Circular Letter to Shareholders

advertisement
PERUBAHAN SURAT EDARAN PEMEGANG SAHAM
SURAT EDARAN INI DISEDIAKAN BERDASARKAN PERATURAN BAPEPAM-LK NO. IX.E.2
APABILA ANDA MENGALAMI KESULITAN ATAU KERAGUAN MEMAHAMI INFORMASI YANG TERDAPAT DALAM SURAT EDARAN INI
ATAU MENGENAI TINDAKAN YANG HARUS DIAMBIL, SEBAIKNYA ANDA BERKONSULTASI DENGAN MANAJER INVESTASI ATAU
PENASIHAT PROFESIONAL LAINNYA.
JIKA ANDA TELAH MENJUAL SELURUH SAHAM PERSEROAN YANG DIMILIKI, ANDA DIMINTA UNTUK SEGERA MENYERAHKAN
KEMBALI SURAT EDARAN INI BERIKUT FORMULIR SURAT KUASA TERLAMPIR KEPADA PEMEGANG SAHAM YANG BARU ATAU
PERANTARA PEDAGANG EFEK YANG MENJADI PERANTARA PENJUALAN SAHAM TERSEBUT UNTUK DISAMPAIKAN KEPADA
PEMEGANG SAHAM YANG BARU OLEH PERANTARA PEDAGANG EFEK.
Berkedudukan di Jakarta
Bidang Usaha
Bergerak dalam bidang usaha Pertambangan Batubara melalui Anak Perusahaan
Kantor Pusat:
Gedung Graha Irama Lt. 12
Jl. HR Rasuna Said Blok X-1, Kav. 1-2, Jakarta 12950
Telepon: (62-21) 526-9868
Faksimili: (62-21) 5269866
(Untuk selanjutnya disebut sebagai “Perseroan”)
Perubahan Surat Edaran (“Surat Edaran”) ini diberikan kepada pemegang saham Perseroan (“Pemegang Saham”)
sehubungan dengan rencana Perseroan untuk memberikan Jaminan Tambahan (sebagaimana didefinisikan di bawah ini)
dalam rangka perubahan perjanjian fasilitas sindikasi senilai US$300,000,000 (Tiga Ratus Juta Dollar Amerika Serikat) yang
diperoleh dari para kreditur, yaitu ING Bank N.V. (Cabang Singapura), Standard Chartered Bank (Cabang Jakarta) dan
Sumitomo Mitsui Banking Corporation (Cabang Singapura) yang sekaligus bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers, dan
bank-bank peserta sindikasi lainnya (“Para Pemberi Pinjaman”), yang mana Standard Chartered Bank (Cabang Jakarta)
bertindak sebagai Onshore Security Agent dan Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited sebagai Agen Fasilitas,
berdasarkan Facilities Agreement US$300,000,000 Term Loan, Revolving And Working Capital Facilities tertanggal 10 April
2008 (“Perjanjian Fasilitas Pinjaman”), sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu, antara Perseroan dengan Para
Pemberi Pinjaman (“Rencana Transaksi”).
Sehubungan dengan Rencana Transaksi, maka apabila nantinya di kemudian hari Perseroan dinyatakan lalai atas Perjanjian
Fasilitas Pinjaman dan Para Pemberi Pinjaman melakukan eksekusi pelaksanaan hak atas Jaminan Tambahan (sebagaimana
didefinisikan di bawah ini) dalam bentuk apapun yang diperbolehkan oleh hukum dan perundang-undangan untuk melunasi
kewajiban pembayaran Perseroan berdasarkan Perjanjian Fasilitas Pinjaman, maka Rencana Transaksi dapat merupakan
Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.2 sebagaimana terlampir dalam
Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-02/PM/2001 tanggal 20 Pebruari 2001 tentang Transaksi Material dan Perubahan
Kegiatan Usaha Utama (“Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.2”). Untuk memenuhi ketentuan Peraturan BAPEPAM-LK No.
IX.E.2 tersebut serta ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 102 UUPT(sebagaimana didefinisikan di bawah ini),
Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada hari Kamis, 25 Juni 2009,
yang dimulai pada pukul 14.00 wibdengan terlebih dahulu melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, bertempat
di Mercantile Athletic Club, ruang Batur dan Rinjani, Gedung World Trade Center lantai 18 (penthouse), Jalan Jenderal
Sudirman Kav. 31 Jakarta 12920, untuk meminta persetujuan para Pemegang Saham Perseroan untuk Rencana Transaksi.
Para Pemegang Saham yang berhak menghadiri RUPSLB adalah Pemegang Saham yang namanya tercantum dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan pada hari Selasa tanggal 9 Juni 2009 pukul 16.00 WIB. Panggilan RUPSLB telah diterbitkan
pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2009, dalam 3 (tiga) surat kabar harian, yaitu Bisnis Indonesia, Kontan dan The Jakarta Post .
Apabila Pemegang Saham tidak dapat menghadiri RUPSLB, Pemegang Saham dimohon untuk menunjuk kuasa dengan
mengisi Formulir Surat Kuasa terlampir sesuai dengan instruksi yang tersedia, dan mengembalikan salinan dari Surat Kuasa
tersebut kepada Direksi Perseroan di alamat Gedung Graha Irama Lt. 12, Jl. HR Rasuna Said Blok X-1, Kav. 1-2, Jakarta
12950, Indonesia, paling lambat hari Senin tanggal 22 Juni 2009, sampai dengan pukul 16.00. wib.
DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN SECARA SENDIRI-SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA BERTANGGUNG JAWAB PENUH
ATAS KEBENARAN SELURUH FAKTA MATERIAL YANG DIMUAT DALAM SURAT EDARAN INI DAN MENYATAKAN, SETELAH
MELAKUKAN SELURUH PEMERIKSAAN SECARA WAJAR DAN SEPANJANG YANG DIKETAHUI MEREKA, BAHWA SELURUH INFORMASI
MATERIAL YANG TERKANDUNG DALAM SURAT EDARAN INI ADALAH BENAR DAN TIDAK TERDAPAT FAKTA MATERIAL LAINNYA YANG
BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA DAPAT MENYEBABKAN INFORMASI YANG DIMUAT DALAM SURAT EDARAN INI MENJADI TIDAK
BENAR ATAU MENYESATKAN.
Surat Edaran ini diterbitkan pada tanggal 18 Juni 2009 sebagai revisi dari Surat Edaran yang diterbitkan pada
tanggal 28 Mei 2009.
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................................................... III
DEFINISI DAN SINGKATAN.............................................................................................................................1
I.
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................3
II.
RENCANA TRANSAKSI ...........................................................................................................................7
1.
2.
3.
4.
5.
6.
III.
Alasan dan Latar Belakang ........................................................................................................7
Sifat Material.............................................................................................................................10
Ringkasan Ketentuan Penting dari HoA...................................................................................10
Jaminan Tambahan..................................................................................................................11
Keterangan Mengenai Agen Fasilitas dan Para Pemberi Pinjaman ........................................12
Keterangan Mengenai ML ........................................................................................................13
DAMPAK KEUANGAN ATAS RENCANA TRANSAKSI ...................................................................14
IV. RINGKASAN OPINI KONSULTAN INDEPENDEN ............................................................................15
V.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA .........................................................................17
VI. INFORMASI TAMBAHAN .......................................................................................................................18
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
:
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.
Lampiran 2
:
Pendapat Kewajaran dari Ujatek Baru atas Rencana Transaksi.
Lampiran 3
:
Pendapat Hukum dari SSEK atas aspek hukum dari Rencana Transaksi.
Lampiran 4
:
Perubahan Atas Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Lampiran 5
:
Formulir Surat Kuasa (*).
Catatan:
(*)
Formulir Surat Kuasa ini diberikan untuk diisi oleh Pemegang Saham yang tidak dapat
menghadiri Rapat dan bermaksud untuk memberikan kuasa. Formulir Surat Kuasa tersebut
harus diisi sesuai dengan petunjuk didalamnya dan diserahkan kepada Perseroan paling
lambat pada hari Senin tanggal 22 Juni 2009.
iii
DEFINISI DAN SINGKATAN
Istilah berikut dalam Surat Edaran ini, apabila tidak dinyatakan lain, diartikan sebagai berikut:
BAPEPAM-LK
Badan Pengawas
Keuangan
Bursa Efek Indonesia/BEI
PT Bursa Efek Indonesia, suatu Perseroan Terbatas
yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik
Indonesia dan berkedudukan di Jakarta
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Perseroan
Direksi
Direksi Perseroan
HoA
Surat Perseroan kepada dan disetujui oleh Agen
Fasilitas tertanggal 8 Mei 2009, sebagai konfirmasi
persetujuan terhadap Heads of Agreement yang
menguraikan syarat-syarat dan kondisi yang disetujui.
Jaminan Tambahan
Aset Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan
yang diberikan sebagai jaminan tambahan untuk
menjamin pengembalian pinjaman berdasarkan
Perjanjian Fasilitas Pinjaman sebagaimana diuraikan
pada Bagian I Pendahuluan Surat Edaran ini.
Pemegang Saham
Para pemegang saham Perseroan yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham saat Tanggal
Pencatatan dan berhak menghadiri serta memberikan
suara dalam RUPSLB
Peraturan BAPEPAM-LK
No. IX.E.1
Pasar
Modal
dan
Lembaga
Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 sebagaimana
terlampir dalam Keputusan Ketua BAPEPAM & LK No.
Kep-521/BL/2008, tanggal 12 Desember 2008, tentang
Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu
Peraturan BAPEPAM No. X.K.1
Peraturan BAPEPAM No. X.K.1 sebagaimana terlampir
dalam Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep86/PM/1996, tanggal 24 Januari 1996, tentang
Keterbukaan Informasi Yang Harus Diumumkan
Kepada Publik
Surat Pernyataan Perseroan
Surat Pernyataan Direksi Perseroan tertanggal 28 Mei
2009 yang menyatakan bahwa Rencana Transaksi
bukan merupakan transaksi yang tunduk kepada
Peraturan IX.E.1.
SSEK
Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono, Konsultan
Hukum Independen yang ditunjuk Perseroan untuk
menyiapkan Pendapat Hukum atas Rencana Transaksi
Ujatek Baru
PT. Ujatek Baru, penilai independen yang ditunjuk
Perseroan untuk menyiapkan pendapat kewajaran atas
Rencana Transaksi
1
Tanggal Pencatatan
Tanggal untuk menentukan Pemegang Saham yang
berhak menghadiri dan memberikan suara dalam
RUPSLB, yaitu tanggal 9 Juni 2009 jam 16.00 WIB.
Undang-undang Pasar Modal
Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal
Undang-undang Perseroan
Terbatas/UUPT
Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas
2
SURAT DARI DIREKSI PERSEROAN
PT Bayan Resources Tbk
Kantor Pusat
Gedung Graha Irama Lt. 12
Jl. HR Rasuna Said Blok X-1, Kav. 1-2, Jakarta 12950
Telepon: (62-21) 526-9868
Faksimili: (62-21) 5269866
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
-
Dato’ Low Tuck Kwong
Michael Sumarijanto
Mauro Montenero
Rozik B.Soetjipto
Djanadi Bimo Prakoso
-
Chin Wai Fong
Lim Chai Hock
Jenny Quantero
Engki Wibowo
Russell John Neil
Alastair Gordon Christopher McLeod
Low Yi Ngo
Raden Soedjoko Tirtosoekotjo
Direksi:
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
Jakarta, 18 Juni 2009
Kepada
: Pemegang Saham Perseroan
Perihal
: Rencana Tindakan Korporasi Perseroan
I.
Pendahuluan
Bahwa berdasarkan Perjanjian Fasilitas Pinjaman, Perseroan telah mendapatkan fasilitas
pinjaman sindikasi sebesar US$300,000,000.00 (Tiga Ratus Juta Dollar Amerika Serikat)
dari para pemberi pinjaman, yaitu antara lain ING Bank N.V. (Cabang Singapura),
Standard Chartered Bank (Cabang Jakarta) dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation
(Cabang Singapura) yang bertindak sebagai Mandated Lead Arranger.
Perseroan diindikasikan tidak memenuhi rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam
Perjanjian Fasilitas Pinjaman dan karenanya kemudian pada tanggal 8 Mei 2009,
Perseroan telah menandatangani HOA dengan Standard Chartered Bank (Hong Kong)
sebagai Agen Fasilitas dari Perjanjian Fasilitas Pinjaman, di mana disepakati untuk
melakukan perubahan atas Perjanjian Fasilitas Pinjaman yang antara lain, akan
mewajibkan Perseroan untuk memberikan Jaminan Tambahan, berupa:
3
1. Pengalihan tagihan (cessie) yang dimiliki oleh Perseroan berdasarkan Coal Sales
(F.O.B) Agreement (Contract No. FCS8F0221) tanggal 23 Juli 2008 yang
ditandatangani antara Perseroan dan Enel Trade S.p.A (“Enel Contract”);
2. Hipotek atas Kalimantan Floating Trasfer Station (“KFT”) yang dimilki oleh PT Muji
Lines (“ML”), anak perusahaan dari Perseroan.
Pemberian Jaminan Tambahan tersebut saat ini belum merupakan tindakan mengalihkan
aset yang harus tunduk pada ketentuan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.2. Namun
apabila nantinya di kemudian hari Perseroan dinyatakan lalai atas Perjanjian Fasilitas
Pinjaman dan Para Pemberi Pinjaman melakukan eksekusi pelaksanaan hak atas
Jaminan Tambahan
dalam bentuk apapun yang diperbolehkan oleh hukum dan
perundang-undangan untuk melunasi kewajiban pembayaran Perseroan berdasarkan
Perjanjian Fasilitas Pinjaman, maka hal itu dapat mengakibatkan aset-aset tersebut beralih
kepemilikannya.
Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan per 31 Desember 2008 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan dan Laporan Penilai,
nilai Jaminan Tambahan tersebut memenuhi unsur nilai Transaksi Material sebagaimana
diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.2.
Oleh karenanya, Direksi Perseroan secara sukarela setelah mempertimbangkan
permintaan Para Pemberi Pinjaman dan persyaratan perubahan Perjanjian Fasilitas
Pinjaman maka memutuskan sehubungan dengan Rencana Transaksi ini, yaitu pemberian
Jaminan Tambahan, untuk memperoleh persetujuan dari Pemegang Saham Perseroan
dalam RUPSLB, yang harus diselenggarakan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan
dan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.2.
Selain itu, Rencana Transaksi juga merupakan pemberian jaminan utang kekayaan
Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih
Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun
tidak, sebagaimana diatur di dalam Pasal 15 Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 102
UUPT yang mewajibkan persetujuan pemegang saham. Oleh karenanya, Direksi
Perseroan juga memutuskan untuk memperoleh persetujuan dari Pemegang Saham
Perseroan dalam RUPSLB untuk memenuhi ketentuan Pasal 102 UUPT tersebut.
Rencana Transaksi tersebut tidak termasuk dalam definisi Transaksi Benturan
Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 dan
ditegaskan dalam Surat Pernyataan Direksi Perseroan mengingat transaksi ini dilakukan
berdasarkan penetapan praktek dan harga yang wajar berdasarkan Laporan Penilaian dan
merupakan transaksi murni perbankan antara Para Pemberi Pinjaman dengan Perseroan.
Rencana Transaksi dapat dikategorikan sebagai Transaksi Afiliasi, mengingat anak
perusahaan dari Perseroan telah bersedia memberikan jaminan untuk Fasilitas Pinjaman
yang diterima oleh Perseroan. Oleh karenanya, Rencana Transaksi dapat dianggap
dilakukan dengan Afiliasi Perseroan. Namun demikian, berdasarkan point 2.C.1 dari
Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1, Perseroan hanya tunduk kepada Peraturan
BAPEPAM-LK No. IX.E.2.
Surat Edaran ini diterbitkan dalam rangka menyediakan informasi rinci kepada para
Pemegang Saham Perseroan mengenai Rencana Transaksi tersebut di atas.
Keterangan Umum Mengenai Perseroan
Perseroan, berkedudukan di Jakarta, adalah suatu perseroan terbatas terbuka yang
didirikan dengan nama PT Bayan Resources berdasarkan dan diatur menurut undangundang yang berlaku di Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 12
tanggal 7 Oktober 2004, dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, SH, Notaris di Jakarta.
4
Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember
2004, didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No.
1886/BH.09.03/VII/2005 tanggal 21 Juli 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 65, tanggal 16 Agustus 2006, Tambahan No. 8773 (“Anggaran
Dasar”).
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah dan Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan terakhir adalah sebagaimana termuat dalam Akta No. 7 tanggal 2 Juni 2008,
dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH, Notaris Pengganti dari Sutjipto, SH, Notaris di
Jakarta. Akta tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10-14331 TH.2008 dan telah didaftarkan di Daftar
Perusahaan di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah
No. AHU-0045488.AH.01.09 Tahun 2008, kedua tertanggal tertanggal 9 Juni 2008 untuk
selanjutnya pengumuman di Berita Negara Republik Indonesia.
Pada bulan Agustus 2008, Perseroan telah melakukan penawaran umum perdana saham
kepada masyarakat dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Kegiatan Usaha
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha
dalam bidang perdagangan dan jasa. Perseroan bergerak dalam bidang pertambangan
batubara melalui anak-anak perusahaannya. Perseroan dan anak-anak perusahaan telah
memperoleh ijin-ijin penting termasuk ijin-ijin usaha pertambangan dari instansi terkait yang
memberikan hak eksklusif untuk melakukan kegiatan penambangan melalui delapan
perusahaan tambang, lima diantaranya berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pengusahaan
dan Penambangan Batubara yang ditandatangani dengan Pemerintah Republik Indonesia
dan tiga perusahaan tambang lainnya berdasarkan Kuasa Pertambangan yang diberikan
oleh Pemerintah Daerah.
Kepemilikan Saham
Susunan permodalan dan susunan kepemilikan saham Perseroan per tanggal 25 Mei 2009
berdasarkan Daftar Pemegang Saham dari PT Raya Saham Registra adalah sebagai
berikut:
Nominal @ Rp100
Keterangan
Modal dasar
Modal
ditempatkan
dan
disetor:
Dato’ Low Tuck Kwong
Jenny Quantero
Engki Wibowo
Enel Investment Holding B.V.
Management / ESA
Masyarakat
Jumlah Modal Ditermpatkan
dan Disetor
Saham Dalam Portepel
Jumlah Saham/
Nilai Nominal
12.000.000.000
1.200.000.000.000
1.968.262.500
131.497.500
262.695.000
333.333.500
148.446.000
489.099.000
3.333.333.500
196.826.250.000
13.149.750.000
26.269.500.000
33.333.350.000
14.844.600.000
48.909.900.000
333.333.350.000
8.666.666.500
866.666.650.000
%
59.05
3.94
7.88
10.00
4.45
14.67
100.00
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan saat ini adalah seperti tertera di atas,
berdasarkan Akta No. 195 tanggal 27 November 2008, dibuat di hadapan Aulia Taufani,
SH, Notaris Pengganti dari Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta. Akta tersebut masih dalam
proses pelaporan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
5
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Berikut adalah ikhtisar laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode-periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) Haryanto Sahari & Rekan.
Ikhtisar Data Keuangan Penting Konsolidasian
Perseroan dan Anak Perusahaan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember
2008 dan 2007
(Yang Telah Diaudit)
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
NERACA
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Jumlah Aset
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Lancar
Kewajiban Tidak Lancar
Hak Minoritas
Ekuitas:
- Modal saham
- Agio Saham
- Laba ditahan
- Akun Modal lainnya
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
LABA RUGI
Pendapatan Bersih
Laba Kotor
Laba Usaha
Laba Bersih
Jumlah Pinjaman
EBITDA
2008
2007
2.738.968
4.008.227
6.747.195
952.159
1.885.576
2.837.735
4.697.351
36.996
20.358
1.432.165
1.189.296
2.559
333.333
1.763.137
141.262
(245.242)
6.747.195
300.000
0
236.982
(323.267)
2.837.735
4.876.938
939.456
201.153
20.710
3.439.492
955.019
410.509
252.740
2.578.135
498.850
1.421.113
661.357
Sehubungan dengan adanya indikasi tidak terpenuhinya salah satu Financial Covenant
sesuai dengan Perjanjian Fasilitas Pinjaman, terdapat potensi risiko pada tanggal neraca
bahwa saldo pinjaman jangka panjang terindikasi akan lalai sehingga saldo pinjaman
tersebut dapat dianggap telah jatuh tempo oleh kreditur. Berdasarkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No.1 paragraf 44a, kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka waktu
dua belas bulan dari tanggal neraca, harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek. Di samping itu, pengklasifikasian saldo pinjaman jangka panjang yang terindikasi
lalai menjadi kewajiban jangka pendek lebih konservatif bagi pengguna laporan keuangan
Pemberian Jaminan Tambahan setelah tanggal laporan auditor akan mempengaruhi
laporan keuangan di masa depan, namun tidak akan merubah klasifikasi saldo pinjaman
per tanggal 31 Desember 2008, dikarenakan Jaminan Tambahan tersebut diberikan
setelah tanggal laporan auditor. Untuk laporan keuangan per tanggal 30 Juni 2009, saldo
pinjaman tersebut akan kembali diklasifikasikan menjadi pinjaman jangka panjang terkait
dengan Pemberian Jaminan Tambahan di atas.
6
II. RENCANA TRANSAKSI
1. Alasan dan Latar Belakang
Pada tanggal 10 April 2008 Perseroan menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman
(sebagaimana diubah dari waktu kewaktu) dengan Para Pemberi Pinjaman untuk
memperoleh fasilitas kredit sindikasi senilai US$300,000,000 (Tiga Ratus Juta Dollar
Amerika Serikat), berupa term loan sampai dengan US$150,000,000 (Seratus Lima Puluh
Juta Dollar Amerika Serikat), fasilitas pinjaman revolving sampai dengan US$100,000,000
(Seratus Juta Dollar Amerika Serikat) dan fasilitas working capital sampai dengan
US$50,000,000 (Lima Puluh Juta Dollar Amerika Serikat).
Fasilitas kredit sindikasi ini telah diungkapkan dalam Prospektus Penawaran Umum
Perseroan yang diterbitkan tanggal 6 Agustus 2008. Berikut adalah ringkasan masingmasing fasilitas:
Term Loan
Revolving Loan
US$
Sampai
dengan
100.000.000
Working Capital
Jumlah Pokok
Sampai
dengan
150.000.000
US$
Sampai
dengan
50.000.000
US$
Jenis Pinjaman
Term Loan
Revolving Loan
Pinjaman Modal Kerja
Jumlah Penggunaan
Selama masa fasilitas,
batas penarikan maksimal
empat kali.
Dalam
satu
periode
penggunaan,
penarikan
pinjaman
dibatasi
maksimal sampai dengan
sembilan pinjaman yang
outstanding
Tanpa batasan jumlah
penarikan pinjaman
Tingkat Bunga
LIBOR + 2,.30%
Jika Debt Cover Ratio
pada setiap tanggal uji
atau setelah ulang tahun
pertama perjanjian adalah
sama dengan atau lebih
dari 1,25:1 tetapi kurang
dari 2,5:1: LIBOR +
2,10%. Jika Debt Cover
Ratio pada setiap tanggal
uji atau setelah ulang
tahun pertama perjanjian
adalah kurang dari 1,25:1:
LIBOR + 1,70%.
LIBOR + 2,30%
Jika Debt Cover Ratio
pada setiap tanggal uji
atau setelah ulang tahun
pertama perjanjian adalah
sama dengan atau lebih
dari 1,25:1 tetapi kurang
dari 2,5:1: LIBOR +
2,10%. Jika Debt Cover
Ratio pada setiap tanggal
uji atau setelah ulang
tahun pertama perjanjian
adalah kurang dari 1,25:1:
LIBOR + 1,70%.
LIBOR + 2,30%
Jika Debt Cover Ratio
pada setiap tanggal uji
pada atau setelah ulang
tahun pertama perjanjian
adalah sama dengan atau
lebih dari 1,25:1 tetapi
kurang dari 2,5:1: LIBOR +
2,10%. Jika Debt Cover
Ratio pada setiap tanggal
uji atau setelah ulang
tahun pertama perjanjian
adalah kurang dari 1,25:1:
LIBOR + 1,70%.
Ketentuan Penggunaan
(a) pembayaran utang
yang
ada
dan
(b)
keperluan Persoran
pengeluaran biaya modal
(capital expenditures) dan
keperluan Perseroan
Kebutuhan modal kerja
Jangka Waktu
Pinjaman
Lima tahun dari tanggal
penggunaan pertama dari
salah satu dari ketiga
fasilitas pinjaman
Pilihan antara tiga atau
enam bulan, sesuai pilihan
Perseroan
Pilihan antara tiga atau
enam bulan, sesuai pilihan
Perseroan
Tanggal Pembayaran
Sesuai dengan jadwal
amortisasi
pembayaran
yang dimulai sejak enam
bulan
dari
tanggal
penggunaan pertama atas
salah satu penggunaan
dari
ketiga
fasilitas
pinjaman dan berakhir
pada tanggal akhir jatuh
tempo
Pada waktu permulaan
hari terakhir dari durasi
pinjaman yang relevan
atau tanggal akhir jatuh
tempo
Pada waktu permulaan
hari terakhir dari durasi
pinjaman yang relevan
atau tanggal akhir jatuh
tempo
Periode Bunga
Per tiga bulan atau per
enam bulan atau jangka
waktu
lainnya
yang
disetujui oleh Perseroan
dan Agen Fasilitas
Per tiga bulan atau per
enam bulan atau jangka
waktu
lainnya
yang
disetujui oleh Perseroan
dan Agen Fasilitas
Per tiga bulan atau per
enam bulan atau jangka
waktu
lainnya
yang
disetujui oleh Perseroan
dan Agen Fasilitas
7
Tanggal Akhir Jatuh
Tempo Fasilitas
Lima tahun dari tanggal
penggunaan pertama dari
salah satu ketiga fasilitas
pinjaman
Tiga tahun dari tanggal
penggunaan pertama dari
salah satu ketiga fasilitas
pinjaman, atau jika para
peminjam melaksanakan
pilihan
mereka
untuk
memperpanjang,
lima
tahun
dari
tanggal
penggunaan pertama dari
salah satu ketiga fasilitas
pinjaman
Lima tahun dari tanggal
penggunaan pertama dari
salah satu ketiga fasilitas
pinjaman
Perseroan dalam Perjanjian Fasilitas Pinjaman memberikan jaminan berupa:
-
pengalihan tagihan (cessie) yang dimiliki oleh Perseroan berdasarkan kontrak jual beli
batubara tertentu Perseroan dan piutang tertentu dalam kontrak penjualan batubara
Perseroan;
-
pembebanan atas rekening bank;
-
pembebanan (jaminan fidusia) atas piutang dari seluruh pinjaman intra Perseroan
yang dibuat oleh Perseroan kepada setiap anggota dari Bayan Group.
Anak perusahaan Perseroan memberikan jaminan berupa:
-
pembebanan (jaminan fidusia) atas seluruh hak, kepemilikan dan kepentingannya
milik PT Dermaga Perkasapratama (“DPP”) yang berbentuk mesin dan peralatan di
Terminal Batubara Balikpapan, yang telah disetujui berdasarkan Putusan Para
Pemegang Saham sebagai Pengganti RUPS, Keputusan Dewan Komisaris dan
Keputusan Direksi DPP pada tanggal 25 Maret 2008; dan
-
pembebanan (hak tanggungan) atas tanah, termasuk bangunan dan peralatan yang
ada diatasnya, dimana Terminal Batubara Balikpapan berlokasi.
Kewajiban Perseroan dalam Perjanjian Fasilitas Pinjaman dijamin juga dengan corporate
guarantee oleh Bayan International, sebuah perusahaan yang berada dibawah pengendali
yang sama yang memiliki sebuah anak perusahaan dan sebuah perusahaan yang
terafiliasi.
Pada tanggal 15 April 2008, Perseroan menarik dana sejumlah US$150,000,000 (Seratus
Lima Puluh Juta US Dollar) dalam fasilitas term loan. Perseroan menggunakan seluruh
jumlah dari dana yang ditarik dalam fasilitas-fasilitas ini untuk pelunasan lebih dini dalam
Perjanjian Fasilitas Merrill, Perjanjian Fasilitas SMBC dan pinjaman-pinjaman perseroan
yang sedang berlangsung kepada pihak terafiliasi yaitu Bayan International untuk melunasi
hutang yang sudah ada.
Pada tanggal 15 Oktober 2008 dan 15 April 2009, Perseroan telah secara tepat waktu
melakukan pembayaran pertama dan kedua atas fasilitas pinjaman berjangka yang
dijadwalkan di Perjanjian Fasilitas Pinjaman tersebut sehingga sisa fasilitas pinjaman
berjangka tersebut pada saat ini adalah US$126.000.000.
Pada tanggal 29 Juli 2008, Perseroan melakukan penarikan sejumlah US$50.000.000 dari
fasilitas revolving capital expenditure untuk membiayai kegiatan Perseroan. Tidak ada
pembayaran kembali dan tidak ada penarikan selanjutnya dari fasilitas tersebut sejak
penarikan pertama tersebut. Oleh karenanya, jumlah yang masih terhutang dari fasilitas
revolving capital expenditure adalah US$50.000.000.
Pada tanggal 27 Oktober 2008 dan 2 November 2008, Perseroan menggunakan fasilitas
modal kerja dalam bentuk bank garansi untuk kepentingan pembeli dan sub-kontraktor
8
sebesar US$15.734.643. Tidak ada penarikan lebih lanjut dari fasilitas ini sampai
sekarang.
Dalam Perjanjian Fasilitas Pinjaman terdapat 4 Financial Covenant, yaitu:
(i)
maksimum pinjaman tidak boleh lebih besar dari 3,5x EBITDA pada tahun 2008
(2009: 3x; 2010-2012:2,5x);
(ii)
Arus kas bersih dari operasi minimal 1,2 kali total kewajiban hutang yang telah
dibayar (total debt service) untuk enam bulan sebelumnya;
(iii)
rasio kecukupan dari total nilai pengalihan tagihan 6 bulan kedepan yang
diperbolehkan yaitu minimal 1,3 kali total debt service untuk periode yang sama; dan
(iv)
rasio kecukupan dari nilai kini total pengalihan tagihan untuk periode setelah 6 bulan
kedepan yaitu minimal 1,5 kali jumlah terbesar antara rata-rata penarikan dalam 6
bulan sebelumnya dan jumlah terhutang (outstanding).
Saat ini Perseroan diindikasikan tidak memenuhi kewajiban keuangan (financial
covenants) dalam butir (i) dan (ii) diatas, di mana berdasarkan Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan Tahun 2008, jumlah pinjaman per 31 Desember 2008 melampaui
jumlah maksimum pinjaman yang diperbolehkan yaitu sebesar 3,5 kali EBITDA (Earning
Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization) dan arus kas bersih dari operasi
minimal 1,2 kali total kewajiban hutang yang telah dibayar (total debt service) untuk enam
bulan sebelumnya. Namun demikian Perseroan tetap membayar kewajiban hutangnya
sesuai dengan Perjanjian Fasilitas Pinjaman.
Indikasi tidak terpenuhinya Financial Covenant dikarenakan adanya kenaikan beban
sehubungan dengan pendapatan terutama karena kenaikan harga minyak solar dunia
yang sangat signifikan selama sembilan bulan pertama ditahun 2008 dan naiknya biaya
pengupasan tanah akibat dari naiknya stripping ratio.
Solar merupakan salah satu komponan biaya utama produksi kegiatan usaha Perseroan.
Kenaikan harga solar tersebut langsung terimbas kedalam ratio keuangan Perseroan
dikarenakan Perseroan membeli solar secara rutin berdasarkan harga pada saat
pembelian dan tidak melakukan penimbunan persedian untuk jangka panjang mengingat
adanya ketentuan hukum yang melarang penimbunan. Dilain pihak Kenaikan harga solar
tersebut tidak secara serta merta diikuti dengan naiknya harga batubara sebab sebagian
harga batubara Perseroan sudah terikat kontrak penjualan pada periode sebelumnya. Hal
ini yang mengakibatkan tekanan pada tingkat profitabilitas dan arus kas dalam hal ini
adalah EBITDA dan arus kas bersih operasi.
Sehubungan dengan adanya indikasi tidak terpenuhinya salah satu Financial Covenant
sesuai dengan Perjanjian Fasilitas Pinjaman, terdapat potensi risiko pada tanggal neraca
bahwa saldo pinjaman jangka panjang terindikasi akan lalai sehingga saldo pinjaman
tersebut dapat dianggap telah jatuh tempo oleh kreditur. Berdasarkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No.1 paragraf 44a, kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka waktu
dua belas bulan dari tanggal neraca, harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek. Di samping itu, pengklasifikasian saldo pinjaman jangka panjang yang terindikasi
lalai menjadi kewajiban jangka pendek lebih konservatif bagi pengguna laporan keuangan.
Untuk menghindari keadaan di mana para kreditur menggunakan hak-haknya berdasarkan
Perjanjian Fasilitas Kredit, Perseroan berkepentingan agar tetap dapat beroperasi, maka
Perseroan setuju untuk melakukan perubahan Perjanjian Fasilitas Pinjaman termasuk
memberikan Jaminan Tambahan.
Sementara itu Perseroan telah memenuhi kewajiban keuangan (financial covenant)
lainnya dalamu butir (iii) dan (iv) diatas.
9
Sehubungan dengan perubahan Perjanjian Fasilitas Pinjaman tersebut, Peraturan
BAPEPAM-LK No. IX.E.2 tidak mensyaratkan suatu pemberian fasilitas pinjaman ataupun
perubahannya untuk tunduk kepada ketentuan peraturan tersebut. Akan tetapi, khusus
untuk pemberian Jaminan Tambahan, Direksi Perseroan, setelah mempertimbangkan
permintaan Para Pemberi Pinjaman, memutuskan untuk mendapatkan persetujuan RUPS
sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.2.
2. Sifat Material
Ekuitas dan pendapatan Perseroan yang tercatat pada Neraca pada tanggal 31 Desember
2008 adalah masing-masing sebesar Rp.1.992 miliar dan Rp.4.877 miliar, sedangkan nilai
kini dari masing-masing Jaminan Tambahan tersebut berdasarkan Laporan Penilai
Independen adalah sebagai berikut:
1. Nilai pasar wajar pengalihan tagihan yang dimiliki oleh Perseroan berdasarkan Enel
Contract adalah sebesar US$427.518.388 (setara dengan Rp.4.403 miliar) 1 ; dan
2. Nilai pasar wajar KFT adalah sebesar US$53.600.405 (setara dengan Rp.552 miliar) 2
atau dengan jumlah total sebesar US$481.118.793 (setara dengan Rp.4.956 miliar) 3 atau
249% dari ekuitas dan 102% dari pendapatan Perseroan. Apabila nantinya di kemudian
hari Perseroan dinyatakan lalai atas Perjanjian Fasilitas Pinjaman dan Para Pemberi
Pinjaman melakukan eksekusi pelaksanaan hak atas Jaminan Tambahan, hal ini dapat
menyebabkan pengaruh yang signifikan pada kondisi keuangan Perseroan, khususnya
nilai aktiva Perseroan, sehingga Rencana Transaksi dapat dianggap sebagai Transaksi
Material sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM No. IX.E.2.
3.
Ringkasan Ketentuan Penting dari HoA
Bahwa berdasarkan HoA, Perseroan sepakat untuk merubah dan menyatakan kembali
Perjanjian Fasilitas Pinjaman yang akan ditandatangani paling lambat pada tanggal 30 Juni
2009 di mana berdasarkan HoA tersebut Perseroan secara prinsip sepakat untuk, antara
lain, yang sangat berkaitan dengan Rencana Transaksi:
1.
1
2
3
Jaminan Tambahan
-
pengalihan tagihan (cessie) atas kontrak baru dengan Enel yang disertai
dengan pemberitahuan yang diakui oleh Enel;
-
pembebanan hipotek dengan Akta Hipotek atas KFT dan mendaftarkan
dokumen hipotek tersebut;
2.
melakukan pembebanan ulang dengan cara pengalihan tagihan (cessie) berdasarkan
Confirmation No. 7 tentang kontrak penjualan yang dinovasikan kepada J. Aron yang
disertai dengan asli penerimaan atas pemberitahuan pengalihan tersebut
(acknowledgment) dari J. Aron serta pengalihan atas jaminan perusahaan (corporate
guarantee) dari perusahaan induk J. Aron yaitu Goldman Sachs sehubungan dengan
Confirmation No. 7 tersebut untuk kepentingan pemberi pinjaman;
3.
penunjukan konsultan independen untuk melakukan pemeriksaan dan melaporkan
kegiatan operasi Perseroan;
4.
memberikan proyeksi keuangan untuk tiga dan lima tahun kedepan;
Dengan menggunakan kurs US$1,00 sama dengan IDR10.300.
Dengan menggunakan kurs US$1,00 sama dengan IDR10.300.
Dengan menggunakan kurs US$1,00 sama dengan IDR10.300.
10
5.
memberikan informasi bulanan tentang angka penjualan dan produksi yang tidak
diaudit;
6.
memberikan EBITDA bulanan dan rincian biaya produksi termasuk rata-rata biaya
tunai yang tidak diaudit;
7.
membuat akta perubahan atas prosedur Pemberitahuan Pemindahan atas Akta
Usaha Kerjasama yang akan ditandatangani oleh BCBC Singapore Pte. Ltd. dan
Perseroan;
8.
menyelesaikan dan melaksanakan gadai saham PT. Kaltim Supacoal;
9.
membayar biaya-biaya hukum yang timbul dari HoA ini;
10. ditundanya pengunaan saldo sebesar US$50,000,000 (Lima Puluh Juta Dollar
Amerika Serikat) dari fasilitas Revolving Capex Loan sampai (a) terpenuhinya seluruh
kesepakatan yang dilengkapi dengan pemeriksaan laporan keuangan yang lengkap
dan memuaskan yang diberikan oleh Perseroan dalam hubungannya dengan
Perjanjian Fasilitas Pinjaman, dan (b) pemberi pinjaman atau seluruh pemberi
pinjaman sepakat untuk mencabut penangguhan;
11. membayar fee atas perubahan Perjanjian Fasilitas Pinjaman sebesar 0,5% dari
US$226.000.000 (dua ratus dua puluh enam juta Dollar Amerika Serikat) yang terdiri
dari (i) jumlah Term Loan yang terhutang, yaitu sebesar US$126.000.000; (ii) jumlah
US$50.000.000 berdasarkan Revolving Capital Expenditure yang terhutang; dan (iii)
jumlah US$50.000.000 berdasarkan Working Capital yang tersedia.
12. peningkatan Debt Service Reserve Account yang semula 3 bulan menjadi 6 bulan
untuk angsuran pokok dan bunga; dan
13. peningkatan marjin bunga yang semula sejumlah 2,3% menjadi 4% per tahun.
4.
Jaminan Tambahan
Dari butir-butir kesepakatan tersebut di atas maka yang menjadi Jaminan Tambahan
adalah:
a.
Pengalihan tagihan (cessie) yang dimiliki oleh Perseroan dan Enel Trade S.p.A (“Enel
Contract”) yang disertai dengan asli pemberitahuan kepada dan pengakuan dari Enel.
Pemberian jaminan berupa tagihan yang dimilki oleh Perseroan berdasarkan Coal
Sales (F.O.B) Agreement (Contract No. FCS8F0221) tanggal 23 Juli 2008 yang
ditandatangani antara Perseroan selaku Penjual dan Enel Trade S.p.A selaku
Pembeli. (“Enel Contract”)
Perseroan akan menandatangani Perjanjian Pengalihan Piutang (Deed of Assignment
of Enel Receivables) dengan Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited selaku
Offshore Security Trustee dimana Perseroan setuju untuk mengalihkan segala hak,
titel and kepentingannya atas tagihan yang dimiliki atau akan dimiliki oleh Perseroan
di kemudian hari berdasarkan Enel Contract guna menjamin pembayaran Fasilitas
Pinjaman kepada para krediturnya.
Perseroan tetap berhak atas hak tagihnya berdasarkan Enel Contract sampai dengan
Perseroan dinyatakan lalai berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian Fasilitas
Pinjaman.
Adapun tagihan yang dijadikan jaminan tersebut adalah hak tagih Perseroan yang
timbul sehubungan dengan pengiriman batubara yang akan dilakukan oleh Perseroan
11
berdasarkan Enel Contract untuk tahun 2010 hingga tahun 2013 untuk lebih kurang
sejumlah 6.166.666 ton batubara
b.
Hipotek atas KFT yang dimilki oleh ML
KFT adalah sebuah kapal yang berfungsi sebagai transhipment yang mempunyai
kemampuan untuk menyalurkan batu bara dari tongkang ke kapal pengangkut
batubara sampai dengan ukuran Capesize. Dengan sifatnya yang bergerak, KFT
dengan mudah dapat berpindah berdasarkan permintaan dan tidak terhalang oleh
cuaca buruk.
Sehubungan dengan hipotek atas KFT tersebut, hipotek tersebut diberikan
berdasarkan persetujuan pemegang saham, direksi dan dewan komisaris ML pada
tanggal 25 Mei 2009.
Sehubungan dengan pemberian Jaminan Tambahan tersebut, tidak terdapat pembatasan
(negative covenant) dari kreditur atau pihak lain yang harus diperoleh persetujuannya oleh
Perseroan dan ML.
5.
Keterangan Mengenai Agen Fasilitas dan Para Pemberi Pinjaman
Standard Chartered Bank
Onshore Security Agent dan pemberi pinjaman
Standard Chartered Bank (Cabang Jakarta) merupakan kantor cabang Standard
Chartered Bank, UK yang berkantor pusat di London, dengan lokasi di Menara Standard
Chartered, Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164, Jakarta 12930.
Standard Chartered Bank, adalah suatu badan hukum yang bergerak di bidang perbankan
didirikan berdasarkan hukum Inggris oleh pendiri James Wilson berdasarkan Royal
Charter yang diberikan oleh Ratu Victoria pada tanggal 29 Desember 1853 dengan nama
"The Chartered Bank of India, Australia and China".
Saat ini Standard Chartered Bank dimiliki sepenuhnya oleh Standard Chartered Bank PLC,
dengan kepemilikan sebesar 100%. Standard Chartered Bank PLC tercatat pada Bursa
Efek London (London Stock Exchange) dan Bursa Efek Hong Kong (Stock Exchange of
Hong Kong).
Pada saat ini, susunan pengurus dari Standard Chartered Bank adalah:
Chairman
Chief Executive
:
:
E. Mervyn Davies CBE
Peter Sands
Facility Agent dan Offshore Security Trustee
Selain itu, Standard Chartered Bank melalui Standard Chartered Bank (Hong Kong)
Limited, yang beralamat di 11/F Standard Chartered Tower, 388 Kwun Tong Road, Kwun
Tong, Kowloon, Hong Kong, juga berfungsi sebagai Agen Fasilitas.
ING Bank N.V. (Cabang Singapura)
Mandated Lead Arrangers dan pemberi pinjaman
ING Bank N.V. (Cabang Singapura), yang beralamat di 9 Raffles Place #19-02, Republic
Plaza, Singapura, adalah merupakan bagian dari ING Group yang merupakan perusahaan
jasa keuangan asal Belanda, yang memberikan rangkaian jasa keuangan seperti
perbankan, asuransi dan manajemen aset di lebih dari 50 negara. ING Group melayani
baik individual, keluarga, usaha kecil, korporasi besar, institusi dan bahkan pemerintahan.
12
Berdasarkan market capitalization, ING adalah salah satu dari 20 institusi keuangan
terbesar di dunia and berada dalam posisi sepuluh besar di Eropa.
ING didirikan pada tahun 1991 melalui merger antara Nationale-Nederlanden dan NMB
Postbank Group. Dalam waktu 15 tahun terakhir, ING telah menjadi perusahaan
multinasional dengan kegiatan internasional yang sangat beragam.
ING adalah perusahaan publik yang tercatat pada Bursa Efek New York (New Yok Stock
Exchange) dan Euronext.
Pada saat ini, susunan pengurus dari ING Group adalah:
Chairman of the Executive Board
Chairman of the Supervisory Board
Chief Financial Officer
Chief Risk Officer
:
:
:
:
Jan Hommen
Cornelius Herkströter
John Hele
Koos Timmermans
Sumitomo Mitsui Banking Corporation (Cabang Singapura)
Mandated Lead Arrangers, Security Agent dan pemberi pinjaman
Sumitomo Mitsui Banking Corporati (“SMBC”), dengan kantor cabang Singapura yang di
beralamat di 9 Temasek Avenue #06-01, Centennial Tower, didirikan pada bulan April
2001 melalui merger dari dua bank ternama: The Sakura Bank, Limited dan The Sumitomo
Bank, Limited. Sumitomo Mitsui Financial Group, Inc. (“SMFG”), didirikan melalui
pengalihan saham sebagai holding company, dan SMBC menjadi anak perusahaan yang
dimiliki seluruhnya oleh SMFG. SMBC memberikan produk-produk dan jasa-jasa finansial.
SMBC, sebagai anggota inti dari SMFG, bekerja sama dengan afiliasinya dalam grup
tersebut dalam memberikan produk dan jasa keuangan tersebut.
Pada saat ini, President dari SMBC adalah Masayuki Oku.
Para bank peserta sindikasi lainnya adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
PT Anz Panin
Bank Commerzbank Aktiengesellschaft, Singapore Branch
Credit Industriel Et Commercial
Mizuho Corporate Bank, Ltd
Dz Bank Ag Deutsche Zentral-Genossenschaftsbank, Frankfurt Am Main, Singapore
Branch
6. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
7. China Trust Commercial Bank Co. Ltd
6.
Keterangan Mengenai ML
a. Riwayat Singkat
ML adalah perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta, yang didirikan
berdasarkan dan diatur menurut peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia
sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 27 tanggal 24 Agustus 2006, dibuat di
hadapan Yani Indrawaty Wibawa, SH, Notaris di Jakarta. Akta pendirian ML tersebut
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. W7-01130TH.01.01-HT.2006 tanggal 29 September
2006 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. 2068/BH.0903/VI/2008
tanggal 18 Juni 2008 akan tetapi masih dalam proses untuk diumumkan di Berita
Negara Republik Indonesia (“Akta No. 27/2006”).
Anggaran Dasar ML telah mengalami perubahan beberapa kali dan yang terakhir
adalah berdasarkan Akta No. 6 tanggal 4 Agustus 2008, dibuat di hadapan Yani
13
Indrawaty Wibawa, SH, Notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan seluruh
Anggaran Dasar ML sebagai penyesuaian dengan UUPT yang telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU.58977.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 4
September 2008 (“Akta No. 6/2008”). Akta perubahan terakhir tersebut masih dalam
proses pendaftaran di Daftar Perusahaan di Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
b. Kegiatan Usaha
Berdasarkan Akta No. 6/2008 dan Surat Izin Usaha Angkutan Laut No. BXXXIV29/AT.52 tertanggal 21 Januari 2008 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut, ML bergerak dalam bidang pengangkutan laut.
c.
Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta No. 6/2008, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham
ML saat ini adalah sebagai berikut:
Nominal @ Rp1.000.000
Jumlah Saham
Nominal
Keterangan
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor:
Perseroan
PT Bayan Energy
Jumlah Modal Ditermpatkan
Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
dan
%
1.000
1.000.000.000
750
250
1.000
750.000.000
250.000.000
1.000.000.000
-
-
75.0
25.0
100.0
d. Susunan Pengurus
Berdasarkan Akta No. 27/2006, susunan Direksi dan Dewan Komisaris ML saat ini
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris
- Engki Wibowo
Direksi
Direktur Utama
Direktur
- Dato’ Low Tuck Kwong
- Jenny Quantero
III. Dampak Keuangan atas Rencana Transaksi
Dengan adanya penambahan jaminan ini, maka Perseroan dapat mempertahankan loan
sustainability dan kelancaran usaha Perseroan sebagai perusahaan going concern.
Perjanjian Fasilitas Pinjaman tersebut harus diubah yang, antara lain, dengan memberikan
Jaminan Tambahan.
Dampak atas Rencana Transaksi baru akan timbul apabila Perseroan dinyatakan lalai
dalam melaksanakan Perjanjian Fasilitas Pinjaman dan Para Pemberi Pinjaman
mengeksekusi hak jaminan atas Jaminan Tambahan, yang mana dalam hal ini
mengakibatkan Perseroan kehilangan atau kekurangan hak kepemilikannya atas Jaminan
Tambahan, yang mana hal ini dapat juga mengakibatkan kewajiban Perseroan terhadap
Para Pemberi Pinjaman hapus.
Pemberian Jaminan Tambahan tersebut hanya mempengaruhi pengungkapan informasi
tambahan dalam catatan laporan keuangan dan pemaparan mengenai pinjaman di dalam
neraca dari kewajiban lancar menjadi kewajiban tidak lancar kembali.
14
IV. Ringkasan Opini Konsultan Independen
Dalam rangka merealisasikan Rencana Transaksi, Perseroan telah menunjuk dan
mengandalkan laporan dari pihak-pihak independen sebagai berikut:

Ujatek Baru, sebagai penilai independen, yang memberikan pendapat kewajaran
sehubungan dengan Rencana Transaksi;

SSEK, sebagai konsultan hukum independen, yang memberikan pendapat hukum
sehubungan dengan Rencana Transaksi.
A. Ringkasan Laporan Penilaian Independen
Perseroan telah menunjuk Ujatek Baru sebagai penilai independen yang memberikan
pendapat kewajaran sehubungan dengan Rencana Transaksi sesuai dengan persyaratan
Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.2.
Ringkasan hasil studi Ujatek Baru yang disajikan dalam laporan No. NA-2009-057
tertanggal 18 Juni 2009 adalah sebagai berikut:
Metodologi
Dalam melakukan penilaian ini, metode yang digunakan adalah Pembanding Data Pasar,
yaitu dengan membandingkan syndicated credit sejenis yang ada di pasar.
Opini Kewajaran
Dengan demikian, penilai berpendapat bahwa syarat-syarat kunci dari rencana transaksi
tambahan jaminan atas Pengalihan Tagihan dari Enel Contract, dan Hipotek atas kapal
KFT, adalah wajar oleh karena:
1. penambahan jaminan tersebut akan memberikan kesempatan kepada Perseroan
beroperasi secara berkelanjutan untuk mempertahankan going concern;
2. persyaratan perjanjian atas penambahan jaminan tersebut sudah sesuai dengan yang
umumnya terjadi dalam pasar Perbankan, khususnya pada saat terjadinya krisis
keuangan global saat ini. Perjanjian pinjaman yang dibuat oleh perusahaan lain adalah
sebanding dengan yang dibuat oleh Bayan dengan mencantumkan persyaratan yang
disebut “biasa atas pinjaman sejenis (customary in financing).” Sebagai contoh,
persyaratan atas debt cover ratio maksimal untuk Bayan adalah sebesar 3,5,
sedangkan untuk perusahaan lain sebesar 3,75. Perjanjian sindikasi fasilitas pinjaman
juga sebanding dengan yang dibuat oleh Bayan dengan krediturnya, yang juga
mencantumkan persyaratan yang disebut “financial covenants,” dan “events of default”.
Ini adalah kriteria-kriteria yang digunakan oleh kreditur jikalau debitur seperti Bayan
mengalami default. Kami melihat dalam pembuatan studi ini bahwa persyaratan
perjanjian pinjaman sejenis dengan yang dibuat oleh Bayan untuk krediturnya, pada
dasarnya sebanding dengan persyaratan atas perjanjian pinjaman yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan lain yang kami gunakan sebagai data pembanding pasar;
3. penambahan jaminan tersebut merupakan pilihan terbaik yang dapat dilakukan suatu
perusahaan yang memiliki prospek usaha yang baik; dan
4. Jumlah nilai kini atas jaminan tambahan serta jaminan sebelumnya adalah kisaran
US$1.039.432.228, untuk fasilitas pinjaman sebesar US$300.000.000. Jumlah jaminan
tersebut adalah sebagian besar atas pengalihan tagihan tahunan dalam periode lima
tahun mulai 2009, yang Perseroan akan dapat dari kontrak batubara dengan Enel dan
Constellation. Jumlah nilai kini atas pengalihan tagihan serta jaminan lain pada 2009
15
adalah kisaran US$188.420.405 atau 0,63 dari jumlah pinjaman tersebut, sedangkan
pada 2010 adalah kisaran US$327.146.298 atau 1,09 dari jumlah pinjaman. Untuk
tahun 2011 sampai dengan 2013 rasio tidak melebihi 1,10 dari jumlah fasilitas
pinjaman. Hasil perhitungan tersebut memperlihatkan bahwa jaminan yang diberikan
atas fasilitas pinjaman adalah wajar oleh karena dibawah standard perbankan, yaitu
1,50 sampai 2,0.
B. Ringkasan Pendapat Hukum
Di bawah ini adalah ringkasan pendapat hukum dari Soewito Suhardiman Eddymurthy
Kardono (SSEK) berdasarkan surat Ref. No. 09/SSEK/06/2009 tertanggal 18 Juni 2009:
1. Total nilai kini Jaminan Tambahan tersebut adalah US$481.118.793 (setara dengan
Rp.4.956 miliar), sehingga nilai keseluruhan Rencana Transaksi merupakan 249% dari
ekuitas dan 102% dari pendapatan Perseroan;
2. Berdasarkan hal tersebut di atas, apabila di kemudian hari Perseroan dinyatakan lalai
atas Perjanjian Fasilitas Pinjaman dan Para Pemberi Pinjaman melakukan pelaksanaan
haknya atas jaminan dalam bentuk apapun yang diperbolehkan oleh hukum dan
perundang-undangan yang berlaku untuk melunasi kewajiban pembayaran Perseroan
berdasarkan Perjanjian Fasilitas Pinjaman, maka Rencana Transaksi dapat merupakan
Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.2, di mana Rencana
Transaksi tersebut melebihi 10% (sepuluh persen) dari pendapatan dan/atau 20% (dua
puluh persen) dari nilai ekuitas Perseroan;
3. Selain itu, Rencana Transaksi merupakan pemberian jaminan utang kekayaan
Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih
Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain
maupun tidak, sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan maupun Pasal
102 UUPT;
4. Rencana Transaksi tersebut tidak termasuk dalam definisi Transaksi Benturan
Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1 dan ditegaskan dalam
Surat Pernyataan Direksi Perseroan mengingat transaksi ini dilakukan berdasarkan
penetapan harga yang wajar berdasarkan Laporan Penilaian, merupakan transaksi
murni perbankan antara Para Pemberi Pinjaman dengan Perseroan.
Rencana Transaksi dapat dikategorikan sebagai Transaksi Afiliasi, mengingat anak
perusahaan dari Perseroan telah bersedia memberikan jaminan untuk Fasilitas
Pinjaman yang diterima oleh Perseroan. Oleh karenanya, Rencana Transaksi dapat
dianggap dilakukan dengan Afiliasi Perseroan. Namun demikian, berdasarkan huruf
c(1) butir 2 Peraturan IX.E.1, Perseroan hanya tunduk kepada Peraturan IX.E.2.
Mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan di atas, maka, Perseroan sehubungan
dengan Rencana Transaksi:
1. dapat terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham
sesuai dengan prosedur dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
IX.E.2; dan
2. wajib terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 102 UUPT.
16
V. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
Untuk memenuhi ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, Peraturan BAPEPAM-LK
No. IX.E.2, ketentuan Anggaran dasar Perseroan dan Undang-undang Perseroan Terbatas
dan Undang-undang Pasar Modal, maka Perseroan harus mendapatkan persetujuan
RUPSLB atas Rencana Transaksi. Khususnya berkaitan dengan Jaminan Tambahan
berupa hipotek atas KFT yang dimiliki oleh PT Muji Lines (anak perusahaan dari
Perseroan), RUPS akan mengesahkan atau menyetujui apa yang telah disetujui oleh rapat
umum pemegang saham PT Muji Lines secara terpisah. Dalam agenda Rapat Umum Para
Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang berkaitan dengan Transaksi Material yang
akan diputuskan adalah:
1. Persetujuan pembebanan jaminan atas piutang Perseroan terhadap Enel Trade S.p.A.
berdasarkan Sale and Purchase Agreement of Coal antara Perseroan selaku penjual
dan Enel Trade S.p.A. selaku pembeli tertanggal 23 Juli 2008; dan
2. Persetujuan pemberian hipotek atas Kalimantan Floating Terminal (“KFT”) milik PT Muji
Lines, anak perusahaan dari Perseroan.
Pengumuman atas Rencana Transaksi telah diumumkan pada hari Kamis tanggal 28 Mei
2009, dalam dua surat kabar berbahasa Indonesia yaitu Bisnis Indonesia dan Kontan dan
panggilan kepada Pemegang Saham untuk menghadiri RUPSLB akan dipublikasikan pada
hari Rabu tanggal 10 Juni 2009 di dua surat kabar berbahasa Indonesia yaitu Bisnis
Indonesia, Kontan, dan satu berbahasa Inggris, yaitu The Jakarta Post.
Dengan terlebih dahulu melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan,
RUPSLB Perseroan akan diselenggarakan pada hari Kamis, 25 Juni 2009, yang dimulai
pada pukul 14.00 wib, bertempat di Mercantile Athletic Club, ruang Batur dan Rinjani,
Gedung World Trade Center lantai 18 (penthouse), Jalan Jenderal Sudirman Kav. 31
Jakarta 12920. Pemegang Saham yang diharapkan untuk hadir dalam RUPSLB adalah
pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per
tanggal 9 Juni 2009.
Pemegang Saham yang sahamnya terdapat dalam penitipan kolektif pada KSEI yang ingin
menghadiri RUPSLB dapat mendaftar melalui anggota BEI atau bank kustodian yang
memegang rekening efek di KSEI untuk memperoleh konfirmasi tertulis untuk menghadiri
RUPSLB.
Apabila Pemegang Saham tidak dapat menghadiri RUPSLB, Pemegang Saham dimohon
untuk menunjuk kuasa dengan mengisi Formulir Surat Kuasa sesuai dengan instruksi yang
tersedia. Formulir Surat Kuasa dapat diambil dan dikembalikan kepada Direksi Perseroan
melalui Biro Administrasi Efek, PT Raya Saham Registra dengan alamat Gedung Plaza
Sentral, lantai 2. Jl. Jend Sudirman kav. 47-48 Jakarta No. Telp. (021) 2525666, selambatlambatnya pada hari Senin tanggal 22 Juni 2009 pukul 16.00 WIB.
Sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.2 dan Undang-undang Perseroan
Terbatas, RUPSLB yang menyetujui Rencana Transaksi harus dihadiri oleh lebih dari 3/4
(tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan oleh Perseroan
dengan hak suara yang sah atau wakil pemegang saham yang sah dan disetujui oleh lebih
dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah
dalam RUPSLB.
Jika persyaratan kuorum tidak terpenuhi dalam rapat pertama, keputusan atas agenda
yang sama dapat diambil dalam RUPSLB kedua, yang dilaksanakan paling cepat 10 hari
sejak RUPSLB pertama dan paling lambat 21 hari sejak RUPSLB pertama dengan
memberikan panggilan atas RUPSLB kedua dalam sedikitnya 2 surat kabar harian
berbahasa Indonesia paling lambat 7 hari sebelum tanggal RUPSLB kedua tanpa
menghitung tanggal panggilan dan tanggal RUPSLB. RUPSLB kedua harus dihadiri oleh
17
paling sedikit 1/3 saham dalam Perseroan dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh
lebih dari 50% dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPSLB kedua.
Dalam hal kuorum untuk RUPSLB kedua tidak terpenuhi, maka RUPSLB ketiga dapat
diselenggarakan atas persetujuan BAPEPAM-LK.
Paling lambat 2 (dua) hari setelah ditandatanganinya perubahan Perjanjian Fasilitas
Pinjaman berkaitan dengan Rencana Transaksi maka Perseroan akan melakukan
keterbukaan informasi kepada BAPEPAM-LK dan masyarakat sesuai dengan Peraturan
BAPEPAM No. X.K.1.
Apabila persetujuan pemegang saham tidak diperoleh dari RUPSLB tersebut di atas,
Perseroan akan mengajukan kembali rencana transaksi tersebut paling cepat 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal RUPSLB.
VI. INFORMASI TAMBAHAN
Apabila sekiranya terdapat informasi yang kurang jelas yang terdapat dalam pengumuman
ini, atau apabila Pemegang Saham ingin bertanya lebih lanjut mengenai Rencana
Transaksi dapat menghubungi:
SEKRETARIS PERUSAHAAN
PT BAYAN RESOURCES TBK
Gedung Graha Irama Lantai 12
Jl. HR Rasuna Said Blok X-1, Kav. 1-2
Jakarta 12950
Indonesia
Telp: (021) 526-9868
Faksimili: (021) 526-9866
Website: www.bayan.com.sg
Email: [email protected]
Up: Corporate Secretary
Hormat Kami,
PT Bayan Resources Tbk,
Chin Wai Fong
Direktur Utama
Engki Wibowo
Direktur
18
LAMPIRAN 1
LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
(telah disampaikan pada tanggal 28 Mei 2009)
19
LAMPIRAN 2
PENDAPAT KEWAJARAN DARI UJATEK BARU ATAS RENCANA TRANSAKSI
20
LAMPIRAN 3
PENDAPAT HUKUM DARI SSEK ATAS ASPEK HUKUM DARI RENCANA TRANSAKSI
21
LAMPIRAN 4
PERUBAHAN ATAS PANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
PT BAYAN RESOURCES Tbk (“Perseroan”)
PANGGILAN
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN
Dan
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
Direksi PT Bayan Resources Tbk (“Perseroan”) berkedudukan di Jakarta dengan ini
mengundang para Pemegang Saham Perseroan untuk menghadiri Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (“RUPSLB”) yang akan diselenggarakan pada :
Hari / Tanggal
: Kamis / 25 Juni 2009
Waktu
: 14.00 WIB – Selesai
Tempat
: Mercantile Athletic Club, Gedung WTC Lantai 18,
Jl. Jend Sudirman kav. 31 Jakarta 12920
(untuk selanjutnya RUPST dan RUPSLB disebut sebagai “Rapat”)
Dengan Agenda rapat sebagai berikut :
A.
Agenda Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan Perseroan:
1.
Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2008
2.
Persetujuan atas Laporan Tahunan Tahun Buku 2008
3.
Penetapan paket remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan untuk Tahun 2009
4.
Penunjukan Akuntan Publik untuk memeriksa pembukuan Perseroan untuk
Tahun Buku 2009
B.
Agenda Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan:
22
1.
Persetujuan Perubahan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana
Saham Perseroan
2.
a. Persetujuan pemberian Jaminan Perusahaan yang akan diberikan oleh
Perseroan kepada J. Aron & Company; dan
b. Persetujuan pembebanan jaminan dengan cara pengalihan atas
Corporate Guarantee yang diberikan oleh Goldman Sachs sebagai
induk perusahaan J. Aron & Company kepada Perseroan
3.
a
Persetujuan pembebanan jaminan dengan cara pengalihan atas piutang
Perseroan terhadap Enel Trade S.p.A. berdasarkan Sale and Purchase
Agreement of Coal antara Perseroan selaku penjual dan Enel Trade
S.p.A. selaku pembeli tertanggal 23 Juli 2008; dan
b. Persetujuan pemberian hipotek atas Kalimantan Floating Terminal
(“KFT”) milik PT Muji Lines, anak perusahaan dari Perseroan.
Catatan :
1.
Panggilan ini berlaku sebagai panggilan resmi atas penyelengaraan RUPST dan
RUPSLB sebagaimana disebutkan di atas dan Perseroan tidak mengirimkan
Undangan secara khusus Kepada masing-masing Pemegang Saham Perseroan.
2.
Laporan Keuangan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2008, salinan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan Surat Edaran Pemegang
Saham tersedia dikantor Perseroan dan dapat diperoleh dari perseroan atas
permintaan pemegang saham sejak tanggal panggilan ini
3.
Yang berhak hadir atau diwakili dengan surat kuasa dalam Rapat tersebut diatas
adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang
Saham Perseroan pada tanggal 9 Juni 2009 pukul 16.00 WIB.
4.
Pemegang saham dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
(“KSEI”) yang bermaksud menghadiri Rapat harus mendaftarkan diri melalui
Anggota Bursa/Bank Kustodian pemegang rekening efek pada KSEI untuk
mendapatkan Konfirmasi Tertulis Untuk Rapat (“KTUR”).
5.
Para Pemegang Saham yang tidak dapat hadir dalam Rapat, dapat diwakili oleh
kuasanya dengan membawa surat kuasa yang sah sebagaimana telah
ditetapkan
Direksi
Perseroan,
dengan
ketentuan
bahwa
anggota
Direksi/Komisaris/Karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam
23
Rapat tetapi suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam Rapat tidak
dihitung dalam pemungutan suara.
6.
Formulir surat kuasa dapat diperoleh pada setiap hari kerja di kantor Biro
Admistrasi Efek Perseroan, PT Raya Saham Registra, Gedung Plaza Sentral
Lantai 2, Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48, Jakarta 12930 Telp: (021) 2525666.
7.
Semua surat kuasa tersebut harus telah diserahkan kepada Direksi melalui BAE,
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal diselenggarakannya
RUPST/RUPSLB, yaitu pada hari Senin tanggal 22 Juni 2009.
8.
Pemegang Saham atau kuasanya yang sah yang akan menghadiri Rapat diminta
untuk membawa dan menyerahkan kepada petugas pendaftaran, foto copy KTP
atau tanda pengenal lainnya dari pemberi dan penerima kuasa sebelum
memasuki ruangan rapat.
9.
Pemegang Saham berbentuk badan hukum wajib menyerahkan foto copy
Anggaran Dasar dan perubahan-perubahannya berikut susunan pengurus
terakhir.
10.
Demi ketertiban Rapat, para Pemegang saham atau kuasanya yang sah diminta
hadir di ruang rapat 15 (lima belas) menit sebelum Rapat dimulai.
Jakarta, _________
PT BAYAN RESOURCES Tbk.
Direksi.
24
LAMPIRAN 5
FORMULIR SURAT KUASA
SURAT KUASA UNTUK MENGHADIRI
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
POWER OF ATTORNEY TO ATTEND
EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
PT BAYAN RESOURCES Tbk.
Saya/Kami_____________________________ (nama),
_____________________________________________________
1
________________ (alamat) ( ), dalam hal ini bertindak selaku
2
pemegang ________________( ) saham PT Bayan Resources
Tbk. (“Perseroan”), dengan ini menunjuk
_____________________(nama)
_____________________________________________________
____________________ (alamat) (3) sebagai Kuasa Saya/Kami
4
( ) (Penerima Kuasa) untuk mengadiri dan memberikan suara
sesuai dengan jumlah saham yang tertulis di atas pada Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) dan setiap
RUPSLB yang akan diselenggarakan selanjutnya (Rapat Kedua
dan Ketiga) jika diadakan.
I /We________________________________ (name),
___________________________________________________
1
_____________ (address) ( ), for this matter acting as the
2
holder of ____________( ) shares of PT Bayan Resources
Tbk. (“Company”), hereby appoint
________________________(name)
___________________________________________________
4
_______________(address) (3) as My/Our Proxy ( ) (Proxy) to
attend and to vote for the numbers of share as stipulated above
at Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”)
and any subsequent EGMS which will be convened (Second
and third Meeting) if there are .
Saya/Kami meminta Penerima Kuasa agar memberikan suara atas,
5
I/we request the Proxy to vote for: ( ):
No.
Agenda
1.
Persetujuan Perubahan Penggunaan Dana Penawaran
Umum Perdana Perseroan;
Approval of the Variation of Initial Public Offering Use of
Proceed of the Company
2.
a.
Persetujuan pemberian Jaminan Perusahaan yang akan
diberikan oleh Perseroan kepada J. Aron & Company;
Approval of the giving of corporate guarantee of which
would be granted by the Company to J. Aron &
Company (“Aron”)
b.
Persetujuan pembebanan jaminan dengan cara
pengalihan atas Corporate Guarantee yang diberikan
oleh Goldman Sachs sebagai induk perusahaan J. Aron
& Company kepada Perseroan
Approval of the giving of guarantee by way of
assignment of the Corporate Guarantee provided by
Goldman Sachs as the holding company of Aron to the
Company
a.
Persetujuan pembebanan jaminan atas piutang
Perseroan terhadap Enel Trade S.p.A. berdasarkan Sale
and Purchase Agreement of Coal antara Perseroan
selaku penjual dan Enel Trade S.p.A.. selaku pembeli
tertanggal 23 Juli 2008; dan
approval to grant security encumbrance upon the
Company’s receivable to Enel Trade S.p.A. pursuant to
Sale and Purchase Agreement of Coal between the
Company as Seller and Enel Trade S.p.A. as Buyer
dated 23 Juli 2008; and
b.
Persetujuan pemberian hipotek atas Kalimantan Floating
3.
Setuju/
Approve
Tidak
Setuju/
Disapprove
Abstain
25
Terminal (“KFT”) milik PT Muji Lines, anak perusahaan
dari Perseroan.
Approval to grant hyphothec upon Kalimantan Floating
Transfer (“KFT”) owned by PT Muji Lines, the subsidiary
of the Company
Surat Kuasa ini akan tetap berlaku dan karena itu
memberikan hak kepada Penerima Kuasa untuk
menghadiri dan memberikan suara pada RUPSLB
Perseroan yang akan diselenggarakan selanjutnya
(Rapat Kedua dan Ketiga), jika diadakan,
sehubungan dengan agenda-agenda seperti tersebut
di atas, selama Saya/Kami masih tetap menjadi
Pemegang Saham yang terdaftar di Perseroan.
This power of attorney shall remain valid and
therefore will give the right to the Proxy to attend
and to vote for EGMS of the company which will be
subsequently convened (Second and Third EGM),
if there are in relation with the abovementioned
agenda above, as long as I am/we are still
shareholders registered of the company.
Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
This Power of Attorney is executed to be used
accordingly
Tanggal/Date, ...........Juni 2009
Pemberi Kuasa/Authorizer
Penerima Kuasa/Proxy
Materai Rp6.000
__________________________________
________________________________
Petunjuk :
Guideline:
1)
Tulislah nama dan alamat Anda dengan huruf cetak
pada tempat yang telah disediakan (untuk diisi oleh
Pemegang Saham Perseroan yang namanya terdaftar
dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan
tanggal 09 Juni 2009;
1)
Write down the name and the address in Capital
Letter on the provided space above ( to be filled up
by the Company’s shareholder whose name is listed
in the Shareholder Registration dated 09 June 2009
2)
Tulislah jumlah saham yang dimiliki oleh Pemegang
Saham Perseroan yang namanya terdaftar dalam
Buku Daftar Pemegang Saham Perseroan tanggal 09
Juni 2009;
2)
write down the number of shares owned by the
Company shareholder, whose name is listed in the
Shareholder Registration dated 09 June 2009
3)
Tulislah nama dan alamat yang ingin diberi kuasa
dalam huruf besar pada tempat yang telah disediakan;
3)
Write down the name and the address of proxy in
Capital Letter on the provided space.
4)
Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris atau
Karyawan Perseroan boleh bertindak sebagai selaku
kuasa dalam rapat, tetapi suara yang mereka
keluarkan tidak selaku kuasa dalam rapat tidak
dihitung dalam pemungutan suara;
4)
members of Board of Directors and Board of
Commissioners, or employee may act as a proxy in
the meeting, but their vote may not be reckoned in
the voting.
5)
Berilah tanda silang (X) dalam kotak yang
bersangkutan bilamana Anda ingin memberikan suara
atau penerima kuasa akan memberikan suara sesuai
dengan pertimbangannya sendiri;
5)
put a cross mark (X) in the relevant bracket,
whenever you may want to vote or the proxy may
want to vote according to their own consideration.
Catatan :
Note:
26
a.
Bagi Pemegang Saham berbentuk Badan Hukum,
Surat Kuasa ini harus dibuat dan ditandatangani oleh
pihak yang berwenang mewakili Badan Hukum
tersebut;
a.
For the Shareholders in the form of legal entity, this
power of attorney shall be executed and signed by the
authorized party who is eligible to represent the said
legal entity.
b.
Surat Kuasa ini, beserta surat kuasa manapun yang
mendasari ditandatanganinya Surat Kuasa ini, harus
sudah diterima oleh Biro Administrasi Efek, PT Raya
Saham Registra dengan alamat Gedung Plaza
Sentral, lantai 2. Jl. Jend Sudirman kav. 47-48 Jakarta
No. Telp. (021) 2525666, selambat-lambatnya pada
hari Senin tanggal 22 Juni 2009 pukul 16.00 WIB;
b.
this power of attorney, a long with any other power of
attorney which is the basis for this power of attorney is
being executed, shall be received by Biro Administrasi
Efek, PT Raya Saham Registra at Gedung Plaza
Sentral, lantai 2. Jl. Jend Sudirman kav. 47-48 Jakarta
No. Telp. (021) 2525666, not later than Monday,
dated 22 June 2009, at 16.00.
c.
Pengiriman dan pengembalian Surat Kuasa ini tidak
membatasi Anda sebagai Pemegang Saham
Perseroan untuk menghadiri dan memberikan suara
dalam Rapat bila dikehendaki;
c.
Submission of this power of attorney may not hinder
the company’s shareholder to attend and vote in the
meeting as he wishes.
d.
Pemegang Saham atau kuasanya yang menghadiri
Rapat ini diminta untuk memperlihatkan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) atau tanda pengenal lainnya dan
menyerahkan
fotocopynya
kepada
petugas
penerimaan sebelum memasuki ruang rapat.
d.
The shareholder or the proxy who attends the meeting
is requested to show Identity card and submit its copy
to the receptionist before entering the meeting room.
27
Download