RUMAH SINGGAH PENDERITA KANKER LEUKEMIA DI

advertisement
RUMAH SINGGAH PENDERITA KANKER LEUKEMIA DI
YAOGYAKARTA
Jaime Amaral Alves Almeida(1)
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta
email : [email protected]
Abstrak: Penyakit kanker merupakan salah satu penyumbang kematian terbesar
kedua setelah penyakit jantung. Khususnya di Yogyakarta, index penderita kanker
cukup tinggi, yaitu jenis kanker leukemia pada anak – anak. Dari tahun ke tahun
angka penderita kanker leukemia terus mengalami pertambahan, hal tersebut
ditandai dengan adanya penolakan pasien yang berobat di rumah sakit di
Yogyakarta. Lamanya proses pengobatan tersebut, membuat banyak pasien yang
terlantar di teras – teras rumah sakit. Kondisi ini lah yang membuat munculnya
rumah singgah penderita kanker leukemia di Yogyakarta oleh Yayasan Kanker
Indonesia dan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia Cabang Yogyakarta untuk
membantu memberikan tempat singgah sementarabagi pasien sambil menuggu
pengobatan di rumah sakit.
Rumah singgah ini merupakan tahapan awal bagi penderita kanker untuk
mempermudah memperoleh pelayanan selanjutnya. Namun demikian daya
tampung kedua rumah singgah ini masih terbatas bila dibandingkan dengan jumlah
pasien yang terus mengalami kenaikkan, sehingga penambahan rumah singgah ini
diperlukan untuk mengimbangi jumlah pasien yang ada. Penambahan rumah
singgah ini menekankan pada wujud ruang yang mengekspresikan aspek
lingkungan sebagai potensi untuk menuju suasana nyaman, senang dan menjadi
penyembuh melalui pengolahan elemen – elemen pembatas ruang dan fasade
bangunan dengan pendekatan Arsitektur Organik.
Kata Kunci : Penyakit Kanker Leukemia, Rumah Singgah, Arsitektur Organik.
(1) Jaime Amaral Alves Almeida adalah Mahasiswa S1 Program Studi Arsitektur Universitas
Atma Jaya Yogyakarta
1
A. PENDAHULUAN
kanker
memiliki
kesamaan.
1. Latar Belakang Pengadaan
Perbedaan esensial ini terlihat pada
bahaya dan gejala antara beberapa
Proyek
Perkembangan dunia yang
jenis kanker berbeda.
semakin maju, banyak mengubah
Ada beberapa jenis kanker
pola hidup masyarakat. Perubahan
yang bersifat ringan dan memiliki
ini terlihat dari pola mengomsumsi
kemungkinan sembuh tinggi dan ada
bahan makanan yang serba instans
pula jenis kanker yang sangat
akibat dari aktivitas yang padat.
berbahaya dan bisa menyebabkan
Proses
kematian.
mengonsumsi
tersebut
dapat
berkurangnya
makanan
menyebabkan
tingkat
Dari
cara
perkembangannya, penyakit kanker
kesegaran
tidak mudah dideteksi sejak gejala
dalam tubuh, sehingga menjadi salah
awal. Kanker terjadi karena adanya
satu faktor penyebab menurunnya
DNA sel yang telah bermutasi dan
tingkat kekebalan dalam tubuh.
kemudian sel tersebut membelah
Perubahan tersebut menyebabkan
melalui proses mitosis, DNA yang
terjadinya
rusak kemudian di salin ke dalam sel
transisi
penyakit
yaitu
epidermologi
pola
penyakit
yang baru yang kemudian semakin
bergeser dari penyakit infeksi ke
menyebar dan berulang, sehingga
penyakit
contohnya
membentuk tumor atau kanker. Hal
penyakit jantung, kanker dan lain
inilah yang menyebabkan sebagian
sebagainya.
besar orang tidak menyadari bahwa
degeneratif,
Penyakit kanker merupakan
salah
satu
dalam diri ada DNA yang rusak yang
jenis
penyakit
tumbuh didalam sel hidup yang
kematian
terbesar
dapat
menyebabkan
setelah penyakit jantung dan struk.
kanker.
Kasus – kasus kanker di
Dari berbagai kasus penyakit kanker
dunia tidak hanya menyerang orang
yang ada, beberapa penderitanya
dewasa saja akan tetapi pada anak –
berhasil sembuh, namun tidak sedikit
anak pun dapat terkena resiko
juga
terkena
penyumbang
meninggal
dikarenakan
penyakit
penyakit
kanker.
penyakit kanker ini. Hal tersebut
Diperkirakan dari kasus kanker 2%
terjadi karena tidak semua tipe
hingga 4% menyerang anak – anak,
2
dan merupakan penyumbang angka
kandungan. Pada anak yang lebih
kematian sebesar 10% pada anak –
besar para ahli menduga pemicunya
anak. Menurut data statistik dari
adalah faktor lingkungan dan pola
International Agency for Research
makanan yang dikonsumsi sehari
on Cancer menyebutkan dari 600
hari yang mengandung banyak
anak
bahan
sebelum
menderita
usia
kanker,
16
tahun
sedangkan
kimia
tambahan
atau
dikarenakan radiasi dan infeksi
menurut Global Action Against
virus,
Cancer menyebutkan bahwa dari
perpaduan antara faktor – faktor
angka kejadian kanker, 6,7 juta orang
tersebut diatas. Kasus kanker yang
meninggal dunia, 10,9 juta penderita
biasa terjadi pada anak adalah
dengan kasus baru dan 24,6 juta
kanker darah atau leukemia.
orang hidup dengan kanker2.
atau
juga
bisa
akibat
Leukemia adalah salah satu
Para ahli mengatakan bahwa
jenis penyakit kanker pembunuh
penyakit ini terkadang tidak ada
nomor satu pada anak – anak.
hubungannya satu dengan yang
Secara umum kanker pada anak ini
lain, baik dari jenis kanker maupun
dibagi menjadi dua kelompok besar,
gejalanya. Namun demikian, tidak
yaitu cair dan padat. Leukemia
semua
adalah kanker cair yang terdapat di
penyakit
kanker
dapat
tampak dari luar saja, melainkan
dalam
menyerang organ dalam tubuh
leukemia ini, bisa terjadi pada
seperti penyempitan saluran darah
semua kelompok umur dengan
ke jantung, selaput otak, dan lain
kelompok terbanyak adalah anak –
sebagainya.Selain itu, tidak dapat
anak dan orang tua di atas usia 50
diketahui pasti penyebab kanker
tahun.
pada anak – anak, bahkan menurut
darah.
Pada
Penyakit
kasus
kanker
Leukemia
penelitian yang ada, kanker juga
(Kanker darah), sel darah putih
dapat terjadi pada bayi yang baru
tidak merespon kepada tanda/signal
dilahirkan, para ahli menduga hal
yang diberikan. Akhirnya produksi
ini
yang berlebihan tidak terkontrol
berhubungan
dengan
penyimpangan sel yang diakibatkan
(abnormal)
oleh
sumsum
cacat
genetik
di
dalam
akan
tulang
keluar
dan
dari
dapat
(2) Tita Rahayu “Ciri dan Gejala Kanker Pada anak”, Artikel ini diakses pada 14 September 2015 dari
http://unordinary-world.blogspot.com/2009/04/cir-dangejala-kanker-pada-anak.html
(3)
3
ditemukan dalam darah perifer atau
Berdasarkan grafik A.1. tersebut, dapat
darah tepi. Jumlah sel darah putih
dilihat bahwa prevalensi penyakit kanker
yang abnormal ini bila berlebihan
menurut
dapat mengganggu fungsi normal
Riskesdas tahun 2013 yang tertinggi dapat
sel lainya.
dilihat pada tabel A.1
Di Indonesia sendiri menurut
dokter/gejala
Tabel A.1 Prevalensi Penyakit
Kanker (‰) Berdasarkan
Diagnosis Dokter/GejalaMenurut
Provinsi Tahun 2013
data – data yang ada ditemukan rata
– rata sekitar 4.000 pasien kanker
anak yang baru setiap tahunnya.
diagnosis
No.
Provinsi
Prevalensi
Menurut Riset Kesehatan Dasar,
(%)
kanker menempati urutan ke-6
1
D.I Yogyakarta
4,1
penyebab kematian terbesar di
2
Jawa Tengah
2,1
Indonesia, setiap tahunnya , dan ada
3
Bali
2,0
4
Papua Barat
0,6
5
Nusa
0,2
100 kasus baru terjadi diantara
100.000
mengenai
penduduk.
prevalensi
Gambaran
penyakit
kanker berdasarkan hasil Riskesdas
tahun 2013 menurut provinsi dapat
dilihat pada grafik 1.1
Grafik A.1. Prevalensi Penyakit
Kanker (‰) Berdasarkan
Diagnosis Dokter/Gejala
Menurut Provinsi Tahun 2013
Tenggara
Barat
6
Gorontalo
0,2
Sumber: Riskesdas 2013, Badan Litbangkes
Kemenkes RI, 2014
Berdasarkan tabel A.1 dapat
dilihat bahwa daerah provinsi D.I.
Yogyakarta memiliki prevalensi
penyakit
kanker
dibandingkan
tertinggi
dengan
bila
daerah
provinsi lain sedangkan provinsi
yang memiliki prevalensi terendah
adalah Nusa Tenggara Barat dan
Gorontalo.
Menurut Badan Litbangkes
Kementerian Kesehatan Republik
Inodensia, Provinsi D.I. Yogyakarta
Sumber: Riskesdas 2013, Badan Litbangkes
Kemenkes RI, 2014
merupakan daerah Provinsi dengan
4
hasil
indeks Penderita Penyakit Kanker
penunjang untuk para pasien
yang cukup tinggi yaitu mencapai
Penderita Kanker Leukemia.
1213 orang dengan persentase
Dalam
melakukan
terbanyak dapat dilihat pada tabel
pengobatan tersebut,
diperlukan
1.2 berikut :
biaya yang cukup mahal dan
Tabel A. 2 Prevalensi Jenis
memakan waktu yang cukup lama.
Penyakit Kanker di Provinsi D.I
Menurut Direktur Utama RSUP Dr.
Sardjito,
Yogyakarta
No
1
Jenis Penyakit Kanker
acute limfoblastik leukimia
Prevalensi
Jumlah
(%)
/ anak
40
492
13
167
(ALL)
2
dr.
Syafak
Hanung,
banyaknya jumlah pasien kanker
yang berobat membuat kamar selalu
penuh sehingga banyak pasien
acute mieloblastik leukimia
harus
(AML)
antri
untuk
melakukan
kemoterapi3.
3
retinoblastoma
7
81
4
neuroblastoma
6
67
5
NHL
5
55
tersebut
6
nephroblastoma
4
52
pasien terlantar di teras – teras
7
chronic mieloblastik leukimia
3
33
(CML)
8
osteosarcoma
2
19
9
hepatoblastoma
2
19
10
Jenis kanker lainnya
18
228
Sumber: Riskesdas 2013, Badan Litbangkes
Kemenkes RI, 2014
Berdasarkan
tabel
A.2,
pengobatan
rumah
menyebabkan
sakit,
gilirang
sambil
Hal
banyak
menuggu
pengobatan
kemoterapi
pasien kanker leukemia.
Daerah
Istimewa
Yogyakarta telah terdapat rumah
singgah penderita kanker yang
dapat dilihat bahwa Penderita
dimiliki
Penyakit Kanker yang tertinggi di
Indonesia Cabang Yogyakarta, dan
D.I. Yogyakarta adalah penyakit
Yayasan
kanker darah atau leukemia (acute
Indonesia
mieloblastik
dan
Kedua rumah singgah ini, memiliki
penderita penyakit tersebut adalah
fasiltas ruang tidur yang terbatas.
anak – anak. Jumlah Penderita
Fasilitas
Kanker
Leukemia
berbanding
Singgah oleh Yayasan Kanker
terbalik
dengan
fasilitas
leukimia),
Indonesia
oleh
Yayasan
Kasih
Anak
Cabang
Kanker
Kanker
Yogyakarta.
yang dimiliki Rumah
Cabang
Yogyakarta
antara lain adalah :
(3) Artikel tribun jogja, 29 Juli 2016 dari http://jogja.tribunnews.com/2016/07/29/kamar-selalu-penuhpasien-harus-antre-untuk-kemoterapi-di-rsup-dr-sardjito
5
 Kamar
Tidur
Kelas
A
(
Marsudi Husada hanya 13 pasien.
kapasitas 1 pasien)
 Kamar
Tidur
Kelas
tampung Rumah Singgah Sasana
B
(
Sementara itu permintaan pengguna
semakin
kapasitas 4 pasien)
meningkat
seiring
 Ruang Isolasi
berdirinya rumah sakit khusus
 Ruang Klinik
kanker di lingkungan RSUP Dr.
 Ruang Pertemuan
Sardjito. Akibatnya banyak pasien
 Ruang Tamu
dari luar DIY dan Pulau Jawa tidak
 Toilet
tertampung di rumah singgah4.
 Ruang Kantor
Rumah Singgah Sasana Marsudi
 Ruang Administrasi
Husada lebih banyak menampung
 Dapur
pasien kanker secara umum, baik
 Gudang
anak – anak dan orang dewasa. Hal
ini terjadi karena fasilitas di Rumah
Singgah Sasana Marsudi Husada
masih minim.
Selain itu, terdapat juga
fasilitas Rumah Singgah Pendertia
Kanker Leukemia di Yogyakarta,
yaitu “Rumah Kita” yang didirikan
oleh Yayasan Kasih Anak Kanker
Indonesia
Gambar A.1 Fasilitas di
Rumah Singgah Yayasan
Kanker Indonesia Cabang
Yogyakarta (Sasana Marsudi
Husada)
Sumber : Dokumentasi Penulis
2016
Menurut ketua Yayasan
Kanker Indonesia cabang Daerah
Istimewa
Yogyakarta,
Gusti
Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, daya
Cabang
Yogyakarta.
Berdasarkan hasil survey, fasilitas
yang disediakan di Rumah Singgah
ini adalah :
 Ruang Tidur
o Kapasitas 4 orang (2 pasien
dan 2 pendamping)
o Kapasitas 6 orang (3 pasien
dan 3 pendamping)
 Ruang Tamu
 Ruang Administratif
(4) http://www.harianjpgja.com/read/20150531/294/jumlah-pasien-kanker-meningkat-yko-diy-kembangkanrumah-singgah, diakses tanggal 14 september 2015
6
 Ruang Rapat
pasien dan 15 pendamping, dan juga
 Ruang Koordinator
ada beberapa ruang yang digabung
 Ruang Kelas
fungsinya, yaitu ruang administratif
 Ruang santai
digabung dengan ruang rapat, dan
 Ruang Dapur
ruang staf, selain itu ruang kelas
 Gudang
juga
 5 Kamar mandi
rekreasi. Selain itu fasilitas tempat
digabung
dengan
ruang
o 4 untuk pasien
tidur para pasien masih cukup
o 1 untuk Tamu
terbatas
 Playground
dengan
ruangan
yang
minim.
 Ruang Steril
 Ruang makan
 Teras
Gambar A.3 Fasilitas Tempat
Tidur Rumah Singgah Rumah
Kita
Sumber : Dokumentasi Penulis,
2016
Gambar A.2 Fasilitas Rumah
Singgah Penderita Kanker
Leukemia (Rumah Kita) oleh
YKAKI
Sumber : Dokumentasi Penulis,
2016
Fasilitas yang minim juga
terjadi pada ruang parkir kendaraan
bermotor, dimana ruang playground
dijadikan ruang tempat parkiran
Fasilitas yang disediakan di
Rumah Kita masih cukup minim
karena pada awalnya rumah kita
merupakan rumah tempat tinggal
kendaraan bermotor beroda dua,
sehingga
menyebabkan
playgroundnya
tidak
area
sering
digunakan oleh para pasien.
biasa yang diubah menjadi rumah
singgah oleh YKAKI, sehingga
daya tampung pasien hanya 15
7
Tuhan Yang Maha Esa kepada tiap
manusia dan menjadi kewajiban bagi
setiap orang tua untuk menjaga,
mendidik, dan merawat mereka
termasuk merawat kesehatan anak
baik secara fisik maupun mental.
Gambar A.4 Fasilitas
Playground dan Area Parkir
motor Rumah Singgah Rumah
Kita
Sumber : Dokumentasi Penulis,
2016
Salah satu cara menjaga kesehatan
anak dapat melalui pola makanan
anak. Perubahan pola makan anak
yang sering makan makanan instans,
merupakan
Kedua rumah singgah ini
merupakan rumah singgah dengan
fasilitas yang masih minim dengan
keterbatasan
pengadaan
ruang
khususnya bagi para pasien kanker
leukemia. Peranan Rumah Singgah
Penderita Kanker Leukemia sangat
membantu para pasien, karena
selain memberikan bantuan fasilitas
penginapan, Rumah Singgah ini
juga memberikan bantuan fasilitas
tambahan seperti edukasi, rekreasi,
bantuan spikologis guna membantu
kesembuhan
pasien
dan
meringgankan
beban
yang
ditanggung oleh orang tua pasien.
salah
satu
faktor
pembantu yang memicu penyakit
pada masa perkembangan anak,
selain
faktor
Gen
atau
DNA.
Penyakit yang menggangu proses
perkembangan anak salah satunya
adalah Penyakit Kanker Leukemia.
Penyakit
pada
Kanker
umumnya
Leukemia
tidak
mudah
diketahui sejak awal apabila tidak
melakukan pengecekan / deteksi
secara
dini.
Hal
inilah
yang
menyebabkan banyak orang tua yang
belum mengetahui penyakit tersebut,
dan baru mengetahui, setelah anak –
anak
sudah
terlanjur
menginap
Penyakit Kanker Leukemia.
Daerah Istimewa Yogyakarta
2.
Latar
Belakang
Permasalahan
Anak
adalah
merupakan salah satu provinsi
dengan indeks penderita kanker
salah
satu
anugerah terindah yang diberikan
Leukemia tertinggi. Hal tersebut
terlihat dari penambahan fasilitas
8
ruang pasien Kanker Leukemia
kekurangan baik dari segi ruang
dilingkup Rumah Sakit dr. Sardjito
maupun fasilitas penunjang lainnya.
Yogyakarta. Penambahan fasilitas
Rumah singgah ini terdapat taman
khusus pasien Kanker Leukemia di
outdoor namun tidak tertata dengan
lingkup Rumah Sakit dr. Sardjito
baik. Bangunan Rumah Singgah
masih tergolong terbatas dengan
Rumah kita merupakan bangunan
jumlah pasien yang tinggi, hal ini
rumah tinggal dua lantai yang
menyebabkan terjadinya antrian
diubah
pasien Penderita Kanker Leukemia
transportasi
di
tangga.
Rumah
Sakit
dr.
Sardjito
Yogyakarta.
fungsi
awalnya
vertikalnya
Fasad
kedua
dan
adalah
Rumah
Singgah ini masih berkesan kaku,
Rumah
Singgah
Sasana
formal, dan desain bangunan sangat
mempunyai
monoton. Secara umum, situasi dan
Marsudi
Husada
banyak
kekurangan
dalam
kondisi kedua Rumah Singgah ini
penyediaan fasilitas ruang. Selain
tidak mencirikan sebagai Rumah
ruang yang terbatas suasana yang
Singgah
tergambar dalam Rumah Singgah
Leukemia.
ini lebih cenderung datar seperti
Untuk
Penderita
Kanker
mengubah
penggunaan warna pada elemen -
menghilangkan persepsi tentang
elemen
monotom
Rumah Singgah yang berkesan
sehingga berkesan seperti Rumah
kaku dan monoton, diperlukan
Sakit mini. Rumah Singgah ini juga
Rumah Singgah Penderita Kanker
tidak terdapat ruang penunjang bagi
Leukemia
anak – anak Penderita Kanker
perancangannya
Leukemia maupun taman outdoor.
mengekspresikan aspek lingkungan
Bangunan Rumah Singgah Sasan
sebagai
potensi
Marsudi
merupakan
suasana
nyaman,
bangunan dua lantai namun tidak
menjadi
mempunyai ram sehingga fasilitas
pengolahan
transportasi vertikal hanya berupa
pembatas ruang. Misalnya dengan
tangga. Selain itu, Rumah Singgah
mengolah pola, warna, tekstur pada
Rumah Kita mempunyai beberapa
dinding dan plafon menggunakan
ruang
yang
Husada
dimana
dalam
harus
untuk
senang,
penyembuh
elemen
menuju
dan
melalui
–
elemen
9
warna – warna cerah yang sesuai
desain ruangan yang tepat pasien
dengan sifat anak – anak yang aktif
penderita
dan ceria sehingga tidak membuat
mendapatkan kenyamanan fisik dan
ruang Rumah Singgah berkesan
secara psikis mereka tidak merasa
formal,
berada di Rumah Singggah.
monoton
dan
Kanker
Leukemia
Studi mengenai Rumah Singgah
membosankan.
Singgah
Penderita Kanker Leukemia ini
Penderita Kanker Leukemia seperti
akan difokuskan pada pengolahan
demikian menjadi tantangan baru
fasad bangunan dan pengolahan tata
yang harus dapat dipecahkan dalam
ruang berupa elemen – elemen
mewujudkan
Singgah
pembatas ruang dalam dan ruang
Penderita Kanker Leukemia di
luar. Fokus studi dimaksudkan
Yogyakarta.
untuk mendapatkan kesan dinamis
Kondisi
tantangan
Rumah
Rumah
Berbagai
lain
yang mencirikan tingkah laku anak
mengenai pengolahan fasad, dan
yang aktif, cepat, tanggap dan
mengekspresikan aspek lingkungan
penuh semangat, serta penuh rasa
sebagai
potensi
ingin tahu melalui aspek lingkungan
suasana
nyaman,
menjadi
tersebut
macam
antara
untuk
menuju
senang,
penyembuh
dan
melalui
elemen – elemen pembatas ruang.
Tantangan tersebut merujuk
pada
bagaimana
mewujudkan
dengan
pendekatan
arsitekur
organik sehingga Rumah Singgah
Penderita
Kanker
Leukemia
diharapkan menjadi bangunan yang
berfungsi
optimal
dalam
pengolahan ruang baik itu tata
meningkatkan kualitas kesehatan
ruang dalam maupun ruang tata
anak – anak penderita Kanker
ruang luar yang dapat merubah
Leukemia.
suasana Rumah Singggah. Pasien
anak penderita Kanker Leukemia
perlu pendekatan yang berbeda,
3. Rumusan Masalah
Bagaimana
wujud
rancangan
sehingga ruang yang ditawarkan
Rumah Singgah Penderita Kanker
tentunya selaras dengan perilaku
Leukemia
dan kepribadian anak – anak yang
memberikan
aktif dan ceria, sehingga dengan
kepada pasien Penderita Kanker
di
Yogyakarta
pelayanan
yang
optimal
10
Luekemia
yang
mengekspresikan
aspek lingkungan sebagai potensi
untuk
menuju
Kanker Leukemia.
nyaman,
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan
senang dan menjadi penyembuh
standar ruang yang sesuai dengan
melalui pengolahan elemen – elemen
standar Rumah Singgah Penderita
pembatas ruang dan fasad bangunan
Kanker Leukemia.
dengan
suasana
pelayanan khusus pada Pasien
pendekatan
Arsitektur
Organik?
c. Mengidentifikasi
serta
menganalisis pengolahan fasad,
elemen – elemen pembatas ruang
4. Tujuan dan Sasaran
dalam dan ruang luar pada Rumah
Tujuan
Singgah
Penderita
Leukemia
dengan
Tujuan yang ingin dicapai dengan
perancangan
Penderita
Rumah
kanker
Singgah
Leukemia
arsitektur
Kanker
pendekatan
Organik
yang
di
berdasarkan aspek suprasegmen
Yogyakarta ini adalah terwujudnya
arsitektur yang meliputi bentuk,
bangunan yang mampu membantu
jenis Bahan, warna, tekstur, ukuran
menyediakan sarana tempat tinggal
/skala/proporsi.
sementara bagi para penderita serta
d. Mewujudkan
Rumah
Singgah
keluarganya yang sedang dalam rawat
Penderita Kanker Leukemia yang
inap maupun rawat jalan melalui
bersifat
pengolahan tata ruang dan masa
memberikan pelayanan sosial dan
bangunan
kesehatan pasien penderita kanker
melalui
pendekatan
dinamis
arsitketur organik.
secara optimal.
Sasaran Umum
Pendekatan Studi
Sasaran
dalam
perancangan
Perencanaan
Rumah Singgah Penderita Kanker
perancangan
Leukemia di Yogyakarta adalah :
Penderita
a. Mengkaji
pemahaman
tentang
Rumah Singgah Penderita Kanker
Leukemia
yang
dengan
Rumah
Kanker
dan
singgah
Leukemia
menggunakan pendekatan gagasan
desain “Arsitektur Organik”.
memberikan
11
B. TINJAUAN UMUM RUMAH
SINGGAH
1.
PENDERITA
sehingga
bila
mereka
menyelesaikan
KANKER LEUKEMIA
pengobatan/perawatan
Definisi
segera
Rumah
Singgah
telah
dapat
mengikuti
pelajaran
Penderita Kanker Leukemia
kembali (umumnya terjadi bagi
Rumah
anak – anak SD, SMP dan SMA)
Singgah
Penderita
Kanker Leukemia di Yogyakarta
adalah
sebuah
tempat
b. Bagi
yang
anak
–
anak
balita,
PAUD/pra-TK dan TK dapat
menfasilitasi para pasien penderita
diberikan
kanker dengan
perawatan di rumah sakit, agar
pelayanan yang
aktivitas
optimal dan sebagai wadah sebagai
kelak
tempat menginap untuk sementara
pendidikan formal SD dan juga
waktu
dapat
dengan
kekeluargaan,
dengan
ruang
yang
fasilitas
berbasis
dilengkapi
utama
dan
dapat
selama
melanjutkan
membantu
menghilangkan kebosanan.
c. Membantu orang tua mengisi
pendukung yang nyaman, senang dan
waktu/kegiatan
menjadi penyembuh bagi para pasien
mereka juga dapat 'beristirahat'
sambil
sejenak dari rutinitas menunggu
menunggu
atau
selesai
kemoterapi di rumah sakit.
sehingga
anaknya di rumah sakit.
2. Tujuan Umum Rumah Singgah
3. Klasifikasi
Penderita Kanker Leukemia
Penderita Kanker Leukemia
Tujuan
umum
Rumah
pelayanan
adalah
berjenjang
tempat
tinggal
Singgah
Dalam rangka penyelenggaraan
Singgah Penderita Kanker Leukemia
memberi
Rumah
kesehatan
dan
fungsi
secara
rujukan,
sementara bagi para pasien Penderita
Rumah Singgah Penderita Kanker
Kanker Leukemia sembari melakukan
dan
kemoterapi
Kanker Leukeimia diklasifikasikan
di
rumah
sakit.
Rumah
Singgah
Penderita
Sedangkan tujuan khususnya adalah:
berdasarkan fasilitas dan kemampuan
a. Memberikan kesempatan anak –
pelayanan Rumah Singgah. Berikut
anak untuk belajar bagi yang ingin
klasifikasi Rumah Singgah Penderita
mengikuti pelajaran sekolahnya
Kanker
dan
Rumah
Singgah
12
Penderita Kanker Leukemia yang
Sumber : Analisis Penulis 2016
mengacu pada jumlah tempat tidur,
lingkup pelayanan, sumber daya
Kecamatan Tegalrejo terletak di
Singgah
1
2
3
4
KOTA
YOGYAKARTA
Tabel B.1 Klasifikasi Rumah
Persyaratan
Rumah Singgah
KECAMATAN
TEGALREJO,
manusia, sarana dan prasarana.
No
C. TINJAUAN
Klasifikasi Rumah
Singgah
Penyakit
Penyak
Kanker
it
Leuke
mia
10 – 25
10 – 40
Kapisitas
Lingkup Pelayanan
a. PELAYANAN MEDIK UMUM
Pelayann Medik Dasar
+
b. PELAYANAN PENUNJANG
c. MEDIK
Ruang Klinik
+
d. PELAYANAN PENUNJANG
e. NON KLINIK
Laundry/linen
+
Jasa Boga / Dapur
+
Teknik Pemeliharaan
+
Fasilitas
Gudang
+
Mobil Operasional
+
Sistem Informasi dan
+
Komunikasi
SARANA DAN PRASARANA
Kamar Tidur
+
Ruang Isolasi
+
Raung Kelas
Ruang Rapat
+
Ruang Komunal
+
Ruang Bermain
Ruang Tamu
+
Ruang Administratif
+
Ruang Staf Dokter
+
Ruang Staf
+
Taman
+
Air
+
Listrik
+
TENAGA KESEHATAN DAN
PETUGAS LAINNYA
Gizi
+
Spikeater
Perawat
+
Dokter
+
Voluntir
+
sebelah barat laut Kota Yogyakarta
yang berbatasan dengan Kabupaten
Sleman
dan
Kabupaten
Bantul.
Dengan luas wilayah mencapai 2, 91
km persegi. Kecamatan Tegalrejo
dilalui oleh Sungai Winongo dan
+
+
Sungai Code. Sebagian wilayahnya
merupakan
daerah
pemukiman,
perkantoran, pertokoan, industri kecil
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
khususnya industri rumah tangga, dan
masih ada sebagian kecil wilayahnya
berupa persawahan.
D. TINJAUAN
TAPAK
TERPILIH
Berdasarkan Kriteria Pemilihan
Tapak dan Skoring Tapak, maka
Tapak yang terpilih adalah Tapak
Alternatif II yang berada di Jalan
Sidomulyo,
Kecamatan
Kelurahan
Kricak,
Tegalrejo,
Kota
Yogyakarta. Batas – batasnya adalah
Utara : Panti Sosial Bina Karya
+
+
+
+
+
Selatan : Perumahan Warga
13
Timur :
Perumahan
Warga,
E. KONSEP PERANCANGAN
Konsep Arsitektur Organik yang
Persawahan, dan Kantor Instalasi Air
digunakan adalah
Bersih
Barat : Perumahan Warga
a. Harmony With Enviroment
Tapak terpilih memiliki luas total ±
b. The Earth Line/Horizontalisme
9916.97
bangunan
m2
dengan
peraturan
Kecamatan
Tegalrejo,
c. Continuity Space
d. Destruction Of The Box
e. The Nature Of Materials
Kelurahan Kricak, Kota Yogyakarta
adalah KDB 80%, TB 20m, KLB 4
lantai, Garis Sempandan 3-6m
Konsep Gubahan Massa
Penataan massa bangunan utama
berdasarkan konsep Harmony With
Enviroment yakni bentuk mengikuti
bentuk Tapak
TAPAK
Gambar c.1 Foto Udara Tapak
Sumber : Google map, diunduh 19 November 2015
Penataan
pendukung
massa
berdasarkan
bangunan
konsep
Harmony With Enviroment yakni
bentuk mengikuti bentuk Tapak
Gambar c.2 Gambar Tapak Perancangan
Sumber : Google map, diunduh 19 November 2015
14
Konsep Fasad Bangunan
Penataan
Fasad
Bangunan
Utama berdasarkan konsep Harmony
With
Enviroment,
The
Line/Horizontalisme,
Earth
Continuity
Space, Destruction Of The Box, dan
The Nature Of Materials.
Konsep Tata Ruang Dalam
Penataan Tata Ruang Dalam
Bangunan Utama berdasarkan konsep
Continuity Space, dan Destruction Of
The Box yanglebih diterapkan pada
ruang – ruang pendukung, yakni
Penataan
Pendukung
Fasad
berdasarkan
Bangunan
konsep
ruang kelas, ruang makan, ruang yoga
dan ruang tidur.
Harmony With Enviroment, The
Earth
Line/Horizontalisme,
Continuity Space, Destruction Of The
Box, dan The Nature Of Materials.
Konsep Tata Ruang Dalam
Penataan Tata Ruang Dalam
Bangunan Pendukung Perpustakaan
berdasarkan
konsep
Continuity
Space, dan Destruction Of The Box
lebih diterapkan pada ruang – ruang
pendukung, yakni ruang baca
15
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Karakteristik Fasade
Bangunan Factory Outlet Di Jalan Ir.
H. Djuanda Bandung.
Ching, D.K., 2008, Arsitektur
Bentuk, Ruang dan Tatanan, Edisi
Ketiga, Jakarta : Penerbit Erlangga.
C. Twomlby, Robert : Frank Lioyd
Wright
His Life and His
Architecture. 1987
De Chiara Joseph, dkk. 2001, Time
Saver Standart of Building Type.
Singapore : Penerbit McGraw-Hill
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,
1990
Frank H. Manke & Rudolf H.
Manke, Colour & Light, 1993.
Hendraningsih, dkk. 1988.Peran,
Kesan dan Pesan Bentuk Arsitektur.
Interior Design Magazine, 1997.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Lou Michael, The Shape Of Space,
Van Nostrand Reinhold, New York,
1996
M. Suparno Sastra.2013, Inspirasi
Fasade Rumah Tinggal. Yogyakarta
:C.V Andi Offset.
Neufert, Ernst, 2002, Data Arsitek
Jilid II, Jakarta : Penerbit Erlangga
Pfeiffer, Bruece Brooks. 1995.
Frank Lloyd Wright, Collected
Writings Volume 5
Rattenbury, John. (2008), “A Living
Architecture”
Satwiko, Prasasto, 2009, Fisika
Bangunan, Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Cristina E. Mediastika “Menuju
Rumah Ideal” UAJY, 2005
Dewi Aryani, Maya. 2015. Skripsi:
Kompleks Pelayanan Kematian di
Bantul,Yogyakarta : Universitas
Atma Jaya Yogyakarta.
L. Bunga Naen, Margaretha. 2015.
Skripsi : Rumah Retret Di Taman
Ziarah Yesus Maria Di Oebelo,
Kupang : Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
Deo Glory, Soli. 2016. Skripsi :
Rumah Sakit KhususAnak Di
Yogyakarta Dengan Pendekatan
Psikologi Anak : Universitas Atma
Jaya Yogyakarta.
Buku Profil Penataan Ruang DIY
tahun 2013, P9
Profil Kesehatan Kota Yogyakarta,
Hal. 120, Tahun 2015
Riskesdas 2013, Badan Litbangkes
Kemenkes RI, 2014
Artikel tribun jogja, 29 Juli 2016 dari
http://jogja.tribunnews.com/2016/07/
29/kamar-selalu-penuh-pasien-harusantre untuk-kemoterapi-di-rsup-drsardjito
Tita Rahayu “Ciri dan Gejala Kanker
Pada anak”, Artikel ini diakses pada
14 September 2015 dari
http://unordinaryworld.blogspot.com/2009/04/cirdangejala-kanker-pada-anak.html
16
Download