STUDI KEPENTINGAN PADA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK (STUDI KASUS : APARTEMEN VIDA VIEW MAKASSAR) STUDY OF INTEREST ON IMPLEMENTATION OF OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY APLLICATIONS ON PROJECT(CASE STUDY: VIDA VIEW APARTMENT MAKASSAR) Rosmariani Arifuddin1 , M. Asad Abdurrahman1 , Danny Kusuma Wijaya2 Abstrak Proyek adalah sekumpulan kegiatan yang dimaksudkan untuk mencapai hasil akhir tertentu yang cukup penting bagi kepentingan pihak manajemen.Proses pembangunan proyek konstruksi pada umumnya merupakan kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya. dan memiliki catatan yang buruk dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja.Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memantau dan mencegah bahaya dalam proyek.Tujuan penelitian ini ialahUntuk mengetahui kebijakan manajemen dalam melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), untuk mengetahui elemen apa yang menjadi perhatian lebih dari suatu proyek serta mengukur seberapa jauh penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang sudah diterapkan oleh suatu proyek.Penelitian ini dilakukan dengan interview dengan staff yang bekerja di Apartemen Vida View Makassar.Peralatan analisa yang digunakan adalah Skala Likert dan aplikasi Statistical Package for the Social Science (SPSS) Kata kunci : Skala Likert,Statistical Package for the Social Science,Kebijakan K3 Abstract Project is a set of activities that are intended to achieve a specific outcome which is quite important for the interests of the management.Construction project in general is an activity contained many elements of danger and has poor record in terms of safety and occupational health.Therefore the necessary efforts is to monitor and prevent hazards in project. The purpose of this research is to know policy management in implementing the management system of safety and occupational health (SMK3),to find out what elements concern over a project and to measure how far the implementation of safety and occupational health (K3) already applied in a project. This research was conducted with interview with staff whom work in the Vida View Apartment Makassar. Analytical tools used is Likert Scale and Statistical Package for the Social Science (SPSS) application Keywords : Licert Scale, Statistical Package for the Social Science,K3 policy 1 Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar, INDONESIA Rappocini Raya no.219D, Makassar 90222. E-mail: [email protected] 2 PENDAHULUAN Proses pembangunan proyek konstruksi pada umumnya merupakan kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya.Hal tersebut menyebabkan industri konstruksi memiliki catatan yang buruk dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja. Menurut data dari BPJS Ketenagakerjaan,kecelakaan kerja pada tahun 2015 berjumlah 50.089 kasus.Data dari International Labour Organization (ILO) juga turut mencatat, setiap hari terjadi sekitar 6.000 kecelakaan kerja fatal di dunia.Dan jenis kecelakaan paling tinggi adalahtertimpa (www.bpjsketenagakerjaan.go.id : 2015) Dalam perkembangannya kegagalan proyek yang dimaksud tidak hanya mencakup pembengkakan biaya atau keterlambatan waktu penyelesaian,namun hal-hal seperti kecelakaan kerja juga menjadifaktor yang berpengaruh.Kecelakaan kerja di sektor konstruksi dapat terjadi karena kurangnya pengawasan yang mengakibatkan lemahnya perlindungan kerja.Padahal, jumlah tenaga kerja di sektor konstruksi saat ini telah mencapai 6 juta orang.( www.bpjsketenagakerjaan.go.id : 2015) Dahulu, para ahli menganggap suatu kecelakaan disebabkan oleh tindakan pekerja yang salah. Sekarang anggapan itu telah bergeser bahwa kecelakaan kerja bersumber kepada faktor-faktor organisasi dan manajemen.Para pekerja dan pegawai mestinya dapat diarahkan dan dikontrol oleh pihak manajemen,salah satu nya melalui kebjakan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) (Endroyo,2009).Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya perlindungan bagi keselamatan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan di tempat kerja dan melindungi keselamatan setiap orang yang memasuki tempat kerja, serta agar sumber produksi dapat dipergunakan secara aman dan efisien (Soemaryanto 2002) Budaya keselamatan merupakan interelasi dari tiga elemen,yaitu organisasi, pekerja, dan pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa budaya keselamatan harus dilaksanakan oleh seluruh sumber daya yang ada,pada seluruh tingkatan dan tidak hanya berlaku untuk pekerja saja.Indikator pelaksanaan budaya keselamatan tergantung dari visi dan misi organisasi.(Suyono dan Nawawinetu,2013) Program keselamatan dan kesehatan kerja sebaiknya dimulai dari tahap yang paling dasar,yaitu pembentukan budaya keselamatan dan kesehatan kerja (Reason, 1997).Program keselamatan dan kesehatan kerja dapat berfungsi dan efektif, apabila program tersebut dapat terkomunikasikan kepada seluruh lapisan individu yang terlibat pada proyek konstruksi (Christina,2012) Suatu analisis yang akurat terhadap potensial bahaya di tempat kerja merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan masalah K3 dan dapat digunakan sebagai salah satu data dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.(Manifesto dan Rachmatiah,2009) PP no.50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Mengatur banyak hal,antara lain mengatur penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan,menetapkan elemen audit Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja,persyaratan diadakannya system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja serta elemen dalam melakukan pengawasan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.Peraturan menteri PU No:05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum ini merupakan pengganti dari Permen PU No: 09/PRT/M/2008. Dalam peraturan menteri ini ini diatur secara rinci tugas, tanggung jawab dan wewenang dari setiap bagian/unit kerja maupun unit pelaksana yang mempunyai tanggung jawab dalam pembinaan dan pelaksanaan konstruksi di kementerian Pekerjaan Umum. Yaitu meliputi Kepala Badan Pembinaan Konstruksi, Pejabat Struktural Eselon I Unit Kerja Teknis, Pejabat Struktural Eselon II Unit Kerja Teknis, Atasan Langsung Kepala Satuan Kerja, Kepala Satuan Kerja, Pejabat Pembuat Komitmen, Pokja ULP. Demikian juga Penyedia Jasa Konstruksi diatur tugas, tanggung jawab dan wewenangnya 1. Sangat tidak setuju Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang baik akan membuat waktu penyelasaian suatu proyek lebih cepat,menghemat pengeluaran,maka dari itu sangat penting untuk membuat kebijakan K3 yang bagus dan salah satu caranya adalah mengetahui elemen SMK3 yang menjadi faktor kunci dalam pelaksanaan kebijakan K3 5. Sangat setuju Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Penting (SP), Penting (P), Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP), Sangat Tidak Penting (STP). (Likert,1932). Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti ini: Statistical Package for the Social Science (SPSS). 2. Tidak setuju 3. Kurang setuju 4. Setuju Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan bahwa beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat mirip (Dawes,2008) Metodologi Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian ini di mulai dengan mengidentifikasi masalah sehingga dapat disusun latar belakang masalah dan rumusan masalah serta penetapan tujuan penelitian ini.Selanjutnya dilakukan pembuatan kuisioner,pembuatan kusioner ini didasari oleh Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 dan menggunakan skala likert yang dilanjutkan dengan menyusun kuisoner memakai Microsoft Excel. Selanjutnya adalah pengumpulan data melalui kuisioner yang dibagikan kepada pihak-pihak (staff) yang berkompeten tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Kota Makassar. Langkah selanjutnya adalah Penginputan dan Merekapitulasi data hasil kusioner.Data rekapitulasi hasil kuisoner yang selanjutnya akan digunakan di dalam analisis data.Analisis data menggunakan aplikasi Hasil Dan Pembahasan Analisa Data Elemen SMK3. Tingkat Kepentingan Tingkat Kepentingan 5.0000 4.5000 Analisa Data Hasil Akhir Dari Tingkat Kepentingan dan Penerapan SMK3 Hasil Akhir 4.0000 3.5000 (Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan) merupakan elemen SMK3 yang pelaksanaan nya paling memuaskan dan sesuai kebijakan K3. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tingkat Kepentingan Tingkat Kepentingan Penerapan Gambar 4.1Grafik nilai rata-rata (Mean) Hasil Akhir dari tingkat kepentingan K3 dari semua aspek Berdasarkan penjelasan gambar di atas, dapat dilihat bahwa elemen ke 9 (Pengelolaan Material dan Perpindahannya) dengan nilai mean 4.826 merupakan elemen yang paling penting bagi responden. Analisa Data Penerapan Elemen SMK3 Penerapan 3.0000 2.8000 2.6000 2.4000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Gambar 4.3 Grafik hubungan antara tingkat kepentingan K3,penerapan K3 dan hasil akhir Berdasarkan penjelasan gambar 4.3, dapat dilihat bahwa elemen ke 9 ( Pengelolaan Material dan Perpindahannya ) merupakan elemen yang paling dipandang penting oleh responden,sedangkan elemen ke 12 (Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan)merupakan elemen yang pelaksanaannya paling memuaskan dan sesuai dengan kebijakan K3.Tapi elemen ke 10(Pengumpulan dan Penggunaan Data) merupakan elemen yang memiliki hasil akhir paling memuaskan dengan persentase 96% Penerapan Gambar 4.2 Grafik nilai rata-rata (Mean) dari penerapan kebijakan K3 dari semua aspek dapat Berdasarkan penjelasan gambar 4.2, dilihat bahwa elemen ke 12 Perhitungan Inferensial dengan Metode Paired Samples T-Test Paired Differences 95% Confidence interval Upper Pai r1 Tingkat Kepentingan dan Penerapan 0.00683 t 0.726 df 148 Sig.(2Tailed) 0.469 Paired Differences 95% Confidence interval Upper Pai r1 Tingkat Kepentingan dan Penerapan 0.00683 t 0.726 df 148 Sig.(2Tailed) 0.469 Gambar 4.4 Tabel hasil uji paired samples t-test bagian pertama Gambar 4.5 Tabel hasil uji paired samples t-test bagian kedua Berdasarkan keempat tabel diatas dapat ditarik kesimpulan tingkat kepentingan dan penerapan memiliki perbedaan angka yang tidak jauh,hal ini dibuktikan dengan nilai mean masing-masing aspek yang tidak terlalu jauh (perbedaan mean kedua aspek sebesar 0.00183). Tingkat kepentingan dan penerapan juga memiliki perbedaan nilai yang tidak jauh,hal ini tercermin dari nilai sig.(2-tailed) kedua aspek sebesar 0.469.Berdasarkan metode pengujian dua arah,jika sig. 2-tailed lebih besar dari 0.05 maka perbedaan nilai atau angka antar 2 kelompok tidak jauh.Sebalik nya jika nilai sig.2-tailed lebih kecil dari 0.05 maka perbedaan nilai atau angka antar 2 kelompok termasuk besar PENUTUP Kesimpulan Dari analisa yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. SMK3 dari proyek Apartemen Vida View Makasssar menaruh perhatian lebih kepada kepengelolaan Material pengumpulan dan penggunaan data dengan tingkat kepentingan sebesar 4.82 (96%) dan penerapan sebesar 2.85 (95%).Elemen pengumpulan dan penggunaan data memuat pertanyaan tentang seputar pembuatan laporan K3,prosedur untuk identifikasi bahaya,pemeliharaan alat. Saran 1. Sebaiknya pekerja yang belum mempunyai sertifikat K3 difasilitasi oleh perusahaan agar kebijakan K3 yang sudah direncanakan bisa terlaksana lebih baik yang datang,memberikan pelatihan kepada pekerja,pembuatan laporan K3,pembuatan prosedur untuk identifikasi bahaya serta pemeliharaan alat 2. Elemen SMK3 yang menjadi faktor kunci dalam kebijakan K3 ialah 2. Sebaiknya dokumen yang usang yang masih diperlukan diberi tempat khusus Daftar Pustaka Anonim (2015).Angka Kasus Kecelakaan Menurun. http://www.bpjsketenagakerjaan.go.i d/berita/2943/Angka-KasusKecelakaan-KerjaMenurun.html.Juli 2015 Azwaruddin. (2008).http://azwaruddin.blogspot.co .id/search/label/Manajemen %20Konstruksi.Juni 2008 Britania Raya.(2007).OHSAS 18001:2007 Tentang Occupational Health and Safety Management Systems.Sekretariat Negara.London Chase,Richard dkk.(2001).Operation Management.Amerika Serikat.McGraw-Hill Education Christina,Wieke Yuni dkk (2012).Pengaruh Budaya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja(K3) Terhadap Kinerja Proyek Konstruksi.Malang: Universitas Brawijaya Creswell,JohnW.(2008).Educational Researchs: Planning, Conducting, And Evaluating Quantitative and Qualitative Research.Amerika Serikat : Pearson Education Inc Dawes,John.(2008). Do Data Characteristics Change According to the Number of Scale Points Used? An Experiment Using 5 Point, 7 Point and 10 Point Scales.(Tesis).Adelaide: University of South Australia Dewi,Rijuna.(2006).Studi Manajemen dan Organisasi.Semarang: Universitas Diponegoro Endroyo,Bambang (2009). Peranan Manajemen K3 Dalam Pencegahan Kecelakaan Kerja Konstruksi.Semarang: Universitas Negeri Semarang Heinrich,Herbert William.(1931).Industrial Accident Prevention: A Scientific Approach .Amerika Serikat: McGraw-Hill Book Company Hughes,Bob dan Cotterel,Mike. (2002).Software Project Management.Amerika Serikat: McGraw-Hill Education Kerzner,Harold.(2013). Project Management: A Systems Approach to Planning, Scheduling, and Controlling.Amerika Serikat: John Wiley & Sons Likert,Rensis.(1932). A Technique For The Measurement Of Attitudes. (Tesis).New York: Columbia University Liono, K.B. Dan Sutardji, S.W. (2011). Pengaruh Manajemen K3 terhadap Waktu dan Biaya Proyek. (TA No. 21011797/SIP/2011). Unpublished undergraduate thesis, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Malik,Anhar Januar.(2013).Pengaruh Kebijakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Proyek Konstruksi Pada Pt. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Di Makassar.Makassar: Universitas Hasanuddin Mangkunegara, Anwar.(2000).Manajemen SDM Perusahaan ; Bandung ; PT Remaja Rosdakarya Manifestoputra,Fesdi Wicaksana dan Rachmatiah,Indah (2009). Penentuan Biaya Kecelakaan Dalam Pengelolaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. x Dengan Metode Robinson.Bandung: Institut Teknik Bandung Nisfiannoor,Muhammad.(2009).Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial.Jakarta : Penerbit Salemba Republik Indonesia,(2007).Undang Undang No.1 Tahun 2007 Tentang Keselamatan Kerja.Sekretariat Negara.Jakarta Republik Indonesia.(2012).Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.Sekretariat Negara,Jakarta Republik Indonesia.(2014).Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5 Tahun 2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.Sekretariat Kabinet RI.Jakarta Santoso Gempur.(2004).Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Prestasi Pustaka Schawalbe,Kathy.(2004).Information Technology Project Management.Amerika Serikat: Cengage Learning Schuler,Randall dan Jackson,Susan. (1999).Strategic Human Resource Management.Amerika Serikat: John Wiley & Sons Sukaelan, Muhammad.(2003).Kecelakaan Kerja. Prosiding Seminar Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta, 20 September 2003 Suma’mur,P.K.,Dr.,Msc.(1981).Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan.PT.Toko Gunung Agung: Jakarta Susihono,Wahyu dan Rini,Feni Akbar. (2013).Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Identifikasi Potensi Bahaya Kerja (Studi kasus di PT. LTX Kota Cilegon-Banten.).Banten: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Suyono,Karina Zain dan Nawawinetu,Erwin Dyah (2013). Hubungan Antara Faktor Pembentuk Budaya Keselamatan Kerja Dengan Safety Behavior di PT Dok dan Perkapalan Surabaya Unit Hull Construction.Manado: Universitas Airlangga Syartini,Titi.(2010). Penerapan Smk3 Dalam Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Di Pt. Indofood Cbp Sukses Makmur Divisi Noodle Cabang Semarang.Surakarta: Universitas Sebelah Maret Wuon,Alfred Billy.(2013).Analisis Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Pt Kerismas Witikco Makmur Bitung.Manado: Universitas Sam Ratulangi