File

advertisement
Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
•
•
•
•
Nomina (mengidentifikasi siapa dan apa)
Konjungsi temporal
Adverbia (keterangan) waktu lampau
Verba
Nomina
1. Pengertian
Nomina atau kata benda
adalah kata yang mengacu
pada
manusia,
binatang,
benda, dan konsep atau
pengertian.
2. Ciri-ciri
• Dalam
kalimat
yang
predikatnya verba, nomina
cenderung menduduki subj.,
obj.atau pel.
• Nomina
tidak
dapat
diingkarkan
dengan
kata
“tidak”. Pengingkarnya adalah
“bukan”. (Ayah bukan guru)
• Umumnya dapat diikuti oleh
adjektiva, baik secara langsung
maupun dengan diantarai oleh
kata “yang”. (Rumah mewah –
rumah yang mewah)
Nomina dari Segi Bentuk
1. Nomina Dasar
Nomina yang hanya terdiri
atas satu morfem (bebas)
Contoh :
Rumah, gunung, buku, dan
lain-lain.
2. Nomina Turunan
Nomina yang diturunkan atau
dibentuk dengan melalui afiksasi,
perulangan, atau pemajemukan.
• Afiksasi : proses penurunan
dengan menambahkan imbuhan:
pembesaran, persatuan.
• Perulangan : Proses penurunan
kata dengan perulangan: bukubuku, batu-batuan, dll.
• Pemajemukan : penurunan
dengan menjadikannya sebagai
kata majemuk: unjuk rasa, ganti
rugi, uang muka, dll.
Nomina Pemajemukan
1.
2.
3.
Nomina Majemuk Setara / Nomina Koordinatif: unsur atau
komponennya memiliki kedudukan yang sama. Contoh: suami
istri, anak cucu, suka duka , dan lain-lain. Kesetaraan tersebut
dapat dibuktikan dengan memungkinkannya disisipi konjungsi
‘dan’ atau ‘atau’ di antara kedua unsur tersebut: suami dan
istri, suka dan duka.
Nomina Majemuk Bertingkat / Nomina modifikasi (mewatasi):
salah satu unsurnya sebagai induk, satu unsur yang lain
menjadi pewatas. Contoh: unjuk rasa, uang muka, dsb.
Nomina apositif : perluasan unsur inti, memberikan tambahan
keterangan. Contoh: Joko Widodo,Presiden RI, meresmikan Tol
Cipali.
Konjungsi Temporal / waktu
• Menyatakan hubungan waktu batas permulaan : sejak, sedari.
• Menunjukkan waktu bersamaan, bahwa peristiwa atau
keadaan yang dinyatakan dalam klausa induk dan klausa anak
terjadi pada waktu yang bersamaan :ketika, seraya, sambil,
sementara, selagi, tatkala, selama, dsb. (Peristiwa itu terjadi
ketika aku masih kecil)
• Waktu berurutan : sebelum, sesudah, setelah, seusai, begitu,
sehabis.
• Waktu batas akhir: sampai, hingga.
Verba
1.
Pengertian Verba (kata Kerja)
Kata-kata
yang
menyatakan
perbuatan, tindakan, proses, gerak,
keadaan atau terjadinya sesuatu.
2.
a.
Ciri-Ciri Verba
memiliki fungsi utama sebagai predikat atau
sebagaiinti predikat dalam kalimat.
Pencuri itu lari
b. mengandung makna perbuatan (aksi),
proses, atau keadaan yang bukan sifat atau
kualitas.
- Perbuatan (menjawab pertanyaan apa yang
dilakukan subjek)
- Proses (menjawab pertanyaan apa yang
terjadi pada subjek)
Bom itu meledak
- Keadaan (acuan verba berada dalam situasi
tertentu)
Orang asing itu tidak akan suka makanan
Indonesia
c. Verba yang bermakna keadaan, tidak dapat
diberi ter- yang berarti paling. Verba mati ,
suka tidak dapat diubah menjadi termati,
tersuka.
d. Pada umumnya tidak dapat bergabung
dengan kata-kata yang menyatakan makna
kesangatan. Agak belajar, sangat pergi
Verba dari Segi Bentuk
1.
Verba Asal : verba yang dapat
berdiri sendiri tanpa imbuhan.
Contoh : ada, bangun, cinta,
gugur, hancur, hidup, jatuh, kalah,
lahir, mandi, mati, menang,
datang, duduk, naik, paham,
pecah, lari, makan, minum, muak,
sadar, terbit, tidur, mati, dan lainlain.
2. Verba Turunan : verba yang dibentuk
a.
b.
c.
d.
melalui
transposisi,
pengafiksan,
reduplikasi, pemajemukan (pemaduan)
Transposisi : proses penurunan dengan
peralihan dari satu kategori kata ke
kategori kata lain. Nomina jalan
diturunkan menjadi verba jalan.
Pemerintah membangun jalan. Dia
jalan kemari.
Pengafiksan / afiksasi : penambahan
afiks (imbuhan). Darat – mendarat.
Reduplikasi : pengulangan kata dasar.
Lari
lari-lari.
Pemajemukan : penggabungan atau
pemaduan dua dasar atau lebih
sehingga menjadi satu satuan makna.
hancur, lebur
hancur lebur
Frasa Verba
1. Frasa Verba Endosentris Atributif (Verba Modifikatif) : salah satu unsurnya
sebagai induk, satu unsur yang lain menjadi pewatas: harus dapat, harus
mau, akan bisa.
2. Frasa Endosentrik Koordinatif (verba koordinatif), unsur atau komponennya
memiliki kedudukan yang sama: makan minum, pulang pergi.
3. Verba Apositif : Keterangan yang ditambahkan atau diselipkan.
a. Pekerjaannya, mengajar, sudah ditinggalkan.
b. Usaha Pak Sastro, berdagang, kurang berhasil.
c. Sumber pencarian penduduk desa itu, bertani, sudah lumayan.
d. Presiden RI mampir, berkunjung sebentar, ke rumah teman lamanya
sesudah meresmikan jembatan di kampung itu.
Nilai Kearifan
• Arif atau bijaksana artinya selalu menggunakan akal
budinya (pengalaman dan pengetahuannya).
• Kearifan atau kebijaksanaan berarti kepandaian
menggunakan akal budinya (pengalaman dan
pengetahuannya) / kecakapan bertindak apabila
menghadapi kesulitan, sehingga menghasilkan perilaku
atau sikap yang tepat .
• Nilai : Hal-hal yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan.
• Nilai kearifan berarti hal-hal yang sangat berguna bagi
manusia berkaitan dengan tindakan atau sikap yang
diambil dalam menghadapi suatu keadaan tertentu.
Download