PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS ULASAN BERBASIS PROYEK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BULULAWANG Rohmatul Jamilah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Bahan ajar adalah segala bentuk bahan (informasi, alat, materi, teks, dan sarana/prasarana pelajaran) yang disusun secara terarah, sistematis dan utuh serta digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Teks ulasan berisi tinjauan atau review mengenai suatu karya, berisi ulasan tentang kualitas (keunggulan dan kekurangan) yang dimiliki karya, serta media untuk memberikan referensi kepada para pembaca dan penikmat karya yang direview/diulas. Pembelajaran teks ulasan berbasis proyek merupakan kegiatan pembelajaran teks ulasan yang memberikan penekanan pada aktivitas-aktivitas siswa untuk menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Tujuan umum penelitian ini adalah menghasilkan model pengembangan bahan ajar berupa buku ajar teks ulasan berbasis proyek, yaitu buku ajar yang berorientasi pada satu kegiatan/pekerjaan khusus yang memiliki ketegasan waktu pencapaiannya, mulai dari ketegasan waktu penentuan sumber data/informasi/fakta, penentuan metode pengumpulan dan analisis data, sampai dengan ketegasan waktu pelaporan/pengomunikasian hasil. Buku ajar ini dilengkapi dengan tabel perencanaan dan pengamatan proses dan format penilaian hasil kerja proyek. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek yang memunyai kelayakan isi/materi, bahasa, penyajian, dan kegra-fikaan buku ajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan atau RnD yang bersifat deskriptif kualitatif, dengan memodifikasi model RnD menurut Borg and Gall. Penelitian ini mendeskripsikan pengembangan model bahan ajar teks ulasan berbasis proyek, berdasarkan hasil analisis kompetensi dasar, analisis kebutuhan, uji coba produk, dan uji validasi ahli.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, penyebaran angket, untuk menguji validitas dan kelayakan bahan ajar dari segi isi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan. Data verbal yang diperoleh berupa, hasil penskoran, catatan, komentar, tanggapan dan saran, berkenaan dengan kelayakan bahan ajar. Berdasarkan hasil analisis data, diperolehkesimpulan bahwa bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini memenuhi kelayakan, baik dari NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 395 segi isi, penyajian, bahasa, maupun kegrafikaan, sehingga layak digunakan/dimanfaatkan olehguru yang akan membelajarkan teks ulasan berbasis proyek minimal sekali dalam satu tahun pelajaran. Bahan ajar ini dapat pula dimanfaatkan oleh siswa yang ingin meningkatkan kompetensi menulis teks ulasan, serta peneliti lain yang akan mengembangkan bahan ajar teks jenis lain berbasis proyek. Kata kunci: pengembangan bahan ajar, teks ulasan, berbasis proyek PENDAHULUAN Kurikulum 2013 dirancang untuk menyongsong model pembelajaran Abad ke-21, yang di dalamnya terdapat pergeseran dari siswa diberitahu menjadi siswa mencari tahu dari berbagai sumber belajar melampaui batas pendidik dan satuan pendidikan. Dengan demikian, peran bahasa menjadi sangat sentral. Menurut Sifa (2014:25) ada empat hal baru atau setidaknya ada pembaharuan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Keempat hal dimaksud adalah: (1) konsep pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks; (2) bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan; (3) pendekatan saintifik dalam pembelajaran bahasa Indonesia; dan (4) penilaian otentik dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Perlu disadari bahwa di dalam setiap teks terdapat struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda. Sementara itu, dalam struktur teks tercermin struktur berpikir. Dengan demikian, makin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak pula struktur berpikir yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya nanti. Hanya dengan cara itu, siswa kemudian dapat mengonstruk-si ilmu pengetahuannya melalui kemampuan mengobservasi, memperta-nyakan, mengasosiasikan, menganali-sis, dan menyajikan hasil analisis secara memadai. Dalam salinan lampiran Permendikbud nomor 21 tahun 2016 tentang standar isi pendidikan dasar dan menengah, menjelaskan bahwa Tingkat Kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompeten-si lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Takso-nomi Bloom mengkategorikan capaian pembelajaran menjadi tiga domain, yaitu dimensi pengetahuan yang terkait dengan penguasaan pengetahuan, dimensi sikap yang terkait dengan penguasaan sikap dan perilaku, serta di-mensi ketrampilan yang terkait dengan penguasaan ketrampilan. Dimensi pengetahuan diklasifikasikan menjadi faktual, konseptual, prosedural, serta metakognitif yang penguasaannya dimulai sejak tingkat pendidikan dasar hingga tingkat pendidikan menengah. Structure of Observed Learning Outcome (SOLO) Taxonomy yang per-tama kali dikembangkan oleh Biggs dan Collin (1982) dan telah diperbarui tahun 2003 digunakan sebagai dasar untuk mengelompokkan Tingkat Kompetensi untuk aspek pengetahuan. Menurut SOLO Taxonomy ada lima tahap yang dilalui oleh peserta didik untuk menguasai suatu pengetahuan, yaitu tahah pre- NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 396 struktural, uni-struktural, multistruktural, relasional dan abstrak yang diperluas. Kelima tahap ini dapat disederhanakan menjadi tiga tahap, yaitu surface knowledge, deep knowledge dan conceptual atau constructed knowledge. Tahap surface knowledge diperoleh pada Tingkat Pendidikan Dasar untuk Sekolah Dasar, tahap deep knowledge diperoleh pada Tingkat Pendidikan Dasar untuk Sekolah Menengah Pertama dan tahap conceptual/constructed knowledge diperoleh pada Tingkat Pendidikan Menengah yaitu ada Sekolah Menengah Atas. Walaupun demikian, untuk jenis pengetahuan tertentu, ketiga tahap ini dapat dicapai dalam satu jenjang pendidikan atau dalam satu tingkat kelas. Berdasarkan tingkat kompetensi tersebut ditetapkan kompetensi yang bersifat generik yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kompetensi dan ruang lingkup materi yang bersifat spesifik untuk setiap mata pelajaran. Secara hirarkis, Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan untuk me-netapkan Kompetensi yang bersifat generik pada tiap Tingkat Kompetensi. Kompetensi yanag bersifat generik ini kemudian digunakan untuk menentukan kompetensi yang bersifat spesifik untuk tiap mata pelajaran. Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan (Lampiran Permendikbud nomor 21:2016) Setiap tingkat kom-petensi berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan penilaian. Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, salah satu kompetensi yang harus diajarkan kepada siswa SMP kelas VIII adalah memahami teks ulasan. Dalam buku guru bahasa Indonesia telah dijelaskan bahwa teks ulasan adalah salah satu jenis teks yang dihasilkan dari sebuah analisis terhadap berbagai hal. Analisis itu bisa berbentuk buku, berita, laporan, dongeng, film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah, dan lain-lain. Teks ulasan (review) atau laporan buku merupakan suatu teks yang memiliki tujuan sosial untuk menilai daya tarik dari suatu karya (Mahsun, 2014:21). Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PjBL) adalah model kegiatan pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai pembelajaran untuk mencapai kom-petensi sikap, pengetahuan, dan kete-rampilan (Kemendikbud, 2013:1). Pem-belajaran Berbasis Proyek/PjBL mem-berikan penekanan pada aktivitas-aktivitas siswa untuk menghasilkan produk dengan menerapkan kete-rampilan meneliti, menganalisis, mem-buat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata.Pendekatan ini memperkenankan pesera didik untuk bekerja secara mandiri maupun berkelompok dalam menghasilkan produk nyata. Walaupun banyak guru bahasa Indonesia yang telah mengenal metode PjBL, namun pengimplementasian dalam pembelajaran merupakan hal yang belum biasa. Guru memerlukan panduan operasional, diantaranya dapat berupa bahan ajar yang memberikan materi-materi pokok, kegiatan-kegiatan pembelajaran operasional, yang dilak-sanakan dengan menggunakan langkahlangkah sesuai karakteristik PjBL. Bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 397 penelaahan imple-mentasi pembelajaran. Dengan kata lain, guru memerlukan panduan opera-sional maupun buku ajar yang mem-berikan informasi dan gambaran utuh kegiatan-kegiatan pembelajaran opera-sional apa saja yang dilaksanakan pada tahap pendahuluan, inti, dan penutup.Bahan ajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sebaiknya dikem-bangkan sendiri oleh guru. Hal ini dikarenakan guru lebih memahami karakter siswa, sarana prasarana pendu-kung proses pembelajaran di sekolah, serta sumber belajar, baik dari segi kecukupan, kesesuaian, maupun kemutakhirannya. Keberadaan buku ajar seyogyanya mampu membantu guru dalam mema-hami benar tentang konsep maupun teknis pelaksanaan pendekatan-pende-katan dalam pembelajaran. Disamping itu, pengembangan bahan ajar yang dihasilkan juga bertujuan membantu siswa dalam mengatasi kesulitankesulitan dalam memahami materi pelajaran maupun proses dalam menghasilkan produk pembelajaran berupa teks-teks. Idealnya, seorang guru dapat mengembangkan sendiri bahan ajar yang dapat memfasilitasi kebutuhan dan sumber belajar siswa. Namun berdasarkan hasil wawancara, guru merasa kesulitan dan enggan mengem-bangkan sendiri bahan ajar karena minimnya kemampuan guru dalam mengembangkan bahan ajar. Berdasarkan paparan di atas, maka perlu kiranya dilakukan penelitian-penelitian terkait pengembangan bahan ajar yang dapat menginformasikan tentang metode atau teknik pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Buku ajar yang mampu memberikan informasi dan gambaran utuh ke- giatan-kegiatan pembelajaran, langkah-langkah operasional apa saja yang dapat dilaksanakan oleh guru dan siswa pada tahap pendahuluan, inti, maupun penutup. Disamping itu, pengembangan bahan ajar yang dihasilkan juga bertu-juan membantu siswa dalam mengatasi kesulitankesulitan dalam memahami materi maupun menghasilkan produk pembelajaran bahasa Indonesia berupa berbagai jenis teks. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian pengembangan model bahan ajar teks ulasan berbasis proyek (Project Based Learning), pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Negeri 2 Bululawang Kabupaten Malang tahun pelajaran 2015-2016 MANFAAT PENGEMBANGAN Penelitian pengembangan ini didasarkan pada pengamatan, pengala-man, dan pemikiran pada fakta yang ada di lapangan/sekolah, yaitu (1)buku siswa yang diwajibkan oleh pemerintah memang telah menggunakan pendekat-an saintifik, namun untuk pendekatan PjBL yang diamanatkan oleh Kurikulum 2013, masih terdapat kelemahan secara teoritis maupun praktis, khususnya pada Kompetensi Dasar (KD 4.12) yaitu menyajikan tanggapan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah, dll), dalam bentuk teks ulasan secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, atau aspek lisan; (2)guru memerlukan panduan operasional maupun buku ajar yang memberikan informasi dan gambaran utuh langkah-langkah PJBL dalam kegiatan operasional pada tahap pendahuluan, inti, dan penutup; (3)idealnya, seorang guru dapat mengembangkan sendiri bahan ajar NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 398 yang dapat memfasilitasi kebutuhan dan sumber belajar siswa. Namun, berdasarkan hasil wawancara, guru merasa kesulitan dan enggan mengembangkan bahan ajar karena minimnya kemampuan dan kemauan guru dalam mengembangkan bahan ajar. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian pengembangan ini memiliki manfaat teoritis dan praktis. Secara teoritis, hasil penelitian pengembangan ini mendukung teoriteori yang sudah ada yang berhubungan dengan pengem-bangan bahan ajar teks ulasan berbasis proyekpada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP.Secara praktis, penelitian ini memberikan manfaat bagi beberapa pihak.Guru dapat memperoleh masukan dari hasil penelitian pengembangan ini dalam upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran bahasa Indonesia khusus-nya pembelajaran teks ulasan berbasis proyek.Bagi siswa, bahan ajar ini bertujuan untuk membantu siswa mengatasi kesulitan-kesulitan serta mengoptimalkan dalam mempelajari teks ulasan.Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan dan per-bandingan dalam melaksanakan peneli-tian lebih lanjut. METODE PENGEMBANGAN Model pengembangan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D). R&Dadalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan pro-duk tersebut (Sugiyono, 2015:407). Sedangkan Sukmadinata (2005), juga menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik. Penelitian dan pengembangan (R&D) adalah suatu proses atau langkahlangkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggung-jawabkan (Sukmadinata 2005: 164). Alasan digunakannya penelitian pengembangan (R&D) ini didasarkan pada pertimbangan berikut. (1) Metode ini berangkat dari pengukuran kebutuhan (needs assessment) yang berupa identifikasi kebutuhan dan permasalahan yang ada; (2) model pengembangan ini sederhana dan fleksibel, sehingga cocok digunakan untuk model pengembangan bahan ajar teks ulasan berbasis proyek, yang nantinya mudah digunakan dalam pembelajaran teks ulasan; (3) uji coba produk, baik uji ahli maupun uji praktisi, memungkinkan bahan ajar ini memenuhi syarat keterterimaannya sesuai dengan tujuan yang diharapkan; (4) penilaian dan revisi yang dilakukan secara berulang kali, memungkinkan dihasilkannya produk yang efektif; (5) langkah-langkah pelaksanaan pengem-bangan ini sangat jelas, rinci, dan sistematis. Berdasarkan pertimbanganper-timbangan di atas, maka model penelitian pengembangan(R&D) ini dianggap efektif untuk menghasilkan produk pengembangan bahan ajar teks ulasan berbasis proyek pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 2 Bululawang Kabupaten Malang. Prosedur pengembangan yang akan dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada langkah-langkah peneli-ian dan pengembangan dari NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 399 Borg and Gall. Sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall (1989) dalam Sukmadinata (2005:169-170). Lang-kah-langkah dimaksud dapat dijabarkan sebagai berikut. (1) Penelitian dan penggumpulan data (research and information collection); (2) perencanaan (planning); (3) pengembangan draf produk (develop preliminary form of product); (4) uji coba lapangan awal (preliminary field testing); (5) merevisi hasil uji coba (main product revision); (6) uji coba lapangan (main field testing ); (7) penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan (operasionalproduct revision); (8) uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing); (9) penyem-purnaan produk akhir (final product revision); serta (10) diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation). Dalam penelitian ini, langkahlangkah tersebut akan disederhanakan menjadi delapan langkah. (1) Studi pendahuluan dengan mengumpulkan informasi untuk menganalisis produk yang akan dikembangkan, (2) mengem-bangkan produk awal, (3) uji coba produk terhadap kelompok kecil dan kelompok besar, (4) melaku-kan revisi pertama terhadap produk, (5) uji prak-tisi, (6) revisi kedua terhadap produk, (7) uji validasi ahli, dan (8) revisi akhir terhadap produk. Tahapan dalam mengembangkan bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini secara sistematis disederhanakan dengan urutan sebagai berikut. 1) Tahap pertama, survey pendahuluan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah (1) mencari sumber pustaka dan hasil penelitian yang relevan dan (2) menganilisis kebu-tuhan bahan ajar teks ulasan untuk kelas VIII SMP. Pada tahap awal ini peneliti melakukan survey ke be-berapa tempat untuk mencari sumber pustaka dan hasil penelitian yang relevan. Setelah data dari berbagai sumber pustaka terkumpul, peneliti melakukan kegiatan selan-jutnya, yaitu menganalisis kebutuhan akan bahan ajar teks ulasan untuk kelas VIII SMP bagi guru dan siswa. 2) Tahap kedua, langkah awal pengem-bangan model. Menemukenali pro-duk bahan ajar yang diinginkan dilakukan dengan cara: (1) pemi-lihan contoh teks ulasan dilakukan karena tingkat keterbacaan siswa pada setiap jenjang berbeda, maka perlu dilakukan pemilihan contoh teks ulasan yang sesuai dengan tingkat keterbacaan siswa kelas VIII SMP; (2) persiapan penyusunan bahan ajar teks ulasan berbasis proyek untuk kelas VIII SMP; dan (3) mendesain produk awal dan menyusun draf model bahan ajar teks ulasan. Pada tafhap ini penulis melakukan kegiatan merancang dan menyusun bahan ajar teks ulasan berbasis proyek. Penulis mengem-bangkan draf menjadi model teks ulasan berbasis proyek untuk kelas VIII SMP yang siap diujikan. 3) Tahap ketiga, uji coba lapangan awal. Langkah ini merupakan uji coba produk secara terbatas. Pada tahap ini produk diujikan terhadap kelompok kecil yaitu 5 siswa ter-lebih dahulu, dilakukan revisi, kemudian diujicobakan lagi ke 10 siswa. Uji coba ini dilakukanuntuk menggali data analisis secara kualitatif dari NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 400 4) 5) 6) 7) 8) aspek kemenarikan dan kemudahan bahan ajar bagi siswa. Tahap keempat, melakukan revisi awal produk. Berdasarkan hasil data kualitatif yang diperoleh, peneliti melakukan revisi awal terhadap kualitas bahan ajar teks ulasan berbasis proyek dari segi keme-narikan dan kemudahan produk. Tahap kelima, melakukan uji coba praktisi (guru) Tahap ini dilakukan untuk memperoleh data kualitas produk dari segi kemenarikan, kemudahan, isi materi, bahasa, serta rancangan pembelajaran bahan ajar. Berdasar-kan data hasil uji coba praktisi, akan dilakukan revisi tahap kedua. Tahap keenam, melakukan revisi dan perbaikan desain produk. Tahap ini meliputi proses memperbaiki kesalahan-kesalahan setelah mela-kukan uji coba praktisi terhadap produk. Tahap ketujuh, melakukan uji validasi tim ahli. Tahap ini dilakukan untuk menguji kualitas produk bahan ajar oleh tim ahli/pakar ahli. Tim ahli ini sesuai dengan bidang keahilan tim ahli. Tim ahli tersebut meliputi ahli isi/materi, ahli bahasa, ahli perancang pembelajaran, dan ahli kegrafikaan. Dari penilaian oleh ahli dan pakar yang berpengalaman itu kemudian diperbaiki untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan standar penilaian bahan ajar. Tahap kedelapan, melakukan revisi akhir terhadap desain produk berupa model pembelajaran teks ulasan berbasis proyek yang siap. HASIL PENGEMBANGAN Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Teknik analisis ini dilakukan untuk memperoleh data tingkat efektivitas, efisiensi, dan kelayakan penggunaan produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini. Sedangkan untuk data yang sifatnya kuantitatif dianalisis secara statistik deskriptif, yaitu skor yang diperoleh dari validasi oleh tim ahli dan praktisi, serta uji lapangan oleh siswa berupa hasil tes. DATA HASIL ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN AJAR Berdasarkan hasil pengumpulan informasi terkait kebutuhan bahan ajar teks ulasan yang dilakukan dengan cara mencermati (1) kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia, jenis teks yang harus diajarkan di kelas VIII SMP/MTs, (2) ketersediaan materi teks ulasan di BTBI, (3) mencermati metode pembe-lajaran yang efektif untuk membela-jarkan teks ulasan, dan (4) menjaring data kebutuhan siswa dan guru terhadap bahan ajar teks ulasan. Dari keempat hal tersebut telah diperoleh informasi terkait dengan jenis dan spesifikasi kebutuhan bahan ajar teks ulasan untuk siswa kelas VIII SMP yang akan dikembangkan yaitu teks ulasan ber-basis proyek. Pertama, analisis terhadap kurikulum, silabus dan buku teks bahasa Indonesia SMP kelas VIII diperoleh informasi bahwa salah satu jenis teks yang diajarkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII adalah teks ulasan yang. Dengan diterbitkannya Permendikbud nomor 21 tahun 2016 tentang standar isi, dan lampiran nomor 22 tentang standar proses, bahwa pembelajaran teks NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 401 ulasan diajarkan melalui empat kompetensi dasar yakni: (1) KD 3.11 mengidentifikasi informasi pada teks ulasan tentang kualitas karya yang dibaca atau diperdengarkan; (2) KD 3.12, menelaah struktur dan kebahasaan teks ulasan; (3) KD 4.11, mence-ritakan kembali isi teks ulasan tentang kualitas karya; dan (4) KD 4.12, me-nyajikan tanggapan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah, dll.) dalam bentuk teks ulasan secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, unsur keba-hasaan, atau aspek lisan. Khusus pen-capaian tujuan KD 4.12, dibutuhkan kegiatan penyusunan teks ulasan ter-lebih dahulu. Untuk itu sangat dibutuh-kan bahan ajar yang dapat mem-beri pengalaman pada siswa untuk mengkonstruk sendiri tujuan belajarnya. Kedua, analisis terhadap Buku Teks Bahasa Indonesia (BTBI) kelas VIII yang diterbitkan oleh pemerintah, yang digunakan pada saat ini. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi materi pembelajaran teks ulasan yang ada di buku tersebut. Buku siswa bahasa Indonesia yang ada menyajikan pembelajaran teks ulasan dengan urutan membaca teks, menjawab pertanyaan teksmetode pembelajaran yang terdiri atas siklus pemodelan, kegiatan kelom-pok, dan kegiatan mandiri. Sedangkan menurut guru, pembelajaran teks ulasan lebih sesuai jika dilakukan dengan metode PJBL. Ketiga, berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Indone-sia, diperoleh kesimpulan bahwa pem-belajaran teks ulasan lebih cocok dibelajarkan dengan menggunakan metode PjBL. Untuk menyusun ske-nario pembelajaran teks ulasan berbasis proyek, guru harus memahami metode pembelajaran tersebut. Selain itu, guru juga perlu ditunjang dengan keter-sediaan buku/bahan ajar yang dapat memudahkan guru dalam menyusun skenario pembelajaran teks ulasan berbasis proyek. Sedangkan dalam BTBI yang ada, baik materi pembe-lajaran yang dikembangkan, sistematika penyajian, dan jenis penilaian yang terdapat dalam buku teks tersebut belum sepenuhnya menggambarkan PJBL seperti yang diamanatkan oleh kuri-kulum. Keempat, hasil analisis angket kebutuhan siswa terhadap bahan ajar teks ulasan berbasis proyekdiperoleh informasi data rata-rata jawaban siswa kurang setuju/kurang puas dengan materi, sajian pembelajaran, maupun evaliasi/penilaian dalam pembelajaran teks ulasan di buku teks bahasa Indonesia (BTBI) yang dipakai oleh siswa selama ini. Ini terbukti dari 90% siswa kurang setuju jika dikatakan bahwa materi dan pelatihan/tugas di BTBI sudah mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadapteks ulasan. Hal ini menunjukkan bahwa peman-faatkan BTBI dalam pembelajaran teks ulasan belum maksimal. Jika 90% siswa kurang setuju dengan cakupan isi atau materi teks ulasan, metode pembelajaran, serta penilaian teks ulasan, berarti siswa membutuhkan bahan ajar teks ulasan yang dapat membantu meningkatkan kompetensi siswa terhadap teks ulasan. Demikian pula dengan hasil analisis kebutuhan guru terhadap teks ulasan berbasis proyek.Berdasarkan data yang dianalisis, dapat disimpulkan bahwa gurubahasa Indonesia kelas VIII sudah mengajarkan teks ulasan sesuai dengan tuntutan kurikulum yang diberlakukan. Namun, guru masih merasa sangat membutuhkan bahan NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 402 ajar teks ulasan yang menyajikan materi, langkah-langkah pembelajaran, serta evaluasi berbasis proyek yang diha-rapkan dapat meningkatkan kompetensi siswa terhadap teks ulasan. HASIL ANALISIS TIM AHLI Analisis hasil validasi produk bahan ajar oleh ahli dilaksanakan dalam empat pembahasan yaitu (1) analisis hasil validasi produk oleh ahli isi/materi bahan ajar, (2) analisis hasil validasi pro-duk oleh ahli bahasa, (3) analsisi hasil validasi produk oleh ahli peran-cang pembelajaran, dan (4) analsisi hasil validasi produk oleh ahli kegrafikaan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data validasi produk bahan ajar ini merupakan angket tertutup dan komentar atau saran seba-gai bahan revisi produk. Instrumen validasi penyajian bahan ajar ini memuat (1) komponen/ aspek validasi, (2) sub aspek validasi, (3) butir pernya-taan/indikator, (4) skor yang diberikan dengan skala Likert rentangan 4, (5) alasan penilaian, dan(6) saran, serta simpulan kelayakan produk bahan ajar. Penjelasan untuk masing-masing uji kelayakan, akan dipaparkan berikut ini. ANALISIS HASIL VALIDASI AHLI ISI/MATERI Data hasil validasi produk oleh ahli isi/materi dapat diketahui dari lembar instrumen diketahui bahwa validator memberikan skor penilaian terhadap bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini antara 3 dan 4 untuk tiap aspek. Skor 3 diberikan untuk beberapa aspek antara lain: (1) kesesuaian materi dengan tingkat perkembangan kognitif siswa, (2) aspek kejelasan topik pembelajaran dan kejelasan petunjuk kegiatan, (3) keruntutan materi, dan (4) ketuntasan materi. Selain memberikan skor penilaian, validator juga mem-berikan saran perbaikan antara lain: (1) materi harus disesuaikan dengan keberagaman tingkat pebelajar (tingkat kognitif siswaa (2) tidak harus selalu memberikan kalimat petunjuk pada setiap pembelajaran, (3) agar pembahasan materi runtut dan tuntas, maka perlu disertai dengan skema pengem-bangan materi atau biasa disebut peta konsep. Untuk merumuskan kesimpulan kelayakan isi/materi bahan ajar berbasis proyek ini, perlu dilakukan penghitung-an skor. Penghitungan skor mengguna-kan rumus, yaitu skor yang diperoleh, dibagi dengan skor maksimal, kemudian dikalikan 100. Hasilnya dipersentase. Jumah persentase skor adalah 86%. Berdasarkan perolehan skor tersebut, dan berdasarkan masukan/saran dari validator, maka dari aspek kelayakan isi/materi, produk pengembangan bahan ajar teks ulasan berbasis proyek inilayak untuk diproduksi sesuai revisi dan saran. ANALISIS HASIL VALIDASI AHLI BAHASA Berdasarkan data hasil validasi kelayakan bahasa oleh ahli linguistik dan pembelajaran bahasa terhadap produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari segi kelayakan bahasa, produk bahan ajar ini masih perlu perbaikan di beberapa aspek. Terbukti dari 6 butir indikator, hanya 1 butir yang mendapatkan skor 4. Sedangkan untuk indikator yang lain memperoleh skor 3. Skor 4 diberikan untuk aspek kejelasan dan NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 403 kekomunikatifan kalimat. Sedang-kan untuk aspek keterbacaan, kesesuai-an, dan keefektifan kalimat, produk bahan ajar ini masih perlu dilakukan perbaikan. Dari aspek keterbacaan, bahan ajar ini dinilai sudah cukup jelas dan komunikatif. Validator menyaran-kan, bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini perlu diujicobakan kepada siswa lain yang berbeda untuk meng-ukur daya beda. Hasil penghitungan skor persen-tase aspek kelayakan bahasa yang digunakan, bahan ajar ini mencapai 79,17%. Berdasarkan perolehan prosen-tase ini dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan ajar ini sangat baik dan layak diproduksi dengan revisi sesuai saran. Meskipun bahasa dalam bahan ajar ini sudah dinilai jelas dan komunikatif, namun masih ada beberapa kalimat yang tidak efektif dan perlu perbaikan. Berdasarkan uji kelayakan bahasa, bahan ajar ini layak untuk diproduksi dengan revisi sesuai saran. ANALISIS HASIL VALIDASI AHLI PERANCANG PEMBELAJARAN Data hasil validasi ahli bahasa terhadap produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini diperoleh melalui instrumen uji kelayakan rancangan pembelajaran. Kelayakan rancangan pembelajaran dalam bahan ajar ini dilihat dari 2 aspek yaitu aspek kemu-dahan penggunaan bahan ajar dan aspek dukungan bahan ajar terhadap motivasi, proses, dan hasil belajar siswa. Menurut validator, bahan ajar ini memiliki kelayakan dalam rancangan pembe-lajaran serta mudah digunakan dan memiliki dukungan terhadap motivasi belajar, proses, maupun hasil belajar siswa. Setelah dipersentase, bahan ajar ini memiliki kelayakan 79%. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari segi kelayakan rancangan pembelajaran, bahan ajar ini layak untuk diproduksi dengan revisi sesuai saran. ANALISIS HASIL VALIDASI AHLI KEGRAFIKAAN Kegiatan validasi yang dilakukan oleh ahli media pembelajaran/ahli kegrafikaan adalah menelaah kelayakan produk bahan ajar dari aspek kegrafisan. Kriteria aspek kegrafisan meliputi (1) ukuran cetak bahan ajar, (2) desain kulit buku, dan (3) desain isi buku/tipografi. Tanggapan umum berisi penilaian tam-bahan yang diberikan validator secara deskriptif terhadap aspek penyajian bahan ajar dan kegrafisan. Berdasarkan hasil validasi aspek kegrafikaan dapat ditarik kesimpulan mengenai hal-hal berikut. (1) ukuran bahan ajar ini sudah sesuai dengan standar ISO dan standar kesesuaian ukuran buku dengan materi dan isi buku. (2) Dari segi desain kulit buku juga dapat dikatakan sudah bagus dan memiliki kelayakan kegrafisan. (3) Mengenai desain isi buku, bahan ajar ini juga sudah memiliki kelayakan tata letak, tipografi, dan ilustrasi. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan hasil penghitungan skor persentase kelayakan kegrafisan bahan ajar ini mencapai 90%. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari aspek kelaya-kan kegrafikaan, produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini layak digunakan dengan revisi sesuai saran. Meskipun secara keseluruhan tampilan dan tipografi produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini sudah sesuai dengan standar yang ditentukan, namun masih ditemukan beberapa tampilan dan tata letak yang kurang konsisten, yakni masih terdapat NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 404 beberapa peletakan paragraf yang tidak konsisten/ajeg. ANALISIS DATA HASIL UJI COBA PRAKTISI Kegiatan validasi yang dilakukan oleh praktisi pembelajaran bahasa Indonesiaini dilakukan oleh guru dan siswa. Kegiatan yang dilakukan adalah menelaah produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek dari aspek kelayakan isi, bahasa, danpenyajian. Kriteria pada aspek isi/materi teks adalah (1) kesesuaian bahan ajar dengan SK/KD dan tujuan pembela-jaran kelas VIII SMP, (2) kejelasan topik pembelajaran, (3) keruntutan ma-teri, dan (4) ketuntasan materi bahan ajar. Kriteria pada aspek bahasa meli-puti (1) keterbacaan bahasa, (2) keje-lasan dan kekomunikatifan, (3) keba-kuan (kesesuaian dengan EYD), dan (4) keefektifan/dukungan terhadap kemudahan pemahaman. Sedangkan kriteria pada aspek penyajian adalah (1) kemudahan penggunaan bahan ajar dan (2) dukungan penyajian bahan ajar terhadap peningkatan motivasi belajar siswa.Tanggapan umum/komentar ber-isi penilaian tambahan yang diberikan praktisi secara deskriptif terhadap aspek isi bahan ajar, penggunaan bahasa, dan penyajian. Analisis data berdasarkan hasil penghitungan skor persentase kelayakan bahan ajar ini mencapai 94.08%. Persentase akhir tersebut didapat dari akumulasi jumlah skor yang diberikan 4 guru, yang kemudian dipersentase. Responden pertama dan kedua member-ikan respon 100% layak diproduksi, sedangkan responden ketiga dan keempat memberikan skor 86% dan 91%. Sehingga dirata-rata mencapai 94%. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan akhir bahwa dilihat dari aspek kelayakan isi, bahasa, maupun penyajian, produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini layak diproduksi dengan revisi sesuai saran. Meskipun secara keseluruhan tampilan dan tipografi produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini sudah sesuai dengan standar yang ditentukan, namun masih ditemukan beberapa koreksi terutama pada kesalahan pemenggalan kata dan penulisan paragraf (kesalahan teknik pengetikan). Sedangkan analisis data uji coba siswa berdasarkan uji lapangan, setelah diambil rata-rata skor dari 68 responden, didapatkan hasil uji kelayakan bahan ajar mencapai 87%. Berdasarkan data tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan ajar teks ulasan bebasis proyek ini layak digunakan, dan layak diproduksi dengan revisi sesuai saran dan masukan. REVISI PRODUK Pembahasan mengenai revisi produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek, dilakukan dengan cara menjabarkan subbab yang menunjukkan tahapan revisi penyempurnaan produk. Tahap revisi pengembangan produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek adalah sebagai berikut. (1) penyusunan dan pengembangan draf produk bahan ajar, (2) Validasi dan revisi produk bahan ajar, dan (3) Penyempurnaan produk akhir. Berikut penjabaran ketiga hal tersebut. PENYUSUNAN DRAF PRODUK Kegiatan penyusunan draf model bahan ajar teks ulasan berbasis proyek, disusun sebagaimana yang direncanakan oleh penyusun. NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 405 Kegiatan penyusunan draf awal produk bahan ajar ini didasarkan pada hasil analisis terhadap kurikulum, silabus, dan buku teks bahasa Indonesia SMP/MTs., serta hasil analisis kebutuhan bahan ajar bagi siswa dan guru. Draf awal produk yang disusun ini terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti pem-belajaran, dan kegiatan penutup. Draf bahan ajar teks ulasan berbasis proyekyang telah disusun selanjutnya dikembangkan menjadi bahan ajar teks ulasan berbasis proyek yang lengkap. Bahan ajar teks ulasan berbasis proyekyang dikembangkan ini terdiri atas empat unit, yaitu unit 1 teks ulasan berbasis proyek untuk karya berbentuk puisi, unit 2 teks ulasan untuk karya berbentukcerpen, unit 3 teks ulasan untuk karya berbentuk novel, dan unit 4 teks ulasan untuk karya berbentukfilm. Setiap unit dikembangkan atas tiga bagian yaitu (1) kegiatan pendahuluan yang memuat petunjuk kegiatan dan kegiatan membangun konteks, (2) kegiatan inti, menyusun teks ulasan secara kelompok dan menyusun teks ulasan secara mandiri, diakhiri dengan penilaian uji kompetensi diri. Kembali pada konsep dasar dari tujuan pengembangan bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini adalah pada pengimplementasian prinsip dan langkah-langkah pembelajaran project based learning. Pada draf kegiatan me-nyusun teks ulasan baik secara kelompok maupun secara mandiri seyogyanya didasarkan pada langkah-langkah pembelajaran yang meng-implementasikan pembelajaran berbasis proyek, baik pada kegiatan pembela-jaran maupun latihan dan tugas yang diberikan. Kegiatan menyusun teks ulasan diawali dengan kegiatan membaca contoh teks ulasan untuk meng-identifikasi struktur dan ciri bahasa teks ulasan. Dilanjutkan dengan kegiatan mengidentifikasi isi, struktur dan ciri bahasa teks ulasan. Kegiatan terakhir setelah menyusun teks ulasan yaitu kegiatan evaluasi atau uji kompetensi. Dalam kegiatan ini siswa mengerjakan soal uji kompetensimenyusun teks ulasan dengan langkah-langkah proyek. Pada prinsipnya, pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan penilaian dalam bahan ajar teks ulasan ini adalah pendekatan berbasis proyek.Dalam kegiatan menyusun teks ulasan berbasis proyek, bahan ajar disusun agar dapat memberikan petunjuk maupun langkah-langkah kegiatan menyusun teks ulasan berbasis proyek atau lazim disebut project based learning. Adapun langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek yang diimplementasikan dalam buku ini terbagi menjadi enam tahap. Pertama, menentukan judul karya yang akan diulas. Kedua, merancang langkahlangkah penyusunan teks ulasan. Ketiga, menyusun jadwal pelaksanaan penyusunan teks.Keempat, menyelesaikan proyek dengan fasilitas dan monitoring guru. Kelima, menyusun laporan dan presentasi/publikasi hasil penyusunan teks. Keenam, evaluasi proses dan hasil pe-nyusunan teks ulasan. Keenam langkah pembelajaran ini diimplementasikan dalam bahan ajar teks ulasan berbasis proyek. Berdasarkan analisis hasil uji coba kelompok kecil dan kelompok besar serta saran dan evaluasi dari dosen pembimbing dilakukan perbaikan ter-hadap bahan ajar teks ulasan berbasis proyek. Perbaikan terutama difokuskan pada upaya pengintegrasian atau pengimplementasian langkah-langkah NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 406 project based learning yang masih belum ditampakkanpada bahan ajar. Revisi terhadap produk juga dilakukan dari segi materi dan dan penggunaan bahasa, serta kegrafisan. Dari segi materi masih perlu adanya pengem-bangan dan perluasan cakupan dan variasi jenis karya yang diulas, tetapi masih memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan proses berpikir, serta mengurangi materi yang tidak perlu, contoh materi tentang ciri kebahasaan teks ulasan sebaiknya menampilkan ciri bahasa yang sering digunakan saja. Dari segi bahasa yang digunakan dalam bahan ajar, masih ditemukan penggunaan kalimat yang kurang efektif serta tidak sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia. Dari aspek kegrafikaan, penggunaan lebih dari 2 jenis font huruf, tipografi/tata letak yang belum konsisten, serta cover bahan ajar perlu dilakukan perbaikan. REVISI TERHADAP PRODUK BAHAN AJAR Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek yang dirancang dalam buku ini terbagi menjadi enam tahap. (1) Menentukan jenis karya yang akan diulas, (2) merancang langkah-langkah penyusunan teks ulasan, (3) menyusun jadwal pelaksanaan penyusunan teks, (4) menyelesaikan proyek dengan fasilitas dan monitoring guru, (5) menyusun laporan dan presentasi atau publikasi hasil penyusunan teks ulasan, dan (6) evaluasi/refleksi baik proses maupun hasil penyusunan teks ulasan. Bertolak dari pendekatan yang digunakan dalam pengembangan penilaian serta rancangan kegiatan dalam bahan ajar teks ulasan ini adalah project based learning atau berbasis proyek, maka bahan ajar dikembangkan dengan mengimplementasikan tahapan langkah-langkah kegiatan pembelajaran berbasis proyek. Langkah ini dilakukan dalam upaya membimbing siswa menghasilkan portofolio hasil karya berupa teks ulasan berbagai jenis karya. Revisi terhadap produk selanjut-nya dilakukan untuk memperoleh hasil berupa bahan ajar yang memiliki kalayakan pada aspek isi, bahasa, dan penyajian. Revisi produk hasil uji coba ini dilakukan berdasarkan saran dan masukan dari praktisi (guru mata pelajaran bahasa Indonesia), tim ahli terbatas dan hasil uji coba lapangan (siswa). Berdasarkan hasil uji coba produk secara terbatas bersama tim ahli dan dosen pembimbing diperoleh saran perbaikan. Saran perbaikan tersebut dipakai sebagai dasar revisi produk bahan ajar. Revisi produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek dilakukan sesuai hasil validasi dan saran serta rekomendasi dosen pembimbing. Saran perbaikan dimaksud, dirumuskan men-jadi beberapa poin perbaikan berikut ini. (1) pada produk awal bahan ajar, dicantumkan kegiatan membangun skemata pada kegiatan pendahuluan, dan memberikan apersepsi pada ke-giatan inti. Saran perbaikannya adalah memilih salah satu kegiatan, karena pada hakikatnya kedua kegiatan ini sama dengan kegiatan membangun konteks.(2) Penyajian kegiatan pembelajaran teks ulasan berbasis proyek hendaknya disajikan dengan menampakkan implementasi project based learning/pembelajaran berbasis proyek, karena dalam produk awal belum ditampakkan. (3) Bahan ajar disusun dengan format tahapan NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 407 pembelajaran yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan penu-tup, namun dalam setiap tahapan kegiatan, meskipun tidak tersurat, sudah mengorganisasikan tahapan pembelajaran (pendahuluan, inti, dan penutup). (4) Materi tentang struktur teks ulasan tidak dipaparkan secara tersurat dalam bahan ajar, namun bahan ajar menampilkan kegiatan pembelajaran yang mampu merangsang siswa untuk memahami dan merumuskan sendiri konsep tentang struktur teks. (5) materi tentang ciri kebahasaan teks ulasan perlu dibatasi (hanya yang sering dimunculkan dalam teks ulasan saja). (6) Hasil karya yang diulas bervariasi dan dibahas secara mendalam dalam bahan ajar, sehingga apabila tahapan kegiatan dilakukan seluruhnya, selain siswa akan lebih memahami tentang teks ulasan, siswa juga akan menghasilkan produk (portofolio) berupa teks ulasan dari berbagai jenis karya yang diulas, baik secara kelompok ataupun mandiri. (7)Revisi juga dilakukan pada cover depan yang semula banyakgambar, disederhanakandengan cara mengurangi gambar warna kuning biru agar terkesan cerah dan menarik serta lebih informatif. Gambar cover buku sebelum direvisi Gambar cover setelah direvisi Gambar peta konsep sebelum revisi NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 408 Gambar peta konsep sesudah revisi Gambar bagian pendahuluan buku sesudah revisi Gambar bagian bukusebelum revisi pendahuluan NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 409 Gambar inti pembelajaran sebelum direvisi Gambar inti pembelajaransesudah direvisi Gambar Penyajian Latihan Soal Sebelum Direvisi Gambar Penyajian Latihan Soal Setelah Direvisi NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 410 SIMPULAN Produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek yang telah diujicobakan pada coba uji lapangan, uji praktisi, dan validasi tim ahli,dan selanjutnya disempurnakan. Penyempurnaan pro-duk bahan ajar ini dilakukan berda-sarkan hasil penilaian, saran dan masukan terhadap bahan ajar melalui angket yang diberikan. Tujuan penyempurnaan produk bahan ajar adalah untuk memperbaiki produk bahan ajar agar tidak terdapat kesalahan baik dari aspek isi, aspek bahasa, aspek penyajian, maupun aspek kegrafikaannya. Selain itu, penyempurnaan produk akhir dimaksudkan untuk memperoleh produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek yang terbaik dengan tingkat kelayakan yang tinggi sehingga dapat digunakan di lapangan. Penyempurnaan produk dilakukan setelah keseluruhan tahapan validasi selesai. Pada tahap penyempurnaan produk, dilakukan ke-giatan penyuntingan dari segi isi/materi, bahasa, rancangan pembelajaran, dan kegrafikaaan produk. Penyempurnaan dilakukan untuk menjawab saran dan masukan dari tim ahli, serta analisis hasil uji coba lapangan. Hal ini dilakukan agar produk final memenuhi kriteria kelayakan bahan ajar. Kriteria kelayakan ditunjukkan dengan hal-hal antara lain: (1) pemahaman materi lebih mudah karena adanya skema penya-jian/peta konsep, (2) tidak terdapat kesalahan penggunaan aspek keba-hasaan seperti penggunaan tanda baca, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan frase, penggunaan diksi, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, dan (3) langkah-langkah pembelajaran lebih mudah dilakukan serta men-dukung pencapaian kompetensi, dan (4) penataan organisasi bahan ajar lebih menarik dan sesuai dengan tipografi buku ajar. Hasil dari kegiatan penyempurnaan produk ini adalah bahan ajarteks ulasan berbasis proyek untuk siswa kelas VIII SMPNegeri 2 Bululawang tahun 2016 yang dikemas dalam bentuk buku ajar. Produk final pengembangan bahan ajar teks ulasan berbasis proyek yang sudah berbentuk buku ajar ini kurang lebih sudah mengalami lebih dari lima kali revisi. Revisi pertama, kedua, dan ketiga, mengarah pada karakteristik produk; revisi keempat pada perbaikan dan peningkatan produk; dan revisi kelima mengarah pada penyempurnaan produk. Produk final diubah berdasarkan hasil validasi tim ahli dan uji coba lapangan. Produk final ini dinilai sudah memiliki kelayakan produk bahan ajar cetak berbentuk buku ajar sebagai suplemen dari buku guru dan buku siswa yang disediakan oleh pemerintah terkait NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 411 pelaksanaan kurikulum 2013. Setelah dilakukan uji validasi terhadap bahan ajar teks ulasan berbasis proyek oleh 4 pakar/dosen ahli, uji coba lapangan serta uji praktisi kepada 4 guru mata pelajaran bahasa Indonesia, didapatkan hasil penilaian dan saran masukan sebagai dasar penyempurnaan produk yakni model bahan ajar teks ulasan berbasis proyek. Berdasarkan uji kelayakan dari 4 aspek yang diuji validasi oleh ahli dan praktisi yaitu (1) aspek isi bahan ajar, (2) aspek bahasa bahan ajar, (3) aspek penyajian bahan ajar, dan (4) aspek kegrafikaan bahan ajar, diperoleh hasil sebagai berikut. Berdasarkan hasil validasi produk oleh ahli pembelajaran dan media diketahui produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini sudah sangat bagus sehingga tidak perlu ada revisi yang berarti. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan hasil penghitungan skor persentase kelayakan kegrafisan bahan ajar ini mencapai 90% sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dilihat dari aspek kelayakan kegrafikaan, produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini memiliki kriteria sangat baik dan layak diproduksi sesuai saran. Berdasarkan hasil analisis data validasi tim ahli, secara keseluruhan persentase kelayakan bahan ajar ini mencapai 84%. Angka ini diperoleh dari akumulasi hasil validasi tim ahli seperti tampak pada tabel berikut. N o 1 2 Aspek Kelayakan Isi/Materi Penggunaan Bahasa 3 Rancangan Pembelajaran 4 Kegrafikaan Jumlah Perolehan 86% 79,17% Pers. Akhir 79% 90% 334,1% 84% Meskipun secara keseluruhan tampilan dan tipografi produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini sudah sesuai dengan standar yang ditentukan, namun masih ditemukan beberapa tampilan dan tata letak yang kurang konsisten, yakni masih terdapat beberapa peletakan paragraf yang tidak konsisten/ajeg. Menurut praktisi, secara keseluruhan produk ini sudah sangat baik dan layak digunakan. Perbaikan dilakukan pada penulisan kata dan ejaan, serta keajegan penulisan paragraf. Berdasarkan penilaian dan saran yang diberikan terhadap produk bahan ajar ini, maka produk ini telah dilakukan revisi dengan cara: (1) menata ulang aspek isi bahan ajar; (2) mengedit ulang penulisan kata, ejaan, dan tanda baca, dan kalimat, dan paragraf; (3) menata ulang tata letak penyajian bahan ajar dan perbaikan pada subbab; (4) menata ulang pengaturan paragraf agar meme-nuhi syarat tipografi buku agar lebih menarik. Keempat saran inilah yang dipakai sebagai dasar penyempurnaan produk sehingga dihasilkan bahan ajar teks ulasan berbasis proyek yang leng-kap, sistematis, menarik, dan mudah digunakan. MASALAH dan ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Bahan ajar ini memiliki karakter yang tidak sama dengan bahan ajar yang lain. bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini memiliki kelebihan maupun kekurangan produk sehingga berim-plikasi terhadap kemungkinan perma-salahan yang akan timbul terkait produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek. Berikut Alternatif pemecahan masalah tersebut akan dipaparkan berikut ini. NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 412 1) Bahan ajar teks ulasan ini merupakan bahan ajar suplemen atau pendamping buku teks siswa yang disediakan oleh pemerintah. Jadi meskipun buku ini bagus dan bermanfaat bagi guru dan siswa dalam pembelajaran teks ulasan, buku ini belum bisa diperkenalkan secara meluas. Untuk memecahkan masa-lah ini, peneliti dapat memper-kenalkan produk ini dalam forum-forum komunikasi guru mata pe-lajaran seperti MGMP atau KKG. 2) Buku ini bagus dan bermanfaat bagi guru dan siswa dalam pembelajaran teks ulasan, namun belum bisa di-konsumsi secara meluas, karena untuk mencetak/menggandakan bu-ku ini pasti memerlukan dana yang tidak sedikit. Belum tentu bisa diproduksi jika tidak ada penyandang dana. Alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah dengan mencari penyandang dana atau mengajukan dana pada anggaran sekolah, atau mencari penerbit yang akan menerbitkan bu-ku ini. 3) Diperlukan usaha yang tidak seder-hana untuk memperkenalkan buku ini kepada konsumen yang lain. Jadi perlu kemauan dan kemampuan yang kuat untuk melakukan usaha ini. 4) Buku ajar ini berbentuk petunjuk kerja proyek. Jadi kemungkinan kecil dapat dilakukan pada pertemuan tatap muka dikelas. Butuh kemauan dari guru dan siswa untuk membelajarkan buku ini di luar kelas/di luar jam pelajaran. Pembahasan mengenai saran pemanfaatan produk bahan ajar teks ini berkaitan dengan tahap akhir dalam pengembangan produk bahan ajar yaitu diseminasi produk. Diseminasi produk merupakan upaya untuk mengin-formasikan atau menyebarluaskan hasil pengembangan. produk kepada masya-rakat. Tujuannya adalah agar produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek ini dapat diketahui oleh masyarakat dan dimanfaatkan sesuai kepentingannya. Diseminasi produk bahan ajar teks ulasan berbasis proyek akan diwujud-kan dalam bentuk tulisan artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal guru mata pelajaran atau jurnal ilmiah tingkat nasional. Selain itu diseminasi produk akan diunggah dalam website pribadi secara on line. DAFTAR RUJUKAN Alwi, Hasan, dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas dan Balai Pustaka. Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Aminuddin. 2013. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada http://www.smansax1edu.com/2015/02/contohteks-ulasan-filmbeserta.html Huda, Miftahul.2013. Modelmodel Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Lampiran Permendikbud nomor 21. 2016. Standar Isi. Jakarta: Pusat Kurikulum. Lampiran Permendikbud nomor 22. 2016. Standar Proses. Jakarta: Pusat Kurikulum. Mahsun. 2004. Teks dalam Pembelajaran Bahasa NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 413 Indonesia, Kurikulum 2013. Cet.1. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Prastowo, Andi. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Cet. VIII. Jogjakarta: Diva Press. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA Utami, Justina Ayu. 2016. Kumpulan Cerpen Kompas (online) http://reinvandiritto.blogsp ot.com/2016/08/downloadkumpulan-cerpenkompas.html. diakses 8 Ags 2016. NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 414