BAB IV GAMBARAN UMUM PT X IV.1. Sejarah Singkat PT X PT X merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur (industri logam dan jasa). PT X adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi alat-alat persenjataan, munisi serta manufaktur alat industri. Produk militer PT X terbukti selama berpuluh-puluh tahun menjadi pendukung utama kemandirian pertahanan dan keamanan negara. Mereka memiliki andil yang besar dalam memperkuat kinerja badan-badan negara. Seperti TNI, POLRI, Departemen Kehakiman dan Departemen Kehutanan, bahkan PT X ini merupakan penghasil (single producer) dari lingkungan TNI AD/ABRI. PT X membagi produk militer ke dalam dua unit bisnis, yaitu divisi senjata dan divisi munisi. Kedua unit munisi tersebut telah meraih sertifikasi ISO 9001. Saat ini PT X yang 100 % dimiliki oleh negara mempunyai dua lokasi pabrik yaitu di Turen Malang seluas 160 hektar dan di Bandung seluas 66 hektar. PT X Bandung berlokasi di Jl. Gatot Subroto No. 517, kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat, berjarak 5 km arah timur dari pusat kota Bandung. Periode perkembangan perusahaan dari awal sampai sekarang adalah dimulai pada masa pertumbuhan dari tahun 1932 – 1942, pemerintah Belanda mendirikan suatu instansi yang dinamakan Arteleri Intechtinge (AI) di kompleks Kiaracondong Bandung sebagai gabungan dari: 1. Arteleri Constructie Winkle (ACW) didirikan oleh Gubernur Jendral HW. Daendels pada tahun 1808 di Surabaya sebagai bengkel persenjataan milik pemerintah Hindia Belanda, didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan angkatan perang Hindia Belanda. 36 2. Pyrotechnische Werkplaants (PW) berasal dari Surabaya yang didirikan pada tahun 1950, dan berfungsi untuk membuat serta memperbaiki munisi atau mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan bahan peledak. 3. Projecti Fabriek (PF) didirikan pada tahun 1923 sebagai hasil pemindahan dari Ijzeren Projectielen Fabriek (IPF) di Semarang dengan kegiatan memproduksi berbagai jenis munisi kaliber berat. 4. Werkplaants Voor Draagbare Wapenen (WVWD) berasal dari Jatinegara yang didirikan pada tanggal 19 Maret 1920 sebagai hasil pemindahan Werkplaants Voor Draagbare Wapenen dari Jatinegara (Jakarta) yang didirikan tanggal 17 Agustus 1945 dan merupakan suatu institusi pendidikan dengan peralatan sederhana namun mampu memperbaiki senjata. Pada tahun 1938 Artileri ini dipecah menjadi Pabrik Peralatan Angkatan Darat (PABAL-AD) dan pada tahun 1964 menjadi Perindustrian Angkatan Darat. Pada tanggal 29 April 1983 beralih status dari X (Pusat Industri Angkatan Darat) dibawah Hankam menjadi PT X (Persero) dengan Akte Dasar No. 30 dari Notaris Hadi Moertono, SH di Jakarta. PT X Bandung berada di atas areal seluas 66 hektar, dengan pembagian lahan untuk perkantoran dan bengkel seluas 25,43 ha (38%), jalan seluas 2,4 ha (4%) dan lahan untuk tanaman, lapang rumput, sawah, dan pembuangan sampah sementara seluas 38,17 ha (58%). Guna memperlancar pelaksanaan kegiatan di PT X, dilengkapi dengan 35 kelompok bangunan dan setiap bangunan mempunyai fungsi sendirisendiri. PT X memiliki hutan yang disebut Green Belt. Di lokasi ini, tumbuh beraneka pohon yang sangat besar dan rindang serta merupakan tempat habitat burung-burung yang termasuk burung langka dan burung yang sudah dilindungi undang-undang. Pohonpohon besar itu di antaranya adalah gandaria, jatimas, dll. Karena itu, hutan PT X Bandung ini merupakan penyumbang oksigen (O2) terbesar di kota Bandung. Selain 37 itu juga hutan PT X Bandung ini sebelumnya digunakan untuk penangkaran rusa dan digunakan oleh burung koak untuk berkembangbiak. Tetapi sekarang burung-burung tersebut berpindah tempat tinggal ke daerah kampus ITB, yaitu di Jalan Ganesha. IV.2. Visi dan Misi PT X IV.2.1. Visi Visi PT X yaitu menjadi perusahaan yang sehat yang mempunyai inti usaha terpadu beroperasi secara fleksibel serta mandiri secara finansial. IV.2.2. Misi Misi PT X yaitu mengemban misi untuk melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang “alat dan peralatan untuk mendukung kemandirian pertahanan dan keamanan negara” serta “alat dan peralatan industri” dengan mendapatkan laba untuk pertumbuhan perusahaan melalui keunggulan teknologi dan efisiensi. IV.2.3. Motto Motto PT X adalah “Tidak ada kompromi untuk kualitas”. IV.3. Status, Tujuan, dan Fungsi PT X IV.3.1. Status PT X merupakan Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) yang berbentuk perseroan, berkedudukan di bawah koordinasi PT Bahana Prakarya Industri Strategis dan berkantor pusat di Bandung dengan kantor-kantor, cabangcabang, dan perwakilan-perwakilannya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia. IV.3.2. Tujuan Tujuan dari PT X adalah turut melaksanakan dan menunjang program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya serta khususnya dalam bidang industri peralatan militer, peralatan industri manufaktur, energi dan 38 transportasi, dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang berlaku pada Perseroan Terbatas. IV.3.3. Fungsi PT X dalam melaksanakan tugas pokoknya dalam mencapai tujuan perusahaan, menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut: a. Pemasaran dan penjualan. Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemasaran dan penjualan, dalam arti yang seluas-luasnya atas barang dan jasa. b. Alih teknologi. Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemilihan, penelitian, penemuan teknologi, serta penelitian dan pengembangan produk, termasuk pembuatan perangkat lunak (software). c. Produksi. Segala usaha dan kegiatan menyangkut persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian produk. d. Manajemen material. Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, pengendalian perusahaan dan distribusi material. e. Manajemen Keuangan. Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan, perolehan, pengamanan, dan pemanfaatan dana secara optimal, akuntansi, serta perhitungan dan pengendalian biaya. f. Manajemen Sumber Daya Manusia. Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan kebutuhan, penyediaan, pemisahan, pengembangan, dan pelayanan kesejahteraan pegawai. g. Manajemen Mutu. Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan dan penyusunan petunjuk spesifikasi mutu, pencapaian tingkat mutu, kegiatan pemeriksaan, dan 39 pengujian guna menjamin tercapainya mutu yang diminta pelanggan serta diakui baik secara nasional maupun internasional. h. Pengelolaan fasilitas. Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana perusahaan. i. Administrasi dan Umum. Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pengaturan rumah tangga perusahaan, administrasi umum, pemeliharaan lingkungan kerja, pengamanan perusahaan, hubungan masyarakat, perizinan, asuransi, klaim, dan hukum. j. Perencanaan dan Pengendalian Perusahaan. Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan strategis, pengorganisasian, pemantauan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan termasuk pengendalian program-program. k. Manajemen Informasi. Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pemanfaatan, serta pengembangan informasi. l. Pengawasan. Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemeriksaan untuk mencegah pemborosan, peningkatan hasil guna dan daya guna berdasarkan perundangundangan, peraturan, kebijakan, dan norma yang berlaku. IV.4. Divisi-divisi Kerja di PT X Demi kesempurnaan produk dan terkontrolnya sistem produksi PT X membagi menjadi 2 bidang yaitu bidang militer (bidang non komersial) dan non militer (bidang komersial). IV.4.1. Bidang Militer a. Divisi senjata, produk yang diproduksi: 1. Senjata laras panjang. 2. Senjata genggam. 40 3. Senapan mesin. 4. Surface and Heat Treatment. b. Divisi Munisi, produk yang diproduksi: Segala jenis munisi kaliber kecil, munisi kaliber besar/berat, dan munisi khusus. c. Unit Handakom (bahan peledak komersial), produk yang diproduksi: 1. Bahan peledak dan asesoris. 2. Jasa peledakan. 3. Jasa pemusnahan. 4. Jasa transportasi. IV.4.2. Bidang Non Militer (Bidang Komersial) a. Divisi Mesin Industri dan Jasa, produk yang diproduksi: 1. Jasa permesinan. 2. Rem Kereta Api. 3. Peralatan Kapal Laut. 4. Jasa Uji Kalibrasi. 5. Pemeliharaan Mesin dan Elektronik. b. Divisi Tempa dan Cor, produk yang diproduksi: 1. Prasarana Kereta Api. 2. Produk Tempa. 3. Cor dan Stamping. 4. Produk Pesanan Khusus. c. Divisi Rekayasa Industri, produk yang diproduksi: Engineering Procurement and Construction (EPC) untuk industri minyak kelapa sawit berupa Pabrik Pengolahan Minyak Goreng (PPMG) dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PPKS). 41 d. Unit Pengembangan Kendaraan Fungsi Khusus (KFK), produk yang diproduksi: 1. Kendaraan Taktis. 2. Water Canon. 3. Kendaraan Bank. 4. Panser untuk TNI dan POLRI. 5. Mobil Konstruksi Khusus. 6. Suku cadang. Pelanggan produk-produk PT X diantaranya adalah Tentara Nasional Indonesia (TNIAD dan TNI-AL), Kepolisian Republik Indonesia, Perbakin, Angkatan Bersenjata beberapa negara, usaha pertambangan, Departemen Kehutanan, Departemen Kehakiman & HAM, Puskop Dephan, PT KAI, Depdiknas, PT INKA, PT PAL, industri perkapalan, industri plywood, BUMN & perusahaan swasta lainnya, PLN, Pertamina atau industri perminyakan, PT Krakatau Steel, industri otomotif, pabrik semen, pabrik gula, Poulies Maska Inc (Canada), koperasi pemda se-Indonesia, PT Hitachi, PT Epson, PT Omron, PT CMKS, PT BBI, PT Sanwa Engineering, PT Siemens Indonesia, dll. IV.5. Waktu kerja dan Jumlah Karyawan IV.5.1. Komposisi Jumlah Karyawan PT X terdapat di 3 kota dengan pembagian jumlah karyawan sebagai berikut: 1. Bandung : 1912 karyawan. 2. Jakarta : 13 karyawan. 3. Turen : 879 karyawan. Jumlah karyawan PT X keseluruhan adalah 2804 karyawan. Karyawan PT X terdiri dari: 1. Unsur militer. 2. TNI AD/PNS AD. 42 3. PNS BPPT. 4. Karyawan PT Pindad (Persero). 5. Tenaga honorer/tenaga kontrak/THL. IV.5.2. Waktu Kerja Waktu kerja di PT X sehari-harinya dibagi menjadi: 1. Non shift : 07.30 – 16.30 WIB. 2. Shift I : 06.00 – 14.00 WIB. 3. Shift II : 14.00 – 22.00 WIB. 4. Shift III : 22.00 – 06.00 WIB. IV.6. Departemen Tempa Tempa atau menempa (forging) adalah suatu pengerjaan logam untuk menambah kegunaan logam dengan pembentukan dan perbaikan kualitas melalui deformasi plastis dalam keadaan panas atau dingin. Material yang dapat dikerjakan melalui penempaan hampir tidak terbatas mulai dari baja karbon rendah, baja karbon tinggi, baja karbon khusus, stainless steel, nikel, titanium, dan bahan-bahan lainnya. Bahan baku atau raw material yang digunakan di Departemen Tempa diantaranya adalah: 1. Baja Murni. Baja Murni merupakan baja yang mengandung Fe dengan karbon (maksimum 1,7 %). Jenis dari baja murni adalah baja ferro. 2. Baja Paduan. Baja paduan merupakan baja yang mengandung Fe dan karbon ditambah bahan-bahan lainnya. Jenis baja paduan diantaranya adalah kuningan (paduan dari tembaga dan zinc) dan perunggu (paduan dari tembaga dan stanium). Jenis dari baja murni adalah baja non ferro. 43 Produk yang dihasilkan di Departemen Tempa sebagian besar merupakan bagianbagian dari mesin pompa air, diantaranya adalah: casing cover, housing, dan lainlain. IV.6.1. Metode Dasar Penempaan Dasar penempaan terdiri dari dua metode, yaitu: 1. Penempaan dengan perkakas terbuka (open die forging). Penempaan dengan perkakas terbuka adalah suatu proses pengerjaan logam dengan mesin hammer atau mesin press dimana aliran logam tidak dibatasi secara sempurna, untuk pembuatan produk yang sederhana atau untuk meratakan. Proses ini umumnya digunakan untuk benda yang besar dan luas, jumlah produk terbatas, serta untuk pembentukan awal (pre forming) dari penempaan dengan perkakas tertutup (closed die forging). Dalam metode ini termasuk juga pengerolan. 2. Penempaan dengan perkakas tertutup (closed die forging). Penempaan dengan perkakas tertutup adalah suatu proses pengerjaan logam dengan mesin hammer atau mesin press dimana benda kerja dipaksa mengisi rongga-rongga daripada perkakas. IV.6.2. Mesin-mesin yang digunakan Mesin-mesin yang digunakan di Departemen Tempa diantaranya adalah: 1. Mesin Hammer. Mesin Hammer adalah mesin yang digunakan di Departemen tempa yang kemampuannya dibatasi oleh berat pemukul (ram), tempat perkakas atas dipasang. Pemukul ini dapat diangkat dan dijatuhkan pada benda kerja dalam perkakas bawah yang dipasang pada meja landasan. Deformasi terjadi selama pemukulan sampai sejumlah gaya kinetik diserap. 44 2. Mesin Hydraulic Press. Mesin Hydraulic Press adalah suatu mesin yang digunakan di Departemen Tempa yang operasinya/kemampuannya dibatasi oleh tekanan maksimum yang diijinkan. Pengepresan/tekanan digerakkan oleh tenaga hydraulic air atau oli. 3. Mesin Mechanical Press. Mesin Mechanical Press adalah suatu mesin yang digunakan di Departemen Tempa yang operasinya melalui tekanan/pukulan pemukul yang dihubungkan dengan poros engkol dan sistem mekanis lainnya. Kemampuan tekanan/pukulan tertinggi terletak pada akhir pemukulan. 4. Alat pegang/Alat Bantu. - Macam-macam tang penjepit (smeed tang). - Katrol yang dipasang pada monorail. IV.7. Departemen Cor Departemen Cor PT Pindad (Persero) memiliki beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut yaitu: 1. Peleburan. Melebur baja sebagai bahan utama dan bahan-bahan imbuh dengan temperatur tinggi sehingga siap untuk dituang ke dalam cetakan. 2. Disamatic. Cetakan otomatis, untuk melakukan proses pencetakan produk-produk ukuran kecil. 3. Furan line. Cetakan manual, untuk melakukan proses pencetakan produk-produk ukuran besar. 4. Finishing. Proses sebelum siap kirim (pemotongan, las, dempul). 45