BAB IV ANALISIS IV.1 Analisis Aspek Manusia IV.1.1 Analisis Fungsi Hotel Hotel ini mengacu pada keadaan potensial tapak sebagai salah satu pusat penghubung antar daerah yaitu stasiun Manggarai. Sebagai lahan yang potensial untuk dikembangkan, hotel ini ditujukan untuk dapat memfasilitasi kegiatan utama yang menjadi rutinitas di stasiun. Berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain sangat menyita energi. Inilah yang menjadi perwujudan desain dengan perancangan hotel sebagai sistem sleep-transit untuk sementara waktu. Perwujudan akan penciptaan ruang-ruang yang nyaman akan menjadi salah satu fungsi dari hotel ini nantinya. Fungsi lain, hotel ini dapat mewadahi segala aktivitas yang ada di sekitar tapak. Hotel ini dapat memberi ruang hijau bagi keselarasan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, hotel ini dapat member fasilitas-fasilitas yang menunjang aktivitas mereka. IV.1.2 Analisis Kelas Hotel Sasaran utama hotel ini adalah para pengunjung yang hendak transit atau beristirahat sementara dan enggan menghabiskan waktu untuk kembali kerumah/tempat asalnya.. Transit menjadi kegiatan kedua hotel ini dan ditujukan bagi mereka yang ingin singgah sementara waktu untuk selanjutnya melakukan perjalanan lagi. Pertimbangan kelas hotel tidak menjadi acuan mengingat proyek yang akan dibangun merupakan proyek kapsul pertama di Indonesia tetapi tetap mengacu standarisasi kelayakaan hotel pada umumnya. Sedangkan untuk jumlah kamar yang disediakan mengacu pada standar hotel middle rise yaitu 150 kamar. IV.1.3 Pelaku, Jenis, Ukuran Kegiatan Pelaku kegiatan didalam bangunan bisnis hotel ini dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain: 1. Analisa Kegiatan Penunjung Langkah pertama adalah menentukan target pengunjung terbanyak dan terbesar yang akan menggunakan hotel ini. Berikut adalah pengunjung yang akan sering singgah di hotel ini yaitu: • Pebisnis dari Jakarta • Pebisnis dari luar Jakarta/luar kota • Pendatang pengguna kereta • Pendatang/businessman asing yang berasal dari luar negeri yang singgah di bandara Sebagian besar aktivitas mereka berbisnis di kawasan-kawasan seperti Kuningan, Sudirman, serta wilayah lain di sekitarnya. Kemungkinan mereka hanya singgah sementara waktu atau sekedar transit tak lebih dari satu malam. Berdasarkan kegiatannya/aktivitas, pengunjung hotel dibagi menjadi 2 golongan. Golongan tersebut antara lain: a. Tamu yang ingin singgah beristirahat (pengguna kamar) Diagram 4.1 Hubungan Kegiatan Tamu Pengguna Kamar Datang/pulang Memarkir Kendaraaan Kegiatan di dalam unit Masuk melalui pedestrian Check in/check out Mandi/buang air Makan/minum Bekerja di kamar Menonton TV Kegiatan di luar unit Meeting Beristirahat Bertemu rekan bisnis Bisnis di luar b. Pengunjung Non-Pengguna Kamar Diagram 4.2 Hubungan Kegiatan Tamu Non-Pengguna Kamar Datang Memarkir Kendaraaan Masuk melalui Mandi/buang air Makan/minum Meeting Kegiatan di Lobby Menunggu Bertemu rekan bisnis Bisnis Pulang c. Karyawan Service/ Pengelola Diagram 4.3 Hubungan Kegiatan Pengelola Hotel Datang/pulang Masuk melalui pedestrian Memarkir Kendaraaan beribadah Menyimpan arsip Bekerja Buang air/bersihbersih Menerima tamu Rapat karyawan d. Karyawan Administrasi Hotel Karyawan bertugas mengurus semua urusan yang berhubungan dengan masalah administratif. Kegiatan karyawan administrasi yang lain antara lain mengurus pemasaran, manajemen, sampai mengontrol masalah keuangan. Kegiatan ini berlangsung privat dan didalam kantor khusus. Diagram 4.4 Hubungan Kegiatan Karyawan Administrasi Datang/pulang Memarkir kendaraan Ganti seragam Makan/minu m Menyimpan arsip Bekerja beribadah Buang air rapat e. Karyawan Restoran Swasta Karyawan biasanya lebih dari 2 orang yang kemudian managemen hotel dikelola oleh pihak luar hotel. Diagram 4.5 Hubungan Kegiatan Karyawan Restoran Datang/pulang Memarkir kendaraan Ganti seragam Memasak Menyimpan makanan beribadah Melayani tamu Makan minum Bongkar muat Membersihkan Buang air IV.1.4 Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang Tabel 4.1 Tabel Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang Pengguna Kamar Tamu Pengguna Kamar Fungsi Kegiatan Penginapan Tidur, nonton TV, (unit istirahat kapsul) Mandi, cuci muka,buang air Bekerja sendiri Rapat/meeting Makan/minum Sifat Non-formal Privat Non-formal Kamar tidur (unit) Non-formal Formal Non-formal Unit kapsul Meeting room Restoran, coffee shop, food court Lobby, coffee shop, ruang tunggu Resepsionis, lobby Kolam renang,fitness room Ruang parkir Bertemu relasi Formal/Semi Formal Mengurus administrasi Formal Olahraga Non-formal Memarkir kendaraan Ruang Non-formal Toilet/kamar mandi Tabel 4.2 Tabel Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang non-Pengguna Kamar Tamu Non - Pengguna Kamar Fungsi Kegiatan Sifat Ruang Bertemu relasi Rapat Makan dan minum Publik Publik, Semi Publik Formal Buang air Memarkir kendaraan Sholat Servis Publik khusyuk Non-formal Publik Lobby, resepsionis Meeting room Restoran, coffee shop, food court Toilet Ruang parkir mushola Memarkir kendaraan Ruang parkir Tabel 4.3 Tabel Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Pengelola Administrasi Hotel Karyawan Pengelola Administrasi Hotel Fungsi Kegiatan Manajemen Bekerja/mengurus hotel administrasi Sifat Privat Ruang Kantor administrasi, Back Rapat staff administrasi Makan, minum, bristirahat Melayani administrasi Formal Memarkir kendaraan Publik-khusus Sholat khusyuk Non-formal Publik-khusus Memarkir kendaraan Publik, Semi Publik Formal Office, Ruang rapat Pantry, Ruang karyawan Resepsionis, Ruang administrasi, Front Office Ruang parkir khusus Mushola Ruang parkir Tabel 4.4 Tabel Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang Restaurant Karyawan Restaurant Fungsi Bisnis swasta Kegiatan Sifat Memasak Service Menyimpan makanan Melayani tamu Mencuci bahan makanan dan piring Berganti seragam Service Publik Service Service Beristirahat dan makan Non-formal Buang air Beribadah Memarkir kendaraan Service Non-formal Publik-khusus Ruang Pantry, Dapur bersih , Dapur kotor Ruang pendingin Ruang makan Ruang wastafel, Ruang cuci Ruang ganti, Ruang loker Ruang karyawan Pantry Toilet Mushola Ruang parkir Tabel 4.5 Tabel Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang Karyawan Pelayanan Hotel Karyawan Pelayanan Hotel Fungsi Fasilitas Penunjang Pelayanan Kegiatan Membersihkan bangunan Menyimpan alat kebersihan Membuat makanan Mengantar makanan Membuang sampah Sifat Ruang Service Janitor Service Janitor Dapur Jalur servis, lift barang Mengantar barang Menyimpan perlengkapan kamar Oprasional bangunan Buang air Fasilitas Mengganti pakaian Penunjang Istirahat, makan, Pelayanan minum Loading barang Memasak, membuat minum Mencuci pakaian Loading/uploading barang Pencatatan barang Pengontrolan keamanan Menyimpan perlengkapan ballroom Menyimpan persiapan F&B Mengganti pakaian dan menyimpan barang Jalur service, Lift barang Linen, gudang barang ME Toilet karyawan R. Karyawan R. karyawan, pantry Loading Dock Dapur Privat Privat Laundry Loundry Dock Privat Semi Publik Kantor penerimaan barang Security Privat Gudang ballroom Privat Gudang F&B Publik-khusus Loker karyawan Analisa diatas dapat digunakan untuk membagi kegiatan-kegiatan berdasarkan pemakaian ruang. Ada beberapa kegiatan yang menggunakan ruang yang sama. Ruang-ruang tersebut antara lain: a) Fasilitas utama unit kapsul b) Fasilitas penunjang restaurant, café, lobby, lounge, resepsionis,mushola c) Fasilitas kantor d) Fasilitas service hotel e) Fasilitas hiburan f) Fasilitas olahraga ruang admin, back office, front office, ruang loker toilet, ruang parkir, loading dock, jalur service Tabel 4.6 Tabel Penggunaan Ruang-ruang Sama Fasilitas Utama Jenis Kegiatan • Beristirahat • Pemakai Ruang Tamu hotel • Menonton TV • Tamu hotel • Bekerja • Tamu hotel • Buang air • Tamu hotel pengguna dan non-pengguna • Rapat koordinasi • Karyawan • Pertemuan klien • Tamu hotel Nama Ruangan • Restaurant Fasilitas Penunjang Jenis Kegiatan • Makan dan minum • Pemakai Ruang Tamu hotel • Café/ Lounge • Berbincang-bincang • Tamu hotel • Menunggu • Tamu hotel • beristirahat • Karyawan hotel • Check in-check out • Karyawan resepsionis • Meminta informasi • Tamu hotel • Beribadah • Karyawan • Tamu hotel Fasilitas Kantor Jenis Kegiatan • Mengurus administrasi • Pemakai Ruang Tamu hotel • Melayani administrasi • Karyawan administrasi • Semua karyawan manajemen hotel Nama Ruangan • Unit kapsul (kamar) • Ruang rapat • Bertemu klien • Mengerjakan kerjaan • Lobby • Resepsionis • Mushola Nama Ruangan • Ruang Administrasi • Front Office • Melayani tamu • Back Office • Mengurus hotel • Karyawan kantor • Ruang loker • Menyimpan barang • Karyawan resmi hotel Fasilitas Service Hotel Jenis Kegiatan • Buang air Nama Ruangan • Toilet umum • • Cuci muka/tangan Pemakai Ruang Tamu hotel pengguna Tamu non-pengguna • Toilet karyawan • Buang air • Semua karyawan • Ruang parkir • Memarkir kendaraan • Karyawan • Tamu hotel • Loading dock • Membawa barang • Karyawan dan tamu • Akses Service • Sirkulasi • Karyawan dan tamu • Pantry • Makan dan memasak • Semua karyawan Fasilitas Olahraga Fasilitas Hiburan 4.1.5 Analisa Pengelompokkan Ruang 4.1.5a Zone Kegiatan Hotel Dari aktivitas yang terjadi dapat ditentukan zone kegiatan dari hotel: a. Sektor depan hotel (Front of the House) Yaitu bagian hotel yang dapat dimasukkan oleh pengunjung terbagi atas: • Public Space Yang dapat dikategorikan kedalam public Space adalah Lobby, Food and Beverage Area, Function Area dan Parking Area. • Private Space Untuk kegiatan pribadi pengunjung/tamu seperti tidur, istirahat, dan mandi. b. Sektor Belakang Hotel ( Back of the House) Bagian yang hanya dipakai oleh pengelola untuk melayani kebutuhan pengunjung. c.Guest Room Bagian dari ruang-ruang hotel yang sering dipakai oleh pengunjung atau tamu hotel. (Jurnal Hotel Transit di Bandara Soekarno Hatta. Tugas Akhir UNTAR, 2004) 4.1.5b Pengorganisasian Ruang Berdasarkan Fungsi Hotel • Pada penerapannya, Hotel ini memakai organisasi ruang yang terbagi menjadi dua bagian: a. FOH (Front of The House) yaitu ruang-ruang yang terlihat oleh mata/tamu dan menampung kegiatan yang bersifat publik,semi publik dan privat. b. BOH (Back of The House) yaitu bagian yang menampung kegiatan yang bersifat servis dan letaknya dibelakang FOH/tidak sengaja diperlihatkan. • Berdasarkan kegiatan ruang hotel dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok ruang yaitu: 1. Public Space Ruang-ruang yang terdapat di area ini berfungsi untuk mengontrol tamu yang datang dan meninggalkan hotel. 2. Food and Beverage (Ruang Pelayanan Makan dan Minum) 3. Convention and Meeting Spaces Ruang yang menampung kegiatan serbaguna dan pertemuan yang memakai sistem sewa. 4. Ruang Sewa Ruang yang disewakan kepada pihak lain, kegiatannnya seperti bank, area komersil,dll. 5. Kelompok Pelayanan Ruang–ruang yang menampung kegiatan pelayanan yang menunjang operasional hotel. 6. Ruang-ruang Rekreasi/olahraga 7. Unit-unit kamar Tabel 4.7 Hubungan Fungsional-Organisasi Ruang (Hotel and Planning Design and Development) (Sumber:Hotel and Planning Design and Development) 4.1.6 Pengorganisasian Ruang Berdasarkan Hubungan Ruang • Hubungan Ruang Keseluruhan Gambar 4.1 Buble diagram keseluruhan • Hubungan Ruang/Unit Gambar 4.2 Buble diagram Unit Kamar • Matriks Ruang Keseluruhan Gambar 4.3 Matriks Hubungan Ruang Keseluruhan • Matriks Unit Kamar (Kapsul) Gambar 4.4 Matriks Hubungan Unit Kamar 4.1.7 Luasan Ruang Fasilitas, Ruang Pengelola dan Servis • Front of The House Tabel 4.8 Tabel Ukuran Kamar yang Digunakan Nama Ruang Front Desk (Resepsionist) Front Office Standar Jumlah (m2)/kamar Ruang Lobby utama: 0,09-0,1 1 Berdiri : 0,065 Duduk : 0,6 Lobby Ruang Rapat Koordinasi Ruang Rapat Men = 100 org Closet 30 org/urinal 3 wastafel >100 org Women = 70 org/closets 3 wastafel>100 org R. Fitness Loker dan Shower R. Administrasi KPH : 1,5 m2/tmpt duduk TSS : 1,5 m2/tmpt duduk BPDS : 1,35 m2/ org Dapur kotor Dapur bersih Luas Total 4x2,6 10,4 1 24 24 1 1 114 114 9,5x4 152 6x3 36 6x3 36 2,6x2,5 6,5 5,2 x3 6,8x2 2,2x5,2 15,6 13,6 11,44 10x10 24 2,6x4 100 24 10.4 26x15 390 4,8x6 2x6 28,8 12 1 Toilet Umum: 1 (1x1,5) (1x1,5) 1 Janitor Public Lift Public Stair Emergency Stair Luas Ruang (m2) Sirkulation: 0,93 2 0,93 1 0,93 3 Fasilitas Kebugaran: 1 4 1 Food & Beverage: Restaurant 2 1,5 m /kmr 1 1 1 Gudang makanan Coffee shop Telepon Umum Jumlah • Back of The House Nama Ruang Kantor Pengelola, GM, Engineer, Keuangan, Personalia, Divisi, dsb Loading Dock Reciving Area/Office General Storage Trash Holding Area Area Service Lift Anti Service Room Service Area Waiting room Timekeeper & Security Loker Pria+wanita R.CCTV Mushola Solid Linen Storage Room Laundry pantry Ruang-ruang servis 1 3,5x3 10,5 Retail Space: 1 1 m2 /unit 4 6,7x4 1 26,8 4 1026 Standar Jumlah (m2)/kamar Ruang Administrasi 8 m2 1 10x16 160 Reciving and Storage 12m/bay 4 1 2,5x3 6x5 7,5 30 3x3,2 4x4,5 9,6 18 2,9x3 2,2x4 15 9x6 8,7 8,8 15 54 10 1 Sirkulation Food Service 1,11 1 1 1 Employee Facilities 1 Luas Ruang (m2) 7,5x6,5 0,03 Luas Total 48,75 2 20 1 7,5x7 0,6 1 7x4,5 House Keeping & Laundry 0,5 4 2,8x5 20 52,5 31,5 0,6 0,5 29.48 12 18.9 1 4 6 6,7x4,4 3x4 4,5x4,2 1 1 1 5x4 12 12 14 M&E Area Genset R. diesel R.trafo 20 12 12 Resevoir atas STP Luas Efektif 1 1 42 24 Jumlah 42 24 648.73 1674,73 (Sumber: Data Arsitek 1, Manajemen Pengantar Hotel, Hotel and Planning Design and Development) • Data Lahan yang Dibangun Tabel 4.9: Tabel Data Umum Tapak Data Umum Tapak 1. Luas Tapak 18.125 m2 2. KDB 50% 3. KLB 2 4. Ketinggian Maksimal 4 lantai 5. Luas Tipikal Hotel 553,14815 m2 Maksimal 4.1.7 Luasan Ruang Unit Kamar • Proses Penciptaan Ruang Diagram 4.6 Proses Penciptaan Ruang KEGIATAN PROGRAM RUANG KEBUTUHAN RUANG MODULAR • Daftar aktivitas di dalam Guest Room (Faktor Antroposentris) Tabel 4.10: Daftar Aktivitas Pengunjung di dalam Kamar Aktivitas Ruang Tidur Ruang Tidur Bekerja Ruang Kerja Berdiri Space Mengambil dan menyimpan baju Lemari Buang air & mandi Toilet Sumber: Neufert, Data Arsitek • Ukuran Transportasi Unit Unit kamar memakai material fabrikasi yang dicetak kemudian diangkut menggunakan truck trailer. Di bawah ini merupakan macammacam dimensi truk yang dipakai untuk mengangkut material fabrikasi tersebut antara lain sebagai berikut: Gambar 4.5: Ukuran/Dimensi Truk Sumber: Neufert edisi 3 Tabel 4.11: Dimensi Ukuran Jalan Sumber: Google Search • Analisa Modeling Unit 1. Variasi Unit Sistem modular yang dipakai dalam hotel kapsul ini memakai system grid. Sistem grid. Pertama-tama dengan menentukan besaran modul yang dipakai dalam perancangan. Modul yang ada terbentuk dari analisis kegiatan yang ada diatas yang juga disesuaikan dengan material yang akan dipakai. Langkah-langkah yang diambil untuk menentukan modul yang digunakan antara lain sebagai berikut: a) Penentuan modul ruang berdasarkan analisis kegiatan/antroposentris Gambar 4.5a: Denah Varian Unit 2 1 Sumber: Analisa Varian denah diatas kemudian ditentukan susunannya dalam rangka frame system yang dipakai. Susunan tersebut mempengaruhi denah lainnya yang saling terkait satu sama lain dalam membentuk bangunan inti. Tahapan-tahapan yang ditempuh antara lain: Gambar 4.6: Proses Penyusunan Unit 1 2 Denah 1 Denah 2 Sumber: Analisa Dari kedua denah diatas kemudian disatukan membentuk struktur frame yang akan membentuk bangunan. Denh 2 akan berada diatas denah satu dan besarannya lebih pendek dari besaran luas denah 1. Gambar 4.7: Infiil support 2 1 1 1 2 + 1 Sumber: Analisa 2. Penentuan Sirkulasi Unit di Koridor Kodidor di hotel ini memakai gabungan koridor double corridor dan single koridor, sedangkan sirkulasi pada koridor unit memakai sistem linear. Pemilihan pola linear pada sirkulasi dirasa paling tepat dalam pengoptimalan dari beberapa segi, baik itu dari segi optimalisasi lahan maupun pemaksimalan ruang gerak. Gambar 4.8: Jalur Sirkulasi Unit DOUBLE LOADED Sumber: Analisa Keuntungan double corridor adalah sistemnya yang hemat lahan dan lebih bersifat tertutup dan privat. Single koridor lebih juga memberikan keuntungan untuk penghawaan dan pencahayaan alami pada bangunan sehingga energy yang dikeluarkan bangunan lebih hemat. Gambar 4.9: Unit kamar kapsul Sumber: Analisa b) Frame System Frame System adalah sistem modular yang paling banyak pemakaiannya dalam konstruksi bangunan. Selain itu alasan lain frame sistem sering dipakai dalam konstruksi bangunan modular adalah proses pembuatannya yang mudah dan singkat disertai range waktu yang lebih singkat dibandingkan struktur lain. Walopun terkesan kaku tapi dengan menggunakan rangka frame diharapkan ruang-ruang yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal. Gambar 4.10: 60 cm space for Frame Sumber: Analisa Jarak baja frame 60 cm Gambar 4.11: Proses Frame System pada Bangunan Massa bangunan lebih mundur Penyusunan Framing Infill unit to frame Sumber: Analisa 2. Variasi Unit II Dimensi yang dipakai sama dengan desain unit 1, perbedaannya hanya terdapat pada peletakkannya dalam bangunan. Dari dimensi yang sama masih terus muncul kemungkinan kemungkinan lain yang bisa dijadikan variasi dalam modular bangunan. Gambar 4.12: desain Varian 2 pada unit 2 1 Sumber: Analisa Kegiatan Gambar 4.13: Proses Penyusunan Frame Sumber: Analisa Pola Bangunan tetap memakai pola frame dengan modul grid, hanya saja pengurangan luasan pada varian kedua langsung pada lantai yang sama. Untuk sirkulasi tetap sama memakai pola linear. Gambar 4.14 Pola Linear dalam Sirkulasi Double Coridor DOUBLE CORIDOR Sumber: Analisa Gambar 4.14a Pemasangan Unit Ke Frame Sumber: Analisa Unit dimasukan ke dalam frame yang sudah disesuaikan dengan modul kamar. Pemasangan dilakukan secara bertahap dan dimulai dari lantai unit yang pertama dan begitupun seterusnya. • Pemasangan unit di lapangan Unit yang sudah dicetak tersebut kemudian dipasang di lapangan. Pemindahan unit dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan mobile crane. Cara kerja mobile crane yang fleksibel kesegala arah dan horizontal memudahkan saat transportasi. Gambar 4.15: Dimensi mobil crane Sumber: Google Search • Pengangkutan desain varian Jalan arteri menjadi salah satu kendala saat transportasi. Dimensi terkecil kearah tapak perlu jadi bahan pertimbangan. Berikut adalah gambaran pengangkutan dilapangan dengan menggunakan dimensi denah dengan ukuran 2,67 x 3,27. Gambar 4.16: Sketsa Penyusunan di site Sumber: Analisa 4.1.8 Kebutuhan Parkir Sasaran utama hotel ini adalah untuk berbisnis dan mereka yang ingin transit sementara untuk sementara waktu. Fasilitas yang disediakan di hotel ini memang sebagian besar adalah fasilitas yang menunjang aktivitas para trasit-er. Alasan ini membuat hotel ini tidak hanya dikunjungi oleh pengguna kamar hotel, tetapi juga para pengguna non-kamar hotel yang datang dari arah Jakarta dan sekitarnya. Perlunya area khusus yang menampung kendaraan membutuhkan perhitungan khusus agar aktivitas akses ke hotel ini tersedia dengan baik. Tabel 4.12:Standar Kebutuhan Parkir Kriteria Standar Hotel Standar/Kamar 1:10 Sumber SBT Koefesien 150 kamar Total 15 parkir 15 parkir Sumber : ST IV.2 Analisa Aspek Lingkungan IV.2.1 Potensi Sekitar Tapak Daerah Manggarai merupakan kawasan padat bisnis dan aktivitas. Letaknya di pusat kota dan berdekatan dengan kawasan matraman, tebet dan sudirman menjadi kawasan yang tepat untuk pengembangan kawasan niaga. Dengan keadaan yang sudah ada, penekanan pada kebutuhan akan ruang istirahat menjadi sasaran utama proyek di kawasan ini. Potensi tapak dengan bangunan harus saling memiliki keterkaitan satu sama lain. Keterkaitan tersebut yang nantinya akan mempengaruhi desain dan acuan pertimbangan dalam menciptakan sebuah rancangan yang baik. Faktor-faktor yang menyebabkan keterkaita tersebut antara lain: Tabel 4.13: Keadaan Lingkungan Sekitar Tapak Faktor Terkait Ciri-ciri 1. Stasiun Kereta Api • Memberi kesan padat Stasiun dan kumuh • Ramai pada jam dan hari khusus tertentu, terutama hari kerja. Keterangan Manggarai merupakan stasiun yang cukup besar menjadi yang landmark penguat citra Manggarai (Kevin Lynch). Kegiatan yang ada disekitar tapak berhubungan aktivitas keluar kedalam kota. dengan dan 2. Sungai Ciliwung • Air kotor dan bau • Sumber banjir Awalnya, Sungai Ciliwung merupakan sumber air yang penting • Terdapat perumahan untuk kumuh keberlangsungan kota Jakarta. Perawatan dan perhatian yang kurang akan sungai ini menjadikan sungai ini kotor dan menyebabkan banjir sehingga mempengaruhi aktivitas yang ada di sekitarnya. Sungai ini dimanfaatkan potensi desain dapat sebagai kearah yang lebih baik terutama untuk pertimbangan masalah drainase pada bangunan. 3. Kanal Barat/Pintu Air • Penuh sampah dan Fungsi pintu air sebagai kotor • Menimbulkan bau • Kurangnya perawatan penentu debit air Sungai Ciliwung. Perlunya perhatian untuk mengkonservasi pintu air ini agar dapat dimanfaatkan sesuai fungsi awalnya. Pintu air ini diharapkan dapat memberikan pengaruhnya pada tahan perancangan sehingga memberikan manfaat bagi hotel. 4. Perumahan kumuh di sekitar stasiun dan sungai • Tidak tertata dan Elemen penunjang aspek estetis kumuh • Tidak penting pada lingkungan adalah memperindah keadaan pemandangan sekitar yang tertata rapi dan bersih. Namun kenyataannya sekitar kawasan tapak kurang masih diperhatikan sehingga memunculkan kesan padat dan semerawut. Penataan ruang luar yang baik dapat meningkatkan daya tarik dan potensi maksimal dari kawasan itu sendiri. 5. Perumahan PJKA • Adanya ruang terbuka Lingkungan yang cukup • Lingkungan asri dan sejuk menjadi ini dapat acuan dalam pendesainan lingkungan yang peduli keadaan alam yang peka akan isu global Pepohonan warming. dapat menurunkan suhu akibat padatnya arus kendaraan. Sumber: Survey IV.3 Analisa Struktur Bangunan Sistem struktur merupakan pendukung utama dari suatu bangunan sebagai satu kesatuan guna mendapatkan kekakuan, kestabilan dan kekuatan bangunan. Pembahsan system struktur di bagi menjadi: • Sub-Structure Struktur ini berhubungan langsung dengan kekuatan tanah dalam menopang bangunan. Struktur ini berupa pondasi. Ada beberapa jenis pondasi yaitu: Tabel 4.14 Sub-Structure Jenis Keuntungan Pondasi Tiang Pancang - Pekerjaannya cepat - Kedalaman 30-40m Pondasi Bored Pile - Daya dukung kekuatan besar - Cocok untuk segala jenis tanah -Kedalaman 30-40m Kekurangan - Memerlukan banyak sambungan - Pekerjaan lama - Kurang praktis dalam pengerjaannya - Biaya lebih besar - Pengecoran beresiko jika kada air tinggi. Sumber: Analisa,Konstruksi Bangunan • Upper-Structure Tabel 4.15 Upper-Structure Sistem struktur Struktur Modular Frame-supported Keuntungan sistem - Material yang dapat digunakan beragam - Cocok untuk berbagai mancam fungsi bangunan terutama hunian - Kuat - Penentuan modul Kekurangan - Pemasangan harus dilakukan di site - Fabrikasi terpisah dengan unit struktur tidak terbatas Struktur Modular sistem Self- - Material yang dapat supported digunakan beragam Material yang digunakan berat - Ditumpuk-tumpuk dan tidak membutuhkan struktur primer dan bracing - Modul terbatas karena transportasi unit modul harus dipertimbangkan - Sistem utilitas Sumber: Analisa,Konstruksi Bangunan Menurut analisa diatas, sub-structure yang digunakan adalah pondasi tiang pancang dan bored pile. Sedangkan untuk upper structurenya menggunakan struktur modular dengan sistem Frame-supported karena perencanaannya menghasilkan modul yang tidak terbatas dari unit ruang kamar dan materialnya cenderung ringan.Material struktur frame yang digunakan adalah frame baja karena mudah dalam pembentukannya dan kuat. 4.3.1 Analisa Material Bangunan Material untuk struktur modular adalah material fabrikasi yang dapat dipasang dan disambung pada site. Material yang digunakan juga harus sesuai dengan iklim dan keadaan lingkungan sehingga dapat bertahan terhadapat lingkungannya. Kedua aspek tersebut digabungkan sehingga menghasilkan sebuah bangunan yang memiliki identitas sebagai hotel kapsul. 1. Material Dinding Tabel 4.16 Material Dinding Jenis material Dinding precast Dinding fibre/polystrene Kelebihan -pengerjaan cepat(sudahdifabrikasi sesuai dengan pesanan) -lebih efisien untuk bangunan dengan modul perlantai yang sama - Pekerjaan cepat - Pemasangan dan Kekurangan -biaya lebih mahal -Menyerap panas penyambungan mudah -ringan Sumber: Analisa,Konstruksi Bangunan 2. Material Fasade Tabel 4.17 Material Facade Jenis material Kaca Kelebihan -kemampuan penghantar panas kecil -mudah didapat -dapat menghantar cahaya matahari Cladding GRC&APC -Fleksibel -Mudah dibentuk -Mudah dipasang Fibre-fleksibel Prefabrication -ringan -Mudah dibentuk -Mudah dipasang -Perwatan mudah Kekurangan -mudah menyerap panas -mahal -mudah kusam -mudah terbakar Sumber: Analisa,Konstruksi Bangunan 3. Material Atap Tabel 4.18 Material Atap Jenis Material Fibre- Prefabrication Polycarbonat Kelebihan - fleksibel -ringan -Mudah dibentuk -Mudah dipasang -Perwatan mudah -ringan, mudah dipasang -mudah dibentuk -dapat dilalui cahaya matahari Kekurangan - mudah terbakar -mahal -tidak tahan panas Sumber: Analisa,Konstruksi Bangunan 4. Material Plafond Tabel 4.19 Material Plafon Jenis material Gypsum Board Kelebihan -isolasi suara baik -mudah dipasang -mudah didapat -murah -ringan -pemasangan mudah Fibre-prefabrication Kekurangan -tahan rayap -mudah terbakar Sumber: Analisa,Konstruksi Bangunan 5. Material Penutup Lantai Tabel 4.20 Material Penutup Lantai Jenis material Keramik Parket Karpet Kelebihan -Mudah perawatannya -anti gores -tahan api -fleksibel -mudah pemasangannya -dapat meredam suara -nilai estetika tinggi -fleksibel -dapat meredam suara -mudah pemasangannya Kekurangan -mudah pecah -mahal -sulit didapat -mudah terbakar -mudah ergores -rawan rayap -memerlukan perawatan khusus -mudah berdebu Sumber: Analisa,Konstruksi Bangunan IV.3.2 Analisis Sistem Utilitas 1. Penghawaan Penghawaan buatan Penghawaan buatan contohnya adalah dengan menggunakan Air Conditioner (AC). Air Conditioner disini hanya digunakan untuk ruang tidur, gym, dan ruang kelas, AC yang digunakan adalah tipe AC Split. Sedangkan untuk ruang lobby, serba guna, dan Back Office, menggunakan tipe AC Central. Gambar 4.17: Sistem Kerja AC dan Unit AC Sumber: Google Search 2. Pencahayaan Pada bangunan hotel kapsul, pencahayaan yang digunakan ada dua macam, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pemanfaatan pencahayaan alami harus semaksimal mungkin. Penempatan bukaan bukaan harus lebih di tata secara baik sehingga cahaya dapat masuk kedalam ruangan secara cukup dan tidak berlebihan. Pencahayaan alami pada bangunan hotel dapat digunakan pada fasilitas penunjang yang sifatnya outdoor. Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dilakukan dengan menggunakan lampu. Tipe lampu yang dapat digunakan adalah lampu transclucent (lampu TL) karena cahaya yang dihasilkan nyaman untuk mata. Pencahayaan buatan dipakai pada kantor dan ruang belajar apa bila cahaya yang tidak mencukupi untuk penerangan. 3. Proteksi Kebakaran Sistem pencegah kebakaran pada bangunan sekolah sepak bola ini adalah fire alarm protection, pencegahan (portable estinguiser, fire hydrant, sprinkler), dan usaha evakuasi berupa penempatran fire escaping berupa tangga darurat, Halon gas, Fire damper, Smoke dan Heating Ventilating. Gambar 4.18: Detail Tangga Darurat Sumber : SNI 03-1746-2000 4. Pembuangan Sampah Sistem pembuangan sampah pada sekolah sepak bola ini menggunakan tempat sampah yang diletakkan pada titik tertentu kemudian dibuang melalui shaft sampah, mengingat maksimal bangunan ini terdiri dari empat lantai. Sampah-sampah tersebut kemudian diangkut oleh truk sampah menuju tempat pembuangan sampah dan berakhir di TPA. Gambar 4.19: Skema Alur Pembuangan Sampah Sumber: Google Search Pemisahan sampah dilakukan sesuai jenisnya dengan 3 macam warna bak sampah di tiap bangunan yang memudahkan pengolahan atau daur ulang sampah lebih lanjut, yaitu : • Sampah organik • Sampah plastik • Sampah logam dan kaca