Erudio ( Journal of Educational Innovation), Volume 3, Nomor, 1 Desember 2015 e-ISSN: 2302 – 884X, p-ISSN : 2303 -9021 55 Integrasi Materi Otentik dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler Bahasa Inggris SD Rina Wahyu Setyaningrum Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, UMM ([email protected]) Fardini Sabilah Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, UMM ([email protected]) ABSTRACT The newest 2013 Curriculum in Indonesia puts English as an extracurricular activity. It is an irony regarding the long process of elevating English as a foreign language accepted worldwide. As now English is an extra- curricular activity, there is no standard to achieve. That aforementioned fact requires that English practitioners seek for solutions. One of the proposed solutions is by involving non-English teachers from all grades in Primary School in managing English extracurricular activities by integrating authentic materials. The steps, drawn from the qualitative data collecting technique, incorporated the forms of training all teachers at primary schools, writing a guideline in conducting extra-curricular activities by integrating authentic materials, constructing the guideline advisory processes, and presenting the guideline in the form of lesson plans. The results of this current study propose insightful description on how English extra-curricular activities are supposed to be properly and well conducted. Keywords: Curriculum 2013, authentic materials, English, Primary Schools ___________________________________________________________________________________________ kurikulum PENDAHULUAN Pembelajaran tematik terintegrasi / 2013 ini haruslah menjadi penyemangat untuk melakukan perubahan dan perbaikan kualitas generasi penerus terpadu merupakan ciri dari kurikulum 2013 bangsa. pada tingkat SD. Tarik ulur pelaksanaan Implementasi Kurikulum 2013 di SD kurikulum terbaru ini masih terjadi sehingga ini bukan hanya terpusat pada pembelajaran ada banyak sekolah yang memilih kembali tematik menggunakan kurikulum KTSP senyampang terintegrasi dengan pendekatan scientific yang mengaktifkan siswa pada menunggu kepastian kurikulum mana yang ranah kognitif, afektif dan psikomotorik saja, akan efektif diimplementasikan di Indonesia. melainkan harus melengkapinya pula dengan Sampai saat ini beberapa daerah yang merasa kegiatan ekstrakurikuler mampu mengimplementasikan kurikulum wajib Pramuka ditambah dengan beberapa pilihan lain 2013 masih menetapkan kurikulum 2013 termasuk Bahasa Inggris. Pada awalnya, dalam pembelajaran. Hal ini tentunya turut Bahasa Inggris yang merupakan muatan menentukan aksi riil apa saja yang perlu lokal favorit di seluruh Indonesia telah diatur dilakukan. Oleh karena itu, implementasi 55 Rina Wahyu Setyaningrum dan Fardini Sabilah, Integrasi Materi Otentik dalam Kegiatan … pelaksanaannya sesuai dengan standar isi guru kurikulum KTSP SD dan dilakukan pada sebenarnya menjadi masalah bagi guru yang jam telah pembelajaran efektif. Dengan kelas. Pergantian 56 tersertifikasi sebagai inilah yang guru mata diberlakukannya Kurikulum 2013, Bahasa pelajaran karena mereka harus beralih status Inggris harus digantikan oleh kegiatan di menjadi guru kelas dengan latar belakang luar dituntut pendidikan guru PGSD. Di satu sisi ini kreatifitasnya agar tercipta kegiatan yang menjadi masalah, akan tetapi beberapa menyenangkan. sekolah jam efektif Perjalanan dan guru panjang di kota Batu Jawa Timur memasukkan menanggapinya secara positif dengan masih Bahasa Inggris dalam kurikulum SD menjadi memanfaatkan kemampuan guru Bahasa pelajaran penyelenggara Inggris di SD sebagai master teachers dalam pendidikan pada tingkat tersebut. Bagaimana pelaksanaan ekstra kurikuler Bahasa Inggris tidak, ketika Bahasa Inggris menjadi muatan yang harus melibatkan semua atau beberapa lokal guru berharga bagi sekolah mendatangkan berlomba-lomba guru khusus kelas dalam pelaksanaannya. dengan Antisipasi terhadap kesiapan sekolah untuk kualifikasi latar belakang pendidikan Bahasa benar-benar memasukkan Bahasa Inggris Inggris dengan kemampuan mengajar pada sebagai Ekstra Kurikuler tersebut dilakukan anak atau yang dikenal dengan English for oleh Young Learners (EYL). Selain itu, pada memperbolehkan daerah tertentu, seperti kota Batu di Jawa Inggris dalam salah satu mata pelajaran Timur, pengangkatan guru bidang Studi seperti Bahasa Inggris di SD telah dilaksanakan. Hal Pendidikan Lingkungan Hidup ini berarti bahwa guru Bahasa Inggris di SD benar-benar menjadi ekstra kurikuler. Pada haruslah guru dengan latar belakang Sarjana akhir tahun pelajaran 2014-2015, Bahasa Pendidikan Bahasa Inggris, yang selanjutnya Inggris masih masuk pada mata ujian akhir mereka juga tersertifikasi sebagai guru mata semester di SD di wilayah tersebut. pemerintah halnya dengan masih memasukkan Bahasa Bahasa Daerah dan sebelum pelajaran Bahasa Inggris. Pemberlakuan Terdapat lima hal mendasar yang perlu bahasa Inggris sebagai muatan lokal itu diperhatikan dalam kurikulum 2013 untuk akhirnya harus terhenti karena pemberlakuan mata pelajaran Bahasa. Pertama, materi yang kurikulum diajarkan 2013 pembelajaran yang tematik mengedepankan terpadu ditekankan pada kompetensi dengan berbahasa sebagai alat komunikasi untuk pendekatan scientific dan berlaku bagi semua menyampaikan gagasan dan pengetahuan. kelas. Hal ini menyebabkan status guru Itu berarti bahwa materi yang diajarkan tidak Bahasa Inggris di SD harus berubah menjadi lagi ditekankan pada tata bahasa atau Erudio ( Journal of Educational Innovation), Volume 3, Nomor, 1 Desember 2015 e-ISSN: 2302 – 884X, p-ISSN : 2303 -9021 57 struktur bahasa sebagaimana yang terjadi kebijakan bahasa pada kurikulum sebelumnya. Kedua, siswa ekstrakurikuler. Untuk mengatasinya banyak harus dibiasakan membaca dan memahami sekolah yang tetap melakukan pembelajaran makna teks serta meringkas dan menyajikan Bahasa ulang dengan bahasa sendiri. Sedangkan sebelum diberlakukan kurikulum 2013. Inggris Inggris sebagai sebagaimana biasanya pada kurikulum lama siswa hanya diminta Namun sebagaimana pengertiannya, mengulang apa yang sudah dibaca. Ketiga, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan siswa dibiasakan menyusun teks yang yang dilakukan siswa di luar jam belajar sistematis, logis, dan efektif melalui latihan- sebagaimana tercantum dalam kurikulum latihan penyusunan teks. Hal ini tidak terjadi standar. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan pada agar kurikulum sebelumnya. Keempat, siswa mampu melakukan siswa diperkenalkan dengan aturan-aturan pengembangan diri, yang meliputi antara teks yang sesuai sehingga tidak mengalami lain kerancuan dalam proses penyusunan teks, minat, dan kemampuannya di berbagai yaitu menyesuaikan dengan situasi dan bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini kondisi, seperti siapa, apa, dimana. Kelima, biasanya siswa swadaya oleh pihak sekolah maupun siswa dibiasakan untuk mengekspresikan dapat dirinya pengetahuannya dengan dan bahasa yang Hal itu ekstrakurikuler Pembelajaran Bahasa Inggris di SD secara berarti bahwa Bahasa kegiatan Inggris akan dilakukan di luar jam belajar siswa di kehidupan sehari-hari. Selain itu, productive sudah ditetapkan oleh Kemendikbud dalam skills seperti writing dan speaking lebih Kurikulum ditekankan. Meskipun receptive skills seperti menegaskan bahwa mata pelajaran bahasa listening Inggris harus dimasukkan ke dalam kegiatan reading diajarkan siswa didanai sekolah dengan mengikuti kaidah yang dan kebutuhan dan bakat, dalam keduanya pada diadakan kepribadian, itu sendiri. meyakinkan secara spontan. terfokus pengembangan juga dalam diajarkan, rangka 2013. ekstrakurikuler memperkuat dan mengasah productive skills. peserta didik Abduhzen agar tidak di sekolah. (2013) membebani Kegiatan Status Bahasa Inggris yang telah pembelajaran Bahasa Inggris nantinya harus menjadi ekstrakurikuler dalam Kurikulum dihadirkan dalam suasana ceria, santai, dan 2013 belum dibarengi dengan aturan atau menggembirakan sehingga ilmu-ilmu bahasa konsep yang diinginkan secara jelas. Oleh ini mudah diserap dan dicerna. Karena karena itu sekolah dan guru mengalami tujuan pembelajaran ekstrakurikuler kesulitan bersifat ketika mengimplementasikan 57 komunikatif sebagimana SD yang Rina Wahyu Setyaningrum dan Fardini Sabilah, Integrasi Materi Otentik dalam Kegiatan … 58 dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, menguasai bahasa asing terutama Bahasa maka desain pembelajaran harus dekat Inggris dengan wisatawan kebutuhan siswa dan melatih productive skills (speaking dan writing). Pembelajaran atau lebih dengan baik, sehingga mancanegara lebih para memilih menggunakan pemandu wisata dari luar Kota tepatnya Wisata Batu. Mulyanto (2014) juga pembiasaan berbahasa Inggris di Kota Batu menambahkan bahwa pemandu wisata yang memang perlu dilakukan sejak dini. Sejak bisa berbahasa Inggris dengan baik masih memisahkan diri dari Malang dan menjadi sangat sedikit. wilayah kota baru dan mandiri, kota Batu Fakta tersebut menunjukkan bahwa telah berkembang dengan pesat baik dari sisi kemampuan pendidikan, ekonomi, kesehatan, maupun penting untuk dikuasai oleh penduduk Kota pariwisata. Wisata Salah satu kebijakan yang berbahasa Batu Inggris agar sangat mereka dapat mendasari perkembangan yang pesat adalah meningkatkan taraf hidup. Jika kemampuan penetapan kota Batu sebagai kota wisata berbahasa Inggris tidak dimiliki, maka dengan mengubah nama menjadi Kota potensi pendapatan daerah yang begitu besar Wisata Batu. Salah satu program unggulan dari untuk menjadikan Batu sebagai kota wisata pembangunan di Kota Wisata Batu akan adalah penetapan sembilan desa sebagai terganggu. Oleh karena itu, kemampuan Desa Wisata, yaitu Desa Tlekung, Desa berbahasa Inggris harus diajarkan sejak dini, Sumbergondo, Desa Oro-Oro Ombo, Desa yaitu dari taman kanak-kanak atau sekolah Torongrejo, Desa Punten, Desa Sumberejo, dasar. wisatawan akan hilang sehingga Desa Gunungsari, Desa Sidomulyo, dan Menilik dari pentingnya pembiasaan Desa Pendem. Program kota wisata inilah berbahasa Inggris di kota Batu sebagai kota yang saat ini dan di masa yang akan dating wisata ini, sekolah masih menunggu adanya menjadi andalan pemasukan Kota Wisata Peraturan Walikota tentang pelaksanaan Batu. ekstra kurikuler di wilayah tersebut. Hal Ironisnya, program yang progresif inilah yang menyebabkan beberapa sekolah tersebut belum diimbangi oleh kemampuan mulai mencari model sumber daya manusia yang mendukung kurikuler sebagai langkah strategis untuk terciptanya desa wisata. Salah satunya membiasakan siswa dan seluruh elemen adalah sekolah untuk mendapatkan pencerahan kemampuan menggunakan Bahasa berkomunikasi Inggris yang dalam penggunaan memadai. Menurut Sulistio (2014), masih sekolah. Salah banyak pemandu wisata di Batu yang belum melakukannya pelaksanaan ekstra Bahasa satunya adalah Inggris sekolah SDN di yang Punten 2 Erudio ( Journal of Educational Innovation), Volume 3, Nomor, 1 Desember 2015 e-ISSN: 2302 – 884X, p-ISSN : 2303 -9021 59 kecamatan Bumiaji, yang berada di desa untuk pembelajaran bahasa (Nunan, 2004), Bumiaji, berdekatan dengan desa wisata sehingga materi ini adalah materi yang Kungkuk keberadaannya didasari oleh kondisi suatu yang wisatawan merupakan asing jujugan maupun Letaknya yang sekolah mempunyai daerah atau tempat untuk memenuhi menyebabkan kepentingan tertentu. Penggunaan materi satu keinginan otentik dalam pembelajaran bahasa adalah yang mempunyai untuk memberikan pengalaman bagaimana keunggulan kemampuan siswa berbahasa bahasa itu digunakan sebagaimana mestinya, Inggris. Pada saat ini persiapan yang dalam dilakukan oleh sekolah tersebut sudah pada kepentingan tertentu, dan sebagian dari taraf mempersiapkan seluruh guru dengan materi otentik tersebut telah akrab dengan kemampuan dan kehidupan siswa. Menurut Guarentio dan melakukan pembiasaan penggunaan Bahasa Morley (2001), materi otentik dapat menjadi Inggris dalam berkomunikasi sehari-hari. salah satu sarana untuk memotivasi siswa mewujudkan strategis domestik. sekolah berbahasa Inggris lingkungan tertentu, untuk Selain SDN Punten 2 yang memang dalam belajar. Dengan tidak mengabaikan berdekatan dengan desa wisata Kungkuk, materi tertulis dalam buku ajar, materi SDN Tulungrejo 4 yang berlokasi di dekat otentik lebih terfokus pada penggunaan potensi wisata Cangar juga berkeinginan bahasa secara riil dalam interaksi antara untuk segera dapat memberikan ekstra siswa dengan siswa ataupun siswa dengan kurikuler Bahasa Inggris kepada siswanya guru. Tomlinson (2012) juga menyetujui pada tahun akademik 2015-2016. Hal ini bahwa didukung yang memberikan penekanan pada penggunaan tingkat bahasa dan memberikan motivasi pada siswa Nasional dan sedang berproses menjadi karena dapat menjembatani pembelajaran Sekolah Adiwiyata ASEAN. bahasa dengan penggunaan bahasa secara oleh merupakan potensi Sekolah sekolah Adiwiyata Kedua sekolah tersebut sepakat bahwa direalisasikan otentik Materi otentik yang dimaksudkan dengan untuk kegiatan ekstra kurikuler di SD di kota melakukan perencanaan yang matang yang Batu ini adalah materi yang ada di sekitar dikemas dengan yang dijadikan objek dalam penggunaan (Authentic Bahasa Inggris. Real Object / Realita adalah Materials). Materi otentik yang dimaksud di salah satu bentuk materi otentik seperti yang sini adalah segala bentuk produk, baik dikemukakan oleh Gebhard (1996). Oleh tertulis maupun lisan, yang tujuannya bukan karena itu dalam merencanakan materi ekstra menyusun harus materi riil. urgensi pembiasaan menggunakan Bahasa Inggris penggunaan dalam materi Study Club otentik 59 Rina Wahyu Setyaningrum dan Fardini Sabilah, Integrasi Materi Otentik dalam Kegiatan … 60 kurikuler di kedua SD tersebut disepakati Tulungrejo 4 Kecamatan Bumiaji Kota Batu tema sebagai berikut. sebagai master teacher. Keduanya adalah 1) Let’s have some fun (singing and playing guru games) kelas yang berlatar belakang pendidikan Bahasa Inggris dan PGSD. 2) Greetings New People Pemilihan 3) What is this? (Describing people, objects, langkah antisipatif terhadap berjalannya place) keduanya dilakukan sebagai program yang dilaksanakan. Selanjutnya 4) Where is…? (Asking directions) keduanya 5) Tourist Destination (Nature, Shopping, berguna untuk mengingatkan kembali materi Culinary) memberikan pelatihan yang Bahasa Inggris sehari-hari dan bagaimana 6) How do you feel? 7) Environment cara menyusun materi ekstra kurikuler (Green and Clean Environment, Bahasa Inggris yang dikemas dalam bentuk Study Club. 3Rs) Secara lengkap, pelatihan pertama yang 8) From Batu with “Batik” dilakukan dibagi menjadi dua sesi. Sesi 9) Arts and Festivals (Bantengan, Dance, pertama adalah pelatihan General English. Flower Festival) Pelatihan ini bertujuan untuk mengingat 10) Hometown kembali ungkapan dalam Bahasa Inggris yang Dari materi yang keseluruhan tema diutamakan tersebut, adalah sering digunakan sehari-hari di sekolah, baik di luar maupun di dalam yang pembelajaran. Pelatihan yang dilaksanakan berkaitan dengan potensi lokal kota Batu, di SDN Tulungrejo 4 ini mendapat sambutan yaitu budaya, tempat wisata, dan benda seni. yang sangat baik dari kedua sekolah mitra dengan menugaskan hampir seluruh guru METODOLOGI untuk terlibat dalam pelatihan General Terdapat tiga tahap yang ditempuh dalam mengintegrasikan materi otentik dalam English yang dilaksanakan di area kebun dan gazebo di sekitar sekolah. Dari kegiatan pelaksanaan ekstra kurikuler Bahasa Inggris tersebut dapat diperoleh gambaran tentang di SD ini, yaitu pelatihan penyusunan materi penguasaan Bahasa Inggris setiap guru, Study terutama guru non-Bahasa Inggris. Club, Study Club, pendampingan penyusunan dan presentasi materi Study Dari kondisi inilah kemudian dilakukan evaluasi Club. Pelaksanaan kegiatan ini diawali yang dengan terpilihnya dua orang guru dari dua pembiasaan menggunakan Bahasa Inggris sekolah mitra yaitu SDN Punten 2 dan SDN semampunya harus dilakukan setiap hari. menghasilkan kesepakatan bahwa Erudio ( Journal of Educational Innovation), Volume 3, Nomor, 1 Desember 2015 e-ISSN: 2302 – 884X, p-ISSN : 2303 -9021 Sesi kedua dari pelatihan ini dilaksanakan secara khusus oleh master 61 dalam aktivitasnya. Dari materi dan contoh yang telah dimilikinya, kedua master teachers dengan bentuk penulisan materi Study teachers Club dengan mangintegrasikan materi otentik bimbingan atau pendampingan kepada guru tersebut bertugas memberikan yang dipilih oleh sekolah untuk menyusun Level 1 Grade 1-2 1. 2. 3. 2 3-4 1. 2. 3. 3 5-6 1. 2. 3. Descriptor Familiar with specific vocabularies based on particular topic. Recognize speech sound of specific vocabulary based on particular topic. Refer to objects by means of English Link one to another specific vocabulary to introduce particular topic. Produce single English utterance by means of specific vocabulary based on particular topic. Provide simple English response by utilizing specific vocabulary based on particular topic. Incorporate more vocabulary to bring up particular topic Able to produce elaborated English utterances by means of specific vocabulary based on particular topic. Provide commonicative English responses by utilizing specific vocabulary based on particular topic. materi dengan tema yang telah ditentukan. Dari ke sepuluh tema yang ada, guru bebas memilih kelas mana yang akan dibuatkan materi, dengan mengikuti benchmarks yang telah disediakan. Memberi kebebasan memilih materi sesuai dengan dimaksudkan kemampuan kelas untuk masing-masing melihat guru-guru bagaimana tersebut dalam membuat materi sesuai dengan benchmarks yang ada. Selanjutnya, apabila guru harus mengajar pada level yang lain, maka tema yang ada dapat dipakai dengan menyesuaikan materi dengan benchmarks yang ada. Tahap selanjutnya adalah pendampingan, yang sebaiknya dilakukan secara langsung dengan mendatangi guru di sekolah dan mengevaluasi hasil pekerjaan yang ada. Namun demikian, apabila kendala waktu dan ruang tidak dapat diatasi, maka pendampingan dapat langsung dilakukan oleh master teachers di sekolah dan evaluasi dilakukan melalui email. Pada tahap ini kemudian dilakukan penyuntingan untuk menyeragamkan tulisan dan tata letak tulisan. Materi Study Club yang telah tersusun ini selanjutnya disajikan, baik 61 Rina Wahyu Setyaningrum dan Fardini Sabilah, Integrasi Materi Otentik dalam Kegiatan … 62 secara lisan maupun tulisan, dalam bentuk dilakukan berbarengan dengan penulisan kumpulan Lesson Plans. materi. Hal terakhir yang ditunjukkan oleh HASIL DAN PEMBAHASAN guru dalam penyusunan materi study club ini Melalui tiga tahap kegiatan pokok dalam merencanakan integrasi materi otentik pada kegitan ekstra kurikuler di SD diperoleh hasil akhir berupa sepuluh unit materi yang siap digunakan direncanakan dalam kegiatan ekstra kurikuler. Di antara materi yang telah dikumpulkan oleh guruguru tersebut terdapat variasi isi, tata letak, dan tingkat kebahasaan. adalah keberagaman tingkat kebahasaan. Sebagian besar Bahasa Inggris sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat, namun pada Unit 5, hampir semua bagian ditulis menggunakan Bahasa Indonesia. Meskipun demikian, isi unit tersebut telah memenuhi syarat sebagai materi otentik, antara lain dengan menyebutkan tujuan wisata budaya, belanja Di antara sepuluh unit tersebut, isi yang disajikan setiap unit pun bervariasi. Sebagai contoh, materi yang diberikan pada Unit 1 sangat terperinci dan dilengkapi dan kuliner di Kota Batu. Pada Unit 5 siswa dihadapkan dengan kegiatan percakapan tentang objek wisata seperti Gunung Banyak dan Kaliwatu Rafting. dengan lampiran untuk materi, seperti lagu dan chant yang disarankan, sedangkan materi pada Unit 3 hanya dipaparkan secara singkat, yaitu hanya dengan memberikan petunjuk tentang materi apa yang dapat digunakan dalam pembelajaran pada unit tersebut. Penggunaan realia sebagai bagian dari materi otentik yang disarankan telah terlihat jelas dalam draft materi Study Club yang disusun oleh guru dari kedua sekolah. Hal ini tidak sulit mereka lakukan karena mereka telah mengetahui realia yang ada di wilayah kota Batu yang perlu diintegrasikan dalam Tata letak tidak banyak diperhatikan oleh guru karena mungkin mereka lebih terfokus guru telah menggunakan pada isi unit kegiatan ekstra kurikuler Bahasa Inggris yang dikemas dalam Study Club. masing-masing. Kesalahan tata letak yang banyak terjadi meliputi ketidakseragaman jenis dan ukuran font yang digunakan. Ketidakseragaman layout ini boleh jadi bukan menjadi masalah besar karena dapat dirapikan pada tahap akhir, akan tetapi keterlambatan proses cetak akan dapat dihindari apabila hal ini dapat Umpan balik yang diberikan untuk draft yang menunjukkan telah disusun kemajuan oleh yang guru, sangat signifikan pada presentasi secara tertulis yang dilakukan oleh setiap guru di setiap unit. Hal ini terlihat ketika penyunting cukup melakukan penyuntingan akhir pada segi bahasa saja. Penyuntingan ini dilakukan Erudio ( Journal of Educational Innovation), Volume 3, Nomor, 1 Desember 2015 e-ISSN: 2302 – 884X, p-ISSN : 2303 -9021 63 agar tidak terjadi kesenjangan penggunaan kecerdasan kognitif yang menghasilkan nilai bahasa antara yang tinggi dengan yang dalam bentuk angka saja. rendah. Dari pembahasan di atas, maka jelas Realia sebagai salah satu materi kiranya bahwa pembelajaran Bahasa Inggris otentik yang telah disebutkan oleh Gebhard untuk siswa SD tidak hanya mengedepankan (1996) telah diintegrasikan dalam rancangan nilai yang diperoleh siswa tetapi lebih kegiatan ekstra kurikuler Bahasa Inggris ditekankan pada cara belajar bahasa yang yang akan dikemas dalam bentuk Study Club menyenangkan. Dengan demikian tidak akan di SDN Punten 2 dan SDN Tulungrejo 4 ada siswa yang merasa keberatan belajar kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur. bahasa terutama bahasa selain bahasa ibu Secara lengkap hampir semua potensi yang telah mereka kuasai sebelumnya. lokal yang ada di Kota Batu telah disebutkan KESIMPULAN dalam rancangan kegitan ekstra kurikuler Dalam tersebut. Sesuai dengan pendapat Guarentio menyusun kegiatan ekstra dan Morley (2001) dan Tomlinson (2012) kurikuler di sekolah yang notabene tidak dengan memasukkan otentik material, maka harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan siswa akan merasakan bahwa mereka tidak oleh pemerintah, guru dapat lebih leluasa hanya belajar bahasa tetapi belajar sesuatu mengembangkan yang baru, sehingga hal tersebut dapat dibawakan dalam kegiatan tersebut. Materi memotivasi otentik adalah salah satu materi yang dapat siswa dalam mendalami materi yang akan dimanfaatkan oleh guru dalam kegiatan penggunaan bahasa tertentu. yang ekstra kurikuler tersebut. Akan tetapi masih diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran, diperlukan materi yang disusun berdasarkan kegiatan memperhatikan tema yang dipilih, sebagai bahan acuan perkembangan kecerdasan majemuk siswa. dalam pelaksanaan ekstra kurikuler. Masih Dengan kecerdasan dengan mengikuti fase pembelajaran pada majemuk tersebut, realia digunakan dalam umumnya, kegiatan ekstra kurikuler ini tidak kegiatan yang mengaktifkan 8 kecerdasan bermuara majemuk yang dipaparkan oleh Gardner. berbentuk angka, namun lebih pada umpan Dengan perkembangan balik apa yang dapat diperoleh guru, kecerdasan tersebut berarti pekembangan sehingga guru dapat mengetahui sejauh holistik siswa dapat dioptimalkan. Sehingga, mana keberhasilan kegiatan yang telah pembelajaran tidak hanya terpusat pada dilakukan. Selain materi ini otentik juga memperhatikan memperhatikan 63 pada ujian dan nilai yang Rina Wahyu Setyaningrum dan Fardini Sabilah, Integrasi Materi Otentik dalam Kegiatan … Kekhawatiran guru 64 akan SD Negeri Punten 2 dan SD Tulungrejo 4 ketidakmampuan mereka dalam menyusun yang telah dengan sukarela menawarkan diri materi Study Club karena latar belakang untuk pendidikan non-Bahasa Inggris tidak terbukti pembelajaran bahasa Inggris untuk SD dalam proses pengintegrasian materi otentik bekerjasama dengan Program Studi Bahasa dalam kegiatan ekstra kurikuler di SDN Inggris Universitas Muhammadiyah Malang. menjadi pusat pengembangan Punten 2 dan SDN Tulungrejo 4 kecamatan Bumiaji Kota Batu. Keberadaan master DAFTAR PUSTAKA teachers di sekolah sangat membantu guru [1] Brown, D. 2000. Principles of Language dalam mengaktifkan diri dalam menggunakan Bahasa Inggris dan lebih khusus dalam menyusun materi ekstra Learning and Teaching. London: Longman. [2] Colin, B. 2001. Foundations of kurikuler Bahasa Inggris. Dalam jangka Bilingual Education and Bilingualism. panjangnya, semakin sering guru tersebut Clevedon: Multilingual Matters Limited. mendapatkan exposure dalam menggunakan [3] Diptoadi, Listyani, V., et.al. 2009. Bahasa Inggris, semakin percaya diri pula Becoming a Creative Teacher: A mereka dalam mendampingi siswa dalam Manual for Teaching English to kegiatan ekstra kurikuler atau Study Club. Indonesia Elementary Students. Jakarta: Fungsi materi Study Club yang telah disusun Regional akan terlihat paling tidak ketika guru dapat (RELO). English Language Office mengikuti langkah demi langkah pada setiap [4] Gebhard, J.G. (1996). Teaching English unit dan membuat penyesuaian apabila satu as a Foreign Language; A Teacher Self- unit tertentu digunakan untuk kegiatan di Development and Methodology Guide. kelas yang berbeda. Ann Arbor: The University of Michigan Press. [5] Graham, Melanie, & Procter, Stanton. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih kami sampaikan pada Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi Republik [6] Guariento, W., Morley, J. 2001. Text melakukan and Task Authenticity in the EFL program ini. Selain itu, terimakasih yang Classroom. ELT Journal, 55 (4), 347- tidak terhingga disampaikan pada jajaran 353. (retrieved: 16 November 2012). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota [7] Jones, P. W. 2001. Fun Class Activities. grant untuk yang Person Education North Asia Limited. telah memberikan Indonesia 2003. Songs and Chants. Hongkong: Batu serta Kepala sekolah dan dewan guru Spain: Pearson Education Ltd. Erudio ( Journal of Educational Innovation), Volume 3, Nomor, 1 Desember 2015 e-ISSN: 2302 – 884X, p-ISSN : 2303 -9021 [8] Nunan, D. 2004. Task-based Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press. [9] Sabilah et al, 2009. English for Elementary School Teachers.Malang: UMM Press. [10] Scott. W.A and Ytreberg, L. H. 2000. Teaching English to Children. New York: Longman Group. [11] Tomlinson, B. 2012 Material Development for Language Learning and Teaching. Lang. Teach., 45.2, 143179 (retrieved: 29 January 2013) 65 65