pembahasan ujian nasional kimia 2015/2016

advertisement
PEMBAHASAN
UJIAN NASIONAL
KIMIA 2015/2016
DISUSUN OLEH
—Amaldo Firjarahadi Tane—
1
1.
 MATERI: (KIMIA DASAR) SISTEM PERIODIK UNSUR
 Untuk soal ini, disarankan jangan mengingat nomor atom setiap unsur. Untuk
memudahkannya, dimulai dari huruf P pada soal sebagai nomor satu (1), lalu ke
kanan nomor 2, dan nomor 3 berada di bawah huruf P, dan seterusnya. Yuk periksa
satu per satu obseinnya, dan tabel ini adalah jawaban yang benar.
Unsur
Konfigurasi elektron
Nomor atom
P
1s1
1
2
R
[He] 2s
4
2
1
T
[He] 2s 2p
5
U
[He] 2s2 2p3
7
2
5
X
[He] 2s 2p
9
JAWABAN: E
2.
 MATERI: (KIMIA ANORGANIK) KIMIA UNSUR
 Unsur yang tertera pada soal adalah 3Q, 11R, 19T yaitu unsur yang berada pada
golongan IA karena elektron valensinya satu (1) semua:
 3Q = 2 1
 11R = 2 8 1
 19T = 2 8 8 1
2
 Yang ditanyakan adalah energi ionisasi. Seperti yang diketahui, energi ionisasi
meningkat dari kiri ke kanan (untuk seperiode), tetapi berkurang dari atas ke bawah
(untuk segolongan). Karena unsur-unsur yang diketahui adalah segolongan, berarti
grafiknya semakin menurun dari Q hingga T.
JAWABAN: D
3.
 MATERI: (KIMIA DASAR) IKATAN KIMIA
 Kaidah oktet adalah kaidah di mana senyawa kimia yang berikatan mampu
mempunyai elektron berjumlah 8, baik atom pusat atau atom ujung.
Kaidah duplet adalah kaidah di mana senyawa kimia yang berikatan mampu
mempunyai elektron berjumlah 2, baik atom pusat atau atom ujung.
 Nah, pada nomor 5 terlihat atom Cl (atom ujung) sudah mempunyai 8 elektron,
tetapi atom B (atom pusat) hanya mempunyai 6 elektron, berarti tidak oktet.
JAWABAN: E
4.
 MATERI: (KIMIA DASAR) IKATAN KIMIA
 Senyawa yang bersifat paling polar adalah senyawa yang mempunyai harga
perbedaan keelektronegatifan paling tinggi antara unsur yang satu dengan yang lain.
Yuk, periksa perbedaan keelektronegatifannya:
 AQ = 4,0-2,1 = 1.9
 AR = 3,5-2,1 = 1,4
 QT = 4,0-3,0 = 1
 RT = 3,5-3,0 = 0,5
 TX = 3,0-2,8 = 0,2
JAWABAN: A
3
5.
 MATERI: (KIMIA DASAR) IKATAN KIMIA
JAWABAN: C
4
6.
 MATERI: (KIMIA FISIK) BENTUK MOLEKUL
 Untuk memperoleh bentuk molekul, periksa rumus molekul kimianya. Pertama,
periksa berapa muatan atom X dan Y.
 15X = 2 8 5 = X3 9Y = 2 7
= YSo, senyawa yang terbentuk adalah XY3
 Lalu, gambarkan struktur lewisnya (lihat gambar) dengan gambar tanda silang
(unsur Y) dan tanda titik (unsur X) adalah elektron valensi tiap unsur.
 Rumus tipe molekul adalah AXmEn (m = PEI ; n = PEB). Terlihat bahwa PEI
sebanyak 3, sedangkan PEB sebanyak 1. Jadi, rumusnya adalah AX3E atau piramida
segitiga
JAWABAN: C
7.
5
 MATERI: (KIMIA DASAR) TATA NAMA SENYAWA
RUMUS KIMIA RUMUS KIMIA NAMA
SENYAWA
YANG BENAR
YANG SALAH
BENAR
Na2CO3
NaCO3
Natrium karbonat
Mg3(PO4)2
MgPO4
Magnesium fosfat
Al2(SO4)3
Aluminium sulfat
Ba(NO3)2
Barium nitrat
(CH3COO)2Ca
CH3COOCa
Kalsium asetat
YANG
JAWABAN: C
8.
 MATERI: (KIMIA DASAR) PENGENALAN KIMIA
 Produk adalah hasil dari reaksi kimia (berada di sebelah kanan), sedangkan reaktan
adalah awal dari hasil reaksi kimia (berada di sebelah kiri).
 Padat dilambangkan dengan huruf (s), cair dilambangkan dengan (l), gas
dilambangkan (g), dan larutan dilambangkan (aq)
JAWABAN: A
9.
 MATERI: (KIMIA DASAR) HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
 Hukum-hukum dasar kimia meliputi hukum Lavoisier, hukum Proust, hukum GayLussac, hukum Dalton, dan hukum Avogadro. Nah, di dalam soal, ada kata
kuncinya yaitu “ruangan tertutup”. Kata kunci ini sesuai dengan konsep pada
hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) yang bunyinya: “massa total zat
sesudah reaksi kimia sama dengan massa total zat sebelum reaksi.” Artinya:
2S(s)
+ 2O2 (g)

2SO2 (g)
32 gram
32 gram
=
64 gram
Lho, kok 64 gram? Gini bro, dalam ruangan tertutup (ambil contoh dalam gelas
yang ditutup) massa hasil dan sebelum pasti sama, dan gas yang terdapat dalam
reaksi (di soal adalah gas oksigen) tetap berada dalam botol.
JAWABAN: E
6
10.
 MATERI: (KIMIA
ELEKTROLIT
No. Jenis larutan
1.
Elektrolit kuat
2.
Elektrolit lemah
3.
Non elektrolit
ANALISIS)
Lampu
Menyala
LARUTAN
ELEKTROLIT-NON
Elektroda
Derajat
ionisasi
1
Banyak
gelembung
Menyala/padam Sedikit
0<α<1
gelembung/tidak
ada
Padam
Tidak
ada 0
gelembung
JAWABAN: D
11.
 MATERI: (KIMIA ANALISIS) PENGUKURAN pH ASAM-BASA
 Pengukuran pH yang tertera pada soal adalah pengukuran pH asam lemah diprotik,
yang dikenal ciri-cirinya memiliki nilai tetapan asam (Ka) sebanyak 2 buah. Untuk
mengukur pH seperti ini bisa dilakukan dua cara:
a. Menggunakan langsung Ka1 karena nilai Ka2 sangatlah kecil
[H+] = √Ka1 . [H2C2O4]
= √5,6 x 10-2 x 0,1 M
= √56 x 10-4
= 10-2 x √56
pH = -log[H+] = 2 – log √56 = 1,1
b. Menggunakan kedua Ka namun harus mengetahui nilai logaritmanya dan
hasilnya dibulatkan
 Nilai [H+] pada Ka1 adalah 10-2 x √56
 Nilai [H+] pada Ka2 adalah:
7

[H+] = √Ka2 . [H2C2O4]
= √5,4 x 10-5 x 0,1 M
= √5,4 x 10-6
= 10-3 x √5,4
Jumlahkan kedua nilai konsentrasi [H+]
[H+] = (10-2 x √56) + (10-3 x √5,4)
= (0,07) + (0,002)
= 0,072
= 7,73 x 10-2
pH = 2 – log 7,2 = 1,1
JAWABAN: A
12.
 MATERI: (KIMIA ANALISIS) TITRASI ASAM-BASA
 Nah, di gambar tersebut kita bisa mengalisis manakah yang titran dan titrat (analit).
 Titran adalah senyawa yang menitrasi dan berada di biuret (yaitu KOH).
 Titrat adalah senyawa yang dititrasi dan berada di labu erlenmeyer (yaitu
HCl)
Yah, soal ini salah ketik, seharusnya larutan HCl dititrasi dengan larutan KOH.
 NaOH = HCl
V1 . M1 . valensi basa = V2 . M2 . valensi asam
25 mL . M1 . 1 = 25 mL . 0,2 . 1
M1 = 0,2 molar
M = g . 1000
Mr . V
0,2 = g . 1000 .
56 . 25 mL
g = 0,28 gram
JAWABAN: B
8
13.
 MATERI: (KIMIA DASAR) HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
 Di soal, dikatakan bahwa tercantum hukum Gay-Lussac (hukum perbandingan
volume), yang berbunyi: “perbandingan volume-volume pada tekanan yang sama
berbanding lurus terhadap koefisien yang bereaksi.” So, persamaan reaksi pada soal
kita setarakan sehingga:
2SO2 (g) + O2 (g)  2SO3 (g)
Lho, gak ada di obsein?! Oh, berarti soal ini meminta kita perbandingan
volumenya yang tidak dikecilkan. Coba deh kalikan 15 seluruhnya, jadi
hasilnya:
30SO2 (g) + 15O2 (g)  30SO3 (g)
30 mL
15 mL
30 mL
JAWABAN: D
14.
 MATERI: (KIMIA ANALISIS) LARUTAN PENYANGGA
 Cairan intrasel dipegang oleh penyangga fosfat, yaitu nomor 1 dan 3. Sementara
cairan ekstrasel dipegang oleh penyangga karbonat yaitu nomor 4 dan 5
JAWABAN: B
15.
9
 MATERI: (KIMIA ANALISIS) PENGUKURAN pH HIDROLISIS
 Di soal sudah diberi kode “garam yang terhidrolisis sebagian”, artinya soal ini
menghitung pH hidrolisis garam. Nah, karena untuk menentukan pakai rumus yang
mana, ingat saja kalau hidrolisis pakailah rumus yang spesinya yang kuat. Di soal,
yang kuat adalah basa kuat, so pakai rumus [OH-]. Ingat kembali ya rumusnya! Yuk
hitung pH dari percobaan 1 hingga 3:
a. pH percobaan 1
 n CH3COOH = n NaOH = 0,05 L x 0,1 M = 5 x 10-3 mol
 [CH3COONa] = [CH3COO-] = 5 x 10-3 mol = 0,05 molar
0,05 L + 0,05 L
 [OH-] = √ Kw . [CH3COO-] / Ka
= √ 10-14 . 0,05 / 10-5
= 10-5,5 . √5
pOH = 5,5 – log √5
pH = 8,5 + log √5
b. pH percobaan 2
 n CH3COOH = n NaOH = 0,05 L x 0,2 M = 0,01 mol
 [CH3COONa] = [CH3COO-] = 0,01 mol
= 0,1 molar
0,05 L + 0,05 L
 [OH-] = √ Kw . [CH3COO-] / Ka
= √ 10-14 . 0,1 / 10-5
= 10-5
pOH = 5
pH = 9
c. pH percobaan 3
 n CH3COOH = n NaOH = 0,1 L x 0,4 M = 0,04 mol
 [CH3COONa] = [CH3COO-] = 0,04 mol
= 0,4 molar
0,05 L + 0,05 L
 [OH-] = √ Kw . [CH3COO-] / Ka
= √ 10-14 . 0,4 / 10-5
= 2 x 10-5
pOH = 5 – log 2
pH = 9 + log 2
JAWABAN: E
16.
 MATERI: (KIMIA ANALISIS) REAKSI PENGENDAPAN Ksp
 Data Ksp pada soal adalah sebagai membuktikan apakah CaCO3 benar mengendap,
dan pasti iya. Untuk mencari massa endapannya, reaksikan CaCl2 dan Na2CO3!
10
m
b
s
CaCl2
0,005 mol
-0,005 mol
-
+
Na2CO3
0,005 mol
-0,005 mol
-

CaCO3
+
+0,005 mol
0,005 mol
2NaCl
+0,01 mol
0,01 mol
Tercatat bahwa mol endapan CaCO3 sebesar 0,005 mol. Jadi, cari massa
endapannya menggunakan rumus mol:
n = g/Mr
g = 0,005 mol x 100 g/mol = 0,5 gram
JAWABAN: B
17.
 MATERI: (KIMIA FISIK) REDOKS
 Di soal ini diujikan tata nama senyawa serta bilangan oksidasi dari unsur-unsur
yang ditanya, yaitu:
 Amonia = NH3
 Dinitrogen trioksida = N2O3
 Barium nitrida = BaN
 Amonia, NH3, adalah senyawa kovalen atau senyawa nonlogam berikatan dengan
nonlogam. Nah, biloks H pada senyawa kovalen adalah +1, tetapi jika senyawa ion
adalah -1.
 Pada N2O3, biloks oksigennya adalah -2
 Pada barium nitrida, BaN, biloks barium adalah stabil yaitu +2 karena berada di
golongan IIA. Biloks yang stabil seperti golongan IA, IIA, IIIA, VIIA.
JAWABAN: E
18.
 MATERI: (KIMIA FISIK) GAYA ANTARMOLEKUL
 Gaya London (gaya dispersi atau gaya dipol sesaat) adalah gaya antarmolekul
nonpolar (tidak ada PEB). Pada gaya london tidak terdapat kutub positif atau kutub
negatif, jadi muatan tersebar merata (stabil). So, gaya London terdapat pada nomor
1, 2, dan 5. Nomor 3 dan 4 bersifat nonpolar juga tetapi dikukuhkan oleh ikatan
hidrogen, bukan gaya London (gaya London masuk ke gaya Van der Waals)
JAWABAN: A
11
19.
 MATERI: (KIMIA FISIK) ELEKTROKIMIA
 Soal ini masuk ke perhitungan hukum Faraday pada sel elektrolisis. Soal ini cukup
mudah karena tinggal masukkan ke rumus saja, tetapi hitung-hitungannya luar biasa
tinggi dan berkoma.
Reaksi ionisasi selnya: CuSO4  Cu2+ + SO42(kation) (anion)
W = e . i . t  e = Ar kation (+) = 63,5 = 31,75
96.500
muatan kation
2
12,7 = 31,75 . 9,65 . t
96.500
t = 4.000 detik
JAWABAN: E
20.
 MATERI: (KIMIA DASAR DAN KIMIA FISIK) PERSAMAN REAKSI
SEDERHANA DAN TERMOKIMIA
 Soal ini muncul di UN Kimia tahun 2015, namun yang ditanyakan adalah harga
entalpi reaksinya saja, persamaannya tidak diikutkan. Nah, untuk persamaan
setaranya pada reaksi adalah
HNO3 (aq) + KOH (aq)  KNO3 (aq) + H2O (l)
 Untuk mencari harga ΔH reaksi sebagai berikut.
a. Mencari mol larutan reaktan dan massa air
 n HNO3 = n KOH = 0,1 L x 1 M = 0,1 mol
 Volume H2O total = Volume HNO3 + volume KOH
= 100 mL + 100 mL
= 200 mL
 Massa air
ρ=m
V
m = 1 gram/mL x 200 mL = 200 gram air
b. Mencari harga kalor (Q) dan ΔH
 Q = massa air . c . ΔT
= 200 gram . 4,2 J/g K . 6°C
= 5040 J
12

= 5,04 kJ
ΔH =
-Q .
Mol larutan
= -5,04 kJ
0,1 mol
= -50,4 kJ/mol (ΔH bertanda negatif karena terjadi kenaikan suhu di
soal)
JAWABAN: C
21.
 MATERI: (KIMIA ORGANIK) SENYAWA TURUNAN ALKANA
 Isomer fungsi adalah isomer yang memiliki rumus fungsi sama tetapi gugus
fungsinya berbeda. Di dalam soal, gugus fungsinya adalah —OH (alkohol), yang
berisomer fungsi dengan gugus fungsi —O— (eter). Nama senyawa turunan alkana
eter selalu ada kata “oksi”-nya, so obsein B dan C menjadi pilihan.
Rumus struktur senyawa di soal memiliki rumus C4H10O, jadi jawaban pada soal
ini harus memiliki rumus yang sama. Yuk periksa struktur dan rumus dari obsein B
dan C.
 Obsein B = metoksi etana
CH3—CH2—O—CH3 (C3H8O)
 Obsein C = etoksi etana
CH3—CH2—O—C2H5 (C4H10O)
JAWABAN: C
22.
 MATERI: (KIMIA FISIK) TERMOKIMIA
 Di soal ini dipakai 2 konsep dasar dalam termokimia, yaitu hukum Hess dan energi
ikatan rata-rata. Untuk mendapatkan energi ikatan rata-rata O—H, kita lihat dulu
pengertian energi ikatan rata-rata: “energi rata-rata yang diperlukan untuk memutus
sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom-atomnya.” So,
syarat energi ikatan rata-rata harus berupa molekul, bukanlah suatu unsur (ex = C,
Ca, Mg, Al, dsb)
13
 Ikuti langkah di bawah ini:
a. Hukum Hess (warna hijau adalah yang dicoret)
1) 2H2O(g)  2H2 (g) + O2 (g)
ΔH = +484 kJ
2) [H2 (g)  2H (g)
ΔH = +436 kJ ] x 2
3) O2 (g)  2O (g)
ΔH = +500 kJ
4) 2H2O(g)  4H(g) + O(g)
ΔH = +1856 kJ (hasil reaksi)
b. Mencari energi ikatan rata-rata O—H
 2H2O(g)  4H(g) + O(g)
ΔH = +1856 kJ
[Energi ikatan rata-rata kiri] – [Energi ikatan rata-rata kanan] = ΔH
{2[2(O—H)]} – {0 – 0} = +1856 kJ
4(O—H) = +1856 kJ
O—H = +464 kJ
JAWABAN: C
23.
 MATERI: (KIMIA FISIK) LAJU REAKSI
 Soal ini berkaitan dengan laporan yang sering ditemukan dalam biologi. Hebat,
kan?
 Variabel bebas (variabel manipulasi): variabel yang sengaja diubah-ubah
untuk memperoleh hubungan satu besaran dengan yang lain. (ex: suhu,
konsentrasi)
 Variabel terkontrol: variabel yang dipertahankan atau tidak diubah-ubah
(ex: luas permukaan)
 Variabel terikat (variabel respons): variabel yang berubah karena adanya
perubahan variabel bebas (ex: laju reaksi)
JAWABAN: A
24.
 MATERI: (KIMIA FISIK) LAJU REAKSI
 Cantumkan x sebagai orde reaksi [N2O4], sedangkan y sebagai orde reaksi [O2].
14
a. Mencari nilai x
b. Mencari nilai y
c. v = k [N2O4]x [O2]y
= k [N2O4]
JAWABAN: E
25.
 MATERI: (KIMIA FISIK) KESETIMBANGAN KIMIA
 Kesetimbangan dipengaruhi beberapa hal, salah satunya penambahan konsentrasi.
Di soal, ditambahkan ion Fe3+, artinya konsentrasi ion tersebut ditambah di sebelah
reaktan (kiri). Dalam pengaruh konsentrasi dalam bentuk ion, ada syaratnya:
a. Jika konsentrasi ditambah, maka kesetimbangan bergeser ke arah yang tidak
ditambah, warna semakin gelap pada bagian yang tidak ditambah
b. Jika konsentrasi dikurangi, maka kesetimbangan bergeser ke arah yang
dikurangi, warna semakin gelap pada bagian yang dikurangi
c. Jika konsentrasi selain ion-ion pada reaksi ditambah, maka jika:
 Jika ion berupa kation, maka bereaksi ke ion anion pada reaksi
 Jika ion berupa anion, maka bereaksi ke ion kation pada reaksi
3+
 Ion Fe ditambah, maka kesetimbangan bergeser ke kanan dan warna merah darah
semakin gelap atau bertambah merah.
JAWABAN: A
15
26.
 MATERI: (KIMIA FISIK) KESETIMBANGAN KIMIA
 Dalam persamaan kesetimbangan, baik Kc maupun Kp, selalu produk per reaktan,
dengan syarat dalam wujud gas (g) atau larutan (aq). Nah, sudah terlihat toh
jawabannya.
JAWABAN: B
27.
 MATERI: (KIMIA ORGANIK) POLIMER
16
No.
1.
Polimer
Polistirena
Struktur
Kegunaan
Genting, cangkir,
mangkuk, mainan
anak-anak, kabin
pada radio, tv, dan
tape
2.
Polietena
Ember,
botol
plastik,
mainan,
panci,
pelapis
kawat dan kabel
3.
Polipropilena
Karung, tali, dan
botol minuman
4.
Nilon
Jas hujan, parasut,
tali, jala, dan tenda
JAWABAN: A
28.
 MATERI: (KIMIA FISIK) SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
 1) Penyerapan air oleh akar tanaman = tekanan osmotik
2) Penambahan garam dalam pembuatan es putar = penurunan titik beku
3) Penambahan garam untuk mencairkan salju = penurunan titik beku
4) Penggunaan garam untuk membunuh lintah = tekanan osmotik
5) Menambahkan etilen glikol pada radiator mobil = kenaikan titik didih
JAWABAN: B
17
29.
 MATERI: (KIMIA FISIK) SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
 Untuk memudah menghapal soal-soal seperti ini, begini (tabel ini menunjukkan
seluruhnya dalam keadaan yang paling besar)
No. Subjek
Keadaan dalam Hal
yang
yang paling besar menentukan
1.
Titik didih
↑
2.
Titik beku
↓
Molal x i
3.
Tekanan osmotik
↑
4.
Penurunan tekanan uap
↓
(i = faktor van hoof)
 Cara membacanya: “Titik didih paling besar jika molal dikali i hasilnya yang
tinggi,” atau “penurunan tekanan uap paling besar jika molal dikali i haslinya yang
rendah.”
JAWABAN: A
30.
 MATERI: (KIMIA FISIK) REDOKS
 Reduktor adalah senyawa yang mengalami oksidasi, sementara hasil reduksi adalah
hasil dari penurunan biloks yang terletak di produk. Berikut nilai-nilai biloks reaksi:
Zn + 2NH4+ + 2MnO2  Mn2O3 + Zn2+ + 2NH3 + H2O
(0)
(-3) (+1)
(+4) (-2) (+3)
(+2)
(-3) (+1) (+1) (-2)
Warna biru: Oksidator dan hasilnya
Warna hijau: Reduktor dan hasilnya
JAWABAN: D
18
31.
 MATERI: (KIMIA FISIK) ELEKTROKIMIA
 Di dalam sel elektrokimia perlu diketahui:
1) Elektron mengalir dari anode ke katoda, berbanding terbalik dengan aliran
listrik
2) Persamaan sel Volta: Oks || red atau Ano || Kato atau E°sel kecil || E°sel besar
3) Ingat kembali deret volta
 Yuk periksa kelima sel Volta tersebut
1) Ada batang Cu dan Pb. Dalam deret Volta, Pb terletak di sebelah kiri (H),
sedangkan Cu di sebelah kanan (H). Lalu, elektron mengalir dari anode ke
katode. Jadi, Pb mengalami oksidasi, sementara Cu mengalami reduksi.
Persamaan selnya: Pb|Pb2+||Cu2+|Cu (E°sel positif). Di nomor 1 ini, aliran
elektron dan notasi sel salah.
2) Ada batang Ni dan Zn. Dalam deret volta, Ni dan Zn terletak di sebelah kanan
(H), tetapi Zn mendahului Ni. Jadi, Zn adalah oksidasi, sementara Ni adalah
reduksi. Notasi selnya: Zn|Zn2+||Ni2+|Ni (E°sel positif). Sama seperti nomor 1,
aliran elektron dan notasi selnya salah.
3) Ada batang Zn dan Cu. Dalam deret volta, Zn di sebelah kiri (H), sementara Cu
di sebelah kanan (H), jadi Zn oksidasi dan Cu reduksi. Notasi selnya:
Zn|Z2+||Cu2+|Cu. Aliran elektron, notasi sel, dan nilai E°selnya salah.
4) Ada batang Ni dan Cu. Ni terletak di sebelah kiri (H) sementara Cu di sebelah
kanan (H). Ni sebagai oksidasi dan Cu sebagai reduksi. Notasi selnya:
Ni|Ni2+||Cu2+|Cu (E°sel positif). Aliran elektron dan E°selnya salah.
5) Ada batang Pb dan Cu. Pb bertindak sebagai oksidasi, sedangkan Cu sebagai
reduksi. Notasi selnya: Pb|Pb2+||Cu2+|Cu (E°sel positif). Notasi sel, aliran
elektron, maupun E°selnya sudah benar
JAWABAN: E
19
32.
 MATERI: (KIMIA FISIK) KOROSI
 Di soal ini, dilatih kemampuan dalam deret Volta. Seperti yang diketahui, paku
adalah sebuah besi (Fe). Untuk mencegah dari korosi, harga E°sel-nya harus lebih
kecil (paling negatif atau paling kecil) dari Fe, artinya terletak di sebelah kiri Fe
dalam deret Volta.
Li—K—Ba—Sr—Ca—Na—La—Ce—Mg—Lu—Al—Mn—H2O—Zn—
Cr—Fe—Cd—Co—Ni—Sn—Pb—(H) —Sb—Bi—Cu—Hg—Ag—Pt—Au
JAWABAN: D
33.
 MATERI: (KIMIA FISIK) ELEKTROKIMIA
 Untuk cara cepat mencari diagram sel yang spontan adalah:
E°sel kecil || E°sel besar
 A) +0,34 || -0,74 = besar || kecil = tidak spontan
B) +0,80 || -0,44 = besar || kecil = tidak spontan
C) +0,80 || -0,76 = besar || kecil = tidak spontan
D) -0,13 || +0,34 = kecil || besar = spontan
E) -0,13 || -0,76 = besar || kecil = tidak spontan
JAWABAN: D
20
34.
 MATERI: (KIMIA ORGANIK) SENYAWA TURUNAN ALKANA
 Percobaan dalam soal adalah reaksi esterifikasi atau reaksi penyabunan karena
melibatkan alkohol dan asam karboksilat. Yang direaksikan hanyalah senyawa
turunan alkana, H2SO4 tidak ikut karena sebagai zat yang menyerap air dari reaksi
esterifikasi untuk mengambil —OH dari gugus karboksil (—COOH) dan —H dari
gugus hidroksil dari alkohol (—OH) dan terbentuklah air dengan media
penyerapnya asam sulfat pekat.
 Reaksi esterifikasinya adalah:
C2H5OH + CH3COOH  CH3COOC2H5 + H2O
(etanol)
(asam asetat)
(etil etanoat)
(air)
Hasil dari reaksi esterifikasi adalah etil etanoat, berupa gugus fungsi ester.
JAWABAN: E
35.
 MATERI: (KIMIA ORGANIK) HIDROKARBON
 Reaksi eliminasi adalah reaksi penambahan jumlah ikatannya, dari ikatan tunggal
ke ikatan rangkap, atau ikatan rangkap ke ikatan rangkap tiga.
1) Reaksi substitusi
2) Reaksi eliminasi
3) Reaksi adisi
4) Reaksi halogenasi alkana
5) Reaksi esterifikasi
JAWABAN: B
21
36.
 MATERI: (KIMIA ORGANIK) BENZENA
 Tata nama senyawa benzena ada 5 yang dipelajari di SMA. Nah, soal ini
menanyakan tata nama benzena yang terdiri dari 2 buah subtituen:
 Orto (ditulis: o) = anak cabang terletak pada posisi (1,2). 1 sebagai nomor
induk, 2 sebagai nomor anak cabang
 Meta (ditulis: m) = anak cabang terletak pada posisi (1,3). 1 sebagai nomor
induk, 3 sebagai nomor anak cabang
 Para (ditulis: p) = anak cabang terletak pada posisi (1,4). 1 sebagai nomor
induk, 4 sebagai nomor anak cabang
 Senyawa o-hidroksibenzoat, berarti induk cabangnya adalah benzoat (gugus
fungsinya: —COOH) sementara anak cabangnya adalah hidroksi (gugus fungsinya:
—OH).
 Senyawa m-nitrotoluena, berarti induk cabangnya toluena (gugus fungsinya: —
CH3) sementara anak cabangnya adalah nitro (gugus fungsinya: —NO2).
22
37.
 MATERI: (KIMIA ORGANIK) BIOKIMIA
 Dari hasil uji senyawa pada soal:
1) Dengan Fehling A dan B menghasilkan endapan merah bata = seluruh
karbohidrat (terutama monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida) positif
Fehling, kecuali SAS (Sukrosa, Amilum, Selulosa)
2) Dengan Tollens menghasilkan cermin perak = seluruh karbohidrat (terutama
monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida) positif Tollens, kecuali SAS
(Sukrosa, Amilum, Selulosa)
3) Reaksi hidrolisis menghasilkan dua monosakarida yang sama
 Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa
 Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa
 Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul glukosa
JAWABAN: E
38.
 MATERI: (KIMIA ORGANIK) BIOKIMIA
 Bahan makanan jika diuji apakah mengandung protein atau tidak, menggunakan
indikator-indikator berikut.
 Uji Biuret = untuk menguji adanya ikatan peptida menggunakan NaOH +
CuSO4, perubahan warna merah muda sampai ungu
 Uji Xantoproteat = untuk mengetahui adanya inti benzena, perubahan warna
dari kuning hingga jingga
 Uji Millon = untuk mengetahui adanya gugus fenil benzena, perubahan
terbentuk warna merah berbentuk cincin
 Uji belerang = untuk mengetahui adanya kandungan belerang menggunakan
timbal (II) asetat, ditunjukkan adanya warna hitam pekat
JAWABAN: B
23
39.
 MATERI: (KIMIA ANORGANIK) KIMIA UNSUR
 Mg dan Al termasuk ke unsur-unsur periode ketiga. Sifat-sifat sistem periodik
unsur:
a.
1)
Jari-jari atom
2)
Sifat reduktor
3)
Titik leleh dan didih
4)
Sifat basa
5)
Sifat logam
6)
Kereaktifan
7)
Keelektropositifan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Afinitas elektron
Energi pengion (ionisasi)
Keelektronegatifan
Sifat oksidator
Sifat asam
Potensial sel
 Dalam unsur-unsur periode ketiga, sifat-sifat seperiode selalu tidak teratur. Jawaban
pada soal ini banyak memilih A, namun dalam kenyataannya titik didih Mg < Al,
ini dibuktikan dari ikatan logam yang meningkat dari Na hingga Al karena
bertambahnya jumlah elektron valensi.
 Nah, afinitas elektron pada unsur-unsur periode ketiga seluruhnya negatif, kecuali
unsur Mg dan Ar. So, soal ini menguji ketelian tinggi.
JAWABAN: C
24
40.
 MATERI: (KIMIA ANORGANIK) KIMIA UNSUR
 Berikut fungsi-fungsi dari unsur-unsur gas mulia:
1) Helium (He) = pengisi balon udara, pernapasan pada penderita asma, campuran
oksigen pada tabung penyelam
2) Neon (Ne) = cairan pendingin pada reaktor nuklir, penangkal petir, pengisi
tabung-tabung televisi
3) Argon (Ar) = pengisi bohlam lampu pijar, stainless steel,
4) Kripton (Kr) = lampu reklame, lampu kilat fotografi, lampu menara mercusuar,
lampu lapangan terbang bandara
5) Xenon (Xe) = pembiusan, bakterisida, pembuatan tabung elektron, mengisi
lampu sorot, pengisi lampu disko
Pernyataan yang benar adalah nomor 1, 2, 4, dan 5
JAWABAN: A
25
Download