Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Magister Sains Farmasi Lampiran I Fakultas : Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total Halaman Kur2013-S2 Sains Farmasi 107 Halaman Versi 12082013 12 Agustus 2013 DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. FA 5141 FARMAKOLOGI MOLEKULER FA 5264 FARMAKOTERAPI FA 6345 PATOFARMAKOLOGI -TOKSIKOLOGI KLINIK FA 6346 METODE FARMAKOLOGI – TOKSIKOLOGI LANJUT FA 5243 FARMAKOLOGI MOLEKULAR LANJUT FA 5262 INTERAKSI OBAT FA 6347 FARMAKO-EPIDEMIOLOGI FA 5161 FARMASI KLINIK 1 FA 5263 FARMASI KLINIK 2 FA 5165 PRODUK BIOMEDIS FA 5242 IMUNOLOGI MOLEKULER FA 6367 NUTRISI KLINIS FA 6368 MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT FA 6369 PARASITOLOGI KLINIS FA XXXX FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI LANJUT FA 5244 FARMAKOLOGI BAHAN ALAM 3 5 8 11 13 16 18 21 23 25 27 29 31 33 35 37 17. 18. 19. 20. 21. FA 5121 METODE PEMISAHAN SENYAWA BAHAN ALAM FA 5222 BAHAN ALAM FA 5223 IDENTIFIKASI DAN PENENTUAN STRUKTUR BAHAN ALAM FA 5224 PRODUKSI & STANDARDISASI BAHAN ALAM FA 5226 BIOTEKNOLOGI TANAMAN OBAT 39 41 43 45 47 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. FA 5001 PENGEMBANGAN OBAT 49 FA 5111 METODE ANALISIS FARMASI FISIKOKIMIA 53 FA 5213 DESAIN OBAT BERBASIS KOMPUTASI 55 FA 5214 ANALISIS DAN EVALUASI KEAMANAN MAKANAN 58 FA 5216 MIKROBIOLOGI OBAT DAN MAKANAN 62 FA 5217 METODE ENZIMOLOGI 66 FA 6318 ANALISIS KOSMETIK , PERBEKALAN KESEHATAN DAN RUMAH TANGGA 68 FA 6319 Disain Senyawa Bioaktif 69 Analisis Senyawa Toksik 71 FA 5232 BIOFARMASI 74 FA 5233 PENGEMBANGAN BENTUK SEDIAAN OBAT 76 FA 5235 KINETIKA KIMIA DAN STABILITAS OBAT 78 FA 5234 FARMAKOKINETIKA 81 FA 6338 FORMULASI OBAT SUKAR LARUT AIR 83 FA 6339 Sains Polimer 85 FA 5236 NOVEL COSMETICS AND DELIVERY SYSTEM 87 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. FA 5151 MATA KULIAH GENETIKA MOLEKUL FA 5254 BIOTEKNOLOGI MOLEKULER FA 5255 BIOINFORMATIK FA 5356 METODE ANALISIS BERBASIS MOLEKULER FA 5152 STRUKTUR DAN FUNGSI SEL MIKROBA DAN VIRUS FA 5253 PATOGENESIS MOLEKULAR FA 5357 IMUNOBIOTEKNOLOGI 90 93 96 98 101 103 106 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 2 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. KURIKULUM ITB 2013-2018 – PROGRAM PASCA SARJANA (S2) Program Studi S2 Sains dan Teknologi Farmasi Sekolah Farmasi Silabus dan Satuan Acara Pengajaran (SAP) Farmakologi Molekuler 1. FA 5141 FARMAKOLOGI MOLEKULER Kode Matakuliah: FA 5141 Bobot sks: 3 SKS Semester: I KK / Unit Penanggung Jawab: Farmakologi dan Farmasi Klinik Sifat: Wajib Prodi Farmakologi Molekuler Nama Matakuliah General Molekuler Pharmacology Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang Pustaka Pengertian dan prinsip dasar kerja obat, tipe kerja obat, hubungan struktur dan aktivitas obat, faktor pengaruh terhadap kerja obat, pengertian dan topografi reseptor obat, mekanisme kerja obat pada reseptor obat, analgetika, anestesi local, antihistamin, kolinergik-adregenik, diuretika, obat steroid, fenotiazin dan MAO inhibitor. Definition and basic principles of drug action, the type of drug, the relationship of structure and activity of t he drug, the factors on drug action, understanding and topography of drug receptors, mechanisms of drug action on drug receptors of analgesics, local anesthetics, antihistamines, cholenergik , adrenergic, blockers, diuretics, steroids, phenotiazin and MAO inhibitors. Kuliah dimulai dengan tata cara perkuliahan dan kontrak kuliah, introduksi farmakologi, tingkatan kajian farmakologi, mekanisme umum kerja obat, konsep reseptor obat, faktor berpengaruh terhadap kerja obat, kajian beberapa reseptor spesifik obat (antihistamin, steroid, diuretika, analgetika, anestesi local, kolinergik-adrenergikm MAO inhibitor dan fenotiazin). Lecture begins with the procedure and lecturer contract, introduction of pharmacology, pharmacologic level studies , a common mechanism of drug action, the concept of drug receptors, drug receptors topography, impact factor of drugs , drug action with some specific drug receptors (antihistamines, steroids, diuretics, analgesics, local anesthesia, kholenergik -, adrenergic, MAO inhibitors and phenothiazines). Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian obat dan reseptor obat serta interaksi obat dan reseptor dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tugas dan diskusi/pembahasannya. 1. 2. 3. 4. Karolkovas, A., Essentials of Molecular Pharmacology, John Wiley & Sons, Inc, Michigan, 1970. Kenakin, T.P., Pharmacology in Drug Discoery, 1 st ed., Elsevier, Academic Press, Tokyo, 2012 Kenakin,T.P., Molecular Pharmacology : A Short Course, Blackwell Science, Luellman,H.,A., Ziegler, K. Mohr and D. Bieger, Color Atlas of Pharmacology, Thieme, Stuttgart, 2000. 5. Mycek, M. J., R. A. Harvey, P. C. Champe, Pharmacology, 2 n ed., Lippincott-Raven, Philadelphia, 1997. 6. Patrick, G. L., An Introduction to Medicinal chemistry. Oxford Univ. Press, Tokyo, 1994. Panduan Penilaian Dilakukan dengan ujian tulis, tugas topik tertentu dan dikusi. Catatan Tambahan Dosen pemberi kuliah di harapkan dapat mengimprovisasi materi kuliah yang berkaitan dengan masalah aktual dan perkembangan ilmu bidang terkait SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Mg# Topik Sub Topik - 1 Pendahuluan 2 Tipe kerja obat - 3 Pengaruh sifat fisiko kimia terhadap efek obat - Pengantar farmakologi molekular Jenis – jenis reseptor Nasib obat dalam tubuh Aspek farmakodinami Hubungan struktur dan aktivitas Struktur obat spesifik dan non spesifik Faktor yang berkaitan Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi Memahami kerja obat dalam tubuh dan faktor yang mempengaruhinya. Pustaka 1,2,3 dan 5 Memahami tipe kerja obat, pengaruh gugus spesifik terhadap peningkatan atau penurunan kerja obat. Pustaka 1,2,3 dan 5 Memahami pengaruh sifat fisiko kimia senyawa terhadap khasiat Pustaka 1,3 dan 4 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 3 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 4 Pengaruh sifat fisiko kimia terhadap efek obat 5 Mekanisme kerja obat - 6 Topografi reseptor 7 Reseptor analgetik 8 Evaluasi belajar mengajar 9 Reseptor anestetika lokal 10 Reseptor kolinergik 11 Reseptor adregenik 12 Reseptor histamin dan antihistamin 13 Reseptor MAOI 14 Reseptor fenotiazin 15 Reseptor steroid, serotonim dan diuretik 16 Evaluasi belajar mengajar dengan aktivitas biologi Kelarutan Koefisian partisi Transfer muatan Tipe ikatan Interaksi hidrofobik Ikatan Van der Waals Prinsip mekanisme kerja Kerja obat terhadap enzim Mekanisme sifat kombinasi obat antagonisme obat Memahami pengaruh sifat fisiko kimia senyawa terhadap khasiat obat Pustaka 1,3 dan 4 Memahani mekanisme kerja obat terhadap enzim, reseptor dan interaksi kombinasi obat. Pustaka 1,2,3 dan 5 Reseptor spesifik Memahami tipe dan bentuk bentuk reseptor dan tempat interaksinya Pustaka 2,3 dan 4 Memahami kerja obat analgetik Memahami kerja obat analgetik Pustaka 1,2,3 dan 5 Ujian Tengah Semester (UTS) Interaksi anestetika lokal dengan reseptor, faktor yang mempengaruhi efek. Interaksi senyawa kolinergik dengan reseptor, faktor yang mempengaruhi efek Interaksi senyawa simpatomimetik dengan reseptor, faktor yang mempengaruhi efek. Interaksi histamin dan antihistamin dengan reseptor, faktor yang mempengaruhi efek. Interaksi MAOI dengan reseptor, faktor yang mempengaruhi efek. Interaksi fenotiazin dengan reseptor, faktor yang mempengaruhi efek. Interaksi steroid, senyawa serotonergik dan diuretik dengan reseptor, faktor yang mempengaruhi efek. Memahami kerja obat anestetika lokal. Pustaka 2,3,4 dan 6 Memahami kerja obat kolinergik. Pustaka 2,3,4 dan 6 Memahami kerja obat adregenik. Pustaka 2,3,4 dan 6 Memahami kerja obat antihistamin. Pustaka 1,2,3 dan 5 Memahami kerja obat golongan MAOI. Pustaka 2,3,4 dan 6 Memahami kerja obat golongan fenotiazin. Pustaka 2,3,4 dan 6 Memahami kerja obat golongan steroid, diuretik dan senyawa serotonergik. Pustaka 1,2,3 dan 5 Ujian Akhir Semester (UAS) Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 4 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 2. FA 5264 FARMAKOTERAPI Kode Kuliah: FA 5264 Bobot SKS: 3 SKS Semester : II KBK/Bidang Keahlian: Farmakologi dan Toksikologi Sifat: Pilihan Farmakoterapi Nama Matakuliah Pharmacotherapy Pengertian farmakoterapi, mengevaluasi regimen dosis untuk setiap kasus khusus pada farmakoterafi sistem syaraf, sistem ekskresi, sistem kardiovaskular, sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem endokrin, sistem muskuloskeletal, penyakit autoimun, penyakit infeksi; kanker; patofisiologi dan pemilihan obat untuk masing-masing penyakit; dan evaluasi penggunaan beberapa obat pada beberapa kasus. Understanding pharmacotherapy, evaluation of dose regimen for special case on pharmacotherapy including system of nervous, excretion, cardiovascular, digestive, respiration, endocrine, musculoskeletal, autoimmune disorders, infectious disease, cancer, pathophysiology and drug of choice for respective diseases and evaluation of several drug use in several cases. Uraian mengenai penyakit, prevalensi, etiologi, patofisiologi dan terapi non-farmakologi dan farmakologi serta pemilihan terapi dan obat untuk penyakit-penyakit system syaraf, sistem ekskresi, sistem kardivaskular, sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem endokrin dan sistem muskuloskeletal, penyakit autoimun, penyakit infeksi, kanker dan evaluasi penggunaan beberapa obat pada beberapa kasus. Dalam proses pembelajaran, mahasiswa mempresentasikan tugas-tugas mereka disertai dengan pembahasan kasus-kasus di lapangan dan evaluasi terapinya. Metode pembelajaran menggunakan sistem semi PBL (Problem Based Learning). Explanation about diseases, prevalence, etiology, pathophysiology and non-pharmacological and pharmacological therapies as well as treatment and drug of choices for diseases of nervous, excretion, cardiovascular, digestive, respiration, endocrine, musculoskeletal systems, autoimmune disorders, infectious disease, cancer, and evaluation of several drug use in several cases. In learning process, students present their tasks including reviews real cases and evaluation of their therapies. Learning method uses semi-problem based learning (PBL) system. Mahasiswa memahami dan mampu mengevaluasi regimentasi dosis yang tepat dengan memperhatikan penyebab penyakit, efektivitas dan keamanan obat untuk setiap kasus khusus pada farmakoterafi system syaraf, sistem ekskresi, sistem kardivaskular, sistem penceranaan, sistem pernafasan, sistem endokrin, sistem muskuloskeletal, penyakit autoimun, penyakit infeksi; kanker; patofisiologi dan pemilihan obat untuk masing-masing penyakit; dan evaluasi penggunaan beberapa obat pada beberapa kasus. Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang Pustaka 1. Dipiro, J.T., Talbert, RI., and Yen, G.C., 1997. Pharmacotherapy; A Pathophysiologic Approach, 3rd. . ed., Appleton & Lange. Stamford. 2. Herfindal, E.T., and Gourley. D.R., 2000. Textbook of Therapeutics. Drug and Discase Management.7th.ed., Lippincot & Williams. Philadelphia. 3. O Graddy, F., Lambert, H.P., Finch, R.G., and Greenwood,D., 1997. Antibiotic and Chemotherapy: Anti-infective agents and their use in therapy, 7th. Ed., Churchill. Livingstone. Schwinghammer, T.L.,2002 Pharmacotherapy Casebook: A Patient Focused Approach, 5th. Ed., McGraw-Hill Companies, New York. 4. Penilaian diambil berdasarkan nilai ujian UTS dan UAS, presentasi, diskusi, dan pembuatan laporan Panduan Penilaian Catatan Tambahan SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Mg # 1 2 Topik Pengantar Kuliah Epilepsi Sub Topik Tata cara perkuliahan Silabus dan tujuan perkuliahan Tinjauan peran farmakoterapi dalam rumpun ilmu farmakologi dalam membentuk keahlian di bidang farmasi klinin Definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa penyakit epilepsi. Berbagai bentuk terapi farmakologi dan non-farmakologi penyakit epilepsi serta pemilihan terapi dan Capaian Belajar Mahasiswa Memahami tata cara, isi dan tujuan kuliah serta peran farmakoterapi dalam membentuk keahlian di bidang farmasi klinis Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi penyakit epilepsi serta memahami lebih dalam yang menyangkut definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa epilepsi. Mengerti dan memahami jenisjenis terapi dan pemilihan terapi dalam Pustaka yang relevan 1-4 1-4 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 5 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Mg # Topik Sub Topik evaluasi keberhasilan terapi. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Angina Pektoris, Infark Miokardiak Gangguan koagulasi Gangguan kelenjar pituitari Asma dan obstruksi paru Inflammatory Bowel Disease (IBD) dan Inflammatory Bowel Syndrome (IBS) Rheumatoid arthritis TB Infeksi saluran urin dan prostatitis Definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa penyakit angina pektoris dan infark miokardiak. Berbagai bentuk terapi farmakologi dan non-farmakologi penyakit angina pektoris dan infark miokardiak serta pemilihan terapi dan evaluasi keberhasilan terapi. Definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa penyakit gangguan koagulasi. Berbagai bentuk terapi farmakologi dan non-farmakologi penyakit gangguan koagulasi serta pemilihan terapi dan evaluasi keberhasilan terapi. Definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa penyakit gangguan kelenjar pituitari. Berbagai bentuk terapi farmakologi dan non-farmakologi penyakit gangguan kelenjar pituitari serta pemilihan terapi dan evaluasi keberhasilan terapi. Definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa penyakit asma dan obstruksi paru Berbagai bentuk terapi farmakologi dan non-farmakologi penyakit asma dan obstruksi paru serta pemilihan terapi dan evaluasi keberhasilan terapi. Definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa penyakit IBD (Inflammatory Bowel Disease) dan IBS (Inflammatory Bowel Syndrome) Berbagai bentuk terapi farmakologi dan non-farmakologi penyakit IBD dan IBS serta pemilihan terapi dan evaluasi keberhasilan terapi. UTS Definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa penyakit rhematoid arthritis. Berbagai bentuk terapi farmakologi dan non-farmakologi penyakit rheumatoid arthritis serta pemilihan terapi dan evaluasi keberhasilan terapi. Definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa penyakit TB. Berbagai bentuk terapi farmakologi dan non-farmakologi penyakit TB dan pemilihan terapi dan evaluasi keberhasilan terapi. Definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa infeksi saluran urin dan prostatitis. Berbagai bentuk terapi farmakologi Capaian Belajar Mahasiswa kasus khusus serta dapat mengevaluasi hasil terapi. Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi penyakit angina pektoris dan infark miokardiak serta memahami lebih dalam yang menyangkut definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa angina pektoris dan infark miokardiak. Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus serta dapat mengevaluasi hasil terapi. Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi penyakit gangguan koagulasi serta memahami lebih dalam yang menyangkut definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa gangguan koagulasi. Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus serta dapat mengevaluasi hasil terapi. Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi penyakit gangguan kelenjar pituitari serta memahami lebih dalam yang menyangkut definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa gangguan kelenjar pituitari. Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus serta dapat mengevaluasi hasil terapi. Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi penyakit asma dan obstruksi paru serta memahami lebih dalam yang menyangkut definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa asma dan obstruksi paru. Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus serta dapat mengevaluasi hasil terapi. Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi penyakit IBD (Inflammatory Bowel Disease) dan IBS (Inflammatory Bowel Syndrome) serta memahami lebih dalam yang menyangkut definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa IBD (Inflammatory Bowel Disease) dan IBS (Inflammatory Bowel Syndrome). Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus serta dapat mengevaluasi hasil terapi. Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi penyakit rheumatoid arthritis serta memahami lebih dalam yang menyangkut definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa rheumatoid arthritis. Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus serta dapat mengevaluasi hasil terapi. Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi penyakit TB serta memahami lebih dalam yang menyangkut definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa TB. Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus serta dapat mengevaluasi hasil terapi. Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi infeksi saluran urin dan prostatitis serta memahami lebih dalam yang menyangkut definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan Pustaka yang relevan 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 6 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Mg # 12 13 14 15 16 Topik AIDs/HIV Limfoma Leukemia Gagal ginjal akut dan kronis Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa dan non-farmakologi infeksi saluran urin dan prostatitis serta pemilihan terapi dan evaluasi keberhasilan terapi. Definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa penyakit AIDs/HIV. Berbagai bentuk terapi farmakologi dan non-farmakologi penyakit AIDs/HIV serta pemilihan terapi dan evaluasi keberhasilan terapi. diagnosa infeksi saluran urin dan prostatitis. Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus serta dapat mengevaluasi hasil terapi. Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi penyakit AIDs/HIV serta memahami lebih dalam yang menyangkut definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa AIDs/HIV. Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus serta dapat mengevaluasi hasil terapi. Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi penyakit limfoma serta memahami lebih dalam yang menyangkut definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa limfoma. Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus serta dapat mengevaluasi hasil terapi. Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi leukemia serta memahami lebih dalam yang menyangkut definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa leukemia. Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus serta dapat mengevaluasi hasil terapi. Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi penyakit gagal ginjal akut dan kronis serta memahami lebih dalam yang menyangkut definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa gagal ginjal akut dan kronis. Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus serta dapat mengevaluasi hasil terapi. Definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa penyakit limfoma. Berbagai bentuk terapi farmakologi dan non-farmakologi penyakit limfoma serta pemilihan terapi dan evaluasi keberhasilan terapi. Definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa leukemia. Berbagai bentuk terapi farmakologi dan non-farmakologi penyakit leukemia serta pemilihan terapi dan evaluasi keberhasilan terapi. Definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi dan diagnosa penyakit gagal ginjal akut dan kronis. Berbagai bentuk terapi farmakologi dan non-farmakologi penyakit gagal ginjal akut dan kronis serta pemilihan terapi dan evaluasi keberhasilan terapi. UAS Pustaka yang relevan 1-4 1-4 1-4 1-4 U Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 7 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 3. FA 6345 PATOFARMAKOLOGI -TOKSIKOLOGI KLINIK Kode Kuliah: FA 6345 Kredit : 2 SKS Semester : Bidang pengutamaan: Kategori: III Farmakologi Toksikologi dan Pilihan Farmasi Klinik Sifat kuliah Kuliah Course Title (Indonesian) Patofarmakologi -Toksikologi Klinik Course Title (English) Pathopharmacology - Clinical Toxicology Silabus ringkas Prinsip dasar toksikologi, induksi patologi karena obat dan masalah penggunaan obat pada kondisi patologi selektif. Pembahasan kasus keracunan meliputi : penanganan keracunan umum, mekanisme toksisitas zat kimia, spesifik dan obat serta penanganan keracunan khusus. Sementara kasus patofarmakologi meliputi penggunaan obat pada beberapa kondisi khusus dan gangguan organ dan system Basic principles of clinical toxicology, drug induced disease and drug use problem in selective pathology condition. Discussion on ; general treatment for poisoning, mechanisms of specific drug and chemical toxicities. While pathopharmacology cases including : drug use in specific condition and organ system disorders. Silabus Lengkap Kuliah ini membahas prinsip dasar toksikologi, induksi patologi karena obat dan masalah penggunaan obat pada kondisi patologi selektif. Pembahasan kasus keracunan meliputi : penanganan keracunan umum, mekanisme toksisitas zat kimia, spesifik dan obat serta penanganan keracunan khusus meliputi alcohol, aldehid, senyawa nitrat, nitrit, sianida, pestisida, logam berat. Sementara kasus patofarmakologi meliputi ; anomali genetik, patologi sistem biotransformasi (hati dan enzim), obat pada geriatric, pediatri, kehamilan dan janin, ibu menyusui, kondisi gizi buruk, kondisi gagal ginjal, gangguan endokrin, gangguan saluran urin, gangguan kardiovaskular dan gangguan darah, This subject discusses basic principles of clinical toxicology, drug induced disease and drug use problem in selective pathology condition. Discussion on ; general treatment for poisoning, mechanisms of specific chemical toxicities including alcohol, aldehyde, nitrate, nitrite, cyanide, pesticides, heavy metal. While pathopharmacology cases including : genetic anomaly, pathology of biotransformation (liver and enzyme), drug for geriatric, paediatric, pregnant women and foetus, malnutrition, renal insufficiency, endocrine disorder, urinary tract disorder, cardiovascular disorder and blood disorder Goals (TIU) Memahami jenis obat toksik, mekanisme terjadinya toksisitas di dalam tubuh di dalam tubuh dan mengetahui cara menangani keracunan senyawa kimia termasuk obat serta memahami toksisitas obat pada kondisi khusus dan patologi selektif. Luaran (Outcomes) Penguasaan materi patofarmakologi - toksikologi klinik dengan baik akan berdampak pada: Mahasiswa dapat menjadi informan di masyarakat mengenai keracunan, yang akan mengurangi kasus-kasus keracunan, terutama oleh obat Pengembangan senyawa antidote keracunan maupun pengembangan obat yang aman Pemilihan obat pada kondisi khusus dan patologi selektif Memprediksi terjadinya induksi penyakit akibat penggunaan obat Penurunan morbiditas maupun mortalitas akibat keracunan dan penggunaan obat pada kondisi khusus Catatan Topik-topik dalam studi kasus dapat berubah disesuaikan dengan topik-topik aktual dan kebutuhan mahasiswa Related courses References/Bibliography Tisdale,J.E., D.A. Miller, Drug-Induced Diseases, American Society of Health-System Pharmacist, Bethesda-Maryland, USA, 2005. Gossel TA, Bricker JD, Principles of Clinical Toxicology, Raven Press, latest edition Olson KR, Poisoning and Drug Overdose, Appleton & Lange, latest edition SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 8 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. MINGGU TOPIK SUB TOPIK TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1 2 3 Pendahuluan Pengertian toksikologi cabang ilmu toksikologi, Memahami dan mampu kriteria toksik, penyebab keracunan, faktor yang menerangkan ruang lingkup mempengaruhi toksisitas: rute pemberian, dosis, toksikologi klinik, factor yang metabolit toksik, genetik, kelamin, usia, faktor mempengaruhi toksisitas dalam lingkungan tubuh Penanganan keracunan Metode reduksi absorpsi, peningkatan eliminasi, Memahami teknik-teknik umum penggunaan antidot spesifik penanganan keracunan Alkohol, glikol, aldehid Alkohol, glikol: mekanisme keracunan manifestasi Mampu menerangkan klinik, penanganan keracunan, studi kasus dan mekanisme keracunan alcohol, diskusi glikol, aldehid serta ACU AN 2, 3 2, 3 2, 3 penanganannya 4 Senyawa nitrit, nitrat, sianida Mekanisme keracunan nitrit, nitrat, sianida, menifestasinya serta penanganan keracunan, studi kasus dan diskusi Mampu menerangkan 2, 3 mekanisme keracunan nitrit, nitrat dan sianida serta penanganannya 5 Pestisida Mekanisme keracunan pestisida klororganik dan fosfatorganik, manisfestasi klinik, penanganan keracunan, studi kasus dan diskusi Mampu menerangkan 2, 3 mekanisme keracunan pestisida serta penanganannya 6 Arsen, merkuri, timbal, besi, tembaga. Mekanisme keracunan logam berat seperti arsen, merkuri, timbal, besi dan tembaga, manisfestasi klinik, penanganan keracunan, studi kasus dan diskusi Mampu menerangkan 2, 3 mekanisme keracunan logam berat seperti arsen, merkuri, timbal, besi dan tembaga asetosal, asetaminofen, ibuprofen, serta penanganannya 7 8 Pengertian patofarmakologi dan drug induced diseases patofarmakologi pada anomali genetik UJIAN TENGAH SEMESTER Definisi dan pengertian patofarmakologi dan drug induced disease , masalah penggunaan pada kondisi selektif Toksisitas obat pada kondisi selektif . Pengertian anomali genetic, jenis-jenis anomali genetic serta penggunaan obat pada anomaly genetik Mampu menjelaskan definisi 1, 2 serta pengertian patofarmakologi dan toksikologi. Mampu menjelaskan efek obat yang dapat merugikan pada berbagai anomali genetik 9 Patofarmakologi pada kondisi kelainan Etiologi, insufisinsi dan gangguan hati, penyebab gangguan hati, indukstor enzim dan inhibitor enzim, studi kasus biotransformasi Mampu menjelaskan etiologi dan patofisiologi sistem enzim 1, 2, 3 dan hati serta obat yang menginduksi atau menginhibisi enzim serta dampaknya. 10 Patofarmakologi pada kondisi gizi buruk dan Keadaan malnutrisi dan malgizi. Efek yang disebabkan penggunaan obat pada kasus malnutrisi dan malgizi malgizi Mampu menjelaskan efek dan toksisitas obat pada keadaan malnutrisi dan malgizi . Mampu melakukan pemilihan obat pada keadaan malnutrisi dan malgizi 11 Patofarmakologi pada kondisi usia lanjut (geriatri) dan anak-anak (pediatri) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan sifat obat farmakologi karena pengaruh usia. Patofarmakologi pada penggunaan obat pada lansia dan anak-anak Mampu menjelaskan Faktor- 1 faktor yang berpengaruh terhadap perubahan sifat obat farmakologi karena pengaruh usia. Patofarmakologi pada penggunaan obat pada lansia dan anak-anak 12 Patofarmakologi pada kondisi kehamilan dan menyusui Masalah obat-obatan pada kondisi hamil dan menyusui. Efek yang merugikan akibat pemakaian obat-obatan pada kondisi menyusui Mampu menjelaskan efek dan toksisitas obat pada kondisi ibu hamil dan menyusui. Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 9 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 1 Mampu melakukan pemilihan obat pada kondisi kehamilan dan meyusui 13 Patofarmakologi sistem kardiovaskular dan darah Efek patologi obat pada sistem kardiovaskular dan darah. Efek yang merugikan akibat pemakaian obat gol kardiovaskular dan darah Mampu menjelaskan efek dan 1,2 toksisitas obat pada sistem kardio- vaskular dan darah. Mampu melakukan pemilihan obat pada kondisi kelainan kardio- vaskular dan darah 14 Patofarmakologi sal urin dan kondisi gagal ginjal Efek patologi obat pada sistem urin dan kondisi gagal ginjal. Efek yang merugikan akibat pemakaian obat untuk gangguan saluran urin. Mampu menjelaskan efek dan 1,2 toksisitas obat pada sistem urin dan kondisi gagal ginjal. Mampu melakukan pemilihan obat pada kondisi kelainan sistem urin dan gagal ginjal 15 Patofarmakologi sistem endokrin Efek patologi obat pada sistem endokrin. Efek yang merugikan akibat pemakaian obat gol endokrin Mampu menjelaskan efek dan toksisitas obat pada sistem endokrin. Mampu melakukan pemilihan obat pada kondisi kelainan endokrin. 16 UJIAN AKHIR SEMESTER Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 10 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 1,2 4. FA 6346 METODE FARMAKOLOGI – TOKSIKOLOGI LANJUT Kode Matakuliah: FA 6346 Bobot sks: 2 SKS Semester: III KK / Unit Penanggung Jawab: Farmakologi Farmasi Klinik Sifat: Pilihan Metode Farmakologi – Toksikologi Lanjut Nama Matakuliah Advance Pharmacology – Toxicology Methods Konsep dasar eksperimen farmakologi dan toksikologi didalam pengembangan obat, hubungan eksperimen etnofarmakologi dan farmakologi klinik, skrining farmakologi dan kajian metode toksikologi dan farmakologi beberapa aktivitas obat.. Concept in pharmacology and toxicology experiments in drug development, relation of pharmacology experiment with etnopharmacology and clinical pharmacology, screening pharmacology, and explanation about toxicology and pharmacology experiment methods of some drug activities.. Konsep dasar dalam eksperimen farmakologi dan toksikologi dalam pengembangan obat, hubungan farmakologi eksperimental dengan etnofarmakologi dan farmakologi klinik, metode farmakologi in vivo, in situ, in vitro dan in silico, skrining farmakologi, metode toksikologi dan kajian efek farmakologi. Explanation about pharmacology and toxicology experiment in drug development, relation of pharmacology experiment with ethnophatmacology experiment in vivo, in situ, in vitro, and in silico, methods of toxicology, pharmacological screening and explanation of several pharmacologic evaluation methods in vitro and in vivo Pemahaman konsep dan rancangan metodologi eksperimen farmakologi dan toksikologi dalam pengembangan obat dan siap mengikuti/ merancang penelitian kajian farmakologi dan toksikologi obat/bahan obat. Farmakologi umum Farmakologi organ dan system Farmakologi antiinfeksi dan antikanker Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Tugas dan diskusi/pembahasannya. Kegiatan Penunjang 1. 2. 3. Pustaka Thomson,E.B., Drug Biosreening, VCH-Publish, New York, 1990. Kitchen, I., Texbook of in vitro Practical Pharmacology, Blacwell Sci. Publ., London, 1984. Vogel, H.G., W.H. Vogel-Eds., Drug Discovery and Evaluation-Pharmacologycal Assay, SpringerVerlag, erlin, 1997 (atau edisi terbaru) Panduan Penilaian Dilakukan dengan ujian tulis, tugas topik tertentu dan dikusi. Catatan Tambahan Dosen pemberi kuliah di harapkan dapat mengimprovisasi materi kuliah yang berkaitan dengan masalah aktual dan perkembangan ilmu bidang terkait. SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Mg# Topik Sub Topik - 1 Introduksi Kuliah - 2 Farmakologi eksperimental, etnofarmakologi dan farmakologi klinik 3 Metode eksperimental farmakologi - - 4 Metode eksperimen toksikologi 5 Uji Toksisitas (1) 6 Uji Toksisitas (2) 7 Skrening Farmakologi - 8 9 Metodologi evaluasi aktivitas antialergi - Capaian Belajar Mahasiswa Tata cara, Silabus dan tujuan kuliah Memahami dan mengerti tatacara, silabus dan Batasan farmakologitujuan kuliah, serta mampu menerangkan toksikologi eksperimental batasan eksperimental farmakologi dan Pengertian dan tujuan komisi toksikologi. etik hewan Konsep farmakologi dan Memahami dan mampu menerangkan konsep toksikologi dasar dan hubungan antara farmakologi Hubungan dan kaitan farmakologi eksperimental, etnofarmakologi dan eksperimental, etnofarmakologi farmakologi klinik. dan farmakologi klinis Metode in vivo, in vitro, in situ, in silico dalam farmakologi Memahami dan mampu menerangkan metodeekperimental metode dan faktor didalam eksperimen Faktor-faktor yang berpengaruh farmakologi dalam eksperimen farmakologi Batasan dan tujuan toksikologi Memahami dan mampu menerangkan batasan Jenis-jenis eksperimen toksikologi dan tujuan, jenis ekperimen toksikologi. Toksisitas akut, subkronis, dan Memahami dan mampu menerangkan metode kronis dan tujuan uji toksisitas akut, subskronis dan Toksisitas khusus teratologi kronis serta toksisitas khusus. Toksisitas khusus teratogenik Memahami dan mampu menerangkan, Uji toksisitas mutagenic merancang uji toksisitas teratogenik, Toksisitas kulit dan mukosa mutagenik, organ sasaran, kulit mukosa dan Uji alergenisitas alergenisitas. Ruang lingkup, tujuan dan jenis Memahami batasan dan tujuan skrining skrining farmakologi farmakologi, skrining buta, skrining Skrining buta terprogram. Skrining terprogram Ujian Tengah semester Tipe reaksi hipersensitivitas Memahami dan mampu menerangkan berbagai Metode uji in vitro obat antialergi tipe reaksi hipersensitivitas, metodologi dan Sumber Materi 1 dan 3 1 dan 2 1, 2 dan 3 1dan 2 1, 2 dan 3 1, 2 dan 3 1 dan 2 1, 2 dan 3 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 11 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 10 (1) Metodologi evaluasi aktivitas antialergi (2) - 11 Kajian kerja obat antialergi 12-13 Metodologi evaluasi obat SSP 14 Metodologi evaluasi obat sistem saluran cerna 15 Metodologi evaluasi obat system ekskresi - 16 rancangan uji obat antialergi in vitro. Metode uji in vivo obat anti Memahami dan mampu menerangkan metode alergi: Reaksi anafilaktik kutan uji antialergi secara in vivo (reaksi anafilatik pasif dan aktif kutan aktif dan pasif) Kaitan metode uji antialergi in Memahami dan mampu menerangkan kajian vitro dan in vivo kerja obat antialergi berdasarkan hasil metode Kajian mekanisme kerja obat uji in vitro dan in vivo antialergi Kajian obat analgetika Memahami dan mampu menerangkan Kajian Kajian antipiretika obat-obat analgetika, antipiretika, anti Kajian obat anti inflamasi inflamasi dan depresan. Kajian obat depresan Obat-obat yang mempengaruhi Memahami dan mampu menerangkan obatsystem saluran cerna obat yang mempengaruhi sistem pencernaan Metode evaluasi obat laksatif dan dan metode evaluasi obat laksatif dan antidiare antidiare Obat system eksresi Memahami dan mampu menerangkan obat Metode evaluasi obat diuretikasistem ekskresi dan metode evaluasi obat saluretika diuretika-salmetika dan antikalkuli Metode evaluasi obat anti kalkuli Ujian Akhir Semester 1, 2 dan 3 1, 2 dan 3 1, 2 dan 3 1 dan 3 1 dan 3 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 12 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 5. FA 5243 FARMAKOLOGI MOLEKULAR LANJUT Kode Kuliah FA 5243 Nama Matakuliah Bobot SKS : 3 SKS Semester : II KBK/Bidang Keahlian: Farmakologi Toksikologi Sifat: Wajib Farmakologi Molekular lanjut Advance Molecular Pharmacology Prinsip dasar farmakologi molekular, interaksi obat dengan reseptor spesifik, sitokrom P-450, reseptor anestetik lokal, reseptor kolinergik, adrenergik, dopaminergik, serotonergik, histamine-antihistamin, steroid, antiinflamasi non steroid, monoamin oksidase, reseptor diuretik, jantung, fenotiazin, benzodiazepin, hipnotik sedatif, antidepresan, neuropetik, stimulan, opioid, kanabinoid, darah, hormone , antitumor. Silabus Ringkas Basic principles of molecular pharmacology, drug interaction with specific receptors, cytochrome P-450, receptor for local anesthetic; cholinergic, adrenergic, dopaminergic, serotoninergic histamine-antihistamine, steroid, non-steroidal antiinflammaory, monoamine oxydase receptors, diuretic receptors, cardiac glycosides, phenothiazine, benzodiazepin, hypnotic-sedative, antidepressants, neuroleptics, stimulants, opioid, cannabinoid, antithrombotic and hemostatic, hormones and antitumors Prinsip dasar farmakologi molekular, interaksi obat dengan reseptor spesifik, interaksi obat dengan reseptor di hati yang bersifat menginduksi dan meng inhibisi enzim sitokrom P-450, mekanisme kerja obat dalam menghasilkan efek utama dan efek samping meliputi kerja obat terhadap reseptor anestetik lokal, reseptor kolinergik, adrenergik, dopaminergik, serotonergik, histamine-antihistamin, steroid, antiinflamasi non steroid, monoamin oksidase, reseptor diuretik, jantung, fenotiazin, benzodiazepin, hipnotik sedatif, antidepresan, neuropetik, stimulan, opioid, kanabinoid, darah, hormone , antitumor. Silabus Lengkap Basic principles of molecular pharmacology, interaction between drug and specific receptors, interaction between drug and hepatic receptors involving induction or inhibition of cytochrome P-450 enzymes, mechanism of action of drugs in exerting main effects as well as adverse effects including drug action on receptors of local anesthetic, cholinergic, adrenergic, dopaminergic, serotoninergic histamine-antihistame, steroid, non-steroidal anti-inflammatory drugs, monoamine oxydase receptors, diuretic receptors, cardiac glycosides phenothiazine, benzodiazepin, hypnotic-sedative, antidepressants, neuroleptics, stimulants, opioid, cannabinoid, antithrombotic and hemostatic, hormones and antitumors Uraian hasil/luaran (kompetensi mahasiswa) yang diharapkan setelah penyelesaian matakuliah ini Luaran (Outcomes) Mampu memberikan informasi mengenai kerja obat dengan dasar penguasaan mekanisme kerjanya Lebih intensifnya pengembangan obat baru. Matakuliah Terkait matakuliah – 1 Farmakologi molecular Pre-requisite matakuliah – 2 Farmakoterapi Co-requisite Kegiatan Penunjang 1. Pustaka Korolkovas, A., Essentials of Molecular Pharmacology, John Wiley & Sons, Inc, Michigan, 1970. 2. Mycek, M. J., R. A. Harvey, P. C. Champe, Pharmacology, 2 n ed., Lippincott-Raven, Philadelphia, 1997. 3. Luellman,H.,A., Ziegler, K. Mohr and D. Bieger, Color Atlas of Pharmacology, Thieme, Stuttgart, 2000 4. Krogsgaard-Larsen, P., Stromgaard, K., Madsen, U., Drug Design and Discovery, 4th ed, CRC press, New york, 2010 5. Lemke TL and Williams DA. Foye’s Principles of Medicinal Chemistry, 7th edition, Lippincot Williams and Wilkins, 2012. Panduan Penilaian Evaluasi dilakukan melalui ujian (tengah dan akhir semester) serta hasil presentasi tugas individual. Catatan Tambahan Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 13 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Pustaka Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa yang Relevan Prinsip dasar farmakologi Definisis farmakologi molekulare, Setelah kuliah ini mahasiswa molekular Interaksi obat dengan interaksi obat dengan reseptor mampu memahami dan enzim dan komponen tubuh spesifik, interaksi obat dengan menerangkan perubahan obat dalam sebagai reseptor reseptor di hati yang bersifat tubuh dan faktor yang menginduksi dan meng inhibisi mempengaruhinya dan memahami enzim sitokrom P-450, dan mampu menerangkan enzim 1 1,4,5 sebagai reseptor untuk obat obat termasuk obat yang menginduksi serta menginhibisi enzim reseptor anestetik lokal, 2 Interaksi obat anestetika lokal Memahami dan mampu dengan reseptor, efek yang menerangkan mekanisme kerja obat muncul akibat interaksi tersebut. anestetik lokal dan toksisitasnya .1,2,4,5 Hubungan struktur anestetika lokal dengan penetrasi melalui permukaan dan pertukaran kation. Kolinergik dan antikolinergik 3 Interaksi asetil kolin dengan Memahami dan mampu reseptor muskarinik, nikotinik. menerangkan mekanisme kerja dan asetilkolinesterase. Kerja obat golongan kolinergik dan kolinergik, anti kolinergik dan antikolinergik 1,4,5 muskelrelaksan adrenergik, monoamin oksidase, Jenia reseptor adrenergik ( 1, 2, Memahami dan mampu reseptor dopaminergik, 1 dan 2). Obat selektif pada menerangkan mekanisme kerja obat reseptor adrenergik . Kerja. obat adrenergik, MAOI, dopaminergik pada dopamin reseptor D1, D2 dan toksisitasnya 4 1,2,3,4,5 dan D3, penggunaan obat untuk indikasi tertentu dan toksisitasnya. Interaksi MAOI dengan reseptor MAO serotonergik, histamine- Jenis-jenis reseptor Memahami dan mampu antihistamin 5-HT3, histamin. Kerja obat pada menerangkan mekanisme kerja obat reseptor 5-HT3, H1 dan H2. serotonergik, antihistamin dan Indikasi obat yang bekerja pada toksisitasnya 5 1,2,4 reseptor tersebut diuretik, jantung 6 Mekanisme kerja obat diuretik , Memahami dan mampu antagonis aldostreron, diuretik menerangkan mekanisme kerja obat hemat kalium, karbonik anhidrase diuretic, obat jantung dan dan obat jantung toksisitasnya 7 8 1,3 1,3,4 Ujian Tengah Semester Obat kortikosteroid antiinflamasi Reseptor yang dipengaruhi Memahami dan mampu 1, 3, 4 dan non steroid kortikosteroid, efek yang muncul menerangkan mekanisme kerja obat jurnal yang merupakan dasar kolinergik dan antikolinergik dan relevan penggunaan dan toksisitas toksisitasnya kortikosteroid Kerja mediator Memahami dan mampu inflamasi dalam tubuh, interaksi menerangkan mekanisme kerja obat anti inflamasi non steroid dengan kortikosteroiddan toksisitasnya 9 reseptor, efek farmakologi dan toksisitas akibat kerja antiinflamasi 10 Darah (antitrombosis dan Mekanisme kerja pada tingkat Memahami dan mampu menjelaskan 1, 2, 3, 4 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 14 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Pustaka Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa yang Relevan hemostatik) Anti malaria 11 Anti virus 12 Anti virus 13 Anti tumor 14 reseptor, hubungan struktur- Mekanisme kerja pada tingkat dan jurnal aktivitas obat dari kelompok reseptor, hubungan struktur-aktivitas relevan antitrombosis, antiagregasi obat dari kelompok antitrombosis, platelet, hemostatik antiagregasi platelet, hemostatik Mekanisme kerja pada tingkat Memahami dan mampu menjelaskan 1, 2, 3, 4 reseptor, hubungan struktur- Mekanisme kerja pada tingkat dan jurnal aktivitas obat dari kelompok anti reseptor, hubungan struktur-aktivitas relevan malaria. obat anti malaria. Mekanisme kerja pada tingkat Memahami dan mampu menjelaskan 1, 2, 3, 4 reseptor, hubungan struktur- Mekanisme kerja pada tingkat dan jurnal aktivitas obat dari berbagai reseptor, hubungan struktur-aktivitas relevan kelompok anti virus. obat. Mekanisme kerja pada tingkat Memahami dan mampu menjelaskan 1, 2, 3, 4dan reseptor, hubungan struktur- Mekanisme kerja pada tingkat junal aktivitas obat dari berbagai reseptor, hubungan struktur-aktivitas relevan kelompok anti virus.. obat. Mekanisme kerja pada tingkat Memahami dan mampu menjelaskan 1, 2, 3, 4, 5 reseptor, hubungan struktur- Mekanisme kerja pada tingkat dan jurnal aktivitas obat dari berbagai reseptor, hubungan struktur-aktivitas relevan kelompok antitumor obat dari berbagai kelompok antitumor Anti tumor 15 Mekanisme kerja pada tingkat Memahami dan mampu menjelaskan 1, 2, 3, 4, 5 reseptor, hubungan struktur- Mekanisme kerja pada tingkat dan jurnal aktivitas obat dari berbagai reseptor, hubungan struktur-aktivitas relevan kelompok antitumor obat dari berbagai kelompok antitumor 16 Ujian Akhir Semester Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 15 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 6. FA 5262 INTERAKSI OBAT Kode Kuliah: FA 5262 Bobot SKS : 3 SKS Semester : II KBK/Bidang Keahlian: Farmakologi Toksikologi Sifat: Wajib Interaksi Obat Nama Matakuliah Drug Interaction Kuliah ini membahas mekanisme dasar interaksi obat, jenis interaksi obat, faktor fisiologi yang mempengaruhi interaksi obat, interaksi obat dengan obat lain, interaksi obat dengan makanan, interaksi obat dengan hasil pemeriksaan laboratorium, interaksi spesifik berbagai golongan obat. This course discusses the basic mechanisms of drug interactions, drug interaction types, physiological factors affecting drug interactions, drug interactions with other medications, drug interactions with food, drug interactions with laboratory test results, the specific interaction of a variety of drug classes. Kuliah ini membahas berbagai mekanisme dasar terjadinya interaksi obat, jenis interaksi obat meliputi interaksi farmakokinetik, interaksi farmakodinamik, faktor fisiologi yang mempengaruhi interaksi obat, interaksi obat dengan obat lain, interaksi obat dengan makanan, interaksi obat dengan hasil pemeriksaan laboratorium, interaksi spesifik berbagai golongan obat meliputi obat antihipertensi, analgetik-antiinflamasi, antidiabetes, antiparkinson, obat simpatomimetik, antihiperlipidemia, antikonvulsan, antidepresan, antitukak peptik, kontrasepsi oral, dan antijamur This course discusses the basic mechanisms of drug interactions, drug interaction types including pharmacokinetics interaction, pharmacodynamic interactions, physiological factors affecting drug interactions, drug- drug interactions, drug – food interactions, drug interactions with laboratory test results, the specific interaction of various types of drugs including antihypertensive, analgesics and anti-inflammatory drugs, antidiabetic, antiparkinson, sympathomimetic drugs, antihyperlipidemia, anticonvulsant, antidepressant, peptic ulcer drug, oral contraceptive, and antifungi Mahasiswa memahami mekanisme interaksi berbagai obat, mampu memanfaatkan interaksi obat yang menguntungkan, mengurangi interaksi obat yang merugikan, mampu memberikan informasi interaksi obat. Farmakologi- toksikologi Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang Membuat tugas dan presentasi dalam kelas 1. Baxter,K., Stockley’s Drug Interaction”, 8th ed., Pharmaceutical Press, London, 2008. 2. Tatro, D.S., Drug Interaction Facts, Walter Kluwer, 2009. Pustaka 3. McCabe, BJ, Frankle, EH, Wolfe,J.J., Handbook of food-Drug interaction, CRC Pres, Boca Raton, 2003 4. Griffin, JP and D’arcy, PF, A manual of Adverse Drug Interaction, Elsevier, 1997 Panduan Penilaian UTS, UAS, Presentasi tugas, diskusi dan laporan. Catatan Tambahan SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Mg # Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Jenis-jenis interaksi obat, sinergis, aditif, antagonis; interaksi interaksi farmako-kinetik, interaksi farmakodinamik Interaksi obat pada saluran cerna, interaksi obat pada tahap biotransformasi (induksi enzim, inhibisi enzim). Interaksi obat pada tahap distribusi, interaksi obat pada reseptor, interaksi obat protein plasma, interaksi pada tahap eliminasi Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi obat, sinergis, aditif, antagonis; interaksi interaksi farma-kokinetik, interaksi farma-kodinamik Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi obat pada saluran cerna, interaksi obat pada tahap biotransformasi (induksi enzim, inhibisi enzim) Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi obat pada tahap distribusi, interaksi obat pada reseptor, interaksi obat protein plasma, interaksi yang terjadi antara obat dan makanan Mahasiswa mampu menjelaskan interaksi obat antihipertensi (diuretik, beta bloker, CCB, ACEI,ARB, alfa bloker) 1. Pendahuluan 2. Mekanisme interaksi -obat 3. Mekanisme interaksi obat-makanan Interaksi obat dengan makanan 4. Anti hipertensi Interaksi obat diuretik, beta bloker, CCB, ACEI, ARB, alfa bloker Pustaka yang Relevan 1,2 1,2 1,2 1,2,3,4 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 16 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Mg # Topik Sub Topik 5. Analgetik, antiinflamasi Interaksi obat Analgetik-antipiretik, NSAID, kortikosteroid 6. Anti DM 7. Anti Parkinson Interaksi obat golongan sulfoniluria, biguanida, tiazolidindion, meglitinid, alfa glukosidase inhibitor, inhibitor DPP4, agonis GLP-1 Interaksi obat antiparkinson: agonis dopamin, COMT inibitor, MAO inhibitor, antimuskarinik, amantadine, inhibitor dopadekarboksilase 8. 9. UTS Obat metik 10. Anti Hiperlipide-mia 11. Anti Konvulsan 12. Anti Depressan 13. Antitukak peptik 14. Kontrasepsi oral 15. Anti Jamur 16. Simpatomi- Interaksi obat simpatomimetik: simpatomimetik langsung (α1, α2, β1, β2 adrenergik), simpatomimetik tidak langsung (inhibitor MAO dan agen lain) Interaksi obat antihiperlipidemia: inhibitor HMG-CoA, resin asam empedu, niasin, turunan asam fibrat, inhibitor absorpsi kolesterol Interaksi obat golongan benzodiazepin, gol.DPH, gol.barbiturat, karboksamid, turunan asam lemak Interaksi obat antidepresan : MAO inhibitor, antidepresan trisiklik, SSRI Interaksi obat antitukak peptik: golongan antasida, antihistamin-2 (AH2), inhibitor pompa proton, analog prostaglandin, agen sitoprotektif lain Interaksi obat : estrogen, progesteron, kombinasi estrogenprogesteron Interaksi obat poliena, golongan azol, antimetabolit (flusitosin), griseofulvin, aliamin (terbinafin, naftifin, butenafin), haloprogin, asam undesilenat, echinocandin, caspofungin UAS Capaian Belajar Mahasiswa Mahasiswa mampu menjelaskan interaksi obat analgetik dan antiinflamasi, NSAID, dan kortikosteroid Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi obat antidiabetes (golongan sulfonilurea, biguanida, tiazolidindion, meglitinid, alfa glukosidase inhibitor, Inhibitor DPP4, dan agonis GLP-1) Mahasiswa dapat menjelaskan Interaksi obat anti parkinson Pustaka yang Relevan 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi obat simpatomimetika, anti asma 1,2,3,4 Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi obat antihiperlipidemia 1,2,3,4 Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi obat antikonvulsan 1,2,3,4 Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi obat antidepresan 1,2,3,4 Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi obat tukak peptik 1,2,3,4 Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi hormon dan kontrasepsi oral 1,2,3,4 Mampu menjelaskan interaksi obat anti jamur 1,2,3,4 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 17 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 7. FA 6347 FARMAKO-EPIDEMIOLOGI Kode Kuliah FA Kredit SKS: Semester : Bidang pengutamaan: Sifat: 6347 2 SKS III Farmasi Klinik dan Komunitas Pilihan Sifat kuliah Kuliah Course Title (Indonesian) Epidemiologi Nama Matakuliah Course Title (English) Epidemiology Nama Matakuliah Silabus ringkas Uraian mengenai pengertian, ruang lingkup, prinsip, aktivitas dan kegunaan epidemiologi, konsep epidemiologi penyakit, demografi dan epidemiologi, studi kasus epidemiologi beberapa penyakit umum di Indonesia, serta farmakoepidemiologi. Description on definition, coverage, principles, activity and the use of epidemilogy; concept of epidemiology of disease; demography and epidemiology; case studies of several common diseases in Indonesia; pharmacoepidemiology Silabus Lengkap Bahasan mengenai: Dinamika penularan penyakit; Pengukuran penyakit: (morbiditas dan mortalitas); Pemeriksaan validitas dan reliability uji diagnostik dan skrining; Riwayat penyakit: cara menyatakan prognosis; Pemeriksaan efektivitas langkah preventif dan terpeutik: studi acak; Studi kohort; Studi case-control dan cross-sectional; Memperkirakan resiko; Dari asosiasi ke penyebab: menarik simpulan dari studi epidemiologic; Bias, confounding dan interaksi; Studi kasus epidemiologi; Farmakoepidemiologi Discussions on: dynamics of the spread of diseases; Disease measurement (morbidity of mortality); Assessment of validity and reliability of diagnostic tests and screening; History of disease: the means of expressing prognosis; Assessment of effectiveness of preventive measure: randomized studies; Cohort studies; Case-control and cross-sectional studies; Predicting risks; Drawing conclusion of an epidemiologic study; Bias confounding and interaction; Case studies in epidemiology; Pharmacoepidemiology Goals Penyampaian mata kuliah ini bertujuan untuk membekali mahasiswa pengetahuan dasar tentang (TIU) epidemiologi. Dengan pemahaman pengetahuan dasar epidemiologi, mahasiswa diharapkan: Luaran (Outcomes) Mampu menganalisis permasalahan kesehatan masyarakat aktual Mampu membantu memberikan solusi untuk permasalahan kesehatan masyarakat yang actual Related Courses Anatomi dan Fisiologi Manusia, Farmakologi Gordis L, Epidemiology, 4th ed., Elsevier Saunders, 2008 References/Bibliography Gerstman BB, Epidemiology Kept Simple, 2nd ed., Wiley-Liss, 2003 WHO, “International Statistical Classification of Diseases and Health Relaed Problems”, 10th ed., 1997 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MINGGU TOPIK SUB TOPIK TUJUAN INSTRUKSIONAL ACUAN KHUSUS Pendekatan epidemiologi untuk penyakit dan intervensi 1 Pengantar Kuliah Tata cara perkuliahan Tujuan dan silabus mata kuliah Ilmu terkait dengan epidemiologi 1 Memahami tata cara, isi dan 1, 2 tujuan perkuliahan serta keilmuwan yang terkait dalam epidemiologi Dinamika penularan Moda transmisi; penyakit klinik Memahami dan mampu penyakit dan subklinik; endemic, menerangkan moda transmisi; epidemik, dan pandemic; wabah penyakit klinik dan subklinik; penyakit; endemic, epidemik, dan 1, 2 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 18 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. pandemic; dan wabah penyakit 2 Pengukuran penyakit: Insidensi; prevalensi; kaitan Memahami dan mampu I. Morbiditas antara insidensi dan prevalensi; menerangkan konsep insidensi; kualitas hidup prevalensi; kaitan antara 1, 2 insidensi dan prevalensi; kualitas hidup 2 Pengukuran penyakit: II. Mortalitas Laju mortalitas; membandingkan mortalitas dalam populasi yang berbeda; Memahami dan mampu 1, 2 menerangkan Laju mortalitas; membandingkan mortalitas dalam populasi yang berbeda 3 Pemeriksaan validitas dan reliability uji diagnostik dan dan skrining Variasi biologi pada populasi manusia; validitas uji skrining; nilai prediktif suatu uji; uji reliability; kaitan antara validitas dan reliability Memahami dan mampu 1, 2 menerangkan Variasi biologi pada populasi manusia; validitas uji skrining; nilai prediktif suatu uji; uji reliability; kaitan antara validitas dan reliability 4-5 Riwayat penyakit: cara menyatakan prognosis Laju case-fatality; orang-tahun; penghitungan laju survival Memahami dan mampu 1, 2 menerangkan Laju case-fatality; orang-tahun; penghitungan laju survival 6-7 Pemeriksaan efektivitas langkah preventif dan Pemilihan subjek; pengumpulan data subjek; penentuan ukuran sample; terapeutik: studi acak Memahami dan mampu 1, 2 menerangkan tentang pemilihan subjek; pengumpulan data subjek; penentuan ukuran sample untuk mendesain studi teracak dalam rangka menilai efektivitas dan efek samping suatu intervensi 8 9 UJIAN TENGAH SEMESTER Studi kohort Pemakaian epidemiologi untuk identifikasi penyebab penyakit Desain studi kohort; Memahami dan mampu perbandingan studi kohort menerangkan desain studi dengan trial teracak; kondisi untuk pelaksanaan studi kohort kohort; perbandingan studi 1, 2 kohort dengan trial teracak; kondisi untuk pelaksanaan studi kohort 10 Studi case-control dan crosssectional Desain studi case-control dan cross-sectional: seleksi case dan control, matching; penggunaan control multiple; konsdisi untuk pelaksanaan studi case-control; studi cross-sectional Memahami dan mampu 1, 2 menerangkan desain studi casecontrol dan cross-sectional: seleksi case dan control, matching; penggunaan control multiple; konsdisi untuk pelaksanaan studi case-control; studi cross-sectional 11 Memperkirakan resiko Resiko absolute; resiko relative; odds; kaitan antara resiko dan odds Memahami dan mampu 1, 2 menerangkan resiko absolute; resiko relative; odds; kaitan antara resiko dan odds 12 Dari asosiasi ke penyebab: menarik simpulan dari studi epidemiologik Pendekatan untuk studi etiologi penyakit; tipe asosiasi; tipe hubungan kausal; panduan penilaian apakah asosiasi merupakan hubungan kausalitas Memahami dan mampu 1, 2 menerangkan pendekatan untuk studi etiologi penyakit; tipe asosiasi; tipe hubungan kausal; panduan penilaian apakah asosiasi merupakan hubungan kausalitas 13 Bias, confounding dan Pengertian bias; tipe bias; Memahami dan mampu 1, 2 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 19 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. interaksi pengertian confounding; interaksi menerangkan pengertian bias; tipe bias; pengertian confounding; interaksi 14 Studi kasus epidemiologi Melakukan studi kasus untuk penyakit: demam berdarah, diare, malaria, tifus, tuberculosis, hepatitis, AIDS Mampu melakukan dan 1, 2 menyimpulkan studi kasus epidemiologi beberapa penyakit menular yang umum 15 Farmakoepidemiologi Farmakoepidemiologi Konsep dan pengertian dasar farmakoepidemiologi; pengawasan obat pasca pemasaran; kondisi yang menuntut studi farmakoepidemiologi Memahami dan mampu 1, 2 menerangkan konsep dan pengertian dasar farmakoepidemiologi; pengawasan obat pasca pemasaran; kondisi yang menuntut studi farmakoepidemiologi Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 20 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 8. FA 5161 FARMASI KLINIK 1 Kode Kuliah: FA 5161 Bobot SKS: 3 SKS Semester : I KBK/Bidang Keahlian: Farmakologi dan Toksikologi Sifat: Pilihan Farmasi Klinik 1 Nama Matakuliah Clinical Pharmacy 1 Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang Matakuliah ini mencakup kajian pelayanan farmasi klinik yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan baik pasien rawat jalan/poliklinik, ambulatori maupun pasien rawat tinggal, penerapan pelayanan farmasi klinik, baik dalam proses penggunaan obat maupun pelayanan yang diintegrasikan dengan program rumah sakit secara keseluruhan, yang meliputi meliputi wawancara sejarah obat pada pasien, dispensing, pembuatan profil pengobatan pasien (P3), konsultasi dengan staf medik, pelayanan konseling pasien, pelayanan informasi obat. This subject includes the study of clinical pharmacy services in healthcare facility either outpatient or ambulatory clinics/inpatients, implementation of clinical pharmacy service either in the process of the use of medicines and services that are integrated with the hospital's overall programs, which include drug history interview on patients, dispensing, patient medication profile, consultation with medical staff, patient counseling services, drug information service. Pendahuluan, standar dan etika dalam farmasi klinik, terminologi medis, rekaman medik sebagai sumber informasi primer pasien, Interpretasi data laboratorium, pemantauan terapi obat (PTO), studi kasus dan presentasi, praktek pelayanan farmasi klinik meliputi wawancara sejarah obat pada pasien, dispensing, pembuatan profil pengobatan pasien (P3), konsultasi dengan staf medik, pelayanan konseling pasien, pelayanan informasi obat di unit perawatan pasien di RS. Introduction, standards and ethics in clinical pharmacy, medical terminology, medical record as a primary source of information for patients, interpretation of laboratory data, monitoring drug therapy (TDM), case studies and presentations, the practice of clinical pharmacy services include patient medication history interview, dispensing, patient medication profile, in consultation with the medical staff, counseling patients, drug information service at the patient care unit at the hospital Mahasiswa mengerti dan mampu menganalisis masalah terapi pada pasien yang berkaitan dengan obat dan hasil terapinya Mahasiswa mampu memberikan rekomendasi dan solusi masalah yang berkaitan dengan terapi obat Farmasi Klinik Konseling pasien Farmakokinetik klinik 1. 2. Pustaka Brown, T.R, Handbook of Institutional Pharmacy Practise, American Society of HealthSystem Pharmacy, Bethesda, 2006 Siregar, CJP, Kumolosasi E, Farmasi Klinik: Teori dan Penerapan, Penerbit EGC, Jakarta, 2004 3. Panduan Penilaian Barber, N and A. Willson, Clinical Pharmacy, 2nd ed., Churchill Livingstone-Elsevier Ltd. , 2007 4. Cipolle RJ, LM Strand, PC Morley, Pharmaceutical Care Practice, The Clinician Guide, 2nd ed, 2005 5. Lacy, CF, Armstrong LL, Goldman MP, Lance LL, Lexi-Comp's Drug Information Handbook, Lexi-Comp, 20th ed., 2011 Penilaian mencakup 35% nilai UTS, 35% nilai UAS dan 30 tugas presentasi (studi kasus) dan praktek Catatan Tambahan - SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Topik 1. Pendahuluan Pelayanan farmasi klinik dan lingkup pelayanannya Memahami pelayanan farmasi klinik dan lingkupnya 2. Standar dan etika dalam farmasi klinik Memahami etika dalam praktek pelayanan farmasi, khususnya farmasi klinik dan standar dalam pelayanan farmasi klinik 1,2,3,4,5 Memahami konsep dasar terminologi medis dan penggunaannya di sarana pelayanan kesehatan 1,2,3,4,5 Memahami konsep dasar 1,2,3,4,5 3. 4. Sub Topik Terminologi medis Terminologi Etika dalam farmasi klinik, etika profesional, tanggung jawab utama apoteker Kompetensi profesional Standar dalam farmasi klinik Praktek berbasis bukti Audit pelayanan Konsep terminologi medis, Terminolgogi medis : sel, jaringan, organ, struktur tubuh Terminologi medis : penyakit Contoh-contoh Konsep terminologi medis, Capaian Belajar Mahasiswa Pustaka yang Relevan 1,2,3,4,5 Mg # Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 21 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Mg # Topik medis Sub Topik Terminolgogi medis : sel, jaringan, organ, struktur tubuh Terminologi medis : penyakit Contoh-contoh Medical chart/profil pasien Rekaman obat Data laboratorium dan data penunjang lainnya 5. Rekaman medik sebagai sumber informasi primer pasien 6. Interpretasi data laboratorium Penggunaan data laboratorium dalam praktek klinik Pemeriksaan hematologi, elektrolit, urinalisis Pemeriksaan faal ginjal Pemeriksaan lemak Pemeriksaan Imunologi/serologi Contoh-contoh 7. Interpretasi data laboratorium Penggunaan data laboratorium dalam praktek klinik Pemeriksaan hematologi, elektrolit, urinalisis Pemeriksaan faal ginjal Pemeriksaan lemak Pemeriksaan Imunologi/serologi Contoh-contoh 8. 9. Pemantauan Terapi obat 10. Pemantauan Terapi obat 11. 15. Studi kasus, presentasi Studi kasus, presentasi Studi kasus, presentasi Studi kasus, presentasi Praktek di RS 16. Praktek di RS 17. Praktek di RS 12. 13. 14. 18. Capaian Belajar Mahasiswa Pustaka yang Relevan terminologi medis dan penggunaannya di sarana pelayanan kesehatan Memahami pentingnya rekaman medik dan komponen di dalamnya sebagai sumber informasi primer data pasien Memahami pengunaan rekaman medik sebagai dokumentasi pemberian perawatan pasin Mengetahui/mendapatkan pengetahuan tentang interpretasi data laboratorim dalam membantu merencanakan terapi dan mengevaluasi keberhasilan terapi pasien 1,2,3,4,5 Mengetahui/mendapatkan pengetahuan tentang interpretasi data laboratorim dalam membantu merencanakan terapi dan mengevaluasi keberhasilan terapi pasien 1,2,3,4,5 Ujian Tengah Semester Latar belakang dan rasionalisasi PTO, Memahami pentingnya pemantauan standar PTO, penetapan prioritas seleksi terapi obat sebagai salah satu pasien, proses pemantauan, peranan pelayanan farmasi farmasi klinik farmakokinetik klinik dalam terapi pasien yang terintegrasi dengan program RS, untuk mencapai titik akhir terapi pasien Latar belakang dan rasionalisasi PTO, Memahami pentingnya pemantauan standar PTO, penetapan prioritas seleksi terapi obat sebagai salah satu pasien, proses pemantauan, peranan pelayanan farmasi farmasi klinik farmakokinetik klinik dalam terapi pasien yang terintegrasi dengan program RS, untuk mencapai titik akhir terapi pasien Kasus penyakit dalam Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Kasus penyakit dalam Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Kasus penyakit dalam Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Kasus penyakit dalam Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Ruang penyakit dalam Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Ruang penyakit dalam Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Ruang penyakit dalam Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Ujian Akhir Semester 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 22 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 9. FA 5263 FARMASI KLINIK 2 Kode Kuliah: FA 5263 Bobot SKS: 3 SKS Semester : II KBK/Bidang Keahlian: Farmakologi dan Toksikologi Sifat: Pilihan Farmasi Klinik 2 Nama Matakuliah Clinical Pharmacy 2 Silabus Ringkas Silabus Lengkap Matakuliah ini merupakan lanjutan dari matakuliah Farmasi Klinik 1 mencakup kajian pelayanan farmasi klinik yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan baik pasien rawat jalan/poliklinik, ambulatori maupun pasien rawat tinggal, penerapan pelayanan farmasi klinik, baik dalam proses penggunaan obat maupun pelayanan yang diintegrasikan dengan program rumah sakit secara keseluruhan, Matakuliah ini lebih banyak berisikan studi kasus dan presentasi yang berkaitan dengan masalah terapi pasien This subject is a continuation of clinical pharmacy 1 includes the study of clinical pharmacy services in healthcare facility either outpatient or ambulatory clinics,/patient service application of the desirable residence, clinical pharmacy, either in the process of use of medicines and services that are integrated with the hospital's program, this subject contains more case studies and presentations relating to the issue of patient therapy Pendahuluan, standar dan etika dalam farmasi klinik, terminologi medis, rekaman medik sebagai sumber informasi primer pasien, Interpretasi data laboratorium, pemantauan terapi obat (PTO), studi kasus dan presentasi, praktek pelayanan farmasi klinik meliputi wawancara sejarah obat pada pasien, dispensing, pembuatan profil pengobatan pasien (P3), konsultasi dengan staf medik, pelayanan konseling pasien, pelayanan informasi obat di unit perawatan pasien di RS, studi kasus dan presentasi, praktek di unit-unit perawatan pasien dan laporan akhir. Introduction, standards and ethics in clinical pharmacy, medical terminology, medical record as a primary source of information for patients, interpretation of laboratory data, monitoring drug therapy (TDM), case studies and presentations, the practice of clinical pharmacy services include patient medication history interview, dispensing, patient medication profile, consultation with the medical staff, patiens counseling, drug information service on patient care units in hospital, case studies and presentations, practice in patient care units and final report. 1. Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang Mahasiswa mengerti dan mampu menganalisis masalah terapi pada pasien yang berkaitan dengan obat dan hasil terapinya 2. Mahasiswa mampu memberikan rekomendasi dan solusi masalah yang berkaitan dengan terapi obat Farmasi Klinik Farmasi Klinik 1 Konseling pasien Farmakokinetik pasien - 1. Brown, T.R, Handbook of Institutional Pharmacy Practise, American Society of Health-System Pharmacy, Bethesda, 2006 Pustaka 2. Siregar, CJP, Kumolosasi E, Farmasi Klinik: Teori dan Penerapan, Penerbit EGC, Jakarta, 2004 3. Barber, N and A. Willson, Clinical Pharmacy, 2nd ed., Churchill Livingstone-Elsevier Ltd. , 2007 4. Cipolle RJ, LM Strand, PC Morley, Pharmaceutical Care Practice, The Clinician Guide, 2nd ed, 2005 5. Panduan Penilaian Lacy, CF, Armstrong LL, Goldman MP, Lance LL, Lexi-Comp's Drug Information Handbook, LexiComp, 20th ed., 2011 Penilaian mencakup 35% nilai UTS, 35% nilai UAS dan 30 tugas presentasi (studi kasus) dan praktek Catatan Tambahan - SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Mg # 1. 2. 3. 4. 5. 6. Topik Studi kasus & presentasi Studi kasus & presentasi Studi kasus & presentasi Studi kasus & presentasi Studi kasus & presentasi Studi kasus & presentasi Sub Topik Kasus penyakit dalam Kasus penyakit dalam Kasus penyakit anak Kasus penyakit anak Kasus penyakit bedah Kasus kebidanan dan kandungan Capaian Belajar Mahasiswa Pustaka yang Relevan Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 23 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Mg # 7. Topik Studi kasus & presentasi 8. 9. Praktek 10. Praktek 11. Praktek 12. Praktek 13. Praktek 14. Praktek 15. Presentasi 16. Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Pustaka yang Relevan Kasus kebidanan dan kandungan Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Ujian Tengah Semester Ruang penyakit anak Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Ruang penyakit anak Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Ruang kebidanan dan penyakit Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan kandungan farmasi klinik Ruang kebidanan dan penyakit Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan kandungan farmasi klinik Ruang bedah Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Ruang bedah Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Laporan akhir/presentasi Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan farmasi klinik Ujian Akhir Semester Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 24 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 10. FA 5165 PRODUK BIOMEDIS Kode Matakuliah: FA 5165 Bobot sks: 3 Produk Biologi Nama Matakuliah Semester: I KK / Unit Penanggung Jawab: Farmakologi dan Farmasi Klinik Sifat: Pilihan Biological Products Pengertian dan batasan, konsep dasar kerja, klasifikasi, teknik produksi, persyaratan, pemanfaatan dan pengawasan kualitas Silabus Ringkas Definition, basic mechanism, classification, production techniques, requirements, application and quality control. Pendahuluan, pengertian dan batasan , klasifikasi dan karakteristik, konsep dasar kerja produk biologi, peran respon imun, konsep immunogen-antigen-adjuvant-hapten, produk imunitas aktif dan pasif, darah, hormon, allergen; teknik produksi, persyaratan produk, persyaratan uji potensi, efikasi, dan keamanan, pemanfaatan dan kontrol kualitas Introduction, definition and general consideratios of biological product, classification and characteristics, basic concept of biological product action, response immune role, concept of immunogen-antigen – adjuvant-hapten, active and passive immunity products, blood derivative, allergen; hormone, production technique, product requirements, assay system for potency, efficacy, and safety, quality control and application. Mahasiswa dapat: membuat produk biologik yang berkualitas menggunakan produk biologik dengan benar tanggap dalam permasalahan kesahatan yang berkaitan dengan kebutuhan akan produk biologik ikut serta mengontol keamanan dan penggunaan produk biologik Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) 1. FA3142 2. FA2112 3. KI 2051 Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang 1. 2. 3. 4. 5. Pustaka Remington’s, ’Pharmaceutical Science”, 18th ed., 2005 Clark, W.R., “The Experimental Foundation of Modern Immunolog”, John Wiley and Sons, Inc., New Yok, 1983. Valeri, C.R., “Blood Banking and The Use of Frozen Blood Product”, CRC Press., Ohio, 1976. Brown, F., et al “Vaccine Design”, John Wiley and Sons, Singapore, 1993. Lovborg, U., “Monoclonal Antibodies : Production and Maintenance”, William Heinemann Medical Books, London, 1982 Kuis (10%) Tugas mandiri (10%), UTS (40%) UAS (40%) Penilaian akhir: A : >75 AB : 70-74.9 B : 65-69.9 BC : 60-65.9 C : 55-59,9 D : <55 Panduan Penilaian Catatan Tambahan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mg# 1. 2. Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Pengantar Kuliah, Pengertian produk biomedik Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan memahami tati kuliah dan mampu menjelaskan definisi produk biomedik serta kegunaanya. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan konsep dasar sistem pertahanan dan karakteristik imunitas alami dan dapatan Konsep dasar kerja produk biomedik 3. Konsep dasar kerja produk biomedik Tata tertib, pustaka, dll Tujuan dan sasaran Manfaat Pengertian produk biomedik Pengantar sistem imun Keberadaan sistem imun dan perannya Dua divisi utama sistem imun Sel dan produk yang terlibat dalam sistem Sumber Materi 1, 2 1, 2 Mampu menjelaskan jenis – jenis sel dan produk yang terlibat dalam sistem imun dan strategi aktivasinya oleh produk biologi 1, 2 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 25 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Mg# Topik Sub Topik 4. Konsep dasar kerja produk biomedik imun Mekanisme respon imun non spesifik 5. Konsep dasar kerja produk biomedik Mekanisme respon imun spesifik 6. Konsep antigen, imunogen, hapten, adjuvant, toksoid Karakteristika imunogen Persyaratan imunogen Karakteristik dan jenis antigen Interaksi imunogen dengan antigen dan sel/produk sistem imun Pengertian hapten, toksoid dan ajuvant 7. 8. Produk Imunisasi Aktif Produk Imunisasi Pasif 11. Produk Diagnotik 12. Produk Diagnosis 13. Produk kultur jaringan 1415 Imunopatologi dan imunoterapi 16 Konsep imunisasi aktif Jenis – jenis produk imunisasi aktif, Manfaat dan persyaratan produk Konsep imunisasi pasif Mampu menjelaskan jenis produk imunisasi aktif, teknik produksi, persyaratan dan manfaat, serta peraturan untuk kontrol kualitasnya teknik produksi dan pengembangannya Produk darah Sumber Materi 1, 2 1, 2 1, 2 U 10. Mampu menjelaskan mekanisme efektor pertahanan tubuh yang terlibat dalam respon imun non spesifik Mampu menjelaskan mekanisme efektor pertahanan tubuh yang terlibat dalam respon imun spesifik Mampu menjelaskan karakteristik antigen, imunogen dan interaksinya dengan sel atau produk imun, persyaratan imunogen, jenisjenis antigen, pengertian toksoid, adjuvant dan hapten UTS 9. Capaian Belajar Mahasiswa Jenis – jenis produk imunisasi pasif 1, 2 Mampu menjelaskan jenis – jenis produk imunisasi pasif, teknik produksi, persyaratan produk dan manfaatnya, serta ketentuan produksi dan penggunaannya Teknik produksi dan pengembangan produk – produk imunisasi aktif 1, 2 Persyaratan Manfaat Antibodi poli- dan mono klonal Komposisi dan fungsi darah Persyaratan dan penggunaannya Teknik penyiapan produk darah Jenis dan karakteristik Teknik produksi dan persyaratan produk Kegunaan produk diagnostik Metode diagnosis alergenitas dan cara evaluasi Konsep kultur jaringan Kontrol kualitas produk Persyaratan dan manfaat Karakteristik reaksi imunologis Imunoterapi UAS Mampu menjelaskan komponen – komponen darah, teknik penyiapan produk darah: eritrosit, limfosit, platelet; cara penggunaannya dan persyaratan Mampu menjelaskan jenis – jenis dan karakteristik produk diagnostik, teknik dan persyaratan produk serta manfaatnya Mampu menjelaskan cara diagnosis alergenitas, manfaat masing – masing produk diagnostik dan cara evaluasinya. Mampu menjelaskan konsep kultur jaringan, persyaratan dan manfaat kultur jaringan. Mampu menjelaskan karakteristika reaksi – reaksi imunologis yang dapat timbul akibat penggunaan produk biomedis, dan cara terapinya. 1, 2 1, 2 1, 2 1, 2 U Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 26 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 11. FA 5242 IMUNOLOGI MOLEKULER Kode Matakuliah: FA 5242 Bobot sks: 3 Semester: II KK / Unit Penanggung Jawab: KK Farmakolgi Far,aso Klimik Sifat: Wajib Imunologi Molekuler Nama Matakuliah Molecular Immunology Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang Pengertian, prinsip dasar dan karakteristika imunologi, tingkatan kajian imunologi, kajian mekanisme dan manfaat imunologi dalam upaya pengobatan, perkembangan imunologi pada tingkat molekular. Definition, principles and immunological characteristics, levels of immunological studies, studies of immunological mechanisms and benefits of the treatment, the development of immunology at the molecular level. Kuliah dimulai dengan tata cara perkuliahan dan kontrak kuliah, introduksi pengertian, prinsip, karakteristika dan manfaat imunologi, kajian imunologi secara selular dan molekular ( organisasi, fungsi, tipe respon imun, manfaat), kajian antigen, antibodi, antibodi molekular, antaraksi antigen-antibodi dan faktor yang berpengaruh, mekanisme respon imun, imunopatologi (otoimun, hipersensitvitas), pemanfaatan sistem imun, perkembangan sistem imun pada tingkat molekular. Lecture begins with the procedure and lecture contract, introductions, understanding, principles, characteristics, and benefits of immunology, ,cellular and molecular immunological studies (organization, functions, types of immune responses, benefits), the study antigens, antibodies, molecular antibodies, antigen-antibody interaction and factors that influence , the mechanism of immune response, imunopatologi (autoimmunity, hipersensitvity), the utilization of the immune system, the development of the immune system at the molecular level. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan system pertahanan tubuh, karakteristika respon imun, kajian mekanisme respon imun tingkat selular/molekular, imunopatologi, produk imun dan perkembangannya. FA 3142 FA 2141, FA22241 KI 3062 Tugas dan diskusi/pembahasannya. 1. 2. Pustaka 3. 4. 5. Smith, T., Blaine, Concepts in Immunology and Immunotherapeutics, 4th Ed., American Society of Health-System Pharmacists, 2008 Abbas, AK., A.H., Lichtman, J.S. Puber, Cellular and Molecular Immunology, 5 th Ed., W.B. Saunders Co., Philadelphia,2003 Owe, M.J., J.R. Lamb, Immune Recognation, IRL-Press, Oxford, 1988 Brown, F., et al, Vaccine Design, John Wiley & Sons, Singapore, 1993 Male, D, Immunology an Illustration Outline, Gower Medical Publ., London, 1991 Panduan Penilaian Dilakukan dengan ujian tulis, tugas topik tertentu dan dikusi. Catatan Tambahan Dosen pemberi kuliah di harapkan dapat mengimprovisasi materi kuliah yang berkaitan dengan masalah actual dan perkembangan ilmu bidang terkait. SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mg # 1 23 4 5 Topik Pengantar kuliah dan Sistem Pertahanan Tubuh Organ dan Sel Imun Imunogen dan Antigen Antibodi Sub Topik - Tata cara, silabus dan tujuan - Peran dan kedudukan system imun dalam homeostasi tubuh - Pengertian respon pertahanan tubuh - Karakteristika imun - Berbagai respon imun tubuh - Organisasi sistem imun tubuh - Sel dalam sistem imun dan perannya - Organ sistem imun dan anatomi dan fungsinya - Pengertian - Sifat utama - Jenis antigen - Pengertian - Klasifikasi dan sifatnya - Biosintesa - Pemanfaatannya - Antibodi monoklonal Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi Memahami tata cara, isi dan tujuan kuliah dan peran sistem imun tubuh 1&2 Memahami dan mampu menerangkan makna respon pertahanan tubuh, ciri, dan jenis responnya Mampu menerangkan jenis dan fungsi organ dan sel-sel dalam sistem imun 2&3 Mampu menerangkan arti dan sifat imonogen / antigen, jenis dan peran dalam system imun 1, 2, & 3 Mampu menerangkan arti, klasifikasi dan sifatnya, biosintesa dan pemanfaatan antibody 1, 2, & 3 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 27 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 6 7 8 910 1112 13 1415 16 - Sifat spesiksitas - Faktor ikatan antaraksi AgAntaraksi Antigen Ab Antibodi - Jenis reaksi Ag-Ab - Pemanfaatannya - Maturasi dimfosit B dan ekspresi gen imunoglobin - KHU - Pengenalan antigen ke Pengenalan limposit T Imunologik - Pengenalan dan aktivasi antigen limfosit T - Aktivitas sel B - Regulasi respon imun Ujian Tengah Semester (UTS) - Mekanisme efektor respon imun selular Mekanisme Efektor - Mekanisme efektor reaksi Respon Imun imun humoral - Sitokin - Sistem komplemen - Pengertian imunopatologi - Klasifikasi hipersensitivitas Imunopatologi : - Mekanisme reaksi Reaksi Hipersensitivitas hipersensitivitas tipe I, II, III, dan IV - Pengertian dan klasifikasi otoimun Otoimun - Mekanisme-mekanisme otoimun - Jenis dan manfaatnya - Imunosera - Vaksin Produk Imunologik - Pemanfaatan dalam terapi dan diagnosa - Perkembangan produk imunologik Ujian Akhir Semester (UAS) Mampu menerangkan antaraksi antigen dengan antibodi dan konsekuensinya serta pemanfaatannya 1, 2, & 3 Mampu menerangkan proses pengenalan antigen sebagai bahan asing bagi tubuh, respon terinduksi dan regulasi 3&4 Mampu menerangkan jenis dan peran sitokin, dan sistem komplemen, mekanisme respon imun selular dan humoral 1, 2, & 3 Mampu menerangkan imunopatologi dan reaksi hipersensitivitas dengan persamaan dan perbedaannya 1, 2, & 3 Mampu menerangkan arti, klasifikasi dan mekanisme otoimun 1, 2, 3 & 4 Mampu menerangkan landasan dan manfaat produk vaksin, imunosera dan produk perkembangannya 1, 4, & 5 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 28 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 12. FA 6367 NUTRISI KLINIS Kode Matakuliah: FA 6367 Nama Matakuliah Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Bobot sks: 2 Nutrisi Klinis Semester: III KK / Unit Penanggung Jawab: Farmakologi dan Farmasi Klinik Sifat: Pilihan Clinical Nutrition Prinsip dasar gizi sehat, keseimbangan nutrien; energi nutrien, faktor yang mempengaruhi pencernaan; dampak dan patologi nutrien; interaksi nutrient; anti nutritif; keamanan makanan, metode suport nutrisi, nutrisi untuk berbagai kondisi klinis. Basic principle of healthy nutrition; nutrient balance; energy nutrient, factors influence digestion; impact and pathology nutrient; nutrient interactions; anti nutritive; food allergy, toxicity, and intolerance; support feeding method; nutrition for various clinical condition. Pendahuluan: pengertian dan batasan nutrient, nutrisi, komponen dasar nutrisi, piramida makanan; penentuan status nutrisi, perhitungan energi makanan, faktor yang mempengaruhi pencernaan, nutrisi untuk kesehatan dan fitness, nutrisi untuk berbagai jenjang usia, metode suport nutrisi, interaksi nutrient-nutrient, nutrient-obat; anti nutritif; toksisitas, alergi dan intoleransi makanan, managemen nutrisi pada berbagai kondisi klinis. Introduction: general considerations of nutrition, nutrient, science nutrition; basic component of nutrition, food pyramide, nutritional assessment, food energy, factors influence digestion, nutrition for health and fitness; nutrient-nutrient, nutrient-drug interaction; anti nutritive, food toxicity, allergy, and intolerance, nutritional management for various clinical condition. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat: memproses dan menggunakan nutrient dengan benar memanage diet dan mengatur bobot badan yang ideal mengatur diet untuk berbagai jenjang usia mengatur diet untuk kesehatan dan fitness mengatur diet untuk terapi berbagai gangguan sistem dan organ mampu menghitung energi makanan yang dibutuhkan untuk berbagai kondisi klinis tanggap terhadap permasahan dalam makanan/diet mengatasi alergi makakan menentukan status gizi seseorang Anatomi Fisiologi Manusia Patofisiologi Biokimia Kegiatan Penunjang 1. 2. 3. Pustaka 4. Panduan Penilaian Mahan, L.K., and S.Escott-Stump, Krause’s Food, Nutrition & Diet Therapy, 9th ed., W.B.Saunders Co., Tokyo, 1996. Katsilambros, N. et al., Clinical Nutrition in Practice, 1st ed., Wiley – Blackwell, Sussex, 2010. Somolin, L. A., and M. B. Grosvenor, Nutrition Science and Applications, Saunders College Publ., Tokyo, 1994 Bodwell, C.E. and Jr.J.W.Erdman, Nutrient Interaction, Marcel Dekker, Inc., Basel 1988. Kuis (10%) Tugas mandiri (10%) UTS (40%) UAS (40%) Penilaian akhir: A : >75 AB : 70-74.9 B : 65-69.9 BC : 60-65.9 C : 55-59,9 D : <55 Catatan Tambahan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa 1. Penjelasan umum, pengertian dasar nutrisi Mahasiswa memahami tatib dan tujuan kuliah, mampu menjelaskan komponen dasar nutrisi, klasifikasi nutriet, sumber dan perannya. 2. Metabolieme nutrient Tata tertib kuliah, Tujuan, sasaran dan manfaat kuliah, Pengertian nutrisi, Klasifikasi, peranan, dan fungsi nutrient. Metabolisme nutrient Energi 3. Penentuan status nutrisi Riwayat/status sosial, budaya dan ekonomi Mampu menjelaskan proses metabolisme nutrient dan faktor –faktor yang mempengaruhinya, energi metabolisme. Mampu menentukan status nutrisi berdasarkan riwayat pasien. Sumber Materi 1, 2 1, 2 1,2, Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 29 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi antropometri status biokimia kondisi sistem imun 4. Nutrisi untuk kesehatan dan fitness Pengaturan bobot badan Manajemen diet konseling diet Mampu menerapkan manajemen pengaturan bobot badan ideal dan konseling mengenai pengaturan nutrisi sehat. 5. Nutrition care Interaksi nutrient-nutrient Interaksi nutrient-obat 6. Nutrition care Antinutritif 7. Nutrition care Toksisitas, alergi dan intoleransi makanan Cara menanggulangi Mampu mengaplikasikan konsep interaksi nutrient dalam penyiapan nutrisi yang sehat Mampu mengaplikasikan konsep antinutritif dalam penyiapan nutrisi yang sehat Mampu menjelaskan gejala klinis toksisitas, alergi dan intoleransi makanan, faktor resiko, jenis nutrient yang bersifat alergik, dan cara menanggulangi. Nutrisi untuk berbagai jenjang usia Nutrisi pada berbagai jenjang usia Managemen nutrisi untuk kondisi klinis Managemen nutrisi untuk Tukak lambung, dyspepsia 8. 9. 10 Mahasiswa mampu menjelaskan nutrisi untuk kehamilan dan laktasi, infant, lowbirth-weight infant, anak-anak, adolescence, dan usia lanjut. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan prinsip dasar nutrisi untuk tukak lambung, dan dispepsia Mampu menjelaskan prinsip dasar nutrisi untuk hipertensi dan anemia Managemen nutrisi untuk penyakit hipertensi dan anemia 12 13 14 16 4 1,3 1, 3 UTS 11 15 1,3 Metode support feeding Managemen nutrisi untuk Hiperurisemia dan diabetes mellitus Managemen nutrisi untuk penyakit neoplasia Managemen nutrisi untuk penyakit saraf dan gangguan metal. enteral parenteral Mampu menjelaskan prinsip dasar nutrisi untuk hiperurisemia dan diabetes mellitus Mampu menjelaskan prinsip dasar nutrisi untuk penyakit neoplasia Mampu menjelaskan prinsip dasar nutrisi untuk penyakit saraf dan gangguan metal. Mampu menyusun komposisi nutrisi enteral dan parenteral yang memenuhi sarat dan metode administrasi 1, 2 1, 2 2,3 2,3 2,3 1, 2 UAS Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 30 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 13. FA 6368 MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT Kode Kuliah FA 6368 Bobot SKS : 2 SKS Semester : III KBK/Bidang Keahlian: Farmakologidan Toksikologi Sifat: Pilihan Manajemen Farmasi Rumah Sakit Nama Matakuliah Hospital Pharmacy Management Luaran (Outcomes) Praktek manajemen di IFRS, manajemen produk dan pelayanan farmasi meliputi : perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi & pengendalian; Manajemen pelayanan farmasi (orientasi produk) di unit-unit pelayanan di RS; Evaluasi dan Pelaporan; Manajemen Organisasi; Manajemen SDM ; manajemen keuangan, Manajemen Inventori; Sistim Distribusi, Pengendalian, Penjualan. Management practices in hospital pharmacy department, management of pharmaceutical products and services include: planning, procurement, storage, distribution & amp; the control; Pharmaceutical services management (product orientation) in service units in RS; Evaluation and reporting; Organizational Management; Human Resource Management; financial management, Inventory Management; The System, Control, Distribution, Sales. Praktek manajemen di IFRS, manajemen produk meliputi : perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi & pengendalian; Manajemen pelayanan farmasi produk di unit-unit pelayanan (antara lain UPF Bedah, Obgin, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, unit perawatan intensif, UGD, poliklinik); Manajemen pelayanan farmasi klinik, Manajemen Evaluasi dan Pelaporan; Manajemen Organisasi: Manajemen dan Pengendalian Mutu; Manajemen SDM: Pendahuluan Proses manajemen SDM; manajemen keuangan, Manajemen Inventori Konsep dasar, Perencanaan, Pengadaan, Penyimpanan, Sistim Distribusi, Pengendalian, Penjualan. Pemanfaatan IT untuk pencatatan proses, dokumentasi, pelaporan, pengendalian, pengambilan keputusan, Biaya inventory, EOQ, Just in time inventory, dampak manajemen inventori pada pelayanan, Dampak manajemen inventori pada arus kasus Management practices in hospital pharmacy department, management products include: planning, procurement, storage, distribution & control; Pharmaceutical service management products in service units (Obstetric and gynecology, surgery, internal medicine, child health, intensive care units, emergency rooms, clinics); clinical pharmacy management, management reporting and evaluation; organizational management: management and quality control; human resource management human resource management process: financial management, basic concepts of inventory management, planning, procurement, storage, Distribution, control, the utilization of IT for the recording process, documentation, reporting, control, decision making, the cost of inventory, EOQ, Just in time inventory, inventory management impacts on services, inventory management impact on the current case Mahasiswa mengetahui pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan farmasi rumah sakit dan peran apoteker dalam fungsi tersebut Matakuliah Terkait Dasar-dasar Farmasi Rumah Sakit Kegiatan Penunjang - Silabus Ringkas Silabus Lengkap 1. 2. Pustaka Brown, T.R, Handbook of Institutional Pharmacy Practice, American Society of Health-System Pharmacists, Bethesda, 2006 Siregar, CJP, Amalia, L, Farmasi Rumah Sakit : Teori dan Penerapan, Penerbit EGC, Jakarta, 2003 3. Holdford, DA, Brown, TR, Introduction to Hospital & Health-System Pharmacy Practice, American Society of Health-System Pharmacists, Bethesda, 2010 4. World Health Organization, Managing Drug Supply: The Selection, Procurement, Distribution, and Use of Pharmaceuticals, 2nd ed., Kumarian Press, 1997 Stevenson W, Operations Management, McGraw-Hill/Irwin; 10th ed., 2008. 5. Panduan Penilaian Catatan Tambahan SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Mg # 1. 2. Topik Pendahuluan Manajemen sumber daya farmasi Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Cakupan/ruang lingkup manajemen farmasi rumah sakit Memahami cakupan bidang manajemen farmasi rumah sakit dan peran apoteker dalam fungsi tesebut, Memahami manajemen sumber daya di farmasi, mulai dari perencanaan, pengembangan dan evaluasinya Faktor yang mempengaruhi kebutuhan staf Perencanaan sumber daya Jenis dan jumlah kebutuhan staf di IFRS Deskripsi kerja staf Produktivitas staf Leadership, attitude, belief, motivasi Pengembangan SDM Evaluasi Pustaka yang Relevan 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 31 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Manajemen sumber daya farmasi Perencanaan produk Pembelian dan pengendalian inventori Pembelian dan pengendalian inventori Penerimaan, penyimpanan dan pengendalian Penerimaan, penyimpanan dan pengendalian 10. Manajemen data elektronik 11. Manajemen data elektronik 12. Quality assurance 13. Quality assurance Faktor yang mempengaruhi kebutuhan staf Memahami manajemen sumber daya di farmasi, mulai dari Perencanaan sumber daya perencanaan, pengembangan dan Jenis dan jumlah kebutuhan staf di IFRS evaluasinya Deskripsi kerja staf Produktivitas staf Leadership, attitude, belief, motivasi Pengembangan SDM Evaluasi Perencanaan produk obat (metode Memahami proses pengadaan perencanaan, kriteria seleksi obat, peran produk, mulai dari perencanaan, sistem formularium dalam perencanaan pembelian, pengendalian inventori, seleksi obat, pemesanan penyimpanan dan distribusinya Metode pembelian barang. (tender, Memahami proses pengadaan pembelian langsung) ; sistem manajemen produk, mulai dari perencanaan, inventori : metode buku order, permintaan pembelian, pengendalian inventori, minimum/maksimum, analisis Pareto penyimpanan dan distribusinya (ABC), Economic order quantity (EOQ), otomatisasi dan sistem komputerisasi; obat recall; penanganan produk dengan persyaratan khusus, pembuangan obat yang tepat dan pengembalian obat pada distributor Metode pembelian barang. (tender, Memahami proses pengadaan pembelian langsung) ; sistem manajemen produk, mulai dari perencanaan, inventori : metode buku order, permintaan pembelian, pengendalian inventori, minimum/maksimum, analisis Pareto penyimpanan dan distribusinya (ABC), Economic order quantity (EOQ), otomatisasi dan sistem komputerisasi; obat recall; penanganan produk dengan persyaratan khusus, pembuangan obat yang tepat dan pengembalian obat pada distributor Proses penerimaan produk; penyimpanan Memahami proses pengadaan produk (berbagai metode penyimpanan , produk, mulai dari perencanaan, persyaratan penyimpanan), pengendalian pembelian, pengendalian inventori, melalui sistem distribusi di RS. penyimpanan dan distribusinya Ujian Tengah Semester Proses penerimaan produk; penyimpanan Memahami proses pengadaan produk (berbagai metode penyimpanan , produk, mulai dari perencanaan, persyaratan penyimpanan), pengendalian pembelian, pengendalian inventori, melalui sistem distribusi di RS. penyimpanan dan distribusinya Pertukaran data elektronik; sistem Memahami peran teknologi pengendalian stok, rekaman pasien. informasi dalam pengelolaan otomatisasi farmasi rumah sakit Pertukaran data elektronik; sistem Memahami peran teknologi pengendalian stok, rekaman pasien. informasi dalam pengelolaan otomatisasi farmasi rumah sakit Quality assurance dan quality control pada Memahami jaminan mutu dalam produk dan pelayanan farmasi, audit pelayanan farmasi di rumah sakit, kualitas dapat mengambangkan, menerapkan dan memantau pelayanan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Quality assurance dan quality control pada Memahami jaminan mutu dalam produk dan pelayanan farmasi, audit pelayanan farmasi di rumah sakit, kualitas dapat mengambangkan, menerapkan dan memantau pelayanan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 32 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 14. FA 6369 PARASITOLOGI KLINIS Kode Mata Kuliah FA 6369 Sifat kuliah Nama Matakuliah Kredit : Semester : 2 SKS III Kuliah Parasitologi klinisi Course Title (English) Nama Matakuliah Silabus Ringkas Deskripsi Matakuliah Goals Tujuan Instruksional Umum (TIU) Bidang Pengutamaan : Sifat : Pilihan Clinical Parasitology Pendahuluan, kompleksitas, pathogenesis dan virulensi, imunopatologi, manifestasi klinis dasar metode diagnosis klinis, pencegahan dan penganggulangan penyakit infeksi parasit Introduction, complexity, pathogenesis and virulence, immunopathology, clinical manifestation, basic clinical diagnosis method, prevention and treatment of parasite infection disease. Pendahuluan, pengertian dasar parasit/virus, inang, vektor; sumber infeksi, interaksi parasit-inang, pathogenesis dan virulensi parasit pathogen pada manusia, imunopathologi, manifestasi klinik, dampak penyakit parasit dan keparahannya, metode kontrol penyakit parasit, metode diagnosis klinis penyakit parasit, prinsip dasar pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi parasit. Introduction, general considerations : parasite, host, vector, source of infection, host-parasite interaction, pathogenesis and virulence of human pathogenic parasites, immunopathology, clinical manifestation, control method; clinical diagnosis methods, basic principles for preventive and treatment of pathogenic parasite infection. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan: karakteristik interaksi inang –parasit pathogenesis dan virulensi parasit pathogen pada manusia imunopathologi penyakit infeksi parasit manifestasi klinik penyakit parasit keparahan infeksi dan cara menanggulanginya cara-cara diagnosis klinis penyakit infeksi parasit-virus metode control penyakit infeksi parasit/virus prinsip penanggulangan dan pengobatan penyakit infeksi parasit. Luaran (outcomes) Mahasiswa: tanggap terhadap permasalahan yang berkaitan dengan parasit- virus tahu cara mendiagnosis infeksi parasit/virus dan mengobatinya dapat mengidentifikasi dan menilai hasil diagnosis laboratorium berperan aktif dalam mencegah dan menanggulangi penyakit infeksi parasit dapat berperan aktif dalam mengembangkan obat anti parasit/virus Related Course 1. FA2241 Co-requisite 1. Arora, D. R. and B. Arora, Medical Parasitology, 2nd ed., CBS Publ., New Dehli, 2007. 2. Chandler, R., Introduction to Parasitology, John Wiley & Sons, New York, 1981 3. Joklik, W.K., et al., (Eds.), Zinsser Microbiology, 9th ed., Appleton & Lange, California, 1988 4. Gillespie, S.H. and P.M. Hawkey, Medical Parasitology A Practical Approach, Oxford Univ. Press, Tokyo, 1995 References/Bibliography SATUAN ACARA PERKULIAHAN Week 1. Topics Penjelasan kuliah, Pendahuluan, pengertian umum parasitologi Sub Topik Tata tertib kuliah Tujuan dan sasaran kuliah Ruang lingkup kuliah, Pentingnya mempelajari parasit-virus, Kompleksitas penyakit infeksi parasit 2. Kompleksitas 3. Diagnosis Pemeriksaan laboratorium Imunodiagnosis 4. Pathogenesis dan virulensi Parasit pada sistem pencernaan: Protozoa & helmint 5. Pathogenesis dan virulensi Parasit pada sistem pencernaan: virus 6. Pathogenesis dan virulensi Parasit pada darah dan jaringan: Protozoa & helmint Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Mahasiswa memahami tatib kuliah, pentingnya mempelajari infeksi parasit/virus, patologi infeksi, kompleksitas penyakit, interaksi parasit-inang, cara penularan penyakit parasit, sumber infeksi, definisi, dan istilah-istilah Mahasiswa memahami pentingnya mempelajari kompleksitas penyakit, interaksi parasit-inang, permasalahan dalam terapi penyakit parasit. Mahasiswa memahami berbagai teknik pemeriksaan laboratorium infeksi parasit Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup, cara penularan, patologi klinik, epidemiologi, cara diagnosis, cara menanggunlangi / pengobatan parasit yang hidup di saluran cerna Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup, cara penularan, patologi klinik, epidemiologi, cara diagnosis, cara menanggunlangi / pengobatan parasit yang hidup di saluran cerna Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup, cara penularan, patologi klinik, epidemiologi, cara diagnosis, cara menanggunlangi / pengobatan parasit yang hidup di darah dan jaringan Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 33 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Acuan 1, 2 1, 2 1, 2 1, 2 1, 2 Week 7. Topics Pathogenesis dan virulensi Sub Topik Parasit pada Darah dan jaringan: Virus 8 Pathogenesis dan virulensi Parasit pada Genitourinari dan organ reproduksi 9 10 11 12 13 14 15 16 Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup, cara penularan, patologi klinik, epidemiologi, cara diagnosis, cara menanggunlangi / pengobatan parasit yang hidup di darah dan jaringan Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup, cara penularan, patologi klinik, epidemiologi, cara diagnosis, cara menanggunlangi / pengobatan parasit yang hidup di saluran urinari dan organ reproduksi UTS Pathogenesis dan virulensi Penyakit parasit pada System respirasi: Protozoa & helmint Pathogenesis dan virulensi Penyakit parasit pada sistem Respirasi: virus Pathogenesis dan virulensi Pathogenesis dan virulensi Penyakit parasit pada Sistem peliput dan Lokomotorius: Virus Pathogenesis dan virulensi Penyakit parasit pada Sistem saraf: Protozoa & helmint Pathogenesis dan virulensi Penyakit parasit pada Sistem saraf: Virus 1, 2 U Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup, cara penularan, patologi klinik, epidemiologi, cara diagnosis, cara menanggunlangi / pengobatan parasit yang hidup di saluran cerna Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup, cara penularan, patologi klinik, epidemiologi, cara diagnosis, cara menanggunlangi / pengobatan parasit yang hidup di sistem respirasi Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup, cara penularan, patologi klinik, epidemiologi, cara diagnosis, cara menanggunlangi / pengobatan parasit yang hidup di sistem peliput dan lokomotorius Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup, cara penularan, patologi klinik, epidemiologi, cara diagnosis, cara menanggunlangi / pengobatan parasit yang hidup di system peliput dan lokomotorius Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup, cara penularan, patologi klinik, epidemiologi, cara diagnosis, cara menanggunlangi / pengobatan parasit yang hidup di sistem saraf Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup, cara penularan, patologi klinik, epidemiologi, cara diagnosis, cara menanggunlangi / pengobatan parasit yang hidup di system saraf Penyakit parasit pada sistem peliput dan lokomotorius: Protozoa & helmint Acuan 1, 2 UAS Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 34 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 1, 2 1, 2 1, 2, 3 2, 3 2, 3 2, 3, 4 U 15. FA XXXX FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI LANJUT (Kode Kuliah) FAxxx Sifat kuliah Nama mata kuliah Course title Silabus ringkas . Deskripsi matakuliah Semester : 3 Bidang Pengutamaan : Sifat : Kredit : 3 SKS STF, FKK Wajib Kuliah + Praktikum Farmakologi Toksikologi lanjut Advanced Pharmacology-Toxicology Kompleksitas penyakit infeksi parasit, keterbatasan obat, prinsip terapi dan pencegahan penyakit infeksi parasit, virus, dan tumor, strategi dasar pemilihan obat, mekanisme kerja, toksisitas dan regimen terapi. Complexity parasite infection disease, antiparasitic drug limitation, basic principle for prevention and treatment of parasite infection and tumor diseases, mechanism of action, toxicity and therapy regimen. Pendahuluan, kompleksitas, interaksi parasit-inang, prinsip terapi dan pencegahan penyakit infeksi parasit, virus, dan tumor, dasar pemilihan obat, keterbatasan obat, mekanisme kerja, nasib obat dalam tubuh, dan toksisitas anticacing, antiprotozoa antimalarial, antileishmaniasis, antitrypanosomiasis, antitoxoplasmosis, antitrikomoniasis, antigiardiasis, and anti amoebik; antivirus dan anti tumor, trend pengembangan anti parasit, antivirus dan antitumor. Introduction, complexity, interaction host-parasite, basic principles for clinical prophylaxis and treatment of parasite and virus infections, and tumor diseases, basic principle to chose drug of choice, mechanism of action, drug fate, and toxicity of anthelmintic, antiprotozoal: antimalarial, antileishmaniasis, antitrypanosomiasis, antitoxoplasmosis, antitrichomoniasis, antigiardiasis, and anti amoebic; antivirus, and antitumor, novel drug development and treatment. Goals (TIU) Setelah mengikuti kuliah ini, Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan: ciri-ciri patologi dan prinsip terapi penyakit infeksi parasit, virus dan penyakit tumor dasar-dasar pemilihan obat anti cacing, antiprotozoa, anti virus dan antitumor mekanisme kerja obat anti cacing, antiprotozoa, anti virus dan antitumor strategi pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi parasit/virus dan penyakit tumor cara evaluasi keberhasilan terapi Luaran (outcomes) Mahasiswa: Tanggap dalam menanggulangi penyakit parasit, virus dan tumor dapat memilih obat anti cacing, antiprotozoa, anti virus dan antitumor yang benar dapat berperan aktif dalam pengontrolan dan penanggulangan penyebaran penyakit parasit dan virus dapat berperan serta dalam pengembangan obat antiparasit, antivirus dan antitumor dapat menentukan strategi pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi parasit/virus dan penyakit tumor Related courses 1. 2 1. 2. References/ Bibliography Anatomi Fisiologi Manusia Prerequisit Farmakologi Toksikologi Organ-Sistem prerequisite th Katzung, B.G., Basic & Clinical Pharmacology, 11 ed., Lange Medical Book, Connecticut, 2010 Herfindal, T.E., R.G. Dick, L.H. Linda, Clinical Pharmacy and Therapeutics, 6 th ed., Williams and Wilkins, Baltimore, 2000. 3. Hardman, JG and LELimbird (Eds) Goodman and Gilman’sirkulasi the Pharmacological Basis of Therapeutics, 12th ed McGraw-Hill, Co Inc., New York, 2010. SATUAN ACARA PERKULIAHAN Week Topics Sub topics TIK Aktivity K/P/R/X 1 Pendahuluan Mahasiswa memahami kompleksitas pengobatan penyakit infeksi parasit, prinsip pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi parasit, mampu menjelaskan target kerja antiparasit secara umum 1,2 2 Permasalahan terkait penggunaan obat Penjelasan umum, materi kuliah, pola penyakit infeksi dibandingkan dengan penyakit fungsional pentingnya mempelajari antiparasit dan target kerja antiparasit kompleksitas Interaksi host-parasit Keterbatasan obat kompleksitas Resiko terapi 2 Prinsip pencegahan dan terapi Strategi penanggulangan dan terapi 3 Antelmintik Target kerja antelmintik, Antelmintik yang bekerja pada trasnmisi neuromuskular Mahasiswa memahami dan mampu menerangkan berbagai stretegi untuk membasmi penyakit infeksi Mahasiswa mampu menerangkan landasan target kerja antelmintik, sifatsifat umum, mekanisme kerja, indikasi, dosis dan posologi antelmintik yang bekerja pada transmisi neuromuskular Mahasiswa memahami dan mampu menerangkan berbagai stretegi untuk penggunaan obat yang rasional. 1,2 1, 2 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 35 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 4 Antelmintik Antelmintik yang bekerja pada produksi energi metabolik 5 Antiprotozoa Protozoa patogen pada manusia, prinsip pengobatan, landasan kerja antiprotozoa. 6 Antimalaria Prinsip pengobatan, dasar Pemilihan antimalaria, landasan target kerja antimalaria, klasifikasi antimalaria 7 8 9 Antimalaria yang bekerja pada darah dan jaringan UTS Anti Virus Mahasiswa mampu menerang- kan sifat-sifat umum, indikasi, dosis, posologi serta mekanisme kerja antelmintik yang bekerja pada produksi energi Mahasiswa mampu menerang-kan prinsip pengobatan, mekanisme kerja, sifat-sifat, dosis dan posologi anti amoebiasis, trikomoniasis, leismaniasis, trypanosomi-asis, toxoplasmosis, pneumosistis dan mampu memilih obat yang tepat untuk penyakit protozoa – protozoa tersebut. Mahasiswa memahami dasar-dasar strategi pencegahan dan pengobatan malaria, mampu mengelompokkan antimalaria berdasarkan struktur kimia dan stadium biologi, memilih antimalaria yang tepat Mahasiswa mampu memilih dan menggunakan antimalaria yang tepat Target kerja antivirus Antiherpes Mahasiswa mampu menerangkan tahap-tahap replikasi virus, mengetahui dasar-dasar kerja anti virus serta target kerja anti virus, prinsip terapi infeksi virus herpes. 11 Anti HIV 12 Anti influenza virus Mahasiswa memahami sifat-sifat, efek samping dan toksisitas, dosis, indikasi dan posologi anti HIV, serta mampu memilih antivirus yang tepat. Mahasiswa memahami sifat-sifat, efek samping dan toksisitas, dosis, indikasi dan posologi anti virus influenzae, serta mampu memilih antivirus yang tepat. Mahasiswa memahami pentingnya mempelajari ciri dan siklus sel, kelimpahan sel dan tipe sel tumor dalam terapi tumor, perinsip terapi serta caracara evaluasi keberhasilan terapi tumor, mampu mengelompokkan kerja antitumor serta landasan pengembangan antitumor baru Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme kerja antitumor senyawa pengalkilasi, antimetabolit, alkaloid, antibiotik, hormon dan antagonist hormon, anti tumor lain, kerja selektifnya, efek samping dan toksisitas, interaksi, indikasi, dosis, dan posologi. Mahasiswa mampu merancang pengembangan obat baru. 13 Anti tumor 14 Siklus sel dan karakteristik sel tumor, dampak pertumbuhan sel tumor, prinsip terapi, evaluasi keberhasilan terapi pengelompokan antitumor dan landasan pengembangan antitumor baru Pengelompokan senyawa anti tumor, sifat umum, efektivitas, mekanisme kerja, resistensi, toksisitas selektif, efek samping/toksisitas, kontra indikasi, dosis, posologi, interaksi, farmakokinetik) 15 Trend pengembangan obat 16 UAS Imunomodulator antibody monoclonal. obat herbal 1, 2 1, 2 1, 2 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 36 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 16. FA 5244 FARMAKOLOGI BAHAN ALAM Kode Kuliah: FA 5244 Bobot SKS: 3 SKS Nama Mata Kuliah Farmakologi Bahan Alam Pharmacology of Natural Product Sejarah perkembangan obat alam; obat alam Indonesia; WHO; ESCOP Obat alam untuk penanganan disfungsi sistem organ dan kondisi patologis; History of development of natural medicine, Indonesian natural medicine, WHO, ESCOP, natural medicine for treatment of organ systems disfunction and phatologic conditions. Sejarah perkembangan obat alam baik di Indonesia, di kawasan Asia, negara-negara Eropa dan belahan dunia lainnya. Perkembangan terkini obat alam Indonesia, strategi pengembangan obat alam oleh WHO dan Eropa (ESCOP). Mengkaji secara komprehensif penggunaan obat alam untuk penanganan disfungsi sistem organ dan kondisi patologis. History of development of natural medicine in Indonesia, ASIA, European as well as all over the world. Current development of Indonesian natural medicine, WHO and Europe strategy for development of natural medicine. Comprehensively evaluation of natural medicine for treatment of organ systems disfunction and phatologic conditions. Mahasiswa memaham posisi dan peran serta perkembangan terkini obat alam di Indonesia, di dunia dan global Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (outcome) Semester: II KK: Farmakologi-Farmasi Klinik Sifat: Wajib Mata Kuliah Terkait Etnofarmakologi Fitoterapi Kegiatan Penunjang Pustaka Studi lapangan 1. Simon Mills, Kerry Bone, Priciples and Practice of Phytotherapy, Modern Herbal Medicine, Churchill Livingstone, New York, 2000 2. I Ketut Adnyana, Andreanus A. S., “Pharmacological Evaluation Towards Efficacy of Jamu Medicine” Toyama University, 2007 3. Mark Blumenthal (Senior Editor), The Complete German Comission E Monographs, Therapeutic Guide To Herbal Medicines, American Botanical Council, Texas, 1998. 4. Volker Schulz, et al., Rational Phytotherapy, A Physicians’ Guide to Herbal Medicine, Springer, New York, 1998 5.Marilyn Barret, The Handbook of Clinically tested Herbal Remedies, Vol. 1 & 2, The Haworth Herbal Press, New York, 2004 6.Joerg Gruenwald, et al., (Editors), PDR for Herbal Medicines, New Jersey, 2000 7. Max Wichtl (Ed.), Herbal Drugs and Phytopharmaceuticals, A Handbook for Practice on a Scientific Basis, 3rd Ed., Medpharm Scientific Publishers, New York, 2004 8.C.W. Fetrow, Juan R. Avila, Professional’s Handbook of Complementary & Alternative Medicines, 3rd Ed., Lippincott William & Wilkins, New York, 2004 9. Lester Packer, et al, (Ed.), Herbal and Traditional Medicine, Molecular Aspect of Health, Marcel Dekker, New York, 2004 10. Manuchair Ebadi, Pharmacodynamic Basis of Herbal Medicine, 2nd Ed., Taylor & Francis, New York, 2007 11. James E. Robbers, Varro E. Tyler, Tyler’s Herbs of Choice, The therapeutic use of phytomedicinals, The Haworth Herbal Press, New York, 1999 12. Michael Castleman, The Healing Herbs, The ultimate guide to the curative power of nature’s medicines, Rodale Press, Pannsylvania, 1991 13. Ministry of Health Republic of Indonesia, Guidelines for The Use of Herbal Medicines in Family Health Care, 6th Ed., Jakarta, 2010 14. Other related references UTS (35%), Tugas (30%), UAS (35%) - Panduan Penilaian Catatan Tambahan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mg Topik 1 Pendahuluan 2 WHO dan ESCOP Sub Topik Tata cara perkuliahan Silabus dan tujuan kuliah - 3 Obat Alam Indonesia - WHO Traditional Medicine Strategy ESCOP (European Scientific Cooperative on Phytotherapy Jamu Obat Herbal Terstandar Fitofarmaka 4 Prinsip-prinsip Farmakologi Herbal - Sistem terapi obat alami Validasi terapi obat alami - Capaian Belajar Mahasiswa Memahami tata cara, isi dan tujuan kuliah serta posisi dan peran farmakologi bahan alam dalam membentuk keahlian di bidang farmakologi Mahasiswa memahami kebijakan WHO tentang obat alam serta peran obat alam dalam sistem kesehatan global Mahasiswa memahami kebijakan pemerintah Indonesia tentang obat alam serta peran obat alam dalam sistem kesehatan nasional Mahasiswa memahami validitas terapi obat alam, standardisasi, Pustaka yang Relevan 1-13 1-13 1-13 1-13 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 37 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 5 Penanganan Obat alam untuk disfungsi sistem organ - Sediaan dan bentuk sediaan obat alami Sistem GI Hati Saluran empedu 6 Penanganan Obat alam untuk disfungsi sistem organ - Sistem kardiovakular Hipertensi Hiperlipidemia 7 Penanganan Obat alam untuk disfungsi sistem organ Ujian Tengah Semester (UTS) Penanganan Obat alam untuk disfungsi sistem organ Penanganan Obat alam untuk disfungsi sistem organ - Sistem respirasi Batuk Asma - Sistem urinari BPH - Sistem Saraf Sistem endokrin 11 Penanganan Obat alam untuk disfungsi sistem organ - Penyakit persendian 12 Penanganan Obat alam untuk disfungsi sistem organ Penanganan Obat alam untuk kondisi patologis - Penyakit kulit - Sistem Imun 14 Penanganan Obat alam untuk kondisi patologis - Kanker 15 Penanganan Obat alam untuk kondisi patologis - Penyakit infeksi 16 Ujian Akhir Semester (UAS) 8 9 10 13 bentuk sediaan obat alam Mahasiswa memahami pendekatan terapi obat alam untuk gangguan sistem GI, hati dan saluran empedu Mahasiswa memahami pendekatan terapi obat alam untuk gangguan sistem kardiovaskular, hipertensi, hiperlipidemia Mahasiswa memahami pendekatan terapi obat alam untuk gangguan sistem respirasi 1-13 Mahasiswa memahami pendekatan terapi obat alam untuk gangguan sistem urinari Mahasiswa memahami pendekatan terapi obat alam untuk gangguan sistem saraf dan endokrin Mahasiswa memahami pendekatan terapi obat alam untuk gangguan sistem muskuloskeletal Mahasiswa memahami pendekatan terapi obat alam untuk gangguan sistem peliput Mahasiswa memahami pendekatan terapi obat alam untuk gangguan sistem imun Mahasiswa memahami pendekatan terapi obat alam untuk penyakit kanker Mahasiswa memahami pendekatan terapi obat alam untuk penyakit infeksi 1-13 1-13 1-13 1-13 1-13 1-13 1-13 1-13 1-13 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 38 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 17. FA 5121 METODE PEMISAHAN SENYAWA BAHAN ALAM Kode: FA 5121 Kredit: 3 SKS Semester : I KK/Unit Penanggung Jawab : Biologi Farmasi Sifat : WAJIB METODE PEMISAHAN SENYAWA BAHAN ALAM Nama Mata Kuliah SEPARATION METHODS OF NATURAL PRODUCTS Teori dan penggunaan metode pemisahan dalam menganalisis bahan alam hayati baik simplisia, ekstrak atau produk obat bahan alam. Silabus Ringkas Theory and separation method to analyse crude drugs, extracts or product of natural products Silabus Lengkap Teori dan penggunaan metode pemisahan, pengertian, konsep, definisi dan istilah pemisahan, isolasi bahan alam, ekstraksi cair padat, ekstraksi cair-cair, distribusi lawan arus, ekstraksi super kritik, teori kromatografi, dasar teori kromatografi gas, sistem injeksi, kolom, sistem deteksi, dasar teori kromatografi datar terminologi dalam kromatografi datar, kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi cair kolom konvensional, kromatografi cair vakum, kromatografi kilat, kromatografi cair tekanan menengah, kromatografi cair kinerja tinggi, kromatografi eksklusi molekul, kromatografi pertukaran ion, kromatografi afinitas, kromatografi lawan arus, kromatografi preparatif, elektroforesis, penerapan dan pemilihan metode pemisahan dalam isolasi senyawa bahan alam, scale up isolasi bahan alam, follow up isolasi bahan alam, presentasi telaah pustaka Theory and separation method, concept, definition of separation, natural product isolation, solid liquid extraction, liquid liquid extraction, counter current distribution, supercritical extraction, theory of chromatography, basic of planar chromatography, terminology in planar chromatography, paper chromatography, column classical chromatography, vacuum liquid chromatography, medium pressure liquid chromatography, high pressure liquid chromatography, exclusion molecule chromatography, ion exchange chromatography, affinity chromatography, counter current chromatography, preparative chromatography, electrophoresis, application and selection ot separation methods for isolating natural products, scale up natural product isolation, follow up natural product isolation, literature presentation. Luaran (Outcomes) Mahasiswa mampu mengaplikasikan dan mengembangkan metode pemisahan analitik dalam memecahkan persoalan yang berkaitan dengan analisis bahan alam. matakuliah - 1 Pre-requisite matakuliah - 2 Co-requisite Tugas 1. Grob, R.L., (1985), Modern Practice of Gas Chromatography, 2nd ed, J. Wiley, New York. Mata Kuliah Terkait Kegiatan Penunjang 2. Hostettmann, K, Hostettman, H and A. marston, (1985), Cara-cara Kromatografi Preparatif, Penerbit ITB, Bandung.. 3. Willard, H.H., Meririt, L.L., Dean J.A., Settle, F.A., (1988), Instrumental Methods of Analysis, 7 th ed, Wadsworth Publishing Company, Belmont, California. 4. Cannell, R.J.P, (1998), Natural Products Isolation, Humana Press, New Jersey. 5. Shriner R.L., et.al., (2004), The Systematic Identification of Organic Compounds, 8th ed., John Wiley & Sons, Singapore. 6. Sarker, S.D., Zahid L., Alexander, I.G, (2006), Natural Product Isolation, Humana Press, New Jersey. Tugas 20%, UTS 40 %, UAS 40 % Pustaka Panduan Penilaian Catatan Tambahan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mg# Topik Pendahuluan 1 Konsep pemisahan analitik 2 3 Ekstraksi 4 5 6 Sub Topik Teori dan penggunaan metode pemisahan yang penting pada analsis bahan alam Pengertian Konsep Definisi dan Istilah pemisahan Isolasi bahan alam Ekstraksi cair padat Ekstraksi cair-cair Distribusi lawan arus Ekstraksi superkritik Dasar teori kromatografi Teori kromatografi Kromatografi gas Dasar teori kromatografi gas, sistem injeksi, kolom, sistem Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi Mahasiswa memahami tentang teori dan penggunaan dengan metode pemisahan Mahasiswa memahami konsep-konsep dalam pemisahan analitik Mahasiswa memahami konsep-konsep dalam isolasi bahan alam Mahasiswa memahami dasar teori ekstraksi dan mengembangkan sistem ekstraksi. Mahasiswa memahami dasar teoritis distribusi lawan arus dan ekstraksi dengan gas superkritik. Mahasiswa memahami dasar-dasar teori kromatografi Mahasiswa memahami dasar-dasar teori pemisahan dengan kromatografi Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 39 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. deteksi. Kromatografi cair datar 7 8 9 10 11 Kromatografi Cair kolom 12 13 Scale up dan Follow up isolasi bahan alam 14 15 16 Tugas kelompok gas dan mampu mengembangkan sistemnya. Mahasiswa memahami prinsip dasar teoritis kromatografi datar dan mampu mengembangkan sistem kromatografi datar. Dasar teori kromatografi datar Terminologi dalam kromatografi datar Kromatografi kertas Kromatografi lapis tipis Ujian Tengah Semester Kromatografi cair kolom Mahasiswa memahami dasar-dasar teoritis dan Konvensional mampu mempertimbangkan dalam memilih Cair vakum metode fraksinasi ekstrak. Kilat Tekanan menengah Mahasiswa memahami dasar-dasar teori dan Tekanan tinggi mampu memanfaatkan kromatografi tekanan menengah dan tekanan tinggi untuk analisis bahan alam. Eksklusi molekul Mahasiswa memahami dasar atau prinsip kerja kromatografi eksklusi molekul. Pertukaran ion Mahasiswa memahami dasar atau prinsip kerja Afinitas kromatografi ion afinitas Kromatografi cair lawan arus Mahasiswa memahami dasar atau prinsip kerja kromatografi cair lawan arus Mahasiswa mampu mengintegrasikan Kromatografi preparatif pengetahuan tentang kromatografi untuk tujuan Elektroforesis preparatif. Mahasiswa memahami prinsip kerja elektroforesis Scale up isolasi bahan alam Mahasiswa mampu mengintegrasikan Follow up isolasi bahan alam pengetahuan isolasi bahan alam dalam skala scale up Mahasiswa mampu mengintegrasikan dan menjelaskan tahap selanjutnya dalam isolasi bahan alam Telaah pustaka presentasi Mahasiswa terampil dalam menangani kasuskasus yang berkaitan dengan obat tradisional Ujian Akhir Semester Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 40 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 18. FA 5222 BAHAN ALAM Kode Matakuliah: FA 5222 Bobot sks: 3 Semester: II KK / Unit Penanggung Jawab: Biologi Farmasi Sifat: WAJIB Bahan Alam Nama Matakuliah Natural Product Matakuliah Terkait Pada kuliah ini akan diberikan mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa mampu memahami dan mengkaji penggolongan, ekstraksi, fraksinasi, pemurnian, karakterisasi dan identifikasi senyawa aktif biologis dalam bahan alam This course will equip student with basic knowledge to understand and to study extraction, fractionation, purification, characterization and identification of active biologies compound in natural products Pada kuliah ini akan diberikan pemahaman tentang metabolisme primer dan sekunder. Penggolongan, ekstraksi, fraksinasi, pemurnian, karakterisasi dan identifikasi karbohidrat, poliketida, terpenoid, karboaromatik dan alkaloid. In this course student will be provided with understanding on primary and secondary metabolism. Classification, extraction, fractionation, purification, characterization and identification of carbohydrate, plyketide, terpenoid, carboaromatic and alkaloid. Mahasiswa mampu memahami penggolongan senyawa aktif biologi dari bahan alam, dan menerapkan metode ekstraksi, fraksinasi, pemurnian, karakterisasi dan identifikasi suatu senyawa dalam simplisia Metode Pemisahan Senyawa Bahan Alam Co-requisite Kegiatan Penunjang Tugas Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) 1. 2. Pustaka 3. Panduan Penilaian Dewick (2005), Medicinal Natural Product, Lixin Z & Demain A. L. (2005), Natural Products: Drug Discovery and Therapeutic Medicine, Humana Press Meth-Cohn O (1999), Comprehensive Natural Products Chemistry, Pergamon Tugas 20 %, UTS 40 %, UAS 40 % Catatan Tambahan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mg# Topik 1 Pengantar kuliah 2-3 4-5 6-7 Sub Topik Karbohidrat Poliketida Terpenoid Tujuan dan cakupan mata kuliah Metabolisme primer Metabolisme sekunder Pengelompokan karbohidrat Karbohidrat dan farmasi Sumber karbohidrat Klasifikasi karbohidrat Monosakarida alami Kromatografi monosakarida Penentuan kuantitatif Ekstraksi dan isolasi mono, oligo dan polisakarida Capaian Belajar Mahasiswa Mahasiswa memahami perbedaan metabolit sekunder dan primer, katabolisme dan anabolisme Mahasiswa mengklasifikasikan karbohidrat dan memahami penggunaan karbohidrat dalam farmasi Mahasiswa mampu membedakan senyawa polisakarida dan mampu mengembangkan sistem kromatografi karbohidrat Mahasiswa mampu mengembangkan metode ekstraksi dan isolasi karbohidrat Identifikasi monosakarida dari karbohidrat Penentuan berat molekul polisakartida Penentuan ikatan antar monosakarida dalam polisakarida Poliketida dan farmasi Identifikasi poliketida berdasarkan kerangka molekul Ekstraksi poliketida Isolasi poliketida Mahasiswa memahami teknik-teknik dalam penentuan struktur karbohidrat Mahasiswa mampu mengidentifikasi karakteristik data-data spektroskopi senyawa poliketida Mahasiswa mengklasifikasikan terpenoid dan memahami penggunaan terpenoid dalam farmasi Karakteristik senyawa poliketida Spektroskopi senyawa poliketida Contoh senyawa sebagai model Pengelompokan terpenoid Terpenoid dan farmasi Sumber terpenoid Mahasiswa mampu mencirikan senyawa poliketida dan mengetahui beberapa senyawa poliketida yang berguna Mahasiswa mampu mengembangkan metode ekstraksi dan isolasi senyawa poliketida Sumber Materi 1 2,3 2,3 2,3 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 41 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 8 9-12 Karboaromatik 13-15 Alkaloid 16 Mahasiswa mampu mengembangkan metode ekstraksi dan isolasi terpenoid Mahasiswa mampu mengembangkan sistem kromatografi terpenoid Mahasiswa memahami teknik-teknik dalam Teknik-teknik dalam penentuan penentuan struktur terpenoid struktur terpenoid Ujian Tengah Semester Mahasiswa mengklasifikasikan Pengelompokan karboaromatik karboaromatik dan memahami penggunaan Karboaromatik dan farmasi karboaromatik dalam farmasi Sumber karboaraomatik Metode ekstraksi dan isolasi terpenoid Sistem kromatografi terpenoid Metode ekstraksi dan isolasi karboaromatik Sistem kromatografi karboaromatik Teknik-teknik dalam penentuan struktur karboaromatik Pengelompokan alkaloid Terpenoid dan farmasi Sumber alkaloid Mahasiswa mampu mengembangkan metode ekstraksi dan isolasi karboaromatik Mahasiswa mampu mengembangkan sistem kromatografi karboaromatik Mahasiswa memahami teknik-teknik dalam penentuan struktur karboaromatik Mahasiswa mengklasifikasikan alkaloid dan memahami penggunaan alkaloid dalam farmasi Mahasiswa mampu mengembangkan metode ekstraksi dan isolasi alkaloid Mahasiswa mampu mengembangkan sistem kromatografi alkaloid Mahasiswa memahami teknik-teknik dalam Teknik-teknik dalam penentuan penentuan struktur alkaloid struktur alkaloid Ujian Akhir Semester Metode ekstraksi dan isolasi alkaloid Sistem kromatografi alkaloid 2,3 2,3 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 42 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 19. FA 5223 IDENTIFIKASI DAN PENENTUAN STRUKTUR BAHAN ALAM Kode Matakuliah: FA 5223 Bobot sks: 3 SKS Semester: II KK / Unit Penanggung Jawab: Biologi Farmasi Sifat: Wajib jalur Identifikasi dan Penentuan Nama Matakuliah Identification and Structure Elucidation of Natural Product Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Pada kuliah ini akan diberikan mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa menguasai dasar-dasar identifikasi dan penentuan struktur serta pemanfaatannya dalam bidang farmasi dan bidang terkait lainnya. This course comprises lectures as basic for identification and elucidation of natural product structure with its uses in pharmaceutical and other related fields. Pada kuliah ini akan diberikan tahapan penentuan struktur, identifikasi senyawa bahan alam (kumarin, flavonoid dan glikosida) secara kimia, fisika dan fisikokimia (Spektrometri UV, IR, MS dan NMR) serta pemanfaatannya dalam bidang farmasi dan bidang terkait lainnya This course will describe many steps required for structure determination, identification of natural products including coumarin, flavonoid and glycoside based on chemical, physical and physicochemical characteristics. The utilization of spectroscopic data such as ultraviolet, infra red, mass and nuclear magnetic resonance in structure elucidation will be described, including its utilization in pharmacy and other related fields. Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu mengembangkan strategi dalam memilih jenis data spektroskopi yang dipilih serta menganalisis data yang diperolehnya dalam rangka identifikasi atau elusidasi struktur senyawa bahan alam. Bahan Alam I Bahan Alam II Kegiatan Penunjang Shriner RL. et al (2004) The Systematic Identification of Organic Compounds, 8th ed, John Wiley & Sons, Singapore 2. Silverstein, M., (1998), Spectrometric Identification of Organic Compounds, 6th ed, John Wiley & Sons, Inc, New York. 3. Markham, K.R., (1982), Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Penerbit ITB, Bandung. 1. Pustaka Panduan Penilaian Catatan Tambahan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa 1 Pendahuluan Definisi & istilah Tahapan dalam penentuan struktur Mahasiswa mampu menjelaskan defenisi, istilah dan tahapan dalam penentuan struktur 2 Prinsip-prinsip spektroskopi Spektrofotometri UV-Vis Spektrofotometri IR Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip spektrofotometri uv-vis dan spektrofotometri ir Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip Spektrometri RMI Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip Spektrometri massa Mahasiswa mampu melakukan penentuan struktur terpadu Mahasiswa mampu menjelaskan penggolongan, struktur & tatanama kumarin Mahasiwa mampu menjelaskan aktivitas biologi kumarin Mahasiswa mampu menjelaskan penapisan fitokimia kumarin Mahasiswa mampu menjelaskan isolasi dan pemurnian kumarin Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar karakterisasi kumarin dengan menggunakan metode kimia Mahasiswa mampu menjelaskan dasardasar karakterisasi kumarin dengan menggunakan metode fisika Mahasiswa mampu menjelaskan dasar- 3 Spektrometri RMI 4 Spektrometri massa Latihan penentuan struktur terpadu 5 Kumarin umum Penggolongan, struktur & tatanama kumarin Aktivitas biologi kumarin Penapisan fitokimia kumarin Isolasi dan pemurnian kumarin 6 Dasar-dasar karakterisasi kumarin Metode kimia Metode fisika Spektrofotometri UV-Vis Spektrofotometri IR Spektrometri RMI (Proton, Karbon, 2 Dimensi) Spektrometri massa Sumber Materi 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 43 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 7 Latihan elusidasi struktur kumarin 8 9 Glikosida umum 10 Skrining kimia glikosida 11 12 13-14 dasar karakterisasi kumarin dengan menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis Mahasiswa mampu menjelaskan dasardasar karakterisasi kumarin dengan menggunakan metode Spektrofotometri IR Mahasiswa mampu menjelaskan dasardasar karakterisasi kumarin dengan menggunakan metode Spektrometri RMI (Proton, Karbon, 2 Dimensi) Mahasiswa mampu menjelaskan dasardasar karakterisasi kumarin dengan menggunakan metode Spektrometri massa Mahasiswa mampu melakukan elusidasi struktur kumarin UTS Pengertian glikosida, holosida, heterosida Struktur gula, tatanama dan gula yg sering terdapat pada tanaman Penggolongan glikosida berdasarkan struktur kimia, fisika dan aktivitasnya 2 Struktur glikosida yg bisa dijadikan sasaran skrining Metode MMI Metode kimia lain (Bourquelot, Bliss& Ramstad, Janot dkk., Paris. Knapp & Beal, Abisch & Reicstein) Metode fisika Metode biologi Mahasiswa mampu menjelaskan struktur glikosida yg bisa dijadikan sasaran skrining Mahasiswa mampu menjelaskan skrining kimia glikosida berdasarkan metode MMI Mahasiswa mampu menjelaskan skrining kimia glikosida berdasarkan metode kimia lain (Bourquelot, Bliss& Ramstad, Janot dkk., Paris. Knapp & Beal, Abisch & Reicstein) Mahasiswa mampu menjelaskan skrining kimia glikosida berdasarkan metode fisika Mahasiswa mampu menjelaskan skrining kimia glikosida berdasarkan metode biologi 2 Hidrolisis glikosida dan analisis gula hasil hidrolisis Hidrolisis cara asam, basa dan enzimatik Identifikasi gula hasil hidrolisis (cara kimia dan fisika) Mahasiswa mampu menjelaskan hidrolisis glikosida cara asam, basa dan enzimatik Mahasiswa mampu menjelaskan identifikasi gula hasil hidrolisis (cara kimia dan fisika) 2 Flavonoid umum Penggolongan, struktur dan tatanama flavonoid Aktivitas biologi flavonoid Skrining kimia flavonoid Mahasiswa mampu menjelaskan penggolongan, struktur dan tatanama flavonoid Mahasiswa mampu menjelaskan aktivitas biologi flavonoid Mahasiswa mampu menjelaskan skrining kimia flavonoid 3 Isolasi Flavonoid Mahasiswa mampu menjelaskan penyiapan tanaman, ekstraksi, pemurnian awal, pemisahan, pemurnian dan pemeriksaan kemurnian dalam isolasi flavonoid 3 Karakterisasi Flavonoid Mahasiswa mampu menjelaskan karakterisasi flavonoid dengan menggunakan metode kimia, metode fisika (kromatografi), spektrofotometri UV-Vis, spektrometri RMI (Proton, Karbon, 2 Dimensi), spektrometri massa Mahasiswa mampu melakukan elusidasi struktur flavonoid 3 16 U Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian glikosida, holosida, heterosida Mahasiswa mampu menjelaskan struktur gula, tatanama dan gula yg sering terdapat pada tanaman Mahasiswa mampu menjelaskan Penggolongan glikosida berdasarkan struktur kimia, fisika dan aktivitasnya 15 1,2 Penyiapan tanaman Ekstraksi Pemurnian awal Pemisahan Pemurnian dan pemeriksaan kemurnian Metode kimia Metode fisika (kromatografi) Spektrofotometri UV-Vis Spektrometri RMI (Proton, Karbon, 2 Dimensi) Spektrometri massa Latihan elusidasi struktur Flavonoid UAS 3 U Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 44 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 20. FA 5224 PRODUKSI & STANDARDISASI BAHAN ALAM Kode: FA 5224 Kredit: 3 SKS Semester : II KK/Unit Penanggung Jawab : Biologi Farmasi Sifat : WAJIB PRODUKSI DAN STANDARDISASI BAHAN ALAM Nama Mata Kuliah PRODUCTION AND STANDARDIZATION OF NATURAL MEDICINE Obat tradisional, fitofarmaka, sentra pengembangan dan penerapan pengobatan tradisional (P3T) dan sentra fitofarmaka. Pengembangan obat tradisional, bentuk sediaan bahan alam, sumber, proses dan standardisasi. Traditional medicine, ”fitofarmaka”, the center of the used and.development of traditional medicine , the center of ” fitofarmaka”. The development of traditional medicine, dosage form natural products, resources, process and standardization. Konsep standardisasi, proses standardisasi, pengembangan obat bahan alam, sumber simplisisa, pengeringan dan penggilingan simplisia, ekstraksi dengan pelarut, ekstraksi dengan gas superkritik, pemekatan ekstrak, pengeringan ekstrak dan alat-alat pengeringan ekstrak, terminologi standardisasi, parameter mutu ekstrak, peraturan perundangan, fasilitas bangunan, fasilitas peralatan, manajemen proses dan keuangan, validasi proses produksi, validasi standardisasi mutu, validasi produk, penetapan zat identitas, penggunaan zat identitas untuk tujuan analisis kualitatif dan kuantitatif, presentasi tugas literatur. Concept of standardization, process of standardization, natural medicine development, resources of crude drugs, drying and chopping crude drugs, extraction by using solvent, extraction by using supercritical gas, concentrating of extract, drying of extract and equipment for drying extract, terminology of standardize, parameter of extract quality, the rules of law, facility of building, facility of equipment, finance and process management, production process validation, quality standardize validation, product validation, determination of identity compound for qualitative and quantitative analyses, literature presentation. Mahasiswa dapat menerangkan berbagai bentuk obat bahan alam termasuk obat tradisional, penyediaan bahan baku, proses pengolahan dan pengendalian mutunya Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) matakuliah - 1 Pre-requisite matakuliah - 2 Co-requisite Tugas, Kuliah Lapangan 1. Badan POM,(2005), Fitofarmaka dan obat herbal terstandar, Badan POM RI, Jakarta Mata Kuliah Terkait Kegiatan Penunjang 2. Badan POM, (2005), Peraturan Perundang-undangan di Bidang Obat Tradisional, Depkes RI, Jakarta 3. Badan POM, (2004), Keputusan Kepala Badan POM tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia, Badan POM RI, Jakarta 4. Badan POM,(2004), Monografi ekstrak tumbuhan obat Indonesia, Badan POM RI, Jakarta Pustaka 5. Ditjen POM, (2000), Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Depkes RI, Jakarta 6. WHO, (1998), Quality Control Methods for Medicinal Plant Materials, WHO, Geneva 7. Ditjen POM,(1994), Petunjuk Pelaksanaan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik, Depkes RI, Jakarta Hornok, L. (1992) Cultivation and Processing of Medicinal Plants, J. Wiley, New York. 8. 9. List, P.H., Schmidt, P.C, (1989), CRC Press, Boca Raton. 10. Sodha, M.S. et al., (1987), Solar Crop Drying, Vol. 1-2, CRC, Boca Raton. 11. Ditjen POM,(1986), Sediaan Galenik, Depkes RI, Jakarta UTS 50 %, Tugas 10 %, UAS 40 % Panduan Penilaian Catatan Tambahan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mg# Topik Obat tradisional, ekstrak herbal dan fitofarmaka 1 Pengembangan obat tradisional 2 Kandungan kimia Sub Topik Obat tradisional Fitofarmaka Sentra pengembangan obat tradisional Sentra fitofarmaka Pengembangan obat tradisonal Bentuk sediaan bahan alam Sumber bahan alam Kandungan kimia Aktivitas biologi (khasiat baru) 3 4 Pengeringan bahan alam Teori Pemakaian Berbagai alat Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi Mahasiswa memahami tentang obat tradisional dan pusat-pusat pengembangan Mahasiswa memahami strategi dalam pengembangan obat tradisional Mahasiswa memahami kandungan kimia dan aktivitas biologi sejumlah tanaman obat di Indonesia serta mengetahui sumber-sumber informasinya Mahasiswa mengetahui dan memahami teknologi yang dapat Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 45 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Pengecilan bahan 5 Ekstraksi Maserasi Perkolasi Ekstraksi lawan arus Ekstraksi dengan gas superkritik Teori gas superkritik Sifat-sifat gas superkritik Ekstraksi dengan gas super kritik 6 7 8 Pemekatan dan pengeringan ekstrak 9 Standardisasi ekstrak 10 11 Cara pembuatan obat tradisional yang baik Standardisasi proses dan produk 12 Zat identitas 13 Studi kasus 14 Tugas kelompok 15 16 pengering (tenaga listrik, bahan bakar, surya) Teori Pemakaian alat digunakan dalam pengeringan bahan alam Mahasiswa memahami tentang pentingnya ukuran partikel dalam kaitannya dengan efisiensi ekstraksi Mahasiswa memahami tentang prinsip dasar dan mengetahui berbagai metode ekstraksi serta dasar-dasar pemilihannya Mahasiswa memahami prinsip dasar teoritis gas superkritik dan potensinya untuk ekstraksi bahan alam Ujian Tengah Semester Pemekatan ekstrak pengeringan Mahasiswa memahami dasarekstrak dasar teoritis dan mampu Alat-alat pengeringan ekstrak mempertimbangkan dalam memilih teknologi pemekatan dan pengeringan ekstrak Terminologi standardisasi Mahasiswa memahami tentang Parameter-parameter mutu ekstrak standardisasi dan parameterparameter dalam standardisasi Peraturan perundangan Mahasiswa memahami cara Fasilitas bangunan pembuatan obat tradisional yang Fasilitas peralatan baik beserta aspek-aspeknya Manajemen proses dan keuangan Validasi proses Mahasiswa mampu memahami produksi aspek-aspek dalam standardisasi Validasi standardisasi mutu proses dan produk Validasi produk Penetapan zat identitas Mahasiswa mampu memilih zat Penggunaan zat identitas untuk identias dan memanfaatkannya tujuan analisis kualitatif dan dalam analisis kualitatif dan kuantitatif kuantitatif komponen obat bahan alam Produksi obat bahan alam yang Mahasiswa mampu sedang trend mengintegrasikan pengetahuan tentang obat bahan alam untuk mengembangkan suatu produk yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah Pengerjaan tugas dan presentasi Mahasiswa terampil dalam menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan obat tradisional Ujian Akhir Semester Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 46 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 21. FA 5226 BIOTEKNOLOGI TANAMAN OBAT Kode: FA 5226 Bobot sks: 2 SKS Semester: II KK / Unit Penanggung Jawab: Biologi Farmasi Sifat: Wajib Opsi Bioteknologi Tanaman Obat Nama Matakuliah Medicinal Plants Biotechnology Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Pada kuliah ini akan diberikan dasar-dasar dan aplikasi bioteknologi pada tanaman obat, Teknik bioteknologi tanaman seperti kultur jaringan dan berbagai modifikasinya, gen dan enzim tanaman, aplikasi bioteknologi dalam penemuan senyawa baru dan peningkatan senyawa berkhasiat dari tanaman, transfer gen pada tanaman, tanaman transgenik, combinatorial biosynthesis This course describes the basics techniques and application of biotechnology on the medicinal plants, Plant biotechnology techniques such as tissue cultures, plant genes and enymes, application of biotechnology in discovery of the new compound from plants and the enhancement of active compounds from plants, gene transfer into plants, transgenic plants, combinatorial biosynthesis Pada kuliah ini akan diberikan dasar-dasar dan aplikasi bioteknologi pada tanaman obat dalam rangka menambah nilai tambah dari tanaman obat dalam pengembangannya. Teknik bioteknologi tanaman seperti kultur jaringan dan berbagai modifikasinya seperti elisitasi, feeding experiment dan biotransformasi, gen dan enzim tanaman yang bertanggung jawab pada produksi zat berkhasiat dari tanaman serta rekayasanya, rekayasa metabolik, aplikasi bioteknologi dalam penemuan senyawa baru dan peningkatan senyawa berkhasiat dari tanaman, transfer gen pada tanaman, tanaman transgenik, combinatorial biosynthesis akan dipelajari pada mata kuliah ini This course describes the basics techniques and application of biotechnology on the medicinal plants in order to give the added values for medicinal plants in their development. Plant biotechnology techniques such as tissue cultures and its modification including elicitation, feeding experiment and biotransformation, plant genes and enymes which are responsioble on the production of active compounds, application of biotechnology in discovery of the new compound from plants and the enhancement of active compounds from plants, gene transfer into plants, transgenic plants, combinatorial biosynthesis will be given in this course Mahasiswa dapat menguasai teknik-teknik bioteknologi tanaman dan mengaplikasinya dalam bidang farmasi diantaranya dapat meningkatkan produksi zat berkhasiat dari tanaman bagi keperluan pengembangan obat herbal Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang Pustaka Panduan Penilaian 1. Chawla, H.S. (2002) Introduction to Plant Biotechnology, Science Publisher, Inc., Plymouth 2. Christou P, Klee, H, (2004) Handbook of Plant Biotechnology, John Willey & Sons Ltd. 3. Lea P, Leegood RC (1993) Plant Biochemistry and Molecular Biology, John Wiley & Sons 4. Kayser, O, Quax, W.J, 2006 Combinatorial biosynthesis 5. Dewick PM (2002) Medicinal Natural Product, A Biosynthetic Approach, 2nd Ed, JWS, Chichester 6. Nichole DST (2002) An introduction to genetic engineering, Cambridge University Press Penilaian dilakukan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester, pemberian tugas, keaktifan dalam diskusi selama kuliah Catatan Tambahan Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Pengantar Kuliah Ruang lingkup kuliah Pengertian Bioteknologi tanaman khususnya tanaman Sejarah Bioteknologi tanaman dan tahapan-tahapan aplikasi bioteknologi tanaman Aplikasi bioteknologi tanaman pada pengembangan tanaman obat Beberapa tools yang umum seperti enzim restriksi, ligasi, PCR, vektor, plasmid, elektroforesis, blotting dan lain-lain Pengantar tentang rekayasa genetik, rekayasa protein daFormula-formula media Perkembangan terkini tentang bioteknologi tanaman Pengantar tentang kultur Mahasiswa memahami dasar-dasar bioteknologi tanaman serta aplikasinya dalam bidang farmasi terutama dalam pengembangan tuanaman obat 1 Pengantar tentang teknikteknik atau tools umum yang biasa digunakan pada biologi tanaman 2 3 Kultur jaringan Mahasiswa memahami berbagai tools dan teknik yang umum digunakan untuik bioteknologi secara umu dan aplikasi pada tanaman, rekayasa genetika, rekayasa protein dan rekayasa metabolik Mahasiswa memahami tentang teori Sumber Materi 1,2,3,4 5 1,2 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 47 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 4 5 Kultur jaringan sebagai host untuk produksi metabolit sekunder dari tanaman Genom tanaman, proses dan ekspresi protein/enzim pada tanaman serta regulasinya Teknologi rekombinan DNA tanaman jaringan Berbagai jenis kultur tanaman, kultur kalus, kultur tunas, kultur sel, organ dan jaringan Kultur suspensi dan berbagai parameter pertumbuhannya Elisitasi untuk produksi metabolit sekunder Biotransformasi Precursor feeding Modifikasi lainnya Organisasi genom tanaman Sintesis dan regulasi protein pada tanaman Transformasi genetika pada tanaman 6 Transformasi genetika pada tanaman Biosintesis Metabolit sekunder 7 8 9 Rekayasa biosintesis metabolit sekunder 10 Combinatorial biosynthesis 11 Edible vaccine 12 Manipulasi gen tanaman dan aplikasinya 13 Tanaman transgenik 14-15 16 dasar kultur jaringan, berbagai jenis kultur tanaman, optimalisasi dan penggunaannya sebagai wadaha produksi senyawa berkhasiat dari tanaman Mahasiswa memahami berbagai teknik yang digunakan untuk meningkatkan produski metabolit sekunder dari tanaman melalui kultur jaringan dan modofikasinya Mahasiswa memahami material genetik pada tanaman yang berfungsi dalam pembentukan metabolit sekundernya Mahasiswa memahami teknologi Pengertian rekominan DNA rekombinan DNA tanaman dan tanaman aplikasinya dalam bidang farmasi Kloning dan ekspresi DNA khususnya produksi zat berkhasiat tanaman dari tanaman Mahasiswa mengetahui dan Transformasi gene dengan memahami teknik tranformsi gen ke perantara Agrobacterium tanaman dengan menngunakan Mekanisme transformasi gen mikroba tanah Agrobacterium pada tanaman sebagai perantara serta mampu Analisis hasil transformasi menganalisis hasil tranformasi Mahasiswa mengetahui dan Metode transfer gen memahami metode-metode yang Keuntungan dan kerugian digunakan untuk mentransfer gen ke masing-masing metode tanaman serta keuntungan dan transfer gen kelemahan masing-masingnya Ujian Tengah Semester Mahasiswa memahami alur-alur Pengertian-pengertian utama dalam biosintesis beberapa biosintesis metabolit sekunder dan teknik-teknik Metodologi dalam telaah untuk mempelajarinya serta mampu biosintesis memprediksi jalur biosintesis tersebut Jalur biosintesis berbagai metabolit sekunder dari tanaman Mahasiswa mampu merekayasa jalur Teknik merekayasa jalur biosintesis dari metabolit sekunder biosintesis metabolit sekunder dari tanaman sehingga dapat dari tanaman meningkatkan kadarnya Rekayasa biosintesis untuk peningkatan produksi metabolit sekunder Mahasiswa mengetahui dan Pengertian tentang memahami teknik combinatorial combinatorial biosynthesis biosynthesis dan perannya untuk Prospek, keuntungan dan meningkatkan produksi senyawa kerugiannya bioaktif dalam tanaman Mahasiswa mengetahui dan Pengertian edible vaccine serta memahami apa itu edible vaccine, sejarah perkembangannya keuntungan dan kelemahannya, Keuntungan dan kelemahan prospek pengembangannya dan cara edible vaccine mebuat edible vaccine Cara membuiat edible vaccine Mahasiswa mengetahui teknik-teknik Manipulasi gen tanaman dalam manipulasi genetika dan Mutasi dan seleksi mutan aplikasinya dalam bidang farmasi terutama pada produksi zat berkhasiat dari tanaman Mahasiswa mengetahui dan Pengertian tanaman transgenik memahami tentang tanaman Manfaat tanaman transgenik transgenik dan bagaimana membuat bagi pengembangan tanaman tanaman transgenik obat Keuntungan dan kekurangan tanaman transgenik Bagaimana membuat tanaman transgenik Ujian Akhir Semester 1,2 2,4 1,3 1,3 1,3,4 1,2,5 1,2,5 3 2 dan jurnaljurnal 1,2 1,2 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 48 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 22. FA 5001 PENGEMBANGAN OBAT Kode Kuliah FA 5001 Bobot SKS : 3 SKS Semester : I KBK/Bidang Keahlian: Semua KK Farmasi Sifat: Wajib Common Denominator Pengembangan Obat Nama Matakuliah Drug Development Silabus Ringkas Tinjauan umum tentang penelitian dan perizinan dalam rangka penemuan dan pengembangan obat; Tinjauan farmakokimia tentang penemuan molekul obat yang bekerja pada reseptor, sebagai inhibitor enzim dan molekul protein farmaka; Tinjauan tetang kajian farmakologi sebagai penuntun dan pemastian efek molekul obat; Tinjauan biologi farmasi tentang pengembangan simplisia, ekstrak dan standarisasinya; Tinjauan farmasetika dan bioteknologi tentang pengembangan bentuk sediaan farmasi dan penelitian protein biofarmasetikal. General review of research and regulation on drug discovery and development; Pharmacochemistry review of receptor binding drug molecule discovery, enzyme inhibitor drugs and pharmaceutical proteins; Pharmacological review of the of pharmacological test as important guidance of drug molecule effect; Pharmaceutical biology review of simplicia development, extraction and standardization; Pharmaceutical and Biotehnological review of pharmaceutical dosage form development and biopharmaceutical protein research. Tinjauan umum: Kajian penemuan dan pengembangan obat mencakup bahan alam, semi-sintesis, sintesis total dan rekayasa genetik. Skema proses penelitian dan perizinan dalam penemuan molekul obat. Tinjauan farmakokimia: Reseptorologi dan metodologi penemuan molekul obat dengan menggunakan teori interaksi molekul obat dengan reseptornya; enzimologi dan metodologi penemuan molekul obat yang bekerja sebagai inhibitor enzim; pengembangan protein farmaka. Tinjauan farmakologi: Uji farmakologi dan toksikologi sebagai penuntun dan pemastian dalam proses pengembangan obat untuk menjamin efikasi dan keamanan obat. Tinjauan tentang senyawa aktif dan zat penanda serta bahan tambahan dalam suatu sediaan dalam rangka pengembangan obat untuk menjamin kualitas obat. Tinjauan biologi farmasi: Perkembangan Obat bahan alam di berbagai belahan dunia, simplisia, ekstrak dan standardisasinya, ekstraksi-fraksinasi-isolasi-identifikasi senyawa bahan alam, pengembangan obat dari bahan alam, high throughput screening, the united nations convention on biodiversity. Silabus Lengkap Tinjauan farmasetika dan bioteknologi: Kajian pengembangan bentuk sediaan untuk meningkatkan efikasi, keamanan, sasaran terapi serta penerimaan konsumen. Konsep dasar protein terapeutik rekombinan (biofarmasetikal), klasifikasi biofarmasetikal, ketidakstabilan fisika, ketidakstabilan kimia, strategi mengatasi ketidakstabilian fisika dan kimia, produksi protein terapeutik rekombinan dan persyaratan, pengantar rekayasa protein terapeutik, protein terapeutik -antibodi monoklonal dan vaksin rekombinan. Konsep dasar protein terapeutik rekombinan (biofarmasetika); definisi; perbedaan utama dengan obat berbobot molekul kecil; klasifikasi biofarmasetika: tipe 1, tipe 2 dan tipe 3; ketidak stabilan fisika: denaturasi, agregasi, presipitasi, adsorbs; ketidak stabilan kimia: proteolisis, deamidasi, oksidasi, beta eliminasi, rasemisasi; strategi mengatasi ketidak stabilian fisika dan kimia: pengaturan pH, antioksidan, pengaturan redoks, penambahan molekul kecil; produksi protein terapeutik rekombinan, kontrol kualitas, persyaratan: teknologi DNA rekombinan, kontrol kualitas setiap tahap, persyaratan Farmakope; pengantar rekayasa protein terapeutik: prinsip rekayasa protein, contoh rekayasa protein; protein terapeutik-antibodi monoklonal dan vaksin rekombinan: prinsip penggunaan, contoh-contoh dan penggunaan. General view: Study of drug discovery and development including natural products and semi-synthetic, total synthetic and genetic engineering products. Research processes and regulation scheme of drug molecules discovery. Pharmacochemistry view: Receptorology and drug molecule discovery methodology from theoretical application of drug molekul and its receptor interaction; enzymology and enzyme inhibitor drug molecule discovery;pharmaceutical protein development. Pharmacology view: Review on pharmacological assays and toxicological tests as a guidance and determinants in drug development to assure drug efficacy and safety. Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 49 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Review on active pharmaceutical ingredients, marker compounds and additive agents in dosage forms development to assure drug quality. Pharmaceutical biology view: Natural drug development in all over the world, simplicia-extracts and its standardization, natural molecules extraction-fractination-isolation-identification, natural medicine development, high throughput screening,the united nations convention on biodiversity. Luaran (Outcomes) Pharmaceutics and biotechnology view: Studies of various dosage forms development to improve efficacy, safety, therapeutic outcome as well as consumer’s acceptability. Basic concept of recombinant therapeutic proteins (biopharmaceuticals), classification of biopharmaseuticals, physical instability, chemical instability, strategies to overcome physical and chemical instabilities, production of recombinant therapeutic proteins and their requirements, introduction to protein engineering, recombinant therapeutic proteins - vaccines and monoclonal antibodies. Basic concept of recombinant therapeutic proteins (biopharmaceuticals): definition, main difference with classical small molecule drgs; classification of biopharmaseuticals: type 1, type 2 and type 3; physical instability: denaturation, aggregation, precipitation, adsorption; chemical instability: proteolysis, oxidation, amidation, racemisation, beta alimination; strategies to overcome physical and chemical instabilities: pH adjustment, antioxidants, redox adjustments, inclusion of small molecules; production of recombinant therapeutic proteins and their requirements: recombinant DNA technology, quality control at each step, Pharmacopeia requirements, introduction to protein engineering: principle of protein engineering, examples of protein engineering; recombinant therapeutic proteins - vaccines and monoclonal antibodies: principle of their use and examples. Mahasiswa memahami proses penemuan dan pengembangan obat meliputi dari bahan alam, semi-sintetis, total sintetis ataupun hasil rekayasa genetik yang dituntun dan dipastikan efeknya oleh uji farmakologi dan toksikologi untuk menjamin keamanan dan efikasi suatu obat. Memahami proses pengembangan metode bioanalisis zat aktif dan zat penanda atau bahan tambahan dalam suatu bentuk sediaan untuk menjamin kualitas suatu obat. Memahami tujuan pengembangan berbagai bentuk sediaan. Mahasiswa dapat memahami tentang keunikan senyawa berbasis bioteknologi dan membedakannya dengan senyawa obat berbobot molekul kecil. Matakuliah Terkait Tidak ada Kegiatan Penunjang Pembuatan makalah dan diskusi pendalaman berkaitan dengan kemampuan membaca dan mereview artikel ilmiah 1. 2. Pustaka 3. 4. 5. 6. 7. Chaudri, RD.(1996), Herbal Drugs for Industry, Eastern Publishers, New Delhi, India Evans, W.C. and Evans, E. (2002) Pharmacognosy, Saunders, Edinburgh, London, New York, Oxford, Philadelphia, St Louis, Sydney, Toronto. [O Graddy, F., Lambert, H.P., Finch, R.G., and Greenwood,D., 1997. Antibiotic and Chemotherapy: Anti-infective agents and their use in therapy, 7th. Ed., Churchill. Livingstone. Schwinghammer, T.L.,2002 Pharmacotherapy Casebook: A Patient Focused Approach, 5th. Ed., McGraw-Hill Companies, New York. McPhee,S., Lingappa, V.R., Ganong, W.F., Lange J.D., 2000, Phathophysiology of Disease: An Introduction to Clinical Medicine, 3rd Ed., McGraw-Hill, New York Sven Frokjaer and Lars Hovgaard, Pharmaceutical Formulation Development of Peptides and Proteins, CRC Press, 2000 Niazi, 2006, Handbook of biogeneric therapeutic proteins: regulatory, manufacturing, testing and patent issues, Taylor & Francis Group, LLC, 2006 Panduan Penilaian Penilaian berdasarkan ujian tertulis yang terdiri atas UTS dan UAS Catatan Tambahan Sebagai common denominator, mata kuliah ini memberikan dasar pemahaman komprehensif pada level penddikan magister farmasi tentang aspek riset penemuan dan pengembangan obat. SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Mg# Topik 1 Tinjauan umum R&D Obat 2 Tinjauan farmakokimia: Interaksi Ligan-Reseptor Sub Topik Kajian penemuan dan pengembangan obat mencakup bahan alam, semi-sintesis, sintesis total dan rekayasa genetik. Skema proses penelitian dan perizinan dalam penemuan molekul obat. Tinjauan sejarah pengembangan obat. Tutorial: Analisis data hasil eksperimen Reseptorologi dan metodologi penemuan molekul obat dengan menggunakan teori interaksi molekul obat dengan reseptornya. Tutorial: Analisis data hasil eksperimen Capaian Belajar Mahasiswa Pustaka yang relevan Memahami penemuan dan pengembangan obat, proses penelitian dan perizinan serta mengerti sejarah pengembangan obat Mahasiswa diharapkan dapat mendefinisikan dan mengklasifikasi jenis-jenis mekanisme biokimia interaksi reseptor dan ligan Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 50 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Mg# 3 4 5 6 Topik Tinjauan farmakokimia: Inhibitor enzim Tinjauan farmakokimia: Protein farmaka Tinjauan biologi farmasi: Simplisia dan produk bahan alam Tinjauan biologi farmasi: Ekstraksi bahan alam dan standardisasi ekstrak 7 Tinjauan biologi farmasi: Fraksinasi dan isolasi bahan alam 8 9 10 Tinjauan farmakologi: Uji keamanan obat Tinjauan farmakologi: Uji efikasi obat Tinjauan farmakologi: Pengembangan obat baru 11 Tinjauan farmasetika: Pengembangan bentuk sediaan 12 13 14 Tinjauan farmasetika: Nanoteknologi Tinjauan bioteknologi: Konsep dasar biofarmaseutikal Sub Topik Enzimologi dan metodologi penemuan molekul obat yang bekerja sebagai inhibitor enzim Tutorial: Analisis data hasil eksperimen Pengembangan protein farmaka. Tutorial: Analisis data hasil eksperimen Sumber simplisia Pengolahan simplisia. Parameter-parameter mutu simplisia dan pengujiannya. Produk bahan alam Tutorial: Analisis data hasil eksperimen Jenis-jenis ekstrak Ekstraksi dalam pengolahan bahan alam Metode untuk ekstraksi Parameter-parameter mutu ekstrak Tutorial: Analisis data hasil eksperimen Metode untuk fraksinasi Ekstraksi cair-cair Kromatografi cair vakum Kromatografi kolom Kromatografi lapis tipis untuk preparatif Tutorial: Analisis data hasil eksperimen UTS Pengertian Toksikologi Toksisitas akut Toksisitas subkronis Toksisitas kronis Toksisitas mutagenik Toksisitas karsinogenik Toksisitas teratogenik Toksisitas reproduksi Tutorial: Analisis data hasil eksperimen Skrining Farmakologi in vitro dan in vivo Uji klinik Fase I Uji klinik Fase II Uji klinik Fase III Tutorial: Analisis data hasil eksperimen Uji klinik Fase IV Pengembangan obat baru berbasis farmakologi Tutorial: Analisis data hasil eksperimen Kajian pengembangan bentuk sediaan untuk meningkatkan efikasi, keamanan, sasaran terapi serta penerimaan konsumen. Tutorial: Analisis data hasil eksperimen Kajian pengembangan nanofarmaseutikal Tutorial: Analisis data hasil eksperimen Konsep dasar protein terapeutik rekombinan (biofarmasetika); definisi; perbedaan utama dengan obat berbobot molekul kecil; klasifikasi biofarmasetika: Capaian Belajar Mahasiswa Pustaka yang relevan Mahasiswa diharapkan dapat mendefinisikan dan mengklasifikasi mekanisme inhibisi enzim oleh molekul obat Mahasiswa diharapkan dapat mendefinisikan dan mengklasifikasi jenis protein farmaka dan pemanfaatannya Mahasiswa mengetahui fdan memahami proses-proses yang terlibat dalam penyiapan simplisia dan jenis parameter mutu yang digunakan untuk mengevaluasi mutu simplisia serta mengenal berbagai jenis produk obat dari bahan alam. Mahasiswa mengetahui dan memahami berbagai metode ekstraksi dan dasar-dasar pemilihan metode untuk mengekstraksi suatu bahan alam. Mahasiswa mengetahui dan memahami berbagai metode yang digunakan untuk fraksinasi dan isolasi bahan alam. Mahasiswa mengetahui dan memahami tujuan dan prinsip dasar uji toksisitas serta berbagai metode uji toksikologi yang digunakan untuk mengevaluasi kemanan suatu kandidat obat atau obat yang sudah beredar Mahasiswa mengetahui dan memahami prinsip-prinsip uji farkodinamika mengevaluasi efikasi suatu kandidat obat dan mengerti berbagai metode uji farmakodinamika in vitro dan in vivo serta klinis Mahasiswa mengetahui dan memahami metode untuk mengevaluasi obat yang telah beredar di pasar serta memahami pengembangan obat baru yang berbasis farmakologi Mahasiswa diharapkan dapat mendefinisikan dan mengklasifikasi teknik reformulasi bentuk sediaan dalam rangka pengembangan obat Mahasiswa diharapkan dapat mendefinisikan dan mengklasifikasi teknik nanoteknologi sediaan farmasi Mahasiswa diharapkan dapat mendefinisikan dan mengklasifikasi senyawa biofarmaseutika, membedakan ketidakstabilan fisika dan cara mengatasinya, Pus taka 6 bab 5 dan 6. Pus Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 51 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Mg# 15 16 Topik Tinjauan bioteknologi: Prinsip produksi biofarmaseutika, persyaratan, rekayasa protein. Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa tipe 1, tipe 2 dan tipe 3; ketidak stabilan fisika: denaturasi, agregasi, presipitasi, adsorbs; Ketidakstabilan kimia: proteolisis, deamidasi, oksidasi, beta eliminasi, rasemisasi; strategi mengatasi ketidak stabilian fisika dan kimia: pengaturan pH, antioksidan, pengaturan redoks, penambahan molekul kecil; Produksi protein terapeutik rekombinan, kontrol kualitas, persyaratan: teknologi DNA rekombinan, kontrol kualitas setiap tahap, persyaratan Farmakope; Pengantar rekayasa protein terapeutik: prinsip rekayasa protein, contoh rekayasa protein; protein terapeutik - antibodi monoklonal dan vaksin rekombinan: prinsip penggunaan, contoh-contoh dan penggunaan. UAS membedakan ketidakstabilan kimia dan cara mengatasinya. Mahasiswa diharapkan dapat mendefinisikan dan mengklasifikasi protein terapeutik rekombinan dan berbagai aspek pemanfaatannya dalam farmasi Pustaka yang relevan taka 7 bab 11. Pustaka 6 Bab 2 dan 3 Pustaka 7 Bab 3 dan 10 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 52 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 23. FA 5111 METODE ANALISIS FARMASI FISIKOKIMIA Kode: FA 5111 Kredit 3 SKS Semester I KBK/Bidang Keahlian: - Sifat : Wajib Metode Analisis Farmasi Fisikokimia Nama Mata Kuliah Methods on Pharmaceutical Analysis: Physicochemistry Radiasi elektromagnetik dan struktur materi; spektrokopi atomik dan molekular; spektroskopi massa; metode sinar-X; elektrometri; analisis termal; analisis biomolekul Electro Electromagnetic radiation and structure of matter; atomic and molecular; mass spectroscopic; X-ray methods; electrometric; thermal analysis; method in peptide, protein and DNA analysis Struktur elektronik atom dan molekul; antaraksi radiasi elektromagnetik (REM) dengan materi; dasar-dasar spektroskopi absorpsi dan emisi; spektrofotometri sinar tampak-UV; spektrometri infra merah; spektrofluorometri; spektroskopi emisi nyala/serapan atom; spektroskopi resonansi magnet inti; spektroskopi massa; metode sinar-X; potensiometri dan voltametri; analisis termal; analisis protein, peptida, dan DNA Atomic and molecular electronic structure; interaction between electromagnetic radiation and matter; principles of absorption and emission spectroscopy; uv-visible spectrophotometric; infrared spectrophotometric; spectrofluorometric; flame emission/atomic absorption spectrophotometric; nuclear magnetic resonance spectroscopic; mass spectroscopic; X-ray methods; potentiometric and voltametric; thermal analysis; method in peptide, protein and DNA analysis Mahasiswa dapat bekerja dengan atau mempelajari metode analisis dengan instrumen analitik, menginterpretasi data pengukuran dan pemakaian peralatan berbasis metode fisikokimia di bidang farmasi atau bidang ilmu atau pekerjaan lain yang terkait dengannya. Kimia Fisika Pre-requisite Kimia Organik Pre-requisite Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Mata Kuliah Terkait Tutorial interpretasi dan analisis data hasil pengukuran 1. H.H. Willard, L.L. Merrit, Jr., J.A. Dean, F.A. Settle, Jr., Instrumental Method of Analysis, 7th ed., Wadsworth Publ. Co., Belmont, 2004. 2. Douglas A. Skoog, F. James Holler and Stanley R. Crough, Instrumental Analisis, 6th Edition, Brooks/Cole, 2007 3. D.M. Bollagand S.J. Edelstein, Protein Methods, Wiley-Liss, John Wiley & Sons, New York, 1996 UTS (40%) + UAS (40%) + Tugas dan Kuis (20%) Kegiatan Penunjang Pustaka Lengkap Panduan Penilaian Catatan Tambahan SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Mg# 1 2 Topik Antaraksi radiasi elektromagnetik (REM) dengan materi Dasar-dasar spektroskopi absorpsi dan emisi 3 Spektrofotometri sinar tampak-UV 4 Spektrofotometri infra merah 5 Spektrofluorometri Sub Topik Metode analisis fisikokimia Teori atom dan molekul Radiasi elektromagnetik (REM) Antaraksi REM atom dan molekul Tingkat-tingkat energi atom Tingkat-tingkat energi elektronik molekul Tingkat energi vibrasi Spin inti atom dan elektron Pengukuran transmitan dan serapan, serta besaran absorptivitas Hukum Lambert-Beer Instrumentasi spektrofotometer uvvis Senyawa pengabsorpsi Analisis kualitatif dan kuantitatif Energi vibrasi dan translasi Model mekanika klasik dan kuantum dari vibrasi Mode dan penggabungan vibrasi Instrumentasi dan aplikasi Transisi elektronik yang menghasilkan fluoresensi dan fosforesensi Eksitasi dan emisi Proses deaktivasi Capaian Belajar Mahasiswa Pustaka yang Relevan Mahasiswa dapat menjelaskan tentang metode analisis fisikokimia, radiasi elektromagnetik dan antaraksinya dengan atom dan molekul. 1, 2 Mahasiswa dapat menerangkan tingkat energi atom dan molekul beserta eksitasi, emisi dan transisi elektron. 1,2 Mahasiswa dapat menggunakan hukum Lambert-Beer, mengenal istrumen spektrofotometer uv-vis; menginterpretasi data spektrum untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. 1,2 Mahasiswa dapat memperkirakan angka gelomabng dari vibrasi suatu ikatan atom, menginterpretasi data spektrum untuk analisis kualitatif. 1,2 Mahasiswa dapat memperkirakan spektrum eksitasi dan emisi suatu molekul, mengetahui hubungan intensitas fluoresensi dengan konsentrasi. 1,2 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 53 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Mg# Topik 6 Spektroskopi emisi nyala/serapan atom 7 Spektroskopi resonansi magnet inti (1) 8 Ujian Tengah Semester 9 Spektroskopi resonansi magnet inti (2) 10 Spektroskopi massa 11 Metode sinar-X 12 Potensiometri dan voltametri Sub Topik Faktor-faktor yang mempengaruhi fluoresensi dan fosforesensi Instrumentasi dan aplikasi Diagram tingkat energi Spektrum garis Cara-cara atomisasi Spektroskopi emisi nyala Spektroskopi absorpsi atom Instumentasi dan aplikasi Teori kuantum untuk NMR Efek lingkungan terhadap spektrum NMR Proton dan karbon-NMR 13 14 Analisis termal Kromatografi cair kinerja tinggi dan kromatografi gas 15 Analisis protein, peptide, dan DNA 16 Ujian Akhir Semester HMBC Instrumentasi Aplikasi: elusidasi struktur Spektrum massa Cara-cara ionisasi Instrumentasi dan aplikasi Spektroskopi emisi sinar-X Spektroskopi fluoresensi sinar-X Spektroskopi difraksi sinar-X Instrumentasi dan aplikasi Dasar-dasar analisis elektrokimia Elektroda acuan, elektroda kerja/indikator Instrumentasi Titrasi potensiometri dan voltametri Dasar-dasar analisis termal Differential Scanning Calorimetri (DSC), Differential Thermal Analysis (DTA), dan Thermal Gravimetry Analysis (TGA) Instrumentasi dan aplikasi Prinsip kromatografi Kromatografi cair kinerja tinggi Kromatografi gas Instrumentasi dan aplikasi SDS-PAGE, Iso electrofocusing, elektroforesis 2D, kromatografi untuk protein ELISA dan RIA. Elekroforesis DNA, Polymerase Chain Reaction (PCR), penentuan urutan nukleotida, teknologi biosensor, dan hibridisasi Instrumentasi dan aplikasi Capaian Belajar Mahasiswa Pustaka yang Relevan Mahasiswa dapat menjelaskan asal spektrum garis suatu atom, hubungan intensitas emisi/ fluoresensi dan serapan dengan konsentrasi. 1, 2 Mahasiswa dapat menerangkan teori dasar spektroskopi NMR. 1, 2 Mahasiswa mampu menginterpretasi data spektrum NMR. Mahasiswa dapat mengidentifikasi suatu molekul dari pola fragmentasinya. Mahasiswa dapat menerangkan prinsip spektroskopi emisi/ fluoresensi sinar-X dan menjelaskan struktur kristal suatu molekul. 1, 2 1, 2 1,2 Mahasiswa dapat menerangkan cara analisis kuantitatif dan kuantitatif secara potensiometri dan voltametri. 1,2 Mahasiswa dapat menjelaskan metode analisis termal untuk pemeriksaan kualitatif dan kuantitatif. 1,2 Mahasiswa dapat menerangkan analisis kualitatif maupun kuantitatif dari data pengukuran kromatografi dan elektroforesis. 1,2 Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip berbagai metode karakterisasi dan identifikasi DNA, protein dan peptida serta dapat memilih metode untuk karakterisasi dan identifikasi DNA, protein dan peptida. 3 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 54 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 24. FA 5213 DESAIN OBAT BERBASIS KOMPUTASI Kode Matakuliah: FA 5213 Bobot sks: 2 sks Semester: II KK / Unit Penanggung Jawab: Farmakokimia Sifat: WAJIB Desain Obat Berbasis Komoputasi Nama Matakuliah Computation-Based Drug Design Perkuliahan mencakup: pendahuluan, desain obat rasional, target kerja obat, kemometrik, ligand-based ligand design (LBLD), structure-based ligand design (SBLD), aplikasi desain obat rasional, optimisasi lead, contoh-contoh keberhasilan desain obat rasional The course covers: introduction, rational drug design, drug target, chemometrics, ligand-based ligand design (LBLD), structure-based ligand design (SBLD), application of rational drug design, lead optimization, success in rational drug design Perkuliahan mencakup pendahuluan: strategi dalam penemuan senyawa aktif/pemandu; desain obat rasional: syarat desain rasional, pendekatan dalam desain rasional; target kerja obat: Druggable Genome, protein sebagai target utama, GPCRs, kinases, proteases dan peptidases; kemometrik: kemiripan dan telaah HKSA, validasi HKSA, kohonen neural network; ligand-based ligand design (LBLD): kimia kombinatorial, HTS, virtual screening, farmakofor, HKSA 3D, structure-based ligand design (SBLD): de novo design, structure-based design; aplikasi desain obat rasional: contoh aplikasi pharmacophore-based ligand design, virtual screening dan docking study, dan de novo design; optimisasi lead: strategi optimisasi lead, pertukaran atom dan gugus isosterik, variasi sistematik substituen aromatik, optimasi spektrum kerja dan selektivitas, dari agonis menjadi antagonis, optimasi ketersediaan hayati dan lama kerja, variasi farmakofor, optimasi afinitas; contoh-contoh keberhasilan desain obat rasional: inhibitor hidrolase, inhibitor aspartilprotease, inhibitor metaloenzim (yang menguraikan substrat melalui reaksi hidrolisis), inhibitor enzim transferase, inhibitor enzim oksidoreduktase, agonis dan antagonis untuk reseptor nukleus, agonis dan antagonis untuk reseptor membrane, ligan untuk kanal, pori, dan transporter, ligan untuk reseptor permukaan, biofarmaka: peptida, nukleotida, dan makrolida sebagai zat aktif. The course covers introduction: strategy in active / lead compound discovery; rational drug design: requirements for rational design, approaches in rational design; drug target: Druggable Genome, proteins as main target, GPCRs, kinases, proteases and peptidases; chemometric: similarity and QSAR study, validation of QSAR, kohonen neural network; ligand-based ligand design (LBLD): combinatorial chemistry, HTS, virtual screening, pharmacophor, 3D QSAR, structure-based ligand design (SBLD): de novo design, structure-based design, application of rational drug design: examples of application of pharmacophore-based ligand design, virtual screening and docking study, and de novo design; lead optimization: strategy in lead optimization, isosteric exchange of atoms and groups, systematic variation of aromatic substituent, optimization of work spectrum and selectivity, from agonist to be antagonist, optimization of bioavailability and work duration, variation of pharmacophor, optimization of affinity; successes in rational drug design: inhibitor of hydrolase, aspartylprotease, hydrolysing metalloenzyme, transferase, oxidoreductase, agonist and antagonist for nucleus receptor, agonist and antagonist for membrane receptor, ligand for channel, pore and transporter, ligand for surface receptor, biopharmaca: peptide, nucleotide and macrolide as active compound Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu memahami dan dapat menjelaskan berbagai pendekatan dan metode yang digunakan dalam desain obat rational serta dapat menjelaskan berbagai contoh keberhasilan desain obat rasional dalam penemuan obat. Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang 1. Pustaka Panduan Penilaian 1. Van de Waterbeemd, Han, et al., Computer-Assisted Lead Finding and Optimization, Willey-VCH, Weinheim, 1997 [Pustaka utama] 2. 2. Klebe, Gerhard, Wirkstoffdesign, 2. Auflage, Spektrum Akademischer Verlag, Heidelberg, 2009 [Pustaka utama] 3. 3. PATRICK, GRAHAM L., An Introduction to Medicinal Chemistry, OXFORD UNIVERSITY PRESS, Oxford, 1995 [Pustaka /pendukung] 4. 4. Thomas, Gareth, Fundamentals of Medicinal Chemistry, John Wiley & Sons Ltd., West Sussex, 2003 [Pustaka pendukung] Nilai akhir mencakup nilai UTS, UAS, Presentasi, dan Tugas, Nilai akhir = 0,30 UTS + 0,30 UAS + 0,25 Presentasi + 0,15 Tugas Catatan Tambahan Mg# Topik Sub Topik 1 Pendahuluan strategi dalam penemuan senyawa aktif/pemandu 2 Desain obat rasional, syarat desain rasional pendekatan dalam desain rasional Capaian Belajar Mahasiswa Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai strategi dalam upaya penemuan senyawa aktif/pemandu Mahasiswa mampu menjelaskan syarat yang harus dipenuhi agar desain rasional dapat dilakukan serta berbagai pendekatan yang dapat dilakukan dalam desain rasional Sumber Materi Pustaka no. 3 dan 4 Pustaka no. 4 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 55 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Target kerja obat Druggable Genome protein sebagai target utama GPCRs, kinases, proteases dan peptidases 4 Kemometrik kemiripan dan telaah HKSA Isu dalam validasi HKSA kohonen neural network 5 Ligand-based ligand design (LBLD) kimia kombinatorial HTS virtual screening farmakofor HKSA 3D 6 Structure-based ligand design (SBLD) de novo design structure-based design 7 Aplikasi desain obat rasional Contoh aplikasi pharmacophore-based ligand design, virtual screening dan docking study, dan de novo design 8 UTS 3 9 Optimisasi lead strategi optimisasi lead, pertukaran atom dan gugus isosterik, variasi sistematik substituen aromatik, optimasi spektrum kerja dan selektivitas, dari agonis menjadi antagonis, optimasi ketersediaan hayati dan lama kerja, variasi farmakofor, optimasi afinitas 10 Contoh-contoh keberhasilan desain obat rasional inhibitor hidrolase, inhibitor aspartilprotease, 11 Contoh-contoh keberhasilan desain obat rasional inhibitor metaloenzim (yang menguraikan substrat melalui reaksi hidrolisis), inhibitor enzim transferase, 12 Contoh-contoh keberhasilan desain obat rasional inhibitor enzim oksidoreduktase, agonis dan antagonis untuk reseptor nukleus, 13 Contoh-contoh keberhasilan desain obat rasional agonis dan antagonis untuk reseptor membrane, ligan untuk kanal, pori, dan transporter 14 Contoh-contoh ligan untuk reseptor Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai senyawa yang biosintesisnya dikendalikan oleh „Genom“ dan dapat digunakan sebagai target kerja obat, terutama berbagai jenis protein, baik berupa reseptor maupun berbagai enzim dari kelompok kinase, protease, dan peptidase Mahasiswa dapat menjelaskan pandangan umum tentang kemiripan struktur dan manfaatnya dalam telaah HKSA Mahasiswa dapat menjelaskan isu terkait metodologi HKSA Mahasiswa dapat menjelaskan peranan kohonen neural network sebagai metode untuk pencarian gugus bioisosterik Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dan peranan: kimia kombinatorial virtual screening metode farmakofor HKSA 3D dalam upaya penemuan lead Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dan peranan: De novo design structure-based design dalam upaya penemuan lead Mahasiswa dapat menjelaskan contoh aplikasi metode: pharmacophore-based ligand design virtual screening dan docking study de novo design dalam penemuan lead Mahasiswa dapat menerangkan berbagai metode dalam upaya optimisasi lead untuk mendapatkan kandidat obat Mahasiswa dapat mempresentasikan topik: Inhibitor hidrolase dan aspartilprotease (dua grup melakukan presentasi, @ 30 menit) Mahasiswa dapat mempresentasikan topik: Inhibitor metaloenzim transferase (dua grup melakukan presentasi, @ 30 menit) Mahasiswa dapat mempresentasikan topik: Inhibitor enzim oksidoreduktase dan agonis dan antagonis reseptor nukleus (dua grup melakukan presentasi, @ 30 menit) Mahasiswa dapat mempresentasikan topik: Agonis dan antagonis reseptor membrane dan ligan untuk kanal, kanal, pori, dan transforter (dua grup melakukan presentasi, @ 30 menit) Mahasiswa dapat Pustaka No. 2 dan No. 4 Pustaka no. 1 Pustaka No. 1 dan No. 2 Pustaka No. 2 Pustaka no. 2 Pustaka No. 2 Pustaka No. 2, ditambah artikel dari jurnal yang relevan Pustaka No. 2, ditambah artikel dari jurnal yang relevan Pustaka No. 2, ditambah artikel dari jurnal yang relevan Pustaka No. 2, ditambah artikel dari jurnal yang relevan Pustaka No. 2, ditambah artikel Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 56 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. keberhasilan desain obat rasional 15 Contoh-contoh keberhasilan desain obat rasional 16 UAS permukaan biofarmaka: peptida, nukleotida, dan makrolida sebagai zat aktif mempresentasikan topik: Ligan untuk reseptor permukaan (dua grup melakukan presentasi, @ 30 menit) Mahasiswa dapat mempresentasikan topik: Biofarmaka dari golongan peotida, nukleotida, dan makrolida sebagai zat aktif(dua grup melakukan presentasi, @ 30 menit) dari jurnal yang relevan Pustaka No. 2, ditambah artikel dari jurnal yang relevan Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 57 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 25. FA 5214 ANALISIS DAN EVALUASI KEAMANAN MAKANAN KodeMatakuliah: FA 5214 Bobot sks: 2 sks Semester: II KK / Unit PenanggungJawab:Farmakoki mia Sifat: WAJIB Analisis dan Evaluasi Keamanan Makanan NamaMatakuliah Analysis and Safety Evaluation of Food SilabusRingkas SilabusLengkap Luaran (Outcomes) Perkuliahan mencakup: pendahuluan, analisisrisiko, bahan tambahan makanan/pangan (BTM/P), kontaminan makanan, regulasi dan standard di bidang makanan/pangan, analisis nutrisi/proksimat, penentuan nilai kalori, analisis BTM/P, analisis kontaminan, penyakit akibat mikroba, indikator mikrobiologi keamanan pangan,analisis bahaya dan pengendalian titik kritis, perlindungan pangan The course covers: introduction, risk analysis, food additive, food contaminant, regulation and standard of food and food product, analysis of nutrition, determination of calorie values, analysis of food additives, analysis of contaminants, foodborne disease, food microbial indicator and safety, hazard analysis and critical control point, food protection Perkuliahan mencakup pendahuluan: perbedaan makanan dan obat dalam hal manfaat dan mekanisme kerja zat nutrisi dan zat aktif obat, suplemen makanan, zat yang digunakan sebagai suplemen, pangan fungsional, contoh pangan fungsional;analisis risiko: konsep analisis risiko dalam evaluasi keamanan makanan, aplikasi konsep analisis risiko dalam evaluasi keamanan bahan tambahan makanan/pangan (BTM/P), kontaminan, suplemen; BTM/P: pengertian dan klasifikasi, fungsi teknologi, penentuan batas maksimum; kontaminan makanan: jenis, sumberdan pembentukan, toksisitas, penentuan batas maksimum; regulasidan standard di bidang makanan/pangan: standar Codex, regulasi dan standard nasional, regulasi dan standar regional;analisis nutrisi/proksimat: penentuan parameter umum, penentuan lemak, protein dan karbohidrat, penentuan nilai kalori berdasarkan hasil analisis lemak, protein dankarbohidrat;analisis BTM/P: analisis BTM/P pengawet, pemanis, antioksidan, pewarna; analisis kontaminan: penentuan akrilamida, mikotoksin, logam berat dan MCPD; berbagai penyakit akibat mikroba: berbagai mikroba penyebab keracunan makanan; indikator mikrobiologi keamanan pangan: berbagai analisis identifikasi mikroba; analisis bahaya dan pengendalian titik kritis: sejarah, persyaratan awal, prinsip dan aplikasi; perlindungan pangan:berbagai jenis perlindungan pangan The course covers introduction: differences of food and drug in term of benefit and work mechanism of its nutritious component and active pharmaceutical ingredients, food supplement, substances used as food supplement, functional food, example of functional food; risk analysis: risk analysis concept in food safety evaluation, application of risk analysis in safety evaluation of food additive, contaminant, supplement; food additive: terminology and classification, technological function, establishment of maximum level; food contaminant: type, sources and formation, toxicity, establishment of maximum level; regulation and standard of food and food product: Codex standard, national regulation and standard, regional regulation and standard; analysis of nutrition: determination of general parameters, determination of fat, protein and carbohydrate, calculation of calorie values based on determination of fat, protein and carbohydrate; analysis of food additives: analysis of preservative, sweetener, antioxidant, food colorant, analysis of contaminants: determination of acrylamide, mycotoxin, heavy metals and MCPD; foodborne disease: cause and phatogenesis; food microbial indicator and safety: analysis of microbial hazard; hazard analysis and critical control point: history, prerequisite, principle, application; food protection: type of food protection Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan teoritik untuk menjelaskan berbagai prinsip analisis dan evaluasi keamanan makanan yang dapat diterapkan untuk menjamin keamanan, manfaat dan kualitas makanan, terutama yang diproduksi pada skala industri MatakuliahTerkait KegiatanPenunjang 1. Pustaka TENNANT, DAVID R., Food Chemical Risk Analysis, First edition, Chapman & Hall, 1997 [Pustaka utama] 2. Branen, A. Larry, Food Additive, et al., First edition, Marcel Deckker, 2002 [Pustaka utama] 3. Aurand, Leonard W., Food Composition and Analysis, First Edition, Van Nostrand Reinhold, 1987, [Pustaka utama] 4. Watson, David H., Food chemical safety, Volume 1: Contaminants, First edition, Woodhead Publishing Limited, 2001 [Pustaka pendukung] 5. Report of the Joint FAO/WHO Expert Consultation , APPLICATION OF RISK ANALYSIS TO FOOD STANDARDS ISSUES, WHO, 1995 [Pustaka pendukung] 6. Bagchi, Debasis, Nutraceutical and Functional Food Regulation in US and Around the World, First edition, Academic Press, 2008 [Pustaka pendukung] 7. Directorate-General for Research FP7 cooperation – Food, Functional Food, Publications Office of the European Union, 2010 [Pustaka pendukung] 8. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN [Pustaka pendukung] 9. Hollenstein, Jenna, Understanding Dietary Supplement, first edition, University Press of Mississippi, 2007 [Pustaka pendukung] 10. Domke, A. et al., Use of Vitamins in Foods Toxicological and nutritional-physiological aspects Part I, Federal Institute for Risk Assessment, Press and Public Relations Office, Berlin, 2005 [Pustaka pendukung] 11. Domke, A. et al., Use of Minerals in Foods Toxicological and nutritional-physiological aspects Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 58 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. PanduanPenilaian Part II, Federal Institute for Risk Assessment, Press and Public Relations Office, Berlin, 2005 [Pustaka pendukung] 12. Baltes, W., Lebensmittelchemie, 5. Auflage, Springer-Verlag, Berlin, 2000 [Pustaka pendukung] 13. Mattisek, R. et al., Lebensmittelanalytik, 3. Auflage, Springer-Verlag, Berlin, 2006 [Pustaka pendukung] 14. Schakel, Sally F., Procedures for Estimating Nutrient Values for Food Composition Databases, JOURNAL OF FOOD COMPOSITION AND ANALYSIS 10, 102–114 (1997) ARTICLE NO. FC970527 [Pustaka pendukung] 15. Codex Committee on Food Additives (CCFA), General Standard for Food Additives (GSFA), Codex Alimentarius Commission, 1995 rev. 2009 16. Jay et al, Modern Food Microbiology,7th edition, Food Science Text Series, 2005 [Pustaka utama] Nilai akhir mencakup nilai UTS, UAS, Presentasi, danTugas, Nilai akhir = 0,30 UTS + 0,30 UAS + 0,25 Presentasi + 0,15 Tugas CatatanTambahan Mg# Topik Sub Topik 1 Pendahuluan, 2 3 4 5 Analisis risiko Bahan tambahan makanan/pangan (BTM/P), Bahan tambahan makanan/pangan (BTM/P), Kontaminan makanan, perbedaan makanan dan obat dalam hal manfaat dan mekanisme kerja zat nutrisi dan zat aktif obat suplemen makanan zat yang digunakan sebagai suplemen pangan fungsional, contoh pangan fungsional konsep analisis risiko dalam evaluasi keamanan makanan aplikasi konsep analisis risiko dalam evaluasi keamanan bahan tambahan makanan/pangan (BTM/P), kontaminan, dan suplemen pengertian dan klasifikasi, fungsi teknologi penentuan batas maksimum jenis, sumber dan pembentukan toksisitas penentuan batas maksimum Capaian Belajar Mahasiswa Mahasiswa dapat menjelaskan obat dan makanan dari segi manfaat (efikasi) dan mekanisme kerja zat nutrisi dan zat aktif obat Mahasiswa dapat menerangkan pengertian suplemen pangan, pangan fungsional, dan pangan umum serta perbedaan ketiganya disetai contoh masing-masing dan manfaatnya untuk kesehatan Mahasiswa dapat menjelaskan klasifikasi zat yang digunakan sebagai suplemen pangan Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dan prinsip-prinsip analisis risiko dalam evaluasi keamanan makanan Mahasiswa dapat menerangkan dan menjelaskan contoh aplikasi analisis resiko dalam evaluasi keamanan BTM/P, kontaminan, dan suplemen makanan Mahasiswa dapat menyebutkan definisi BTM/P berdasarkan standar dan regulasi yang berlaku, baik secara nasional, regional, maupun international Mahasiswa dapat menjelaskan klasifikasi BTM/P serta fungsi teknologinya Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip dan faktor-faktor yang harus diperhitungkan dalam penentuan batas maksimum penggunaan BTM/P dalam berbagai kategori pangan Mahasiswa mampu melakukan perhitunganperhitungan untuk menentukan batas maksimum penggunaan BTM/P pada berbagai kategori pangan Mahasiswa dapat menjelaskan jenis, sumber, dan proses/reaksi pembentukan kontaminan Sumber Materi Pustaka no. 7 (Part 1., hal. 1 – 11), no. 8 (hal. 6 – 14), no. 9 (Bab I, ketentuan umum), no. 10 (chapter 1, page 3-20) Pustaka no. 1 (Part I and II, page 1 – 41), no. 6 (keseluruhan), Pustaka no. 2 (chapter 1, page 1 – 11), pustaka no. 13 (chapter 10, page 154 – 194), pustaka no. 16 (page 1 – 5), Regulasi dan standar yang berlaku di berbagai regional (EU, FSANZ, ASEAN) dan negara (Indonesian dan negara lain) Pustaka no. 13 (chapter 10, page 154 – 194),pustaka no. 16 (page 6 - 8), Regulasi dan standar yang berlaku di berbagai regional (EU, FSANZ, ASEAN) dan negara (Indonesian dan negara lain) Pustaka no. 4 (chapter 1, page 1 – 11, chapter 7 dan 8 page 148 – 186, Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 59 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. dalam produk pangan Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip dan faktor-faktor yang harus diperhitungkan dalam penentuan batas maksimum kontaminan dalam berbagai kategori pangan Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik toksik berbagai kontaminan makanan serta bahayanya terhadap kesehatan Mahasiswa mampu melakukan perhitunganperhitungan untuk menentukan batas maksimum kontaminan pada berbagai kategori pangan 6 7 Regulasi dan standard di bidang makanan/pangan, Regulasi dan standard di bidang makanan/pangan, standar Codex Alimentarius Commission (CAC) regulasi nasional standar nasional regulasi dan standar regional Catatan: dilakukan melalui prentasi oleh mahasiswa Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip pengaturan penggunaan BTM/P yang berlaku dalam standar CAC Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip pengaturan penggunaan BTM/P yang berlaku dalam regulasi Indonesia dan contoh negara lain Catatan: dilakukan melalui prentasi oleh mahasiswa Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip pengaturan penggunaan BTM/P yang berlaku dalam regulasi Indonesia dan contoh negara lain Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip pengaturan penggunaan BTM/P yang berlaku dalam regulasi dan standar regional di dunia Pustaka no. 16 (page 7256), Regulasi dan standar yang berlaku di berbagai regional (EU, FSANZ, ASEAN) dan negara (Indonesian dan negara lain) Regulasi dan standar yang berlaku di berbagai regional (EU, FSANZ, ASEAN) dan negara (Indonesian dan negara lain) Catatan: dilakukan melalui prentasi oleh mahasiswa 8 UTS 9 Analisis nutrisi/proksimat, penentuan nilai kalori, 10 analisis BTM/P penentuan parameter umum penentuan lemak, protein dan karbohidrat penentuan nilai kalori berdasarkan hasil analisis lemak, protein dan karbohidrat analisis BTM/P pengawet, pemanis, antioksidan, pewarna Mahasiswa dapat menjelaskan metode penentuan berbagai parameter umum yang lazim dilakukan untuk mengkatakterisasi produk pangan Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip dan metode penentuan lemak, protein, protein murni, protein daging bebas protein jaringan ikat, dan karbohidrat dalam produk pangan Mahasiswa mampu melakukan perhitungan penentuan nilai kalori dalam produk pangan berdasarkan hasil penentuan lemak, protein dan karbohidrat Catatan: dilakukan melalui prentasi oleh mahasiswa Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip dan metode analisis BTM/P pengawet, pemanis, antioksidan, dan pewarna dalam produk pangan Pustaka no. 3 (chapter 2, page 19 – 34, chapter 4, page 165 – 175, chapter 5, page 210 – 229, chapter 6, page 269 - 280), pustaka no. 14 (chapter 1, 2, 3, 4, page 147), pustaka no. 15 (page 102 – 114) Pustaka no. 14 (chapter 5 dan 6 page 151 – 299), artikel di jurnal ilmiah yang relevan Catatan: dilakukan melalui Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 60 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 11 analisis kontaminan penentuan akrilamida, mikotoksin, logam berat dan Monochloro-propandiol (MCPD) prentasi oleh mahasiswa Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip dan metode analisis akril amida, mikotoksin, logam berat, dan MCPD dalam produk pangan Pustaka no. 14 (chapter 7 page 299 - 314), artikel di jurnal ilmiah yang relevan Catatan: dilakukan melalui prentasi oleh mahasiswa 12 berbagai penyakit akibat mikroba mikroba penyebab keracunan makanan Patogenesis Mahasiswa mengenal berbagai penyakit yang disebabkan oleh mikroba 13 analisis mikroba penyebab analisis mikroba identifikasi mikroba Mahasiswa mengetahui berbagai metode analisis untuk identifikasi mikroba 14 analisis bahaya dan pengendalian titik kritis: Sejarah persyaratan awal prinsip dan aplikasi Mahasiswa mengenal sejarah, persyaratan dan prinsip dari analisis bahaya dan pengendalian titik kritis 15 perlindungan pangan jenis perlindungan pangan kimia dan mikrobial Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan berbagai tipe perlindungan pangan 16 UAS Jay et al, Modern Food Microbiology,7th edition, Food Science Text Series, 2005: Indicator of food safety and quality Jay et al, Modern Food Microbiology,7th edition, Food Science Text Series, 2005: Principle of Quality Control Jay et al, Modern Food Microbiology,7th edition, Food Science Text Series, 2005: The HACCP for Food Safety Jay et al, Modern Food Microbiology,7th edition, Food Science Text Series, 2005: Food protection and biocontrol Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 61 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 26. FA 5216 MIKROBIOLOGI OBAT DAN MAKANAN Kode Kuliah FA 5216 Bobot SKS : 2SKS Semester : II KBK/Bidang Keahlian: Farmakokimia Sifat: Pilihan Mikrobiologi Obat Dan Makanan Nama Matakuliah Drug And Food Microbiology Pendahuluan, Peran mikroba di alam, parameter yang mempengaruhi hidup mikroba, mikroba, produk obat asal mikroba, produk makanan hasil fermentasi mikroba, kerusakan obat dan makanan oleh mikroba, cara-cara pengawetan makanan (bahan pengawet, cara dingin, cara panas, pengeringan, radiasi, dll), Sanitasi dalam produksi makanan, Standar kualitas mikrobiologi produk farmasi, Metode sampling, Uji uji mikrobiologi untuk obat dan makanan, Laboratory safety/Keamanan dan Keselamatan Kerja Silabus Ringkas Introduction, Role of microorganisms in nature, parameters influence microbial growth, Pharmaceutical product originated from microorganisms, fermented foods, Deterioration of Drug and Food by microorganism, preservation methods for food (preservatives, cold and heating methods, Sanitation in food production, Microbiological Standard Quality of Pharmaceutical products, Sampling methods, Microbiological tests for Drug and Food, Laboratory Biosafety. Pengenalan istilah dan Ruang lingkup, Kelompok mikroba dan perannya di alam, mikroba non-patogen dan pathogen, tujuan penggunaan mikroba utk pembuatan obat dan makanan, kerusakan produk farmasi oleh mikroba : kerusakan fisik, kerusakan kimia; cara-cara pengawetan makanan, klasifikasi bahan pengawet, Berbagai kategori produk farmasi : obat, kosmetika, makanan, alat kesehatan beserta syarat kualitas mikrobiologinya, Contaiment Level, prosedur bekerja di lab.mikrobiologi, GLP (Good Laboratory Practices), Biosafety Cabinet, Personal protection, Definisi sampling, proses produksi di dindustri farmasi, syarat sampling, Metode sampling utk produk farmasi, air, lingkungan, alat kesehatan, prosedur dan persyaratan, Pembahasan Farmakope Indonesia edisi 4 tentang uji mikrobiologi, yaitu : uji sterilitas, uji endotoksin, uji mutagen, uji efektivitas pengawet, Uji batas mikroba, uji toksisitas, uji penetapan potensi antibiotic, uji penetapan kadar vitamin, uji mikrobiologi berbasis molekuler Dalam setiap uji termasuk bahasan tentang : Pengertian, istilah2 yang digunakan, Tujuan uji, persyaratan alat dan bahan, mikroorganisme yang digunakan, prosedur, interpretasi hasil Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Introduction on terms used, scope of topics, Classification of microorganism and their role in nature, nonpathogenic and pathogenic microorganism, Purpose of using microorganism in producing drugs and food, deterioration of drug and food by microorganisms : physical and chemical deterioration, preservation methods, classification of preservatives, Classification of Pharmaceutical products : drugs/medicine, cosmetics, food, medical devices, microbial quality requirements, Contaiment Level, procedure of working in microbiology laboratory, GLP (Good Laboratory Practices), Biosafety Cabinet, Personal protection, Definition of sampling, production process in Pharmaceutical industries, regulation on sampling, sampling methods for pharmaceutical products, water, medical devices, procedure and regulation, Discussion on Farmakope Indonesia edisi 4 about microbiological tests, i.e : sterility test , endotoxin test, mutagenicity test, antimicrobial effectiveness test, Microbial Limit test, toxicity test, determinatiuon of antibiotic,potency, Determination of vitamins, rapid method on molecular microbiological test. Some tests : Definition, terms used in the test, objectives, regulations, result interpretation. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu melakukan kajian pemanfaatan mikroba dalam produksi obat dan makanan, analisis kualitatif dan kuantitatif secara mikrobiologi untuk bahan maupun produk farmasi. Walaupun tidak dilakukan praktek laboratorium, tetapi mahasiswa mampu menjelaskan prosedur uji dan persyaratannya berdasarkan acuan resmi yang ada. - Mikrobiologi dasar, mikrobiologi Pre-requisite farmasi Co-requisite Kegiatan Penunjang Pustaka Pustaka Utama : 1. Denyer S.P., Hodges N.A., Gorman S.P., Hugo and Russell’s Pharmaceutical Microbiology, 7 th ed., Blackwell Science, Massachusetts. 2004 2. Baird RM., et al. (Eds.), Handbook of Microbiological Quality Control : Pharmaceutical and Medical Devices, CRC Press, Boca Raton, 2000. Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 62 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Pustaka pendukung : 1. Denyer SP, Baird RM, Guide to Microbiological Control in Pharmaceuticals, Ellis Horwood, New York, 1990 2. Baird RM., et al. (Eds.), Handbook of Microbiological Quality Control : Pharmaceutical and Medical Devices, CRC Press, Boca Raton, 2000. 3. Fleming, et al., editor: Diane O., Laboratory Safety, 2nd ed. : Principles and Practices, 1995 4. Crosby C,T., Patel I., General Principles of Good Sampling Practice, Cambridge, 1995 5. The Laboratory Biosafety Guidelines, 3rd ed., Public Health Agency of Canada, Ministry of Health, Canada, 2004 6. J.Jay, Van Nostrand, Modern Food Microbiology, New York, 1998 7. Board, RG., A Modern Introduction to Food Microbiology, Blackwell Sci.Publ., London, 1983 8. Frazier WC., et al, Food Microbiology, Tata McGraw Hill, Bombay, 1992. 9. Farmakope Indonesia edisi 4, 1995 10. Denyer SP, Baird RM, Guide to Microbiological Control in Pharmaceuticals, Ellis Horwood, New York, 1990 11. Barnett, Microbiology Laboratory Exercise, WmC.Brown Publ., Dubuque, 1992 12. Frazier WC., et al, Food Microbiology, Tata McGraw Hill, Bombay, 1992. Panduan Penilaian Catatan Tambahan SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Mg # Topik Sub Topik 1 Pendahuluan Pengenalan istilah Ruang lingkup 2 Peran mikroba di alam Parameter yang mempengaruhi hidup mikroba : parameter fisika, kimia dan biologi 3 Produk obat asal mikroba, produk makanan hasil fermentasi mikroba Mikroba yang banyak digunakan utk produksi obat : penghasil antibiotik, bahan obat selain antibiotik, Mikroba yang digunakan untuk produksi makanan 4 Kerusakan obat dan makanan oleh mikroba Kerusakan fisika, kimia dan biologis 5 Cara-cara pengawetan Bahan pengawet yang digunakan Capaian Belajar Mahasiswa Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan : Peran mikroba dalam produksi obat dan makanan Pentingnya uji mikrobiologi dalam bidang farmasi untuk obat dan makanan ruang lingkup cara produksi dan uji mikrobiologi di bidang farmasi istilah-istilah yang digunakan dalam laboratoprium mikrobiologi Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan : Parameter parameter fisika, kimia dan biologi untuk pemanfaatan mikroba dalam proses pembuatan obat Parameter untuk produksi makanan Pustaka yang relevan 1, 2 Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan : Berbagai mikroba yang banyak digunakan untuk produksi obat, baik bahan obat maupun produk obat jadi Berbagai mikroba yang banyak digunakan untuk produksi makanan dengan cara fermentasi Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan : Berbagai kerusakan yang disebabkan oleh mikroba terhadap produk farmasi dan makanan Contoh-contoh jenis kerusakan fisik, kimia dan biologis Efek kerusakan oleh mikroba terhadap manusia Mahasiswa memahami dan dapat Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 63 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Mg # Topik Sub Topik makanan (, dll), untuk mencegah kontaminasi mikroba, cara pengawetan dingin, cara panas, pengeringan, radiasi 6 Sanitasi dalam produksi makanan HACCP dalam produksi makanan 7 Standar kualitas mikrobiologi produk farmasi Berbagai kategori produk farmasi : obat, kosmetika, makanan, alat kesehatan beserta syarat kualitas mikrobiologinya Capaian Belajar Mahasiswa Pustaka yang relevan menjelaskan : Berbagai bahan pengawet untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh mikroba terhadap produk farmasi dan makanan Contoh-contoh cara pengawetan dingin, panas, dan lain-lain. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan : Prosedur baku dalam produksi makanan Definisi dan fungsi HACCP pada berbagai produksi makanan Contoh produksi makanan dan faktor yang mempengaruhi kemungkinan kontaminasi mikroba Mahasiswa memahami : Standard kualitas mikrobiologi dan non mikrobiologi untuk produk farmasi Perbedaan kualitas antara produk obat dan no obat Persyaratan kualitas mikrobiologi untuk berbagai produk farmasi 1,2 UJIAN TENGAH SEMESTER 8 Keamanan dan Keselamatan Kerja Contaiment Level, prosedur bekerja di lab.mikrobiologi, GLP (Good Laboratory Practices), Biosafety Cabinet, Personal protection Mahasiswa dapat menjelaskan : Tingkat kontaminasi di lab.mikrobiologi Standard kualitas lab mikrobiologi Kategori ruang laboratorium Prosedur bekerja di Lab mikrobiologi yang baik (GLP) Sumber2 Kemungkinan terpapar mikroba pathogen dan cara penanganannya Berbagai alat proteksi untuk personal dan lingkungan Mahasiswa dapat menjelaskan : definisi sampling dan apa manfaatnya di industri farmasi manfaat sampling untuk menetapakan kualitas bahan farmasi mulai dari proses persiapan hingga produk jadi di industri farmasi persyaratan sampling yang benar, sesuai jenis bahan Cara dan prosedur sampling untuk berbagai bahan dan produk farmasi Cara sampling untuk air : mulai dari air tanah sampai WFI (water for Injection) Cara sampling untuk alat kesehatan Standard dan syarat kualitas air dan alat kesehatan Mahasiswa memahami isi farmakope Indonesia edisi 4, terutama pada bagian/bab uji-uji mikrobiologi yang terdapat pada lampiran : uji sterilitas, uji batas mikroba, uji efektivitas pengawet 9 Metode sampling Definisi sampling, proses produksi di dindustri farmasi, syarat sampling dan berbagai Metode sampling 10 Uji mikrobiologi berdasarkan Farmakope Indonesia edisi 4 Pembahasan Farmakope Indonesia edisi 4 tentang uji mikrobiologi, uji batas mikroba 11 Uji Endotoksin Pengertian endotoksin, sumber endotoksin, Tujuan uji, persyaratan alat dan bahan, mikroorganisme yang digunakan, prosedur, interpretasi hasil Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan : - Istilah endotoksin dan sumber nya. - Tujuan uji endotoksin pada produk farmasi steril - Perbedaan prosedur uji antara FI ed.4 dengan USP terbaru - Alasan penggunaan alat dan bahan serta mikroorganisme yang digunakan - Prosedur uji endotoksin - Desain penetapan - Interpretasi hasil uji - Kendala dalam uji dan Penanganan masalah 12 Uji Mutagen Pengertian Mutasi, mutagen, Mahasiswa memahami dan dapat 1,3 1,3,4 2 3,4,5 3,4 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 64 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Mg # Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa karsinogen, Tujuan uji, persyaratan alat dan bahan, mikroorganisme mutan yang digunakan, prosedur, interpretasi hasil, metode lain menjelaskan : - Istilah Mutasi, Mutagen dan Karsinogen - Tujuan uji mutagen pada bahan baku farmasi - Perbedaan prosedur uji antara FI ed.4 dengan USP terbaru - Alasan penggunaan alat dan bahan serta mikroorganisme yang digunakan - Prosedur uji mutagen - Desain penetapan - Interpretasi hasil uji - Kendala dalam uji dan Penanganan masalah Pustaka yang relevan 13 Uji Toksisitas Pengertian senyawa toksik, metabolisme senyawa toksik dalam tubuh, penggolongan senyawa toksik, Tujuan uji, persyaratan alat dan bahan, mikroorganisme yang digunakan, prosedur, interpretasi hasil Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan : - Definisi senyawa toksik, dan metabolismenya dalam tubuh manusia - Penggolongan senyawa toksik dan efeknya terhadap tubuh manusia - Tujuan uji toksisitas menggunakan mikroorganisme - Metode in-vitro dan in-vivo pada uji toksisitas - Prinsip masing-masing uji - Kendala dalam uji dan Penanganan masalah 14 Uji penetapan potensi antibiotik Pengertian antibiotik, Penggolongan antibiotic dan mikroorganisme ujinya, Tujuan uji, persyaratan alat dan bahan, mikroorganisme yang digunakan, prosedur, interpretasi hasil Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan : - Jenis antibiotic berdasarkan spectrum aktivitasnya - Mikroorganisme uji untuk penetapan potensi antibiotic - Tujuan uji potensi antibiotik - Perbedaan prosedur uji antara FI ed.4 dengan USP terbaru - Alasan penggunaan alat dan bahan serta mikroorganisme yang digunakan - Prosedur uji spenetapan potensi antibiotik - Desain penetapan 5+1 - Interpretasi hasil uji - Perhitungan potensi - Kendala dalam uji dan Penanganan masalah 2,4 15 Metode molekuler Prioritas pemilihan metode, keunggulan dan kekurangan metode molekuler, persyaratan alat dan bahan, mikroorganisme pathogen yang akan diuji, prosedur, interpretasi hasil Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan : - Jenis metode molekuler - Sejarah pemanfaatan metode molekuler - Alasan penggunaan alat dan bahan serta jenis mikroorganisme pathogen yang dapat dideteksi - Prosedur uji secara molekuler - Interpretasi hasil uji - Kendala dalam uji dan Penanganan masalah 3 16 Ujian Akhir Semester Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 65 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 27. FA 5217 METODE ENZIMOLOGI Kode Matakuliah: FA 5217 Bobot sks: 2 sks Semester: II KK / Unit Penanggung Jawab: Farmakokimia Sifat: Pilihan Metode Enzimologi Nama Matakuliah Methods in Enzymology Struktur dan fungsi protein, khususnya metodologi riset kimia dan rekayasa protein. Biosintesis protein di dalam sel eukariot, perubahan struktur protein serta modifikasi pasca transisi. Metodologi kimia protein, mekanisme enzimatik, rekayasa protein dan penggunaan enzim dalam prosen biotransformasi. Protein structure and function, special emphasis on research methodologies in protein chemistry and protein engineering. Protein biosynthesis in eukariotic cells, protein interchange and post-translational modifications. Protein chemistry methodologies, enzyme mechanisms, protein engineering, and the use of enzymes in biotransformations. Kuliah lanjutan tentang struktur dan fungsi protein, dititikberatkan khusus pada metodologi riset kimia dan rekayasa protein. Perkuliahan diawali dengan tinjauan rinci tentang biosintesis protein di dalam sel eukariot (transkripsi dan translasi), perubahan struktur protein serta modifikasi pasca transisi. Sedangkan inti perkuliahannya adalah metodologi kimia protein, mekanisme enzimatik, rekayasa protein dan penggunaan enzim dalam prosen biotransformasi. Mahasiswa juga ditugaskan untuk mempresentasikan tentang struktur, fungsi, dan mekanisme enzim tertentu, termasuk eksperimen kunci yang mendukung mekanisme tersebut. Advanced course on protein structure and function, with special emphasis on research methodologies in protein chemistry and protein engineering. The course starts with a detailed overview of protein biosynthesis in eukariotic cells (transcription + translation) as well as protein interchange and posttranslational modifications. Then the main core of the course involves protein chemistry methodologies, enzyme mechanisms, protein engineering, and the use of enzymes in biotransformations. Students are requested to prepare and give a seminar about the structure, function, and mechanism of a selected enzyme, including the key experiments that supports the accepted mechanism. 1. Memahami struktur dan fungsi protein, teknik eksperimen kimia protein dan rekayasa protein. 2 Silabus Ringkas Silabus Lengkap Matakuliah Terkait 2. Mampu mengembangkan dan memilih teknik eksperimen yang diperlukn untuk mengatasi problem tertentu tentang yang berkaitan dengan protein dan fungsi enzim. 3. Terampil dalam mengevaluasi konsekuensi perlengkapan (tools) biokimia dan biologi dalam menjalankan pekerjaannya. Metode Analisis Fisikokimia Bersamaan atau lebih awal Kegiatan Penunjang Kegiatan perkuliahan ditunjang dengan pemberian tugas pembuatan paper ilmiah. Pustaka Jean Pelmont, Enzymes: catalyseur du monde vivant, Collection Grenoble Sciences, 1995 Panduan Penilaian Bilai akhir merupakan rataan nilai UTS dan UAS yang dilaksanakan secara tertulis Catatan Tambahan Pengetahuan dasar yang diperlukan: Biologi sel, metabolisme, enzimologi dasar, teknik pemisahan (kromatografi, elektroforesis) dan teknik spektroskopi. Luaran (Outcomes) Mg# 1 2 3 4 5 6 7 8 Topik Sub Topik Biosintesis protein: dari gen hingga protein fungsional Biosintesis protein: dari gen hingga protein fungsional Modifikasi protein pasca translasi Struktur gen prokaryot dan eukaryot; Biologi molekul DNA: replikasi, transkripsi dan translasi Pengaturan transkripsi; Mekanisme translasi: tRNA dan ribosom. Retikulum endoplasma; Topogenesis dan modifikasi antarperubahan protein pasca translasi Indentifikasi gugus fungsi; Reaktivitas dan selektivitas Pereaksi untuk modifikasi kimia gugus fungsi tertentu Proteolisis terbatas: kimia dan enzimatik; Enzim proteolitik dikelompokkan berdasarkan spesifisitas Kondisi reaksi; Pemisahan dan analsisi peptida; Sekuensing UTS Modifikasi protein secara kimia Modifikasi protein secara kimia Proteolisis dan pemetaan peptida Proteolisis dan peta peptida Capaian Belajar Mahasiswa Mahasiswa memahami proses dan aspek protein biosintesis Mahasiswa memahami proses modifikasi protein yang terjadi setelah translasi Mahasiswa memahami proses kimia yang memodifikasi struktur protein Enzymes: catalyseur du monde vivant Mah siswa memahami proteolisis dan pemetaan peptida Sumber Materi Enzymes: catalyseur du monde vivant Enzymes: catalyseur du monde vivant Enzymes: catalyseur du monde vivant Enzymes: catalyseur du monde vivant Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 66 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 9 Teknik analisis protein 10 Mekanisme enzim 11 Mekanisme enzim 12 Pengantar rekayasa protein 13 Pengantar rekayasa protein 14 Enzim dalam kimia organik sintesis 15 16 Enzim dalam kimia organik sintesis Elektroforesis gel; Spektrometri massa; Pengantar proteomi Enzimologi mekanik; Efek pH dan suhu yang mengubah kecepatan reaksi dan mekanisme enzim Efek isotop kinetik; penandaan isotop; spesifisitas ruang Studi kasus: Tiap mahasiswa membahas satu enzim tertentu Kloning dan ekspresi protein; Reaksi Rantai Polimerase (PCR) Mutagenesis terarah; aplikasi dalam bioteknoologi Kemutahiran dan drawback pemanfaatan enzim: kesatabilan, kelarutan, spesifisitas Enzim terimobilisasi, Enzim dalam pelarut organik Mahasiswa memahami teknik-teknik analisis protein Enzymes: catalyseur du monde vivant Mahasiswa memahami mekanisme kerja setiap enzim Enzymes: catalyseur du monde vivant Mahasiswa memahami dasar rekayasa protein Enzymes: catalyseur du monde vivant Mahasiswa memahami penggunaan enzim dalam reaksi kimia organik Enzymes: catalyseur du monde vivant UAS Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 67 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 28. FA 6318 ANALISIS KOSMETIK , PERBEKALAN KESEHATAN DAN RUMAH TANGGA Kode Matakuliah: FA 6318 Bobot sks: 2 SKS Semester: III KK / Unit Penanggung Jawab: Farmakokimia Sifat: Pilihan Analisis Kosmetik , Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga Nama Matakuliah Analysis of Cosmetics, Medical Devices and Household Supplies Pada kuliah ini akan diberikan mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa menguasai dasar-dasar Analisis Kosmetik , Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga Silabus Ringkas Luaran (Outcomes) This course comprises lectures as basic for analysis of Cosmetics, Medical Devices and Household Supplies In this lecture will discuss various topics on Introduction: Definitions and terminology, Types of Cosmetics and Medical Devices and Household Supplies, rule of law, Quality Control, Type Analysis Method UV sunscreen, bleach, in Cosmetics Dyes, Preservatives in Cosmetics, Surfactants in Cosmetics, Active Ingredients for Hair, bleach, Vitamins and Bioactive. Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu untuk mengetahui berbagai metode analisis yang dapat dikembangkan dari Analisis Kosmetik , Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga. Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang Pustaka 4. 5. 6. Salvador and Crisvert (ed), Analysis of Cosmetic Product, 2007, Elsevier Panduan Penilaian Catatan Tambahan Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa 1 Pendahuluan Definisi & istilah Jenis Kosmetik dan PKRT Mahasiswa mampu menjelaskan defenisi, istilah dan jenis-jenis kosmetik dan PKRT 1 2 Kosmetik Aturan hukum Quality Control 1 3 UV Sunscreen Jenis Metode Analisis 4 Pemutih Jenis Metode Analisis Mahasiswa mampu menjelaskan aturan hukum dan quality control Mahasiswa mampu menjelaskan jenis dan metode analisis dari UV Sunscreen Mahasiswa mampu menjelaskan jenis dan metode analisis dari pemutih 5 Pewarna dalam kosmetik Jenis Metode Analisis Mahasiswa mampu menjelaskan jenis dan metode analisis dari pewarna dalam kosmetik 1 6 Pengawet dalam kosmetik Jenis Metode Analisis Mahasiswa mampu menjelaskan jenis dan metode analisis dari pengawet 1 7 Surfaktan dalam Kosmetik Jenis Metode Analisis Mahasiswa mampu menjelaskan jenis dan metode analisis dari surfaktan 1 Bahan Aktif untuk Rambut Jenis Metode Analisis 10 Pemutih Gigi Jenis Metode Analisis 11 Vitamin dan Bioaktif dalam Kosmetik Jenis Metode Analisis 8 9 12 13 14 15 16 UTS Mahasiswa mampu menjelaskan jenis dan metode analisis dari Bahan Aktif dalam Produk Rambut Mahasiswa mampu menjelaskan jenis dan metode analisis dari pemutih Mahasiswa mampu menjelaskan jenis dan metode analisis dari vitamin dan bioaktif Sumber Materi 1 1 1 1 1 UAS Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 68 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 29. FA 6319 Disain Senyawa Bioaktif Kode Kuliah: FA 6319 Kredit : 2 SKS Semester : III KBK/Bidang Keahlian: Kimia Medisinal Sifat: Pilihan Sifat kuliah Kelompok Kuliah Nama Matakuliah Kuliah Matakuliah Keahlian Disain Senyawa Bioaktif Course Title Design of Bioactive Compounds Short Description Silabus ringkas Goals Tujuan Instruksional Umum (TIU) Offered To(PS Peserta) Memberikan pemahaman tentang berbagai teknik yang berkaitan dengan pengembangan obat baru, disain dan modifikasi struktur senyawa pemandu, tanpa dan dengan bantuan komputer Related Courses Percentage Sekolah Farmasi 1. Anatomi dan Fisiologi Manusia 2. Biokimia 3. Kimia Medisinal Knowledge = 100 % Prerequisite Prerequisite prerequisite Sarana/ x IT B Papantulis/white board Courseware Course (kuliah) = 3 jam UTS = 40.% Ya UAS = 45 % Ya Tugas = 15 % Ya 1. Thomas, G., 2003, Fundamentals of Medicinal Chemistry, John Wiley & Co., Chichester.. References/Bibliography 2. Hinchliffe, A., 2000, Modelling Molecular Structure, 2nd ed., John Wiley & Sons Ltd., Chichester. 3. Carloni, P. and Alber, F. (Eds.), Quantum Medicinal Chemistry, Wiley-VCH Verlag GmbH & Co., Weinheim. Strategi Pedagogi dan Pesan Untuk Pengajar: Activity (hour/week) Assessment/Penilaian URAIAN RINCI MATERI KULIAH Mg # 1 Topik Sub Topik Pendahuluan Permasalahan dalam disain senyawa bioaktif, Ilmu-ilmu pendukung, Metode pengembangan obat cara klasik & cara modern Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Activity K/P/R/X/U K 2 Tahapan pengembangan obat Pengembangan obat dari bahan alam Berbagai sumber senyawa pemandu Aturan Lipinski dalam pengembangan obat Memahami peran kimia medisinal dalam pengembangan obat baru Memahami garis besar proses pengembangan obat obat dalam tubuh 3 Reaksi kimia dalam sintesis senyawa organik Obat dengan sasaran yang tidak khas Pemasukan substituen baru Penggantian suatu substituen dengan substituen lain Memahami reaktivitas suatu struktur kimia K Kerja obat berdasar sifat kimia dan sifat fisika senyawa obat Memahami mekanisme kerja obat tanpa sasaran yang khas K Gaya antaraksi obat dan sasaran Sasaran kerja obat berupa Reseptor Gaya antar molekul obat – biomolekul sasaran K Struktur protein dan glikoprotein Macam-macam reseptor K 5 Sasaran kerja obat berupa asam nukleat 6 Enzim sebagai sasaran kerja obat Metabolisme obat Struktur DNA Antaraksi dengan molekul obat Antibakteri dan anti kanker Fungsi enzim dalam biosintesis metabolit sekunder Antaraksi obat dengan enzim Macam reaksi metabolisis Pengaruh metabolisme obat terhadap kinerja obat dan eliminasi Fungsi dan mekanisme kerja sitokrom P-450 4 5 4 7 8 9 Farmakodinamika UTS Kestabilan kimia senyawa obat Memahami penanggulangan berbagai penyakit pada tingkat molekul K K K K Memahami nasib obat yang masuk dalam tubuh Memahami dasar U K Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 69 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Mg # Topik Sub Topik 10 Pengembangan senyawa pemandu Kestabilan senyawa obat terhadap metabolisisKeseimbangan kelipofilan-kehidrofilan Tingkat dosis obat Konsep bioisoster Sintesiss analog 11 Penanggulangan masalah farmakokinetik 12 Pengembangan obat antibakteri Pengembangan prodrug Bloker metabolisis Penggantian gugus rentan terhadap metabolisis Turunan sulfonamida Trimetoprim 13 Pengembangan Obat antihistamin Reseptor H1 dan H2 Antihistamin untuk tukak lambung 14 HKSA Kuantifikasi sifat fisikokimia Pengembangan obat untuk meningkatkan bioaktifitas 15 Pengembangan obat dengan bantuan komputer Pemodelan molekul Mekanika molekul Dinamika molekul Analisis konformasi Doking 16 UAS Tujuan Instruksional Khusus (TIK) kimiawi pengembangan obat Dapat membuat perancangan pengembangan obat melalui modifikasi struktur kimia Activity K/P/R/X/U K K K Mengenal strategi pengembangan obat untuk penanggulangan penyakit tertentu Mengenal pengembangan obat dengan panduan persamaan matematik Mengenal pengembangan obat dengan bantuan komputer K K K U Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 70 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 30. Analisis Senyawa Toksik Kode Matakuliah: FA 6410 Bobot sks: 2 Semester: KK / Unit Penanggung Jawab: Farmakokimia Sifat: Pilihan Analisis Senyawa Racun Nama Matakuliah Analysis of Toxic Compound Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Kuliah ini mencakup uraian ringkas tentang toksikologi analisis, pengumpulan, transport, dan penyimpanan sampel, preparasi sampel, operasi laboratorium dasar, reaksi warna dan teknik spektrofotometri, analisis toksikologi sistematik, analisis beberapa golongan obat, analisis zat adiktif, analisis pelarut organik dan zat hirup, analisis pestisida, point-of-care-testing, penyalahgunaan obat dalam olah raga, alcohol-obat-mengemudi, specimen alternative, toksikologi post mortem. This course covers overview of analytical toxicology, sample collection, transport, and storage, sample preparation, Basic Laboratory Operations, colour tests, and spectrophotometric techniques, systematic toxicological analysis (general unknown), analysis of some drug classes, analysis of addictive substances, analysis of solvent and sniffing substances, analysis of pesticide, point-of-care-testing, drug abuse in sport, alcohol-drug-driving, alternative specimens, post mortem toxicology. Kuliah ini mencakup uraian ringkas tentang toksikologi analisis: sejarah perkembangan, toksikologi analisis modern, penyediaan layanan toksikologi analisis, aplikasi toksikologi analisis; pengumpulan, transport, dan penyimpanan sample: sampel klinis dan sampling, pedoman pengumpulan sampel untuk toksikologi analisis, transport sampel dan penyimpanan; preparasi sampel: cara preparasi sampel, pengukuran konsentrasi tidak terikat plasma, hidrolisis metabolit terkonjugasi, ekstraksi obat dari jaringan, derivatisasi; operasi laboratorium dasar: pendahuluan, aspek analisis kuantitatif, penggunaan internal standard, perbandingan metode, statistic non parametric, pengawasan mutu dan uji profisiensi, pertimbangan operasional; reaksi warna dan teknik spektrofotometri: sejarah perkembangan, uji warna, spektrofotometri UV/Visibel; analisis toksikologi sistematik: pendahuluan, penapisan menggunakan HPLC-DAD, GC, GC-MS dan Head space GC; analisis beberapa golongan obat: analgetika non opioid dan anti rheumatic, narkoanalgetika, antiarithmia dan anti koagulan, bronkolitikum, antagonist kalsium; analisis zat adiktif: kannabinoid, kokain, LSD, fensiklidin, psilosibin, psilosin; analisis pelarut organic dan zat hirup: alcohol dan keton, benzene, toluene, xylen, glikol, zat hirup; analisis pestisida: definisi dan klasifikasi, karbamat, hidrokarbon siklik terklorinasi, ester asam fosfat, piretroid; point-of-caretesting:pendahuluan, analit, interferensi dan pemalsuan; penyalahgunaan obat dalam olah raga: pendahuluan, peraturan, laporan temuan analitik, sampling, pendekatan analisis, metode konfirmatif; alcohol-obat-mengemudi: pendahuluan, alcohol dan mengemudi, obat dan mengemudi; specimen alternative: pendahuluan, analisis rambut, obat dalam cairan tubuh, deteksi obat dalam keringat; toksikologi post mortem: pendahuluan, specimen, toksikologi analisis, interpretasi hasil toksikologi post mortem. This course covers overview of analytical toxicology: Historical development, Modern analytical toxicology, Provision of analytical toxicology services, Applications of analytical toxicology; sample collection, transport, and storage: Clinical samples and sampling, Guidelines for sample collection for analytical toxicology, Sample transport and storage; sample preparation: Modes of sample preparation, Measurement of non-bound plasma concentrations, Hydrolysis of conjugated metabolites, Extraction of drugs from tissues, Derivatization; Basic Laboratory Operations: Introduction, Aspects of quantitative analysis, Use of internal standards, Method comparison, Non-parametric statistics, Quality control and proficiency testing, Operational considerations; colour tests and spectrophotometric techniques: Historical development, Colour tests, UV/visible spectrophotometry; systematic toxicological analysis (general unknown): introduction, screening applying HPLC-DAD techniques, screening applying GC and GC-MS, Head space GC techniques; analysis of some drug classes: non opioid analgetika and anti rheumatic, narcoanalgetic, antiarithmia and anticoagulant, broncholiticum, calcium antagonist; analysis of addictive substances: cannabinoid, cocain, LSD, phencyclidine, psilocybin and psilocin; analysis of solvent and sniffing substances: alcohol and keton, benzene, toluene, xylene, glycol, sniffing substances; analysis of pesticide: definition and classification, carbamat, chlorinated cyclic hydrocarbon, ester of phosphoric acid, pyretroide; point-of-care-testing: Introduction, Use of POCT, Analytes, Interferences and adulterants; drug abuse in sport: Introduction, Rules, Reported analytical findings, Sampling, Analytical approach, Confirmatory methods; alcohol-drug-driving: Introduction, Alcohol and driving, Drugs and driving; alternative specimens: Introduction, Hair analysis, Drugs in oral fluid, Detection of drugs in sweat; post mortem toxicology: Introduction, Specimens and other exhibits, Analytical toxicology, Interpretation of postmortem toxicology results. Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan tentang metode analisis berbagai zat toksik serta operasi dan peranan laboratorium toksikologi analisis dalam berbagai bidang Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang Pustaka Panduan Penilaian Tugas Pustaka 1. Flanagan, Robert J ., et al., FUNDAMENTALS OF ANALYTICAL TOXICOLOGY, John-Wiley and Son, Wiltshire, 2007 [Pustaka utama] 2. Jickells, Sue, editor, Clarke’s Analytical Forensic Toxicology, Pharmaceutical Press, London, 2008 [Pustaka utama] 3. Kuelpmann, W.R., 2002, Handbuch fuer Labor und Klinik: Klinisch-toxikologische Analytik, WilleyVCH Verlag GmbH, Weinheim [Pustaka /pendukung] Nilai akhir mencakup nilai UTS, UAS, Tugas, Presentasi. Nilai akhir = 0,30 UTS + 0,30 UAS + 0,25 Presentasi + 0,15 Tugas [Termasuk jenis dan bentuk penilaian] Catatan Tambahan Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 71 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Mg# 1 2 3 4 5 6 Topik Uraian ringkas tentang toksikologi analisis, Pengumpulan, transport, dan penyimpanan sampep Preparasi sampel, Operasi laboratorium dasar Reaksi warna dan teknik spektrofotometri analisis toksikologi sistematik, Analisis zat adiktif, analisis pelarut organik dan zat hirup 7 Analisis pestisida 8 UTS Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi sejarah perkembangan toksikologi analisis modern penyediaan layanan toksikologi analisis aplikasi toksikologi analisis Mahasiswa dapat menjelaskan secara ringkas sejarah perkembangan toksikologi analisis, berbagai teknik dan metode analisis dan kemajuan dalam toksikologi analisis modern, peranan dan kontribusi toksikologi analisis dalam berbagai bidang Pustaka no. 1, Bab 1, hal. 1 - 18 Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik sampel klinis, cara pengumpulannya, penanganan, transportasi, dan penyimpanannya untuk menjamin validitas analisis toksikologi Pustaka no. 1, Bab 2 hal. 21 45 Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai teknik preparasi sampel sehingga diperoleh larutan mengandung analit yang siap diukur/diuji tanpa gangguan matrik yang berarti Pustaka No. 1, Bab 3 hal 49 88 Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai aspek yang harus diperhatikan/dikerjakan untuk menjamin berjalannya laboratorium toksikologi analisis sesuai prinsip quality management dan ketentuanketentuan akreditasi laboratorium pengujian Pustaka no. 1, Bab 14 hal 353 375 Mahasiswa dapat menjelaskan: Sejarah perkembangan metode reaksi warna untuk analisis kualitatif zat toksik serta aplikasi teknik spektrofotometri UV/Vis.untuk analisis zat toksik Pustaka no.1 Bab 4 hal 95 – 115 Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dan aplikasi analisis toksikologi sistematik untuk mendeteksi zat toksik serta dukungan berbagai instrument ukur dalam pelaksanaan analisis Pustaka no. 3 Bab Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai teknik dan metode analisis untuk menganalisis berbagai zat adiktif dan pelarut organik yang disalahgunakan sebagai zat hirup Pustaka No. 3 Bab …hal. , Bab…hal?? Mahasiswa mampu mempresentasikan berbagai teknik dan metode analisis untuk menganalisis pestisida dalam sampel Pustaka no. 3 Bab hal... sampel klinis dan sampling pedoman pengumpulan sampel untuk toksikologi analisis transport dan penyimpanan sampel cara preparasi sampel pengukuran konsentrasi tidak terikat plasma hidrolisis metabolit terkonjugasi ekstraksi obat dari jaringan derivatisasi Pendahuluan aspek analisis kuantitatif penggunaan internal standard perbandingan metode statistic non parametric pengawasan mutu dan uji profisiensi pertimbangan operasional sejarah perkembangan uji warna spektrofotometri UV/Visibel pendahuluan penapisan menggunakan HPLC-DAD, GC, GCMS dan Head space GC Kannabinoid Kokain LSD Fensiklidin Psilosibin psilosin alkohol dan keton benzene toluene xylen glikol zat hirup definisi dan klasifikasi karbamat hidrokarbon siklik terklorinasi ester asam fosfat piretroid 9 Point-of-care-testing, Pendahuluan Analit interferensi dan pemalsuan 10 penyalahgunaan obat dalam olah raga Pendahuluan Peraturan laporan temuan analitik sampling Mahasiswa mampu mempresentasikan konsep POCT serta aplikasinya untuk mendeteksi dan atau mengkuantifikasi zat toksik Mahasiswa mampu mempresentasikan penyalahgunaan berbagai obat dalam olahraga, Pustaka No. 1, Bab 13 hal. 339 - 351 Pustaka no. 2, Bab 9 hal. 263 286 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 72 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. pendekatan analisis metode konfirmatif Alkohol-obat-mengemudi, Pendahuluan alkohol dan mengemudi obat dan mengemud Spesimen alternativ Pendahuluan analisis rambut obat dalam cairan tubuh deteksi obat dalam keringat;. 13 Toksikologi post mortem Pendahuluan Specimen toksikologi analisis interpretasi hasil toksikologi post mortem. 14 Analisis beberapa golongan obat analgetika non opioid dan anti rheumatic narkoanalgetika, 15 Analisis beberapa golongan obat, antiarithmia dan anti koagulan bronkolitikum antagonis kalsium 16 UAS 11 12 ketentuan/regulasi terkait, serta teknik dan metode analisis yang digunakan Mahasiswa mampu mempresentasikan pengaruh alkohol dan obat-obat terhadap pengemudi serta teknik dan metode analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis alkohol dan obat-obat tertentu Mahasiswa mampu mempresentasikan berbagai spesimen alternatif untuk menganalisis berbagai zat yang relevan serta teknik dan metode analisis yang digunakn Mahasiswa mampu mempresentasikan spesimen yang digunakan untu toksikologi analisis post mortem dan metode/teknik analisis yang sesuai serta interpretasi hasil Mahasiswa mampu mempresentasikan metode/teknik analisis yang sesuai untuk menganalisis obat golongan analgetika non opioid dan anti rheumatic narkoanalgetika Mahasiswa mampu mempresentasikan metode/teknik analisis yang sesuai untuk menganalisis obat golongan anti aritmia dan antikoagulan, serta bronkolitikum dan antagonist kalsium Pustaka no. 2 Bab 9 hal. 299 321 Pustka no. 2 Bab 6 hal 153 190 Pustaka no. 2 Bab 7 hal. 191 218 Pustaka no. 3 Bab.....hal...., dan pustaka lain yang ekuivalen Pustaka no. 3 Bab....hal...., dan pustaka lain yang ekuivalen Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 73 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 31. FA 5232 BIOFARMASI Kode Matakuliah: FA 5232 Bobot sks: 2 sks Semester: II KK / Unit Penanggung Jawab: Farmasetika Sifat: Wajib Biofarmasi (Program Magister) Nama Matakuliah Biopharmacy Pendahuluan; Proses biofarmasetik; Konsep membran biologis dan mekanisme absorpsi; Berbagai faktor yang berpengaruh terhadap proses biofarmasetik; Aspek biofarmasetik sediaan obat tiap rute pemberian (ekstravaskular).; Evaluasi ketersediaan hayati sediaan obat dan uji bioekivalensi. Introduction: Biopharmaceutic processes; Concept of biological membrane and absorption mechanisms; Factors affecting biopharmaceutic processes; Biopharmaceutic aspects of drug dosage forms for each administration route (extravascular); Bioavailability and bioequivalence tests. Pendahuluan: batasan dan kegunaan biofarmasi dalam farmasi, perjalanan dan nasib obat dalam tubuh. Proses biofarmasetik: proses pelepasan senyawa obat dari berbagai bentuk sediaan obat, pelarutan, difusi, transfer dan absorpsi. Konsep membran biologis dan mekanisme absorpsi, yang meliputi mekanisme filtrasi, difusi pasif, transport aktif, difusi terfasilitasi, pasangan ion dan pinositosis., dst. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap masing-masing proses biofarmasetik, baik faktor berkaitan dengan obatnya maupun faktor yang berkaitan dengan kondisi anatomi-fisiologi tempat pemberian obat. Aspek biofarmasetik untuk tiap rute pemberian secara ekstravaskular (oral, rektal, transdermal, intra-okular, intranasal, intramuskular), yang mencakup aspek anatomi-fisiologi, proses disposisi dan karakteristik sawar spesifik rute pemberian, serta vaskularisasi. Pada akhir kuliah juga diperkenalkan tentang pedoman uji bioekivalensi dan uji disolusi terbanding yang disertai dengan contoh pengolahan data, analisis statistik dan penarikan kesimpulan. Penyampaian materi dilakukan dalam bentuk kuliah, dikusi dan praktek perhitungan (khusus untuk uji bioekivalensi). Introduction: definition and the importance of Biopharmacy in pharmaceutical field. Biopharmaceutic processes: liberation, dissolution, diffusion, transfer and absorption. Concept of biological membrane and absorption mechanisms, including filtration, passive diffusion, active transport, facilitated transport, ionpair, and pinocitose. Factors affecting biopharmaceutic processes which include drug-related factor and anatomy-physiology factor. Biopharmaceutic aspects of drug dosage forms for each administration route (oral, rectal, transdermal, intra occular, intra nasal, intra pulmonal, and intramuscular routes), including biopharmaceutical evaluations/tests of corresponding drug dosage forms. Bioavailability and bioequivalence tests. Learning processes will include course, discussion, and calculation excercise Dapat mengidentifikasi permasalahan biofarmasetik yang akan dihadapi obat berdasarkan sifat fisikokimia yang dimiliki suatu senyawa aktif dan dapat memberikan gagasan untuk pengembangan formulasi dan teknik pembuatan sediaannya untuk dapat menghasilkan sediaan obat dengan karakteristik biofarmasetik yang diinginkan. Dapat berkontribusi dalam merancang dan/atau mengembangkan uji biofarmasetik sediaan obat, termasuk melakukan pengolahan data dan penarikan kesimpulannya. - Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait - Kegiatan Penunjang 1. Pustaka 2. 3. Aiache, J.M., Devissaguet, J.Ph., Guyot-Hermann, A.M., Farmasetika 2. Biofarmasi, ed. 2, Terjemahan Widji Soeratri dan Nanizar Zaman-Joenoes, Airlangga University Press, Surabaya, 1993. (Pustaka utama) Abdou, H.M., Dissolution, Bioavailability & Bioequivalence, Mack Publ. Co., Pennsylvania, 1989. (Pustaka pendukung) Shargel, L. and Yu, A., Applied Biopharmaceutics & Pharmacokinetics, 5th ed., Appleton & Lange, New York, 2004. (Pustaka pendukung) Panduan Penilaian Penilaian berdasarkan hasil UTS, UAS dan pengerjaan tugas (maksimum kontribusi 10%) Catatan Tambahan Substansi kuliah Biofarmasi program magister dan sarjana sama, tetapi berbeda dalam cara pembelajaran. Untuk program magister cara pembelajaran lebih banyak diskusi dan mahasiswa proaktif dalam belajar. Untuk capaian belajar, mahasiswa program magister menguasai materi kuliah secara lebih rinci dan lebih mendalam. URAIAN RINCI MATERI KULIAH Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Pendahuluan Batasan dan kegunaan Biofarmasi dalam Farmasi. Perjalanan dan nasib obat dalam tubuh. Proses biofarmasetik Pelepasan senyawa obat dari berbagai bentuk sediaan obat. Proses pelarutan. Proses absorpsi/difusi. Dapat menjelaskan batasan dan kegunaan Biofarmasi dalam Bidang Pekerjaan Kefarmasian. Dapat menjelaskan perjalanan dan nasib obat dalam tubuh secara runtun. Dapat menjelaskan proses pelepasan senyawa obat dari berbagai bentuk sediaan obat., proses pelarutan, dan proses 1 2 Sumber Materi 1,2, 3 1,2 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 74 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 3 4 Membran biologis dan mekanisme absorpsi Konsep membran biologis Berbagai mekanisme absorpsi Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pelepasan, pelarutan dan absoprsi Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara oral Faktor sifat fisiko-kimia zat aktif. Faktor formulasi dan teknologi. Faktor fisiopatologi tempat pemberian obat. Anatomi dan fisiologi saluran cerna. Pembuluh darah yang melewati saluran cerna. Komponen dan karakteristik cairan saluran cerna. Gerakan saluran cerna dan waktu transit. Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara oral Berbagai faktor yang mempengaruhi proses biofarmasetik obat pada pemberian secara oral. Evaluasi biofarmasetik sediaan oral. Anatomi dan fisiologi saluran cerna. Pembuluh darah yang melewati rektum. Komponen dan karakteristik cairan rektal. Gerakan rektum dan waktu transit. UTS Berbagai faktor yang mempengaruhi proses biofarmasetik obat pada pemberian secara rektal. Evaluasi biofarmasetik sediaan rektal. Anatomi dan fisiologi kulit. Pembuluh darah yang melewati kulit. Komponen dan karakteristik kulit. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses biofarmasetik obat pada pemberian secara perkutan. Evaluasi biofarmasetik sediaan perkutan. Anatomi dan fisiologi mata. Pembuluh darah yang melewati mata. Karakteristik bagian-bagian mata. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses biofarmasetik obat pada pemberian secara optalmik. Evaluasi biofarmasetik sediaan optalmik. Anatomi dan fisiologi paru-paru dan jaringan untuk pemberian parenteral. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses biofarmasetik obat pada pemberian melalui paru-paru dan secara parenteral. Evaluasi biofarmasetik sediaan obat yang diberikan melalui paru-paru dan secara parenteral. Aturan dan desain uji BA-BE Perhitungan parameter ketersediaan hayati. Uji statistik dan pengambilan keputusan bioekivalensi. 5 6 7 Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara rektal 8 9 10 11 Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara rektal Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara perkutan (melalui kulit). Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara perkutan. Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara optalmik (melalui mata). 12 Biofarmasi sediaan obat yang diberikan melalui paru-paru dan secara parenteral 13 Evaluasi ketersediaan hayati dan uji bioekivalensi 14 Uji disolusi terbanding (UDT) 15 16 Batasan uji disolusi terbanding Kelas senyawa aktif secara biofarmasetik (BCS) Aplikasi UDT Tata cara pelaksanaan dan interpretasi UAS absorpsi/difusi. Dapat menjelaskan konsep membran dan berbagai mekanisme absorpsi obat. Dapat menyebut dan menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pelepasan, pelarutan dan absoprsi Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan secara oral. 1,2 1, 2 1, 2 Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan secara oral. 1, 2 Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan secara rektal. 1, 2 Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan secara rektal. 1,2 Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan secara perkutan. Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan secara perkutan. 1, 2 Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan secara optalmik. 1, 2 Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan melalui paru-paru dan yang diberikan secara parenteral. 1, 2 Memahami aturan dan desain uji BA-BE Dapat melakukan perhitungan parameter ketersediaan hayati, pengujian statistik dan penarikan kesimpulan suatu uji ketersediaan hayati. Memahami berbagai aspek dan permasalahan tentang UDT 1, 2 1, 2 Pustaka khusus dari EMA dan FDA Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 75 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 32. FA 5233 PENGEMBANGAN BENTUK SEDIAAN OBAT Kode Matakuliah: FA 5233 Nama Matakuliah Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang Pustaka Bobot sks: Semester: 2 sks II Pengembangan bentuk sediaan obat Pendahuluan : konsep dan disain sistem, dasar-dasar kontrol kecepatan penghantaran obat, Klasifikasi kontrol kecepatan penghantaran obat : preprogram kecepatan, mengatur aktivasi, pengaturan arus balik, tempat target, Beberapa sistem penghantaran obat : oral, mukosal, nasal, mata, transdermal, parenteral, vaginal, peptida untuk sistemik. Introduction : Concepts and System Design and fundamentals of rate Controlled Drug Delivery Systems, Classification of rate controlled drug delivery systems : rate preprogrammed, activation modulated, feedback regulated, site targeting, Several systemic drug delivery systems: oral, mucosal, nasal, ocular, transdermal, parenteral , vaginal, systemic peptide based pharmaceutical Pendahuluan : konsep dan disain sistim untuk kontrol kecepatan penghantaran obat dan dasar-dasar kontrol penghantaran obat, Klasifikasi kontrol kecepatan penghantaran obat : preprogram kecepatan specifik penghantaran obat dengan mengendalikan difusi molekuler obat dalam atau melalui medium barier, mengatur aktivasi pelepasan molekul obat dengan proses fisika, kimia, biokimia dengan/atau difasilitasi dengan enersi eksternal, pengaturan arus balik pelepasan molekul obat dengan konsentrasi bahan pemicu tertentu yang dideteksi dengan sensor pengaturan mekanisme arus balik, pengembangan pengendalian pelepasan obat pada jaringan target, Beberapa sistem penghantaran obat untuk sistemik : melalui oral, melalui mukosa, melalui hidung, melalui mata, secara transdermal melalui kulit, secara parenteral, melalui vagina, dan menggunakan pembawa bahan farmasi peptida Introduction : concepts and systems design and the fundamentals of rate controlled drug delivery .Classification of rate-controlled drug delivery systems : pre programmed at specific rate profiles to controlled the drug molecular diffusion in and/or across the barier medium, controlled drug release is activated by physical, chemical, biochemical process and /or facilitated by the energy supplied externally, feedback regulated the release of molecule drugs is activated by triggering agent detected by a sensor in the feedback regulated mechanism, development of site targeting controlled release drug delivery system, Several systemic drug delivery systems: through per oral, through mucosal, through nasal, : through oculars, transdermal mechanism, parenteral mechanism, through vaginal, and systemic peptide based pharmaceutical drug delivery systems Diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan bentuk sediaan obat dengan sistem penghantaran obat mendekati jaringan atau dengan pengontrolan pelepasan obat yang lebih spesifik untuk pengembangan obat kearah peningkatan effikasi obat 1. 2. 3. - Catatan Tambahan Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Pendahuluan Batasan dan kegunaan Biofarmasi dalam Farmasi. Perjalanan dan nasib obat dalam tubuh. Proses biofarmasetik Pelepasan senyawa obat dari berbagai bentuk sediaan obat. Proses pelarutan. Proses absorpsi/difusi. Membran biologis dan mekanisme absorpsi Konsep membran biologis Berbagai mekanisme absorpsi Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pelepasan, pelarutan dan absoprsi Faktor sifat fisiko-kimia zat aktif. Faktor formulasi dan teknologi. Faktor fisiopatologi tempat pemberian obat. Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara oral Anatomi dan fisiologi saluran cerna. Pembuluh darah yang melewati saluran cerna. Komponen dan karakteristik cairan saluran cerna. Gerakan saluran cerna dan waktu transit. Dapat menjelaskan batasan dan kegunaan Biofarmasi dalam Bidang Pekerjaan Kefarmasian. Dapat menjelaskan perjalanan dan nasib obat dalam tubuh secara runtun. Dapat menjelaskan proses pelepasan senyawa obat dari berbagai bentuk sediaan obat., proses pelarutan, dan proses absorpsi/difusi. Dapat menjelaskan konsep membran dan berbagai mekanisme absorpsi obat. Dapat menyebut dan menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pelepasan, pelarutan dan absoprsi Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan secara oral. 2 4 5 Chien,Y.W., ( 1992), Novel drug delivery systems, Marcel Dekker, New York Kydonieus.A., (1992), Treatise on Controlled Drug Delivery, Marcel dekker, New york Rathbone,.M.J, Hadgraft.J., Roberts.M.S., (2003), Modified Release Drug Delivery Technology, Marcel Dekker, New York. Topik 1 3 Sifat: Wajib Development of drug dosage form Panduan Penilaian Mg# KK / Unit Penanggung Jawab: Farmasetika Sumber Materi 1,2, 3 1,2 1,2 1, 2 1, 2 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 76 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 6 7 Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara oral Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara rektal 8 9 10 11 Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara rektal Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara perkutan (melalui kulit). Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara perkutan. Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara optalmik (melalui mata). 12 13 Biofarmasi sediaan obat yang diberikan melalui paru-paru dan secara parenteral Evaluasi ketersediaan hayati dan uji bioekivalensi 14 Uji disolusi terbanding (UDT) 15 16 Berbagai faktor yang mempengaruhi proses biofarmasetik obat pada pemberian secara oral. Evaluasi biofarmasetik sediaan oral. Anatomi dan fisiologi saluran cerna. Pembuluh darah yang melewati rektum. Komponen dan karakteristik cairan rektal. Gerakan rektum dan waktu transit. UTS Berbagai faktor yang mempengaruhi proses biofarmasetik obat pada pemberian secara rektal. Evaluasi biofarmasetik sediaan rektal. Anatomi dan fisiologi kulit. Pembuluh darah yang melewati kulit. Komponen dan karakteristik kulit. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses biofarmasetik obat pada pemberian secara perkutan. Evaluasi biofarmasetik sediaan perkutan. Anatomi dan fisiologi mata. Pembuluh darah yang melewati mata. Karakteristik bagian-bagian mata. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses biofarmasetik obat pada pemberian secara optalmik. Evaluasi biofarmasetik sediaan optalmik. Anatomi dan fisiologi paru-paru dan jaringan untuk pemberian parenteral. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses biofarmasetik obat pada pemberian melalui paru-paru dan secara parenteral. Evaluasi biofarmasetik sediaan obat yang diberikan melalui paru-paru dan secara parenteral. Aturan dan desain uji BA-BE Perhitungan parameter ketersediaan hayati. Uji statistik dan pengambilan keputusan bioekivalensi. Batasan uji disolusi terbanding Kelas senyawa aktif secara biofarmasetik (BCS) Aplikasi UDT Tata cara pelaksanaan dan interpretasi UAS Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan secara oral. 1, 2 Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan secara rektal. 1, 2 Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan secara rektal. 1,2 Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan secara perkutan. Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan secara perkutan. 1, 2 Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan secara optalmik. 1, 2 Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasetik obat yang diberikan melalui paru-paru dan yang diberikan secara parenteral. 1, 2 Memahami aturan dan desain uji BA-BE Dapat melakukan perhitungan parameter ketersediaan hayati, pengujian statistik dan penarikan kesimpulan suatu uji ketersediaan hayati. Memahami berbagai aspek dan permasalahan tentang UDT 1, 2 1, 2 Pustaka khusus dari EMA dan FDA Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 77 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 33. FA 5235 KINETIKA KIMIA DAN STABILITAS OBAT Kode Matakuliah: FA 5235 Bobot sks: 2 sks Semester II KK / Unit Penanggung Jawab: Farmasetika Sifat: Wajib Kinetika Kimia dan Stabilitas Obat Nama Matakuliah Chemical Kinetics and Drugs Stability Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Pendahuluan, konsep dasar kinetika , reaksi-reaksi kompleks, jenis reaksi penguraian obat dan usaha stabilisasinya, reaksi katalisis enzim, stabilitas obat dalam sediaan cair dan padat, uji stabilitas sediaan farmasi. Introduction, basic kinetic concepts, complexes reaction, modes of drugs degradation and stabilization methods , enzymatic catalysis, drug stability in liquid and solid dosage form, stability testing of pharmaceuticals dosage form. Pendahuluan: stabilitas secara farmasetika; kegunaan data stabilitas; konsep dasar kinetika kimia: kecepatan, tingkat reaksi dan faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi; reaksi-reaksi kompleks: reaksi berantai, kesetimbangan, paralel dan konsekutif, jenis reaksi penguraian obat: hidrolisis, oksidasi, fotolisis, epimerisasi dan polimerisasi serta usaha stabilisasinya, reaksi katalisis enzim: kinetika reaksi Michaelis Menten, pengaruh konsentrasi substrat, pH dan temperatur; stabilitas obat dalam sediaan farmasi: larutan, suspensi dan emulsi, sediaan padat Uji stabilitas sediaan farmasi: pada tahap pengembangan formula dan uji stabilitas sediaan jadi menurut ketentuan yang berlaku secara nasional, regional dan internasional. Introduction: stability in pharmaceutics, the use of stability data; basic kinetic concepts: rate, order and factors that influence reaction order, complexes reaction: chain, equilibrium, parallel and consecutive reactions , modes of drugs degradation : hydrolysis, oxidation, photolysis, epimerization, polymerization, stabilization methods , enzymatic catalysis reaction: Michaelis Menten kinetics, influence of substrate concentration, pH and temperature; stability of drug in pharmaceutical dosage form: solution, suspensions, emulsions, and solid preparations, stability testing of pharmaceuticals products: in formulation development and stability testing pharmaceuticals product according to national, regional and international guidelines. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu untuk: mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam pembuatan suatu sediaan farmasi yang stabil. mengaplikasikan data-data stabilitas dari suatu bahan baku dalam memformulasi suatu sediaan farmasi yang stabil. Menyusun protokol uji stabilitas suatu sediaan farmasi, Melakukan uji stabilitas terhadap suatu sediaan farmasi Mengevaluasi data uji stabilitas suatu sediaan farmasi Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang 1. Cartensen, J.T., Drug Stability Principle and Practice, Marcel Dekker Inc., 2000, (Pustaka utama) 2. Cara Pembuatan Obat Yang Baik, Badan Pengawasan, Republik Indonesia, 2001 dan 2006 ([Pustaka pendukung]) Pustaka 3. Asean Guideline on Stability Study of Drug Product, update revision, ACCSQ-PPWG Meeting, February 2005 ([Pustaka pendukung]) 4. Connors, K.A., Gordon L.A., and Valentino J.S., Chemical stability of Pharmaceuticals, 2nd ed, Wiley Interscience, 1986 ([Pustaka pendukung]) 5. Laidler, K.J., Chemical kinetics, 3 rd ed, Harper Collins Publisher, 1987 ([Pustaka pendukung]) 6. ICH Topic Q1A(R2), Q1B, Q1C, Q1D, Q1E,Q1F: Guideline for stability Testing, European Medicines Agency, 2006 ([Pustaka pendukung]) Panduan Penilaian Catatan Tambahan Mg# 1 Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi Pendahuluan Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang definisi stabilitas, waktu kadaluarsa & usia simpan, perlunya dilakukan uji stabilitas terhadap sediaan , kegunaan data stabilitas obat pada tahap : preformulasi, produksi dan evaluasi produk. Juga mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan perubahan yang mungkin terjadi di dalam suatu sediaan farmasi secara kimia, fisika, farmasetika, mikrobiologi dan toksikologi 1,4 dan5 Pengertian stabilitas secara farmasetika Kegunaan data stabilitas Perubahan yang terjadi pada sediaan Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 78 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Konsep dasar kinetika - 2 Tingkat reaksi dan kecepatan reaksi Faktor-faktor yang mempe-ngaruhi kecepatan reaksi Latihan soal 3 Reaksi-reaksi kompleks 4 - Reaksi berantai Reaksi paralel Reaksi kesetimbangan Reaksi konsekutif Latihan soal 6 Reaksi katalisis enzim 7 - Reaksi hidrolisis Reaksi oksidasi Reaksi fotolisis Reaksi isomerisasi Reaksi polimerisasi - Kinetika reaksi Michaelis Menten Faktor-faktor yang mempengaruhi kinetika reaksi Ujian Tengah Semester Sediaan Larutan Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa Sediaan sistem diharapkan mampu menjelaskan tentang: dispersi Stabilitas zat dalam sediaan cair berbentuk larutan sejati, suspensi, emulsi . Mahasiswa juga diharapkan mampu menentukan kecepatan reaksi penguraian dan usia simpan suatu obat yang dibuat dalam bentuk sediaan sistem dispersi. - 8 Stabilitas obat dalam sediaan cair - 9 Stabilitas zat padat 1,4dan 5 1,4 dan 5 Setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu menentukan kecepatan reaksi penguraian dan usia simpan suatu sediaan farmasi dalam kondisi tertentu sesuai dengan soal yang diberikan. 5 Jenis reaksi penguraian dan usaha stabilisasi Setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang : tingkat reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, cara menentukan tingkat reaksi, faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi, seperti : temperatur ,pelarut/konstanta dielektrik, pH, kekuatan ion dan katalis Setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu menentukan kecepatan reaksi penguraian dan usia simpan suatu sediaan farmasi dalam kondisi tertentu sesuai dengan soal yang diberikan. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang pengertian reaksi berantai, paralel, kesetimbangan dan konsekutif, cara penentu\an kecepatan reaksi, menghitung konsentrasi zat yang tersisa dan/atau hasil urai yang terbentuk dari masing-masing reaksi tersebut. - Penguraian zat padat murni 10 Stabilitas zat padat - Pengaruh Lembab pada penguraian zat padat Uji stabilitas sediaan - Uji stabilitas dalam tahap perencanaan dan pengembangan formula 11 Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan jenis-jenis reaksi penguraian obat dan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan stabilitas zat yang mengalami reaksi penguraian seperti pada sub topik Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang reaksi katalisis oleh enzim serta faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi tersebut. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang : Penguraian zat padat menjadi zat padat dan gas , penguraian zat padat menjadi zat cair dan gas beserta persamaan kinetikanya. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan : Pengaruh lembab yang terbatas dan yang tak terbatas terhadap penguraian suatu zat padat . 1 dan 4 1 dan 5 1 1, 4 dan 5 1, 4 dan 5 12 Uji stabilitas sediaan 13 Uji stabilitas sediaan 14 - Uji stabilitas sediaan menurut : - ICH - WHO - CPOB - Harmonisasi Asean - Desain uji stabilitas sistem reduksi - Uji fotostabilitas, - Evaluasi data dan perhitungan masa edar Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan menyusun rancangan percobaan untuk melihat pengaruh eksipien dalam stabilitas zat aktif Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang pembagian zona iklim dunia; uji stabilitas dipercepat , uji stabilitas jangka panjang menurut ketentuan dari ICH, WHO, CPOB, dan harmonisasi Asean , cara pemilihan bets , parameter uji stabilitas tiap bentuk sediaan dan pembuatan protokol uji stabilitas. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang desain uji stabilitas sistem braketing dan matrixing, uji fotostabilitas, evaluasi data stabilitas, penentuan kondisi penyimpanan sediaan dan perhitungan masa edar 1 dan 4 2,3 dan 6 2,3 dan 6 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 79 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 15 Presentasi tugas Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 80 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 34. FA 5234 FARMAKOKINETIKA Kode Matakuliah: FA 5234 Bobot sks: 3sks Semester: II KK / Unit Penanggung Jawab: Farmasetika Sifat: Wajib Farmakokinetik Nama Matakuliah Pharmacokinetic Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang Pendahuluan dan rancangan penelitian farmakokinetik; Farmakokinetik monoeksponensial; Distribusi obat; Infus intravenous; Farmakokinetik multi-eksponensial; Bioavailabilitas dan bioekivalen; Klirens obat; Informasi farmakokinetik suatu obat; Farmakokinetik non linear; Dosage regimen design Introduction and design research Pharmacokinetic mono-eksponensial; Drug distribution; Infus intravenous; Pharmacokinetaic multi-eksponential, avalaibly and bioequivalent; drug clearence; information drug Pharmacokinetic; pharmacokinetic nonlinear, and dosage regiment design Pendahuluan dan rancangan penelitian farmakokinetik; Model farmakokinetik untuk beberapa jenis obat; Farmakokinetik monoeksponensial dan analisa non kompartemen dari obat-obat antibakteri dan kardiovaskuler; Distribusi obat yang memiliki sifat fisikokimia khusus; Infus intravenous yang banyak digunakan di rumah sakit; Farmakokinetik multi-eksponensial pada pemberian dosis intravena; Kinetik setelah pemberian dosis ekstravaskuler; Bioavailabilitas dan bioekivalen; Klirens obat, wash out obat dari tubuh; Kinetik metabolit; Informasi farmakokinetik suatu obat; Kinetika dosis berulang; Farmakokinetik non linear; Dosage regimen design Information and design research pharmacokinetics model of drugs Pharmacokinetic; Pharmacokinetic monoeksponensial and analysis non compartement model of antibiotic; Cardiovaskuler; drugs distribution and phisicochemistry properties; Infuse intravenous in the hospital use; pharmacokinetic multieksponensial following intravena administration. Kinetic of drug following extravaskuler administration; bioavailablelity and bioequivalent; drug clearance and distribution; wash out of drug; kinetic of metabolite; kinetic of drug after multiple dosage; Pharmacokinetic nonlinear and dosage regiment design Diharapkan mahasiswa setelah mengikuti kuliah ini akan mengerti tentang nasib obat di dalam tubuh dan profil farmakokinetik dari masing-masing obat yang digunakan setelah pemberian intravascular dan ekstravaskular. Kinetika Obat Pre-requisite: tidak ada FA 4103 Biofarmasi Co-requisite : tidak ada 1. Shargel L and Yu ABC. Applied Biopharmaceutics and Pharmacokinetikcs. 4th ed. Stamford Conn.: Appleton and Lange; 2005 2. Rowland M, Tozer TN. Clinical Pharmacokinetics : Concepts and Application. 3rd ed. Baltimore: Williams & Wilkins; 1995 Pustaka 3. Wagner, JG. Pharmacokinetics for the pharmaceutical scientist. Pennsylvania: Technomic Publishing Company, Inc.; 2004 4. Wagner, JG. Fundamental of clinical pharmacokinetics. 1st ed. Illionis: The Hamilton Press; 1979. Panduan Penilaian 40% UTS, 40% UAS, 20% Kegiatan Penunjang (Kuis, Praktikum) Catatan Tambahan - Mg# 1 2 3 4 Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Pendahuluan dan rancangan penelitian farmakokinetik Relevansi farmakokinetik dalam farmasi dan terapi suatu obat dan rancangan penelitian farmakokinetik Model Farmakokinetik untuk beberapa jenis obat Review kecepatan reaksi, kompatertemen, mammilary, catenary, psiologie Pemberian dosis tunggal untuk beberapa rute pemberian dan studi dari bahan publikasi Mahasiswa mampu menjelaskan apa itu farmakokinetik dan dimana posisi farmakokinetik dalam terapi suatu obat serta menjelaskan rancangan penelitian farmakokinetik untuk mempelajari disposisi suatu obat dalam tubuh Mahasiswa secara mandiri mampu menjelaskan berbagai model farmakokinetik, kelebihan dan keterbatasam dari masing-masing model Farmakokinetik monoeksponensial dan analisas non kompartemen dari obatobat antibakteri dan Kardiovaskulser Distribusi obat yang memiliki sifat fisikokimia khusus Volume distribusi, ikatan protein plasma, ikatan jaringan, dan koefisien partisi jaringan-darah (plasma) Sumber Materi Shargel L Rowland M Mahasiswa mampu mengkarakterisasi kinetika suatu obat yang menunjukan kinetika monoeksponensial, mampu menentukan parameter dasar farmakokinetik suatu obat dengan pendekatan nonkompartemen dengan contoh obat-obat baru Wagner, JG Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh volume distribusi serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi volume distribusi terhadap disposisi suatu obat di dalam tubuh, mahasiswa bergantian menjelaskan kasus yang diberikan Shargel L Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 81 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 5 6 Infus intraveous yang banyak digunakan di rumah sakit Mampu menentukan dosis dan kecepatan pemberian infus untuk mencapai konsetnrasi steady-state tetetentu pada pasien darurat Rowland M Farmakokinetik multieksponensial pada pemberian dosis intravena Mampu menentukan parameter farmakokinetik dan mampu menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi disposisi suato obat pada pemberian dosis ekstravasculer Ujian Tengah Semester Mampu menentukan parameter farmakokinetik dan Absorpsi mampu menjelaskan faktor-faktor yang dapat gastrointestinal, mempengaruhi disposisi suatu obat pada pemberian kecepatan absorpsi, dosis ekstravasculer obat yang bersangkutan rate limiting process Fenomena obat kardiovaskular Kondisi eksperimen Mampu menguji dan menetapkan bioekivailibilitas ketersediaan hayati obat dan status bioekivalensi dari suatu produk obat yang jadi beredar di masyarakat Klirens renal, penentuan Mampu menjelaskan berbagai jalur eliminasi suatu parameter farmakokinetik obat dari tubuh, dan mampu menenetukan dari sample urin, klirens parameter farmakokinetik dari sampel urin dalam hati dan kliren total suatu penelitian farmakokinetik Mampu menjelaskan kinetika pembentukan dan Model studi eliminasi suatu metabolit setelah pemberian parent metabolisme drug Macam-macam jenis mekanisme Review publikasi Mahasiswa mampu untuk mencari data penelitian farmakokinetik yang diperlukan dari suatu farmakokinetik sumber yang valid dan mampu untuk mengevaluasi kualias penelitian Interpretasi data farmakokinetik yang ada di publikasi Mahasiswa mendesain studi experimental Bolus intravena dan infus Mahasiswa mampu menentukan konsentrasi obt intravena dosis berulang, dalam tubuh setelah pemberian loading dose dan fluktuasi konsentrasi dan maintenance dose akumulasi obat Mahasiswa mampu untuk menjelaskan Gejalan non farmakokinetik linear dan non-linear serta sumber linearitas kinetik dari ketidaklinearan dari kinetika suatu obat Faktor penyebab Mahasiswa mampu untuk menjelaskna prinsip Merancang dosis dalam merancang dan mengatur regimen dosis suatu pemeliharaan obat berdasarkan data farmakokinetik yang ada Berbagai kasus yang berpengaruh Ujian Akhir Semester Wagner, JG 7 Kinetik setelah pemberian dosis ekstravaskuler 8 9 10 Bioavailabilitas dan Bioekivalen Klirens obat, Wash out obat dari tubuh Kinetik metabolit 11 Informasi farmakokinetik suatu obat 12 Kinetika Dosis berulang 13 14 Farmakokinetik non linear Dosage Regimen Design 15 16 Infus dengan kecepatan konstan dan konsentrasi steadi-state Studi kasus di rumah sakit Pendalaman obat model multi eksponensial Shargel L Rowland M Wagner, JG Shargel L Rowland M Wagner, JG Shargel L Rowland M Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 82 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 35. FA 6338 FORMULASI OBAT SUKAR LARUT AIR Kode Matakuliah: FA 6338 Bobot sks: 2 Semester: III KK / Unit Penanggung Jawab: Farmasetika Sifat: Pilihan Opsi Formulasi Obat Sukar Larut Air Nama Matakuliah Water Insolube Drug Formulation Silabus Ringkas Pendahuluan; teori kelarutan, prediksi kelarutan obat; pengelompokan obat berdasarkan kelas biofarmasetik serta permasalahannya, korelasi in-vitro-in vivo, aspek praformulasi senyawa obat yag tidak/sukar larut air; berbagai cara untuk peningkatan kelarutan (pembentukan senyawa kompleks, penggunaan ko-solven, dll.); kapsul lunak Introduction; solubility theory; drug solubility prediction; biopharmaceutic classification system (BCS); in-vitro-in vivo correlation; preformulation aspects of water-insoluble drug; various methods for drug solubilization and solubility enhancement (complex formation; solubilization with co-solvent;etc.); soft capsule. Pendahuluan; teori kelarutan; prediksi kelarutan obat; pengelompokan obat berdasarkan kelas biofarmasetik serta permasalahannya; korelasi in-vitro-in vivo; aspek praformulasi senyawa obat yag tidak/sukar larut air; peningkatan kelarutan dengan pembentukan kompleks, solubilisasi dengan penggunaan ko-solven, solubilisasi melalui pembentukan emulsi, peningkatan kelarutan dengan pembentukan misel, pembentukan liposom, pembentukan prodrug, pembentukan garam, pengecilan ukuran partikel, kapsul lunak Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang Introduction; solubility theory; biopharmaceutic classification system (BCS); in-vitro-in vivo correlation; drug solubility prediction; preformulation aspects of water-insoluble drug; drug solubility enhancement by complex formation; solubilization with co-solvent; drug solubilization by emulsion formation; solubility enhancement with micellar solubilization; liposome formation; prodrug formation for solubility enhancement; salt formation; particle size reduction; soft gelatin capsule. Dengan menyelesaikan kuliah ini, mahasiswa memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang permasalahan formulasi obat yang sukar larut dalam air serta cara-cara meningkatkan kelarutan untuk mendapatkan sediaan obat dengan ketersediaan hayati yang tinggi serta bioekivalen dengan produk innovator. 1. Pustaka 2. 3. Rong Liu, Water-Insoluble Drug Formulation, 2nd ed., Taylor & Francis (CRC), Florida, 2008. (Pustaka utama) Rajnikant Patel, Madhabhai Patel and Natvarlal Patel, Formulation strategies for dissolution enhancement of insoluble drugs, LAP Lambert Academic Publishing, 2011. (Pustaka pendukung) Lachman,L., et al, The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, Marcel Dekker Inc., New York, Bassel, 3th ed, 1986. (Pustaka pendukug) Panduan Penilaian Penilaian dilakukan berdasarkan hasil UTS, UAS dan pengerjaan tugas (bila diberikan, maksimum kontribusi 10%) Catatan Tambahan - Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Pendahuluan Pengantar kuliah: tujuan/sasaran kuliah, materi kuliah, cara pembelajaran, cara penilaian Teori kelarutan Prediksi kelarutan obat Farmakokinetik obat sukar larut air dan kaitannya dengan efek obat Dapat menjelaskan/menyebutkan tujuan/sasaran kuliah serta lingkup materi kuliah Dapat menjelaskan teori kelarutan dan prediksi kelarutan obat Dapat menjelaskan farmakokinetik obat sukar larut air dan kaitannya dengan efek obat Biofarmasi dan kelarutan senyawa obat dalam formulasi sediaan obat Dapat menjelaskan berbagai aspek biofarmasi dan kelarutan senyawa obat dalam hubungannya dengan formulasi sediaan obat Dapat menjelaskan klasifikasi korelasi in-vitro-in vivo dan cara penetapan korelasi in vitro-in vivo Dapat menyebutkan dan menjelaskan unsur praformulasi dan evaluasi sifat 1 2 3 4 Teori kelarutan dan prediksi kelarutan obat Farmakokinetik obat sukar larut air dan kaitannya dengan efek obat Biofarmasi dan kelarutan senyawa obat dalam formulasi sediaan obat Korelasi in-vitro-in vivo 5 6 Aspek praformulasi senyawa obat yang Klasifikasi korelasi in-vitro-in vivo. Cara penetapan korelasi in vitro-in vivo Unsur praformulasi. Evaluasi sifat praformulasi Sumber Materi 1 1, 2 1, 2 1, 2 1, 2 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 83 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. tidak/sukar larut air 7 Peningkatan kelarutan dengan pembentukan senyawa kompleks Teori. Contoh pengkompleks. Metode pembentukan kompleks Solubilisasi dengan penggunaan ko-solven UTS Teori. Contoh ko-solven. Metode pelarutan dengan kosolven 8 9 12 13 14 15 16 Dapat menjelaskan teori peningkatan kelarutan obat dengan pembentkan senyawa kompleks, contoh pengkompleks, dan metode pembentukan kompleks 1, 2 1, 2 Solubilisasi melalui pembentukan emulsi Teori solubilisasi melalui pembentukan emulsi. Contoh minyak dan surfaktan untuk emulsi obat. Mikro/nano-emulsi Dapat menjelaskan teori peningkatan kelarutan dengan penggunaan kosolven, contoh ko-solven untuk sediaan obat, metode pelarutan dengan kosolven Dapat menjelaskan teori solubilisasi melalui pembentukan emulsi. Contoh minyak dan surfaktan untuk emulsi obat, dan mikro/nano-emulsi, serta teknik-teknik terkait. Peningkatan kelarutan dengan pembentukan misel Teori misel. Contoh surfaktan untuk solubilisasi miselar. Teknik solubilisasi miselar Teori liposom. Contoh bahan untuk pembentukan liposom. Teknik pembentukan liposom. Teori. Contoh prodrug dan garam obat untuk peningkatan kelarutan. Dapat menjelaskan teori tentang misel, menyebut contoh surfaktan untuk solubilisasi miselar, menjelaskan teknik solubilisasi miselar Dapat menjelaskan teori tentang liposom, menyebut contoh bahan untuk pembentukan liposom, dan menjelaskan teknik pembentukan liposom Dapat menjelaskan pengaruh pembentukan prodrug dan garam terhadap kelarutan senyawa obat 1, 2 Pengecilan ukuran partikel Teori. Metode pengecilan ukuran partikel. Dispersi dan larutan padat. 1, 2 Kapsul lunak Teori. Contoh bahan untuk pembuatan sediaan kapsul lunak. Teknik pembuatan kapsul lunak. UAS Dapat menjelaskan hubungan ukuranparikel dan kecepatan pelarutan obat, metode pengecilan ukuran partikel, dan dispersi dan larutan padat Dapat menjelaskan/menyebut teori, contoh bahan untuk pembuatan sediaan kapsul lunak, teknik pembuatan kapsul lunak. 10 11 praformulasi Peningkatan kelarutan dengan pembentukan liposom Pembentukan prodrug dan pembentukan garam 1, 2 1, 2 1, 2 1 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 84 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 36. FA 6339 Sains Polimer Kode Matakuliah: FA 6339 Bobot sks: 2 sks Semester: III KK / Unit Penanggung Jawab: FARMASETIKA Sifat: Pilihan Polimer Sains Nama Matakuliah Science Polymer Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang Sejarah penemuan polimer, jenis polimer, cara sintesis, nomenklatur, penentuan bobot molekul, sifat kristalin dan amorf, sifat termik dan mekanik, taktisitas, sambung silang, formulasi polimer bahan kemasan History of polymer invention, type of polymer, synthesis technique, nomenclature, determination of the weight molecule, crystalline, amorph and mechanical properties, taxicity, cross linking, polymer formulation for packaging materials Mempelajari polimer farmasi dan aplikasinya pada bentuk sediaan, khususnya dalam system pemberian obat To learn pharmaceutical polymer and its application on pharmaceutical dosage forms, especially on drug delivery system Setelah menyelesaikan kuliah ini mahasiswa memiliki kemampuan: (1) cara memilih jenis polimer untuk tujuan pembuatan sediaan farmasi, (2) mengidentifikasi struktur kristal polimer, (3) melakukan cross link polimer dan cross linker Tugas Pustaka, Diskusi Tugas 1. 2. 3. 4. Pustaka 5. 6. Panduan Penilaian Park.K, W.S.W. Shalaby and H. Perk,(1993), “ Biodegradabel Hydrogel for Drug Delivery System”, Technomic Publ Co., Lancast-Brussel. [Pustaka Pendukung] Chasin .M. and R. Langer(ed.), (1990), ““ Biodegradabel Hydrogel for Drug Delivery System”, Marcel Dekker Inc. [Pustaka alternatif] Glen, S.Kwon., Polymeric Drug Delivery Systems, Taylor and Francis, 2005 [Pustaka Pendukung] Croce,C.P., A.Fisher and R.H.Thomas, (1986), Packaging Material Science in : Lachman, Liberman H.A. and J.L.King., “ The Theory and Practice of Industrial Pharmacy “, 3th ed , Lea & febriger. [Pustaka Pendukung] Cowie.J.M.G,(1994), “ Polymers : Chemistry & Physics of Modern Materials” , 2nd ed Blackie Academic & Professional [Pustaka utama] Wallace.J.W., (1990), “ Cellulose Derivatives and Natural Products Utilized in Pharmaceutics “, in : Swarbric.J. and J.C. Boglan(eds), “ Encyclopedia of Pharm.Technologie “, vol.2, Marcel Dekker [Pustaka alternatif] UTS, UAS, TUGAS LITERATUR DAN DISKUSI Catatan Tambahan Mg # 1 Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Pendahuluan Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan polimer dalam pengembangan sediaan farmasi 2 Polimer (1) Garis besar tentang polimer dan peran polimer dalam bidang kesehatan terutama bidang farmasi Jenis-jenis polimer Reaksi polimerisasi 3 Polimer (2) Struktur dan sifat polimer Bobot molekul relatif 4 Pembagian polimer Polimer sintetik Polimer alam 5 Kristalinitas 6 Sifat termodinamik polimer 7 Sifat mekanis polimer Taktisitas Konfigurasi dan konformasi molekul Sifat-sifat kristalin dan amorf Sifat termik/kalorik Suhu transisi gelas, suhu lebur mekanik dan keseimbangan Elastisitas modulus Jenis-jenis sifat mekanis polimer (elastis, viskoelastis, viskos) 8 9 UTS Sifat kimia dan fisika polimer Sambung silang Bahan penyambung silang Interpenetrating network (IPN) Semi IPN Sumber Materi 4,5,6 Mahasiswa mampu menerangkan jenis polimer dan menjelaskan dua reaksi polimerisasi yang utama dengan benar Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan struktur dan sifat polimer dan menghitung bobot molekul relatif polimer Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik polimer alam dan sintetik serta perbedaan di antara keduanya Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan taktisitas dan struktur kristal polimer dan menyebutkan sifat kristalin dan amorf polimer 4,5,6 Mahasiswa mampu menjelaskan sifat termik polimer kaitannya dengan suhu transisi gelas dan suhu lebur termik/keseimbangan Mahasiswa mampu menjelaskan sifat mekanik polimer kaitannya dengan sifat elastis, viskos dan viskoelastik) 4,5,6 Mahasiswa mampu menerangkan reaksi sambung silang antara polimer dengan bahan penyambung silang (crosslinker), menjelaskan mekanisme belitan antar polimer 4,5 4,5,6 4,5,6 4,5,6 4,5 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 85 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 10 Polimer turunan selulose 11 Polimer lain dalam farmasi 12 Stabilitas kimia dan fisika polimer (1) Stabilitas kimia dan fisika (2) Polimer biodegradabel 13 14 15 Bahan baku untuk kemasan farmasetika 16 UAS Definisi, Isolasi dan sintesis polimer dari bahan alam menggunakan selulosa dan turunan selulosa, Sifat fisika dan kimia, Produk polimer yang digunakan di bidang farmasi Polimer lain yang digunakan dalam farmasi : Polimer alam Polimer sintetik Polimer parsial sintetik Reaksi oksidasi-reduksi, hidrolisis pada polimer Pengaruh cahaya, mekanis terhadap stabilitas polimer Definisi Sifat fisika dan kimia Penguraian polimer secara kimia, fisika dan enzimatik Polimer untuk kemasan farmasetika: Jenis Kriteria Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jenis produk polimerisasi, sifat fisika dan kimia polimer selulosa dari bahan alam 4,5,6 Mahasiswa mampu menerangkan sifat fisika dan kimia polimer lain yang banyak digunakan dalam bidang farmasi 4,5,6 Mahasiswa mampu menerangkan mekanisme reaksi kimia perusakan polimer di alam Mahasiswa mampu menerangkan mekanisme reaksi fisika perusakan polimer di alam Mahasiswa mampu menjelaskan sifat fisika dan kimia polimer yang bersifat biodegradabel 4,5,6 Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan jenis dan kriteria polimer untuk kemasan farmasi 4 4,5,6 1,2,3,5 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 86 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 37. FA 5236 NOVEL COSMETICS AND DELIVERY SYSTEM Kode Matakuliah: FA 5236 Nama Matakuliah Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Bobot sks: Semester: 2 sks II Novel cosmetics and delivery system KK / Unit Penanggung Jawab: Farmasetika Sifat: Pilihan Novel cosmetics and delivery system Pengantar cosmetics delivery system; Faktor yang mempengaruhi penetrasi melalui kulit; beberapa contoh novel cosmetics delivery systems yang telah dikembangkan mencakup: mikroenkapsulasi berbasis polimer & polisakarida, vesicular carrier, berbagai sistem partikulat, formulasi emulsi baru, foams, structured systems, system penghantaran berbasis silicone, studi kasus pengembangan sistem penghantaran asam salisilat dan asam alfahidroksi; evaluasi keamanan kosmetika; etika, perundang-undangan dan peraturan kosmetika di berbagai negara. Overview of cosmetics delivery system; specific factors affecting skin penetrations: Development of novel cosmetics delivery systems covering formulation, processes, characterizations, and evaluation techniques including: polymeric and polysaccharide based microencapsulations; vesicular carrier; various type of particulate vehicles; advance emulsion formulations; foams; structured systems; silicone based delivery systems; study case on novel delivery of salicylic acid and hydroxy acids; safety assessments of cosmetics; ethics, legislation and regulatory of cosmetics worldwide. Pengantar cosmetics delivery system yang mencakup pengaruh kondisi fisiologi kulit dan desain formulasi terhadap efektivitas kosmetika, trend pada pengembangan kosmetika modern, terminology kosmetik, nutraceutical, dermatologic & cosmeceutical; Faktor yang mempengaruhi penetrasi melalui kulit seperti tingkat hidrasi, perubahan system barier, rute penetrasi, karakteristik molekul aktif, peningkat penetrasi; contoh novel cosmetics delivery systems yang telah dikembangkan mencakup: mikroenkapsulasi berbasis polimer & polisakarida, vesicular carrier seperti liposome, nanosomes, nanoemulsi; sistem partikulat seperti polymeric porous delivery, chromospheres, ultra-small unilamellar carrier, ultra-high surface area personal care; formulasi emulsi baru seperti surfactant free lamellar phase dispersions, double emulsion; foams seperti coacervate foams and hydrophilic polyurethane foam & film; structured systems seperti sugar based structure surfactant, shear thinning lamellar gel emulsions, skin mimetic lamellar gel carrier, cubosomes & self-assembled bicontinuous liquid crystalline; sistem penghantaran berbasis silicon seperti cationic silicone complexes, pro-fragrant silicone polymers, silicone elastomers; studi kasus pengembangan system penghantaran asam salisilat dan asam alfahidroksi; evaluasi keamanan kosmetika; etika, perundang-undangan dan peraturan kosmetika di berbagai negara. Overview of cosmetics delivery system including influence of skin physiology and formulation design on the effectiveness of cosmetics, trend on modern cosmetic delivery system, terminology of cosmetic, nutraceutical, dermatologic & cosmeceutical; Specific factors affecting skin penetrations: skin hydration, skin barrier changes, penetration pathways, characteristics of active molecules, percutaneous penetration enhancers; Development of novel cosmetics delivery systems covering formulation, processes, characterizations, and evaluation techniques including: polymeric and polysaccharide based microencapsulations; vesicular carrier such as liposomes, nanosomes, nanoemulsions; particles such as polymeric porous delivery, chromospheres, ultra-small unilamellar carrier, ultra-high surface area personal care; advance emulsion formulations such as surfactant free lamellar phase dispersions, double emulsion; foams such as coacervate foams and hydrophilic polyurethane foam & film; structured systems such as sugar based structure surfactant, shear thinning lamellar gel emulsions, skin mimetic lamellar gel carrier cubosomes & self-assembled bicontinuous liquid crystalline; silicone based such as cationic silicone complexes, pro-fragrant silicone polymers, silicone elastomers; study case on novel delivery of salicylic acid and hydroxy acids; safety assessments of cosmetics; ethics, legislation and regulatory of cosmetics worldwide. Setelah mengikuti kuliah, diharapkan mahasiswa mempunyai kemampuan mengembangkan formulasi sediaan kosmetik secara mandiri yang dapat mengikuti perkembangan bahan, sistem penghantaran, dan teknologi manufaktur terkini untuk diaplikasikan di industri Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang 1. Pustaka Panduan Penilaian Rosen, M.R. (ed.), 2005, Delivery System Handbook for Personal Care and Cosmetic Products: Technology, Formulations, and Applications, William Andrew Pub. 2. Barel, A.O., et al., 2001, Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcel Dekker 3. Walters, K.A. Roberts, M.S., 2008, Dermatologic, Cosmeceutic, and Cosmetic Development: Therapeutic and Novel Approaches, Informa Healthcare Ujian terdiri dari UTS = 40% dan UAS = 40% Studi kasus kelompok dalam bentuk presentasi = 10% Studi kasus perorangan dalam bentuk makalah = 10% Catatan Tambahan Mg# Topik Sub Topik 1. 1 Overview of cosmetics delivery system 2. 3. Skin structure and physiology at a glance Decorative vs skin care cosmetics Cosmetic vs nutraceutical, Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi Mengetahui perkembangan aplikasi sistem penghantaran kosmetika Walterr & Roberts ch. 1, 20 Rosen ch. 1, 4 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 87 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 4. 5. 1. 2. 2 Specific factors affecting skin penetrations 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. 3 Encapsulation 3. 4. 2. Vesicular carrier 3. 4. 5 Particles 1. 2. 3. 4. 1. 2. 6 Emulsions 7 UTS 3. 1. 8 Foams Skin hydration Host & environmental factors determining skin barrier function Penetration pathway Permeability through diseased and damaged skin Targeting the pilosebaceous gland Percutaneous penetration enhancers: chemical, physical, enzymatic Influence of active molecules on skin permeations Polymeric encapsulation phase change for personal care Polysaccharide microspheres for topical delivery Microencapsulation processes: nonchemical & chemical Microencapsulation applications: antiperspirants, acne treatment, toothpaste, hand lotion, lipstick, soap, deodorant, breathing aids, exfoliant gel, shower gel, 1. 4 dermatologic & cosmeceutical The delivery movement from ancient to modern system Influence of formulation design on the effectiveness of topical applied formulations 2. 9 Structured systems 1. 2. 3. 4. 10 Silicones 1. Mengetahui berbagai faktor yang berpengaruh terhadap permeasi melalui kulit serta cara meningkatkan permeasi dalam sistem penghantaran kosmetik Dapat mengembangkan sistem penghantaran kosmetik dengan berbagai metoda mikroenkapsulasi Walterr & Roberts ch. 7-11 Rosen ch. 3, 4, 5 Barel ch. 9, 10, Rosen ch. 8-12 Barel ch. 72 Liposomes in personal care products: classification, types of lipids, characterization, skin penetration route, efficiency Liposome applications for preventing premature aging, photoaging, retinol vehicle, slimming product Future trends of liposome applications: oral care, nail care, hair growth promoters/retardants, antioxidant Vesicular carrier for cosmeceutical: nanoemulsions & nanosomes. Dapat mengembangkan formulasi pembawa vesicular untuk meningkatkan sistem penghantaran kosmetik Polymeric porous delivery Chronospheres Ultra-small unilamellar carrier, Ultra-high surface area personal care Dapat mengembangkan formulasi berbagai sistem penghantaran partikel polimer untuk penghantaran kosmetik Issues of emulsion application: surfactant effects, stability, manufacturing complexity Surfactant free lamellar phase dispersions Double emulsion: minimum amount of primary surfactant, primary interface stabilization, external water phase thickener, stability, evaluation techniques, etc Dapat mengembangkan formulasi untuk lebih meningkatkan kegunaan emulsi dalam sediaan kosmetika Rosen ch. 20, 21, 22 Coaservate foams: lamellar crust, lamellar core, lamellar structure, foam stability, film rheology Hydrophilic polyurethane foam & film: hydrophilic vs conventional, molded foam in skin care, hair care, Dapat mengembangkan formulasi dan tehnik manufaktur sistem penghantaran kosmetik berbentuk foam Rosen ch. 23, 24 Sugar based structured surfactant, Shear thinning lamellar gel emulsions Skin mimetic lamellar gel carrier Cubosomes & self-assembled bicontinuous liquid crystalline Cationic silicone complexes Dapat mengembangkan formulasi dan tehnik manufaktur sistem penghantaran kosmetik berbentuk sistem dengan struktur tertentu seperti lamellar gel & cubosome Dapat mengaplikasikan perkembangan bahan berbasis Rosen ch. 13, 14 Rosen ch. 15-19 Rosen ch. 25, 26, 27, 29 Rosen ch. 31, 32, 33 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 88 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 2. 3. 4. 11 Case study of development of cosmetic delivery system 1. 2. 1. 12 Safety evaluation of cosmetics 2. 3. 4. 5. 1. 13 Ethics, legislation and regulations 2. 3. 4. Pro-fragrant silicone polymers Silicone elastomers Silicone based applications: suncare, shampoo, skin moisturizer, hand & body lotion silicone dalam sistem penghantaran kosmetika Barel ch. 35 Enhancement of salicylic acid topical delivery Controlled delivery of hydroxy acids Dapat mengembangkan novel cosmetic delivery system dengan pendekatan comprehensive untuk meningkatkan efektivitas bahan serta menurunkan efek sampingnya Rosen ch. 42, 43 Safety assessments based on exposure, skin permeation and toxixity considerations In vitro& in vivo skin irritation Reconstructed corneal and skin models Allergy and hypoallergenic products Acnegenicity and comedogenicity testing Mengetahui berbagai cara evaluasi keamanan kosmetik Leyden & Rawlings ch. 27 Barel ch. 41-56 Walters & Roberts ch. 26-27 General concepts of ethics in human testing Bioengineering measurements Regulatory assestment of cosmetic products The current regulatory cosmetics worldwide Dapat mempertimbangkan perkembangan terkini peraturan perundang-undangan tentang produk kosmetik di berbagai Negara pada saat mengembangkan formulasi Leyden & Rawlings ch. 27, 28 Barel ch. 75-78 14 Presentasi studi kasus I Tugas pengembangan cosmetics new delivery system 15 Presentasi studi kasus II Tugas pengembangan cosmetics new delivery system 16 UAS Dapat mengembangkan formulasi cosmetics dengan mengikuti perkembangan terkini material, delivery system, dan teknologi manufaktur Dapat mengembangkan formulasi cosmetics dengan mengikuti perkembangan terkini material, delivery system, dan teknologi manufaktur Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 89 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 38. FA 5151 MATA KULIAH GENETIKA MOLEKUL Kode kuliah: FA 5151 Kredit sks: 3 SKS Sifat Kuliah Kuliah Semester : I Bidang Pengutamaan : Opsi bioteknologi Sifat : Wajib Genetika molekular Nama Mata Kuliah Molecular genetics Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Mata Kuliah Terkait Kegiatan Penunjang Pustaka Panduan Penilaian Sintesis makromolekul: struktur asam nukleat, replikasi dan ekspresi gen, regulasi gen pada prokariot dan eukariot; mutasi; plasmid; transfer materi genetik; perbaikan DNA; regulasi gen pada manusia; kelainan monogenik dan poligenik; biologi molekuler kanker. Synthesis of macromolekul: structure of nucleic acid, replication and gene expresion, gene regulation in prokaryote and eukaryote; mutation; plasmid; transfer of genetic material; DNA repair; gene regulation in human; monogenic and polygenic disorders; molecular biology of cancer. Sintesis makromolekul: struktur asam nukleat, replikasi/segregasi kromosom, transkripsi/tranlasi; regulasi ekspresi gen prokariot/eukariot; regulasi paska transkripsi dan transport inti; mutasi: definisi, fenotip, konsep penurunan sifat, jenis mutasi, reversi dan supresi, pengaruh mutasi terhadap fenotip, polimorfisme; plasmid; definisi plasmid, fungsi yang dikode plasmid, sifat dan replikasi plasmid, fungsi ori, mekanisme mencegah curing, sistem par, incompatibility; transfer materi genetik: transformasi, konjugasi, transduksi; perbaikan DNA/mutagenesis: jalur perbaikan umum/ spesifik, prinsip dasar mutagenesis; regulasi ekspresi gen pada manusia: ekspresi gen, protein seluler, kromatin dan transkripsi, ekspresi gen spesifik jaringan; biologi molekuler kanker: definisi kanker/ transformasi/karsinogenesis. Synthesis of macromolekule: structure of nucleic acid, replication/chromosome segregation, transcription/translation; regulation of gene expression in prokaryotes/eukaryotes; pasca transcription and nuclear transport; mutation: definition, phenotype, concepts of heredity, types of mutations, revertion/ suppresion, konsep penurunan sifat, jenis mutasi, reversi dan supresi, effects of mutations to phenotypes, polymorphisms; plasmid: plasmid definition, functions encoded by plasmid, plasmid properties and replication, functions of ori, mechansims to prevent curing, par systems, incompatibility; transfer of genetic materials: transformation, conjugation, transduction; repair of DNA/mutagenesis: general/specific repair pathway; basic principle of mutagenesis; regulation of gene expressionin human: gene expression, cellular proteins, chromatin and transcription, tissue specific gene expression; molecular biology of cancer: definition of cancer/transformasi/carcinogenesis. Uraian hasil/luaran (kompetensi mahasiswa) yang diharapkan setelah penyelesaian matakuliah ini Mampu untuk menjelaskan kaitan materi genetik dengan sifat fenotip pada mikroba dan manusia serta menjelaskan kelainan pada materi genetik dengan perubahan fenotip termasuk penyakit dan kanker Tidak ada Pre-requisite Tidak ada Co-requisite Post test: evaluasi dilakukan segera setelah materi diberikan tanpa pemberitahuan Kuis: evaluasi dilakukan setelah materi diberikan dengan perjanjian Partisipasi: partisipasi mahasiswa di kelas dalam bentuk lisan Presentasi: melakukan presentasi lisan atas tugas tertentu yang diberikan 1. Snyder L., and W. Champness, 2003, Molecular Genetics of Bacteria, ASM Press, Washington DC. 2. Lodish, H. F. et al., 2004, Molecular Cell Biology, 5th ed. Scientific American Press, N.Y. 3. Cox TM and J. Sinclair, 1997, Molecular Biologi in Medicine, Blackwel Science UTS: 35% UAS: 35% Presentasi: 20% Post test / kuis: 5% Partisipasi: 5% SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Mg# Topik Sub Topik 1 Sintesis makromolekul: struktur asam nukleat, replikasi Struktur DNA, mekanisme replikasi DNA, kesalahan replikasi, replikasi kromosom, antibiotik yang mempengaruhi replikasi 2 Sintesis makromolekul: ekspresi gen Struktur dan fungsi RNA, transkripsi, protein, pelipatan protein, open reading frame, antibiotik yang mempengaruhi Capaian Belajar Mahasiswa Mahasiswa mampu menjelaskan struktur DNA, replikasi DNA, mekanisme terjadinya kesalahan replikasi, replikasi kromosom bakteri, mekanisme kerja antibiotik yang mempengaruhi pada replikasi Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi RNA serta membedakannya dengan DNA, membedakan protein dari DNA, menjelaskan faktor yang mempengaruhi pelipatan protein, konsep open reading frame dan menjelaskan Sumber Materi 1 1 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 90 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. transkripsi dan translasi 3 Regulasi ekspresi gen prokariot Definisi plasmid, fungsi yang dikode oleh plasmid, sifat plasmid, replikasi plasmid, fungsi ori, mekanisme mencegah curing plasmid, sistem par, incompatibility, keberadaan plasmid dalam sel 4 Plasmid 5 6 7 Regulasi transkripsi, regulasi negatif, regulasi positif, regulasi dengan attenuasi Konjugasi: mekanisme konjugasi, mobilisisasi plasmid; transformasi: transformasi alami: mekanisme dan peran, transformasi buatan; transduksi: mekanisme dan peran Bakteriofaga: struktur, regulasi fase litik dan lisogeni; Transduksi: mekanisme dan peran; transposisi: mekanisme, peran dan mutagenesis dengan transposon Transfer materi genetik I Transfer materi genetik II Presentasi plasmid dan transfer materi genetik Pembuatan peta plasmid dan transfer materi genetik. mekanisme kerja antibiotik yang mempengaruhi transkripsi dan translasi Mahasiswa mampu menjelaskan regulasi pada tingkat transkripsi, menjelaskan dan membedakan regulasi positif, negatif dan regulasi dengan attenuasi Mahasiswa dapat menjelaskan definisi plasmid dan membedakannya dari kromosom, menjelaskan dan membedakan sifat yang dikode oleh plasmid dan kromosom, menjelaskan dan membedakan replikasi plasmid dan kromosom, menjelaskan mekanisme pencegahan curing plasmid, menjelaskan sistem par dan kaitannya dengan kestabilan plasmid, menjelaskan incompatibility plasmid dan kaitannya dengan keberadaan plasmid dalam sel Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan membedakan mekanisme konjugasi, transformasi dan transduksi; membedakan transformasi alami dan buatan Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan membedakan mekanisme transduksi dan transposis serta perannya 1 2 2 2 Mahasiswa diharapkan dapat membuat peta plasmid dan mempresentasikan studi pustaka tentang transfer materi genetik 2 8 9 Regulasi gen paska transkripsi dan transport inti Mutasi dan Perbaikan DNA dan mutagenesis 10 Kelainan monogenik 11 12 13 Kelainan poligenik Regulasi transkripsi ekspresi gen manusia Ujian Tengah Semester Pemprosesan Pre-mRNA eukariot, Mahasiswa mampu menjelaskan regulasi pemprosesan pre-mRNA, pemprosesan pre-mRNA dan transport makromolekul melewati regulasinya, transport makromolekul envelop inti, mekanisme sitoplasma melewati membran serta serta paskatranskripsi, pemprosesan rRNA mekanisme sitoplasma paskatranskripsi, dan tRNA pemprosesan rRNA dan tRNA serta membedakannya dengan proses yang terjadi pada prokariot Definisi, fenotip dalam genetika, Mahasiswa mampu menjelaskan definisi konsep penurunan sifat, jenis mutasi, mutasi dan mutagenesis, membedakan reversi dan supresi, pengaruh mutasi fenotip dan genotip, konsep penurunan terhadap fenotip, konsep sifat, jenis mutasi, membedakan reversi polimorfisme. dan supresi, memprediksi pengaruh mutasi terhadap sifat fenotip, membedakan mutasi dan polimorfisme Bukti perbaikan DNA, jalur perbaikan spesifik, jalur perbaikan umum, Mahasiswa diharapkan dapat prinsip dasar mutagenesis menjelaskan bukti keberadaan perbaikan DNA serta menjelaskan dan membedakan perbaikan DNA melalui jalur spesifik dan umum, menjelaskan dasar mutagenesis Sejarah genetika manusia, anatomi Mahasiswa diharapkan dapat genom manusia, projek genom menjelaskan anatomi genom manusia, manusia, isolasi dan identifikasi gen projek genom manusia, menjelaskan cara terkait penyakit monogenik, aplikasi isolasi dan identifikasi gen terkait klinik penyakit monogenik serta mengkaitkan dengan aplikasi klinik Mahasiswa diharapkan dapat Jumlah gen dalam penyakit, variasi menjelaskan penyakit poligenik serta genetik dan kepekaan terhadap mengkaitkannya dengan jumlah gen, penyakit, aplikasi klinik menjelaskan variasi genetik dan kepekaan terhadap penyakit serat mengkaitkan dengan aplikasi klinik Ekspresi gen, protein seluler, kromatin Mahasiswa diharapkan dapat dan transkripsi, regulasi ekspresi gen menjelaskan ekspresi gen manusia, manusia, ekspresi gen spesifik protein seluler yang berperan dalam jaringan ekspresi gen manusia dan menjelaskan ekspresi gen spesifik jaringan 2 2 3 3 3 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 91 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 14 Biologi molekuler kanker I 15 16 Biologi molekuler kanker II Mahasiswa diharapkan dapat mendefinisikan kanker, mengkaitkan transformasi dengan kanker, Definisi kanker dan transformasi, membedakan antara karsinogenesis dan karsinogenesis dan mutagenesis, mutagenesis, menjelaskan kaitan onkogen, tumor pada manusia onkogen dengan pembentukan tumor pada manusia Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan ketidak stabilan genomik Ketidak stabilan genomik, gen dan kaitannya dengan tumor, supresor tumor, siklus sel – onkogen – menjelaskan peran gen supresor tumor, tumor supresor, apoptosis, aplikasi mengkaitkan antara siklus sel, onkogen klinik dan tumor supresor, menjelaskan apoptosis dan mengkaitkannya dengan aplikaso klinik Ujian Akhir Semester 3, 4 3,4 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 92 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 39. FA 5254 BIOTEKNOLOGI MOLEKULER Kode: FA 5254 Kredit 4 (3 + 1) SKS Semester : II Bidang Pengutamaan Opsi bioteknologi Sifat : Wajib Bioteknologi Molekuler Nama Matakuliah Molecular Biotechnology Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang Teknologi DNA rekombinan, sintesis kimia dan amplifikasi DNA, manipulasi ekspresi gen di prokariot dan eukariot, produksi protein rekombinan skala besar, diagnostik molekuler, produk rekombinan untuk terapi dan vaksin, sistem penghantaran protein rekombinan, formulasi protein dan rekayasa jaringan Recombinant DNA technology, chemical synthesis and amplification of DNA, manipulation of gene expression in prokaryotes and eukaryotes, large scale production of recombinant, molecular diagnostics, recombinant products for therapy and vaccine, drug delivery systems for recombinant proteins, protein formulation and tissue engineering Teknologi DNA rekombinan (tahap kloning, vektor, isolasi DNA, konstruksi kepustakaan DNA), sintesis kimia dan amplifikasi DNA (perancangan primer, tujuan penggunaan DNA sintetik, prinsip dan tujuan PCR, analisis produk PCR), manipulasi ekspresi gen di prokariot dan eukariot (vektor ekspresi, keuntungan dan keterbatasan, pemilihan), produksi protein rekombinan skala besar (bioreaktor, fermentasi, pertumbuhan), diagnostik molekuler (metode imunologi, antibodi monoklonal dan diagnostik DNA), produk rekombinan untuk terapi dan vaksin (protein, asam nukleat), sistem penghantaran protein rekombinan, formulasi protein dan rekayasa jaringan Recombinant DNA technology (cloning steps, vectors, DNA isolations, construction of DNA library), chemical synthesis and amplification of DNA (primer design, uses of synthetic DNA, principle and uses of PCR, analysis of PCR products), manipulation of gene expression in prokaryotes and eukaryotes (expression vectors, advantages and disadvantages, selection), large scale production of recombinant (bioreactor, fermentation, grwoth), molecular diagnostics (immunological methods monoclonal antibodies and DNA diagnostics), recombinant products for therapy and vaccine (proteins and nucleic acids), drug delivery systems for recombinant proteins, protein formulation and tissue engineering Uraian hasil/luaran (kompetensi mahasiswa) yang diharapkan mampu menggunakan prinsip teknologi DNA rekombinan dalam bidang farmasi Struktur dan fungsi sel dan virus serta Pre-requisite genetika molekuler Tidak ada Co-requisite Kegiatan penunjang: Post test yang dilakukan segera setelah materi kuliah diberikan (tanpa pemberitahuan) Kuis yang dilakukan dengan perjanjian Tugas tertulis untuk suatu materi tertentu Presentasi untuk materi yang diberikan terkait dengan topik tertentu. 1. Glick, BR and JJ Pasternak, 2009, 4th ed. Molecular Biotechnology: Principles and Applications of Recombinant DNA, ASM Press, Washington DC 6. Groves, MJ, 2006, Pharmaceutical Biotechnology, 2nd ed., CRC Taylor & Francis, Boca Raton 7. Baxevanis AD and BF Ouellette, 2001, Bioinformatics: A Practical Guide to the analysis of genes and proteins, 2nd ed., Wiley-Interscience, New York 8. Brown TA, 2012, Gene Cloning & DNA analysis, Blackwell Publ. Oxford 9. Sven Frokjaer and Lars Hovgaard, Pharmaceutical Formulation Development of Peptides and Proteins, CRC Press, 2000 10. Grietje Moleme, Dirk K.F.Meijer, Drug Targeting:Organ-spesific strategies, Wiley-VCH, 2001 11. Saltzman W. M, Tissue engineering: engineering principles for the design of replacement organs dan tissues, Oxford university press, 2004 12. W.W. Minuth, R. Strehl, K. Schumacher, Tissue Engineering: Essentials for daily laboratory work, Wiley-VCH, 2005 13. Farmakope Amerika, Farmakope Eropa, Farmakope Inggris edisi terbaru. Kuliah (75%): UTS: 25% Post-test-kuis-tugas: 25% Presentasi: 20% UAS: 30% Praktikum (25%): Praktikum: 80% UAS: 20% 5. Pustaka Panduan Penilaian Catatan Tambahan Mg# 1 Topik Teknologi DNA rekombinan I - Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi Pengertian teknologi DNA rekombinan, endonuklease restriksi, vektor kloning plasmid, Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian teknologi DNA rekombinan, menjelaskan kerja endonuklease restriksi, menjelaskan (1) halaman 3 – 13 (2) halaman 1 – 4 (1) halaman 47-89 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 93 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. pembuatan dan skrining kepustakaan DNA 2 Teknologi DNA rekombinan II 3 Presentasi teknologi DNA rekombinan Sintesis kimia dan amplifikasi DNA 4 5 6 7 Manipulasi ekspresi gen di prokariot Presentasi manipulasi ekspresi gen Produksi protein heterolog di sel eukariot 8 Kloning DNA berukuran besar, transformasi genetik pada prokariot Presentasi artikel yang melibatkan kloning dan karakterisasi klon Sintesis kimia DNA dan PCR, perancangan primer, analisis produk PCR, penentuan urutan nukleotida produk PCR, tujuan DNA sintetik dan PCR Ekspresi gen dari promotor kuat yang diregulasi, protein fusi, vektor ekspresi, peningkatan kestabilan protein, pelipatan protein, mengatasi keterbatasan oksigen, integrasi DNA ke dalam kromosom inang. Presentasi artikel yang melibatkan manipulasi ekspresi gen pengertian vektor kloning plasmid, menjelaskan pembuatan dan skrining kepustakaan DNA Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan strategi kloning DNA berukuran besar, memilih vektor kloning, menjelaskan prinsip transformasi genetik pada prokariot Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan strategi kloning DNA, pemilihan vektor kloning, menjelaskan karakterisasi klon Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan strategi dan tujuan sintesis kimia DNA, prinsip dan tujuan PCR, analisis produk PCR dan melakukan perancangan primer Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan penggunaan promotor kuat yang diregulasi, membedakan vektor ekspresi dari vektor kloning, strategi peningkatan kestabilan protein, masalah pelipatan protein, mengatasi keterbatasan oksigen, strategi intergrasi DNA ke dalam kromosom inang Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan strategi manipulasi ekspresi gen Mahasiswa diharapkan mampu Sistem ekspresi menjelaskan keunggulan dan keterbatasan Saccharomyces cerevisiae sistem ekspresi Saccharomyces cerevisiae, dan Pichia pastoris, Pichia pastoris dan ekspresi sel serangga sistem ekspresi ekspresi Baculovirus sel serangga Baculovirus Ujian Tengah Semester (2) halaman 44-55 halaman 3-6 dan 8-12 (1) halaman 47-89 (2) halaman 44-55 halaman 3-6 dan 8-12 Artikel diberikan berbeda untuk setiap tahun (1) halaman 91-101 dan 110-120 (2) halaman 40 – 44 4. halaman 6-7 3. halaman 187-210, 233-251, 323-356 1. halaman 122-159 4. halaman 108-113; 277-292 Artikel diberikan berbeda untuk setiap tahun 1. halaman 163-180 4. halaman 132-140, 151-153, 292-296 1. halaman 481-506 9 10 11 Produksi protein skala besar dari mikroba rekombinan Persyaratan Farmakope untuk protein terapeutik Sistem penghantaran protein rekombinan 12 Formulasi protein rekombinan Prinsip pertumbuhan mikroba, memaksimumkan efisiensi proses fermentasi, bioreaktor, sistem fermentasi skala besar, pemanen dan pemecahan sel, proses hilir Monografi Farmakope, kualitas, metode penentuan kualitas serta persyaratannya Definisi penghantaran obat konvensional dan bertarget, jenis penghantaran bertarget, urgensi dan tujuan pentargetan obat, ligand, homing device dan homing molecule, perancangan obat bertarget, mekanisme pentargetan obat Pertimbangan umum formulasi protein dan peptida, rute penggunaan protein dan peptida, bahan pembantu dalam formulasi protein dan peptida, teknik-teknik dalam Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan prinsip pertumbuhan mikroba, strategi memaksimumkan efisiensi proses fermentasi, menjelaskan berbagai bioreaktor serta keunggulan dan keterbatasannya, tipe fermentasi skala besar, strategi pemanen dan pemecahan sel, masalah dan solusi dalam proses hilir Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan persyaratan protein terapeutik di Farmakope, menjelaskan latar belakang munculnya persyaratan dan metode serta persyaratannya Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan definisi penghantaran obat konvensional dan bertarget, menjelasakan dan memilih jenis penghantaran bertarget, menjelaskan pengertian urgensi dan tujuan pentargetan obat, ligand, homing device dan homing molecule, perancangan obat bertarget, mekanisme pentargetan obat Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan strategi untuk formulasi protein, bahan pembantu yang digunakan dan teknik evaluasi sediaan Farmakope Inggris, Farmakope Amerika, Farmakope Eropa Grietje Moleme, Dirk K.F.Meijer, Drug Targeting:Organspesific strategies, Wiley-VCH, 2001 Sven Frokjaer and Lars Hovgaard, Pharmaceutical Formulation Development of Peptides and Proteins, CRC Press, 2000 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 94 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. formulasi protein dan peptida serta evaluasi mutu sediaan akhir Rekayasa Jaringan 13 14 15 16 Produk rekombinan untuk terapi I TUGAS FARMAKOPE Produk rekombinan untuk terapi II TUGAS FARMAKOPE Rekayasa jaringan sebagai alternatif untuk organ transplantasi, keunggulan rekayasa jaringan dibandingkan terapi lainnya, prinsip dasar rekayasa jaringan, komponen utama rekayasa jaringan Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan prinsip rekayasa jaringan, keunggulannya dan komponen utama rekayasa jaringan Protein terapeutik dan enzim sebagai senyawa terapeutik Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan berbagai produk rekombinan untuk terapi, menjelaskan perbedaan tujuan penggunaan dari setiap produk rekombinan Asam nukleat sebagai senyawa terapeutik, terapi gen, terapi prodrug, tanaman transgenik Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan prinsip asam nukleat sebagai senyawa terapeutik, terapi gen, terapi prodrug dan perbedaannya, tanaman transgenik Saltzman W. M, Tissue engineering: engineering principles for the design of replacement organs dan tissues, Oxford university press, 2004 W.W. Minuth, R. Strehl, K. Schumacher, Tissue Engineering: Essentials for daily laboratory work, Wiley-VCH, 2005 1. halaman 256-295, 309-337, 481-507 2. halaman 61-82, 307317 3. halaman 215-229, 253-278 4. halaman 302-314 1. halaman 295-303; 582-586 4. halaman 319-322; 323-344 Ujian Akhir Semester Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 95 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 40. FA 5255 BIOINFORMATIK Kode: FA 5255 Kredit 2 SKS Semester : II Bidang Pengutamaan Opsi bioteknologi Sifat : Pilihan Bioinformatika Nama Matakuliah Bioinformatics Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Kegiatan Penunjang Pustaka Panduan Penilaian Pengenalan data base, perancangan primer dan pelacak, analisa DNA, analisa protein, konstruksi gen sintetik. Introduction to data bases, primer and probe design, analysis of DNA, analysis of protein, construction of synthetic gene Pengenalan data base: DNA, protein dan genom. Perancangan primer dan pelacak serta pemilihan primer dan pelacak dengan karakter baik. Analisa asam nukleat: translasi, situs restriksi, keberadaan promoter, stabilitas mRNA, ribosome-binding site. Analisa protein: struktur sekunder dan tersier, perancangan epitop, analisa topologi protein, motif protein. Konstruksi gen sintetik: optimasi kodon, perhitungan CAi, %GC. Introduction to data bases: DNA, protein and genome. Primer and probe design and primer and probe selection. Analisys of nucleic acid: translation, restriction sites, promoter prediction, mRNA stability, ribosome-binding site. Analisys of protein: secondary and tertiary structures, epitope prediction, topolody analysis, protein motif. Construction of synthetic gene: codon optimization, CAI and % GC calculation. Uraian hasil/luaran (kompetensi mahasiswa) yang diharapkan mampu menggunakan berbagai perangkat lunak dalam bidang bioteknologi tertutama dalam bidang farmasi Tidak ada Pre-requisite Tidak ada Co-requisite Tugas yang akan dipresentasikan di kelas 1. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/; 2. http://www.embl.de/; 3. http://simgene.com/Primer3; 4. http://frodo.wi.mit.edu/ 5. http://www.expasy.org/vg/index/DNA; 6. http://molbiol-tools.ca/RNA_analysis.htm; 7. http://www.ebi.ac.uk/Tools/structure/ 8. http://tools.immuneepitope.org/main/html/bcell_tools.html; 9. http://www.molbiol-tools.ca/Motifs.htm; 10. http://www.molbiol-tools.ca/Protein_secondary_structure.htm; 11. http://mcl1.ncifcrf.gov/lubkowski. html; 12. http://software.kosan.com/GeMS; 13. http://www.invitrogen.com/ 14. http://www.vectorcore.pitt.edu/upge ne.html Presentasi tugas: 40% UTS: 25% UAS: 35% Catatan Tambahan Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi 1 Pengenalan data base dan analisis BLAST (1) Data base nukleotida, protein, genom. Pengambilan urutan gen, protein dan genom. Analisis BLAST nukleotida an protein. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan pencarian urutan genom, gen dan protein seta dapat melakukan analisa BLAST pada tingkat nukleotida dan protein. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ http://www.embl.de/ 2 Pengenalan data base dan analisis BLAST (2) 3 Perancangan Presentasi mengenai pengambilan urutan nukleotida gen, protein dan genom serta analisa BLAST nukleotida dan protein. Perancangan primer Mahasiswa diharapkan dapat mempresentasikan hasil pencarian urutan genom, gen dan protein seta dapat hasil analisa BLAST pada tingkat nukleotida dan protein. Mahasiswa diharapkan Mg# http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ http://www.embl.de/ http://simgene.com/Primer3 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 96 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 4 5 primer dan pelacak DNA (1) dan pelacak DNA; uji karakter primer dan pelacak. Perancangan primer dan pelacak DNA (2) Presentasi mengenai perancangan primer dan pelacak DNA; uji karakter primer dan pelacak. Analisa asam nukleat (1) 6 Analisa asam nukleat (2) 7 Analisa protein (1) Analisa DNA: analisa translasi, analisa pencarian ORF, prediksi promoter, analisa situs restriksi. Analisa RNA: analisa kestabilan mRNA, analisa ribosome-binding site, analisa struktur sekunder. Analisa DNA: analisa translasi, analisa pencarian ORF, prediksi promoter, analisa situs restriksi. Analisa RNA: analisa kestabilan mRNA, analisa ribosome-binding site, analisa struktur sekunder. Analisa struktur protein: analisa struktur sekunder, struktur tersier. Perancangan epitop sel B dan sel T. Pencarian motif protein. 10 11 Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan program untuk melakukan translasi DNA, pencarian ORF, memprediksi keberadaan promoter, analisa situs restriksi, analisa kestabilan mRNA, analisa kecocokan ribosome binding site, analisa struktur sekunder. Mahasiswa diharapkan dapat mempresentasikan hasil analisa translasi DNA, pencarian ORF, prediksi keberadaan promoter, analisa situs restriksi, analisa kestabilan mRNA, analisa kecocokan ribosome binding site, analisa struktur sekunder. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan analisa struktur protein, perancangan epitop dan pencarian motif protein. http://frodo.wi.mit.edu/ http://simgene.com/Primer3 http://frodo.wi.mit.edu/ http://www.expasy.org/vg/index/DNA http://molbiol-tools.ca/RNA_analysis.htm http://www.expasy.org/vg/index/DNA http://molbiol-tools.ca/RNA_analysis.htm http://www.ebi.ac.uk/Tools/structure/ http://tools.immuneepitope.org/main/html/bcell_tools.html http://www.molbiol-tools.ca/Motifs.htm Ujian Tengah Semester 8 9 dapat melakukan perancangan primer untuk PCR, memilih primer dengan karakter yang baik, melakukan perancangan pelacak untuk hibridisasi DNA dan memilih pelacak dengan karakter yang baik Mahasiswa diharapkan dapat mempresentasikan hasil perancangan primer untuk PCR, memilih primer dengan karakter yang baik, mempresentasikan hasil perancangan pelacak untuk hibridisasi DNA dan memilih pelacak dengan karakter yang baik Analisa protein (2) Analisa topologi protein (1) Analisa topologi protein (2) Analisa struktur protein: analisa struktur sekunder, struktur tersier. Perancangan epitop sel B dan sel T. Pencarian motif protein. Analisa untuk memprediksi topologi suatu protein: protein intrasel, protein membrane, protein periplasma dan protein ekstrasel Analisa untuk memprediksi topologi suatu protein: protein intrasel, protein membrane, protein periplasma dan protein ekstrasel Mahasiswa diharapkan dapat mempresentasikan hasil analisa struktur protein, perancangan epitop dan pencarian motif protein. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan analisa untuk memprediksi topologi suatu protein: protein intrasel, protein membrane, protein periplasma dan protein ekstrasel Mahasiswa diharapkan dapat mempresentasikan hasil analisa untuk memprediksi topologi suatu protein: protein intrasel, protein membrane, protein periplasma dan protein ekstrasel http://www.ebi.ac.uk/Tools/structure/ http://tools.immuneepitope.org/main/html/bcell_tools.html http://www.molbiol-tools.ca/Motifs.htm http://www.molbioltools.ca/Protein_secondary_structure.htm http://www.molbioltools.ca/Protein_secondary_structure.htm Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 97 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 12 Konstruksi gen sintetik (1) Analisa CAI, % GC, penggunaan kodon, optimasi kodon. 13 Konstruksi gen sintetik (2) Analisa CAI, % GC, penggunaan kodon, optimasi kodon. 14 Konstruksi gen sintetik (3) Analisa CAI, % GC, penggunaan kodon, optimasi kodon. 15 Konstruksi gen sintetik (4) Analisa CAI, % GC, penggunaan kodon, optimasi kodon. 16 Mahasiswa diharapkan (http://mcl1.ncifcrf.gov/lubkowski. html) dapat mengkonstruksi gen (http://software.kosan.com/GeMS) sintetik yang diprediksi (http://www.invitrogen.com/) tingkat ekspresinya tinggi (http://www.vectorcore.pitt.edu/upge ne.html) pada suatu sel inang. Mahasiswa diharapkan (http://mcl1.ncifcrf.gov/lubkowski. html) dapat mengkonstruksi gen (http://software.kosan.com/GeMS) sintetik yang diprediksi (http://www.invitrogen.com/) tingkat ekspresinya tinggi (http://www.vectorcore.pitt.edu/upge ne.html) pada suatu sel inang. Mahasiswa diharapkan (http://mcl1.ncifcrf.gov/lubkowski. html) dapat mengkonstruksi gen (http://software.kosan.com/GeMS) sintetik yang diprediksi (http://www.invitrogen.com/) tingkat ekspresinya tinggi (http://www.vectorcore.pitt.edu/upge ne.html) pada suatu sel inang. Mahasiswa diharapkan dapat mempresentasikan (http://mcl1.ncifcrf.gov/lubkowski. html) hasil perancangan gen (http://software.kosan.com/GeMS) sintetik yang diprediksi (http://www.invitrogen.com/) tingkat ekspresinya tinggi (http://www.vectorcore.pitt.edu/upge ne.html) pada suatu sel inang. Ujian Akhir Semester 41. FA 5356 METODE ANALISIS BERBASIS MOLEKULER Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 98 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Kode: FA 5356 Kredit 2 SKS Sifat Kuliah Kuliah Semester : III Bidang Pengutamaan Bioteknologi Sifat : Pilihan Metode analisa untuk produk bioteknologi Nama Mata Kuliah Analytical methods for biotechnonology products Metode berbasis DNA; Analisa kandungan protein; Karakterisasi protein; Uji kestabilan protein; Uji pengotor dan kontaminan; Bioassay. DNA-based methods; Analysis for protein contents; Protein characterization; Protein stability tests; Tests for impurities and contaminants; Tests for protein stability; Bioassays. Metode berbasis DNA; PCR dan RT-PCR, hibridisasi, sekuensing, microarray DNA; Analisa kandungan protein: uji spektrofotometri UV dan visibel; Karakterisasi protein: kromatografi, elektroforesis, analisa struktur; Uji kestabilan protein: kestabilan fisika dan kimia; Uji pengotor dan kontaminan: terkait proses dan terkait produk ; Bioassay: imunopresipitasi, uji komplemen, aglutinasi, enzyme immune assay dan radio immunoassay DNA-based methods: PCR and RT-PCR, hybridization, sequencing, DNA microarray; Analysis for protein contents: UV and visible spectrophotometry; Protein characterization: chromatograpgy, electrophoresis, structure analysis; Protein stability tests: physical and chemical stability; Tests for impurities and contaminants: product and process related; Bioassays: immunoprecipitation, complement test, agglutination, enzyme immune assay and radio immunoassay. Silabus Ringkas Silabus Lengkap Uraian hasil/luaran (kompetensi mahasiswa) yang diharapkan mampu mengaplikasi berbagai metode analisa untuk penentuan kualitas produk bioteknologi di bidang farmasi. Luaran (Outcomes) Tidak ada Tidak ada Tugas kelompok yang akan dipresentasikan di kelas Mata Kuliah Terkait Kegiatan Penunjang Pre-requisite Co-requisite 1. Groves, MJ, 2006, Pharmaceutical Biotechnology, 2nd ed., CRC Taylor & Francis, Boca Raton 2. Sven Frokjaer and Lars Hovgaard, Pharmaceutical Formulation Development of Peptides and Proteins, CRC Press, 2000 3. Niazi, 2006, Handbook of biogeneric therapeutic proteins: regulatory, manufacturing, testing and patent issues, Taylor & Francis Group, LLC, 2006 4. Farmakope Amerika, Inggris dan Eropa edisi terbaru 5. D.H. Persing, F.C. Tenover, J. Versalovic, Y.-W. Tang, E.R. Unger, D.A. Relman & T.J. White, Eds, Molecular Microbiology: Diagnostic Principles and Practice, American Society for Microbiology (2004) Pustaka Panduan penilaian: Panduan Penilaian Presentasi tugas: 40% UTS: 25% UAS: 35% SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Mg# Topik Sub Topik Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Pustaka yang Relevan 1 Metode berbasis DNA (1) Metode berbasis DNA; PCR dan RT-PCR, hibridisasi, sekuensing, microarray DNA Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan berbagai metode berbasis DNA dan mengkaitkannya dengan kontrol kualitas produk bioteknologi 5. 2 Metode berbasis DNA (2) Metode berbasis DNA; PCR dan RT-PCR, hibridisasi, sekuensing, microarray DNA Mahasiswa diharapkan dapat mempresentasikan berbagai metode berbasis DNA dan mengkaitkannya dengan kontrol kualitas produk obat berbasis bioteknologi 5. 3 Analisa kandungan protein Analisa kandungan protein: uji spektrofotometri UV dan visibel (uji UV, bicinchoninic, biuret, Bradford) Mahasiswa diharapkan dapat memahami prinsip analisa kandungan protein dan memilih metode yang tepat 3. Niazi, 2006 4. Farmakope Amerika, Inggris dan Eropa edisi terbaru. 4 Karakterisasi protein(1) Karakterisasi protein: kromatografi (fase balik, interaksi hidrofoc, penukar Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan memilih jenis kromatografi dan elektroforesis 1. Groves, MJ, 2006 2. Frokjaer and Hovgaard, 2000 Persing et al., 2004 Persing et al., 2004 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 99 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. ion, eksklusi ukuran) dan elektroforesis (satu dan dua dimensi, kapiler) 5 Karakterisasi protein(2) Karakterisasi protein: analisa struktur (sekuensing protein, pemetaan peptida, spektrometri massa, CD, kristalografi sinar X) 6. Karakterisasi protein(3) Presentasi mengenai analisis kandungan protein dan karakterisasi protein Karakterisasi protein(4) Presentasi mengenai analisis kandungan protein dan karakterisasi protein 7. 10. 11 12 1. Groves, MJ, 2006 2. Frokjaer and Hovgaard, 2000 1. Groves, MJ, 2006 2. Frokjaer and Hovgaard, 2000 Mahasiswa diharapkan menjelaskan metode yang tepat untuk menguji kestabilan fisik protein (denaturasi dan agregasi) pada produk obat berbasis bioteknologi 2. Frokjaer and Hovgaard, 2000 3. Niazi, 2006 4. Farmakope Amerika, Inggris dan Eropa edisi terbaru. Uji kestabilan protein (2) Uji kestabilan protein: kestabilan kimia Mahasiswa diharapkan menjelaskan metode yang tepat untuk menguji kestabilan kimia protein (proteolisis, deamidasi, oksidasi, karbamilasi, eliminasibeta, rasemisasi, pertukaran ikatan disulfida) pada produk obat berbasis bioteknologi 2. Frokjaer and Hovgaard, 2000 3. Niazi, 2006 4. Farmakope Amerika, Inggris dan Eropa edisi terbaru. Uji kestabilan protein (3) Presentasi mengenai uji kestabilan protein: fisika dan kimia Mahasiswa diharapkan dapat mempresentasikan metode yang tepat untuk menguji kestabilan fisika dan kimia protein pada produk obat berbasis bioteknologi 2. Frokjaer and Hovgaard, 2000 3. Niazi, 2006 4. Farmakope Amerika, Inggris dan Eropa edisi terbaru. Uji kestabilan protein (1) Uji pengotor dan kontaminan Bioassay 14 Presentasi akhir (1) 16 Mahasiswa diharapkan dapat mempresentasikan hasil analisa kandungan protein dan karakterisasi protein dari suatu produk obat berbasis bioteknologi 1. Groves, MJ, 2006 2. Frokjaer and Hovgaard, 2000 Uji kestabilan protein: kestabilan fisika (denaturasi, agregasi) 13 15 Mahasiswa diharapkan menjelaskan karakterisasi protein untuk memperoleh informasi mengenai struktur primer, sekunder dan tersier dari suatu produk obat berbasis bioteknologi Mahasiswa diharapkan dapat mempresentasikan hasil analisa kandungan protein dan karakterisasi protein dari suatu produk obat berbasis bioteknologi Ujian Tengah Semester 8 9. untuk karakterisasi protein terapeutik Presentasi akhir (2) Bioassay: imunopresipitasi, uji komplemen, aglutinasi, enzyme immune assay dan radio immunoassay Presentasi secara menyeluruh tentang berbagai metode yang digunakan untuk penentuan kualitas suatu produk obat berbasis bioteknologi Mahasiswa diharapkan dapat membedakan kontaminan dan pengotor produk obat berbasis bioteknologi baik yang terkait proses dan terkait produk serta memilih metode yang tepat untuk mendeteksi keberadaannya Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan berbagai bioassay terkait produk obat berbasis bioteknologi Mahasiswa diharapkan dapat mempresentasi secara menyeluruh tentang berbagai metode yang digunakan untuk penentuan kualitas suatu produk obat berbasis bioteknologi Presentasi secara menyeluruh tentang berbagai metode yang digunakan untuk penentuan kualitas suatu produk obat berbasis bioteknologi Mahasiswa diharapkan dapat mempresentasi secara menyeluruh tentang berbagai metode yang digunakan untuk penentuan kualitas suatu produk obat berbasis bioteknologi Uji pengotor dan kontaminan: terkait proses dan terkait produk ; 2. Frokjaer and Hovgaard, 2000 3. Niazi, 2006 4. Farmakope Amerika, Inggris dan Eropa edisi terbaru. 1. Groves, MJ, 2006 4. Farmakope Amerika, Inggris dan Eropa edisi terbaru 4. Farmakope Amerika, Inggris dan Eropa edisi terbaru 4.Farmakope Amerika, Inggris dan Eropa edisi terbaru Ujian Akhir Semester Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 100 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 42. FA 5152 STRUKTUR DAN FUNGSI SEL MIKROBA DAN VIRUS Kode Matakuliah: FA 5152 Bobot sks: 2 Semester: I KK / Unit Penanggung Jawab: Farmasetik subopsi Bioteknologi Sifat: Wajib Subopsi Bioteknologi Struktur dan Fungsi Sel dan Virus Nama Matakuliah Structures and Functions of Cells and Virus Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Struktur dan fungsi komponen sel prokariot dan eukariot, sistematika mikroba, struktur dan fungsi komponen virus hewan dan tumor, multiplikasi dan siklus satu sel virus DNA dan RNA, translokasi dan sekresi protein, sorting protein pada eukariot. Microbial systematics of microbes, structures and component functions of prokaryotic and eukaryotic cells, structures and component functions of animal and tumor viruses, multiplication of viruses, translocation and secretion of proteins in prokaryotes, protein sorting in eukaryotes. Sistematika mikroba berbasis molekuler: kronometer makromolekul dan 16sRNA, struktur dan fungsi komponen sel bakteri dan archaebakteri: envelop, sitosol, apendages; struktur dan fungsi komponen sel eukariot: envelop, organel, sitosol, apendages; struktur dan fungsi komponen virus DNA dan RNA: multiplikasi dan replikasi virus RNA dan DNA; struktur dan fungsi komponen virus tumor: interaksi dengan protoonkogen dan tumor supresor; mekanisme translokasi protein pada prokariot dan eukariot; mekanisme sekresi protein: tipe sekresi protein I-VII, sorting dan modifikasi protein pada eukariot. Molecular-based microbial systematics: macromolecule chronometer and 16sRNA, structures and functions of bacterial and archaebakterial cell components: envelope, cytosole, appendages; structures and functions of eukariote cell components: envelop, organelle, cytosol, appendages; structures and functions of DNA and RNA viral components: multiplication and replication RNA and DNA viruses; structures and functions of tumour viruses: interactions with protooncogene and tumor supresor; protein translocation mechanisms in prokaryotes and eukaryotes; protein secretion mechanisms: type I-VII secretion proteins, sorting and protein modifications in eukaryotes. Mahasiswa mampu mengkaitkan informasi mengenai struktur dan fungsi komponen sel dan virus serta proses yang terjadi dalam sel dan virus sebagai dasar untuk mata kuliah bioteknologi molekuler dan patogenesis molekuler. Tidak ada Tidak ada - Kegiatan Penunjang Posttest, kuis, partisipasi kelas dan presentasi Pustaka Lengeler J. W. et al., Biology of the prokaryotes, Blackwell Science, Oxford, 1999 (Pustaka utama) White D., The Physiology and Biochemistry of Prokayotes, 3rd. ed., New York, 2007 (Pustaka utama) Flint S.J. et al., Principles of Virology: Molecular Biology, Pathogenesis, and Control, ASM Press, Washington DC , 2000. (Pustaka utama) Kapp, G., Cell and Molecular Biology: Concepts and Experiments, Wiley International, John Wiley & Sons , 2008. (Pustaka utama) Lodish, H. F. et al., Molecular Cell Biology, 5th ed. Scientific American Press, N.Y. , 2004 (Pustaka utama) Panduan Penilaian UTS 35%, UAS 35%, Posttest/Kuis/Partisipasi 10%, Presentasi 20% Catatan Tambahan - Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi Struktur dan fungsi komponen sel bakteri Struktur dan fungsi komponen sel prokariot: envelop, dinding sel, membran sel, kapsul, pili, flagela, badan inklusi, vakuola gas Struktur dan fungsi membran, mitokondria dan bioenergi, interaksi antara sel dan lingkungannya, struktur dan fungsi endomembran dan sitoskleleton, Siklus sel, mitosis danmeiosis, struktur dan fungsi lisosom, retikulum endoplasma, dan badan golgi. Struktur dan fungsi bakteri patogen yang dipilih Struktur sel dan fungsi komponen archaebakteri: envelop, dinding sel, membran sel, kapsul. Kaitan antara struktur dan ketahanan hidup pada kondisi ekstrim. Mahasiswa mampu untuk membedakan struktur envelop dan dinding sel bakteri Gram positif dan Gram negatif, menjelaskan struktur dan fungsi membran sel, menjelaskan komponen dan fungsi kapsul, pili, flagela, badan inklusi dan vakuola gas 1 Mahasiswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi membran, mitokondria, endomembran dan sitoskeleton, siklus sel, mitosis dan meiosis, struktur dan fungsi lisosom, retikulum endoplasma dan badan golgi serta dapat membedakan dengan yang terdapat dalam sel prokariot. 4&5 Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi dan menjelaskan struktur dan fungsi bakteri patogen yang dipilih Mahasiswa mampu untuk menjelaskan keunikan envelop, dinding sel dan membran sel archaebakteri serta menjelaskan struktur sel dengan ketahanan hidup dalam kondisi ekstrim. 1&2 1 Struktur dan fungsi komponen sel eukariot 2 3 Presentasi struktur dan fungsi bakteri patogen Struktur dan fungsi komponen sel archaebakteri 4 1 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 101 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Sistematika organisme berbasis molekuler 5 6 Struktur dan fungsi komponen virus DNA dan RNA Multiplikasi sel virus DNA 7 8 UTS Multiplikasi dan siklus satu sel virus RNA 9 10 Translokasi protein pada prokariot 11 Sekresi protein pada prokariot Struktur dan fungsi komponen virus tumor 12 13 Mekanisme pembentukan tumor akibat virus Protein sorting pada eukariot I 14 Protein sorting pada eukariot II 15 16 Sistematika organisme, kronometer evolusi, rRNA sebagai kronometer evolusi, metode berbasis molekuler untuk identifikasi organisme Klasifikasi virus, struktur genom virus, struktur dan fungsi envelop, kapsid, nukleokapsid, genom virus Replikasi virus DNA dan protein-protein yang terlibat, transkripsi dan translasi, pengemasan dan pelepasan virion. Replikasi virus RNA dan protein-protein yang terlibat, transkripsi dan translasi, pengemasan dan pelepasan virion, contoh-contoh virus RNA Sistem Sec, translokasi protein, E. coli SRP Sekresi protein ekstrasel, tipe-tipe dan mekanisme sekresi protein Struktur genom virus tumor, mekanisme transduksi sinyal, onkogen virus Tipe-tipe onkogen virus, mekanisme onkogenesis virus Translokasi protein sekresi melalui membran retikulum endoplasma (ER), penyisipan protein ke dalam membran ER, Modifikasi protein, folding, dan kontrol kualitas dalam ER, eksport protein ke dalam mirokondria; sorting protein peroksimal Mekanisme molekuler trafik vesikular, vesikel trafik dalam jalur sekresi, endositosis yang diperantarai oleh reseptor dan sorting protein yang diinternalisasi Mahasiswa mampu untuk menjelaskan dasar sistematika organisme, menjelaskan prinsip kronometer evolusi dalam sistematika organsisme, mengaplikan metode berbasis molekuler untuk identifikasi organisme 2 Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi virus berdasarkan beberapa pendekatan, menjelaskan prinsip dasar struktur genom virus, membedakan virus berdasarkan strukturnya dan menjelaskan kaitan antara genom dengan struktur dan komponen virus Mahasiswa mampu untuk menjelaskan berbagai strategi virus DNA untuk melakukan replikasi serta protein-protein yang terkait dalam replikasi, pengemasan dan pelepasan virion. 3 Mahasiswa mampu untuk menjelaskan berbagai strategi virus RNA untuk melakukan replikasi serta protein-protein yang terkait dalam replikasi, pengemasan dan pelepasan virion. 3 Mahasiswa mampu menjelaskan sistem Sec, perbedaan mekanisme protein yang disekresi dan yang tidak disekresi serta menjelaskan E. coli SRP Mahasiswa mampu menjelaskan tipe-tipe sekresi protein ekstrasel serta membedakan setiap jenis tipe sekresi protein. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur genom virus tumor dan membedakannya dengan struktur genom virus lain, menjelaskan mekanisme transduksi sinyal dan menjelaskan mengenai onkogen virus Mahasiswa mampu menjelaskan tipe-tipe dan kerja onkogen virus serta mengkaitkan dengan mekanisme transduksi sinyal Mahasiswa mampu menjelaskan sekresi protein di eukariot dan membedakannya dengan sistem prokariot 2 Mahasiswa mampu menejelaskan proses trafik vesicular dan endositosis serta sorting protein untuk internalisasi di eukariot 5 3 2 4 4 5 UAS Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 102 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 43. FA 5253 PATOGENESIS MOLEKULAR Kode Matakuliah: FA 5253 Bobot sks: 3 Semester: 2 KK / Unit Penanggung Jawab: Farmasetika subopsi bioteknologi Sifat: Wajib Subopsi Bioteknologi Patogenesis Molekul Nama Matakuliah Molecular pathogenesis Silabus Ringkas Silabus Lengkap Luaran (Outcomes) Matakuliah Terkait Konsep dasar dalam imunologi, imunitas bawaan dan adaptif, pembentukan reseptor antigen, presentasi antigen, kegagalan sistem imunitas, patogenesis bakteri dan virus, manipulasi respons imun. Basic concepts in immunology, innate and adaptive immunity, generation of antigen receptors, antigen presentation, failure of immune system, pathogenesis of bacteria and viruses, manipulation of immune respons Konsep dasar dalam imunologi (sel limfosit dan organ limfoid), imunitas bawaan (komponen imunitas bawaan) dan adaptif (komponen imunitas adaptif), pembentukan reseptor antigen (reseptor sel B, reseptor sel T, MHC kelas I dan II), presentasi antigen (pada sel makrofaga, sel B dan sel lain), kegagalan sistem imunitas terkait infeksi virus dan bakteri(imunodefisiensi, alergi dan hipersensifitas, autoimunitas dan rejeksi transplantasi), patogenesis bakteri (faktor virulensi kolonisasi dan invasi, pengelakan sistem imun dan perusakan inang), patogenitas virus (virus DNA dan RNA dalam penyakit infeksi, imunodefisiensi dan tumor, manipulasi respons imun (vaksin profilaksis, vaksin terapeutik dan adjuvant). Basic comcepts in immunology (limfosit cells and limphoid organs), innate immunity (components of innate immunity) and adaptive (components of adative immunity), generation of antigen receptors (cell B receptor, cell T receptor, class I and class II MHCs), antigen presentation (in macrophage, B dan other cells), Immune failure causing by viral and bacterial infection (immunodeficiency allergy and hypersensitivity, autoimmunity and organ transplantation), bacterial pathogenesis(virulence factors, colonization invasion, immune evasion, host damage), viral pathogenesis(DNA and RNA virus in infection diseases, virulence factors, immune evasion, host damage, immunodeficiency and tumor) manipulation of immune response (profilaxis vaccine,therapeutic vaccine and adjuvant). Uraian hasil/luaran (kompetensi mahasiswa) yang diharapkan setelah penyelesaian matakuliah ini mahasiswa dapat mengkaitkan sistem imunitas dengan penyakit dan produk bioteknologi yang terkait dengan sistem imunitas untuk memerangi penyakit serta sebagai dasar tugas akhir yang terkait dengan bioteknologi. FA5011 Struktur dan fungsi sel dan virus Pre-requisite FA5012Genetika molekul Pre-requisite FA5023 Bioteknologi molekul Bersamaan Kegiatan Penunjang Posttest, Kuis, partisipasi kelas, presentasi Pustaka Janeway’s Imunobiology,7th ed., Garland Science Publ., New York, 2008 (Pustaka utama) Salyers AA and DD Whitt, Bacterial Pathogenesis: A Molecular Approach, 2nd ed., ASM Press Washington DC, 2002 (Pustaka utama) Cann, AJ, 2001, Principles of Molecular Virology, 3rd ed. (Pustaka utama) Panduan Penilaian UTS 25%, UAS 30%, Presentasi 20%, Posttest/Kuis 25% Catatan Tambahan - Mg# 1 Topik Prinsip dasar imunitas bawaan Prinsip dasar imunitas adaptif 2 3 4 Presentasi Imun bawaan (artikel terpilih) Presentasi Kaitan imunitas bawaan adaptif Sub Topik Perbedaan imunitas bawaan dan adaptif, pengenalan imunitas bawaan, sistem komplemen, respon imun bawaan yang diinduksi Struktur molekul antigen, interaksi molekul antibodi dengan antigen spesifik, pengenalan antigen oleh sel T, Pembentukan keanekaragaman immunoglobulin, penataulangan gen reseptor sel T, variasi struktur dalam immunoglobin Presentasi artikel yang terkait dengan imun bawaan Kaitan antara imunitas bawaan-adaptif, molekul yang terlibat, sel-sel yang terlibat efek/respon yang dihasilkan Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan perbedaan antara imunitas bawaan dan adaptif, berbagai cara pengenalan dalam imunitas bawaan, menjelaskan sistem komplemen serta mekanisme respons imun bawaan yang diinduksi Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan stuktur antigen, pengertian dan prediksi epitop, menjelaskan interaksi antara antibodi dengan antigen dan proses pengenalan antigen oleh sel T, Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mekanisme molekuler pembentukan keanekaragaman imunoglobulin dan mekanisme penataulangan gen reseptor, menjelaskan variasi struktur dalam imunoglobulin (1) hlm : 39-104 (2) hlm : 57-83 Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan mekanisme kerja imun bawaan berdasarkan artikel yang tentukan Mahasiswa diharapkan dapat menghubungkan antararespon imun bawaan dan adaptif Artikel diberikan berbeda untuk setiap tahun (1) hlm : 421-458 (1) hlm : 111-139, 143-176 (2) hlm : 84-99 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 103 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. Patogenesis bakteri 5 6 Presentasi Patogenesis bakteri Patogenesis virus 7 8 9 UTS Presentasi Patogenesis virus Manipulasi sistem imun 10 11 Mekanisme kerusakan sel oleh virus dan imunodefisiensi serta penyakit manusia terkait virus dan bakteriofaga, mekanisme transformasi sel oleh virus, virus dan kanker, virus baru. Patogenesis bakteri patogen yang dipilih Regulasi ekstrinsik, respons imun untuk menyerang tumor,manipulasi respons imun untuk memerangi infeksi: persyaratan vaksin, tipe-tipe vaksin, vaksin terapeutik, adjuvant (2) hlm : 115-149 (3) hlm : 115-149 Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi dan menjelaskan pathogenesis bakteri patogen yang ditentukan Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan regulasi ekstrinsik, respons imun untuk menyerang tumor serta kaitannya dengan produk bioteknologi,dapat menjelaskan manipulasi respons imun untuk memerangi infeksi, persyaratan vaksin, tipe-tipe vaksin dan membedakan mekanisme kerja, dan menjelaskan keunggulan dan keterbatasannya, menjelaskan vaksin terapeutik dan membedakannya dengan vaksin profilaksis, menjelaskan jenis, peran dan mekanisme kerja adjuvant Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi dan menjelaskan manipulasi respon imun yang terjadi (3) hlm : 212-251 (3) hlm : 212-251 (1) (2) (3) hlm : 655-687 hlm : 687-702 hlm : 101-114 (1) (2) (3) hlm : 655-687 hlm : 687-702 hlm : 101-114 Manipulasi sistem imun dari contoh yang dipilih Kelainan sistem imun terkait infeksi bakteri dan virus Imunodefisiensi, hipersensitifitas, alergi, autoimun, penolakan organ transplantasi, Kelainan pada sistem komplemen, sel fagosit, sel T, defisiensi produksi sitokin, jalur sitotoksik, imunodefisiensi sekunder, Sensitasi dan produksi IgE, mekanisme efektor dalam alergi, mekanisme molekuler hipersensitifitas,Sifat respons imun terhadap self, mekanisme toleransi, genetika dan mekanisme patogenesis autoimun, respons terhadap aloalergen, rejeksi transplant Kelainan sistem imun dari contoh yang dipilih Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan kelainan sistem komplemen, sel fagosit, sel T, defisiensi produksi sitokin, jalur sitotoksik, imunodefisiensi sekunder dalam kaitannya dengan penyakit pada manusia, dapat menjelaskan dan membedakan mekanisme sensitasi dan produksi IgE, mekanisme efektor dalam alergi, mekanisme molekuler hipersensitifitas, sifat respons imun terhadap self, mekanisme toleransi, genetika dan mekanisme patogenesis autoimun serta kaitannya dengan penyakit manusia respons terhadap aloalergen, rejeksi transplant (1) (2) (3) hlm : 497-546 hlm : 555-592 hlm : 599-649 Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi dan menjelaskan kelainan respon imun yang terjadi (1) (2) (3) hlm : 497-546 hlm : 555-592 hlm : 599-649 Presentasi tugas komprehensif bakteri patogen Patogenesis bakteri pathogen, kelainan imun yang ditimbulkan dan target vaksin yang sesuai Presentasi tugas komprehensif virus manusia Patogenesis virus manusia (DNA & RNA), kelainan imun yang ditimbulkan dan Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi dan menjelaskan patogenesis bakteri pathogen, kelainan imun yang ditimbulkan dan target vaksin yang sesuai untuk patogen yang dipilih Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi dan menjelaskan patogenesis bakteri pathogen, kelainan Presentasi Kelainan imun 13 15 Patogenesis bakteri patogen yang dipilih Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan strategi yang dimiliki oleh patogen bakteri dalam kaitannya dengan kolonisasi, invasi, pengelakan komplemen, fagosit dan respons antibody, Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan strategi patogen bakteri dalam merusak inang yaitu melalui produksi eksotoksin, superantigen, protease dan komponen bakteri lain Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi dan menjelaskan pathogenesis bakteri patogen yang ditentukan Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan patogenesis virus pada tingkat molekuler untuk terjadinya penyakit infeksi dan imunodefisiensi, Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan patogenesis virus RNA pada tingkat molekuler untuk terjadinya penyakit imunodefisiensi, kanker dan tumor Presentasi Manipulasi sistem imun 12 14 Kolonisasi dan invasi permukaan inang, pengelakan komplemen, fagosit dan respons antibody, Perusakan inang, eksotoksin, superantigen, protease, komponen bakteri lain Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 104 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. target vaksin yang sesuai 16 imun yang ditimbulkan dan target vaksin yang sesuai untuk virus manusia yang dipilih UAS Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 105 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 44. FA 5357 IMUNOBIOTEKNOLOGI Kode Matakuliah: FA 5357 Bobot sks: 2 Semester: 3 KK / Unit Penanggung Jawab: Farmasetika subopsi bioteknologi Sifat: Pilihan Imunobioteknologi Nama Matakuliah Immunobiotechnology Silabus Ringkas Silabus Lengkap Imunobioteknologi, Antigen,pengenalan antigen oleh sistem imun, memori sistem imun, vaksin preventif, vaksin terapi, perancangan antigen/peptida untuk vaksin,produksi antibodi monoklonal dengan teknik hibridoma dan teknologi DNA rekombinan, aplikasi mAb untuk diagnostik, penghantaran obat dan terapi Immunobiotechnology, Antigen,antigen presentation to immune system, memory of immune sistem,preventive vaccine, therapeutic vaccine, design of antigen/peptide for vaccine, production of monoclonal antibody by hibridoma and recombinant DNA technology, application of mAb for diagnostics, drug delivery and therapy Pengertian imunobioteknologi, Antigen,pengenalan antigen oleh sistem imun bawaan dan dapatan, memori sistem imun dapatan,contoh vaksin preventif danprinsip mekanisme kerjanya, contoh vaksin terapi dan prinsip mekanisme kerjanya, perancangan antigen/peptida untuk vaksin menggunakan software online,produksi antibodi monoklonal dengan teknik hibridoma dan teknologi DNA rekombinan, aplikasi mAb untuk diagnositk, penghantaran obat dan terapi, contoh mAb komersial, tehnik pembuatannya serta prinsip mekanisme kerjanya Introduction to immunobiotechnology, Antigen,antigen presentation toinnate and adaptive immune system, memory ofadaptive immune sistem,preventive vaccine and its mechanisme ofactions , therapeutic vaccine and its mechanisme ofactions, design of antigen/peptide for vaccine using online software, production of monoclonal antibody by hibridoma and recombinant DNA technology, application of mAb for diagnostics, drug delivery and therapy, commercially mAb, its production process and the principle of its mechanism of actions. Luaran (Outcomes) Mampu menjelaskan imunobioteknologi terkait dengan vaksin dan monoklonal antibodi, proses pembuatannya serta aplikasinya Matakuliah Terkait FA5023 Bioteknologi molekul FA6006Patogenesis molekul Kegiatan Penunjang Posttest, Kuis, partisipasi kelas, Presentasi Pustaka Janeway’s immunobiology 7th ed, Garland Science, 2008 (Pustaka utama) Glick BR, Pasternak JJ, Mocular Biotechnology: principles and applications of recombinant DNA, 3rd ed, ASM press, Washington DC, 2003 (Pustaka utama) Howard GC, Bethell DR, Basic methods in Antibody production and characterization, CRC Press, Florida, 2001 (Pustaka utama) Panduan Penilaian UTS: 35%, UAS: 35%, Presentasi: 20%, Post test / kuis: 5%, Partisipasi: 5% Catatan Tambahan - Mg# Prasyarat Prasyarat Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi 1 Pengertian imunobioteknologi, Pengenalan antigen dan pembentukan memori oleh sistem imun Pendahuluan imunobioteknologi,Pengertian antigen, epitop,sistem imun bawaan dan dapatan, proses pengenalan antigen/epitop oleh sistem imun, dan proses pembentukan memori oleh sistem imun Mahasiswa diharapkan mampu memahami imunobioteknologi secara umum, jenis antigen dan epitop yang dikenali oleh sistem imun bawaan dan dapatan, proses pengenalannya serta proses pembentukan memori sistem imun dapatan 1(bab 1-5) 2 Vaksin untuk preventif Pengertian vaksin untuk preventif, komponen vaksin preventif, contoh serta mekanisme kerjanya 3 Vaksin untuk terapi Pengertian vaksin untuk terapi, komponen vaksin terapi, contoh serta mekanisme kerjanya 4 Perancangan antigen/peptida untuk vaksin Pengenalan software online yang terkait dengan perancangan antigen/peptide untuk vaksin, prinsip kerja analisa yang ditawarkan oleh software,simulasi penggunaan software Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja analisa yang ditawarkan oleh contoh software danmenggunakannya untuk perancangan antigen/peptda vaksin Software online Swissprot, http://imed.med.u cm.es/Tools/index .html 5 Presentasi vaksin preventif (artikel terpilih) Presentasi artikel yang terkait dengan vaksin preventif Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan target dari contoh vaksin preventif, mekanisme kerjanya, komponennya berdasarkan artikel yang tentukan Artikel diberikan berbeda untuk setiap tahun Mahasiswa diharapkan mampu memahami vaksin untuk preventif,komponen yang dapat dijadikan target vaksin preventif, mengenal contoh vaksin preventif dan mekanisme kerjanya Mahasiswa diharapkan mampu memahami vaksin untuk terapi,komponen yang dapat dijadikan target vaksin terapi, mengenal contoh vaksin terapi dan mekanisme kerjanya serta mampu membedakannya dengan vaksin preventif 1(bab 15) 1(bab 15) Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 106 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB. 6 Presentasi vaksin terapi (artikel terpilih) Presentasi artikel yang terkait dengan vaksin terapi Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan target dari contoh vaksin terapi, mekanisme kerjanya, komponennya berdasarkan artikel yang tentukan Artikel diberikan berbeda untuk setiap tahun 7 Presentasi perancangan antigen vaksin Perancangan antigen/ peptida untuk vaksin preventif dan terapidari patogen/penyakit yangditugaskan Mahasiswa diharapkan dapat menentukan dan merancang antigen/peptida sebagai target vaksin preventif dan terapi Software online Swissprot, http://imed.med.u cm.es/Tools/index .html 8 9 10 11 12 UTS Produksi antibodi monoklonal dengan teknik hibridoma Produksi antibodi monoklonal dengan teknologi DNA rekombinan Antibodi monoklonal untuk diagnostik Antibodi monoklonal untuk penghantaran obat Pengertian antibodi monoklonal,proses produksi mAbdengan teknik hibridoma Contoh mAb untuk tujuan diagnostik serta prinsip mekanisme kerjanya Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian antibodi monoklonal,proses pembuatannya dengan teknik hibridoma Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan proses pembuatan mAb dengan teknik teknologi DNArekombinan dan membedakannya dengan teknik hibridoma Mahasiswa diharapkan dapat mengenal mAb untuk diagnostik serta mampu menjelaskan prinsip mekanisme kerjanya Contoh mAb untuk tujuan penghantaran obat serta prinsip mekanisme kerjanya Mahasiswa diharapkan dapat mengenal mAb untuk tujuan penghantaran obat serta mampu menjelaskan prinsip mekanisme kerjanya Mahasiswa diharapkan dapat mengenal mAb untuk tujuan terapi serta mampu menjelaskan prinsip mekanisme kerjanya Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi dan menjelaskan tahapan proses produksi dari berbagai contoh mAbhasil studi pustaka Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan perbedaan aplikasi mAb dari berbagai produk komersial serta prinsip mekanisme kerjanya Proses produksi mAb dengan teknik teknologi DNA rekombinan 13 Antibodi monoklonal untuk terapi Contoh mAb untuk tujuan terapi serta prinsip mekanisme kerjanya 14 Presentasi produksi mAb Proses produksi mAb dari produk komersial/ artikel/paten 15 Presentasi aplikasi mAb Aplikasi mAb dari produk komersial serta prinsip mekanisme kerjanya 16 UAS 3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 Kur2013 - S2 Sains Farmasi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Halaman 107 dari 107 Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.