BAB IV ANALISIS IV.1 Analisis Aspek Manusia IV.1.1 Analisis

advertisement
BAB IV
ANALISIS
IV.1 Analisis Aspek Manusia
IV.1.1 Analisis Fungsi Hotel
Hotel ini mengacu pada keadaan potensial tapak sebagai salah satu pusat
penghubung antar daerah yaitu stasiun Manggarai. Sebagai lahan yang potensial
untuk dikembangkan, hotel ini ditujukan untuk dapat memfasilitasi kegiatan utama
yang menjadi rutinitas di stasiun. Berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain sangat
menyita energi. Inilah yang menjadi perwujudan desain dengan perancangan hotel
sebagai sistem sleep-transit untuk sementara waktu. Perwujudan akan penciptaan
ruang-ruang yang nyaman akan menjadi salah satu fungsi dari hotel ini nantinya.
Fungsi lain, hotel ini dapat mewadahi segala aktivitas yang ada di sekitar
tapak. Hotel ini dapat memberi ruang hijau bagi keselarasan lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, hotel ini dapat member fasilitas-fasilitas yang menunjang aktivitas
mereka.
IV.1.2 Analisis Kelas Hotel
Sasaran utama hotel ini adalah para pengunjung yang hendak transit atau
beristirahat sementara dan enggan menghabiskan waktu untuk kembali
kerumah/tempat asalnya.. Transit menjadi kegiatan kedua hotel ini dan ditujukan
bagi mereka yang ingin singgah sementara waktu untuk selanjutnya melakukan
perjalanan lagi. Pertimbangan kelas hotel tidak menjadi acuan mengingat proyek
yang akan dibangun merupakan proyek kapsul pertama di Indonesia tetapi tetap
mengacu standarisasi kelayakaan hotel pada umumnya. Sedangkan untuk jumlah
kamar yang disediakan mengacu pada standar hotel middle rise yaitu 150 kamar.
IV.1.3 Pelaku, Jenis, Ukuran Kegiatan
Pelaku kegiatan didalam bangunan bisnis hotel ini dapat dibedakan
menjadi beberapa kelompok, antara lain:
1.
Analisa Kegiatan Penunjung
Langkah
pertama
adalah
menentukan
target
pengunjung
terbanyak dan terbesar yang akan menggunakan hotel ini. Berikut adalah
pengunjung yang akan sering singgah di hotel ini yaitu:
•
Pebisnis dari Jakarta
•
Pebisnis dari luar Jakarta/luar kota
•
Pendatang pengguna kereta
•
Pendatang/businessman asing yang berasal dari luar negeri yang
singgah di bandara
Sebagian besar aktivitas mereka berbisnis di kawasan-kawasan
seperti Kuningan, Sudirman, serta wilayah lain di sekitarnya.
Kemungkinan mereka hanya singgah sementara waktu atau sekedar
transit tak lebih dari satu malam.
Berdasarkan kegiatannya/aktivitas, pengunjung hotel dibagi
menjadi 2 golongan. Golongan tersebut antara lain:
a. Tamu yang ingin singgah beristirahat (pengguna kamar)
Diagram 4.1
Hubungan Kegiatan Tamu Pengguna Kamar
Datang/pulang
Memarkir
Kendaraaan
Kegiatan di
dalam unit
Masuk melalui
pedestrian
Check in/check
out
Mandi/buang air
Makan/minum
Bekerja di kamar
Menonton TV
Kegiatan di luar
unit
Meeting
Beristirahat
Bertemu rekan
bisnis
Bisnis di luar
b. Pengunjung Non-Pengguna Kamar
Diagram 4.2
Hubungan Kegiatan Tamu Non-Pengguna Kamar
Datang
Memarkir
Kendaraaan
Masuk
melalui
Mandi/buang air
Makan/minum
Meeting
Kegiatan di
Lobby
Menunggu
Bertemu rekan
bisnis
Bisnis
Pulang
c. Karyawan Service/ Pengelola
Diagram 4.3
Hubungan Kegiatan Pengelola Hotel
Datang/pulang
Masuk
melalui
pedestrian
Memarkir
Kendaraaan
beribadah
Menyimpan
arsip
Bekerja
Buang air/bersihbersih
Menerima
tamu
Rapat karyawan
d. Karyawan Administrasi Hotel
Karyawan bertugas mengurus semua urusan yang berhubungan
dengan masalah administratif. Kegiatan karyawan administrasi yang
lain
antara
lain
mengurus
pemasaran,
manajemen,
sampai
mengontrol masalah keuangan. Kegiatan ini berlangsung privat dan
didalam kantor khusus.
Diagram 4.4
Hubungan Kegiatan Karyawan Administrasi
Datang/pulang
Memarkir
kendaraan
Ganti seragam
Makan/minu
m
Menyimpan arsip
Bekerja
beribadah
Buang air
rapat
e. Karyawan Restoran Swasta
Karyawan biasanya lebih dari 2 orang yang kemudian
managemen hotel dikelola oleh pihak luar hotel.
Diagram 4.5
Hubungan Kegiatan Karyawan Restoran
Datang/pulang
Memarkir
kendaraan
Ganti seragam
Memasak
Menyimpan
makanan
beribadah
Melayani tamu
Makan
minum
Bongkar
muat
Membersihkan
Buang
air
IV.1.4 Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang
Tabel 4.1
Tabel Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang Pengguna Kamar
Tamu Pengguna Kamar
Fungsi
Kegiatan
Penginapan Tidur, nonton TV,
(unit
istirahat
kapsul)
Mandi, cuci
muka,buang air
Bekerja sendiri
Rapat/meeting
Makan/minum
Sifat
Non-formal
Privat
Non-formal
Kamar tidur (unit)
Non-formal
Formal
Non-formal
Unit kapsul
Meeting room
Restoran, coffee
shop, food court
Lobby, coffee shop,
ruang tunggu
Resepsionis, lobby
Kolam
renang,fitness room
Ruang parkir
Bertemu relasi
Formal/Semi
Formal
Mengurus administrasi Formal
Olahraga
Non-formal
Memarkir kendaraan
Ruang
Non-formal
Toilet/kamar mandi
Tabel 4.2
Tabel Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang non-Pengguna Kamar
Tamu Non - Pengguna Kamar
Fungsi
Kegiatan
Sifat
Ruang
Bertemu relasi
Rapat
Makan dan minum
Publik
Publik, Semi Publik
Formal
Buang air
Memarkir kendaraan
Sholat
Servis
Publik
khusyuk
Non-formal
Publik
Lobby, resepsionis
Meeting room
Restoran, coffee
shop, food court
Toilet
Ruang parkir
mushola
Memarkir kendaraan
Ruang parkir
Tabel 4.3
Tabel Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Pengelola Administrasi Hotel
Karyawan Pengelola Administrasi Hotel
Fungsi
Kegiatan
Manajemen Bekerja/mengurus
hotel
administrasi
Sifat
Privat
Ruang
Kantor
administrasi, Back
Rapat staff
administrasi
Makan, minum,
bristirahat
Melayani administrasi
Formal
Memarkir kendaraan
Publik-khusus
Sholat
khusyuk
Non-formal
Publik-khusus
Memarkir kendaraan
Publik, Semi
Publik
Formal
Office,
Ruang rapat
Pantry, Ruang
karyawan
Resepsionis, Ruang
administrasi, Front
Office
Ruang parkir
khusus
Mushola
Ruang parkir
Tabel 4.4
Tabel Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang Restaurant
Karyawan Restaurant
Fungsi
Bisnis
swasta
Kegiatan
Sifat
Memasak
Service
Menyimpan makanan
Melayani tamu
Mencuci bahan
makanan dan piring
Berganti seragam
Service
Publik
Service
Service
Beristirahat dan makan Non-formal
Buang air
Beribadah
Memarkir kendaraan
Service
Non-formal
Publik-khusus
Ruang
Pantry, Dapur
bersih , Dapur kotor
Ruang pendingin
Ruang makan
Ruang wastafel,
Ruang cuci
Ruang ganti, Ruang
loker
Ruang karyawan
Pantry
Toilet
Mushola
Ruang parkir
Tabel 4.5
Tabel Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang Karyawan Pelayanan Hotel
Karyawan Pelayanan Hotel
Fungsi
Fasilitas
Penunjang
Pelayanan
Kegiatan
Membersihkan
bangunan
Menyimpan alat
kebersihan
Membuat makanan
Mengantar makanan
Membuang sampah
Sifat
Ruang
Service
Janitor
Service
Janitor
Dapur
Jalur servis, lift
barang
Mengantar barang
Menyimpan
perlengkapan kamar
Oprasional bangunan
Buang air
Fasilitas
Mengganti pakaian
Penunjang Istirahat, makan,
Pelayanan minum
Loading barang
Memasak, membuat
minum
Mencuci pakaian
Loading/uploading
barang
Pencatatan barang
Pengontrolan
keamanan
Menyimpan
perlengkapan ballroom
Menyimpan persiapan
F&B
Mengganti pakaian
dan menyimpan
barang
Jalur service,
Lift barang
Linen, gudang
barang
ME
Toilet karyawan
R. Karyawan
R. karyawan, pantry
Loading Dock
Dapur
Privat
Privat
Laundry
Loundry Dock
Privat
Semi Publik
Kantor penerimaan
barang
Security
Privat
Gudang ballroom
Privat
Gudang F&B
Publik-khusus
Loker karyawan
Analisa diatas dapat digunakan untuk membagi kegiatan-kegiatan
berdasarkan pemakaian ruang. Ada beberapa kegiatan yang menggunakan ruang
yang sama. Ruang-ruang tersebut antara lain:
a)
Fasilitas utama
unit kapsul
b)
Fasilitas penunjang
restaurant, café, lobby, lounge, resepsionis,mushola
c)
Fasilitas kantor
d)
Fasilitas service hotel
e)
Fasilitas hiburan
f)
Fasilitas olahraga
ruang admin, back office, front office, ruang loker
toilet, ruang parkir, loading dock, jalur service
Tabel 4.6
Tabel Penggunaan Ruang-ruang Sama
Fasilitas Utama
Jenis Kegiatan
• Beristirahat
•
Pemakai Ruang
Tamu hotel
• Menonton TV
•
Tamu hotel
• Bekerja
•
Tamu hotel
• Buang air
•
Tamu hotel pengguna
dan non-pengguna
• Rapat koordinasi
•
Karyawan
• Pertemuan klien
•
Tamu hotel
Nama Ruangan
• Restaurant
Fasilitas Penunjang
Jenis Kegiatan
• Makan dan minum
•
Pemakai Ruang
Tamu hotel
• Café/ Lounge
• Berbincang-bincang
•
Tamu hotel
• Menunggu
•
Tamu hotel
• beristirahat
•
Karyawan hotel
• Check in-check out
•
Karyawan resepsionis
• Meminta informasi
•
Tamu hotel
• Beribadah
•
Karyawan
•
Tamu hotel
Fasilitas Kantor
Jenis Kegiatan
• Mengurus administrasi
•
Pemakai Ruang
Tamu hotel
• Melayani administrasi
•
Karyawan
administrasi
•
Semua
karyawan
manajemen hotel
Nama Ruangan
• Unit kapsul (kamar)
• Ruang rapat
• Bertemu klien
• Mengerjakan kerjaan
• Lobby
• Resepsionis
• Mushola
Nama Ruangan
• Ruang Administrasi
• Front Office
• Melayani tamu
• Back Office
• Mengurus hotel
•
Karyawan kantor
• Ruang loker
• Menyimpan barang
•
Karyawan
resmi
hotel
Fasilitas Service Hotel
Jenis Kegiatan
• Buang air
Nama Ruangan
• Toilet umum
•
• Cuci muka/tangan
Pemakai Ruang
Tamu hotel pengguna
Tamu non-pengguna
• Toilet karyawan
• Buang air
•
Semua karyawan
• Ruang parkir
• Memarkir kendaraan
•
Karyawan
•
Tamu hotel
• Loading dock
• Membawa barang
•
Karyawan dan tamu
• Akses Service
• Sirkulasi
•
Karyawan dan tamu
• Pantry
• Makan dan memasak
•
Semua karyawan
Fasilitas Olahraga
Fasilitas Hiburan
4.1.5 Analisa Pengelompokkan Ruang
4.1.5a Zone Kegiatan Hotel
Dari aktivitas yang terjadi dapat ditentukan zone kegiatan dari hotel:
a.
Sektor depan hotel (Front of the House)
Yaitu
bagian hotel yang dapat dimasukkan oleh pengunjung
terbagi atas:
•
Public Space
Yang dapat dikategorikan kedalam public Space adalah Lobby,
Food and Beverage Area, Function Area dan Parking Area.
•
Private Space
Untuk kegiatan pribadi pengunjung/tamu seperti tidur, istirahat,
dan mandi.
b.
Sektor Belakang Hotel ( Back of the House)
Bagian yang hanya dipakai oleh pengelola untuk melayani
kebutuhan pengunjung.
c.Guest Room
Bagian dari ruang-ruang hotel yang sering dipakai oleh
pengunjung atau tamu hotel.
(Jurnal Hotel Transit di Bandara Soekarno Hatta. Tugas Akhir UNTAR,
2004)
4.1.5b Pengorganisasian Ruang Berdasarkan Fungsi Hotel
•
Pada penerapannya, Hotel ini memakai organisasi ruang yang terbagi
menjadi dua bagian:
a. FOH (Front of The House) yaitu ruang-ruang yang terlihat oleh
mata/tamu dan menampung kegiatan yang bersifat publik,semi publik
dan privat.
b. BOH (Back of The House) yaitu bagian yang menampung kegiatan yang
bersifat servis dan letaknya dibelakang FOH/tidak sengaja diperlihatkan.
•
Berdasarkan kegiatan ruang hotel dapat dibedakan menjadi beberapa
kelompok ruang yaitu:
1. Public Space
Ruang-ruang yang terdapat di area ini berfungsi untuk mengontrol tamu
yang datang dan meninggalkan hotel.
2. Food and Beverage (Ruang Pelayanan Makan dan Minum)
3. Convention and Meeting Spaces
Ruang yang menampung kegiatan serbaguna dan pertemuan yang
memakai sistem sewa.
4. Ruang Sewa
Ruang yang disewakan kepada pihak lain, kegiatannnya seperti bank,
area komersil,dll.
5. Kelompok Pelayanan
Ruang–ruang yang menampung kegiatan pelayanan yang menunjang
operasional hotel.
6. Ruang-ruang Rekreasi/olahraga
7. Unit-unit kamar
Tabel 4.7
Hubungan Fungsional-Organisasi Ruang
(Hotel and Planning Design and Development)
(Sumber:Hotel and Planning Design and Development)
4.1.6 Pengorganisasian Ruang Berdasarkan Hubungan Ruang
•
Hubungan Ruang Keseluruhan
Gambar 4.1
Buble diagram keseluruhan
•
Hubungan Ruang/Unit
Gambar 4.2
Buble diagram Unit Kamar
•
Matriks Ruang Keseluruhan
Gambar 4.3
Matriks Hubungan Ruang Keseluruhan
•
Matriks Unit Kamar (Kapsul)
Gambar 4.4
Matriks Hubungan Unit Kamar
4.1.7 Luasan Ruang Fasilitas, Ruang Pengelola dan Servis
•
Front of The House
Tabel 4.8
Tabel Ukuran Kamar yang Digunakan
Nama Ruang
Front Desk
(Resepsionist)
Front Office
Standar
Jumlah
(m2)/kamar
Ruang
Lobby utama:
0,09-0,1
1
Berdiri : 0,065
Duduk : 0,6
Lobby
Ruang Rapat
Koordinasi
Ruang Rapat
Men = 100 org
Closet 30 org/urinal
3 wastafel >100 org
Women = 70
org/closets
3 wastafel>100 org
R. Fitness
Loker dan Shower
R. Administrasi
KPH : 1,5 m2/tmpt
duduk
TSS : 1,5 m2/tmpt
duduk
BPDS : 1,35 m2/ org
Dapur kotor
Dapur bersih
Luas
Total
4x2,6
10,4
1
24
24
1
1
114
114
9,5x4
152
6x3
36
6x3
36
2,6x2,5
6,5
5,2 x3
6,8x2
2,2x5,2
15,6
13,6
11,44
10x10
24
2,6x4
100
24
10.4
26x15
390
4,8x6
2x6
28,8
12
1
Toilet Umum:
1
(1x1,5)
(1x1,5)
1
Janitor
Public Lift
Public Stair
Emergency Stair
Luas
Ruang (m2)
Sirkulation:
0,93
2
0,93
1
0,93
3
Fasilitas Kebugaran:
1
4
1
Food & Beverage:
Restaurant
2
1,5 m /kmr
1
1
1
Gudang makanan
Coffee shop
Telepon Umum
Jumlah
• Back of The House
Nama Ruang
Kantor Pengelola,
GM, Engineer,
Keuangan,
Personalia, Divisi,
dsb
Loading Dock
Reciving
Area/Office
General Storage
Trash Holding Area
Area Service Lift
Anti Service
Room Service Area
Waiting room
Timekeeper &
Security
Loker Pria+wanita
R.CCTV
Mushola
Solid Linen Storage
Room
Laundry
pantry
Ruang-ruang servis
1
3,5x3
10,5
Retail Space:
1
1 m2 /unit
4
6,7x4
1
26,8
4
1026
Standar
Jumlah
(m2)/kamar
Ruang
Administrasi
8 m2
1
10x16
160
Reciving and Storage
12m/bay
4
1
2,5x3
6x5
7,5
30
3x3,2
4x4,5
9,6
18
2,9x3
2,2x4
15
9x6
8,7
8,8
15
54
10
1
Sirkulation Food Service
1,11
1
1
1
Employee Facilities
1
Luas
Ruang (m2)
7,5x6,5
0,03
Luas
Total
48,75
2
20
1
7,5x7
0,6
1
7x4,5
House Keeping & Laundry
0,5
4
2,8x5
20
52,5
31,5
0,6
0,5
29.48
12
18.9
1
4
6
6,7x4,4
3x4
4,5x4,2
1
1
1
5x4
12
12
14
M&E Area
Genset
R. diesel
R.trafo
20
12
12
Resevoir atas
STP
Luas Efektif
1
1
42
24
Jumlah
42
24
648.73
1674,73
(Sumber: Data Arsitek 1, Manajemen Pengantar Hotel, Hotel and Planning Design and
Development)
•
Data Lahan yang Dibangun
Tabel 4.9: Tabel Data Umum Tapak
Data Umum Tapak
1. Luas Tapak
18.125 m2
2. KDB
50%
3. KLB
2
4. Ketinggian Maksimal
4 lantai
5. Luas Tipikal Hotel
553,14815 m2
Maksimal
4.1.7 Luasan Ruang Unit Kamar
•
Proses Penciptaan Ruang
Diagram 4.6
Proses Penciptaan Ruang
KEGIATAN
PROGRAM
RUANG
KEBUTUHAN
RUANG
MODULAR
•
Daftar aktivitas di dalam Guest Room (Faktor Antroposentris)
Tabel 4.10: Daftar Aktivitas Pengunjung di dalam Kamar
Aktivitas
Ruang
Tidur
Ruang Tidur
Bekerja
Ruang Kerja
Berdiri
Space
Mengambil dan menyimpan
baju
Lemari
Buang air & mandi
Toilet
Sumber: Neufert, Data Arsitek
•
Ukuran Transportasi Unit
Unit kamar memakai material fabrikasi yang dicetak kemudian
diangkut menggunakan truck trailer. Di bawah ini merupakan macammacam dimensi truk yang dipakai untuk mengangkut material fabrikasi
tersebut antara lain sebagai berikut:
Gambar 4.5: Ukuran/Dimensi Truk
Sumber: Neufert edisi 3
Tabel 4.11: Dimensi Ukuran Jalan
Sumber: Google Search
•
Analisa Modeling Unit
1. Variasi Unit
Sistem modular yang dipakai dalam hotel kapsul ini memakai system grid.
Sistem grid. Pertama-tama dengan menentukan besaran modul yang dipakai
dalam perancangan. Modul yang ada terbentuk dari analisis kegiatan yang
ada diatas yang juga disesuaikan dengan material yang akan dipakai.
Langkah-langkah yang diambil untuk menentukan modul yang digunakan
antara lain sebagai berikut:
a) Penentuan modul ruang berdasarkan analisis kegiatan/antroposentris
Gambar 4.5a: Denah Varian Unit
2
1
Sumber: Analisa
Varian denah diatas kemudian ditentukan susunannya dalam
rangka frame system yang dipakai. Susunan tersebut mempengaruhi
denah lainnya yang saling terkait satu sama lain dalam membentuk
bangunan inti. Tahapan-tahapan yang ditempuh antara lain:
Gambar 4.6: Proses Penyusunan Unit
1
2
Denah 1
Denah 2
Sumber: Analisa
Dari kedua denah diatas kemudian disatukan membentuk struktur
frame yang akan membentuk bangunan. Denh 2 akan berada diatas denah satu
dan besarannya lebih pendek dari besaran luas denah 1.
Gambar 4.7: Infiil support
2
1
1
1
2
+
1
Sumber: Analisa
2. Penentuan Sirkulasi Unit di Koridor
Kodidor di hotel ini memakai gabungan koridor double corridor dan single
koridor, sedangkan sirkulasi pada koridor unit memakai sistem linear. Pemilihan
pola linear pada sirkulasi dirasa paling tepat dalam pengoptimalan dari beberapa
segi, baik itu dari segi optimalisasi lahan maupun pemaksimalan ruang gerak.
Gambar 4.8: Jalur Sirkulasi Unit
DOUBLE LOADED
Sumber: Analisa
Keuntungan double corridor adalah sistemnya yang hemat lahan dan
lebih bersifat tertutup dan privat. Single koridor lebih juga memberikan
keuntungan untuk penghawaan dan pencahayaan alami pada bangunan sehingga
energy yang dikeluarkan bangunan lebih hemat.
Gambar 4.9: Unit kamar kapsul
Sumber: Analisa
b) Frame System
Frame System adalah sistem modular yang paling banyak
pemakaiannya dalam konstruksi bangunan. Selain itu alasan lain frame
sistem sering dipakai dalam konstruksi bangunan modular adalah proses
pembuatannya yang mudah dan singkat disertai range waktu yang lebih
singkat dibandingkan struktur lain. Walopun terkesan kaku tapi dengan
menggunakan rangka frame diharapkan ruang-ruang yang ada dapat
dimanfaatkan secara optimal.
Gambar 4.10: 60 cm space for Frame
Sumber: Analisa
Jarak baja frame 60 cm
Gambar 4.11: Proses Frame System pada Bangunan
Massa bangunan
lebih mundur
Penyusunan
Framing
Infill unit to
frame
Sumber: Analisa
2.
Variasi Unit II
Dimensi yang dipakai sama dengan desain unit 1, perbedaannya hanya
terdapat pada peletakkannya dalam bangunan. Dari dimensi yang sama masih
terus muncul kemungkinan kemungkinan lain yang bisa dijadikan variasi dalam
modular bangunan.
Gambar 4.12: desain Varian 2 pada unit
2
1
Sumber: Analisa Kegiatan
Gambar 4.13: Proses Penyusunan Frame
Sumber: Analisa
Pola Bangunan tetap memakai pola frame dengan modul grid, hanya saja
pengurangan luasan pada varian kedua langsung pada lantai yang sama. Untuk
sirkulasi tetap sama memakai pola linear.
Gambar 4.14 Pola Linear dalam Sirkulasi Double Coridor
DOUBLE CORIDOR
Sumber: Analisa
Gambar 4.14a Pemasangan Unit Ke Frame
Sumber: Analisa
Unit dimasukan ke dalam frame yang sudah disesuaikan dengan
modul kamar. Pemasangan dilakukan secara bertahap dan dimulai dari lantai
unit yang pertama dan begitupun seterusnya.
•
Pemasangan unit di lapangan
Unit yang sudah dicetak tersebut kemudian dipasang di lapangan.
Pemindahan unit dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan
mobile crane. Cara kerja mobile crane yang fleksibel kesegala arah dan
horizontal memudahkan saat transportasi.
Gambar 4.15: Dimensi mobil crane
Sumber: Google Search
•
Pengangkutan desain varian
Jalan arteri menjadi salah satu kendala saat transportasi. Dimensi terkecil kearah
tapak perlu jadi bahan pertimbangan. Berikut adalah gambaran pengangkutan
dilapangan dengan menggunakan dimensi denah dengan ukuran 2,67 x 3,27.
Gambar 4.16: Sketsa Penyusunan di site
Sumber: Analisa
4.1.8 Kebutuhan Parkir
Sasaran utama hotel ini adalah untuk berbisnis dan mereka yang ingin
transit sementara untuk sementara waktu. Fasilitas yang disediakan di hotel ini
memang sebagian besar adalah fasilitas yang menunjang aktivitas para trasit-er.
Alasan ini membuat hotel ini tidak hanya dikunjungi oleh pengguna kamar
hotel, tetapi juga para pengguna non-kamar hotel yang datang dari arah Jakarta
dan
sekitarnya.
Perlunya
area
khusus
yang
menampung
kendaraan
membutuhkan perhitungan khusus agar aktivitas akses ke hotel ini tersedia
dengan baik.
Tabel 4.12:Standar Kebutuhan Parkir
Kriteria
Standar
Hotel
Standar/Kamar
1:10
Sumber
SBT
Koefesien
150 kamar
Total
15 parkir
15 parkir
Sumber : ST
IV.2 Analisa Aspek Lingkungan
IV.2.1 Potensi Sekitar Tapak
Daerah Manggarai merupakan kawasan padat bisnis dan aktivitas.
Letaknya di pusat kota dan berdekatan dengan kawasan matraman, tebet dan sudirman
menjadi kawasan yang tepat untuk pengembangan kawasan niaga. Dengan keadaan
yang sudah ada, penekanan pada kebutuhan akan ruang istirahat menjadi sasaran utama
proyek di kawasan ini. Potensi tapak dengan bangunan harus saling memiliki
keterkaitan satu sama lain. Keterkaitan tersebut yang nantinya akan mempengaruhi
desain dan acuan pertimbangan dalam menciptakan sebuah rancangan yang baik.
Faktor-faktor yang menyebabkan keterkaita tersebut antara lain:
Tabel 4.13: Keadaan Lingkungan Sekitar Tapak
Faktor Terkait
Ciri-ciri
1. Stasiun Kereta Api
• Memberi kesan padat Stasiun
dan kumuh
• Ramai pada jam dan
hari khusus tertentu,
terutama hari kerja.
Keterangan
Manggarai
merupakan stasiun yang
cukup
besar
menjadi
yang
landmark
penguat citra Manggarai
(Kevin Lynch). Kegiatan
yang ada disekitar tapak
berhubungan
aktivitas
keluar
kedalam kota.
dengan
dan
2. Sungai Ciliwung
• Air kotor dan bau
• Sumber banjir
Awalnya,
Sungai
Ciliwung
merupakan
sumber air yang penting
• Terdapat perumahan untuk
kumuh
keberlangsungan
kota Jakarta. Perawatan
dan
perhatian
yang
kurang akan sungai ini
menjadikan sungai ini
kotor dan menyebabkan
banjir
sehingga
mempengaruhi aktivitas
yang ada di sekitarnya.
Sungai
ini
dimanfaatkan
potensi
desain
dapat
sebagai
kearah
yang lebih baik terutama
untuk
pertimbangan
masalah drainase pada
bangunan.
3. Kanal Barat/Pintu Air
• Penuh sampah dan Fungsi pintu air sebagai
kotor
• Menimbulkan bau
• Kurangnya perawatan
penentu debit air Sungai
Ciliwung.
Perlunya
perhatian
untuk
mengkonservasi pintu air
ini
agar
dapat
dimanfaatkan
sesuai
fungsi awalnya.
Pintu air ini diharapkan
dapat
memberikan
pengaruhnya pada tahan
perancangan
sehingga
memberikan
manfaat
bagi hotel.
4. Perumahan kumuh di sekitar
stasiun dan sungai
• Tidak
tertata
dan Elemen
penunjang aspek estetis
kumuh
• Tidak
penting
pada lingkungan adalah
memperindah
keadaan
pemandangan
sekitar
yang tertata rapi dan
bersih.
Namun
kenyataannya
sekitar
kawasan
tapak
kurang
masih
diperhatikan
sehingga
memunculkan
kesan
padat
dan
semerawut.
Penataan ruang luar yang
baik dapat meningkatkan
daya tarik dan potensi
maksimal dari kawasan
itu sendiri.
5. Perumahan PJKA
• Adanya ruang terbuka Lingkungan
yang cukup
• Lingkungan asri dan
sejuk
menjadi
ini
dapat
acuan
dalam
pendesainan lingkungan
yang
peduli
keadaan
alam yang peka akan isu
global
Pepohonan
warming.
dapat
menurunkan suhu akibat
padatnya arus kendaraan.
Sumber: Survey
IV.3
Analisa Struktur Bangunan
Sistem struktur merupakan pendukung utama dari suatu bangunan
sebagai satu kesatuan guna mendapatkan kekakuan, kestabilan dan kekuatan
bangunan. Pembahsan system struktur di bagi menjadi:
• Sub-Structure
Struktur ini berhubungan langsung dengan kekuatan tanah dalam menopang
bangunan. Struktur ini berupa pondasi. Ada beberapa jenis pondasi yaitu:
Tabel 4.14 Sub-Structure
Jenis
Keuntungan
Pondasi Tiang Pancang
- Pekerjaannya cepat
- Kedalaman 30-40m
Pondasi Bored Pile
- Daya dukung
kekuatan besar
- Cocok untuk segala
jenis tanah
-Kedalaman 30-40m
Kekurangan
- Memerlukan banyak
sambungan
- Pekerjaan lama
- Kurang praktis
dalam
pengerjaannya
- Biaya lebih besar
- Pengecoran beresiko
jika kada air tinggi.
Sumber: Analisa,Konstruksi Bangunan
• Upper-Structure
Tabel 4.15 Upper-Structure
Sistem struktur
Struktur Modular
Frame-supported
Keuntungan
sistem - Material yang dapat
digunakan beragam
- Cocok untuk
berbagai mancam
fungsi bangunan
terutama hunian
- Kuat
- Penentuan modul
Kekurangan
- Pemasangan harus
dilakukan di site
- Fabrikasi terpisah
dengan unit
struktur tidak terbatas
Struktur Modular sistem Self- - Material yang dapat
supported
digunakan beragam
Material
yang
digunakan berat
- Ditumpuk-tumpuk
dan tidak
membutuhkan
struktur primer dan
bracing
- Modul terbatas
karena
transportasi
unit modul harus
dipertimbangkan
- Sistem utilitas
Sumber: Analisa,Konstruksi Bangunan
Menurut analisa diatas, sub-structure yang digunakan adalah pondasi
tiang pancang dan bored pile. Sedangkan untuk upper structurenya
menggunakan struktur modular dengan sistem Frame-supported karena
perencanaannya menghasilkan modul yang tidak terbatas dari unit ruang kamar
dan materialnya cenderung ringan.Material struktur frame yang digunakan
adalah frame baja karena mudah dalam pembentukannya dan kuat.
4.3.1 Analisa Material Bangunan
Material untuk struktur modular adalah material fabrikasi yang dapat
dipasang dan disambung pada site. Material yang digunakan juga harus sesuai
dengan iklim dan keadaan lingkungan sehingga dapat bertahan terhadapat
lingkungannya. Kedua aspek tersebut digabungkan sehingga menghasilkan
sebuah bangunan yang memiliki identitas sebagai hotel kapsul.
1.
Material Dinding
Tabel 4.16 Material Dinding
Jenis material
Dinding precast
Dinding
fibre/polystrene
Kelebihan
-pengerjaan
cepat(sudahdifabrikasi
sesuai dengan pesanan)
-lebih efisien untuk
bangunan dengan modul
perlantai yang sama
- Pekerjaan cepat
- Pemasangan dan
Kekurangan
-biaya lebih mahal
-Menyerap panas
penyambungan mudah
-ringan
Sumber: Analisa,Konstruksi Bangunan
2. Material Fasade
Tabel 4.17 Material Facade
Jenis material
Kaca
Kelebihan
-kemampuan
penghantar panas
kecil
-mudah didapat
-dapat menghantar
cahaya matahari
Cladding GRC&APC -Fleksibel
-Mudah dibentuk
-Mudah dipasang
Fibre-fleksibel
Prefabrication
-ringan
-Mudah dibentuk
-Mudah dipasang
-Perwatan mudah
Kekurangan
-mudah menyerap
panas
-mahal
-mudah kusam
-mudah terbakar
Sumber: Analisa,Konstruksi Bangunan
3. Material Atap
Tabel 4.18 Material Atap
Jenis Material
Fibre- Prefabrication
Polycarbonat
Kelebihan
- fleksibel
-ringan
-Mudah dibentuk
-Mudah dipasang
-Perwatan mudah
-ringan, mudah
dipasang
-mudah dibentuk
-dapat dilalui cahaya
matahari
Kekurangan
- mudah terbakar
-mahal
-tidak tahan panas
Sumber: Analisa,Konstruksi Bangunan
4. Material Plafond
Tabel 4.19 Material Plafon
Jenis material
Gypsum Board
Kelebihan
-isolasi suara baik
-mudah dipasang
-mudah didapat
-murah
-ringan
-pemasangan mudah
Fibre-prefabrication
Kekurangan
-tahan rayap
-mudah terbakar
Sumber: Analisa,Konstruksi Bangunan
5. Material Penutup Lantai
Tabel 4.20 Material Penutup Lantai
Jenis material
Keramik
Parket
Karpet
Kelebihan
-Mudah
perawatannya
-anti gores
-tahan api
-fleksibel
-mudah
pemasangannya
-dapat meredam suara
-nilai estetika tinggi
-fleksibel
-dapat meredam suara
-mudah
pemasangannya
Kekurangan
-mudah pecah
-mahal
-sulit didapat
-mudah terbakar
-mudah ergores
-rawan rayap
-memerlukan
perawatan khusus
-mudah berdebu
Sumber: Analisa,Konstruksi Bangunan
IV.3.2 Analisis Sistem Utilitas
1. Penghawaan
Penghawaan buatan
Penghawaan buatan contohnya adalah dengan menggunakan Air
Conditioner (AC). Air Conditioner disini hanya digunakan untuk ruang
tidur, gym, dan ruang kelas, AC yang digunakan adalah tipe AC Split.
Sedangkan untuk ruang lobby, serba guna, dan Back Office, menggunakan
tipe AC Central.
Gambar 4.17: Sistem Kerja AC dan Unit AC
Sumber: Google Search
2. Pencahayaan
Pada bangunan hotel kapsul, pencahayaan yang digunakan ada dua
macam, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pemanfaatan
pencahayaan alami harus semaksimal mungkin. Penempatan bukaan bukaan
harus lebih di tata secara baik sehingga cahaya dapat masuk kedalam ruangan
secara cukup dan tidak berlebihan. Pencahayaan alami pada bangunan hotel
dapat digunakan pada fasilitas penunjang yang sifatnya outdoor.
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dilakukan dengan
menggunakan lampu. Tipe lampu yang dapat digunakan adalah lampu
transclucent (lampu TL) karena cahaya yang dihasilkan nyaman untuk mata.
Pencahayaan buatan dipakai pada kantor dan ruang belajar apa bila cahaya
yang tidak mencukupi untuk penerangan.
3. Proteksi Kebakaran
Sistem pencegah kebakaran pada bangunan sekolah sepak bola ini
adalah fire alarm protection, pencegahan (portable estinguiser, fire hydrant,
sprinkler), dan usaha evakuasi berupa penempatran fire escaping berupa
tangga darurat, Halon gas, Fire damper, Smoke dan Heating Ventilating.
Gambar 4.18: Detail Tangga Darurat
Sumber : SNI 03-1746-2000
4. Pembuangan Sampah
Sistem pembuangan sampah pada sekolah sepak bola ini menggunakan
tempat sampah yang diletakkan pada titik tertentu kemudian dibuang melalui
shaft sampah, mengingat maksimal bangunan ini terdiri dari empat lantai.
Sampah-sampah tersebut kemudian diangkut oleh truk sampah menuju
tempat pembuangan sampah dan berakhir di TPA.
Gambar 4.19: Skema Alur Pembuangan Sampah
Sumber: Google Search
Pemisahan sampah dilakukan sesuai jenisnya dengan 3 macam warna
bak sampah di tiap bangunan yang memudahkan pengolahan atau daur ulang
sampah lebih lanjut, yaitu :
• Sampah organik
• Sampah plastik
• Sampah logam dan kaca
Download