PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATERI TETAPAN KESETIMBANGAN UNTUK KELAS XI IPA SMA N 6 BATANGHARI KARYA ILMIAH OLEH: HAVIZHAH A1C110013 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER 2014 * mahasiswa pendidikan kimia # dosen pembimbing 1 ^ dosen pembimbing 2 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATERI TETAPAN KESETIMBANGAN UNTUK KELAS XI IPA SMA N 6 BATANGHARI Oleh : Havizhah*, M. Haris Effendi, Hsb#, M. Rusdi^ Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam FKIP Universitas Jambi ABSTRAK Media pembelajaran merupakan salah satu elemen yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Pemilihan media yang tepat dapat memudahkan siswa dalam memahami materi serta membuat suasana menyenangkan. Salah satu bentuk media pembelajaran yang digunakan adalah video tutorial. Keunggulan dari video tutorial sebagai media pembelajaran diantaranya materi yang disajikan dalam video tutorial mudah dipahami, praktis karena dapat diputar pada media player apa saja, serta kegiatan belajar mengajar akan lebih menyenangkan. Namun, jarang sekali guru yang memanfaatkan video tutorial sebagai media pembelajaran.Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran kimia SMA berbentuk video tutorial pada materi tetapan kesetimbangan yang dikembangkan dengan model pengembangan ADDIE. Dalam penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui respon siswa setelah menggunakan media pembelajaran video tutorial pada materi tetapan kesetimbangan. Model penelitian pengembangan ADDIE yang digunakan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi dan Evaluasi. Media pembelajaran video tutorial divalidasi oleh tim ahli media pembelajaran dan ahli materi pembelajaran serta diadakan uji coba kelompok kecil. Hasil dari pengembangan ini adalah produk berupa media pembelajaran video tutorial yang dapat diputar pada media player apa saja atau portable. Hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi masing-masing sebesar 80% dan 73% dengan kategori baik sehingga media pembelajaran video tutorial ini dinyatakan layak sebagai media pembelajaran. Sedangkan untuk respon atau penilaian siswa diperoleh persentase sebesar 73,7% dengan kategori baik. Bardasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa, media pembelajaran video tutorial ini dekategorikan baik, manarik, dan layak digunakan dalam pembelajaran Kata kunci: Pengembangan, Media Pembelajaran, Video tutorial, Tetapan Kesetimbangan. * mahasiswa pendidikan kimia # dosen pembimbing 1 ^ dosen pembimbing 2 PENDAHULUAN Media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah dan membantu tugas guru dalam menyampaikan berbagai bahan dan materi pelajaran, serta mengefektifkan dan mengefisienkan siswa dalam memahami materi dan bahan pelajaran tersebut. Pemilihan penggunaan media pembelajaran yang tepat akan membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan merasa senang dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan hasil observasi peneliti dan wawancara dengan guru kimia di SMA N 6 Batanghari, telah tersedia beberapa fasilitas teknologi sebagai penunjang aktifitas belajar siswa di sekolah, namun pada pembelajaran kimia selama ini, guru kurang menggunakan media pendukung selain buku dan LKS serta tampilan slide power point. Ilmu kimia merupakan pelajaran yang banyak mengandung konsep dan perhitungan, salah satunya adalah pada materi tetapan kesetimbangan. Materi tetapan kesetimbangan memiliki karakteristik materi yang berisi pemahaman konsep. Selain itu, materi tetapan kesetimbangan juga memerlukan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah kimia menggunakan rumus perhitungan. Dari data nilai siswa-siswi SMA N 6 Batanghari diperoleh hanya 50% siswa pada materi tetapan kesetimbangan yang tuntas dengan KKM 75. Sardiman (2012) menyatakan guru melakukan usahausaha untuk dapat menumbuhkan dan memberikan motivasi agar anak didiknya melakukan aktivitas belajar * mahasiswa pendidikan kimia # dosen pembimbing 1 ^ dosen pembimbing 2 dengan baik. Untuk belajar dengan baik diperlukan proses belajar dan motivasi yang baik pula. Dengan menggunakan media pembelajaran video tutorial ini, maka diharapkan akan ada peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada materi tetapan kesetimbangan kimia Penggunaan media pembelajaran video tutorial ini akan membantu dan mempermudah proses pembelajaran untuk siswa maupun guru. Siswa dapat belajar lebih dahulu dengan melihat dan menyerap materi belajar dengan lebih utuh. Dengan demikian, guru tidak harus menjelaskan materi secara berulang-ulang sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung lebih menarik, lebih efektif dan efisien. Dengan petimbangan di atas, maka perlu diadakan penelitian tentang pengembangan media pembelajaran pada materi tetapan kesetimbangan dengan dalam bentuk media pembelajaran video tutorial. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutorial Pada Materi Tetapan Kesetimbangan Kimia untuk Kelas XI IPA SMA N 6 Batanghari. KAJIAN PUSTAKA a. Teori Belajar Sardiman (2012) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep atau pun teori. Dalam hal ini terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah proses internalisasi dari sesuatu kedalam diri yang belajar dan dilakukan secara aktif dengan segenap panca indra ikut berperan. b. Aktivitas belajar Mandiri Bentuk aktivitas belajar mandiri yang dilakukan siswa dapat berupa kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan sendiri ataupun kegitan-kegiatan belajar yang dilakukan sendiri ataupun kegiatan belajar yang dilakukan secara berkelompok. c. Penelitian Pengembangan Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang diarahkan untuk menghasilkan produk, desain, dan proses. Di dalam dunia pendidikan dan pembelajaran khususnya, penelitian pengembangan memfokuskan kajiannya pada bidang desain atau rancangan, berupa model desain dan desain bahan ajar maupun produk seperti media dan proses pembelajaran. Penelitian pengembangan sering dikenal dengan istilah Research and Development (R&D) ataupun dengan istilah research-based development. Di dalam dunia pendidikan, penelitian pengembangan merupakan jenis penelitian yang relatif baru (Punaji Setyosari, 2012: 214 – 215). d. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”,”perantara” atau “pengantar”. Secara lebih khusus, pengertian media dalam * mahasiswa pendidikan kimia # dosen pembimbing 1 ^ dosen pembimbing 2 proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Azhar Arsyad, 2011: 3). e. Video Tutorial Video tutorial adalah adalah rangkaian gambar hidup yang ditayangkan oleh seorang pengajar yang berisi pesan-pesan pembelajaran untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran sebagai bimbingan atau bahan pengajaran tambahan kepada sekelompok kecil peserta didik. Video tutorial/training dapat diproduksi untuk menjelaskan secara detail suatu proses tertentu, cara pengerjaan tugas tertentu, cara latihan, dan lain sebagainya guna memudahkan tugas para trainer/instruktur/guru/dosen/manaje r. Dalam proses produksi video ini, informasi dapat ditampilkan dalam kombinasi berbagai bentuk (shooting video, grafis, animasi, narasi, dan texs), yang memungkinkan informasi tersebut terserap secara optimal oleh para penonton. Sebagai contohnya ialah training safety process produksi di pabrik kimia dan konsep-konsep ilmu pengetahuan yang lebih mudah dipahami jika dijelaskan secara visual. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, disebut penelitian pengembangan karena mengembangan media pembelajaran vidio tutorial pada tetapan kesetimbangan untuk kelas XI IPA SMA. Model yang digunakan adalah model dari Lee and Owens. Dipilihnya model Lee and Owens (2004) karena model ini merupakan model prosedural, yaitu model yang bersifat deskriptif, menunjukan langkah yang jelas dan cermat untuk menghasilkan produk dan model ini dirancang khusus untuk pembelajaran multimedia. Adapun langkah-langkah pengembangan menurut Lee and Owens dapat dilihat pada bagan berikut: 1. 5. Evaluasi 4.Implementasi analisis 2. 3. Design kimia yang dapat diputar pada media player apa saja atau portable. (2) Penilaian Desain media pembelajaran video tutorial tetapan kesetimbangan oleh ahli media serta ahli materi dalam bentuk angket . (3) Respon siswa terhadap media pembelajaran video tutorial yang telah dibuat dengan menyebarkan angket kepada 10 orang siswa kelas XI IPA di SMA N 6 Kab. Batanghari Berdasarkan penilaian dari ahli media mengenai media pembelajaran kesetimbangan kimia yang telah dilakukan didapat skor 60, dengan persentasenya Development 60 75 Dalam penelitian pengembangan ini, jenis data yang diambil yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari tim validasi yaitu tim ahli materi dan tim ahli media berupa isian angket berupa saran dalam perbaikan media pembelajaran Kimia. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari siswa mengenai penilaian terhadap media pembelajaran Kimia yang telah dibuat. x 100% = 80% dan produk dikategorikan baik/menarik dan ahli media menyarankan agar media pembelajaran yang dihasilkan dapat dilakukan uji coba pada kelompok kecil. Berdasarkan penilaian dari ahli materi mengenai media pembelajaran kesetimbangan kimia yang telah dilakukan didapat skor 56, dengan persentasenya 56 x 100% = 73% dan produk dikategorikan baik/menarik dan ahli media menyarankan agar media pembelajaran yang dihasilkan dapat dilakukan uji coba pada kelompok kecil. 75 HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian dan pengembangan ini yang dihasilkan adalah (1) Sebuah media pembelajaran video tutorial pada materi Tetapan kesetimbangan * mahasiswa pendidikan kimia # dosen pembimbing 1 ^ dosen pembimbing 2 Berdasarkan tabel rekapitulasi nilai hasil uji coba kelompok kecil menunjukkan bahwa media pembelajaran video tutorial dikategorikan baik dengan skor 55,3. Uji coba kelompok kecil diambil 10 orang dengan analisis data terakhir sesuai pada hasil uji coba kelompok kecil dengan perolehan skor rata-rata adalah 55,3. Berpedoman pada tabel 3.7 skor maksimal adalah 75. Maka persentasenya 55,3 x 100% = 73,7 %. Dengan demikian produk yang dikembangkan oleh pengembang dapat dikategorikan baik/ menarik, dan layak digunakan dalam pembelajaran kimia. 75 Data yang didapat dari skala likert dan analisis komentar siswa berhubungan atau singkron dimana data dari skala likert yaitu 73,3% maka produk ini dapat dikategorikan baik dan dapat ditarik kesimpulan bahwa respon siswa terhadap media pembelajaran video tutorial pada materi tetapan kesetimbangan ini baik. Anggapan siswa yang didapat dari komentar siswa terhadap media ini yaitu media ini menarik dan sangat membantu siswa dalam proses belajar, siswa merasa senang serta menjadi lebih paham dengan materi yang disampaikan. Media pembelajaran video tutorial ini dapat dikatakan layak digunakan dalam pembelajaran kimia karena, produk ini mampu menarik perhatian siswa. Dikatakan dapat menarik perhatian siswa dapat dilihat dari persentase hasil angket respon siswa dan juga relevan * mahasiswa pendidikan kimia # dosen pembimbing 1 ^ dosen pembimbing 2 dengan analisis data komentar siswa. Menurut Warsita (2008:30), media vidio mempunyai potensi tinggi dalam penyampaian pesan maupun kemampuannya dalam menarik minat dan perhatian peserta didik. Media vidio telah terbukti memiliki kemampuan yang efektif untuk menyampaikan informasi , hiburan dan pendidikan. Dengan demikian, salah satu media pembelajaran yang efektif dan efisien dalam pencapaian kompetensi atau tujuan pembelajaran adalah media vidio pembelajaran. Dengan kata lain media vidio pembelajaran adalah program vidio yang dirancang, dikembangkan dan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Suatu produk dikatakan efektif jika ahli dan praktisi berdasarkan pengalamannya menyatakan bahwa produk tersebut efektif dan dalam operasionalnya model tersebut memberikan hasil yang sesuai dengan harapan. Keefektifan pengajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian siswa pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sehingga media pembelajaran video tutorial ini efektif jika memberikan hasil yang sesuai harapan dengan ditunjukkan oleh tes hasil belajar (Widjajanti,2008). Keefektifan media pembelajaran video tutorial ini tidak dinilai karena keterbatasan penelitian yang hanya sampai pada uji coba kelompok kecil. Namun, media pembelajaran video tutorial pada materi tetapan kesetimbangan ini memiliki kualitas yang baik karena telah dinyatakan layak dan praktis untuk digunakan dalam pembelajaran kimia. KESIMPULAN 1. Media pembelajaran video tutorial pada materi tetapan kesetimbangan ini dapat dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE, dimana pada model pengembangan ini tahapan yang dilakukan antara lain; (1) tahap analisis yang meliputi analisis kebutuhan, analisis karakteristik siswa dan analisis materi. Dari hasil analisis kebutuhan dan analisis materi maka dipilihlah media pembelajaran video tutorial pada materi tetapan kesetimbangan. Sedangkan dari hasil analisis karakteristik siswa, maka dipilihlah siswa kelas XI SMAN 6 Batanghari (2) tahap perencanaan yang meliputi jadwal pengembangan, tim pengembang, pembuatan flowchart dan story board (3) tahap pelaksanaan pengembangan yang meghasilkan produk awal kemudian divalidasi oleh tim ahli, revisi desain, sehingga menghasilkan produk 2.(4) Tahap implementasi yang dilaksanakan di SMA N 6 Batanghari melalui uji coba kelompok kecil. Bardasarkan langkah-langkah tersebut maka menurut pendapat dari tim ahli maka media pembelajaran yang telah dibuat dinyatakan layak * mahasiswa pendidikan kimia # dosen pembimbing 1 ^ dosen pembimbing 2 2. untuk dikemabangkan dan diproduksi. Respon siswa terhadap media pembelajaran video tutorial pada materi tetapan kesetimbangan adalah baik yang didapat dari angket respon siswa. Sedangkan Komentar siswa terhadap media pembelajaran video tutorial ini yaitu siswa menyatakan bahwa media pembelajaran video tutorial ini menarik serta meingkatkan perhatian siswa, media video tutorial ini dapat membantu siswa dalam belajar, serta menurut siswa kualitas media video tutorial ini bagus dan baik untuk dikembangkan. DAFTAR RUJUKAN Agustina, D. 2012. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2013. Pengembangan Mobile Game “Brainchemist” Sebagai Media Pembelajaran Kimia Sma/Ma. http://eprints.uny.ac.id/10393 /1/Jurnal%20Penelitian.pdf. Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Djamarah dan Zain, 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pt Rineka Cipta Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Usaha Nasional : Surabaya Jaelani, A. 2013. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2013 pengembangan media CD tutorial. http:// library. ikippgrismg. ac.id/ docfiles/ fulltext/ d254ca9570f4d55f. pdf . Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Pramudito, A. 2013. Diakses tanggal 10 Oktober 2013. Pengembangan media pembelajaran pada mata pelajaran kompetensi kejuruan. http://eprints.uny.ac.id/10393 /1/Jurnal%20Penelitian.pdf. Purba, M. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga Tim Warsita, B. 2008. Pembelajaran. Rineka Cipta Sardiman A. M. 2010. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press Setyosari, P. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Slameto. 2003. Belajar Dan FaktorFaktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta * mahasiswa pendidikan kimia # dosen pembimbing 1 ^ dosen pembimbing 2 Teknologi Jakarta: Widoyoko, E 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yokyakarta: Pustaka Belajar Wiyani,N.A. 2013. Desain Pembelajaran Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Yamin, Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers. Redaksi Pusat Bahasa Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka. M. 2007. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.