BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Berikut ini adalah teori-teori umum yang dipakai dalam penulisan : 2.1.1 Internet Menurut Connolly & Begg (2002, p944), “Internet adalah sekumpulan jaringan komputer terpisah diseluruh dunia ini yang terkoneksi satu sama lain,dimana semuanya menggunakan aturan komunikasi khusus yang dikenal Transmission Control Protocol/ Internet Protocol (TCP/IP) inilah yang memungkinkan transmisi data dilakukan antara hampir semua tipe line telephone atau satelit. Keuntungan dari internet dapat diringkas dengan C5, yang terdiri dari: 1. Cost reduction Pengurangan kebutuhan penjualan dan pemasaran dapat ditangani melalui operator telepon dan penggunaan biaya cetak dan retribusi materi komunikasi pemasaran, semuanya dapat dipublikasikan melalui website. 2. Capability Internet menyediakan peluang baru untuk produk-produk dan layanan baru, serta pencarian pangsa pasar baru. 3. Competitive advantage Jika sebuah perusahaan memperkenalkan inovasi baru sebelum pesaingnya, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan sebelum pesaingnya memiliki kemampuan yang sama. 8 9 4. Control Dengan internet dan intranet penelitian pemasaran yang lebih baik dapat dilakukan melalui pelacakan perilaku pelanggan dan cara staff perusahaan memberikan pelayanan. 5. Customer service improvement Dapat dicapai dengan menggunakan query database yang interaktif. Contohnya: ketersediaan stock dan pertanyaan-pertanyaan mengenai pelayanan pelanggan. 2.1.2 Web Server Menurut Achmad Solichin (2006, p7) Web Server merupakan sebuah perangkat lunak dalam server yang berfungsi menerima permintaan (request) berupa halaman web melalui HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali (response) hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Beberapa Web Sever yang banyak digunakan di internet antara lain : 1. Apache Web Server (http://www.apache.org) 2. Internet Information Service, IIS (http://www.microsoft.com/iis) 3. Xitami Web Server (http://www.xitami.com) 4. Sun Java System Web Server (http://www.sun.com/software/products/web_srvr/home_web_srvr.xml) 2.1.3 Hypertext Preprocessor (PHP) Menurut Kasiman Peranginangin (2009) PHP adalah singkatan dari Personal Home Page yang merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website. 10 PHP adalah bahasa pemrograman yang berbentuk script yang diletakkan didalam web server. Ada beberapa pengertian tentang PHP, akan tetapi PHP dapat diartikan sebagai Hypertext Preeprocessor. Ini merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server yang hasilnya dapat ditampilkan pada klien. Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server disebut serverside, berbeda dengan mesin maya Java yang mengeksekusi program pada sisi klien (client-server). PHP pertama kali diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja pengunjung pada homepage-nya. Rasmus lerdorf adalah seorang pendukung open source. Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0. Pada tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam website didunia. Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Zuraski, Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo dan Jim Winstead bekerja sama untuk menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan. Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 diluncurkan PHP 4.0. Tidak berhenti sampai disitu, kemampuan PHP terus ditambah dan versi terbaru yang dikeluarkan adalah PHP 5.0.x. Kelebihan utama dari Hypertext Prepocessor (PHP) adalah dapat diintegrasikanya PHP dengan basis data. Sistem basis data yang didukung oleh PHP antara lain: 1. Oracle 2. MySQL 3. PostgreSQL 4. SQL Server 11 2.1.4 AJAX (Asynchronous JavaScript and XML) Menurut Desrizal (2010) AJAX (Asynchronous JavaScript and XML). AJAX, terdiri dari HTML, Javascript, DHTML dan DOM yang kemudian digabungkan dengan bahasa pemograman web di sisi server seperti PHP dan ASP, sehingga membentuk suatu aplikasi berbasis web yang interaktif. AJAX bukanlah bahasa pemograman baru, tetapi adalah teknik baru untuk membuat aplikasi web lebih baik, lebih cepat dan lebih interaktif. Dengan AJAX, Javascript dapat langsung berkomunikasi dengan server dengan menggunakan objek XMLHttpRequest. Dengan objek ini, javascript dapat melakukan transaksi data dengan web server, tanpa harus me-reloading halaman web tersebut secara keseluruhan. Berikut adalah teknologi yang termasuk dalam aplikasi AJAX : a. HTML yang digunakan untuk membuat Web forms dan mengindentifikasikan field-field yang akan anda gunakan dalam aplikasi. b. JavaScript adalah kode inti untuk menjalankan aplikasi AJAX dan untuk membantu memfasilitasi komunikasi dengan aplikasi . c. DHTML, atau Dynamic HTML, membantu anda untuk membuat form atau web anda dinamis. Anda akan menggunakan <div>, <span> dan elemen HTML dinamis lainya. d. DOM, Document Object Model, akan digunakan (melalui kode JavaScript) untuk bekerja dengan kedua struktur dari HTML dan XML anda yang dalam beberapa kasus berasal dari server. 12 2.1.5 JQuery Menurut Desrizal (2010) jQuery adalah Javascript Library (kumpulan kode atau fungsi javascript siap pakai), sehingga mempermudah dan mempercepat kita dalam membuat kode Javascript. Secara standar, jika kita membuat kode Javascript, maka diperlukan kode yang cukup panjang. Nah disinilah fungsi jQuery sebagai Javascript Library, dimana kita bisa langsung memanggil fungsi yang terdapat didalam Library tersebut. kesimpulannya, jQuery menyederhanakan kode javascript. Ini sesuai dengan slogannya 'Write less, do more'. Seorang tokoh bernama John Resig yang telah merilis sebuah Javascript Library dan kini kita kenal dengan nama jQuery. Semenjak dirilis pertama kali pada tahun 2006, jQuery telah mencuri perhatian para web developer. Buktinya, pada tahun-tahun berikutnya jQuery telah banyak digunakan oleh website-website terkemuka didunia seperti Google, Microsoft, Intel dan masih banyak lagi. 2.1.6 Definisi Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2002,p14), pengertian basis data kumpulan data yang dihubungkan secara bersama-sama, dan gambaran dari data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Berbeda dengan sistem file yang menyimpan data secara terpisah, pada basis data data tersimpan secara terintegrasi. Basis data bukan menjadi milik dari suatu departemen tetapi sebagai sumber daya perusahaan yang dapat digunakan bersama. 13 2.1.7 Database Management System Menurut Connoly dan Begg (2002, p16) DBMS adalah suatu perangkat lunak yang bisa digunakan untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke basis data. DBMS umumnya memiliki fasilitas untuk mendefinisikan basis data (Data Definition Language), dan fasilitas yang dapat mendukung pegolahan data (Data Manipulation Language). 2.1.8 MySQL Menurut Lukmanul Hakim dan Uus Musalini (2004, p189), MySQL merupakan salah satu jenis program database server, yaitu sebuah program yang berfungsi untuk mengolah, menyimpan dan memanipulasi data di server. MySQL dikembangkan oleh MySQL AB, awal mula perkembangan MySQL adalah penggunaan mSQL untuk koneksi ke tabel menggunakan rutin level rendah (ISAM) setelah beberapa pengujian ternyata mSQL tidak cukup cepat dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan, sehingga dihasilkan SQL baru pada database tetapi dengan API yang mirip dengan mSQL dengan nama MySQL. MySQL adalah suatu sistem manajemen database, yang digunakan untuk menambahkan, mengakses, dan memproses data yang tersimpan di dalam database, sama halnya dengan PHP MySQL juga dapat berjalan dibanyak sistem operasi, hal ini yang membuat PHP dan MySQL menjadi alternatif oleh para programmer web dalam membuat program database webnya. MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat 14 komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. 2.1.9 Rekayasa Piranti Lunak Menurut Roger S Pressman (2001) rekayasa piranti lunak adalah Pembentukan dan penggunaan prinsip rekayasa (engineering) untuk mendapatkan perangkat lunak secara ekonomis namun andal dan dapat bekerja secara efisien pada komputer. Rekayasa piranti lunak memiliki beberapa karakteristik diantaranya sebagai berikut : 1. Perangkat lunak yang dikembangkan atau dirancang, bukan diproduksi seperti pada pengertian klasik. Meskipun terdapat kemiripan antara pengembang perangkat lunak dan perangkat keras, namun pada dasarnya kedua hal tersebut adalah berbeda. Keduanya memerlukan desain yang baik untuk mencapai kualitas tinggi, namun produksi perangkat keras dapat menemukan masalah dalam kualitas, sedangkan dalam pengembangan perangkat lunak, hal tersebut tidak terjadi (jika terjadi maka mudah diperbaiki). 2. Perangkat lunak tidak akan habis dipakai. Pada perangkat keras yang rusak, terdapat spare part yang dapat menggantikanya.sedangkan pada perangkat lunak, tahap pemeliharaan tidak semudah perangkat keras, karena tidak memiliki spare part apapun. Saat 15 perangkat lunak menemukan kegagalan, berarti terjadi kesalahan pada desain atau proses. 3. Kebanyakan perangkat lunak dibuat berdasarkan pesanan walaupun industri mengarah pada perakitan berbasiskan komponen Suatu komponen perangkaat lunak harus dirancang dan mampu diterapkan pada berbagai jenis program. Dengan demikian, komponen perangkat lunak tersebut dapat digunaka berulang kali dan dimanipulasi, sehingga memungkinkan untuk menghasilkan suatu perangkat lunak yang berbeda. 2.1.10 Delapan Aturan Emas Secara garis besar, interaksi manusia dan komputer merupakan suatu disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem komputer yang interaktif yang digunakan oleh manusia, serta merupakan suatu study terhadap fenomena-fenomena besar yang berhubungan denganya. Ilmu ini secara khhusus menitik beratkan pada perancangan dan evaluasi antar pemakai (user interface) dengan tujuan seseorang dapat membuat sistem interaksi dengan memperhatikan kaedah interaksi dan komunikasi. Menurut Shneiderman (2009) Delapan aturan emas perancangan user interface yaitu: 1. Berusaha untuk konsisten Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan. 16 2. Memungkinkan frekuensi user menggunakan shortcuts. Pada saat frekuensi dari user meningkat. User juga berkeinginan untuk mengurangi jumlah dari interaksi dan untuk meningkatkan langkah dari interaksi, singkatan, function keys, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro sangat membantu untuk pengguna ahli. 3. Memberikan umpan balik yang informatif Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya. 4. Merancang dialog yang memberikan keadaan akhir/penutup Rangkaian dari tindakan harus disusun ke dalam grup dengan permulaan, pertengahan dan akhiran. Feedback yang informatif pada penyelesainya dari kumpulan tindakan memberikan operator kepuasan dari prestasi, perasaan lega, sinyal untuk meletakkan kemungkinan rencana dan pilihan dari pilihan mereka, dan indikasi yang caranya adalah bersih untuk mempersiapkan tindakan dari grup berikutnya. 5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan sederhana. Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan. 17 6. Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah Hal ini dapat mengurangi kekhawatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan; sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan. 7. Mendukung pusat kendali internal Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden. 8. Keep It Simple Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan. 2.1.11 Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut Whitten entity relationship diagram (ERD) adalah pemodelan data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data yang berhubungan dengan entity dan hubungan (relationship) yang dideskripsikan oleh data tersebut. 18 Gambar 2.1 Notasi Kardinalitas Non-identifying relationship adalah hubungan dimana setiap entitas partisipan mempunyai primary key independen-nya masing-masing. Relationship tipe ini digambarkan dengan garis putus-putus dan biasa disebut strong entity. Sementara identifying relationship adalah hubungan dimana setiap entitas partisipan mempunyai 19 primary key yang sama. Relationship tipe ini digambarkan dengan garis solid yang tidak terputus-putus dan biasa disebut weak entity. 2.2 Teori Khusus Berikut ini adalah teori-teori khusus yang dipakai dalam penulisan : 2.2.1 Internet Control Message Protocol (ICMP) Menurut Douglas Comer (2004), Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah protokol yang digunakan untuk mengirim pesan kesalahan lalu memendefinisikan sejumlah pesan kesalahan dan informasi, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.1. Gambar 2.2 ICMP message 20 Sebuah pesan kesalahan ICMP selalu berisi header IP lengkap (include options) dari datagram IP yang gagal dan delapan byte pertama dari field data IP. Hal ini memungkinkan modul ICMP untuk mengasosiasikan kesalahan dengan protokol tertentu (dari bidang Protokol pada header IP) dan proses tertentu (dari nomor port pada header TCP atau UDP yang dalam empat byte pertama dari bidang data IP ). Pesan kesalahan ICMP meliputi contoh berikut ini: a. Destination Unreachable - router mengirimkan kesalahan ini kembali ke sumber jika tidak mampu untuk meneruskan datagram. b. Source Quench - router untuk sementara kehabisan ruang buffer, sehingga mulai membuang datagram. Ketika membuang datagram, ia mengirimkan memadamkan sumber untuk pengirim mengharuskan mereka untuk mengurangi tingkat di mana itu adalah transmisi datagram. c. Time Exceeded - router memiliki decremented bidang TTL dalam header IP untuk nol. Ini mengirimkan melebihi waktu kembali ke sumber. Pesan kesalahan ini digunakan oleh aplikasi tracerout untuk membangun daftar router ke tujuan tertentu. d. Parameter Problem - Salah satu parameter dalam header IP yang salah. Dalam rangka untuk mencegah kesalahan proliferasi pesan ICMP (message storm), RFC 1122 [RFC 1122] secara eksplisit menyatakan bahwa pesan kesalahan ICMP tidak boleh dikirim sebagai hasil dari menerima salah satu dari berikut: a. Sebuah pesan kesalahan ICMP. b. Sebuah datagram digunakan untuk sebuah IP broadcast atau IP multicast address. 21 c. Sebuah datagram dikirim sebagai link-layer broadcast. d. Sebuah fragmen non-initial. e. Sebuah datagram yang sumber tidak mendefinisikan alamat single host, misalnya sebuah zero address, sebuah loopback address, sebuah broadcast address, sebuah multicast address, atau sebuah class E address. ICMP juga mencakup beberapa pesan untuk menyampaikan informasi antar host, khususnya antara router. Satu pasang, Echo Request/Echo Reply, adalah the workhorse dari aplikasi ping. Perhatikan bahwa pesan ICMP dilakukan di payload area dari sebuah datagram IP. Diilustrikan pada gambar 2.2 Gambar 2.3 ICMP encapsulation Dua tingkat enkapsulasi terjadi ketika sebuah pesan ICMP yang dikirim melintasi jaringan fisik. 2.2.2 Internet Service Provider (ISP) Internet Service Provider (ISP) adalah perusahaan atau badan usaha yang menjual koneksi internet atau sejenisnya kepada pelanggan. ISP awalnya sangat identik dengan 22 jaringan telepon, karena dulu ISP menjual koneksi atau akses internet melalui jaringan telepon. Sekarang, dengan perkembangan teknologi ISP itu berkembang tidak hanya dengan menggunakan jaringan telepon tapi juga menggunakan teknologi seperti fiber optic dan wireless. Di banyak daerah umumnya ISP dengan teknologi wireless paling banyak tumbuh. Karena teknologi ini “paling murah”. Tidak perlu membangun jaringan kabel, mudah dipindahkan, tidak ada biaya ijin dan lain-lain ISP terkoneksi satu sama lain dalam Internet Exchange, interkoneksi. Media koneksi yang paling umum digunakan oleh ISP adalah menggunakan : 1. Wire kabel Kabel telepon, kabel coaxial, kabel fiber optic, kabel listrik, kabel UTP. 2. Wireless Tidak menggunakan banyak kabel. Kabel tetap digunakan namun sebagian besar jalur koneksi menggunakan frekuensi. Biasanya menggunakan frekuensi yang dibebaskan penggunaannya di suatu Negara. Di Indonesia frekuensi yang bebas digunakan adalah frekuensi 2,4Ghz. Jadi dari pelanggan akan menggunakan radio wireless dengan frekuensi 2,4Ghz untuk berhubungan dengan ISP. 2.2.3 Teknologi Short Message Service (SMS) Short Message Service atau SMS merupakan teknologi yang memungkinkan penggunanya melakukan pengiriman dan penerimaan pesan text melalui perangkat telepon selular. Pada awalnya, SMS merupakan fitur standar yang hanya dimiliki oleh perangkat yang menggunakan teknologi GSM (Global System for Mobile). Dalam 23 perkembangannya, fitur SMS ini akhirnya digunakan oleh teknologi wireless seperti CDMA dan TDMA untuk menjawab kebutuhan masyarakat luas dalam berkomunikasi. Data yang dapat ditangani oleh SMS pada dasarnya sangat terbatas. Sebuah SMS hanya bisa beisikan paling banyak 140 byte (1120 bits) data. Jadi sebuah SMS bisa berisikan 160 karakter jika menggunakan enkode karakter 7 bit, enkode 7 bit karakter cocok untuk enkode karakter latin seperti alfabet inggris. Dan 70 karakter jika menggunakan enkode karakter 16 bit Unicode UCS2, SMS berisikan karakter non latin seperti huruf-huruf cina dan jepang harus menggunakan enkode 16 bit. SMS merupakan pesan yang tersusun dari karakter alfanumerik dengan kapasitas 160 karakter atau mempunyai kapasitas maksimum 160 byte. Proses pengiriman pesan yaitu, pertama pesan diterima oleh Short Message Service Center (SMSC), dimana pesan harus sesuai dengan telepon seluluer yang dituju. Untuk melakukan pngencekan terhadap telepon seluler yang dituju SMSC mengirim request kepada Home Location Register (HLR) untuk menemukan roaming (kemampunan dari telepon seluler menerima sinyal walaupun di luar daerah) dari nomor yang dituju. lalu HLR mengirim respon kepada SMSC berupa status aktif/tidak aktif maka SMSC akan menyimpan pesan dalam jangka waktu tertentu, sebaliknya jika status aktif maka pesan langsung disampaikan dan ketika persan berhasil dikirim HLR akan memberi tahu SMSC lalu SMSC akan memberikan report kepada pengirim pesan. Kelebihan dari teknologi SMS: a. Harganya murah b. Praktis, tidak mengharuskan penerima ada ditempat, pesan SMS juga dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. c. Merupakan ”deliver oriented service”, 24 d. Dapat dikirim ke banyak penerima sekaligus pada saat yg bersamaan. e. Pesan dapat dikirmkan ke berbagai jenis tujuan, seperti e-mail, IP ataupun aplikasi lain. f. Kegunaannya banyak, dengan cara diintegrasikan dengan applikasi content, dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti kuis, voting, chatting, reservasi, request informasi, sensus/survey, dan lainnya tergantung dengan kegunaan dan fungsi aplikasi content yang terhubungan dengan SMSC. g. Handal jika data pesan sudah masuk kedalam Gateway, maka akan langsung disampaikan dan diberikan report sesudahnya. Kekurangan dari teknologi SMS: a. Jumlah data yang terbatas hanya sebanyak 160 karakter. b. Bergantung pada traffic, jika sedang padat maka pesan akan lambat sampai tujuan ataupun ada kemungkinan pesan tidak sampai pada tujuan. c. Bergantung pada sinyal, jika pengirim dan penerima tidak mendapat jangkauam sinyal yang baik dari operator maka SMS tidak dapat dikirim dan diterima. 2.2.4 Teknologi Short Message Service (SMS) Gateway Menurut Dewanto R A Aradea (2007), Short Massage Service (SMS) Gateway adalah sebuah sistem yang mampu menerima kode SMS dengan jumlah tertentu, mengolah informasi yang terkandung dalam pesan SMS dan melakukan transaksi yang dibutuhkan. SMS Gateway berada diantara dua Short Message Service Center (SMSC) yang berfungsi untuk meneruskan pesan SMS dari SMSC sumber ke SMSC tujuan. 25 Gambar 2.4 ilustrasi Short Message Service (SMS) Gateway Dengan berkembangnya teknologi, SMS Gateway tidak lagi berfungsi untuk menghubungkan SMSC satu dengan lain tetapi saat ini dapat juga diartikan sebagai penghubung komunikasi antara perangkat komunikasi, berupa telepon seluler, modem Global System For Mobile (GSM), ataupun modem Code Division Multiple Access (CDMA) dengan perangkat komputer, sehingga mempermudah aktivitas dan pengelolaan SMS. Gambar 2.5 Ilustrasi aplikasi Short Message Service (SMS) Gateway 2.2.5 Helpdesk System Menurut Fivi Syukriyah (2007) Sistem helpdesk adalah suatu system yang menangani masalah yang mengacu kepada best practice workflow guidance sehingga melalui sistem ticketing masalah yang terjadi dapat diidentifikasi dan dikonsolidasikan melalui berbagai media komunikasi yang tersedia di perusahaan, seperti telepon, email, 26 dan juga web interface seluruh masalah dapat di tanggulangi dan diberikan solusinya atas permasalahan yang muncul. Sistem helpdesk dapat dibangun melalui banyak media seperti internet, telepon, dan SMS, dengan media tersebut informasi dengan cepat diterima dari para penggunanya dan dapat juga memberikan solusi secara cepat juga. Cara kerja sistem helpdesk pada umumnya adalah sebagai berikut, pelanggan melaporkan keluhan atau pertanyaanya kepada sistem, kemudian sistem memberikan semacam ticket yang menyimpan detail dari permasalahanya. Jika malasah dapat terselesaikan oleh first level support technician maka ticket akan ditutup dan pelanggan akan mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut. Jika permasalahanya tersebut membutuhkan persetujuan dan pendapat dari level management, maka ticket tersebut akan diteruskan ke level management di atasnya. Suatu sistem helpdesk juga dapat melakukan tracking terhadap permasalahanpermasalahan dan solusi-solusi yang pernah dihadapi dan didapatkan para pelangganya, hal seperti ini biasa disebut incident tracking system.