HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KETERATURAN IBU HAMIL KONSUMSI TABLET FE Ati’ul Impartina Program Studi D-III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK Angka kematian ibu di Indonesia merupakan masalah yang menjadi prioritas dibidang kesehatan yang menunjukkan derajat kesehatan masyarakat dan kualitas pelayanan kesehatan yang rendah, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Dari 10 ibu hamil melalui didapatkan hasil 40 % ibu hamil tidak minum tablet Fe, 50% ibu hamil tidak minum tablet Fe, 10% ibu hamil minum tablet Fe. Desain dalam penelitian ini adalah analitik korelasi dengan populasi ibu hamil trimester III sebanyak 35 orang. Sampel yang diambil sebanyak 31 orang dengan metode sampling Consecutive Sampling Didesa Sugio Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. Pengumpulan data diperoleh dari kuesioner tertutup. Setelah ditabulasi, data dianalisis menggunakan uji koefisien kontingensi dengan taraf signifikansi P > 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruhnya yaitu 100% berpendidikan tinggi dan teratur minum tablet Fe. Dengan menggunakan uji Koefisien Kontingensi hasil analisa data dengan bantuan SPSS 16.0 di dapatkan hasil dengan taraf signifikansi p=0,001 maka Ho ditolak artinya terdapat Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe. Diharapkan petugas kesehatan memberikan dukungan, motivasi dan penyuluhan dalam menunjang program pemerintah yaitu tentang keteraturan konsumsi tablet Fe khususnya pada ibu hamil. Kata kunci : Tingkat Pendidikan, Ibu Hamil, Konsumsi Fe. PENDAHULUAN Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin darah kurang dari pada harga normal (Supariasa, 2008). Masalah anemia ini menjadi sangat penting karena berperan terhadap tingginya angka kematian ibu, bayi, rendah prestasi belajar serta rendahnya produktifitas kerja (Almatsier, 2008). Penurunan prevalensi anemia merupakan suatu kesepakatan nasional untuk menanggulangi anemia gizi, dengan membentuk suatu program yang potensial yakni pendistribusian tablet tambah darah pada ibu hamil yang dibagikan pada waktu memeriksakan kehamilan (Notobroto, 2008). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2010 melaporkan secara global bahwa prevalensi anemia pada kehamilan di negara berkembang secara global 35-75% dimana prevalensi tertinggi dialami pada trimester III. Menurut WHO kejadian anemia ibu hamil berkisar antara 20 % sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. Angka prevalensi anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai SURYA yang cukup tinggi yaitu 3,8% pada trimester I 13,6% pada trimester II, dan 24,8 % pada trimester III (Manuaba, 2007). Disebutkan bahwa anemia kehamilan di Indonesia berdasarkan data. Hasil Survei Rumah Tangga tahun 2005 dengan angka anemia ibu sebesar 39,5%, sedangkan hasil survei yang dilakukan Lautan J. dkk tahun 2007 sebesar 70,4 % (Ridwan, 2010). Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Sugio Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan bulan Juni didapatkan 36% ibu hamil anemia. Sedangkan dari 10 ibu hamil didapatkan hasil 4 (40 %) ibu hamil tidak minum tablet Fe, 5 (50%) ibu hamil jarang/ malas minum tablet Fe, 1 (10%) ibu hamil minum tablet Fe. Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan kadar hemoglobin. Pada ibu hamil kekurangan zat besi dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, perdarahan antepartum, dan keguguran. Pada janin kekurangan zat besi dapat mengakibatkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin baik tubuh maupun sel otak bahkan dapat mengakibatkan kematian janin di dalam Vol.07,No.01, April 2015 Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe kandungan serta cacat bawaan. Pada saat persalinan anemia dapat mengakibatkan berkurangnya kekuatan mengejan, partus terlantar, kala II lama, retensio placenta, perdarahan setelah melahirkan yang diakibatkan atonia uteri. Sedangkan pada ibu nifas anemia dapat memperlambat proses penyembuhan luka sehingga dapat meningkatkan kerawanan terhadap penyakit infeksi serta mengganggu produksi ASI (Lubis, 2006). Selama hamil dibutuhkan zat besi sebanyak 800 mg dimana 500 mg digunakan untuk pertambahan sel darah merah ibu, sedang 300 mg untuk janin dan placenta (Tobing, 2007). Zat besi bagi ibu hamil sangat penting untuk pembentukan dan mempertahankan sel darah merah, sehingga dapat mendukung sirkulasi oksigen dan zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dan janin yang ada dalam kandungan (Wiwied, 2006). Selain itu faktor keteraturan minum tablet Fe juga menjadi penyebab anemia pada ibu hamil Untuk mengatasi masalah ketaatan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe tersebut diatas pemerintah khususnya Departemen Kesehatan telah mencanangkan program penanggulangan anemia gizi pada ibu hamil. Salah satu cara untuk menanggulangi dan mencegah anemia adalah dengan mengkonsumsi tablet Fe secara teratur minimal 90 tablet selama kehamilan, karena merupakan suplemen zat besi dan dapat meningkatkan kadar hemoglobin (Sri, 2007). Karena itu peranan petugas kesehatan khususnya pengelola KIA dan Gizi sangat diperlukan untuk menggerakkan masyarakat lewat penyuluhan atau pemasangan poster tentang pemanfaatan tablet Fe (Ridwan, 2010). METODE PENELITIAN Desain yang dipakai dalam penelitian ini adalah analitik korelasi dengan jenis rancangan Cross Sectional yaitu rancangan penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat atau sekali waktu (Nursalam, 2008). Penelitian ini akan menghubungkan antara 1 variabel independen yaitu pendidikan dengan 1 variabel dependen yaitu keteraturan ibu hamil konsumsi tablet Fe. SURYA Pada penelitian populasinya adalah seluruh ibu hamil Trimester III di Desa Sugio Kabupaten Lamongan pada bulan Juni dan Juli sebanyak 35 orang. Dalam penelitian ini menggunakan metode simple random sampling yaitu pemilihan sampel secara acak dengan mengundi nomor yang telah dibuat sebelumnya sampai jumlah sampel yang diinginkan tercapai. HASIL PENELITIAN 1. Data Umum 1) Distribusi Berdasarkan Umur Ibu Tabel 1 Distribusi Berdasarkan Umur Responden di Desa Sugio Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan Prosentase No Umur Jumlah (%) 1. <20 tahun 6 19,3 2. 20-30 tahun 14 45,2 3. 31-40 tahun 11 35,5 Jumlah 31 100 Berdasarkan tabel 1 tersebut menunjukkan bahwa hampir setengahnya umur Ibu yaitu antara 20-30 tahun sebanyak 14 orang atau 45,2% dan sebagian kecil umur Ibu <20 tahun yaitu sebanyak 6 orang atau 19,3%. 2) Distribusi Berdasarkan Pekerjaan Ibu Tabel 2 Distribusi Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Desa Sugio Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan No Pekerjaan Jumlah Prosentase (%) 1. PNS/TNI/POLRI 3 9,7 2. Swasta 2 6,5 3. Wiraswasta 8 25,8 4. Petani 8 25,8 5. Tidak Bekerja 10 32,2 Jumlah 31 100 Berdasarkan table 2 tersebut menunjukkan bahwa hampir setengahnya ibu hamil sebanyak 10 orang atau 32,2% tidak bekerja dan sebagian kecil pekerjaan ibu hamil yaitu swasta sebanyak 2 orang atau 6,5%. Vol.07,No.01, April 2015 Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe 3) Distribusi Berdasarkan Hamil Ke Tabel 3 Distribusi Berdasarkan Kehamilan Ibu Keberapa di Desa Sugio Kecamatan sugio Kabupaten Lamongan Prosentase No Hamil Ke Jumlah (%) 1. 1 9 29 2. 2 6 19,4 3. 3 11 35,5 4. >3 5 16,1 Jumlah 31 100 Berdasarkan tabel 3 tersebut menunjukkan bahwa hampir sebagian setengahnya ibu sedang hamil ke 3 yaitu sebanyak 11 orang atau 35,5% dan sebagian kecil ibu sedang hamil ke >3 yaitu sebanyak 5 orang atau 16,1%. 4) Distribusi Berdasarkan Jumlah Anak Tabel 4 Distribusi Berdasarkan Jumlah Anak di Desa Sugio Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan Prosentase No Jumlah Anak Jumlah (%) 1. Belum 9 29 2. 1 6 19,4 3. 2 11 35,5 4. 3 4 12,9 5. >3 1 3,2 Jumlah 31 100 Berdasarkan tabel 4 tersebut menunjukkan bahwa hampir sebagian ibu mempunyai jumlah anak sebanyak 2 yaitu 11 orang atau 35,5% dan sebagian kecil jumlah anak yaitu >3 sebanyak 1 atau 3,2%. 5) Distribusi Berdasarkan Usia Kehamilan Tabel 5 Distribusi Berdasarkan Usia Kehamilan di Desa Sugio Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan No UK Jumlah 1. 28-40 Minggu 31 Prosentase (%) 100 % Jumlah 31 100,00 Berdasarkan tabel 1.5 tersebut menunjukkan bahwa Seluruhnya Usia Kehamilan Ibu yaitu antara 28-32 Minggu SURYA sebanyak 31 ibu hamil Trimester III atau 100% 2. Data Khusus 1) Distribusi Berdasarkan Pendidikan Ibu Tabel 6 Distribusi Berdasarkan Pendidikan Ibu di Desa Sugio Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan Prosentase No Pendidikan Jumlah (%) 1. Dasar 20 64,5 2. Menengah 8 25,8 3. Tinggi 3 9,7 Jumlah 31 100,00 Berdasarkan tabel 6 tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan terakhir ibu adalah tingkat dasar sebanyak 20 orang atau 64,5% dan sebagian kecil ibu pendidikan terakhir ibu adalah tingkat tinggi yaitu sebanyak 3 orang atau 9,7%%. 2) Keteraturan ibu hamil Konsumsi Tablet Fe Tabel 7 Distribusi Keteraturan ibu hamil konsumsi Tablet Fe di Desa Sugio Kecamatan sugio Kabupaten Lamongan. No 1. 2. Kriteria Teratur Tidak Jumlah Jumlah Prosentase (%) 10 32,3% 21 67,7% 31 100 Berdasarkan tabel 7 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar ibu hamil tidak teratur mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 21 orang atau 67,7% dan hampir setengahnya ibu teratur mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 10 orang atau 32,3%. 3) Hubungan Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe Tabel 8 Tabulasi Silang Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe di Desa Sugio Kecamatan sugio Kabupaten Lamongan Vol.07,No.01, April 2015 Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe Total No Peran Suami Teratur Tidak teratur Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1. Dasar 2 0,1 18 90,9 20 100 2 .Menengah 5 62,5 3 37,5 8 100 3 .Tinggi 3 100 0 0 3 100 Jumlah 10 62,6 21 128,4 31 100 p=0,001 Berdasarkan tabel 8 dapat dijelaskan bahwa seluruhnya yaitu 100% berpendidikan tinggi dan teratur minum tablet Fe Dengan menggunakan uji Koefisien Kontingensi hasil analisa data dengan bantuan SPSS 16.0 di dapatkan hasil dengan taraf signifikansi p=0,001 maka Ho ditolak artinya terdapat Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe. PEMBAHASAN 1) Pendidikan Berdasarkan tabel 6 tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan terakhir ibu adalah tingkat dasar sebanyak 20 orang atau 64,5% dan sebagian kecil ibu pendidikan terakhir ibu adalah tingkat tinggi yaitu sebanyak 3 orang atau 9,7%%. Beberapa faktor yang mempengaruhi pendidikan adalah pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar, informasi dan umur. Berdasarkan tabel 1 tersebut menunjukkan bahwa hampir setengahnya umur Ibu yaitu antara 20-30 tahun sebanyak 14 orang atau 45,2% dan sebagian kecil umur Ibu <20 tahun yaitu sebanyak 6 orang atau 19,3%. Hal ini sama dengan teori iqbal Mubarak, W (2007) yang menyatakan bahwa dengan bertambahnya umur seseorang pada aspek psikologis atau mental taraf berfikir seseorang akan semakin matang dan dewasa. Pada usia 20-35 tahun merupakan usia dewasa, dalam hal berpikir seseorang lebih logis, sehingga daya ingat dan cara pandang lebih luas terhadap informasi sehingga mudah mengingat dan memahami suatu hal yang baru. Dengan dengan bertambahnya umur maka akan menjadikan ibu semakin dewasa dalam hal berpikir untuk memenuhi SURYA kebutuhan dirinya saat hamil terutama kebutuhan akan zat besi (Fe). Selain itu pengalaman juga bisa menjadi faktor yang berpengaruh. Berdasarkan tabel 3 tersebut menunjukkan bahwa hampir sebagian setengahnya ibu sedang hamil ke 3 yaitu sebanyak 11 orang atau 35,5% dan sebagian kecil ibu sedang hamil ke >3 yaitu sebanyak 5 orang atau 16,1%. Menurut Suwarno (2006) Seseorang cenderung berusaha melupakan pengalaman yang kurang baik, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan mendalam yang dapat membentuk sikap positif dalam kehidupannya. Dari data tersebut menunjukkan ibu hamil bisa belajar dari pengalaman yang sudah pernah dilaluinya bahwa kebutuhan ibu hamil berbeda dengan sebelum hamil terutama pemenuhan zat besi (Fe). 2) Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet (Fe) Berdasarkan tabel 7 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar ibu hamil tidak teratur mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 21 orang atau 67,7% dan hampir setengahnya ibu teratur mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 10 orang atau 32,3%. Kemungkinan factor yang mempengaruhi adalah tingkat pendidikan. Menurut Juhn Dewey, pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah pula seseorang tersebut dalam menerima suatu informasi dan semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. 3) Hubungan tingkat pendidikan dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe di Desa Sugio Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan Berdasarkan tabel hasil perhitungan dengan menggunakan uji koefisien Vol.07,No.01, April 2015 Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe kontingensi hasil analisa data dengan bantuan SPSS 16.0 di dapatkan hasil dengan taraf signifikansi p=0,001 maka Ho ditolak artinya terdapat Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe. Jika seseorang memiliki tingkat pendidikan rendah, maka akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi baru yang diperkenalkan Menurut Wahid Iqbal Mubarok (2007) hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan ibu merupakan tingkat pengetahuan menengah atas dan cukup aktif dalam interaksi terhadap lingkungan sosial sekitar serta cukup kooperatif dalam hal baru untuk memperoleh suatu sifat yang dimilikinya sehingga mempengaruhi tindakan yang dilakukan dan dapat membentuk sikap yang positif terhadap lingkungan kesehatan. Ibu hamil yang berpendidikan tinggi memiliki pengetahuan baik dan memiliki cara pandang dan wawasan luas sehingga dalam mencari informasi tentang pentingnya tablet Fe dan akan mengkonsumsi tablet Fe secara teratur. Upaya yang harus dilakukan oleh petugas kesehatan yaitu pemberian informasi, penyuluhan dan motivasi baik melalui media maupun pada kunjungan antenatal kepada ibu hamil maupun suami tentang tablet Fe sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kejadian anemia yang dikarenakan ketidak teraturan dalam mengonsumsi tablet Fe. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 1) Sebagian besar tingkat pendidikan terakhir ibu hamil yaitu pendidikan dasar 2) Hampir sebagian ibu hamil tidak teratur konsumsi tablet Fe. 3) Ada hubungan antara pendidikan dengan keteraturan ibu hamil konsumsi tablet Fe. 2. Saran 1) Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan di jadikan sebagai bahan masukan tambahan materi terutama materi tambahan dalam asuhan kebidanan antenatal dan masukan untuk tambahan materi khususnya tentang tablet Fe. SURYA 2) Bagi Ibu Hamil Diharapkan ibu hamil konsumsi tablet Fe sesuai anjuran bidan 3) Bagi Profesi Kebidanan Diharapkan pemberian penyuluhan lebih intensif tentang konsumsi tablet Fe bagi ibu hamil. DAFTAR PUSTAKA Akhmadi. 2009. Tablet Zat Besi Bagi Ibu Hamil.http:// akhmadi. Multiply. Com/journal/item/12. Budiarto, Eko. (2008). Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: EGC Depkes RI, 2009. Profil Kesehatan Indonesia.http://www.depkes.go.id. Eisenberg.(2006). Human Development. Boston: McGraw Hill. Hamilton BE, Ventura SJ, Menacher F. (2007). Births : final dexa for 2000. Natl Vital Stat Rep,2002; 50: 1-17 Hidayat, Aziz Alimul .(2007). Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Hidayat, Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. Mirza.(2006). Penyakit Kehamilan dan Pengobatannya.Jakarta : EGC. Mulyani, (2007).Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. Cetakan Pertama, USU Press, Medan. Notoatmodjo Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta. Notoatmodjo.(2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Nursalam.(2005). Konsep Dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam.(2005). Pedoman Praktis Penyusunan Riset Keperawatan. Surabaya: Universitas Airlangga. Nursalam.(2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Vol.07,No.01, April 2015 Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe Prawirohardjo.(2005). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Rineka Cipta. Santoso, (2008).Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS. Jakarta :Elex Media Komputindo. Saryono, S. (2010), Sosiologi Kesehatan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Sohimah.(2008). Anemia Pada Ibu Hamil. http://rofiqahmad.Wordpresss.com Sulistyawati.(2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Salemba Medika. Supariasa, 2008. Penilaian Status Gizi.Jakrta: EGC WHO. (2006). Creating an environment for emotional and social well-being, an important responsibility of a health promoting and child friendly school. Geneva: WHO Document Production Service. Wiknjosastro, (2008). Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka SURYA Vol.07,No.01, April 2015