KONSEP dan ASKEP ISK, Batu Ginjal, PGA, dan PGK Chairul Huda Al Husna Tim Keperawatan Medikal Bedah S1-Keperawatan FIKES UMM CHAPTER I ISK (INFEKSI SALURAN KEMIH) Prevalensi • Amerika : 900.000 pasien rawat inap mengalami ISK tiap tahun – 80% didapat dari RS – (2-4% sepsis) • 30% berasal dari pemasangan kateter ISK (Infeksi Saluran Kemih) Anonim : UTI (Urinary Tract Infection), ITU (Infeksi Traktus Urinarius) • Ginjal – Pielonefritis – ISKA • Vesica Urinaria – Sistitis – ISKB • Uretra – Uretritis Etiologi Pielonefritis : – Refluks ureterovesikel – Bakteri scr hematogen (3%) – jarang – Obstruksi (tumor, striktur, BPH, batu) Sistitis : – – – – E. Coli – flora normal pada usus Refluks uretrovesikel Kontaminasi fekal Kateterisasi Uretritis : – Gonoreal : N. Gonorrhoeae – periuretritis, prostatitis, epididimitis, dan striktur uretra – sterilitas – Non Gonoreal : klamidia trakomatik, ureaplasma urelytikum Faktor Resiko • Perempuan >> Laki-laki • Sering menahan kencing • Terpasang kateter (tidak steril/terlalu lama) • Kebersihan – fekal kontaminasi • Hubungan seksual – sudah terinfeksi ISK • Kontrasepsi • Lansia Manifestasi Klinis Pielonefritis : – – – – – – – – Demam menggigil Bakteriuria Piuria Nyeri tekan kostovertebral Leukositosis Disuria Sering berkemih Kronis : asimptomatik, keletihan, sakit kepala, anoreksia, haus, poliuri, kehilangan BB Sisititis : – – – – – – – Urgensi Disuria Sering berkemih Nyeri suprapubis saat berkemih Piuria Nokturia Hematuria Uretritis : – Disuria Komplikasi • • • • Batu ginjal – Hipertensi PGK Sepsis organisme pengurai urea Penatalaksanaan • Antibiotik : sulfametoxazole + trimethoprim – Pantau ekskresi obat – fungsi ginjal menurun • Short course : 3-4 hari, long course : 7-10 hari • Kadang : amoksisilin/ampisilin – sudah resisten • Antipiretik • Kompres hangat suprapubik • Relaksasi progresif CHAPTER II BATU GINJAL/UROLITHIASIS Prevalensi • Batu ginjal diderita sekitar 10% populasi di negara-negara Barat. • Setengah dari penderita yang memiliki riwayat batu ginjal akan mengalami episode berulang Definisi • Adanya batu (kalkuli) di traktus urinarius • Konsentrasi yg meningkat : kalsium fosfat, kalsium oksalat, dan asam urat • Defisiensi sitrat – kristalisasi dalam urin – batu • Kecil – bisa jatuh ke bagian yg lain (ureter/VU) • Besar – ginjal • Faktor yg berpengaruh : stasis urin, infeksi, periode immobilitas Etiologi • Batu asam urat – Pasien gout • Batu struvit – Infeksi (ISK kronik) batu kaya amonia-alkalin • Batu sistin – Defek absorbsi sistin Etiologi • • • • • • • Hiperparatiroidisme Asidosis tubular Malignansi Penyakit granulomatosa Masukan vit. D berlebihan Masukan susu Penyakit mieloproliferatif Faktor Resiko • • • • • • • Usia – 40 th keatas Jenis Kelamin Ras Keturunan Obesitas Iklim panas Volume urin rendah – kurang minum Manifestasi Klinis • Obstruksi – Hambatan aliran urine • Infeksi – Gejala infeksi (demam, menggigil, disuria) • Edema – Nyeri yg luar biasa (kolik renal) – Gejala infeksi Manifestasi Klinis • Batu pada piala ginjal – – – – Nyeri kostovertebral Hematuri dan piuria Kolik renal Abdominal discomfort • Batu pada ureter – – – – Nyeri menyebar ke paha & genital Kencing sedikit Hematuri Kencing batu (ukuran 0,5-1 cm) • Batu pada VU – Iritasi – infeksi – Hematuri Pemeriksaan Penunjang Komplikasi • Infeksi • Kerusakan ginjal • Gagal ginjal Penatalaksanaan Farmakologis – Analgesik – Bedah • • • • Nefrolitotomi Nefrektomi Pielolitotomi Ureterolitotomi – ESWL (Extracorporeal Shock-Wave Litrotripsi) – Uteroskopi – Pelarutan batu ESWL nefrolitotomi Penatalaksanaan Non Farmakologis – – – – – Minum air putih 8 gelas/hari Kurangi makanan yg mengandung vit. D Kurangi garam/ makanan tinggi natrium Kurangi produk susu Kurangi sayuran : • Bayam, lobak, seledri, keledai – Kurangi buah : • Beri, kismis, anggur – Kurangi minum : • Teh, coklat, berkarbonat, susu/produk susu CHAPTER III PENYAKIT GINJAL AKUT/ ACUTE RENAL FAILURE (PGA/ARF/AKD) Prevalensi • 50.000 orang/tahun menderita PGA di USA Definisi Hilangnya fungsi ginjal Secara mendadak Reversibel Kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi tubular/glomerular • Tanda : anuria (<50ml/24jam), oliguri (<400ml/24jam) • • • • Etiologi • Prarenal (hipoperfusi ginjal) – Hipovolemi – hemorragi, diuresis, GI excess – Vasodilatasi – sepsis/anafilaksis – Gangguan fungsi jantung • Intrarenal (kerusakan aktual jaringan ginjal) – – – – Iskemik jantung yg lama Cidera – terbakar – pelepasan protein cidera – toksik Infeksi Nefrotoksik • Pascarenal (obstruksi aliran urin) – Sumbatan : batu, tumor, striktur, BPH, bekuan darah TAHAPAN PGA Periode awal Periode oliguri (10-20 hari) Periode diuresis (2-3 minggu) Periode perbaikan (3-12 bulan) Sembuh PGK Manifestasi Klinis • • • • Letargi, mual, muntah, nafas bau – uremia SSP – lemah, sakit kepala, kejang, kaku otot Kulit/mukosa kering – dehidrasi Perubahan haluaran urin – anuria/oliguri, hematuri/ • • • • • • Peningkatan BUN & kreatinin Hiperkalemia – disritmia jantung Asidosis metabolik – kegagalan buffer Abnormalitas kalsium dan fosfat Anemia Edema albuminuri KESEIMBANGAN ASAM-BASA 1. Buffer – – 2. Pengaturan pernapasan – – – 3. Mencegah perubahan berlebihan pH dengan mengikat ion hidrogen (H+) jika pH terlalu rendah (asam) dan melepaskan ion hidrogen jika pH terlalu tinggi (basa) Sistem buffer utama adalah bikarbonat (HCO3-). Selain itu asam karbonat (H2CO3), protein plasma, hemoglobin, dan fosfat Respon cepat thd perubahan pH Menurunkan pH yg terlalu tinggi (basa) dengan cara menahan CO2, dan menaikkan pH yg terlalu rendah (asam) dengan cara melepaskan CO2 CO2 sebuah asam potensial Pengaturan ginjal – – Respon lambat thd perubahan pH, namun bisa bertahan dalam jangka panjang Menurunkan pH yg terlalu tinggi (basa) dengan cara ginjal mengekskresikan kelebihan bikarbonat dan ion hidrogen dipertahankan, dan menaikkan pH yg terlalu rendah (asam) dengan cara ginjal menyerap kembali dan meregenerasi bikarbonat dan mengekskresikan ion hidrogen Paru CO2 + H2O H2CO3 Ginjal H + HCO3 Pemeriksaan Penunjang • Kimia darah : – Peningkatan kalium, magnesium, BUN, kreatinin, dan asam urat – Penurunan kalsium, karbondioksida dan natrium • Hematologi : – Penurunan Hb, HCT, jumlah eritrosit, peningkatan PT dan PTT • Kimia urin : – Albuminuria, proteinuria, peningkatan natrium, silinder, RBC serta WBC, berat jenis melebihi 1,025 dan menetap pada nilai kurang dari 1,010 • Analisis arterial blood gas (ABG) : asidosis metabolik • CT scan, MRI dapat memperlihatkan penyebab yang mendasarinya Penatalaksanaan Tujuan : self restoration – cegah komplikasi • Dialisis : hemodialisis/peritoneal dialisis (CAPD) • Penanganan hiperkalemia – Kurangi asupan – Glukosa, insulin, kalsium glukonat, natrium bikarbonat (meningkatkan asupan kalium sel) – Dialisis • Keseimbangan cairan – – Pantau ketat intake – output cairan harian Pantau edema, BB, mual muntah • Pengaturan diet – Batasi protein (sampai 1gr/kgBB/hari) – fase oliguri – Tinggi Karbohidrat – Batasi kalium & fosfat (pisang, jeruk, kopi, dll) – 2gr/hari • Cairan IV dan diuresis – Manitol, furosemid, infus albumin • Koreksi asidosis dan hiperfosfat – – Asidosis : ABG, tx oksigen, natrium karbonat, dialisis Hiperfosfat : agen pengikat fosfat (aluminium hidroksida) – menurunkan absorbsi fosfat • Pemantauan berlanjut sampai fase pemulihan CHAPTER IV PENYAKIT GINJAL KRONIK/ CHRONIC RENAL FAILURE (PGK/CRF/CKD) Definisi • PGK atau CKD (Chronic Kidney Disease) atau ESRD (End Stage Renal Disease)/ ESKD (End Stage Kidney Disease) • Gangguan fungsi renal yang progresif • Ireversibel • Gagal mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan elektrolit • Uremia Manifestasi Klinik Uremia Otak : - letargi, malaise bingung koma kejang Konjungtiva : - kemerahan - kalsifikasi - perubahan fundus karena hipertensi Wajah : - pucat - warna keabu-abuan - uraemic frost Mulut : - napas uremik Tekanan vena jugularis : - tinggi atau rendah Jantung : - pembesaran jantung - perikarditis Tekanan darah : - meningkat - turun saat berdiri Dada : - hiperventilasi karena asidosis - edema paru, efusi Abdomen : - ginjal & kandung kemih teraba - bruits ginjal Lengan & tangan : - lecet - bekas garukan - lekonikia - tremor - flap - myoclonic jerks Urin : - simptom penyakit ginjal - poliuri, frekuensi, nokturi Genital : - impotensi - libido menurun - amenore, mandul Perifer :- edema tungkai neuropati perifer deformitas tulang pd anak peningkatan penyakit vaskuler Etiologi • • • • • • • • • • • DM – Nefropati Diabetikum Glomerulonefritis kronis Pielonefritis Hipertensi yg tidak terkontrol Obstruksi traktus urinarius Kongenital – policystic renal, renal hipoplasia Gangguan vaskuler Infeksi Medikasi – analgesik, NSID, jamu2an, Agens toksik Lingkungan/agens berbahaya : timah, kadmium, merkuri, dan kromium Manifestasi Klinis • Kardiovaskuler – Hipertensi, edema, friction rub, JVD, gagal jantung • Integumen – Kulit kering bersisik, pruritus, ekimosis • Pulmoner – Sputum kental, pleuritis, nafas dangkal • Gastrointestinal – Nafas bau amonia, anoreksia, mual, muntah, diare • Neurologi – Kelemahan/keletihan, konfusi, kejang • Muskuloskeletal – Kram otot, fraktur tulang, foot drop • Reproduksi – Atrofi testikuler, amenore, impoten, mandul Patofisiologi • • • • • • • • • • • Indikator utama – kreatinin serum – Kurang Pengetahuan Fungsi ginjal menurun – produk metabolisme protein (seharusnya keluar) menumpuk – tertimbun dalam darah – uremia LFG menurun – klirens kreatinin menurun – kreatinin serum meningkat, BUN (Blood Urea Nitrogen) meningkat – uremia Uremia otak – ensefalopati uremikum – penurunan kesadaran, kejang – Hambatan Mobilitas Fisik, DPD, Resiko Cidera RAA teraktivasi – hipertensi – retensi cairan dan natrium – oedem, hipertensi, gagal jantung – Intoleran Aktivitas, Penurunan Curah Jantung, Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer, Kelebihan Volume Cairan Albuminuri/proteinuri – penurunan tekanan onkotik plasma – oedem – Kelebihan Volume Cairan Oedem paru – sesak nafas – Gangguan Pertukaran Gas Kegagalan buffer – ion H berlebih – asidosis – sesak nafas – Gangguan Pertukaran Gas Ketidakmampuan produksi eritropoetin di ginjal – produksi SDM menurun – Hb menurun – anemi – suplai Oksigen jaringan menurun – letih, sesak – Intoleran Aktivitas, Keletihan Gangguan metabolisme kalsium dan fosfat – kalsium tulang menurun – osteodistrofi renal (penyakit tulang uremik) – resiko fraktur -- Hambatan Mobilitas Fisik, Resiko Jatuh/Cidera Dialisis – jalur intravena – insisi – port de entry kuman – Resiko Infeksi,Nyeri AKut Pruritus & ekimosis Bendungan vena jugularis Pitting & periorbita edema Foot drop Pemeriksaan Penunjang • Kimia urin : proteinuria, glikosuria, silinder RBC serta leukosit dan kristal • Kimia darah : peningkatan kadar BUN, kreatinin, kalium dan natrium • Analisis gas darah arterial : asidosis metabolik • Biopsi renal : identifikasi penyebab yang mendasarinya melalui pemeriksaan histologi Penentuan fungsi ginjal LFG (Laju Filtrasi Glomerulus) kreatinin serum kreatinin klirens Normal klirens kreatinin : Male : 115-125 ml/m female: 90-100 ml/m Rencana Tindakan Sesuai Tahap PGK Penatalaksanaan Tujuan : mempertahankan fungsi ginjal & homeostasis selama mungkin • Hipertensi : antihipertensi, kontrol cairan • Hiperkalemi : diet rendah kalium (2-4g/hr : jeruk, pisang, tomat, kacang), dialisis adekuat • Perikarditis/efusi perikardial/jantung : pembatasan • • • • cairan, diet rendah natrium, diuretik, dialisis Anemia : pemberian eritropoetin, zat besi, asam folat Penyakit tulang : suplemen kalsium dan pengikat fosfat Asidosis metabolik : natrium bikarbonat, tx oksigen, dialisis Diet : pengaturan protein (rendah protein : 0,5-0,7 g/kgBB/ hari), masukan cairan, diet rendah natrium (2-4g/hr tergantung edema – sup kaleng, kecap asin), pembatasan kalium, masukan tinggi kalori, dan suplemen vitamin • Transplantasi Ginjal Perbedaan dan Persamaan PGA dengan PGK Intervensi Keperawatan • • • • • Gangguan pertukaran gas Kelebihan volume cairan Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer Resiko ketidakefektifan perfusi ginjal Intoleran aktivitas TERIMA KASIH