BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Berikut ini adalah teori

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
Berikut ini adalah teori-teori umum yang dipakai dalam penulisan :
2.1.1 Internet
Menurut Connolly & Begg (2002, p944), “Internet adalah sekumpulan jaringan
komputer terpisah diseluruh dunia ini yang terkoneksi satu sama lain,dimana semuanya
menggunakan aturan komunikasi khusus yang dikenal Transmission Control Protocol/
Internet Protocol (TCP/IP) inilah yang memungkinkan transmisi data dilakukan antara
hampir semua tipe line telephone atau satelit.
Keuntungan dari internet dapat diringkas dengan C5, yang terdiri dari:
1. Cost reduction
Pengurangan kebutuhan penjualan dan pemasaran dapat ditangani melalui
operator telepon dan penggunaan biaya cetak dan retribusi materi komunikasi
pemasaran, semuanya dapat dipublikasikan melalui website.
2. Capability
Internet menyediakan peluang baru untuk produk-produk dan layanan baru, serta
pencarian pangsa pasar baru.
3. Competitive advantage
Jika sebuah perusahaan memperkenalkan inovasi baru sebelum pesaingnya,
maka perusahaan akan memperoleh keuntungan sebelum pesaingnya memiliki
kemampuan yang sama.
8 9 4. Control
Dengan internet dan intranet penelitian pemasaran yang lebih baik dapat
dilakukan melalui pelacakan perilaku pelanggan dan cara staff perusahaan
memberikan pelayanan.
5. Customer service improvement
Dapat dicapai dengan menggunakan query database yang interaktif. Contohnya:
ketersediaan stock dan pertanyaan-pertanyaan mengenai pelayanan pelanggan.
2.1.2 Web Server
Menurut Achmad Solichin (2006, p7) Web Server merupakan sebuah perangkat
lunak dalam server yang berfungsi menerima permintaan (request) berupa halaman web
melalui HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan
mengirimkan kembali (response) hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang
umumnya berbentuk dokumen HTML.
Beberapa Web Sever yang banyak digunakan di internet antara lain :
1. Apache Web Server (http://www.apache.org)
2. Internet Information Service, IIS (http://www.microsoft.com/iis)
3. Xitami Web Server (http://www.xitami.com)
4. Sun
Java
System
Web
Server
(http://www.sun.com/software/products/web_srvr/home_web_srvr.xml)
2.1.3 Hypertext Preprocessor (PHP)
Menurut Kasiman Peranginangin (2009) PHP adalah singkatan dari Personal
Home Page yang merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website.
10 PHP adalah bahasa pemrograman yang berbentuk script yang diletakkan didalam
web server. Ada beberapa pengertian tentang PHP, akan tetapi PHP dapat diartikan
sebagai Hypertext Preeprocessor. Ini merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan
pada server yang hasilnya dapat ditampilkan pada klien. Interpreter PHP dalam
mengeksekusi kode PHP pada sisi server disebut serverside, berbeda dengan mesin
maya Java yang mengeksekusi program pada sisi klien (client-server).
PHP pertama kali diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994.
Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja
pengunjung pada homepage-nya. Rasmus lerdorf adalah seorang pendukung open
source. Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0
secara gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0.
Pada tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam website didunia. Sebuah
kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Zuraski, Andi
Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo dan Jim Winstead bekerja sama untuk
menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan.
Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 diluncurkan PHP
4.0. Tidak berhenti sampai disitu, kemampuan PHP terus ditambah dan versi terbaru
yang dikeluarkan adalah PHP 5.0.x.
Kelebihan utama dari Hypertext Prepocessor (PHP) adalah dapat diintegrasikanya
PHP dengan basis data. Sistem basis data yang didukung oleh PHP antara lain:
1. Oracle
2. MySQL
3. PostgreSQL
4. SQL Server
11 2.1.4 AJAX (Asynchronous JavaScript and XML)
Menurut Desrizal (2010) AJAX (Asynchronous JavaScript and XML). AJAX,
terdiri dari HTML, Javascript, DHTML dan DOM yang kemudian digabungkan dengan
bahasa pemograman web di sisi server seperti PHP dan ASP, sehingga membentuk suatu
aplikasi berbasis web yang interaktif.
AJAX bukanlah bahasa pemograman baru, tetapi adalah teknik baru untuk
membuat aplikasi web lebih baik, lebih cepat dan lebih interaktif. Dengan AJAX,
Javascript dapat langsung berkomunikasi dengan server dengan menggunakan objek
XMLHttpRequest. Dengan objek ini, javascript dapat melakukan transaksi data dengan
web server, tanpa harus me-reloading halaman web tersebut secara keseluruhan.
Berikut adalah teknologi yang termasuk dalam aplikasi AJAX :
a. HTML yang digunakan untuk membuat Web forms dan mengindentifikasikan
field-field yang akan anda gunakan dalam aplikasi.
b. JavaScript adalah kode inti untuk menjalankan aplikasi AJAX dan untuk
membantu memfasilitasi komunikasi dengan aplikasi .
c. DHTML, atau Dynamic HTML, membantu anda untuk membuat form atau web
anda dinamis. Anda akan menggunakan <div>, <span> dan elemen HTML
dinamis lainya.
d. DOM, Document Object Model, akan digunakan (melalui kode JavaScript) untuk
bekerja dengan kedua struktur dari HTML dan XML anda yang dalam beberapa
kasus berasal dari server.
12 2.1.5 JQuery
Menurut Desrizal (2010) jQuery adalah Javascript Library (kumpulan kode atau
fungsi javascript siap pakai), sehingga mempermudah dan mempercepat kita dalam
membuat kode Javascript. Secara standar, jika kita membuat kode Javascript, maka
diperlukan kode yang cukup panjang. Nah disinilah fungsi jQuery sebagai Javascript
Library, dimana kita bisa langsung memanggil fungsi yang terdapat didalam Library
tersebut. kesimpulannya, jQuery menyederhanakan kode javascript. Ini sesuai dengan
slogannya 'Write less, do more'.
Seorang tokoh bernama John Resig yang telah merilis sebuah Javascript Library
dan kini kita kenal dengan nama jQuery. Semenjak dirilis pertama kali pada tahun 2006,
jQuery telah mencuri perhatian para web developer. Buktinya, pada tahun-tahun
berikutnya jQuery telah banyak digunakan oleh website-website terkemuka didunia
seperti Google, Microsoft, Intel dan masih banyak lagi.
2.1.6 Definisi Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2002,p14), pengertian basis data kumpulan data
yang dihubungkan secara bersama-sama, dan gambaran dari data yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Berbeda dengan sistem file yang
menyimpan data secara terpisah, pada basis data data tersimpan secara terintegrasi. Basis
data bukan menjadi milik dari suatu departemen tetapi sebagai sumber daya perusahaan
yang dapat digunakan bersama.
13 2.1.7 Database Management System
Menurut Connoly dan Begg (2002, p16) DBMS adalah suatu perangkat lunak yang
bisa digunakan untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke
basis data. DBMS umumnya memiliki fasilitas untuk mendefinisikan basis data (Data
Definition Language), dan fasilitas yang dapat mendukung pegolahan data (Data
Manipulation Language).
2.1.8 MySQL
Menurut Lukmanul Hakim dan Uus Musalini (2004, p189), MySQL merupakan
salah satu jenis program database server, yaitu sebuah program yang berfungsi untuk
mengolah, menyimpan dan memanipulasi data di server.
MySQL dikembangkan oleh MySQL AB, awal mula perkembangan MySQL
adalah penggunaan mSQL untuk koneksi ke tabel menggunakan rutin level rendah
(ISAM) setelah beberapa pengujian ternyata mSQL tidak cukup cepat dan fleksibel
untuk memenuhi kebutuhan, sehingga dihasilkan SQL baru pada database tetapi dengan
API yang mirip dengan mSQL dengan nama MySQL. MySQL adalah suatu sistem
manajemen database, yang digunakan untuk menambahkan, mengakses, dan memproses
data yang tersimpan di dalam database, sama halnya dengan PHP MySQL juga dapat
berjalan dibanyak sistem operasi, hal ini yang membuat PHP dan MySQL menjadi
alternatif oleh para programmer web dalam membuat program database webnya.
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional
(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public
License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan
batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat
14 komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam
basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah
sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan
pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah
secara otomatis.
2.1.9 Rekayasa Piranti Lunak
Menurut Roger S Pressman (2001) rekayasa piranti lunak adalah Pembentukan dan
penggunaan prinsip rekayasa (engineering) untuk mendapatkan perangkat lunak secara
ekonomis namun andal dan dapat bekerja secara efisien pada komputer.
Rekayasa piranti lunak memiliki beberapa karakteristik diantaranya sebagai
berikut :
1. Perangkat lunak yang dikembangkan atau dirancang, bukan diproduksi seperti
pada pengertian klasik.
Meskipun terdapat kemiripan antara pengembang perangkat lunak dan
perangkat keras, namun pada dasarnya kedua hal tersebut adalah berbeda.
Keduanya memerlukan desain yang baik untuk mencapai kualitas tinggi, namun
produksi perangkat keras dapat menemukan masalah dalam kualitas, sedangkan
dalam pengembangan perangkat lunak, hal tersebut tidak terjadi (jika terjadi
maka mudah diperbaiki).
2. Perangkat lunak tidak akan habis dipakai.
Pada perangkat keras yang rusak, terdapat spare part yang dapat
menggantikanya.sedangkan pada perangkat lunak, tahap pemeliharaan tidak
semudah perangkat keras, karena tidak memiliki spare part apapun. Saat
15 perangkat lunak menemukan kegagalan, berarti terjadi kesalahan pada desain
atau proses.
3. Kebanyakan perangkat lunak dibuat berdasarkan pesanan walaupun industri
mengarah pada perakitan berbasiskan komponen
Suatu komponen perangkaat lunak harus dirancang dan mampu diterapkan
pada berbagai jenis program. Dengan demikian, komponen perangkat lunak
tersebut dapat digunaka berulang kali dan dimanipulasi, sehingga memungkinkan
untuk menghasilkan suatu perangkat lunak yang berbeda.
2.1.10 Delapan Aturan Emas
Secara garis besar, interaksi manusia dan komputer merupakan suatu disiplin ilmu
yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem komputer
yang interaktif yang digunakan oleh manusia, serta merupakan suatu study terhadap
fenomena-fenomena besar yang berhubungan denganya. Ilmu ini secara khhusus menitik
beratkan pada perancangan dan evaluasi antar pemakai (user interface) dengan tujuan
seseorang dapat membuat sistem interaksi dengan memperhatikan kaedah interaksi dan
komunikasi.
Menurut Shneiderman (2009) Delapan aturan emas perancangan user interface
yaitu:
1. Berusaha untuk konsisten
Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan
pada prompt, menu, serta layar bantuan.
16 2. Memungkinkan frekuensi user menggunakan shortcuts.
Pada saat frekuensi dari user meningkat. User juga berkeinginan untuk
mengurangi jumlah dari interaksi dan untuk meningkatkan langkah dari interaksi,
singkatan, function keys, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro sangat
membantu untuk pengguna ahli.
3. Memberikan umpan balik yang informatif
Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik.
Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan
umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang
penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul suatu
suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan
kesalahannya.
4. Merancang dialog yang memberikan keadaan akhir/penutup
Rangkaian dari tindakan harus disusun ke dalam grup dengan permulaan,
pertengahan dan akhiran. Feedback yang informatif pada penyelesainya dari
kumpulan tindakan memberikan operator kepuasan dari prestasi, perasaan lega,
sinyal untuk meletakkan kemungkinan rencana dan pilihan dari pilihan mereka,
dan indikasi yang caranya adalah bersih untuk mempersiapkan tindakan dari grup
berikutnya.
5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan sederhana.
Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan
kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan
cepat dan memberikan mekanisme yang sedehana dan mudah dipahami untuk
penanganan kesalahan.
17 6. Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah
Hal ini dapat mengurangi kekhawatiran pengguna karena pengguna mengetahui
kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan; sehingga pengguna tidak takut untuk
mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan.
7. Mendukung pusat kendali internal
Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan
yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol
pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna
menjadi inisiator daripada responden.
8. Keep It Simple
Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau
banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu
pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan.
2.1.11 Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Whitten entity relationship diagram (ERD) adalah pemodelan data yang
menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data yang berhubungan dengan
entity dan hubungan (relationship) yang dideskripsikan oleh data tersebut.
18 Gambar 2.1 Notasi Kardinalitas
Non-identifying relationship adalah hubungan dimana setiap entitas partisipan
mempunyai primary key independen-nya masing-masing. Relationship tipe ini
digambarkan dengan garis putus-putus dan biasa disebut strong entity. Sementara
identifying relationship adalah hubungan dimana setiap entitas partisipan mempunyai
19 primary key yang sama. Relationship tipe ini digambarkan dengan garis solid yang tidak
terputus-putus dan biasa disebut weak entity.
2.2
Teori Khusus
Berikut ini adalah teori-teori khusus yang dipakai dalam penulisan :
2.2.1 Internet Control Message Protocol (ICMP)
Menurut Douglas Comer (2004), Internet Control Message Protocol (ICMP)
adalah protokol yang digunakan untuk mengirim pesan kesalahan lalu memendefinisikan
sejumlah pesan kesalahan dan informasi, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.2 ICMP message
20 Sebuah pesan kesalahan ICMP selalu berisi header IP lengkap (include options)
dari datagram IP yang gagal dan delapan byte pertama dari field data IP. Hal ini
memungkinkan modul ICMP untuk mengasosiasikan kesalahan dengan protokol tertentu
(dari bidang Protokol pada header IP) dan proses tertentu (dari nomor port pada header
TCP atau UDP yang dalam empat byte pertama dari bidang data IP ). Pesan kesalahan
ICMP meliputi contoh berikut ini:
a. Destination Unreachable - router mengirimkan kesalahan ini kembali ke
sumber jika tidak mampu untuk meneruskan datagram.
b. Source Quench - router untuk sementara kehabisan ruang buffer, sehingga
mulai membuang datagram. Ketika membuang datagram, ia mengirimkan
memadamkan
sumber
untuk
pengirim
mengharuskan
mereka
untuk
mengurangi tingkat di mana itu adalah transmisi datagram.
c. Time Exceeded - router memiliki decremented bidang TTL dalam header IP
untuk nol. Ini mengirimkan melebihi waktu kembali ke sumber. Pesan
kesalahan ini digunakan oleh aplikasi tracerout untuk membangun daftar
router ke tujuan tertentu.
d. Parameter Problem - Salah satu parameter dalam header IP yang salah.
Dalam rangka untuk mencegah kesalahan proliferasi pesan ICMP (message
storm), RFC 1122 [RFC 1122] secara eksplisit menyatakan bahwa pesan kesalahan
ICMP tidak boleh dikirim sebagai hasil dari menerima salah satu dari berikut:
a. Sebuah pesan kesalahan ICMP.
b. Sebuah datagram digunakan untuk sebuah IP broadcast atau IP multicast
address.
21 c. Sebuah datagram dikirim sebagai link-layer broadcast.
d. Sebuah fragmen non-initial.
e. Sebuah datagram yang sumber tidak mendefinisikan alamat single host,
misalnya sebuah zero address, sebuah loopback address, sebuah broadcast
address, sebuah multicast address, atau sebuah class E address.
ICMP juga mencakup beberapa pesan untuk menyampaikan informasi antar host,
khususnya antara router. Satu pasang, Echo Request/Echo Reply, adalah the workhorse
dari aplikasi ping. Perhatikan bahwa pesan ICMP dilakukan di payload area dari sebuah
datagram IP. Diilustrikan pada gambar 2.2
Gambar 2.3 ICMP encapsulation
Dua tingkat enkapsulasi terjadi ketika sebuah pesan ICMP yang dikirim melintasi
jaringan fisik.
2.2.2 Internet Service Provider (ISP)
Internet Service Provider (ISP) adalah perusahaan atau badan usaha yang menjual
koneksi internet atau sejenisnya kepada pelanggan. ISP awalnya sangat identik dengan
22 jaringan telepon, karena dulu ISP menjual koneksi atau akses internet melalui jaringan
telepon.
Sekarang, dengan perkembangan teknologi ISP itu berkembang tidak hanya
dengan menggunakan jaringan telepon tapi juga menggunakan teknologi seperti fiber
optic dan wireless. Di banyak daerah umumnya ISP dengan teknologi wireless paling
banyak tumbuh. Karena teknologi ini “paling murah”. Tidak perlu membangun jaringan
kabel, mudah dipindahkan, tidak ada biaya ijin dan lain-lain ISP terkoneksi satu sama
lain dalam Internet Exchange, interkoneksi.
Media koneksi yang paling umum digunakan oleh ISP adalah menggunakan :
1. Wire kabel
Kabel telepon, kabel coaxial, kabel fiber optic, kabel listrik, kabel UTP.
2. Wireless
Tidak menggunakan banyak kabel. Kabel tetap digunakan namun sebagian besar
jalur koneksi menggunakan frekuensi. Biasanya menggunakan frekuensi yang
dibebaskan penggunaannya di suatu Negara. Di Indonesia frekuensi yang bebas
digunakan adalah frekuensi 2,4Ghz. Jadi dari pelanggan akan menggunakan radio
wireless dengan frekuensi 2,4Ghz untuk berhubungan dengan ISP.
2.2.3 Teknologi Short Message Service (SMS)
Short Message Service atau SMS merupakan teknologi yang memungkinkan
penggunanya melakukan pengiriman dan penerimaan pesan text melalui perangkat
telepon selular. Pada awalnya, SMS merupakan fitur standar yang hanya dimiliki oleh
perangkat yang menggunakan teknologi GSM (Global System for Mobile). Dalam
23 perkembangannya, fitur SMS ini akhirnya digunakan oleh teknologi wireless seperti
CDMA dan TDMA untuk menjawab kebutuhan masyarakat luas dalam berkomunikasi.
Data yang dapat ditangani oleh SMS pada dasarnya sangat terbatas. Sebuah SMS
hanya bisa beisikan paling banyak 140 byte (1120 bits) data. Jadi sebuah SMS bisa
berisikan 160 karakter jika menggunakan enkode karakter 7 bit, enkode 7 bit karakter
cocok untuk enkode karakter latin seperti alfabet inggris. Dan 70 karakter jika
menggunakan enkode karakter 16 bit Unicode UCS2, SMS berisikan karakter non latin
seperti huruf-huruf cina dan jepang harus menggunakan enkode 16 bit.
SMS merupakan pesan yang tersusun dari karakter alfanumerik dengan kapasitas
160 karakter atau mempunyai kapasitas maksimum 160 byte. Proses pengiriman pesan
yaitu, pertama pesan diterima oleh Short Message Service Center (SMSC), dimana
pesan harus sesuai dengan telepon seluluer yang dituju. Untuk melakukan pngencekan
terhadap telepon seluler yang dituju SMSC mengirim request kepada Home Location
Register (HLR) untuk menemukan roaming (kemampunan dari telepon seluler
menerima sinyal walaupun di luar daerah) dari nomor yang dituju. lalu HLR mengirim
respon kepada SMSC berupa status aktif/tidak aktif maka SMSC akan menyimpan pesan
dalam jangka waktu tertentu, sebaliknya jika status aktif maka pesan langsung
disampaikan dan ketika persan berhasil dikirim HLR akan memberi tahu SMSC lalu
SMSC akan memberikan report kepada pengirim pesan.
Kelebihan dari teknologi SMS:
a. Harganya murah
b. Praktis, tidak mengharuskan penerima ada ditempat, pesan SMS juga dapat
dilakukan kapan saja dan dimana saja.
c. Merupakan ”deliver oriented service”,
24 d. Dapat dikirim ke banyak penerima sekaligus pada saat yg bersamaan.
e. Pesan dapat dikirmkan ke berbagai jenis tujuan, seperti e-mail, IP ataupun
aplikasi lain.
f. Kegunaannya banyak, dengan cara diintegrasikan dengan applikasi content,
dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti kuis, voting, chatting,
reservasi, request informasi, sensus/survey, dan lainnya tergantung dengan
kegunaan dan fungsi aplikasi content yang terhubungan dengan SMSC.
g. Handal jika data pesan sudah masuk kedalam Gateway, maka akan langsung
disampaikan dan diberikan report sesudahnya.
Kekurangan dari teknologi SMS:
a. Jumlah data yang terbatas hanya sebanyak 160 karakter.
b. Bergantung pada traffic, jika sedang padat maka pesan akan lambat sampai
tujuan ataupun ada kemungkinan pesan tidak sampai pada tujuan.
c. Bergantung pada sinyal, jika pengirim dan penerima tidak mendapat jangkauam
sinyal yang baik dari operator maka SMS tidak dapat dikirim dan diterima.
2.2.4 Teknologi Short Message Service (SMS) Gateway
Menurut Dewanto R A Aradea (2007), Short Massage Service (SMS) Gateway
adalah sebuah sistem yang mampu menerima kode SMS dengan jumlah tertentu,
mengolah informasi yang terkandung dalam pesan SMS dan melakukan transaksi yang
dibutuhkan.
SMS Gateway berada diantara dua Short Message Service Center (SMSC) yang
berfungsi untuk meneruskan pesan SMS dari SMSC sumber ke SMSC tujuan.
25 Gambar 2.4 ilustrasi Short Message Service (SMS) Gateway
Dengan berkembangnya teknologi, SMS Gateway tidak lagi berfungsi untuk
menghubungkan SMSC satu dengan lain tetapi saat ini dapat juga diartikan sebagai
penghubung komunikasi antara perangkat komunikasi, berupa telepon seluler, modem
Global System For Mobile (GSM), ataupun modem Code Division Multiple Access
(CDMA) dengan perangkat komputer, sehingga mempermudah aktivitas dan
pengelolaan SMS.
Gambar 2.5 Ilustrasi aplikasi Short Message Service (SMS) Gateway
2.2.5 Helpdesk System
Menurut Fivi Syukriyah (2007) Sistem helpdesk adalah suatu system yang
menangani masalah yang mengacu kepada best practice workflow guidance sehingga
melalui sistem ticketing masalah yang terjadi dapat diidentifikasi dan dikonsolidasikan
melalui berbagai media komunikasi yang tersedia di perusahaan, seperti telepon, email,
26 dan juga web interface seluruh masalah dapat di tanggulangi dan diberikan solusinya
atas permasalahan yang muncul.
Sistem helpdesk dapat dibangun melalui banyak media seperti internet, telepon,
dan SMS, dengan media tersebut informasi dengan cepat diterima dari para
penggunanya dan dapat juga memberikan solusi secara cepat juga. Cara kerja sistem
helpdesk pada umumnya adalah sebagai berikut, pelanggan melaporkan keluhan atau
pertanyaanya kepada sistem, kemudian sistem memberikan semacam ticket yang
menyimpan detail dari permasalahanya. Jika malasah dapat terselesaikan oleh first level
support technician maka ticket akan ditutup dan pelanggan akan mendapatkan solusi
dari permasalahan tersebut. Jika permasalahanya tersebut membutuhkan persetujuan dan
pendapat dari level management, maka ticket tersebut akan diteruskan ke level
management di atasnya.
Suatu sistem helpdesk juga dapat melakukan tracking terhadap permasalahanpermasalahan dan solusi-solusi yang pernah dihadapi dan didapatkan para pelangganya,
hal seperti ini biasa disebut incident tracking system.
Download