pengembangan bahan ajar teks ulasan berbasis proyek pada siswa

advertisement
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS ULASAN BERBASIS
PROYEK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2
BULULAWANG
Rohmatul Jamilah
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak: Bahan ajar adalah segala bentuk bahan (informasi, alat,
materi, teks, dan sarana/prasarana pelajaran) yang disusun secara
terarah, sistematis dan utuh serta digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, baik
di dalam kelas maupun di luar kelas.
Teks ulasan berisi tinjauan atau review mengenai suatu karya, berisi
ulasan tentang kualitas (keunggulan dan kekurangan) yang dimiliki
karya, serta media untuk memberikan referensi kepada para pembaca
dan penikmat karya yang direview/diulas. Pembelajaran teks ulasan
berbasis proyek merupakan kegiatan pembelajaran teks ulasan yang
memberikan penekanan pada aktivitas-aktivitas siswa untuk
menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti,
menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk
pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata.
Tujuan umum penelitian ini adalah menghasilkan model
pengembangan bahan ajar berupa buku ajar teks ulasan berbasis
proyek, yaitu buku ajar yang berorientasi pada satu
kegiatan/pekerjaan khusus yang memiliki ketegasan waktu
pencapaiannya, mulai dari ketegasan waktu penentuan sumber
data/informasi/fakta, penentuan metode pengumpulan dan analisis
data, sampai dengan ketegasan waktu pelaporan/pengomunikasian
hasil. Buku ajar ini dilengkapi dengan tabel perencanaan dan
pengamatan proses dan format penilaian hasil kerja proyek. Secara
khusus, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan
ajar teks ulasan berbasis proyek yang memunyai kelayakan
isi/materi, bahasa, penyajian, dan kegra-fikaan buku ajar.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan
atau RnD yang bersifat deskriptif kualitatif, dengan memodifikasi
model RnD menurut Borg and Gall. Penelitian ini mendeskripsikan
pengembangan model bahan ajar teks ulasan berbasis proyek,
berdasarkan hasil analisis kompetensi dasar, analisis kebutuhan, uji
coba produk, dan uji validasi ahli.Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik wawancara, observasi, penyebaran angket, untuk
menguji validitas dan kelayakan bahan ajar dari segi isi, penyajian,
bahasa, dan kegrafikaan. Data verbal yang diperoleh berupa, hasil
penskoran, catatan, komentar, tanggapan dan saran, berkenaan
dengan kelayakan bahan ajar.
Berdasarkan hasil analisis data, diperolehkesimpulan bahwa bahan
ajar teks ulasan berbasis proyek ini memenuhi kelayakan, baik dari
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 395
segi isi, penyajian, bahasa, maupun kegrafikaan, sehingga layak
digunakan/dimanfaatkan olehguru yang akan membelajarkan teks
ulasan berbasis proyek minimal sekali dalam satu tahun pelajaran.
Bahan ajar ini dapat pula dimanfaatkan oleh siswa yang ingin
meningkatkan kompetensi menulis teks ulasan, serta peneliti lain
yang akan mengembangkan bahan ajar teks jenis lain berbasis
proyek.
Kata kunci: pengembangan bahan ajar, teks ulasan, berbasis proyek
PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 dirancang untuk
menyongsong model pembelajaran
Abad ke-21, yang di dalamnya
terdapat pergeseran dari siswa
diberitahu menjadi siswa mencari
tahu dari berbagai sumber belajar
melampaui batas pendidik dan satuan
pendidikan. Dengan demikian, peran
bahasa menjadi sangat sentral.
Menurut Sifa (2014:25) ada empat hal
baru
atau
setidaknya
ada
pembaharuan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia di sekolah. Keempat
hal dimaksud adalah: (1) konsep
pembelajaran
bahasa
Indonesia
berbasis teks; (2) bahasa Indonesia
sebagai penghela ilmu pengetahuan;
(3) pendekatan saintifik dalam
pembelajaran bahasa Indonesia; dan
(4)
penilaian
otentik
dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
Perlu disadari bahwa di dalam
setiap teks terdapat struktur tersendiri
yang satu sama lain berbeda.
Sementara itu, dalam struktur teks
tercermin struktur berpikir. Dengan
demikian, makin banyak jenis teks
yang dikuasai siswa, makin banyak
pula struktur berpikir yang dapat
digunakannya dalam kehidupan sosial
dan akademiknya nanti. Hanya
dengan cara itu, siswa kemudian
dapat
mengonstruk-si
ilmu
pengetahuannya melalui kemampuan
mengobservasi,
memperta-nyakan,
mengasosiasikan, menganali-sis, dan
menyajikan hasil analisis secara
memadai.
Dalam
salinan
lampiran
Permendikbud nomor 21 tahun 2016
tentang standar isi pendidikan dasar
dan menengah, menjelaskan bahwa
Tingkat Kompetensi menunjukkan
tahapan yang harus dilalui untuk
mencapai kompeten-si lulusan yang
telah ditetapkan dalam Standar
Kompetensi Lulusan. Takso-nomi
Bloom mengkategorikan capaian
pembelajaran menjadi tiga domain,
yaitu dimensi pengetahuan yang
terkait
dengan
penguasaan
pengetahuan, dimensi sikap yang
terkait dengan penguasaan sikap dan
perilaku, serta di-mensi ketrampilan
yang terkait dengan penguasaan
ketrampilan. Dimensi pengetahuan
diklasifikasikan menjadi faktual,
konseptual,
prosedural,
serta
metakognitif yang penguasaannya
dimulai sejak tingkat pendidikan
dasar hingga tingkat pendidikan
menengah. Structure of Observed
Learning
Outcome
(SOLO)
Taxonomy yang per-tama kali
dikembangkan oleh Biggs dan Collin
(1982) dan telah diperbarui tahun
2003 digunakan sebagai dasar untuk
mengelompokkan
Tingkat
Kompetensi
untuk
aspek
pengetahuan.
Menurut
SOLO
Taxonomy ada lima tahap yang dilalui
oleh peserta didik untuk menguasai
suatu pengetahuan, yaitu tahah pre-
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 396
struktural,
uni-struktural,
multistruktural, relasional dan abstrak yang
diperluas. Kelima tahap ini dapat
disederhanakan menjadi tiga tahap,
yaitu surface knowledge, deep
knowledge dan conceptual atau
constructed
knowledge.
Tahap
surface knowledge diperoleh pada
Tingkat Pendidikan Dasar untuk
Sekolah Dasar, tahap deep knowledge
diperoleh pada Tingkat Pendidikan
Dasar untuk Sekolah Menengah
Pertama
dan
tahap
conceptual/constructed
knowledge
diperoleh pada Tingkat Pendidikan
Menengah
yaitu
ada
Sekolah
Menengah Atas. Walaupun demikian,
untuk jenis pengetahuan tertentu,
ketiga tahap ini dapat dicapai dalam
satu jenjang pendidikan atau dalam
satu tingkat kelas.
Berdasarkan tingkat kompetensi
tersebut ditetapkan kompetensi yang
bersifat generik yang selanjutnya
digunakan sebagai acuan dalam
mengembangkan kompetensi dan
ruang lingkup materi yang bersifat
spesifik untuk setiap mata pelajaran.
Secara hirarkis, Standar Kompetensi
Lulusan digunakan sebagai acuan
untuk me-netapkan Kompetensi yang
bersifat generik pada tiap Tingkat
Kompetensi.
Kompetensi
yanag
bersifat generik ini kemudian
digunakan
untuk
menentukan
kompetensi yang bersifat spesifik
untuk
tiap
mata
pelajaran.
Kompetensi yang bersifat generik
mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap,
pengetahuan
dan
keterampilan
(Lampiran Permendikbud nomor
21:2016) Setiap tingkat kom-petensi
berimplikasi
terhadap
tuntutan
proses pembelajaran dan penilaian.
Dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia, salah satu kompetensi
yang harus diajarkan kepada siswa
SMP kelas VIII adalah memahami
teks ulasan. Dalam buku guru bahasa
Indonesia telah dijelaskan bahwa teks
ulasan adalah salah satu jenis teks
yang dihasilkan dari sebuah analisis
terhadap berbagai hal. Analisis itu
bisa berbentuk buku, berita, laporan,
dongeng, film, cerpen, puisi, novel,
karya seni daerah, dan lain-lain. Teks
ulasan (review) atau laporan buku
merupakan suatu teks yang memiliki
tujuan sosial untuk menilai daya tarik
dari suatu karya (Mahsun, 2014:21).
Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project
Based
Learning/PjBL)
adalah model kegiatan pembelajaran
yang menggunakan proyek/kegiatan
sebagai pembelajaran untuk mencapai
kom-petensi sikap, pengetahuan, dan
kete-rampilan
(Kemendikbud,
2013:1). Pem-belajaran Berbasis
Proyek/PjBL mem-berikan penekanan
pada aktivitas-aktivitas siswa untuk
menghasilkan
produk
dengan
menerapkan kete-rampilan meneliti,
menganalisis, mem-buat, sampai
dengan mempresentasikan produk
pembelajaran
berdasarkan
pengalaman nyata.Pendekatan ini memperkenankan pesera didik untuk
bekerja secara mandiri maupun
berkelompok dalam menghasilkan
produk nyata.
Walaupun banyak guru bahasa
Indonesia yang telah mengenal
metode
PjBL,
namun
pengimplementasian
dalam
pembelajaran merupakan hal yang
belum biasa. Guru memerlukan
panduan operasional, diantaranya
dapat berupa bahan ajar yang
memberikan materi-materi pokok,
kegiatan-kegiatan
pembelajaran
operasional,
yang dilak-sanakan
dengan
menggunakan
langkahlangkah sesuai karakteristik PjBL.
Bahan
ajar
merupakan
informasi, alat, dan teks yang
diperlukan guru untuk perencanaan
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 397
penelaahan
imple-mentasi
pembelajaran. Dengan kata lain, guru
memerlukan panduan opera-sional
maupun buku ajar yang mem-berikan
informasi dan
gambaran utuh
kegiatan-kegiatan
pembelajaran
opera-sional
apa
saja
yang
dilaksanakan
pada
tahap
pendahuluan, inti, dan penutup.Bahan
ajar yang akan digunakan dalam
proses
pembelajaran
sebaiknya
dikem-bangkan sendiri oleh guru. Hal
ini dikarenakan guru lebih memahami
karakter siswa, sarana prasarana
pendu-kung proses pembelajaran di
sekolah, serta sumber belajar, baik
dari segi kecukupan, kesesuaian,
maupun kemutakhirannya.
Keberadaan
buku
ajar
seyogyanya mampu membantu guru
dalam mema-hami benar tentang
konsep maupun teknis pelaksanaan
pendekatan-pende-katan
dalam
pembelajaran.
Disamping
itu,
pengembangan bahan ajar yang
dihasilkan juga bertujuan membantu
siswa dalam mengatasi kesulitankesulitan dalam memahami materi
pelajaran maupun proses dalam
menghasilkan produk pembelajaran
berupa teks-teks. Idealnya, seorang
guru dapat mengembangkan sendiri
bahan ajar yang dapat memfasilitasi
kebutuhan dan sumber belajar siswa.
Namun berdasarkan hasil wawancara,
guru merasa kesulitan dan enggan
mengem-bangkan sendiri bahan ajar
karena minimnya kemampuan guru
dalam mengembangkan bahan ajar.
Berdasarkan paparan di atas,
maka perlu kiranya dilakukan
penelitian-penelitian terkait pengembangan bahan ajar yang dapat menginformasikan tentang metode atau
teknik pembelajaran berbasis proyek
pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Buku ajar yang mampu memberikan
informasi dan gambaran utuh ke-
giatan-kegiatan
pembelajaran,
langkah-langkah operasional apa saja
yang dapat dilaksanakan oleh guru
dan siswa pada tahap pendahuluan,
inti, maupun penutup. Disamping itu,
pengembangan bahan ajar yang
dihasilkan juga bertu-juan membantu
siswa dalam mengatasi kesulitankesulitan dalam memahami materi
maupun
menghasilkan
produk
pembelajaran
bahasa
Indonesia
berupa berbagai jenis teks. Hal inilah
yang mendorong penulis untuk
melakukan penelitian pengembangan
model bahan ajar teks ulasan berbasis
proyek (Project Based Learning),
pada mata pelajaran bahasa Indonesia
kelas VIII di SMP Negeri 2
Bululawang Kabupaten Malang tahun
pelajaran 2015-2016
MANFAAT PENGEMBANGAN
Penelitian pengembangan ini
didasarkan
pada
pengamatan,
pengala-man, dan pemikiran pada
fakta yang ada di lapangan/sekolah,
yaitu (1)buku siswa yang diwajibkan
oleh pemerintah memang telah
menggunakan pendekat-an saintifik,
namun untuk pendekatan PjBL yang
diamanatkan oleh Kurikulum 2013,
masih terdapat kelemahan secara
teoritis maupun praktis, khususnya
pada Kompetensi Dasar (KD 4.12)
yaitu menyajikan tanggapan tentang
kualitas karya (film, cerpen, puisi,
novel, karya seni daerah, dll), dalam
bentuk teks ulasan secara lisan dan
tulis dengan memperhatikan struktur,
unsur kebahasaan, atau aspek lisan;
(2)guru
memerlukan
panduan
operasional maupun buku ajar yang
memberikan informasi dan gambaran
utuh langkah-langkah PJBL dalam
kegiatan operasional pada tahap
pendahuluan, inti, dan penutup;
(3)idealnya, seorang guru dapat
mengembangkan sendiri bahan ajar
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 398
yang dapat memfasilitasi kebutuhan
dan sumber belajar siswa. Namun,
berdasarkan hasil wawancara, guru
merasa
kesulitan
dan
enggan
mengembangkan bahan ajar karena
minimnya kemampuan dan kemauan
guru dalam mengembangkan bahan
ajar. Berdasarkan uraian tersebut,
maka penelitian pengembangan ini
memiliki manfaat teoritis dan praktis.
Secara teoritis, hasil penelitian
pengembangan ini mendukung teoriteori yang sudah ada yang
berhubungan dengan pengem-bangan
bahan ajar
teks ulasan berbasis
proyekpada mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas VIII SMP.Secara
praktis, penelitian ini memberikan
manfaat bagi beberapa pihak.Guru
dapat memperoleh masukan dari hasil
penelitian pengembangan ini dalam
upaya untuk memperbaiki proses
pembelajaran
bahasa
Indonesia
khusus-nya pembelajaran teks ulasan
berbasis proyek.Bagi siswa, bahan
ajar ini bertujuan untuk membantu
siswa mengatasi kesulitan-kesulitan
serta
mengoptimalkan
dalam
mempelajari
teks
ulasan.Hasil
penelitian ini dapat dijadikan bahan
rujukan dan per-bandingan dalam
melaksanakan peneli-tian lebih lanjut.
METODE PENGEMBANGAN
Model pengembangan dalam
penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
Research
and
Development (R&D). R&Dadalah
metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu,
dan menguji keefektifan pro-duk
tersebut
(Sugiyono,
2015:407).
Sedangkan Sukmadinata (2005), juga
menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan penelitian dan pengembangan
atau Research and Development
(R&D) adalah sebuah strategi atau
metode penelitian yang cukup ampuh
untuk
memperbaiki
praktik.
Penelitian dan pengembangan (R&D)
adalah suatu proses atau langkahlangkah untuk mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada yang dapat
dipertanggung-jawabkan
(Sukmadinata 2005: 164).
Alasan
digunakannya
penelitian pengembangan (R&D) ini
didasarkan
pada
pertimbangan
berikut. (1) Metode ini berangkat dari
pengukuran
kebutuhan
(needs
assessment) yang berupa identifikasi
kebutuhan dan permasalahan yang
ada; (2) model pengembangan ini
sederhana dan fleksibel, sehingga
cocok digunakan untuk model
pengembangan bahan ajar teks ulasan
berbasis proyek, yang nantinya
mudah
digunakan
dalam
pembelajaran teks ulasan; (3) uji coba
produk, baik uji ahli maupun uji
praktisi, memungkinkan bahan ajar
ini
memenuhi
syarat
keterterimaannya
sesuai
dengan
tujuan yang diharapkan; (4) penilaian
dan revisi yang dilakukan secara
berulang
kali,
memungkinkan
dihasilkannya produk yang efektif;
(5) langkah-langkah pelaksanaan
pengem-bangan ini sangat jelas, rinci,
dan sistematis.
Berdasarkan
pertimbanganper-timbangan di atas, maka model
penelitian pengembangan(R&D) ini
dianggap efektif untuk menghasilkan
produk pengembangan bahan ajar
teks ulasan berbasis proyek pada mata
pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII
SMP
Negeri
2
Bululawang
Kabupaten Malang.
Prosedur pengembangan yang
akan dilakukan dalam penelitian ini
mengacu
pada
langkah-langkah
peneli-ian dan pengembangan dari
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 399
Borg and Gall. Sepuluh langkah
pelaksanaan strategi penelitian dan
pengembangan menurut Borg and
Gall (1989) dalam Sukmadinata
(2005:169-170).
Lang-kah-langkah
dimaksud dapat dijabarkan sebagai
berikut.
(1)
Penelitian
dan
penggumpulan data (research and
information collection); (2) perencanaan (planning); (3) pengembangan
draf produk (develop preliminary
form of product);
(4) uji coba
lapangan awal (preliminary field
testing); (5) merevisi hasil uji coba
(main product revision); (6) uji coba
lapangan (main field testing ); (7)
penyempurnaan produk hasil uji coba
lapangan (operasionalproduct revision); (8) uji pelaksanaan lapangan
(operasional field testing); (9)
penyem-purnaan produk akhir (final
product
revision);
serta
(10)
diseminasi
dan
implementasi
(dissemination and implementation).
Dalam penelitian ini, langkahlangkah tersebut akan disederhanakan
menjadi delapan langkah. (1) Studi
pendahuluan dengan mengumpulkan
informasi untuk menganalisis produk
yang akan dikembangkan, (2)
mengem-bangkan produk awal, (3)
uji coba produk terhadap kelompok
kecil dan kelompok besar, (4)
melaku-kan revisi pertama terhadap
produk, (5) uji prak-tisi, (6) revisi
kedua terhadap produk, (7) uji
validasi ahli, dan (8) revisi akhir
terhadap produk.
Tahapan
dalam
mengembangkan bahan ajar teks
ulasan berbasis proyek ini secara
sistematis disederhanakan dengan
urutan sebagai berikut.
1) Tahap
pertama,
survey
pendahuluan
Kegiatan yang dilakukan pada
tahap ini adalah (1) mencari
sumber
pustaka
dan
hasil
penelitian yang relevan dan (2)
menganilisis kebu-tuhan bahan
ajar teks ulasan untuk kelas VIII
SMP. Pada tahap awal ini peneliti
melakukan survey ke be-berapa
tempat untuk mencari sumber
pustaka dan hasil penelitian yang
relevan. Setelah data dari berbagai
sumber
pustaka
terkumpul,
peneliti
melakukan
kegiatan
selan-jutnya, yaitu menganalisis
kebutuhan akan bahan ajar teks
ulasan untuk kelas VIII SMP bagi
guru dan siswa.
2) Tahap kedua, langkah awal
pengem-bangan
model.
Menemukenali pro-duk bahan ajar
yang diinginkan dilakukan dengan
cara: (1) pemi-lihan contoh teks
ulasan dilakukan karena tingkat
keterbacaan siswa pada setiap
jenjang berbeda, maka perlu
dilakukan pemilihan contoh teks
ulasan yang sesuai dengan tingkat
keterbacaan siswa kelas VIII
SMP; (2) persiapan penyusunan
bahan ajar teks ulasan berbasis
proyek untuk kelas VIII SMP; dan
(3) mendesain produk awal dan
menyusun draf model bahan ajar
teks ulasan.
Pada tafhap ini
penulis
melakukan
kegiatan
merancang dan menyusun bahan
ajar teks ulasan berbasis proyek.
Penulis mengem-bangkan draf
menjadi model teks ulasan
berbasis proyek untuk kelas VIII
SMP yang siap diujikan.
3) Tahap ketiga, uji coba lapangan
awal. Langkah ini merupakan uji
coba produk secara terbatas. Pada
tahap ini produk
diujikan
terhadap kelompok kecil yaitu 5
siswa ter-lebih dahulu, dilakukan
revisi, kemudian diujicobakan lagi
ke 10 siswa. Uji coba ini
dilakukanuntuk menggali data
analisis secara kualitatif dari
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 400
4)
5)
6)
7)
8)
aspek
kemenarikan
dan
kemudahan bahan ajar bagi siswa.
Tahap keempat, melakukan revisi
awal produk. Berdasarkan hasil
data kualitatif yang diperoleh,
peneliti melakukan revisi awal
terhadap kualitas bahan ajar teks
ulasan berbasis proyek dari segi
keme-narikan dan kemudahan
produk.
Tahap kelima, melakukan uji coba
praktisi (guru)
Tahap ini dilakukan untuk
memperoleh data kualitas produk
dari
segi
kemenarikan,
kemudahan, isi materi, bahasa,
serta rancangan pembelajaran
bahan ajar. Berdasar-kan data
hasil uji coba praktisi, akan
dilakukan revisi tahap kedua.
Tahap keenam, melakukan revisi
dan perbaikan desain produk.
Tahap ini meliputi proses
memperbaiki kesalahan-kesalahan
setelah mela-kukan uji coba
praktisi terhadap produk.
Tahap ketujuh, melakukan uji
validasi tim ahli. Tahap ini dilakukan untuk menguji kualitas
produk bahan ajar oleh tim
ahli/pakar ahli. Tim ahli ini sesuai
dengan bidang keahilan tim ahli.
Tim ahli tersebut meliputi ahli
isi/materi, ahli bahasa, ahli
perancang pembelajaran, dan ahli
kegrafikaan. Dari penilaian oleh
ahli
dan
pakar
yang
berpengalaman itu kemudian
diperbaiki untuk mendapatkan
hasil yang sesuai dengan standar
penilaian bahan ajar.
Tahap kedelapan, melakukan
revisi akhir terhadap desain
produk
berupa
model
pembelajaran teks ulasan berbasis
proyek yang siap.
HASIL PENGEMBANGAN
Analisis data dalam penelitian
ini menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif. Teknik analisis
ini dilakukan untuk memperoleh data
tingkat efektivitas, efisiensi, dan kelayakan penggunaan produk bahan ajar
teks ulasan berbasis proyek ini.
Sedangkan untuk data yang sifatnya
kuantitatif dianalisis secara statistik
deskriptif, yaitu skor yang diperoleh
dari validasi oleh tim ahli dan
praktisi, serta uji lapangan oleh siswa
berupa hasil tes.
DATA HASIL ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN AJAR
Berdasarkan
hasil
pengumpulan
informasi
terkait
kebutuhan bahan ajar teks ulasan
yang
dilakukan
dengan
cara
mencermati (1) kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia, jenis teks
yang harus diajarkan di kelas VIII
SMP/MTs, (2) ketersediaan materi
teks ulasan di BTBI, (3) mencermati
metode pembe-lajaran yang efektif
untuk membela-jarkan teks ulasan,
dan (4) menjaring data kebutuhan
siswa dan guru terhadap bahan ajar
teks ulasan. Dari keempat hal tersebut
telah diperoleh informasi terkait
dengan
jenis
dan
spesifikasi
kebutuhan bahan ajar teks ulasan
untuk siswa kelas VIII SMP yang
akan dikembangkan yaitu teks ulasan
ber-basis proyek.
Pertama, analisis terhadap
kurikulum, silabus dan buku teks
bahasa Indonesia SMP kelas VIII
diperoleh informasi bahwa salah satu
jenis teks yang diajarkan pada mata
pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII
adalah teks ulasan yang. Dengan
diterbitkannya Permendikbud nomor
21 tahun 2016 tentang standar isi, dan
lampiran nomor 22 tentang standar
proses, bahwa pembelajaran teks
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 401
ulasan diajarkan melalui empat
kompetensi dasar yakni: (1) KD 3.11
mengidentifikasi informasi pada teks
ulasan tentang kualitas karya yang
dibaca atau diperdengarkan; (2) KD
3.12, menelaah struktur dan kebahasaan teks ulasan; (3) KD 4.11,
mence-ritakan kembali isi teks ulasan
tentang kualitas karya; dan (4) KD
4.12, me-nyajikan tanggapan tentang
kualitas karya (film, cerpen, puisi,
novel, karya seni daerah, dll.) dalam
bentuk teks ulasan secara lisan dan
tulis dengan memperhatikan struktur,
unsur keba-hasaan, atau aspek lisan.
Khusus pen-capaian tujuan KD 4.12,
dibutuhkan kegiatan penyusunan teks
ulasan ter-lebih dahulu. Untuk itu
sangat dibutuh-kan bahan ajar yang
dapat mem-beri pengalaman pada
siswa untuk mengkonstruk sendiri
tujuan belajarnya.
Kedua, analisis terhadap Buku
Teks Bahasa Indonesia (BTBI) kelas
VIII
yang
diterbitkan
oleh
pemerintah, yang digunakan pada saat
ini.
Analisis
dilakukan
untuk
mengidentifikasi materi pembelajaran
teks ulasan yang ada di buku tersebut.
Buku siswa bahasa Indonesia yang
ada menyajikan pembelajaran teks
ulasan dengan urutan membaca teks,
menjawab pertanyaan teksmetode
pembelajaran yang terdiri atas siklus
pemodelan, kegiatan kelom-pok, dan
kegiatan mandiri. Sedangkan menurut
guru, pembelajaran teks ulasan lebih
sesuai jika dilakukan dengan metode
PJBL.
Ketiga, berdasarkan hasil
wawancara dengan guru bahasa
Indone-sia, diperoleh kesimpulan
bahwa pem-belajaran teks ulasan
lebih cocok dibelajarkan dengan
menggunakan metode PjBL. Untuk
menyusun ske-nario pembelajaran
teks ulasan berbasis proyek, guru
harus
memahami
metode
pembelajaran tersebut. Selain itu,
guru juga perlu ditunjang dengan
keter-sediaan buku/bahan ajar yang
dapat memudahkan guru dalam
menyusun skenario pembelajaran teks
ulasan berbasis proyek. Sedangkan
dalam BTBI yang ada, baik materi
pembe-lajaran yang dikembangkan,
sistematika penyajian, dan jenis
penilaian yang terdapat dalam buku
teks tersebut belum sepenuhnya
menggambarkan PJBL seperti yang
diamanatkan oleh kuri-kulum.
Keempat, hasil analisis angket
kebutuhan siswa terhadap bahan ajar
teks ulasan berbasis proyekdiperoleh
informasi data rata-rata jawaban
siswa kurang setuju/kurang puas
dengan materi, sajian pembelajaran,
maupun evaliasi/penilaian dalam
pembelajaran teks ulasan di buku teks
bahasa Indonesia (BTBI)
yang
dipakai oleh siswa selama ini. Ini
terbukti dari 90% siswa kurang setuju
jika dikatakan bahwa materi dan
pelatihan/tugas di BTBI sudah
mampu meningkatkan pemahaman
siswa terhadapteks ulasan. Hal ini
menunjukkan bahwa peman-faatkan
BTBI dalam pembelajaran teks ulasan
belum maksimal. Jika 90% siswa
kurang setuju dengan cakupan isi
atau materi teks ulasan, metode pembelajaran, serta penilaian teks ulasan,
berarti siswa membutuhkan bahan
ajar teks ulasan yang dapat membantu
meningkatkan kompetensi siswa terhadap teks ulasan.
Demikian pula dengan hasil
analisis kebutuhan guru terhadap teks
ulasan berbasis proyek.Berdasarkan
data
yang
dianalisis,
dapat
disimpulkan
bahwa
gurubahasa
Indonesia
kelas
VIII
sudah
mengajarkan teks ulasan sesuai
dengan tuntutan kurikulum yang
diberlakukan. Namun, guru masih
merasa sangat membutuhkan bahan
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 402
ajar teks ulasan yang menyajikan
materi,
langkah-langkah
pembelajaran, serta evaluasi berbasis
proyek yang diha-rapkan dapat
meningkatkan kompetensi siswa
terhadap teks ulasan.
HASIL ANALISIS TIM AHLI
Analisis hasil validasi produk
bahan ajar oleh ahli dilaksanakan
dalam empat pembahasan yaitu (1)
analisis hasil validasi produk oleh ahli
isi/materi bahan ajar, (2) analisis hasil
validasi pro-duk oleh ahli bahasa, (3)
analsisi hasil validasi produk oleh ahli
peran-cang pembelajaran, dan (4)
analsisi hasil validasi produk oleh ahli
kegrafikaan.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data validasi
produk bahan ajar ini merupakan
angket tertutup dan komentar atau
saran seba-gai bahan revisi produk.
Instrumen validasi penyajian bahan
ajar ini memuat (1) komponen/ aspek
validasi, (2) sub aspek validasi, (3)
butir pernya-taan/indikator, (4) skor
yang diberikan dengan skala Likert
rentangan 4, (5) alasan penilaian,
dan(6)
saran,
serta
simpulan
kelayakan produk bahan ajar.
Penjelasan untuk masing-masing uji
kelayakan, akan dipaparkan berikut
ini.
ANALISIS HASIL VALIDASI
AHLI ISI/MATERI
Data hasil validasi produk
oleh ahli isi/materi dapat diketahui
dari lembar instrumen diketahui
bahwa validator memberikan skor
penilaian terhadap bahan ajar teks
ulasan berbasis proyek ini antara 3
dan 4 untuk tiap aspek. Skor 3
diberikan untuk beberapa aspek
antara lain: (1) kesesuaian materi
dengan
tingkat
perkembangan
kognitif siswa, (2) aspek kejelasan
topik pembelajaran dan kejelasan
petunjuk kegiatan, (3) keruntutan
materi, dan (4) ketuntasan materi.
Selain memberikan skor penilaian,
validator juga mem-berikan saran
perbaikan antara lain: (1) materi harus
disesuaikan dengan keberagaman
tingkat pebelajar (tingkat kognitif
siswaa (2) tidak harus selalu
memberikan kalimat petunjuk pada
setiap pembelajaran, (3) agar pembahasan materi runtut dan tuntas,
maka perlu disertai dengan skema
pengem-bangan materi atau biasa
disebut peta konsep.
Untuk
merumuskan
kesimpulan kelayakan isi/materi
bahan ajar berbasis proyek ini, perlu
dilakukan
penghitung-an
skor.
Penghitungan skor mengguna-kan
rumus, yaitu skor yang diperoleh,
dibagi dengan skor maksimal,
kemudian dikalikan 100. Hasilnya
dipersentase. Jumah persentase skor
adalah 86%. Berdasarkan perolehan
skor tersebut, dan berdasarkan
masukan/saran dari validator, maka
dari aspek kelayakan isi/materi,
produk pengembangan bahan ajar
teks ulasan berbasis proyek inilayak
untuk diproduksi sesuai revisi dan
saran.
ANALISIS HASIL VALIDASI
AHLI BAHASA
Berdasarkan
data
hasil
validasi kelayakan bahasa oleh ahli
linguistik dan pembelajaran bahasa
terhadap produk bahan ajar teks
ulasan berbasis proyek ini, dapat
ditarik kesimpulan bahwa dari segi
kelayakan bahasa, produk bahan ajar
ini masih perlu perbaikan di beberapa
aspek. Terbukti dari 6 butir indikator,
hanya 1 butir yang mendapatkan skor
4. Sedangkan untuk indikator yang
lain memperoleh skor 3. Skor 4
diberikan untuk aspek kejelasan dan
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 403
kekomunikatifan kalimat. Sedang-kan
untuk aspek keterbacaan, kesesuai-an,
dan keefektifan kalimat, produk
bahan ajar ini masih perlu dilakukan
perbaikan. Dari aspek keterbacaan,
bahan ajar ini dinilai sudah cukup
jelas dan komunikatif. Validator
menyaran-kan, bahan ajar teks ulasan
berbasis proyek ini perlu diujicobakan
kepada siswa lain yang berbeda untuk
meng-ukur daya beda.
Hasil
penghitungan
skor
persen-tase aspek kelayakan bahasa
yang digunakan, bahan ajar ini
mencapai
79,17%.
Berdasarkan
perolehan prosen-tase ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa bahan ajar ini
sangat baik dan layak diproduksi
dengan revisi sesuai saran. Meskipun
bahasa dalam bahan ajar ini sudah
dinilai jelas dan komunikatif, namun
masih ada beberapa kalimat yang
tidak efektif dan perlu perbaikan.
Berdasarkan uji kelayakan bahasa,
bahan ajar ini layak untuk diproduksi
dengan revisi sesuai saran.
ANALISIS HASIL VALIDASI
AHLI
PERANCANG
PEMBELAJARAN
Data hasil validasi ahli bahasa
terhadap produk bahan ajar teks
ulasan berbasis proyek ini diperoleh
melalui instrumen uji kelayakan
rancangan pembelajaran. Kelayakan
rancangan pembelajaran dalam bahan
ajar ini dilihat dari 2 aspek yaitu
aspek kemu-dahan penggunaan bahan
ajar dan aspek dukungan bahan ajar
terhadap motivasi, proses, dan hasil
belajar siswa. Menurut validator,
bahan ajar ini memiliki kelayakan
dalam rancangan pembe-lajaran serta
mudah digunakan dan memiliki
dukungan terhadap motivasi belajar,
proses, maupun hasil belajar siswa.
Setelah dipersentase, bahan ajar ini
memiliki kelayakan 79%. Jadi dapat
disimpulkan
bahwa
dari
segi
kelayakan rancangan pembelajaran,
bahan ajar ini layak untuk diproduksi
dengan revisi sesuai saran.
ANALISIS HASIL VALIDASI
AHLI KEGRAFIKAAN
Kegiatan validasi yang dilakukan oleh ahli media pembelajaran/ahli
kegrafikaan
adalah
menelaah
kelayakan produk bahan ajar dari
aspek kegrafisan. Kriteria aspek
kegrafisan meliputi (1) ukuran cetak
bahan ajar, (2) desain kulit buku, dan
(3)
desain
isi
buku/tipografi.
Tanggapan umum berisi penilaian
tam-bahan yang diberikan validator
secara deskriptif terhadap aspek
penyajian bahan ajar dan kegrafisan.
Berdasarkan hasil validasi
aspek kegrafikaan dapat ditarik
kesimpulan mengenai hal-hal berikut.
(1) ukuran bahan ajar ini sudah sesuai
dengan standar ISO dan standar
kesesuaian ukuran buku dengan
materi dan isi buku. (2) Dari segi
desain kulit buku juga dapat
dikatakan sudah bagus dan memiliki
kelayakan kegrafisan. (3) Mengenai
desain isi buku, bahan ajar ini juga
sudah memiliki kelayakan tata letak,
tipografi, dan ilustrasi.
Kesimpulan tersebut diambil
berdasarkan hasil penghitungan skor
persentase kelayakan kegrafisan
bahan ajar ini mencapai 90%. Jadi
dapat disimpulkan bahwa dari aspek
kelaya-kan
kegrafikaan,
produk
bahan ajar teks ulasan berbasis
proyek ini layak digunakan dengan
revisi sesuai saran. Meskipun secara
keseluruhan tampilan dan tipografi
produk bahan ajar teks ulasan
berbasis proyek ini sudah sesuai
dengan standar yang ditentukan,
namun masih ditemukan beberapa
tampilan dan tata letak yang kurang
konsisten, yakni masih terdapat
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 404
beberapa peletakan paragraf yang
tidak konsisten/ajeg.
ANALISIS DATA HASIL UJI
COBA PRAKTISI
Kegiatan
validasi
yang
dilakukan oleh praktisi pembelajaran
bahasa Indonesiaini dilakukan oleh
guru dan siswa. Kegiatan yang dilakukan adalah menelaah produk bahan
ajar teks ulasan berbasis proyek dari
aspek
kelayakan
isi,
bahasa,
danpenyajian. Kriteria pada aspek
isi/materi teks adalah (1) kesesuaian
bahan ajar dengan SK/KD dan tujuan
pembela-jaran kelas VIII SMP, (2)
kejelasan topik pembelajaran, (3)
keruntutan ma-teri,
dan (4)
ketuntasan materi bahan ajar. Kriteria
pada aspek bahasa meli-puti (1)
keterbacaan bahasa, (2) keje-lasan
dan kekomunikatifan, (3) keba-kuan
(kesesuaian dengan EYD), dan (4)
keefektifan/dukungan terhadap kemudahan
pemahaman.
Sedangkan
kriteria pada aspek penyajian adalah
(1) kemudahan penggunaan bahan
ajar dan (2) dukungan penyajian
bahan ajar terhadap peningkatan
motivasi belajar siswa.Tanggapan
umum/komentar ber-isi penilaian
tambahan yang diberikan praktisi
secara deskriptif terhadap aspek isi
bahan ajar, penggunaan bahasa, dan
penyajian.
Analisis data berdasarkan
hasil penghitungan skor persentase
kelayakan bahan ajar ini mencapai
94.08%. Persentase akhir tersebut
didapat dari akumulasi jumlah skor
yang diberikan 4 guru, yang
kemudian dipersentase. Responden
pertama dan kedua member-ikan
respon 100% layak diproduksi,
sedangkan responden ketiga dan
keempat memberikan skor 86% dan
91%. Sehingga dirata-rata mencapai
94%. Berdasarkan data tersebut dapat
ditarik kesimpulan akhir bahwa
dilihat dari aspek kelayakan isi,
bahasa, maupun penyajian, produk
bahan ajar teks ulasan berbasis
proyek ini layak diproduksi dengan
revisi sesuai saran. Meskipun secara
keseluruhan tampilan dan tipografi
produk bahan ajar teks ulasan
berbasis proyek ini sudah sesuai
dengan standar yang ditentukan,
namun masih ditemukan beberapa
koreksi terutama pada kesalahan
pemenggalan kata dan penulisan
paragraf
(kesalahan
teknik
pengetikan).
Sedangkan analisis data uji
coba siswa berdasarkan uji lapangan,
setelah diambil rata-rata skor dari 68
responden, didapatkan hasil uji kelayakan bahan ajar mencapai 87%.
Berdasarkan data tersebut, dapat
ditarik kesimpulan bahwa bahan ajar
teks ulasan bebasis proyek ini layak
digunakan, dan layak diproduksi
dengan revisi sesuai saran dan
masukan.
REVISI PRODUK
Pembahasan mengenai revisi
produk bahan ajar teks ulasan
berbasis proyek, dilakukan dengan
cara menjabarkan subbab yang
menunjukkan
tahapan
revisi
penyempurnaan produk. Tahap revisi
pengembangan produk bahan ajar
teks ulasan berbasis proyek adalah
sebagai berikut. (1) penyusunan dan
pengembangan draf produk bahan
ajar, (2) Validasi dan revisi produk
bahan ajar, dan (3) Penyempurnaan
produk akhir. Berikut penjabaran
ketiga hal tersebut.
PENYUSUNAN DRAF PRODUK
Kegiatan penyusunan draf
model bahan ajar teks ulasan berbasis
proyek, disusun sebagaimana yang
direncanakan
oleh
penyusun.
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 405
Kegiatan penyusunan draf awal
produk bahan ajar ini didasarkan
pada
hasil
analisis
terhadap
kurikulum, silabus, dan buku teks
bahasa Indonesia SMP/MTs., serta
hasil analisis kebutuhan bahan ajar
bagi siswa dan guru. Draf awal
produk yang disusun ini terdiri atas
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
pem-belajaran, dan kegiatan penutup.
Draf bahan ajar teks ulasan berbasis
proyekyang telah disusun selanjutnya
dikembangkan menjadi bahan ajar
teks ulasan berbasis proyek yang
lengkap. Bahan ajar teks ulasan
berbasis proyekyang dikembangkan
ini terdiri atas empat unit, yaitu unit 1
teks ulasan berbasis proyek untuk
karya berbentuk puisi, unit 2 teks
ulasan untuk karya berbentukcerpen,
unit 3 teks ulasan
untuk karya
berbentuk novel, dan unit 4 teks
ulasan untuk karya berbentukfilm.
Setiap unit dikembangkan atas tiga
bagian yaitu (1) kegiatan pendahuluan
yang memuat petunjuk kegiatan dan
kegiatan membangun konteks, (2)
kegiatan inti, menyusun teks ulasan
secara kelompok dan menyusun teks
ulasan secara mandiri, diakhiri
dengan penilaian uji kompetensi diri.
Kembali pada konsep dasar
dari tujuan pengembangan bahan ajar
teks ulasan berbasis proyek ini adalah
pada pengimplementasian prinsip dan
langkah-langkah
pembelajaran
project based learning. Pada draf
kegiatan me-nyusun teks ulasan baik
secara kelompok maupun secara
mandiri seyogyanya didasarkan pada
langkah-langkah pembelajaran yang
meng-implementasikan pembelajaran
berbasis proyek, baik pada kegiatan
pembela-jaran maupun latihan dan
tugas yang diberikan.
Kegiatan
menyusun
teks
ulasan diawali dengan kegiatan
membaca contoh teks ulasan untuk
meng-identifikasi struktur dan ciri
bahasa teks ulasan. Dilanjutkan
dengan kegiatan mengidentifikasi isi,
struktur dan ciri bahasa teks ulasan.
Kegiatan terakhir setelah menyusun
teks ulasan yaitu kegiatan evaluasi
atau uji kompetensi. Dalam kegiatan
ini siswa mengerjakan soal uji
kompetensimenyusun teks ulasan
dengan langkah-langkah proyek.
Pada prinsipnya, pendekatan
yang
digunakan
untuk
mengembangkan penilaian dalam
bahan ajar teks ulasan ini adalah
pendekatan berbasis proyek.Dalam
kegiatan menyusun teks ulasan
berbasis proyek, bahan ajar disusun
agar dapat memberikan petunjuk
maupun langkah-langkah kegiatan
menyusun teks ulasan berbasis proyek
atau lazim disebut project based
learning. Adapun langkah-langkah
pembelajaran berbasis proyek yang
diimplementasikan dalam buku ini
terbagi menjadi enam tahap. Pertama,
menentukan judul karya yang akan
diulas. Kedua, merancang langkahlangkah penyusunan teks ulasan.
Ketiga, menyusun jadwal pelaksanaan penyusunan teks.Keempat,
menyelesaikan
proyek
dengan
fasilitas dan monitoring guru.
Kelima, menyusun laporan dan presentasi/publikasi hasil penyusunan
teks. Keenam, evaluasi proses dan
hasil pe-nyusunan teks ulasan.
Keenam langkah pembelajaran ini
diimplementasikan dalam bahan ajar
teks ulasan berbasis proyek.
Berdasarkan analisis hasil uji
coba kelompok kecil dan kelompok
besar serta saran dan evaluasi dari
dosen
pembimbing
dilakukan
perbaikan ter-hadap bahan ajar teks
ulasan berbasis proyek. Perbaikan
terutama difokuskan pada upaya
pengintegrasian
atau
pengimplementasian langkah-langkah
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 406
project based learning yang masih
belum ditampakkanpada bahan ajar.
Revisi
terhadap
produk
juga
dilakukan dari segi materi dan dan
penggunaan bahasa, serta kegrafisan.
Dari segi materi masih perlu adanya
pengem-bangan
dan
perluasan
cakupan dan variasi jenis karya yang
diulas, tetapi masih memberikan
kesempatan bagi siswa untuk
mengembangkan proses berpikir,
serta mengurangi materi yang tidak
perlu, contoh materi tentang ciri
kebahasaan teks ulasan sebaiknya
menampilkan ciri bahasa yang sering
digunakan saja. Dari segi bahasa yang
digunakan dalam bahan ajar, masih
ditemukan penggunaan kalimat yang
kurang efektif serta tidak sesuai
dengan ejaan bahasa Indonesia. Dari
aspek kegrafikaan, penggunaan lebih
dari 2 jenis font huruf, tipografi/tata
letak yang belum konsisten, serta
cover bahan ajar perlu dilakukan
perbaikan.
REVISI TERHADAP PRODUK
BAHAN AJAR
Langkah-langkah
pembelajaran berbasis proyek yang
dirancang dalam buku ini terbagi
menjadi enam tahap. (1) Menentukan
jenis karya yang akan diulas, (2)
merancang
langkah-langkah
penyusunan
teks
ulasan,
(3)
menyusun
jadwal
pelaksanaan
penyusunan teks, (4) menyelesaikan
proyek
dengan
fasilitas
dan
monitoring guru, (5) menyusun
laporan dan presentasi atau publikasi
hasil penyusunan teks ulasan, dan (6)
evaluasi/refleksi baik proses maupun
hasil penyusunan teks ulasan.
Bertolak dari pendekatan yang
digunakan dalam pengembangan penilaian serta rancangan kegiatan
dalam bahan ajar teks ulasan ini
adalah project based learning atau
berbasis proyek, maka bahan ajar
dikembangkan
dengan
mengimplementasikan tahapan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
berbasis proyek.
Langkah ini
dilakukan dalam upaya membimbing
siswa menghasilkan portofolio hasil
karya berupa teks ulasan berbagai
jenis karya.
Revisi
terhadap
produk
selanjut-nya
dilakukan
untuk
memperoleh hasil berupa bahan ajar
yang memiliki kalayakan pada aspek
isi, bahasa, dan penyajian. Revisi
produk hasil uji coba ini dilakukan
berdasarkan saran dan masukan dari
praktisi (guru mata pelajaran bahasa
Indonesia), tim ahli terbatas dan hasil
uji
coba
lapangan
(siswa).
Berdasarkan hasil uji coba produk
secara terbatas bersama tim ahli dan
dosen pembimbing diperoleh saran
perbaikan. Saran perbaikan tersebut
dipakai sebagai dasar revisi produk
bahan ajar.
Revisi produk bahan ajar teks
ulasan berbasis proyek dilakukan
sesuai hasil validasi dan saran serta
rekomendasi dosen pembimbing.
Saran
perbaikan
dimaksud,
dirumuskan men-jadi beberapa poin
perbaikan berikut ini. (1) pada produk
awal bahan ajar, dicantumkan
kegiatan membangun skemata pada
kegiatan
pendahuluan,
dan
memberikan apersepsi pada ke-giatan
inti. Saran perbaikannya adalah
memilih salah satu kegiatan, karena
pada hakikatnya kedua kegiatan ini
sama dengan kegiatan membangun
konteks.(2) Penyajian kegiatan pembelajaran teks ulasan berbasis proyek
hendaknya disajikan dengan menampakkan implementasi project based
learning/pembelajaran
berbasis
proyek, karena dalam produk awal
belum ditampakkan. (3) Bahan ajar
disusun dengan format tahapan
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 407
pembelajaran
yakni
kegiatan
pendahuluan,
kegiatan
inti
pembelajaran, dan kegiatan penu-tup,
namun dalam setiap tahapan kegiatan, meskipun tidak tersurat, sudah
mengorganisasikan tahapan pembelajaran (pendahuluan, inti, dan penutup). (4) Materi tentang struktur teks
ulasan tidak dipaparkan secara
tersurat dalam bahan ajar, namun
bahan ajar menampilkan kegiatan
pembelajaran
yang
mampu
merangsang siswa untuk memahami
dan merumuskan sendiri konsep
tentang struktur teks. (5) materi
tentang ciri kebahasaan teks ulasan
perlu dibatasi (hanya yang sering
dimunculkan dalam teks ulasan saja).
(6) Hasil karya yang diulas bervariasi
dan dibahas secara mendalam dalam
bahan ajar, sehingga apabila tahapan
kegiatan dilakukan seluruhnya, selain
siswa akan lebih memahami tentang
teks ulasan, siswa juga akan menghasilkan produk (portofolio) berupa
teks ulasan dari berbagai jenis karya
yang diulas, baik secara kelompok
ataupun mandiri. (7)Revisi juga
dilakukan pada cover depan yang
semula
banyakgambar,
disederhanakandengan
cara
mengurangi gambar warna kuning
biru agar terkesan cerah dan menarik
serta lebih informatif.
Gambar cover buku sebelum
direvisi
Gambar cover setelah direvisi
Gambar peta konsep sebelum revisi
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 408
Gambar peta konsep sesudah revisi
Gambar bagian pendahuluan buku
sesudah revisi
Gambar
bagian
bukusebelum revisi
pendahuluan
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 409
Gambar inti pembelajaran sebelum
direvisi
Gambar inti pembelajaransesudah
direvisi
Gambar Penyajian Latihan Soal
Sebelum Direvisi
Gambar Penyajian Latihan Soal
Setelah Direvisi
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 410
SIMPULAN
Produk bahan ajar teks ulasan
berbasis
proyek
yang
telah
diujicobakan pada coba uji lapangan,
uji praktisi, dan validasi tim ahli,dan
selanjutnya
disempurnakan.
Penyempurnaan pro-duk bahan ajar
ini dilakukan berda-sarkan hasil
penilaian, saran dan masukan
terhadap bahan ajar melalui angket
yang diberikan. Tujuan penyempurnaan produk bahan ajar adalah
untuk memperbaiki produk bahan ajar
agar tidak terdapat kesalahan baik
dari aspek isi, aspek bahasa, aspek
penyajian,
maupun
aspek
kegrafikaannya.
Selain
itu,
penyempurnaan
produk
akhir
dimaksudkan untuk memperoleh produk bahan ajar teks ulasan berbasis
proyek yang terbaik dengan tingkat
kelayakan yang tinggi sehingga dapat
digunakan
di
lapangan.
Penyempurnaan produk dilakukan
setelah keseluruhan tahapan validasi
selesai. Pada tahap penyempurnaan
produk,
dilakukan
ke-giatan
penyuntingan dari segi isi/materi,
bahasa, rancangan pembelajaran, dan
kegrafikaaan produk. Penyempurnaan
dilakukan untuk menjawab saran dan
masukan dari tim ahli, serta analisis
hasil uji coba lapangan. Hal ini dilakukan agar produk final memenuhi
kriteria kelayakan bahan ajar.
Kriteria
kelayakan
ditunjukkan
dengan hal-hal antara lain: (1)
pemahaman materi lebih mudah
karena adanya skema penya-jian/peta
konsep, (2) tidak terdapat kesalahan
penggunaan
aspek
keba-hasaan
seperti penggunaan tanda baca,
penulisan huruf, penulisan kata, penulisan frase, penggunaan diksi, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf,
dan
(3)
langkah-langkah
pembelajaran lebih mudah dilakukan
serta
men-dukung
pencapaian
kompetensi, dan (4) penataan
organisasi bahan ajar lebih menarik
dan sesuai dengan tipografi buku ajar.
Hasil dari kegiatan penyempurnaan
produk ini adalah bahan ajarteks
ulasan berbasis proyek untuk siswa
kelas VIII SMPNegeri 2 Bululawang
tahun 2016 yang dikemas dalam
bentuk buku ajar.
Produk final pengembangan
bahan ajar teks ulasan berbasis
proyek yang sudah berbentuk buku
ajar ini kurang lebih sudah
mengalami lebih dari lima kali revisi.
Revisi pertama, kedua, dan ketiga,
mengarah pada karakteristik produk;
revisi keempat pada perbaikan dan
peningkatan produk; dan revisi
kelima
mengarah
pada
penyempurnaan produk. Produk final
diubah berdasarkan hasil validasi tim
ahli dan uji coba lapangan. Produk
final ini dinilai sudah memiliki
kelayakan produk bahan ajar cetak
berbentuk buku ajar sebagai suplemen
dari buku guru dan buku siswa yang
disediakan oleh pemerintah terkait
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 411
pelaksanaan kurikulum 2013. Setelah
dilakukan uji validasi terhadap
bahan ajar teks ulasan berbasis
proyek oleh 4 pakar/dosen ahli, uji
coba lapangan serta uji praktisi
kepada 4 guru mata pelajaran bahasa
Indonesia, didapatkan hasil penilaian
dan saran masukan sebagai dasar
penyempurnaan produk yakni model
bahan ajar teks ulasan berbasis
proyek. Berdasarkan uji kelayakan
dari 4 aspek yang diuji validasi oleh
ahli dan praktisi yaitu (1) aspek isi
bahan ajar, (2) aspek bahasa bahan
ajar, (3) aspek penyajian bahan ajar,
dan (4) aspek kegrafikaan bahan ajar,
diperoleh hasil sebagai berikut.
Berdasarkan hasil
validasi
produk oleh ahli pembelajaran dan
media diketahui produk bahan ajar
teks ulasan berbasis proyek ini sudah
sangat bagus sehingga tidak perlu ada
revisi yang berarti. Kesimpulan
tersebut diambil berdasarkan hasil
penghitungan
skor
persentase
kelayakan kegrafisan bahan ajar ini
mencapai 90% sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa dilihat dari aspek
kelayakan kegrafikaan, produk bahan
ajar teks ulasan berbasis proyek ini
memiliki kriteria sangat baik dan
layak diproduksi sesuai saran.
Berdasarkan hasil analisis data
validasi tim ahli, secara keseluruhan
persentase kelayakan bahan ajar ini
mencapai 84%. Angka ini diperoleh
dari akumulasi hasil validasi tim ahli
seperti tampak pada tabel berikut.
N
o
1
2
Aspek
Kelayakan
Isi/Materi
Penggunaan
Bahasa
3 Rancangan
Pembelajaran
4 Kegrafikaan
Jumlah
Perolehan
86%
79,17%
Pers.
Akhir
79%
90%
334,1%
84%
Meskipun secara keseluruhan
tampilan dan tipografi produk bahan
ajar teks ulasan berbasis proyek ini
sudah sesuai dengan standar yang
ditentukan, namun masih ditemukan
beberapa tampilan dan tata letak yang
kurang konsisten, yakni masih
terdapat beberapa peletakan paragraf
yang tidak konsisten/ajeg. Menurut
praktisi, secara keseluruhan produk
ini sudah sangat baik dan layak
digunakan. Perbaikan dilakukan pada
penulisan
kata dan ejaan, serta
keajegan penulisan paragraf.
Berdasarkan penilaian dan
saran yang diberikan terhadap produk
bahan ajar ini, maka produk ini telah
dilakukan revisi dengan cara: (1)
menata ulang aspek isi bahan ajar; (2)
mengedit ulang penulisan kata, ejaan,
dan tanda baca, dan kalimat, dan
paragraf; (3) menata ulang tata letak
penyajian bahan ajar dan perbaikan
pada subbab; (4) menata ulang
pengaturan paragraf agar meme-nuhi
syarat tipografi buku agar lebih
menarik. Keempat saran inilah yang
dipakai sebagai dasar penyempurnaan
produk sehingga dihasilkan bahan
ajar teks ulasan berbasis proyek yang
leng-kap, sistematis, menarik, dan
mudah digunakan.
MASALAH dan ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH
Bahan ajar ini memiliki
karakter yang tidak sama dengan
bahan ajar yang lain. bahan ajar teks
ulasan berbasis proyek ini memiliki
kelebihan
maupun
kekurangan
produk
sehingga
berim-plikasi
terhadap kemungkinan perma-salahan
yang akan timbul terkait produk
bahan ajar teks ulasan berbasis
proyek. Berikut Alternatif pemecahan
masalah tersebut akan dipaparkan
berikut ini.
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 412
1) Bahan ajar teks ulasan ini merupakan bahan ajar suplemen atau
pendamping buku teks siswa yang
disediakan oleh pemerintah. Jadi
meskipun buku ini bagus dan bermanfaat bagi guru dan siswa
dalam pembelajaran teks ulasan,
buku ini belum bisa diperkenalkan
secara
meluas.
Untuk
memecahkan
masa-lah
ini,
peneliti dapat memper-kenalkan
produk ini dalam forum-forum
komunikasi guru mata pe-lajaran
seperti MGMP atau KKG.
2) Buku ini bagus dan bermanfaat
bagi guru dan siswa dalam
pembelajaran teks ulasan, namun
belum bisa di-konsumsi secara
meluas,
karena
untuk
mencetak/menggandakan bu-ku
ini pasti memerlukan dana yang
tidak sedikit. Belum tentu bisa
diproduksi jika tidak ada penyandang dana. Alternatif pemecahan
masalah yang dapat dilakukan
adalah
dengan
mencari
penyandang
dana
atau
mengajukan dana pada anggaran
sekolah, atau mencari penerbit
yang akan menerbitkan bu-ku ini.
3) Diperlukan usaha yang tidak
seder-hana
untuk
memperkenalkan buku ini kepada
konsumen yang lain. Jadi perlu
kemauan dan kemampuan yang
kuat untuk melakukan usaha ini.
4) Buku ajar ini berbentuk petunjuk
kerja proyek. Jadi kemungkinan
kecil dapat dilakukan pada pertemuan tatap muka dikelas. Butuh
kemauan dari guru dan siswa
untuk membelajarkan buku ini di
luar kelas/di luar jam pelajaran.
Pembahasan mengenai saran
pemanfaatan produk bahan ajar teks
ini berkaitan dengan tahap akhir
dalam pengembangan produk bahan
ajar
yaitu diseminasi
produk.
Diseminasi produk merupakan upaya
untuk
mengin-formasikan
atau
menyebarluaskan
hasil
pengembangan.
produk
kepada
masya-rakat. Tujuannya adalah agar
produk bahan ajar teks ulasan
berbasis proyek ini dapat diketahui
oleh masyarakat dan dimanfaatkan
sesuai kepentingannya. Diseminasi
produk bahan ajar teks ulasan
berbasis proyek akan diwujud-kan
dalam bentuk tulisan artikel ilmiah
yang dimuat dalam jurnal guru mata
pelajaran atau jurnal ilmiah tingkat
nasional. Selain itu diseminasi produk
akan diunggah dalam website pribadi
secara on line.
DAFTAR RUJUKAN
Alwi, Hasan, dkk. 2002. Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Depdiknas dan Balai
Pustaka.
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia. Edisi
ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Aminuddin. 2013. Pengantar
Apresiasi Sastra. Bandung:
Sinar Baru Algesindo.
Arsyad, Azhar. 2013. Media
Pembelajaran.
Jakarta:
Raja Grafindo Persada
http://www.smansax1edu.com/2015/02/contohteks-ulasan-filmbeserta.html
Huda, Miftahul.2013. Modelmodel Pengajaran dan
Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Lampiran Permendikbud nomor
21. 2016. Standar Isi.
Jakarta: Pusat Kurikulum.
Lampiran Permendikbud nomor
22. 2016. Standar Proses.
Jakarta: Pusat Kurikulum.
Mahsun. 2004. Teks dalam
Pembelajaran
Bahasa
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 413
Indonesia,
Kurikulum
2013. Cet.1. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Prastowo, Andi. 2015. Panduan
Kreatif Membuat Bahan
Ajar Inovatif. Cet. VIII.
Jogjakarta: Diva Press.
Sugiyono.
2013.
Metode
Penelitian
Pendidikan:
Pendekatan
Kuantitatif,
Kualitatif,
dan
R&D.
Bandung: ALFABETA
Utami, Justina Ayu. 2016.
Kumpulan Cerpen Kompas
(online)
http://reinvandiritto.blogsp
ot.com/2016/08/downloadkumpulan-cerpenkompas.html. diakses 8
Ags 2016.
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 414
Download