isi Modul 1 - Sumber Belajar

advertisement
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
MATA DIKLAT 1
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 1 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
KODE :BIOTER-1
MATA DIKLAT 1
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN DAN
HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Oleh:
Dra.Wisnuwati.M.Pd
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERTANIAN
2011
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 2 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
DAFTAR ISI
PETA MODUL/BAHAN AJAR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Konsep Sel dan Jaringan Tumbuhan
Halaman
i
ii
iv
1
6
1.
LEMBAR INFORMASI
8
2.
LEMBAR KERJA 1
13
3.
LEMBAR EVALUASI
14
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN 2. Konsep Sel dan Jaringan Hewan
15
1.
LEMBAR INFORMASI
15
2.
LEMBAR KERJA
27
3.
LEMBAR EVALUASI
28
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN 3. Peranan Sel dan Jaringan Tumbuhan
Sebagai Penyusun Tumbuhan
29
1.
LEMBAR INFORMASI
29
2.
LEMBAR KERJA
37
3.
LEMBAR EVALUASI
38
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN 4. Peranan Sel dan Jaringan Hewan
Sebagai Penyusun Tubuh Hewan
39
1.
LEMBAR INFORMASI
39
2.
LEMBAR KERJA
41
3.
LEMBAR EVALUASI
41
42
DAFTAR PUSTAKA
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 3 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan Unit hidup terkecil yang menyusun semua makluk hidup.
Jaringan sebagai suatu kumpulan sel yang masing –masing bekerja sama
dengan yang lain didalam penampilan dan kelompok fungsi yang khusus .
Kumpulan dari berbagai jaringan yang bekerja samadalam penampilan dan
kelompok fungsi sehinggamembentuk suatu unit structural yang disebut
organ . Beberapa organ secara bersama- sama menjalankan suatu fungsi
disebut Sistem organ, berbagai macam siste morgan tersebut berinteraksi
bersama- sama berkumpulmembentuk organisme / makluk hidup.
Biologi Pertanian yang membahas tentang tumbuhan, peternakan, dan
perikanan, tidaklepas dari materi sel dan jaringan sebagai penyusun tubuh
tumbuhan dan hewan yang merupakan materi dasar dalam mempelajari
biologi.
Pada kegiatan diklat biologi terapan ini akan dimulai dari materi sel,jaringan
tumbuhan
dan
hewan
serta
aplikasinya
dalam
bidang
pertanian(
tumbuhandan hewan )
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini peserta diklat mampu :
1.
Memahami konsep sel dan jaringan tumbuhan
2.
Memahami konsep sel dan jaringan hewan
3.
Mengaplikasikan sel dan jaringan tumbuhan sebagai penyusun
tumbuhan
4.
Mengaplikasikan sel dan jaringan Hewan sebagai penyusun Tubuh
Hewan
C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup modul 1 meliputi konsep sel dan jaringan tumbuhan, konsep
sel dan jaringan hewan, aplikasi sel dan jaringan tumbuhan sebagai
penyusun tumbuhan, dan aplikasi sel dan jaringan hewan sebagai
penyusun tubuh hewan.
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 4 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KONSEP SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
A.
Tujuan
Setelah mempelajari bahan ajar ini diharapkan Anda mampu menerapkan
konsep Memahami konsep sel dan jaringan tumbuhan
B.
Materi Pembelajaran
STRUTUR DAN FUNGSI SEL TUMBUHAN
Sel merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk hidup.
Sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel.
Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel
tunggal (uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari
banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler.
Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/aktivitas
kehidupan (proses metabolisme, reproduksi,iritabilitas, digestivus, ekskresi
dan lainnya) pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak
berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan oleh sel.
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL TUMBUHAN
Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional penyusun makhluk
hidup yang dapat memperbanyak diri. Aktivitas yang ada dalam sel terjadi
dalam organel-organel yang mendukung fungsi-fungsi tertentu. Adapun
fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut:
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 5 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
Gambar 1 : Struktur sel tumbuhan
a. Dinding sel
Dinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan
pemberi bentuk tubuh. Sel-sel yang mempunyai dinding sel antara lain:
bakteri, cendawan, ganggang (protista), dan tumbuhan. Kelompok
makhluk hidup tersebut mempunyai sel dengan bentuk yang jelas dan
kaku (rigid). Pada protozoa (protista) dan hewan tidak Mempunyai
dinding sel, sehingga bentuk selnya kurang jelas dan fleksibel, tidak
kaku. Pada bagian tertentu dari dinding sel tidak ikut mengalami
penebalan dan memiliki plasmodesmata disebut noktah
b. Membran plasma
Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat
semi/selektif
permeabel,
berfungsi
mengatur
pemasukan
dan
pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis,
dan transport aktif. Membran plasma disusun oleh fosfolipid, proten,
kolesterol
c. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air
dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup.
Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain:
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 6 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
1) Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-saluran yang dibentuk
oleh membran
Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis
protein. Sedangkan pada RE halus tidak terdapat ribosom, berfungsi
sebagai tempat sintesis lipid.
2) Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam
sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan
ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma.
3) Mitokondria memiliki membran rangkap, membran luar dan membran
dalam. Di antara kedua membrane tersebut terdapat ruang antar
membran.
Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang berfungsi untuk
memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan oksigen
dan pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membran dalam
terdapat enzim ATP sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis
ATP. Fungsi mitokondria iniadalah tempat respirasi aerob
4) Lisosom berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim pencerna yang
berfungsi dalam pencernaan intrasel.
5) Aparatus Golgi (Badan Golgi) berupa tumpukan kantung-kantung
pipih, berfungsi sebagai tempat sintesis dari sekret (seperti getah
pencernaan, banyak ditemukan pada sel kelenjar), membentuk
protein dan asam inti (DNA/RNA), serta membentuk dinding dan
membran sel
6) Plastida, berbentuk bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan,
terbagi atas tiga macam:
-
Leukoplas = Amiloplas: plastida yang tidak berwarna, dapat
membentuk dan menyimpan butir-butir zat tepung/pati.
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 7 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
-
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
Kromoplas adalah plastida berwarna selain hijau, karena adanya
pigmen:
melanin
(hitam),
likopin
(merah),
xantophil
(kuning),karoten (jingga), fikosianin (biru), dan koeritrin (coklat).
-
Kloroplas
merupakan
plastida
berwarna
hijau,
karena
mengandung zat hijau daun (klorofil), terdiri atas: klorofil a (warna
hijau
biru=C55H72O5N4Mg)
dan
klorofil
b
(warna
hijau
kuning=C55H70O6N4Mg).
7) Vakuola berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau
sisa produk metabolisme sel, yang mengandung berbagai macam
zat sesuai pada jenis selnya. Misalnya dapat berisi garam nitrat pada
tanaman tembakau, tanin pada sel-sel kulit kayu, minyak eteris pada
kayu putih dan mawar, terpentin pada damar, kinin pada kina, nikotin
pada tembakau, likopersin pada tomat, piperin pada lada.
8) Nukleus (Inti sel) dibatasi oleh membran inti, mengandung
benangbenang kromatin dan nukleolus (anak inti sel). Membran inti
terdiri atas dua lapis dan mempunyai pori. Benang-benang kromatin
akan memendek pada waktu proses pembelahan sel membentuk
kromosom. Nukleus berfungsi mengatur segala aktivitas yang terjadi
dalam sel
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
1) Jaringan meristem
Pada jaringan ini terjadi pembentukan sel-sel baru (aktif membelah).
Jaringan meristem terdapat pada titik tumbuh, misalnya pada ujung
akar, ujung batang, maupun kambium. Jaringan yang terdapat di ujung
akar dan ujung batang disebut meristem ujung (apical meristem), yang
terdapat di antara xilem dan floem disebut kambium pembuluh dan
yang menggantikan fungsi epidermis sebagai jaringan protektif disebut
jaringan gabus, disebut juga periderm
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 8 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
2) Jaringan epidermis
Jaringan epidermis merupakan lapisan terluar dari organ tumbuhan,
umumnya terdiri dari selapis sel hidup dan tersusun rapat,berbentuk
pipih, kubus, prisma, atau berlekuk- lekuk.
Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan yang terletak di dalamnya
dari kerusakan fisik atau infeksi patogen. Pada organ yang mengalami
pertumbuhan sekunder fungsi perlindungan digantikan oleh jaringan
gabus, yang terbentuk kemudian. Pada daun atau batang beberapa
tumbuhan, sel-sel epidermisnya menghasilkan senyawa lilin yang
disebut kutikula
3) Jaringan parenkim
Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar, terdiri atas sel-sel hidup,
mempunyai dinding yang tipis , umumnya berbentuk poligonal. Pada
daun dijumpai sel parenkim yang mengandung kloroplas yang disebut
klorenkima, berperan penting dalam proses fotosintesis. Dijumpai pula
sel-sel parenkim tanpa kloroplas pada umbi, buah, biji, yang berfungsi
sebagai tempat cadangan makanan. Sel parenkim memiliki vakuola
besar, dapat mengandung pati, minyak, kristal, serta beragam hasil
sekresi sel lainnya. Sel parenkim dewasa dapat membelah dan
berdiferensiasi menjadi tipe sel lainnya. Kemampuan sel parenkim
memperbanyak diri sangat penting untuk memperbaiki jaringan yang
rusak, misalnya pada saat tumbuhan terluka
4) Jaringan penyokong/penguat
Jaringan penyokong berfungsi agar dapat mengokohkan berdirinya
tubuh tumbuhan. Jaringan ini terbagi dua tipe, yaitu kolenkim (sel hidup,
penebalan dinding selulosa pada sudut-sudut sel, pektin), berperan
mengokohkan batang muda yang belum berkayu, dan sklerenkim (sel
mati, dinding tebal dan mengeras, lignin). Ada dua tipe sklerenkim yaitu
sklereid (sel batu, bentuk bulat, pada tempurung kelapa) dan serat
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 9 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
(bentuk panjang dan kedua ujung meruncing, terdapat pada permukaan
batang kelapa).
• Jaringan kolenkim
Seperti halnya jaringan parenkim, sel-sel kolenkim tersusun dari selsel hidup, tetapi dinding sel mengalami penebalan yang tidak merata
sehingga dapat menghasilkan berbagai tipe kolenkim, seperti
kolenkim sudut dan kolenkim bidang. Fungsinya sebagai jaringan
penunjang organ-organ muda
• Jaringan sklerenkim
Berbeda dengan kolenkim, jaringan sklerenkim tersusun dari selsel
yang berdinding tebal dan protoplasmanya mati atau tidak aktif,
mengandung lignin (zat kayu). Adanya lignin menyebabkan dinding
sel menjadi kaku dan keras. Jaringan sklerenkim yang dewasa
terdapat di daerah yang pertumbuhan memanjangnya sudah
berhenti.
• Terdapat dua tipe jaringan sklerenkim yakni serat dengan sel-sel
panjang dan ramping dengan ujung meruncing serta sklereid dengan
sel-sel pendek agak membulat . Beberapa spesies tumbuhan
mempunyai serat bernilai ekonomi tinggi, misalnya serat manila
sebagai bahan dasar tali. Sel sklereid berdinding tebal dan sangat
keras, dijumpai sebagai penyusun kulit kacang dan kulit biji
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 10 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
Gambar 2 : Jaringan penyusun akar tanaman
5) Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut, jaringan pertama adalah xilem (pembuluh kayu:
sel mati, dinding berlignin), tersusun atas trakea, trakeid, serat,dan
parenkim xilem, berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar
ke daun. Jaringan kedua ialah floem (pembuluh tapis dengan sel
pengiring = companion cell), berfungsi sebagai pengangkut hasil
asimilasi dari daun ke seluruh organ tubuh yang lain. Floem tersusun
atas: pembuluh tapis, sel tapis, serat floem, parenkim floem serta sel
pengiring.
Jaringan xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks yang berfungsi sebagai jaringan
pengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun. Sel-sel jaringan
tersebut
panjang-panjang
menyerupai
serat.
Berdasarkan
sifat
hubungan sel-selnya, dikenal dua macam xilem, yaitu trakea dan
trakeid . Dikatakan trakea, jika dinding batas di antara sel-sel
penyusunnya telah hilang dan yang lain. terdapat lempeng perforasi.
Dikatakan trakeid, jika batas di antara sel – sel penyusunnya tampak
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 11 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
berlubang – lubang yang disebut noktah (pit). Pada umumnya, dinding
– dinding samping juga bernoktah
Jaringan floem
Jaringan floem termasuk jaringan kompleks dan berfungsi sebagai
jaringan pengangkut. Berbeda dengan xilem, zat yang diangkut
umumnya senyawa organik hasil fotosintesis yang terjadi di daun.
Floem terdiri dari pembuluh tapis, sel tapis,
parenkim, serat dan sel pengirim . Komponen pembuluh tersusun dari
sel-sel panjang yang ujung-ujungnya menyatu sehingga membentuk
pembuluh. Dinding batas kedua
sel berlubang-lubang seperti tapisan, melalui lubang-lubang tersebut
protoplasma kedua sel dapat berhubungan secara langsung.
Komponen pembuluh tapis (floem) merupakan sel-sel yang hidup.
Suatu keistimewaan dari bagian tersebut adalah bahwa nukleusnya
hilang setelah sel dewasa sehingga sel-sel komponen pembuluh tapis
berhubungan dengan satu atau beberapa sel pengiring, di antara
keduanya dihubungkan oleh sejumlah plasmodesmata. Sel pengiring
sangat erat hubungannya dengan pembuluh tapis, apabila pembuluh
tapis mati, maka sel pengiring akan mati (kenapa demikian?),keduanya
terbentuk dari sel induk yang sama.
Komponen pembuluh tapis (floem) merupakan sel-sel yang hidup.Suatu
keistimewaan dari bagian tersebut adalah bahwa nukleusnya hilang
setelah sel dewasa sehingga sel-sel komponen pembuluh tapis
berhubungan dengan satu atau beberapa sel pengiring, di antara
keduanya dihubungkan oleh sejumlah plasmodesmata. Sel pengiring
sangat erat hubungannya dengan pembuluh tapis, apabila pembuluh
tapis mati, maka sel pengiring akan mati (kenapa demikian?), keduanya
terbentuk dari sel induk yang sama.Jaringan xilem dan floem
membentuk satu kesatuan fisiologis.Pada umumnya, xilem dan floem
berdekatan letaknya dan dapat dengan mudah dibedakan dari bagian
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 12 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
yang lain. Kedua jaringan kompleks tersebut membentuk jaringan
pengangkut.
6) Jaringan periderm (jaringan gabus)
Jaringan gabus (periderm) terdiri atas sel-sel gabus yangn dihasilkan
oleh kambium gabus (felogen), berfungsi menutupi akar,batang dan
cabang dari gangguan fisik, menggantikan fungsi epidermis sebagai
pelindung. Jaringan gabus terdapat pada tumbuhan dikotil.
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 13 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
KONSEP SEL DAN JARINGAN HEWAN
A.
Tujuan
Setelah mempelajari bahan ajar ini diharapkan Anda mampu menerapkan
konsep Memahami konsep sel dan jaringan Hewan
B.
Materi Pembelajaran
Struktur dan fungsi organel sel Hewan
Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional penyusun makhluk
hidup yang dapat memperbanyak diri. Aktivitas yang ada dalam sel terjadi
dalam organel-organel yang mendukung fungsi-fungsi tertentu. Adapun
fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut:
a. Dinding sel
Dinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan
pemberi bentuk tubuh. Sel-sel yang mempunyai dinding sel antara
lain:bakteri, cendawan, ganggang (protista), dan tumbuhan. Kelompok
makhluk hidup tersebut mempunyai sel dengan bentuk yang jelas dan
kaku (rigid). Pada protozoa (protista) dan hewan tidak mempunyai
dinding sel, sehingga bentuk selnya kurang jelas dan fleksibel, tidak
kaku. Pada bagian tertentu dari dinding sel tidak ikut mengalami
penebalan dan memiliki plasmodesmata, disebut noktah (titik).
b. Membran plasma
Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat
semi/selektif
permeabel,
berfungsi
mengatur
pemasukan
dan
pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara difusi,
osmosis,dan transport aktif. Membran plasma disusun oleh fosfolipid,
proten,kolesterol,
c. Sitoplasma
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 14 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air
dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup.
Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain:
1) Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-saluran yang dibentuk
oleh membran . RE terbagi dua macam, yaitu RE halus dan RE
kasar. Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat
intesis protein. Sedangkan pada RE halus tidak terdapat ribosom,
berfungsi sebagai tempat sintesis lipid.
2) Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam
sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada REkasar dan
ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma.
3) Mitokondria memiliki membran rangkap, membran luar dan membran
dalam. Di antara kedua membran tersebut erdapat ruang antar
membran. Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang
berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses
penyerapan oksigen dan pembentukanenergi lebih efektif. Pada
bagianmembran dalam terdapat enzim ATP sintase yang berfungsi
sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi mitokondria iniadalah tempat
respirasi aerob.
4) Lisosom berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim pencerna
yangberfungsi dalam pencernaan intrasel.
5) Aparatus Golgi (Badan Golgi) berupa tumpukan kantung-kantung
pipih, berfungsi sebagai tempat sintesis dari sekret (seperti getah
pencernaan, banyak ditemukan pada sel kelenjar), membentuk
protein dan asam inti (DNA/RNA), serta membentuk dinding dan
membran sel.
6) Plastida
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 15 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
Berbentuk bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan, terbagi
atas tiga macam:
-
Leukoplas = Amiloplas: plastida yang tidak berwarna, dapat
membentuk dan menyimpan butir-butir zat tepung/pati.
-
Kromoplas adalah plastida berwarna selain hijau, karena adanya
pigmen: melanin (hitam), likopin (merah), xantophil (kuning),
karoten (jingga), fikosianin (biru), dan fikoeritrin (coklat).
-
Kloroplas
merupakan
plastida
berwarna
hijau,
karena
mengandung zat hijau daun (klorofil), terdiri atas: klorofil a (warna
hijau
biru=C55H72O5N4Mg)
dan
klorofil
b
(warna
hijau
kuning=C55H70O6N4Mg).
7) Vakuola berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau
sisa produk metabolisme sel, yang mengandung berbagai macam
zat sesuai pada jenis selnya. Misalnya dapat berisi garam nitrat pada
tanaman tembakau, tanin pada sel-sel kulit kayu, minyak eteris pada
kayu putih dan mawar, terpentin pada damar, kinin pada kina, nikotin
pada tembakau, likopersin pada tomat, piperin pada lada.
8) Nukleus (Inti sel) dibatasi oleh membran inti, mengandung benangbenang kromatin dan nukleolus (anak inti sel). Membran inti
terdiriatas dua lapis dan mempunyai pori. Benang-benang kromatin
akan memendek pada waktu proses pembelahan sel membentuk
kromosom. Nukleus berfungsi mengatur segala aktivitas yang terjadi
dalam sel.
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 16 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
Gambar 3 : Sel Hewan dan Organel Penyusunnya
Jaringan pada hewan
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk yang sama dan
melakukan suatu fungsi tertentu. Jaringan hewan terdiri dari 1) jaringan
epitel, 2) jaringan ikat, 3) jaringan otot, dan 4) jaringan syaraf.
Berbagai jenis jaringan tersebut menyatu dalam berbagai organ dan
memunculkan fungsi–fungsi tertentu pada organ tersebut. Misalnya
lambung tersusun dari berbagai macam jaringan tersebut seperti terlihat
pada gambar berikut:
Gambar 4 : Berbagai macam jaringan hewan
1. Jaringan epitel
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 17 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
Jaringan ini melapisi permukaan tubuh sebelah luar (kulit), berbagai
rongga, dan saluran di dalam tubuh. Fungsinya sebagai pelindung
jaringan yang terdapat di sebelah dalamnya, sebagai bagian dari
kelenjar, dan sebagai tempat penyerapan.
Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel dibedakan atas:
a. Epitel berlapis tunggal
Jaringan epitel ini hanya memiliki satu lapisan sel.
Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel ini dapat dibedakan menjadi :
1) Epitel pipih
Sel-selnya berbentuk pipih dan terdapat pada lapisan yang
melapisi usus, saluran pembuluh darah dan limfe, dinding
alveolus, selaput jantung dan peritonium (selaput rongga perut)
2) Epitel kubus
Sel-selnya berbentuk kubus dan terdapat pada lapisan saluran
kelenjar, kelenjar tiroid, ginjal, lensa mata.
3) Epitel silindris.
Sel-selnya berbentuk silindris seperti batang dan terdapat pada
kelenjar pencernaan, selaput mukosa usus (dinding usus sebelah
dalam), lambung.
4) Epitel silindris berambut getar
Sel-selnya berbentuk silindris dengan permukannya berambut
getar (silia). Jaringanini terdapat pada lapisan permukaan sebelah
dalam batang dan cabang tenggorokan (trakea, bronkus), saluran
telur dan saluran sperma.
5) Epitel berlapis banyak
Jaringan epitel ini memiliki lebih dari satu lapisan sel.
Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel berlapis banyak ini juga
dapat dibedakan menjadi :
• Berbentuk pipih
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk pipih danterdapat pada
rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki dan
vagina.
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 18 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
• Berbentuk kubus
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk kubus dan terdapat pada
permukaan ovarium (indung telur), testis, saluran kelenjar
minyak dankeringat kulit.
• Berbentuk silindris.
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk silindris seperti batang
dan terdapat pada laring, faring,dan trakea. Beberapa jaringan
ini sel-sel penyusunnya berambut getar. Sel-selpenyusun epitel
ini berbentuk silindris. Jaringan ini terdapat pada lapisan
permukaan sebelah dalam batang dan cabang tenggorokan
(trakea, bronkus), saluran telur dan saluran sperma.
Secara khusus, epitel mempunyai banyak fungsi, diantaranya :
a. Melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan yang disebabkan
oleh gesekan, radiasi ultra violet, dan serangan bakteri. Contoh :
epitel kulit.
b. Membantu pengangkutan zat makanan ke dan dari jaringan dan
organ. Contoh : epitel pipih selapis padapembuluh darah.
c. Memproduksi enzim pencernaan ke dalam usus, dan menyerap sari
makanan hasil pencernaan. Contoh : epitel kolumnar yang terdapat
di saluran pencernaan.
d. Melapisi seluruh kelenjar pencernaan yang menghasilkan hormon
(kelenjar endokrin) dan menghasilkan ludah atau keringat (kelenjar
eksokrin).
e. Contoh : epitel kelenjar.
f.
Menghasilkan mukus (lendir) untuk menangkap partikel debu yang
terhirup. Contoh : epitel silindris bersilia di saluran pernafasan.
g. Menghasilkan sel gamet untuk reproduksi. Contoh : epitelkecambah
di tubulus seminiferous testis.
2. Jaringan ikat
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 19 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat sel-sel
sehingga membentuk suatu jaringan dan mengikat suatu jaringan
dengan jaringan lainnya, menyokong dan melindungi bagian bagian
tubuh, mengisi rongga-rongga yang kosong, menyimpan lemak
(sumber energi), dan untuk transposrtasi.
Jaringan ikat tersusun dari sel-sel yang hidup dan matriks (bahan tak
hidup).
Sel-sel penyusun jaringan ikat dapat berupa :
a. Fibroblas : sel yang berbentuk serat dan mensekresi serat protein
b. Sel lemak : sel khusus untuk menyimpan lemak
c. Sel plasma : sel ini menghasilkan anti bodi untuk perlindungan tubuh
d. Sel makrofag : sel ini memiliki bentuk yang mudah berubah-ubah
yang berfungsi untuk menelan (fagosit) benda asing seperti bakteri,
virus atau sel-sel yang mati.
e. Sel tiang (mast cell) : sel ini menghasilkan heparin (zat antikoagulan
atau anti pembekuan darah) dan histamin (zat dihasilkan sebagai reaksi
alergi terhadap suatu zat).
Matriks
Matriks adalah zat yang dihasilkan sel-sel penyusun jaringan ikat dan
tersebar di antara sel-sel tersebut (ekstraseluler).
Zat penyusun matriks berupa bahan dasar dan serat-serat. Bahan
dasar ini merupakan bahan yang homogen dan semicair yang
mengandung serat protein, proteoglikan (gabungan protein dan
karbohidrat), serta garam-garam mineral.
Serat-serat penyusun jaringan ikat sangat kuat dan memberi bentuk
jaringan, serta berfungsi untuk menopang jaringan ikat. Seratnya dapat
berupa:
1) serat kolagen yang berwarna putih, kuat, kelenturan rendah, namun
daya regangnya tinggi, terdapat pada tendon, tulang dan kulit; 2) serat
elastin yang berwarna kuning dan sangat lentur, terdapat pada
pembuluh darah dan ligamen; 3) serat retikuler seperti serat kolagen
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 20 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
dengan kelenturan rendah, tipis bercabang-cabang, terdapat pada
limpa dan hati.
Jenis-jenis jaringan ikat meliputi :
i. Jaringan ikat longgar : adalah jaringan ikat yang didominasi oleh
matriks dengan ketiga jenis serat di atas. Semua jenis sel ada pada
jaringan ikat ini dan
ditemukan misalnya pada mesenterium (pengikat usus) dan pada
pembungkus pembuluh darah dan di bawah epitel saluran pencernaan.
ii. Jaringan ikat padat : adalah jaringan ikat yang didominasi oleh
serat kolagen. Sel dan cairan ekstraselnya sedikit. Misalnya tendon
(penghubung dan
pengikat otot dengan tulang), ligamen (penghubung dan pengikat
tulang dengan tulang).
iii. Jaringan lemak : adalah jaringan ikat yang tersusun dari sel-sel
yang khusus untuk menyimpan lemak sebagai sumber energi saat
dibutuhkan. Sel-sel ini tidak menghasilkan matriks atau serat. Jaringan
lemak juga berfungsi untuk bantalan peredam benturan, sebagai
pengatur kehilangan panas sehingga temperatur tubuh dapat terjaga.
iv. Jaringan tulang : adalah jaringan yang berfungsi
sebagai
penunjang dan pelindung tubuh. Jaringan ini dibedakan atas jaringan
tulang rawan (kartilago) dan jaringan tulang sejati (osteon).
a. Jaringan tulang rawan (kartilago) adalah jaringan yang banyak
ditemukan pada bayi dan anak-anak. Tersusun dari sel-sel tulang
rawan (kondrosit) yang berkembang dari bakal sel tulang rawan
(kondroblas). Kondrosit meghasilkan matriks.
Berdasarkan matriksnya, tulang rawan dikelompokkan menjadi
1) tulang rawan hialin: berwarna putih kebiru-biruan dan transparan,
matriksnya mengandung banyak serat kolagen berdaya lentur yang
tinggi, merupakan penunjang utama tubuh saat embrio (bayi),
sedangkan
pada
saat
dewasa
hanya
ditemukan
di
persendian,saluran pernafasan, laring, hidung dan antara ujung
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 21 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
tulang rusuk dan tulang dada; 2) tulang rawan elastis: berwarna
kuning dengan serabut elastin pada matriksnya, agak kaku tapi
elastis, ditemukan pada daun telinga, epiglotis dan tuba eustachius;
3) tulang rawan fibrosa, berwana gelap, matriksnya mengandung
lebih banyak serat kolagen dibanding tulang rawan hialin, ditemukan
diantara tulang-tulang belakang (vertebrae) dan pada simfisis pubis
(tulang kemaluan).
b. Jaringan tulang sejati (osteon) adalah jaringan ikat yang tersusun
atas sel-sel tulang (osteosit) yang berkembang dari bakal sel tulang
(osteoblas).
Osteosit terletak di dalam lakuna. Antara satu osteosit dengan
osteosit lainnya di dalam lakuna terhubungkan oleh saluran halus
yang disebut kanalikuli. Lakuna dan osteositnya tersusun secara
konsentris (melingkar) disebut lamela. Di tengah lamela terdapat
saluran
sentral
mikroskopis
disebut
Saluran
Havers
yang
mengandung pembuluh darah (vena, arteri, kapiler), saraf, dan
pembuluh getah bening (limfe). Antara saluran Havers saling
terhubungkan oleh Saluran Volkman.
Tulang merupakan jaringan yang sangat keras yang matriksnya
tersusun dari : serat kolagen,senyawa organik (protein), dan
senyawa anorganik,seperti: Ca3(PO4)2 = 85%, CaCO3 = 10%,
CaCl2,MgCl2, MgSO4, dan FeSO4.
Tulang dewasa adalah tulang rawan yang telah mengalami
mineralisasi, yaitu proses pengubahan bahan organik tulang menjadi
bahan anorganik tulang. Mineral utama penyusun tulang adalah
kalsium dan fosfor.
Saluran Havers dikeliling oleh osteosit yang terdapat di dalam
lakuna. Bila tulang rusak, jaringan lama akan diserap oleh sel tulang
berinti banyak (osteoklas) dan digantikan oleh sel tulang baru yang
dihasilkan oleh osteoblas. Peristiwa penyerapankembali (resorpsi)
bagian tulang yang rusak dan pembentukan sel tulang baru disebut
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 22 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
osifikasi.Lapisan tulang paling luar disebut periostium (berfungsi
untuk memperbaiki keretakan/kerusakan tulang).
v. Jaringan darah : adalah jaringan yang zat dasarnya atau matriksnya
berupa cairan yang disebut plasma darah. Tidak seperti jaringan ikat
lainnya, matriks ini tidak dihasilkan oleh sel-sel darah penyusun
jaringan darah. Sel darah pada mamalia terdiri dari eritrosit (sel darah
merah), leukosit (sel darah putih) dan trombosit (keping darah, dan
serabut protein (fibrinogen)
Darah memiliki banyak fungsi dan sangat penting bagi tubuh. Beberapa
fungsi utamanya adalah:
• mengangkut berbagai jenis sel darah ke seluruh tubuh
• mengangkut O2 dari paru-paru dan nutrisi (sarisari makanan) dari
sistem pencernaan untuk di edarkan ke seluruh tubuh
• mengangkut limbah (CO2 dan urea) dariberbagai jaringan tubuh ke
organ pembuangan(paru-paru dan ginjal)
• trombosit dan fibrinogen berperan penting dalam pembekuan darah
• plasma darah membantu pengaturan suhu tubuh
• sel darah putih dan antibodi menjadi dari bagiansistem pertahanan
dan kekebalan tubuh
3. Jaringan otot
Bersama-sama jaringan tulang, jaringan ini berfungsi sebagai alat gerak.
Tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagi alat gerak aktif. Jaringan
otot bersifat khusus, yaitu dapat berkontraksi (berkerut) dan berelaksasai
(mengendur) karena adanya miofibril (serabut otot). Setiap miofibril
mengandung beberapa sarkomer dengan protein aktomiosin (gabungan
antara filamen halus aktindan filmen kasar miosin). Ketika kontraksi,
sarkomer menjadi pendek, dan kembali ke posisi semula ketika
relaksasi. Untuk itu,sel otot mempunyai struktur yang khusus di dalam
sitoplasma yang dikenal dengan serabut kontraktil. Jaringan otot
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 23 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
mempunyai plasma yang disebut sarkoplasma (=membran plasma sel
otot) dan selaput otot yang disebut sarkolema.
Ada tiga jenis otot yang menyusun tubuh hewan, yaitu otot polos, otot
urik dan otot jantung.
Otot polos menyebabkan kebanyakan organ dalam tubuh mampu
berkontraksi secara lambat di bawah pengendalian sistem saraf otonom.
Meskipun lambat, otot ini mampu bekerja dalam waktu yang lama.
Mereka bekerja tidak dibawah kendali kesadaran kita. Misalnya,
kontraksi otot polos menggerakkanmakanan melalui saluran pencernaan.
Otot polos mangendalikan aliran darah di dalam pembuluh darah, dan
juga mengosongkan urin dari kantung kemih (urin).
Sel-sel otot polos adalah yang paling sederhana. Mereka berbentuk
gelendong panjang, dan setiap sel memiliki satu inti di tengah. Disebut
otot polos karena penampakannya yang ”polos” di bawah mikroskop,
tidak seperti otot jantung dan otot lurik (kerangka).
Otot jantung dan otot lurik menampakkan adanya pita-pita gelap
berselang- seling dengan pita terang (lurik) ketika diamati di bawah
mikroskop
Ini dapat terjadi karena filamen-filamen aktin dan miosin
tersusun secara beraturan sehingga terlihat lurik. Sedangkan pada otot
polos, susunan kedua filamen itu tidak beraturan.
Otot jantung tersusun dari sel-sel otot membentuk seperti anyaman
bercabang-cabang. Sel otot jantung memiliki inti di tengah, mampu
bereaksi cepat terhadap rangsang dan tidak berada di bawah kendali
kesadaran kita. Otot jantung hanya ditemukan di organ jantung. Memiliki
serabut otot ang lebih tebal dari otot polos. Keistemewaan otot ini adalah
mampu berkontraksi secara ritmis dan terus-menerus dalam waktu yang
lama tanpa mengenal lelah.
Otot kerangka (otot lurik) adalah otot-otot yang melekat pada kerangka
tubuh. Sel-sel yang menyusun otot ini berbentuk silinder panjang,
memiliki lebih dari satu intu dan terletak di tepi sel. Otot ini bereaksi
cepat terhadap rangsang, namun tidak dapat berkontraksi dalam waktu
yang lama. Perbedaan ketiga jenis otot
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 24 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
1) Otot polos
b. Otot Jantung
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
c. Otot lurik
Gambar 5: Macam –macamjenis otot
4. Jaringan saraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang sangat rumit )kompleks). Namun
pada dasarnya jaringan ini terdiri dari dua jenis sel saja, yaitu neuron (sel
saraf) dan neuroglia (penyokong neuron). Neuron adalah sel yang
berfungsi sebagai pembawa dan pengirim pesan/rangsang/sinyal (impuls
saraf) dan merupakan unit utama dari sistem saraf. Sedangkan
neuroglia, adalah sel yang tidak ikut berperan dalam transmisi impuls,
tetapi menunjang kerja neuron.
Neuroglia itu seperti ’jaringan ikat’ untuk sistem saraf.
Neuron terdiri dari beberapa bagian, yaitu dendrit, badan sel, dan neurit
(akson). Dendrit adalah penjuluran bercabang-cabang dari badan sel
yang berfungsi untuk menerima sinyal untuk diteruskan ke badan sel
saraf. Badan sel adalah bagian utama neuron yang mengandung inti.
Badan sel saraf dapat terletak di sistem saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang), dapat pula di luar sistem saraf pusat. Pada kasus
pertama, disebut inti, sedangkan kumpulan badan sel di luar sistem saraf
pusat disebut ganglion (simpul saraf). Akson adalah penjuluran
memanjang dari badan sel yang berfungsi untuk meneruskan sinyalsinyal dari badan sel ke neuron yang lain atau ke efektor. Fungsinya
seperti kabel telepon.
Neuroglia tidak ikut berperan secara langsung dalam pengiriman sinyal.
Fungsinya adalah menyokong, merawat dan melindungi neuron.
Macamnya lebih banyak dari neuron. Dua diantaranya adalah sel
Schwan yang membungkus akson pada sistem saraf tepi; dan sel
oligodendrosit yag juga membungkus akson, tetapi pada sistem saraf
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 25 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
pusat. Kedua sel tersebut menghasilkan selubung myelin. Myelin
berfungsi
seperti
selubung
isolator
pada
akson.
Myelin
tidak
membungkus seluruh akson. Bagian akson yang terbuka ini disebut
nodus Ranvier. Adanya myelin perjalanan sinyal jauh lebih cepat.
Kecepatannya dapat mencapai 150 meter per detik. Karena perjalanan
sinyal sepanjang akson berlangsung dengan cara melompati daerahdaerah yang bermyelin.
Gambar 6: Neuron dan bagian – bagiannya
Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi:
1. neuron sensorik, berhubungan dengan reseptor (indra dan organ
sensoris lainnya) untuk menghantarkan rangsang (stimulus) dari reseptor
ke sistem saraf pusat.
2. neuron motorik, berfungsi menghantarkan tanggapan (respons) dari
sistem saraf pusat ke efektor (otot atau kelenjar).
3. neuron konektor/interneuron, berfungsi menghubungkan neuronneuron motorik dan sensorik, terletak di dalam sistem saraf pusat (otak
dan sumsum tulang belakang). Neuron ini disebut juga neuron ajustor,
karena berfungsi mengolah informasi yang di terimanya untuk kemudian
diteruskan sebagai respon ke efektor.
Pertemuan antara ujung-ujung akson suatu neuron dengan neuron lain
atau dengan efektor disebut sinapsis. Pada sinapsis, ada celah yang
memisahkan dua neuron. Sinyal yang sampai di ujung akson akan
diteruskan dengan bantuan neurotransmiter. Ia adalah suatu senyawa
yang dihasilkan oleh ujung akson. Salah satunya bernama asetilkolin, zat
penghantar untuk saraf sadar. Senyawa ini penting dalam memori,
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 26 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
belajar dan berfikir. Contoh lainnya adalah epinefrin, sebagai penghantar
saraf tidak sadar. Senyawa ini berkaitan dengan stres, denyut jantung
dan tekanan darah.
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 27 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
MATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
MENGAPLIKASIKAN SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN SEBAGAI
PENYUSUNTUMBUHAN
A.
Tujuan :
Setelah mempelajari bahan ajar ini diharapkan Anda mampu :
Mengaplikasikan sel dan jaringan tumbuhan sebagai penyusun tumbuhan
Mengaplikasikan sel dan jaringan Hewan sebagai penyusun Tubuh Hewan
B.
Materi Pembelajaran
Organ tumbuhan
Tubuh tumbuhan terdiri dari akar dan tajuk yang dihubungkan secara
kontinyu oleh jaringan pembuluh. Akar berfungsi sebagai penopang
berdirinya tumbuhan, pengabsorbsi air dan mineral, serta tempat
menyimpan cadangan makanan.
Gambar 7: Tubuh Tumbuhan Dikotil
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 28 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
Tajuk terdiri dari batang dan daun, serta bunga (bunga merupakan
adaptasi untuk reproduksi tumbuhan angiospemae).
Batang adalah bagian tumbuhan yang terdapat di atas tanah, mendukung
daun-daun dan bunga. Pada pohon, batang meliputi batang pokok dan
semua cabang-cabang, termasuk ranting-ranting yang kecil. Batang
mempunyai buku sebagai tempat melekatnya daun, juga mempunyai ruas
yang terdapat di antara dua buku.
Daun merupakan tempat utama berlangsungnya proses fotosintesis, terdiri
dari helai daun yang melebar (lamina) dan tangkai daun (petiol) yang
menghubungkan helai daun dengan batang. Pada ujung batang terdapat
tunas yang belum berkembang, disebut tunas ujung (tunas apikal). Pada
ketiak daun terdapat tunas lateral yang nantinya dapat tumbuh
membentuk cabang atau bunga.
Sistem jaringan penyusun tubuh tumbuhan
Akar, batang, dan daun tersusun atas tiga sistem jaringan, yaitu
epidermis, sistem berkas pembuluh, dan sistem jaringan dasar.
Epidermis berfungsi melindungi akar, batang, dan daun yang masih muda
dari kerusakan fisik atau infeksi patogen. Dijumpai senyawa lilin, disebut
kutikula, berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari proses kehilangan air
(pada tumbuhan yang hidup di habitat kering, bagaimana lapisan
kutikulanya?). Sistem jaringan pembuluh (xilem&floem) berperan dalam
transport air dan garam mineral serta hasil fotosintesis. Sistem jaringan
dasar, mengisi daerah di antara sistem epidermis dan sistem pembuluh,
memiliki fungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, tempat
cadangan makanan, sebagai penguat atau penyokong tubuh tumbuhan,
terutama tersusun dari parenkim, tetapi terdapat juga kolenkim dan
sklerenkim.
a. Struktur akar tumbuhan dikotil dan monokotil
Akar tumbuhan tersusun dari berbagai macam jaringan, berkembang
dari jaringan meristem yang terdapat di ujung akar.
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 29 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
Letak jaringan tersebut tidak tepat di ujung, melainkan sedikit agak ke
belakang dari bagian ujung. Letak yang demikian memungkinkan akar
membentuk sel-sel baru untuk memperpanjang sumbu akar dan selsel
yang akan menjadi tudung akar. Bagian tersebut berfungsi sebagai
organ yang melindungi bagian meristem, melumasi akar utuk
mengurangi gesekan antara ujung akar dan partikel tanah, serta
mengatur pertumbuhan bagian-bagian akar yang lain.
Di belakang tudung akar, sepanjang lebih kurang 1 cm terdapat bagian
akar dengan permukaan yang halus. Daerah itu dikenal sebagai daerah
perpanjangan. Sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem tumbuh
dengan cepat dan menghasilkan perpanjangan akar. Satu atau
beberapa sentimeter dari titik tempat perpanjangan berhenti terdapat
rambut-rambut halus yang menutupi permukaan akar. Bagian itu
disebut rambut akar. Di belakang daerah rambut akar merupakan
tempat timbulnya akar lateral.
Susunan akar tumbuhan dikotil Untuk memperoleh Gambaran yang
baik tentang struktur akar dikotil dapat dipelajari irisan melintang akar
primer dewasa. Preparat tersebut dapat diperoleh dari bagian daerah
rambut akar atau bagian yang lebih tua. Perhatikan Gambar di atas!
Pada umumnya, akar tumbuhan dikotil tersusun dari lapisan penutup
luar (epidermis), kulit (korteks), dan silinder pusat (stele)
1) Epidermis
Epidermis tersusun dari selapis selapis yang tersusun rapat,
menutupi permukaan akar. Air dan unsur garam (mineral) diserap
oleh akar dari tanah melalui sel-sel epidermis. Beberapa sel
epidermis tumbuh menjulur membentuk rambut akar. Keberadaan
rambut-rambut akar akan memperluas bidang permukaan sehingga
penyerapan menjadi lebih efektif.
2) Korteks
Di sebelah dalam epidermis, terdapat sistem jaringan dasar yang
membentuk korteks akar, parenkim sebagai komponen utamanya.
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 30 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
Sel-sel parenkim korteks susunannya longgar sehingga membentuk
ruang-ruang antar sel. Cadangan makanan berupa pati biasanya
ditimbun pada korteks akar. Satu atau beberapa lapisan sel korteks
di bawah epidermis memiliki dinding sel yang dilapisi suberin,
sejenis karbohidrat yang
menyebabkan bagian tersebut tampak
berbeda dengan bagian korteks yang lain. Bagian korteks itu
disebut eksodermis. Lapisan selsel korteks yang paling dalam
tersusun rapat tanpa ruang antarsel dan terdiri atas sel-sel
berbentuk kotak. Lapisan sel itu disebut endodermis. Sel-sel
endodermis mengalami penebalan suberin pada dinding-dinding
radial dan vertikalnya sehingga membentuk semacam pita. Pita itu
disebut pita Caspary, sesuai dengan nama penemunya, Caspary.
Pita
Caspary
memiliki
fungsi
penting
sebagai
penghalang
masuknya air serta mineral terlarut melalui jalur ekstraseluler,
menentukan jenis-jenis mineral apa saja yang dapat memasuki
xilem akar. Beberapa sel endodermis tetap berdinding tipis, disebut
sel peresap (apa fungsi sel peresap?).
3) Stele
Silinder pusat tersusun dari perisikel dan ikatan pembuluh.
Perisikel terdapat di sebelah dalam endodermis. Perisikel tersusun
dari sel-sel parenkim. Pada bagian inilah tumbuh akar lateral. Ikatan
pembuluh tersusun dari xilem dan floem yang berselang-seling
pada bidang radial. Dalam penampang melintang tampak xilem
Floem tampak sebagai jalur-jalur di antara lengan-lengan bintang
xilem. Antara xilem dan floem dipisahkan oleh sederetan parenkim
yang dikenal sebagai parenkim penghubung. Susunan akar
tumbuhan monokotil Pada dasarnya, susunan jaringan pada akar
tumbuhan monokotil adalah sama dengan akar tumbuhan dikotil.
Beberapa perbedaan yang tampak, antara lain:
4) Endodermis sering membentuk dinding sekunder tebal sehingga
mudah dikenali pada penampang melintang akar.
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 31 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
Pertumbuhan xilem tidak berbentuk bintang, melainkan terpisah
satu sama lainnya. Ditengah silinder pembuluh terbentuk empulur
yang berisi sel-sel parenkim.
b. Struktur batang tumbuhan dikotil dan monokotil
Batang merupakan suatu organ tumbuhan yang tersusun dari berbagai
macam jaringan. Untuk memperoleh Gambaran yang baik tentang
struktur batang, pelajarilah struktur batang tumbuhan jarak pagar
(Jatropa curcas) sebagai contoh tumbuhan dikotil dan batang jagung
(Zea mays) sebagai contoh tumbuhan monokotil.
Susunan batang tumbuhan dikotil Bagian terluar batang dikotil berupa
selapis sel-sel yang tersusun rapat dan tertutup kutikula. Lapisan sel itu
disebut epidermis. Pada beberapa tempat jaringan tersebut robek dan
membentuk lubang yang disebut lentisel.
Di sebelah dalam lentisel terdapat ruang udara yang berhubungan
langsung dengan sistem ruang udara antar sel parenkim. Di sebelah
dalam epidemis terdapat korteks yang dapat dibedakan sebagai
berikut:
• Korteks luar, terdiri atas jaringan parenkim dan kolenkim. Pada
beberapa tempat bagian tersebut tidak ada, tetapi pada bagian lain
tampak selapis sel-sel parenkim yang berhubungan erat dengan
kolenkim dan berselang-seling atau saling berdesakan antara
keduanya.
• Korteks dalam, terdiri atas jaringan parenkim longgar dengan ruang
antar sel yang jelas berhubungan dengan ruang udara di bawah
lentisel. Sel-sel kolenkim banyak mengandung klorofil yang memberi
warna hijau pada batang, terutama batang yang masih muda. Bagian
terdalam korteks sering mengandung banyak pati sehingga mudah
dikenali, disebut seludang pati. Dinding radial dan melintang dari
bagian tersebut saling menempel erat sehingga tidak dijumpai ruang
antar sel yang menghubungkannya dengan bagian lain dari korteks
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 32 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
Sebelah dalam dari korteks adalah silinder pusat (stele). Pada
bagian tersebut terdapat ikatan pembuluh dengan susunan yang
bervariasi, bergantung pada jenis tumbuhannya.
Pada tumbuhan jarak, ikatan pembuluhnya bertipe kolateral, xilem di
dalam dan floem diluar. Diantara xilem dan floem terdapat meristem
yang dikenal dengan kambium. Dengan adanya kambium maka
batang tumbuhan dikotil dapat melakukan penebalan sekunder.
Akibat pertumbuhan tersebut maka struktur batang dikotil dewasa
berbeda dengan struktur batang yang muda.
Bagian paling dalam merupakan bagian pusat yang tersusun dari
jaringan parenkim yang susunannya longgar. Bagian itu disebut
empulur. Pada
beberapa jenis tumbuhan, perpanjangan batang
(pertumbuhan primer) menyebabkan robeknya empulur, sehingga
empulur tersebut berlubang.
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 33 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
Gambar 8: Susunan batang utama tanaman dikotil
Susunan batang tumbuhan monokotil Pada bagian terluar batang
tumbuhan monokotil terdapat epidermis dengan stomata. Di bawah
epidermis, terdapat satu atau beberapa lapis sel-sel serat yang
menyusun korteks. Bagian itu tidak dapat dibedakan secara jelas
dengan bagian empulur. Selain itu, ikatan pembuluh pada tumbuhan
monokotil tersebar dalam empulur.
Jumlah ikatan pembuluh dapat mencapai 200 buah dengan susunan
kolateral. Pada penampang melintang batang, xilem tersusun
menyerupai huruf V atau Y dan floem terletak pada lengan V atau Y.
Pada dasar V atau Y terdapat bagian yang kosong, disebut rongga
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 34 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
protoxilem. Bagian itu terbentuk akibat proses pertumbuhan
memanjang dari batang sehingga xilem yang terbentuk lebih awal
akan robek dan meninggalkan lubang.
Setiap ikatan pembuluh dikelilingi seludang berkas yang umumnya
tebal, terutama pada ikatan pembuluh perifer (perifer = tepi). Pada
beberapa tumbuhan monokotil, ikatan pembuluh tersebut tebal dan
rapat sehingga seludang berkasnya hampir membentuk silinder yang
sempurna, berhubungan dengan lapisan serat tipis di bawah
epidermis. Pada beberapa tumbuhan monokotil yang berbentuk
pohon terdapat pita perifer parenkim di luar daerah
penyebaran ikatan pembuluh. Pada daerah korteks inilah terdapat
kambium sehingga batang tumbuhan tersebut mampu melakukan
pertumbuhan menebal sekunder.
c. Struktur daun tumbuhan dikotil dan monokotil
Susunan daun tumbuhan dikotil
Epidermis menutupi permukaan atas dan permukaan bawah daun yang
dilanjutkan dengan epidermis batang. Pada beberapa jenis tumbuhan
dikotil, misalnya oleander (Nerium oleander) mempunyai epidermis atas
yang berlapis-lapis. Akan tetapi, ciri khas epidermis hanya lapisan
terluarnya saja dan lapisan-lapisan sel di bawahnya berfungsi
menampung air. Adanya lapisan lemak (kutin) pada sel-sel epidermis
menimbulkan terbentuknya lapisan nonseluler yang tebal, yang disebut
lapisan kutikula. Lapisan tersebut dapat mempertahankan kekakuan
daun, selain melindungi daun dari penguapan yang berlebihan.
Mesofil merupakan daerah utama untuk berlangsungnya proses
fotosintesis. Bagian tersebut tersusun dari jaringan parenkim longgar
dan berklorofil. Umumnya dibedakan atas dua bagian, yaitu jaringan
tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (spons).
Jaringan tiang umumnya terdiri atas selapis sel, tetapi pada beberapa
tumbuhan dikotil seperti bunga soka (Ixora sp.) memiliki beberapa lapis
sel. Pada umumnya, jaringan tiang terdapat pada permukaan atas
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 35 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
daun, seperti pada daun Nerium oleander, tetapi ada kalanya jaringan
tersebut ditemukan pada kedua permukaan daun, seperti pada daun
kayu putih (Eucalyptus sp.). Posisi jaringan tiang adalah tegak lurus
dengan permukaan daun dan sel-sel penyusunnya penuh dengan
kloroplas.
Tidak
ada
bagian
lain
dari
tubuh
tumbuhan
yang
mengandung kloroplas sebanyak yangterdapat pada sel-sel jaringan
tersebut.
Lapisan bunga karang terdiri atas sel-sel yang tersusun lepas,
umumnya bercabang tidak beraturan dan saling berhubungan di ujungujung
percabangan.
Dengan
susunan
demikian
menimbulkan
Gambaran seperti bunga karang dengan sistem rongga antarsel yang
intensif. Kloroplas yang dikandung tidak sebanyak yang terdapat pada
sel-sel jaringan tiang.
Sistem pembuluh pada daun membentuk sistem percabangan jala yang
kompleks
pada
bagian
mesofil,
tepatnya
pada
tempat-tempat
pertemuan antara jaringan tiang dengan jaringan bunga karang.
Masuknya jalur yang lebih besar menyebabkan mesofil menonjol
keluar, terutama di permukaan bawah membentuk venasi daun
(pertulangan daun). Pada kebanyakan dikotil, venasi daun membentuk
pertulangan menjala.
Susunan daun tumbuhan monokotil
Pada umumnya, daun tumbuhan monokotil tersusun dari satu lapis sel
yang terdapat di permukaan bawah daun. Pada tempa ttempat tertentu
di temukan stomata. Selain itu, pada daun tumbuhan monokotil
khususnya Graminae (rumput-rumputan) terdapat sekumpulan sel-sel
epidemis yang susunannya seperti kipas, disebut sel bulliform.
Kelompok sel-sel ini tidak mempunyai lapisan kutikula sehingga
dindingnya tipis. Sel-sel itulah yang berperan dalam penggulungan
daun tumbuhan monokotil pada waktu udara kering.
Jaringan
mesofil
pada
tumbuhan
monokotil
tidak
berkembang
sempurna seperti pada tumbuhan dikotil. Pada kebanyakan tumbuhan
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 36 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
monokotil, venasi membentuk pertulangan sejajar. Pertulangan daun
terpecah pada dasar daun atau sepanjang ibu tulang daun dan
akhirnya bertemu lagi di ujung daun.
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 37 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4.
MENGAPLIKASIKAN SEL DAN JARINGAN HEWAN SEBAGAI
PENYUSUN TUBUH HEWAN
A.
Tujuan
Setelah mempelajari bahan ajar ini diharapkan Anda mampu :
• Mengaplikasikan sel dan jaringan tumbuhan sebagai penyusun
tumbuhan
• Mengaplikasikan sel dan jaringan Hewan sebagai penyusun Tubuh
Hewan
B.
Materi Pembelajaran
Sistem organ pada hewan
Seluruh hewan multiseluler tersusun atas lebih banyak sel. Di dalam
tubuh
sel-sel
tersebut
tidak
bekerja
sendiri-sendiri,
melainkan
membentuk suatu sistem kerjasama. Kerjasama antara sel itulah yang
memungkinkan berlangsungnya aktivitas kehidupan. Kita sudah pelajari
sel-sel yang sama bentuk dan fugsinya membentuk jaringan.
Bermacam jaringan menyusun tubuh.
Untuk dapat melaksanakan tugas yang lebih kompleks, antar jaringan
perlu adanya kerjasama. Kumpulan jaringan yang saling bekerja sama
untuk melaksanakan fungsi tertentu disebut organ.
Beberapa contohnya : paru-paru, jantung, lambung, limpa, hati,
pankreas, dan usus. Organ-organ tersebut kemudian juga bekerja sama
untuk melaksanakan fungsi atau tugas tertentu. Kumpulan organ-organ
tersebut kita sebut sistem organ. Hidung, laring, trakea, paru-paru adalah
organ-organ yang membentuk sistem (organ) pernafasan. Organ-organ
apa sajakah yang menyusun sistem
pencernaan pada hewan?
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 38 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
Gambar 9 : Lambung sebagai organ yang tersusun oleh jaringan
Lambung merupakan salah satu contoh organ dalam sistem pencernaan.
Lambung tersusun dari beberapa jaringan, antara lain jaringan epitel,
jaringan otot, jaringan ikat, dan jaringan saraf.
Keempat jaringan tersebut bersama-sama melakukan satu kesatuan
fungsi. Jaringan epitel sebagai penghasil getah lambung yang diperlukan
dalam proses pencernaan secara enzimatis, jaringan otot untuk gerakan
peristaltik, jaringan ikat sebagai bantalan (jaringan lemak), maupun alat
transportasi (jaringan darah), dan jaringan saraf agar dapat merasakan
adanya zat-zat makanan di dalam lambung.
Untuk dapat melaksanakan fungsinya dalam sistem pencernaan,
lambung harus bekerjasama dengan organ-organ lain dalam sistem
pencernaan, seperti mulut, gigi, lidah, faring, kerongkonga, usus,
hati,dan pankreas. Organ-organ tersebut merupakan satu kesatuan
fungsional yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan, kita sebut
sebagai sistem pencernaan.
Pada tubuh hewan, selain sistem pencernaan terdapat juga sistem–
sistem organ lainnya. Misalnya, sistem pernafasan yang menyuplai
oksigen dan membuang zat-zat sisa berupa gas. Dapatkah anda
sebutkan
sistem
organ
yang
lainnya,
sebutkan
organ-organ
penyusunnya dan jelaskan fungsi-fungsinya ?
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 39 dari 42
KODE :
BIOTER.1 PJJ
APLIKASI SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Departemen Sains Terapan
dan Lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Estiti B. Hidayat, Anatomi Tumbuhan Berbiji, ITB 1995
Bagod Sudjadi, M,Ed, Siti Laila, Biologi, Sains dalam kehidupan,
Yudhistira,2005
Radiopoetro, Zoologi, Penerbit Erlangga,1990
Sutarmi, Siti Tjitrosomo M.Sc,dkk, Biologi, Penerbit Angkasa, Bandung
Disusun : Dra.Wisnuwati.M.Pd
Tanggal : Februari 2011
Revisi : 0
Tanggal :
Halaman 40 dari 42
Download