perancangan alat material handling dengan menggunakan

advertisement
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
Sejarah Perusahaan
PT Sarana Panen Perkasa merupakan sebuah perusahaan swasta yang
bergerak di bidang produksi alat-alat perkebunan. Perusahaan ini pertama kali
mulai beroperasi pada bulan Juni 2008. Kantor PT Sarana Panen Perkasa terletak
di Jl. Cemara Boulevard Block C, No.7/150, Cemara Asri Medan, sedangkan
pabriknya berada di Jl. Irian Barat Pasar V Blok 241, Desa Sampali, Kecamatan
Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang.
PT Sarana Panen Perkasa merupakan satu-satunya perusahaan di Indonesia
yang bergerak di bidang produksi alat-alat perkebunan khususnya alat-alat untuk
perkebunan kelapa sawit. Latar belakang berdirinya perusahaan ini berawal dari
sulitnya mendapatkan alat-alat perkebunan terutama untuk alat perkebunan kelapa
sawit sehingga alat tersebut diimpor dari Malaysia. Oleh sebab itu, agar lebih
mudah untuk mendapatkan produk tersebut maka muncullah ide untuk mendirikan
perusahaan yang bergerak di bidang produksi alat-alat perkebunan tersebut.
Sejak pertama kali didirikan perusahaan ini sudah menerima pesanan yang
cukup besar dan hal ini sejalan dengan luasnya lahan perkebunan kelapa sawit di
Indonesia sehingga permintaan terhadap produk ini cukup tinggi bahkan
seringkali perusahaan ini tidak mampu memenuhi permintaan karena permintaan
akan produk tersebut cukup besar.
Universitas Sumatera Utara
2.2.
Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT Sarana Panen Perkasa merupakan perusahaan yang menghasilkan alat-
alat perkebunan berupa egrek, dodos, kampak, parang, gancu. Tetapi perusahaan
ini lebih banyak memproduksi egrek dan dodos karena permintaan akan produk
tersebut jauh lebih banyak. Berikut adalah gambar produk PT. Sarana Panen
Perkasa.
a. Egrek
b. Dodos
c. Gancu
d. Parang
Gambar 2.1. Produk Alat-alat Perkebunan PT. Sarana Panen Perkasa
Universitas Sumatera Utara
2.3.
Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi merupakan suatu wadah bagi sekelompok orang untuk bekerja
sama dengan menggunakan dana, alat, dan teknologi. Mereka bersedia terikat
dengan peraturan dan lingkungan tertentu sehingga mengarah pada pencapaian
tujuan yang diinginkan. Hubungan kerja sama dalam organisasi dituangkan dalam
suatu struktur organisasi. Dengan adanya struktur organisasi, maka setiap
karyawan dan pimpinan akan mengetahui batas kewajiban, wewenang serta
tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya.
Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Sarana Panen Perkasa adalah
struktur organisasi dengan sistem fungsional. Hal ini dapat dilihat dari pembagian
tugas yang dilakukan menurut fungsi-fungsi pada tiap bagian dengan bidang
pekerjaan yang telah ditentukan sehingga bersifat fungsional. Dengan adanya
struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan
suasana kerja yang baik karena perintah yang akan diterima oleh seorang bawahan
dari atasannya tidak akan tumpang tindih dengan perintah atasan yang lain kepada
bawahan tersebut. Uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan
di PT. Sarana Panen Perkasa dan gambar struktur organisasi perusahaan dapat
dilihat pada Lampiran.
Universitas Sumatera Utara
2.3.1. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.3.1.1.Jumlah Tenaga Kerja
PT Sarana Panen Perkasa memiliki jumlah staff dan tenaga kerja sekitar 66
orang. Rincian tenaga kerja pada PT. Sarana Panen Perkasa beserta jumlahnya
dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1. Tenaga Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja
Jabatan
Direktur
Pria
Wanita Jumlah
1
Sekretaris
1
1
1
Audit
1
1
Manajer Pabrik
1
1
Manajer pemasaran
1
1
Bagian personalia
1
1
Manajer produksi
1
1
PPIC
1
1
QC
1
1
Finance controller
1
1
Cashier
1
1
Logistic
1
1
Book keeping
1
1
Account payable
1
1
Sales administrasi
Karyawan bagian produksi
Satpam
Total
1
1
50
50
1
1
59
7
66
Sumber: PT. Sarana Panen Perkasa
Universitas Sumatera Utara
2.3.1.2. Jam Kerja
Hari kerja di PT. Sarana Panen Perkasa adalah enam hari kerja, yaitu hari
Senin sampai dengan hari Sabtu. Jam kerja per hari adalah tujuh jam. Jam kerja
lembur terhitung apabila seorang pekerja bekerja lebih dari 7 jam per hari dan
biasanya lembur hanya diberlakukan satu jam saja. Pengaturan jam kerja untuk
golongan staff dan golongan karyawan di lantai produksi sama dan dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 2.2. Kerja Karyawan
Hari
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Jam Kerja
08.00 – 10.00 WIB
10.30 – 12.00 WIB
13.00 – 15.00 WIB
15.30 – 17.00 WIB
08.00 – 10.00 WIB
10.30 – 12.00 WIB
13.00 – 15.00 WIB
15.30 – 17.00 WIB
08.00 – 10.00 WIB
10.30 – 12.00 WIB
13.00 – 15.00 WIB
15.30 – 17.00 WIB
08.00 – 10.00 WIB
10.30 – 12.00 WIB
13.00 – 15.00 WIB
15.30 – 17.00 WIB
08.00 – 10.00 WIB
10.30 – 12.00 WIB
13.30 – 15.00 WIB
15.30 – 17.00 WIB
08.00 – 10.00 WIB
10.30 – 12.00 WIB
13.00 – 15.00 WIB
15.30 – 17.00 WIB
Jam Istirahat
10.00 – 10.30 WIB
12.00 – 13.00 WIB
15.00 – 15.30 WIB
10.00 – 10.30 WIB
12.00 – 13.00 WIB
15.00 – 15.30 WIB
10.00 – 10.30 WIB
12.00 – 13.00 WIB
15.00 – 15.30 WIB
10.00 – 10.30 WIB
12.00 – 13.00 WIB
15.00 – 15.30 WIB
10.00 – 10.30 WIB
12.00 – 13.30 WIB
15.00 – 15.30 WIB
10.00 – 10.30 WIB
12.00 – 13.00 WIB
15.00 – 15.30 WIB
-
Sumber: PT. Sarana Panen Perkasa
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya.
Penentuan
upah
di
PT
Sarana
panen
Perkasa
pada
dasarnya
ditetapkan/disesuaikan berdasarkan jabatan, keahlian, kecakapan, prestasi kerja
dan sebagainya dari karyawan yang bersangkutan. Biasanya karyawan yang sudah
lama bekerja di perusahaan ini akan memperoleh kenaikan gaji sedangkan
karyawan yang masih baru atau dalam istilah magang diberikan gaji yang lebih
rendah. Bagi karyawan yang melakukan kerja lembur akan mendapatkan
tambahan upah yang dihitung berdasarkan tarif lembur.
Pihak perusahaan memberikan upah pokok karyawan dan memberikan
tunjangan misalnya Tunjangan Hari Raya (THR) yaitu hari raya keagamaan.
Perusahaan juga memberikan tunjangan insentif yang diberikan kepada karyawan
apabila mempunyai prestasi dalam melakukan pekerjaannya. Tunjangan ini
dilakukan dengan cara menambahkannya ke dalam upah karyawan setiap
bulannya. Selain itu, perusahaan memberikan tunjangan sosial dan tunjangan
kecelakaan kerja bagi karyawan dan keluarganya.
Untuk fasilitas dari perusahaan, pada jam istirahat, yaitu pukul 15.00 WIB,
perusahaan memberikan snack dan juga minuman. Sedangkan makan siang
ditanggung oleh pihak karyawan sendiri.
2.4.
Proses Produksi
Proses produksi merupakan cara, metode dan teknik untuk menciptakan
atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumbersumber daya (tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan baku/material, manajemen,
Universitas Sumatera Utara
sumber energi, metode dan uang) yang ada. PT. Sarana Panen Perkasa merupakan
perusahaan yang bertujuan untuk menghasilkan alat-alat perkebunan terutama
untuk perkebunan kelapa sawit seperti egrek, dodos, kampak, dan lain-lain.
Berdasarkan tipe proses produksi PT Sarana Panen Perkasa menggunakan
tipe batch production karena pada proses produksi perusahaan ini memiliki
kemampuan untuk menghasilkan produk pada laju produksi dalam suatu jumlah
tertentu yang memungkinkan untuk mengadakan persediaan, dan kemudian
mengubah proses produksi untuk menghasilkan macam produk yang lain seperti
kampak, parang, pinggang, dan lain-lain.
2.4.1. Standar Mutu Produk
Standar mutu produk di PT Sarana Panen Perkasa sangat dipengaruhi oleh
kualitas proses produksi yang baik yang dilakukan dari awal, saat proses
berlangsung sampai produk jadi (Finishing Product) siap dikirim kepada
distributor. Untuk menghasilkan produk yang memiliki kualitas, tiap aktivitas
proses produksi selalu dilakukan pemeriksaan seperti misalnya pada bagian
hammer, format, penggerindaan sampai ke tahap akhir yaitu finishing.
Produk utama dari PT Sarana Panen Perkasa adalah egrek dan dodos.
Perusahaan ini mempunyai target produksi perbulan adalah untuk egrek 7500pcs
sedangkan untuk dodos dan kampak 8000pcs tetapi pihak perusahaan belum
mampu mencapai target tersebut. Permintaan akan produk tersebut sangat tinggi
karena perusahaan mempunyai standar mutu produk dengan spesifikasi sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Ukuran yang terdiri dari ukuran besar, dan kecil
2. Bahan baku yang cukup kuat terutama untuk egrek di impor dari jepang yaitu
bahan carbon steel yang berbentuk platstrip.
3. Desain produk ada yang diberi warna tetapi ada juga yang hanya dilapisi cat
clear.
2.4.2. Bahan yang Digunakan
2.4.2.1.Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan utama yang memiliki persentase yang relatif
besar dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya yang digunakan dalam proses
produksi untuk menghasilkan sebuah produk. Kualitas bahan baku sangat
menentukan kualitas/mutu produk yang akan dihasilkan. Oleh karena itu
perusahaan PT Sarana Panen Perkasa sangat memperhatikan hal tersebut.
Bahan baku yang digunakan oleh PT Sarana Panen Perkasa dalam
pembuatan egrek adalah carbon steel yang merupakan bahan yang kandungan
karbonnya cukup tinggi dan bahan ini diimport dari Negara Jepang. Bahan baku
tersebut dikirim 5000 batang dengan spesifikasi panjang 5 m dan tebal 6 mm dan
biasanya bahan baku tersebut akan bertahan selama 6 bulan.
2.4.2.2.Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi
tetapi tidak terdapat dalam produk akhir. Bahan ini secara tidak langsung
mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Pada PT. Sarana Panen Perkasa,
Universitas Sumatera Utara
bahan penolong yang digunakan adalah arang kayu karena pada proses hammer
dan proses penyepuhan diperlukan pembakaran.
2.4.2.3.Bahan Tambahan
Bahan tambahan merupakan bahan yang ditambahkan ke produk untuk
meningkatkan citra produk itu ke konsumen serta untuk melindungi produk.
Bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan egrek adalah cat warna dan cat
clear, yang tujuannya agar egrek tersebut lebih menarik untuk dilihat.
2.4.3. Uraian Proses
Dalam proses produksi egrek, beberapa tahapan yang harus dilalui antara
lain:
1. Proses tarik ekor
2. Proses buka bagian depan
3. Proses hammer/pembengkokkan
4. Proses format
5. Proses gerinda kasar
6. Proses penyepuhan
7. Gerinda halus
8. Finishing
Pada proses produksi egrek ini, bahan baku yang dikirim yaitu berupa
carbon steel sudah dalam bentuk potongan platstrip sesuai dengan ukuran egrek
yang standard. Sebelum mengalami tahap/proses pertama. terlebih dahulu
Universitas Sumatera Utara
dilakukan pembakaran arang kayu karena proses hammer dapat berjalan apabila
pembakaran arang sudah mencapai suhu 12000C. Proses pembakaran arang
dilakukan selama ± 30 menit.
1. Proses tarik ekor
Carbon steel yang sudah dalam bentuk potongan platstrip dibakar dalam
tungku pembakaran selama ± 15 menit tujuannya agar carbon steel tersebut
mudah untuk dibengkokkan karena pada awal tahap ini dilakukan proses tarik
ekor yaitu pada ujung potongan carbon steel. Proses tarik ekor ini dilakukan
dengan menggunakan mesin hammer manual.
2. Proses buka bagian depan
Setelah proses tarik ekor, potongan carbon steel dipanaskan kembali.
Setelah dipanaskan, dilakukan proses buka bagian depan dengan mesin hammer
sehingga ukuran carbon steel semakin memanjang. Agar ukuran/dimensi platstrip
tersebut rata, maka dibawa ke tempat pemotongan dan dipotong dengan
menggunakan mesin potong.
3. Proses pembengkokkan/hammer
Kemudian dipanaskan kembali di tungku pembakaran agar carbon steel
tersebut dapat dibengkokkan dengan menggunakan mesin rolling sesuai dengan
bentuk egrek yang sudah standard dan dipukul rata dengan menggunakan mesin
hammer.
4. Proses format
Hasil akhir dari proses hammer sudah dalam bentuk egrek tetapi masih
memerlukan pemolesan kembali agar sesuai dengan ukuran standard perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Tahap pertama proses ini adalah penggambaran pola. Dalam penggambaran pola
ini, digunakan egrek yang sudah terstandar sebagai acuan. Dengan menggambar
pola ini, maka operator dapat dengan mudah mem-format dengan menggunakan
mesin format dan mempertajam bagian tepinya. Setelah selesai diformat, egrek
dibawa ke proses flating. Proses flating ini merupakan proses pemukulan dengan
menggunakan palu, tujuannya agar egrek tersebut tidak baling.
5. Gerinda kasar
Setelah selesai dari proses format, egrek dibawa ke stasiun gerinda kasar.
Pada tahap ini dilakukan kegiatan tekuk ekor dengan menggunakan mesin gerinda
sehingga bagian ujungnya runcing dan bagian tepinya juga makin dipertajam.
Proses ini merupakan proses paling lama karena membutuhkan waktu sekitar 7
menit untuk menyelesaikannya. Setelah kegiatan gerinda selesai, maka kembali
dibawa ke tempat flating untuk dipukul dengan palu. Tiap akhir proses selalu
dilakukan proses pemukulan yang tujuannya agar egrek tersebut tidak baling
karena biasanya setelah mengalami proses permukaan egrek tersebut tidak rata.
6. Penyepuhan
Setelah mengalami proses gerinda kasar, egrek tersebut di sepuh dengan
memanaskan pada tungku pembakaran. Oleh karena itu sebelum disepuh, arang
dibakar selama 5 menit pada tungku pemanasan sehingga suhu mencapai diatas
8500C. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengeluarkan kandungan karbon
sehingga egrek tersebut makin keras. Pada tahap penyepuhan ini terjadi dua
proses yaitu proses pengerasan (harding) dan proses tempring. Pada proses
harding, egrek dipanaskan agar kandungan karbon hilang namun apabila pada
Universitas Sumatera Utara
tahap pemanasan suhu sudah terlalu tinggi maka agrek dapat patah maka
dilanjutkan dengan tahap tempring agar panas pada egrek dapat disesuaikan.
Sesudah disepuh, egrek masih mengalami proses flating untuk meratakan
permukaan egrek (agar tidak baling)
7. Gerinda halus
Egrek yang sudah disepuh dibawa ke mesin gerinda halus untuk digerinda.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk memutihkan permukaan egrek sehingga
tampak mengkilap dan tampak lebih tajam. Kemudian kembali diflating lagi agar
permukaannya rata dan tidak baling.
8. Finishing
Tahap finishing merupakan tahap pengecatan dengan menggunakan tiner.
Egrek direndam sebentar dalam wadah yang berisi tiner kemudian ditiriskan pada
lemari oven dengan temperatur 600C. Dalam lemari oven ini, bertujuan untuk
mengeringkan cat clear dan dibutuhkan waktu sekitar 30 menit agar cat clear
tersebut dapat benar-benar kering. Mesin dan peralatan yang digunakan dalam
proses produksi untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.4.4. Utilitas
Fungsi sarana utilitas merupakan sarana pembantu yang digunakan untuk
melangsungkan operasional dari suatu pabrik. Sarana utilitas yang terdapat pada
PT. Sarana Panen Perkasa terdiri dari penyediaan air (water supply), pembangkit
tenaga listrik, bengkel sparepart, safety and fire protection, waste treatment.
Universitas Sumatera Utara
2.4.4.1. Penyediaan Air (Water Supply)
Water supply adalah penyediaan air dengan jumlah yang mencukupi untuk
keperluan pabrik dan rumah tangga dengan mutu dan dengan norma yang
ditentukan. Air untuk keperluan PT. Sarana Panen Perkasa diperoleh dari PDAM.
Untuk proses pengolahan pada air yang akan digunakan, maka dilakukan beberapa
treatment. Beberapa kegunaan air adalah untuk membersihkan peralatan pabrik,
dan untuk kebutuhan pribadi karyawan
2.4.4.2.Pembangkit Tenaga Listrik
Tenaga listrik dihasilkan dari generator dengan bahan bakar solar yang
dipergunakan sebagai penggerak elektromotor, penerangan pada pabrik serta
untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk pabrik. Pembangkit Tenaga Listrik ini
digunakan untuk mengganti tenaga listrik dari PLN apabila terjadi pemadaman
listrik atau kekurangan daya, sehingga
kebutuhan listrik PT. Sarana Panen
Perkasa dapat dipenuhi dan tidak mengganggu kegiatan pada pabrik, khususnya
lantai produksi.
2.4.4.3.Bengkel Sparepart
PT. Sarana Panen Perkasa merupakan perusahaan yang masih tergolong
muda. Oleh karena itu mesin-mesin diperusahaan ini masih tergolong memiki
umur pakai yang masih singkat dan belum ada yang memiliki kerusakan besar
tetapi hanya kerusakan kecil saja. Namun untuk menjamin kelancaran produksi
perlu adanya pemeliharaan terhadap mesin-mesin dan peralatan. Untuk menangani
Universitas Sumatera Utara
hal ini pabrik dilengkapi dengan unit perbengkelan (maintenance). Pemeliharaan
bertujuan mencegah kerusakan agar daya tahan dan kapasitas peralatan dapat
dipertahankan sesuai dengan rencana (design). Pemeliharaan dibagi atas dua
bagian, yaitu:
1. Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance)
Pemeliharaan pencegahan adalah pekerjaan yang dilakukan untuk
pencegahan kerusakan pada peralatan seperti: pelumasan, pembersihan,
pemeriksaan dan penyetelan.
2. Perbaikan kecil (reparasi)
Reparasi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk perbaikan-perbaikan dan
penggantian komponen-komponen yang sudah rusak yang mengakibatkan alat
tidak berfungsi dengan baik. Perbaikan kecil biasanya hanya membutuhkan waktu
yang singkat untuk dapat mencapai kondisi dan fungsi sebagaimana alat tersebut
dirancang (design).
2.4.4.4.Safety and Fire Protection
Peralatan pelindung dan keselamatan kerja (safety protector) adalah
peralatan yang digunakan sebagai pelindung diri pada saat bekerja, terutama di
lapangan (pabrik) dengan tujuan untuk mengurangi akibat dari kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.
PT. Sarana Panen Perkasa dalam penerapan penggunaan perlengkapan
keamanan diri ini mempunyai peraturan khusus untuk kewajiban penggunaan alat
keamanan diri pada saat bekerja, karena kegiatan produksinya sangat
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan api atau percikan api. Apabila alat pelindung diri tersebut
tidak digunakan maka akan besar kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja
mengingat banyaknya potensi terjadinya kecelakaan kerja di area tersebut.
Beberapa jenis safety protector atau alat pelindung keselamatan kerja yang
digunakan di PT. Sarana Panen Perkasa, antara lain :
1.
Helm
Sebagai pengaman pada saat melakukan proses hammer, format, gerinda
kasar dan gerinda halus karena proses ini menimbulkan percikan api. Oleh
karena itu helm digunakan agar percikan api tersebut tidak mengenai wajah
dan mata.
2.
Sarung Tangan
Sebagai pelindung tangan saat mengangkat bahan yang panas terutama pada
proses pemanasan carbon steel di stasiun hammer dan pada saat proses
penyepuhan.
3.
Masker
Sebagai pelindung paru-paru dan saluran pernafasan dari asap pembakaran
pada tungku pemanasan di stasiun hammer dan stasiun penyepuhan.
4.
Sepatu Pengaman
Sebagai pelindung kaki dari percikan api dan pecahan carbon steel pada saat
pembakaran maupun pada saat gerinda/formatting.
Dalam hal fire protection, PT. Sarana Panen Perkasa belum menyediakan
perlindungan kebakaran seperti alarm tanda kebakaran karena kemungkinan
terjadinya kebakaran sangat sedikit dan karyawan juga sangat dilarang keras
Universitas Sumatera Utara
bekerja sambil merokok, dan dalam hal ini manajer pabrik langsung melakukan
pengawasan.
2.4.4.5.Waste Treatment
Limbah yang dihasilkan dari proses produksi egrek ini adalah limbah gas
yaitu dari hasil pembakaran. Jumlah tungku pembakaran ada 3 sehingga asap yang
dihasilkan sangat banyak. Oleh karena itu, pihak perusahaan membuat cerobong
asap yang cukup tinggi agar tidak terlalu mengganggu lingkungan setempat
meskipun belum sepenuhnya dapat diatasi.
Selain itu limbah yang dihasilkan dari aktivitas produksi adalah limbah
padat yaitu berupa sisa-sisa potongan besi yang tidak terpakai lagi atau ada
produk yang reject pada saat pemotongan. Limbah padat yang dihasilkan dari
kegiatan operasional pabrik dikumpulkan pada tempat penyimpanan sementara
kemudian akan dijual kembali kepada perusahaan pembuatan besi sedangkan sisa
potongan dari setiap proses atau produk reject besi tersebut akan didaur ulang
untuk menjadi batang besi.
Universitas Sumatera Utara
Download