paper title for asian waterqual 2003

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
ANALISA RISIKO UNTUK MENENTUKAN BIAYA KONTINJENSI
PADA PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK JALAN TOL
SURABAYA-MOJOKERTO SEKSI IB
Wira Wardhana1), Putu Artama Wiguna2), dan Supani Hardjo Diputro2)
1) Program Magister Manajemen Teknologi, ITS
Jalan Cokroaminoto 12, Surabaya, Indonesia
e-mail: [email protected]
2) Jurusan Teknik Sipil, ITS
ABSTRAK
Pelaksanaan proyek konstruksi berpotensi tinggi terjadi risiko-risiko yang dapat menyebabkan
kegagalan proyek. Sehingga upaya penanganan risiko pelaksanaan konstruksi dilakukan
dengan suatu manajemen risiko dengan merepresentasikan besarnya dampak resiko dalam
satuan biaya, dan memasukkannya dalam komponen biaya yang biasa disebut sebagai biaya
kontinjensi.
Besarnya biaya kontinjensi ditentukan dengan berbagai macam metode. Estimasi yang terlalu
besar akan menyebabkan membengkaknya budget proyek, dan estimasi yang terlalu kecil
akan menyebabkan kerugian proyek. Seperti halnya pada salah satu proyek konstruksi, yaitu
proyek pelaksanaan konstruksi Tol Surabaya-Mojokerto(Sumo) seksi IB.Dengan total biaya
proyek sebesar Rp. 515.000.000.000,00 sementara besaran kontinjensi yang ditentukan
estimator adalah 2% dari total biaya proyek. Sementara pada umumnya kisaran biaya
kontinjensi pada bangunan adalah sekitar 5-10%.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini akan meneliti bagaimana menentukan besaran
kontinjensi dan identifikasi risiko-risiko pelaksanaan konstruksi pada proyek Tol Sumo
Seksi IB. Metode penelitian yang dilakukan diantaranya, melakukan identifikasi risiko,
kemudian melakukan analisa kualitatif menggunakan QRA Sheet dan mengkategorikan
dampaknya menggunakan PC Matrix. Setelah itu dilakukan analisa kuantitatif menggunakan
Expected Monetary Value untuk mendapatkan besaran biaya kontinjensi. Biaya kontinjensi
dalam penelitian ini didapatkan sebesar Rp. 5% dari total biaya konstruksi
Kata kunci: Risiko, Pelaksanaan Konstruksi, Kontinjensi.
PENDAHULUAN
Pada tahap pelaksanaan konstruksi, merupakan tahap yang paling banyak menyita
tenaga, biaya, dan waktu serta melibatkan berbagai pihak dengan sumber daya yang besar
dibandingkan tahapan lainnya, sehingga sangat potensi risiko yang terjadi sangat tinggi, oleh
karena itu diperlukan suatu manajemen risiko pelaksanaan konstruksi. Definisi manajemen
risiko proyek mencakup proses melakukan perencanaan manajemen risiko, identifikasi,
analisis, perencanaan respon, dan pemantauan dan pengendalian proyek (PMI, 2008). Salah
satu upaya melakukan manajemen risiko adalah dengan merepresentasikan besarnya dampak
resiko dalam satuan biaya, dan memasukkannya dalam komponen biaya yang biasa disebut
sebagai biaya kontinjensi (Rohman & Idrus, 2013). Biaya kontinjensi adalah biaya yang
ditambahkan pada biaya dasar proyek yang dipakai untuk mengatasi apabila beberapa faktor
resiko terjadi dalam pelaksanaan proyek menurut tingkat yang dapat diterima oleh standar
perusahaaan (Ernestine, 2007). Besarnya biaya kontinjensi ditentukan dengan berbagai
macam metode yang dapat digunakan estimator. Besaran biaya kontinjensi akan dapat
ISBN : 978-602-70604-0-1
B-18-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
mempengaruhi proyek, estimasi yang terlalu besar akan menyebabkan membengkaknya
budget proyek, estimasi yang terlalu kecil akan cenderung menyepelekan risiko, sehingga
sangat mengkhawatirkan apabila risiko yang terjadi berdampak besar (Hobbs, 2010).
Salah satu proyek konstruksi yang berpotensi memiliki risiko pekerjaan konstruksi
yang tinggi dan kompleks adalah proyek pelaksanaan konstruksi Tol SurabayaMojokerto(Sumo) seksi IB. Merupakan salah satu sektor pembangunan Tol SurabayaMojokerto yang digagas Pemerintah Pusat dalam hal ini Badan Pengelola Jalan Tol (B.P.J.T.)
melalui PT. Marga Nujyasumo Agung sebagai pemegang hak penyelenggaraan Jalan Tol
Surabaya-Mojokerto dan PT. Wijaya Karya sebagai pelaksana konstruksi. Dalam proyek
tersebut terdapat sejumlah risiko-risiko pekerjaan konstruksi yang cukup tinggi dan saling
berketergantungan, sementara besaran kontinjensi yang ditentukan estimator adalah Rp.
8.400.000.000,00 dari total biaya proyek Rp. 515.000.000.000,00. Sementara dari beberapa
literatur menyebutkan bahwa persentase dari biaya kontinjensi adalah sebesar 10% (Baccarini,
2004), dan Ernestine (2007) dalam penelitiannya memaparkan beberapa penelitian mengenai
persentase biaya kontinjensi menyebutkan range biaya kontinjensi yang ditetapkan kontraktor
bangunan adalah sebesar 5%-25%.Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini akan meneliti
bagaimana menentukan besaran kontinjensi dan identifikasi risiko-risiko pelaksanaan
konstruksi yang relevan pada proyek Tol Sumo Seksi IB.
METODE
Penelitian ini dilakukan dengan langkah pertama membentuk suatu tim manajemen
risiko yang terdiri dari lima orang yang berperan langsung dalam proyek (Walke,2011).
Kemudian dilakukan beberapa tahapan yaitu Identifikasi risiko dengan menggunakan teknik
delphi, Analisa Kualitatif menggunakan QRA Sheet dan PC Matrix, dan Analisa Kuantitatif
menggunakan Expected Monetary Value (Walke, 2011).
Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko merupakan suatu langkah pertama dari manajemen risiko yang
digunakan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang paling mungkin terjadi dan
mendokumentasikan karakteristiknya Jamal & Keith (1990). Langkah pertama dalam
identifikasi risiko pada penelitian ini adalah melakukan survei pendahuluan dengan variabel
awal risiko yang didapatkan dari kajian pustaka, kemudian dikelola melalui teknik Delphi
untuk dapat mengidentifikasi risiko-risiko relevan pelaksanaan konstruksi tol Sumo Seksi IB.
Hasilnya akan menjadi variabel risiko pelaksanaan konstruksi yang dituangkan dalam risk
register.
Analisa Kualitatif
Analisa Kualitatif adalah proses memprioritaskan risiko untuk analisis lebih lanjut atau
dengan menilai dan mengkombinasikan probabilitas terjadinya dan dampakdari risiko (PMI,
2008). Maka dalam penelitian ini mengkombinasikan probability dan consequences pada tiap
individu risiko dalam QRA Sheet dan PC Matrix untuk mengetahui seberapa signifikan risikorisiko yang berpotensi terjadi dan berdampak terhadap proyek Tol Sumo Seksi IB.
ISBN : 978-602-70604-0-1
B-18-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Tabel 1. QRA Sheet
Tabel 1. PC Matrix
Analisa Kuantitatif dan Biaya Kontinjensi
Analisa Risiko Kuantiatif adalah proses numerik menganalisis pengaruh risiko yang
teridentifikasi pada tujuan proyek secara keseluruhan. (PMI, 2008) Manfaat utama dari proses
ini adalah bahwa ia menghasilkan informasi risiko kuantitatif untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam rangka untuk mengurangi ketidakpastian proyek. Pada analisa kuantitatif,
tim menentukan skala probability (berdasarkan persentase pembengkakan biaya) dari
konsekuensi biaya rmasing-masing individu risiko .
Tabel 2. Form Skala Rentang Konsekuensi Biaya
Konsekuensi
0-1%
Biaya
Probability
1%-2%
3%-5%
5%-10%
<10%
Langkah selanjutnya adalah merepresentasikan besarnya dampak resiko dalam satuan biaya
dengan analisa kuantitatif menggunakan Expected Monetary Value (EMV). Langkah pertama
adalah mencari EMV 1 berdasarkan probability dari konsekuensi biaya dari individu risiko,
dengan cara:
EMV1 = Cost consequence of a risk x Probability of this cost consequence..........................(1)
Langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan probabilitas kejadian dasar dari terjadinya
risiko (Basic occurrence Probability) dan mengkalikan dengan EMV1.
EMV2 = Basic occurrence Probability x EMV1 ....................................................................(2)
Kegunaan dari analisa ini untuk mengetahui besarnya biaya kontinjensi sebelum
melakukan respon risiko. Namun dalam suatu proyek konstruksi terdapat beberapa risiko yang
ISBN : 978-602-70604-0-1
B-18-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
saling mempengaruhi. Maka dilakukan analisa risiko-risiko yang saling berketergantungan
dengan menggunakan reachibility matrix.
R0
R1
R2
R3
R0
1
0
0
0
R1
1
1
0
0
R2
1
0
1
0
R3
1
0
0
1
Merupakan suatu matrix identitas, dimana R0 = Sistem risiko keseluruhan, R1-R3
merupakan risiko individu. Kolom diisi berdasarkan apakah ada ketergantungan pada risiko
tersebut, jika ada maka bernilai 1 dan sebaliknya adalah 0. Setelah menentukan risiko-risiko
yang berketergantungan, maka penelitian ini akan membuat suatu format ketergantungan
yang berisi dampak persentase peningkatan atau penurunan risiko tersebut terhadap biaya
proyek.
Tabel 3. Format Risiko Ketergantungan
Efek pada R1
% peningkatan
% penurunan
Disebabkan Kejadian dari R2
Kemudian dilakukan penyesuaian terhadap EMV dari risiko-risiko yang berketergantungan,
yaitu :
EMV R1 = EMV2+ [(EMV2 x Persentase perubahan dalam risiko R1 terjadi karena
R2) x Probabilitas Kejadian Dasar Risiko R2 ] + [(EMV2 x Persentase perubahan dalam
risiko R1
terjadi karena R3) x Probabilitas Kejadian Dasar Risiko R3] dan
seterusnya..............................................................................................................(3)
Setelah mengetahui EMV Akhir dari setiap risiko. Maka biaya konstinjensi dapat diketahui.
Menurut (Shrivastava & George, 2013), EMV dapat digunakan untuk menentukan biaya
kontinjensi dengan menjumlahkan emv tiap-tiap rindividu risiko.
EMV Final = EMV R1 + EMV R2 +...... + EMV Rn.........................(4)
Risiko yang dipengaruhi oleh risiko lainnya tentunya berdampak pada kisaran persentase
konsekuensi biaya, maka penyesuaian persentase konsekuensi biaya dihitung menggunakan
cara : low2/high2 = low1/high1+ [(Low 1 x Persentase perubahan dalam risiko R1 terjadi
karena R2) x Probabilitas Kejadian Dasar Risiko R2 ] + [(Low 1 x Persentase perubahan
dalam risiko R1 terjadi karena R3) x Probabilitas Kejadian Dasar Risiko R3 ] dan
seterusnya...............................................................................................................(5)
Dimana low1/high1 merupakan nilai tengah dari skala rentang konsekuensi biaya.Misal 12%,low 1 adalah 1% high 1 adalah 2% maka nilai tengahnya adalah 1,5 % dan low2/high2
merupakan persentase terbaru.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi Risiko
Untuk melakukan identifikasi risiko, Survei pendahuluan dilakukan untuk
mendapatkan variabel-variabel risiko pelaksanaan konstruksi yang relevan pada Proyek Tol
ISBN : 978-602-70604-0-1
B-18-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Surabaya-Mojokerto(Sumo) Seksi IB. Variabel yang terkumpul dianalisa dengan ketetuan
apabila dipilih lebih dari 70% konsensus merupakan variabel risiko yang relevan.
Tabel 4. Hasil Identifikasi Risiko
R
Risiko
Internal
1
2
Risiko Personil
Kualitas Tenaga Teknis (Termasuk psikologis, integritas moral, teknik operasi dan efisiensi)
Kualitas dari personil manajemen (Termasuk diathesis psikologis, integritas moral dan tingkat
manajemen)
R
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Risiko
Risiko Teknologi Konstruksi
Pertimbangan yang tidak matang terhadap kondisi lapangan
Risiko Teknologi Desain
Penyimpangan desain dari konstruksi
Risiko Peralatan dan Material
Jenis dan kuantitas yang salah dari bahan baku material, produk jadi, dan semi manufaktur
Keterlambatan dalam penyediaan dan memasukkan peralatan konstruksi
Kapasitas produksi dari peralatan konstruksi yang tidak cukup
Kerusakan mesin konstruksi dan kesalahan listrik
Kekurangan dari pemeliharaan peralatan dan kelebihan muatan dari peralatan konstruksi
Peralatan yang tidak digunakan dalam waktu lama
Tidak tersedianya atau kekurangan material
Pencurian peralatan dan materil di Site
Risiko Keselamatan
Kecelakaan di site
Kematian karena kecelakaan
Eksternal
Risiko Alami
Kondisi cuaca dan lingkungan yang buruk
Kondisi lapangan yang tidak diinginkan (ketidakstabilan pasokan air, listrik, dsb)
Menipisnya Sumber Daya Alam
Risiko Sosial
18
Masalah yang dibuat oleh warga sekitar
Analisa Risiko Kualitatif
Hasil identifikasi risiko tersebut akan dianalisa dengan analisa risiko kualitatif untuk
memperkirakan kemungkinan (probability) dan potensi dampaknya (consequences),
probabilitas dan konsekuensi dinilasi secara subyektif menggunakan:
a. QRA Sheet ( Qualitative Risk Analysis Sheet)
b. PC Matrix (Probability-Consequences Matrix)
ISBN : 978-602-70604-0-1
B-18-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
QRA Sheet
Untuk menentukan probabilitas dan konsekuensi risiko, ditentukan dengan
menggunakan skala sebagai berikut :
b.
Consequences
a.
Probabilitas
1 : Tidak signifikanbagi proyek
1 : Sangat Tidak Mungkin Terjadi
2 : Dampaknya kecil bagi proyek
2 : Tidak Mungkin Terjadi
3 : Moderat/Sedang terhadap proyek
3 : Mungkin Terjadi
4 : Besar bagi proyek
4 : Sangat Mungkin Terjadi
5 : Merupakan bencana bagi proyek
5 : Hampir Dipastikan Terjadi
Hasil yang didapat melalui diskusi tim manajemen risiko diputuskan mengambil jumlah
terbanyak/modus dari pilihan anggota tim. Maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Gambar 1. Diagram Hasil Analisa QRA Sheet
Kemudian dilakukan analisa menggunakan pc matrix untuk menunjukkan tingkatan risiko dari
kombinasi antara probability dan consequences, maka diperoleh tingakatan risiko sebagai
berikut:
Tabel 5. Hasil PC Matrix
P/C
1
2
3
4
5
1
Sangat
Rendah
Sangat
Rendah
Rendah
Signifikan
Signifikan
2
Sangat
Rendah
Rendah
Signifikan
Signifikan
Tinggi
3
Rendah
Rendah
R3, R7, R8, R9, R14,
R12, R13, R17
R15, R16
(s i gni fi ka n)
(s i gni fi ka n)
Tinggi
4
Rendah
Signifikan
R1, R10 (s i gni fi ka n)
R2, R5, R6,
R11, R18
(ti nggi )
Tinggi
5
Signifikan
Signifikan
Tinggi
R4 (ti nggi )
Tinggi
ISBN : 978-602-70604-0-1
B-18-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Aalisa Kuantitatif dan Biaya Kontinjensi
Risiko-risiko yang teridentifikasi pada PC Matrix akan dianalisa kuantiatif sesuai
metodologi penelitian, yaitu menggunakan Expected Monetary Value dengan
mempertimbangkan risiko-risiko yang dipengaruhi oleh risiko lain. Kemudian hasil akhir
EMV tiap-tiap individu risiko dapat digunakan untuk menentukan biaya kontinjensi.
Berdasarkan metode penelitian, didapatkan hasil Expected Monetary Value, dimanamenurut
(Shrivastava & George, 2013), untuk mendapatkan biaya kotinjensi, dilakukan penjumlahan
tiap EMV akhir.
Pada perencanaan awal Proyek Tol Sumo Seksi IB ini memiliki total biaya proyek
adalah Rp. 515.000.000.000,00 dengan biaya awal kontinjensi sebesar 2% dari total biaya
proyek, yaitu Rp. 8.400.000.000,00. Sedangkan dalam penelitian ini, dengan menggunakan
metode Expected Monetary Value diperoleh Biaya Kontinjensi pada Tol Sumo Seksi IB
adalah sebesar 5 % dari total biaya proyek , yaitu Rp25.537.897.250,00. Hal ini masih dalam
range persentase biaya kontinjensi pada pelaksanaan konstruksi, yaitu 5-10% (Ernestine,
2007)
Gambar 2. Hasil Analisa Perkembangan Persentase Konsekuensi Biaya
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari seluruh proses penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan bahwa:
1. Berdasarkan data yang diperloeh dari kajian pustaka dan survei pendahuluan diperoleh
18 variabel risiko-risiko pelaksanaan konstruksi proyek tol Surabaya-Mojokerto
(Sumo) Seksi IB.
2. Dari 18 variabel-bariabel risiko pelaksanaan prpyel, diperoleh 12 variabel risiko yang
termasuk dalam risiko dengan kategori signifikan mempengaruhi proyek, dan 6
variabel risiko berkategori tinggi.
3. Dalam penelitian ini biaya kontinjensi yang diperlukan adalah sebesar Rp.
25.537.897.250,00 atau 5% dari total biaya konstruksi. Sementara biaya kontinjensi
yang disiapkan tol Sumo Seksi IB adalah sebesar Rp. 8.400.000.000, 00 atau 2% dari
total biaya proyek.
Saran yang diberikan untuk perkembangan penelitian lebih lanjut antara lain:
1. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa batasan, untuk itu penelitian ini dapat
dikembangkan pada tahapan analisa biaya kontinjensi pada tahapan dalam merespon
risiko, khusunya dalam mitigasi risiko.
ISBN : 978-602-70604-0-1
B-18-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
2. Penelitian perlu menganalisa perbedaan hasil biaya kontinjensi yang diperoleh dalam
penelitian dengan biaya kontinjensi yang direncanakan pada adal proyek.
3. Untuk melengkapi keobyektifan dalam penelitian, diperlukan beberapa data penunjang,
seperti Historical Project Documents, Risks Register dari proyek saat ini atau pun
proyek sejenis yang lain, Risk Register dan dokumen risiko lainnya yang ada pada
proyek.
DAFTAR PUSTAKA
Akintoye, S. & Macleod, M. J., 1997. Risk Analysis and Management in Construction.
International Journal of Project Management.
Asih, & Kiswanto, 2008. Analisis Keputusan dalam Penentuan Strategi Pelaksanaan Fumigasi.
Baccarini, D., 2004. Estimating Project Cost Contingency - A Model and Exploration of
Reasearch Questions.
BPJT, 2013. Badan Pengatur Jalan Tol. [Online] Available at: bpjt.pu.go.id.
Clark, D. E., 2001. Monte Carlo Analysis: ten years of experience. Cost Engineering.
Edwards, P. J. & Bowen, P. A., 1998. Risk and risk management in construction: A review
and future direction for research. Engineering Construction and Architectural
Management, pp.339-349.
Ehsan, D. N. E., Alam, M. A., Mirza, E.M. & Ishaque, A. I., 2010. Risk Management in
construction industry.
Ernestine, J., 2007. Kerangka Penentuan Biaya Kontinjensi di Dalam Pelaksanaan Konstruksi.
Flanagan, R. & Norman, G., 1993. Risk Management and Construction. Australia.
Fu Li, Q., Zhang, P. & Chao Fu, Y., 2013. Risk Identification for the Construction Phases of
the Large Bridge Based on WBS-RBS. Research Journal of Applied Sciences,
Engineering and Technology.
Gunhan, S. & Arditi, D., 2007. Avoiding Change Orders in Public School Construction.
Journal of Professional Issues in Engineering Education and Practice. pp.67-63.
Hobbs, J., 2010. A Methodology for Setting Contingency Reserves Using Probabilistic Cost
Risk Analysis in Small To Medium Construction Projects.
Jamal , A.-F. & Keith, C., 1990. Systematic Risk Management Approach for Construction
projects.
Koentjaraningrat, 1991. Metode-Metode Penelitian Masyarakat.
Labombang, M., 2011. Manajemen Risiko Dalam Proyek Konstruksi. Jurnal SMARTek.
MNA, 2014. Pre Construction Meeting Surabaya-Mojokerto Highway Corporation Seksi IB.
Oberlender, & Trost, S. M., 2001. Predicting accuracy of early cost estimates based on.
Journal of Construction Engineering and Management.
Octavia, R., 2012. Identifikasi Dan Analisa Risiko Konstruksi Dengan Metode Failure Mode
And Effect Analysis (Fmea) Dan Fault Tree Analysis (Fta)Padaproyek Pembangunan
Jalan Lingkar Nagreg V Bandung.
ISBN : 978-602-70604-0-1
B-18-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
PMI, 2008. A Guide to The Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide).
Project Management Institute.
Ramanathan, C., Narayanan, S. & Idrus, B., 2012. Constuction Delays Causing Risks on Time
and Cost-Critical Review. Australasian Journal of Construction Economics and
Building.
Republik Indonesia, 1990. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1990
Tentang: Jalan Tol. Jakarta: Sekretariat Negara.
Republik Indonesia, 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2005
Tentang: Jalan Tol. Jakarta: Sekretariat Negara.
Rohman, & Idrus, 2013. Estimasi Biaya Kontinjensi Pada Tender Proyek Konstruksi Dengan
Fuzzy Logic.
Shrivastava, & George, 2013. Developing and Using Risk Contingency Reserve.
Smith , G. R., 1999. Small to Medium Contractor Contingency and Assumption of Risk.
Journal of Construction Engineering and Management .
Sulandari, W., 2013. Metode Peramalan.
Walke, R. C., 2011. An Approach to Risk Quantification in Construction Projects Using EMV
Analysis. International Journal of Engineering Science and Technology.
Zhi, H., 1995. Risk management for overseas construction projects. International Journal of
Project Management, pp.231-237.
ISBN : 978-602-70604-0-1
B-18-9
Download