TUGAS BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE DOSEN: Prof. Dr. Ir. H. HAPZI ALI, MM, CMA BUSINESS ETHIC PT. MAYORA INDAH, Tbk DISUSUN OLEH : IBADILLAH SOLIHIN (55116120144) SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MERCU BUANA APRIL 2017 ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi tujuan untuk mengetahui pengertian etika bisnis, mengetahui pentingnya etika dalam dunia bisnis, dan mengetahui contoh penerapan etika bisnis dalam organisasi perusahaan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Hasil penulisan menunjukan PT. Mayora Indah, Tbk adalah salah satu Fast Moving Consumer Goods Companies dan juga dikenal sebagai market leader yang sukses menghasilkan produk produk yang menjadi pelopor pada kategorinya masing masing. Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salahsehingga etika dalam bisnis sangatlah penting. Hal ini telah diterapkan oleh PT Mayora Indah tbk, dengan melihat tolak ukur kebijakan dan perilaku bisnis yang dilakukan dalam pelaksanaan pengembangan kompetensi karyawan, mendapat penghargaan dan sertifikasi dari lembaga yang relevan, tata kelola perusahaan memenuhi 5 prinsip good corporate governance (TARIF), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, menunjukan nilai moral perusahaan. PENDAHULUAN (INTRODUCTION) A. Latar belakang Saat ini perkembangan dunia bisnis telah sampai pada tahapan global yang sangat terbuka dengan dinamika perubahan yang demikian cepat dan persaingan yang begitu ketat. Ketika perusahaan semakin berkembang, pada saat itu pula tingkat kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan semakin tinggi yang disebabkan adanya eksploitasi perusahaan secara tidak terkendali terhadap berbagai sumber daya untuk meningkatkan laba yang dapat mengganggu keseimbangan kehidupan. Dalam situasi seperti ini, etika bisnis merupakan sesuatu yang harus dipertanyakan karena sebagai keharusan untuk meminimalisir berbagai dampak negatif tersebut dalam rangka membangun perusahaan yang tangguh dan sustainable (berkelanjutan). Apa yang mendasari para pengambil keputusan yang berperan untuk pengambilan keputusan yang tak pantas dalam bekerja? Para manajer menunjuk pada tingkah laku dari atasan-atasan mereka dan sifat alami kebijakan organisasi mengenai pelanggaran etika atau moral. Karenanya kita berasumsi bahwa suatu organisasi etis, merasa terikat dan dapat mendirikan beberapa struktur yang memeriksa prosedur untuk mendorong oraganisasi ke arah etika dan moral bisnis. Organisasi memiliki kode-kode sebagai alat etika perusahaan secara umum. Tetapi timbul pertanyaan: dapatkah suatu organisasi mendorong tingkah laku etis pada pihak manajerial-manajerial pembuat keputusan? (Laura Pincus hartman:1998) Etika merupakan sejauhmana nilai-nilai dan norma-norma moral hasil dari falsafah moral sebagai pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sisi pandang agama, norma sosial dan budaya. Etika mencakup tentang apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan, tentang hal yang baik dan yang buruk, yang diterapkan dan dilaksanakan dalam berbagai aktivitas dan kegiatan sehari-hari. Atau Etika dapat juga di artikan merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat. Ia mempertanyakan bagaimana standar-standar diaterapkan dalam kehidupan dan apakah standar itu masuk akal atau tidak masuk akal – standar, yaitu apakah didukung dengan penalaran yang baik atau buruk. Etika merupakan penelaahan standar moral, proses pemeriksaan standar moral orang atau masyarakat untuk menentukan apakah standar tersebut masuk akal atau tidak untuk diterapkan dalam situasi dan permasalahan yang konkrit. Secara etimologis etika berasal dari bahasa Yunani ethos (tunggal) yang berarti adat, kebiasaan, watak, akhlak, sikap, perasaan, dan cara berpikir. (Yoseph Laba Sinuor, 2010:3) Agar tetap hidup, terlebih agar hidupnya semakin bermutu atau sejahtera, manusia tentu akan menggerakan segala daya dan kemampuan yang dimiliki. Terkadang ia harus mengenakan taktik dan strategi untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Pada tataran ini, bisnis merupakan verba bukan nomina. Yoseph Laba Sinuor (2010) menerangkan bahwa bisnis merupakan upaya manusia untuk menjauhi penderitaan dan kemelaratan dan mendekatkan diri kepada kenyamanan atau kesejahteraan ekonomis. Bisnis dilakukan seseorang dengan orang lain dengan tujuan bekerjasama atau berorganisasi untuk saling medapat kuntungan. Bahkan bisnis bisa mencakup jumlah orang yang sangat besar atau banyak. Organisasi bisnis yang menyangkut jumlah manusia yang besar tersebut dengan umum dikenal sebagai perusahaan. Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi. (Wikipedia) Bila kita mengaitkan antara etika dan bisnis dapat diketahui bahwa etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Menurut Velasques (2002) Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Lalu bagaimana contoh penerapan etika yang baik pada perusahaan? Hal ini tentu merujuk terhadap kebijakan-kebijakan perusahan yang merupakan cerminan perilaku perusahaan. Kita akan mengetahui sejauhmana etika bisnis berhasil diaplikasikan setelah kita mengaitkan kebijakan perusahaan terhadap nilai-nilai yang ada dan para stakeholder yang terdampak dari kebijakan tersebut. Hasil penulisan artikel ini menunjukkan contoh etika bisnis yang digunakan pada suatu perusahaan, siapa saja yang berperan dalam penerapan etika dalam suatu perusahaan, dan hal yang terdampak pada pelaksanaannya. Beberapa kelemahan yang terdapat dalam penulisan ini, yaitu perusahaan yang menjadi sampel penulisan hanya satu perusahaan dengan waktu penulisan yang sangat singkat. Penulisan tentang pengungkapan perilaku perusahaan yang dikaitkan dengan business ethics and corporate governance. Penulisan tentang etika bisnis ini sangat menarik dikarenakan sejak beberapa tahun silam kegiatan bisnis sudah menjadi sesuatu kegiatan yang fundamental di masyarakat. B. Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penulisan artikel ini adalah: 1. Mengetahui pengertian etika bisnis. 2. Mengetahui pentingnya etika dalam dunia bisnis. 3. Mengetahui contoh penerapan etika bisnis dalam organisasi perusahaan. C. Manfaat Penulisan Manfaat yang bisa diperoleh : 1. Pembaca mengetahui pengertian etika bisnis. 2. Pembaca mengetahui pentingnya etika dalam dunia bisnis. 3. Pembaca mengetahui contoh penerapan etika bisnis dalam organisasi perusahaan. KAJIAN PUSTAKA (LITERATURE REVIEW) Menurut Kusumadilaga (2010) saat ini tanggung jawab perusahaan tidak hanya berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan yang hanya direfleksikan dalam aspek keuangan, namun juga berpijak pada triple bottom lines yang mencakup aspek keuangan, sosial, dan lingkungan. Hal ini dikarenakan kondisi keuangan saja tidak menjamin peningkatan nilai perusahaan secara berkelanjutan, untuk itu perusahaan harus memperhatikan secara selaras ketiga dimensi di atas sesuai rekomendasi Global Reporting Initiative (GRI) untuk mengkomunikasikan akuntabilitasnya kepada para stakeholders. Laporan tahunan adalah media utama untuk mengkomunikasikan informasi keuangan dan nonkeuangan dari pihak manajemen kepada pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan. Sejauh mana informasi dapat diperoleh sangat bergantung pada tingkat pengungkapan (disclosure level) laporan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Suhardjanto dan Miranti (2009) laporan tahunan juga menjadi rujukan utama para investor dalam memutuskan apakah akan berinvestasi di dalam suatu perusahaan atau tidak yang berdampak terhadap pergerakan harga saham. Apabila perusahaan memiliki kinerja sosial, lingkungan, dan ekonomi yang bagus tentu akan direspon positif oleh para investor. Namun permasalahan yang terjadi menurut Kusumadilaga (2010) terletak pada standar akuntansi keuangan di Indonesia yang belum mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan informasi mengenai tanggung jawab sosial, sehingga praktik yang terjadi hanya sebagian kecil perusahaan yang bersedia secara sukarela mengungkapkannya. (Katiya Nahda, Jurnal Siasat Bisnis Vol. 11:2010) A. Teori Stakeholder Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun juga harus mampu memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder perusahaan tersebut (Ghozali dan Chariri, 2007). Asumsi teori stakeholder dibangun atas dasar pernyataan bahwa perusahaan berkembang menjadi sangat besar dan menyebabkan masyarakat menjadi sangat terkait dan memerhatikan perusahaan, sehingga perusahaan perlu menunjukkan akuntabilitas maupun responsibilitas secara lebih luas dan tidak terbatas hanya kepada pemegang saham. Terdapat tiga argumen yang mendukung pengelolaan perusahaan berdasarkan perspektif teori stakeholder (Warsono dkk, 2009: 29-31) yaitu: a) Argumen Deskriptif Argumen deskriptif menyatakan bahwa pandangan pemangku kepentingan secara sederhana merupakan deskripsi yang realistis mengenai bagaimana perusahaan sebenarnya beroperasi atau bekerja. Manajer harus memberikan perhatian penuh pada kinerja keuangan perusahaan, akan tetapi tugas manajemen lebih penting dari itu. Untuk dapat memperoleh hasil yang konsisten, manajer harus memberikan perhatian pada produksi produk-produk berkualitas tinggi dan inovatif bagi para pelanggan mereka, menarik dan mempertahankan karyawankaryawan yang berkualitas tinggi, serta mentaati semua regulasi pemerintah yang cukup kompleks. Secara praktis, manajer mengarahkan energi mereka terhadap seluruh pemangku kepentingan, tidak hanya terhadap pemilik saja. b) Argumen Instrumental Argumen instrumental menyatakan bahwa manajemen terhadap pemangku kepentingan dinilai sebagai suatu strategi perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang mempertimbangkan hak dan memberi perhatian pada berbagai kelompok pemangku kepentingannya akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. c) Argumen Normatif Argumen normatif menyatakan bahwa manajemen terhadap pemangku kepentingan merupakan hal yang benar untuk dilakukan. Perusahaan mempunyai penguasaan dan kendali yang cukup besar terhadap banyak sumber daya, dan hak istimewa ini menyebabkan adanya kewajiban perusahaan terhadap semua pihak yang mendapat efek dari tindakan-tindakan perusahaan. (Anonim, repository.usu.ac.id: tidak ada tahun) Adanya teori stakeholder ini memberikan landasan bahwa suatu perusahaan harus mampu memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Manfaat tersebut dapat diberikan dengan cara menerapkan etika bisnis dan good governance hal tersebut pada perusahaan diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan, pelanggan, dan masyarakat lokal. Sehingga diharapkan terjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan lingkungan sekitar. B. Moralitas Moral berasal dari kata ‘mos’ dalam bahasa latin, yang bentuk jamakn"a‘mores’, yang artinya adalah tata cara atau adat istiadat (http//:staff.uny.ac.id) Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:592) moral diartikan sebagai akhlak budi pekerti atau kesusilaam. Sehingga moralitas dapat dipahami sebagai pedoman yang dimiliki individual atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat. Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan yang kita yakini benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita terapkan pada objek-objek yang kita yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Norma moral seperti “jangan berbohong”, “membunuh orang tak berdosa itu salah. Nilai-nilai moral biasanya diekspresikan sebagai pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau ciri-ciri objek yang bernilai, semacam kejujuran itu baik dan ketidakadilan itu buruk. Hakekat standar moral: 1. Standar moral berkaitan dengan persoalan yang kita anggap akanmerugikan secara serius atau benar-benar akan menguntungkanmanusia. 2. Standar moral tidak dapat ditetapkan atau diubah oleh keputusan dewanotoritatif tertentu. 3. Standar moral harus lebih diutamakan daripada nilai lain termasuk (khususnya) kepentingan diri. 4. Standar moral berdasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak. 5. Standar moral diasosiasikan dengan emosi tertentu dan kosa kata tertentu. Standar moral, dengan demikian, merupakan standar yang berkaitan dengan persoalan yang kita anggap mempunyai konsekuensi serius, didasarkan pada penalaran yang baik bukan otoritas, melampaui kepentingan diri, didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak, dan yang pelanggarannyadiasosiasikan dengan perasaan bersalah dan malu dan dengan emosi dankosa kata tertentu. C. Etika Etika berasal dari dari kata Yunani Ethos (jamak - ta etha), berarti adatistiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diriseseorang maupun pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yang baik, aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yg dianut dandiwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi kegenerasi yang lain. Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat. Ia mempertanyakan bagaimana standarstandar diaplikasikan dalam kehidupan kita dan apakah standar itu masuk akal atau tidak masuk akal - standar, yaitu apakah didukung dengan penalaran yang bagus atau jelek. Etika merupakan penelaahan standar moral, proses pemeriksaan standar moral orang atau masyarakat untuk menentukan apakah standar tersebut masuk akal atau tidak untuk diterapkan dalam situasi dan permasalahan konkrit. Tujuan akhir standar moral adalah mengembangkan bangunan standar moralyang kita rasa masuk akal untuk dianut. D. Etika bisnis Menurut Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan. Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:30), etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer atau karyawan suatu organisasi. E. Itegritas Integritas berasal dari bahasa latin integer; incorruptibility , firmadherence to a code of especially moral a acristic values, yaitu , sikap yang teguh mempertahankan prinsip , tidak mau korupsi, dan menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral. terkait mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Integritas bukan hanya sekedar bicara, pemanis retorika, tetapi juga sebuah tindakan. Bila kita menelusuri karakter yang dibutuhkan para pemimpin saat ini dan selamanya mulai dari integritas, kredibilitas dan segudang karakter mulia yang lainnya pastilah akan bermuara pada pribadi agung manusia. METODE PENULISAN (METHODS) A. Jenis Penulisan Jenis penulisan deskriptif bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Penulisan ini merupakan penulisan deskriptif, yaitu penulisan yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganilisis dan menginterpretasi. Dalam hal ini penulis menggambarkan atau melukiskan suatu gejala yang sedang terjadi berdasarkan indikator-indikator tertentu dari konseptual yang operasionalkan, dan tidak bermaksud menjelaskan suatu hubungan antarvariabel. Pada kesempatan kali ini penulis memilih implementasi etika bisnis pada PT. Mayora Indah, Tbk sebagai bahan penulisan. Data yang diperoleh bersumber dari laporan tahunan dan website perusahaan. B. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi Merupakan proses untuk mengumpulkan data yang bersal dari arsip dan dokumen. Dalam hal ini dokumen dapat berupa laporan atau petunjuk atau pedoman pelaksanaan, buku – buku yang ada hubungannya dengan permasalahan. Peroses pengumpulan dilakukan dengan mencatat hal – hal yang penting dalam sebuah dokumen atau arsip dan jugfa harus mengkaji isinya yaitu dengan menbandingkan dengan dokumen lain sejenis. 2. Kepustakaan yaitu penulisan yang dilakukan melalui studi kepustakaan dengan mempelajari literatur dan bahan-bahan yang berhubungan dengan obyek penulisan seperti buku-buku sumber dan tulisan-tulisan ilmiah yang relevan dengan tujuan penulisan. C. Validitas Data Data yang sudah berhasil dikumpulkan kemudian dicatat dalam kegiatan penulisan, harus diusahakan kemantapan dan kebenaranya. Ketepatan data tidak hanya ditentukan dari ketepatan pemilihan sumber data dan teknik pengumpulanya tetapi juga dipengaruhi teknik validitasnya. D. Analisis Data Teknis analisi data yang digunakan dalam penulisan ini adalah teknik analisi model interaktif yang didalamnya ada tiga komponen analisis diantaranya reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan yang dilakukan serempak dengan bentuk interaktif yang proses pengumpulan data sebagai siklus. Komponen analisis tersebut dilaksanakan secara terpadu selama dan sesudah pengumpulan data. Ketiga komponen analisis model interaktif itu adalah: 1. Reduksi Data Merupakan proses seleksi, pemfokusan penyederhanaan dan abstraksi data dari data yang diperoleh sepanjang berlangsungnya penulisan dalam reduksi data ini penulis mempertegas, memperpendek, membuat ringkas, membuang data – data yang tidak penting, mengambil yang penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penulisan dapat dilakukan. 2. Sajian Data Sajian data merupakan rangkaian informasi/kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga mudah dipahami dalam deskripsi bebentuk narasi. Hal ini memungkinkan simpulan penulis yang dilakukan dapat mengacu pada rumusan masalah sebagai pertanyaan penulisan agar narasi yang tersaji dapat membentuk deskripsi rinci yang menjawab permasalahan yang ada. Jadi dalam sajian data penulis membuat deskripsi yang sistematis dan logis agar makna penulisan mudah dipahami. 3. Penarikan Simpulan Tahap ini penulis menyimpulkan rangkuman dan olahan data dari pengumpulan data yang tersusun secara runtut dan logis serta perlunya memverifikasi agar cukup mantap dan dapat dipertanggung jawababkan. Penyimpulan akhir ini tidak akan terjadi sampai pada waktu proses pengumpulan data berakhir maka penulis harus bersifat terbuka menerima data yang terkumpul. HASIL DAN PEMBAHASAN (RESULT AND DISCUSSION) A. Riwayat Singkat Perusahaan PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik pertama berlokasi di Tangerang dengan target market wilayah Jakarta dan sekitarnya. Setelah mampu memenuhi pasar Indonesia, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana dan menjadi perusahaan publik pada tahun 1990 dengan target market; konsumen Asean. Kemudian melebarkan pangsa pasarnya ke negara negara di Asia. Saat ini produk Perseroan telah tersebar di 5 benua di dunia. Jumlah karyawan Perseroan dan Entitas Anak per 31 Desember 2014 seluruhnya 7.880 orang sementara pada tahun 2015 berjumlah 8.070 orang atau bertambah 190 orang. Penambahan ini dilakukan sejalan dengan di operasikannya mesin produksi dan penambahan volume penjualan. Sebagai salah satu Fast Moving Consumer Goods Companies, PT. Mayora Indah Tbk telah membuktikan dirinya sebagai salah satu produsen makanan berkualitas tinggi dan telah mendapatkan banyak penghargaan, diantaranya adalah “Top Five Best Managed Companies in Indonesia” dari Asia Money, “Top 100 Exporter Companies in Indonesia” dari majalah Swa, “Top 100 public listed companies” dari Investor Magazine Indonesia, “Best Manufacturer of Halal Products” dari Majelis Ulama Indonesia, dan banyak lagi penghargaan lainnya. 1. Kegiatan Usaha serta jenis produk yang dihasilkan Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha Perseroan diantaranya adalah dalam bidang industri. Saat ini, PT. Mayora Indah Tbk. dan entitas anak memproduksi dan secara umum mengklasifikasikan produk yang dihasilkannya kedalam 6 (enam) divisi yang masing masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi, meliputi : biskuit, kembang gula, wafer, coklat, kopi, makanan kesehatan. Di Indonesia, Perseroan tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman olahan, tetapi juga dikenal sebagai market leader yang sukses menghasilkan produk produk yang menjadi pelopor pada kategorinya masing masing. 2. Visi dan Misi Perusahaan • Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam kategori produk sejenis. • Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata rata industri dan memberikan value added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan. • Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana Perseroan berada. B. Pembahasan 1. Pengertian Etika Bisnis Menurut Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan. Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:30), etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer atau karyawan suatu organisasi. Secara garis besar etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakatmodern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa danditerapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimanaditerapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. 2. Pentingnya Etika Dalam Dunia Bisnis Etika dalam bisnis sangatlah penting, mengingat dampak baik-buruknya dari kegiatan bisnis bukan hanya berpengaruh pada perseorangan melainkan pada banyak aspek. Kegiatan bisnis akan berdampak pada pemangku kepentingan dan juga lingkungan penerapan bisnis. Seperti diungkapkan Warsono dkk, (2009: 29-31) dengan tiga argumen yang mendukung pengelolaan perusahaan, yaitu : Argumen deskrptif, argumen instrumental dan argumen naratif. Manajer mengarahkan energi mereka terhadap seluruh pemangku kepentingan, tidak hanya terhadap pemilik saja. Perusahaan-perusahaan yang mempertimbangkan hak dan memberi perhatian pada berbagai kelompok pemangku kepentingannya akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Perusahaan mempunyai penguasaan dan kendali yang cukup besar terhadap banyak sumber daya, dan hak istimewa ini menyebabkan adanya kewajiban perusahaan terhadap semua pihak yang mendapat efek dari tindakan-tindakan perusahaan. 3. Penerapan Etika Bisnis Dalam Organisasi Perusahaan Mayora Indah, Tbk a. Pengembangan Kompetensi Karyawan Perseroan memberikan perhatian yang besar terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia dalam semua tingkat dan fungsi jabatan yang ada di dalam Perseroan. Perencanaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia yang dilakukan oleh Perseroan selaras dengan arah dan kebijakan Perseroan baik yang bersifat strategis maupun untuk kepentingan jangka panjang. Perencanaan Sumber Daya Manusia ini dilakukan secara terarah terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dan pemenuhan Sumber Daya Manusia yang menyangkut sisi jumlah maupun kompetensi yang dibutuhkan juga pengembangan karir dan produktivitas dari setiap karyawan di dalam Perseroan. Sebagai wujud dari kesungguhan Perseroan dalam mengajak seluruh karyawan untuk tumbuh dan berkembang bersama seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan Perseroan, perusahaan menyelenggarakan berbagai jenis pelatihan, dengan demikian keunggulan kompetensi pekerja dikembangkan, sehingga bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan usaha Perseroan maka perkembangan kompetensi Sumber Daya Manusianya juga ikut berkembang, Saat ini Perseroan fokus kepada pengembangan tekhnikal, karakter, penanaman value perusahaan, dan kepemimpinan. b. Penghargaan dan Sertifikasi Penghargaan yang diterima oleh Perseroan pada tahun 2015, diantaranya adalah sbb : 1. Penghargaan Indonesia WOW Brand 2015, untuk “Roma”, diberikan oleh Markplus Inc untuk kategori biskuit 2. Penghargaan Indonesia WOW Brand 2015, untuk “Kopiko”, diberikan oleh Markplus Inc untuk kategori “Boiled Sweets” 3. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “beng beng”, diberikan oleh Brand Finance, SWA, WIR dalam kategori “Best Improved Brand by Brand Strength Index 2015” 4. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “beng beng”, diberikan oleh Brand Finance, SWA, WIR sebagai salah satu Most Valuable Indonesian Brands 2015 5. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “Better”, diberikan oleh Brand Finance, SWA, WIR sebagai salah satu Most Valuable Indonesian Brands 2015 6. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “Danisa”, diberikan oleh Brand Finance, SWA, WIR sebagai salah satu Most Valuable Indonesian Brands 2015 7. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “KIS”, diberikan oleh Brand Finance, SWA, WIR sebagai salah satu Most Valuable Indonesian Brands 2015 8. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “Kopiko”, diberikan oleh Brand Finance, SWA, WIR sebagai salah satu Most Valuable Indonesian Brands 2015 9. Penghargaan Brand Footprint, untuk “Roma”, diberikan oleh Worldpanel sebagai Rank 9 at Brand Footprint 2015 10. Penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi dari Pergizi dan GAPMMI, untuk “Energen”, dalam Inovasi mengembangkan Program Pendidikan Sarapan Sehat kepada Murid, dan Guru SD serta Keluarga 11. Penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi dari Pergizi dan GAPMMI, untuk “Torabika Creamy Latte” dalam Inovasi mengembangkan Produk 12. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “Torabika”, diberikan oleh Brand Finance, SWA, WIR sebagai salah satu Most Valuable Indonesian Brands 2015 13. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “Mayora Indah”, diberikan oleh Brand Finance, SWA, WIR sebagai Most Improved Brand by % Value Growth in 2015 14. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “Mayora Indah”, diberikan oleh Brand Finance, SWA, WIR sebagai salah satu Most Valuable Indonesian Brands 2015 15. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “Mayora Indah”, diberikan oleh Brand Finance, SWA, WIR sebagai Highest Ranking Growth in Indonesia 2015 16. Best Syariah 2015 untuk Sukuk Mudharabah II Mayora Indah tahun 2012 dari majalah Investor Disamping itu, Perseroan juga telah memiliki : • Sertifikat ISO 22000-2005 dari SGS United Kingdom • Sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, untuk Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik. • Sijil Pengesahan Halal dari kerajaan Malaysia • Sertifikat Halal, dari Majelis Ulama Indonesia. • Perseroan juga mengimplementasikan ISO 9001 : 2008 c. Tata Kelola Perusahaan Penerapan prinsip prinsip tata kelola perusahaan yang baik dapat berkontribusi dalam peningkatan kinerja perusahaan. Pemahaman ini mendasari Perseroan untuk menegakkan penerapan Good Corporate Governance berdasarkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan kewajaran dalam setiap jenjang organisasi dan kegiatan operasional Perseroan. Prinsip keterbukaan dilaksanakan dengan tujuan agar Para Pemegang Saham dan para pihak yang berkepentingan mengetahui keadaan perusahaan secara akurat. Untuk itu Perseroan selalu mengungkapkan informasi yang material dan relevan mengenai perusahaan dengan memperhatikan peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Bursa dan kebijakan perusahaan. Prinsip Akuntabilitas, dilakukan dengan menerapkan kejelasan fungsi, wewenang, pelaksanaan dan tanggung jawab setiappengambil keputusan agar pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Dalam pelaksanaan prinsip tanggung jawab, Perseroan mengharuskan setiap pekerja melakukan kegiatannya secara bertanggung jawab untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan cara yang efisien, diantaranya dalam bentuk menghindari adanya biaya maupun transaksi yang berpotensi merugikan. Untuk mensukseskan prinsip Kemandirian maka Perseroan harus dikelola secara profesional tanpa pengaruh tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Dalam menjalankan prinsip Kewajaran, Perseroan menjalankan prinsip keadilan dan kesetaraan bagi para Pemangku Kepentingan berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Uraian di atas menunjukan perusahaan telah memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance. d. Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan Kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan yang berlaku tentunya sangat bermanfaat untuk mewujudkan kondisi masyarakat yang tertib dan aman. Ketertiban dan keamanan adalah hal penting yang harus tercipta untuk memperlancar segala upaya pembangunan untuk menciptakan bangsa dan negara yang lebih adil dan sejahtera. Menyadari hal tersebut, maka Perseroan dan seluruh pekerja Perseroan wajib mematuhi seluruh peraturan perundangan yang ada, dan Direksi Perseroan turut andil dalam memastikan bahwa seluruh aktifitas yang dilaksanakan oleh Perseroan telah memenuhi seluruh unsur kepatuhan terhadap peraturan perundangan undangan yang berlaku yang diantaranya diwujudkan dalam bentuk memiliki semua ijin yang diperlukan dalam menjalankan kegiatan Perseroan dan memberikan hak pekerja sesuai dengan yang ditentukan oleh pemerintah sehingga terjadi keseimbangan antara hak dan kewajiban diantara para pihak yang terkait. e. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) diwujudkan oleh Perseroan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingan Perseroan, baik konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas maupun lingkungan. 1. Dibidang Lingkungan Hidup Dalam melaksanakan kegiatannya, Perseroan memiliki sistem pengolahan limbah dan sertifikasi serta perijinan perijinan yang diperlukan dalam bidang lingkungan hidup. 2. Dibidang Ketenaga Kerjaan sepanjang tahun 2015, perusahaan meneruskan komitmen untuk menjamin keselamatan dan keamanan kerja karyawan dengan menerapkan standar praktik Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Untuk itu Perseroan memiliki Safety Officer yang telah mendapat sertifikat AK 3 Umum, yaitu Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bertugas memastikan bahwa Patroli K3 telah dilaksanakan setiap saat, Pemeriksaan jalur hidran telah dilakukan sesuai jadwalnya, pemeriksaan fire alarm telah dijalankan sesuai jadwal rutin, dan Perseroan juga memiliki ijin pengoperasian bagi alat alat yang digunakan seperti : ijin penggunaan ketel uap, ijin penggunaan bejana tekan, ijin penggunaan alat angkat dan alat angkut, serta lainnya. Perseroan juga melengkapi setiap lokasi pabrik dengan fasilitas Pemadam Kebakaran, dengan memiliki Alat Pemadam Api Ringan dan Hydrant System. Juga melakukan perawatan rutin terhadap semua fasilitas dan peralatan kerja yang digunakan. Perseroan menyediakan pelayanan kesehatan disetiap lokasi pabrik dan mengikut sertakan seluruh pekerja dalam program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenaga Kerjaan dan BPJS Kesehatan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perseroan tidak pernah melakukan diskriminasi pada tenaga kerja. Dalam segala hal, semua pekerja mempunyai kesempatan yang sama sesuai peraturan yang ada, tanpa membedakan gender, suku, agama maupun ras. 3. Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Perseroan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar lokasi pabrik dan berupaya mengembangkan kualitas kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui kebersihan dan kesehatan lingkungan. Mengajak masyarakat untuk melaksanakan budaya 5R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin dengan mengunjungi sekolah sekolah, dan memasyarakat kebiasaan sarapan sehat. Perseroan juga menyelenggarakan pengobatan massal, melakukan fogging, melakukan perbaikan saluran air, memberikan bantuan air bersih, dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. Membantu perbaikan sarana dan prasarana sosial, memberikan beasiswa, membantu para korban bencana, berpartisipasi aktif pada kegiatan keagamaan dan kegiatan penting lain yang diselenggarakan di lingkungan Perseroan. Untuk jangka panjang, Perseroan mempunyai program yang bertujuan meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui Program penyuluhan dan pendampingan petani kopi. Program Pendampingan ini difokuskan pada pola budidaya tanaman kopi yang baik dan benar hingga pengelolaan kopi paska panen, tujuannya adalah agar dapat diperoleh biji kopi yang berkualitas tinggi 4. Tanggung Jawab Produk Tanggung Jawab Perseroan terhadap produk yang dihasilkan sudah dimulai sejak bahan baku baru tiba dan belum diterima oleh personil penyimpanan/gudang bahan baku Perseroan dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap bahan baku yang akan diterimanya. Setelah hasil pemeriksaan memastikan bahwa bahan baku yang akan diterima telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, baru bahan baku tersebut diterima dan disimpan didalam gudang penyimpanan bahan baku. Selama proses produksi, team pengawas mutu, secara periodik melakukan uji laboratorium untuk memastikan bahwa barang hasil produksi telah dibuat berdasarkan ketentuan dan memiliki kualitas yang diwajibkan. Adalah suatu keharusan bagi karyawan memberikan prioritas kerja untuk kepuasan konsumen. Untuk itu perseroan mempraktekan 5 R ( Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, Rajin ), Melaksanakan cara produksi pangan olehan yang baik sesuai sertifikasi yang diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, dan tentunya produk produk yang dihasilkan oleh Perseroan adalah halal (bersertifikat dari Majelis Ulama Indonesia dan Malaysia) serta mengimplementasikan ISO 9001 : 2008 dan ISO 22000-2005 dari SGS United Kingdom. Dalam hal Penanggulangan atas pengaduan konsumen, untuk menampung masukan dari konsumen, dalam setiap kemasan produk yang dijual, Perseroan selalu mencantumkan alamat pengaduan konsumen, yaitu : [email protected] KESIMPULAN DAN SARAN (CONCLUSSION AND RECOMENDATION) A. Kesimpulan Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakatmodern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa danditerapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi. Etika dalam bisnis sangatlah penting, mengingat dampak baik-buruknya dari kegiatan bisnis bukan hanya berpengaruh pada perseorangan melainkan pada banyak aspek. Kegiatan bisnis akan berdampak pada pemangku kepentingan dan juga lingkungan penerapan bisnis. Etika bisnis yang diterapkan PT Mayora Indah bisa dikatakan sangat baik, dengan melihat tolak ukur kebijakan dan perilaku bisnis yang dilakukan. Hal itu mencakup : f. Pelaksanaan pengembangan kompetensi karyawan g. Mendapat penghargaan dan sertifikasi dari lembaga yang relevan h. Tata kelola perusahaan memenuhi 5 prinsip good corporate governance (TARIF) i. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan j. Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, pada bidang lingkungan hidup, ketenaga kerjaan, pengembangan sosial dan kemasyarakatan, dan tanggung jawab produk. B. Saran 1. Adanya standar penerapan bentuk etika bisnis di tingkat nasional sehingga manajemen perusahaan dalam menerapkannya sesuai dengan budaya di Indonesia. 2. Pihak-pihak terkait memberikan motivasi pelaksanaan etika bisnis agar pengimplementasian di seluruh perusahaan yang ada di Indonesia lebih meningkat. 3. Ada pihak-pihak tertentu yang membantu penulis dalam ketersediaan data supaya penulisan ini bisa menjadi lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan. 11.04.2017. 13.11. Ibadillah Solihin. 2017 fahma afifah. Tanpa tahun. https://www.academia.edu/8494277/Tugas_Makalah_Etika_Bisnis. 11,04,2017. 14.12. Ibadillah Solihin. 2017 http://www.mayoraindah.co.id/wp-content/uploads/2013/08/AR_MYOR_2015.pdf Katya Nahda. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi. Vol.15. 3. Muchlisin Riadi. 2016. http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-prinsip-dan-manfaatetika-bisnis.html. 12.04.2017. 14.22. Ibadillah Solihin. 2017 Yoseph Laba Sinuor. 2010. Etika Bisnis. Pendekatan Filsafat Moral Terhadap Perilaku Pebisnis Kontemporer. Jakarta. Yayasan Pustaka Obor Indonesia