bab iv kondisi umum lokasi penelitian

advertisement
17
BAB IV
KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak dan Luas
Kabupaten Subang merupakan salah satu kabupaten di kawasan utara
provinsi Jawa Barat terletak diantara 107º 31' sampai dengan 107º 54' Bujur
Timur dan 6º 11' sampai dengan 6º 49' Lintang Selatan. Secara administratif,
Kabupaten Subang terbagi atas 253 desa dan kelurahan yang pada awalnya
tergabung dalam 22 kecamatan, tetapi berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Subang Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pembentukan Wilayah Kerja Camat, jumlah
kecamatan di Kabupaten Subang bertambah menjadi 30 kecamatan. Batas-batas
wilayah administratif Kabupaten Subang, yaitu sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Bandung Barat, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Purwakarta dan Kabupaten Karawang, sebelah timur dengan Kabupaten
Sumedang dan Kabupaten Indramayu dan sebelah utara berbatasan dengan Laut
Jawa.
Kabupaten Subang memiliki luas 205.176,95 hektar yang dibagi ke dalam
tiga zona, yaitu daerah pegunungan dan dataran tinggi (Subang bagian selatan),
daerah berbukit dan dataran (Subang bagian tengah) dan daerah dataran rendah
(Subang bagian utara). Daerah pegunungan dan dataran tinggi (Subang bagian
selatan) memiliki luas 41.035,09 hektar (20%), daerah berbukit dan dataran
(Subang bagian tengah) dengan luas 71.502,16 hektar (34,85%) dan daerah
dataran rendah (Subang bagian utara) memiliki luas 92.639 hektar (45,15%)
(Pemerintah Kabupaten Subang 2010).
4.2 Iklim
Secara umum wilayah Kabupaten Subang termasuk beriklim tropis. Curah
hujan rata-rata kabupaten Subang adalah 2.352 mm per tahun dengan jumlah hari
hujan sebanyak 100 hari. Kondisi iklim tersebut ditunjang dengan adanya lahan
yang subur dan banyaknya aliran sungai menjadikan sebagian besar wilayah
kabupaten Subang digunakan untuk pertanian (Pemerintah Kabupaten Subang
2010).
18
LAUT JAWA
Kabupaten Karawang
Kabupaten Subang
Kecamatan Tambakdahan
Kabupaten Indramayu
Kecamatan Dawuan
Kabupaten Purwakarta
Kecamatan Jalancagak
Kabupaten Sumedang
Kabupaten Bandung
Keterangan :
= kecamatan-kecamatan yang menjadi lokasi penelitian
Gambar 1 Denah Kabupaten Subang dan kecamatan-kecamatan lokasi penelitian.
4.3 Topografi
Berdasarkan topografinya, wilayah Kabupaten Subang dibagi ke dalam tiga
zona, yaitu
1. Daerah pegunungan (Subang bagian selatan)
Daerah ini memiliki ketinggian antara 500-1500 m dpl yang meliputi 20% dari
seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Kecamatan-kecamatan yang termasuk
ke dalam daerah pegunungan adalah Kecamatan Jalancagak, Ciater,
Kasomalang, Sagalaherang, Serangpanjang dan Tanjungsiang.
2. Daerah berbukit dan dataran (Subang bagian tengah)
Daerah ini memiliki ketinggian antara 50-500 m dpl yang meliputi 34,85% dari
seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Zona ini meliputi Kecamatan
Cijambe, Subang, Cibogo, Kalijati, Dawuan, Cipendeuy, sebagian besar
Kecamatan Purwadadi, Cikaum dan Pagaden Barat.
19
3. Daerah dataran rendah (Subang bagian utara)
Daerah ini memiliki ketinggian antara 0-50 m dpl yang meliputi 45,15% dari
seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Zona ini meliputi kecamatan
Pagaden,
Cipunagara,
Compreng,
Ciasem,
Pusakanagara,
Pusakajaya,
Pamanukan, Sukasari, Legonkulon. Blanakan, Patokbeusi, Tambakdahan dan
sebagian Pagaden Barat (Pemerintah Kabupaten Subang 2010).
4.4 Potensi
Potensi
Kabupaten
Subang
meliputi
bidang
pertanian
(pertanian,
perkebunan, kehutanan perikanan dan peternakan), pertambangan dan energi serta
industri. Pada bidang pertanian, Kabupaten Subang memiliki areal lahan sawah
terluas ketiga di Jawa Barat setelah Kabupaten Indramayu dan Kabupaten
Karawang sekaligus merupakan penyumbang/kontributor produksi padi terbesar
ketiga di Jawa Barat. Selain tumbuhan pangan, Kabupaten Subang pun memiliki
potensi besar pada sektor pertanian lainnya berupa palawija dan sayur-sayuran
serta buah-buahan. Kabupaten Subang dikenal sebagai penghasil nanas si madu,
rambutan dan mangga.
Kabupaten Subang menjadi daerah perkebunan sejak sebelum kemerdekaan
Republik Indonesia dan hingga kini masih dijalankan, meliputi perkebunan karet,
teh dan tebu. Kabupaten Subang memiliki areal hutan seluas 20.703,97 hektar
pada tahun 2008 yang terdiri dari hutan produksi seluas 19.634,22 hektar dan
hutan lindung seluas 1.069,75 hektar.
Potensi perikanan Kabupaten Subang meliputi perikanan darat dan
perikanan laut. Kabupaten Subang merupakan sentra produksi ikan air tawar
dengan komoditi unggulan ikan mas dan nila. Perikanan laut di Kabupaten
Subang terdiri dari budidaya ikan laut dan ikan tangkapan (Pemerintah Kabupaten
Subang 2010).
4.5 Demografi
Penduduk Kabupaten Subang berjumlah 1.470.324 pada tahun 2009, dengan
komposisi 725.561 orang laki-laki dan 744.763 orang perempuan. Tingkat
kepadatan penduduk mencapai 717 jiwa per km2 . Kecamatan Subang merupakan
20
daerah dengan tingkat kepadatan tertinggi, yaitu 2.077 jiwa per km2, sedangkan
Kecamatan Legonkulon merupakan daerah yang paling rendah tingkat
kepadatannya, yaitu 318 per km2 (Pemerintah Kabupaten Subang 2010).
4.6 Kecamatan Jalancagak
Kecamatan Jalancagak termasuk daerah pegunungan dan dataran tinggi
(Subang bagian selatan) yang memiliki topografi pegunungan dengan ketinggian
700 m dpl dengan luas 416.891 hektar. Batas wilayah kecamatan ini, yaitu sebelah
utara Kecamatan Cijambe, sebelah selatan Kecamatan Ciater, sebelah timur
Kecamatan Kasomalang dan sebelah barat Kecamatan Sagalaherang. Kecamatan
Jalancagak terdiri dari tujuh kelurahan/desa, yaitu Bunihayu, Tambakmekar,
Kumpay, Jalancagak, Tambakan, Sarireja dan Curugrendeng (Pemerintah
Kabupaten Subang 2010).
4.6.1 Desa Jalancagak
Desa Jalancagak memiliki luas wilayah sebesar
638.421 hektar. Desa
tersebut berjarak 0,5 km dari ibu kota kecamatan dan 15 km dari ibu kota
kabupaten. Penduduk Desa Jalancagak berjumlah 8164 orang dengan rincian 4156
orang laki-laki dan 4008 orang perempuan. Kepadatan penduduk Desa Jalancagak
sebesar 44 orang/km. Sebagian besar penduduk Desa Jalancagak memiliki mata
pencaharian sebagai petani. Etnis Sunda merupakan etnis yang banyak tinggal di
Desa Jalancagak dibandingkan etnis lainnya
Desa Jalancagak memiliki curah hujan sebesar 415 mm/tahun dengan
jumlah bulan hujan sebanyak empat bulan. Desa tersebut terletak pada ketinggian
800 mdpl dan memiliki suhu rata-rata harian 28,33°C. Tingkat kemiringan lahan
sebesar 25° dengan bentang wilayah desa berbukit-bukit seluas 27.336 hektar.
Dalam bidang pertanian, tanaman pangan, tanaman buah-buahan dan tanaman
apotik hidup merupakan komoditas yang dimiliki Desa Jalancagak. Komoditas
hasil hutan Desa Jalancagak berupa kayu, bambu, kayu albazia, sarang burung
dan gula enau. Hutan di Desa Jalancagak merupakan hutan lindung seluas 2300
hektar. Dalam bidang peternakan, ternak ayam broiler dan domba merupakan dua
komoditas terbesar (Pendataan Profil Desa Jalancagak 2010).
21
4.6.2 Desa Bunihayu
Desa Bunihayu memiliki luas 960.355 hektar. Desa Bunihayu berjarak 3 km
dari ibukota kecamatan dan 15 km dari ibukota kabupaten. Penduduk Desa
Bunihayu berjumlah 5332 orang dengan rincian 2691 orang laki-laki dan 2641
orang perempuan. Sebagian besar penduduk Desa Bunihayu bermata pencaharian
sebagai petani. Desa Bunihayu memiliki curah hujan 2346,6 mm/tahun. Desa
tersebut berada pada ketinggian 550 mdpl dan memiliki suhu rata-rata harian
24,27°C.
Dalam bidang pertanian, komoditas Desa Bunihayu berasal dari tanaman
pangan, tanaman buah-buahan, tanaman apotik hidup dan perkebunan. Hutan di
desa tersebut merupakan hutan milik Perhutani seluas 60 hektar dengan hasil
hutan berupa arang dan getah pinus. Saat ini sebanyak 20 hektar dari hutan
tersebut dalam kondisi rusak karena dampak berubahnya fungsi hutan (Pendataan
Profil Desa Bunihayu 2010).
4.6.3 Desa Tambakmekar
Desa Tambakmekar memiliki luas 331,39 hektar. Jumlah penduduk Desa
Tambakmekar pada tahun 2010 sebanyak 5248 orang dengan rincian 2657 orang
laki-laki dan 2591 orang perempuan. Kepadatan penduduk Desa Tambakmekar,
yaitu 750 orang/km. Sebagian besar penduduk Desa Tambakmekar memiliki mata
pencaharian sebagai petani. Mayoritas penduduk Desa Tambekmekar berasal dari
etnis Sunda.
Desa Tambakmekar memiliki curah hujan 1177 mm/tahun dan suhu ratarata harian 22 – 24°C. Komoditas Desa Tambakmekar dalam bidang pertanian
berasal dari tanaman pangan, tanaman buah-buahan dan tanaman apotik hidup.
Hutan di Desa Tambakmekar merupakan milik negara dengan luas 9,60 hektar.
Selain itu juga terdapat hutan produksi seluas 88 hektar dan hutan lindung seluas
5,60 hektar. Hasil hutan yang dimanfaatkan masyarakat, yaitu kayu, bambu dan
cemara (Pendataan Profil Desa Bunihayu 2010).
22
4.7 Kecamatan Dawuan
Kecamatan Dawuan termasuk dataran rendah dengan ketinggian 37,17 - 700
m dpl dengan luas 7.032,72 hektar. Batas wilayah kecamatan ini, yaitu sebelah
utara Kecamatan Pagaden Barat, sebelah selatan Kecamatan Sagalaherang,
sebalah timur Kecamatan Subang dan sebelah barat Kecamatan Kalijati.
Kecamatan Dawuan memiliki 10 kelurahan/desa, yaitu Sukasari, Cisampih,
Dawuan Kaler, Dawuan Kidul, Jambelaer, Situsari, Rawalele, Manyeti, Batusari
dan Margasari (Pemerintah Kabupaten Subang 2010).
4.7.1 Desa Manyeti
Desa Manyeti memiliki luas 662 hektar. Desa Manyeti terletak pada
ketinggian 220 mdpl dengan suhu rata-rata harian 32°C. Desa Manyeti berjarak 3
km dari ibukota kecamatan dan 7 km dari ibukota kabupaten. Jumlah penduduk
Desa Manyeti pada tahun 2007 sebanyak 4396 orang yang terdiri dari 2150 orang
perempuan dan 2246 orang laki-laki. Kepadatan penduduk Desa Manyeti sebesar
55,80 jiwa per km. Penduduk Desa manyeti mayoritas merupakan petani.
Penduduk Desa Manyeti mayoritas merupakan etnis Sunda. Pertanian tanaman
pangan, tanaman buah-buahan dan peternakan meruapakan komoditas Desa
Manyeti (Pendataan Profil Desa Manyeti 2007).
4.7.2 Desa Rawalele
Desa Rawalele memiliki luas 63,9 hektar. Desa Rawalele terletak pada
ketinggian 200 mdpl. Desa tersebut berjarak 3 km dari ibukota kecamatan dan 7
km ke ibukota kabupaten. Penduduk Desa Rawalele berjumlah 4300 orang yang
terdiri dari 2135 orang laki-laki dan 2165 orang perempuan. Kepadatan penduduk
desa tersebut adalah 2,5 jiwa per km. Penduduk Desa Rawalele sebagian besar
bermata pencaharian sebagai buruh tani.
Curah hujan Desa Rawalele adalah 220 mm/tahun dengan suhu rata-rata
harian sebesar 28 – 32°C. Rambutan merupakan komoditas pertanian tanaman
buah-buahan
Desa
Rawalele,
sedangkan
karet
merupakan
komoditas
perkebunannya. Penduduk Desa Rawalele beternak ayam kampung, domba, sapi
dan kelinci (Pendataan Profil Desa Rawalele 2009).
23
4.7.3 Desa Sukasari
Desa Sukasari memiliki luas 250,5 hektar. Desa Sukasari terletak pada
ketinggian 200 mdpl. Desa tersebut berjarak 3 km dari ibukota kecamatan dan 7
km dari ibukota kabupaten. Penduduk Desa Sukasari berjumlah 3737 orang yang
terdiri dari 1681 orang laki-laki dan 2065 orang perempuan. Kepadatan penduduk
Desa Sukasari adalah 5 jiwa per km. Petani merupakan mata pencaharian
penduduk Desa Sukasari terbesar. Penduduk Desa Sukasari berasal dari etnis
Sunda, Jawa dan Minang/Padang dengan etnis Sunda sebagai mayoritas etnis
penduduk Desa Sukasari
Curah hujan Desa Sukasari adalah 200 mm/tahun dan suhu rata-rata harian
30°C. Padi merupakan komoditas pertanian tanaman pangan di Desa Sukasari.
Penduduk Desa Sukasari beternak ayam kampung, ayam broiler, domba, sapi,
bebek dan kelinci serta membudidayakan ikan mujair dan lele (Pendataan Profil
Desa Sukasari 2009).
4.8 Kecamatan Tambakdahan
Kecamatan
Tambakdahan
merupakan
kecamatan
pemekaran
dari
Kecamatan Binong berdasarkan Peraturan Daerah No.3 Tahun 2007 tentang
Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kecamatan di Lingkungan Pemerintah
Daerah Kabupaten Subang. Secara resmi, Kecamatan Tamabakdahan berdiri sejak
tanggal 12 Mei 2008. Kecamatan Tambakdahan termasuk dataran rendah dengan
ketinggian 5 – 10 m dpl. Kecamatan ini memiliki luas 5.568,391 hektar dan terdiri
dari sembilan desa yang disebut Sembilan Barisan Desa Agraris (SEMBADA).
Desa-desa tersebut, yaitu Desa Tambakdahan, Desa Bojongkeding, Desa
Bojonegara, Desa Kertajaya, Desa Rancaudik, Desa Mariuk, Desa Gardumukti,
Desa Wanajaya dan Desa Tanjungrasa (Pemerintah Kabupaten Subang 2010).
4.8.1 Desa Tambakdahan
Desa Tambakdahan memili luas 656.117 hektar. Desa tersebut berjarak 2
km dari ibukota kecamatan dan 30 km dari ibukota kebupaten. Penduduk Desa
Tambakdahan berjumlah 7400 orang yang terdiri dari 3690 orang laki-laki dan
3710 orang perempuan. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
24
sebagai buruh tani. Penduduk Desa Tambakhan terdiri dari etnis Sunda, Jawa,
Madura, Batak, Minang/Padang dan Makasar/Bugis
Desa Tambakdahan berada pada ketinggian 15 mdpl dengan topografi
bentangan wilayah desa dataran rendah seluruhnya, yaitu seluas 656.117 hektar.
Curah hujan Desa tambakmekar sebesar 139 mm/tahun dengan suhu rata-rata
harian sebesar 26 °C. Komoditas pertanian tanaman pangan, tanaman buahbuahan, tanaman apotik hidup, perkebunan dan peternakan merupakan komoditas
Desa Tambakdahan (Pendataan Profil Penduduk Desa Tambakdahan 2010).
4.8.2 Desa Rancaudik
Desa Rancaudik memiliki luas 618.784 hektar. Desa tersebut berjarak 3 km
dari ibukota kecamatan dan 32 km dari ibukota kebupaten. Penduduk Desa
Rancaudik berjumlah 4740 orang yang terdiri dari 2281 orang laki-laki dan 2459
orang perempuan. Kepadatan penduduknya sebesar 130 jiwa per km. Petani
merupakan mata pencaharian mayoritas penduduk Desa Rancaudik. Penduduk
Desa Rancaudik mayoritas berasal dari etnis Sunda.
Padi merupakan komoditas pertanian tanaman pangan dan manggis
merupakan komoditas pertanian tanaman buah-buahan Desa Rancaudik.
Penduduk Desa Rancaudik beternak ayam kampung, bebek, domba dan angsa
(Pendataan Profil Desa Rancaudik 2010).
4.8.3 Desa Kertajaya
Desa Kertajaya memiliki luas 574.741,156 hektar. Desa Kertajaya berjarak
3 km dari ibukota kecamatan dan 32 km dari ibukota kebupaten. Penduduk Desa
Kertajaya berjumlah 3778 orang yang terdiri dari 1826 orang laki-laki dan 1952
orang perempuan. Penduduk Desa Kertajaya sebagian besar bermata pencaharian
sebagai buruh tani. Etnis Sunda merupakan etnis terbanyak penduduk Desa
Kertajaya. Desa Kertajaya terletak pada ketinggian 10 mdpl. Curah hujan di desa
tersebut adalah 200 mm/tahun dengan jumlah bulan hujan sebanyak empat bulan.
Padi merupakan komoditas pertanian tanaman pangan dan kelapa merupakan
komoditas perkebunan Desa Kertajaya. Penduduk beternak ayam kampung, ayam
broiler, domba, angsa dan kelinci (Pendataan Profil Desa Kertajaya 2010).
Download