SURYA Vol.07,No.01, April 2015 HUBUNGAN TINGKAT

advertisement
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KETERATURAN
IBU HAMIL KONSUMSI TABLET FE
Ati’ul Impartina
Program Studi D-III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan
ABSTRAK
Angka kematian ibu di Indonesia merupakan masalah yang menjadi prioritas dibidang kesehatan
yang menunjukkan derajat kesehatan masyarakat dan kualitas pelayanan kesehatan yang rendah,
dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Dari 10 ibu hamil melalui
didapatkan hasil 40 % ibu hamil tidak minum tablet Fe, 50% ibu hamil tidak minum tablet Fe, 10%
ibu hamil minum tablet Fe.
Desain dalam penelitian ini adalah analitik korelasi dengan populasi ibu hamil trimester III
sebanyak 35 orang. Sampel yang diambil sebanyak 31 orang dengan metode sampling Consecutive
Sampling Didesa Sugio Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. Pengumpulan data diperoleh dari
kuesioner tertutup. Setelah ditabulasi, data dianalisis menggunakan uji koefisien kontingensi
dengan taraf signifikansi P > 0,05.
Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruhnya yaitu 100% berpendidikan tinggi dan teratur
minum tablet Fe. Dengan menggunakan uji Koefisien Kontingensi hasil analisa data dengan
bantuan SPSS 16.0 di dapatkan hasil dengan taraf signifikansi p=0,001 maka Ho ditolak artinya
terdapat Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe.
Diharapkan petugas kesehatan memberikan dukungan, motivasi dan penyuluhan dalam menunjang
program pemerintah yaitu tentang keteraturan konsumsi tablet Fe khususnya pada ibu hamil.
Kata kunci : Tingkat Pendidikan, Ibu Hamil, Konsumsi Fe.
PENDAHULUAN
Anemia adalah suatu keadaan di mana
kadar hemoglobin darah kurang dari pada
harga normal (Supariasa, 2008). Masalah
anemia ini menjadi sangat penting karena
berperan terhadap tingginya angka kematian
ibu, bayi, rendah prestasi belajar serta
rendahnya produktifitas kerja (Almatsier,
2008). Penurunan prevalensi anemia
merupakan suatu kesepakatan nasional untuk
menanggulangi
anemia
gizi,
dengan
membentuk suatu program yang potensial
yakni pendistribusian tablet tambah darah
pada ibu hamil yang dibagikan pada waktu
memeriksakan kehamilan (Notobroto, 2008).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
2010 melaporkan secara global bahwa
prevalensi anemia pada kehamilan di negara
berkembang secara global 35-75% dimana
prevalensi tertinggi dialami pada trimester
III.
Menurut WHO kejadian anemia ibu
hamil berkisar antara 20 % sampai 89%
dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai
dasarnya.
Angka
prevalensi
anemia
kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai
SURYA
yang cukup tinggi yaitu 3,8% pada trimester
I 13,6% pada trimester II, dan 24,8 % pada
trimester III (Manuaba, 2007). Disebutkan
bahwa anemia kehamilan di Indonesia
berdasarkan data. Hasil Survei Rumah
Tangga tahun 2005 dengan angka anemia ibu
sebesar 39,5%, sedangkan hasil survei yang
dilakukan Lautan J. dkk tahun 2007 sebesar
70,4 % (Ridwan, 2010).
Dari studi pendahuluan yang dilakukan
di Desa Sugio Kecamatan Sugio Kabupaten
Lamongan bulan Juni didapatkan 36% ibu
hamil anemia. Sedangkan dari 10 ibu hamil
didapatkan hasil 4 (40 %) ibu hamil tidak
minum tablet Fe, 5 (50%) ibu hamil jarang/
malas minum tablet Fe, 1 (10%) ibu hamil
minum tablet Fe.
Sebagian besar penyebab anemia di
Indonesia adalah kekurangan zat besi yang
diperlukan untuk pembentukan kadar
hemoglobin. Pada ibu hamil kekurangan zat
besi dapat menyebabkan berat badan lahir
rendah,
perdarahan
antepartum,
dan
keguguran. Pada janin kekurangan zat besi
dapat mengakibatkan gangguan atau
hambatan pada pertumbuhan janin baik tubuh
maupun
sel
otak
bahkan
dapat
mengakibatkan kematian janin di dalam
Vol.07,No.01, April 2015
Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe
kandungan serta cacat bawaan. Pada saat
persalinan anemia dapat mengakibatkan
berkurangnya kekuatan mengejan, partus
terlantar, kala II lama, retensio placenta,
perdarahan
setelah
melahirkan
yang
diakibatkan atonia uteri. Sedangkan pada ibu
nifas anemia dapat memperlambat proses
penyembuhan
luka
sehingga
dapat
meningkatkan kerawanan terhadap penyakit
infeksi serta mengganggu produksi ASI
(Lubis, 2006). Selama hamil dibutuhkan zat
besi sebanyak 800 mg dimana 500 mg
digunakan untuk pertambahan sel darah
merah ibu, sedang 300 mg untuk janin dan
placenta (Tobing, 2007). Zat besi bagi ibu
hamil sangat penting untuk pembentukan dan
mempertahankan sel darah merah, sehingga
dapat mendukung sirkulasi oksigen dan zat
gizi yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil
dan janin yang ada dalam kandungan
(Wiwied, 2006). Selain itu faktor keteraturan
minum tablet Fe juga menjadi penyebab
anemia pada ibu hamil
Untuk mengatasi masalah ketaatan ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe
tersebut diatas pemerintah khususnya
Departemen Kesehatan telah mencanangkan
program penanggulangan anemia gizi pada
ibu hamil. Salah satu cara untuk
menanggulangi dan mencegah anemia adalah
dengan mengkonsumsi tablet Fe secara
teratur minimal 90 tablet selama kehamilan,
karena merupakan suplemen zat besi dan
dapat meningkatkan kadar hemoglobin (Sri,
2007). Karena itu peranan petugas kesehatan
khususnya pengelola KIA dan Gizi sangat
diperlukan untuk menggerakkan masyarakat
lewat penyuluhan atau pemasangan poster
tentang pemanfaatan tablet Fe (Ridwan,
2010).
METODE PENELITIAN
Desain
yang
dipakai
dalam
penelitian ini adalah analitik korelasi dengan
jenis rancangan Cross Sectional yaitu
rancangan penelitian yang menekankan
waktu pengukuran atau pengamatannya
dilakukan secara simultan pada satu saat atau
sekali waktu (Nursalam, 2008). Penelitian ini
akan menghubungkan antara 1 variabel
independen yaitu pendidikan dengan 1
variabel dependen yaitu keteraturan ibu
hamil konsumsi tablet Fe.
SURYA
Pada penelitian populasinya adalah
seluruh ibu hamil Trimester III di Desa Sugio
Kabupaten Lamongan pada bulan Juni dan
Juli sebanyak 35 orang. Dalam penelitian ini
menggunakan metode simple random
sampling yaitu pemilihan sampel secara acak
dengan mengundi nomor yang telah dibuat
sebelumnya sampai jumlah sampel yang
diinginkan tercapai.
HASIL PENELITIAN
1. Data Umum
1) Distribusi Berdasarkan Umur Ibu
Tabel 1 Distribusi
Berdasarkan
Umur
Responden
di
Desa
Sugio
Kecamatan
Sugio
Kabupaten
Lamongan
Prosentase
No
Umur
Jumlah
(%)
1.
<20 tahun
6
19,3
2. 20-30 tahun
14
45,2
3. 31-40 tahun
11
35,5
Jumlah
31
100
Berdasarkan
tabel
1
tersebut
menunjukkan bahwa hampir setengahnya
umur Ibu yaitu antara 20-30 tahun sebanyak
14 orang atau 45,2% dan sebagian kecil umur
Ibu <20 tahun yaitu sebanyak 6 orang atau
19,3%.
2) Distribusi Berdasarkan Pekerjaan Ibu
Tabel 2 Distribusi Berdasarkan Pekerjaan
Ibu di Desa Sugio Kecamatan Sugio
Kabupaten Lamongan
No
Pekerjaan
Jumlah Prosentase (%)
1. PNS/TNI/POLRI
3
9,7
2.
Swasta
2
6,5
3.
Wiraswasta
8
25,8
4.
Petani
8
25,8
5. Tidak Bekerja
10
32,2
Jumlah
31
100
Berdasarkan
table
2
tersebut
menunjukkan bahwa hampir setengahnya ibu
hamil sebanyak 10 orang atau 32,2% tidak
bekerja dan sebagian kecil pekerjaan ibu
hamil yaitu swasta sebanyak 2 orang atau
6,5%.
Vol.07,No.01, April 2015
Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe
3) Distribusi Berdasarkan Hamil Ke
Tabel 3 Distribusi Berdasarkan Kehamilan
Ibu Keberapa di Desa Sugio
Kecamatan
sugio
Kabupaten
Lamongan
Prosentase
No
Hamil Ke
Jumlah
(%)
1.
1
9
29
2.
2
6
19,4
3.
3
11
35,5
4.
>3
5
16,1
Jumlah
31
100
Berdasarkan
tabel
3
tersebut
menunjukkan bahwa hampir sebagian
setengahnya ibu sedang hamil ke 3 yaitu
sebanyak 11 orang atau 35,5% dan sebagian
kecil ibu sedang hamil ke >3 yaitu sebanyak
5 orang atau 16,1%.
4) Distribusi Berdasarkan Jumlah Anak
Tabel 4 Distribusi Berdasarkan Jumlah
Anak di Desa Sugio Kecamatan
Sugio Kabupaten Lamongan
Prosentase
No Jumlah Anak Jumlah
(%)
1.
Belum
9
29
2.
1
6
19,4
3.
2
11
35,5
4.
3
4
12,9
5.
>3
1
3,2
Jumlah
31
100
Berdasarkan
tabel
4
tersebut
menunjukkan bahwa hampir sebagian ibu
mempunyai jumlah anak sebanyak 2 yaitu 11
orang atau 35,5% dan sebagian kecil jumlah
anak yaitu >3 sebanyak 1 atau 3,2%.
5) Distribusi Berdasarkan Usia Kehamilan
Tabel 5 Distribusi
Berdasarkan
Usia
Kehamilan
di
Desa
Sugio
Kecamatan
Sugio
Kabupaten
Lamongan
No
UK
Jumlah
1.
28-40 Minggu
31
Prosentase
(%)
100 %
Jumlah
31
100,00
Berdasarkan tabel 1.5 tersebut
menunjukkan bahwa Seluruhnya Usia
Kehamilan Ibu yaitu antara 28-32 Minggu
SURYA
sebanyak 31 ibu hamil Trimester III atau
100%
2. Data Khusus
1)
Distribusi Berdasarkan Pendidikan Ibu
Tabel 6 Distribusi Berdasarkan Pendidikan
Ibu di Desa Sugio Kecamatan Sugio
Kabupaten Lamongan
Prosentase
No
Pendidikan
Jumlah
(%)
1. Dasar
20
64,5
2. Menengah
8
25,8
3. Tinggi
3
9,7
Jumlah
31
100,00
Berdasarkan
tabel
6
tersebut
menunjukkan
bahwa
sebagian
besar
pendidikan terakhir ibu adalah tingkat dasar
sebanyak 20 orang atau 64,5% dan sebagian
kecil ibu pendidikan terakhir ibu adalah
tingkat tinggi yaitu sebanyak 3 orang atau
9,7%%.
2) Keteraturan ibu hamil Konsumsi Tablet
Fe
Tabel 7 Distribusi Keteraturan ibu hamil
konsumsi Tablet Fe di Desa Sugio
Kecamatan
sugio
Kabupaten
Lamongan.
No
1.
2.
Kriteria
Teratur
Tidak
Jumlah
Jumlah Prosentase
(%)
10
32,3%
21
67,7%
31
100
Berdasarkan tabel 7 dapat dijelaskan
bahwa sebagian besar ibu hamil tidak teratur
mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 21 orang
atau 67,7% dan hampir setengahnya ibu
teratur mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 10
orang atau 32,3%.
3) Hubungan
Pendidikan
Dengan
Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet
Fe
Tabel 8 Tabulasi Silang Hubungan Tingkat
Pendidikan Dengan Keteraturan
Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe di
Desa Sugio Kecamatan sugio
Kabupaten Lamongan
Vol.07,No.01, April 2015
Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe
Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi
Tablet Fe
Total
No Peran
Suami Teratur
Tidak teratur
Jumlah
%
Jumlah
% Jumlah %
1. Dasar
2
0,1
18
90,9 20
100
2 .Menengah 5
62,5
3
37,5 8
100
3 .Tinggi
3
100
0
0
3
100
Jumlah
10
62,6
21
128,4 31
100
p=0,001
Berdasarkan tabel 8 dapat dijelaskan
bahwa seluruhnya yaitu 100% berpendidikan
tinggi dan teratur minum tablet Fe
Dengan menggunakan uji Koefisien
Kontingensi hasil analisa data dengan
bantuan SPSS 16.0 di dapatkan hasil dengan
taraf signifikansi p=0,001 maka Ho ditolak
artinya
terdapat
Hubungan
Tingkat
Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil
Konsumsi Tablet Fe.
PEMBAHASAN
1) Pendidikan
Berdasarkan
tabel
6
tersebut
menunjukkan
bahwa
sebagian
besar
pendidikan terakhir ibu adalah tingkat dasar
sebanyak 20 orang atau 64,5% dan sebagian
kecil ibu pendidikan terakhir ibu adalah
tingkat tinggi yaitu sebanyak 3 orang atau
9,7%%. Beberapa faktor yang mempengaruhi
pendidikan adalah pengalaman, kebudayaan
lingkungan sekitar, informasi dan umur.
Berdasarkan
tabel
1
tersebut
menunjukkan bahwa hampir setengahnya
umur Ibu yaitu antara 20-30 tahun sebanyak
14 orang atau 45,2% dan sebagian kecil umur
Ibu <20 tahun yaitu sebanyak 6 orang atau
19,3%.
Hal ini sama dengan teori iqbal
Mubarak, W (2007) yang menyatakan bahwa
dengan bertambahnya umur seseorang pada
aspek psikologis atau mental taraf berfikir
seseorang akan semakin matang dan dewasa.
Pada usia 20-35 tahun merupakan usia
dewasa, dalam hal berpikir seseorang lebih
logis, sehingga daya ingat dan cara pandang
lebih luas terhadap informasi sehingga
mudah mengingat dan memahami suatu hal
yang baru. Dengan dengan bertambahnya
umur maka akan menjadikan ibu semakin
dewasa dalam hal berpikir untuk memenuhi
SURYA
kebutuhan dirinya saat hamil terutama
kebutuhan akan zat besi (Fe).
Selain itu pengalaman juga bisa
menjadi
faktor
yang
berpengaruh.
Berdasarkan tabel 3 tersebut menunjukkan
bahwa hampir sebagian setengahnya ibu
sedang hamil ke 3 yaitu sebanyak 11 orang
atau 35,5% dan sebagian kecil ibu sedang
hamil ke >3 yaitu sebanyak 5 orang atau
16,1%. Menurut Suwarno (2006) Seseorang
cenderung berusaha melupakan pengalaman
yang kurang baik, namun jika pengalaman
terhadap obyek tersebut menyenangkan maka
secara psikologis akan timbul kesan
mendalam yang dapat membentuk sikap
positif dalam kehidupannya.
Dari data tersebut menunjukkan ibu
hamil bisa belajar dari pengalaman yang
sudah pernah dilaluinya bahwa kebutuhan
ibu hamil berbeda dengan sebelum hamil
terutama pemenuhan zat besi (Fe).
2) Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi
Tablet (Fe)
Berdasarkan tabel 7 dapat dijelaskan
bahwa sebagian besar ibu hamil tidak teratur
mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 21 orang
atau 67,7% dan hampir setengahnya ibu
teratur mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 10
orang atau 32,3%. Kemungkinan factor yang
mempengaruhi adalah tingkat pendidikan.
Menurut Juhn Dewey, pendidikan
adalah suatu proses pembaharuan makna
pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di
dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang
dewasa dengan orang muda, mungkin pula
terjadi secara sengaja dan dilembagakan
untuk untuk menghasilkan kesinambungan
sosial. Proses ini melibatkan pengawasan dan
perkembangan dari orang yang belum
dewasa dan kelompok dimana dia hidup.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
semakin tinggi pendidikan seseorang, maka
semakin mudah pula seseorang tersebut
dalam menerima suatu informasi dan
semakin banyak pula pengetahuan yang
dimiliki.
3) Hubungan tingkat pendidikan dengan
Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi
Tablet Fe di Desa Sugio Kecamatan
Sugio Kabupaten Lamongan
Berdasarkan tabel hasil perhitungan
dengan
menggunakan
uji
koefisien
Vol.07,No.01, April 2015
Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe
kontingensi hasil analisa data dengan bantuan
SPSS 16.0 di dapatkan hasil dengan taraf
signifikansi p=0,001 maka Ho ditolak artinya
terdapat Hubungan Tingkat Pendidikan
Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi
Tablet Fe.
Jika seseorang memiliki tingkat
pendidikan rendah, maka akan menghambat
perkembangan sikap seseorang terhadap
penerimaan
informasi
baru
yang
diperkenalkan Menurut Wahid Iqbal
Mubarok (2007) hal ini disebabkan karena
tingkat pendidikan ibu merupakan tingkat
pengetahuan menengah atas dan cukup aktif
dalam interaksi terhadap lingkungan sosial
sekitar serta cukup kooperatif dalam hal baru
untuk memperoleh suatu sifat yang
dimilikinya
sehingga
mempengaruhi
tindakan yang dilakukan dan dapat
membentuk sikap yang positif terhadap
lingkungan kesehatan.
Ibu hamil yang berpendidikan tinggi
memiliki pengetahuan baik dan memiliki
cara pandang dan wawasan luas sehingga
dalam mencari informasi tentang pentingnya
tablet Fe dan akan mengkonsumsi tablet Fe
secara teratur.
Upaya yang harus dilakukan oleh
petugas kesehatan yaitu pemberian informasi,
penyuluhan dan motivasi baik melalui media
maupun pada kunjungan antenatal kepada ibu
hamil maupun suami tentang tablet Fe
sehingga diharapkan dapat menurunkan
angka kejadian anemia yang dikarenakan
ketidak teraturan dalam mengonsumsi tablet
Fe.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
1) Sebagian besar tingkat pendidikan
terakhir ibu hamil yaitu pendidikan dasar
2) Hampir sebagian ibu hamil tidak teratur
konsumsi tablet Fe.
3) Ada hubungan antara pendidikan dengan
keteraturan ibu hamil konsumsi tablet Fe.
2. Saran
1) Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan di jadikan sebagai bahan
masukan tambahan materi terutama
materi tambahan dalam asuhan kebidanan
antenatal dan masukan untuk tambahan
materi khususnya tentang tablet Fe.
SURYA
2) Bagi Ibu Hamil
Diharapkan ibu hamil konsumsi
tablet Fe sesuai anjuran bidan
3) Bagi Profesi Kebidanan
Diharapkan pemberian penyuluhan
lebih intensif tentang konsumsi tablet Fe
bagi ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmadi. 2009. Tablet Zat Besi Bagi Ibu
Hamil.http:// akhmadi. Multiply.
Com/journal/item/12.
Budiarto, Eko. (2008). Biostatistik Untuk
Kedokteran
dan
Kesehatan
Masyarakat, Jakarta: EGC
Depkes RI, 2009. Profil Kesehatan
Indonesia.http://www.depkes.go.id.
Eisenberg.(2006). Human Development.
Boston: McGraw Hill.
Hamilton BE, Ventura SJ, Menacher F.
(2007). Births : final dexa for 2000.
Natl Vital Stat Rep,2002; 50: 1-17
Hidayat, Aziz Alimul .(2007). Riset
Keperawatan dan Tehnik Penulisan
Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, Aziz Alimul. (2007). Metode
Penelitian
Keperawatan
dan
Tehnik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Mirza.(2006). Penyakit Kehamilan dan
Pengobatannya.Jakarta : EGC.
Mulyani,
(2007).Metodologi
Penelitian
Bisnis: Untuk Akuntansi dan
Manajemen. Cetakan Pertama,
USU Press, Medan.
Notoatmodjo Soekidjo. (2005). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
RinekaCipta.
Notoatmodjo.(2005). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Nursalam.(2005). Konsep Dan Penerapan
Metodologi Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Nursalam.(2005).
Pedoman
Praktis
Penyusunan Riset Keperawatan.
Surabaya: Universitas Airlangga.
Nursalam.(2008). Konsep dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Vol.07,No.01, April 2015
Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Fe
Prawirohardjo.(2005). Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Santoso,
(2008).Mengatasi
Berbagai
Masalah Statistik Dengan SPSS.
Jakarta :Elex Media Komputindo.
Saryono, S. (2010), Sosiologi Kesehatan,
Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Sohimah.(2008). Anemia Pada Ibu Hamil.
http://rofiqahmad.Wordpresss.com
Sulistyawati.(2009). Asuhan Kebidanan
Pada Masa Kehamilan. Salemba
Medika.
Supariasa, 2008. Penilaian Status Gizi.Jakrta:
EGC
WHO. (2006). Creating an environment for
emotional and social well-being, an
important responsibility of a health
promoting and child friendly
school. Geneva: WHO Document
Production Service.
Wiknjosastro, (2008). Ilmu Kebidanan.
Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka
SURYA
Vol.07,No.01, April 2015
Download