perbedaan tingkat kebahagiaan ditinjau dari

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN TINGKAT KEBAHAGIAAN DITINJAU DARI STATUS
PENDIDIKAN REMAJA DI DAERAH PERTAMBANGAN
KECAMATAN MONTERADO KABUPATEN BENGKAYANG
KALIMANTAN BARAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Novavita Oktavianey T.T
NIM : 109114147
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN TINGKAT KEBAHAGIAAN DITINJAU DARI STATUS
PENDIDIKAN REMAJA DI DAERAH PERTAMBANGAN
KECAMATAN MONTERADO KABUPATEN BENGKAYANG
KALIMANTAN BARAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Novavita Oktavianey T.T
NIM : 109114147
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Salah bisa diperbaiki.
Gagal bisa di ulangi.
Jatuh bisa bangun.
Tapi, Menyerah berarti selesai !
Hidup akan mengalami Salah, Gagal, Jatuh. Namun,
jangan sampai Menyerah !
–L. Mahadi-
“Jangan khawatir, kalau sudah melakukan yang terbaik”
–Park Hae Jin, Cheese In The Trap-
“Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah
selama engkau dapat bermimpi. Bila tiada bermimpi, apakah
jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam”
–R. A. Kartini-
“You don’t decide your future, you decide your HABITS
and your habits decide your FUTURE”
-Unknown-
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
KARYA INI SECARA KHUSUS
KUPERSEMBAHKAN KEPADA TUHAN
YESUS KRISTUS, BAPAK DAN MAMAK,
SAUDARA-SAUDARAKU, KELUARGA
DAN SEMUA ORANG YANG KUKASIHI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN TINGKAT KEBAHAGIAAN DITINJAU DARI STATUS
PENDIDIKAN REMAJA DI DAERAH PERTAMBANGAN KECAMATAN
MONTERADO KABUPATEN BENGKAYANG KALIMANTAN BARAT
Novavita Oktavianey T.T
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kebahagiaan ditinjau dari
status pendidikan remaja di daerah pertambangan Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang
Kalimantan Barat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah status pendidikan subjek yakni :
Remaja yang putus sekolah dan Remaja yang masih sekolah, sedangkan variabel tergantungnya
adalah kebahagiaan. Subjek dalam penelitian ini adalah 30 orang remaja putus sekolah dan 30
orang remaja masih sekolah yang berasal dari kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang
Kalimantan Barat. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kebahagiaan.
Reliabilitas Skala Kebahagiaan adalah 0,912 dari 100 item. Reliabilitas Skala Kebahagiaan
diperoleh dengan menggunakan perhitungan Alpha Cronbach melalui SPSS for windows versi
16.0. Uji asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah Uji Normalitas dan Uji Homogenitas.
Hasil uji asumsi menunjukkan bahwa data memiliki distibusi normal pada remaja sekolah dan
distibusi tidak normal pada remaja putus sekolah serta memiliki variasi atau homogenitas yang
sama. Data dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan Two Independent Sample T-Test
Mann Whitney dengan program SPSS for windows versi 16.0 dan memperoleh hasil sebesar 0,528
dengan nilai probabilitas sebesar p > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara tingkat kebahagiaan pada remaja putus sekolah dengan remaja sekolah.
Kata Kunci : Kebahagiaan, Remaja Putus Sekolah, Remaja
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE DIFFERENCE OF HAPPINESS LEVEL OF TEENAGERS IN
TERMS OF EDUCATIONAL STATUS IN MONTERADO BENGKAYANG
KALIMANTAN BARAT
Novavita Oktavianey T.T
ABSTRACT
This research aims to know the difference of happiness level of teenagers in terms of
educational status in Monterado Bengkayang Kalimanatan Barat mining area. Independent
variable in this research is the educational status. The subject of this research are: dropout
teenagers and who are still in school. The dependent variable of this research is the happiness.
The subejcts of this research is amount to 30 dropout teenagers and 30 teenagers who are still in
school from Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. The measuring
instrument that used in this research is the happiness scale. The happiness scale realibility are
0,912 of 100 items. The happiness scale realibilities are gained by using Alpha Cronbach
computation through SPSS for windows version 16.0. The assumption test that used in this
research are normality and homogenity test. The result of assumption test showed that the data
has normal distribution on students and abnormal distribution on dropout teenagers and it has
same variance or homogenity. The data in this research analyzed by using Two Independent
Sample T-Test Mann Whitney through SPSS program for windows version 16.0 and the result
amount to 0,528 with probability score amount to p>0,05. This result showed that there are no
significant diferences of the happiness level between dropout teenagers and who are still in
school.
Keywords: Happiness, Dropout Teenagers, Teenagers
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
berkatNya yang berlimpah selama proses penulisan skripsi ini sehingga skripsi
dengan judul “Perbedaan Tingkat Kebahagiaan Ditinjau dari Status Pendidikan
Remaja di Daerah Pertambangan Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang
Kalimantan Barat” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulismenyadariadabanyakpihak yang telahberkontribusidalam proses
penulisanskripsiini.Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma
2. Bapak P.Eddy Suhartanto, S. Psi. M.Si. selaku Kepala Program Studi
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Henrietta, selaku dosen pembimbing akademik yang selalu
memberikan perhatiannya dalam membimbing saya selama masa studi.
4. Ibu Ratri Sunar Astuti, M. Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang
memberikan sebagian waktu dan pemikirannya untuk membimbing saya,
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh dosen di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan waktu, pelajaran, pengalaman, kerja keras dan perhatiannya
selama saya mengemban pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma. Terima kasih Ibu dan Bapak.
6. Segenap staff Fakultas Psikologi dan Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma yang telah memberi banyak bantuan kepada saya selama proses
perkuliahan.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Kedua orangtuaku Bapak Laurensius Mahadi dan Ibu Kresensia Mulia
beserta adik-adik ku tercinta, Patrisius Parimpasa T.T, Eleonora Tarida
T.T, Victor Junio Caesar T.T yang senantiasa sabar dan tidak pernah lelah
memberikan dukungan serta selalu mendoakan yang terbaik bagi
keberhasilan skripsi ini. Terima kasih sangat banyak dan bersyukur
memiliki kalian dalam hidupku.
8. Adik-adik subjek penelitian yang putus sekolah ataupun yang masih
sekolah di daerah Nyempen, Goa Boma dan Monterado. Terima kasih
untuk kesediaannya memberikan waktu dalam pengisian skala di skripsi
ini.
9. Om Iyus, Om Jusni, Mak Babah, Tante Susana, Tante Noria, pak tuha Alio
yang selalu mengingatkan, yang selalu menyemangati diriku baik melalui
doa ataupun materi selama proses perkuliahan dan proses pengerjaan
skripsi. Terima kasih banyak Nova ucapkan.
10. Teman-teman seperjuangan, sealmamater, sefakultas, seprogram studi di
Psikologi terutama untuk Rainbowie feat The Boys (Silvia, Nani, Irma,
Tyas, Tirza, Yoga, Gery, Abi dan Aldo) yang tidak pernah berhenti
memberikan semangat, bantuannya dan selalu menemani selama proses
perkuliahan dari semester awal kuliah serta selama proses pengerjaan
skripsi ini. Love you too Guys!
11. Kak Liveria Jurissam Tikupadang, yang tidak pernah marah, bosan
ataupun lelah dalam membantu dan menemani serta menjadi penyemangat
ketika kesusahan dalam pengerjaan skripsiku. Love you too kak.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Engger atau Akeng yang tidak pernah bosan untuk mengajariku. Banyak
terima kasih ya Akeng.
13. Kepada teman-teman seperantauan dari Kalimantan Barat : Topel, Erik,
Petrus, Nokus, Risko, kak Winda, bang Athod, Irest, dek Venta, Ranny,
kak Nelly dan Yoan (Amoi) yang tidak pernah lelah mengingatkan dan
menyemangati diriku selama proses pengerjaan skripsi. Beribu terima
kasih kuucapkan kepada kalian semua.
14. Kepada seluruh saudara, teman, kenalan ataupun siapa saja yang selalu
memberikan semangat dan penghiburannya kepadaku selama ini. Terima
kasih.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang dapat membangun sangat penulis
harapkan untuk skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan ilmiah dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Terima kasih.
Penulis,
Novavita Oktavianey T.T
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............. ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................... iii
HALAMAN MOTTO .................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................ vi
ABSTRAK ................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................. viii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xvi
DAFTAR TABEL...................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. LatarBelakang............................................................................. 1
B. RumusanMasalah...................................................................... 10
C. TujuanPenelitian ....................................................................... 10
D. ManfaatPenelitian ..................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................... 13
A. Kebahagiaan ............................................................................. 13
1. Pengertian Kebahagiaan ....................................................... 13
2. Aspek-aspek Kebahagiaan .................................................... 14
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebahagiaan ................ 16
B. Remaja ...................................................................................... 19
1. Pengertian Remaja ................................................................ 19
2. Ciri-ciri Masa Remaja .......................................................... 21
3. Tugas Perkembangan Remaja .............................................. 22
C. Remaja Putus Sekolah .............................................................. 24
D. Karakteristik Remaja Putus Sekolah ........................................ 26
E. Dinamika Perbedaan Tingkat Kebahagiaan ditinjau dari Status
Pendidikan Remaja di Pertambangan.......................................26
F. Skema Penelitian ....................................................................... 34
G. Hipotesis Penelitian .................................................................. 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................. 36
A. Jenis Penelitan .......................................................................... 36
B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................ 36
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................. 36
D. Subjek Penelitian ...................................................................... 37
1. Remaja yang Masih Sekolah ................................................ 37
2. Remaja yang Putus Sekolah ................................................. 37
E. Metode dan Instrumen Penelitian ............................................. 38
F. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas ................................... 40
1. Validitas ................................................................................ 40
2. Seleksi Item .......................................................................... 40
3. Reliabilitas ............................................................................ 43
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Analisa Data ............................................................................. 44
1. Uji Asumsi ............................................................................ 44
a. Uji Normalitas .................................................................. 44
b. Uji Homogenitas .............................................................. 44
2. Uji Hipotesis ......................................................................... 45
H. Pelaksanaan Uji Coba ............................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........... 46
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 46
B. Deskripsi Subjek Penelitian ...................................................... 47
C. Deskripsi Data Penelitian ......................................................... 48
D. Hasil Penelitian......................................................................... 49
1. Uji Asumsi ............................................................................ 49
a. Uji Normalitas .................................................................. 49
b. Uji Homogenitas .............................................................. 51
2. Uji Hipotesis ......................................................................... 51
E. Pembahasan .............................................................................. 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................... 59
A. KESIMPULAN ........................................................................ 59
B. SARAN ..................................................................................... 59
1. Subjek Penelitian .................................................................. 59
2. Orang Tua ............................................................................. 60
3. Peneliti Selanjutnya .............................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 62
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN .................................................................................. 66
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pemberian Skor Skala ...................................................................39
Tabel 2 Blue Print dan Distribusi Item Skala Kebahagiaan (Sebelum Uji
Coba)..............................................................................................39
Tabel 3 Blue Print dan Distribusi Item Skala Kebahagiaan (Setelah Uji
Coba)..............................................................................................41
Tabel 4 Blue Print dan Distribusi Skala Kebahagiaan Setelah Penyetaraan
Item................................................................................................42
Tabel 5 Deskripsi Subjek Remaja Putus Sekolah....................................48
Tabel 6 Deskripsi Subjek Remaja Sekolah ................................................48
Tabel 7 Perbandingan Mean Teoritis dengan Mean Empiris....................49
Tabel 8 Hasil Uji Normalitas .....................................................................50
Tabel 9 Uji Homogenitas ...........................................................................51
Tabel 10 Hasil Uji Beda Two Independent Sample T-Test........................53
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Tingkat Kebahagiaan ....................................... 67
A.Skala Tingkat Kebahagiaan (Try Out) .............................. 67
B. Skala Tingkat Kebahagiaan (Penelitian) ........................... 76
Lampiran 2 Hasil Seleksi Item Skala Kebahagiaan ...................... 83
Lampiran 3 Reliabilitas Skala Kebahagiaan ................................. 86
Lampiran 4 Uji Deskriptif Mean Empirik ..................................... 91
Lampiran 5 Uji Normalitas ........................................................... 92
Lampiran 6 Uji Homogenitas ........................................................ 92
Lampiran 7 Uji Hipotesis .............................................................. 92
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang mengalami masa
perkembangan dalam kehidupannya. Salah satu masa perkembangan yang
dilewati oleh manusia adalah masa remaja. Masa remaja merupakan masa
yang dimulai pada usia 13 tahun dan berakhir saat seseorang berusia 18
tahun (Hurlock, 1990). Pada masa ini seseorang juga mengalami
perubahan dari masa anak-anak ke dewasa. Pada masa tersebut remaja
berkembang menuju kedewasaan yang diiringi dengan adanya perubahan
biologis, kognisi, dan sosial-emosional (Santrock, 2003).
Masa remaja berada diantara anak-anak dan orang dewasa. Remaja
masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik dan psikisnya
(Monks dalam Puspitasari dan Laksmiwati, 2012). Pada umumnya remaja
masih belajar di sekolah menengah atas atau perguruan tinggi. Bila
bekerja, mereka hanya melakukan pekerjaan sambilan dan belum
mempunyai pekerjaan tetap (Puspitasari dan Laksmawati, 2012).
Banyaknya remaja yang bekerja saat ini menggeser usia sekolah menjadi
usia bekerja. Hal ini juga mengakibatkan munculnya perbedaan pada
status pendidikan usia remaja yang dibagi menjadi remaja putus sekolah
dan remaja yang masih sekolah.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Berdasarkan hasil kajian profil penduduk remaja dari Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) pada tahun
2010, menunjukkan bahwa masih terdapat 2,5 persen penduduk usia 7-15
tahun yang tidak/belum pernah sekolah, sedangkan yang tidak dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi 6,01 persen. Jika
dilihat dari pendidikan tertinggi yang ditamatkan, 6,33 persen penduduk
remaja (7-12 tahun) tidak atau belum pernah sekolah dan 31,57 persen
tidak atau belum tamat SD. Dari 23.902.077 jiwa penduduk kelompok
umur 19-24 tahun hanya 0,66 persen tamat Diploma IV/Perguruan Tinggi.
Selain itu, menurut Understanding Children’s Work (UCW) pada tahun
2012, lebih dari 2,3 juta anak-anak atau remaja di usia 5-17 tahun atau
hampir 7 % dari kelompok usia itu adalah pekerja di tahun 2009. Hampir
dari anak-anak atau remaja ini adalah tenaga kerja yang bekerja tidak
sesuai ketentuan perundang-undangan negara Indonesia atau kebanyakan
dari mereka bekerja di area kondisi kerja yang berbahaya. Sedangkan,
untuk besarnya angka partisipasi sekolah pada usia 7-12 tahun di
Kabupaten Bengkayang menurut Badan Pusat Statistik daerah pada tahun
2012 mencapai 95,89 persen. Sedangkan, untuk angka partisipasi sekolah
usia 13-15 tahun lebih rendah dibandingkan dengan usia 7-12 tahun, yaitu
sekitar 85,81 persen. Selanjutnya, untuk angka partisipasi sekolah usia 1618 tahun merupakan angka yang paling rendah yaitu sekitar 64,27 persen.
Dari hasil kajian menunjukkan bahwa persentase terbesar usia yang
mengalami putus sekolah terjadi pada kelompok remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Menurut Hall (dalam Santrock, 2003), masa remaja merupakan
masa yang dipenuhi dengan topan dan tekanan. Pada masa ini, seseorang
akan lebih rentan untuk mendapat pengaruh dan tekanan dari orang lain,
salah satunya terkait pilihan untuk sekolah atau tidak sekolah. Padahal,
remaja seharusnya menghabiskan waktu bertahun-tahun bersekolah
sebagai anggota dari suatu masyarakat kecil dimana terdapat beberapa
tugas untuk diselesaikan. Sekolah juga menjadi tempat untuk pencarian
jati diri dan mengenal orang lain serta memperkenalkan peraturan yang
menjelaskan batasan perilaku, perasaan, dan sikap. Pengalaman yang
diperoleh anak-anak dan remaja (sekolah) memiliki pengaruh yang besar
dalam perkembangan identitasnya, keyakinan terhadap kompetensi diri
sendiri, gambaran hidup dan kesempatan meraih cita-cita, hubungan
sosial, batasan mengenai hal yang besar dan salah, serta pemahaman
mengenai bagaimana sistem sosial di luar lingkup keluarga berfungsi.
Badan Pusat Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang pada tahun
2012 menyatakan bahwa, penduduk usia 15 tahun ke atas yang masuk
angkatan kerja persentasenya lebih dari 70 persen dan sisanya masuk
dalam kelompok bukan angkatan kerja. Dengan demikian rata-rata
penduduk usia kerja yang aktif berasal dari usia remaja. Persentase
penduduk usia kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi masih lebih besar
dibanding dengan penduduk yang tidak aktif dalam kegiatan ekonomi.
Unicef (2012), juga menambahkan bahwa kebanyakan dari remaja yang
bekerja, bekerja di kondisi berbahaya atau meliputi anak-anak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bekerja di pertambangan, bangunan, penggalian dan anak-anak yang
dipekerjakan di tempat-tempat seks komersial. Banyak faktor yang
mempengaruhi anak-anak atau remaja ini memilih untuk bekerja, antara
lain karena keluarga yang minim pendidikan, pernikahan yang terjadi di
usia remaja, juga karena kondisi yang mengharuskan remaja tersebut
bekerja (UCW, 2012).
Dari hasil hasil sensus ekonomi pertumbuhan sektor pertambangan
dan penggalian di Kecamatan Monterado pada tahun 2006 dari Badan
Pusat Statistik daerah Kabupaten Bengkayang diketahui terdapat 205 unit
usaha pertambangan dan penggalian, 32 unit usaha industri pengelolaan
serta 1 unit usaha konstruksi. Masing-masing sektor usaha tersebut mampu
menyerap tenaga kerja sebanyak 1.130 orang di sektor pertambangan dan
penggalian, 67 orang untuk sektor industri pengolahan, dan 1 orang untuk
sektor konstruksi. Hal ini menunjukkan bahwa usaha di sektor
pertambangan dan penggalian menyerap tenaga kerja lebih banyak
dibanding usaha kerja di sektor lain.
Melalui survey sederhana yang dilakukan oleh peneliti ditemukan
bahawa usaha pertambangan yang dilakukan oleh beberapa masyarakat
desa di kecamatan Monterado adalah termasuk dalam daftar usaha yang
illegal. Hampir dari seluruh warga yang membuka usaha pertambangan
emas melakukan penggalian secara besar-besaran dan merusak alam tanpa
mengelola kembali bekas galian menjadi tempat yang bermanfaat.
Kebanyakan dari hasil galian dibiarkan menjadi danau yang luas atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
menjadi lahan gersang. Bentuk dari eksploitasi alam yang berlebihan ini
memberikan dampak negatif bagi masyarakat di sekitar tempat
pertambangan. Dampak negatif yang terjadi antara lain, banyak
masyarakat yang menjadi korban dan kehilangan sanak saudaranya karena
longsor yang terjadi ketika bekerja. Selain itu, remaja yang tinggal di
daerah sekitar pertambangan kehilangan area bermain dan belajar
dikarenakan lingkungan yang rusak akibat tercemar oleh hasil limbah
penggalian.
Selain itu, wawancara yang dilakukan pada tanggal 21-22
Desember 2014 dan 8 Januari 2015 melalui wawancara langsung dengan
beberapa pekerja tambang di Desa Monterado, Nyempen dan Goa Boma,
diperoleh data bahwa rata-rata remaja bekerja yang berada di
pertambangan meninggalkan bangku sekolah di usia sekolah dasar (SD)
dan sekolah menengah atas (SMA). Dari hasil wawancara yang dilakukan,
kebanyakan pekerja di pertambangan tersebut mengaku bahwa mereka
berhenti
sekolah
dikarenakan
faktor
ekonomi.
Mereka
juga
mengungkapkan bahwa mereka tidak memiliki motivasi untuk bersekolah
karena lingkungan bekerja lebih menjanjikan untuk memperoleh hidup
yang lebih baik. Selain itu, alasan-alasan para pekerja tersebut memilih
untuk bekerja di pertambangan yang tergolong beresiko dan termasuk
dalam daftar pekerjaan ilegal daripada melanjutkan sekolah, antara lain
karena mereka tidak memiliki pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang tinggi. Mereka lebih senang dengan kehidupan yang bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
tanpa aturan terikat, mereka mengakui bahwa hidup terasa lebih
menyenangkan dengan bekerja dan memperoleh gaji daripada duduk di
bangku sekolah dan mendengarkan guru menjelaskan pelajaran. Beberapa
dari mereka juga mengatakan bahwa untuk sekolah membutuhkan biaya
yang cukup besar dan memakan waktu yang lama serta tidak menarik.
Selain itu, alasan lain yang mereka ungkapkan adalah dengan bersekolah
tidak memberikan jaminan bahwa mereka akan menemukan pekerjaan
yang layak atau mendapat gaji besar jika mereka tidak “pintar” di sekolah.
Dari hasil survey yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan pula
bahwa remaja putus sekolah yang menjadi pekerja di pertambangan
memberikan terlihat tidak puas dan senang dengan kehidupan mereka saat
ini. Hal ini dilihat dari jawaban yang diberikan oleh beberapa pekerja
bahwa mereka tidak mempunyai perasaan optimis terhadap pekerjaan dan
hidup mereka. Selain itu, mereka mengakui bahwa tidak puas dengan hasil
yang dimiliki saat ini dari pekerjaan yang mereka lakukan, mereka juga
cenderung malu dengan pendidikan terakhir yang mereka miliki. Ketika
peneliti melakukan wawancara banyak dari para pekerja yang malu,
melarikan diri dan tidak mau di wawancara. Alasannya hanya mereka
tidak mau ditanya karena takut tidak bisa menjawab dan khawatir akan
jawaban yang diberikan tidak memuaskan penelti.
Menurut Santrock (2003) remaja putus sekolah cenderung lebih
bermasalah dengan peraturan, kurang rajin dalam mengerjakan pekerjaan
rumah, memiliki rasa percaya diri yang lebih rendah, memiliki harapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
pendidikan lebih rendah, serta memiliki kontrol diri eksternal. Yuda
(2013) juga mengungkapkan bahwa remaja yang putus sekolah dapat
memberi dampak negatif dalam kehidupan sosial mereka, yakni
menambah banyaknya jumlah kaum pengangguran dan mereka merupakan
tenaga kerja yang tidak terlatih. Anak putus sekolah juga berisiko terlibat
dalam kenakalan remaja, tawuran, kebut-kebutan di jalan raya, minumminuman dan perkelahian. Akibat lainnya yang juga dapat dialami oleh
mereka adalah perasaan minder dan rendah diri. Selain itu, Puspitasari dan
Laksmiwati (2012) juga mengungkapkan bahwa remaja putus sekolah
merupakan salah satu contoh remaja yang berisiko mengalami konsep diri
negatif. Individu yang memiliki konsep diri negatif akan cenderung
merasa tidak bahagia dengan hidupnya.
Kebahagiaan adalah salah satu bagian penting dalam kehidupan
individu dan merupakan suatu kondisi yang sangat ingin dicapai oleh
semua orang dari berbagai umur dan lapisan masyarakat (Argyle dalam
Sativa
dan
Helmi,
2013).
Kebahagiaan
adalah
sesuatu
yang
menyenangkan, sukacita, membawa kenikmatan serta tercapainya sebuah
tujuan (Herbyanti, 2009). Kebahagiaan merupakan konsep yang luas,
seperti emosi positif atau pengalaman yang menyenangkan, rendahnya
mood yang negatif, dan memiliki kepuasan hidup yang tinggi (Diener,
Lucas, Oishi dalam Meina dan Suprayogi. 2011).
Menurut Seligman (2005) orang yang bahagia tidak saja lebih
mampu menanggung rasa sakit dan melakukan langkah-langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
pencegahan masalah kesehatan dan keamanan, tetapi emosi positif juga
mampu untuk menetralkan emosi negatif. Selain itu, orang yang bahagia
mengingat lebih banyak peristiwa menyenangkan daripada yang
sebenarnya terjadi dan melupakan lebih banyak peristiwa buruk.
Hurlock
(1990)
juga
mengungkapkan
bahwa
pentingnya
kebahagiaan, terutama di usia remaja. Remaja yang memiliki penyesuaian
diri buruk, terutama sejak masa anak-anak akan cenderung merasa paling
tidak berbahagia. Hal ini terjadi dikarenakan masalah-masalah pribadi
yang dihadapi remaja. Remaja mempunyai tingkat aspirasi tinggi, yang
tidak realistik bagi dirinya, dan bila prestasinya menurun akan
menimbulkan rasa tidak puas pada diri sendiri serta bersikap menolak diri
sendiri.
Selain itu, melalui Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan
(SPTK) tahun 2014 yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik (BPS)
mengenai tingkat kebahagian, ditemukan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan maka indeks kebahagiaan juga semakin tinggi. Dari survei
tersebut ditemukan data bahwa penduduk dengan tingkat pendidikan S2
dan S3 mencapai indeks kebahagiaan tertinggi (79,47%), sedangkan
penduduk yang tidak atau belum pernah sekolah mempunyai indeks
kebahagiaan paling rendah (62,96%). Sementara itu, hasil yang hampir
sama ditemukan oleh Berita Resmi Statistik BPS Kalimantan Barat pada
tahun 2014 mengenai tingkat kebahagiaan. Dari survey yang dilakukan,
ditemukan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pula indeks kebahagiaan. Penduduk yang tidak tamat SD/MI mempunyai
indeks
kebahagiaan
paling
rendah
(65,15%),
sementara
indeks
kebahagiaan tertinggi pada penduduk dengan tingkat pendidikan S2 atau
S3 (80,29%). Dari hasil kajian menunjukkan bahwa persentase terbesar
mengenai tingkat kebahagiaan ditemukan pada kelompok penduduk yang
memiliki tingkat pendidikan tinggi.
Menurut Seligman (dalam Pertiwi, 2011) terdapat beberapa faktor
yang menentukan kebahagiaan antara lain, kehidupan sosial, agama dan
religiusitas, uang, pernikahan, usia, kesehatan, pendidikan, iklim, ras,
emosi negatif dan jenis kelamin. Kebahagiaan seseorang pasti akan
muncul kapanpun, seperti halnya hal yang menyedihkan. Kebahagiaan
bisa dimunculkan dari lingkungan yang menyenangkan yang ditempati,
kemampuan yang dimiliki, kebutuhan yang terpenuhi, dan kenikmatan
dalam hidup (Veenhovent dalam Herbyanti , 2009). Menurut Chaplin
(dalam Sativa dan Helmi, 2013) seseorang yang tidak bahagia akan
memunculkan perasaan depresi, stres, kecemasan dan penyimpangan
perilaku.
Yudantara, (dalam Herbyanti, 2009) mengungkapkan bahwa
kebahagiaan merupakan hal yang bisa ditumbuhkan oleh setiap individu
dengan salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu optimis terhadap segala
hal yang dilakukan. Seligman (dalam Ismuniar, 2013) juga menambahkan
bahwa optimis adalah salah satu aspek yang utama dalam kebahagiaan.
Optimis merupakan sikap positif yang dapat memberikan keuntungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dalam jajaran yang luas seperti, kesehatan, umur panjang, keberhasilan
pekerjaan dan memperoleh nilai yang tinggi dalam prestasi. Individu yang
optimis mengenai masa depan merasa lebih bahagia dan puas dengan
kehidupannya.
Dewasa ini kebahagiaan banyak diteliti, tetapi kebanyakan
penelitian tentang kebahagiaan hanya dilakukan pada orang dewasa dan
masih sedikit yang mencakup pada anak-anak, maupun remaja. Pentingnya
kebahagiaan bagi remaja dapat membantu menanggulangi permasalahan
yang mungkin dialami remaja, karena kebahagiaan dapat menjadi
antesenden atau stimulus berbagai keuntungan, contohnya kesehatan
mental (Chaplin, Bostos, & Lowrey dalam Sativa dan Helmi, 2013).
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui
perbedaan tingkat kebahagiaan pada remaja putus sekolah yang bekerja di
pertambangan dengan remaja yang bersekolah di Kecamatan Monterado
Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul apakah terdapat perbedaan tingkat kebahagiaan ditinjau dari
status pendidikan remaja di daerah pertambangan Kecamatan Monterado
Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan tingkat
kebahagiaan
ditinjau
dari
status
pendidikan
remaja
di
daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pertambangan Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang Kalimantan
Barat.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberi
tambahan
pengetahuan
dan
wawasan
mengenai
kebahagiaan
(happiness), serta bisa menjadi sebuah referensi tambahan bagi
penelitian dalam ilmu psikologi khususnya dalam bidang psikologi
perkembangan remaja, psikologi pendidikan mengenai pentingnya
pendidikan sebagai salah satu tugas perkembangan manusia, dan positive
psychology secara khusus mengenai kebahagiaan. Selain itu, adanya
penelitian ini diharapkan mampu memberi tambahan referensi bagi para
peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan masalah serupa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi remaja, dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu
memberikan informasi mengenai kebahagiaan secara spesifik dan
mampu memberikan motivasi untuk dapat melihat masa depan
dengan semangat hidup yang lebih baik.
b. Bagi orangtua, penelitian ini diharapkan mampu membantu
menjelaskan mengenai pentingnya sebuah kebahagiaan di usia
remaja agar dapat memberikan motivasi kepada remaja untuk
berfikir positif. Selain itu, adanya penelitian ini diharapkan mampu
memberikan pemahaman yang lebih positif mengenai pentingnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pendidikan, terutama pada anak-anak di masa remaja yang tergolong
rentan akan pengaruh baik dan buruk yang diterima dari lingkungan
di luar lingkungan keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KEBAHAGIAAN
1. Pengertian Kebahagiaan
Aprilianto (2008) mengungkapkan bahwa bahagia adalah kondisi
internal yang sangat menyenangkan sehingga membuat kita merasa
sangat nyaman karena semua hal yang kita alami dan hadapi pada saat
itu, ditempat itu, sangat sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Kebahagiaan merupakan konsep yang luas, seperti emosi positif atau
pengalaman yang menyenangkan, rendahnya mood yang negatif, dan
memiliki kepuasan hidup yang tinggi (Diener, Lucas, Oishi, 2005).
Seligman (2005) mengartikan kebahagiaan adalah emosi positif
seseorang yang terkait dengan hal-hal yang membahagiakan dan dibagi
kedalam tiga kategori, yaitu emosi positif terhadap masa lalu, emosi
positif terhadap masa kini dan emosi positif terhadap masa depan.
Emosi positif terhadap masa lalu adalah kepuasaan, kelegaan,
kesuksesan, kebanggaan, dan kedamaian. Sedangkan untuk emosi
positif terhadap mada depan adalah optimisme, harapan, keyakinan, dan
kepercayaan. Selain itu, untuk emosi positif terhadap masa kini adalah
kegembiraan, ketenangan, keriangan, semangat yang meluap-luap, rasa
senang dan kebahagiaan.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Berdasarkan dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas,
dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan adalah suatu kondisi dimana
seseorang merasakan emosi positif yang menyenangkan dari masa lalu,
masa depan dan masa sekarang sehingga membuat seseorang merasa
nyaman, memiliki mood negatif yang rendah, serta memiliki kepuasaan
hidup yang tinggi.
2. Aspek-aspek Kebahagiaan
Menurut Seligman (dalam Ismuniar, 2013) lima aspek utama
kebahagiaan, yaitu :
a. Relasi sosial yang positif
Relasi sosial yang positif ialah relasi yang tercipta bila adanya
dukungan sosial yang membuat individu mampu mengembangkan
harga diri, meminimalkan masalah-masalah psikologis, kemampuan
pemecahan masalah yang adaptif, dan membuat individu menjadi
sehat secara fisik. Menjalin relasi sosial yang positif bukan hanya
sekedar dengan teman, pasangan, ataupun anak, tetapi menjalin relasi
sosial yang positif dengan individu yang ada disekitar.
b. Keterlibatan Penuh
Keterlibatan penuh yang dimaksud ialah mengikuti berbagai aktifitas
yang bukan hanya berhubungan dengan pemenuhan tanggung jawab
(kuliah atau kerja). Tetapi, juga aktifitas-aktifitas yang disenangi
seperti hobi dan aktivitas bersama keluarga. Dalam melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
aktifitas-aktifitas tersebut, seseorang tidak hanya terlibat secara fisik,
namun turut melibatkan hati dan pikirannya secara penuh.
c. Penemuan makna dalam keseharian
Selain keterlibatan penuh dan menjalin relasi sosial positif dengan
orang lain terdapat cara lain untuk dapat bahagia, yakni dengan
menemukan makna dalam apapun yang dilakukan individu di
kesehariannya. Penemuan makna dalam keseharian yang dimaksud
ialah bagaimana individu mampu memperoleh makna positif atau
manfaat positif ketika mereka dapat melakukan aktivitas sehari-hari
dengan terlibat secara penuh terhadap aktivitas yang dilakukannya
sehingga dapat menimbulkan rasa bahagia pada individu tersebut.
d. Optimis
Optimis merupakan sikap pikiran positif yang dapat memberikan
keuntungan dalam jajaran yang luas seperti, kesehatan, umur
panjang, keberhasilan pekerjaan dan memperoleh nilai yang tinggi
dalam prestasi. Individu yang optimis mengenai masa depan merasa
lebih bahagia dan puas dengan kehidupannya. Individu yang
mengevaluasi dirinya dengan cara yang positif, akan memiliki
kontrol yang baik terhadap hidupnya, sehingga memiiki impian dan
harapan yang positif tentang masa depan.
e. Ketahanan Diri
Ketahan diri yang dimaksud ialah kemampuan seseorang untuk
bangkit dari peristiwa yang tidak menyenangkan. Kebahagiaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
seseorang tidak bergantung pada seberapa banyak peristiwa
menyenangkan yang dialami, melainkan sejauh mana seseorang
memiliki ketahanan diri. Orang yang berbahagia tidak hanya lebih
mampu menanggung rasa sakit dan melakukan langkah-langkah
pencegahan teruatama di masalah kesehatan dan keamanan, tetapi
mereka juga mampu mengatur bagaimana emosi postif yang dimiliki
seseorang dapat menetralkan emosi negatifnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka aspek-aspek kebahagiaan adalah relasi
sosial yang positif, kemudian adanya keterlibatan penuh, terdapat
penemuan makna dalam keseharian, dan adanya optimis serta
ketahanan diri.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebahagiaan
Seligman (2005) menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kebahagiaan, yaitu sebagai berikut :
a. Uang
Para peneliti membandingkan kesejahteraan subjektif ratarata orang yang tinggal di negara kaya dengan orang-orang yang
tinggal di negara miskin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di
negara-negara yang sangat miskin, dimana kemiskinan bisa
mengancam nyawa, menjadi kaya akan membuat seseorang
bahagia. Namun, di negara-negara yang lebih makmur, dimana
semua kebutuhan dasar dapat terpenuhi, peningkatan kekayaan
tidak begitu berdampak pada kebahagiaan. Seligman juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
menyimpulkan bahwa penilaian seseorang terhadap uang dapat
mempengaruhi kebahagiaannya lebih daripada uang itu sendiri.
b. Perkawinan
Kebahagiaan orang yang menikah dapat mempengaruhi
panjang usia dan besar penghasilan. Hal ini berlaku bagi semua
jenis kelamin, baik pada pria maupun wanita.
c. Kehidupan Sosial
Orang-orang yang sangat bahagia memiliki perbedaan
dengan kebanyakan orang pada umumnya atau orang-orang yang
tidak bahagia, hal ini dikarenakan mereka menjalani kehidupan
sosial yang kaya dan memuaskan. Orang-orang yang sangat
berbahagia menghabiskan waktu sendirian lebih sedikit dan
kebanyakan waktu mereka digunakan untuk bersosialisasi dengan
orang lain.
d. Emosi Negatif
Sebuah hasil survei yang dilakukan oleh Norman Bradburn
menemnukan hasil bahwa orang-orang yang mengalami banyak
emosi negatif adalah orang-orang yang mangalami sangat sedikit
emosi positif, dan sebaliknya. Meskipun demikian, ini tidak berarti
bahwa seseorang tidak akan merasakan kesedihan dalam hidupnya.
e. Usia
Kepuasaan hidup seseorang akan sedikit meningkat sejalan
dengan bertambahnya usia, afek menyenangkan atau afek positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
akan sedikit berkurang, tetapi afek tidak menyenangkan atau afek
negatif tidak berubah. Yang akan berubah ketika kita menua adalah
intensitas emosi.
f. Kesehatan
Faktor kesehatan adalah faktor objektif yang baik tapi tidak
selalu berkaitan dengan kebahagiaan. Bagian yang penting dalam
hidup yang sehat adalah persepsi subjektif kita terhadap seberapa
sehat diri kita.
g. Pendidikan
Meskipun merupakan sarana untuk mencapai penghasilan
yang lebih tinggi, pendidikan bukanlah sarana menuju kebahagiaan
yang paling pokok. Bagi beberapa orang yang kaya, pendidikan
bukan merupakan hal yang mempengaruhi kebahagiaan mereka
dalam menjalani kehidupan. Tetapi, untuk beberapa orang yang
berpenghasilan
rendah,
pendidikan
mempengaruhi
kebahagiaan
di
dan
kehidupan
kecerdasan
dapat
mereka
karena
pendidikan merupakan sarana untuk mencapai pendapatan yang
lebih baik.
h. Iklim
Meskipun iklim disuatu daerah merupakan iklim yang baik
atau iklim yang disenangi oleh kebanyakan orang. Tetapi, itu tidak
mempengaruhi tingkat kebahagiaan seseorang.
i. Ras
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Menurut penelitian, ras sama sekali tidak berkaitan dengan
kebahagiaan. Meskipun suatu ras di suatu wilayah atau bahkan
Negara memiliki keadaan ekonomi yang lebih rendah tetapi belum
tentu tingkat kebahagiaannya rendah.
j. Jenis Kelamin
Faktor jenis kelamin merupakan faktor yang tidak selalu
berhubungan dengan kebahagiaan seseorang. Tingkat emosi ratarata laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda. Tetapi, terkadang
perempuan lebih bahagia dan sekaligus lebih sedih daripada lakilaki.
k. Agama
Dalam faktor ini, hubungan antara harapan akan masa depan
dan keyakinan beragama mungkin dapat menjadi landasan
mengapa keimanan begitu efektif melawan keputusasaan dan
meningkatkan kebahagiaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan ialah uang,
perkawinan, kehidupan sosial, emosi negatif, usia, kesehatan,
pendidikan, iklim, ras, jenis kelamin, dan agama.
B. REMAJA
1. Pengertian Remaja
Istilah adolescene atau remaja berasal dari kata Latin Adolescere
(kata bendanya, Adolescentia yang berarti remaja) yang berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
“tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Pada masa remaja seseorang
mengalami perubahan dari masa anak-anak ke dewasa. Awal masa
remaja berlangsung kira-kira pada usia 13 tahun dan berakhir saat
seseorang berusia 18 tahun. Masa remaja adalah masa-masa yang
mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock,
1990).
Selain itu, Santrock (2003) juga mengemukakakan masa remaja
adalah masa perkembangan transisi antara anak-anak dan dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial. Sedangkan Erikson
(dalam Rochmah, 2005) mengemukakan bahwa remaja merupakan
masa di mana terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas.
Menurut WHO atau World Health Organization (dalam Sarwono,
1988) remaja adalah suatu masa ketika individu berkembang dari saat
pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai
saat ia mencapai kematangan, suatu masa dimana individu mengalami
perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak
menjadi dewasa dan masa terjadi peralihan ketergantungan sosialekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
remaja adalah masa perkembangan dan perubahan dari masa anak-anak
ke masa dewasa yang terjadi pada rentang usia 13-18 tahun, yang
ditandai dengan perubahan kematangan mental, emosional, sosial,
kognitif dan biologis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Ciri-ciri Masa Remaja
Jahja (2011) mengungkapkan bahwa masa remaja adalah suatu
masa perubahan. Pada masa remaja tejadi perubahan yang cepat baik
secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi
selama masa remaja, antara lain :
a. Peningkatan emosional. Peningkatan emosional terjadi di masa
awal remaja dan dikenal sebagai masa storm & stress. Dari
segi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa
remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa
sebelumnya. Pada masa ini, remaja lebih banyak diberikan
tuntutan dan tekanan.
b. Perubahan fisik yang disertai kematangan seksual. Terkadang
perubahan yang terjadi pada tahap ini membuat remaja merasa
tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri.
Perubahan fisik yang terjadis ecara cepat, baik perubahan
internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem
respirasi maupun perubahan eskternal seperti tinggi badan,
berat badan dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap
konsep diri remaja.
c. Perubahan dalam diri dan hubungan sosial. Pada masa ini halhal yang menarik di masa anak-anak akan tergantikan oleh hal
menarik yang baru dan lebih matang di masa remaja. Hal ini
juga dikarenakan tanggung jawab yang lebih besar di masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
remaja dimana remaja diharapkan mampu untuk lebih menarik
diri terhadap hal-hal yang lebih penting. Selain perubahan
dalam diri, perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan
orang lain. Remaja tidak hanya berhubungan dengan individu
dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis
dan dengan orang dewasa.
d. Perubahan akan nilai. Pada tahap ini hal-hal yang dianggap
penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting
karena telah mendekati dewasa.
e. Terjadinya sikap ambivalen atau sikap bertentangan dalam
menghadapi perubahan. Di satu sisi mereka menginginkan
kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung
jawab
yang
menyertai
kebebasan,
serta
meragukan
kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab
ini.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ciriciri masa remaja ialah, terjadinya perubahan emosional, perubahan fisik
yang disertai kematangan seksual, perubahan dalam diri dan hubungan
sosial, perubahan akan nilai, dan terjadinya sikap ambivalen atau sikap
bertentangan dalam menghadapi perubahan.
3. Tugas Perkembangan Remaja
Hurlock (1990) mengungkapkan bahwa tugas perkembangan pada
masa remaja berfungsi untuk perubahan besar dalam sikap dan pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
perilaku remaja tersebut. Hurlock membagi tugas perkembangan pada
masa remaja, sebagai berikut:
a. Menerima keadaan fisik dan menggunakan tubuhnya secara
efektif. Dengan menerima keadaan fisik yang dimilki remaja
mampu memahami dirinya dan mampu memandang dirinya
secara positif. Pandangan diri yang positif terhadap keadaan
fisik akan membentuk kepercayaan diri.
b. Mencapai peran sosial pria dan wanita. Pada masa ini remaja
diharapkan mampu untuk bisa membedakan peran sosial
antara pria dan wanita.
c. Membina hubungan dengan lawan jenis. Pada masa ini
diharapkan remaja mampu membangun relasi yang baik
antara lawan jenis dan mengetahui bagaimana cara yang baik
dalam berelasi/
d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua. Remaja
diharapkan mampu untuk meninggalkan rasa ketergantungan
emosional mereka dengan orangtua.
e. Mencapai kemandirian ekonomis. Pada masa ini remaja
diharapkan mampu untuk memilih pekerjaan yang bermanfaat
bagi masa mendatang.
f. Memperoleh pendidikan dan bersekolah. Sekolah dan
pendidikan menekankan pada keterampilan intelektual dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
konsep yang penting bagi kecakapan sosial di masa
mendatang.
g. Memperoleh
nilai-nilai
sosial
sebagai
tugas
untuk
mengembangkan perilaku sosial yang bertanggung jawab di
masyarakat.
h. Mempersiapkan perkawinan. Perkawinan merupakan tugas
perkembangan paling penting dalam tahun-tahun remaja. Hal
ini
diperlukan
untuk
mempersiapkan
remaja
dalam
bertanggung jawab dan berkomitmen ketika berada diusia
dewasa.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
tugas-tugas perkembangan pada masa remaja ialah, menerima keadaan
fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif, mencapai peran sosial
pria dan wanita, membina hubungan dengan lawan jenis, mencapai
kemandirian emosional dari orang tua, mencapai kemandirian
ekonomis, memperoleh pendidikan dan bersekolah, serta memperoleh
nilai-nilai sosial, dan mempersiapkan perkawinan.
C. REMAJA PUTUS SEKOLAH
Kaufman dan Whitener (dalam Purnama, 2014) mendefinisikan
bahwa anak putus sekolah adalah murid yang tidak dapat menyelesaikan
program belajarnya sebelum waktunya selesai atau murid yang tidak tamat
menyelesaikan program belajarnya. Zulfahmi (2009) juga mengungkapkan
bahwa putus sekolah merupakan keadaan dimana seseorang yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
masuk dalam sebuah lembaga pendidikan baik itu SD, SMP, maupun
SMA untuk belajar dan menerima pelajaran tetapi tidak sempat tamat atau
lulus kemudian mereka berhenti atau keluar dari sekolah.
Selain itu, Ahmad (2011) mendefinisikan bahwa yang dimaksud
dengan putus sekolah ialah “berhentinya belajar seorang murid baik
ditengah-tengah tahun ajaran atau pada akhir tahun ajaran karena berbagai
alasan tertentu yang mengharuskan atau memaksanya untuk berhenti
sekolah”. Hal ini berarti putus sekolah dimaksudkan untuk semua anak
yang tidak menyelesaikan pendidikan mereka.
Sedangkan menurut Santrock (2003) banyaknya individu yang
putus sekolah karena tidak mendapatkan pendidikan yang cukup akan
memberi dampak pada kesejahteraan ekonomi dan sosialnya yang menjadi
terbatas sepanjang hidupnya terutama ketika berada pada masa dewasa.
Putus sekolah juga dikaitkan dengan adanya faktor penyebab yang berasal
dari demografi, keluarga, teman sebaya, sekolah, ekonomi dan faktorfaktor pribadi.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa remaja
putus sekolah adalah murid atau anak yang masuk dalam lembaga
pendidikan baik itu pada tingkat SD, SMP, dan SMA tetapi tidak dapat
menyelesaikan program belajarnya karena berbagai alasan tertentu
misalnya, alasan demografi, keluarga, teman sebaya, sekolah, ekonomi
dan faktor-faktor pribadi yang akan berdampak pada kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
D. KARAKTERISTIK REMAJA PUTUS SEKOLAH
Remaja yang behenti sekolah biasanya disebabkan oleh faktorfaktor yang berkaitan dengan sekolah, faktor ekonomi, keluarga, teman
sebaya dan masalah pribadi. Selain itu, alasan lain remaja berhenti sekolah
karena remaja tidak memperoleh keuntungan yang besar dari pendidikan.
Remaja yang putus sekolah akan memperoleh nilai yang rendah di
sekolah, lebih bermasalah dengan peraturan kedisiplinan, kurang rajin
dalam mengerjakan tugas rumahan, memiliki rasa percaya diri yang
rendah, memiliki harapan pendidikan yang lebih rendah, dan memiliki
kontrol eksternal yang rendah pula (Santrock, 2003).
E. Perbedaan tingkat kebahagiaan ditinjau dari status pendidikan
remaja di daerah pertambangan
Santrock (2003) mengatakan bahwa masa remaja adalah masa dimana
seseorang berkembang dengan mengalami transisi dari anak-anak menuju ke
dewasa yang disertai dengan perubahan biologis, kognitif, dan sosial. Pada
masa tersebut remaja juga melakukan beberapa tugas perkembangan yang
harus diselesaikannya untuk perubahan besar dalam sikap dan pola perilaku
remaja menuju masa dewasa. Tugas perkembangan remaja tersebut antara
lain, menerima keadaan fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif,
mencapai peran sosial pria dan wanita, membina hubungan dengan lawan
jenis, kemudian mencapai kemandirian emosional dari orang tua, mencapai
kemandirian ekonomis, memperoleh pendidikan dan bersekolah, serta
memperoleh nilai-nilai sosial sebagai tugas untuk mengembangkan perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
sosial
yang bertanggung jawab di masyarakat, dan yang terakhir
mempersiapkan perkawinan (Hurlock, 1990).
Salah satu tugas perkembangan yang harus diselesaikan remaja adalah
memperoleh pendidikan dan bersekolah. Menurut Santrock (2003), pada
masa remaja, seseorang akan lebih rentan untuk mendapat pengaruh dan
tekanan dari orang lain, salah satunya mengenai keputusan untuk sekolah dan
tidak bersekolah. Sekolah merupakan tempat untuk pencarian jati diri, untuk
mengenal orang lain, memperkenalkan peraturan mengenai batasan perilaku,
perasaan dan sikap.
Fieldman (2014) mengatakan bahwa sekolah merupakan pusat
mengorganisasikan pengalaman di hampir semua kehidupan remaja. Hal ini
dikarenakan sekolah memberikan kesempatan untuk mempelajari informasi,
menguasai keterampilan baru dan memperkuat pengalaman lama, untuk
mengekplorasi pilihan-pilihan pekerjaan, dan memperoleh teman baru. Selain
itu, Hall (2003) juga mengatakan pengalaman yang diperoleh anak-anak dan
remaja di sekolah memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan
identitasnya, keyakinan diri terhadap kompetensi diri sendiri, gambaran
mengenai hidup, kesempatan meraih cita-cita, hubungan sosial, batasan
mengenai benar dan salah, serta pemahaman mengenai bagaimana sistem
sosial di luar lingkup keluarga.
Sekolah juga merupakan lingkungan pendidikan yang memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan lingkungan pendidikan lainnya untuk
mengembangkan individu. Semakin tinggi pendidikan yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
seseorang dari pendidikan formal (sekolah) seringkali dijadikan ukuran
kemajuan individu tersebut, bahkan merupakan ciri kemajuan bangsa
(Titaley, 2012).
Hurlock (1990) juga menambahkan bahwa besarnya minat remaja
terhadap pendidikan sangat dipengaruhi oleh minat mereka pada pekerjaan,
hal ini juga berkaitan dengan salah satu tugas perkembangan remaja yakni
mencapai kemandirian eknomis dimana pada masa ini remaja diharapkan
mampu memilih pekerjaan yang bermanfaat di masa mendatang. Remaja
yang mengharapkan pekerjaan dengan tuntutan pendidikan tinggi maka
pendidikan dianggap sebagai batu loncatan atau sarana untuk memperoleh
perkerjaan yang baik. Bagi remaja yang kurang berminat pada pendidikan
biasanya menunjukkan rasa tidak sukanya dengan berbagai cara. Remaja
yang kurang tertarik pada pendidikan memiliki prestasi rendah disekolah,
bekerja di bawah kemampuannya dalam setiap mata pelajaran atau dalam
mata pelajaran yang tidak disukai, kemudian hal lain yang dilakukan ialah
membolos dari sekolah dan yang terakhir ialah berhenti dari bangku sekolah
sebelum waktunya.
Selain itu, bagi remaja yang ingin bekerja tetapi masih mau
bersekolah cenderung akan memilih bekerja sambil sekolah. Understanding
Children’s Work (UCW) pada tahun 2012 mengatakan bahwa dari sebagian
besar (sekitar 87 persen) anak-anak atau remaja di Indonesia yang bekerja
sambil bersekolah, akan tertinggal dalam hal kehadiran atau absensi dan
memperoleh nilai yang lebih rendah. Hal ini bukan sesuatu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
mengherankan lagi karena ketika mereka hadir didalam kelas dapat
memberikan korelasi negatif tidak hanya di lingkungan pekerjaan, tetapi juga
dengan waktu yang mereka habiskan untuk bekerja. Remaja yang bekerja
juga tertinggal dari remaja yang tidak bekerja dalam hal perkembangan
didalam kelas, karena jarang hadir dikelas dan ini adalah poin sulit yang harus
anak-anak atau remaja bekerja hadapi karena mereka memiliki tanggung
jawab pekerjaan.
Selain itu UCW (2012) juga mengatakan sebagian besar remaja yang
putus sekolah di Indonesia disebabkan oleh tuntutan pekerjaan. Dari sebagian
anak yang putus sekolah menurut UNESCO termasuk dalam istilah “miskin
pendidikan” karena mereka hanya menempuh pendidikan kurang dari 4
tahun, sedangkan jumlah minimum untuk menempuh pendidikan di sekolah
oleh setiap warga negara sesuai dengan ketentuan oleh negara sangat penting
untuk memperoleh keterampilan dasar. Bagi remaja putus sekolah bekerja
dan memperoleh gaji bisa saja menjadi salah satu hal yang membahagiakan.
Hal ini dikarenakan pekerjaan mampu memberikan level stimulasi yang
optimal sehingga seseorang dapat merasakan kesenangan, memiliki
kesempatan untuk memenuhi rasa ingin tahu, mampu mengembangkan
kemampuan, memiliki dukungan sosial, adanya rasa aman secara finansial,
serta merasa memiliki identitas dan tujuan dalam hidupnya (Eeddington &
Shuma dalam Meina dan Suprayogi, 2011).
Banyak faktor yang menyebabkan remaja berhenti sekolah, antara lain
karena faktor ekonomi, minat anak yang kurang, perhatian orang tua rendah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
faktor budaya, fasilitas belajar yang kurang, ketiadaan sekolah/sarana, dan
karena cacat atau kelainan jiwa (Yuda, 2013). Remaja yang berhenti sekolah
atau putus sekolah dapat memberikan dampak negatif dan beresiko untuk
mengalami konsep diri yang negatif. Konsep diri negatif yang dialami oleh
remaja putus sekolah cenderung akan membuat remaja tersebut merasa tidak
bahagia dengan hidupnya (Puspitasari dan Laksmiwati, 2012). Konsep diri
negatif adalah peka terhadap kritik, responsif, senang akan pujian, selalu
mengeluh, mencela atau meremehkan apapun dan siapapun serta merasa tidak
disenangi oleh orang lain (Rakhmat, 2008).
Menurut Diener dan Larsen (dalam Meina dan Suprayogi, 2011),
kebahagiaan adalah keadaan dimana seseorang yang bahagia akan merasa
puas dengan kondisi hidup mereka, sering merasakan emosi positif dan jarang
merasakan emosi negatif, selain itu kebahagiaan juga dapat timbul karena
adanya
keberhasilan
individu
dalam
mencapai
apa
yang
menjadi
dambaannya, dan dapat mengolah kekuatan dan keutamaan yang dimiliki
dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat merasakan sebuah keadaan yang
menyenangkan.
Sedangkan menurut Pradiansyah (2010) kebahagiaan adalah sesuatu
yang dicari oleh banyak orang didalam hidupnya dan terkadang menjadi
tujuan hidup seseorang. Orang yang menghayati hidup dengan bahagia, dapat
menjalani hidup dengan penuh semangat dan optimisme serta jauh dari
penderitaan. Orang yang bahagia mempunyai tujuan hidup yang jelas, baik
jangka panjang maupun jangka pendek. Orang yang bahagia juga menyadari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
betapa bahagia dalam menjalani hidup walaupun dalam kehidupan dapat
ditemukan betapa buruknya keadaan (Meina dan Suprayogi, 2011).
Menurut Azizah (2013), ada beberapa hal yang mendatangkan
kebahagiaan pada remaja di usia 15-18 tahun, antara lain pergi rekreasi
bersama teman-teman. Mencapai peningkatan diri misal: berhasil di sekolah,
ada kesempatan memperoleh pendidikan (lanjutan), ada rasa penting dalam
jabatan, memperoleh lapangan kerja. Memperoleh hubungan yang baik
dengan orang lain. Berada dalam suasana sport dan yang terakhir adalah
merasa bermanfaat bagi orang lain.
Melalui survey yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) pada
tahun 2014 ditemukan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang
maka tingkat kebahagiaannya juga meningkat dan sebaliknya. Menurut
Seligman et.al (dalam Aulia, 2015) salah satu alasan kenapa kebahagiaan
perlu diajarkan disekolah karna mampu menghasilkan peningkatan dalam
belajar sebagai tujuan tradisional yang berdampak pada kesejahteraan
seseorang. Seligman juga menambahkan bahwa orang yang sejahtera akan
bersinergi dengan belajar yang lebih baik.
Selain itu, Seligman (dalam Ismuniar, 2013) menyimpulkan ada lima
aspek utama yang diperlukan oleh seseorang untuk mencapai kebahagiaan,
antara lain relasi sosial yang positif, keterlibatan penuh, penemuan makna
dalam keseharian, optmis, dan ketahanan diri. Dari beberapa aspek yang
disebutkan, menurut peneliti ada aspek yang sulit dicapai oleh remaja putus
sekolah yang bekerja di pertambangan di Kecamatan Monterado Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Bengkayang Kalimantan Barat. Aspek tersebut adalah optimis. Dari hasil
survei wawancara yang dilakukan, para pekerja menyatakan bahwa mereka
tidak puas dengan hasil yang dimiliki saat ini dari pekerjaan yang mereka
lakukan, mereka juga cenderung malu dengan pendidikan terakhir yang
mereka miliki. Ketika peneliti melakukan wawancara, banyak dari para
pekerja yang malu dan takut, kemudian melarikan diri dan tidak mau di
wawancara. Alasannya hanya mereka tidak mau ditanya karena takut tidak
bisa menjawab dan memberikan jawaban yang memalukan.
Sedangkan menurut Seligman, orang yang memiliki perasaan optimis
terhadap hidupnya cenderung akan bahagia karena optimis merupakan sikap
positif yang dapat memberikan keuntungan pada kesehatan, umur panjang,
keberhasilan pada pekerjaan dan pendidikan. Individu yang optimis mengenai
masa depannya merasa lebih bahagia dan puas dengan kehidupannya. Selain
itu, mereka mampu mengevaluasi dirinya dengan cara yang lebih positif dan
akan memiliki kontrol diri yang baik.
Berdasarkan penjelasan diatas, tingkat kebahagiaan pada remaja yang
masih sekolah lebih tinggi daripada anak yang putus sekolah. Hal ini terjadi
karena remaja masih sekolah memperoleh pengalaman untuk mempelajari
informasi, menguasai keterampilan baru, memperkuat pengalaman lama,
dapat mengekplorasi pilihan-pilihan pekerjaan, dan memperoleh teman baru
yang dapat memberi pengaruh besar dalam perkembangan identitasnya,
keyakinan terhadap diri sendiri, mempunyai hubungan sosial yang lebih baik
serta mempunyai konsep diri yang positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Sebaliknya, remaja yang putus sekolah memiliki tingkat kebahagiaan
yang lebih rendah daripada remaja yang sekolah. Hal ini dikarenakan remaja
putus sekolah dapat memberikan dampak negatif dalam kehidupan sosial
mereka. Remaja yang putus sekolah cenderung akan memiliki perasaan
rendah diri karena mereka merasa kurang puas dengan kondisi hidup mereka,
lebih sering merasakan emosi negatif daripada emosi positif. Selain itu,
perasaan rendah diri ini dapat menciptakan konsep diri negatif yang
berdampak pada kebahagiaan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
F. Skema Penelitian
Skema 1. Dinamika Tingkat Kebahagiaan pada Remaja Masih Sekolah
REMAJA
-
-
Tugas perkembangan remaja:
Menerima keadaan fisik dan menggunakan
tubuhnya secara efektif
Mencapai peran sosial pria dan wanita
Membina hubungan dengan lawan jenis
Mencapai kemandirian emosional dari orang
tua
Mencapai kemandirian ekonomis
Memperoleh pendidikan dan bersekolah
Memperoleh nilai-nilai sosial sebagai tugas
untuk mengembangkan perilaku sosial yang
bertanggung jawab di masyarakat
Mempersiapkan perkawinan
Mencapai
kemandirian
ekonomis
Memperoleh gaji /uang
Tidak Bahagia
Memperoleh
pendidikan dan
bersekolah
Faktor
Kebahagiaan
Memperoleh pendidikan
Kebahagiaan
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan
tingkat kebahagiaan antara remaja putus sekolah yang bekerja di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pertambangan dengan remaja yang masih sekolah di Kecamatan Monterado
Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Remaja putus sekolah yang
bekerja memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih rendah dibandingkan dengan
remaja yang masih sekolah. Sebaliknya, remaja yang masih sekolah memiliki
tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan remaja putus
sekolah yang bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif.
Penelitian komparatif atau perbedaan ialah penelitian yang digunakan
untuk mengetahui perbedaan antara dua variabel (data) atau lebih. Pada
penelitian ini, peneliti ingin membandingkan variabel tingkat kebahagiaan
ditinjau dari status pendidikan remaja di daerah pertambangan Kecamatan
Monterado Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini antara lain.
1.
Variabel Tergantung : Tingkat Kebahagiaan
2.
Variabel Bebas
: Status Pendidikan Subjek
a. Remaja yang masih sekolah
b. Remaja yang putus sekolah
C.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Tingkat kebahagiaan dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi
dimana seseorang merasakan emosi positif yang menyenangkan dari
masa lalu, masa depan dan masa sekarang sehingga membuat
seseorang merasa nyaman, memiliki mood negatif yang rendah, serta
memiliki kepuasaan hidup yang tinggi. Tingkat kebahagiaan individu
dapat dilihat dari lima aspek dalam pengukurannya. Lima aspek
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
tersebut adalah relasi sosial yang positif, keterlibatan penuh, penemuan
makna dalam keseharian, optimis dan ketahanan diri.
Peneliti
menggunakan
skala
untuk
mengukur
tingkat
kebahagiaan. Skor total pada skala tersebut dapat menunjukkan tinggi
atau rendahnya tingkat kebahagiaan pada subjek yang diteliti. Bila
semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek maka tingkat
kebahagiaan subjek tersebut akan semakin tinggi. Sebaliknya, bila skor
total
yang
diperoleh
subjek
semakin
rendah
maka
tingkat
kebahagiaannya semakin rendah.
D.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah remaja yang sudah putus sekolah yang
bekerja di pertambangan dengan remaja yang masih sekolah di Kecamatan
Monterado Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat :
1.
Remaja yang masih sekolah
Remaja yang masih sekolah adalah murid atau anak yang masih
duduk dibangku sekolah atau lembaga pendidikan tertentu baik itu
pada tingkat SMP maupun SMA dengan rentang usia antara 13-18
tahun.
2. Remaja yang putus sekolah
Remaja putus sekolah adalah murid atau anak yang masuk dalam
lembaga pendidikan baik itu pada tingkat SD, SMP, dan SMA tetapi
tidak dapat menyelesaikan program belajarnya karena berbagai alasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
tertentu misalnya, faktor demografi, keluarga, teman sebaya, sekolah,
ekonomi, dan faktor sosial.
E. Metode dan Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan skala psikologi untuk mengukur tingkat
kebahagian pada remaja putus sekolah yang bekerja dengan remaja yang
masih sekolah. Skala tersebut disusun dengan menggunakan metode
penskalaan Likert. Skala Likert mengukur opini atau persepsi responden
berdasarkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap suatu
pernyataan. Skala ini biasanya memiliki 5 atau 7 kategori peringkat dari
sangat tidak setuju hingga sangat setuju (Purwanto dan Suliyastuti, 2011).
Penyusunan skala kebahagiaan disusun berdasarkan lima aspek
kebahagiaan yang dikemukakan oleh Seligman, yaitu relasi sosial yang
positif, keterlibatan penuh, penemuan makna dalam keseharian, optimis
dan ketahanan diri. Skala kebahagiaan ini terdiri dari empat komponen
jawaban yaitu, “Sangat Setuju (SS)”, “Setuju (S)”, “Tidak Setuju (TS)”,
“Sangat Tidak Setuju (STS)”. Keempat komponen jawaban ini
mempunyai nilai skor 1 sampai dengan 4, tanpa adanya jawaban netral.
Selain itu, pernyataan yang diberikan pada skala ini memiliki dua
bentuk
pernyataan,
yakni
pernyataan
favorabel
dan
pernyataan
unfavorabel. Pernyataan favorabel adalah pernyataan yang mendukung
atau sejalan dengan aspek-aspek dari variabel yang diteliti. Sedangkan
pernyataan unfavorabel adalah pernyataan yang tidak mendukung atau
bertentangan dengan aspek-aspek dari variabel yang diteliti (Azwar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2012). Penentuan penilaian untuk pernyataan favorabel dan unfavorabel
ialah sebagai berikut :
Tabel 1. Pemberian Skor Skala
Alternatif Jawaban
Favorabel
Unfavorabel
Sangat Setuju
4
1
Setuju
3
2
Tidak Setuju
2
3
Sangat Tidak Setuju
1
4
Pada skala kebahagiaan ini, peneliti membuat 100 item yang terdiri
dari 20 item aspek relasi sosial yang positif, 20 item aspek keterlibatan
penuh, 20 item aspek penemuan makna dalam kesehariaan, 20 item aspek
optimis dan 20 item aspek ketahanan diri.
Tabel 2. Blue Print dan Distribusi Item Skala Kebahagiaan (Sebelum Uji Coba)
Aspek
Relasi
sosial
yang positif
Keterlibatan
Penuh
Penemuan
makna dalam
keseharian
Optimis
Ketahanan Diri
Item
Jumlah
Persentase
Favorabel
1,3,5,9,13,17,25,27,31,33,35,37
12
20 %
Unfavorabel
Favorabel
7, 11, 15, 19, 21, 23, 39
41,45,49,53,57,59,61,69,73,77,79
8
11
20 %
Unfavorabel
Favorabel
47,51,55,63,65,67,71,75
14,16,18,81,85,89,93,97
9
8
20 %
Unfavorabel
2,4,6,8,10,12,20,83,87,91,95,99
12
Favorabel
26,32,36,42,46,52,54,58,60
9
20 %
Unfavorabel
Favorabel
22,24,28,30,34,38,40,44,48,50,56
62,66,70,72,76,80,82,86,92,96
11
10
20 %
10
100
100%
Unfavorabel
64,68,74,78,84,88,90,94,98,100
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
F. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas
1. Validitas
Menurut azwar (1992), validitas adalah sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes
atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi
apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan maksud tujuan pengukuran tersebut. Validitas
memiliki beberapa tipe umum yang dapat digunakan oleh peneliti. Untuk
menguji validitas skala tingkat kebahagian yang digunakan dalam
penelitian ini, maka peneliti menggunakan validitas isi. Validitas isi adalah
validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis
rasional atau melalui professional judgement. Pertanyaan yang dicari
jawabannya dalam validitas ini adalah sejauh mana item-item dalam tes
mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak di ukur atau sejauh
mana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur. Pada
penelitian ini, peneliti mengkonsultasikan item-item yang dibuat dengan
Dosen Pembimbing.
2. Seleksi item
Seleksi item dilakukan untuk memilih item-item yang baik. Azwar
(2011) mengatakan bahwa tujuan dilakukannya seleksi item untuk melihat
sejauh mana item yang dibuat mampu untuk membedakan antara individu
atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut
yang diukur. Pengujian seleksi item dilakukan dengan cara menghitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
koefisien korelasi antara distribusi skor pada item dengan skor total tes itu
sendiri dan menghasilkan koefisien korelasi item-total (rix).
Menurut Azwar (2011), untuk menguji kualitas item yang lolos
seleksi adalah dengan melihat item yang memiliki koefisien korelasi
≥0,30, apabila koefisien koreasinya ≤0,30 maka item tersebut dianggap
gugur atau memiliki daya beda rendah. Berdasarkan hasil analisis item
dengan batasan koefisien korelasi 0,30 pada skala tingkat kebahagiaan
menunjukkan bahwa dari 100 item yang di uji, terdapat 48 item yang
gugur karena memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,30.Sehingga tersisa
52 item yang dianggap baik atau lolos.
Tabel 3. Blue Print dan Distribusi Item Skala Kebahagiaan (Setelah Uji Coba)
Aspek
Item
Relasi sosial yang
positif
Jumlah
Favorabel
*1,*3,5,9,13,17,*25,*27,*31,33,35,37
7
Unfavorabel
Favorabel
*7, *11, 15,*19, *21, *23,*29,39
41,45,*49,*53,*57,59,61,*69,*73,77,*79
2
5
Unfavorabel
Favorabel
*43,47,51,55,*63,*65,*67,71,*75
14,*16,18,*81,85,*89,93,97
4
5
Optimis
Unfavorabel
Favorabel
*2,*4,6,*8,10,12,20,83,*87,91,95,99
*26,32,36,*42,*46,*52,*54,*58,60
8
3
Ketahanan Diri
Unfavorabel
Favorabel
*22,24,*28,30,*34,*38,40,*44,48,50,56
62,66,70,*72,76,80,*82,86,*92,96
6
7
Keterlibatan Penuh
Penemuan makna
dalam keseharian
Unfavorabel
Keterangan :
*) Item Gugur
64,*68,*74,*78,84,88,*90,94,98,*100
Jumlah
5
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Berdasarkan hasil analisis item dengan batas koefisien relasi
0,30 pada skala kebahagiaan menunjukkan bahwa dari 100 item
yang telah diuji, terdapat 48 item yang gugur karena memiliki
koefisien korelasi kurang dari 0,30. Sehingga tersisa 52 item yang
baik atau yang lolos.
Tabel 4. Blue Print dan Distribusi Skala Kebahagiaan Setelah Penyetaraan Item
Aspek
Item
Jumlah
Relasi sosial yang positif
Favorabel
5,9,13,17,33,35,37
7
Keterlibatan Penuh
Unfavorabel
Favorabel
15,23,39
41,45,59,61,77,79
3
6
Unfavorabel
Favorabel
47,51,55,71
14,18,93
4
3
Optimis
Unfavorabel
Favorabel
6,12,20,83,91,95,99
32,36,58,60
7
4
Ketahanan Diri
Unfavorabel
Favorabel
24,30,40,48,50,56
62,70,76,80,86,96
6
6
Unfavorabel
Jumlah
64,84,88,94
4
50
Penemuan makna dalam
keseharian
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa item di setiap aspek
disetarakan masing-masing menjadi 10 item. Aspek relasi sosial yang
positif terdapat penambahan item pada item 23 dikarenakan item 23 = 0,
430. Hal yang sama juga dilakukan pada aspek keterlibatan penuh terdapat
item yang ditambah, penambahan item dilakukan pada item 79
dikarenakan item 79 = 0, 281. Kemudian pada aspek penemuan makna
dalam keseharian terdapat item dikurangi, pada item 10 dikarenakan item
10 = 0, 311, pada item 85 dikarenakan item 85 = 0, 341, dan item 97
dikarenakan item 97 = 0, 375. Selanjutnya pada aspek optimis terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
item yang ditambah yakni pada item 58 dikarenakan item 58 = 0, 349.
Selain itu, pada aspek ketahanan diri terdapat item yang dikurangi, yakni
pada item 66 dikarenak item 66 = 0, 330 dan pada item 98 dikarenakan
item 98 = 0, 333. Dengan demikian proposionalitas dan jumlah item yang
diinginkan akan tercapai, komposisi aspek yang mendasari konstrak
pengukuran tetap terpelihara, dan kualitas aitem juga terjaga (Azwar,
2012).
3. Reliabilitas
Menurut Azwar (2011), reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Pengukuran dapat dipercaya hanya apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek
yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, tetapi jika aspek yang diukur
dalam diri subjek belum berubah. Relatif sama berarti tetap adanya
toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali
pengukuran. Bila perbedaan itu sangat besar dan berubah dari waktu ke
waktu maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dapat dikatan
tidak reliabel.
Metode perhitungan reliabilitas pada penelitian ini mengunakan
teknik analisis Alpha Cronbach. Hasil perhitungan pada penelitian ini
menunjukkan data uji coba memperoleh koefisien reliabilitas sebesar
0,912 dari 100 item. Setelah dilakukan seleksi item, koefisien reliabilitas
skala tingkat kebahagiaan menjadi 0,940 dari 52 item. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
menunjukkan bahwa skala memiliki reliabilitas yang baik dan memenuhi
persyaratan penelitian.
G. Analisa Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Menurut Santoso (2010), uji normalitas adalah uji yang
dilakukan untuk mengecek data penelitian berasal dari populasi yang
sebarannya normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang
dilakukan oleh peneliti menggunakan SPSS for Windows versi 16.0
dengan teknik Shapiro-Wilk. Hal ini dikarenakan jumlah subjek
penelitian yang digunakan kurang dari 50 orang, yakni 30 orang
remaja putus sekolah yang bekerja dan 30 orang remaja masih
sekolah. Distribusi data penelitian dikatakan normal jika nilai
probabilitasnya (p) > 0,05. Sebaliknya, jika nilai probabilitasnya (p)
< 0,05 maka dapat diartikan bahwa sebaran data penelitian tidak
normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui perbedaan varian
kelompok antar populasi (Santoso, 2010). Dalam penelitian ini, uji
homogenitas menggunakan SPSS for windows versi 16.0 dengan
teknik Lavene Test. Sampel penelitian dikatakan memiliki variasi
yang sama jika probabilitasnya (p) > 0,05. Sebaliknya, jika nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
probabilitas (p) < 0,05 maka dapat diartikan bahwa penelitian
memiliki variasi sampel yang berbeda.
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode Independent Sample T-Test melalui program
SPSS for windows versi 16.0. Menurut Priyatno (2012), metode
Independent Sample T-Test digunakan untuk menguji perbedaan atau
rata-rata dari dua kelompok sampel yang independen.
H. Pelaksanaan Uji Coba
Uji coba dilaksanakan pada tanggal 3 Juli – 9 Juli 2015 terhadap
remaja putus sekolah dan remaja masih sekolah yang berada di Kecamatan
Monterado, Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Pemberian skala
diberikan langsung oleh peneliti kepada subjek. Selain itu, peneliti juga
menitipkan skala kepada beberapa teman peneliti. Skala penelitian dibagikan
kepada 60 subjek secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-5 Januari 2016 sama
halnya dengan pelaksanaan uji coba, penelitian dilakukan terhadap
remaja putus sekolah yang bekerja di pertambangan dan remaja
sekolah dengan rentang usia 13-18 tahun. Pemberian skala penelitian
dilakukan di beberapa tempat yang berbeda, disesuaikan dengan
ketersediaan subjek penelitian dan lokasi yang memiliki subjek remaja
putus sekolah terbanyak menurut hasil survei yang dilakukan peneliti.
Pada tanggal 2 Januari 2016, peneliti membagikan skala kepada subjek
yang berada di daerah Nyempen, peneliti membagikan 10 skala kepada
remaja yang putus sekolah dan untuk remaja yang sekolah 10 skala.
Pada tanggal 3 Januari 2016, peneliti kembali membagikan skala
kepada 10 subjek remaja putus sekolah dan 10 subjek remaja masih
sekolah di daerah Jembatan 25. Kemudian, pada tanggal 4-5 Januari
2016, peneliti membagikan skala kepada 10 remaja putus sekolah dan
10 remaja yang masih sekolah di daerah Goa Boma. Dengan demikian,
secara keseluruhan terdapat 60 subjek yang mengisi skala penelitian.
Pada saat pengambilan data dilokasi penelitian, beberapa
pekerja memberikan respon yang kurang baik terhadap pengisian
skala. Mereka cenderung menjauh ketika diminta mengisi skala, tidak
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dapat membaca pernyataan yang tertulis di dalam skala sehingga
peneliti membantu dengan bertanya langsung pada mereka. Selain itu,
para pekerja juga cenderung mengabaikan peneliti karena mereka
kelelahan dan tidak tertarik dengan skala penelitian. Kemudian kondisi
lingkungan tempat mereka bekerja juga menjadi salah satu alasan para
pekerja tidak merespon dengan baik adanya skala penelitian.
Lingkungan para pekerja tidak kondusif untuk tempat pengisian skala
karena berada di tempat yang berisik akibat suara mesin tambang,
kemudian cuaca yang pada saat itu cukup panas, serta tidak adanya
sarana untuk menulis (seperti meja atau kursi).
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Total subjek dalam penelitian ini adalah 60 orang yang terdiri
dari remaja laki-laki dan perempuan dengan rentang usia berkisar
antara 13-18 tahun, serta memiliki latar belakang pendidikan putus
sekolah namun bekerja di pertambangan dan masih sekolah.
Berdasarkan hasil penyebaran skala penelitian, maka dapat dilihat
deskripsi subjek penelitian dari tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 5. Deskripsi Subjek Remaja Putus Sekolah
Kategori
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan sebelum
putus sekolah
Jumlah Subjek
13 tahun
14 tahun
15 tahun
3
2
5
16 tahun
5
17 tahun
7
18 tahun
Laki-Laki
8
20
Perempuan
10
SD
SMP
SMA
15
14
1
Tabel 6. Deskripsi Subjek Remaja Sekolah
Kategori
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan Terakhir
Jumlah Subjek
13 tahun
14 tahun
15 tahun
1
4
7
16 tahun
8
17 tahun
5
18 tahun
Laki-Laki
Perempuan
SMP
SMA
5
15
15
12
18
C. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan
hasil
perhitungan
maka
diperoleh
hasil
perbandingan mean teoritik dengan mean empirik tingkat kebahagiaan
yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 7. Perbandingan Tingkat Kebahagiaan
Subjek
Teoritis
Min Max
Empiris
Mean
SD Min Max
Mean
SD
PutusSekolah 50
200
125
25
158
174
168,27 4,354
Sekolah
200
125
25
163
176
169,50 3,540
50
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa skor mean empiris lebih
besar daripada skor mean teoritis. Pada subjek sekolah mendapat skor
mean empiris sebesar 169,50 dan subjek putus sekolah memiliki skor
mean empiris sebesar 168,27, sementara mean teoritis yang didapat
dari kedua subjek adalah 125. Hal ini menunjukkan bahwa kedua
kelompok subjek penelitian sama-sama memiliki tingkat kebahagiaan
yang tinggi.
D. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek
data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal
(Santoso, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
teknik pengujian Shapiro-Wilk. Hal ini dikarenakan penelitian
ini memiliki 30 subjek pada tiap kelompok subjek. Distribusi
data
penelitian
dapat
dikatakan
normal
jika
nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
probabilitasnya
(p)
>
0.05.
sebaliknya,
jika
nilai
probabilitasnya (p) < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa sebaran
data penelitian tidak normal.
Berikut
adalah
tabel
hasil
uji
normalitas dengan
menggunakan teknik Shapiro-Wilk :
Tabel 8. Hasil Uji Normalitas
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
Sekolah
.963
30
.368
Putussekolah
.905
30
.011
Berdasarkan hasil uji normalitas, diketahui bahwa hasil
sebaran data variabel kebahagiaan pada subjek remaja sekolah
memiliki nilai signifikansi atau probabalitas (p) sebesar 0,368
yang lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran
data memiliki distibusi normal karena p > 0,05. Sedangkan
untuk subjek remaja putus sekolah memiliki nilai signifikansi
atau probabilitas (p) sebesar 0,011 yang lebih kecil dari 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data memiliki distribusi
tidak normal karena p < 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui perbedaan
varian kelompok antar populasi (Santoso, 2010). Dalam
penelitian ini, uji homogenitas menggunakan SPSS for
windows versi 16.0 dengan teknik Lavene Test. Sampel
penelitian dikatakan memiliki variasi yang sama jika
probabilitasnya (p) > 0,05. Sebaliknya, jika nilai probabilitas
(p) < 0,05 maka dapat diartikan bahwa penelitian memiliki
variasi sampel yang berbeda. Setelah data hasil penelitian
diolah maka ditemukan bahwa hasil uji coba menunjukkan
bahwa nilai probabilitasnya sebesar 0,282 maka p > 0,05. Dari
hasil tersebut maka dapat dibuktikan bahwa sampel penelitian
memiliki variasi yang sama.
Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas
Lavene's Test for Equality of Variances
F
2. U
alvariancesassumed
Sig.
1.178
.282
Kebahagiaan
j
ariancesnotassumed
i
c. Uji Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat
kebahagiaan antara remaja putus sekolah yang bekerja dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
remaja yang masih sekolah. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis Two Independent Sample T-Test dengan menggunakan
SPSS for Windows 16.0, yang mana pengujian ini dilakukan
untuk menguji perbedaan rata-rata dari dua kelompok sampel
yang independen yaitu antara kelompok subjek yang pertama,
remaja putus sekolah dan subjek kedua, remaja sekolah. Uji ini
dapat digunakan sebagai alternatif pengganti dari analisis
parametrik yaitu Independent Sample T-Test jika data tidak
terdistribusi
dengan
normal
(Priyatno,
2012).
Hal
ini
dikarenakan
salah satu subjek dalam variabel kebahagiaan
yang memiliki sebaran data tidak normal, yaitu pada remaja
putus sekolah. Dasar perhitungan analisa uji-t adalah jika nilai
signifikansi atau probabilitas yang diperoleh lebih besar dari
0,05 (p > 0,05) maka Ho diterima. Sebaliknya, jika nilai
signifikansi atau probabilitas lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05)
maka Ho ditolak.
Dibawah ini merupakan tabel hasil dari pengujian
hipotesa. Hipotesis penelitian dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Ho: kedua kelompok memiliki nilai rata-rata kebahagiaan yang sama
(tidak ada perbedaan kebahagiaan antara remaja putus sekolah
dan remaja sekolah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Hi: kedua kelompok memiliki nilai rata-rata kebahagiaan yang berbeda
(ada perbedaan kebahagiaan antara remaja putus sekolah dan
remaja sekolah)
Tabel 10. Hasil Uji Beda Two Independent Sample T-Test
a
Test Statistics
Kebahagiaan
Mann-Whitney U
407.500
Wilcoxon W
872.500
Z
-.630
Asymp. Sig. (2-tailed)
.528
ping Variable: Pengelompokkan
Hasil dari tingkat kebahagiaan pada remaja putus sekolah
yang bekerja dan yang masih sekolah di Kecamatan Monterado
Kabupaten Bengkayang menunjukkan bahwa nilai probabilitas
(p) adalah 0,528 yang berarti p > 0,05 yang berarti Ho diterima.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
menyatakan bahwa ada perbedaan tingkat kebahagiaan antara
subjek remaja putus sekolah dan subjek remaja sekolah tidak
terbukti.
E. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui perbedaan
tingkat kebahagiaan ditinjau dari status pendidikan remaja di daerah
pertambangan
Kecamatan
Monterado
Kabupaten
Bengkayang
Kalimantan Barat. Dari hasil uji hipotesis yang telah dilakukan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
ditemukan hasil uji beda Two Independent Sample T-Test dengan nilai
probabilitas (p) adalah 0,528 (p > 0,05) yang berarti hipotesis
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat
kebahagiaan yang signifikan antara remaja putus sekolah yang bekerja
di pertambangan dengan remaja yang masih sekolah.
Tidak ditemukannya perbedaan yang siginifikan dari penelitian
ini dapat disebabkan oleh kemungkinan pandangan remaja putus
sekolah terhadap pentingnya sekolah dapat mempengaruhi tidak
munculnya perbedaan yang signifikan pada tingkat kebahagiaan. Bagi
remaja putus sekolah bekerja dan memperoleh gaji mungkin adalah
hal yang membahagiakan. Seperti halnya yang diungkapkan oleh
Eddington & Shuma (dalam Meina dan Suprayogi, 2011) bahwa
pekerjaan merupakan salah satu faktor pendukung seseorang
merasakan kebahagiaan. Hal ini dikarenakan pekerjaan mampu
memberikan level stimulasi yang optimal sehingga seseorang dapat
merasakan kesenangan, kesempatan untuk memenuhi rasa ingin tahu
dan pengembangan kemampuan, adanya dukungan sosial, adanya rasa
aman secara finansial, serta merasa memiliki identitas dan tujuan
dalam hidupnya. Selain itu, Diener (dalam Meina dan Suprayogi,
2011) juga mengungkapkan bahwa adanya korelasi yang kecil namun
signifikan antara tingkat pendapatan seseorang dengan tingkat
kebahagiaannya. Di beberapa negara dan terutama di negara yang
miskin, seseorang yang memiliki banyak uang adalah tipe orang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
bahagia daripada orang-orang yang tidak memiliki uang (Seligman,
2005).
Sedangkan bagi remaja yang masih sekolah tidak ditemukannya
perbedaan yang siginifikan dari penelitian ini dapat disebabkan oleh
kemungkinan pandangan remaja masih sekolah terhadap sekolah yang
dianggap oleh mereka sebagai masa-masa membahagiakan daripada
tidak sekolah. Seperti yang sudah dijelaskan oleh peneliti di bab 2
mengenai hasil survey yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik (BPS)
melalui Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) pada tahun
2014 mengenai kebahagiaan. Ditemukan bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan maka indeks kebahagiaan juga semakin tinggi.
Survei tersebut menemukan hasil data yang menjelaskan bahwa
penduduk dengan tingkat pendidikan S2 dan S3 mencapai indeks
kebahagiaan tertinggi (79,47%), sedangkan penduduk yang tidak atau
belum pernah sekolah mempunyai indeks kebahagiaan paling rendah
(62,96%).
Menurut Santrock (2003) sekolah merupakan tempat untuk
pencarian jati diri, untuk mengenal orang lain, memperkenalkan
peraturan mengenai batasan perilaku, perasaan dan sikap. Titaley
(2012) juga mengatakan bahwa semakin tinggi pendidikan yang
dicapai melalui pendidikan formal (sekolah), maka akan semakin
tinggi pula peluang seseorang untuk mendapatkan pekerjaan, semakin
tinggi peluang untuk bernegosiasi dalam hal pembayaran gaji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Selain itu, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
ditemukan bahwa terdapat perbedaan skor antara skor mean teoritis
dan mean empiris secara signifikan pada kedua subjek penelitian. Hal
ini dapat dilihat dari nilai signifikansi pada masing-masing kelompok
subjek yakni pada subjek remaja putus sekolah skor mean empirik
(168,27) > mean teoritis (125) dengan nilai signfikansi sebesar p =
0,000 < 0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
mean empirik dan mean teoritis. Dari hasil tersebut menunjukkan
bahwa remaja putus sekolah memiliki tingkat kebahagiaan yang
tinggi. Sedangkan pada subjek remaja sekolah diperoleh hasil mean
empiris (169,50) > mean teoritis (125) dengan nilai signifikansi
sebesar p = 0,000 < 0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan mean empirik dan mean teoritis. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa remaja sekolah memiliki tingkat kebahagiaan
yang tinggi.
Menurut Hurlock (1990) kebahagiaan disebut juga kepuasaan
hidup yang timbul dari pemenuhan kebutuhan atau harapan dan
merupakan penyebab atau sarana untuk menikmati. Selain itu, ada
beberapa faktor-faktor penting yang dapat menunjang kepuasan hidup
seseorang, antara lain pekerjaan, kehidupan keluarga, persahabatan,
kekayaan
kehidupan
budaya,
pelayanan
menyeluruh
kepada
masyarakat dan kesenangan dalam hidup. Meina dan Suprayogi
(2011) juga menambahkan bahwa orang yang bahagia cenderung akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
menyadari betapa bahagia dalam menjalani hidup walaupun dalam
kehidupan dapat ditemukan betapa buruknya keadaan.
Kebahagiaan dalam masa remaja berdasarkan intensitasnya
dibagi menjadi kebahagiaan sesaat atau dalam kehidupan sehari-hari,
kebahagiaan taraf menengah tentang penerimaan dan rasa puas
terhadap diri dan apa yang dimilikinya, kebahagiaan dalam taraf yang
relatif tetap/konstant bersangkutan dengan keadaan-keadaan positif
yang dicapai dalam untaian pertumbuhan dan perkembangannya,
tugas-tugas
perkembangannya,
kebutuhan-kebutuhannya,
dan
penyesuaian-penyesuaian pribadi yang berhasil dicapainya (Mappier
dalam Azizah, 2013). Individu yang bahagia mampu mengingat lebih
banyak peristiwa menyenangkan daripada yang sebenarnya terjadi dan
melupakan lebih banyak peristiwa buruk (Seligman, 2005).
Selain itu, hal lain yang mungkin menyebabkan tidak
ditemukannya perbedaan tingkat kebahagiaan pada penelitian ini
adalah karena kondisi psikologis subjek dan kondisi lingkungan pada
saat pengambilan data. Pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti
dilaksanakan pada saat subjek remaja putus sekolah selesai melakukan
pekerjaan dan dalam kondisi kelelahan. Kemudian kemungkinan
subjek merasa bingung atau tidak paham dengan item-item pada skala
penelitian karena item yang dibuat mungkin sulit untuk dipahami atau
tidak jelas, selain itu ditambah dengan adanya beberapa subjek yang
tidak lancar membaca. Hal lain dikarenakan pengambilan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dilakukan pada siang hari dengan keadaan cuaca yang cukup panas,
sehingga subjek memberikan respon pada pengisian skala kurang
optimal. Kemudian, kondisi lingkungan yang tidak terlalu baik untuk
dapat berkonsentrasi dalam pengisian skala. Subjek remaja putus
sekolah melakukan pengisian skala ditempat kerja yang berada di area
yang menurut peneliti tidak memungkinkan untuk bisa berkonsentrasi
dengan baik. Sedangkan subjek remaja yang masih sekolah
melakukan pengisian skala di tempat yang cukup tenang, namun
dalam kondisi yang kurang baik karena kebanyakan dari subjek
penelitian mengisi skala ketika mereka selesai dari sekolah dan
melakukan kegiatan lain.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh Purwanto (2012) bahwa
salah satu kelemahan pengukuran ketika mengumpulkan data adalah
kondisi psikologis manusia yang dijadikan subjek penelitian. Seperti
yang diketahui bahwa manusia memiliki keadaan psikologis yang
keadaannya tidak stabil. Ketidakstabilan kondisi psikologis manusia
tersebut dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Kekeliruan data yang
didapat sebagian besar bersumber dari tidak menentunya keadaan
psikologis manusia yang dijadikan sebagai subjek penelitian.
Akibatnya kesimpulan penelitian tidak menggambarkan keadaan
sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa tidak adanya
perbedaan tingkat kebahagiaan ditinjau dari status pendidikan remaja di
daerah pertambangan Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang
Kalimantan Barat. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan tidak
ditemukannya perbedaan yang signfikan dari penelitian ini, antara lain
karena pandangan yang berbeda dari remaja putus sekolah dan remaja
yang masih sekolah terhadap pentingnya sekolah. Selain itu, faktor
psikologis kedua kelompok subjek dan situasi lingkungan pada saat
pengambilan data yang kurang baik sehingga subjek sulit untuk
berkonsentrasi. Namun, dari hasil penelitian ditemukan bahwa adanya
perbedaan yang didapat dari hasil perbedaan skor mean empiris dan skor
mean teoritis secara signifikan. Skor yang didapat menunjukkan bahwa
skor mean empiris yang diperoleh dari data penelitian lebih besar daripada
skor mean teoritik yang diperoleh dari skala penelitian. Hal ini
menunjukkan bahwa remaja putus sekolah dan remaja yang masih sekolah
memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi.
B. SARAN
1. Subjek Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengharapkan bahwa para
pekerja mampu mensyukuri dan optimis terhadap hidup yang mereka
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
pilih. Kemudian, walaupun sekolah bukan faktor utama penentu
kebahagiaan seseorang, tetapi dengan sekolah seseorang akan
menemukan wawasan baru dan pengetahuan yang melimpah untuk
menjadi manusia yang lebih baik di masa depannya.
2. Orang Tua
Bagi orang tua, khususnya orangtua dari remaja yang masih
sekolah diharapkan dari penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber
informasi bahwa walaupun sekolah bukan penentu utama kebahagiaan
seseorang, tetapi sekolah adalah satu faktor yang cukup mampu
memberikan dampak positif bagi perkembangan wawasan dan
pengetahuan yang lebih baik untuk menghadapi dunia kerja.
3. Peneliti Selanjutnya
Bagi penelitian selanjutnya diharapkan mampu memperbaiki
kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini, seperti pemilihan aspek
kebahagiaan untuk skala penelitian yang dirasa peneliti masih belum
baik bagi penelitian. Kemudian untuk peneliti selanjutnya untuk bisa
lebih banyak mencari referensi contoh penelitian dan daftar pustaka
dalam mengkaji penelitian dengan variabel yang ingin diteliti. Selain
itu, bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu mempertimbangkan
faktor lain yang kemungkinan dapat mempengaruhi variabel dalam
penelitian ini, misalnya letak demografis pesebaran subjek penelitian
dan pembuatan item yang baik dan sesuai dengan metode penskalaan
yang benar. Kebanyakan dari subjek tidak paham dengan maksud dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
pernyataan yang ditulis oleh peneliti di skala penelitian. Hal ini
mungkin karena penulisan item yang kurang baik dan bahasa yang
digunakan tidak sesuai dengan kemampuan pemahaman subjek..
Selain itu, sebaiknya sebelum melakukan pengambilan data peneliti
memperhatikan kondisi psikologis subjek penelitian agar subjek bisa
mengisi skala dengan lebih fokus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Nazili Shaleh. 2011. Pendidikan dan Masyarakat. Yogyakarta: Sabda
Media
Aprilianto, T. 2008. Kurangkul diriku demi merangkul bahagiaku. Jakarta :
Prenada Media Grup.
Aulia, Farah. 2015. Seminar Psikologi & Kemanusiaan. Aplikasi Psikologi Positif
dalam Konteks Sekolah. Yogyakarta.
Azizah. 2013. Kebahagiaan dan Permasalahannya di Usia Remaja (Penggunaan
Informasi dalam Pelayanan Bimbingan Individual). Diunduh pada 15 Juni
2016 dari journal.stainkudus.ac.id/index.php/konseling/article/view/1008
Azwar, S. 1992. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. 2011 Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Badan Pusat Statistik (BPS). 2014. Diunduh pada 25 Februari 2015 dari
www.aktualita.co/seberapa-bahagiakah-orang-indonesia-menurut-surveipengukuran-tingkat-kebahagiaan-bps/2213/
Berita Resmi Statistik, BPS Provinsi Kalimantan Barat. 2014. Indeks
Kebahagiaan Kalimantan Barat Tahun 2014. Diunduh pada 26 Februari
2015 dari kalbar.bps.go.id/website/brs_ind/brsInd-20150303111430.pdf
BkkbN. 2010. Policy Brief Pusat Penelitian dan Pengembangan KependudukanBKKBN Sert I No.6/Pusdu-BKKBN/Desember 2011. Diunduh pada 8 April
2015 dari www.bkkbn.go.id/litbang/pusdu
Diener, E., Lucas, R. E., &Oishi, S. (2005). Subjective well-being: The science of
happiness and life satisfaction.In S. R. Snyder & S. J.
Hadi, S. 2004. Metodologi Research Jilid I. Yogyakarta: Penerbit Andi
Herbyanti, Deni. 2009. Kebahagiaan (Happiness) Pada Remaja Di Daerah
Abrasi. Jurnal Ilmiah Psikologi Volume 11 No. 2
Hurlock, Elizabeth B. 1990. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Ismuniar, Cici. 2013. Gambaran Kebahagiaan Penderita Kanker Serviks Pada
Dewasa Awal. Diunduh pada 20 Maret 2015 dari www.ejurnal.com/2015/09/gambaran-kebahagiaan-penderita-kanker.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Jahja, Y. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.
Kabupaten Bengkayang, Badan Pusat Statistik. 2012. Diunduh pada 26 Februari
2015 dari www.bengkayangkab.bps.go.id
Meina, Nina Wulan, & Suprayogi, Nanang. 2011. Hubungan Antara Bersyukur
dengan Kebahagiaan pada Pedagang Pasar Tradisional Pulogadung. Tesis.
Fakultas Psikologi. Universitas Bina Nusantara. Tangerang
Monks, F.J – Knoers, A.M.P. Haditono, Siti Rahayu. 2006. Psikologi
Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, Cetakan ke-16
revisi ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Papalia, Diane E & Feldman, R. D. 2014. Menyelami Perkembangan ManusiaExperience Human Development. Edisi 12 Buku I. Jakarta: Salemba
Humanika
Purnama, Deca Thea. 2014. Fenomena Anak Putus Sekolah dan Faktor
Penyebabnya di Kota Pontianak. Diunduh pada 10 Maret 2015 dari
www.jurmafis.untan.ac.id/index.php/sociologique/article/download/510/pd
f
Purwanto, Erwan Agus, Ph. D & Sulistyastuti, Dyan Ratih, M. Si. 2011. Metode
Penelitian Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah
Sosial. Edisi satu. Cetakan kedua. Yogyakarta: Gava Media
Purwanto, M.Pd. 2012. Metodologi Penelitian Kantitatif untuk Psikologi dan
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Puspitasari, Rahmah Putri, & Laksmiwati, Hermien. 2012. Hubungan Konsep
Diri dan Kepercayaan Diri dengan Kemampuan Komunikasi Interpersonal
pada Remaja Putus Sekolah. Diunduh pada 20 Mei 2014 dari
ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal_jptt/article/view/6165/8500
Priyatno, D. 2012. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik
dengan SPSS & Prediksi Pertanyaan Pendadaran Skripsi dan Tesis.
Yogyakarta: Penerbit Gava Media
Rakhmat, Jalaludin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Rochmah, E. Y. 2005. Psikologi Perkembangan. Ponorogo: STAIN Ponorogo
Press
Santoso, Agung. 2010. Statistik untuk Psikologi: Dari Blog Menjadi Buku.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Santrock, John W. 2003. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup
Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Sativa, Alissa Rosi, & Helmi, Avin Fadilla. 2013. Syukur dan Harga Diri dengan
Kebahagiaan Remaja. Diunduh pada 18 Februari 2015 dari
jurnalwacana.psikologi.fk.uns.ac.id/index.php/wacana/article/view/9/9
Seligman, M.E.P. 2005. Authentic Happines: Menciptakan Kebahagiaan dengan
Psikologi Positif. Bandung: Mizan Pustaka
Titaley, Merry Elike Evelyn. 2012. Faktor-Faktor Penyebab Siswa Putus Sekolah
pada Sekolah Menengah Pertama di SMPN 4 dan SMP Taman Siswa
Jakarta Pusat. Tesis. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik program
Pascasarjana Ilmu Administrasi. Universitas Indonesia. Jakarta
Aldobrandini, Villa. 2012. Understanding children’s work and youth employment
outcomes in Indonesia. Understanding Children’s Work (UCW)
Programme Country Report Series, June 2012, Rome: UCW – An
Interagency Research Cooperation Project, ILO, UNICEF and World
Bank. Summary Report.
UNICEF, Indonesia Ringkasan Kajian Perlindungan Anak. 2012. Diunduh pada
23
Januari
2015
dari
www.unicef.org/indonesia/id/A7__B_Ringkasan_Kajian_Perlindungan.pdf
Yuda, Dwi Candra Kartika. 2013. Penyebab anak-anak putus sekolah dan cara
penanggulangannya.
Diunduh
pada
21
April
2015
dari
www.Scribd.com/mobile/doc
Zulfahmi. 2009. Pelatihan Keterampilan Bagi Remaja Putus Sekolah di Panti
Sosial Bina Remaja (PSBR) “Taruna Java” Sebagai Upaya Meningkatkan
Kualitas Sumber Daya Manusia. Skripsi. Fakultas Dakwah dan
Komunikasi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahtullah. Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 1 . A. Skala Tingkat Kebahagiaan (Try Out)
SKALA PENELITIAN
Oleh :
Nova Vita Oktavianey T.T
NIM
: 109114147
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Skala Penelitian
Kepada :
Yth. Saudara/Saudari
Yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini
Dengan ini, saya :
Nama/NIM
: Nova Vita Oktavianey T.T/109114147
Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi pernyataan-pernyataan dalam
skala yang telah saya bagikan ini untuk membantu saya dalam menyelesaikan
tugas akhir saya. Dalam pengisian pernyataan-pernyataan tersebut, saya sangat
berharap Saudara/i memberikan jawaban yang sebenar-benarnya sesuai dengan
keadaan Saudara/i. Jawaban yang diberikan dalam pengisian skala ini tidak ada
yang benar dan salah. Selain itu, setiap data yang diberikan oleh Saudara/i akan
dijaga kerahasiaannya dan hanya akan digunakan sesuai dengan kepentingan
penelitian.
Atas perhatian dan partisipasi Saudara/i dalam penelitian ini, saya
mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Nova Vita O.T.T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini, saya menyatakan persetujuan saya untuk ikut
berpartisipasi sebagai responden dalam skala penelitian ini. Saya
menyatakan bahwa keikutsertaan saya dalam skala penelitian ini dilakukan
secara sukarela dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Saya juga memberikan ijin bagi peneliti untuk menggunakan datadata yang saya isi untuk dipergunakan sesuai kepentingan dan tujuan
penelitian. Saya menyadar dan memahami bahwa semua data dan
informasi yang saya berikan sungguh-sungguh berasal dari diri saya
sendiri.
.................., ...........2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Identitas
Nama/Inisial :
Jenis Kelamin : Pria/Wanita *(coret yang tidak perlu)
Usia
:
Pendidikan
:
SKALA PENELITIAN
Petunjuk Pengisian:
Berikut ini akan disajikan beberapa penyataan. Bacalah dengan cermat dan
pahami setiap pernyataan yang ada. Kemudian pilihlah salah satu jawaban
yang sesuai dengan keadaan diri Anda sebenarnya dengan memberikan
tanda centang (√) pada:
a. Jawaban Sangat Setuju (SS), bila anda sangat setuju dengan pernyataan
tersebut.
b. Jawaban Setuju (S), bila anda setuju dengan pernyataan tersebut.
c. Jawaban Tidak Setuju (TS), bila anda tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
d. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), bila anda sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut
Tidak ada jawaban yang benar atau salah, jadi pastikan seluruh pernyataan
terjawab dan tidak ada nomor yang terlewatkan. Terima kasih atas
perhatian dan partisipasi Anda.
-SELAMAT MENGERJAKAN-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
No.
PERNYATAAN
S
1
Saya mempunyai banyak teman
2
Saya senang mencoba hal-hal yang baru
3
Saya sering menerima pujian dari orang lain karena
pekerjaan yang saya lakukan
4
Saya lebih senang menyelesaikan masalah sendirian
5
7
Saya menerima bantuan ketika saya mengalami
kesulitan di sekolah
Saya tidak terganggu mendengarkan masalah temanteman saya
Saya dijauhi oleh teman-teman saya
8
Saya tidak melakukan sesuatu dengan sepenuh hati
9
Saya merupakan orang yang percaya diri
10
Saya merasa bahagia dengan apa yang saya lakukan
11
Saya tidak terlalu senang mengikuti kegiatan di
lingkungan masyarakat
Saya senang menghabiskan waktu tanpa melakukan
apa-apa
Saya menyadari potensi diri yang saya miliki
6
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Saya senang menghabiskan waktu
melakukan hal-hal positif
Saya merasa tidak memiliki keterampilan
dengan
Saya menaruh perhatian penuh terhadap apa yang
saya lakukan
Saya merasa bahwa kritik orang lain bermanfaat
bagi saya
Saya mengupayakan hasil terbaik dari apa yang saya
lakukan
Saya sering merasa tersinggung dengan kritik yang
diberikan orang lain kepada saya
Saya cenderung menunda pekerjaan
Saya mudah merasa cemas bila berada di tempat
yang ramai
SS
TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
22
Saya merasa puas dengan diri saya
23
Lingkungan kerja yang terlalu menuntut akan
membuat saya stress
Saya merasa tidak bahagia dengan hidup saya
24
25
26
27
Saya dapat menyelesaikan masalah sendiri meskipun
dalam keadaan yang rumit
Saya bahagia dengan kehidupan yang saya jalani
28
Saya merasa bahwa masalah keluarga adalah beban
pribadi
Saya merasa Tuhan tidak adil
29
Saya kesulitan memahami pelajaran di sekolah
30
Saya tidak puas dengan apa yang saya miliki
31
32
Saya dapat berkonsentrasi terhadap pekerjaan saya
meskipun saya ada masalah
Saya menilai diri saya secara positif
33
Olahraga sangat penting bagi tubuh saya
34
Saya cenderung ingin menjadi orang lain
35
Saya sangat menyukai sayuran dan buah-buahan
36
Saya dapat bekerja keras
37
Saya selalu merawat diri saya
38
Saya akan menyerah ketika mengalami kesulitan
39
40
Sayuran dan buah-buahan tidak begitu penting bagi
tubuh saya
Saya merasa tersinggung dengan kritik orang lain
41
Saya mencintai pekerjaan saya
42
Saya adalah orang yang disiplin
43
Saya tidak dapat fokus ketika mengerjakan suatu hal
44
Saya tidak dapat menolak ajakan teman-teman saya
45
Saya selalu mengerjakan pekerjaan hingga tuntas
46
Saya merupakan orang yang sabar
47
Saya merasa terpaksa pergi ke sekolah
48
Saya meluapkan emosi saya dengan melempar
barang atau mengeluarkan makian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
49
50
Saya memberikan ide jika berada di dalam
kelompok diskusi
Semua keinginan saya harus dipenuhi
51
Saya sering bolos sekolah
52
Saya mempunyai cita-cita untuk masa depan saya
53
Saya memiliki peran penting dalam masyarakat
54
Saya yakin bahwa mimpi akan menjadi kenyataan
55
Saya tidak mengerjakan tugas dari sekolah
56
Saya tidak memiliki tujuan hidup
57
Saya rajin pergi ke sekolah
58
Saya yakin akan sukses
59
Sebagian waktu saya dihabiskan bersama keluarga
60
Saya memiliki target yang ingin dicapai
61
Saya meluangkan waktu untuk belajar
62
64
Saya berusaha menyelesaikan masalah yang saya
miliki
Terkadang saya melupakan janji saya dengan orang
lain
Saya cenderung melarikan diri dari masalah
65
Saya lebih suka menghabiskan waktu di luar rumah
66
Saya mampu bangkit dari kesedihan
67
Saya tidak suka menyibukkan diri dengan banyak
kegiatan
Saya membutuhkan bantuan orang lain untuk
bangkit dari kesedihan
Saya sangat senang bersama dengan orang lain
63
68
69
70
72
Saya tidak takut untuk mencoba meskipun saya
gagaL
Saya melimpahkan tanggung jawab saya kepada
orang lain
Saya menjalani hidup apa adanya
73
Saya selalu menepati janji
74
Saya cenderung
menyakitkan
71
menghindari
kenyataan
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
75
Saya tidak suka di atur
76
Saya bersyukur dengan hidup saya
77
Saya mampu bertanggung jawab dengan tugas yang
diberikan kepada saya
Saya tidak dapat mengontrol emosi saya
78
79
80
81
82
83
84
85
Saya mengerjakan sesuatu sesuai dengan jadwal atau
aturan yang ada
Saya dapat menahan diri ketika orang lain mengejek
saya
Pekerjaan yang saya lakukan memiliki manfaat bagi
hidup saya
Saya tidak akan menjerumuskan diri saya kedalam
hal negatif
Saya tidak menemukan manfaat positif dari
pekerjaan yang saya lakukan bagi hidup saya
Saya tidak pernah memperhatikan pola makan saya
86
Saya merasa bahwa bekerja sama dengan orang lain
akan membuat pekerjaan jauh lebih mudah
Saya dapat menjaga diri saya
87
Membantu orang lain akan merugikan diri saya
88
Saya tidak mampu melindungi diri saya sendiri
89
Saya menemukan keuntungan dari belajar di sekolah
90
Saya tidak memliki waktu untuk beribadah
91
Bekerjasama dengan orang lain akan membuat saya
sulit berkembang
Saya menceritkan masalah saya kepada orang lain
92
93
96
Saya menemukan keuntungan dari berteman dengan
banyak orang
Saya cenderung berprasangka buruk terhadap orang
lain
Saya tidak menemukan keuntungan apapun dari
belajar di sekolah
Saya melupakan kesalahan orang lain
97
Saya senang mengerjakan pekerjaan rumah tangga
98
Saya cenderung akan mengingat kesalahan orang
lain
94
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
99
Menurut saya melakukan pekerjaan rumah itu akan
membuang waktu
100 Saya berpikir untuk bunuh diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 1 . B. Skala Tingkat Kebahagiaan (Penelitian)
SKALA PENELITIAN
Oleh :
Nova Vita Oktavianey T.T
NIM
: 109114147
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Skala Penelitian
Kepada :
Yth. Saudara/Saudari
Yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini
Dengan ini, saya :
Nama/NIM
: Nova Vita Oktavianey T.T/109114147
Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi pernyataan-pernyataan dalam
skala yang telah saya bagikan ini untuk membantu saya dalam menyelesaikan
tugas akhir saya. Dalam pengisian pernyataan-pernyataan tersebut, saya sangat
berharap Saudara/i memberikan jawaban yang sebenar-benarnya sesuai dengan
keadaan Saudara/i. Jawaban yang diberikan dalam pengisian skala ini tidak ada
yang benar dan salah. Selain itu, setiap data yang diberikan oleh Saudara/i akan
dijaga kerahasiaannya dan hanya akan digunakan sesuai dengan kepentingan
penelitian.
Atas perhatian dan partisipasi Saudara/i dalam penelitian ini, saya
mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Nova Vita O.T.T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini, saya menyatakan persetujuan saya untuk ikut
berpartisipasi sebagai responden dalam skala penelitian ini. Saya
menyatakan bahwa keikutsertaan saya dalam skala penelitian ini dilakukan
secara sukarela dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Saya juga memberikan ijin bagi peneliti untuk menggunakan datadata yang saya isi untuk dipergunakan sesuai kepentingan dan tujuan
penelitian. Saya menyadar dan memahami bahwa semua data dan
informasi yang saya berikan sungguh-sungguh berasal dari diri saya
sendiri.
.................., ...........2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Identitas
Nama/Inisial :
Jenis Kelamin : Pria/Wanita *(coret yang tidak perlu)
Usia
:
Pendidikan
:
SKALA PENELITIAN
Petunjuk Pengisian:
Berikut ini akan disajikan beberapa penyataan. Bacalah dengan cermat dan
pahami setiap pernyataan yang ada. Kemudian pilihlah salah satu jawaban
yang sesuai dengan keadaan diri Anda sebenarnya dengan memberikan
tanda centang (√) pada:
a. Jawaban Sangat Setuju (SS), bila anda sangat setuju dengan pernyataan
tersebut.
b. Jawaban Setuju (S), bila anda setuju dengan pernyataan tersebut.
c. Jawaban Tidak Setuju (TS), bila anda tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
d. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), bila anda sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut
Tidak ada jawaban yang benar atau salah, jadi pastikan seluruh pernyataan
terjawab dan tidak ada nomor yang terlewatkan. Terima kasih atas
perhatian dan partisipasi Anda.
-SELAMAT MENGERJAKAN-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No.
PERNYATAAN
1
Saya mempunyai banyak teman
2
Saya rajin pergi ke sekolah
3
Saya sering menerima pujian dari orang lain karena
pekerjaan yang saya lakukan
4
Saya lebih senang menyelesaikan masalah sendirian
5
Saya menerima bantuan ketika saya mengalami
kesulitan di sekolah
Saya sangat senang bersama dengan orang lain
6
7
8
Saya berusaha menyelesaikan masalah yang saya
miliki
Saya tidak melakukan sesuatu dengan sepenuh hati
9
Saya merupakan orang yang percaya diri
10
Saya kesulitan memahami pelajaran di sekolah
11
Saya menceritkan masalah saya kepada orang lain
12
Saya menaruh perhatian penuh terhadap apa yang
saya lakukan
Saya cenderung melarikan diri dari masalah
13
14
15
16
Saya senang menghabiskan waktu dengan
melakukan hal-hal positif
Sebagian waktu saya dihabiskan bersama keluarga
20
Saya senang menghabiskan waktu tanpa melakukan
apa-apa
Saya merasa bahwa kritik orang lain bermanfaat
bagi saya
Saya mengupayakan hasil terbaik dari apa yang saya
lakukan
Saya sering merasa tersinggung dengan kritik yang
diberikan orang lain kepada saya
Saya cenderung menunda pekerjaan
21
Saya mampu bangkit dari kesedihan
22
Saya merasa puas dengan diri saya
23
Lingkungan kerja yang terlalu menuntut akan
membuat saya stress
17
18
19
SS
S
TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
24
Saya merasa tidak bahagia dengan hidup saya
25
Saya dapat menyelesaikan masalah sendiri meskipun
dalam keadaan yang rumit
Saya bahagia dengan kehidupan yang saya jalani
26
27
29
Saya tidak takut untuk mencoba meskipun saya
gagal
Saya memberikan ide jika berada di dalam
kelompok diskusi
Saya merasa bahagia dengan apa yang saya lakukan
30
Saya tidak puas dengan apa yang saya miliki
31
Saya dapat berkonsentrasi terhadap pekerjaan saya
meskipun saya ada masalah
Saya berpikir untuk bunuh diri
28
32
33
34
35
Saya dapat menahan diri ketika orang lain mengejek
saya
Saya meluangkan waktu untuk belajar
36
Saya membutuhkan bantuan orang lain untuk
bangkit dari kesedihan
Saya dapat bekerja keras
37
Saya sering bolos sekolah
38
Saya adalah orang yang disiplin
39
40
Pekerjaan yang saya lakukan memiliki manfaat bagi
hidup saya
Saya merasa tersinggung dengan kritik orang lain
41
Saya mencintai pekerjaan saya
42
Saya akan menyerah ketika mengalami kesulitan
43
Saya selalu mengerjakan pekerjaan hingga tuntas
44
Saya bersyukur dengan hidup saya
45
Saya tidak dapat fokus ketika mengerjakan suatu hal
46
Saya merupakan orang yang sabar
47
Saya merasa terpaksa pergi ke sekolah
48
Saya menjalani hidup apa adanya
49
Saya merasa Tuhan tidak adil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
50
Saya senang mencoba hal-hal yang baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 2. Hasil Seleksi Item Skala Kebahagiaan
Item-Total Statistics
Corrected ItemScale Mean if
Scale Variance if
Cronbach's
Total
Alpha if
Item
Item
Correlat
Item
Deleted
Deleted
ion
Deleted
item1
300.49
902.116
-.083
.913
item2
300.56
895.182
.106
.912
item3
301.14
891.671
.171
.912
item4
302.12
898.968
.012
.913
item5
300.86
871.705
.456
.910
item6
301.17
879.971
.387
.911
item7
300.69
883.664
.298
.911
item8
301.69
894.354
.068
.913
item9
300.98
869.569
.584
.910
item10
300.86
883.636
.311
.911
item11
300.85
903.166
-.070
.914
item12
301.14
875.499
.379
.911
item13
300.93
884.099
.365
.911
item14
300.76
873.357
.493
.910
item15
300.83
865.660
.555
.910
item16
300.36
890.509
.269
.912
item17
300.97
882.413
.451
.911
item18
300.66
861.745
.630
.909
item19
301.42
885.455
.263
.912
item20
301.51
873.220
.504
.910
item21
301.88
887.037
.198
.912
item22
300.95
885.877
.233
.912
item23
302.22
923.209
-.430
.916
item24
301.68
845.222
.778
.908
item25
301.75
938.538
-.695
.917
item26
300.44
898.320
.045
.912
item27
301.76
919.253
-.331
.915
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
item28
300.53
893.978
.143
.912
item29
302.05
888.084
.199
.912
item30
301.44
866.458
.720
.909
item31
301.54
910.632
-.237
.914
item32
300.58
875.076
.634
.910
item33
300.42
884.973
.323
.911
item34
302.15
904.925
-.088
.914
item35
300.73
876.580
.370
.911
item36
300.59
872.659
.537
.910
item37
300.73
857.615
.649
.909
item38
301.25
894.779
.061
.913
item39
301.08
879.148
.328
.911
item40
300.98
875.741
.514
.910
item41
300.81
873.465
.536
.910
item42
300.98
886.810
.242
.912
item43
301.68
895.877
.052
.913
item44
301.86
905.533
-.122
.914
item45
300.83
878.695
.387
.911
item46
300.93
888.099
.222
.912
item47
301.32
852.498
.656
.909
item48
301.31
860.354
.574
.909
item49
300.78
888.554
.218
.912
item50
301.19
880.085
.338
.911
item51
301.12
861.624
.614
.909
item52
300.56
900.768
-.032
.913
item53
300.80
888.165
.279
.912
item54
300.90
890.576
.192
.912
item55
300.78
876.382
.426
.911
item56
300.58
877.697
.459
.911
item57
301.17
885.143
.255
.912
item58
300.90
881.093
.349
.911
item59
301.00
864.172
.613
.909
item60
300.76
872.322
.513
.910
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
item61
300.88
882.382
.381
.911
item62
300.73
882.408
.398
.911
item63
301.58
891.628
.121
.913
item64
301.29
884.243
.366
.911
item65
301.03
905.102
-.098
.914
item66
300.75
883.020
.330
.911
item67
301.66
885.849
.218
.912
item68
302.19
923.706
-.390
.916
item69
301.10
882.127
.257
.912
item70
300.80
876.165
.505
.910
item71
301.71
870.588
.471
.910
item72
300.83
888.143
.185
.912
item73
300.78
883.520
.278
.911
item74
301.71
897.105
.041
.913
item75
301.51
879.185
.257
.912
item76
300.78
877.175
.350
.911
item77
300.68
871.705
.507
.910
item78
301.29
896.450
.033
.913
item79
301.03
881.551
.281
.911
item80
301.08
872.217
.444
.910
item81
300.59
889.073
.281
.912
item82
300.71
886.105
.258
.912
item83
301.07
848.099
.764
.908
item84
301.32
870.326
.527
.910
item85
300.76
878.425
.341
.911
item86
300.54
877.287
.483
.910
item87
301.42
883.076
.191
.912
item88
301.08
862.355
.573
.909
item89
301.31
903.181
-.065
.914
item90
301.66
890.607
.102
.913
item91
301.32
856.498
.563
.909
item92
300.92
892.734
.118
.912
item93
300.90
870.852
.484
.910
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
item94
301.10
855.852
.662
.909
item95
301.15
858.063
.540
.909
item96
300.88
861.762
.579
.909
item97
300.59
879.625
.375
.911
item98
301.03
882.240
.333
.911
item99
300.75
870.331
.592
.910
item100
300.20
898.027
.109
.912
*Bold : Item Baik
Lampiran 3. Reliablitas Skala Kebahagiaan
(Sebelum dilakukan Try Out)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.912
100
Item-Total Statistics
Corrected ItemScale Mean if
Scale Variance if
Cronbach's
Total
Alpha if
Item
Item
Correlat
Item
Deleted
Deleted
ion
Deleted
item1
300.49
902.116
-.083
.913
item2
300.56
895.182
.106
.912
item3
301.14
891.671
.171
.912
item4
302.12
898.968
.012
.913
item5
300.86
871.705
.456
.910
item6
301.17
879.971
.387
.911
item7
300.69
883.664
.298
.911
item8
301.69
894.354
.068
.913
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
item9
300.98
869.569
.584
.910
item10
300.86
883.636
.311
.911
item11
300.85
903.166
-.070
.914
item12
301.14
875.499
.379
.911
item13
300.93
884.099
.365
.911
item14
300.76
873.357
.493
.910
item15
300.83
865.660
.555
.910
item16
300.36
890.509
.269
.912
item17
300.97
882.413
.451
.911
item18
300.66
861.745
.630
.909
item19
301.42
885.455
.263
.912
item20
301.51
873.220
.504
.910
item21
301.88
887.037
.198
.912
item22
300.95
885.877
.233
.912
item23
302.22
923.209
-.430
.916
item24
301.68
845.222
.778
.908
item25
301.75
938.538
-.695
.917
item26
300.44
898.320
.045
.912
item27
301.76
919.253
-.331
.915
item28
300.53
893.978
.143
.912
item29
302.05
888.084
.199
.912
item30
301.44
866.458
.720
.909
item31
301.54
910.632
-.237
.914
item32
300.58
875.076
.634
.910
item33
300.42
884.973
.323
.911
item34
302.15
904.925
-.088
.914
item35
300.73
876.580
.370
.911
item36
300.59
872.659
.537
.910
item37
300.73
857.615
.649
.909
item38
301.25
894.779
.061
.913
item39
301.08
879.148
.328
.911
item40
300.98
875.741
.514
.910
item41
300.81
873.465
.536
.910
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
item42
300.98
886.810
.242
.912
item43
301.68
895.877
.052
.913
item44
301.86
905.533
-.122
.914
item45
300.83
878.695
.387
.911
item46
300.93
888.099
.222
.912
item47
301.32
852.498
.656
.909
item48
301.31
860.354
.574
.909
item49
300.78
888.554
.218
.912
item50
301.19
880.085
.338
.911
item51
301.12
861.624
.614
.909
item52
300.56
900.768
-.032
.913
item53
300.80
888.165
.279
.912
item54
300.90
890.576
.192
.912
item55
300.78
876.382
.426
.911
item56
300.58
877.697
.459
.911
item57
301.17
885.143
.255
.912
item58
300.90
881.093
.349
.911
item59
301.00
864.172
.613
.909
item60
300.76
872.322
.513
.910
item61
300.88
882.382
.381
.911
item62
300.73
882.408
.398
.911
item63
301.58
891.628
.121
.913
item64
301.29
884.243
.366
.911
item65
301.03
905.102
-.098
.914
item66
300.75
883.020
.330
.911
item67
301.66
885.849
.218
.912
item68
302.19
923.706
-.390
.916
item69
301.10
882.127
.257
.912
item70
300.80
876.165
.505
.910
item71
301.71
870.588
.471
.910
item72
300.83
888.143
.185
.912
item73
300.78
883.520
.278
.911
item74
301.71
897.105
.041
.913
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
item75
301.51
879.185
.257
.912
item76
300.78
877.175
.350
.911
item77
300.68
871.705
.507
.910
item78
301.29
896.450
.033
.913
item79
301.03
881.551
.281
.911
item80
301.08
872.217
.444
.910
item81
300.59
889.073
.281
.912
item82
300.71
886.105
.258
.912
item83
301.07
848.099
.764
.908
item84
301.32
870.326
.527
.910
item85
300.76
878.425
.341
.911
item86
300.54
877.287
.483
.910
item87
301.42
883.076
.191
.912
item88
301.08
862.355
.573
.909
item89
301.31
903.181
-.065
.914
item90
301.66
890.607
.102
.913
item91
301.32
856.498
.563
.909
item92
300.92
892.734
.118
.912
item93
300.90
870.852
.484
.910
item94
301.10
855.852
.662
.909
item95
301.15
858.063
.540
.909
item96
300.88
861.762
.579
.909
item97
300.59
879.625
.375
.911
item98
301.03
882.240
.333
.911
item99
300.75
870.331
.592
.910
item100
300.20
898.027
.109
.912
(Sesudah dilakukan Try Out)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.940
N of Items
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Item-Total Statistics
Corrected ItemScale Mean if
Scale Variance if
Cronbach's
Total
Alpha if
Item
Item
Correlat
Item
Deleted
Deleted
ion
Deleted
item5
161.19
573.603
.353
.940
item6
161.49
573.082
.446
.939
item9
161.31
568.767
.541
.939
item10
161.19
580.809
.251
.940
item12
161.47
576.874
.277
.941
item13
161.22
588.658
.084
.941
item14
161.05
581.394
.227
.941
item15
161.14
578.533
.247
.941
item17
161.31
584.595
.221
.940
item18
160.95
580.497
.214
.941
item20
161.83
578.971
.285
.940
item24
162.00
549.414
.740
.937
item30
161.76
565.322
.699
.938
item32
160.90
571.541
.633
.939
item33
160.75
579.641
.319
.940
item35
161.05
570.015
.425
.939
item36
160.92
569.769
.531
.939
item37
161.05
559.084
.614
.938
item39
161.41
576.349
.293
.940
item40
161.31
572.836
.492
.939
item41
161.14
570.568
.526
.939
item45
161.15
574.476
.384
.940
item47
161.64
550.716
.702
.937
item48
161.63
556.928
.624
.938
item50
161.51
572.220
.411
.940
item51
161.44
558.423
.659
.938
item55
161.10
571.541
.448
.939
item56
160.90
575.334
.413
.940
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
item59
161.32
562.774
.610
.938
item60
161.08
568.975
.519
.939
item61
161.20
577.958
.365
.940
item62
161.05
576.911
.413
.940
item64
161.61
578.173
.388
.940
item66
161.07
575.202
.398
.940
item70
161.12
572.141
.511
.939
item71
162.03
567.585
.475
.939
item76
161.10
575.886
.294
.940
item77
161.00
566.310
.564
.939
item80
161.41
565.694
.516
.939
item83
161.39
551.414
.731
.937
item84
161.64
568.578
.505
.939
item85
161.08
574.182
.340
.940
item86
160.86
574.223
.457
.939
item88
161.41
560.073
.595
.938
item91
161.64
552.992
.621
.938
item93
161.22
566.623
.515
.939
item94
161.42
553.662
.707
.937
item95
161.47
554.288
.597
.938
item96
161.20
559.130
.610
.938
item97
160.92
574.769
.384
.940
item98
161.36
577.199
.334
.940
item99
161.07
566.271
.628
.938
Lampiran 4. Uji Deskriptif Mean Empirik
Descriptive Statistics
N
Minimum
Sekolah
30
Valid N (listwise)
30
163
Maximum
176
Mean
169.50
Std. Deviation
3.540
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Descriptive Statistics
N
Minimum
putussekolah
30
Valid N (listwise)
30
Maximum
158
Mean
174
Std. Deviation
168.27
4.354
Lampiran 5. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
df
a
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
sekolah
.098
30
.200
*
.963
30
.368
putussekolah
.188
30
.008
.905
30
.011
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Lampiran 6. Uji Homogenitas
evene's Test for Equality of Variances
F
ariances assumed
1.178
giaan
ariances not assumed
Lampiran 7. Uji Hipotesis
a
Test Statistics
Kebahagiaan
Mann-Whitney U
407.500
Wilcoxon W
872.500
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Sig.
-.630
.528
a. Grouping Variable: Pengelompokkan
.282
Download