umur, paritas,usia menikah,stadium kanker

advertisement
Jurnal Kesehatan
FAKTOR RISIKO KANKER SERVIKS DI RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH PADA TAHUN 2013
AGUS LUSIANA
Mahasiswi D-IV Kebidanan STIKes Ubudiyah Banda Aceh
Intisari
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus Human Papilloma Virus (HPV).Penderita kanker
serviks meningkat dari 4,77% (tahun1990-1999) menjadi11,75% (tahun 2000-2007). World Healt
Organization (WHO) memperkirakan kematian akibat kanker serviks akan meningkat sampai 25%
untuk 10 tahun kedepan. Di Inggris dalam waktu 3 tahun, infeksi HPV pada wanita rentang umur
15-19 tahun meningkat dari 44% menjadi 60%,.
Tujuan penelitian Untuk mengetahui faktor risiko dengan stadium kanker serviks. Penelitian ini
bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional.Tekhnik pengambilan sampel
menggunakan metode total populasi. menggunakan data skunder, di RSUD Zainoel Abidin Banda
Aceh, analisa data menggunakan chi-square test, Pengolahan data dilakukan dengan sistem
komputerisasi. Hasil Penelitian usia menikah diperoleh nilai P = 0,04 (P <0,05), ada hubungan
antara usia menikah dengan stadium kanker serviks. Dari hasi penelitian dapat disimpulkan Pada
faktor umur dan paritas Ho diterima,dan pada faktor usia menikah Ha diterima. Diharapkan agar
skripsi ini dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti selanjutnya yang memerlukan.
Kata Kunci
: umur, paritas,usia menikah,stadium kanker serviks
Daftar Pustaka: 15 buku
dan disebabkan oleh infeksi virus Human
PENDAHULUAN
Kanker adalah pertumbuhan abnormal
Papilloma Virus (HPV) (Samadi, 2011).
dari suatu sel atau jaringan dimana sel atau
Badan Kesehatan Dunia World Healt
jaringan tersebut tumbuh dan berkembang
Organization (WHO) menyatakan, saat ini
tidak
penyakit
terkendali,
kecepatan
tumbuhnya
kanker
serviks
menempati
berlebihan, dan akhirnya mengganggu organ
peringkat kedua teratas di antara berbagai
lain. Kanker serviks adalah kanker yang
jenis kanker yang menyebabkan kematian
berasal dan tumbuh pada serviks, khususnya
pada
dunia.
WHO
epitel atau lapisan luar permukaan serviks
memperkirakan kematian akibat
kanker
perempuan
di
Jurnal Kesehatan
serviks akan meningkat sampai 25% untuk
Gejala-gejala
10 tahun kedepan. Di Inggris dalam waktu 3
kanker serviks yakni munculnya rasa sakit
tahun, infeksi HPV pada wanita rentang
yang
ditimbulkan
akibat
saat berhubungan seksual, perdarahan pasca
umur 15-19 tahun meningkat dari 44%
senggama,
keputihan
yang
berulang
menjadi 60%. Di Brazil infeksi HPV pada
walaupun telah diobati, perdarahan spontan
wanita meningkat dari 11% menjadi 23,6%
dalam kurun waktu 18 bulan. Di Cina,
vagina
yang
abnormal
diluar
siklus
penderita kanker serviks meningkat dari
menstruasi, nyeri atau kesulitan berkemih,
4,77% (tahun1990-1999) menjadi11,75%
nyeri bagian bawah perut atau kram panggul
(tahun 2000-2007). Hampir separuh wanita
(Tilong, 2012)
yang terinfeksi HPV tidak memiliki gejalagejala yang jelas. Orang yang terinfeksi
tersebut juga tidak mengetahui bahwa
mereka bisa menularkan HPV ke orang lain,
maka
hal
tersebut
meningkatnya
juga
penderita
berisiko
kanker
serviks.(Novel dkk, 2010).
Kanker serviks cenderung terjadi
pada usia pertengahan. Di Indonesia kanker
serviks merupakan jenis kanker paling
banyak menyerang wanita usia produktif.
Pada usia 30-50 tahun perempuan yang sudah
kontak seksual akan
kanker serviks.
berisiko tinggi terkena
Insiden kanker serviks di Indonesia,
menurut perkiraan Departemen Kesehatan,
ada 100 per 100.000 penduduk pertahun;
berdasarkan
data
laboratorium
Patologi
Anatomi seluruh Indonesia, frekuensi kanker
serviks adalah paling tinggi diantara kanker
yang ada di Indonesia maupun di Rumah
Sakit
Umum
Pusat
Mangunkusumo
penyebarannya
nasional
(RSCM).
terlihat
Dr.Cipto
Bila
dilihat
bahwa
92,4%
terakumulasi di Jawa dan Bali. Insiden ini
meningkat sejak usia 25-43 tahun dan
menunjukan
puncaknya
pada
kelompok
Usia tersebut merupakan
umur 35-45 tahun di RSCM dan kelompok
puncak usia produktif perempuan sehingga
umur 45-54 tahun untuk seluruh Indonesia.
akan meyebabkan gangguan kualitas hidup
secara fisik, kejiwaan dan kesehatan seksual.
Laporan The International Federation of
Ginecology and Obstetrics (FIGO) tahun
1988, kelompok umur 30-39 tahun dan
Jurnal Kesehatan
kelompok umur 60-69 tahun, terlihat sama
penderita
banyaknya. Secara umum, stadium IA lebih
diselamatkan (Setiati, 2009).
sering ditemukan pada kelompok umur 30-
METODE PENELITIAN
39 tahun; sedangkan untuk stadium IB dan II
akan
Jenis
semakin
Penelitian
sulit
ini
untuk
merupakan
sering ditemukan pada kelompok umur 40-
penelitian survey yang bersifat deskriptif
49 tahun, stadium III dan IV sering
analitik dengan desain cross sectional yang
ditemukan pada kelompok umur 60-69 tahun
bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor
(Yatim, 2005).
umur, paritas, dan usia menikah dengan
Kanker serviks merupakan penyakit
ganas yang dapat menyebabkan kematian.
stadium kanker serviks yang diukur pada
waktu yang bersamaan saat penelitian.
Awal gejala atau stadium kanker serviks
Populasi pada penelitian ini adalah
memang sulit terdeteksi. Sebaiknya wanita
pasien yang datang berkunjung di RSUD dr.
yang sudah melakukan hubungan seksual
Zainoel Abidin Banda Aceh dari bulan
harus
Januari sampai bulan Juni Tahun 2013.
melakukan
mendeteksi
apakah
pap
smear
untuk
menderita
kanker
Pengambilan sampel secara total
serviks, namun di Indonesia kesadaran untuk
populasi yaitu sebanyak 41 orang responden
memeriksakan diri sangat rendah, hal ini
di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
tidak lepas dari kurangnya pengetahuan
Variabel yang diteliti adalah umur,
mengenai kanker serviks. Indikasinya adalah
paritas, dan usia wanita pertama kali
dari 70% penderita yang datang ke Rumah
menikah.
sakit sudah pada kondisi lanjut. Dimana
penelitian ini menggunakan data skunder.
perjalanan penyakitnya lambat dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari
hasil
penelitian
tanpa
Metode
pengumpulan
data
yang
gejala, bila sudah timbul gejala maka pada
dilakukan oleh peneliti di RSUD dr Zainoel
umumnya penyakit sudah masuk stadium 3B
Abidin banda Aceh dari bulan januari
misalnya
keluar
darah
sewaktu
sampai bulan juni Tahun 2013 didapati 41
berhubungan, dan yang lebih parah lagi pada
orang ibu yang menderita kanker serviks.
stadium 4B sel kanker sudah menjalar ke
otak
dan
paru-paru
sehingga
nyawa
Jurnal Kesehatan
Untuk mendapat hasil penelitian
a.
peneliti
melakukan berdasarkan:
Stadium Kanker
Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Stadium kanker serviks di RSUD dr.Zainoel Abidin Banda
Aceh Tahun 2013
No
1.
Stadium kanker serviks
Stadium Awal
2.
Jumlah
Persentase (%)
25
61%
Stadium Lajut
TOTAL
Sumber : Data Skunder (Data Tahun 2013)
16
39 %
41
100
Aceh dari bulan januari sampai bulan juni
Dari tabel diatas dapat diketahui
Tahun 2013 mayoritas ibu dengan stadium
bahwa dari 41 orang yang menderita kanker
awal yaitu sebanyak (61 %)
serviks di RSUD dr Zainoel Abidin Banda
b.
No
Faktor Risiko kanker Serviks
Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Faktor Risiko dengan Kanker serviks
di RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2013
Faktor risiko
f
P (%)
1
Umur Ibu
Muda
Tua
2
Paritas
Primipara
Multipara
3
Usia Menikah
Cepat
Ideal
Sumber : Data Skunder (Data Tahun 2013)
15
26
36,6%
63,4 %
15
26
39 %
61 %
24
17
umur tua
58,5%
41,5%
yaitu sebanyak
(63,4 %),
Dari tabel 3.2 diatas dapat diketahui
mayoritas ibu dengan mayoritas ibu dengan
bahwa dari 41 orang yang menderita kanker
paritas multipara sebanyak (61 %) dan
serviks di RSUD dr Zainoel Abidin Banda
mayoritas ibu dengan usia menikah muda
Aceh dari bulan januari sampai bulan juni
yaitu sebanyak (58,5%).
Tahun 2013 mayoritas ibu dengan kelompok
Jurnal Kesehatan
1.
Analisa Bivariat
Tabel 4.1
Hubungan Umur dengan stadium kanker serviks di RSUD dr Zainoel Abidin
Banda Aceh Tahun 2013
Kanker serviks
P
No
Umur
Stadium
Jumlah
Stadium
%
%
Nilai α
value
%
Awal
Lanjut
1
Muda
10
66,7
5
33,3
15
100
2
Tua
15
57,7
11
42,3
26
100
0,05
0,814
Sumber :
Data Skunder (Data Tahun 2013)
kanker serviks stadium awal yaitu sebesar
Berdasarkan tabel 4.1
dapat
57,7 %. Hasil uji statistik (uji chi-square)
dilihat bahwa, Responden yang berusia
diperoleh nilai P = 0814 (P>0,05), artinya
muda
serviks
hipotesa alternatif peneliti ditolak yaitu tidak
stadium awal yaitu sebesar 66,7% dan
ada hubungan yang bermakna antara umur
responden yang berusia tua yang menderita
dengan stadium kanker serviks.
yang
menderita
kanker
Tabel 4.2
Hubungan Paritas dengan stadium kanker serviks di RSUD dr Zainoel Abidin
Banda Aceh Tahun 2013
Kanker serviks
No
Paritas
Stadium
Jlh
Stadium
%
Awal
Nilai
P
α
value
0,05
0,118
%
%
Lanjut
1
Primipara
12
80
3
20
15
100
2
Multipara
13
50
13
50
26
100
Sumber : Data Skunder (DataTahun 2013)
menderita kanker serviks stadium awal
Berdasarkan tabel 4.2 diatas
sebesar 50% . Hasil uji statistik (uji chi-
dapat dilihat bahwa, responden primipara
square) diperoleh nilai P = 0,118 (P>0,05),
yang menderita kanker serviks stadium awal
artinya hipotesa alternatif peneliti ditolak
sebesar 80% dan responden multipara yang
yaitu tidak ada hubungan yang bermakna
Jurnal Kesehatan
antara
Paritas
dengan
stadium
kanker
serviks.
Tabel 4.3
Hubungan Usia Menikah dengan stadium kanker serviks di RSUD dr Zainoel Abidin Banda Aceh
Tahun 2013
Kanker serviks
Usia
No
Menika
Stadium
%
h
Jlh
Stadium
Awal
Nilai
P
α
value
0,05
0,04
%
%
Lanjut
1
cepat
11
45,8
13
54,2
24
100
2
ideal
14
82,4
3
17,6
17
100
Sumber : Data Skunder (Data Tahun 2013)
Berdasarkan tabel 4.3 diatas
Penelitian ini tidak sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan w
dapat dilihat bahwa, responden pada usia
(2009)
menikah cepat
hubungan antara
yang menderita kanker
yang
menunjukkan
umur
adanya
dengan kanker
serviks stadium awal sebesar 58,5 % dan
serviks. Penelitian ini juga tidak sesuai
responden yang menikah usia ideal yang
dengan hasil penelitian Suryapratama(2010)
menderita kanker serviks stadium awal
yang menyimpulkan bahwa umur 41-50
sebesar 82,4%. Hasil uji statistik (uji chi-
tahun sangat berhubungan dengan kanker
square) diperoleh nilai P = 0,04 (P<0,05),
serviks.
artinya hipotesa alternatif peneliti diterima
Teori
menyatakan
bahwa
yaitu ada hubungan yang bermakna antara
peningkatan usia seseorang selalu diiringi
usia menikah dengan stadium kanker serviks
dengan penurunan kinerja organ-organ dan
.
kekebalan tubuhnya. Dan itu membuatnya
A. Pembahasan
1.
relatif mudah berbagai infeksi. Kanker
Berdasarkan Umur Ibu
Berdasarkan hasil uji statistik
(uji chi-square) diperoleh nilai P = 0,814
serviks berpotensi paling besar pada usia
antara 35-50 tahun.
Telah
(P>0,05), artinya hipotesa alternatif peneliti
ditolak yaitu tidak ada hubungan yang
bermakna antara umur dengan stadium
kanker serviks .
banyak
penelitian
menemukan bahwa insiden kanker serviks
pada usia tua makin meningkat, dan tumor
terlihat
lebih
retrospektif
agresif.
terhadap
Pada
2.628
analisis
pasien,
Jurnal Kesehatan
ditemukan
bahwa
derajat
hubungan antara paritas dengan kanker
keganasan lebih tinggi pada kelompok usia
serviks,. tetapi penelitian ini tidak sesuai
tua. Proporsi wanita diatas 35 tahun yang
dengan hasil penelitian Suryapratama(2010)
menderita kanker serviks meningkat dari 9%
yang menyimpulkan bahwa paritas yang
menjadi
adeno
tinggi sangat berhubungan dengan kanker
caresinoma dan mixed tumor meningkat
serviks, penelitian yg dilakukan oleh Yuniar
menjadi
Isma (2009) paritas juga tidak ada hubungan
25%,
22%.
ditemukan
insiden
dan
proporsi
Pada
bahwa
dan
tiap
tiap
penelitian
wanita
tua
dengan kejadian kanker serviks.
mempunyai resiko metastasis limfonodus
yang
lebih
limfonodus
besar.
Insidensi
pelvis
pada
metastasis
wanita
Menurut Rasjidi paritas adalah
kemampuan wanita untuk melahirkan secara
tua
normal. Pada proses persalinan normal, bayi
meningkat dari 23% menjadi 40% selama
bergerak melalui mulut rahim dan ada
periode 34 tahun (Rasjidi, 2008).
kemungkinan sedikit merusak jaringan epitel
Asumsi peneliti banyak faktor yang
ditempat tersebut. Pada kasus wanita yang
dapat menyebabkan meningkatnya stadium
melahirkan lebih dari dua kali dan dengan
Kanker serviks maka disarankan untuk
jarak yang terlalu dekat. Kerusakan jaringan
melakukan pencegahan sedini mungkin.
epitel ini berkembang ke arah pertumbuhan
sel abnormal yang berpotensi ganas.
Paritas yang berbahaya adalah
2. Berdasarkan Paritas
Berdasarkan hasil uji statistik (uji chi-
memiliki jumlah anak lebih dari 4 orang atau
square) diperoleh nilai P = 0,118 (P>0,05),
jarak persalinan terlampau dekat. Sebab
artinya hipotesa alternatif peneliti ditolak
dapat menyebabkan timbulnya perubahan
yaitu tidak ada hubungan yang bermakna
sel-sel abnormal pada mulut rahim. Jika
antara paritas dengan stadium kanker serviks
jumlah anak yang dilahirkan melalui jalan
.
normal selain terjadinya
Penelitian ini sesuai dengan hasil
serviks,
dapat
penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan w
perubahan
(2009) yang menunjukkan tidak adanya
mempunyai
sel
robekan selaput
menyebabkan
terjadinya
abnormal.
sehingga
kesempatan
untuk
Jurnal Kesehatan
terkontaminasi oleh virus yang meyebabkan
hasil penelitian Suryapratama (2010) yang
infeksi. Bakteri tersebut ada karena kondisi
menyimpulkan bahwa menikah di usia
higiene vagina yang tidak terawat sehingga
kurang dari 18 tahun sangat berhubungan
dapat berkembang menjadi keganasan.
dengan kanker serviks.
Asumsi peneliti banyak faktor yang
Menurut teori hubungan seksual
menyebabkan meningkatnya stadium kanker
yang
serviks tetapi pada penelitian ini tidak ada
berpengaruh pada kerusakan jaringan epitel
hubungan paritas dengan kejadian kanker
serviks atau dinding rongga vagina. Kondisi
serviks. meskipun paritas tinggi namun jika
tersebut dapat bertambah buruk mengarah
pada saat proses persalinan higyne tetap
pada
terjaga dengan baik dan proses penyembuhan
abnormal.
yang baik maka dapat menghindari dari
hubungan seksual secara aktif sejak sebelum
kanker serviks . Maka disarankan kepada
17 tahun, memiliki potensi 3 kali lebih besar
petugas
memberikan
untuk mengidap Kanker serviks dibanding
informasi dan konseling kepada masyarakat
wanita yang tidak melakukan hubungan
mengenai Kanker serviks.
seksual pada usia tersebut. Seharusnya
3. Beradasarkan Usia menikah
pasangan yang menikah adalah pasangan
kesehatan
agar
Berdasarkan hasil uji statistik (uji
chi-square)
diperoleh
nilai
P
=
dilakukan
kelainan
terlalu
sel
Wanita
dan
dini
dapat
pertumbuhan
yang
melakukan
yang benar-benar siap dan matang. Bukan
0,04
hanya siap kematangan seksual namun juga
(P<0,05), artinya hipotesa alternatif peneliti
siap lahir dan batin. Sebab jika tidak siap
diterima yaitu tidak ada hubungan yang
maka sel-sel mukosa yang belum matang
bermakna antara usia menikah dengan
akan
stadium kanker serviks.
merusak sel-sel dalam mulut rahim (Rasjidi,
Penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan w
(2009)
yang
menunjukkan
adanya
mengalami
perubahan
Ini
dapat
2008).
Asumsi peneliti banyak faktor yang
menyebabkan
meningkatnya
stadium
hubungan antara paritas dengan kanker
Kanker serviks tetapi bila wanita menikah
serviks, penelitian ini juga sesuai dengan
diusia yang benar-benar baik untuk menikah
Jurnal Kesehatan
dapat menurunkan angka kejadian Kanker
bertugas di RSUD dr.Zainoel Abidin
serviks karena seperti kita ketahui wanita
Banda
yang menikah terlalu muda atau dibawah
kebidanan dan ruang kebidanan agar
usia 20 tahun alat reproduksinya belum
setiap pasien yang datang diberikan
matang, maka sel-sel mukosa yang belum
informasi tentang faktor risiko yang
matang akan mengalami perubahan Ini dapat
dapat memicu kanker serviks seperti
merusak sel-sel dalam mulut rahim atau
menikah terlalu muda, paritas yang
serviks disarankan kepada petugas kesehatan
tinggi, merokok, dan lain sebagianya
agar dapat memberikan informasi dan
serta memberitahukan pencegahan
konseling kepada masyarakat tentang faktor
kanker
risiko Kanker serviks.
pengutamaan preventif dari pada
KESIMPULAN DAN SARAN
kuratif.
b.
Kesimpulan
Aceh
terutama
serviks
di
poli
mengingat
Kepada petugas kesehatan yang
Setelah dilakukan penelitian dan dilakukan
bertugas di RSUD dr.Zainoel Abidin
uji statistik tentang faktor risiko yang
Banda Aceh agar memberitahukan
berhubungan dengan stadium kanker serviks
pada pasien yang datang dengan
maka dapat disimpulkan bahwa :
dengan
1.
2.
3.
resiko
tinggi
misalnya
Tidak ada hubungan antara umur
menikah di usia kurang 20 tahun
dengan stadium kanker serviks.
agar melakukan Tes Pap tiap tahun
Tidak ada hubungan antara paritas
guna mencegah terjadinya kanker
dengan stadium kanker serviks.
serviks.
Terdapat hubungan yang bermakna
2.
antara usia menikah dengan stadium
Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan agar Skripsi ini dapat
menjadi bahan acuan bagi peneliti
kanker serviks.
selanjutnya yang memerlukan.
A. Saran
3.
1. Bagi Petugas Kesehatan
a.
Kepada
petugas
Khususnya
kepada
Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang berminat
kesehatan
Bidan
yang
untuk membuat penelitian lebih lanjut
dalam bentuk yang lebih kompleks
Jurnal Kesehatan
yaitu dengan melihat sebab dan akibat
kanker serviks dengan memperluas
Novel, S dkk., 2010. Kanker serviks dan
infeksi human pappilomavirus
(HPV).
Jakarta : Javamedia
Network
variabel penelitian seperti faktor risiko,
berganti-ganti pasangan seksual, umur,
paritas dan faktor risiko lainnya yang
berhubungan dengan kanker serviks.
Rasjidi, I., 2007. Kemoterapi kanker
Ginekologi Dalam Praktik Seharihari. Jakarta: CV, Sagung Seto
Rasjidi, I., 2008. Manual Prakanker
Serviks. Jakarta : CV. Sagung Seto
DAFTAR PUSTAKA
Dorland, E,.2010. Kamus Kedokteran
Dorland.Jakarta: Buku Kedokteran
EGC
Emilia, O, dkk,.2010. Bebas Ancaman
Kanker
serviks.
Yogyakarta:
MedPress
Ghofar, A,.2009. Cara Mudah Mengenal
Dan Mengobati Kanker. Jogjakarta:
FLAMIGO
Hidayat, A.A., 2007. Metodologi Penelitian
Kebidanan & Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba medika
Lestadi , J,. 2009. Sitologi Pap Smear Alat
pencegahan & Deteksi Dini Kanker
Mulut
Rahim.Jakarta:
Buku
Kedokteran EGC
Mochtar,R,.
1998:
Sinopsis
Obstetri.Jakarta: Buku Kedokteran
EGC
Notoatmodjo,
S,.2010.
Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Rasjidi, I., dan Sulistiyanto, H,. 2007.
Vaksin Human Papilloma Virus
dan Eradikasi Kanker Mulut
Rahim. Jakarta: CV, Sagung Seto
Samadi, H.P., 2011. Yes, I Know
Everything about Kanker serviks,
mengenali,
mencegahnya &
bagaimana
anda
menjalani
pengobatannya. Solo : Metagraf,
Creative Imprint of Tiga Serangkai
Setiati, E., 2009. Waspadai 4 Kanker
Ganas Pembunuh Wanita, Kanker
Rahim, Kanker Indung Telur,
Kanker Leher Rahim, Kanker
Payudara. Yogyakarta : ANDI
Tilong, A. D., 2012. Bebas dari ancaman
kanker serviks, mengatasi dan
mencegah penyakit ganas dan
mematikan bagi kaum wanita.
Jakarta: FlashBook
Yatim, F., 2005. Penyakit Kandungan,
miom, kista, indung telur, kanker
rahim/leher rahim, serta gangguan
lainnya, Jakarta : Pustaka Populer
Obor
Download