BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaanmodern. Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat nasionalisme yaitu tekad suatu masyarakat untuk kebangsaan atau membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras,etnik atau golongan (Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan,2004). Mahardika (2001:82)menjelaskan:“proses pendidikan harus memungkinkan rakyat untuk melihat kembali secara kritis tata social dan politik yang ada. Dengan demikian pendidikan menjaditidak terhindar masuk dalam dataran kritik, bahkan pendidikan itu sendiri menjadi wahana kritik yang sekaligus memberi ruang pada rakyat untuk mengembangkan kritik berdasarkan pengalaman hidup mereka dan berdasarkan cita cita ke depan, pertama kita harus memikirkan metode yang baru, dan yang kedua, harus memuat materi atau bahan yang membuka wawasan rakyat atas tata sosial politik yang ada”. Itu artinya secara umum pendidikan harus membentuk karakter individu agar lebih aktif dan terjun berpartisipasi langsung dalam tata sosial dan politik 1 Pengaruh Pendidikan Politik..., Ering Subekti, FKIP UMP, 2014 hal tersebut adalah proses alamiah yang harus dilalui dalam setiap individu dalam kehidupan karena dengan itu lah pendidikan itu sendiri akan membawa manfaat dan dampak positif bagi keberlangsungan social dan pembangunan di dalam sebuah bangsa.Mahasiswamerupakankelompok kecil dari generasimuda yang berkesempatanmengenyampendidikan formal di perguruan tinggi. ia memiliki peran dan tanggung jawab ideologis sebagai pewaris utama perjuangan bangsa maupun tanggung jawab profesional yang dipersiapkan untuk menjadi ahli dalam bidang-bidang tertentu agar dapat berperan aktif dalam proses pembangunan. Peranan Mahasiswa akan sangat menentukan kondisi bangsa ke depannya dalam meneruskan cita-cita bangsa, sehingga partisipasi mahasiswa dalam politik bangsa sangatlah penting untuk masa depan bangsa. Politik merupakan proses mempengaruhi individu agar ia mendapat informasi, wawasan, dan ketrampilan politik sehingga sanggup bersikap kritis, dan lebih intensional terarah hidupnya. Selain itu, bisa menjadi warga negara yang lebih mantap, tidak sekedar menjadi pengikut dalam kondisi politik bangsa dan tanpa pengarahan di tengah kancah politik. Selanjutnya pendidikan politik sanggup mengadakan orientasi terhadap keadaan sendiri dan kondisi lingkungannya, sehingga pendidikan politik secara otomatis akan bermanfaat terhadap lingkungan dalam membentuk lingkungan. Dengan demikian, pendidikan mendorong orang untuk melihat diri sendiri dan lingkungannya dengan cara yang lain, lalu berbuat lain, menuju eskalasi diri, dan peningkatan taraf hidup masyarakatnya. 2 Pengaruh Pendidikan Politik..., Ering Subekti, FKIP UMP, 2014 Menurut Alfian (1981:235):“Sosialisai politik atau pendidikan politik dalam arti kata yang longgar, adalah bagian langsung dari kehidupan masyarakat sehari-hari.Disenangi atau tidak,diketahui atau tidak, disadari atau tidak, hal itu dialami oleh anggota-anggotamasyarakat, baik penguasa atau pun orang awam.Suasanannya menjadi berbeda kalau ada usaha untuk mengubah sosialisasi itu, umpamanya dengan memasukan nilai-nilai politik baru yang dianggap ideal”.Usahasadarsepertiitujelasbertujuan mengarahkan proses sosialisasi politik masyarakat ke jurusan politik tertentu, misalnya ke arah perkembangan dan tingkah laku yang demokratis, jadi bisa disimpulkan pengertian pendidikan politik dalam arti kata yang lebih ketat, pendidikan politik :“dapat diartikan sebagai usaha yang sadar untuk mengubah proses sosialisasi politik masyarakat sehingga mereka memahami dan menghayati betuk nilai nilai yang terkandung dalam system politik yang ideal yang hendak di bangun”. Hal serupa juga dinyatakan oleh Kartono (1996:64) bahwa :“pendidikan politik merupakan upaya pendidikan yang disengaja dan sistematis untuk membentuk individu agar mampu menjadi partisipan yang bertanggung jawab secara etis/moral dalam mencapai tujuan tujuan politik” Pengetahuan wawasan dan pendidikan politik tersebut tidak hanya terbatas yang diperoleh dari bahan dan sumber yang sifatnya formal yang dinilai dapat memberikan informasi dan pengetahuan, misalnya dari hasil belajar di sekolah dan kuliah umumnya. Akan tetapi sumber wawasan dan pengetahuan mengenai masalah masalahpolitik juga dapat diperoleh dari organisasi. Dalam hal inilah dibutuhkan pendidikan politik yang mampu menempa mahasiswa 3 Pengaruh Pendidikan Politik..., Ering Subekti, FKIP UMP, 2014 dalam berkarya. Dimana dengan berorganisasi mahasiswa memperoleh pengetahuan,wawasan dan pendidikan politik mengenai masalah-masalah politik baik dengan kegiatan yang dilaksanakan melalui organisasi-organisasi itu sendiri ataupun mengamati fenomena politik, hal itu juga merupakan proses pembelajaran dan pendidikan politik yang baik bagi mahasiswa. Kesadaran politik mutlakdiperlukan dan ditanamkan pada setiap warga negara dalam pembangunan karena dengan memiliki kesadaran politik, seorang warga negara dapat berpartisipasi dalam politik atau pembangunan secara keseluruhan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sastroatmodjo, (1995:9091)bahwa :“dua faktor penting yang mempengaruhi tingggi rendahnya partisipasi politik seseorang terhadap pemerintah yaitu kesadaran politik seseorang dan kepercayaan politik seseorang terhadap pemerintah”.Dari pengertian tersebut, dapat diungkapkan apabila individu memiliki kesadaran politik maka tanpa adanya anjuran, paksaan dari pemerintah atau penguasa, seseorang akan dapat berpartisipasi dalam politik atau dalam pembangunan secara keseluruhan. Dilihat sebagai bagian dari generasi muda maka mahasiswa diharapkan menjadi penerus harapan bangsa dalam mewujudkan cita cita bangsa Indonesia. Atas keberadaanya sebagian dari generasi muda atau usia remaja, Alfian (1981:235) mengatakan bahwa “usia remaja dan muda mungkin dianggap sebagai masa-masa yang menentukan dalam proses sosialisasi politik seseorang karena pada waktu itu corak sikap dan tingkah lakunya sudah mulai mengeras”. Berdasarkan pendapat tersebut, keberadaan mahasiswa dinilai sangat penting 4 Pengaruh Pendidikan Politik..., Ering Subekti, FKIP UMP, 2014 sebagai suatu masa yang terdiri oleh individu dalam mengembangkan dirinya, baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor sehingga dapat terbentuk kesadaran politik yang akan direalisasikan dalam partisipasi politik ataupun perilaku politiknya setelah ia dewasa. Dalam lingkup kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto terdapat organisasi besar bernama KM UMP (Keluarga Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto), anggota KM UMP tersebut dalam Konstitusi KM UMP Bab V tentang Keorganisasian, Bagian Pertama Keanggotaan :” Anggota KM UMP adalah seluruh mahasiswa UMP,” dan Bagian Kedua tentang Komponen Organisasi, Pasal 11 yang berisi:’’Komponen KM UMP terdiri atas: MPM adalah lembaga tinggi permusyawaratan mahasiswa. DPM U adalah lembaga tinggi legislatif tingkat Universitas. BEM U adalah lembaga tinggi eksekutif tingkat Universitas. BPK M adalah lembaga tinggi keuangan. UKM adalah lembaga yang menghimpun mahasiswa dalam suatu kegiatan untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat, minat, kreasi, dan hobi. 6. DPM F adalah lembaga legislatif tingkat fakultas. 7. BEM F adalah lembaga eksekutif tingkat fakultas. 8. HMPS adalah lembaga eksekutif tingkat program studi 1. 2. 3. 4. 5. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas adalah lembaga tinggi eksekutif kepala kemahasiswaan tingkat universitas, presiden mahasiswa sebagai pemerintahansekaligus kepala keluarga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang memegang kekuasaan tertinggi eksekutif KM UMP begitu juga dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas maka kepala pemerintahan dipimpin oleh Gubernur. Proses pendidikan politik berlangsung secara sistematis melalui berbagai tugas yang dipegang para anggota Badan Eksekutif Mahasiswa. Sesuai fungsinya yang tertera dalam Draf Amandemen 5 Pengaruh Pendidikan Politik..., Ering Subekti, FKIP UMP, 2014 AD/AT dan UU Kepartaian KM UMP dalam muqadimah:” lembaga kemahasiswaan KM UMP dirasa perlu konstitusi yang mampu mewadahi bakat, minat, dan pembelajaran politik untuk mahasiswa sebagai media yang mampu menampung aspirasi mahasiswa.”. Menurut pemaparan diatas jelas bahwa pendidikan politik di lembaga lembaga KM UMP sangat ditekankan melalui konstitusi, wewenang dan tugas lainnya guna memberikan pembelajaran pendidikan politik kepada Mahasiswanya. Badan Eksekutif Mahasiswa mempunyai peranan penting disamping sebagai lembaga ekesekutif juga presiden dilembaga tersebut bisa dikatakan pemegang kekuasaan. Pada tahun 2012-2013 peneliti melakukan survey dan menemukan dari 16 anggota kabinet, 8 diantaranya tidak aktif danakhirnya mengundurkan diri dari jabatan kabinet. Berikuthasil wawancara dengan beberapa anggota BEM dan lainnya : Tari (Bendahara BEM Pusat 2012/2013) : ”sebagian besar anggota yang lain tidak aktif karena sedang sibukdalam perkuliahan dan lain-lain yang kebetulan jadwal hari itu sedang padat.”. Catur Ari Jatmiko (DewanPengawas Kopma tahun 2012) : ”beberapa anggota kabinet menyampaikan surat pengunduran diri dari jabatan kabinet, istilah lainpamit”.Amir, Mendagri-BEM 2013/2014 Kabinet Garda Revolusi yang sebelumnya menjabat sebagai pengurus HMPS Matematika tahun 2012/2013 mengatakan bahwa :”partisipasi politik mahasiswa pada waktu itu memang sedikit lemah karena kurang komunikasi baik itu dari pusat ke lembaga dibawahnya ataupun antar lembaga organisasi, kurang sosialisasi oleh BEM pada waktu itu sehingga pada saat 6 Pengaruh Pendidikan Politik..., Ering Subekti, FKIP UMP, 2014 reorganisasi pada proses pemilihan tidak sampai mendapatkan 1500 suara karena memang pada saat itu mahasiswa tidak sedang aktif, dan satu hal mengenai anggota kabinet, kurang terjadi komunikasi yang baik maka ada sedikit kekecawaan dari beberapa anggota yang menyebabkan kemungkinan mengundurkan diri”. Dengan bergantinya masa jabatan / reorganisasi, adalah kesempatan bagi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap anggota BEM tahun 2013/2014 Kabinet Garda Revolusi. Melihat berbagai bentuk permasalahan diatas jika ditinjau secara umum semua mengarah pada pendidikan politik dan partisipasi politik. Badan Eksekutif Mahasiswa pada hakekatnya memberikan pendidikan politik kepada mahasiswa dan anggotanya sesuai Draf Amandemen KM UMP, sukses atau tidaknya tergantung pengaruh pendidikan politik yang diberikan Badan Eksekutif Mahasiswa tersebut, apakah Badan Eksekutif Mahasiswa memiliki pengaruh pendidikan politik yang kuat terhadap partisipasi politik mahasiswa atau sebaliknya seperti yang terjadi terhadap beberapa anggota sebelum reorganisasi. Hal ini mendorong peneliti untuk meneliti seberapa besarpengaruh pendidikan politikterhadap tingkat partisipasi politik mahasiswa diBadan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto. B. Perumusan Masalah Penelitian ini ditinjau dari permasalahan secara umum berdasarkan latar belakang diatas adalah seberapa besar pengaruhpendidikan politik terhadap tingkat partisipasi politik mahasiswa di Badan Eksekutif Mahasiswa.Pertanyaan yang menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut: 7 Pengaruh Pendidikan Politik..., Ering Subekti, FKIP UMP, 2014 a. Adakahpengaruh yang signifikan pengetahuan politik terhadap partisipasi politik mahasiswa. b. Adakahpengaruh yang signifikan kecakapan intelektual terhadap partisipasi politik mahasiswa. c. Adakahpengaruh yang signifikan pemahaman politik terhadap partisipasi politik mahasiswa. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan politik terhadap tingkat partisipasi politik Mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah : a. Menganalisis pengaruh pengetahuan politik terhadap partisipasi politik mahasiswa. b. Menganalisis pengaruh kecakapan intelektual terhadap partisipasi politik mahasiswa. c. Menganalisis pengaruh pemahaman politikterhadap partisipasi politik mahasiswa. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut: a. Manfaat penelitian secara teoritis 8 Pengaruh Pendidikan Politik..., Ering Subekti, FKIP UMP, 2014 Hasilpenelitian inidiharapkan dapatbermanfaat memberikan sumbanganbagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan politik. b. Manfaat penelitian secara praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi universitas atau organisasi internal yang adadidalamnya dalam memberikan pendidikan politik untuk meningkatkan partisipasi politik pada para mahasiswa. 9 Pengaruh Pendidikan Politik..., Ering Subekti, FKIP UMP, 2014