BE and GG, Ibadillah Solihin, Hapzi Ali, Contoh

advertisement
TUGAS
BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
DOSEN: Prof. Dr. Ir. H. HAPZI ALI, MM, CMA
BUSINESS ETHIC PT. MAYORA INDAH, Tbk
DISUSUN OLEH :
IBADILLAH SOLIHIN (55116120144)
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
APRIL 2017
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi tujuan untuk mengetahui pengertian etika bisnis, mengetahui
pentingnya etika dalam dunia bisnis, dan mengetahui contoh penerapan etika bisnis dalam
organisasi perusahaan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan membuat
deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau objek tertentu. Hasil penulisan menunjukan PT. Mayora Indah, Tbk adalah salah satu
Fast Moving Consumer Goods Companies dan juga dikenal sebagai market leader yang
sukses menghasilkan produk produk yang menjadi pelopor pada kategorinya masing masing.
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan
salahsehingga etika dalam bisnis sangatlah penting. Hal ini telah diterapkan oleh PT Mayora
Indah tbk, dengan melihat tolak ukur kebijakan dan perilaku bisnis yang dilakukan dalam
pelaksanaan pengembangan kompetensi karyawan, mendapat penghargaan dan sertifikasi
dari lembaga yang relevan, tata kelola perusahaan memenuhi 5 prinsip good corporate
governance (TARIF), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan pelaksanaan
tanggung jawab sosial perusahaan, menunjukan nilai moral perusahaan.
PENDAHULUAN (INTRODUCTION)
A. Latar belakang
Saat ini perkembangan dunia bisnis telah sampai pada tahapan global yang sangat terbuka
dengan dinamika perubahan yang demikian cepat dan persaingan yang begitu ketat. Ketika
perusahaan semakin berkembang, pada saat itu pula tingkat kesenjangan sosial dan kerusakan
lingkungan semakin tinggi yang disebabkan adanya eksploitasi perusahaan secara tidak
terkendali terhadap berbagai sumber daya untuk meningkatkan laba yang dapat mengganggu
keseimbangan kehidupan. Dalam situasi seperti ini, etika bisnis merupakan sesuatu yang
harus dipertanyakan karena sebagai keharusan untuk meminimalisir berbagai dampak negatif
tersebut dalam rangka membangun perusahaan yang tangguh dan sustainable (berkelanjutan).
Apa yang mendasari para pengambil keputusan yang berperan untuk pengambilan keputusan
yang tak pantas dalam bekerja? Para manajer menunjuk pada tingkah laku dari atasan-atasan
mereka dan sifat alami kebijakan organisasi mengenai pelanggaran etika atau moral.
Karenanya kita berasumsi bahwa suatu organisasi etis, merasa terikat dan dapat mendirikan
beberapa struktur yang memeriksa prosedur untuk mendorong oraganisasi ke arah etika dan
moral bisnis. Organisasi memiliki kode-kode sebagai alat etika perusahaan secara umum.
Tetapi timbul pertanyaan: dapatkah suatu organisasi mendorong tingkah laku etis pada pihak
manajerial-manajerial pembuat keputusan? (Laura Pincus hartman:1998)
Etika merupakan sejauhmana nilai-nilai dan norma-norma moral hasil dari falsafah moral
sebagai pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sisi pandang agama, norma sosial dan
budaya. Etika mencakup tentang apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan, tentang
hal yang baik dan yang buruk, yang diterapkan dan dilaksanakan dalam berbagai aktivitas dan
kegiatan sehari-hari. Atau Etika dapat juga di artikan merupakan ilmu yang mendalami
standar moral perorangan dan standar moral masyarakat. Ia mempertanyakan bagaimana
standar-standar diaterapkan dalam kehidupan dan apakah standar itu masuk akal atau tidak
masuk akal – standar, yaitu apakah didukung dengan penalaran yang baik atau buruk. Etika
merupakan penelaahan standar moral, proses pemeriksaan standar moral orang atau
masyarakat untuk menentukan apakah standar tersebut masuk akal atau tidak untuk diterapkan
dalam situasi dan permasalahan yang konkrit. Secara etimologis etika berasal dari bahasa
Yunani ethos (tunggal) yang berarti adat, kebiasaan, watak, akhlak, sikap, perasaan, dan cara
berpikir. (Yoseph Laba Sinuor, 2010:3)
Agar tetap hidup, terlebih agar hidupnya semakin bermutu atau sejahtera, manusia tentu akan
menggerakan segala daya dan kemampuan yang dimiliki. Terkadang ia harus mengenakan
taktik dan strategi untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Pada tataran ini, bisnis merupakan
verba bukan nomina.
Yoseph Laba Sinuor (2010) menerangkan bahwa bisnis merupakan upaya manusia untuk
menjauhi penderitaan dan kemelaratan dan mendekatkan diri kepada kenyamanan atau
kesejahteraan ekonomis. Bisnis dilakukan seseorang dengan orang lain dengan tujuan
bekerjasama atau berorganisasi untuk saling medapat kuntungan. Bahkan bisnis bisa
mencakup jumlah orang yang sangat besar atau banyak. Organisasi bisnis yang menyangkut
jumlah manusia yang besar tersebut dengan umum dikenal sebagai perusahaan.
Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor
produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi
perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk
perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di
pemerintah secara resmi. (Wikipedia)
Bila kita mengaitkan antara etika dan bisnis dapat diketahui bahwa etika bisnis merupakan
cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat
membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan
yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Menurut Velasques (2002) Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral
yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan
dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Lalu bagaimana contoh penerapan etika yang baik pada perusahaan? Hal ini tentu merujuk
terhadap kebijakan-kebijakan perusahan yang merupakan cerminan perilaku perusahaan. Kita
akan mengetahui sejauhmana etika bisnis berhasil diaplikasikan setelah kita mengaitkan
kebijakan perusahaan terhadap nilai-nilai yang ada dan para stakeholder yang terdampak dari
kebijakan tersebut.
Hasil penulisan artikel ini menunjukkan contoh etika bisnis yang digunakan pada suatu
perusahaan, siapa saja yang berperan dalam penerapan etika dalam suatu perusahaan, dan hal
yang terdampak pada pelaksanaannya. Beberapa kelemahan yang terdapat dalam penulisan
ini, yaitu perusahaan yang menjadi sampel penulisan hanya satu perusahaan dengan waktu
penulisan yang sangat singkat.
Penulisan tentang pengungkapan perilaku perusahaan yang dikaitkan dengan business ethics
and corporate governance. Penulisan tentang etika bisnis ini sangat menarik dikarenakan
sejak beberapa tahun silam kegiatan bisnis sudah menjadi sesuatu kegiatan yang fundamental
di masyarakat.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penulisan artikel ini adalah:
1. Mengetahui pengertian etika bisnis.
2. Mengetahui pentingnya etika dalam dunia bisnis.
3. Mengetahui contoh penerapan etika bisnis dalam organisasi perusahaan.
C. Manfaat Penulisan
Manfaat yang bisa diperoleh :
1. Pembaca mengetahui pengertian etika bisnis.
2. Pembaca mengetahui pentingnya etika dalam dunia bisnis.
3. Pembaca mengetahui contoh penerapan etika bisnis dalam organisasi perusahaan.
KAJIAN PUSTAKA (LITERATURE REVIEW)
Menurut Kusumadilaga (2010) saat ini tanggung jawab perusahaan tidak hanya berpijak pada
single bottom line, yaitu nilai perusahaan yang hanya direfleksikan dalam aspek keuangan,
namun juga berpijak pada triple bottom lines yang mencakup aspek keuangan, sosial, dan
lingkungan. Hal ini dikarenakan kondisi keuangan saja tidak menjamin peningkatan nilai
perusahaan secara berkelanjutan, untuk itu perusahaan harus memperhatikan secara selaras
ketiga dimensi di atas sesuai rekomendasi Global Reporting Initiative (GRI) untuk
mengkomunikasikan akuntabilitasnya kepada para stakeholders.
Laporan tahunan adalah media utama untuk mengkomunikasikan informasi keuangan dan
nonkeuangan dari pihak manajemen kepada pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan.
Sejauh mana informasi dapat diperoleh sangat bergantung pada tingkat pengungkapan
(disclosure level) laporan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Suhardjanto dan Miranti
(2009) laporan tahunan juga menjadi rujukan utama para investor dalam memutuskan apakah
akan berinvestasi di dalam suatu perusahaan atau tidak yang berdampak terhadap pergerakan
harga saham. Apabila perusahaan memiliki kinerja sosial, lingkungan, dan ekonomi yang
bagus tentu akan direspon positif oleh para investor. Namun permasalahan yang terjadi
menurut Kusumadilaga (2010) terletak pada standar akuntansi keuangan di Indonesia yang
belum mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan informasi mengenai tanggung jawab
sosial, sehingga praktik yang terjadi hanya sebagian kecil perusahaan yang bersedia secara
sukarela mengungkapkannya. (Katiya Nahda, Jurnal Siasat Bisnis Vol. 11:2010)
A. Teori Stakeholder
Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi
untuk kepentingan sendiri namun juga harus mampu memberikan manfaat bagi
stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh
dukungan yang diberikan oleh stakeholder perusahaan tersebut (Ghozali dan Chariri, 2007).
Asumsi teori stakeholder dibangun atas dasar pernyataan bahwa perusahaan berkembang
menjadi sangat besar dan menyebabkan masyarakat menjadi sangat terkait dan memerhatikan
perusahaan, sehingga perusahaan perlu menunjukkan akuntabilitas maupun responsibilitas
secara lebih luas dan tidak terbatas hanya kepada pemegang saham.
Terdapat tiga argumen yang mendukung pengelolaan perusahaan berdasarkan perspektif teori
stakeholder (Warsono dkk, 2009: 29-31) yaitu:
a) Argumen Deskriptif
Argumen deskriptif menyatakan bahwa pandangan pemangku kepentingan secara sederhana
merupakan deskripsi yang realistis mengenai bagaimana perusahaan sebenarnya beroperasi
atau bekerja. Manajer harus memberikan perhatian penuh pada kinerja keuangan perusahaan,
akan tetapi tugas manajemen lebih penting dari itu. Untuk dapat memperoleh hasil yang
konsisten, manajer harus memberikan perhatian pada produksi produk-produk berkualitas
tinggi dan inovatif bagi para pelanggan mereka, menarik dan mempertahankan karyawankaryawan yang berkualitas tinggi, serta mentaati semua regulasi pemerintah yang cukup
kompleks. Secara praktis, manajer mengarahkan energi mereka terhadap seluruh pemangku
kepentingan, tidak hanya terhadap pemilik saja.
b) Argumen Instrumental
Argumen instrumental menyatakan bahwa manajemen terhadap pemangku kepentingan
dinilai sebagai suatu strategi perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang mempertimbangkan
hak dan memberi perhatian pada berbagai kelompok pemangku kepentingannya akan
menghasilkan kinerja yang lebih baik.
c) Argumen Normatif
Argumen normatif menyatakan bahwa manajemen terhadap pemangku kepentingan
merupakan hal yang benar untuk dilakukan. Perusahaan mempunyai penguasaan dan kendali
yang cukup besar terhadap banyak sumber daya, dan hak istimewa ini menyebabkan adanya
kewajiban perusahaan terhadap semua pihak yang mendapat efek dari tindakan-tindakan
perusahaan. (Anonim, repository.usu.ac.id: tidak ada tahun)
Adanya teori stakeholder ini memberikan landasan bahwa suatu perusahaan harus mampu
memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Manfaat tersebut dapat diberikan dengan cara
menerapkan etika bisnis dan good governance hal tersebut pada perusahaan diharapkan akan
meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan, pelanggan, dan masyarakat lokal. Sehingga
diharapkan terjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan lingkungan sekitar.
B. Moralitas
Moral berasal dari kata ‘mos’ dalam bahasa latin, yang bentuk jamakn"a‘mores’, yang artinya
adalah tata cara atau adat istiadat (http//:staff.uny.ac.id)
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:592) moral diartikan sebagai akhlak budi pekerti atau
kesusilaam. Sehingga moralitas dapat dipahami sebagai pedoman yang dimiliki individual
atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat. Pedoman moral
mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan yang kita yakini
benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita terapkan pada objek-objek yang kita
yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Norma moral seperti “jangan berbohong”,
“membunuh orang tak berdosa itu salah. Nilai-nilai moral biasanya diekspresikan sebagai
pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau ciri-ciri objek yang bernilai, semacam
kejujuran itu baik dan ketidakadilan itu buruk.
Hakekat standar moral:
1. Standar moral berkaitan dengan persoalan yang kita anggap akanmerugikan secara
serius atau benar-benar akan menguntungkanmanusia.
2. Standar moral tidak dapat ditetapkan atau diubah oleh keputusan dewanotoritatif
tertentu.
3. Standar moral harus lebih diutamakan daripada nilai lain termasuk (khususnya)
kepentingan diri.
4. Standar moral berdasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak.
5. Standar moral diasosiasikan dengan emosi tertentu dan kosa kata tertentu.
Standar moral, dengan demikian, merupakan standar yang berkaitan dengan persoalan
yang kita anggap mempunyai konsekuensi serius, didasarkan pada penalaran yang baik
bukan otoritas, melampaui kepentingan diri, didasarkan pada pertimbangan yang tidak
memihak, dan yang pelanggarannyadiasosiasikan dengan perasaan bersalah dan malu dan
dengan emosi dankosa kata tertentu.
C. Etika
Etika berasal dari dari kata Yunani Ethos (jamak - ta etha), berarti adatistiadat. Etika berkaitan
dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diriseseorang maupun pada suatu masyarakat.
Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yang baik, aturan hidup yang baik dan
segala kebiasaan yg dianut dandiwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu
generasi kegenerasi yang lain. Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral
perorangan dan standar moral masyarakat. Ia mempertanyakan bagaimana standarstandar diaplikasikan dalam kehidupan kita dan apakah standar itu masuk akal atau tidak
masuk akal - standar, yaitu apakah didukung dengan penalaran yang bagus atau jelek. Etika
merupakan penelaahan standar moral, proses pemeriksaan standar moral orang atau
masyarakat untuk menentukan apakah standar tersebut masuk akal atau tidak untuk diterapkan
dalam situasi dan permasalahan konkrit. Tujuan akhir standar moral adalah mengembangkan
bangunan standar moralyang kita rasa masuk akal untuk dianut.
D. Etika bisnis
Menurut Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan
dan memecahkan persoalan.
Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:30), etika bisnis adalah istilah yang
sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer atau karyawan
suatu organisasi.
E. Itegritas
Integritas berasal dari bahasa latin integer; incorruptibility , firmadherence to a code of
especially moral a acristic values, yaitu , sikap yang teguh mempertahankan prinsip , tidak
mau korupsi, dan menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral.
terkait mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki
potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran.
Integritas bukan hanya sekedar bicara, pemanis retorika, tetapi juga sebuah tindakan. Bila kita
menelusuri karakter yang dibutuhkan para pemimpin saat ini dan selamanya mulai dari
integritas, kredibilitas dan segudang karakter mulia yang lainnya pastilah akan bermuara pada
pribadi agung manusia.
METODE PENULISAN (METHODS)
A. Jenis Penulisan
Jenis penulisan deskriptif bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat
tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Penulisan ini merupakan
penulisan deskriptif, yaitu penulisan yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah
yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganilisis dan
menginterpretasi. Dalam hal ini penulis menggambarkan atau melukiskan suatu gejala yang
sedang terjadi berdasarkan indikator-indikator tertentu dari konseptual yang operasionalkan,
dan tidak bermaksud menjelaskan suatu hubungan antarvariabel.
Pada kesempatan kali ini penulis memilih implementasi etika bisnis pada PT. Mayora Indah,
Tbk sebagai bahan penulisan. Data yang diperoleh bersumber dari laporan tahunan dan
website perusahaan.
B. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Merupakan proses untuk mengumpulkan data yang bersal dari arsip dan dokumen. Dalam hal
ini dokumen dapat berupa laporan atau petunjuk atau pedoman pelaksanaan, buku – buku
yang ada hubungannya dengan permasalahan. Peroses pengumpulan dilakukan dengan
mencatat hal – hal yang penting dalam sebuah dokumen atau arsip dan jugfa harus mengkaji
isinya yaitu dengan menbandingkan dengan dokumen lain sejenis.
2. Kepustakaan
yaitu penulisan yang dilakukan melalui studi kepustakaan dengan mempelajari literatur dan
bahan-bahan yang berhubungan dengan obyek penulisan seperti buku-buku sumber dan
tulisan-tulisan ilmiah yang relevan dengan tujuan penulisan.
C. Validitas Data
Data yang sudah berhasil dikumpulkan kemudian dicatat dalam kegiatan penulisan, harus
diusahakan kemantapan dan kebenaranya. Ketepatan data tidak hanya ditentukan dari
ketepatan pemilihan sumber data dan teknik pengumpulanya tetapi juga dipengaruhi teknik
validitasnya.
D. Analisis Data
Teknis analisi data yang digunakan dalam penulisan ini adalah teknik analisi model interaktif
yang didalamnya ada tiga komponen analisis diantaranya reduksi data, penyajian data, dan
penarikan simpulan yang dilakukan serempak dengan bentuk interaktif yang proses
pengumpulan data sebagai siklus. Komponen analisis tersebut dilaksanakan secara terpadu
selama dan sesudah pengumpulan data. Ketiga komponen analisis model interaktif itu adalah:
1. Reduksi Data
Merupakan proses seleksi, pemfokusan penyederhanaan dan abstraksi data dari data yang
diperoleh sepanjang berlangsungnya penulisan dalam reduksi data ini penulis mempertegas,
memperpendek, membuat ringkas, membuang data – data yang tidak penting, mengambil
yang penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penulisan dapat
dilakukan.
2. Sajian Data
Sajian data merupakan rangkaian informasi/kalimat yang disusun secara logis dan sistematis
sehingga mudah dipahami dalam deskripsi bebentuk narasi. Hal ini memungkinkan simpulan
penulis yang dilakukan dapat mengacu pada rumusan masalah sebagai pertanyaan penulisan
agar narasi yang tersaji dapat membentuk deskripsi rinci yang menjawab permasalahan yang
ada. Jadi dalam sajian data penulis membuat deskripsi yang sistematis dan logis agar makna
penulisan mudah dipahami.
3. Penarikan Simpulan
Tahap ini penulis menyimpulkan rangkuman dan olahan data dari pengumpulan data yang
tersusun secara runtut dan logis serta perlunya memverifikasi agar cukup mantap dan dapat
dipertanggung jawababkan. Penyimpulan akhir ini tidak akan terjadi sampai pada waktu
proses pengumpulan data berakhir maka penulis harus bersifat terbuka menerima data yang
terkumpul.
HASIL DAN PEMBAHASAN (RESULT AND DISCUSSION)
A. Riwayat Singkat Perusahaan
PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik pertama
berlokasi di Tangerang dengan target market wilayah Jakarta dan sekitarnya. Setelah mampu
memenuhi pasar Indonesia, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana dan menjadi
perusahaan publik pada tahun 1990 dengan target market; konsumen Asean. Kemudian
melebarkan pangsa pasarnya ke negara negara di Asia. Saat ini produk Perseroan telah
tersebar di 5 benua di dunia.
Jumlah karyawan Perseroan dan Entitas Anak per 31 Desember 2014 seluruhnya 7.880 orang
sementara pada tahun 2015 berjumlah 8.070 orang atau bertambah 190 orang. Penambahan
ini dilakukan sejalan dengan di operasikannya mesin produksi dan penambahan volume
penjualan.
Sebagai salah satu Fast Moving Consumer Goods Companies, PT. Mayora Indah Tbk telah
membuktikan dirinya sebagai salah satu produsen makanan berkualitas tinggi dan telah
mendapatkan banyak penghargaan, diantaranya adalah “Top Five Best Managed Companies
in Indonesia” dari Asia Money, “Top 100 Exporter Companies in Indonesia” dari majalah
Swa, “Top 100 public listed companies” dari Investor Magazine Indonesia, “Best
Manufacturer of Halal Products” dari Majelis Ulama Indonesia, dan banyak lagi penghargaan
lainnya.
1. Kegiatan Usaha serta jenis produk yang dihasilkan
Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha Perseroan diantaranya adalah dalam
bidang industri. Saat ini, PT. Mayora Indah Tbk. dan entitas anak memproduksi dan secara
umum mengklasifikasikan produk yang dihasilkannya kedalam 6 (enam) divisi yang masing
masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi, meliputi : biskuit, kembang gula,
wafer, coklat, kopi, makanan kesehatan.
Di Indonesia, Perseroan tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi makanan
dan minuman olahan, tetapi juga dikenal sebagai market leader yang sukses menghasilkan
produk produk yang menjadi pelopor pada kategorinya masing masing.
2. Visi dan Misi Perusahaan
• Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata
konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam
kategori produk sejenis.
• Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata rata industri dan memberikan value
added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan.
• Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana Perseroan
berada.
B. Pembahasan
1. Pengertian Etika Bisnis
Menurut Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan
dan memecahkan persoalan.
Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:30), etika bisnis adalah istilah yang
sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer atau karyawan
suatu organisasi.
Secara garis besar etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar
dan salah. studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan
organisasi yang digunakan masyarakatmodern untuk memproduksi dan mendistribusikan
barang dan jasa danditerapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi. Studi ini
berkonsentrasi pada standar moral sebagaimanaditerapkan dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis.
2. Pentingnya Etika Dalam Dunia Bisnis
Etika dalam bisnis sangatlah penting, mengingat dampak baik-buruknya dari kegiatan bisnis
bukan hanya berpengaruh pada perseorangan melainkan pada banyak aspek. Kegiatan bisnis
akan berdampak pada pemangku kepentingan dan juga lingkungan penerapan bisnis.
Seperti diungkapkan Warsono dkk, (2009: 29-31) dengan tiga argumen yang mendukung
pengelolaan perusahaan, yaitu : Argumen deskrptif, argumen instrumental dan argumen
naratif.
Manajer mengarahkan energi mereka terhadap seluruh pemangku kepentingan, tidak hanya
terhadap pemilik saja. Perusahaan-perusahaan yang mempertimbangkan hak dan memberi
perhatian pada berbagai kelompok pemangku kepentingannya akan menghasilkan kinerja
yang lebih baik. Perusahaan mempunyai penguasaan dan kendali yang cukup besar terhadap
banyak sumber daya, dan hak istimewa ini menyebabkan adanya kewajiban perusahaan
terhadap semua pihak yang mendapat efek dari tindakan-tindakan perusahaan.
3. Penerapan Etika Bisnis Dalam Organisasi Perusahaan Mayora Indah, Tbk
a. Pengembangan Kompetensi Karyawan
Perseroan memberikan perhatian yang besar terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia
dalam semua tingkat dan fungsi jabatan yang ada di dalam Perseroan. Perencanaan dan
pengembangan Sumber Daya Manusia yang dilakukan oleh Perseroan selaras dengan arah dan
kebijakan Perseroan baik yang bersifat strategis maupun untuk kepentingan jangka panjang.
Perencanaan Sumber Daya Manusia ini dilakukan secara terarah terutama yang berkaitan
dengan kebutuhan dan pemenuhan Sumber Daya Manusia yang menyangkut sisi jumlah
maupun kompetensi yang dibutuhkan juga pengembangan karir dan produktivitas dari setiap
karyawan di dalam Perseroan.
Sebagai wujud dari kesungguhan Perseroan dalam mengajak seluruh karyawan untuk tumbuh
dan berkembang bersama seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan Perseroan,
perusahaan menyelenggarakan berbagai jenis pelatihan, dengan demikian keunggulan
kompetensi pekerja dikembangkan, sehingga bersamaan dengan pertumbuhan dan
perkembangan usaha Perseroan maka perkembangan kompetensi Sumber Daya Manusianya
juga ikut berkembang, Saat ini Perseroan fokus kepada pengembangan tekhnikal, karakter,
penanaman value perusahaan, dan kepemimpinan.
b. Penghargaan dan Sertifikasi
Penghargaan yang diterima oleh Perseroan pada tahun 2015, diantaranya adalah sbb :
1. Penghargaan Indonesia WOW Brand 2015, untuk “Roma”, diberikan oleh Markplus
Inc untuk kategori biskuit
2. Penghargaan Indonesia WOW Brand 2015, untuk “Kopiko”, diberikan oleh Markplus
Inc untuk kategori “Boiled Sweets”
3. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “beng beng”, diberikan oleh
Brand Finance, SWA, WIR dalam kategori “Best Improved Brand by Brand Strength
Index 2015”
4. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “beng beng”, diberikan oleh
Brand Finance, SWA, WIR sebagai salah satu Most Valuable Indonesian Brands 2015
5. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “Better”, diberikan oleh Brand
Finance, SWA, WIR sebagai salah satu Most Valuable Indonesian Brands 2015
6. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “Danisa”, diberikan oleh Brand
Finance, SWA, WIR sebagai salah satu Most Valuable Indonesian Brands 2015
7. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “KIS”, diberikan oleh Brand
Finance, SWA, WIR sebagai salah satu Most Valuable Indonesian Brands 2015
8. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “Kopiko”, diberikan oleh Brand
Finance, SWA, WIR sebagai salah satu Most Valuable Indonesian Brands 2015
9. Penghargaan Brand Footprint, untuk “Roma”, diberikan oleh Worldpanel sebagai
Rank 9 at Brand Footprint 2015
10. Penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi dari Pergizi dan GAPMMI, untuk
“Energen”, dalam Inovasi mengembangkan Program Pendidikan Sarapan Sehat
kepada Murid, dan Guru SD serta Keluarga
11. Penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi dari Pergizi dan GAPMMI, untuk
“Torabika Creamy Latte” dalam Inovasi mengembangkan Produk
12. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “Torabika”, diberikan oleh
Brand Finance, SWA, WIR sebagai salah satu Most Valuable Indonesian Brands 2015
13. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “Mayora Indah”, diberikan oleh
Brand Finance, SWA, WIR sebagai Most Improved Brand by % Value Growth in
2015
14. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “Mayora Indah”, diberikan oleh
Brand Finance, SWA, WIR sebagai salah satu Most Valuable Indonesian Brands 2015
15. Penghargaan Brand Finance plc Brand Rating, untuk “Mayora Indah”, diberikan oleh
Brand Finance, SWA, WIR sebagai Highest Ranking Growth in Indonesia 2015
16. Best Syariah 2015 untuk Sukuk Mudharabah II Mayora Indah tahun 2012 dari majalah
Investor
Disamping itu, Perseroan juga telah memiliki :
•
Sertifikat ISO 22000-2005 dari SGS United Kingdom
•
Sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, untuk Cara
Produksi Pangan Olahan yang Baik.
•
Sijil Pengesahan Halal dari kerajaan Malaysia
•
Sertifikat Halal, dari Majelis Ulama Indonesia.
•
Perseroan juga mengimplementasikan ISO 9001 : 2008
c. Tata Kelola Perusahaan
Penerapan prinsip prinsip tata kelola perusahaan yang baik dapat berkontribusi dalam
peningkatan kinerja perusahaan. Pemahaman ini mendasari Perseroan untuk menegakkan
penerapan Good Corporate Governance berdasarkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas,
tanggung jawab, kemandirian, dan kewajaran dalam setiap jenjang organisasi dan kegiatan
operasional Perseroan.
Prinsip keterbukaan dilaksanakan dengan tujuan agar Para Pemegang Saham dan para pihak
yang berkepentingan mengetahui keadaan perusahaan secara akurat. Untuk itu Perseroan
selalu mengungkapkan informasi yang material dan relevan mengenai perusahaan dengan
memperhatikan peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Bursa dan kebijakan perusahaan.
Prinsip Akuntabilitas, dilakukan dengan menerapkan kejelasan fungsi, wewenang,
pelaksanaan dan tanggung jawab setiappengambil keputusan agar pengelolaan perusahaan
terlaksana secara efektif.
Dalam pelaksanaan prinsip tanggung jawab, Perseroan mengharuskan setiap pekerja
melakukan kegiatannya secara bertanggung jawab untuk memperoleh hasil yang maksimal
dengan cara yang efisien, diantaranya dalam bentuk menghindari adanya biaya maupun
transaksi yang berpotensi merugikan.
Untuk mensukseskan prinsip Kemandirian maka Perseroan harus dikelola secara profesional
tanpa pengaruh tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Dalam menjalankan prinsip Kewajaran,
Perseroan menjalankan prinsip keadilan dan kesetaraan bagi para Pemangku Kepentingan
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Uraian di atas menunjukan perusahaan telah memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate
Governance.
d. Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan yang berlaku tentunya sangat bermanfaat
untuk mewujudkan kondisi masyarakat yang tertib dan aman. Ketertiban dan keamanan
adalah hal penting yang harus tercipta untuk memperlancar segala upaya pembangunan untuk
menciptakan bangsa dan negara yang lebih adil dan sejahtera.
Menyadari hal tersebut, maka Perseroan dan seluruh pekerja Perseroan wajib mematuhi
seluruh peraturan perundangan yang ada, dan Direksi Perseroan turut andil dalam memastikan
bahwa seluruh aktifitas yang dilaksanakan oleh Perseroan telah memenuhi seluruh unsur
kepatuhan terhadap peraturan perundangan undangan yang berlaku yang diantaranya
diwujudkan dalam bentuk memiliki semua ijin yang diperlukan dalam menjalankan kegiatan
Perseroan dan memberikan hak pekerja sesuai dengan yang ditentukan oleh pemerintah
sehingga terjadi keseimbangan antara hak dan kewajiban diantara para pihak yang terkait.
e. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) diwujudkan
oleh Perseroan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingan
Perseroan, baik konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas maupun lingkungan.
1. Dibidang Lingkungan Hidup
Dalam melaksanakan kegiatannya, Perseroan memiliki sistem pengolahan limbah dan
sertifikasi serta perijinan perijinan yang diperlukan dalam bidang lingkungan hidup.
2. Dibidang Ketenaga Kerjaan
sepanjang tahun 2015, perusahaan meneruskan komitmen untuk menjamin keselamatan dan
keamanan kerja karyawan dengan menerapkan standar praktik Lingkungan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. Untuk itu Perseroan memiliki Safety Officer yang telah mendapat
sertifikat AK 3 Umum, yaitu Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang
bertugas memastikan bahwa Patroli K3 telah dilaksanakan setiap saat, Pemeriksaan jalur
hidran telah dilakukan sesuai jadwalnya, pemeriksaan fire alarm telah dijalankan sesuai
jadwal rutin, dan Perseroan juga memiliki ijin pengoperasian bagi alat alat yang digunakan
seperti : ijin penggunaan ketel uap, ijin penggunaan bejana tekan, ijin penggunaan alat angkat
dan alat angkut, serta lainnya.
Perseroan juga melengkapi setiap lokasi pabrik dengan fasilitas Pemadam Kebakaran, dengan
memiliki Alat Pemadam Api Ringan dan Hydrant System. Juga melakukan perawatan rutin
terhadap semua fasilitas dan peralatan kerja yang digunakan.
Perseroan menyediakan pelayanan kesehatan disetiap lokasi pabrik dan mengikut sertakan
seluruh pekerja dalam program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenaga
Kerjaan dan BPJS Kesehatan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Perseroan tidak pernah melakukan diskriminasi pada tenaga kerja. Dalam segala hal, semua
pekerja mempunyai kesempatan yang sama sesuai peraturan yang ada, tanpa membedakan
gender, suku, agama maupun ras.
3. Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Perseroan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar lokasi pabrik dan
berupaya mengembangkan kualitas kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui
kebersihan dan kesehatan lingkungan. Mengajak masyarakat untuk melaksanakan budaya 5R,
yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin dengan mengunjungi sekolah sekolah, dan
memasyarakat kebiasaan sarapan sehat.
Perseroan juga menyelenggarakan pengobatan massal, melakukan fogging, melakukan
perbaikan saluran air, memberikan bantuan air bersih, dan kegiatan lainnya yang berhubungan
dengan kesehatan masyarakat. Membantu perbaikan sarana dan prasarana sosial, memberikan
beasiswa, membantu para korban bencana, berpartisipasi aktif pada kegiatan keagamaan dan
kegiatan penting lain yang diselenggarakan di lingkungan Perseroan.
Untuk jangka panjang, Perseroan mempunyai program yang bertujuan meningkatkan
pemberdayaan masyarakat melalui Program penyuluhan dan pendampingan petani kopi.
Program Pendampingan ini difokuskan pada pola budidaya tanaman kopi yang baik dan benar
hingga pengelolaan kopi paska panen, tujuannya adalah agar dapat diperoleh biji kopi yang
berkualitas tinggi
4. Tanggung Jawab Produk
Tanggung Jawab Perseroan terhadap produk yang dihasilkan sudah dimulai sejak bahan baku
baru tiba dan belum diterima oleh personil penyimpanan/gudang bahan baku Perseroan
dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap bahan baku yang akan diterimanya. Setelah
hasil pemeriksaan memastikan bahwa bahan baku yang akan diterima telah sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan, baru bahan baku tersebut diterima dan disimpan didalam gudang
penyimpanan bahan baku.
Selama proses produksi, team pengawas mutu, secara periodik melakukan uji laboratorium
untuk memastikan bahwa barang hasil produksi telah dibuat berdasarkan ketentuan dan
memiliki kualitas yang diwajibkan.
Adalah suatu keharusan bagi karyawan memberikan prioritas kerja untuk kepuasan
konsumen. Untuk itu perseroan mempraktekan 5 R ( Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, Rajin ),
Melaksanakan cara produksi pangan olehan yang baik sesuai sertifikasi yang diberikan oleh
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, dan tentunya produk produk yang
dihasilkan oleh Perseroan adalah halal (bersertifikat dari Majelis Ulama Indonesia dan
Malaysia) serta mengimplementasikan ISO 9001 : 2008 dan ISO 22000-2005 dari SGS
United Kingdom.
Dalam hal Penanggulangan atas pengaduan konsumen, untuk menampung masukan dari
konsumen, dalam setiap kemasan produk yang dijual, Perseroan selalu mencantumkan alamat
pengaduan konsumen, yaitu : [email protected]
KESIMPULAN DAN SARAN (CONCLUSSION AND RECOMENDATION)
A. Kesimpulan
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. studi
standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang
digunakan masyarakatmodern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa
danditerapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Etika dalam bisnis sangatlah penting, mengingat dampak baik-buruknya dari kegiatan bisnis
bukan hanya berpengaruh pada perseorangan melainkan pada banyak aspek. Kegiatan bisnis
akan berdampak pada pemangku kepentingan dan juga lingkungan penerapan bisnis.
Etika bisnis yang diterapkan PT Mayora Indah bisa dikatakan sangat baik, dengan melihat
tolak ukur kebijakan dan perilaku bisnis yang dilakukan. Hal itu mencakup :
f. Pelaksanaan pengembangan kompetensi karyawan
g. Mendapat penghargaan dan sertifikasi dari lembaga yang relevan
h. Tata kelola perusahaan memenuhi 5 prinsip good corporate governance (TARIF)
i. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
j. Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, pada bidang lingkungan hidup,
ketenaga kerjaan, pengembangan sosial dan kemasyarakatan, dan tanggung jawab
produk.
B. Saran
1. Adanya standar penerapan bentuk etika bisnis di tingkat nasional sehingga manajemen
perusahaan dalam menerapkannya sesuai dengan budaya di Indonesia.
2. Pihak-pihak
terkait
memberikan
motivasi
pelaksanaan
etika
bisnis
agar
pengimplementasian di seluruh perusahaan yang ada di Indonesia lebih meningkat.
3. Ada pihak-pihak tertentu yang membantu penulis dalam ketersediaan data supaya
penulisan ini bisa menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan. 11.04.2017. 13.11. Ibadillah Solihin.
2017
fahma afifah. Tanpa tahun. https://www.academia.edu/8494277/Tugas_Makalah_Etika_Bisnis.
11,04,2017. 14.12. Ibadillah Solihin. 2017
http://www.mayoraindah.co.id/wp-content/uploads/2013/08/AR_MYOR_2015.pdf
Katya Nahda. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi. Vol.15. 3.
Muchlisin Riadi. 2016. http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-prinsip-dan-manfaatetika-bisnis.html. 12.04.2017. 14.22. Ibadillah Solihin. 2017
Yoseph Laba Sinuor. 2010. Etika Bisnis. Pendekatan Filsafat Moral Terhadap Perilaku Pebisnis
Kontemporer. Jakarta. Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Download