ANALISIS PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ALAT-ALAT KESEHATAN DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN PELAYANAN RAWAT INAP (STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA) OLEH: NUR AZIZAH ACHMAD ABSTRACT This research aims to: (1) to find out the sufficiency accounting information system inventory health equipment in hospital. (2) to find out the role of accounting information system inventory health equipment to meet the needs of the inpatient. The method used is descriptive analysis method. The results of the research done indicates that: (1) accounting information system inventory health equipment in General Hospital Bahteramas The Province Of South East Sulawesi adequate, (2) the accounting information system inventory health equipment turned out to be instrumental to the needs of inpatient services at the hospital Bahteramas the province of Southeast Sulawesi. To facilitate the creation of regular reports about data preparation, facilitate investigation proof inventory, able to present the data as an ingredient in the manufacture of planning and budgeting it is recommended that the accounting information system application BLUD that has been used by hospitals in other provinces. Key words: Accounting Information Systems and Inventory Health Equipment I. PENDAHULUAN Dewasa ini, banyak pemrosesan manual mulai digantikan dengan pemrosesan yang terkomputerisasi. Beberapa rumah sakit tampaknya sudah menggunakan komputer dalam memproses datanya, namun penggunaannya masih sangat terbatas. Pengelolaan persediaan yang tidak tepat akan menimbulkan biaya pengadaan, pemeliharaan, dan pemindahan persediaan yang tidak efisien. Kelemahan dari sistem manual, yaitu: lamanya memproses data, mudah terjadi kesalahan, apabila terjadi kesalahan, sulit untuk dicari kesalahannya. Sistem yang terkomputerisasi menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi BLUD akan memberikan banyak kemudahan dibandingkan sistem manual. Keunggulan yang dimiliki oleh Sistem Informasi Akuntansi BLUD, yaitu: memudahkan pembuatan laporan rutin tentang data persediaan, memudahkan penelusuran bukti persediaan, mampu menyajikan data sebagai bahan dalam pembuatan perencanaan dan penganggaran. Persediaan alat kesehatan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kuaitas pelayanan di suatu rumah sakit, karena merupakan salah satu elemen pokok bagi suatu perusahaan. Persediaan yang terlalu besar akan menyebabkan beberapa 61 resiko seperti misalnya pencurian, kerusakan, atau biaya penyimpanan yang sangat besar. Sedangkan apabila suatu perusahaan mempunyai persediaan terlalu kecil akan berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan atau menghilangkan pelanggan. Sebaiknya, jumlah persediaan di suatu perusahaan tidak terlalu besar atau terlalu kecil, tetapi cukup tersedia pada saat diperlukan (just in time). Oleh karena itu, rumah sakit harus mempunyai sistem informasi yang terkomputerisasi agar pengelolaan persediaan alat- alat kesehatan tepat dan tidak menimbulkan biaya pengadaan, pemeliharaan, dan pemindahan persediaan yang efisien. Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan Rumah Sakit terbesar sekaligus berfungsi sebagai Rumah Sakit rujukan bagi wilayah Sulawesi Tenggara. Dengan status tersebut, maka rumah sakit harus menyediakan kebutuhan persediaan alat kesehatan dalam jumlah yang cukup, baik yang bersifat medis maupun non medis untuk menunjang proses pelayanan kepada pasien dan proses kerja di seluruh manajemen yang ada di rumah sakit. Ketersediaan akan persediaan alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Bahteramas yang meliputi barang umum, teknik, dan alat kesehatan penunjang disimpan dalam gudang utama yang disebut sebagai gudang umum. Jumlah persediaan untuk semua kelompok barang yang terdapat di gudang umum dapat dilihat langsung pada hasil pencatatan secara manual yang terdapat pada kartu stock dan hasil pencatatan stock opname yang dilakukan setiap enam bulan sekali. Di gudang umum sendiri, persediaan untuk alat diusahakan agar selalu dalam kondisi aman. Namun, dalam pelaksanaannya yang berkaitan mengenai pencatatan manual terkadang dapat melakukan kesalahan dengan kurangnya informasi mengenai kekurangan barang (stockout) atau penumbukan barang (overstock) yang terjadi.Pengelolaan alat kesehatan penunjang oleh gudang umum mempunyai peran penting dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit, oleh karena itu pengelolaan alat kesehatan yang kurang efisien pada tahap penyimpanan akan berpengaruh terhadap peran rumah sakit secara keseluruhan. Distribusi persediaan alat kesehatan penunjang merupakan salah satu tugas gudang umum di rumah sakit. Distribusi memegang peranan penting dalam penyerahan persediaan alat kesehatan penujang yang diperlukan ke unit-unit di setiap bagian farmasi rumah sakit termasuk pasien. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah berkembangnya proses sistem informasi yang menjamin pemberian persediaan alat kesehatan yang benar dan tepat kepada pasien sesuai dengan kebutuhan pelayanan rawat inap. Peranan sistem informasi akuntansi persediaan alat-alat kesehatan dalam sebuah rumah sakit membantu manajemen untuk merumuskan dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu atas pengelolaan alat-alat kesehatan, sehingga alat-alat tersebut dapat tersedia dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan untuk kegiatan pengobatan pasien dan mampu memenuhi kebutuhan pelayanan rawat inap di rumah sakit. Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: “(1) Apakah sistem informasi akuntansi persediaan alat-alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara sudah memadai, (2) Bagaimana peran sistem informasi akuntansi persediaan alat-alat kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara”. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan penelitian ini adalah:”(1) Untuk mengetahui kememadaian sistem informasi akuntansi persediaan alat-alat kesehatan di rumah sakit. (2)Untuk mengetahui Jurnal Akuntansi (JAk) Page 62 peran sistem informasi akuntansi persediaan alat-alat kesehatan kebutuhan rawat inap. dalam memenuhi II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Sistem Informasi Akuntansi Widjajanto ( 2005:5) Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. La Midjan dan Susanto (2001) menyatakan bahwa: “ Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem pengolahan data akuntansi yang merupakan koordinasi dari manusia, alat dan metode yang berinteraksi secara harmonis dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang berstruktur pula.” Dengan memperhatikan pengertian sistem informasi akuntansi dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi memilki unsur- unsur seperti yang dikemukakan oleh Susanto (2001: 12) sebagai berikut: 1. Sumber Daya Manusia Manusia merupakan sistem informasi yang berperan di dalam pengambilan keputusan apakah sistem dapat berperan dengan baik atau tidak 2. Peralatan Peralatan merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang mulai digunakan pada saat terjadinya transaksi, pencatatan transaksi sampai dengan dihasilkannya laporan. Peralatan yang di maksud dapat berbentuk sederhana yaitu formulir, catatan, data laporan sampai dengan alat teknologi seperti komputer. Komputer ini berperan didalam mempercepat pengelolaan data, meningkatkan kalkulasi atau perhitungan dan meningkatkan kerapihan bentuk informasi 3. Metode Metode disini adalah sistem dan prosedur yang merupakan gambaran yang mencakup seluruh jalannya kegiatan, mulai dari saat dimulainya aktivitas sama dengan berakhirnya aktivitas tersebut. 2. Persediaan Menurut Bastian (2008; 77), “Persediaan adalah aktiva tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, berbentuk bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam pemberian jasa, dalam perjalanan. Dalam organisasi rumah sakit, persediaan terdiri dari: (a) Obat- obatan. (b) Perlengkapan medis. (c) Persediaan Lainnya. 3. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Persediaan merupakan harta yang sensitif terhadap penurunan harga pasar, pencurian, kerusakan dan kelebihan biaya akibat salah arus. Oleh sebab itu perlu Jurnal Akuntansi (JAk) Page 63 adanya suatu sistem informasi akuntansi persediaan yang baik agar pengelolaan persediaan dapat terlaksana secara efektif.Persediaan itu sendiri terbentuk dari adanya proses pembelian dengan adanya proses penjualan atau pemakaian. Sistem informasi akuntansi persediaan dirancang untuk menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi persediaan yang disimpan digudang.Sistem informasi akuntansi persediaan ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan sistem- sistem lainnya, diantaranya adalah sistem pembelian, sistem retur pembelian, sistem penjualan dan sistem retur penjualan. La Midjan dan Susanto (2001; 150) mengemukakan bahwa pentingnya suatu sistem informasi akuntansi persediaan dengan alasan sebagai berikut: 1. Sebagian kekayaan perusahaan terutama perusahaan dagang dan industri pada umumnya tertanam pada persediaan. Oleh karenanya perlu disusun sistem dan prosedurnya agar persediaan selain dapat ditingkatkan efisiensinya juga dapat ditingkatkan efektivitasnya. 2. Persediaan bagi perusahaan dagang dan industri harus diamankan dari kemungkinan pencurian, terbakar, kerusakan, dan lain- lain demi mempertahankan kontiunitas perusahaan. 3. Persediaan harus ditangani dengan baik selain penyimpanan dan pengeluarannya juga pemasukanya ke perusahaan. Kesalahan dalam pemasukkan harga dan kualitas akan mempengaruhi baik terhadap hasil produksi maupun terhadap harga penjualannya.” 4. Penelitian Terdahulu Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan judul penelitian ini yang dapat dijadikan bahan acuan dan pembanding yaitu penelitian yang dilakukan oleh Dewisartika (2013), dengan judul “Analisis Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Dalam Kaitannya Dengan Sistem Pengendalian Intern (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Bombana)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi aktiva tetap telah menjukkan hasil yang cukup memadai. Hal ini didukung oleh telah relevannya data aktiva tetap yang diproses, telah tepatnya metode dan prosedur pengolahan data aktiva tetap, serta informasi aktiva tetap yang dihasilkan telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan perusahaan, sehingga akan memudahkan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian. 5. Paradigma Penelitian Peranan sistem informasi akuntansi persediaan alat-alat kesehatan dalam sebuah rumah sakit membantu manajemen untuk merumuskan dan menetapkan kebijakan- kebijakan yang dianggap perlu atas pengelolaan alat-alat kesehatan, sehingga alat-alat tersebut dapat tersedia dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan untuk kegiatan pengobatan pasien dan mampu memenuhi kebutuhan pelayanan rawat inap di rumah sakit. Skema 1 Paradigma Penelitian Sistem Informasi Akuntansi III. METODE PENELITIAN Jurnal Akuntansi (JAk) Persediaan Alat-Alat Kesehatan Kebutuhan Rawat Inap RSU Bahteramas Page 64 III. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, objek penelitian yang dipilih adalah peranan sistem informasi akuntansi persediaan alat- alat kesehatan yang memadai dalam memenuhi kebutuhan pelayanan rawat inap. Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Bahteramas yang beralamat di jalan Kapten Piere Tendean No. 50 Baruga. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data Kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang berupa penjelasan atau pernyataan yang tidak berbentuk angka yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Bahteramas melalui wawancara dan sumber lainnya yang relevan dengan judul proposal yang diambil oleh peneliti. Data kuantitaif yaitu data dalam bentuk angka yang diperoleh melalui dokumentasi berupa laporan mutasi yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Menurut sumbernya yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara melalui wawancara untuk menghasilkan data yang relevan dengan penelitian ini. Data Sekunder yakni data yang diperoleh dari literatur yang berkaitan dengan penelitian ini yang di dokumentasikan oleh Rumah Sakit Umum Bahteramas. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan (Library Research), observasi, dokumentasi dan interview (wawancara). Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumendokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, sedangkan interview (wawancara) adalah metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan responden/ narasumber. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode analisis yang menggambarkan keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada, dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas atas objek yang diteliti. Adapun Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lai sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi persediaan adalah alat pendukung yang mempunyai peranan sebagai penyedia informasi, yang dapat menyajikan dengan cepat dan akurat mengenai kegiatan transaksi atau mutasi persediaan alat- alat kesehatan dari kecurian atau kerusakan.Persediaan alat- alat kesehatan adalah aset berwujud yang dimiliki Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara yang digunakan untuk mendukung kegiatan pemberian pelayanan jasa kesehatan. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. HASIL PENELITIAN a. Bagan Aliran Persediaan Alat Kesehatan di Rumah Sakit Umum Bahtermas Provinsi Sulawesi Tenggara Bagan aliran sistem informasi akuntansi persediaan alat- alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut: Jurnal Akuntansi (JAk) Page 65 Bagan Alir Perencanaan Persediaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Gudang Pengguna Barang/ Jasa 2 Mulai 4 1 DPA RBA Masing-masing bagian membuat daftar permintaan barang untuk dimasukkan dalam RBA Siapkan daftar kebutuhan barang/jasa (DKBJ) sesuai dengan RBA dan verbal Diskusikan dengan pihak terkait & sesuaikan dengan APBD/N Daftar Permintaan Barang DKBJ Verbal RBA sudah sesuai dgn Renstra & APBD/N Kumpulkan DPB dari seluruh bagian RS di diskusikan bersama bagian Perencanaan, sesuaikan dengan anggaran Bagian Perencanaan Ya Tidak Ya 3 4 4 2 1 DPB Jurnal Akuntansi (JAk) 1 Siapkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran & minta pengesahan Biro DKBJ Keuangan Pemda DPB wajar? Penyusunan RBA 1 4 DKBJ Verbal Diskusikan dgn pihak terkait & sesuaikan dgn APBN/D P. pengadaan 1/2 1/2 Page 66 Bagan Alir Pembelian Persediaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Panitia Pengadaan 1 Penentuan metode langsung Penunjukkan Langsung Pelelangan Surat penujukkan langsung Surat Pemberitahuan lelang Buat permintaan penawaran & negosiasi harga Buat permintaan penawaran & negosiasi harga Permintaan penawaran Permintaan penawaran Melalukan evauasi & menetapkan pemenang Penujukkan langsung Melakukan evaluasi & tetapkan pemenang pelelangan Surat Penujukkan Penyedia Barang/ Jasa 2 1. Kontrak Jurnal Akuntansi (JAk) Selesai Surat Penujukkan Penyedia Barang/ Jasa 2 1. Kontrak Selesai Page 67 Bagan Alir: Penerimaan dan Penyimpanan Barang Sub Bagian Rumah Tangga Barang masuk Jenis Barang BHP Medis dan Non Medis/ ATK/ CSSD Gudang Umum Serah terima Barang Barang disertai faktur dan harga satuan serta nama user Ya Panitia pemeriksa melakukan pemeriksaan sesuai nota pesanan, SPK Sesuai Sesuai Penandatanganan Berita Acara Serah Trerima Penandatanganan Berita Acara Pemeriksaan Barang dicatat pada kartu stock Jurnal Akuntansi (JAk) Page 68 Bagan Alir: Pengeluaran Persediaan Alat Kesehatan Pengguna Barang Gudang Mulai 1 Menerbitkan formuir permintaan barang 2. Menyerahkan barang yang diminta pengguna 1. Formulir permintaan barang Terima barang dan periksa kesesuaian dengan spesifikasi yg diminta. Buat Berita Acara BA Mencatat barang yang dikeluarkan pada kartu stock Kartu stock Selesai Selesai Sumber : Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Uraian Kegiatan: a. Bagian gudang membuat daftar permintaan barang untuk dimasukkan dan didistribusikan ke ruangan pengguna alat kesehatan serta mengumpulkan DPB dari ruangan pengguna alat kesehatan. b. Berdasarkan daftar permintaan barang yang dikumpulkan akan dikoreksi bersama bagian perencanaan dan anggaran sampai DPB bernilai wajar, jika DPB sudah wajar, bagian perencanaan menyiapkan Rencana Bisnis Anggaran dan mendiskusikan dengan pihak terkait yang menyesuaikan dengan APBN/APBD. c. Pengguna alat kesehatan menyiapkan daftar kebutuhan barang/jasa (DKBJ) & verbal sesuai DPA kemudian menyerahkan DKBJ & verbal ke bagian perencanaan dan anggaran yang akan memberikan ke panitia pengadaan. Jurnal Akuntansi (JAk) Page 69 d. Panitia pengadaan menerima DKBJ & verbal dari bagian perencanaan dan anggaran kemudian menyiapkan perencanaan pengadaan barang secara penunjukkan langsung atau secara pelelangan. e. Panitia pengadaan membuat surat pemberitahuan penujukkan langsung atau pelelangan, membuat permintaan penawaran. Panitia pengadaan melakukan evaluasi dan menetapkan pemenang. f. Bagian gudang menerima alat kesehatan dari pemasok yang disertai bukti faktur dan harga satuan serta nama pengguna alat kesehatan. g. Kemudian bagian pemeriksa melakukan pemeriksaan sesuai spesifikasi pada nota pesanan dan SPK. Setelah itu, membuat Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Serah Terima. h. Barang yang sudah diterima dan sudah diperiksa oleh bagian pemeriksa dicatat pada kartu persediaan. Proses pencatatan dilakukan oleh bagian gudang. i. Pengguna alat kesehatan menyerahkan formulir permintaan barang sebanyak 2 lembar j. Bagian gudang menyerahkan alat kesehatan yang diminta pengguna dan mencatat alat kesehatan yang didistribusikan sesuai harga perolehan b. Pembahasan a) Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Alat- Alat Kesehatan Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Sistem informasi akuntansi persediaan alat- alat kesehatan yang diterapkan pada rumah sakit umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara telah memadai, hal ini dapat terlihat dari indikator sistem informasi akuntansi persediaan alat- alat kesehatan yang telah terpenuhi, sebagai berikut: 1. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang ada sudah memadai, hal ini terlihat dari adanya kebijakan yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara dalam hal perekrutan para pegawainya yaitu meliputi proses seleksi terlebih dahulu dengan melakukan tes kepada calon pegawainya. Hal ini dilakukan karena Rumah Sakit Umum Bahteramas sangat memperhatikan kualitas pegawainya, tujuannya adalah agar penempatan pegawai pada bagiannya sesuai dengan tingkat kecakapan, keahlian dan pengetahuan yang dimiliki. Wewenang dan tanggung jawab terlihat pada struktur organisasi dan uraian- uraian tugasnya. Sehingga dapat diketahui dengan jelas batas- batas wewenang yang dimiliki tiap- tiap bagian di rumah sakit serta ke bagian mana mereka harus bertanggung jawab. 2. Peralatan Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara telah memiliki peralatan yang memadai. Terlihat dari adanya peralatan yang ada di Rumah Sakit Umum Bahteramas berupa formulir-formulir, laporan dan perangkat komputer yang digunakan, sehingga para karyawan pada Rumah Sakit Umum Bahteramas dapat mengelola data yang berkaitan dengan persediaan alat- alat kesehatan menjadi suatu informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan bagi pimpinan rumah sakit. Jurnal Akuntansi (JAk) Page 70 3. Metode Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara telah melakukan sistem atau prosedur yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Prosedur Pengadaan Barang/Jasa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang. b) Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Alat-Alat Kesehatan Dalam Rangka Memenuhi Kebutuhan Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Peranan sistem informasi akuntansi persediaan alat-alat kesehatan pada Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara telah memenuhi kebutuhan pelayanan rawat inap, hal ini dapat dilihat dari prosedur yang telah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, sebagai berikut: 1. Prosedur Perencanaan a. Bagian gudang membuat daftar permintaan barang untuk dimasukkan dan didistribusikan ke ruangan pengguna alat kesehatan serta mengumpulkan DPB dari ruangan pengguna alat kesehatan. b. Berdasarkan daftar permintaan barang yang dikumpulkan akan dikoreksi bersama bagian perencanaan dan anggaran sampai DPB bernilai wajar, jika DPB sudah wajar, bagian perencanaan menyiapkan Rencana Bisnis Anggaran dan mendiskusikan dengan pihak terkait yang menyesuaikan dengan APBN/APBD. c. Jika RBA sudah sesuai dengan rencana strategis APBN/ APBD kemudian menyiapkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) rangkap 4 dengan ketentuan: o Lembar ke- 1 diberikan kepada Biro Keuangan Pemerintah Daerah o Lembar ke-2 diarsipkan bagian perencanaan o Lembar ke-3 diberikan kepada Wakil Direktur Bidang di Rumah Sakit o Lembar ke-4 diberikan kepada pengguna alat kesehatan d. Pengguna alat kesehatan menyiapkan daftar kebutuhan barang/jasa (DKBJ) & verbal sesuai DPA kemudian menyerahkan DKBJ & verbal ke bagian perencanaan dan anggaran yang akan memberikan ke panitia pengadaan. 2. Prosedur Pembelian Persediaan a. Panitia pengadaan menerima DKBJ & verbal dari bagian perencanaan dan anggaran kemudian menyiapkan perencanaan pengadaan barang secara penunjukkan langsung atau secara pelelangan. b. Panitia pengadaan membuat surat pemberitahuan penujukkan langsung atau pelelangan, membuat permintaan penawaran. Panitia pengadaan melakukan evaluasi dan menetapkan pemenang. c. Panitia pengadaan menerbitkan Surat Penunjukkan Penyedia Barang/ Jasa yang kemudian menandatangani surat kontrak 2 rangkap, yaitu: 1) Lembar ke- 1 diberikan untuk arsip rumah sakit. 2) Lembar ke-2 diberikan kepada pemenang. Panitia pengadaan membuat kontrak kerja dengan ketentuan sebagai berikut: o Alat kesehatan yang pembeliannya bernilai > Rp 50.000.000 menggunakan Surat Perintah Kerja (SPK). Jurnal Akuntansi (JAk) Page 71 Alat kesehatan yang pembeliannya bernilai < Rp 10.000.000 menggunakan faktur. o Alat kesehatan yang pembeliannya bernilai > Rp 200.000.000 menggunakan surat perjanjian. Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan Persediaan Bagian gudang menerima alat kesehatan dari pemasok yang disertai bukti faktur dan harga satuan serta nama pengguna alat kesehatan. Kemudian bagian pemeriksa melakukan pemeriksaan sesuai spesifikasi pada nota pesanan dan SPK. Setelah itu, membuat Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Serah Terima. Barang yang sudah diterima dan sudah diperiksa oleh bagian pemeriksa dicatat pada kartu persediaan. Proses pencatatan dilakukan oleh bagian gudang. Prosedur Pengeluaran Persediaan a. Pengguna alat kesehatan menyerahkan formulir permintaan barang sebanyak 2 lembar dengan ketentuan: o Lembar ke-1 diberikan ke bagian gudang o Lembar ke-2 diberikan sebagai arsip di bagian pengguna alat kesehatan b. Bagian gudang menyerahkan alat kesehatan yang diminta pengguna dan mencatat alat kesehatan yang didistribusikan sesuai harga perolehan o 3. a. b. c. 4. 5. Adanya Kartu Persediaan Hal ini terlihat dengan adanya pencatatan persediaan, bagian gudang menyiapkan kartu persediaan yang berisi tanggal, no arsip dan nama supplier, tujuan pengiriman persediaan, jumlah persediaan masuk, jumlah persediaan keluar, saldo persediaan dan ditanda tangani oleh kepala urusan pergudangan dan kepala seksi gudang. 6. Adanya Metode Pencatatan Persediaan Hal ini terlihat dengan adanya sistem pencatatan persediaan pada Rumah Sakit Bahteramas yang menggunakan metode Perpectual Inventory System. Pencatatan persediaan alat kesehatan ini dilaksanakan setiap waktu baik terhadap pemasukan dan pengeluaran alat kesehatan. V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan yang peneliti lakukan pada Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara, mengenai sistem informasi akuntansi persediaan alat-alat kesehatan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan rawat inap, peneliti menarik kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi persediaan yang diterapkan pada Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara cukup memadai khususnya persediaan alat kesehatan penunjang dalam memenuhi kebutuhan pelayanan rawat inap. Dikatakan demikian karena dapat dilihat dari 2 aspek, sebagai berikut: (1)Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Alat-Alat Kesehatan. (2)Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Alat Kesehatan Dalam Rangka Memenuhi Kebutuhan Pelayanan Rawat Inap Pada Rumah Sakit. Untuk mengatasi kelemahan yang ada pada sistem informasi akuntansi persediaan alat- alat kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan rawat inap pada Jurnal Akuntansi (JAk) Page 72 Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara peneliti menyarankan hal sebagai berikut:Perangkat komputer yang digunakan oleh Rumah Sakit Umum Bahteramas mengganti dengan perangkat Sistem Informasi Akuntansi BLUD yang telah banyak dipakai oleh Rumah Sakit Umum di kota yang lainnya. DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofyan. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi.Jakarta: LPFE-UI Baridwan, Zaki. 2000. Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakart : BPFE. Bastian, Indra. 2008. Akuntansi Kesehatan. Jakarta: Erlangga Bodnar, George H and Hopwood, Wlliam S, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kesembilan. Yogyakarta : ANDI Dewisartika, Andi. 2013. Analisis Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Dalam Kaitannya Dengan Sistem Pengendalian Intern ( Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Bombana). Kendari: Universitas Halu oleo Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi Buku I. Jakarta : Salemba Empat Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori Praktik dan Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset Al Jusup, , Haryono . 1997. Dasar- Dasar Akuntansi jilid 1 Edisi 5. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Kieso,Donald E, Jerry j,Weygant & Terry D, Warfield. 2002. Akuntansi Intermediate, Edisi Kesepuluh jilid 1 Alih Bahasa Oleh Emil Salim. Jakarta: Erlangga Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Kurniawan Christianto, Paulus. 2008. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Alat- Alat Medis Dalam Menunjang Keefektifan Pengelolaan Persediaan AlatAlat Medis ( Studi Kasus Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung). Bandung: Universitas Widyatama Komarudin. 1997. Ensiklopedia Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara Marshall B. Romney & Paul Jhon Steinbart,2003, Accounting Information System 9/ E. USA : Pearson Education Inc La Midjan, Susanto Azhar. 2001. Sistem Informasi Akuntansi II, Praktik Penyusunan, Metoda dan Prosedur. Bandung: Lingga Jaya Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Nugroho Widjajanto. 2005. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga Romney, B Marshall and Steinbart, Jhon Pau. 2006. Accounting Information System, Edisi Kesembian.Jakarta: Salemba Empat. Republik Indonesia. 2010. Peraturan Presiden Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah. Jakarta: Sekretariat Negara Susanto Azhar. 2001. Sistem Informasi Manajemen, Bandung: Lingga Jaya Soekanto, Sarjono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Wilkinson, Joseph W. (Agus Maulana, Penerjemah). 1993. Sistem Akuntansi dan Informasi. Jakarta Barat : Binarupa Aksara Wilson, James D, Campbell, John B. 1997. Controllership: Tugas Akuntan Manajemen, dialihbahasakan oleh Tjin Tjin Fenix Tjendra. Jakarta: Erlangga Jurnal Akuntansi (JAk) Page 73