30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe/Sifat penelitian

advertisement
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Tipe/Sifat penelitian:
Metode yang digunakan penulis adalah metode diskriptif
kuantitatif. Metode diskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu gejala peristiwa pada masa mendatang. 32
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat antar fenomena yang diselidiki.
3.2.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Kuantitatif
dengan menggunakan survei. Metode survei adalah metode penelitian
yang mengambil sample dari suaru populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
Beberapa ahli mengatakan survei memilik sifat pemairan, yaitu
aktivitas yang bergerak di permukaan. Dalam hal ini peneliti melakukan
survei kepada para karyawan PT. Graha Sumber Prima Elektronik.
32
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007 hal 8
31
Penelitian dilapangan dilakukan dengan cara:
a. Observasi
Melaksanakan pengamatan secara langsung terhadap aspek-aspek
komunikasi yang ada dalam perusahaan untuk melihat kesesuaian hasil
wawancara dengan informasi yang diperoleh dengan realita perusahaan
b. Angket
Yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran daftar
pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel
penelitian. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data tentang persepsi
karyawan atas tingkat kepuasaan komunikasi yang dirasakan serta
motivasi kerja karyawan.
3.3.
Populasi dan Sample
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap berupa orang,
objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya
atau menjadi obyek penelitian. 33
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.
Graha Sumber Prima dari mulai bagian operasional, level staf, dan
manajemen. Karena jumlah karyawan yang tidak terlalu besar maka
peneliti menggunakan total sampling yaitu sebanyak 120 orang karyawan
berdasarkan data yang diperoleh dari bagian HRD PT. Graha Sumber
Prima.
33
Mulyana, op. cit., 17
32
Penulis memberikan kuesioner kepada seluruh karyawan yang
bekerja di PT. Graha Sumber Prima Elektronik karena proses komunikasi
dilakukan oleh seluruh karyawan.
Penilian tertentu yang dimaksudkan dalam pemilihan sampel
penelitian ini adalah karyawan PT. Graha Sumber Prima Elektronik
3.4.
Definisi dan Operasionalisasi Konsep
3.4.1. Definisi Konsep
Definisi adalah pernyataan yang dapat mengartikan atau memberi
makna suatu istilah atau konsep tertentu, atau suatu gambaran penuh isi
dari arti yang dibawa oleh statu istilah atau konsep tertentu.
34
Definisi
operasionalisasi merupakan petunjuk tentang statu variable ukur, 35
Definisi konsep dalam penelitian ini adalah:
a. Kepuasaan Komunikasi berarti kita merasa nyaman dengan pesanpesan, media dan hubungan-hubungan dalam organisasi
b. Karyawan yang merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting
dalam suatu perusahaan.
c. Kinerja adalah penampilan hasil karya seseorang baik dalam hal
kuantitas mapun kualitas dalam suatu organisasi.
34
35
Mulyana, loc.cit.,
Mulyana, loc.cit.
33
3.4.2. Operasionalisasi Konsep
VARIABEL
DIMENSI
Iklim
Komunikasi
INDIKATOR
SKALA
Penerimaan Informasi tentang
lingkungan kerja untuk
meningkatkan kinerja
karyawan
Pemahaman karyawan
tentang informasi di
lingkungan kerja
Keterbukaan penyelian
menerima gagasan dari
bawahan
Kemampuan
Kesediaan penyelia untuk
untuk
mendengarkan gagasan dari
menyarankan
karyawan
perbaikan
pemberian solusi masalah
yang berhubungan dengan
masalah dalam pekerjaan
Kerjasama antar bagian
berjalan dengan harmonis
KEPUASAAN
KOMUNIKASI
Integrasi
Organisasi
Komunikasi atasan dan
bawahan berlangsung dengan
efektif
Kesediaan penyelian
memberikan penjelasan
kepada karyawan tentang
pekerjaan dan lingkungan
kerja untuk meningkatkan
kinerja karyawan
Rapat dengan agenda yang
jelas
Kualitas
Media
Peraturan-peraturan dalam
perusahaan dituliskan secara
singkat dan jelas
Jadwal pertemuan yang cukup
untuk meningkatkan kinerja
karyawan
Sangat
Setuju (5);
Setuju (4);
Ragu-ragu
(3); Kurang
setuju (2);
Tidak Setuju
(1)
34
VARIABEL
DIMENSI
INDIKATOR
SKALA
Adanya usaha untuk
mengantisipasi
berkembangnya rumor
dalam perusahaan
Komunikasi
Horizontal
KEPUASAAN
KOMUNIKASI
Informasi
yang
kooperatif
Hubungan
Atasan dan
Bawahan
Umpan balik
dari
karyawan
Komunikasi antar
karyawan dalam satu
departemen berlangsung
dengan baik
Komunikasi antar
karyawan antar
departemen berlangsung
dengan baik
Tersedianya informasi
yang cukup tentang
perusahaan
Adanya pemahaman
informasi perusahaan
oleh seluruh karyawan
Kesediaan atasan
melakukan komunikasi
dengan bawahan dan
demikian juga
sebaliknya
Ketersediaan bawahan
melakukan instruksi dari
atasan
Pemahaman karyawan
tentang indikator
penilaian kinerja
karyawan
Adanya keinginan
karyawan untuk
mengembangkan
kemampuan diri
Sangat Setuju
(5); Setuju (4);
Ragu-ragu (3);
Kurang setuju
(2); Tidak Setuju
(1)
35
Indikator kepuasan komunikasi diatas menggunakan skala yang ordinal
dengan jenis skala yaitu skala likert dengan 5 pilihan jawaban sebagai berikut:
Angka 1
= Tidak Setuju, artinya tidak puas
Angka 2
= Kurang Setuju, artinya kurang puas
Angka 3
= Ragu-ragu, artinya bisa puas dan bisa juga tidak puas
Angka 4
= Setuju, artinya puas
Angka 5
= Sangat Setuju, artinya sangat puas
3.5.
Teknik Pengumpulan Data
3.5.1. Data Primer
a.
Prariset dengan wawancara
Melaksanakan pengamatan secara langsung terhadap
pelaksanaan program kesejahteraan dalam perusahaan untuk
melihat kesesuaian hasil wawancara dengan informasi yang
diperoleh dengan realita perusahaan
b.
Kuesioner
Yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran daftar
pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel
penelitian. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data tentang
persepsi karyawan atas tingkat kepuasaan komunikasi yang
dirasakan karyawan.
36
3.5.2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk mendukung
data primer dalam melengkapi penulisan yaitu dengan melakukan studi
kepustakaan untuk melengkapi kerangka pemikiran sesuai dengan
permasalahan terhadap data-data dari yang didapatkan dari perusahaan.
3.6.
Teknik Analisa Data
Teknik Analisa data menggunakan skala Likert. Skala Likert ini
memiliki kelebihan mudah digunakan untuk mengukur sikap/pendapat
individu tentang sesuatu hal. Sedangkan variasi jawaban tidak selamanya
dari sangat setuju – sangat tidak setuju, tetapi dapat bervariasi tergantung
dari kuesioner (pertanyaan/pernyataan) dengan menggunakan statistik
diskriptif.
Statistik
diskriptif
dilakukan
dengan
mengumpulkan
data,
kemudian diorganisasikan, lalu dari data yang telah tersusun tersebut
dilakukan metode statistik agar bisa dihasilkan kesimpulan tertentu. Semua
proses atau upaya untuk membuat suatu data mentah menjadi lebih berarti
adalah tujuan dari proses statistik diskriptif. 36 Statistik diskriptif bisa
didefinisikan sebagai: Proses pengumpulan, penyajian dan meringkas
berbagai karakteristik dari data dalam upaya untuk menggambarkan data
tersebut secara memadai. 37
36
Singih Santosa, Statistik Diskriptif: Konsep dan aplikasi dengan Microsoft Excel dan SPSS,
Andi, Yogyakarta, 2003 hal: 32
37
Ibid
37
Langkah-langkah dalam statistik diskriptif: 38
1.
Pengumpulan dan penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik
2.
Karakteristik data:
a.
Central Tendency, yakni mengukur titik tengah data yang
bisa berupa Mean, Median, Modus
b.
Dispersion atau mengukur variasi data dari titik tengahnya,
yang bisa berupa range, varians, standar deviasi dan lainnya
c.
Shape atau bentuk distribusi suatu data, yang bisa berupa
kemencengan (skewness) data dan keruncingan (kurtosis)
data.
d.
Dimensi waktu
3.
Angka Indeks
4.
Time Series
Untuk setiap pernyataan responden diberi skor (yang sebenarnya
merupakan rating) sesuai dengan skala kategori yang diberikan, skor
tersebut kemudian dijumlahkan, maka metode ini dinamakan ”metode
rating yang dijumlahkan atau Methode of summating rating oleh Bird
(1940) yang dikembangkan oleh Rensis Likert, sehingga lebih dikenal
dengan skala likert. 39
Selanjutnya dicari rata-rata tiap jawaban responden. Untuk
memudahkan penilaian tersebut maka dibuat interval. Dalam penelitian ini
38
39
Singgih, op, cit. 33.
Azwar, Saiffudin, Reliabilitas dan Validitas, Pustaka pelajar Yogjakarta, 1997 hal: 154
38
penulis menentukan banyaknya interval sebanyak 5. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Rentang
Panjang kelas internal =
Banyak kelas interval
= Nilai tertinggi – Nilai terendah 40
Rentang
Panjang kelas interval =
5–1
= 0.8
4
Maka interval kriteria penilaian adalah sebagai berikut:
1,00 – 1.79
= Tidak setuju / Tidak puas
1.80 – 2.59
= Kurang setuju / Kurang puas
2.60 – 3.39
= Ragu-ragu / Bisa puas bisa juga tidak puas
3.40 – 4.19
= Setuju / Puas
4.20 – 5.00
= Sangat setuju / Sangat puas
Total Skor jika semua responden menjawab:
Batas Bawah (B)= jumlah responden x skor terendah (1) x jumlah
pertanyaan
Batas Atas (A) = jumlah responden x skor tertinggi (5) x jumlah
pertanyaan
Range (A-B) atau n
40
= Batas Atas (A) – Batas Bawah (B)
Kuncoro, Mudrajad, Metode Riset untuk bisnis & ekonomi, Jakarta,
Erlangga 2003: hal 125
39
n
Quartil I (Q 1 ) = B +
4
n
Quartil II (Q 2 ) = B +
2
n.3
Quartil III (Q 3 ) = B +
4
Apabila total skor dari data lapangan (responden) berada antara:
B s/d Q1
= maka sikap sangat negatif
> Q1 s/d < Q2
= maka sikap negatif
> Q2 s/d < Q3
= maka sikap positif
> Q3
= maka sikap sangat positif
Batas Bawah
Q1
Q2
Q3
Batas Atas
Download