BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang bergerak dalam sektor bisnis memiliki tujuan untuk mendapatkan laba. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan melakukan usaha-usaha tertentu untuk meningkatkan kualitas barang/jasa yang dihasilkannya. Hal tersebut perlu dilakukan agar perusahaan dapat menarik konsumen dan menguasai pasar. Laba yang didapatkan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya menjadi faktor penting yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan manajemen dalam mempertahankan keberadaan perusahaan. Selain itu manajemen juga perlu melakukan usaha-usaha yang sesuai dengan kemampuan perusahaan agar dapat berkembang di masa yang akan datang. Tingkat laba yang didapatkan oleh perusahaan mencerminkan kemampuan manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan. Semakin efektif dan efisien pengelolaan tersebut, maka semakin tinggi pula tingkat laba yang didapatkan oleh perusahaan. Efektif dapat diartikan bahwa target yang telah direncanakan di awal mampu tercapai, sedangkan efisien dapat diartikan bahwa cara-cara yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah benar dan tidak ada pengorbanan yang sia-sia untuk mencapai tujuan tersebut. Ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai alat bagi manjemen untuk memaksimalkan laba perusahaan. Diantaranya adalah perencanaan dan pengendalian biaya. Apabila manajemen mampu membuat perencanaan dan pengendalian biaya yang baik, maka biaya yang dikeluarkan untuk proses 1 produksi dan operasional perusahaan menjadi efisien. Hal tersebut akan berdampak pada pengeluaran biaya yang ditanggung oleh perusahaan menjadi efektif. Hal tersebut cenderung meningkatkan laba yang didapatkan oleh perusahaan. Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh Wijaya dan Safitri di Pabrik Penggilingan Srikandi Palembang pada tahun 2012. Pada penelitian tersebut keduanya membandingkan pengeluaran biaya dan laba yang diperoleh perusahaan pada tahun 2010 dan 2011. Pengeluaran biaya yang lebih efisien dan tidak menyimpang dari anggaran menyebabkan perusahaan mendapatkan laba yang lebih besar. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa apabila perencanaan dan pengendalian biaya efisien, maka laba yang didapatkan oleh perusahaan akan lebih tinggi. Pada dasarnya laba dan biaya adalah dua komponen dalam proses bisnis yang selalu terkait dan tidak bisa dipisahkan. Mulyadi (2005), memberikan definisi biaya dalam arti luas sebagai suatu pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dengan memperhatikan definisi tersebut, maka bisa diambil kesimpulan bahwa biaya adalah sesuatu yang pokok dalam operasional perusahaan bisnis. Perusahaan yang memliki tujuan untuk mendapatkan laba harus melakukan sejumlah pengorbanan sumber ekonomi tertentu agar tujuannya tercapai. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, bahwa perencanaan dan pengendalian biaya memiliki peran yang penting dalam memaksimalkan laba perusahaan, maka manajemen harus membuat perencanaan dan pengendalian biaya yang tepat. Menurut Nafarin (2009), perencanaan adalah 2 menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan merupakan upaya antisipasi sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Sedangkan definisi pengendalian, menurut Handoko (2003) adalah proses penerapan dan penemuan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Melihat definisi yang disampaiakan oleh dua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan memiliki kaitan yang erat dengan pengendalian. Perancanaan adalah suatu tahapan awal sebelum melakukan sesuatu, sedangkan pengendalian adalah suatu cara agar perencanaan yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan. Perencanaan yang baik tidak akan terealisasi sesuai tujuan tanpa adanya pengendalian yang baik. Sedangkan pengendalian yang baik, tidak akan memberi dampak positif yang signifikan apabila perencanaan tidak dilakukan dengan baik pula. Salah satu bentuk perencanaan kerja di dalam dunia bisnis yang dapat dilakukan oleh manajemen adalah membuat anggaran. Menurut Nafarin (2009), anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa. Anggaran yang telah dibuat oleh manajemen disusun berdasarkan tahap-tahap tertentu dan pengendaliannya pun dilakukan dengan suatu sistem yang sudah ditentukan, sehingga setiap manajemen akan membuat anggaran dan pengendalian biaya yang berbeda-beda karena hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan manajemen itu sendiri. 3 Berdasarkan uraian yang telah penulis sampaikan di atas, penulis ingin melakukan penelitian terkait bagaimana manajemen PG. Pesantren Baru menyusun anggaran untuk perusahaannya. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui bagaimana peran anggaran tersebut dalam proses pengendalian biaya yang dilakukan oleh manajemem. Namun, mengingat bahwa PG. Pesantren Baru merupakan perusahaan manufaktur dengan aktivitas utamanaya adalah pada proses produksi, maka penelitian ini secara khusus akan membahas mengenai pengendalian biaya produksi perusahaan. Dengan alasan tersebut, dalam penelitian ini mengambil judul, “Analisis Peran Anggaran Produksi Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi di Pabrik Gula Pesantren Baru Pada Tahun 2014”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, ada 3 (tiga) rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan Tugas Akhir ini. Adapun ketiga rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses penyusunan anggaran produksi di PG. Pesantren Baru pada tahun 2014? 2. Bagaimana efektivitas pelaksanaan anggaran produksi di PG. Pesantren Baru pada tahun 2014? 3. Bagaimana peran anggaran produksi dalam proses pengendalian biaya produksi di PG. Pesantren Baru pada tahun 2014? 4 1.3 Batasan Masalah Masalah yang diangkat dalam penulisan Tugas Akhir terkait peran anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi di PG. Pesantren Baru tahun 2014. Adapun fokus permasalahan yang akan dibahas pada penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1. Proses penyusunan anggaran produksi yang dilakukan oleh manajemen PG. Pesantren Baru, khususnya Sub Bagian Perencanaan dan Pengawasan yang berada di bawah Divisi Administrasi Keuangan dan Umum. 2. Anggaran perusahaan yang menjadi objek penelitian pada penulisan Tugas Akhir ini merupakan anggaran yang dibuat untuk periode produksi perusahaan pada tahun 2014. 3. Analisis efektivitas pelaksanaan anggaran produksi dan bagaimana peran anggaran produksi tersebut sebagai alat pengendalian biaya produksi dalam penulisan Tugas Akhir ini merupakan kejadian yang hanya terjadi pada tahun 2014 di PG. Pesantren Baru. 1.4 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui proses penyusunan anggaran produksi di PG. Pesantren Baru pada tahun 2014. Selain proses penyusunan, penulis juga ingin mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manajemen dalam menyusun anggaran produksi perusahaan, dan 5 komponen-komponen biaya apa yang termasuk dalam anggaran produksi tersebut. 2. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan anggaran produksi di PG. Pesantren Baru dengan cara membandingkan nilai anggaran prduksi dengan realisasi biaya produksi pada tahun 2014. 3. Untuk mengetahui proses pengendalian biaya produksi yang dilakukan oleh manajemen PG. Pesantren Baru dan sejauh mana anggaran produksi berperan sebagai alat pengendalian biaya produksi di PG. Pesantren Baru pada tahun 2014. 1.5 Manfaat Penulisan Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait, antara lain: 1. Bagi Penulis Penulisan Tugas Akhir ini didasarkan atas penelitian secara langsung yang dilakukan di PG. Pesantren Baru. Oleh karena itu, penelitian ini mampu memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi penulis untuk membuktikan teori-teori yang sebelumnya hanya penulis pelajari selama proses perkuliahan. Dengan melakukan penelitian tersebut, penulis mendapatkan pemahaman terkait: a. Proses penyusunan anggaran produksi, faktor yang berpengaruh dalam proses penyusunan anggaran produksi, dan komponenkomponen biaya yang termasuk dalam anggaran produksi di PG. Pesantren Baru pada tahun 2014. 6 b. Efektivitas pelaksanaan anggaran produksi di PG. Pesantren Baru pada tahun 2014 dengan cara membandingkan nilai anggaran produksi dengan realisasi biaya produksi pada tahun 2014. c. Proses pengendalian biaya produksi yang dilakukan oleh manajemen PG. Pesantren Baru dan sejauh mana anggaran produksi berperan sebagai alat pengendalian biaya produksi di PG. Pesantren Baru pada tahun 2014. 2. Bagi Perusahaan Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk melakukan suatu analisis terhadap peran anggaran yang telah disusun oleh manajemen PG. Pesantren Baru sebagai alat pengendalian biaya produksi pada tahun 2014. Penelitian ini secara khusus membahas mengenai anggaran produksi dan pengendalian biaya produksi yang sangat penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, manajemen PG. Pesantren Baru dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai alat evaluasi kebijakan manajemen terkait pengendalian biaya yang dilakukan pada tahun 2014. 3. Bagi Universitas Penulisan Tugas Akhir ini mampu memberikan pengalaman dan wawasan yang bermanfaat bagi pemahaman mahasiswa. Selain itu manfaat lain yang didapatkan oleh universitas dari adanya penulisan Tugas Akhir ini adalah adanya suatu bukti nyata bahwa mahasiswa mampu memahami dengan baik ilmu yang telah didapatkan selama mengikuti proses pembelajaran di universitas. 7 4. Bagi Pembaca Penulisan Tugas Akhir ini akan memberikan wawasan baru bagi pembaca, khususnya di bidang penganggaran perusahaan. Pembaca bisa mengetahui bahwasanya proses penerapan ilmu pengetahuan sering menemui kendala dan kesulitan yang perlu diteliti dan diuji dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada. Kendala dan kesulitan tersebut harus segera diselesaikan dengan solusi yang nyata agar pada waktu yang akan datang tidak terjadi kesalahan yang sama. 8 1.6 Kerangka Pemikiran Komponen Biaya Realisasi Biaya Produksi Tahapan Penyusunan Faktor yang Berpengaruh Anggaran Biaya Produksi Alat Pengendalian Biaya Produksi Selisih Selisih Merugikan Selisih Menguntungkan Faktor Penyebab Faktor Penyebab Tindak Lanjut Gambar 1.6.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Sebagaimana tema penulisan Tugas Akhir ini yang menganalisis peran anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi oleh manajemen PG. Pesantren Baru, maka penulis akan memberikan pembahasan cukup banyak terkait anggaran biaya produksi. Seperti pada bagan yang penulis tampilkan di atas, sebelum menganalisis peran anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi, maka perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu terkait bagaimana proses penyusunan anggaran produksi di PG. Pesantren Baru. Proses penyusunan suatu anggaran pasti melalui beberapa tahapan agar anggaran yang dibuat dapat dilaksanakan dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Karena anggaran 9 yang dibuat oleh manajemen adalah suatu target yang ingin dicapai, pasti ada faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyusunannnya. Selain itu perlu pula diketahui komponen biaya apa saja yang termasuk dalam anggaran produksi di PG. Pesantren Baru. Oleh sebab itu, ketiga hal yang tersebut akan diuraikan terlebih dahulu sebagai suatu pengantar sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut terkait peran anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi di PG. Pesantren Baru. Langkah selanjutnya untuk mengetahui peran anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi di PG. Pesantren Baru, akan dibuat perbandingan antara anggaran produksi yang telah dibuat oleh perusahaan dengan realisasinya pada tahun 2014. Dengan membandingkan antara nilai anggaran dan nilai realisasinya, dapat diketahui apakah realisasi tersebut nilainya lebih besar atau lebih kecil dari anggaran yang telah direncanakan. Apabila nilai realisasi lebih besar dari nilai anggaran, maka selisih yang terjadi merupakan suatu kerugian bagi perusahaan. Di sisi lain, apabila nilai realisasi lebih kecil dari nilai anggaran, maka selisih tersebut merupakan suatu keuntungan bagi perusahaan. Setelah membandingkan nilai anggaran dengan nilai realisasinya, akan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sebab/alasan terjadinya penyimpangan tersebut. Dengan mengetahui sebab/alasan penyimpangan yang merugikan, hal tersebut dapat memudahkan manajemen untuk menentukan tindakan yang dibutuhkan sebagai suatu proses pengendalian biaya. Di sisi lain, dengan mengetahui sebab/alasan dari keberhasilan pelaksanaan anggaran yang memberikan keuntungan bagi perusahaan, hal tersebut dapat digunakan oleh 10 manajemen sebagai tambahan wawasan untuk melakukan perencanaan biaya produksi pada periode berikutnya. 11