliah:
FA 5223
Bobot sks:
3 SKS
Semester:
II
KK / Unit Penanggung
Jawab:
Biologi Farmasi
Sifat:
Wajib jalur
Identifikasi dan Penentuan
Nama Matakuliah
Identification and Structure Elucidation of Natural Product
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Pada kuliah ini akan diberikan mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa menguasai dasar-dasar
identifikasi dan penentuan struktur serta pemanfaatannya dalam bidang farmasi dan bidang terkait lainnya.
This course comprises lectures as basic for identification and elucidation of natural product structure with
its uses in pharmaceutical and other related fields.
Pada kuliah ini akan diberikan tahapan penentuan struktur, identifikasi senyawa bahan alam (kumarin,
flavonoid dan glikosida) secara kimia, fisika dan fisikokimia (Spektrometri UV, IR, MS dan NMR) serta
pemanfaatannya dalam bidang farmasi dan bidang terkait lainnya
This course will describe many steps required for structure determination, identification of natural products
including coumarin, flavonoid and glycoside based on chemical, physical and physicochemical
characteristics. The utilization of spectroscopic data such as ultraviolet, infra red, mass and nuclear
magnetic resonance in structure elucidation will be described, including its utilization in pharmacy and
other related fields.
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu mengembangkan strategi dalam memilih jenis data
spektroskopi yang dipilih serta menganalisis data yang diperolehnya dalam rangka identifikasi atau
elusidasi struktur senyawa bahan alam.
Bahan Alam I
Bahan Alam II
Kegiatan Penunjang
Shriner RL. et al (2004) The Systematic Identification of Organic Compounds, 8th ed, John Wiley &
Sons, Singapore
2. Silverstein, M., (1998), Spectrometric Identification of Organic Compounds, 6th ed, John Wiley &
Sons, Inc, New York.
3. Markham, K.R., (1982), Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Penerbit ITB, Bandung.
1.
Pustaka
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mg#
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
1
Pendahuluan
 Definisi & istilah
 Tahapan dalam penentuan
struktur
Mahasiswa mampu menjelaskan defenisi,
istilah dan tahapan dalam penentuan struktur
2
Prinsip-prinsip
spektroskopi
 Spektrofotometri UV-Vis
 Spektrofotometri IR
Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip
spektrofotometri uv-vis dan spektrofotometri
ir
Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip
Spektrometri RMI
Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip
Spektrometri massa
Mahasiswa mampu melakukan penentuan
struktur terpadu
 Mahasiswa mampu menjelaskan
penggolongan, struktur & tatanama
kumarin
 Mahasiwa mampu menjelaskan aktivitas
biologi kumarin
 Mahasiswa mampu menjelaskan
penapisan fitokimia kumarin
Mahasiswa mampu menjelaskan isolasi
dan pemurnian kumarin
 Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar
karakterisasi kumarin dengan
menggunakan metode kimia
 Mahasiswa mampu menjelaskan dasardasar karakterisasi kumarin dengan
menggunakan metode fisika
 Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-
3
 Spektrometri RMI
4
 Spektrometri massa
 Latihan penentuan struktur
terpadu
5
Kumarin umum
 Penggolongan, struktur &
tatanama kumarin
 Aktivitas biologi kumarin
 Penapisan fitokimia
kumarin
 Isolasi dan pemurnian
kumarin
6
Dasar-dasar karakterisasi
kumarin





Metode kimia
Metode fisika
Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri IR
Spektrometri RMI (Proton,
Karbon, 2 Dimensi)
 Spektrometri massa
Sumber
Materi
1,2
1,2
1,2
1,2
1,2
1,2
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 43 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
7
Latihan elusidasi struktur
kumarin
8
9
Glikosida umum
10
Skrining kimia glikosida
11
12
13-14
dasar karakterisasi kumarin dengan
menggunakan metode Spektrofotometri
UV-Vis
 Mahasiswa mampu menjelaskan dasardasar karakterisasi kumarin dengan
menggunakan metode Spektrofotometri
IR
 Mahasiswa mampu menjelaskan dasardasar karakterisasi kumarin dengan
menggunakan metode Spektrometri RMI
(Proton, Karbon, 2 Dimensi)
 Mahasiswa mampu menjelaskan dasardasar karakterisasi kumarin dengan
menggunakan metode Spektrometri
massa
Mahasiswa mampu melakukan elusidasi
struktur kumarin
UTS
 Pengertian glikosida,
holosida, heterosida
 Struktur gula, tatanama dan
gula yg sering terdapat pada
tanaman
 Penggolongan glikosida
berdasarkan struktur kimia,
fisika dan aktivitasnya
2
 Struktur glikosida yg bisa
dijadikan sasaran skrining
 Metode MMI
 Metode kimia lain
(Bourquelot, Bliss&
Ramstad, Janot dkk., Paris.
Knapp & Beal, Abisch &
Reicstein)
 Metode fisika
 Metode biologi
 Mahasiswa mampu menjelaskan struktur
glikosida yg bisa dijadikan sasaran
skrining
 Mahasiswa mampu menjelaskan skrining
kimia glikosida berdasarkan metode MMI
 Mahasiswa mampu menjelaskan skrining
kimia glikosida berdasarkan metode
kimia lain (Bourquelot, Bliss& Ramstad,
Janot dkk., Paris. Knapp & Beal, Abisch
& Reicstein)
 Mahasiswa mampu menjelaskan skrining
kimia glikosida berdasarkan metode fisika
 Mahasiswa mampu menjelaskan skrining
kimia glikosida berdasarkan metode
biologi
2
Hidrolisis glikosida dan
analisis gula hasil
hidrolisis
 Hidrolisis cara asam, basa
dan enzimatik
 Identifikasi gula hasil
hidrolisis (cara kimia dan
fisika)
 Mahasiswa mampu menjelaskan
hidrolisis glikosida cara asam, basa dan
enzimatik
 Mahasiswa mampu menjelaskan
identifikasi gula hasil hidrolisis (cara
kimia dan fisika)
2
Flavonoid umum
 Penggolongan, struktur dan
tatanama flavonoid
 Aktivitas biologi flavonoid
 Skrining kimia flavonoid
 Mahasiswa mampu menjelaskan
penggolongan, struktur dan tatanama
flavonoid
 Mahasiswa mampu menjelaskan aktivitas
biologi flavonoid
 Mahasiswa mampu menjelaskan skrining
kimia flavonoid
3
Isolasi Flavonoid





 Mahasiswa mampu menjelaskan
penyiapan tanaman,
ekstraksi, pemurnian awal, pemisahan,
pemurnian dan pemeriksaan
kemurnian dalam isolasi flavonoid
3
Karakterisasi Flavonoid


 Mahasiswa mampu menjelaskan
karakterisasi flavonoid dengan
menggunakan metode kimia,
metode fisika (kromatografi),
spektrofotometri UV-Vis,
spektrometri RMI (Proton, Karbon, 2
Dimensi),
spektrometri massa
Mahasiswa mampu melakukan elusidasi
struktur flavonoid
3

16
U
 Mahasiswa mampu menjelaskan
pengertian glikosida, holosida, heterosida
 Mahasiswa mampu menjelaskan struktur
gula, tatanama dan gula yg sering terdapat
pada tanaman
 Mahasiswa mampu menjelaskan
Penggolongan glikosida berdasarkan
struktur kimia, fisika dan aktivitasnya


15
1,2
Penyiapan tanaman
Ekstraksi
Pemurnian awal
Pemisahan
Pemurnian dan
pemeriksaan kemurnian
Metode kimia
Metode fisika
(kromatografi)
Spektrofotometri UV-Vis
Spektrometri RMI (Proton,
Karbon, 2 Dimensi)
Spektrometri massa
Latihan elusidasi struktur
Flavonoid
UAS
3
U
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 44 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
20. FA 5224 PRODUKSI & STANDARDISASI BAHAN ALAM
Kode:
FA 5224
Kredit:
3 SKS
Semester :
II
KK/Unit Penanggung Jawab :
Biologi Farmasi
Sifat :
WAJIB
PRODUKSI DAN STANDARDISASI BAHAN ALAM
Nama Mata Kuliah
PRODUCTION AND STANDARDIZATION OF NATURAL MEDICINE
Obat tradisional, fitofarmaka, sentra pengembangan dan penerapan pengobatan tradisional (P3T) dan sentra
fitofarmaka. Pengembangan obat tradisional, bentuk sediaan bahan alam, sumber, proses dan standardisasi.
Traditional medicine, ”fitofarmaka”, the center of the used and.development of traditional medicine , the
center of ” fitofarmaka”. The development of traditional medicine, dosage form natural products, resources,
process and standardization.
Konsep standardisasi, proses standardisasi, pengembangan obat bahan alam, sumber simplisisa, pengeringan
dan penggilingan simplisia, ekstraksi dengan pelarut, ekstraksi dengan gas superkritik, pemekatan ekstrak,
pengeringan ekstrak dan alat-alat pengeringan ekstrak, terminologi standardisasi, parameter mutu ekstrak,
peraturan perundangan, fasilitas bangunan, fasilitas peralatan, manajemen proses dan keuangan, validasi
proses produksi, validasi standardisasi mutu, validasi produk, penetapan zat identitas, penggunaan zat
identitas untuk tujuan analisis kualitatif dan kuantitatif, presentasi tugas literatur.
Concept of standardization, process of standardization, natural medicine development, resources of crude
drugs, drying and chopping crude drugs, extraction by using solvent, extraction by using supercritical gas,
concentrating of extract, drying of extract and equipment for drying extract, terminology of standardize,
parameter of extract quality, the rules of law, facility of building, facility of equipment, finance and process
management, production process validation, quality standardize validation, product validation, determination
of identity compound for qualitative and quantitative analyses, literature presentation.
Mahasiswa dapat menerangkan berbagai bentuk obat bahan alam termasuk obat tradisional, penyediaan
bahan baku, proses pengolahan dan pengendalian mutunya
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
matakuliah - 1
Pre-requisite
matakuliah - 2
Co-requisite
Tugas, Kuliah Lapangan
1.
Badan POM,(2005), Fitofarmaka dan obat herbal terstandar, Badan POM RI, Jakarta
Mata Kuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
2.
Badan POM, (2005), Peraturan Perundang-undangan di Bidang Obat Tradisional, Depkes RI, Jakarta
3.
Badan POM, (2004), Keputusan Kepala Badan POM tentang Ketentuan
Pokok Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia,
Badan POM RI, Jakarta
4.
Badan POM,(2004), Monografi ekstrak tumbuhan obat Indonesia, Badan POM RI, Jakarta
Pustaka
5.
Ditjen POM, (2000), Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Depkes RI, Jakarta
6.
WHO, (1998), Quality Control Methods for Medicinal Plant Materials, WHO, Geneva
7.
Ditjen POM,(1994), Petunjuk Pelaksanaan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik, Depkes RI,
Jakarta
Hornok, L. (1992) Cultivation and Processing of Medicinal Plants, J. Wiley, New York.
8.
9.
List, P.H., Schmidt, P.C, (1989), CRC Press, Boca Raton.
10. Sodha, M.S. et al., (1987), Solar Crop Drying, Vol. 1-2, CRC, Boca Raton.
11. Ditjen POM,(1986), Sediaan Galenik, Depkes RI, Jakarta
UTS 50 %, Tugas 10 %, UAS 40 %
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mg#
Topik
Obat tradisional, ekstrak herbal
dan fitofarmaka
1
Pengembangan obat tradisional
2
Kandungan kimia
Sub Topik
Obat tradisional
Fitofarmaka
Sentra pengembangan obat
tradisional
Sentra fitofarmaka
Pengembangan obat tradisonal
Bentuk sediaan bahan alam
Sumber bahan alam
Kandungan kimia
Aktivitas biologi (khasiat baru)
3
4
Pengeringan bahan alam
Teori
Pemakaian Berbagai alat
Capaian Belajar Mahasiswa
Sumber
Materi
Mahasiswa memahami tentang
obat tradisional dan pusat-pusat
pengembangan
Mahasiswa memahami strategi
dalam pengembangan obat
tradisional
Mahasiswa memahami kandungan
kimia dan aktivitas biologi
sejumlah tanaman obat di
Indonesia serta mengetahui
sumber-sumber informasinya
Mahasiswa mengetahui dan
memahami teknologi yang dapat
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 45 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Pengecilan bahan
5
Ekstraksi
Maserasi
Perkolasi
Ekstraksi lawan arus
Ekstraksi dengan gas superkritik
Teori gas superkritik
Sifat-sifat gas superkritik
Ekstraksi dengan gas super kritik
6
7
8
Pemekatan dan pengeringan
ekstrak
9
Standardisasi ekstrak
10
11
Cara pembuatan obat tradisional
yang baik
Standardisasi proses dan produk
12
Zat identitas
13
Studi kasus
14
Tugas kelompok
15
16
pengering (tenaga listrik, bahan
bakar, surya)
Teori
Pemakaian alat
digunakan dalam pengeringan
bahan alam
Mahasiswa memahami tentang
pentingnya ukuran partikel dalam
kaitannya dengan efisiensi
ekstraksi
Mahasiswa memahami tentang
prinsip dasar dan mengetahui
berbagai metode ekstraksi serta
dasar-dasar pemilihannya
Mahasiswa memahami prinsip
dasar teoritis gas superkritik dan
potensinya untuk ekstraksi bahan
alam
Ujian Tengah Semester
Pemekatan ekstrak pengeringan
Mahasiswa memahami dasarekstrak
dasar teoritis dan mampu
Alat-alat pengeringan ekstrak
mempertimbangkan dalam
memilih teknologi pemekatan dan
pengeringan ekstrak
Terminologi standardisasi
Mahasiswa memahami tentang
Parameter-parameter mutu ekstrak
standardisasi dan parameterparameter dalam standardisasi
Peraturan perundangan
Mahasiswa memahami cara
Fasilitas bangunan
pembuatan obat tradisional yang
Fasilitas peralatan
baik beserta aspek-aspeknya
Manajemen proses dan keuangan
Validasi proses
Mahasiswa mampu memahami
produksi
aspek-aspek dalam standardisasi
Validasi standardisasi mutu
proses dan produk
Validasi produk
Penetapan zat identitas
Mahasiswa mampu memilih zat
Penggunaan zat identitas untuk
identias dan memanfaatkannya
tujuan analisis kualitatif dan
dalam analisis kualitatif dan
kuantitatif
kuantitatif komponen obat bahan
alam
Produksi obat bahan alam yang
Mahasiswa mampu
sedang trend
mengintegrasikan pengetahuan
tentang obat bahan alam untuk
mengembangkan suatu produk
yang dapat
dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
Pengerjaan tugas dan presentasi
Mahasiswa terampil dalam
menangani kasus-kasus yang
berkaitan dengan obat tradisional
Ujian Akhir Semester
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 46 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
21. FA 5226 BIOTEKNOLOGI TANAMAN OBAT
Kode:
FA 5226
Bobot sks:
2 SKS
Semester:
II
KK / Unit Penanggung Jawab:
Biologi Farmasi
Sifat:
Wajib Opsi
Bioteknologi Tanaman Obat
Nama Matakuliah
Medicinal Plants Biotechnology
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Pada kuliah ini akan diberikan dasar-dasar dan aplikasi bioteknologi pada tanaman obat, Teknik
bioteknologi tanaman seperti kultur jaringan dan berbagai modifikasinya, gen dan enzim tanaman, aplikasi
bioteknologi dalam penemuan senyawa baru dan peningkatan senyawa berkhasiat dari tanaman, transfer
gen pada tanaman, tanaman transgenik, combinatorial biosynthesis
This course describes the basics techniques and application of biotechnology on the medicinal plants, Plant
biotechnology techniques such as tissue cultures, plant genes and enymes, application of biotechnology in
discovery of the new compound from plants and the enhancement of active compounds from plants, gene
transfer into plants, transgenic plants, combinatorial biosynthesis
Pada kuliah ini akan diberikan dasar-dasar dan aplikasi bioteknologi pada tanaman obat dalam rangka
menambah nilai tambah dari tanaman obat dalam pengembangannya. Teknik bioteknologi tanaman seperti
kultur jaringan dan berbagai modifikasinya seperti elisitasi, feeding experiment dan biotransformasi, gen
dan enzim tanaman yang bertanggung jawab pada produksi zat berkhasiat dari tanaman serta rekayasanya,
rekayasa metabolik, aplikasi bioteknologi dalam penemuan senyawa baru dan peningkatan senyawa
berkhasiat dari tanaman, transfer gen pada tanaman, tanaman transgenik, combinatorial biosynthesis akan
dipelajari pada mata kuliah ini
This course describes the basics techniques and application of biotechnology on the medicinal plants in
order to give the added values for medicinal plants in their development. Plant biotechnology techniques
such as tissue cultures and its modification including elicitation, feeding experiment and
biotransformation, plant genes and enymes which are responsioble on the production of active
compounds, application of biotechnology in discovery of the new compound from plants and the
enhancement of active compounds from plants, gene transfer into plants, transgenic plants, combinatorial
biosynthesis will be given in this course
Mahasiswa dapat menguasai teknik-teknik bioteknologi tanaman dan mengaplikasinya dalam bidang
farmasi diantaranya dapat meningkatkan produksi zat berkhasiat dari tanaman bagi keperluan
pengembangan obat herbal
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Pustaka
Panduan Penilaian
1. Chawla, H.S. (2002) Introduction to Plant Biotechnology, Science Publisher, Inc., Plymouth
2. Christou P, Klee, H, (2004) Handbook of Plant Biotechnology, John Willey & Sons Ltd.
3. Lea P, Leegood RC (1993) Plant Biochemistry and Molecular Biology, John Wiley & Sons
4. Kayser, O, Quax, W.J, 2006 Combinatorial biosynthesis
5. Dewick PM (2002) Medicinal Natural Product, A Biosynthetic Approach, 2nd Ed, JWS, Chichester
6. Nichole DST (2002) An introduction to genetic engineering, Cambridge University Press
Penilaian dilakukan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester, pemberian tugas, keaktifan dalam diskusi selama
kuliah
Catatan Tambahan
Mg#
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Pengantar Kuliah
 Ruang lingkup kuliah
 Pengertian Bioteknologi
tanaman khususnya tanaman
 Sejarah Bioteknologi tanaman
dan tahapan-tahapan aplikasi
bioteknologi tanaman
 Aplikasi bioteknologi tanaman
pada pengembangan tanaman
obat
 Beberapa tools yang umum
seperti enzim restriksi, ligasi,
PCR, vektor, plasmid,
elektroforesis, blotting dan
lain-lain
 Pengantar tentang rekayasa
genetik, rekayasa protein
daFormula-formula media
 Perkembangan terkini tentang
bioteknologi tanaman
 Pengantar tentang kultur
Mahasiswa memahami dasar-dasar
bioteknologi tanaman serta
aplikasinya dalam bidang farmasi
terutama dalam pengembangan
tuanaman obat
1
Pengantar tentang teknikteknik atau tools umum
yang biasa digunakan
pada biologi tanaman
2
3
Kultur jaringan
Mahasiswa memahami berbagai tools
dan teknik yang umum digunakan
untuik bioteknologi secara umu dan
aplikasi pada tanaman, rekayasa
genetika, rekayasa protein dan
rekayasa metabolik
Mahasiswa memahami tentang teori
Sumber
Materi
1,2,3,4
5
1,2
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 47 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
4
5
Kultur jaringan sebagai
host untuk produksi
metabolit sekunder dari
tanaman
Genom tanaman, proses
dan ekspresi
protein/enzim pada
tanaman serta regulasinya
Teknologi rekombinan
DNA tanaman
jaringan
 Berbagai jenis kultur tanaman,
kultur kalus, kultur tunas,
kultur sel, organ dan jaringan
 Kultur suspensi dan berbagai
parameter pertumbuhannya
 Elisitasi untuk produksi
metabolit sekunder
 Biotransformasi
 Precursor feeding
 Modifikasi lainnya
 Organisasi genom tanaman
 Sintesis dan regulasi protein
pada tanaman


Transformasi genetika
pada tanaman


6

Transformasi genetika
pada tanaman


Biosintesis Metabolit
sekunder

7
8

9

Rekayasa biosintesis
metabolit sekunder
10


Combinatorial
biosynthesis


11
Edible vaccine


12
Manipulasi gen tanaman
dan aplikasinya



13
Tanaman transgenik
14-15




16
dasar kultur jaringan, berbagai jenis
kultur tanaman, optimalisasi dan
penggunaannya sebagai wadaha
produksi senyawa berkhasiat dari
tanaman
Mahasiswa memahami berbagai
teknik yang digunakan untuk
meningkatkan produski metabolit
sekunder dari tanaman melalui kultur
jaringan dan modofikasinya
Mahasiswa memahami material
genetik pada tanaman yang berfungsi
dalam pembentukan metabolit
sekundernya
Mahasiswa memahami teknologi
Pengertian rekominan DNA
rekombinan DNA tanaman dan
tanaman
aplikasinya dalam bidang farmasi
Kloning dan ekspresi DNA
khususnya produksi zat berkhasiat
tanaman
dari tanaman
Mahasiswa mengetahui dan
Transformasi gene dengan
memahami teknik tranformsi gen ke
perantara Agrobacterium
tanaman dengan menngunakan
Mekanisme transformasi gen
mikroba tanah Agrobacterium
pada tanaman
sebagai perantara serta mampu
Analisis hasil transformasi
menganalisis hasil tranformasi
Mahasiswa mengetahui dan
Metode transfer gen
memahami metode-metode yang
Keuntungan dan kerugian
digunakan untuk mentransfer gen ke
masing-masing metode
tanaman serta keuntungan dan
transfer gen
kelemahan masing-masingnya
Ujian Tengah Semester
Mahasiswa memahami alur-alur
Pengertian-pengertian
utama dalam biosintesis beberapa
biosintesis
metabolit sekunder dan teknik-teknik
Metodologi dalam telaah
untuk mempelajarinya serta mampu
biosintesis
memprediksi jalur biosintesis tersebut
Jalur biosintesis berbagai
metabolit sekunder dari
tanaman
Mahasiswa mampu merekayasa jalur
Teknik merekayasa jalur
biosintesis dari metabolit sekunder
biosintesis metabolit sekunder
dari tanaman sehingga dapat
dari tanaman
meningkatkan kadarnya
Rekayasa biosintesis untuk
peningkatan produksi
metabolit sekunder
Mahasiswa mengetahui dan
Pengertian tentang
memahami teknik combinatorial
combinatorial biosynthesis
biosynthesis dan perannya untuk
Prospek, keuntungan dan
meningkatkan produksi senyawa
kerugiannya
bioaktif dalam tanaman
Mahasiswa mengetahui dan
Pengertian edible vaccine serta
memahami apa itu edible vaccine,
sejarah perkembangannya
keuntungan dan kelemahannya,
Keuntungan dan kelemahan
prospek pengembangannya dan cara
edible vaccine
mebuat edible vaccine
Cara membuiat edible vaccine
Mahasiswa mengetahui teknik-teknik
Manipulasi gen tanaman
dalam manipulasi genetika dan
Mutasi dan seleksi mutan
aplikasinya dalam bidang farmasi
terutama pada produksi zat berkhasiat
dari tanaman
Mahasiswa mengetahui dan
Pengertian tanaman transgenik
memahami tentang tanaman
Manfaat tanaman transgenik
transgenik dan bagaimana membuat
bagi pengembangan tanaman
tanaman transgenik
obat
Keuntungan dan kekurangan
tanaman transgenik
Bagaimana membuat tanaman
transgenik
Ujian Akhir Semester
1,2
2,4
1,3
1,3
1,3,4
1,2,5
1,2,5
3
2 dan jurnaljurnal
1,2
1,2
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 48 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
22. FA 5001 PENGEMBANGAN OBAT
Kode Kuliah
FA 5001
Bobot SKS :
3 SKS
Semester :
I
KBK/Bidang Keahlian:
Semua KK Farmasi
Sifat:
Wajib
Common Denominator
Pengembangan Obat
Nama Matakuliah
Drug Development
Silabus Ringkas
Tinjauan umum tentang penelitian dan perizinan dalam rangka penemuan dan pengembangan obat;
Tinjauan farmakokimia tentang penemuan molekul obat yang bekerja pada reseptor, sebagai inhibitor
enzim dan molekul protein farmaka; Tinjauan tetang kajian farmakologi sebagai penuntun dan pemastian
efek molekul obat; Tinjauan biologi farmasi tentang pengembangan simplisia, ekstrak dan standarisasinya;
Tinjauan farmasetika dan bioteknologi tentang pengembangan bentuk sediaan farmasi dan penelitian
protein biofarmasetikal.
General review of research and regulation on drug discovery and development; Pharmacochemistry review
of receptor binding drug molecule discovery, enzyme inhibitor drugs and pharmaceutical proteins;
Pharmacological review of the of pharmacological test as important guidance of drug molecule effect;
Pharmaceutical biology review of simplicia development, extraction and standardization; Pharmaceutical
and Biotehnological review of pharmaceutical dosage form development and biopharmaceutical protein
research.
Tinjauan umum:
Kajian penemuan dan pengembangan obat mencakup bahan alam, semi-sintesis, sintesis total dan rekayasa
genetik. Skema proses penelitian dan perizinan dalam penemuan molekul obat.
Tinjauan farmakokimia:
Reseptorologi dan metodologi penemuan molekul obat dengan menggunakan teori interaksi molekul obat
dengan reseptornya; enzimologi dan metodologi penemuan molekul obat yang bekerja sebagai inhibitor
enzim; pengembangan protein farmaka.
Tinjauan farmakologi:
Uji farmakologi dan toksikologi sebagai penuntun dan pemastian dalam proses pengembangan obat untuk
menjamin efikasi dan keamanan obat.
Tinjauan tentang senyawa aktif dan zat penanda serta bahan tambahan dalam suatu sediaan dalam rangka
pengembangan obat untuk menjamin kualitas obat.
Tinjauan biologi farmasi:
Perkembangan Obat bahan alam di berbagai belahan dunia, simplisia, ekstrak dan standardisasinya,
ekstraksi-fraksinasi-isolasi-identifikasi senyawa
bahan alam, pengembangan obat dari bahan alam, high throughput screening, the united nations
convention on biodiversity.
Silabus Lengkap
Tinjauan farmasetika dan bioteknologi:
Kajian pengembangan bentuk sediaan untuk meningkatkan efikasi, keamanan, sasaran terapi serta
penerimaan konsumen.
Konsep dasar protein terapeutik rekombinan (biofarmasetikal), klasifikasi biofarmasetikal, ketidakstabilan
fisika, ketidakstabilan kimia, strategi mengatasi ketidakstabilian fisika dan kimia, produksi protein
terapeutik rekombinan dan persyaratan, pengantar rekayasa protein terapeutik, protein terapeutik -antibodi
monoklonal dan vaksin rekombinan.
Konsep dasar protein terapeutik rekombinan (biofarmasetika); definisi; perbedaan utama dengan obat
berbobot molekul kecil; klasifikasi biofarmasetika: tipe 1, tipe 2 dan tipe 3; ketidak stabilan fisika:
denaturasi, agregasi, presipitasi, adsorbs; ketidak stabilan kimia: proteolisis, deamidasi, oksidasi, beta
eliminasi, rasemisasi;
strategi mengatasi ketidak stabilian fisika dan kimia: pengaturan pH, antioksidan, pengaturan redoks,
penambahan molekul kecil; produksi protein terapeutik rekombinan, kontrol kualitas, persyaratan:
teknologi DNA rekombinan, kontrol kualitas setiap tahap, persyaratan Farmakope; pengantar rekayasa
protein terapeutik: prinsip rekayasa protein, contoh rekayasa protein; protein terapeutik-antibodi
monoklonal dan vaksin rekombinan: prinsip penggunaan, contoh-contoh dan penggunaan.
General view:
Study of drug discovery and development including natural products and semi-synthetic, total synthetic
and genetic engineering products. Research processes and regulation scheme of drug molecules discovery.
Pharmacochemistry view:
Receptorology and drug molecule discovery methodology from theoretical application of drug molekul
and its receptor interaction; enzymology and enzyme inhibitor drug molecule discovery;pharmaceutical
protein development.
Pharmacology view:
Review on pharmacological assays and toxicological tests as a guidance and determinants in drug
development to assure drug efficacy and safety.
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 49 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Review on active pharmaceutical ingredients, marker compounds and additive agents in dosage forms
development to assure drug quality.
Pharmaceutical biology view:
Natural drug development in all over the world, simplicia-extracts and its standardization, natural
molecules extraction-fractination-isolation-identification, natural medicine development, high throughput
screening,the united nations convention on biodiversity.
Luaran (Outcomes)
Pharmaceutics and biotechnology view:
Studies of various dosage forms development to improve efficacy, safety, therapeutic outcome as well as
consumer’s acceptability.
Basic concept of recombinant therapeutic proteins (biopharmaceuticals), classification of
biopharmaseuticals, physical instability, chemical instability, strategies to overcome physical and chemical
instabilities, production of recombinant therapeutic proteins and their requirements, introduction to protein
engineering, recombinant therapeutic proteins - vaccines and monoclonal antibodies.
Basic concept of recombinant therapeutic proteins (biopharmaceuticals): definition, main difference with
classical small molecule drgs; classification of biopharmaseuticals: type 1, type 2 and type 3; physical
instability: denaturation, aggregation, precipitation, adsorption;
chemical instability: proteolysis,
oxidation, amidation, racemisation, beta alimination; strategies to overcome physical and chemical
instabilities: pH adjustment, antioxidants, redox adjustments, inclusion of small molecules; production of
recombinant therapeutic proteins and their requirements: recombinant DNA technology, quality control at
each step, Pharmacopeia requirements, introduction to protein engineering: principle of protein
engineering, examples of protein engineering; recombinant therapeutic proteins - vaccines and monoclonal
antibodies: principle of their use and examples.
Mahasiswa memahami proses penemuan dan pengembangan obat meliputi dari bahan alam, semi-sintetis,
total sintetis ataupun hasil rekayasa genetik yang dituntun dan dipastikan efeknya oleh uji farmakologi dan
toksikologi untuk menjamin keamanan dan efikasi suatu obat.
Memahami proses pengembangan metode bioanalisis zat aktif dan zat penanda atau bahan tambahan dalam
suatu bentuk sediaan untuk menjamin kualitas suatu obat.
Memahami tujuan pengembangan berbagai bentuk sediaan.
Mahasiswa dapat memahami tentang keunikan senyawa berbasis bioteknologi dan membedakannya
dengan senyawa obat berbobot molekul kecil.
Matakuliah Terkait
Tidak ada
Kegiatan Penunjang
Pembuatan makalah dan diskusi pendalaman berkaitan dengan kemampuan membaca dan mereview artikel ilmiah
1.
2.
Pustaka
3.
4.
5.
6.
7.
Chaudri, RD.(1996), Herbal Drugs for Industry, Eastern Publishers, New Delhi, India
Evans, W.C. and Evans, E. (2002) Pharmacognosy, Saunders, Edinburgh, London, New York,
Oxford, Philadelphia, St Louis, Sydney, Toronto.
[O Graddy, F., Lambert, H.P., Finch, R.G., and Greenwood,D., 1997. Antibiotic and Chemotherapy:
Anti-infective agents and their use in therapy, 7th. Ed., Churchill. Livingstone.
Schwinghammer, T.L.,2002 Pharmacotherapy Casebook: A Patient Focused Approach, 5th. Ed.,
McGraw-Hill Companies, New York.
McPhee,S., Lingappa, V.R., Ganong, W.F., Lange J.D., 2000, Phathophysiology of Disease: An
Introduction to Clinical Medicine, 3rd Ed., McGraw-Hill, New York
Sven Frokjaer and Lars Hovgaard, Pharmaceutical Formulation Development of Peptides and
Proteins, CRC Press, 2000
Niazi, 2006, Handbook of biogeneric therapeutic proteins: regulatory, manufacturing, testing and
patent issues, Taylor & Francis Group, LLC, 2006
Panduan Penilaian
Penilaian berdasarkan ujian tertulis yang terdiri atas UTS dan UAS
Catatan Tambahan
Sebagai common denominator, mata kuliah ini memberikan dasar pemahaman komprehensif pada level
penddikan magister farmasi tentang aspek riset penemuan dan pengembangan obat.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
Mg#
Topik
1
Tinjauan umum R&D Obat
2
Tinjauan farmakokimia:
Interaksi Ligan-Reseptor
Sub Topik
Kajian penemuan dan
pengembangan obat mencakup
bahan alam, semi-sintesis,
sintesis total dan rekayasa
genetik. Skema proses penelitian
dan perizinan dalam penemuan
molekul obat. Tinjauan sejarah
pengembangan obat.
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
Reseptorologi dan metodologi
penemuan molekul obat dengan
menggunakan teori interaksi
molekul obat dengan
reseptornya.
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
Capaian Belajar Mahasiswa
Pustaka yang
relevan
Memahami penemuan dan
pengembangan obat, proses
penelitian dan perizinan serta
mengerti sejarah pengembangan
obat
Mahasiswa diharapkan dapat
mendefinisikan dan mengklasifikasi jenis-jenis mekanisme
biokimia interaksi reseptor dan
ligan
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 50 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg#
3
4
5
6
Topik
Tinjauan farmakokimia:
Inhibitor enzim
Tinjauan farmakokimia:
Protein farmaka
Tinjauan biologi farmasi:
Simplisia dan produk bahan
alam
Tinjauan biologi farmasi:
Ekstraksi bahan alam dan
standardisasi ekstrak
7
Tinjauan biologi farmasi:
Fraksinasi dan isolasi bahan
alam
8
9
10
Tinjauan farmakologi:
Uji keamanan obat
Tinjauan farmakologi:
Uji efikasi obat
Tinjauan farmakologi:
Pengembangan obat baru
11
Tinjauan farmasetika:
Pengembangan bentuk
sediaan
12
13
14
Tinjauan farmasetika:
Nanoteknologi
Tinjauan bioteknologi:
Konsep dasar
biofarmaseutikal
Sub Topik
Enzimologi dan metodologi
penemuan molekul obat yang
bekerja sebagai inhibitor enzim
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
Pengembangan protein farmaka.
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
 Sumber simplisia
 Pengolahan simplisia.
 Parameter-parameter mutu
simplisia dan pengujiannya.
 Produk bahan alam
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
 Jenis-jenis ekstrak
 Ekstraksi dalam pengolahan
bahan alam
 Metode untuk ekstraksi
 Parameter-parameter mutu
ekstrak
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
 Metode untuk fraksinasi
 Ekstraksi cair-cair
 Kromatografi cair vakum
 Kromatografi kolom
 Kromatografi lapis tipis
untuk preparatif
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
UTS
 Pengertian Toksikologi
 Toksisitas akut
 Toksisitas subkronis
 Toksisitas kronis
 Toksisitas mutagenik
 Toksisitas karsinogenik
 Toksisitas teratogenik
 Toksisitas reproduksi
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
 Skrining Farmakologi in
vitro dan in vivo
 Uji klinik Fase I
 Uji klinik Fase II
 Uji klinik Fase III
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
 Uji klinik Fase IV
 Pengembangan obat baru
berbasis farmakologi
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
Kajian pengembangan bentuk
sediaan untuk meningkatkan
efikasi, keamanan, sasaran terapi
serta penerimaan konsumen.
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
Kajian pengembangan
nanofarmaseutikal
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
Konsep dasar protein terapeutik
rekombinan (biofarmasetika);
definisi; perbedaan utama
dengan obat berbobot molekul
kecil; klasifikasi biofarmasetika:
Capaian Belajar Mahasiswa
Pustaka yang
relevan
Mahasiswa diharapkan dapat
mendefinisikan dan mengklasifikasi
mekanisme inhibisi enzim oleh
molekul obat
Mahasiswa diharapkan dapat
mendefinisikan dan mengklasifikasi
jenis protein farmaka dan
pemanfaatannya
Mahasiswa mengetahui fdan
memahami proses-proses yang
terlibat dalam penyiapan simplisia
dan jenis parameter mutu yang
digunakan untuk mengevaluasi
mutu simplisia serta mengenal
berbagai jenis produk obat dari
bahan alam.
Mahasiswa mengetahui dan
memahami berbagai metode
ekstraksi dan dasar-dasar pemilihan
metode untuk mengekstraksi suatu
bahan alam.
Mahasiswa mengetahui dan
memahami berbagai metode yang
digunakan untuk fraksinasi dan
isolasi bahan alam.
Mahasiswa mengetahui dan
memahami tujuan dan prinsip dasar
uji toksisitas serta berbagai metode
uji toksikologi yang digunakan
untuk mengevaluasi kemanan suatu
kandidat obat atau obat yang sudah
beredar
Mahasiswa mengetahui dan
memahami prinsip-prinsip uji
farkodinamika mengevaluasi efikasi
suatu kandidat obat dan mengerti
berbagai metode uji
farmakodinamika in vitro dan in
vivo serta klinis
Mahasiswa mengetahui dan
memahami metode untuk
mengevaluasi obat yang telah
beredar di pasar serta memahami
pengembangan obat baru yang
berbasis farmakologi
Mahasiswa diharapkan dapat
mendefinisikan dan mengklasifikasi
teknik reformulasi bentuk sediaan
dalam rangka pengembangan obat
Mahasiswa diharapkan dapat
mendefinisikan dan mengklasifikasi
teknik nanoteknologi sediaan
farmasi
Mahasiswa diharapkan dapat
mendefinisikan dan mengklasifikasi
senyawa biofarmaseutika,
membedakan ketidakstabilan fisika
dan cara mengatasinya,
Pus
taka 6 bab
5 dan 6.
Pus
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 51 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg#
15
16
Topik
Tinjauan bioteknologi:
Prinsip produksi
biofarmaseutika, persyaratan,
rekayasa protein.
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
tipe 1, tipe 2 dan tipe 3; ketidak
stabilan fisika: denaturasi,
agregasi, presipitasi, adsorbs;
Ketidakstabilan kimia:
proteolisis, deamidasi, oksidasi,
beta eliminasi, rasemisasi;
strategi mengatasi ketidak
stabilian fisika dan kimia:
pengaturan pH, antioksidan,
pengaturan redoks, penambahan
molekul kecil;
Produksi protein terapeutik
rekombinan, kontrol kualitas,
persyaratan: teknologi DNA
rekombinan, kontrol kualitas
setiap tahap, persyaratan
Farmakope;
Pengantar rekayasa protein
terapeutik: prinsip rekayasa
protein, contoh rekayasa protein;
protein terapeutik - antibodi
monoklonal dan vaksin
rekombinan: prinsip
penggunaan, contoh-contoh dan
penggunaan.
UAS
membedakan ketidakstabilan kimia
dan cara mengatasinya.
Mahasiswa diharapkan dapat
mendefinisikan dan mengklasifikasi
protein terapeutik rekombinan dan
berbagai aspek pemanfaatannya
dalam farmasi
Pustaka yang
relevan
taka 7 bab 11.
Pustaka 6 Bab
2 dan 3
Pustaka 7 Bab
3 dan 10
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 52 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
23. FA 5111 METODE ANALISIS FARMASI FISIKOKIMIA
Kode:
FA 5111
Kredit
3 SKS
Semester
I
KBK/Bidang Keahlian:
-
Sifat :
Wajib
Metode Analisis Farmasi Fisikokimia
Nama Mata Kuliah
Methods on Pharmaceutical Analysis: Physicochemistry
Radiasi elektromagnetik dan struktur materi; spektrokopi atomik dan molekular; spektroskopi massa;
metode sinar-X; elektrometri; analisis termal; analisis biomolekul
Electro
Electromagnetic radiation and structure of matter; atomic and molecular; mass spectroscopic; X-ray
methods; electrometric; thermal analysis; method in peptide, protein and DNA analysis
Struktur elektronik atom dan molekul; antaraksi radiasi elektromagnetik (REM) dengan materi;
dasar-dasar spektroskopi absorpsi dan emisi; spektrofotometri sinar tampak-UV; spektrometri infra
merah; spektrofluorometri; spektroskopi emisi nyala/serapan atom; spektroskopi resonansi magnet
inti; spektroskopi massa; metode sinar-X; potensiometri dan voltametri; analisis termal; analisis
protein, peptida, dan DNA
Atomic and molecular electronic structure; interaction between electromagnetic radiation and matter;
principles of absorption and emission spectroscopy; uv-visible spectrophotometric; infrared
spectrophotometric; spectrofluorometric; flame emission/atomic absorption spectrophotometric;
nuclear magnetic resonance spectroscopic; mass spectroscopic; X-ray methods; potentiometric and
voltametric; thermal analysis; method in peptide, protein and DNA analysis
Mahasiswa dapat bekerja dengan atau mempelajari metode analisis dengan instrumen analitik,
menginterpretasi data pengukuran dan pemakaian peralatan berbasis metode fisikokimia di bidang
farmasi atau bidang ilmu atau pekerjaan lain yang terkait dengannya.
Kimia Fisika
Pre-requisite
Kimia Organik
Pre-requisite
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Mata Kuliah Terkait
Tutorial interpretasi dan analisis data hasil pengukuran
1. H.H. Willard, L.L. Merrit, Jr., J.A. Dean, F.A. Settle, Jr., Instrumental Method of Analysis, 7th ed.,
Wadsworth Publ. Co., Belmont, 2004.
2. Douglas A. Skoog, F. James Holler and Stanley R. Crough, Instrumental Analisis, 6th Edition,
Brooks/Cole, 2007
3. D.M. Bollagand S.J. Edelstein, Protein Methods, Wiley-Liss, John Wiley & Sons, New York, 1996
UTS (40%) + UAS (40%) + Tugas dan Kuis (20%)
Kegiatan Penunjang
Pustaka Lengkap
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
Mg#
1
2
Topik
Antaraksi radiasi
elektromagnetik (REM)
dengan materi
Dasar-dasar spektroskopi
absorpsi dan emisi
3
Spektrofotometri sinar
tampak-UV
4
Spektrofotometri infra merah
5
Spektrofluorometri
Sub Topik




Metode analisis fisikokimia
Teori atom dan molekul
Radiasi elektromagnetik (REM)
Antaraksi REM atom dan molekul
 Tingkat-tingkat energi atom
 Tingkat-tingkat energi elektronik
molekul
 Tingkat energi vibrasi
 Spin inti atom dan elektron
 Pengukuran transmitan dan
serapan, serta besaran absorptivitas
 Hukum Lambert-Beer
 Instrumentasi spektrofotometer uvvis
 Senyawa pengabsorpsi
 Analisis kualitatif dan kuantitatif
 Energi vibrasi dan translasi
 Model mekanika klasik dan
kuantum dari vibrasi
 Mode dan penggabungan vibrasi
 Instrumentasi dan aplikasi
 Transisi elektronik yang
menghasilkan fluoresensi dan
fosforesensi
 Eksitasi dan emisi
 Proses deaktivasi
Capaian Belajar Mahasiswa
Pustaka
yang
Relevan
Mahasiswa dapat menjelaskan
tentang metode analisis fisikokimia, radiasi elektromagnetik dan
antaraksinya dengan atom dan
molekul.
1, 2
Mahasiswa dapat menerangkan
tingkat energi atom dan molekul
beserta eksitasi, emisi dan transisi
elektron.
1,2
Mahasiswa dapat menggunakan
hukum Lambert-Beer, mengenal
istrumen spektrofotometer uv-vis;
menginterpretasi data spektrum
untuk analisis kualitatif dan
kuantitatif.
1,2
Mahasiswa dapat memperkirakan
angka gelomabng dari vibrasi suatu
ikatan atom, menginterpretasi data
spektrum untuk analisis kualitatif.
1,2
Mahasiswa dapat memperkirakan
spektrum eksitasi dan emisi suatu
molekul, mengetahui hubungan
intensitas fluoresensi dengan
konsentrasi.
1,2
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 53 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg#
Topik
6
Spektroskopi emisi
nyala/serapan atom
7
Spektroskopi resonansi
magnet inti (1)
8
Ujian Tengah Semester
9
Spektroskopi resonansi
magnet inti (2)
10
Spektroskopi massa
11
Metode sinar-X
12
Potensiometri dan voltametri
Sub Topik
 Faktor-faktor yang mempengaruhi
fluoresensi dan fosforesensi
 Instrumentasi dan aplikasi
 Diagram tingkat energi
 Spektrum garis
 Cara-cara atomisasi
 Spektroskopi emisi nyala
 Spektroskopi absorpsi atom
 Instumentasi dan aplikasi
 Teori kuantum untuk NMR
 Efek lingkungan terhadap
spektrum NMR
 Proton dan karbon-NMR
















13
14
Analisis termal
Kromatografi cair kinerja
tinggi dan kromatografi gas
15
Analisis protein, peptide, dan
DNA
16
Ujian Akhir Semester









HMBC
Instrumentasi
Aplikasi: elusidasi struktur
Spektrum massa
Cara-cara ionisasi
Instrumentasi dan aplikasi
Spektroskopi emisi sinar-X
Spektroskopi fluoresensi sinar-X
Spektroskopi difraksi sinar-X
Instrumentasi dan aplikasi
Dasar-dasar analisis elektrokimia
Elektroda acuan, elektroda
kerja/indikator
Instrumentasi
Titrasi potensiometri dan
voltametri
Dasar-dasar analisis termal
Differential Scanning Calorimetri
(DSC), Differential Thermal
Analysis (DTA), dan Thermal
Gravimetry Analysis (TGA)
Instrumentasi dan aplikasi
Prinsip kromatografi
Kromatografi cair kinerja tinggi
Kromatografi gas
Instrumentasi dan aplikasi
SDS-PAGE, Iso electrofocusing,
elektroforesis 2D, kromatografi
untuk protein
ELISA dan RIA.
Elekroforesis DNA, Polymerase
Chain Reaction (PCR), penentuan
urutan nukleotida, teknologi
biosensor, dan hibridisasi
Instrumentasi dan aplikasi
Capaian Belajar Mahasiswa
Pustaka
yang
Relevan
Mahasiswa dapat menjelaskan asal
spektrum garis suatu atom,
hubungan intensitas emisi/
fluoresensi dan serapan dengan
konsentrasi.
1, 2
Mahasiswa dapat menerangkan
teori dasar spektroskopi NMR.
1, 2
Mahasiswa mampu
menginterpretasi data spektrum
NMR.
Mahasiswa dapat mengidentifikasi
suatu molekul dari pola
fragmentasinya.
Mahasiswa dapat menerangkan
prinsip spektroskopi emisi/
fluoresensi sinar-X dan menjelaskan
struktur kristal suatu molekul.
1, 2
1, 2
1,2
Mahasiswa dapat menerangkan cara
analisis kuantitatif dan kuantitatif
secara potensiometri dan voltametri.
1,2
Mahasiswa dapat menjelaskan
metode analisis termal untuk
pemeriksaan kualitatif dan
kuantitatif.
1,2
Mahasiswa dapat menerangkan
analisis kualitatif maupun
kuantitatif dari data pengukuran
kromatografi dan elektroforesis.
1,2
Mahasiswa dapat menjelaskan
prinsip berbagai metode
karakterisasi dan identifikasi DNA,
protein dan peptida serta dapat
memilih metode untuk karakterisasi
dan identifikasi DNA, protein dan
peptida.
3
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 54 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
24. FA 5213 DESAIN OBAT BERBASIS KOMPUTASI
Kode Matakuliah:
FA 5213
Bobot sks:
2 sks
Semester:
II
KK / Unit Penanggung Jawab:
Farmakokimia
Sifat:
WAJIB
Desain Obat Berbasis Komoputasi
Nama Matakuliah
Computation-Based Drug Design
Perkuliahan mencakup: pendahuluan, desain obat rasional, target kerja obat, kemometrik, ligand-based
ligand design (LBLD), structure-based ligand design (SBLD), aplikasi desain obat rasional, optimisasi
lead, contoh-contoh keberhasilan desain obat rasional
The course covers: introduction, rational drug design, drug target, chemometrics, ligand-based ligand
design (LBLD), structure-based ligand design (SBLD), application of rational drug design, lead
optimization, success in rational drug design
Perkuliahan mencakup pendahuluan: strategi dalam penemuan senyawa aktif/pemandu; desain obat
rasional: syarat desain rasional, pendekatan dalam desain rasional; target kerja obat: Druggable Genome,
protein sebagai target utama, GPCRs, kinases, proteases dan peptidases; kemometrik: kemiripan dan telaah
HKSA, validasi HKSA, kohonen neural network; ligand-based ligand design (LBLD): kimia
kombinatorial, HTS, virtual screening, farmakofor, HKSA 3D, structure-based ligand design (SBLD): de
novo design, structure-based design; aplikasi desain obat rasional: contoh aplikasi pharmacophore-based
ligand design, virtual screening dan docking study, dan de novo design; optimisasi lead: strategi optimisasi
lead, pertukaran atom dan gugus isosterik, variasi sistematik substituen aromatik, optimasi spektrum kerja
dan selektivitas, dari agonis menjadi antagonis, optimasi ketersediaan hayati dan lama kerja, variasi
farmakofor, optimasi afinitas; contoh-contoh keberhasilan desain obat rasional: inhibitor hidrolase,
inhibitor aspartilprotease, inhibitor metaloenzim (yang menguraikan substrat melalui reaksi hidrolisis),
inhibitor enzim transferase, inhibitor enzim oksidoreduktase, agonis dan antagonis untuk reseptor nukleus,
agonis dan antagonis untuk reseptor membrane, ligan untuk kanal, pori, dan transporter, ligan untuk
reseptor permukaan, biofarmaka: peptida, nukleotida, dan makrolida sebagai zat aktif.
The course covers introduction: strategy in active / lead compound discovery; rational drug design:
requirements for rational design, approaches in rational design; drug target: Druggable Genome, proteins
as main target, GPCRs, kinases, proteases and peptidases; chemometric: similarity and QSAR study,
validation of QSAR, kohonen neural network; ligand-based ligand design (LBLD): combinatorial
chemistry, HTS, virtual screening, pharmacophor, 3D QSAR, structure-based ligand design (SBLD): de
novo design, structure-based design, application of rational drug design: examples of application of
pharmacophore-based ligand design, virtual screening and docking study, and de novo design; lead
optimization: strategy in lead optimization, isosteric exchange of atoms and groups, systematic variation of
aromatic substituent, optimization of work spectrum and selectivity, from agonist to be antagonist,
optimization of bioavailability and work duration, variation of pharmacophor, optimization of affinity;
successes in rational drug design: inhibitor of hydrolase, aspartylprotease, hydrolysing metalloenzyme,
transferase, oxidoreductase, agonist and antagonist for nucleus receptor, agonist and antagonist for
membrane receptor, ligand for channel, pore and transporter, ligand for surface receptor, biopharmaca:
peptide, nucleotide and macrolide as active compound
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu memahami dan dapat menjelaskan berbagai pendekatan
dan metode yang digunakan dalam desain obat rational serta dapat menjelaskan berbagai contoh
keberhasilan desain obat rasional dalam penemuan obat.
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
1.
Pustaka
Panduan Penilaian
1. Van de Waterbeemd, Han, et al., Computer-Assisted Lead Finding and Optimization, Willey-VCH,
Weinheim, 1997 [Pustaka utama]
2. 2. Klebe, Gerhard, Wirkstoffdesign, 2. Auflage, Spektrum Akademischer Verlag, Heidelberg, 2009
[Pustaka utama]
3. 3. PATRICK, GRAHAM L., An Introduction to Medicinal Chemistry, OXFORD UNIVERSITY PRESS,
Oxford, 1995 [Pustaka /pendukung]
4. 4. Thomas, Gareth, Fundamentals of Medicinal Chemistry, John Wiley & Sons Ltd., West Sussex, 2003
[Pustaka pendukung]
Nilai akhir mencakup nilai UTS, UAS, Presentasi, dan Tugas, Nilai akhir = 0,30 UTS + 0,30 UAS + 0,25 Presentasi + 0,15
Tugas
Catatan Tambahan
Mg#
Topik
Sub Topik
1
Pendahuluan
strategi dalam penemuan
senyawa aktif/pemandu
2
Desain obat rasional,
syarat desain rasional
pendekatan dalam desain
rasional
Capaian Belajar Mahasiswa
Mahasiswa mampu menjelaskan
berbagai strategi dalam upaya
penemuan senyawa
aktif/pemandu
Mahasiswa mampu menjelaskan
syarat yang harus dipenuhi agar
desain rasional dapat dilakukan
serta berbagai pendekatan yang
dapat dilakukan dalam desain
rasional
Sumber Materi
Pustaka no. 3 dan 4
Pustaka no. 4
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 55 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Target kerja obat
Druggable Genome
protein sebagai target
utama
GPCRs, kinases,
proteases dan peptidases
4
Kemometrik
kemiripan dan telaah
HKSA
Isu dalam validasi
HKSA
kohonen neural network
5
Ligand-based ligand
design (LBLD)
kimia kombinatorial
HTS
virtual screening
farmakofor
HKSA 3D
6
Structure-based ligand
design (SBLD)
de novo design
structure-based design
7
Aplikasi desain obat
rasional
Contoh aplikasi
pharmacophore-based
ligand design, virtual
screening dan docking
study, dan de novo
design
8
UTS
3
9
Optimisasi lead
strategi optimisasi lead,
pertukaran atom dan
gugus isosterik, variasi
sistematik substituen
aromatik, optimasi
spektrum kerja dan
selektivitas, dari agonis
menjadi antagonis,
optimasi ketersediaan
hayati dan lama kerja,
variasi farmakofor,
optimasi afinitas
10
Contoh-contoh
keberhasilan desain obat
rasional
inhibitor hidrolase,
inhibitor
aspartilprotease,
11
Contoh-contoh
keberhasilan desain obat
rasional
inhibitor metaloenzim
(yang menguraikan
substrat melalui reaksi
hidrolisis), inhibitor
enzim transferase,
12
Contoh-contoh
keberhasilan desain obat
rasional
inhibitor enzim
oksidoreduktase, agonis
dan antagonis untuk
reseptor nukleus,
13
Contoh-contoh
keberhasilan desain obat
rasional
agonis dan antagonis
untuk reseptor
membrane, ligan untuk
kanal, pori, dan
transporter
14
Contoh-contoh
ligan untuk reseptor
Mahasiswa mampu menjelaskan
berbagai senyawa yang
biosintesisnya dikendalikan oleh
„Genom“ dan dapat digunakan
sebagai target kerja obat, terutama
berbagai jenis protein, baik
berupa reseptor maupun berbagai
enzim dari kelompok kinase,
protease, dan peptidase
Mahasiswa dapat menjelaskan
pandangan umum tentang
kemiripan struktur dan
manfaatnya dalam telaah HKSA
Mahasiswa dapat menjelaskan isu
terkait metodologi HKSA
Mahasiswa dapat menjelaskan
peranan kohonen neural network
sebagai metode untuk pencarian
gugus bioisosterik
Mahasiswa dapat menjelaskan
konsep dan peranan:
 kimia kombinatorial
 virtual screening
 metode farmakofor
 HKSA 3D
dalam upaya penemuan lead
Mahasiswa dapat menjelaskan
konsep dan peranan:
 De novo design
 structure-based design
dalam upaya penemuan lead
Mahasiswa dapat menjelaskan
contoh aplikasi metode:

pharmacophore-based
ligand design

virtual screening dan
docking study

de novo design dalam
penemuan lead
Mahasiswa dapat menerangkan
berbagai metode dalam upaya
optimisasi lead untuk
mendapatkan kandidat obat
Mahasiswa dapat
mempresentasikan topik:
Inhibitor hidrolase dan
aspartilprotease (dua grup
melakukan presentasi, @ 30
menit)
Mahasiswa dapat
mempresentasikan topik:
Inhibitor metaloenzim transferase
(dua grup melakukan presentasi,
@ 30 menit)
Mahasiswa dapat
mempresentasikan topik:
Inhibitor enzim oksidoreduktase
dan agonis dan antagonis reseptor
nukleus (dua grup melakukan
presentasi, @ 30 menit)
Mahasiswa dapat
mempresentasikan topik:
Agonis dan antagonis reseptor
membrane dan ligan untuk kanal,
kanal, pori, dan transforter (dua
grup melakukan presentasi, @ 30
menit)
Mahasiswa dapat
Pustaka No. 2 dan No. 4
Pustaka no. 1
Pustaka No. 1 dan No. 2
Pustaka No. 2
Pustaka no. 2
Pustaka No. 2
Pustaka No. 2, ditambah artikel
dari jurnal yang relevan
Pustaka No. 2, ditambah artikel
dari jurnal yang relevan
Pustaka No. 2, ditambah artikel
dari jurnal yang relevan
Pustaka No. 2, ditambah artikel
dari jurnal yang relevan
Pustaka No. 2, ditambah artikel
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 56 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
keberhasilan desain obat
rasional
15
Contoh-contoh
keberhasilan desain obat
rasional
16
UAS
permukaan
biofarmaka: peptida,
nukleotida, dan
makrolida sebagai zat
aktif
mempresentasikan topik:
Ligan untuk reseptor permukaan
(dua grup melakukan presentasi,
@ 30 menit)
Mahasiswa dapat
mempresentasikan topik:
Biofarmaka dari golongan
peotida, nukleotida, dan
makrolida sebagai zat aktif(dua
grup melakukan presentasi, @ 30
menit)
dari jurnal yang relevan
Pustaka No. 2, ditambah artikel
dari jurnal yang relevan
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 57 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
25. FA 5214 ANALISIS DAN EVALUASI KEAMANAN MAKANAN
KodeMatakuliah:
FA 5214
Bobot sks:
2 sks
Semester:
II
KK / Unit
PenanggungJawab:Farmakoki
mia
Sifat:
WAJIB
Analisis dan Evaluasi Keamanan Makanan
NamaMatakuliah
Analysis and Safety Evaluation of Food
SilabusRingkas
SilabusLengkap
Luaran (Outcomes)
Perkuliahan mencakup: pendahuluan, analisisrisiko, bahan tambahan makanan/pangan (BTM/P),
kontaminan makanan, regulasi dan standard di bidang makanan/pangan, analisis nutrisi/proksimat,
penentuan nilai kalori, analisis BTM/P, analisis kontaminan, penyakit akibat mikroba, indikator
mikrobiologi keamanan pangan,analisis bahaya dan pengendalian titik kritis, perlindungan pangan
The course covers: introduction, risk analysis, food additive, food contaminant, regulation and
standard of food and food product, analysis of nutrition, determination of calorie values, analysis of
food additives, analysis of contaminants, foodborne disease, food microbial indicator and safety,
hazard analysis and critical control point, food protection
Perkuliahan mencakup pendahuluan: perbedaan makanan dan obat dalam hal manfaat dan mekanisme
kerja zat nutrisi dan zat aktif obat, suplemen makanan, zat yang digunakan sebagai suplemen, pangan
fungsional, contoh pangan fungsional;analisis risiko: konsep analisis risiko dalam evaluasi keamanan
makanan, aplikasi konsep analisis risiko dalam evaluasi keamanan bahan tambahan makanan/pangan
(BTM/P), kontaminan, suplemen; BTM/P: pengertian dan klasifikasi, fungsi teknologi, penentuan
batas maksimum; kontaminan makanan: jenis, sumberdan pembentukan, toksisitas, penentuan batas
maksimum; regulasidan standard di bidang makanan/pangan: standar Codex, regulasi dan standard
nasional, regulasi dan standar regional;analisis nutrisi/proksimat: penentuan parameter umum,
penentuan lemak, protein dan karbohidrat, penentuan nilai kalori berdasarkan hasil analisis lemak,
protein dankarbohidrat;analisis BTM/P: analisis BTM/P pengawet, pemanis, antioksidan, pewarna;
analisis kontaminan: penentuan akrilamida, mikotoksin, logam berat dan MCPD; berbagai penyakit
akibat mikroba: berbagai mikroba penyebab keracunan makanan; indikator mikrobiologi keamanan
pangan: berbagai analisis identifikasi mikroba; analisis bahaya dan pengendalian titik kritis: sejarah,
persyaratan awal, prinsip dan aplikasi; perlindungan pangan:berbagai jenis perlindungan pangan
The course covers introduction: differences of food and drug in term of benefit and work mechanism of
its nutritious component and active pharmaceutical ingredients, food supplement, substances used as
food supplement, functional food, example of functional food; risk analysis: risk analysis concept in
food safety evaluation, application of risk analysis in safety evaluation of food additive, contaminant,
supplement; food additive: terminology and classification, technological function, establishment of
maximum level; food contaminant: type, sources and formation, toxicity, establishment of maximum
level; regulation and standard of food and food product: Codex standard, national regulation and
standard, regional regulation and standard; analysis of nutrition: determination of general
parameters, determination of fat, protein and carbohydrate, calculation of calorie values based on
determination of fat, protein and carbohydrate; analysis of food additives: analysis of preservative,
sweetener, antioxidant, food colorant, analysis of contaminants: determination of acrylamide,
mycotoxin, heavy metals and MCPD; foodborne disease: cause and phatogenesis; food microbial
indicator and safety: analysis of microbial hazard; hazard analysis and critical control point: history,
prerequisite, principle, application; food protection: type of food protection
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan teoritik untuk menjelaskan
berbagai prinsip analisis dan evaluasi keamanan makanan yang dapat diterapkan untuk menjamin
keamanan, manfaat dan kualitas makanan, terutama yang diproduksi pada skala industri
MatakuliahTerkait
KegiatanPenunjang
1.
Pustaka
TENNANT, DAVID R., Food Chemical Risk Analysis, First edition, Chapman & Hall, 1997
[Pustaka utama]
2. Branen, A. Larry, Food Additive, et al., First edition, Marcel Deckker, 2002 [Pustaka utama]
3. Aurand, Leonard W., Food Composition and Analysis, First Edition, Van Nostrand Reinhold,
1987, [Pustaka utama]
4. Watson, David H., Food chemical safety, Volume 1: Contaminants, First edition, Woodhead
Publishing Limited, 2001 [Pustaka pendukung]
5. Report of the Joint FAO/WHO Expert Consultation , APPLICATION OF RISK ANALYSIS TO
FOOD STANDARDS ISSUES, WHO, 1995 [Pustaka pendukung]
6. Bagchi, Debasis, Nutraceutical and Functional Food Regulation in US and Around the World, First
edition, Academic Press, 2008 [Pustaka pendukung]
7. Directorate-General for Research FP7 cooperation – Food, Functional Food, Publications Office
of the European Union, 2010 [Pustaka pendukung]
8. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG
KESEHATAN [Pustaka pendukung]
9. Hollenstein, Jenna, Understanding Dietary Supplement, first edition, University Press of
Mississippi, 2007 [Pustaka pendukung]
10. Domke, A. et al., Use of Vitamins in Foods Toxicological and nutritional-physiological aspects
Part I, Federal Institute for Risk Assessment, Press and Public Relations Office, Berlin, 2005
[Pustaka pendukung]
11. Domke, A. et al., Use of Minerals in Foods Toxicological and nutritional-physiological aspects
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 58 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
PanduanPenilaian
Part II, Federal Institute for Risk Assessment, Press and Public Relations Office, Berlin, 2005
[Pustaka pendukung]
12. Baltes, W., Lebensmittelchemie, 5. Auflage, Springer-Verlag, Berlin, 2000 [Pustaka pendukung]
13. Mattisek, R. et al., Lebensmittelanalytik, 3. Auflage, Springer-Verlag, Berlin, 2006 [Pustaka
pendukung]
14. Schakel, Sally F., Procedures for Estimating Nutrient Values for Food Composition Databases,
JOURNAL OF FOOD COMPOSITION AND ANALYSIS 10, 102–114 (1997) ARTICLE NO.
FC970527 [Pustaka pendukung]
15. Codex Committee on Food Additives (CCFA), General Standard for Food Additives (GSFA),
Codex Alimentarius Commission, 1995 rev. 2009
16. Jay et al, Modern Food Microbiology,7th edition, Food Science Text Series, 2005 [Pustaka
utama]
Nilai akhir mencakup nilai UTS, UAS, Presentasi, danTugas, Nilai akhir = 0,30 UTS + 0,30 UAS + 0,25 Presentasi + 0,15
Tugas
CatatanTambahan
Mg#
Topik
Sub Topik

1
Pendahuluan,





2
3
4
5
Analisis risiko
Bahan tambahan
makanan/pangan
(BTM/P),
Bahan tambahan
makanan/pangan
(BTM/P),
Kontaminan makanan,

perbedaan makanan dan obat
dalam hal manfaat dan
mekanisme kerja zat nutrisi
dan zat aktif obat
suplemen makanan
zat yang digunakan sebagai
suplemen
pangan fungsional, contoh
pangan fungsional
konsep analisis risiko dalam
evaluasi keamanan makanan
aplikasi konsep analisis risiko
dalam evaluasi keamanan
bahan tambahan
makanan/pangan (BTM/P),
kontaminan, dan suplemen
pengertian dan klasifikasi,
fungsi teknologi

penentuan batas maksimum

jenis, sumber dan
pembentukan
toksisitas
penentuan batas maksimum


Capaian Belajar Mahasiswa
 Mahasiswa dapat
menjelaskan obat dan
makanan dari segi manfaat
(efikasi) dan mekanisme
kerja zat nutrisi dan zat aktif
obat
 Mahasiswa dapat
menerangkan pengertian
suplemen pangan, pangan
fungsional, dan pangan
umum serta perbedaan
ketiganya disetai contoh
masing-masing dan
manfaatnya untuk kesehatan
 Mahasiswa dapat
menjelaskan klasifikasi zat
yang digunakan sebagai
suplemen pangan
 Mahasiswa dapat
menjelaskan konsep dan
prinsip-prinsip analisis risiko
dalam evaluasi keamanan
makanan
 Mahasiswa dapat
menerangkan dan
menjelaskan contoh aplikasi
analisis resiko dalam
evaluasi keamanan BTM/P,
kontaminan, dan suplemen
makanan
 Mahasiswa dapat
menyebutkan definisi
BTM/P berdasarkan standar
dan regulasi yang berlaku,
baik secara nasional,
regional, maupun
international
 Mahasiswa dapat
menjelaskan klasifikasi
BTM/P serta fungsi
teknologinya
 Mahasiswa dapat
menjelaskan prinsip-prinsip
dan faktor-faktor yang harus
diperhitungkan dalam
penentuan batas maksimum
penggunaan BTM/P dalam
berbagai kategori pangan
 Mahasiswa mampu
melakukan perhitunganperhitungan untuk
menentukan batas maksimum
penggunaan BTM/P pada
berbagai kategori pangan
 Mahasiswa dapat
menjelaskan jenis, sumber,
dan proses/reaksi
pembentukan kontaminan
Sumber Materi
Pustaka no. 7 (Part 1., hal. 1
– 11), no. 8 (hal. 6 – 14),
no. 9 (Bab I, ketentuan
umum), no. 10 (chapter 1,
page 3-20)
Pustaka no. 1 (Part I and II,
page 1 – 41), no. 6
(keseluruhan),
Pustaka no. 2 (chapter 1,
page 1 – 11), pustaka no. 13
(chapter 10, page 154 –
194), pustaka no. 16 (page 1
– 5), Regulasi dan standar
yang berlaku di berbagai
regional (EU, FSANZ,
ASEAN) dan negara
(Indonesian dan negara
lain)
Pustaka no. 13 (chapter 10,
page 154 – 194),pustaka no.
16 (page 6 - 8), Regulasi
dan standar yang berlaku di
berbagai regional (EU,
FSANZ, ASEAN) dan
negara (Indonesian dan
negara lain)
Pustaka no. 4 (chapter 1,
page 1 – 11, chapter 7 dan 8
page 148 – 186,
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 59 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
dalam produk pangan
 Mahasiswa dapat
menjelaskan prinsip-prinsip
dan faktor-faktor yang harus
diperhitungkan dalam
penentuan batas maksimum
kontaminan dalam berbagai
kategori pangan
 Mahasiswa dapat
menjelaskan karakteristik
toksik berbagai kontaminan
makanan serta bahayanya
terhadap kesehatan
 Mahasiswa mampu
melakukan perhitunganperhitungan untuk
menentukan batas maksimum
kontaminan pada berbagai
kategori pangan
6
7
Regulasi dan standard
di bidang
makanan/pangan,
Regulasi dan standard
di bidang
makanan/pangan,




standar Codex Alimentarius
Commission (CAC)
regulasi nasional
standar nasional
regulasi dan standar regional
Catatan: dilakukan melalui
prentasi oleh mahasiswa
Mahasiswa dapat menjelaskan
prinsip pengaturan
penggunaan BTM/P yang
berlaku dalam standar CAC
Mahasiswa dapat menjelaskan
prinsip pengaturan
penggunaan BTM/P yang
berlaku dalam regulasi
Indonesia dan contoh negara
lain
Catatan: dilakukan melalui
prentasi oleh mahasiswa
Mahasiswa dapat menjelaskan
prinsip pengaturan
penggunaan BTM/P yang
berlaku dalam regulasi
Indonesia dan contoh negara
lain Mahasiswa dapat
menjelaskan prinsip
pengaturan penggunaan
BTM/P yang berlaku dalam
regulasi dan standar regional
di dunia
Pustaka no. 16 (page 7256), Regulasi dan standar
yang berlaku di berbagai
regional (EU, FSANZ,
ASEAN) dan negara
(Indonesian dan negara
lain)
Regulasi dan standar yang
berlaku di berbagai regional
(EU, FSANZ, ASEAN) dan
negara (Indonesian dan
negara lain)
Catatan: dilakukan melalui
prentasi oleh mahasiswa
8
UTS


9
Analisis
nutrisi/proksimat,
penentuan nilai kalori,


10
analisis BTM/P
penentuan parameter umum
penentuan lemak, protein dan
karbohidrat
penentuan nilai kalori
berdasarkan hasil analisis
lemak, protein dan
karbohidrat
analisis BTM/P pengawet,
pemanis, antioksidan,
pewarna
Mahasiswa dapat menjelaskan
metode penentuan berbagai
parameter umum yang lazim
dilakukan untuk
mengkatakterisasi produk
pangan
Mahasiswa dapat menjelaskan
prinsip dan metode penentuan
lemak, protein, protein murni,
protein daging bebas protein
jaringan ikat, dan karbohidrat
dalam produk pangan
Mahasiswa mampu melakukan
perhitungan penentuan nilai
kalori dalam produk pangan
berdasarkan hasil penentuan
lemak, protein dan karbohidrat
Catatan: dilakukan melalui
prentasi oleh mahasiswa
Mahasiswa dapat menjelaskan
prinsip dan metode analisis
BTM/P pengawet, pemanis,
antioksidan, dan pewarna
dalam produk pangan
Pustaka no. 3 (chapter 2,
page 19 – 34, chapter 4,
page 165 – 175, chapter 5,
page 210 – 229, chapter 6,
page 269 - 280), pustaka no.
14 (chapter 1, 2, 3, 4, page
147), pustaka no. 15 (page
102 – 114)
Pustaka no. 14 (chapter 5
dan 6 page 151 – 299),
artikel di jurnal ilmiah yang
relevan
Catatan: dilakukan melalui
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 60 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.

11
analisis kontaminan
penentuan akrilamida,
mikotoksin, logam berat dan
Monochloro-propandiol
(MCPD)
prentasi oleh mahasiswa
Mahasiswa dapat menjelaskan
prinsip dan metode analisis
akril amida, mikotoksin, logam
berat, dan MCPD dalam
produk pangan
Pustaka no. 14 (chapter 7
page 299 - 314), artikel di
jurnal ilmiah yang relevan
Catatan: dilakukan melalui
prentasi oleh mahasiswa
12
berbagai penyakit
akibat mikroba


mikroba penyebab
keracunan makanan
Patogenesis
Mahasiswa mengenal berbagai
penyakit yang disebabkan oleh
mikroba
13
analisis mikroba
penyebab


analisis mikroba
identifikasi mikroba
Mahasiswa mengetahui
berbagai metode analisis untuk
identifikasi mikroba
14
analisis bahaya dan
pengendalian titik
kritis:



Sejarah
persyaratan awal
prinsip dan aplikasi
Mahasiswa mengenal sejarah,
persyaratan dan prinsip dari
analisis bahaya dan
pengendalian titik kritis

15
perlindungan pangan
jenis perlindungan
pangan
kimia dan mikrobial
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan berbagai tipe
perlindungan pangan
16
UAS

Jay et al, Modern Food
Microbiology,7th edition,
Food Science Text Series,
2005: Indicator of food
safety and quality
Jay et al, Modern Food
Microbiology,7th edition,
Food Science Text Series,
2005: Principle of Quality
Control
Jay et al, Modern Food
Microbiology,7th edition,
Food Science Text Series,
2005: The HACCP for
Food Safety
Jay et al, Modern Food
Microbiology,7th edition,
Food Science Text Series,
2005: Food protection and
biocontrol
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 61 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
26. FA 5216 MIKROBIOLOGI OBAT DAN MAKANAN
Kode Kuliah
FA 5216
Bobot SKS :
2SKS
Semester :
II
KBK/Bidang Keahlian:
Farmakokimia
Sifat:
Pilihan
Mikrobiologi Obat Dan Makanan
Nama Matakuliah
Drug And Food Microbiology
Pendahuluan, Peran mikroba di alam, parameter yang mempengaruhi hidup mikroba, mikroba, produk
obat asal mikroba, produk makanan hasil fermentasi mikroba, kerusakan obat dan makanan oleh mikroba,
cara-cara pengawetan makanan (bahan pengawet, cara dingin, cara panas, pengeringan, radiasi, dll),
Sanitasi dalam produksi makanan, Standar kualitas mikrobiologi produk farmasi, Metode sampling, Uji
uji mikrobiologi untuk obat dan makanan, Laboratory safety/Keamanan dan Keselamatan Kerja
Silabus Ringkas
Introduction, Role of microorganisms in nature, parameters influence microbial growth, Pharmaceutical
product originated from microorganisms, fermented foods, Deterioration of Drug and Food by
microorganism, preservation methods for food (preservatives, cold and heating methods, Sanitation in food
production, Microbiological Standard Quality of Pharmaceutical products, Sampling methods,
Microbiological tests for Drug and Food, Laboratory Biosafety.
Pengenalan istilah dan Ruang lingkup, Kelompok mikroba dan perannya di alam, mikroba non-patogen
dan pathogen, tujuan penggunaan mikroba utk pembuatan obat dan makanan, kerusakan produk farmasi
oleh mikroba : kerusakan fisik, kerusakan kimia; cara-cara pengawetan makanan, klasifikasi bahan
pengawet, Berbagai kategori produk farmasi : obat, kosmetika, makanan, alat kesehatan beserta syarat
kualitas mikrobiologinya, Contaiment Level, prosedur bekerja di lab.mikrobiologi, GLP (Good Laboratory
Practices), Biosafety Cabinet, Personal protection, Definisi sampling, proses produksi di dindustri farmasi,
syarat sampling, Metode sampling utk produk farmasi, air, lingkungan, alat kesehatan, prosedur dan
persyaratan, Pembahasan Farmakope Indonesia edisi 4 tentang uji mikrobiologi, yaitu : uji sterilitas, uji
endotoksin, uji mutagen, uji efektivitas pengawet, Uji batas mikroba, uji toksisitas, uji penetapan potensi
antibiotic, uji penetapan kadar vitamin, uji mikrobiologi berbasis molekuler Dalam setiap uji termasuk
bahasan tentang : Pengertian, istilah2 yang digunakan, Tujuan uji, persyaratan alat dan bahan,
mikroorganisme yang digunakan, prosedur, interpretasi hasil
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Introduction on terms used, scope of topics, Classification of microorganism and their role in nature, nonpathogenic and pathogenic microorganism, Purpose of using microorganism in producing drugs and food,
deterioration of drug and food by microorganisms : physical and chemical deterioration, preservation
methods, classification of preservatives, Classification of Pharmaceutical products : drugs/medicine,
cosmetics, food, medical devices, microbial quality requirements, Contaiment Level, procedure of working
in microbiology laboratory, GLP (Good Laboratory Practices), Biosafety Cabinet, Personal protection,
Definition of sampling, production process in Pharmaceutical industries, regulation on sampling, sampling
methods for pharmaceutical products, water, medical devices, procedure and regulation, Discussion on
Farmakope Indonesia edisi 4 about microbiological tests, i.e : sterility test , endotoxin test, mutagenicity
test, antimicrobial effectiveness test, Microbial Limit test, toxicity test, determinatiuon of
antibiotic,potency, Determination of vitamins, rapid method on molecular microbiological test. Some tests
: Definition, terms used in the test, objectives, regulations, result interpretation.
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu melakukan kajian pemanfaatan mikroba dalam produksi
obat dan makanan, analisis kualitatif dan kuantitatif secara mikrobiologi untuk bahan maupun produk
farmasi. Walaupun tidak dilakukan praktek laboratorium, tetapi mahasiswa mampu menjelaskan prosedur
uji dan persyaratannya berdasarkan acuan resmi yang ada.
- Mikrobiologi dasar, mikrobiologi
Pre-requisite
farmasi
Co-requisite
Kegiatan Penunjang
Pustaka
Pustaka Utama :
1.
Denyer S.P., Hodges N.A., Gorman S.P., Hugo and Russell’s Pharmaceutical Microbiology, 7 th ed.,
Blackwell Science, Massachusetts. 2004
2.
Baird RM., et al. (Eds.), Handbook of Microbiological Quality Control : Pharmaceutical and
Medical Devices, CRC Press, Boca Raton, 2000.
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 62 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Pustaka pendukung :
1.
Denyer SP, Baird RM, Guide to Microbiological Control in Pharmaceuticals, Ellis Horwood, New
York, 1990
2.
Baird RM., et al. (Eds.), Handbook of Microbiological Quality Control : Pharmaceutical and
Medical Devices, CRC Press, Boca Raton, 2000.
3.
Fleming, et al., editor: Diane O., Laboratory Safety, 2nd ed. : Principles and Practices, 1995
4.
Crosby C,T., Patel I., General Principles of Good Sampling Practice, Cambridge, 1995
5.
The Laboratory Biosafety Guidelines, 3rd ed., Public Health Agency of Canada, Ministry of Health,
Canada, 2004
6.
J.Jay, Van Nostrand, Modern Food Microbiology, New York, 1998
7.
Board, RG., A Modern Introduction to Food Microbiology, Blackwell Sci.Publ., London, 1983
8.
Frazier WC., et al, Food Microbiology, Tata McGraw Hill, Bombay, 1992.
9.
Farmakope Indonesia edisi 4, 1995
10. Denyer SP, Baird RM, Guide to Microbiological Control in Pharmaceuticals, Ellis Horwood, New
York, 1990
11. Barnett, Microbiology Laboratory Exercise, WmC.Brown Publ., Dubuque, 1992
12. Frazier WC., et al, Food Microbiology, Tata McGraw Hill, Bombay, 1992.
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
Mg #
Topik
Sub Topik
1
Pendahuluan
Pengenalan istilah
Ruang lingkup
2
Peran mikroba di alam
Parameter yang mempengaruhi
hidup mikroba : parameter fisika,
kimia dan biologi
3
Produk obat asal
mikroba, produk
makanan hasil
fermentasi mikroba


Mikroba yang banyak
digunakan utk produksi obat :
penghasil antibiotik, bahan obat
selain antibiotik,
Mikroba yang digunakan untuk
produksi makanan
4
Kerusakan obat dan
makanan oleh mikroba
Kerusakan fisika, kimia dan biologis
5
Cara-cara pengawetan
Bahan pengawet yang digunakan
Capaian Belajar Mahasiswa
Mahasiswa memahami dan dapat
menjelaskan :
 Peran mikroba dalam produksi obat dan
makanan
 Pentingnya uji mikrobiologi dalam
bidang farmasi untuk obat dan makanan
 ruang lingkup cara produksi dan uji
mikrobiologi di bidang farmasi
 istilah-istilah yang digunakan dalam
laboratoprium mikrobiologi
Mahasiswa memahami dan dapat
menjelaskan :
 Parameter parameter fisika, kimia dan
biologi untuk pemanfaatan mikroba
dalam proses pembuatan obat
 Parameter untuk produksi makanan
Pustaka
yang relevan
1, 2
Mahasiswa memahami dan dapat
menjelaskan :
 Berbagai mikroba yang banyak
digunakan untuk produksi obat, baik
bahan obat maupun produk obat jadi
 Berbagai mikroba yang banyak
digunakan untuk produksi makanan
dengan cara fermentasi
Mahasiswa memahami dan dapat
menjelaskan :
 Berbagai kerusakan yang disebabkan
oleh mikroba terhadap produk farmasi
dan makanan
 Contoh-contoh jenis kerusakan fisik,
kimia dan biologis
 Efek kerusakan oleh mikroba terhadap
manusia
Mahasiswa memahami dan dapat
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 63 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg #
Topik
Sub Topik
makanan (, dll),
untuk mencegah kontaminasi
mikroba, cara pengawetan dingin,
cara panas, pengeringan, radiasi
6
Sanitasi dalam
produksi makanan
HACCP dalam produksi makanan
7
Standar kualitas
mikrobiologi produk
farmasi
Berbagai kategori produk farmasi :
obat, kosmetika, makanan, alat
kesehatan beserta syarat kualitas
mikrobiologinya
Capaian Belajar Mahasiswa
Pustaka
yang relevan
menjelaskan :
 Berbagai bahan pengawet untuk
mencegah kerusakan yang disebabkan
oleh mikroba terhadap produk farmasi
dan makanan
 Contoh-contoh cara pengawetan dingin,
panas, dan lain-lain.
Mahasiswa memahami dan dapat
menjelaskan :
 Prosedur baku dalam produksi makanan
 Definisi dan fungsi HACCP pada
berbagai produksi makanan
 Contoh produksi makanan dan faktor
yang mempengaruhi kemungkinan
kontaminasi mikroba
Mahasiswa memahami :
 Standard kualitas mikrobiologi dan non
mikrobiologi untuk produk farmasi
 Perbedaan kualitas antara produk obat
dan no obat
 Persyaratan kualitas mikrobiologi untuk
berbagai produk farmasi
1,2
UJIAN TENGAH SEMESTER
8
Keamanan dan
Keselamatan Kerja
Contaiment Level, prosedur bekerja
di lab.mikrobiologi, GLP (Good
Laboratory Practices), Biosafety
Cabinet, Personal protection
Mahasiswa dapat menjelaskan :
Tingkat kontaminasi di lab.mikrobiologi
Standard kualitas lab mikrobiologi
Kategori ruang laboratorium
Prosedur bekerja di Lab mikrobiologi yang
baik (GLP)
Sumber2 Kemungkinan terpapar mikroba
pathogen dan cara penanganannya
Berbagai alat proteksi untuk personal dan
lingkungan
Mahasiswa dapat menjelaskan :
 definisi sampling dan apa manfaatnya
di industri farmasi
 manfaat sampling untuk menetapakan
kualitas bahan farmasi mulai dari
proses persiapan hingga produk jadi di
industri farmasi
 persyaratan sampling yang benar,
sesuai jenis bahan
 Cara dan prosedur sampling untuk
berbagai bahan dan produk farmasi
 Cara sampling untuk air : mulai dari air
tanah sampai WFI (water for Injection)
 Cara sampling untuk alat kesehatan
 Standard dan syarat kualitas air dan alat
kesehatan
Mahasiswa memahami isi farmakope
Indonesia edisi 4, terutama pada bagian/bab
uji-uji mikrobiologi yang terdapat pada
lampiran : uji sterilitas, uji batas mikroba,
uji efektivitas pengawet
9
Metode sampling
Definisi sampling, proses produksi
di dindustri farmasi, syarat sampling
dan berbagai Metode sampling
10
Uji mikrobiologi
berdasarkan
Farmakope Indonesia
edisi 4
Pembahasan Farmakope Indonesia
edisi 4 tentang uji mikrobiologi, uji
batas mikroba
11
Uji Endotoksin
Pengertian endotoksin, sumber
endotoksin, Tujuan uji, persyaratan
alat dan bahan, mikroorganisme
yang digunakan, prosedur,
interpretasi hasil
Mahasiswa memahami dan dapat
menjelaskan :
- Istilah endotoksin dan sumber nya.
- Tujuan uji endotoksin pada produk
farmasi steril
- Perbedaan prosedur uji antara FI ed.4
dengan USP terbaru
- Alasan penggunaan alat dan bahan serta
mikroorganisme yang digunakan
- Prosedur uji endotoksin
- Desain penetapan
- Interpretasi hasil uji
- Kendala dalam uji dan Penanganan
masalah
12
Uji Mutagen
Pengertian Mutasi, mutagen,
Mahasiswa memahami dan dapat
1,3
1,3,4
2
3,4,5
3,4
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 64 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg #
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
karsinogen, Tujuan uji, persyaratan
alat dan bahan, mikroorganisme
mutan yang digunakan, prosedur,
interpretasi hasil, metode lain
menjelaskan :
- Istilah Mutasi, Mutagen dan
Karsinogen
- Tujuan uji mutagen pada bahan baku
farmasi
- Perbedaan prosedur uji antara FI ed.4
dengan USP terbaru
- Alasan penggunaan alat dan bahan serta
mikroorganisme yang digunakan
- Prosedur uji mutagen
- Desain penetapan
- Interpretasi hasil uji
- Kendala dalam uji dan Penanganan
masalah
Pustaka
yang relevan
13
Uji Toksisitas
Pengertian senyawa toksik,
metabolisme senyawa toksik dalam
tubuh, penggolongan senyawa
toksik, Tujuan uji, persyaratan alat
dan bahan, mikroorganisme yang
digunakan, prosedur, interpretasi
hasil
Mahasiswa memahami dan dapat
menjelaskan :
- Definisi senyawa toksik, dan
metabolismenya dalam tubuh manusia
- Penggolongan senyawa toksik dan
efeknya terhadap tubuh manusia
- Tujuan uji toksisitas menggunakan
mikroorganisme
- Metode in-vitro dan in-vivo pada uji
toksisitas
- Prinsip masing-masing uji
- Kendala dalam uji dan Penanganan
masalah
14
Uji penetapan potensi
antibiotik
Pengertian antibiotik, Penggolongan
antibiotic dan mikroorganisme
ujinya, Tujuan uji, persyaratan alat
dan bahan, mikroorganisme yang
digunakan, prosedur, interpretasi
hasil
Mahasiswa memahami dan dapat
menjelaskan :
- Jenis antibiotic berdasarkan spectrum
aktivitasnya
- Mikroorganisme uji untuk penetapan
potensi antibiotic
- Tujuan uji potensi antibiotik
- Perbedaan prosedur uji antara FI ed.4
dengan USP terbaru
- Alasan penggunaan alat dan bahan serta
mikroorganisme yang digunakan
- Prosedur uji spenetapan potensi
antibiotik
- Desain penetapan 5+1
- Interpretasi hasil uji
- Perhitungan potensi
- Kendala dalam uji dan Penanganan
masalah
2,4
15
Metode molekuler
Prioritas pemilihan metode,
keunggulan dan kekurangan metode
molekuler, persyaratan alat dan
bahan, mikroorganisme pathogen
yang akan diuji, prosedur,
interpretasi hasil
Mahasiswa memahami dan dapat
menjelaskan :
- Jenis metode molekuler
- Sejarah pemanfaatan metode molekuler
- Alasan penggunaan alat dan bahan serta
jenis mikroorganisme pathogen yang
dapat dideteksi
- Prosedur uji secara molekuler
- Interpretasi hasil uji
- Kendala dalam uji dan Penanganan
masalah
3
16
Ujian Akhir Semester
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 65 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
27. FA 5217 METODE ENZIMOLOGI
Kode Matakuliah:
FA 5217
Bobot sks: 2
sks
Semester:
II
KK / Unit
Penanggung
Jawab:
Farmakokimia
Sifat:
Pilihan
Metode Enzimologi
Nama Matakuliah
Methods in Enzymology
Struktur dan fungsi protein, khususnya metodologi riset kimia dan rekayasa protein. Biosintesis protein di
dalam sel eukariot, perubahan struktur protein serta modifikasi pasca transisi. Metodologi kimia protein,
mekanisme enzimatik, rekayasa protein dan penggunaan enzim dalam prosen biotransformasi.
Protein structure and function, special emphasis on research methodologies in protein chemistry and protein
engineering. Protein biosynthesis in eukariotic cells, protein interchange and post-translational
modifications. Protein chemistry methodologies, enzyme mechanisms, protein engineering, and the use of
enzymes in biotransformations.
Kuliah lanjutan tentang struktur dan fungsi protein, dititikberatkan khusus pada metodologi riset kimia dan
rekayasa protein. Perkuliahan diawali dengan tinjauan rinci tentang biosintesis protein di dalam sel eukariot
(transkripsi dan translasi), perubahan struktur protein serta modifikasi pasca transisi. Sedangkan inti
perkuliahannya adalah metodologi kimia protein, mekanisme enzimatik, rekayasa protein dan penggunaan
enzim dalam prosen biotransformasi.
Mahasiswa juga ditugaskan untuk mempresentasikan tentang struktur, fungsi, dan mekanisme enzim
tertentu, termasuk eksperimen kunci yang mendukung mekanisme tersebut.
Advanced course on protein structure and function, with special emphasis on research methodologies in
protein chemistry and protein engineering. The course starts with a detailed overview of protein
biosynthesis in eukariotic cells (transcription + translation) as well as protein interchange and posttranslational modifications.
Then the main core of the course involves protein chemistry methodologies, enzyme mechanisms, protein
engineering, and the use of enzymes in biotransformations.
Students are requested to prepare and give a seminar about the structure, function, and mechanism of a
selected enzyme, including the key experiments that supports the accepted mechanism.
1. Memahami struktur dan fungsi protein, teknik eksperimen kimia protein dan rekayasa protein. 2
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Matakuliah Terkait
2. Mampu mengembangkan dan memilih teknik eksperimen yang diperlukn untuk mengatasi problem
tertentu tentang yang berkaitan dengan protein dan fungsi enzim.
3. Terampil dalam mengevaluasi konsekuensi perlengkapan (tools) biokimia dan biologi dalam
menjalankan pekerjaannya.
Metode Analisis Fisikokimia
Bersamaan atau lebih awal
Kegiatan Penunjang
Kegiatan perkuliahan ditunjang dengan pemberian tugas pembuatan paper ilmiah.
Pustaka
Jean Pelmont, Enzymes: catalyseur du monde vivant, Collection Grenoble Sciences, 1995
Panduan Penilaian
Bilai akhir merupakan rataan nilai UTS dan UAS yang dilaksanakan secara tertulis
Catatan Tambahan
Pengetahuan dasar yang diperlukan: Biologi sel, metabolisme, enzimologi dasar, teknik pemisahan
(kromatografi, elektroforesis) dan teknik spektroskopi.
Luaran (Outcomes)
Mg#
1
2
3
4
5
6
7
8
Topik
Sub Topik
Biosintesis protein: dari
gen hingga protein
fungsional
Biosintesis protein: dari
gen hingga protein
fungsional
Modifikasi protein pasca
translasi
Struktur gen prokaryot dan
eukaryot; Biologi molekul DNA:
replikasi, transkripsi dan translasi
Pengaturan transkripsi; Mekanisme
translasi:
tRNA dan ribosom.
Retikulum endoplasma;
Topogenesis dan modifikasi antarperubahan protein pasca translasi
Indentifikasi gugus fungsi;
Reaktivitas dan selektivitas
Pereaksi untuk modifikasi kimia
gugus fungsi tertentu
Proteolisis terbatas: kimia
dan enzimatik;
Enzim proteolitik
dikelompokkan
berdasarkan spesifisitas
Kondisi reaksi; Pemisahan
dan analsisi peptida;
Sekuensing
UTS
Modifikasi protein secara
kimia
Modifikasi protein secara
kimia
Proteolisis dan pemetaan
peptida
Proteolisis dan peta
peptida
Capaian Belajar Mahasiswa
Mahasiswa memahami proses
dan aspek protein biosintesis
Mahasiswa memahami proses
modifikasi protein yang terjadi
setelah translasi
Mahasiswa memahami proses
kimia yang memodifikasi
struktur protein Enzymes:
catalyseur du monde vivant
Mah siswa memahami proteolisis
dan pemetaan peptida
Sumber Materi
Enzymes: catalyseur
du monde vivant
Enzymes: catalyseur
du monde vivant
Enzymes: catalyseur
du monde vivant
Enzymes: catalyseur
du monde vivant
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 66 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
9
Teknik analisis protein
10
Mekanisme enzim
11
Mekanisme enzim
12
Pengantar rekayasa
protein
13
Pengantar rekayasa
protein
14
Enzim dalam kimia
organik sintesis
15
16
Enzim dalam kimia
organik sintesis
Elektroforesis gel;
Spektrometri massa;
Pengantar proteomi
Enzimologi mekanik;
Efek pH dan suhu yang
mengubah kecepatan
reaksi dan mekanisme
enzim
Efek isotop kinetik;
penandaan isotop;
spesifisitas ruang
Studi kasus: Tiap
mahasiswa membahas
satu enzim tertentu
Kloning dan ekspresi
protein; Reaksi Rantai
Polimerase (PCR)
Mutagenesis terarah;
aplikasi dalam
bioteknoologi
Kemutahiran dan
drawback pemanfaatan
enzim: kesatabilan,
kelarutan, spesifisitas
Enzim terimobilisasi,
Enzim dalam pelarut
organik
Mahasiswa memahami
teknik-teknik analisis
protein
Enzymes: catalyseur
du monde vivant
Mahasiswa memahami
mekanisme kerja setiap
enzim
Enzymes: catalyseur
du monde vivant
Mahasiswa memahami dasar
rekayasa protein
Enzymes: catalyseur
du monde vivant
Mahasiswa memahami
penggunaan enzim dalam
reaksi kimia organik
Enzymes: catalyseur
du monde vivant
UAS
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 67 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
28. FA 6318 ANALISIS KOSMETIK , PERBEKALAN KESEHATAN DAN RUMAH TANGGA
Kode Matakuliah:
FA 6318
Bobot sks:
2 SKS
Semester:
III
KK / Unit Penanggung
Jawab:
Farmakokimia
Sifat:
Pilihan
Analisis Kosmetik , Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
Nama Matakuliah
Analysis of Cosmetics, Medical Devices and Household Supplies
Pada kuliah ini akan diberikan mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa menguasai dasar-dasar Analisis
Kosmetik , Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
Silabus Ringkas
Luaran (Outcomes)
This course comprises lectures as basic for analysis of Cosmetics, Medical Devices and Household
Supplies
In this lecture will discuss various topics on Introduction: Definitions and terminology, Types of
Cosmetics and Medical Devices and Household Supplies, rule of law, Quality Control, Type Analysis
Method UV sunscreen, bleach, in Cosmetics Dyes, Preservatives in Cosmetics, Surfactants in Cosmetics,
Active Ingredients for Hair, bleach, Vitamins and Bioactive.
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu untuk mengetahui berbagai metode analisis yang
dapat dikembangkan dari Analisis Kosmetik , Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga.
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Pustaka
4.
5.
6.
Salvador and Crisvert (ed), Analysis of Cosmetic Product, 2007, Elsevier
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
Mg#
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
1
Pendahuluan
 Definisi & istilah
 Jenis Kosmetik dan
PKRT
Mahasiswa mampu menjelaskan
defenisi, istilah dan jenis-jenis
kosmetik dan PKRT
1
2
Kosmetik
 Aturan hukum
 Quality Control
1
3
UV Sunscreen
 Jenis
 Metode Analisis
4
Pemutih
 Jenis
 Metode Analisis
Mahasiswa mampu menjelaskan
aturan hukum dan quality
control
Mahasiswa mampu menjelaskan
jenis dan metode analisis dari
UV Sunscreen
Mahasiswa mampu menjelaskan
jenis dan metode analisis dari
pemutih
5
Pewarna dalam kosmetik
 Jenis
 Metode Analisis
Mahasiswa mampu menjelaskan
jenis dan metode analisis dari
pewarna dalam kosmetik
1
6
Pengawet dalam kosmetik
 Jenis
 Metode Analisis
Mahasiswa mampu menjelaskan
jenis dan metode analisis dari
pengawet
1
7
Surfaktan dalam
Kosmetik
 Jenis
 Metode Analisis
Mahasiswa mampu menjelaskan
jenis dan metode analisis dari
surfaktan
1
Bahan Aktif untuk
Rambut
 Jenis
 Metode Analisis
10
Pemutih Gigi
 Jenis
 Metode Analisis
11
Vitamin dan Bioaktif
dalam Kosmetik
 Jenis
 Metode Analisis
8
9
12
13
14
15
16
UTS
Mahasiswa mampu menjelaskan
jenis dan metode analisis dari
Bahan Aktif dalam Produk
Rambut
Mahasiswa mampu menjelaskan
jenis dan metode analisis dari
pemutih
Mahasiswa mampu menjelaskan
jenis dan metode analisis dari
vitamin dan bioaktif
Sumber Materi
1
1
1
1
1



UAS
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 68 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
29. FA 6319 Disain Senyawa Bioaktif
Kode Kuliah:
FA 6319
Kredit :
2 SKS
Semester :
III
KBK/Bidang Keahlian:
Kimia Medisinal
Sifat:
Pilihan
Sifat kuliah
Kelompok Kuliah
Nama Matakuliah
Kuliah
Matakuliah Keahlian
Disain Senyawa Bioaktif
Course Title
Design of Bioactive Compounds
Short Description
Silabus ringkas
Goals
Tujuan Instruksional Umum
(TIU)
Offered To(PS Peserta)
Memberikan pemahaman tentang berbagai teknik yang berkaitan dengan pengembangan obat
baru, disain dan modifikasi struktur senyawa pemandu, tanpa dan dengan bantuan komputer
Related Courses
Percentage
Sekolah Farmasi
1. Anatomi dan Fisiologi Manusia
2. Biokimia
3. Kimia Medisinal
Knowledge =
100 %
Prerequisite
Prerequisite
prerequisite
Sarana/
x
IT
B
Papantulis/white
board
Courseware
Course (kuliah) =
3 jam
UTS = 40.%
Ya
UAS = 45 %
Ya
Tugas =
15 %
Ya
1.
Thomas, G., 2003, Fundamentals of Medicinal Chemistry, John Wiley & Co., Chichester..
References/Bibliography
2.
Hinchliffe, A., 2000, Modelling Molecular Structure, 2nd ed., John Wiley & Sons Ltd.,
Chichester.
3.
Carloni, P. and Alber, F. (Eds.), Quantum Medicinal Chemistry, Wiley-VCH Verlag GmbH
& Co., Weinheim.
Strategi Pedagogi dan Pesan Untuk Pengajar:
Activity (hour/week)
Assessment/Penilaian
URAIAN RINCI MATERI KULIAH
Mg
#
1
Topik
Sub Topik
Pendahuluan
Permasalahan dalam disain senyawa bioaktif,
Ilmu-ilmu pendukung,
Metode pengembangan obat cara klasik & cara modern
Tujuan Instruksional
Khusus (TIK)
Activity
K/P/R/X/U
K
2
Tahapan pengembangan
obat
Pengembangan obat dari bahan alam
Berbagai sumber senyawa pemandu
Aturan Lipinski dalam pengembangan obat
Memahami peran kimia
medisinal dalam
pengembangan obat
baru
Memahami garis besar
proses pengembangan
obat obat dalam tubuh
3
Reaksi kimia dalam
sintesis senyawa
organik
Obat dengan sasaran
yang tidak khas
Pemasukan substituen baru
Penggantian suatu substituen dengan substituen lain
Memahami reaktivitas
suatu struktur kimia
K
Kerja obat berdasar sifat kimia dan sifat fisika senyawa
obat
Memahami mekanisme
kerja obat tanpa sasaran
yang khas
K
Gaya antaraksi obat dan
sasaran
Sasaran kerja obat
berupa Reseptor
Gaya antar molekul obat – biomolekul sasaran
K
Struktur protein dan glikoprotein
Macam-macam reseptor
K
5
Sasaran kerja obat
berupa asam nukleat
6
Enzim sebagai sasaran
kerja obat
Metabolisme obat
Struktur DNA
Antaraksi dengan molekul obat
Antibakteri dan anti kanker
Fungsi enzim dalam biosintesis metabolit sekunder
Antaraksi obat dengan enzim
Macam reaksi metabolisis
Pengaruh metabolisme obat terhadap kinerja obat dan
eliminasi
Fungsi dan mekanisme kerja sitokrom P-450
4
5
4
7
8
9
Farmakodinamika
UTS
Kestabilan kimia senyawa obat
Memahami
penanggulangan
berbagai penyakit pada
tingkat molekul
K
K
K
K
Memahami nasib obat
yang masuk dalam
tubuh
Memahami dasar
U
K
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 69 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg
#
Topik
Sub Topik
10
Pengembangan senyawa
pemandu
Kestabilan senyawa obat terhadap metabolisisKeseimbangan kelipofilan-kehidrofilan
Tingkat dosis obat
Konsep bioisoster
Sintesiss analog
11
Penanggulangan
masalah farmakokinetik
12
Pengembangan obat
antibakteri
Pengembangan prodrug
Bloker metabolisis
Penggantian gugus rentan terhadap metabolisis
Turunan sulfonamida
Trimetoprim
13
Pengembangan Obat
antihistamin
Reseptor H1 dan H2
Antihistamin untuk tukak lambung
14
HKSA
Kuantifikasi sifat fisikokimia
Pengembangan obat untuk meningkatkan bioaktifitas
15
Pengembangan obat
dengan bantuan
komputer
Pemodelan molekul
Mekanika molekul
Dinamika molekul
Analisis konformasi
Doking
16
UAS
Tujuan Instruksional
Khusus (TIK)
kimiawi
pengembangan obat
Dapat membuat
perancangan
pengembangan obat
melalui modifikasi
struktur kimia
Activity
K/P/R/X/U
K
K
K
Mengenal strategi
pengembangan obat
untuk penanggulangan
penyakit tertentu
Mengenal
pengembangan obat
dengan panduan
persamaan matematik
Mengenal
pengembangan obat
dengan bantuan
komputer
K
K
K
U
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 70 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
30. Analisis Senyawa Toksik
Kode Matakuliah:
FA 6410
Bobot sks: 2
Semester:
KK / Unit Penanggung Jawab:
Farmakokimia
Sifat: Pilihan
Analisis Senyawa Racun
Nama Matakuliah
Analysis of Toxic Compound
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Kuliah ini mencakup uraian ringkas tentang toksikologi analisis, pengumpulan, transport, dan
penyimpanan sampel, preparasi sampel, operasi laboratorium dasar, reaksi warna dan teknik
spektrofotometri, analisis toksikologi sistematik, analisis beberapa golongan obat, analisis zat adiktif,
analisis pelarut organik dan zat hirup, analisis pestisida, point-of-care-testing, penyalahgunaan obat dalam
olah raga, alcohol-obat-mengemudi, specimen alternative, toksikologi post mortem.
This course covers overview of analytical toxicology, sample collection, transport, and storage, sample
preparation, Basic Laboratory Operations, colour tests, and spectrophotometric techniques, systematic
toxicological analysis (general unknown), analysis of some drug classes, analysis of addictive substances,
analysis of solvent and sniffing substances, analysis of pesticide, point-of-care-testing, drug abuse in sport,
alcohol-drug-driving, alternative specimens, post mortem toxicology.
Kuliah ini mencakup uraian ringkas tentang toksikologi analisis: sejarah perkembangan, toksikologi
analisis modern, penyediaan layanan toksikologi analisis, aplikasi toksikologi analisis; pengumpulan,
transport, dan penyimpanan sample: sampel klinis dan sampling, pedoman pengumpulan sampel untuk
toksikologi analisis, transport sampel dan penyimpanan; preparasi sampel: cara preparasi sampel,
pengukuran konsentrasi tidak terikat plasma, hidrolisis metabolit terkonjugasi, ekstraksi obat dari jaringan,
derivatisasi; operasi laboratorium dasar: pendahuluan, aspek analisis kuantitatif, penggunaan internal
standard, perbandingan metode, statistic non parametric, pengawasan mutu dan uji profisiensi,
pertimbangan operasional; reaksi warna dan teknik spektrofotometri: sejarah perkembangan, uji warna,
spektrofotometri UV/Visibel; analisis toksikologi sistematik: pendahuluan, penapisan menggunakan
HPLC-DAD, GC, GC-MS dan Head space GC; analisis beberapa golongan obat: analgetika non opioid
dan anti rheumatic, narkoanalgetika, antiarithmia dan anti koagulan, bronkolitikum, antagonist kalsium;
analisis zat adiktif: kannabinoid, kokain, LSD, fensiklidin, psilosibin, psilosin; analisis pelarut organic dan
zat hirup: alcohol dan keton, benzene, toluene, xylen, glikol, zat hirup; analisis pestisida: definisi dan
klasifikasi, karbamat, hidrokarbon siklik terklorinasi, ester asam fosfat, piretroid; point-of-caretesting:pendahuluan, analit, interferensi dan pemalsuan; penyalahgunaan obat dalam olah raga:
pendahuluan, peraturan, laporan temuan analitik, sampling, pendekatan analisis, metode konfirmatif;
alcohol-obat-mengemudi: pendahuluan, alcohol dan mengemudi, obat dan mengemudi; specimen
alternative: pendahuluan, analisis rambut, obat dalam cairan tubuh, deteksi obat dalam keringat;
toksikologi post mortem: pendahuluan, specimen, toksikologi analisis, interpretasi hasil toksikologi post
mortem.
This course covers overview of analytical toxicology: Historical development, Modern analytical
toxicology, Provision of analytical toxicology services, Applications of analytical toxicology; sample
collection, transport, and storage: Clinical samples and sampling, Guidelines for sample collection for
analytical toxicology, Sample transport and storage; sample preparation: Modes of sample preparation,
Measurement of non-bound plasma concentrations, Hydrolysis of conjugated metabolites, Extraction of
drugs from tissues, Derivatization; Basic Laboratory Operations: Introduction, Aspects of quantitative
analysis, Use of internal standards, Method comparison, Non-parametric statistics, Quality control and
proficiency testing, Operational considerations; colour tests and spectrophotometric techniques:
Historical development, Colour tests, UV/visible spectrophotometry; systematic toxicological analysis
(general unknown): introduction, screening applying HPLC-DAD techniques, screening applying GC and
GC-MS, Head space GC techniques; analysis of some drug classes: non opioid analgetika and anti
rheumatic, narcoanalgetic, antiarithmia and anticoagulant, broncholiticum, calcium antagonist; analysis
of addictive substances: cannabinoid, cocain, LSD, phencyclidine, psilocybin and psilocin; analysis of
solvent and sniffing substances: alcohol and keton, benzene, toluene, xylene, glycol, sniffing substances;
analysis of pesticide: definition and classification, carbamat, chlorinated cyclic hydrocarbon, ester of
phosphoric acid, pyretroide; point-of-care-testing: Introduction, Use of POCT, Analytes, Interferences and
adulterants; drug abuse in sport: Introduction, Rules, Reported analytical findings, Sampling, Analytical
approach, Confirmatory methods; alcohol-drug-driving: Introduction, Alcohol and driving, Drugs and
driving; alternative specimens: Introduction, Hair analysis, Drugs in oral fluid, Detection of drugs in
sweat; post mortem toxicology: Introduction, Specimens and other exhibits, Analytical toxicology,
Interpretation of postmortem toxicology results.
Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan tentang metode analisis
berbagai zat toksik serta operasi dan peranan laboratorium toksikologi analisis dalam berbagai bidang
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Pustaka
Panduan Penilaian
Tugas Pustaka
1. Flanagan, Robert J ., et al., FUNDAMENTALS OF ANALYTICAL TOXICOLOGY, John-Wiley and
Son, Wiltshire, 2007 [Pustaka utama]
2. Jickells, Sue, editor, Clarke’s Analytical Forensic Toxicology, Pharmaceutical Press, London, 2008
[Pustaka utama]
3. Kuelpmann, W.R., 2002, Handbuch fuer Labor und Klinik: Klinisch-toxikologische Analytik, WilleyVCH Verlag GmbH, Weinheim [Pustaka /pendukung]
Nilai akhir mencakup nilai UTS, UAS, Tugas, Presentasi. Nilai akhir = 0,30 UTS + 0,30 UAS + 0,25 Presentasi + 0,15 Tugas
[Termasuk jenis dan bentuk penilaian]
Catatan Tambahan
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 71 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg#
1
2
3
4
5
6
Topik
Uraian ringkas tentang
toksikologi analisis,
Pengumpulan, transport,
dan penyimpanan sampep
Preparasi sampel,
Operasi laboratorium
dasar
Reaksi warna dan teknik
spektrofotometri
analisis toksikologi
sistematik,
Analisis zat adiktif,
analisis pelarut organik
dan zat hirup
7
Analisis pestisida
8
UTS
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Sumber Materi
sejarah perkembangan
toksikologi analisis
modern
penyediaan layanan
toksikologi analisis
aplikasi toksikologi
analisis
Mahasiswa dapat menjelaskan
secara ringkas sejarah
perkembangan toksikologi
analisis, berbagai teknik dan
metode analisis dan kemajuan
dalam toksikologi analisis
modern, peranan dan kontribusi
toksikologi analisis dalam
berbagai bidang
Pustaka no. 1, Bab 1, hal. 1 - 18
Mahasiswa dapat menjelaskan
karakteristik sampel klinis, cara
pengumpulannya, penanganan,
transportasi, dan penyimpanannya
untuk menjamin validitas analisis
toksikologi
Pustaka no. 1, Bab 2 hal. 21 45
Mahasiswa dapat menjelaskan
berbagai teknik preparasi sampel
sehingga diperoleh larutan
mengandung analit yang siap
diukur/diuji tanpa gangguan
matrik yang berarti
Pustaka No. 1, Bab 3 hal 49 88
Mahasiswa dapat menjelaskan
berbagai aspek yang harus
diperhatikan/dikerjakan untuk
menjamin berjalannya
laboratorium toksikologi analisis
sesuai prinsip quality
management dan ketentuanketentuan akreditasi laboratorium
pengujian
Pustaka no. 1, Bab 14 hal 353 375
Mahasiswa dapat menjelaskan:
Sejarah perkembangan metode
reaksi warna untuk analisis
kualitatif zat toksik serta aplikasi
teknik spektrofotometri
UV/Vis.untuk analisis zat toksik
Pustaka no.1 Bab 4 hal 95 –
115
Mahasiswa dapat menjelaskan
konsep dan aplikasi analisis
toksikologi sistematik untuk
mendeteksi zat toksik serta
dukungan berbagai instrument
ukur dalam pelaksanaan analisis
Pustaka no. 3 Bab
Mahasiswa dapat menjelaskan
berbagai teknik dan metode
analisis untuk menganalisis
berbagai zat adiktif dan pelarut
organik yang disalahgunakan
sebagai zat hirup
Pustaka No. 3 Bab …hal. ,
Bab…hal??
Mahasiswa mampu
mempresentasikan berbagai
teknik dan metode analisis untuk
menganalisis pestisida dalam
sampel
Pustaka no. 3 Bab hal...
sampel klinis dan
sampling
pedoman pengumpulan
sampel untuk toksikologi
analisis
transport dan
penyimpanan sampel
cara preparasi sampel
pengukuran konsentrasi
tidak terikat plasma
hidrolisis metabolit
terkonjugasi
ekstraksi obat dari
jaringan
derivatisasi
Pendahuluan
aspek analisis kuantitatif
penggunaan internal
standard
perbandingan metode
statistic non parametric
pengawasan mutu dan uji
profisiensi
pertimbangan
operasional
sejarah perkembangan
uji warna
spektrofotometri
UV/Visibel
pendahuluan
penapisan menggunakan
HPLC-DAD, GC, GCMS dan Head space GC
Kannabinoid
Kokain
LSD
Fensiklidin
Psilosibin
psilosin
alkohol dan keton
benzene
toluene
xylen
glikol
zat hirup
definisi dan klasifikasi
karbamat
hidrokarbon siklik
terklorinasi
ester asam fosfat
piretroid
9
Point-of-care-testing,
Pendahuluan
Analit
interferensi dan
pemalsuan
10
penyalahgunaan obat
dalam olah raga
Pendahuluan
Peraturan
laporan temuan analitik
sampling
Mahasiswa mampu
mempresentasikan konsep POCT
serta aplikasinya untuk
mendeteksi dan atau
mengkuantifikasi zat toksik
Mahasiswa mampu
mempresentasikan
penyalahgunaan berbagai obat
dalam olahraga,
Pustaka No. 1, Bab 13 hal. 339
- 351
Pustaka no. 2, Bab 9 hal. 263 286
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 72 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
pendekatan analisis
metode konfirmatif
Alkohol-obat-mengemudi,
Pendahuluan
alkohol dan mengemudi
obat dan mengemud
Spesimen alternativ
Pendahuluan
analisis rambut
obat dalam cairan tubuh
deteksi obat dalam
keringat;.
13
Toksikologi post mortem
Pendahuluan
Specimen
toksikologi analisis
interpretasi hasil
toksikologi post mortem.
14
Analisis beberapa
golongan obat
analgetika non opioid
dan anti rheumatic
narkoanalgetika,
15
Analisis beberapa
golongan obat,
antiarithmia dan anti
koagulan
bronkolitikum
antagonis kalsium
16
UAS
11
12
ketentuan/regulasi terkait, serta
teknik dan metode analisis yang
digunakan
Mahasiswa mampu
mempresentasikan pengaruh
alkohol dan obat-obat terhadap
pengemudi serta teknik dan
metode analisis yang dapat
digunakan untuk menganalisis
alkohol dan obat-obat tertentu
Mahasiswa mampu
mempresentasikan berbagai
spesimen alternatif untuk
menganalisis berbagai zat yang
relevan serta teknik dan metode
analisis yang digunakn
Mahasiswa mampu
mempresentasikan spesimen yang
digunakan untu toksikologi
analisis post mortem dan
metode/teknik analisis yang
sesuai serta interpretasi hasil
Mahasiswa mampu
mempresentasikan metode/teknik
analisis yang sesuai untuk
menganalisis obat golongan
analgetika non opioid dan anti
rheumatic narkoanalgetika
Mahasiswa mampu
mempresentasikan metode/teknik
analisis yang sesuai untuk
menganalisis obat golongan anti
aritmia dan antikoagulan, serta
bronkolitikum dan antagonist
kalsium
Pustaka no. 2 Bab 9 hal. 299 321
Pustka no. 2 Bab 6 hal 153 190
Pustaka no. 2 Bab 7 hal. 191 218
Pustaka no. 3 Bab.....hal...., dan
pustaka lain yang ekuivalen
Pustaka no. 3 Bab....hal...., dan
pustaka lain yang ekuivalen
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 73 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
31. FA 5232 BIOFARMASI
Kode Matakuliah:
FA 5232
Bobot sks:
2 sks
Semester:
II
KK / Unit Penanggung Jawab:
Farmasetika
Sifat:
Wajib
Biofarmasi (Program Magister)
Nama Matakuliah
Biopharmacy
Pendahuluan; Proses biofarmasetik; Konsep membran biologis dan mekanisme absorpsi; Berbagai faktor
yang berpengaruh terhadap proses biofarmasetik; Aspek biofarmasetik sediaan obat tiap rute pemberian
(ekstravaskular).; Evaluasi ketersediaan hayati sediaan obat dan uji bioekivalensi.
Introduction: Biopharmaceutic processes; Concept of biological membrane and absorption mechanisms;
Factors affecting biopharmaceutic processes; Biopharmaceutic aspects of drug dosage forms for each
administration route (extravascular); Bioavailability and bioequivalence tests.
Pendahuluan: batasan dan kegunaan biofarmasi dalam farmasi, perjalanan dan nasib obat dalam tubuh.
Proses biofarmasetik: proses pelepasan senyawa obat dari berbagai bentuk sediaan obat, pelarutan, difusi,
transfer dan absorpsi. Konsep membran biologis dan mekanisme absorpsi, yang meliputi mekanisme
filtrasi, difusi pasif, transport aktif, difusi terfasilitasi, pasangan ion dan pinositosis., dst. Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap masing-masing proses biofarmasetik, baik faktor berkaitan dengan obatnya
maupun faktor yang berkaitan dengan kondisi anatomi-fisiologi tempat pemberian obat. Aspek
biofarmasetik untuk tiap rute pemberian secara ekstravaskular (oral, rektal, transdermal, intra-okular, intranasal, intramuskular), yang mencakup aspek anatomi-fisiologi, proses disposisi dan karakteristik sawar
spesifik rute pemberian, serta vaskularisasi. Pada akhir kuliah juga diperkenalkan tentang pedoman uji
bioekivalensi dan uji disolusi terbanding yang disertai dengan contoh pengolahan data, analisis statistik
dan penarikan kesimpulan. Penyampaian materi dilakukan dalam bentuk kuliah, dikusi dan praktek
perhitungan (khusus untuk uji bioekivalensi).
Introduction: definition and the importance of Biopharmacy in pharmaceutical field. Biopharmaceutic
processes: liberation, dissolution, diffusion, transfer and absorption. Concept of biological membrane and
absorption mechanisms, including filtration, passive diffusion, active transport, facilitated transport, ionpair, and pinocitose. Factors affecting biopharmaceutic processes which include drug-related factor and
anatomy-physiology factor. Biopharmaceutic aspects of drug dosage forms for each administration route
(oral, rectal, transdermal, intra occular, intra nasal, intra pulmonal, and intramuscular routes), including
biopharmaceutical evaluations/tests of corresponding drug dosage forms. Bioavailability and
bioequivalence tests. Learning processes will include course, discussion, and calculation excercise
 Dapat mengidentifikasi permasalahan biofarmasetik yang akan dihadapi obat berdasarkan sifat fisikokimia yang dimiliki suatu senyawa aktif dan dapat memberikan gagasan untuk
pengembangan
formulasi dan teknik pembuatan sediaannya untuk dapat menghasilkan sediaan obat dengan
karakteristik biofarmasetik yang diinginkan.
 Dapat berkontribusi dalam merancang dan/atau mengembangkan uji biofarmasetik sediaan obat,
termasuk melakukan pengolahan data dan penarikan kesimpulannya.
-
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
-
Kegiatan Penunjang
1.
Pustaka
2.
3.
Aiache, J.M., Devissaguet, J.Ph., Guyot-Hermann, A.M., Farmasetika 2. Biofarmasi, ed. 2,
Terjemahan Widji Soeratri dan Nanizar Zaman-Joenoes, Airlangga University Press, Surabaya,
1993. (Pustaka utama)
Abdou, H.M., Dissolution, Bioavailability & Bioequivalence, Mack Publ. Co., Pennsylvania, 1989.
(Pustaka pendukung)
Shargel, L. and Yu, A., Applied Biopharmaceutics & Pharmacokinetics, 5th ed., Appleton & Lange,
New York, 2004. (Pustaka pendukung)
Panduan Penilaian
Penilaian berdasarkan hasil UTS, UAS dan pengerjaan tugas (maksimum kontribusi 10%)
Catatan Tambahan
Substansi kuliah Biofarmasi program magister dan sarjana sama, tetapi berbeda dalam cara pembelajaran.
Untuk program magister cara pembelajaran lebih banyak diskusi dan mahasiswa proaktif dalam belajar.
Untuk capaian belajar, mahasiswa program magister menguasai materi kuliah secara lebih rinci dan lebih
mendalam.
URAIAN RINCI MATERI KULIAH
Mg#
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Pendahuluan
Batasan dan kegunaan Biofarmasi
dalam Farmasi.
Perjalanan dan nasib obat dalam tubuh.
Proses biofarmasetik
Pelepasan senyawa obat dari berbagai
bentuk sediaan obat.
Proses pelarutan.
Proses absorpsi/difusi.
Dapat menjelaskan batasan dan
kegunaan Biofarmasi dalam
Bidang Pekerjaan Kefarmasian.
Dapat menjelaskan perjalanan
dan nasib obat dalam tubuh
secara runtun.
Dapat menjelaskan proses
pelepasan senyawa obat dari
berbagai bentuk sediaan obat.,
proses pelarutan, dan proses
1
2
Sumber Materi
1,2, 3
1,2
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 74 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
3
4
Membran biologis dan
mekanisme absorpsi
Konsep membran biologis
Berbagai mekanisme absorpsi
Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap
proses pelepasan,
pelarutan dan absoprsi
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan secara oral
Faktor sifat fisiko-kimia zat aktif.
Faktor formulasi dan teknologi.
Faktor fisiopatologi tempat pemberian
obat.
Anatomi dan fisiologi saluran cerna.
Pembuluh darah yang melewati saluran
cerna.
Komponen dan karakteristik cairan
saluran cerna.
Gerakan saluran cerna dan waktu
transit.
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan secara oral
Berbagai faktor yang mempengaruhi
proses biofarmasetik obat pada
pemberian secara oral.
Evaluasi biofarmasetik sediaan oral.
Anatomi dan fisiologi saluran cerna.
Pembuluh darah yang melewati
rektum.
Komponen dan karakteristik cairan
rektal.
Gerakan rektum dan waktu transit.
UTS
Berbagai faktor yang mempengaruhi
proses biofarmasetik obat pada
pemberian secara rektal.
Evaluasi biofarmasetik sediaan rektal.
Anatomi dan fisiologi kulit.
Pembuluh darah yang melewati kulit.
Komponen dan karakteristik kulit.
Berbagai faktor yang mempengaruhi
proses biofarmasetik obat pada
pemberian secara perkutan.
Evaluasi biofarmasetik sediaan
perkutan.
Anatomi dan fisiologi mata.
Pembuluh darah yang melewati mata.
Karakteristik bagian-bagian mata.
Berbagai faktor yang mempengaruhi
proses biofarmasetik obat pada
pemberian secara optalmik.
Evaluasi biofarmasetik sediaan
optalmik.
Anatomi dan fisiologi paru-paru dan
jaringan untuk pemberian parenteral.
Berbagai faktor yang mempengaruhi
proses biofarmasetik obat pada
pemberian melalui paru-paru dan
secara parenteral.
Evaluasi biofarmasetik sediaan obat
yang diberikan melalui paru-paru dan
secara parenteral.
Aturan dan desain uji BA-BE
Perhitungan parameter ketersediaan
hayati.
Uji statistik dan pengambilan
keputusan bioekivalensi.
5
6
7
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan secara
rektal
8
9
10
11
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan secara
rektal
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan secara
perkutan (melalui kulit).
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan secara
perkutan.
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan secara
optalmik (melalui mata).
12
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan melalui
paru-paru dan secara
parenteral
13
Evaluasi ketersediaan
hayati dan uji
bioekivalensi
14
Uji disolusi terbanding
(UDT)
15
16
Batasan uji disolusi terbanding
Kelas senyawa aktif secara
biofarmasetik (BCS)
Aplikasi UDT
Tata cara pelaksanaan dan interpretasi
UAS
absorpsi/difusi.
Dapat menjelaskan konsep
membran dan berbagai
mekanisme absorpsi obat.
Dapat menyebut dan menjelaskan
faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap proses pelepasan,
pelarutan dan absoprsi
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan secara oral.
1,2
1, 2
1, 2
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan secara oral.
1, 2
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan secara rektal.
1, 2
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan secara rektal.
1,2
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan secara perkutan.
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan secara perkutan.
1, 2
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan secara optalmik.
1, 2
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan melalui paru-paru dan
yang diberikan secara parenteral.
1, 2
Memahami aturan dan desain uji
BA-BE
Dapat melakukan perhitungan
parameter ketersediaan hayati,
pengujian statistik dan penarikan
kesimpulan suatu uji ketersediaan
hayati.
Memahami berbagai aspek dan
permasalahan tentang UDT
1, 2
1, 2
Pustaka khusus
dari EMA dan
FDA
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 75 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
32. FA 5233 PENGEMBANGAN BENTUK SEDIAAN OBAT
Kode Matakuliah:
FA 5233
Nama Matakuliah
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Pustaka
Bobot sks:
Semester:
2 sks
II
Pengembangan bentuk sediaan obat
Pendahuluan : konsep dan disain sistem, dasar-dasar kontrol kecepatan penghantaran obat, Klasifikasi
kontrol kecepatan penghantaran obat : preprogram kecepatan, mengatur aktivasi, pengaturan arus
balik, tempat target, Beberapa sistem penghantaran obat : oral, mukosal, nasal, mata, transdermal,
parenteral, vaginal, peptida untuk sistemik.
Introduction : Concepts and System Design and fundamentals of rate Controlled Drug Delivery Systems,
Classification of rate controlled drug delivery systems : rate preprogrammed, activation modulated,
feedback regulated, site targeting, Several systemic drug delivery systems: oral, mucosal, nasal, ocular,
transdermal, parenteral , vaginal, systemic peptide based pharmaceutical
Pendahuluan : konsep dan disain sistim untuk kontrol kecepatan penghantaran obat dan dasar-dasar
kontrol penghantaran obat, Klasifikasi kontrol kecepatan penghantaran obat : preprogram kecepatan
specifik penghantaran obat dengan mengendalikan difusi molekuler obat dalam atau melalui medium
barier, mengatur aktivasi pelepasan molekul obat dengan proses fisika, kimia, biokimia dengan/atau
difasilitasi dengan enersi eksternal, pengaturan arus balik pelepasan molekul obat dengan konsentrasi
bahan pemicu tertentu yang dideteksi dengan sensor pengaturan mekanisme arus balik, pengembangan
pengendalian pelepasan obat pada jaringan target, Beberapa sistem penghantaran obat untuk sistemik
: melalui oral, melalui mukosa, melalui hidung, melalui mata, secara transdermal melalui kulit, secara
parenteral, melalui vagina, dan menggunakan pembawa bahan farmasi peptida
Introduction : concepts and systems design and the fundamentals of rate controlled drug delivery
.Classification of rate-controlled drug delivery systems : pre programmed at specific rate profiles to
controlled the drug molecular diffusion in and/or across the barier medium, controlled drug release is
activated by physical, chemical, biochemical process and /or facilitated by the energy supplied externally,
feedback regulated the release of molecule drugs is activated by triggering agent detected by a sensor in
the feedback regulated mechanism, development of site targeting controlled release drug delivery system,
Several systemic drug delivery systems: through per oral, through mucosal, through nasal, : through
oculars, transdermal mechanism, parenteral mechanism, through vaginal, and systemic peptide based
pharmaceutical drug delivery systems
Diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan bentuk sediaan obat dengan sistem penghantaran obat
mendekati jaringan atau dengan pengontrolan pelepasan obat yang lebih spesifik untuk pengembangan
obat kearah peningkatan effikasi obat
1.
2.
3.
-
Catatan Tambahan
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Pendahuluan
Batasan dan kegunaan Biofarmasi dalam
Farmasi.
Perjalanan dan nasib obat dalam tubuh.
Proses biofarmasetik
Pelepasan senyawa obat dari berbagai
bentuk sediaan obat.
Proses pelarutan.
Proses absorpsi/difusi.
Membran biologis dan
mekanisme absorpsi
Konsep membran biologis
Berbagai mekanisme absorpsi
Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap
proses pelepasan,
pelarutan dan absoprsi
Faktor sifat fisiko-kimia zat aktif.
Faktor formulasi dan teknologi.
Faktor fisiopatologi tempat pemberian
obat.
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan secara oral
Anatomi dan fisiologi saluran cerna.
Pembuluh darah yang melewati saluran
cerna.
Komponen dan karakteristik cairan
saluran cerna.
Gerakan saluran cerna dan waktu transit.
Dapat menjelaskan batasan dan
kegunaan Biofarmasi dalam
Bidang Pekerjaan Kefarmasian.
Dapat menjelaskan perjalanan
dan nasib obat dalam tubuh
secara runtun.
Dapat menjelaskan proses
pelepasan senyawa obat dari
berbagai bentuk sediaan obat.,
proses pelarutan, dan proses
absorpsi/difusi.
Dapat menjelaskan konsep
membran dan berbagai
mekanisme absorpsi obat.
Dapat menyebut dan
menjelaskan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap proses
pelepasan, pelarutan dan
absoprsi
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan secara oral.
2
4
5
Chien,Y.W., ( 1992), Novel drug delivery systems, Marcel Dekker, New York
Kydonieus.A., (1992), Treatise on Controlled Drug Delivery, Marcel dekker, New york
Rathbone,.M.J, Hadgraft.J., Roberts.M.S., (2003), Modified Release Drug Delivery Technology,
Marcel Dekker, New York.
Topik
1
3
Sifat:
Wajib
Development of drug dosage form
Panduan Penilaian
Mg#
KK / Unit Penanggung Jawab:
Farmasetika
Sumber Materi
1,2, 3
1,2
1,2
1, 2
1, 2
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 76 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
6
7
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan secara oral
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan secara
rektal
8
9
10
11
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan secara
rektal
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan secara
perkutan (melalui kulit).
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan secara
perkutan.
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan secara
optalmik (melalui mata).
12
13
Biofarmasi sediaan obat
yang diberikan melalui
paru-paru dan secara
parenteral
Evaluasi ketersediaan
hayati dan uji
bioekivalensi
14
Uji disolusi terbanding
(UDT)
15
16
Berbagai faktor yang mempengaruhi
proses biofarmasetik obat pada pemberian
secara oral.
Evaluasi biofarmasetik sediaan oral.
Anatomi dan fisiologi saluran cerna.
Pembuluh darah yang melewati rektum.
Komponen dan karakteristik cairan rektal.
Gerakan rektum dan waktu transit.
UTS
Berbagai faktor yang mempengaruhi
proses biofarmasetik obat pada pemberian
secara rektal.
Evaluasi biofarmasetik sediaan rektal.
Anatomi dan fisiologi kulit.
Pembuluh darah yang melewati kulit.
Komponen dan karakteristik kulit.
Berbagai faktor yang mempengaruhi
proses biofarmasetik obat pada pemberian
secara perkutan.
Evaluasi biofarmasetik sediaan perkutan.
Anatomi dan fisiologi mata.
Pembuluh darah yang melewati mata.
Karakteristik bagian-bagian mata.
Berbagai faktor yang mempengaruhi
proses biofarmasetik obat pada pemberian
secara optalmik.
Evaluasi biofarmasetik sediaan optalmik.
Anatomi dan fisiologi paru-paru dan
jaringan untuk pemberian parenteral.
Berbagai faktor yang mempengaruhi
proses biofarmasetik obat pada pemberian
melalui paru-paru dan secara parenteral.
Evaluasi biofarmasetik sediaan obat yang
diberikan melalui paru-paru dan secara
parenteral.
Aturan dan desain uji BA-BE
Perhitungan parameter ketersediaan
hayati.
Uji statistik dan pengambilan keputusan
bioekivalensi.
Batasan uji disolusi terbanding
Kelas senyawa aktif secara biofarmasetik
(BCS)
Aplikasi UDT
Tata cara pelaksanaan dan interpretasi
UAS
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan secara oral.
1, 2
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan secara rektal.
1, 2
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan secara rektal.
1,2
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan secara perkutan.
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan secara perkutan.
1, 2
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan secara optalmik.
1, 2
Dapat menjelaskan berbagai
aspek biofarmasetik obat yang
diberikan melalui paru-paru
dan yang diberikan secara
parenteral.
1, 2
Memahami aturan dan desain
uji BA-BE
Dapat melakukan perhitungan
parameter ketersediaan hayati,
pengujian statistik dan
penarikan kesimpulan suatu uji
ketersediaan hayati.
Memahami berbagai aspek dan
permasalahan tentang UDT
1, 2
1, 2
Pustaka khusus
dari EMA dan
FDA
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 77 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
33. FA 5235 KINETIKA KIMIA DAN STABILITAS OBAT
Kode Matakuliah:
FA 5235
Bobot sks:
2 sks
Semester
II
KK / Unit Penanggung Jawab:
Farmasetika
Sifat:
Wajib
Kinetika Kimia dan Stabilitas Obat
Nama Matakuliah
Chemical Kinetics and Drugs Stability
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Pendahuluan, konsep dasar kinetika , reaksi-reaksi kompleks, jenis reaksi penguraian obat dan usaha
stabilisasinya, reaksi katalisis enzim, stabilitas obat dalam sediaan cair dan padat, uji stabilitas sediaan
farmasi.
Introduction, basic kinetic concepts, complexes reaction, modes of drugs degradation and stabilization
methods , enzymatic catalysis, drug stability in liquid and solid dosage form, stability testing of
pharmaceuticals dosage form.
Pendahuluan: stabilitas secara farmasetika; kegunaan data stabilitas; konsep dasar kinetika kimia:
kecepatan, tingkat reaksi dan faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi; reaksi-reaksi kompleks:
reaksi berantai, kesetimbangan, paralel dan konsekutif, jenis reaksi penguraian obat: hidrolisis,
oksidasi, fotolisis, epimerisasi dan polimerisasi serta usaha stabilisasinya, reaksi katalisis enzim: kinetika
reaksi Michaelis Menten, pengaruh konsentrasi substrat, pH dan temperatur; stabilitas obat dalam
sediaan farmasi: larutan, suspensi dan emulsi, sediaan padat Uji stabilitas sediaan farmasi: pada
tahap pengembangan formula dan uji stabilitas sediaan jadi menurut ketentuan yang berlaku secara
nasional, regional dan internasional.
Introduction: stability in pharmaceutics, the use of stability data; basic kinetic concepts: rate, order and
factors that influence reaction order, complexes reaction: chain, equilibrium, parallel and consecutive
reactions , modes of drugs degradation : hydrolysis, oxidation, photolysis, epimerization,
polymerization, stabilization methods , enzymatic catalysis reaction: Michaelis Menten kinetics,
influence of substrate concentration, pH and temperature; stability of drug in pharmaceutical dosage
form: solution, suspensions, emulsions, and solid preparations, stability testing of pharmaceuticals
products: in formulation development and stability testing pharmaceuticals product according to
national, regional and international guidelines.
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu untuk:
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam pembuatan suatu sediaan farmasi yang
stabil.
mengaplikasikan data-data stabilitas dari suatu bahan baku dalam memformulasi suatu sediaan
farmasi yang stabil.
Menyusun protokol uji stabilitas suatu sediaan farmasi,
Melakukan uji stabilitas terhadap suatu sediaan farmasi
Mengevaluasi data uji stabilitas suatu sediaan farmasi
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
1. Cartensen, J.T., Drug Stability Principle and Practice, Marcel Dekker Inc., 2000, (Pustaka utama)
2. Cara Pembuatan Obat Yang Baik, Badan Pengawasan, Republik Indonesia, 2001 dan 2006
([Pustaka pendukung])
Pustaka
3. Asean Guideline on Stability Study of Drug Product, update revision, ACCSQ-PPWG Meeting,
February 2005 ([Pustaka pendukung])
4. Connors, K.A., Gordon L.A., and Valentino J.S., Chemical stability of Pharmaceuticals, 2nd ed,
Wiley Interscience, 1986 ([Pustaka pendukung])
5. Laidler, K.J., Chemical kinetics, 3 rd ed, Harper Collins Publisher, 1987 ([Pustaka pendukung])
6. ICH Topic Q1A(R2), Q1B, Q1C, Q1D, Q1E,Q1F: Guideline for stability Testing, European
Medicines Agency, 2006 ([Pustaka pendukung])
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
Mg#
1
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Sumber Materi
Pendahuluan

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan tentang
definisi stabilitas, waktu kadaluarsa & usia
simpan, perlunya dilakukan uji stabilitas
terhadap sediaan , kegunaan data stabilitas
obat pada tahap : preformulasi, produksi dan
evaluasi produk.
Juga
mahasiswa
diharapkan
mampu
menjelaskan perubahan yang mungkin terjadi
di dalam suatu sediaan farmasi secara kimia,
fisika, farmasetika, mikrobiologi dan
toksikologi
1,4 dan5


Pengertian stabilitas
secara farmasetika
Kegunaan data
stabilitas
Perubahan yang
terjadi pada sediaan
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 78 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Konsep dasar kinetika
-
2
Tingkat reaksi dan
kecepatan reaksi
Faktor-faktor yang
mempe-ngaruhi
kecepatan reaksi
Latihan soal
3
Reaksi-reaksi kompleks
4
-
Reaksi berantai
Reaksi paralel
Reaksi
kesetimbangan
Reaksi konsekutif
Latihan soal
6
Reaksi katalisis enzim
7
-
Reaksi hidrolisis
Reaksi oksidasi
Reaksi fotolisis
Reaksi isomerisasi
Reaksi polimerisasi
-
Kinetika reaksi
Michaelis Menten
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
kinetika reaksi
Ujian Tengah Semester
Sediaan Larutan
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
Sediaan sistem
diharapkan mampu menjelaskan tentang:
dispersi
Stabilitas zat dalam sediaan cair berbentuk
larutan sejati, suspensi, emulsi .
Mahasiswa
juga diharapkan
mampu
menentukan kecepatan reaksi penguraian dan
usia simpan suatu obat yang dibuat dalam
bentuk sediaan sistem dispersi.
-
8
Stabilitas obat dalam
sediaan cair
-
9
Stabilitas zat padat
1,4dan 5
1,4 dan 5
Setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa
diharapkan mampu menentukan kecepatan
reaksi penguraian dan usia simpan suatu
sediaan farmasi dalam kondisi tertentu sesuai
dengan soal yang diberikan.
5
Jenis reaksi penguraian
dan usaha stabilisasi
Setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan tentang :
tingkat reaksi dan persamaan kecepatan
reaksi, cara menentukan tingkat reaksi,
faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
reaksi, seperti : temperatur ,pelarut/konstanta
dielektrik, pH, kekuatan ion dan katalis
Setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa
diharapkan mampu menentukan kecepatan
reaksi penguraian dan usia simpan suatu
sediaan farmasi dalam kondisi tertentu sesuai
dengan soal yang diberikan.
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan tentang
pengertian reaksi berantai,
paralel,
kesetimbangan
dan
konsekutif,
cara
penentu\an kecepatan reaksi, menghitung
konsentrasi zat yang tersisa dan/atau hasil
urai yang terbentuk dari masing-masing
reaksi tersebut.
-
Penguraian zat padat
murni
10
Stabilitas zat padat
-
Pengaruh Lembab
pada penguraian zat
padat
Uji stabilitas sediaan
-
Uji stabilitas dalam
tahap perencanaan
dan pengembangan
formula
11
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan jenis-jenis
reaksi penguraian obat dan usaha-usaha
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
stabilitas zat yang mengalami reaksi
penguraian seperti pada sub topik
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan tentang
reaksi katalisis oleh enzim serta faktor-faktor
yang mempengaruhi reaksi tersebut.
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan tentang :
Penguraian zat padat menjadi zat padat dan
gas , penguraian zat padat menjadi zat cair
dan gas beserta persamaan kinetikanya.
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan : Pengaruh
lembab yang terbatas dan yang tak terbatas
terhadap penguraian suatu zat padat .
1 dan 4
1 dan 5
1
1, 4 dan 5
1, 4 dan 5
12
Uji stabilitas sediaan
13
Uji stabilitas sediaan
14
-
Uji stabilitas sediaan
menurut :
- ICH
- WHO
- CPOB
- Harmonisasi
Asean
- Desain uji
stabilitas sistem
reduksi
- Uji
fotostabilitas,
- Evaluasi data
dan perhitungan
masa edar
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan dan
menyusun
rancangan percobaan untuk
melihat pengaruh eksipien dalam stabilitas
zat aktif
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan tentang
pembagian zona iklim dunia; uji stabilitas
dipercepat , uji stabilitas jangka panjang
menurut ketentuan dari ICH, WHO, CPOB,
dan harmonisasi Asean , cara pemilihan bets
, parameter uji stabilitas tiap bentuk sediaan
dan pembuatan protokol uji stabilitas.
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan tentang
desain uji stabilitas sistem braketing dan
matrixing, uji fotostabilitas, evaluasi data
stabilitas, penentuan kondisi penyimpanan
sediaan dan perhitungan masa edar
1 dan 4
2,3 dan 6
2,3 dan 6
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 79 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
15
Presentasi tugas
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 80 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
34. FA 5234 FARMAKOKINETIKA
Kode Matakuliah:
FA 5234
Bobot sks:
3sks
Semester:
II
KK / Unit Penanggung Jawab:
Farmasetika
Sifat:
Wajib
Farmakokinetik
Nama Matakuliah
Pharmacokinetic
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Pendahuluan dan rancangan penelitian farmakokinetik; Farmakokinetik monoeksponensial; Distribusi
obat; Infus intravenous; Farmakokinetik multi-eksponensial; Bioavailabilitas dan bioekivalen; Klirens
obat; Informasi farmakokinetik suatu obat; Farmakokinetik non linear; Dosage regimen design
Introduction and design research Pharmacokinetic mono-eksponensial; Drug distribution; Infus
intravenous; Pharmacokinetaic multi-eksponential, avalaibly and bioequivalent; drug clearence;
information drug Pharmacokinetic; pharmacokinetic nonlinear, and dosage regiment design
Pendahuluan dan rancangan penelitian farmakokinetik; Model farmakokinetik untuk beberapa jenis obat;
Farmakokinetik monoeksponensial dan analisa non kompartemen dari obat-obat antibakteri dan
kardiovaskuler; Distribusi obat yang memiliki sifat fisikokimia khusus; Infus intravenous yang banyak
digunakan di rumah sakit; Farmakokinetik multi-eksponensial pada pemberian dosis intravena; Kinetik
setelah pemberian dosis ekstravaskuler; Bioavailabilitas dan bioekivalen; Klirens obat, wash out obat dari
tubuh; Kinetik metabolit; Informasi farmakokinetik suatu obat; Kinetika dosis berulang; Farmakokinetik
non linear; Dosage regimen design
Information and design research pharmacokinetics model of drugs Pharmacokinetic; Pharmacokinetic
monoeksponensial and analysis non compartement model of antibiotic; Cardiovaskuler; drugs distribution
and phisicochemistry properties; Infuse intravenous in the hospital use; pharmacokinetic multieksponensial
following intravena administration. Kinetic of drug following extravaskuler administration;
bioavailablelity and bioequivalent; drug clearance and distribution; wash out of drug; kinetic of metabolite;
kinetic of drug after multiple dosage; Pharmacokinetic nonlinear and dosage regiment design
Diharapkan mahasiswa setelah mengikuti kuliah ini akan mengerti tentang nasib obat di dalam tubuh dan
profil farmakokinetik dari masing-masing obat yang digunakan setelah pemberian intravascular dan
ekstravaskular.
Kinetika Obat
Pre-requisite: tidak ada
FA 4103 Biofarmasi
Co-requisite : tidak ada
1.
Shargel L and Yu ABC. Applied Biopharmaceutics and Pharmacokinetikcs. 4th ed. Stamford Conn.:
Appleton and Lange; 2005
2.
Rowland M, Tozer TN. Clinical Pharmacokinetics : Concepts and Application. 3rd ed. Baltimore:
Williams & Wilkins; 1995
Pustaka
3.
Wagner, JG. Pharmacokinetics for the pharmaceutical scientist. Pennsylvania: Technomic Publishing
Company, Inc.; 2004
4.
Wagner, JG. Fundamental of clinical pharmacokinetics. 1st ed. Illionis: The Hamilton Press; 1979.
Panduan Penilaian
40% UTS, 40% UAS, 20% Kegiatan Penunjang (Kuis, Praktikum)
Catatan Tambahan
-
Mg#
1
2
3
4
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Pendahuluan dan
rancangan penelitian
farmakokinetik
Relevansi farmakokinetik
dalam farmasi dan terapi
suatu obat dan rancangan
penelitian farmakokinetik
Model Farmakokinetik
untuk beberapa jenis obat
Review kecepatan reaksi,
kompatertemen,
mammilary, catenary,
psiologie
Pemberian dosis tunggal
untuk beberapa rute
pemberian dan studi dari
bahan publikasi
Mahasiswa mampu menjelaskan apa itu
farmakokinetik dan dimana posisi farmakokinetik
dalam terapi suatu obat serta menjelaskan rancangan
penelitian farmakokinetik untuk mempelajari
disposisi suatu obat dalam tubuh
Mahasiswa secara mandiri mampu menjelaskan
berbagai model farmakokinetik, kelebihan dan
keterbatasam dari masing-masing model
Farmakokinetik
monoeksponensial dan
analisas non
kompartemen dari obatobat antibakteri dan
Kardiovaskulser
Distribusi obat yang
memiliki sifat
fisikokimia khusus
Volume distribusi, ikatan
protein plasma, ikatan
jaringan, dan koefisien
partisi jaringan-darah
(plasma)
Sumber
Materi
Shargel L
Rowland M
Mahasiswa mampu mengkarakterisasi kinetika
suatu obat yang menunjukan kinetika monoeksponensial, mampu menentukan parameter dasar
farmakokinetik suatu obat dengan pendekatan nonkompartemen dengan contoh obat-obat baru
Wagner, JG
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh volume
distribusi serta faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi volume distribusi terhadap disposisi
suatu obat di dalam tubuh, mahasiswa bergantian
menjelaskan kasus yang diberikan
Shargel L
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 81 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
5
6
Infus intraveous yang
banyak digunakan di
rumah sakit

Mampu menentukan dosis dan kecepatan pemberian
infus untuk mencapai konsetnrasi steady-state
tetetentu pada pasien darurat
Rowland M
Farmakokinetik multieksponensial pada
pemberian dosis
intravena
Mampu menentukan parameter farmakokinetik dan
mampu menjelaskan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi disposisi suato obat pada pemberian
dosis ekstravasculer
Ujian Tengah Semester
Mampu menentukan parameter farmakokinetik dan

Absorpsi
mampu menjelaskan faktor-faktor yang dapat
gastrointestinal,
mempengaruhi disposisi suatu obat pada pemberian
kecepatan absorpsi,
dosis ekstravasculer obat yang bersangkutan
rate limiting
process

Fenomena obat
kardiovaskular
Kondisi eksperimen
Mampu menguji dan menetapkan bioekivailibilitas
ketersediaan hayati obat
dan status bioekivalensi dari suatu produk obat yang
jadi
beredar di masyarakat
Klirens renal, penentuan
Mampu menjelaskan berbagai jalur eliminasi suatu
parameter farmakokinetik
obat dari tubuh, dan mampu menenetukan
dari sample urin, klirens
parameter farmakokinetik dari sampel urin dalam
hati dan kliren total
suatu penelitian farmakokinetik
Mampu menjelaskan kinetika pembentukan dan

Model studi
eliminasi suatu metabolit setelah pemberian parent
metabolisme
drug

Macam-macam
jenis mekanisme

Review publikasi

Mahasiswa mampu untuk mencari data
penelitian
farmakokinetik yang diperlukan dari suatu
farmakokinetik
sumber yang valid dan mampu untuk
mengevaluasi kualias penelitian

Interpretasi data
farmakokinetik yang ada di publikasi

Mahasiswa mendesain studi experimental
Bolus intravena dan infus
Mahasiswa mampu menentukan konsentrasi obt
intravena dosis berulang,
dalam tubuh setelah pemberian loading dose dan
fluktuasi konsentrasi dan
maintenance dose
akumulasi obat
Mahasiswa mampu untuk menjelaskan

Gejalan non
farmakokinetik linear dan non-linear serta sumber
linearitas kinetik
dari ketidaklinearan dari kinetika suatu obat

Faktor penyebab
Mahasiswa mampu untuk menjelaskna prinsip

Merancang dosis
dalam merancang dan mengatur regimen dosis suatu
pemeliharaan
obat berdasarkan data farmakokinetik yang ada

Berbagai kasus
yang berpengaruh
Ujian Akhir Semester
Wagner, JG
7
Kinetik setelah
pemberian dosis
ekstravaskuler
8
9
10
Bioavailabilitas dan
Bioekivalen
Klirens obat, Wash out
obat dari tubuh
Kinetik metabolit
11
Informasi farmakokinetik
suatu obat
12
Kinetika Dosis berulang
13
14
Farmakokinetik non
linear
Dosage Regimen Design
15
16
Infus dengan
kecepatan konstan
dan konsentrasi
steadi-state

Studi kasus di
rumah sakit
Pendalaman obat model
multi eksponensial
Shargel L
Rowland M
Wagner, JG
Shargel L
Rowland M
Wagner, JG
Shargel L
Rowland M
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 82 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
35. FA 6338 FORMULASI OBAT SUKAR LARUT AIR
Kode Matakuliah:
FA 6338
Bobot sks:
2
Semester:
III
KK / Unit Penanggung Jawab:
Farmasetika
Sifat:
Pilihan Opsi
Formulasi Obat Sukar Larut Air
Nama Matakuliah
Water Insolube Drug Formulation
Silabus Ringkas
Pendahuluan; teori kelarutan, prediksi kelarutan obat; pengelompokan obat berdasarkan kelas
biofarmasetik serta permasalahannya, korelasi in-vitro-in vivo, aspek praformulasi senyawa obat yag
tidak/sukar larut air; berbagai cara untuk peningkatan kelarutan (pembentukan senyawa kompleks,
penggunaan ko-solven, dll.); kapsul lunak
Introduction; solubility theory; drug solubility prediction; biopharmaceutic classification system (BCS);
in-vitro-in vivo correlation; preformulation aspects of water-insoluble drug; various methods for drug
solubilization and solubility enhancement (complex formation; solubilization with co-solvent;etc.); soft
capsule.
Pendahuluan; teori kelarutan; prediksi kelarutan obat; pengelompokan obat berdasarkan kelas
biofarmasetik serta permasalahannya; korelasi in-vitro-in vivo; aspek praformulasi senyawa obat yag
tidak/sukar larut air; peningkatan kelarutan dengan pembentukan kompleks, solubilisasi dengan
penggunaan ko-solven, solubilisasi melalui pembentukan emulsi, peningkatan kelarutan dengan
pembentukan misel, pembentukan liposom, pembentukan prodrug, pembentukan garam, pengecilan
ukuran partikel, kapsul lunak
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Introduction; solubility theory; biopharmaceutic classification system (BCS); in-vitro-in vivo correlation;
drug solubility prediction; preformulation aspects of water-insoluble drug; drug solubility enhancement by
complex formation; solubilization with co-solvent; drug solubilization by emulsion formation; solubility
enhancement with micellar solubilization; liposome formation; prodrug formation for solubility
enhancement; salt formation; particle size reduction; soft gelatin capsule.
Dengan menyelesaikan kuliah ini, mahasiswa memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang
permasalahan formulasi obat yang sukar larut dalam air serta cara-cara meningkatkan kelarutan untuk
mendapatkan sediaan obat dengan ketersediaan hayati yang tinggi serta bioekivalen dengan produk
innovator.
1.
Pustaka
2.
3.
Rong Liu, Water-Insoluble Drug Formulation, 2nd ed., Taylor & Francis (CRC), Florida, 2008.
(Pustaka utama)
Rajnikant Patel, Madhabhai Patel and Natvarlal Patel, Formulation strategies for dissolution
enhancement of insoluble drugs, LAP Lambert Academic Publishing, 2011. (Pustaka pendukung)
Lachman,L., et al, The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, Marcel Dekker Inc., New York,
Bassel, 3th ed, 1986. (Pustaka pendukug)
Panduan Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan hasil UTS, UAS dan pengerjaan tugas (bila diberikan, maksimum kontribusi 10%)
Catatan Tambahan
-
Mg#
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Pendahuluan
Pengantar kuliah: tujuan/sasaran
kuliah, materi kuliah, cara
pembelajaran, cara penilaian
Teori kelarutan
Prediksi kelarutan obat
Farmakokinetik obat sukar larut air
dan kaitannya dengan efek obat
Dapat menjelaskan/menyebutkan
tujuan/sasaran kuliah serta lingkup
materi kuliah
Dapat menjelaskan teori kelarutan dan
prediksi kelarutan obat
Dapat menjelaskan farmakokinetik obat
sukar larut air dan kaitannya dengan efek
obat
Biofarmasi dan kelarutan senyawa
obat dalam formulasi sediaan obat
Dapat menjelaskan berbagai aspek
biofarmasi dan kelarutan senyawa obat
dalam hubungannya dengan formulasi
sediaan obat
Dapat menjelaskan klasifikasi korelasi
in-vitro-in vivo dan cara penetapan
korelasi in vitro-in vivo
Dapat menyebutkan dan menjelaskan
unsur praformulasi dan evaluasi sifat
1
2
3
4
Teori
kelarutan
dan
prediksi kelarutan obat
Farmakokinetik obat
sukar larut air dan
kaitannya dengan efek
obat
Biofarmasi dan kelarutan
senyawa obat dalam
formulasi sediaan obat
Korelasi in-vitro-in vivo
5
6
Aspek praformulasi
senyawa obat yang
Klasifikasi korelasi in-vitro-in vivo.
Cara penetapan korelasi in vitro-in
vivo
Unsur praformulasi.
Evaluasi sifat praformulasi
Sumber
Materi
1
1, 2
1, 2
1, 2
1, 2
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 83 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
tidak/sukar larut air
7
Peningkatan kelarutan
dengan pembentukan
senyawa kompleks
Teori.
Contoh pengkompleks.
Metode pembentukan kompleks
Solubilisasi dengan
penggunaan ko-solven
UTS
Teori.
Contoh ko-solven.
Metode pelarutan dengan kosolven
8
9
12
13
14
15
16
Dapat menjelaskan teori peningkatan
kelarutan obat dengan pembentkan
senyawa kompleks, contoh
pengkompleks, dan metode
pembentukan kompleks
1, 2
1, 2
Solubilisasi melalui
pembentukan emulsi
Teori solubilisasi melalui
pembentukan emulsi.
Contoh minyak dan surfaktan untuk
emulsi obat.
Mikro/nano-emulsi
Dapat menjelaskan teori peningkatan
kelarutan dengan penggunaan kosolven,
contoh ko-solven untuk sediaan obat,
metode pelarutan dengan kosolven
Dapat menjelaskan teori solubilisasi
melalui pembentukan emulsi.
Contoh minyak dan surfaktan untuk
emulsi obat, dan mikro/nano-emulsi,
serta teknik-teknik terkait.
Peningkatan kelarutan
dengan pembentukan
misel
Teori misel.
Contoh surfaktan untuk solubilisasi
miselar.
Teknik solubilisasi miselar
Teori liposom.
Contoh bahan untuk pembentukan
liposom.
Teknik pembentukan liposom.
Teori.
Contoh prodrug dan garam obat
untuk peningkatan kelarutan.
Dapat menjelaskan teori tentang misel,
menyebut contoh surfaktan untuk
solubilisasi miselar, menjelaskan teknik
solubilisasi miselar
Dapat menjelaskan teori tentang
liposom, menyebut contoh bahan untuk
pembentukan liposom, dan menjelaskan
teknik pembentukan liposom
Dapat menjelaskan pengaruh
pembentukan prodrug dan garam
terhadap kelarutan senyawa obat
1, 2
Pengecilan ukuran
partikel
Teori.
Metode pengecilan ukuran partikel.
Dispersi dan larutan padat.
1, 2
Kapsul lunak
Teori.
Contoh bahan untuk pembuatan
sediaan kapsul lunak.
Teknik pembuatan kapsul lunak.
UAS
Dapat menjelaskan hubungan
ukuranparikel dan kecepatan pelarutan
obat, metode pengecilan ukuran
partikel, dan dispersi dan larutan padat
Dapat menjelaskan/menyebut teori,
contoh bahan untuk pembuatan sediaan
kapsul lunak, teknik pembuatan kapsul
lunak.
10
11
praformulasi
Peningkatan kelarutan
dengan pembentukan
liposom
Pembentukan prodrug dan
pembentukan garam
1, 2
1, 2
1, 2
1
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 84 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
36. FA 6339 Sains Polimer
Kode Matakuliah:
FA 6339
Bobot sks:
2 sks
Semester:
III
KK / Unit Penanggung Jawab:
FARMASETIKA
Sifat:
Pilihan
Polimer Sains
Nama Matakuliah
Science Polymer
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Sejarah penemuan polimer, jenis polimer, cara sintesis, nomenklatur, penentuan bobot molekul, sifat
kristalin dan amorf, sifat termik dan mekanik, taktisitas, sambung silang, formulasi polimer bahan
kemasan
History of polymer invention, type of polymer, synthesis technique, nomenclature, determination of the
weight molecule, crystalline, amorph and mechanical properties, taxicity, cross linking, polymer
formulation for packaging materials
Mempelajari polimer farmasi dan aplikasinya pada bentuk sediaan, khususnya dalam system pemberian
obat
To learn pharmaceutical polymer and its application on pharmaceutical dosage forms, especially on drug
delivery system
Setelah menyelesaikan kuliah ini mahasiswa memiliki kemampuan: (1) cara memilih jenis polimer untuk
tujuan pembuatan sediaan farmasi, (2) mengidentifikasi struktur kristal polimer, (3) melakukan cross link
polimer dan cross linker
Tugas Pustaka, Diskusi Tugas
1.
2.
3.
4.
Pustaka
5.
6.
Panduan Penilaian
Park.K, W.S.W. Shalaby and H. Perk,(1993), “ Biodegradabel Hydrogel for Drug Delivery System”,
Technomic Publ Co., Lancast-Brussel. [Pustaka Pendukung]
Chasin .M. and R. Langer(ed.), (1990), ““ Biodegradabel Hydrogel for Drug Delivery System”,
Marcel Dekker Inc. [Pustaka alternatif]
Glen, S.Kwon., Polymeric Drug Delivery Systems, Taylor and Francis, 2005 [Pustaka Pendukung]
Croce,C.P., A.Fisher and R.H.Thomas, (1986), Packaging Material Science in : Lachman, Liberman
H.A. and J.L.King., “ The Theory and Practice of Industrial Pharmacy “, 3th ed , Lea & febriger.
[Pustaka Pendukung]
Cowie.J.M.G,(1994), “ Polymers : Chemistry & Physics of Modern Materials” , 2nd ed Blackie
Academic & Professional [Pustaka utama]
Wallace.J.W., (1990), “ Cellulose Derivatives and Natural Products Utilized in Pharmaceutics “, in :
Swarbric.J. and J.C. Boglan(eds), “ Encyclopedia of Pharm.Technologie “, vol.2, Marcel Dekker
[Pustaka alternatif]
UTS, UAS, TUGAS LITERATUR DAN DISKUSI
Catatan Tambahan
Mg
#
1
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Pendahuluan
Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan
polimer dalam pengembangan sediaan farmasi
2
Polimer (1)
Garis besar tentang polimer dan
peran polimer dalam bidang
kesehatan terutama bidang farmasi
Jenis-jenis polimer
Reaksi polimerisasi
3
Polimer (2)
Struktur dan sifat polimer
Bobot molekul relatif
4
Pembagian polimer
Polimer sintetik
Polimer alam
5
Kristalinitas
6
Sifat termodinamik
polimer
7
Sifat mekanis polimer
Taktisitas
Konfigurasi dan konformasi
molekul
Sifat-sifat kristalin dan amorf
Sifat termik/kalorik
Suhu transisi gelas, suhu lebur
mekanik dan keseimbangan
Elastisitas modulus
Jenis-jenis sifat mekanis polimer
(elastis, viskoelastis, viskos)
8
9
UTS
Sifat kimia dan fisika
polimer
Sambung silang
Bahan penyambung silang
Interpenetrating network (IPN)
Semi IPN
Sumber
Materi
4,5,6
Mahasiswa mampu menerangkan jenis polimer
dan menjelaskan dua reaksi polimerisasi yang
utama dengan benar
Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan
struktur dan sifat polimer dan menghitung
bobot molekul relatif polimer
Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik
polimer alam dan sintetik serta perbedaan di
antara keduanya
Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan
taktisitas dan struktur kristal polimer dan
menyebutkan sifat kristalin dan amorf polimer
4,5,6
Mahasiswa mampu menjelaskan sifat termik
polimer kaitannya dengan suhu transisi gelas
dan suhu lebur termik/keseimbangan
Mahasiswa mampu menjelaskan sifat mekanik
polimer kaitannya dengan sifat elastis, viskos
dan viskoelastik)
4,5,6
Mahasiswa mampu menerangkan reaksi
sambung silang antara polimer dengan bahan
penyambung silang (crosslinker), menjelaskan
mekanisme belitan antar polimer
4,5
4,5,6
4,5,6
4,5,6
4,5
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 85 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
10
Polimer turunan
selulose
11
Polimer lain dalam
farmasi
12
Stabilitas kimia dan
fisika polimer (1)
Stabilitas kimia dan
fisika (2)
Polimer biodegradabel
13
14
15
Bahan baku untuk
kemasan farmasetika
16
UAS
Definisi, Isolasi dan sintesis polimer
dari bahan alam menggunakan
selulosa dan turunan selulosa, Sifat
fisika dan kimia, Produk polimer
yang digunakan di bidang farmasi
Polimer lain yang digunakan dalam
farmasi :
Polimer alam
Polimer sintetik
Polimer parsial sintetik
Reaksi oksidasi-reduksi, hidrolisis
pada polimer
Pengaruh cahaya, mekanis terhadap
stabilitas polimer
Definisi
Sifat fisika dan kimia
Penguraian polimer secara kimia,
fisika dan enzimatik
Polimer untuk kemasan
farmasetika:
Jenis
Kriteria
Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jenis
produk polimerisasi, sifat fisika dan kimia
polimer selulosa dari bahan alam
4,5,6
Mahasiswa mampu menerangkan sifat fisika
dan kimia polimer lain yang banyak digunakan
dalam bidang farmasi
4,5,6
Mahasiswa mampu menerangkan mekanisme
reaksi kimia perusakan polimer di alam
Mahasiswa mampu menerangkan mekanisme
reaksi fisika perusakan polimer di alam
Mahasiswa mampu menjelaskan sifat fisika dan
kimia polimer yang bersifat biodegradabel
4,5,6
Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan
jenis dan kriteria polimer untuk kemasan
farmasi
4
4,5,6
1,2,3,5
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 86 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
37. FA 5236 NOVEL COSMETICS AND DELIVERY SYSTEM
Kode Matakuliah:
FA 5236
Nama Matakuliah
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Bobot sks:
Semester:
2 sks
II
Novel cosmetics and delivery system
KK / Unit Penanggung Jawab:
Farmasetika
Sifat:
Pilihan
Novel cosmetics and delivery system
Pengantar cosmetics delivery system; Faktor yang mempengaruhi penetrasi melalui kulit; beberapa contoh
novel cosmetics delivery systems yang telah dikembangkan mencakup: mikroenkapsulasi berbasis polimer
& polisakarida, vesicular carrier, berbagai sistem partikulat, formulasi emulsi baru, foams, structured
systems, system penghantaran berbasis silicone, studi kasus pengembangan sistem penghantaran asam
salisilat dan asam alfahidroksi; evaluasi keamanan kosmetika; etika, perundang-undangan dan peraturan
kosmetika di berbagai negara.
Overview of cosmetics delivery system; specific factors affecting skin penetrations: Development of novel
cosmetics delivery systems covering formulation, processes, characterizations, and evaluation techniques
including: polymeric and polysaccharide based microencapsulations; vesicular carrier; various type of
particulate vehicles; advance emulsion formulations; foams; structured systems; silicone based delivery
systems; study case on novel delivery of salicylic acid and hydroxy acids; safety assessments of cosmetics;
ethics, legislation and regulatory of cosmetics worldwide.
Pengantar cosmetics delivery system yang mencakup pengaruh kondisi fisiologi kulit dan desain formulasi
terhadap efektivitas kosmetika, trend pada pengembangan kosmetika modern, terminology kosmetik,
nutraceutical, dermatologic & cosmeceutical; Faktor yang mempengaruhi penetrasi melalui kulit seperti
tingkat hidrasi, perubahan system barier, rute penetrasi, karakteristik molekul aktif, peningkat penetrasi;
contoh novel cosmetics delivery systems yang telah dikembangkan mencakup: mikroenkapsulasi berbasis
polimer & polisakarida, vesicular carrier seperti liposome, nanosomes, nanoemulsi; sistem partikulat
seperti polymeric porous delivery, chromospheres, ultra-small unilamellar carrier, ultra-high surface area
personal care; formulasi emulsi baru seperti surfactant free lamellar phase dispersions, double emulsion;
foams seperti coacervate foams and hydrophilic polyurethane foam & film; structured systems seperti
sugar based structure surfactant, shear thinning lamellar gel emulsions, skin mimetic lamellar gel carrier,
cubosomes & self-assembled bicontinuous liquid crystalline; sistem penghantaran berbasis silicon seperti
cationic silicone complexes, pro-fragrant silicone polymers, silicone elastomers; studi kasus
pengembangan system penghantaran asam salisilat dan asam alfahidroksi; evaluasi keamanan kosmetika;
etika, perundang-undangan dan peraturan kosmetika di berbagai negara.
Overview of cosmetics delivery system including influence of skin physiology and formulation design on
the effectiveness of cosmetics, trend on modern cosmetic delivery system, terminology of cosmetic,
nutraceutical, dermatologic & cosmeceutical; Specific factors affecting skin penetrations: skin hydration,
skin barrier changes, penetration pathways, characteristics of active molecules, percutaneous penetration
enhancers; Development of novel cosmetics delivery systems covering formulation, processes,
characterizations, and evaluation techniques including: polymeric and polysaccharide based
microencapsulations; vesicular carrier such as liposomes, nanosomes, nanoemulsions; particles such as
polymeric porous delivery, chromospheres, ultra-small unilamellar carrier, ultra-high surface area personal
care; advance emulsion formulations such as surfactant free lamellar phase dispersions, double emulsion;
foams such as coacervate foams and hydrophilic polyurethane foam & film; structured systems such as
sugar based structure surfactant, shear thinning lamellar gel emulsions, skin mimetic lamellar gel carrier
cubosomes & self-assembled bicontinuous liquid crystalline; silicone based such as cationic silicone
complexes, pro-fragrant silicone polymers, silicone elastomers; study case on novel delivery of salicylic
acid and hydroxy acids; safety assessments of cosmetics; ethics, legislation and regulatory of cosmetics
worldwide.
Setelah mengikuti kuliah, diharapkan mahasiswa mempunyai kemampuan mengembangkan formulasi
sediaan kosmetik secara mandiri yang dapat mengikuti perkembangan bahan, sistem penghantaran, dan
teknologi manufaktur terkini untuk diaplikasikan di industri
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
1.
Pustaka
Panduan Penilaian
Rosen, M.R. (ed.), 2005, Delivery System Handbook for Personal Care and Cosmetic Products:
Technology, Formulations, and Applications, William Andrew Pub.
2. Barel, A.O., et al., 2001, Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcel Dekker
3. Walters, K.A. Roberts, M.S., 2008, Dermatologic, Cosmeceutic, and Cosmetic Development:
Therapeutic and Novel Approaches, Informa Healthcare
Ujian terdiri dari UTS = 40% dan UAS = 40%
Studi kasus kelompok dalam bentuk presentasi = 10%
Studi kasus perorangan dalam bentuk makalah = 10%
Catatan Tambahan
Mg#
Topik
Sub Topik
1.
1
Overview of cosmetics
delivery system
2.
3.
Skin structure and physiology at a
glance
Decorative vs skin care cosmetics
Cosmetic vs nutraceutical,
Capaian Belajar Mahasiswa
Sumber Materi
Mengetahui perkembangan
aplikasi sistem penghantaran
kosmetika
Walterr &
Roberts ch. 1, 20
Rosen ch. 1, 4
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 87 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
4.
5.
1.
2.
2
Specific factors affecting
skin penetrations
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3
Encapsulation
3.
4.
2.
Vesicular carrier
3.
4.
5
Particles
1.
2.
3.
4.
1.
2.
6
Emulsions
7
UTS
3.
1.
8
Foams
Skin hydration
Host & environmental factors
determining skin barrier function
Penetration pathway
Permeability through diseased and
damaged skin
Targeting the pilosebaceous gland
Percutaneous penetration enhancers:
chemical, physical, enzymatic
Influence of active molecules on skin
permeations
Polymeric encapsulation phase change
for personal care
Polysaccharide microspheres for topical
delivery
Microencapsulation processes: nonchemical & chemical
Microencapsulation applications:
antiperspirants, acne treatment,
toothpaste, hand lotion, lipstick, soap,
deodorant, breathing aids, exfoliant gel,
shower gel,
1.
4
dermatologic & cosmeceutical
The delivery movement from ancient
to modern system
Influence of formulation design on the
effectiveness of topical applied
formulations
2.
9
Structured systems
1.
2.
3.
4.
10
Silicones
1.
Mengetahui berbagai faktor
yang berpengaruh terhadap
permeasi melalui kulit serta
cara meningkatkan permeasi
dalam sistem penghantaran
kosmetik
Dapat mengembangkan sistem
penghantaran kosmetik dengan
berbagai metoda
mikroenkapsulasi
Walterr &
Roberts ch. 7-11
Rosen ch. 3, 4, 5
Barel ch. 9, 10,
Rosen ch. 8-12
Barel ch. 72
Liposomes in personal care products:
classification, types of lipids,
characterization, skin penetration
route, efficiency
Liposome applications for preventing
premature aging, photoaging, retinol
vehicle, slimming product
Future trends of liposome
applications: oral care, nail care, hair
growth promoters/retardants,
antioxidant
Vesicular carrier for cosmeceutical:
nanoemulsions & nanosomes.
Dapat mengembangkan
formulasi pembawa vesicular
untuk meningkatkan sistem
penghantaran kosmetik
Polymeric porous delivery
Chronospheres
Ultra-small unilamellar carrier,
Ultra-high surface area personal care
Dapat mengembangkan
formulasi berbagai sistem
penghantaran partikel polimer
untuk penghantaran kosmetik
Issues of emulsion application:
surfactant effects, stability,
manufacturing complexity
Surfactant free lamellar phase
dispersions
Double emulsion: minimum amount
of primary surfactant, primary
interface stabilization, external water
phase thickener, stability, evaluation
techniques, etc
Dapat mengembangkan
formulasi untuk lebih
meningkatkan kegunaan emulsi
dalam sediaan kosmetika
Rosen ch. 20, 21,
22
Coaservate foams: lamellar crust,
lamellar core, lamellar structure, foam
stability, film rheology
Hydrophilic polyurethane foam &
film: hydrophilic vs conventional,
molded foam in skin care, hair care,
Dapat mengembangkan
formulasi dan tehnik
manufaktur sistem
penghantaran kosmetik
berbentuk foam
Rosen ch. 23, 24
Sugar based structured surfactant,
Shear thinning lamellar gel emulsions
Skin mimetic lamellar gel carrier
Cubosomes & self-assembled
bicontinuous liquid crystalline
Cationic silicone complexes
Dapat mengembangkan
formulasi dan tehnik
manufaktur sistem
penghantaran kosmetik
berbentuk sistem dengan
struktur tertentu seperti
lamellar gel & cubosome
Dapat mengaplikasikan
perkembangan bahan berbasis
Rosen ch. 13,
14
Rosen ch. 15-19
Rosen ch. 25, 26,
27, 29
Rosen ch. 31, 32,
33
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 88 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
2.
3.
4.
11
Case study of
development of cosmetic
delivery system
1.
2.
1.
12
Safety evaluation of
cosmetics
2.
3.
4.
5.
1.
13
Ethics, legislation and
regulations
2.
3.
4.
Pro-fragrant silicone polymers
Silicone elastomers
Silicone based applications: suncare,
shampoo, skin moisturizer, hand &
body lotion
silicone dalam sistem
penghantaran kosmetika
Barel ch. 35
Enhancement of salicylic acid topical
delivery
Controlled delivery of hydroxy acids
Dapat mengembangkan novel
cosmetic delivery system
dengan pendekatan
comprehensive untuk
meningkatkan efektivitas bahan
serta menurunkan efek
sampingnya
Rosen ch. 42, 43
Safety assessments based on exposure,
skin permeation and toxixity
considerations
In vitro& in vivo skin irritation
Reconstructed corneal and skin
models
Allergy and hypoallergenic products
Acnegenicity and comedogenicity
testing
Mengetahui berbagai cara
evaluasi keamanan kosmetik
Leyden &
Rawlings ch. 27
Barel ch. 41-56
Walters &
Roberts ch. 26-27
General concepts of ethics in human
testing
Bioengineering measurements
Regulatory assestment of cosmetic
products
The current regulatory cosmetics
worldwide
Dapat mempertimbangkan
perkembangan terkini
peraturan perundang-undangan
tentang produk kosmetik di
berbagai Negara pada saat
mengembangkan formulasi
Leyden &
Rawlings ch. 27,
28
Barel ch. 75-78
14
Presentasi studi kasus I
Tugas pengembangan cosmetics new
delivery system
15
Presentasi studi kasus II
Tugas pengembangan cosmetics new
delivery system
16
UAS
Dapat mengembangkan
formulasi cosmetics dengan
mengikuti perkembangan
terkini material, delivery
system, dan teknologi
manufaktur
Dapat mengembangkan
formulasi cosmetics dengan
mengikuti perkembangan
terkini material, delivery
system, dan teknologi
manufaktur
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 89 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
38. FA 5151 MATA KULIAH GENETIKA MOLEKUL
Kode kuliah:
FA 5151
Kredit sks:
3 SKS
Sifat Kuliah
Kuliah
Semester :
I
Bidang Pengutamaan :
Opsi bioteknologi
Sifat :
Wajib
Genetika molekular
Nama Mata Kuliah
Molecular genetics
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Mata Kuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Pustaka
Panduan Penilaian
Sintesis makromolekul: struktur asam nukleat, replikasi dan ekspresi gen, regulasi gen pada prokariot dan
eukariot; mutasi; plasmid; transfer materi genetik; perbaikan DNA; regulasi gen pada manusia; kelainan
monogenik dan poligenik; biologi molekuler kanker.
Synthesis of macromolekul: structure of nucleic acid, replication and gene expresion, gene regulation in
prokaryote and eukaryote; mutation; plasmid; transfer of genetic material; DNA repair; gene regulation in
human; monogenic and polygenic disorders; molecular biology of cancer.
Sintesis makromolekul: struktur asam nukleat, replikasi/segregasi kromosom, transkripsi/tranlasi; regulasi
ekspresi gen prokariot/eukariot; regulasi paska transkripsi dan transport inti; mutasi: definisi, fenotip, konsep
penurunan sifat, jenis mutasi, reversi dan supresi, pengaruh mutasi terhadap fenotip, polimorfisme; plasmid;
definisi plasmid, fungsi yang dikode plasmid, sifat dan replikasi plasmid, fungsi ori, mekanisme mencegah
curing, sistem par, incompatibility; transfer materi genetik: transformasi, konjugasi, transduksi; perbaikan
DNA/mutagenesis: jalur perbaikan umum/ spesifik, prinsip dasar mutagenesis; regulasi ekspresi gen pada
manusia: ekspresi gen, protein seluler, kromatin dan transkripsi, ekspresi gen spesifik jaringan; biologi
molekuler kanker: definisi kanker/ transformasi/karsinogenesis.
Synthesis of macromolekule: structure of nucleic acid, replication/chromosome segregation,
transcription/translation; regulation of gene expression in prokaryotes/eukaryotes; pasca transcription and
nuclear transport; mutation: definition, phenotype, concepts of heredity, types of mutations, revertion/
suppresion, konsep penurunan sifat, jenis mutasi, reversi dan supresi, effects of mutations to phenotypes,
polymorphisms; plasmid: plasmid definition, functions encoded by plasmid, plasmid properties and
replication, functions of ori, mechansims to prevent curing, par systems, incompatibility; transfer of genetic
materials: transformation, conjugation, transduction; repair of DNA/mutagenesis: general/specific repair
pathway; basic principle of mutagenesis; regulation of gene expressionin human: gene expression, cellular
proteins, chromatin and transcription, tissue specific gene expression; molecular biology of cancer: definition
of cancer/transformasi/carcinogenesis.
Uraian hasil/luaran (kompetensi mahasiswa) yang diharapkan setelah penyelesaian matakuliah ini
Mampu untuk menjelaskan kaitan materi genetik dengan sifat fenotip pada mikroba dan manusia serta
menjelaskan kelainan pada materi genetik dengan perubahan fenotip termasuk penyakit dan kanker
Tidak ada
Pre-requisite
Tidak ada
Co-requisite

Post test: evaluasi dilakukan segera setelah materi diberikan tanpa pemberitahuan

Kuis: evaluasi dilakukan setelah materi diberikan dengan perjanjian

Partisipasi: partisipasi mahasiswa di kelas dalam bentuk lisan

Presentasi: melakukan presentasi lisan atas tugas tertentu yang diberikan
1. Snyder L., and W. Champness, 2003, Molecular Genetics of Bacteria, ASM Press, Washington DC.
2. Lodish, H. F. et al., 2004, Molecular Cell Biology, 5th ed. Scientific American Press, N.Y.
3. Cox TM and J. Sinclair, 1997, Molecular Biologi in Medicine, Blackwel Science

UTS: 35%

UAS: 35%

Presentasi: 20%

Post test / kuis: 5%

Partisipasi: 5%
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
Mg#
Topik
Sub Topik
1
Sintesis makromolekul: struktur
asam nukleat, replikasi
Struktur DNA, mekanisme
replikasi DNA, kesalahan
replikasi, replikasi kromosom,
antibiotik yang mempengaruhi
replikasi
2
Sintesis makromolekul: ekspresi
gen
Struktur dan fungsi RNA,
transkripsi, protein, pelipatan
protein, open reading frame,
antibiotik yang mempengaruhi
Capaian Belajar Mahasiswa
Mahasiswa mampu menjelaskan struktur
DNA, replikasi DNA, mekanisme
terjadinya kesalahan replikasi, replikasi
kromosom bakteri, mekanisme kerja
antibiotik yang mempengaruhi pada
replikasi
Mahasiswa mampu menjelaskan struktur
dan fungsi RNA serta membedakannya
dengan DNA, membedakan protein dari
DNA, menjelaskan faktor yang
mempengaruhi pelipatan protein, konsep
open reading frame dan menjelaskan
Sumber
Materi
1
1
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 90 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
transkripsi dan translasi
3
Regulasi ekspresi gen prokariot
Definisi plasmid, fungsi yang
dikode oleh plasmid, sifat
plasmid, replikasi plasmid,
fungsi ori, mekanisme
mencegah curing plasmid,
sistem par, incompatibility,
keberadaan plasmid dalam sel
4
Plasmid
5
6
7
Regulasi transkripsi, regulasi
negatif, regulasi positif,
regulasi dengan attenuasi
Konjugasi: mekanisme
konjugasi, mobilisisasi
plasmid; transformasi:
transformasi alami:
mekanisme dan peran,
transformasi buatan;
transduksi: mekanisme dan
peran
Bakteriofaga: struktur, regulasi
fase litik dan lisogeni;
Transduksi: mekanisme dan
peran; transposisi: mekanisme,
peran dan mutagenesis dengan
transposon
Transfer materi genetik I
Transfer materi genetik II
Presentasi plasmid dan transfer
materi genetik
Pembuatan peta plasmid dan
transfer materi genetik.
mekanisme kerja antibiotik yang
mempengaruhi transkripsi dan translasi
Mahasiswa mampu menjelaskan regulasi
pada tingkat transkripsi, menjelaskan dan
membedakan regulasi positif, negatif dan
regulasi dengan attenuasi
Mahasiswa dapat menjelaskan definisi
plasmid dan membedakannya dari
kromosom, menjelaskan dan
membedakan sifat yang dikode oleh
plasmid dan kromosom, menjelaskan dan
membedakan replikasi plasmid dan
kromosom, menjelaskan mekanisme
pencegahan curing plasmid, menjelaskan
sistem par dan kaitannya dengan
kestabilan plasmid, menjelaskan
incompatibility plasmid dan kaitannya
dengan keberadaan plasmid dalam sel
Mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan dan membedakan
mekanisme konjugasi, transformasi dan
transduksi; membedakan transformasi
alami dan buatan
Mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan dan membedakan
mekanisme transduksi dan transposis
serta perannya
1
2
2
2
Mahasiswa diharapkan dapat membuat
peta plasmid dan mempresentasikan studi
pustaka tentang transfer materi genetik
2
8
9
Regulasi gen paska
transkripsi dan transport
inti
Mutasi dan Perbaikan
DNA dan mutagenesis
10
Kelainan monogenik
11
12
13
Kelainan poligenik
Regulasi transkripsi
ekspresi gen manusia
Ujian Tengah Semester
Pemprosesan Pre-mRNA eukariot,
Mahasiswa mampu menjelaskan
regulasi pemprosesan pre-mRNA,
pemprosesan pre-mRNA dan
transport makromolekul melewati
regulasinya, transport makromolekul
envelop inti, mekanisme sitoplasma
melewati membran serta serta
paskatranskripsi, pemprosesan rRNA
mekanisme sitoplasma paskatranskripsi,
dan tRNA
pemprosesan rRNA dan tRNA serta
membedakannya dengan proses yang
terjadi pada prokariot
Definisi, fenotip dalam genetika,
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi
konsep penurunan sifat, jenis mutasi,
mutasi dan mutagenesis, membedakan
reversi dan supresi, pengaruh mutasi
fenotip dan genotip, konsep penurunan
terhadap fenotip, konsep
sifat, jenis mutasi, membedakan reversi
polimorfisme.
dan supresi, memprediksi pengaruh
mutasi terhadap sifat fenotip,
membedakan mutasi dan polimorfisme
Bukti perbaikan DNA, jalur perbaikan
spesifik, jalur perbaikan umum,
Mahasiswa diharapkan dapat
prinsip dasar mutagenesis
menjelaskan bukti keberadaan perbaikan
DNA serta menjelaskan dan
membedakan perbaikan DNA melalui
jalur spesifik dan umum, menjelaskan
dasar mutagenesis
Sejarah genetika manusia, anatomi
Mahasiswa diharapkan dapat
genom manusia, projek genom
menjelaskan anatomi genom manusia,
manusia, isolasi dan identifikasi gen
projek genom manusia, menjelaskan cara
terkait penyakit monogenik, aplikasi
isolasi dan identifikasi gen terkait
klinik
penyakit monogenik serta mengkaitkan
dengan aplikasi klinik
Mahasiswa diharapkan dapat
Jumlah gen dalam penyakit, variasi
menjelaskan penyakit poligenik serta
genetik dan kepekaan terhadap
mengkaitkannya dengan jumlah gen,
penyakit, aplikasi klinik
menjelaskan variasi genetik dan
kepekaan terhadap penyakit serat
mengkaitkan dengan aplikasi klinik
Ekspresi gen, protein seluler, kromatin Mahasiswa diharapkan dapat
dan transkripsi, regulasi ekspresi gen
menjelaskan ekspresi gen manusia,
manusia, ekspresi gen spesifik
protein seluler yang berperan dalam
jaringan
ekspresi gen manusia dan menjelaskan
ekspresi gen spesifik jaringan
2
2
3
3
3
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 91 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
14
Biologi molekuler kanker
I
15
16
Biologi molekuler kanker
II
Mahasiswa diharapkan dapat
mendefinisikan kanker, mengkaitkan
transformasi dengan kanker,
Definisi kanker dan transformasi,
membedakan antara karsinogenesis dan
karsinogenesis dan mutagenesis,
mutagenesis, menjelaskan kaitan
onkogen, tumor pada manusia
onkogen dengan pembentukan tumor
pada manusia
Mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan ketidak stabilan genomik
Ketidak stabilan genomik, gen
dan kaitannya dengan tumor,
supresor tumor, siklus sel – onkogen –
menjelaskan peran gen supresor tumor,
tumor supresor, apoptosis, aplikasi
mengkaitkan antara siklus sel, onkogen
klinik
dan tumor supresor, menjelaskan
apoptosis dan mengkaitkannya dengan
aplikaso klinik
Ujian Akhir Semester
3, 4
3,4
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 92 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
39. FA 5254 BIOTEKNOLOGI MOLEKULER
Kode:
FA 5254
Kredit
4 (3 + 1) SKS
Semester :
II
Bidang Pengutamaan Opsi
bioteknologi
Sifat :
Wajib
Bioteknologi Molekuler
Nama Matakuliah
Molecular Biotechnology
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Teknologi DNA rekombinan, sintesis kimia dan amplifikasi DNA, manipulasi ekspresi gen di prokariot
dan eukariot, produksi protein rekombinan skala besar, diagnostik molekuler, produk rekombinan untuk
terapi dan vaksin, sistem penghantaran protein rekombinan, formulasi protein dan rekayasa jaringan
Recombinant DNA technology, chemical synthesis and amplification of DNA, manipulation of gene
expression in prokaryotes and eukaryotes, large scale production of recombinant, molecular diagnostics,
recombinant products for therapy and vaccine, drug delivery systems for recombinant proteins, protein
formulation and tissue engineering
Teknologi DNA rekombinan (tahap kloning, vektor, isolasi DNA, konstruksi kepustakaan DNA), sintesis
kimia dan amplifikasi DNA (perancangan primer, tujuan penggunaan DNA sintetik, prinsip dan tujuan
PCR, analisis produk PCR), manipulasi ekspresi gen di prokariot dan eukariot (vektor ekspresi,
keuntungan dan keterbatasan, pemilihan), produksi protein rekombinan skala besar (bioreaktor, fermentasi,
pertumbuhan), diagnostik molekuler (metode imunologi, antibodi monoklonal dan diagnostik DNA),
produk rekombinan untuk terapi dan vaksin (protein, asam nukleat), sistem penghantaran protein
rekombinan, formulasi protein dan rekayasa jaringan
Recombinant DNA technology (cloning steps, vectors, DNA isolations, construction of DNA library),
chemical synthesis and amplification of DNA (primer design, uses of synthetic DNA, principle and uses of
PCR, analysis of PCR products), manipulation of gene expression in prokaryotes and eukaryotes
(expression vectors, advantages and disadvantages, selection), large scale production of recombinant
(bioreactor, fermentation, grwoth), molecular diagnostics (immunological methods monoclonal antibodies
and DNA diagnostics), recombinant products for therapy and vaccine (proteins and nucleic acids), drug
delivery systems for recombinant proteins, protein formulation and tissue engineering
Uraian hasil/luaran (kompetensi mahasiswa) yang diharapkan mampu menggunakan prinsip teknologi
DNA rekombinan dalam bidang farmasi
Struktur dan fungsi sel dan virus serta
Pre-requisite
genetika molekuler
Tidak ada
Co-requisite
Kegiatan penunjang:

Post test yang dilakukan segera setelah materi kuliah diberikan (tanpa pemberitahuan)

Kuis yang dilakukan dengan perjanjian

Tugas tertulis untuk suatu materi tertentu

Presentasi untuk materi yang diberikan terkait dengan topik tertentu.
1. Glick, BR and JJ Pasternak, 2009, 4th ed. Molecular Biotechnology: Principles and Applications of
Recombinant DNA, ASM Press, Washington DC
6.
Groves, MJ, 2006, Pharmaceutical Biotechnology, 2nd ed., CRC Taylor & Francis, Boca Raton
7.
Baxevanis AD and BF Ouellette, 2001, Bioinformatics: A Practical Guide to the analysis of genes
and proteins, 2nd ed., Wiley-Interscience, New York
8.
Brown TA, 2012, Gene Cloning & DNA analysis, Blackwell Publ. Oxford
9.
Sven Frokjaer and Lars Hovgaard, Pharmaceutical Formulation Development of Peptides and
Proteins, CRC Press, 2000
10. Grietje Moleme, Dirk K.F.Meijer, Drug Targeting:Organ-spesific strategies, Wiley-VCH, 2001
11. Saltzman W. M, Tissue engineering: engineering principles for the design of replacement organs dan
tissues, Oxford university press, 2004
12. W.W. Minuth, R. Strehl, K. Schumacher, Tissue Engineering: Essentials for daily laboratory work,
Wiley-VCH, 2005
13. Farmakope Amerika, Farmakope Eropa, Farmakope Inggris edisi terbaru.
Kuliah (75%):

UTS: 25%

Post-test-kuis-tugas: 25%

Presentasi: 20%

UAS: 30%
Praktikum (25%):

Praktikum: 80%

UAS: 20%
5.
Pustaka
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
Mg#
1
Topik
Teknologi DNA
rekombinan I
-
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Sumber Materi
Pengertian teknologi
DNA rekombinan,
endonuklease restriksi,
vektor kloning plasmid,
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan pengertian teknologi DNA
rekombinan, menjelaskan kerja
endonuklease restriksi, menjelaskan
(1) halaman 3 – 13
(2) halaman 1 – 4
(1) halaman 47-89
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 93 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
pembuatan dan skrining
kepustakaan DNA
2
Teknologi DNA
rekombinan II
3
Presentasi teknologi
DNA rekombinan
Sintesis kimia dan
amplifikasi DNA
4
5
6
7
Manipulasi ekspresi
gen di prokariot
Presentasi manipulasi
ekspresi gen
Produksi protein
heterolog di sel eukariot
8
Kloning DNA berukuran
besar, transformasi
genetik pada prokariot
Presentasi artikel yang
melibatkan kloning dan
karakterisasi klon
Sintesis kimia DNA dan
PCR, perancangan primer,
analisis produk PCR,
penentuan urutan
nukleotida produk PCR,
tujuan DNA sintetik dan
PCR
Ekspresi gen dari
promotor kuat yang
diregulasi, protein fusi,
vektor ekspresi,
peningkatan kestabilan
protein, pelipatan protein,
mengatasi keterbatasan
oksigen, integrasi DNA ke
dalam kromosom inang.
Presentasi artikel yang
melibatkan manipulasi
ekspresi gen
pengertian vektor kloning plasmid,
menjelaskan pembuatan dan skrining
kepustakaan DNA
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan strategi kloning DNA
berukuran besar, memilih vektor kloning,
menjelaskan prinsip transformasi genetik
pada prokariot
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan strategi kloning DNA,
pemilihan vektor kloning, menjelaskan
karakterisasi klon
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan strategi dan tujuan sintesis
kimia DNA, prinsip dan tujuan PCR,
analisis produk PCR dan melakukan
perancangan primer
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan penggunaan promotor kuat
yang diregulasi, membedakan vektor
ekspresi dari vektor kloning, strategi
peningkatan kestabilan protein, masalah
pelipatan protein, mengatasi keterbatasan
oksigen, strategi intergrasi DNA ke dalam
kromosom inang
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan strategi manipulasi ekspresi
gen
Mahasiswa diharapkan mampu
Sistem ekspresi
menjelaskan keunggulan dan keterbatasan
Saccharomyces cerevisiae
sistem ekspresi Saccharomyces cerevisiae,
dan Pichia pastoris,
Pichia pastoris dan ekspresi sel serangga
sistem ekspresi ekspresi
Baculovirus
sel serangga Baculovirus
Ujian Tengah Semester
(2) halaman 44-55
halaman 3-6 dan 8-12
(1) halaman 47-89
(2) halaman 44-55
halaman 3-6 dan 8-12
Artikel diberikan
berbeda untuk setiap
tahun
(1) halaman 91-101
dan 110-120
(2) halaman 40 – 44
4. halaman 6-7
3. halaman 187-210,
233-251, 323-356
1. halaman 122-159
4. halaman 108-113;
277-292
Artikel diberikan
berbeda untuk setiap
tahun
1. halaman 163-180
4. halaman 132-140,
151-153, 292-296
1. halaman 481-506
9
10
11
Produksi protein skala
besar dari mikroba
rekombinan
Persyaratan Farmakope
untuk protein terapeutik
Sistem penghantaran
protein rekombinan
12
Formulasi protein
rekombinan
Prinsip pertumbuhan
mikroba,
memaksimumkan efisiensi
proses fermentasi,
bioreaktor, sistem
fermentasi skala besar,
pemanen dan pemecahan
sel, proses hilir
Monografi Farmakope,
kualitas, metode
penentuan kualitas serta
persyaratannya
Definisi penghantaran
obat konvensional dan
bertarget, jenis
penghantaran bertarget,
urgensi dan tujuan
pentargetan obat, ligand,
homing device dan
homing molecule,
perancangan obat
bertarget, mekanisme
pentargetan obat
Pertimbangan umum
formulasi protein dan
peptida, rute penggunaan
protein dan peptida, bahan
pembantu dalam formulasi
protein dan peptida,
teknik-teknik dalam
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan prinsip pertumbuhan
mikroba, strategi memaksimumkan
efisiensi proses fermentasi, menjelaskan
berbagai bioreaktor serta keunggulan dan
keterbatasannya, tipe fermentasi skala
besar, strategi pemanen dan pemecahan
sel, masalah dan solusi dalam proses hilir
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan persyaratan protein
terapeutik di Farmakope, menjelaskan
latar belakang munculnya persyaratan dan
metode serta persyaratannya
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan definisi penghantaran obat
konvensional dan bertarget, menjelasakan
dan memilih jenis penghantaran bertarget,
menjelaskan pengertian urgensi dan tujuan
pentargetan obat, ligand, homing device
dan homing molecule, perancangan obat
bertarget, mekanisme pentargetan obat
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan strategi untuk formulasi
protein, bahan pembantu yang digunakan
dan teknik evaluasi sediaan
Farmakope Inggris,
Farmakope Amerika,
Farmakope Eropa
Grietje Moleme, Dirk
K.F.Meijer, Drug
Targeting:Organspesific strategies,
Wiley-VCH, 2001
Sven Frokjaer and
Lars Hovgaard,
Pharmaceutical
Formulation
Development of
Peptides and Proteins,
CRC Press, 2000
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 94 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
formulasi protein dan
peptida serta evaluasi
mutu sediaan akhir
Rekayasa Jaringan
13
14
15
16
Produk rekombinan
untuk terapi I
TUGAS FARMAKOPE
Produk rekombinan
untuk terapi II
TUGAS FARMAKOPE
Rekayasa jaringan sebagai
alternatif untuk organ
transplantasi, keunggulan
rekayasa jaringan
dibandingkan terapi
lainnya, prinsip dasar
rekayasa jaringan,
komponen utama rekayasa
jaringan
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan prinsip rekayasa jaringan,
keunggulannya dan komponen utama
rekayasa jaringan
Protein terapeutik dan
enzim sebagai senyawa
terapeutik
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan berbagai produk rekombinan
untuk terapi, menjelaskan perbedaan
tujuan penggunaan dari setiap produk
rekombinan
Asam nukleat sebagai
senyawa terapeutik, terapi
gen, terapi prodrug,
tanaman transgenik
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan prinsip asam nukleat sebagai
senyawa terapeutik, terapi gen, terapi
prodrug dan perbedaannya, tanaman
transgenik
Saltzman W. M,
Tissue engineering:
engineering principles
for the design of
replacement organs
dan tissues, Oxford
university press, 2004
W.W. Minuth, R.
Strehl, K. Schumacher,
Tissue Engineering:
Essentials for daily
laboratory work,
Wiley-VCH, 2005
1. halaman 256-295,
309-337, 481-507
2. halaman 61-82, 307317
3. halaman 215-229,
253-278
4. halaman 302-314
1. halaman 295-303;
582-586
4. halaman 319-322;
323-344
Ujian Akhir Semester
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 95 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
40. FA 5255 BIOINFORMATIK
Kode:
FA 5255
Kredit
2 SKS
Semester :
II
Bidang Pengutamaan Opsi
bioteknologi
Sifat :
Pilihan
Bioinformatika
Nama Matakuliah
Bioinformatics
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Pustaka
Panduan Penilaian
Pengenalan data base, perancangan primer dan pelacak, analisa DNA, analisa protein, konstruksi gen
sintetik.
Introduction to data bases, primer and probe design, analysis of DNA, analysis of protein, construction of
synthetic gene
Pengenalan data base: DNA, protein dan genom. Perancangan primer dan pelacak serta pemilihan primer
dan pelacak dengan karakter baik. Analisa asam nukleat: translasi, situs restriksi, keberadaan promoter,
stabilitas mRNA, ribosome-binding site. Analisa protein: struktur sekunder dan tersier, perancangan
epitop, analisa topologi protein, motif protein. Konstruksi gen sintetik: optimasi kodon, perhitungan CAi,
%GC.
Introduction to data bases: DNA, protein and genome. Primer and probe design and primer and probe
selection. Analisys of nucleic acid: translation, restriction sites, promoter prediction, mRNA stability,
ribosome-binding site. Analisys of protein: secondary and tertiary structures, epitope prediction, topolody
analysis, protein motif. Construction of synthetic gene: codon optimization, CAI and % GC calculation.
Uraian hasil/luaran (kompetensi mahasiswa) yang diharapkan mampu menggunakan berbagai perangkat
lunak dalam bidang bioteknologi tertutama dalam bidang farmasi
Tidak ada
Pre-requisite
Tidak ada
Co-requisite
Tugas yang akan dipresentasikan di kelas
1. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/;
2. http://www.embl.de/;
3. http://simgene.com/Primer3;
4. http://frodo.wi.mit.edu/
5. http://www.expasy.org/vg/index/DNA;
6. http://molbiol-tools.ca/RNA_analysis.htm;
7. http://www.ebi.ac.uk/Tools/structure/
8. http://tools.immuneepitope.org/main/html/bcell_tools.html;
9. http://www.molbiol-tools.ca/Motifs.htm;
10. http://www.molbiol-tools.ca/Protein_secondary_structure.htm;
11. http://mcl1.ncifcrf.gov/lubkowski. html;
12. http://software.kosan.com/GeMS;
13. http://www.invitrogen.com/
14. http://www.vectorcore.pitt.edu/upge ne.html

Presentasi tugas: 40%

UTS: 25%

UAS: 35%
Catatan Tambahan
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar
Mahasiswa
Sumber Materi
1
Pengenalan
data base
dan analisis
BLAST (1)
Data base
nukleotida, protein,
genom.
Pengambilan urutan
gen, protein dan
genom.
Analisis BLAST
nukleotida an
protein.
Mahasiswa diharapkan
dapat melakukan pencarian
urutan genom, gen dan
protein seta dapat
melakukan analisa BLAST
pada tingkat nukleotida
dan protein.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
http://www.embl.de/
2
Pengenalan
data base
dan analisis
BLAST (2)
3
Perancangan
Presentasi mengenai
pengambilan urutan
nukleotida gen,
protein dan genom
serta analisa BLAST
nukleotida dan
protein.
Perancangan primer
Mahasiswa diharapkan
dapat mempresentasikan
hasil pencarian urutan
genom, gen dan protein
seta dapat hasil analisa
BLAST pada tingkat
nukleotida dan protein.
Mahasiswa diharapkan
Mg#
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
http://www.embl.de/
http://simgene.com/Primer3
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 96 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
4
5
primer dan
pelacak
DNA (1)
dan pelacak DNA;
uji karakter primer
dan pelacak.
Perancangan
primer dan
pelacak
DNA (2)
Presentasi mengenai
perancangan primer
dan pelacak DNA;
uji karakter primer
dan pelacak.
Analisa
asam
nukleat (1)
6
Analisa
asam
nukleat (2)
7
Analisa
protein (1)
Analisa DNA:
analisa translasi,
analisa pencarian
ORF, prediksi
promoter, analisa
situs restriksi.
Analisa RNA:
analisa kestabilan
mRNA, analisa
ribosome-binding
site, analisa struktur
sekunder.
Analisa DNA:
analisa translasi,
analisa pencarian
ORF, prediksi
promoter, analisa
situs restriksi.
Analisa RNA:
analisa kestabilan
mRNA, analisa
ribosome-binding
site, analisa struktur
sekunder.
Analisa struktur
protein: analisa
struktur sekunder,
struktur tersier.
Perancangan epitop
sel B dan sel T.
Pencarian motif
protein.
10
11
Mahasiswa diharapkan
dapat menggunakan
program untuk melakukan
translasi DNA, pencarian
ORF, memprediksi
keberadaan promoter,
analisa situs restriksi,
analisa kestabilan mRNA,
analisa kecocokan
ribosome binding site,
analisa struktur sekunder.
Mahasiswa diharapkan
dapat mempresentasikan
hasil analisa translasi
DNA, pencarian ORF,
prediksi keberadaan
promoter, analisa situs
restriksi, analisa kestabilan
mRNA, analisa kecocokan
ribosome binding site,
analisa struktur sekunder.
Mahasiswa diharapkan
dapat melakukan analisa
struktur protein,
perancangan epitop dan
pencarian motif protein.
http://frodo.wi.mit.edu/
http://simgene.com/Primer3
http://frodo.wi.mit.edu/
http://www.expasy.org/vg/index/DNA
http://molbiol-tools.ca/RNA_analysis.htm
http://www.expasy.org/vg/index/DNA
http://molbiol-tools.ca/RNA_analysis.htm
http://www.ebi.ac.uk/Tools/structure/
http://tools.immuneepitope.org/main/html/bcell_tools.html
http://www.molbiol-tools.ca/Motifs.htm
Ujian Tengah Semester
8
9
dapat melakukan
perancangan primer untuk
PCR, memilih primer
dengan karakter yang baik,
melakukan perancangan
pelacak untuk hibridisasi
DNA dan memilih pelacak
dengan karakter yang baik
Mahasiswa diharapkan
dapat mempresentasikan
hasil perancangan primer
untuk PCR, memilih
primer dengan karakter
yang baik,
mempresentasikan hasil
perancangan pelacak untuk
hibridisasi DNA dan
memilih pelacak dengan
karakter yang baik
Analisa
protein (2)
Analisa
topologi
protein (1)
Analisa
topologi
protein (2)
Analisa struktur
protein: analisa
struktur sekunder,
struktur tersier.
Perancangan epitop
sel B dan sel T.
Pencarian motif
protein.
Analisa untuk
memprediksi
topologi suatu
protein: protein
intrasel, protein
membrane, protein
periplasma dan
protein ekstrasel
Analisa untuk
memprediksi
topologi suatu
protein: protein
intrasel, protein
membrane, protein
periplasma dan
protein ekstrasel
Mahasiswa diharapkan
dapat mempresentasikan
hasil analisa struktur
protein, perancangan
epitop dan pencarian motif
protein.
Mahasiswa diharapkan
dapat melakukan analisa
untuk memprediksi
topologi suatu protein:
protein intrasel, protein
membrane, protein
periplasma dan protein
ekstrasel
Mahasiswa diharapkan
dapat mempresentasikan
hasil analisa untuk
memprediksi topologi
suatu protein: protein
intrasel, protein
membrane, protein
periplasma dan protein
ekstrasel
http://www.ebi.ac.uk/Tools/structure/
http://tools.immuneepitope.org/main/html/bcell_tools.html
http://www.molbiol-tools.ca/Motifs.htm
http://www.molbioltools.ca/Protein_secondary_structure.htm
http://www.molbioltools.ca/Protein_secondary_structure.htm
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 97 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
12
Konstruksi
gen sintetik
(1)
Analisa CAI, % GC,
penggunaan kodon,
optimasi kodon.
13
Konstruksi
gen sintetik
(2)
Analisa CAI, % GC,
penggunaan kodon,
optimasi kodon.
14
Konstruksi
gen sintetik
(3)
Analisa CAI, % GC,
penggunaan kodon,
optimasi kodon.
15
Konstruksi
gen sintetik
(4)
Analisa CAI, % GC,
penggunaan kodon,
optimasi kodon.
16
Mahasiswa diharapkan
(http://mcl1.ncifcrf.gov/lubkowski. html)
dapat mengkonstruksi gen
(http://software.kosan.com/GeMS)
sintetik yang diprediksi
(http://www.invitrogen.com/)
tingkat ekspresinya tinggi
(http://www.vectorcore.pitt.edu/upge ne.html)
pada suatu sel inang.
Mahasiswa diharapkan
(http://mcl1.ncifcrf.gov/lubkowski. html)
dapat mengkonstruksi gen
(http://software.kosan.com/GeMS)
sintetik yang diprediksi
(http://www.invitrogen.com/)
tingkat ekspresinya tinggi
(http://www.vectorcore.pitt.edu/upge ne.html)
pada suatu sel inang.
Mahasiswa diharapkan
(http://mcl1.ncifcrf.gov/lubkowski. html)
dapat mengkonstruksi gen
(http://software.kosan.com/GeMS)
sintetik yang diprediksi
(http://www.invitrogen.com/)
tingkat ekspresinya tinggi
(http://www.vectorcore.pitt.edu/upge ne.html)
pada suatu sel inang.
Mahasiswa diharapkan
dapat mempresentasikan
(http://mcl1.ncifcrf.gov/lubkowski. html)
hasil perancangan gen
(http://software.kosan.com/GeMS)
sintetik yang diprediksi
(http://www.invitrogen.com/)
tingkat ekspresinya tinggi
(http://www.vectorcore.pitt.edu/upge ne.html)
pada suatu sel inang.
Ujian Akhir Semester
41. FA 5356 METODE ANALISIS BERBASIS MOLEKULER
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 98 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Kode:
FA 5356
Kredit
2 SKS
Sifat Kuliah
Kuliah
Semester :
III
Bidang Pengutamaan
Bioteknologi
Sifat :
Pilihan
Metode analisa untuk produk bioteknologi
Nama Mata Kuliah
Analytical methods for biotechnonology products
Metode berbasis DNA; Analisa kandungan protein; Karakterisasi protein; Uji kestabilan protein; Uji pengotor
dan kontaminan; Bioassay.
DNA-based methods; Analysis for protein contents; Protein characterization; Protein stability tests; Tests for
impurities and contaminants; Tests for protein stability; Bioassays.
Metode berbasis DNA; PCR dan RT-PCR, hibridisasi, sekuensing, microarray DNA; Analisa kandungan
protein: uji spektrofotometri UV dan visibel; Karakterisasi protein: kromatografi, elektroforesis, analisa
struktur; Uji kestabilan protein: kestabilan fisika dan kimia; Uji pengotor dan kontaminan: terkait proses dan
terkait produk ; Bioassay: imunopresipitasi, uji komplemen, aglutinasi, enzyme immune assay dan radio
immunoassay
DNA-based methods: PCR and RT-PCR, hybridization, sequencing, DNA microarray; Analysis for protein
contents: UV and visible spectrophotometry; Protein characterization: chromatograpgy, electrophoresis,
structure analysis; Protein stability tests: physical and chemical stability; Tests for impurities and contaminants:
product and process related; Bioassays: immunoprecipitation, complement test, agglutination, enzyme immune
assay and radio immunoassay.
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Uraian hasil/luaran (kompetensi mahasiswa) yang diharapkan mampu mengaplikasi berbagai metode analisa
untuk penentuan kualitas produk bioteknologi di bidang farmasi.
Luaran (Outcomes)
Tidak ada
Tidak ada
Tugas kelompok yang akan dipresentasikan di kelas
Mata Kuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
Pre-requisite
Co-requisite
1. Groves, MJ, 2006, Pharmaceutical Biotechnology, 2nd ed., CRC Taylor & Francis, Boca Raton
2. Sven Frokjaer and Lars Hovgaard, Pharmaceutical Formulation Development of Peptides and Proteins,
CRC Press, 2000
3. Niazi, 2006, Handbook of biogeneric therapeutic proteins: regulatory, manufacturing, testing and patent
issues, Taylor & Francis Group, LLC, 2006
4. Farmakope Amerika, Inggris dan Eropa edisi terbaru
5. D.H. Persing, F.C. Tenover, J. Versalovic, Y.-W. Tang, E.R. Unger, D.A. Relman & T.J. White, Eds,
Molecular Microbiology: Diagnostic Principles and Practice, American Society for Microbiology (2004)
Pustaka
Panduan penilaian:



Panduan Penilaian
Presentasi tugas: 40%
UTS: 25%
UAS: 35%
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
Mg#
Topik
Sub Topik
Tujuan Instruksional Khusus
(TIK)
Pustaka yang Relevan
1
Metode berbasis
DNA
(1)
Metode berbasis DNA; PCR
dan RT-PCR, hibridisasi,
sekuensing, microarray
DNA
Mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan berbagai metode
berbasis DNA dan
mengkaitkannya dengan kontrol
kualitas produk bioteknologi
5.
2
Metode berbasis
DNA
(2)
Metode berbasis DNA; PCR
dan RT-PCR, hibridisasi,
sekuensing, microarray
DNA
Mahasiswa diharapkan dapat
mempresentasikan berbagai
metode berbasis DNA dan
mengkaitkannya dengan kontrol
kualitas produk obat berbasis
bioteknologi
5.
3
Analisa kandungan
protein
Analisa kandungan protein:
uji spektrofotometri UV dan
visibel (uji UV,
bicinchoninic, biuret,
Bradford)
Mahasiswa diharapkan dapat
memahami prinsip analisa
kandungan protein dan memilih
metode yang tepat
3. Niazi, 2006
4. Farmakope Amerika,
Inggris dan Eropa edisi
terbaru.
4
Karakterisasi
protein(1)
Karakterisasi protein:
kromatografi (fase balik,
interaksi hidrofoc, penukar
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan dan memilih jenis
kromatografi dan elektroforesis
1. Groves, MJ, 2006
2. Frokjaer and Hovgaard,
2000
Persing et al., 2004
Persing et al., 2004
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 99 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
ion, eksklusi ukuran) dan
elektroforesis (satu dan dua
dimensi, kapiler)
5
Karakterisasi
protein(2)
Karakterisasi protein: analisa
struktur (sekuensing protein,
pemetaan peptida,
spektrometri massa, CD,
kristalografi sinar X)
6.
Karakterisasi
protein(3)
Presentasi mengenai analisis
kandungan protein dan
karakterisasi protein
Karakterisasi
protein(4)
Presentasi mengenai analisis
kandungan protein dan
karakterisasi protein
7.
10.
11
12
1. Groves, MJ, 2006
2. Frokjaer and Hovgaard,
2000
1. Groves, MJ, 2006
2. Frokjaer and Hovgaard,
2000
Mahasiswa diharapkan
menjelaskan metode yang tepat
untuk menguji kestabilan fisik
protein (denaturasi dan agregasi)
pada produk obat berbasis
bioteknologi
2. Frokjaer and Hovgaard,
2000
3. Niazi, 2006
4. Farmakope Amerika,
Inggris dan Eropa edisi
terbaru.
Uji kestabilan
protein (2)
Uji kestabilan protein:
kestabilan kimia
Mahasiswa diharapkan
menjelaskan metode yang tepat
untuk menguji kestabilan kimia
protein (proteolisis, deamidasi,
oksidasi, karbamilasi, eliminasibeta, rasemisasi, pertukaran ikatan
disulfida) pada produk obat
berbasis bioteknologi
2. Frokjaer and Hovgaard,
2000
3. Niazi, 2006
4. Farmakope Amerika,
Inggris dan Eropa edisi
terbaru.
Uji kestabilan
protein (3)
Presentasi mengenai uji
kestabilan protein: fisika dan
kimia
Mahasiswa diharapkan dapat
mempresentasikan metode yang
tepat untuk menguji kestabilan
fisika dan kimia protein pada
produk obat berbasis bioteknologi
2. Frokjaer and Hovgaard,
2000
3. Niazi, 2006
4. Farmakope Amerika,
Inggris dan Eropa edisi
terbaru.
Uji kestabilan
protein (1)
Uji pengotor dan
kontaminan
Bioassay
14
Presentasi akhir (1)
16
Mahasiswa diharapkan dapat
mempresentasikan hasil analisa
kandungan protein dan
karakterisasi protein dari suatu
produk obat berbasis bioteknologi
1. Groves, MJ, 2006
2. Frokjaer and Hovgaard,
2000
Uji kestabilan protein:
kestabilan fisika (denaturasi,
agregasi)
13
15
Mahasiswa diharapkan
menjelaskan karakterisasi protein
untuk memperoleh informasi
mengenai struktur primer,
sekunder dan tersier dari suatu
produk obat berbasis bioteknologi
Mahasiswa diharapkan dapat
mempresentasikan hasil analisa
kandungan protein dan
karakterisasi protein dari suatu
produk obat berbasis bioteknologi
Ujian Tengah Semester
8
9.
untuk karakterisasi protein
terapeutik
Presentasi akhir (2)
Bioassay: imunopresipitasi,
uji komplemen, aglutinasi,
enzyme immune assay dan
radio immunoassay
Presentasi secara
menyeluruh tentang berbagai
metode yang digunakan
untuk penentuan kualitas
suatu produk obat berbasis
bioteknologi
Mahasiswa diharapkan dapat
membedakan kontaminan dan
pengotor produk obat berbasis
bioteknologi baik yang terkait
proses dan terkait produk serta
memilih metode yang tepat untuk
mendeteksi keberadaannya
Mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan berbagai bioassay
terkait produk obat berbasis
bioteknologi
Mahasiswa diharapkan dapat
mempresentasi secara menyeluruh
tentang berbagai metode yang
digunakan untuk penentuan
kualitas suatu produk obat
berbasis bioteknologi
Presentasi secara
menyeluruh tentang berbagai
metode yang digunakan
untuk penentuan kualitas
suatu produk obat berbasis
bioteknologi
Mahasiswa diharapkan dapat
mempresentasi secara menyeluruh
tentang berbagai metode yang
digunakan untuk penentuan
kualitas suatu produk obat
berbasis bioteknologi
Uji pengotor dan
kontaminan: terkait proses
dan terkait produk ;
2. Frokjaer and Hovgaard,
2000
3. Niazi, 2006
4. Farmakope Amerika,
Inggris dan Eropa edisi
terbaru.
1. Groves, MJ, 2006
4. Farmakope Amerika,
Inggris dan Eropa edisi
terbaru
4. Farmakope Amerika,
Inggris dan Eropa edisi
terbaru
4.Farmakope Amerika,
Inggris dan Eropa edisi
terbaru
Ujian Akhir Semester
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 100 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
42. FA 5152 STRUKTUR DAN FUNGSI SEL MIKROBA DAN VIRUS
Kode Matakuliah:
FA 5152
Bobot sks:
2
Semester:
I
KK / Unit Penanggung Jawab:
Farmasetik subopsi
Bioteknologi
Sifat:
Wajib Subopsi
Bioteknologi
Struktur dan Fungsi Sel dan Virus
Nama Matakuliah
Structures and Functions of Cells and Virus
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Struktur dan fungsi komponen sel prokariot dan eukariot, sistematika mikroba, struktur dan fungsi komponen virus hewan dan
tumor, multiplikasi dan siklus satu sel virus DNA dan RNA, translokasi dan sekresi protein, sorting protein pada eukariot.
Microbial systematics of microbes, structures and component functions of prokaryotic and eukaryotic cells, structures and
component functions of animal and tumor viruses, multiplication of viruses, translocation and secretion of proteins in prokaryotes,
protein sorting in eukaryotes.
Sistematika mikroba berbasis molekuler: kronometer makromolekul dan 16sRNA, struktur dan fungsi komponen sel bakteri dan
archaebakteri: envelop, sitosol, apendages; struktur dan fungsi komponen sel eukariot: envelop, organel, sitosol, apendages;
struktur dan fungsi komponen virus DNA dan RNA: multiplikasi dan replikasi virus RNA dan DNA; struktur dan fungsi
komponen virus tumor: interaksi dengan protoonkogen dan tumor supresor; mekanisme translokasi protein pada prokariot dan
eukariot; mekanisme sekresi protein: tipe sekresi protein I-VII, sorting dan modifikasi protein pada eukariot.
Molecular-based microbial systematics: macromolecule chronometer and 16sRNA, structures and functions of bacterial and
archaebakterial cell components: envelope, cytosole, appendages; structures and functions of eukariote cell components: envelop,
organelle, cytosol, appendages; structures and functions of DNA and RNA viral components: multiplication and replication RNA
and DNA viruses; structures and functions of tumour viruses: interactions with protooncogene and tumor supresor; protein
translocation mechanisms in prokaryotes and eukaryotes; protein secretion mechanisms: type I-VII secretion proteins, sorting and
protein modifications in eukaryotes.
Mahasiswa mampu mengkaitkan informasi mengenai struktur dan fungsi komponen sel dan virus serta proses yang terjadi dalam
sel dan virus sebagai dasar untuk mata kuliah bioteknologi molekuler dan patogenesis molekuler.
Tidak ada
Tidak ada
-
Kegiatan Penunjang
Posttest, kuis, partisipasi kelas dan presentasi
Pustaka
Lengeler J. W. et al., Biology of the prokaryotes, Blackwell Science, Oxford, 1999 (Pustaka utama)
White D., The Physiology and Biochemistry of Prokayotes, 3rd. ed., New York, 2007 (Pustaka utama)
Flint S.J. et al., Principles of Virology: Molecular Biology, Pathogenesis, and Control, ASM Press, Washington DC , 2000.
(Pustaka utama)
Kapp, G., Cell and Molecular Biology: Concepts and Experiments, Wiley International, John Wiley & Sons , 2008. (Pustaka
utama)
Lodish, H. F. et al., Molecular Cell Biology, 5th ed. Scientific American Press, N.Y. , 2004 (Pustaka utama)
Panduan Penilaian
UTS 35%, UAS 35%, Posttest/Kuis/Partisipasi 10%, Presentasi 20%
Catatan Tambahan
-
Mg#
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Sumber Materi
Struktur dan fungsi
komponen sel bakteri
Struktur dan fungsi
komponen sel prokariot:
envelop, dinding sel,
membran sel, kapsul,
pili, flagela, badan
inklusi, vakuola gas
Struktur dan fungsi
membran, mitokondria
dan bioenergi, interaksi
antara sel dan
lingkungannya, struktur
dan fungsi endomembran
dan sitoskleleton, Siklus
sel, mitosis danmeiosis,
struktur dan fungsi
lisosom, retikulum
endoplasma, dan badan
golgi.
Struktur dan fungsi
bakteri patogen yang
dipilih
Struktur sel dan fungsi
komponen archaebakteri:
envelop, dinding sel,
membran sel, kapsul.
Kaitan antara struktur
dan ketahanan hidup
pada kondisi ekstrim.
Mahasiswa mampu untuk membedakan struktur
envelop dan dinding sel bakteri Gram positif dan
Gram negatif, menjelaskan struktur dan fungsi
membran sel, menjelaskan komponen dan fungsi
kapsul, pili, flagela, badan inklusi dan vakuola gas
1
Mahasiswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi
membran, mitokondria, endomembran dan
sitoskeleton, siklus sel, mitosis dan meiosis,
struktur dan fungsi lisosom, retikulum endoplasma
dan badan golgi serta dapat membedakan dengan
yang terdapat dalam sel prokariot.
4&5
Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi
dan menjelaskan struktur dan fungsi bakteri
patogen yang dipilih
Mahasiswa mampu untuk menjelaskan keunikan
envelop, dinding sel dan membran sel
archaebakteri serta menjelaskan struktur sel
dengan ketahanan hidup dalam kondisi ekstrim.
1&2
1
Struktur dan fungsi
komponen sel eukariot
2
3
Presentasi struktur dan
fungsi bakteri patogen
Struktur dan fungsi
komponen sel
archaebakteri
4
1
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 101 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Sistematika organisme
berbasis molekuler
5
6
Struktur dan fungsi
komponen virus DNA dan
RNA
Multiplikasi sel virus
DNA
7
8
UTS
Multiplikasi dan siklus
satu sel virus RNA
9
10
Translokasi protein pada
prokariot
11
Sekresi protein pada
prokariot
Struktur dan fungsi
komponen virus tumor
12
13
Mekanisme pembentukan
tumor akibat virus
Protein sorting pada
eukariot I
14
Protein sorting pada
eukariot II
15
16
Sistematika organisme,
kronometer evolusi,
rRNA sebagai
kronometer evolusi,
metode berbasis
molekuler untuk
identifikasi organisme
Klasifikasi virus, struktur
genom virus, struktur
dan fungsi envelop,
kapsid, nukleokapsid,
genom virus
Replikasi virus DNA dan
protein-protein yang
terlibat, transkripsi dan
translasi, pengemasan
dan pelepasan virion.
Replikasi virus RNA dan
protein-protein yang
terlibat, transkripsi dan
translasi, pengemasan
dan pelepasan virion,
contoh-contoh virus
RNA
Sistem Sec, translokasi
protein, E. coli SRP
Sekresi protein ekstrasel,
tipe-tipe dan mekanisme
sekresi protein
Struktur genom virus
tumor, mekanisme
transduksi sinyal,
onkogen virus
Tipe-tipe onkogen virus,
mekanisme onkogenesis
virus
Translokasi protein
sekresi melalui membran
retikulum endoplasma
(ER), penyisipan protein
ke dalam membran ER,
Modifikasi protein,
folding, dan kontrol
kualitas dalam ER,
eksport protein ke dalam
mirokondria; sorting
protein peroksimal
Mekanisme molekuler
trafik vesikular, vesikel
trafik dalam jalur sekresi,
endositosis yang
diperantarai oleh reseptor
dan sorting protein yang
diinternalisasi
Mahasiswa mampu untuk menjelaskan dasar
sistematika organisme, menjelaskan prinsip
kronometer evolusi dalam sistematika organsisme,
mengaplikan metode berbasis molekuler untuk
identifikasi organisme
2
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi virus
berdasarkan beberapa pendekatan, menjelaskan
prinsip dasar struktur genom virus, membedakan
virus berdasarkan strukturnya dan menjelaskan
kaitan antara genom dengan struktur dan
komponen virus
Mahasiswa mampu untuk menjelaskan berbagai
strategi virus DNA untuk melakukan replikasi
serta protein-protein yang terkait dalam replikasi,
pengemasan dan pelepasan virion.
3
Mahasiswa mampu untuk menjelaskan berbagai
strategi virus RNA untuk melakukan replikasi
serta protein-protein yang terkait dalam replikasi,
pengemasan dan pelepasan virion.
3
Mahasiswa mampu menjelaskan sistem Sec,
perbedaan mekanisme protein yang disekresi dan
yang tidak disekresi serta menjelaskan E. coli SRP
Mahasiswa mampu menjelaskan tipe-tipe sekresi
protein ekstrasel serta membedakan setiap jenis
tipe sekresi protein.
Mahasiswa mampu menjelaskan struktur genom
virus tumor dan membedakannya dengan struktur
genom virus lain, menjelaskan mekanisme
transduksi sinyal dan menjelaskan mengenai
onkogen virus
Mahasiswa mampu menjelaskan tipe-tipe dan
kerja onkogen virus serta mengkaitkan dengan
mekanisme transduksi sinyal
Mahasiswa mampu menjelaskan sekresi protein di
eukariot dan membedakannya dengan sistem
prokariot
2
Mahasiswa mampu menejelaskan proses trafik
vesicular dan endositosis serta sorting protein
untuk internalisasi di eukariot
5
3
2
4
4
5
UAS
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 102 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
43. FA 5253 PATOGENESIS MOLEKULAR
Kode Matakuliah:
FA 5253
Bobot sks:
3
Semester:
2
KK / Unit Penanggung Jawab:
Farmasetika subopsi
bioteknologi
Sifat:
Wajib Subopsi Bioteknologi
Patogenesis Molekul
Nama Matakuliah
Molecular pathogenesis
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Luaran (Outcomes)
Matakuliah Terkait
Konsep dasar dalam imunologi, imunitas bawaan dan adaptif, pembentukan reseptor antigen, presentasi antigen, kegagalan sistem
imunitas, patogenesis bakteri dan virus, manipulasi respons imun.
Basic concepts in immunology, innate and adaptive immunity, generation of antigen receptors, antigen presentation, failure of
immune system, pathogenesis of bacteria and viruses, manipulation of immune respons
Konsep dasar dalam imunologi (sel limfosit dan organ limfoid), imunitas bawaan (komponen imunitas bawaan) dan adaptif
(komponen imunitas adaptif), pembentukan reseptor antigen (reseptor sel B, reseptor sel T, MHC kelas I dan II), presentasi antigen
(pada sel makrofaga, sel B dan sel lain), kegagalan sistem imunitas terkait infeksi virus dan bakteri(imunodefisiensi, alergi dan
hipersensifitas, autoimunitas dan rejeksi transplantasi), patogenesis bakteri (faktor virulensi kolonisasi dan invasi, pengelakan
sistem imun dan perusakan inang), patogenitas virus (virus DNA dan RNA dalam penyakit infeksi, imunodefisiensi dan tumor,
manipulasi respons imun (vaksin profilaksis, vaksin terapeutik dan adjuvant).
Basic comcepts in immunology (limfosit cells and limphoid organs), innate immunity (components of innate immunity) and
adaptive (components of adative immunity), generation of antigen receptors (cell B receptor, cell T receptor, class I and class II
MHCs), antigen presentation (in macrophage, B dan other cells), Immune failure causing by viral and bacterial infection
(immunodeficiency allergy and hypersensitivity, autoimmunity and organ transplantation), bacterial pathogenesis(virulence
factors, colonization invasion, immune evasion, host damage), viral pathogenesis(DNA and RNA virus in infection diseases,
virulence factors, immune evasion, host damage, immunodeficiency and tumor) manipulation of immune response (profilaxis
vaccine,therapeutic vaccine and adjuvant).
Uraian hasil/luaran (kompetensi mahasiswa) yang diharapkan setelah penyelesaian matakuliah ini
mahasiswa dapat mengkaitkan sistem imunitas dengan penyakit dan produk bioteknologi yang terkait dengan sistem imunitas
untuk memerangi penyakit serta sebagai dasar tugas akhir yang terkait dengan bioteknologi.
FA5011 Struktur dan fungsi sel dan virus
Pre-requisite
FA5012Genetika molekul
Pre-requisite
FA5023 Bioteknologi molekul
Bersamaan
Kegiatan Penunjang
Posttest, Kuis, partisipasi kelas, presentasi
Pustaka
Janeway’s Imunobiology,7th ed., Garland Science Publ., New York, 2008 (Pustaka utama)
Salyers AA and DD Whitt, Bacterial Pathogenesis: A Molecular Approach, 2nd ed., ASM Press Washington DC, 2002 (Pustaka
utama)
Cann, AJ, 2001, Principles of Molecular Virology, 3rd ed. (Pustaka utama)
Panduan Penilaian
UTS 25%, UAS 30%, Presentasi 20%, Posttest/Kuis 25%
Catatan Tambahan
-
Mg#
1
Topik
Prinsip dasar imunitas
bawaan
Prinsip dasar imunitas
adaptif
2
3
4
Presentasi Imun bawaan
(artikel terpilih)
Presentasi Kaitan
imunitas bawaan adaptif
Sub Topik
Perbedaan imunitas bawaan
dan adaptif, pengenalan
imunitas bawaan, sistem
komplemen, respon imun
bawaan yang diinduksi
Struktur molekul antigen,
interaksi molekul antibodi
dengan antigen spesifik,
pengenalan antigen oleh sel
T, Pembentukan
keanekaragaman
immunoglobulin,
penataulangan gen reseptor
sel T, variasi struktur dalam
immunoglobin
Presentasi artikel yang
terkait dengan imun
bawaan
Kaitan antara imunitas
bawaan-adaptif, molekul
yang terlibat, sel-sel yang
terlibat efek/respon yang
dihasilkan
Capaian Belajar Mahasiswa
Sumber Materi
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
perbedaan antara imunitas bawaan dan
adaptif, berbagai cara pengenalan dalam
imunitas bawaan, menjelaskan sistem
komplemen serta mekanisme respons
imun bawaan yang diinduksi
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
stuktur antigen, pengertian dan prediksi
epitop, menjelaskan interaksi antara
antibodi dengan antigen dan proses
pengenalan antigen oleh sel T, Mahasiswa
diharapkan dapat menjelaskan mekanisme
molekuler pembentukan keanekaragaman
imunoglobulin dan mekanisme penataulangan gen reseptor, menjelaskan variasi
struktur dalam imunoglobulin
(1) hlm : 39-104
(2) hlm : 57-83
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan mekanisme kerja imun
bawaan berdasarkan artikel yang tentukan
Mahasiswa diharapkan dapat
menghubungkan antararespon imun
bawaan dan adaptif
Artikel diberikan
berbeda untuk setiap
tahun
(1) hlm : 421-458
(1)
hlm : 111-139,
143-176
(2)
hlm : 84-99
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 103 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Patogenesis bakteri
5
6
Presentasi Patogenesis
bakteri
Patogenesis virus
7
8
9
UTS
Presentasi Patogenesis
virus
Manipulasi sistem imun
10
11
Mekanisme kerusakan sel
oleh virus dan
imunodefisiensi serta
penyakit manusia terkait
virus dan bakteriofaga,
mekanisme transformasi sel
oleh virus, virus dan
kanker, virus baru.
Patogenesis bakteri patogen
yang dipilih
Regulasi ekstrinsik, respons
imun untuk menyerang
tumor,manipulasi respons
imun untuk memerangi
infeksi: persyaratan vaksin,
tipe-tipe vaksin, vaksin
terapeutik, adjuvant
(2)
hlm : 115-149
(3)
hlm : 115-149
Mahasiswa diharapkan mampu
mengidentifikasi dan menjelaskan
pathogenesis bakteri patogen yang
ditentukan
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
regulasi ekstrinsik, respons imun untuk
menyerang tumor serta kaitannya dengan
produk bioteknologi,dapat menjelaskan
manipulasi respons imun untuk
memerangi infeksi, persyaratan vaksin,
tipe-tipe vaksin dan membedakan
mekanisme kerja, dan menjelaskan
keunggulan dan keterbatasannya,
menjelaskan vaksin terapeutik dan
membedakannya dengan vaksin
profilaksis, menjelaskan jenis, peran dan
mekanisme kerja adjuvant
Mahasiswa diharapkan mampu
mengidentifikasi dan menjelaskan
manipulasi respon imun yang terjadi
(3) hlm : 212-251
(3) hlm : 212-251
(1)
(2)
(3)
hlm : 655-687
hlm : 687-702
hlm : 101-114
(1)
(2)
(3)
hlm : 655-687
hlm : 687-702
hlm : 101-114
Manipulasi sistem imun
dari contoh yang dipilih
Kelainan sistem imun
terkait infeksi bakteri dan
virus
Imunodefisiensi,
hipersensitifitas, alergi,
autoimun, penolakan organ
transplantasi, Kelainan
pada sistem komplemen, sel
fagosit, sel T, defisiensi
produksi sitokin, jalur
sitotoksik, imunodefisiensi
sekunder, Sensitasi dan
produksi IgE, mekanisme
efektor dalam alergi,
mekanisme molekuler
hipersensitifitas,Sifat
respons imun terhadap self,
mekanisme toleransi,
genetika dan mekanisme
patogenesis autoimun,
respons terhadap
aloalergen, rejeksi
transplant
Kelainan sistem imun dari
contoh yang dipilih
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
kelainan sistem komplemen, sel fagosit,
sel T, defisiensi produksi sitokin, jalur
sitotoksik, imunodefisiensi sekunder
dalam kaitannya dengan penyakit pada
manusia, dapat menjelaskan dan
membedakan mekanisme sensitasi dan
produksi IgE, mekanisme efektor dalam
alergi, mekanisme molekuler
hipersensitifitas, sifat respons imun
terhadap self, mekanisme toleransi,
genetika dan mekanisme patogenesis
autoimun serta kaitannya dengan penyakit
manusia respons terhadap aloalergen,
rejeksi transplant
(1)
(2)
(3)
hlm : 497-546
hlm : 555-592
hlm : 599-649
Mahasiswa diharapkan mampu
mengidentifikasi dan menjelaskan
kelainan respon imun yang terjadi
(1)
(2)
(3)
hlm : 497-546
hlm : 555-592
hlm : 599-649
Presentasi tugas
komprehensif bakteri
patogen
Patogenesis bakteri
pathogen, kelainan imun
yang ditimbulkan dan target
vaksin yang sesuai
Presentasi tugas
komprehensif virus
manusia
Patogenesis virus manusia
(DNA & RNA), kelainan
imun yang ditimbulkan dan
Mahasiswa diharapkan mampu
mengidentifikasi dan menjelaskan
patogenesis bakteri pathogen, kelainan
imun yang ditimbulkan dan target vaksin
yang sesuai untuk patogen yang dipilih
Mahasiswa diharapkan mampu
mengidentifikasi dan menjelaskan
patogenesis bakteri pathogen, kelainan
Presentasi Kelainan imun
13
15
Patogenesis bakteri patogen
yang dipilih
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
strategi yang dimiliki oleh patogen bakteri
dalam kaitannya dengan kolonisasi,
invasi, pengelakan komplemen, fagosit
dan respons antibody, Mahasiswa
diharapkan dapat menjelaskan strategi
patogen bakteri dalam merusak inang
yaitu melalui produksi eksotoksin,
superantigen, protease dan komponen
bakteri lain
Mahasiswa diharapkan mampu
mengidentifikasi dan menjelaskan
pathogenesis bakteri patogen yang
ditentukan
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
patogenesis virus pada tingkat molekuler
untuk terjadinya penyakit infeksi dan
imunodefisiensi, Mahasiswa diharapkan
dapat menjelaskan patogenesis virus RNA
pada tingkat molekuler untuk terjadinya
penyakit imunodefisiensi, kanker dan
tumor
Presentasi Manipulasi
sistem imun
12
14
Kolonisasi dan invasi
permukaan inang,
pengelakan komplemen,
fagosit dan respons
antibody, Perusakan inang,
eksotoksin, superantigen,
protease, komponen bakteri
lain
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 104 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
target vaksin yang sesuai
16
imun yang ditimbulkan dan target vaksin
yang sesuai untuk virus manusia yang
dipilih
UAS
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 105 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
44. FA 5357 IMUNOBIOTEKNOLOGI
Kode Matakuliah:
FA 5357
Bobot sks:
2
Semester:
3
KK / Unit Penanggung Jawab:
Farmasetika subopsi
bioteknologi
Sifat:
Pilihan
Imunobioteknologi
Nama Matakuliah
Immunobiotechnology
Silabus Ringkas
Silabus Lengkap
Imunobioteknologi, Antigen,pengenalan antigen oleh sistem imun, memori sistem imun, vaksin preventif, vaksin terapi,
perancangan antigen/peptida untuk vaksin,produksi antibodi monoklonal dengan teknik hibridoma dan teknologi DNA
rekombinan, aplikasi mAb untuk diagnostik, penghantaran obat dan terapi
Immunobiotechnology, Antigen,antigen presentation to immune system, memory of immune sistem,preventive vaccine,
therapeutic vaccine, design of antigen/peptide for vaccine, production of monoclonal antibody by hibridoma and recombinant
DNA technology, application of mAb for diagnostics, drug delivery and therapy
Pengertian imunobioteknologi, Antigen,pengenalan antigen oleh sistem imun bawaan dan dapatan, memori sistem imun
dapatan,contoh vaksin preventif danprinsip mekanisme kerjanya, contoh vaksin terapi dan prinsip mekanisme kerjanya,
perancangan antigen/peptida untuk vaksin menggunakan software online,produksi antibodi monoklonal dengan teknik hibridoma
dan teknologi DNA rekombinan, aplikasi mAb untuk diagnositk, penghantaran obat dan terapi, contoh mAb komersial, tehnik
pembuatannya serta prinsip mekanisme kerjanya
Introduction to immunobiotechnology, Antigen,antigen presentation toinnate and adaptive immune system, memory ofadaptive
immune sistem,preventive vaccine and its mechanisme ofactions , therapeutic vaccine and its mechanisme ofactions, design of
antigen/peptide for vaccine using online software, production of monoclonal antibody by hibridoma and recombinant DNA
technology, application of mAb for diagnostics, drug delivery and therapy, commercially mAb, its production process and the
principle of its mechanism of actions.
Luaran (Outcomes)
Mampu menjelaskan imunobioteknologi terkait dengan vaksin dan monoklonal antibodi, proses pembuatannya serta aplikasinya
Matakuliah Terkait
FA5023 Bioteknologi molekul
FA6006Patogenesis molekul
Kegiatan Penunjang
Posttest, Kuis, partisipasi kelas, Presentasi
Pustaka
Janeway’s immunobiology 7th ed, Garland Science, 2008 (Pustaka utama)
Glick BR, Pasternak JJ, Mocular Biotechnology: principles and applications of recombinant DNA, 3rd ed, ASM
press, Washington DC, 2003 (Pustaka utama)
Howard GC, Bethell DR, Basic methods in Antibody production and characterization, CRC Press, Florida, 2001
(Pustaka utama)
Panduan Penilaian
UTS: 35%, UAS: 35%, Presentasi: 20%, Post test / kuis: 5%, Partisipasi: 5%
Catatan Tambahan
-
Mg#
Prasyarat
Prasyarat
Topik
Sub Topik
Capaian Belajar Mahasiswa
Sumber Materi
1
Pengertian
imunobioteknologi,
Pengenalan antigen
dan pembentukan
memori oleh sistem
imun
Pendahuluan
imunobioteknologi,Pengertian
antigen, epitop,sistem imun
bawaan dan dapatan, proses
pengenalan antigen/epitop oleh
sistem imun, dan proses
pembentukan memori oleh
sistem imun
Mahasiswa diharapkan mampu memahami
imunobioteknologi secara umum, jenis antigen
dan epitop yang dikenali oleh sistem imun
bawaan dan dapatan, proses pengenalannya
serta proses pembentukan memori sistem imun
dapatan
1(bab 1-5)
2
Vaksin untuk
preventif
Pengertian vaksin untuk
preventif, komponen vaksin
preventif, contoh serta
mekanisme kerjanya
3
Vaksin untuk terapi
Pengertian vaksin untuk terapi,
komponen vaksin terapi, contoh
serta mekanisme kerjanya
4
Perancangan
antigen/peptida
untuk vaksin
Pengenalan software online
yang terkait dengan
perancangan antigen/peptide
untuk vaksin, prinsip kerja
analisa yang ditawarkan oleh
software,simulasi penggunaan
software
Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja
analisa yang ditawarkan oleh contoh software
danmenggunakannya untuk perancangan
antigen/peptda vaksin
Software online
Swissprot,
http://imed.med.u
cm.es/Tools/index
.html
5
Presentasi vaksin
preventif (artikel
terpilih)
Presentasi artikel yang terkait
dengan vaksin preventif
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
target dari contoh vaksin preventif, mekanisme
kerjanya, komponennya berdasarkan artikel
yang tentukan
Artikel diberikan
berbeda untuk
setiap tahun
Mahasiswa diharapkan mampu memahami
vaksin untuk preventif,komponen yang dapat
dijadikan target vaksin preventif, mengenal
contoh vaksin preventif dan mekanisme
kerjanya
Mahasiswa diharapkan mampu memahami
vaksin untuk terapi,komponen yang dapat
dijadikan target vaksin terapi, mengenal
contoh vaksin terapi dan mekanisme kerjanya
serta mampu membedakannya dengan vaksin
preventif
1(bab 15)
1(bab 15)
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 106 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
6
Presentasi vaksin
terapi (artikel
terpilih)
Presentasi artikel yang terkait
dengan vaksin terapi
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
target dari contoh vaksin terapi, mekanisme
kerjanya, komponennya berdasarkan artikel
yang tentukan
Artikel diberikan
berbeda untuk
setiap tahun
7
Presentasi
perancangan antigen
vaksin
Perancangan antigen/ peptida
untuk vaksin preventif dan
terapidari patogen/penyakit
yangditugaskan
Mahasiswa diharapkan dapat menentukan dan
merancang antigen/peptida sebagai target
vaksin preventif dan terapi
Software online
Swissprot,
http://imed.med.u
cm.es/Tools/index
.html
8
9
10
11
12
UTS
Produksi antibodi
monoklonal dengan
teknik hibridoma
Produksi antibodi
monoklonal dengan
teknologi DNA
rekombinan
Antibodi
monoklonal untuk
diagnostik
Antibodi
monoklonal untuk
penghantaran obat
Pengertian antibodi
monoklonal,proses produksi
mAbdengan teknik hibridoma
Contoh mAb untuk tujuan
diagnostik serta prinsip
mekanisme kerjanya
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
pengertian antibodi monoklonal,proses
pembuatannya dengan teknik hibridoma
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
proses pembuatan mAb dengan teknik
teknologi DNArekombinan dan
membedakannya dengan teknik hibridoma
Mahasiswa diharapkan dapat mengenal mAb
untuk diagnostik serta mampu menjelaskan
prinsip mekanisme kerjanya
Contoh mAb untuk tujuan
penghantaran obat serta prinsip
mekanisme kerjanya
Mahasiswa diharapkan dapat mengenal mAb
untuk tujuan penghantaran obat serta mampu
menjelaskan prinsip mekanisme kerjanya
Mahasiswa diharapkan dapat mengenal mAb
untuk tujuan terapi serta mampu menjelaskan
prinsip mekanisme kerjanya
Mahasiswa diharapkan mampu
mengidentifikasi dan menjelaskan tahapan
proses produksi dari berbagai contoh mAbhasil
studi pustaka
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
perbedaan aplikasi mAb dari berbagai produk
komersial serta prinsip mekanisme kerjanya
Proses produksi mAb dengan
teknik teknologi DNA
rekombinan
13
Antibodi
monoklonal untuk
terapi
Contoh mAb untuk tujuan
terapi serta prinsip mekanisme
kerjanya
14
Presentasi produksi
mAb
Proses produksi mAb dari
produk komersial/ artikel/paten
15
Presentasi aplikasi
mAb
Aplikasi mAb dari produk
komersial serta prinsip
mekanisme kerjanya
16
UAS
3
2,3
2,3
2,3
2,3
2,3
2,3
Kur2013 - S2 Sains Farmasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB
Halaman 107 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Download