TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI BPM MURTINI MARGOREJO GEDANGAN CEPOGO BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : Rahma El Yunisiah NIM B.12 036 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI BPM MURTINI MARGOREJO GEDANGAN CEPOGO BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : Rahma El Yunisiah NIM B.12 036 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015 i ii iii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada. 3. Anis Nurhidayati, S.ST ,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Ibu Murtini Amd. Keb sebagai pemilik BPM yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data. 5. Seluruh ibu hamil yang periksa di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali yang bersedia menjadi responden dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini. 6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. 8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran dan kritikan demi kemajuan iv penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, Juli 2015 Penulis v Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2015 Rahma El Yunisiah NIM : B 12.036 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI BPM MURTINI MARGOREJO GEDANGAN CEPOGO BOYOLALI V + 49 Halaman + 22 Lampiran + 8 Tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Antenatal care merupakan suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Awal kehamilan merupakan massa-massa kritis bagi janin. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal sedikitnya sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester I, I kali pemeriksaan pada trimester II, dan II kali pada trimester III. Manfaat Antenatal Care bagi ibu hamil sangat penting untuk menjamin proses alamiah kelahiran berjalan normal dan sehat, baik kepada ibu maupun bayi yang akan dilahirkan. Seorang ibu hamil perlu mengetahui tentang kehamilannya agar ibu dan janin sehat sehingga ibu hamil perlu memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan. Tujuan : Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care Di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali pada kategori baik, cukup dan kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Lokasi dan waktu penelitian di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali pada bulan April 2015, Populasi penelitian 38 ibu hamil, pengampilan sampel dengan total sampling dengan jumlah 38 responden. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner yang di uji validitas dan reliabilitasnya, teknik analisa univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care pada kategori baik 8 responden (21,0%), cukup 24 responden (63,1%) dan pada kategori kurang 6 responden (15,8%). Kesimpulan : Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali paling banyak pada kategori cukup yaitu 24 responden (63,1%). Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Antenatal Care Kepustakaan : 20 Literatur (tahun 2005-2014) vi MOTTO v Ilmu tanpa ada perbuatan ibarat pohon tanpa buah (Pepatah Arab) v Langkah yang kita ambil saat ini akan menentukan kehidupan kita dimasa mendatang (Penulis) PERSEMBAHAN Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan : 1. Allah SWT yang telah memberikan petunjuk kelancaran dan kemudahan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. 2. Bapak dan Ibu tercinta,terimakasih atas doa restunya dan kasihnya selama ini. 3. Ibu Deny Eka Widyastuti S.ST M.Kes dan ibu Anis Nurhidayati S.ST, M.Kes yang telah membimbing saya dengan sabar selama ini. 4. Teman – temanku dan semua orang yang telah berparsipasi serta memberiku semangat dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Buat seseorang yang dengan sabar telah memberikan perhatian, do’a, semangat dan dukungannya selama ini. 6. Almamater tercinta STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA PRODI D III KEBIDANAN vii CURICULUM VITAE Nama : Rahma El Yunisiah Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali, 21 September 1994 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Pelem Sari, Jombong, Cepogo, Boyolali Riwayat Pendidikan 1. SD N Wonodoyo 02 Cepogo Boyolali 2006 2. SMP N 01 Cepogo Boyolali 2009 3. SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali 2012 4. Prodi DIII Kebidaanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2012 viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... . ii HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... .. iii KATA PENGANTAR .................................................................................... iv ABSTRAK...................................................................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. vi CURICULUM VITAE.................................................................................. . vii DAFTAR ISI .................................................................................................. viii DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ................................................................................................. 3 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 4 E. Keaslian Penelitian ................................................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori............................................................................... 1. 2. Tinjauan tentang Pengetahuan ............................................... a. Pengetahuan .................................................................... 6 b. Tingkat pengetahuan ....................................................... 6 c. Cara memperoleh pengetahuan ...................................... 8 d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ........... 11 e. Pengukuran pengetahuan ................................................ 14 Kehamilan .................................................................................. a. Pengertiaan kehamilan .................................................... 14 b. Tanda dan gejala kehamilan ........................................... 15 ix c. 3. Komplikasi kehamilan .................................................... 17 Antenatal care ........................................................................ a. Pengertian antenatal care............................................... 19 b. Standar antenatal care ................................................... 19 c. Tujuan antenatal care .................................................... 19 d. Manfaat antenatal care ................................................... 20 e. Kunjungan antenatal care .............................................. 20 f. Standar minimal antenatal care ...................................... 21 B. Kerangka Teori .............................................................................. 23 C. Krangka Konsep ............................................................................ 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian................................................................... 25 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 26 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 27 D. Variabel Penelitian ....................................................................... 28 E. Definisi Operasional ..................................................................... 28 F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 29 G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 32 H. Metode Pengolahan Data............................................................... 33 I. Etika Penelitian .......................................................................... 37 J. Jadwal Penelitian ........................................................................ 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian............................................. 39 B. Hasil Penelitian............................................................................... 39 C. Pembahasan.................................................................................... 43 D. Keterbatasan.................................................................................. 46 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................... . 47 B. Saran............................................................................................... 48 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional..............................................................................28 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner tentang antenatal care (Uji coba Instrumen)........29 Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner tentang antenatal care (Instrumen Penelitian).......30 Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur...........................................40 Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan.................................40 Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan....................................41 Tabel 4.4 Nilai mean dan standar deviasi..............................................................41 Tabel 4.5 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali..............42 xi DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori..............................................................................23 Gambar 2.2 Kerangka Konsep..........................................................................24 xii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent) Lampiran 10. Kuesioner penelitian Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 12. Lembar Wawancara Lampiran 13. Kunci Jawaban Wawancara Lampiran 14. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 15. Data Uji Validitas Lampiran 16. Data Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 17. Data Nilai r Product Moment Lampiran 18. Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 19. Deskripsi Data Penelitian Lampiran 20. Hasil Perhitungan Manual Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian Lampiran 22. Lembar Konsultasi xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa yang penting bagi seorang wanita dalam siklus hidupnya. Masa ini menentukan perhatian khusus, karena menentukan kualitas kehidupan selanjutnya, khususnya bagi anak atau bayi yang di kandung. Awal kehamilan merupakan massa-massa kritis bagi janin. Proses organogenesis (pembentukan tubuh), perkembangan, dan pertumbuhan organ-organ tubuh yang akan menentukan kehidupan selanjutnya. Massa ini memerlukan perawatan yang benar-benar baik agar proses yang terjadi pada masa ini dapat berjalan optimal (Bartini, 2012). Pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care (pemeriksaan kehamilan) sangat penting karena dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (Mufdlilah, 2009). Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal sedikitnya sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester I, I kali pemeriksaan pada trimester II, dan II kali pada trimester III (Hutahaean, 2012). 1 2 Manfaat antenatal care bagi ibu hamil sangat penting untuk menjamin proses alamiah kelahiran berjalan normal dan sehat, baik kepada ibu maupun bayi yang akan dilahirkan (Mufdillah, 2009). Tujuan utama antenatal care adalah menurunkan/mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal. Tujuan khususnya adalah memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan perkembangan bayi yang normal, Mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan yang diperlukan, Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersilahkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi (Astuti, 2012). Seorang ibu hamil perlu memeriksakan kehamilan karena ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan (Depkes RI, 2008). Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 7 Desember 2014 di BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali, diperoleh data jumlah ibu hamil berkunjung di BPM Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali pada bulan Januari sampai September 2014 sebanyak 342 orang dengan rata – rata kunjungan per bulan sebanyak 38 orang. Hasil wawancara yang di lakukan pada 10 orang ibu hamil tentang antenatal care di dapatkan 2 orang ibu hamil berpengetahuan baik, 3 orang berpengetahuan cukup dan 5 orang berpengetahuan kurang. 3 Berdasarkan uraian di atas, ibu hamil penting mengetahui tentang antenatal care karena ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care Di BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali” B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali?” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care di BPM Murtini, Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali pada tingkat baik. 4 b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali pada tingkat cukup. c. Mengetahui tingkat penelitian ibu hamil tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali pada tingkat kurang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi ilmu pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pada ibu hamil mengenai antenatal care pada ibu hamil. 2. Bagi Peneliti Dapat mengaplikasikan ilmu yang di peroleh di bangku kuliah dan pengalaman nyata dalam melakukan penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care. 3. Bagi institusi pendidikan Sebagai referensi dan sumber bacaan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care 4. Bagi instansi kesehatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bidan untuk mengembangkan mutu pelayanan khususnya tentang antenatal care pada ibu hamil 5 E. Keaslian penelitian Penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care pernah dilakukan oleh: Sinta Setiyowati (2010), Institusi STIKes kusuma husada surakarta Dengan judul “Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan antenatal care di RSUD Surakarta pada tahun 2013”. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi yang digunakan seluruh ibu hamil trimester III di RSUD Surakarta pada kunjungan bulan Juli sampai September dengan jumlah sampel sebanyak 50 ibu hamil dengan menggunakan teknik Total Sampling atau Sampling jenuh. Alat ukur yang digunakan kuesioner. Analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan baik sebanyak 5 responden (10%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 37 responden (74%), tingkat pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (16%). Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan terletak pada judul penelitian, waktu penelitian, lokasi penelitian, jumlah responden dan kategori hasil penelitian sedangkan persamaannya terletak di teknik pengambilan sampel, instrument penelitian, metode penelitian serta analisis data. BAB II TINJAUAN PUSTAKA F. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2011). b. Tingkat pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan yang cukup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu : 1) Tahu (know) Mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh badan yang telah dipelajari atau yang telah diterima, oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 6 7 2) Memahami (Comprehention) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. 3) Aplikasi (applikation) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5) Sintesis (Syntesis) Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu keseluruhan yang baru. Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada. 8 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri dan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. c. Cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2012), cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu cara tradisional atau non ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari : a) Cara coba-salah (Trial and Error) Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba. b) Secara kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. c) Cara kekuasaan atau otoritas Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui 9 penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pimpinan-pimpinan masyarakan baik formal maupun non formal. Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. d) Berdasarkan pengalaman sendiri Pengalaman adalah guru terbaik demikian kata pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman it merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. e) Cara akal sehat (common sense) Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman (reward and punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. f) Kebenaran melalui wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut 10 rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia. g) Kebenaran secara intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. h) Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. i) Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. j) Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataanpernyataan umum ke khusus. 2) Cara ilmiah atau modern Cara baru atau modern ini dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau metodologi 11 penelitian (research metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode berpikir kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok yaitu : a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan. b) Segala sesuatu yang negatife, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan. c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejalagejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang Menurut Mubarak dkk (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu : 1) Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseoarang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan 12 yang dimiliki. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat tingkat pengetahuan seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. 2) Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sebaliknya orang yang tidak memiliki pekerjaan mereka tidak akan memiliki banyak sekali pengalaman dan relasi sehingga pengetahuan yang didapat juga sangat kurang. 3) Umur Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan pertama, pengubahan ukuran, kedua, perubahan proporsi, ketiga, hilangnya ciri-ciri lama, keempat, timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa maka tingkat pengetahuan seseorang tersebut semakin luas. 13 4) Minat Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni sesuatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. 5) Pengalaman Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, semakin banyak pengalaman yang didapatkan oleh seseorang maka semakin banyak pula pengetahuan yang didapatkan. 6) Kebudayaan lingkungan sekitar Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukkan sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukkan sikap pribadi atau sikap informasi, dimana 14 lingkungan juga memiliki andil dalam seseorang memperoleh pengetahuan, jika lingkungan tersebut adalah lingkungan yang mayoritas penduduk memiliki pendidikan yang rendah maka tingkat pengetahuan yang didapatkan juga rendah begitupun sebaliknya apabila mayoritas penduduknya memiliki pendidikan yang tinggi maka seseorang akan memiliki pengetahuan yang tinggi. 7) Informasi Informasi, kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan baru. e. Cara mengukur pengetahuan Menurut Riwidikdo (2013), cara pengukuran pengetahuan menggunakan rumus : Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD 15 2. Kehamilan a. Pengertian Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) ditung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifudin, 2010). Masa kehamilan merupakan masa yang penting bagi seorang wanita dalam siklus hidupnya. Masa ini menentukan perhatian khusus, karena menentukan kualitas kehidupan selanjutnya, khususnya bagi anak atau bayi yang di kandung. Awal kehamilan merupakan massa-massa kritis bagi janin. Proses organogenesis (pembentukan tubuh), perkembangan, dan pertumbuhan organ-organ tubuh yang akan menentukan kehidupan selanjutnya. Massa ini memerlukan perawatan yang benar-benar baik agar proses yang terjadi pada masa ini dapat berjalan optimal (Bartini, 2012). b. Tanda dan Gejala Kehamilan Menurut Manuaba (2012), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu: 1) Tanda dugaan kehamilan a) Amenore (terlambat datang bulan), berhentinya haid dengan 16 mengetahui hari pertama haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegele dapat ditentukan perkiraan persalinan. b) Mual dan mutah (emesis), pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness. c) Ngidam, wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu. d) Sinkope (pingsan), terjadi karena gangguan sirkulasi darah ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu. e) Payudara Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomatrofin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara, Sehingga payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama. f) Sering miksi, desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua gejala ini sudah menghilang. g) Konstipasi atau obstipasi karena pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan 17 untuk buang air besar. h) Pigmentasi kulit, keluarnya melanphore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (cloasma gravidarum), pada dinding perut dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae), puting susu semakin menonjol. 2) Tanda kemungkinan hamil a) Perut membesar b) Uterus membesar c) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak) d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, tampak lebih merah dan kelam) e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan). f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks. g) Teraba ballotement h) Reaksi kehamilan positif. 3) Tanda pasti kehamilan a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat diraba pada kehamilan lebih tua. b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur kehamilan 18 – 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop Leannec. c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya 18 pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16 minggu. d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka janin dapat dilihat. c. Komplikasi kehamilan Menurut Kurniawati dan Mirzanie (2009), komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil adalah 1) Keguguran (aborsi spontan) dan kelahiran mati. Keguguran adalah kehilangan janin karena penyebab alami sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu, sedangkan kelahiran mati (stillbirth) kehilangan janin karena penyebab alami pada usia kehamilan mencapai lebih dari 20 minggu. 2) Kehamilan ektopik (kehamilan diluar kandungan), kehamilan dimana janin berkembang diluar rahim yaitu di dalam tuba falopi (saluran telur), kanalis servikalis (saluran leher rahim) dan rongga panggul maupun rongga perut. 3) Anemia, keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pengakut O2) kurang dari normal. Selama hamil volume darah bertambah sehingga penurunan konsentrasi sel darah merah dan hemoglobin yang sifatnya mencegah adalah normal. 4) Solusio plasenta dan plasenta previa. Solusio plasenta adalah pelepasan plasenta yang berada dalam posisi normal pada 19 dinding rahim sebelum waktunya yang terjadi pada saat kehamilan. Sedangkan plasenta previa dimana plasenta yang tertanam diatas atau didekat servik (leher rahim) pada rahim bagian bawah. Didalam rahim plasenta bisa menutupi lubang serviks secara keseluruh atau sebagian. 5) Infeksi TORCH adalah akronim dari beberapa penyakit yang sering menimbulkan infeksi kongenital, yaitu Toxoplasma, Other infections, Rubella, Cytomegalovirus dan herpes simplex virus. Infeksi ini dapat menyebabkan cacat bawaan pada janin dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada janin 3. Antenatal Care a. Pengertian Antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (Mufdlilah, 2009). b. Standar antenatal care Menurut Marmi (2011), standar antenatal care ada 6, yaitu : 1) Identifikasi ibu hamil 2) Pemeriksaan ibu hamil 3) Palpasi abdomen 4) Pengelolaan anemia dalam kehamilan 5) Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan 20 6) Persiapan persalinan c. Tujuan Antenatal Care Menurut Maulana (2012), tujuan antenatal care adalah sebagai beikut: 1) Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian, kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya. 2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya. 3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil. d. Manfaat Antenatal Care Menurut Mufdlilah (2009), manfaat pelayanan antenatal care adalah untuk : 1) Untuk menjamin proses alamiah kelahiran berjalan normal dan sehat, baik kepada ibu maupun bayi yang akan dilahirkan. 2) Pengawasan dan penjagaan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga mendapatkan ibu dan anak yang sehat. e. Jadwal Kunjungan Antenatal Care Menurut Abdul Bari Saifudin yang dikutib dari Salmah dkk (2005), kunjungan antenatal care untuk pemantauan dan pengawasan 21 kesejahteraan ibu dan anak minimal empak kali semala kehamilan dalam waktu sebagai berikut: 1) Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu) 2) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (14-28 minggu) 3) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) Menurut Saifudin (2011), pada saat ibu hamil melakukan kunjungan kehamilan,ibu hamil tersebut akan mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan ibu. 1) Kunjungan 1 (16 minggu) bertujuan untuk hal hal berikut ini : a) Penapisan dan pengobatan anemia b) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan c) Perencanaan persalinan 2) Kunjungan II (24–28 minggu) bertujuan untuk hal – hal berikut ini : a) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya b) Penapisan preeklamsi,gemeli,infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan c) Mengulang perencanaan persalinan 3) Kunjungan IV (36 minggu) sampai lahir bertujuan untuk hal – hal berikut ini : 22 a) Sama seperti kunjungan II dan III b) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi c) Memantau rencana persalinan d) Mengenali tanda-tanda persalinan f. Standar minimal Antenatal Care “ 14T “ Menurut Prawirohardjo (2010), pelayanan antenatal care pada ibu hamil harus sesuai standar “14T”, yaitu : 1) Timbang berat badan 2) Ukur tekanan darah 3) Ukur tinggi fundus uteri 4) Pemberian tablet besi sebanyak 90 tablet selama kehamilan 5) Pemberian imunisasi TT 6) Pemeriksaan Hb 7) Pemeriksaan VDRL 8) Pemeriksaan payudara 9) Senam payudara dan pijat tekan payudara 10) Pemeliharaan tingkat kebugaran / selama ibu hamil 11) Temu wicara 12) Pemeriksaan protein urine atas indikasi 13) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi 14) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria 23 G. Kerangka Teori Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan 2. Tingkat pengetahuan 3. Cara memperoleh pengatahuan Kehamilan nn 1. Pengertian kehamilan 2. Tanda dan gejala kehamilan 3. Klasifikasi Kehamilan 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Antenatal care 1. Pengertian 2. Standar antenatal care 3. Tujuan antenatal care 4. Manfaat antenatal care 5. Jadwal kunjungan antenatal care 6. Standar minimal 14T pengetahuan 5. Cara pengukuran pengetahuan Gambar 2.1 Kerangka teori Sumber : Modifikasi Notoatmodjo 2012, Manuaba 2012 24 H. Kerangka Konsep Baik Pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care Cukup Kurang Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Pekerjaan 3. Umur 4. Minat 5. Pengalaman 6. Kebudayaan lingkungan sekitar 7. Informasi : Diteliti : : Tidak Diteliti Gambar 2.2 Kerangka konsep Sumber : Mubarak 2007, Riwidikdo 2013 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif. Deskriptif yaitu penelitian yang didalamnya tidak ada analisis hubungan antar variabel, tidak ada variabel bebas dan terikat, bersifat umum yang membutuhkan jawaban dimana, kapan, berapa banyak, siapa dan analisis statistik yang digunakan adalah deskriptif (Hidayat, 2007). Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2010). Penelitian yang dilakukan menggambarkan tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali B. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi adalah tempat untuk dilakukan penelitian dan sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilakukan di BPM Murtini, Margorejo, Cepogo, Boyolali. 25 26 2. Waktu penelitian Waktu adalah rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015. C. Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Menurut Setiawan dan Suyono (2011), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung di BPM Murtini, Margorejo, Cepogo, Boyolali pada bulan April 2015 yang berjumlah 38 ibu hamil. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Dengan kriteria apabila populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 2013). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu hamil yang berkunjung di BPM Murtini Margorejo, Cepogo, Boyolali pada bulan April 2015 dengan jumlah 38 ibu hamil. 27 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel adalah proses penyeleksian porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan objek penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling atau sampling jenuh yaitu dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Hidayat, 2007). D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care. E. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2007). 28 Tabel 3.1 Definisi Operasional No 1 Nama Variabel Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tetang Antenatal care Definisi Indikator Operasional Kemampuan 1. Baik : Ibu Hamil untuk (x) > mean +1 menjawab SD tetang Antenatal 2. Cukup : care yang mean -1 SD ≤ x meliputi ≤ mean + 1 SD a. Pengertian Antenatal 3. Kurang : care (x) < Mean – 1 b. Standar SD antenatal care c. Tujuan antenatal care d. Manfaat antenatal care e. Jadwal kunjungan antenatal care f. Standar minimal antenatal care Alat Ukur Skala Kuesionar Ordina Sumber : Riwidikdo, 2013 F. Instrumen Penelitian Menurut Notoatmodjo (2012), instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa daftar pernyataan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner 29 tertutup (closed ended) atau terstruktur dimana angket tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada). Cara pengisian kuesionar dengan cara memberikan tanda (√) pada jawaban yang dianggap benar. Dengan pernyataan positif (favorable) jika jawaban benar mendapatkan nilai 1 dan jawaban salah mendapatkan nilai 0 dan pernyataan negatif (unfavorable) jika jawaban salah mendapatkan nilai 1 dan jika jawaban benar mendapatkan nilai 0 (Hidayat, 2007). Untuk mempermudah dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-kisi dari instrumen penelitian ini : Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner tentang antenatal care (Uji Coba Instrumen) Variabel Indikator Tingkat a. Penegertian Pengetahuan Antenatal Care. Ibu Hamil b. Standar Asuhan tetang Antenatal Kehamilan c. Tujuan Antenatal Care Care d. Maanfaat Antenatal Care. e. Jadwal Kunjungan Antenatal Care. f. Standar Minimal Antenatal Care Jumlah Ket : ( * ) Tidak Valid No. Item Jumlah Favorable Unfavorable Item 1,2,4,5 3 5 8,10* 6,7,8 5 11.13,14*,15 12 5 16,17 18,19,20 5 22,23,24,27 21,25*,26* 7 28,29,31,33,34 30,32,35 8 35 30 Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner tentang antenatal care (Instrumen Penelitian) Variabel Indikator Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tetang Antenatal Care a. Penegertian Antenatal Care. b. Standar Asuhan Kehamilan c. Tujuan Antenatal Care d. Maanfaat Antenatal Care. e. Jadwal Kunjungan Antenatal Care. f. Standar Minimal Antenatal Care Jumlah No. Item Jumlah Favorable Unfavorable Item 1,2,4,5 3 5 8 6,7,8 4 11.13,15 12 4 16,17 18,19,20 5 22,23,24,27 21 5 28,29,31,33,34 30,32,35 8 31 Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas agar mendapatkan hasil yang berkualitas. Untuk uji coba instrument dilakukan di tempat yang berbeda, tetapi karakteristiknya sama (Riwidikdo, 2013). Uji coba instrument dilaksanakan di BPM Partini Mliwis, Cepogo, Boyolali pada bulan Januari 2015 dengan jumlah responden 32 orang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Riwidikdo (2008), yang menyatakan bahwa uji coba sebaiknya dilakukan paling sedikit 30 orang. 31 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Suatu instrument dikatakan valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat digunakan rumus product moment. Rumus product moment yaitu : ݕݔݎ ܰǤσܻܺെσܺǤσܻ ൌ ටሼܰσܺʹ െሺσܺሻʹ ሼܰσܻʹ െቀσݕሻʹ ቅ Keterangan : rxy : Koefisien korelasi setiap item dengan skor total. N : Jumlah responden X : Skor pertanyaan Y : Skor total XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total Parameter dari hasil uji rxy adalah besarnya koefisien korelasi product moment, antara 0,0 sampai 1. Dikatakan valid bila besarnya rxy hitung lebih besar dari rxy tabel (0,361) pada taraf signifikan 0,05. Setelah dilakukan uji validitas didapatkan 4 pernyataan tidak valid yaitu nomor 10, 14, 25, 26 dikarenakan nilai rhitung < rtabel, untuk selanjutnya nomor yang tidak valid tidak digunakan dalam kuesioner penelitian. Jadi kuesioner untuk penelitian hanya terdiri dari 31 item pernyataan. . 32 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012). Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for windows yang dapat digunakan baik untuk instrument yang jawabannya berskala maupun bersifat dikotomis (hanya mengenal jawaban yang benar dan salah). Rumusnya adalah sebagai berikut : ݎ σߪܾʹ ݇ ͳͳൌ ൨ቈͳെ ʹ ݇െͳ ߪ ࠫ Keterangan : rxy : Reliabilitas instrument k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑᪼b2 : Jumlah varians butir ᪵t2 : Varians total Dengan menggunakan Alpha Croncbach, kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,7 (Riwidikdo, 2013). Setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan nilai alpha cronbach’s sebesar 0,905 > 0,7, sehingga instrumen dikatakan reliabel dan selanjutnya akan dipergunakan sebagai penelitian 33 G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada Ibu hamil BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali Kemudian menjelaskan sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdari dari : 1. Data Primer Data primer disebut juga data tangan pertama. Data primer diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Saryono, 2011). Pada penelitian ini data primer diperoleh dari hasil pengisian kuesioner tentang Pengetahuan Ibu Hamil Tentang antenatal care di BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali. 2. Data sekunder Data sekunder disebut data tangan kedua. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitian (Saryono, 2011). Pada penelitian ini data sekunder diperoleh dari dokumentasi tentang data ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali pada bulan Januari sampai September 2014 yang berjumlah 342. 34 H. Metode Pengolahn Dan Analisi Data 1. Pengolahan Data Menurut Notoatmodjo (2012), proses pengolahan data melalui tahap-tahap antara lain: a. Penyuntingan (Editing) Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (droub out), tetapi dengan memperhatikan beberapa hal dalam pemeriksaan yaitu: 1) Kesesuaian jawaban responden dengan pernyataan 2) Kelengkapan pengisian daftar pernyataan 3) Mengecek macam isian data b. Pengkodean (coding) Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang dilakukan memberi kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. c. Memasukkan data (Data Entry) Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing. 35 d. Tabulasi Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti. e. Pembersih Data (Cleaning) Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu kemungkinan-kemungkinan dicek adanya kembali untuk kesalahan-kesalahan melihat kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau korelasi. 2. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosntase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan SPSS for windows. Untuk variabel pengetahuan Ibu Hamil dikumpulkan melalui kuesioner kemudian ditabulasi dan dikelompokkan dan diberi skor. Untuk mendapat tiga jawab kategori yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan parameter. Menurut Riwidikdo (2013), cara pengukuran pengetahuan menggunakan rumus : Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 36 : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 Kurang SD Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari nilai rata-rata diperoleh dengan rumus : Rumus : X = Keterangan : σ௫ X : Rata-rata (mean) σݔ : Jumlah seluruh jawaban responden N : Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden Menurut Riwidikdo (2013), simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Rumus : ሺσ ݔሻ ͳ σʹݔ ͳ െ ݊ ݊െͳ SD = ඨ Keterangan: SD : Simpangan baku (standard deviation). X1 : Nilai responden n : Jumlah responden Menurut Riwidikdo (2013), skor prosentase digunakan untuk mengkategorikan data interval dalm beberapa kategori. 37 Rumus Skor prosentase = I. σ ݊ܽݑ݄ܽݐ݁݃݊݁ݐܽ݇݃݊݅ݐ݊ܽ݇ݎܽݏܽ݀ݎܾ݁݊݁݀݊ݏ݁ݎ ܺͳͲͲΨ σ ௦௨௨௦ௗ Etika Penelitian Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung dengan maslah manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang baru diperhatikan antara lain : 1. Informed Concen Informed Concent Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. 2. Anonymity (tanpa nama) Anonymity (tanpa nama) Merupakan jaminan dalam mengguanakan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencatumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan. 38 3. Kerahasiaan (confidentiality) Masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. J. Jadwal Penelitian Dalam jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan ini dari mulai menyusun proposal penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsung tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012). Jadwal kegiatan penelitian terlampir. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali terletak di desa Margorejo Rt 09 Rw 02 gedangan Cepogo Boyolali. Pelayanan di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali meliputi ANC (Antenatal Care), persalinan, KB, Imunisasi, KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak) dengan pelayanan 24 jam. Tenaga kesehatan di BPM Murtini yaitu 3 orang bidan. Fasilitas untuk mendukung pelayanan diantaranya 1 ruang pemeriksaan, 1 ruang bersalin dan 3 ruang nifas. BPM Murtini menerapkan ibu dan bayi dirawat dengan sistem rawat gabung (rooming in). B. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Responden. Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali yang berjumlah 38 orang dapat dikategorikan dalam kelompok umur, pendidikan dan pekerjaan yaitu: 39 40 a. Karakteristik Responden berdasarkan umur Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Umur No 1. 2. 3. Umur < 20 tahun 20-35 tahun > 35 tahun Total Sumber : Data Primer, 2015. Jumlah 4 32 2 38 Presentase (%) 10,6 84,2 5,2 100 Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan umur diperoleh data 4 responden (10,6%) berumur kurang dari 20 tahun, 32 responden (84,2%) berumur 20-35 tahun dan 2 responden (5,2%) berumur lebih dari 35 tahun. Sehingga sebagian besar responden berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 32 responden (84,2%). b. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan No 1. 2. 3. Pendidikan SMP SMA PT Total Sumber : Data Primer, 2015. Jumlah 13 20 5 38 Presentase (%) 34,2 52,7 13,1 100 Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh data pendidikan SMP sebanyak 13 responden (34,2%), pendidikan SMA sebanyak 20 responden (52,7%) dan Perguruan Tinggi sebanyak 5 responden (13,1%). Jadi responden dalam penelitian ini sebagian besar berpendidikan SMA yaitu sebanyak 20 responden (52,7%). 41 c. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan No 1. 2. 3. 4. Pekerjaan IRT Swasta Wiraswasta PNS Total Sumber : Data Primer, 2015 Jumlah 20 11 3 4 38 Presentase (%) 52,6 29 7,9 10,5 100 Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan pekerjaan diperoleh data 20 responden (52,6%) Ibu Rumah Tangga, pekerjaan dibidang swasta sebanyak 11 responden (29%), pekerjaan dibidang wiraswasta sebanyak 3 responden (7,9%) dan Pegawai Negeri Sipil sebanyak 4 responden (10,5%). Jadi responden dalam penelitian ini sebagian besar ibu rumah tangga yaitu sebanyak 20 responden (52,6%). d. Karakteristik Responden berdasarkan Paritas Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Paritas / jumlah anak No 1. 2. GPA Primigravida Multigravida Total Sumber : Data Primer, 2010 Jumlah 15 23 Presentase (%) 39,5 60,5 38 100 Berdasarkan tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan paritas / jumlah anak diperoleh data ibu primigravida sebanyak 15 responden (39,5%) dan ibu multigravida sebanyak 23 responden (60,5 %). Jadi responden dalam penelitian ini sebagian besar ibu dengan ibu multigravida yaitu 23 responden (60,5 %). 42 2. Hasil Penelitian Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 17.0 didapatkan nilai mean yaitu 21,9474 dan standar deviasi 3,99288 seperti tertera pada tabel dibawah ini : Tabel 4.4 Nilai Mean dan Standar Deviasi Variabel Tingkat Pengetahuan Ibu Mean Standar Deviasi 21,9474 3,99288 Hamil Tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali Sumber : Data Primer, 2015. Berdasarkan tabel 4.4 nilai mean dan standar deviasi dapat dikategorikan menjadi 3 tingkat pengetahuan yaitu : a. Baik : (x) > mean + 1 SD (x) > 21,9474 + 3,99288 (x) > 25,94028 Jadi pengetahuan baik jika nilai responden x > 26 b. Cukup : mean – 1 SD ≤ (x)≤ mean + 1 SD 21,9474 – 1. 3,99288 ≤ (x)≤ 21,9474 + 1. 3,99288 17,95452 ≤ (x)≤ 25,94028 Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 18 ≤ x ≤ 26 c. Kurang : (x) < mean – 1 SD (x) < 21,9474 – 1. 3,99288 (x) < 17,95452 Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden x < 18 43 Tabel 4.5 Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali No Tingkat Pengetahuan 1 Baik 2 Cukup 3 Kurang Jumlah Sumber : Data Primer, 2015. Frekuensi 8 24 6 38 % 21,0 63,1 15,8 100 Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali yang berpengetahuan baik sebanyak 8 responden (21,0%), berpengetahuan cukup 24 responden (63,1%) dan yang pengetahuan kurang 6 responden (15,8%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali terbanyak pada kategori cukup yaitu 24 responden (63,1%). C. Pembahasan Hasil penelitian menunjukan Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 8 responden (21,0%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (63,1%), dan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (15,8%). Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan 44 manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan, minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar dan informasi. (Mubarak dkk (2007). Karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh hasil responden yang berpendidikan SMP berjumlah 13 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik 1 responden, berpengetahuan cukup sebanyak 10 responden dan berpengetahuan kurang sebanyak 2 responden. Responden yang berpendidikan SMA berjumlah 20 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 6 responden, berpengetahuan cukup sebanyak 11 responden dan berpengetahuan kurang 3 responden. Responden yang berpendidikan PT berjumlah 5 responden yang memiliki pengetahuan baik 1 responden, cukup 3 responden, kurang 1 responden. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang disampaikan Mubarak dkk (2007), bahwa pendidikan mempengaruhi proses belajar makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula menerima informasi dan pada akhirnya semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan diperoleh hasil ibu hamil yang tidak bekerja (sebagai ibu rumah tangga) berjumlah 20 responden 45 yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 6 responden, berpengetahuan cukup sebanyak 11 responden dan berpengetahuan kurang sebanyak 3 responden. Ibu hamil yang bekerja (sebagai pegawai swasta, wiraswasta dan PNS) berjumlah 18 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 2 responden, berpengetahuan cukup sebanyak 13 responden dan berpengetahuan kurang sebanyak 3 responden. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa pekerjaan tidak mempengaruhi pengetahuan karena ibu yang tidak bekerja memiliki pengetahuan yang baik dari pada ibu yang. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Mubarak dkk (2007), pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sebaliknya orang yang tidak memiliki pekerjaan mereka tidak akan memiliki banyak sekali pengalaman dan relasi sehingga pengetahuan yang didapat juga sangat kurang Karakteristik responden berdasarkan usia diperoleh hasil ibu hamil yang berumur kurang dari 20 tahun berjumlah 4 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik tidak ada, berpengetahuan cukup sebanyak 3 responden dan berpengetahuan kurang sebanyak 1 responden. Ibu hamil yang berumur 20-35 tahun berjumlah 32 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 7 responden, berpengetahuan cukup sebanyak 20 responden dan berpengetahuan kurang sebanyak 5 responden. Ibu hamil yang berumur lebih dari 35 tahun berjumlah 2 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik tidak ada, berpengetahuan cukup sebanyak 1 responden dan berpengetahuan 46 kurang 1 responden. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa usia mempengaruhi pengetahuan seseorang hal tersebut sesuai teori yang disampaikan oleh Mubarak dkk (2007). Usia mempengaruhi pengetahuan terhadap perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Seseorang yang usianya sudah sangat dewasa cenderung pemikirannya lebih luas dan pengalamannya lebih banyak sedangkan seseorang yang usianya masih muda maka pemikiran dan pengalamannya masih belum begitu luas . Karakteristik responden berdasarkan paritas / jumlah anak diperoleh hasil responden dengan ibu primigravida sebanyak 15 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik 2 responden, berpengetahuan cukup sebanyak 12 responden dan berpengetahuan kurang 1 responden. Responden dengan ibu multigravida berjumlah 23 responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 7 responden, berpengetahuan cukup 14 responden dan berpengetahuan kurang 2 responden. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengalaman dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang disampaikan Mubarak dkk (2007), bahwa pengalaman mempengaruhi ilmu pengetahuan semakin banyak pengalaman yang didapatkan oleh seseorang maka semakin banyak pula pengetahuan yang didapatkan. Minat mempengaruhi kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni sesuatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukkan sikap pribadi atau 47 sikap informasi, dimana lingkungan juga memiliki andil dalam seseorang memperoleh pengetahuan, jika lingkungan tersebut adalah lingkungan yang mayoritas penduduk memiliki pendidikan yang rendah maka tingkat pengetahuan yang didapatkan juga rendah begitupun sebaliknya apabila mayoritas penduduknya memiliki pendidikan yang tinggi maka seseorang akan memiliki pengetahuan yang tinggi. Seorang ibu hamil harus mengetahui tentang Antenatal Care, karena dengan pengetahuan dapat mendorong ibu hamil untuk melakukan tindakan Antenatal Care. Menurut Mufdlilah (2009), Antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal sedikitnya sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester I, I kali pemeriksaan pada trimester II, dan II kali pada trimester III (Hutahaean, 2012). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali paling banyak pada ketegori cukup yaitu 24 responden (63,1%). Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Sinta Setyowati (2010) dengan hasil bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta pengetahuan paling banyak pada kategori cukup yaitu 37 responden (74%). Hal tersebut 48 dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, pengalaman, minat, kebudayaan lingkungan sekitar dan informasi. D. Keterbatasan: 1. Kendala Penelitian Sebagian ibu hamil enggan mengisi kuesionernya karena ada kepentingan lain, tetapi dengan pendekatan dari peneliti akhirnya ibu hamil bersedia menjadi responden. 2. Keterbatasan a. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja. b. Kuesioner Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban responden belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam. BAB V PENUTUP Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali maka peneliti mengambil sampel 32 orang, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali dapat disimpulkan : 1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali termasuk dalam kategori baik yaitu 8 responden (21,0%). 2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali termasuk dalam kategori cukup yaitu 24 responden (63,1%). 3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali termasuk dalam kategori kurang baik yaitu 6 responden (15,8%). 49 50 A. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatale Care maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah : 1. Bagi Responden Diharapkan para ibu hamil meningkatkan pengetahuan tentang Antenatal Care melalui informasi dari media cetak, televisi, radio dan ikut serta dalam penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh bidan, sehingga ibu hamil melaksanakan kunjungan Antenatal Care sesuai jadwal yang telah di tentukan oleh bidan. 2. BPM Diharapkan bagi bidan dapat memberikan informasi atau penyuluhan kepada ibu hamil tentang Antenatal Care dan memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali kunjungan. 3. Bagi Pendidikan Diharapkan dapat menambah referensi tentang Antenatal Care. 4. Bagi Peneliti selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk melaksanakan penelitian tentang Antenatal Care dengan mengembangkan variabel penelitian dan instrumen penelitian. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Astuti, H.P. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I Kehamilan. Yogyakarta: Rohima Press. Bartini, I. 2012. ANC Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal. Yogyakarta: Haikhi Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Hutahaean, S. 2013. Perawatan Antenatal. Jakarta Selatan: Salemba Medika Kurniawati, D, Mirzanie, H. 2009. Yogyakarta: Tosca Enterprise. Obgynacea Obstetri dan Ginekologi. Manuaba. 2012. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Sujono Riadi Maulana, M. 2012. Penyakit Kehamilan Dan Pengobatannya. Yogyakarta: Katahati Mubarak. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Mufdlilah, 2009. Fokus Antenatal Care Focused. Yogyakarta: Ari Setiawan Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. . 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Riwidikdo, H. 2013. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Salmah, dkk. 2005. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: Monica Ester Saifudin, B.A. 2011. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia.