tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di bpm murtini

advertisement
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
ANTENATAL CARE DI BPM MURTINI MARGOREJO
GEDANGAN CEPOGO BOYOLALI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
Rahma El Yunisiah
NIM B.12 036
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
ANTENATAL CARE DI BPM MURTINI MARGOREJO
GEDANGAN CEPOGO BOYOLALI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
Rahma El Yunisiah
NIM B.12 036
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
antenatal care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali”. Karya
Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai
salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2.
Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Prodi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada.
3.
Anis Nurhidayati, S.ST ,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4.
Ibu Murtini Amd. Keb sebagai pemilik BPM yang telah bersedia memberikan
ijin pada penulis dalam pengambilan data.
5.
Seluruh ibu hamil yang periksa di BPM Murtini Margorejo Gedangan
Cepogo Boyolali yang bersedia menjadi responden dalam pembuatan Karya
Tulis Ilmiah ini.
6.
Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi Karya Tulis Ilmiah ini.
7.
Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
8.
Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran dan kritikan demi kemajuan
iv
penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Surakarta, Juli 2015
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2015
Rahma El Yunisiah
NIM : B 12.036
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
ANTENATAL CARE DI BPM MURTINI MARGOREJO
GEDANGAN CEPOGO BOYOLALI
V + 49 Halaman + 22 Lampiran + 8 Tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Antenatal care merupakan suatu program yang terencana
berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.
Awal kehamilan merupakan massa-massa kritis bagi janin. Ibu hamil dianjurkan
untuk melakukan pengawasan antenatal sedikitnya sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali
pemeriksaan pada trimester I, I kali pemeriksaan pada trimester II, dan II kali pada
trimester III. Manfaat Antenatal Care bagi ibu hamil sangat penting untuk
menjamin proses alamiah kelahiran berjalan normal dan sehat, baik kepada ibu
maupun bayi yang akan dilahirkan. Seorang ibu hamil perlu mengetahui tentang
kehamilannya agar ibu dan janin sehat sehingga ibu hamil perlu memeriksakan
kehamilannya pada petugas kesehatan.
Tujuan : Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care Di
BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali pada kategori baik, cukup
dan kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.
Lokasi dan waktu penelitian di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo
Boyolali pada bulan April 2015, Populasi penelitian 38 ibu hamil, pengampilan
sampel dengan total sampling dengan jumlah 38 responden. Teknik pengumpulan
data dengan kuesioner yang di uji validitas dan reliabilitasnya, teknik analisa
univariat dengan distribusi frekuensi.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care pada
kategori baik 8 responden (21,0%), cukup 24 responden (63,1%) dan pada
kategori kurang 6 responden (15,8%).
Kesimpulan : Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo
Boyolali paling banyak pada kategori cukup yaitu 24 responden (63,1%).
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Antenatal Care
Kepustakaan : 20 Literatur (tahun 2005-2014)
vi
MOTTO
v Ilmu tanpa ada perbuatan ibarat pohon tanpa buah (Pepatah Arab)
v Langkah yang kita ambil saat ini akan menentukan kehidupan kita dimasa
mendatang (Penulis)
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis
persembahkan :
1. Allah SWT yang telah memberikan petunjuk
kelancaran dan kemudahan dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini.
2. Bapak dan Ibu tercinta,terimakasih atas doa restunya
dan kasihnya selama ini.
3. Ibu Deny Eka Widyastuti S.ST M.Kes dan ibu Anis
Nurhidayati S.ST, M.Kes yang telah membimbing saya
dengan sabar selama ini.
4. Teman – temanku dan semua orang yang telah
berparsipasi
serta
memberiku
semangat
dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Buat seseorang yang dengan sabar telah memberikan
perhatian, do’a, semangat dan dukungannya selama ini.
6. Almamater tercinta STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA PRODI D III KEBIDANAN
vii
CURICULUM VITAE
Nama
: Rahma El Yunisiah
Tempat / Tanggal Lahir
: Boyolali, 21 September 1994
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Pelem Sari, Jombong, Cepogo, Boyolali
Riwayat Pendidikan
1.
SD N Wonodoyo 02 Cepogo Boyolali
2006
2.
SMP N 01 Cepogo Boyolali
2009
3.
SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali
2012
4.
Prodi DIII Kebidaanan STIKes Kusuma Husada Angkatan
2012
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... .
ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ..
iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iv
ABSTRAK......................................................................................................
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................
vi
CURICULUM VITAE.................................................................................. .
vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................................
1
B. Perumusan Masalah .................................................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................................
4
E. Keaslian Penelitian ...................................................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori...............................................................................
1.
2.
Tinjauan tentang Pengetahuan ...............................................
a.
Pengetahuan ....................................................................
6
b.
Tingkat pengetahuan .......................................................
6
c.
Cara memperoleh pengetahuan ......................................
8
d.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ...........
11
e.
Pengukuran pengetahuan ................................................
14
Kehamilan ..................................................................................
a.
Pengertiaan kehamilan ....................................................
14
b.
Tanda dan gejala kehamilan ...........................................
15
ix
c.
3.
Komplikasi kehamilan ....................................................
17
Antenatal care ........................................................................
a.
Pengertian antenatal care...............................................
19
b.
Standar antenatal care ...................................................
19
c.
Tujuan antenatal care ....................................................
19
d.
Manfaat antenatal care ...................................................
20
e.
Kunjungan antenatal care ..............................................
20
f.
Standar minimal antenatal care ......................................
21
B. Kerangka Teori ..............................................................................
23
C. Krangka Konsep ............................................................................
24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian...................................................................
25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................
26
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ....................
27
D. Variabel Penelitian .......................................................................
28
E. Definisi Operasional .....................................................................
28
F. Instrumen Penelitian .....................................................................
29
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................
32
H. Metode Pengolahan Data...............................................................
33
I.
Etika Penelitian ..........................................................................
37
J.
Jadwal Penelitian ........................................................................
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian.............................................
39
B. Hasil Penelitian...............................................................................
39
C. Pembahasan....................................................................................
43
D. Keterbatasan..................................................................................
46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... .
47
B. Saran...............................................................................................
48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional..............................................................................28
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner tentang antenatal care (Uji coba Instrumen)........29
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner tentang antenatal care (Instrumen Penelitian).......30
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur...........................................40
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan.................................40
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan....................................41
Tabel 4.4 Nilai mean dan standar deviasi..............................................................41
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal
care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali..............42
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori..............................................................................23
Gambar 2.2 Kerangka Konsep..........................................................................24
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 10. Kuesioner penelitian
Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Lembar Wawancara
Lampiran 13. Kunci Jawaban Wawancara
Lampiran 14. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 15. Data Uji Validitas
Lampiran 16. Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 17. Data Nilai r Product Moment
Lampiran 18. Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 19. Deskripsi Data Penelitian
Lampiran 20. Hasil Perhitungan Manual
Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 22. Lembar Konsultasi
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa kehamilan merupakan masa yang penting bagi seorang wanita
dalam siklus hidupnya. Masa ini menentukan perhatian khusus, karena
menentukan kualitas kehidupan selanjutnya, khususnya bagi anak atau bayi
yang di kandung. Awal kehamilan merupakan massa-massa kritis bagi janin.
Proses organogenesis (pembentukan tubuh), perkembangan, dan pertumbuhan
organ-organ tubuh yang akan menentukan kehidupan selanjutnya. Massa ini
memerlukan perawatan yang benar-benar baik agar proses yang terjadi pada
masa ini dapat berjalan optimal (Bartini, 2012).
Pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care (pemeriksaan
kehamilan) sangat penting karena dapat membantu mengurangi angka
kematian ibu dan bayi. Antenatal care adalah suatu program yang terencana
berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan (Mufdlilah, 2009). Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan
pengawasan antenatal sedikitnya sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pemeriksaan
pada trimester I, I kali pemeriksaan pada trimester II, dan II kali pada
trimester III (Hutahaean, 2012).
1
2
Manfaat antenatal care bagi ibu hamil sangat penting untuk menjamin
proses alamiah kelahiran berjalan normal dan sehat, baik kepada ibu maupun
bayi yang akan dilahirkan (Mufdillah, 2009). Tujuan utama antenatal care
adalah menurunkan/mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal.
Tujuan khususnya adalah memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan
kesehatan ibu dan perkembangan bayi yang normal, Mengenali secara dini
penyimpangan
dari
normal
dan
memberikan
penatalaksanaan
yang
diperlukan, Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam
rangka mempersilahkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis
untuk menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi
(Astuti, 2012).
Seorang
ibu
hamil
perlu
memeriksakan
kehamilan
karena
ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan
kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya
pada petugas kesehatan (Depkes RI, 2008).
Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 7 Desember 2014 di
BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali, diperoleh data jumlah
ibu hamil berkunjung di BPM Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali pada
bulan Januari sampai September 2014 sebanyak 342 orang dengan rata – rata
kunjungan per bulan sebanyak 38 orang. Hasil wawancara yang di lakukan
pada 10 orang ibu hamil tentang antenatal care di dapatkan 2 orang ibu hamil
berpengetahuan baik, 3 orang berpengetahuan cukup dan 5 orang
berpengetahuan kurang.
3
Berdasarkan uraian di atas, ibu hamil penting mengetahui tentang
antenatal care karena ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap
pentingnya pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak
memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan. Sehingga penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Antenatal Care Di BPM Murtini Margorejo, Gedangan,
Cepogo, Boyolali”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal
Care di BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali?”
C. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care di BPM Murtini
Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care
di BPM Murtini, Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali pada
tingkat baik.
4
b.
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care
di BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali pada
tingkat cukup.
c.
Mengetahui tingkat penelitian ibu hamil tentang Antenatal Care di
BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali pada tingkat
kurang.
D. Manfaat Penelitian
1.
Bagi ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
pada ibu hamil mengenai antenatal care pada ibu hamil.
2.
Bagi Peneliti
Dapat mengaplikasikan ilmu yang di peroleh di bangku kuliah
dan pengalaman nyata dalam melakukan penelitian tentang tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care.
3.
Bagi institusi pendidikan
Sebagai referensi dan sumber bacaan tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang antenatal care
4.
Bagi instansi kesehatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
bidan untuk mengembangkan mutu pelayanan khususnya tentang
antenatal care pada ibu hamil
5
E. Keaslian penelitian
Penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care
pernah dilakukan oleh:
Sinta Setiyowati (2010), Institusi STIKes kusuma husada surakarta
Dengan judul “Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang
pemeriksaan antenatal care di RSUD Surakarta pada tahun 2013”. Penelitian
ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi yang
digunakan seluruh ibu hamil trimester III di RSUD Surakarta pada kunjungan
bulan Juli sampai September dengan jumlah sampel sebanyak 50 ibu hamil
dengan menggunakan teknik Total Sampling atau Sampling jenuh. Alat ukur
yang digunakan kuesioner. Analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan baik sebanyak 5 responden (10%), tingkat pengetahuan
cukup sebanyak 37 responden (74%), tingkat pengetahuan kurang sebanyak 8
responden (16%).
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan terletak pada judul
penelitian, waktu penelitian, lokasi penelitian, jumlah responden dan kategori
hasil penelitian sedangkan persamaannya terletak di teknik pengambilan
sampel, instrument penelitian, metode penelitian serta analisis data.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
F. Tinjauan Teori
1.
Pengetahuan
a.
Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk
terbentuknya
tindakan
seseorang
(overt
behavior)
(Notoatmodjo, 2011).
b.
Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan yang cukup di
dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu :
1) Tahu (know)
Mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh
badan yang telah dipelajari atau yang telah diterima, oleh
sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
6
7
2) Memahami (Comprehention)
Memahami
diartikan
sebagai
suatu
kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (applikation)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi
atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih
di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya
satu sama lain.
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan
untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di
dalam suatu keseluruhan yang baru. Sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi
yang ada.
8
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang
ditentukan sendiri dan menggunakan kriteria-kriteria yang
telah ada.
c.
Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu cara
tradisional atau non ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah.
Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari :
a) Cara coba-salah (Trial and Error)
Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,
bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila
seseorang menghadapi persoalan atau masalah upaya
pemecahannya dilakukan dengan coba-coba.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan
dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui
9
penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.
Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai
kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut
dapat berupa pimpinan-pimpinan masyarakan baik formal
maupun non formal. Para pemuka agama, pemegang
pemerintahan dan lain sebagainya.
d) Berdasarkan pengalaman sendiri
Pengalaman adalah guru terbaik demikian kata pepatah.
Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu
merupakan sumber pengetahuan atau
pengalaman it
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan.
e) Cara akal sehat (common sense)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian
hadiah dan hukuman (reward and punishment) merupakan
cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk
mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
f)
Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini
harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang
bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut
10
rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para
Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha
penalaran atau penyelidikan manusia.
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat
sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui
proses penalaran atau berpikir.
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia
cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia
mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuan.
i)
Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai
dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang
bersifat umum.
j)
Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataanpernyataan umum ke khusus.
2) Cara ilmiah atau modern
Cara baru atau modern ini dalam memperoleh
pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah.
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau metodologi
11
penelitian (research metodology). Cara ini dikembangkan oleh
Francis
Bacon
yang mengembangkan
metode berpikir
kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Dallen yang
menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan
dengan mengadakan observasi langsung dan membuat
pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan
dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga
hal pokok yaitu :
a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negatife, yakni gejala tertentu yang
tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.
c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejalagejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
d.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang
Menurut Mubarak dkk (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan yaitu :
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada
orang lain orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat
memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi
pendidikan seseoarang semakin mudah pula mereka menerima
informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan
12
yang
dimiliki.
Sebaliknya
jika
seseorang
tingkat
pendidikannya rendah, akan menghambat tingkat pengetahuan
seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang
baru diperkenalkan.
2) Pekerjaan
Lingkungan
pekerjaan
dapat
menjadikan
seseorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Sebaliknya orang
yang tidak memiliki pekerjaan mereka tidak akan memiliki
banyak sekali pengalaman dan relasi sehingga pengetahuan
yang didapat juga sangat kurang.
3) Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan
pada aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada
fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan pertama,
pengubahan ukuran, kedua, perubahan proporsi, ketiga,
hilangnya ciri-ciri lama, keempat, timbulnya ciri-ciri baru. Ini
terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis
atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan
dewasa maka tingkat pengetahuan seseorang tersebut semakin
luas.
13
4) Minat
Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi
terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba
dan menekuni sesuatu hal dan pada akhirnya diperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam.
5) Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang
pernah dialami
seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada
kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan
berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap
objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan
timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam
emosi kejiwaannya, semakin banyak pengalaman yang
didapatkan oleh seseorang
maka semakin banyak pula
pengetahuan yang didapatkan.
6) Kebudayaan lingkungan sekitar
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukkan sikap kita. Apabila
dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga
kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat
sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam
pembentukkan sikap pribadi atau sikap informasi, dimana
14
lingkungan juga memiliki andil dalam seseorang memperoleh
pengetahuan, jika lingkungan tersebut adalah lingkungan yang
mayoritas penduduk memiliki pendidikan yang rendah maka
tingkat pengetahuan yang didapatkan juga rendah begitupun
sebaliknya
apabila
mayoritas
penduduknya
memiliki
pendidikan yang tinggi maka seseorang akan memiliki
pengetahuan yang tinggi.
7) Informasi
Informasi, kemudahan untuk memperoleh suatu informasi
dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh
pengetahuan baru.
e.
Cara mengukur pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2013), cara pengukuran pengetahuan
menggunakan rumus :
Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean
+ 1 SD
Cukup
: Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1
SD
Kurang
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean
– 1 SD
15
2.
Kehamilan
a.
Pengertian
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
ditung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3
triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan
kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan
ketujuh sampai 9 bulan (Saifudin, 2010).
Masa kehamilan merupakan masa yang penting bagi seorang
wanita dalam siklus hidupnya. Masa ini menentukan perhatian
khusus,
karena
menentukan
kualitas
kehidupan
selanjutnya,
khususnya bagi anak atau bayi yang di kandung. Awal kehamilan
merupakan massa-massa kritis bagi janin. Proses organogenesis
(pembentukan tubuh), perkembangan, dan pertumbuhan organ-organ
tubuh yang akan menentukan kehidupan selanjutnya. Massa ini
memerlukan perawatan yang benar-benar baik agar proses yang
terjadi pada masa ini dapat berjalan optimal
(Bartini, 2012).
b.
Tanda dan Gejala Kehamilan
Menurut Manuaba (2012), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3
yaitu:
1) Tanda dugaan kehamilan
a) Amenore (terlambat datang bulan), berhentinya haid dengan
16
mengetahui hari pertama haid terakhir dengan perhitungan
rumus Naegele dapat ditentukan perkiraan persalinan.
b) Mual dan mutah
(emesis), pengaruh
estrogen
dan
progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang
berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari
disebut morning sickness.
c) Ngidam, wanita hamil sering menginginkan makanan
tertentu.
d) Sinkope (pingsan), terjadi karena gangguan sirkulasi darah
ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan
saraf pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan
ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
e) Payudara
Pengaruh
estrogen-progesteron
dan
somatomatrofin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara,
Sehingga payudara membesar dan tegang. Ujung saraf
tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama.
f)
Sering miksi, desakan rahim ke depan menyebabkan
kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi, pada
triwulan kedua gejala ini sudah menghilang.
g) Konstipasi atau obstipasi karena pengaruh progesteron
dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan
17
untuk buang air besar.
h) Pigmentasi
kulit,
keluarnya
melanphore
stimulating
hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit
di sekitar pipi (cloasma gravidarum), pada dinding perut
dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae),
puting susu semakin menonjol.
2) Tanda kemungkinan hamil
a)
Perut membesar
b)
Uterus membesar
c)
Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)
d)
Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,
tampak lebih merah dan kelam)
e)
Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan).
f)
Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.
g)
Teraba ballotement
h)
Reaksi kehamilan positif.
3) Tanda pasti kehamilan
a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat
diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian
janin dapat diraba pada kehamilan lebih tua.
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur
kehamilan 18 – 20 Minggu memakai Doppler
dan
stetoskop Leannec.
c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya
18
pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida
umur 16 minggu.
d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka
janin dapat dilihat.
c.
Komplikasi kehamilan
Menurut Kurniawati dan Mirzanie (2009), komplikasi yang mungkin
terjadi pada ibu hamil adalah
1) Keguguran (aborsi spontan) dan kelahiran mati.
Keguguran adalah kehilangan janin karena penyebab alami
sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu, sedangkan
kelahiran mati (stillbirth) kehilangan janin karena penyebab
alami pada usia kehamilan mencapai lebih dari 20 minggu.
2) Kehamilan ektopik (kehamilan diluar kandungan), kehamilan
dimana janin berkembang diluar rahim yaitu di dalam tuba
falopi (saluran telur), kanalis servikalis (saluran leher rahim)
dan rongga panggul maupun rongga perut.
3) Anemia, keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pengakut O2) kurang dari normal. Selama
hamil volume darah bertambah sehingga penurunan konsentrasi
sel darah merah dan hemoglobin yang sifatnya mencegah adalah
normal.
4) Solusio plasenta dan plasenta previa. Solusio plasenta adalah
pelepasan plasenta yang berada dalam posisi normal pada
19
dinding rahim sebelum waktunya yang terjadi pada saat
kehamilan. Sedangkan plasenta previa dimana plasenta yang
tertanam diatas atau didekat servik (leher rahim) pada rahim
bagian bawah. Didalam rahim plasenta bisa menutupi lubang
serviks secara keseluruh atau sebagian.
5) Infeksi TORCH adalah akronim dari beberapa penyakit yang
sering menimbulkan infeksi kongenital, yaitu Toxoplasma,
Other infections, Rubella, Cytomegalovirus dan herpes simplex
virus. Infeksi ini dapat menyebabkan cacat bawaan pada janin
dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada janin
3.
Antenatal Care
a.
Pengertian
Antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan (Mufdlilah, 2009).
b.
Standar antenatal care
Menurut Marmi (2011), standar antenatal care ada 6, yaitu :
1) Identifikasi ibu hamil
2) Pemeriksaan ibu hamil
3) Palpasi abdomen
4) Pengelolaan anemia dalam kehamilan
5) Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
20
6) Persiapan persalinan
c.
Tujuan Antenatal Care
Menurut
Maulana (2012), tujuan antenatal care adalah sebagai
beikut:
1) Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian, kesehatan
ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental
ibu, karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas
kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan
informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan
pemeriksaan pada ibu hamil.
d.
Manfaat Antenatal Care
Menurut Mufdlilah (2009), manfaat pelayanan antenatal care adalah
untuk :
1) Untuk menjamin proses alamiah kelahiran berjalan normal dan
sehat, baik kepada ibu maupun bayi yang akan dilahirkan.
2) Pengawasan dan penjagaan wanita hamil agar tidak terjadi
kelainan sehingga mendapatkan ibu dan anak yang sehat.
e.
Jadwal Kunjungan Antenatal Care
Menurut Abdul Bari Saifudin yang dikutib dari Salmah dkk (2005),
kunjungan antenatal care untuk pemantauan dan pengawasan
21
kesejahteraan ibu dan anak minimal empak kali semala kehamilan
dalam waktu sebagai berikut:
1) Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14
minggu)
2) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (14-28 minggu)
3) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (28-36 minggu dan
sesudah minggu ke-36)
Menurut Saifudin (2011), pada saat ibu hamil melakukan kunjungan
kehamilan,ibu hamil tersebut akan mendapatkan pelayanan sesuai
kebutuhan ibu.
1) Kunjungan 1 (16 minggu) bertujuan untuk hal hal berikut ini :
a) Penapisan dan pengobatan anemia
b) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan
c) Perencanaan persalinan
2) Kunjungan II (24–28 minggu) bertujuan untuk hal – hal berikut
ini :
a) Pengenalan
komplikasi
akibat
kehamilan
dan
pengobatannya
b) Penapisan preeklamsi,gemeli,infeksi alat reproduksi dan
saluran perkemihan
c) Mengulang perencanaan persalinan
3) Kunjungan IV (36 minggu) sampai lahir bertujuan untuk hal –
hal berikut ini :
22
a) Sama seperti kunjungan II dan III
b) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
c) Memantau rencana persalinan
d) Mengenali tanda-tanda persalinan
f.
Standar minimal Antenatal Care “ 14T “
Menurut Prawirohardjo (2010), pelayanan antenatal care pada ibu
hamil harus sesuai standar “14T”, yaitu :
1) Timbang berat badan
2) Ukur tekanan darah
3) Ukur tinggi fundus uteri
4) Pemberian tablet besi sebanyak 90 tablet selama kehamilan
5) Pemberian imunisasi TT
6) Pemeriksaan Hb
7) Pemeriksaan VDRL
8) Pemeriksaan payudara
9) Senam payudara dan pijat tekan payudara
10) Pemeliharaan tingkat kebugaran / selama ibu hamil
11) Temu wicara
12) Pemeriksaan protein urine atas indikasi
13) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
14) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
dan pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria
23
G. Kerangka Teori
Pengetahuan
1. Definisi
Pengetahuan
2. Tingkat
pengetahuan
3. Cara memperoleh
pengatahuan
Kehamilan
nn
1. Pengertian
kehamilan
2. Tanda dan gejala
kehamilan
3. Klasifikasi
Kehamilan
4. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Antenatal care
1. Pengertian
2. Standar
antenatal care
3. Tujuan
antenatal care
4. Manfaat
antenatal care
5. Jadwal
kunjungan
antenatal care
6. Standar minimal
14T
pengetahuan
5. Cara pengukuran
pengetahuan
Gambar 2.1 Kerangka teori
Sumber : Modifikasi Notoatmodjo 2012, Manuaba 2012
24
H. Kerangka Konsep
Baik
Pengetahuan ibu hamil
tentang antenatal care
Cukup
Kurang
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Minat
5. Pengalaman
6. Kebudayaan lingkungan
sekitar
7. Informasi
: Diteliti
:
: Tidak Diteliti
Gambar 2.2 Kerangka konsep
Sumber : Mubarak 2007, Riwidikdo 2013
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif. Deskriptif
yaitu penelitian yang didalamnya tidak ada analisis hubungan antar variabel,
tidak ada variabel bebas dan terikat, bersifat umum yang membutuhkan
jawaban dimana, kapan, berapa banyak, siapa dan analisis statistik yang
digunakan adalah deskriptif (Hidayat, 2007). Kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2010).
Penelitian
yang
dilakukan
menggambarkan
tentang
tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo,
Gedangan, Cepogo, Boyolali
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
1.
Lokasi Penelitian
Lokasi adalah tempat untuk dilakukan penelitian dan sekaligus
membatasi ruang lingkup penelitian (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini
dilakukan di BPM Murtini, Margorejo, Cepogo, Boyolali.
25
26
2.
Waktu penelitian
Waktu adalah rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan
penelitian (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
April 2015.
C. Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel
1.
Populasi
Menurut Setiawan dan Suyono (2011), populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu hamil yang berkunjung di BPM Murtini, Margorejo, Cepogo,
Boyolali pada bulan April 2015 yang berjumlah 38 ibu hamil.
2.
Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti
atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Hidayat, 2007). Dengan kriteria apabila populasi kurang dari 100 lebih
baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil
10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 2013). Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu hamil yang berkunjung
di BPM Murtini Margorejo, Cepogo, Boyolali pada bulan April 2015
dengan jumlah 38 ibu hamil.
27
3.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah proses penyeleksian porsi dari
populasi untuk dapat mewakili populasi. Cara-cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai
dengan keseluruhan objek penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah total sampling atau sampling jenuh yaitu dengan
mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Hidayat, 2007).
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012).
Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu
pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care.
E. Definisi Operasional
Definisi
operasional
adalah
mendefinisikan
variabel
secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
objek atau fenomena (Hidayat, 2007).
28
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No
1
Nama
Variabel
Tingkat
Pengetahuan
Ibu Hamil
tetang
Antenatal
care
Definisi
Indikator
Operasional
Kemampuan
1. Baik :
Ibu Hamil untuk
(x) > mean +1
menjawab
SD
tetang Antenatal 2. Cukup :
care yang
mean -1 SD ≤ x
meliputi
≤
mean + 1 SD
a. Pengertian
Antenatal
3. Kurang :
care
(x) < Mean – 1
b. Standar
SD
antenatal
care
c. Tujuan
antenatal
care
d. Manfaat
antenatal
care
e. Jadwal
kunjungan
antenatal
care
f. Standar
minimal
antenatal
care
Alat Ukur
Skala
Kuesionar
Ordina
Sumber : Riwidikdo, 2013
F. Instrumen Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2012), instrumen penelitian adalah alat-alat
yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Pada penelitian ini instrumen
yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Kuesioner
merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa daftar
pernyataan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
29
tertutup (closed ended) atau terstruktur dimana angket tersebut dibuat
sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab
pada jawaban yang sudah ada). Cara pengisian kuesionar dengan cara
memberikan tanda (√) pada jawaban yang dianggap benar.
Dengan
pernyataan positif (favorable) jika jawaban benar mendapatkan nilai 1 dan
jawaban salah mendapatkan nilai 0 dan pernyataan negatif (unfavorable) jika
jawaban salah mendapatkan nilai 1 dan jika jawaban benar mendapatkan nilai
0 (Hidayat, 2007).
Untuk mempermudah dalam menyusun instrumen, maka diperlukan
kisi-kisi dari instrumen penelitian ini :
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner tentang antenatal care (Uji Coba Instrumen)
Variabel
Indikator
Tingkat
a. Penegertian
Pengetahuan
Antenatal Care.
Ibu Hamil
b. Standar Asuhan
tetang Antenatal
Kehamilan
c. Tujuan Antenatal
Care
Care
d. Maanfaat Antenatal
Care.
e. Jadwal Kunjungan
Antenatal Care.
f. Standar Minimal
Antenatal Care
Jumlah
Ket : ( * ) Tidak Valid
No. Item
Jumlah
Favorable
Unfavorable Item
1,2,4,5
3
5
8,10*
6,7,8
5
11.13,14*,15
12
5
16,17
18,19,20
5
22,23,24,27
21,25*,26*
7
28,29,31,33,34
30,32,35
8
35
30
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner tentang antenatal care (Instrumen Penelitian)
Variabel
Indikator
Tingkat
Pengetahuan
Ibu Hamil
tetang
Antenatal Care
a. Penegertian
Antenatal Care.
b. Standar Asuhan
Kehamilan
c. Tujuan Antenatal
Care
d. Maanfaat Antenatal
Care.
e. Jadwal Kunjungan
Antenatal Care.
f. Standar Minimal
Antenatal Care
Jumlah
No. Item
Jumlah
Favorable
Unfavorable Item
1,2,4,5
3
5
8
6,7,8
4
11.13,15
12
4
16,17
18,19,20
5
22,23,24,27
21
5
28,29,31,33,34
30,32,35
8
31
Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas agar mendapatkan hasil yang berkualitas.
Untuk uji coba instrument dilakukan di tempat yang berbeda, tetapi
karakteristiknya sama (Riwidikdo, 2013). Uji coba instrument dilaksanakan
di BPM Partini Mliwis, Cepogo, Boyolali pada bulan Januari 2015 dengan
jumlah responden 32 orang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Riwidikdo
(2008), yang menyatakan bahwa uji coba sebaiknya dilakukan paling sedikit
30 orang.
31
1.
Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Suatu
instrument dikatakan valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah. Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat digunakan rumus
product moment. Rumus product moment yaitu :
‫ݕݔݎ‬
ܰǤσܻܺെσܺǤσܻ
ൌ
ටሼܰσܺʹ െሺσܺሻʹ ሼܰσܻʹ െቀσ‫ݕ‬ሻʹ ቅ
Keterangan :
rxy
: Koefisien korelasi setiap item dengan skor total.
N
: Jumlah responden
X
: Skor pertanyaan
Y
: Skor total
XY
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Parameter dari hasil uji rxy adalah besarnya koefisien korelasi
product moment, antara 0,0 sampai 1. Dikatakan valid bila besarnya rxy
hitung lebih besar dari rxy tabel (0,361) pada taraf signifikan 0,05. Setelah
dilakukan uji validitas didapatkan 4 pernyataan tidak valid yaitu nomor 10,
14, 25, 26 dikarenakan nilai rhitung < rtabel, untuk selanjutnya nomor yang
tidak valid tidak digunakan dalam kuesioner penelitian. Jadi kuesioner
untuk penelitian hanya terdiri dari 31 item pernyataan.
.
32
2.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas (ajeg) bila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for windows yang
dapat digunakan baik untuk instrument yang jawabannya berskala maupun
bersifat dikotomis (hanya mengenal jawaban yang benar dan salah).
Rumusnya adalah sebagai berikut :
‫ݎ‬
σߪܾʹ
݇
ͳͳൌ൤
൨ቈͳെ ʹ ቉
݇െͳ
ߪ ࠫ
Keterangan :
rxy
: Reliabilitas instrument
k
: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑᪼b2
: Jumlah varians butir
᪵t2
: Varians total
Dengan menggunakan Alpha Croncbach, kuesioner dikatakan
reliabel apabila nilai alpha > 0,7 (Riwidikdo, 2013). Setelah dilakukan uji
reliabilitas didapatkan nilai alpha cronbach’s sebesar 0,905 > 0,7,
sehingga instrumen dikatakan reliabel dan selanjutnya akan dipergunakan
sebagai penelitian
33
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada Ibu
hamil BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali Kemudian
menjelaskan sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh
peneliti.
Data yang diperoleh terdari dari :
1.
Data Primer
Data primer disebut juga data tangan pertama. Data primer
diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat
pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai
sumber informasi yang dicari (Saryono, 2011). Pada penelitian ini data
primer diperoleh dari hasil pengisian kuesioner tentang Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang antenatal care di BPM Murtini Margorejo, Gedangan,
Cepogo, Boyolali.
2.
Data sekunder
Data sekunder disebut data tangan kedua. Data sekunder adalah
data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari
subjek penelitian (Saryono, 2011). Pada penelitian ini data sekunder
diperoleh dari dokumentasi tentang data ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di BPM Murtini Margorejo, Gedangan, Cepogo, Boyolali
pada bulan Januari sampai September 2014 yang berjumlah 342.
34
H. Metode Pengolahn Dan Analisi Data
1.
Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2012), proses pengolahan data melalui
tahap-tahap antara lain:
a.
Penyuntingan (Editing)
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan
melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau
ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak
mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut
dikeluarkan (droub out), tetapi dengan memperhatikan beberapa hal
dalam pemeriksaan yaitu:
1) Kesesuaian jawaban responden dengan pernyataan
2) Kelengkapan pengisian daftar pernyataan
3) Mengecek macam isian data
b.
Pengkodean (coding)
Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang
dilakukan memberi kode dalam hubungan dengan pengolahan data
jika akan menggunakan komputer, yakni mengubah data berbentuk
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
c.
Memasukkan data (Data Entry)
Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu
kode sesuai dengan jawaban masing-masing.
35
d.
Tabulasi
Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau
yang diinginkan oleh peneliti.
e.
Pembersih Data (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden
selesai
dimasukkan,
perlu
kemungkinan-kemungkinan
dicek
adanya
kembali
untuk
kesalahan-kesalahan
melihat
kode,
ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan
atau korelasi.
2.
Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel
dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
prosntase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan SPSS for windows. Untuk variabel
pengetahuan Ibu Hamil dikumpulkan melalui kuesioner kemudian
ditabulasi dan dikelompokkan dan diberi skor. Untuk mendapat tiga
jawab kategori yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan
parameter. Menurut Riwidikdo (2013), cara pengukuran pengetahuan
menggunakan rumus :
Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1
SD
Cukup
: Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
36
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1
Kurang
SD
Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari nilai rata-rata
diperoleh dengan rumus :
Rumus : X =
Keterangan :
σ௫
௡
X
: Rata-rata (mean)
σ‫ݔ‬
: Jumlah seluruh jawaban responden
N
: Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden
Menurut Riwidikdo (2013), simpangan baku (standard deviation)
adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran
nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.
Rumus :
ሺσ‫ ݔ‬ሻ
ͳ
σ‫ʹݔ‬
ͳ െ ݊
݊െͳ
SD = ඨ
Keterangan:
SD
: Simpangan baku (standard deviation).
X1
: Nilai responden
n
: Jumlah responden
Menurut Riwidikdo (2013), skor prosentase digunakan untuk
mengkategorikan data interval dalm beberapa kategori.
37
Rumus
Skor prosentase =
I.
σ ‫݊ܽݑ݄ܽݐ݁݃݊݁݌ݐܽ݇݃݊݅ݐ݊ܽ݇ݎܽݏܽ݀ݎܾ݁݊݁݀݊݋݌ݏ݁ݎ‬
ܺͳͲͲΨ
σ ௦௘௟௨௥௨௛௥௘௦௣௢௡ௗ௘௡
Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang
sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung
dengan maslah manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.
Masalah etika yang baru diperhatikan antara lain :
1.
Informed Concen
Informed Concent Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed
concent
tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed concent
adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka
harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,
maka peneliti harus menghormati hak pasien.
2.
Anonymity (tanpa nama)
Anonymity (tanpa nama) Merupakan jaminan dalam mengguanakan
subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencatumkan
nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.
38
3.
Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian,
baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang
telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J.
Jadwal Penelitian
Dalam jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan ini dari
mulai menyusun proposal penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsung
tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012). Jadwal kegiatan penelitian
terlampir.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali terletak di desa
Margorejo Rt 09 Rw 02 gedangan Cepogo Boyolali. Pelayanan di BPM
Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali meliputi ANC (Antenatal
Care), persalinan, KB, Imunisasi, KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak) dengan
pelayanan 24 jam. Tenaga kesehatan di BPM Murtini yaitu 3 orang bidan.
Fasilitas untuk mendukung pelayanan diantaranya 1 ruang pemeriksaan, 1
ruang bersalin dan 3 ruang nifas. BPM Murtini menerapkan ibu dan bayi
dirawat dengan sistem rawat gabung (rooming in).
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden.
Responden
dalam
penelitian
ini
adalah
ibu
hamil
yang
memeriksakan kehamilannya di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo
Boyolali yang berjumlah 38 orang dapat dikategorikan dalam kelompok
umur, pendidikan dan pekerjaan yaitu:
39
40
a. Karakteristik Responden berdasarkan umur
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Umur
No
1.
2.
3.
Umur
< 20 tahun
20-35 tahun
> 35 tahun
Total
Sumber : Data Primer, 2015.
Jumlah
4
32
2
38
Presentase (%)
10,6
84,2
5,2
100
Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan umur
diperoleh data 4 responden (10,6%) berumur kurang dari 20 tahun, 32
responden (84,2%) berumur 20-35 tahun dan 2 responden (5,2%)
berumur lebih dari 35 tahun. Sehingga sebagian besar responden berumur
20-35 tahun yaitu sebanyak 32 responden (84,2%).
b. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
No
1.
2.
3.
Pendidikan
SMP
SMA
PT
Total
Sumber : Data Primer, 2015.
Jumlah
13
20
5
38
Presentase (%)
34,2
52,7
13,1
100
Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan
pendidikan diperoleh data pendidikan SMP sebanyak 13 responden
(34,2%), pendidikan SMA sebanyak 20 responden (52,7%) dan
Perguruan Tinggi sebanyak 5 responden (13,1%). Jadi responden dalam
penelitian ini sebagian besar berpendidikan SMA yaitu sebanyak 20
responden (52,7%).
41
c. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
No
1.
2.
3.
4.
Pekerjaan
IRT
Swasta
Wiraswasta
PNS
Total
Sumber : Data Primer, 2015
Jumlah
20
11
3
4
38
Presentase (%)
52,6
29
7,9
10,5
100
Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan diperoleh data 20 responden (52,6%) Ibu Rumah Tangga,
pekerjaan dibidang swasta sebanyak 11 responden (29%), pekerjaan
dibidang wiraswasta sebanyak 3 responden (7,9%) dan Pegawai Negeri
Sipil sebanyak 4 responden (10,5%). Jadi responden dalam penelitian ini
sebagian besar ibu rumah tangga yaitu sebanyak 20 responden (52,6%).
d. Karakteristik Responden berdasarkan Paritas
Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Paritas / jumlah anak
No
1.
2.
GPA
Primigravida
Multigravida
Total
Sumber : Data Primer, 2010
Jumlah
15
23
Presentase (%)
39,5
60,5
38
100
Berdasarkan tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan paritas
/ jumlah anak diperoleh data ibu primigravida sebanyak 15 responden
(39,5%) dan ibu multigravida sebanyak 23 responden (60,5 %). Jadi
responden dalam penelitian ini sebagian besar ibu dengan ibu
multigravida yaitu 23 responden (60,5 %).
42
2. Hasil Penelitian
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 17.0
didapatkan nilai mean yaitu 21,9474 dan standar deviasi 3,99288 seperti
tertera pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.4 Nilai Mean dan Standar Deviasi
Variabel
Tingkat Pengetahuan Ibu
Mean
Standar Deviasi
21,9474
3,99288
Hamil Tentang Antenatal Care
di BPM Murtini Margorejo
Gedangan Cepogo Boyolali
Sumber : Data Primer, 2015.
Berdasarkan tabel 4.4 nilai mean dan standar deviasi dapat dikategorikan
menjadi 3 tingkat pengetahuan yaitu :
a. Baik
: (x) > mean + 1 SD
(x) > 21,9474 + 3,99288
(x) > 25,94028
Jadi pengetahuan baik jika nilai responden x > 26
b. Cukup
: mean – 1 SD ≤ (x)≤ mean + 1 SD
21,9474 – 1. 3,99288 ≤ (x)≤ 21,9474 + 1. 3,99288
17,95452 ≤ (x)≤ 25,94028
Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 18 ≤ x ≤ 26
c. Kurang
: (x) < mean – 1 SD
(x) < 21,9474 – 1. 3,99288
(x) < 17,95452
Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden x < 18
43
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali
No
Tingkat Pengetahuan
1
Baik
2
Cukup
3
Kurang
Jumlah
Sumber : Data Primer, 2015.
Frekuensi
8
24
6
38
%
21,0
63,1
15,8
100
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo
Boyolali yang berpengetahuan baik sebanyak 8 responden (21,0%),
berpengetahuan cukup 24 responden (63,1%) dan yang pengetahuan kurang 6
responden (15,8%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo
Gedangan Cepogo Boyolali terbanyak pada kategori cukup yaitu 24 responden
(63,1%).
C. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukan Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali
responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 8 responden (21,0%),
tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (63,1%), dan yang
mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (15,8%).
Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini
terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan
44
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (overt behavior). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
dipengaruhi
oleh
pendidikan,
pekerjaan,
umur,
lingkungan,
minat,
pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar dan informasi. (Mubarak dkk
(2007).
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh hasil
responden yang berpendidikan SMP berjumlah 13 responden yang memiliki
tingkat pengetahuan baik 1 responden, berpengetahuan cukup sebanyak 10
responden dan berpengetahuan kurang sebanyak 2 responden. Responden
yang berpendidikan SMA berjumlah 20 responden yang memiliki tingkat
pengetahuan baik sebanyak 6 responden, berpengetahuan cukup sebanyak 11
responden dan berpengetahuan kurang 3 responden. Responden yang
berpendidikan PT berjumlah 5 responden yang memiliki pengetahuan baik 1
responden, cukup 3 responden, kurang 1 responden. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pendidikan dapat
mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hasil penelitian tersebut sesuai
dengan teori yang disampaikan Mubarak dkk (2007), bahwa pendidikan
mempengaruhi proses belajar makin tinggi pendidikan seseorang semakin
mudah pula menerima informasi dan pada akhirnya semakin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki.
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan diperoleh hasil ibu
hamil yang tidak bekerja (sebagai ibu rumah tangga) berjumlah 20 responden
45
yang
memiliki
tingkat
pengetahuan
baik
sebanyak
6
responden,
berpengetahuan cukup sebanyak 11 responden dan berpengetahuan kurang
sebanyak 3 responden. Ibu hamil yang bekerja (sebagai pegawai swasta,
wiraswasta dan PNS) berjumlah 18 responden yang memiliki tingkat
pengetahuan baik sebanyak 2 responden, berpengetahuan cukup sebanyak 13
responden dan berpengetahuan kurang sebanyak 3 responden. Berdasarkan
data di atas, dapat disimpulkan bahwa pekerjaan tidak mempengaruhi
pengetahuan karena ibu yang tidak bekerja memiliki pengetahuan yang baik
dari pada ibu yang. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan teori yang
disampaikan oleh Mubarak dkk (2007), pekerjaan dapat menjadikan
seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Sebaliknya orang yang tidak memiliki
pekerjaan mereka tidak akan memiliki banyak sekali pengalaman dan relasi
sehingga pengetahuan yang didapat juga sangat kurang
Karakteristik responden berdasarkan usia diperoleh hasil ibu hamil yang
berumur kurang dari 20 tahun berjumlah 4 responden yang memiliki tingkat
pengetahuan baik tidak ada, berpengetahuan cukup sebanyak 3 responden dan
berpengetahuan kurang sebanyak 1 responden. Ibu hamil yang berumur 20-35
tahun berjumlah 32 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik
sebanyak 7 responden, berpengetahuan cukup sebanyak 20 responden dan
berpengetahuan kurang sebanyak 5 responden. Ibu hamil yang berumur lebih
dari 35 tahun berjumlah 2 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik
tidak ada, berpengetahuan cukup sebanyak 1 responden dan berpengetahuan
46
kurang 1 responden. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa usia
mempengaruhi pengetahuan seseorang hal tersebut sesuai teori yang
disampaikan oleh Mubarak dkk (2007). Usia mempengaruhi pengetahuan
terhadap perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Seseorang yang
usianya sudah sangat dewasa cenderung pemikirannya lebih luas dan
pengalamannya lebih banyak sedangkan seseorang yang usianya masih muda
maka pemikiran dan pengalamannya masih belum begitu luas .
Karakteristik responden berdasarkan paritas / jumlah anak diperoleh
hasil responden dengan ibu primigravida sebanyak 15 responden yang
memiliki tingkat pengetahuan baik 2 responden, berpengetahuan cukup
sebanyak 12 responden dan berpengetahuan kurang 1 responden. Responden
dengan ibu multigravida berjumlah 23 responden yang memiliki pengetahuan
baik sebanyak 7 responden, berpengetahuan cukup 14 responden dan
berpengetahuan kurang 2 responden. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengalaman dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang
disampaikan Mubarak dkk (2007), bahwa pengalaman mempengaruhi ilmu
pengetahuan semakin banyak pengalaman yang didapatkan oleh seseorang
maka semakin banyak pula pengetahuan yang didapatkan.
Minat mempengaruhi kecenderungan atau keinginan yang tinggi
terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni
sesuatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.
Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukkan sikap pribadi atau
47
sikap informasi, dimana lingkungan juga memiliki andil dalam seseorang
memperoleh pengetahuan, jika lingkungan tersebut adalah lingkungan yang
mayoritas penduduk memiliki pendidikan yang rendah maka tingkat
pengetahuan yang didapatkan juga rendah begitupun sebaliknya apabila
mayoritas penduduknya memiliki pendidikan yang tinggi maka seseorang
akan memiliki pengetahuan yang tinggi.
Seorang ibu hamil harus mengetahui tentang Antenatal Care, karena
dengan pengetahuan dapat mendorong ibu hamil untuk melakukan tindakan
Antenatal Care. Menurut Mufdlilah (2009), Antenatal care adalah suatu
program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik
pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan
yang aman dan memuaskan. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan
pengawasan antenatal sedikitnya sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pemeriksaan
pada trimester I, I kali pemeriksaan pada trimester II, dan II kali pada
trimester III (Hutahaean, 2012).
Berdasarkan
hasil
penelitian
dapat
disimpulkan
bahwa
tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care di BPM Murtini Margorejo
Gedangan Cepogo Boyolali paling banyak pada ketegori cukup yaitu 24
responden (63,1%). Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Sinta
Setyowati (2010) dengan hasil bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester III Tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta pengetahuan paling
banyak pada kategori cukup yaitu 37 responden (74%). Hal tersebut
48
dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, pengalaman, minat, kebudayaan
lingkungan sekitar dan informasi.
D. Keterbatasan:
1.
Kendala Penelitian
Sebagian ibu hamil enggan mengisi kuesionernya karena ada
kepentingan lain, tetapi dengan pendekatan dari peneliti akhirnya ibu
hamil bersedia menjadi responden.
2.
Keterbatasan
a. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Kuesioner
Kuesioner
yang
digunakan
kuesioner
tertutup
sehingga
responden hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak
dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia dan
jawaban responden belum bisa mengukur pengetahuan secara
mendalam.
BAB V
PENUTUP
Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk
mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di BPM Murtini
Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali maka peneliti mengambil sampel 32
orang, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran
sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal
care di BPM Murtini Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali dapat
disimpulkan :
1.
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di BPM Murtini
Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali termasuk dalam kategori baik
yaitu 8 responden (21,0%).
2.
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di BPM Murtini
Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali termasuk dalam kategori cukup
yaitu 24 responden (63,1%).
3.
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di BPM Murtini
Margorejo Gedangan Cepogo Boyolali termasuk dalam kategori kurang
baik yaitu 6 responden (15,8%).
49
50
A. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang Antenatale Care maka saran yang dapat peneliti sampaikan
adalah :
1.
Bagi Responden
Diharapkan para ibu hamil meningkatkan pengetahuan tentang Antenatal
Care melalui informasi dari media cetak, televisi, radio dan ikut serta
dalam penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh bidan, sehingga ibu
hamil melaksanakan kunjungan Antenatal Care sesuai jadwal yang telah
di tentukan oleh bidan.
2.
BPM
Diharapkan bagi bidan dapat memberikan informasi atau penyuluhan
kepada ibu hamil tentang Antenatal Care dan memotivasi ibu hamil
untuk memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali kunjungan.
3.
Bagi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah referensi tentang Antenatal Care.
4.
Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk melaksanakan penelitian
tentang Antenatal Care dengan mengembangkan variabel penelitian dan
instrumen penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Astuti, H.P. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I Kehamilan. Yogyakarta:
Rohima Press.
Bartini, I. 2012. ANC Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal. Yogyakarta:
Haikhi
Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Hutahaean, S. 2013. Perawatan Antenatal. Jakarta Selatan: Salemba Medika
Kurniawati, D, Mirzanie, H. 2009.
Yogyakarta: Tosca Enterprise.
Obgynacea Obstetri dan Ginekologi.
Manuaba. 2012. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Sujono
Riadi
Maulana, M. 2012. Penyakit Kehamilan Dan Pengobatannya. Yogyakarta:
Katahati
Mubarak. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mufdlilah, 2009. Fokus Antenatal Care Focused. Yogyakarta: Ari Setiawan
Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta.
. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Riwidikdo, H. 2013. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi
Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Salmah, dkk. 2005. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: Monica Ester
Saifudin, B.A. 2011. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka
Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia.
Download