perencanaan strategik

advertisement
VI. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil simulasi dan analisis dampak liberalisasi perdagangan
dan perubahan iklim pada komoditi pangan terhadap makro dan sektoral ekonomi
Indonesia diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Perubahan iklim berdampak pada penurunan produktivitas padi dan jagung di
hampir semua negara yang diteliti kecuali Rusia yang masing- masing
meningkat sebesar 12,12 persen dan 102,55 persen. Perubahan iklim juga
berdampak pada penurunan produktivitas gandum di hampir semua negara
yang diteliti kecuali di Rusia yang meningkat sebesar 10,09 persen dan
Thailand (24,55 persen).
2.
Perubahan iklim berdampak pada penurunan produktivitas padi di semua
negara prod usen utama padi di kawasan Asia yaitu China, India, Indonesia,
Thailand, Bangladesh, Vietnam, sehingga akan mempengaruhi ketahanan
pangan regional di kawasan Asia.
3.
Perubahan iklim berdampak pada penurunan produktivitas gandum di hampir
semua negara produsen utama dunia yaitu EU25, India, Amerika Serikat,
China dan Australia, sehingga akan mempengaruhi ketahanan pangan global.
Bagi Indonesia sebagai negara pengimpor gandum utama dunia, penurunan
produktivitas gandum di negara produsen utama akan mempengaruhi impor
gandum secara positif.
4.
Perubahan iklim berdampak pada penurunan produktivitas jagung di hampir
semua negara produsen utama dunia yaitu EU25, India, Amerika Serikat,
246
China, India dan Brazil, sehingga akan mempengaruhi ketahanan pangan
global dan berpotensi meningkatkan kelaparan dan jumlah kemiskinan globa l.
5.
Liberalisasi perdagangan di sektor pertanian berdampak pada peningkatan
PDB rill yang relatif kecil yaitu kurang dari satu persen ba ik ba gi negara maju
maupun negara berkembang.
6.
Liberalisasi perdagangan di sektor pertanian menguntungkan negara maju
dalam hal PDB, kesejahteraan, dan ekspor, tetapi merugikan negara
berkembang
termasuk
Indonesia
dalam
hal kesejahteraan,
neraca
perdagangan, dan investasi.
7.
Bagi Indonesia, kebijakan liberalisasi perdagangan menyebabkan laju
pertumbuhan ekspor lebih cepat daripada impor pada sektor vegetable, fruit,
nuts; oil seeds; fishing; other agriculture; vegetable oil and fats; food and
beverage.
8.
Liberalisasi perdagangan sektor pertanian
berdampak positif
terhadap
investasi di China, Philipina, Bangladesh, dan Brazil, tetapi tidak di Indonesia.
9.
Liberalisasi perdagangan sektor pertanian berdampak terhadap penurunan
output sektor pertanian Indonesia, tetapi menyebabkan peningkatan output di
sektor manufaktur, karena terjadi realokasi sumber daya input (faktor
produksi) dari sektor pertanian ke sektor manufaktur.
10. Berdasarkan hasil simulasi menunjukkan bahwa perubahan iklim berdampak
negatif dan lebih dominan mempengaruhi PDB semua negara yang diteliti
dibandingkan dampak liberalisasi perdagangan.
11. Kombinasi dampak perubahan iklim dan liberalisasi perdagangan akan
berdampak pada penurunan penyerapan tenaga kerja baik yang terlatih maupun
247
tidak terlatih di Indonesia pada seluruh sektor pertanian dan terjadinya relokasi
faktor produksi dari sektor pertanian ke sektor manufaktur di Indonesia,
sehingga akan meningkatkan urbanisasi.
12. Kombinasi dampak perubahan iklim dan liberalisasi perdagangan berdampak
pada menurunnya penyerapan tenaga kerja baik yang terlatih maupun tidak
terlatih pada seluruh sektor pertanian di Indonesia.
13. Kombinasi dampak perubahan iklim dan liberalisasi perdagangan berdampak
pada peningkatan GDP dan kesejahteraan di Rusia, EU-25, da n Vietnam, tetapi
berdampak negatif terhadap negara lainnya termasuk Indonesia.
14. Kombinasi dampak perubahan iklim dan liberalisasi perdagangan juga
berdampak pada peningkatan ekspor seluruh negara yang diteliti dan
peningkatan impor seluruh negara yang diteliti kecuali Pakistan.
15. Kombinasi dampak perubahan iklim dan liberalisasi perdagangan berdampak
pada peningkatan ekspor Indonesia di seluruh sektor kecuali Other Agriculture
dan Forestry dan berdampak pada peningkatan impor seluruh sektor kecuali
Fishing.
6.2. Implikasi Kebijakan
1. Untuk
mengantisipasi ancaman terhadap
ke tahanan pangan nasional,
Pemerintah harus menyusun stratagi adaptasi dengan melakukan diversifikasi
konsumsi pangan lokal sebagai kompensasi atas ancaman menurunnya produksi
pangan global seperti padi, jagung dan gandum yang selama ini banyak diimpor
untuk memenuhiketahanan pangan nasional.
248
2. Pemerintah harus meningkatkan anggaran untuk mendorong penemuan dan
adopsi benih padi dan jagung yang mampu berdaptasi terhadap perubahan suhu
yang ekstrim.
3. Pemerintah dan swasta harus segera menyiapkan dan
meningkatkan
infrastruktur pertanian seperti sarana irigasi, teknologi pembenihan, teknologi
pengolahan tanah dan teknologi pasca panen produk pertanian untuk dapat
mengurangi dampak perubahan iklim.
4. Untuk
mengantisipasi
dampak
perubahan
iklim
terhadap
penurunan
produktivitas padi, gandum dan jagung di negara produsen, Pemerintah
Indonesia melalui BULOG perlu mengupayakan kontrak pembelian jangka
panjang de ngan negara- negara prod usen utama pa ngan dunia agar mampu
mengamankan stok pangan nasional.
5. Untuk mengantisipasi potensi meningkatnya pengangguran dan kemiskinan
akibat penurunan produksi pangan nasional dan global, maka perlu diwujudkan
program diversifikasi pangan lokal dan pengembangan atau perluasan industri
olahan pa ngan di pedesaan.
6. Pemerintah harus memberikan pemahaman kepada masyarakat luas agar lebih
peduli terhadap dampak perubahan iklim karena berdampak negatif dan lebih
dominan mempengaurhi perekonomian nasional dibandingkan liberalisasi
perda gangan.
7. Pemerintah Indonesia harus tetap melindungi sektor pertanian dari tekanan
liberalisasi dalam bentuk kebijakan non tarif agar terhindar dari potensi
kerugian yang lebih besar akibat liberalisasi perdagangan sektor pertanian
tersebut.
Download