RUMAH SINGGAH PENDERITA KANKER LEUKEMIA DI YAOGYAKARTA Jaime Amaral Alves Almeida(1) Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta email : [email protected] Abstrak: Penyakit kanker merupakan salah satu penyumbang kematian terbesar kedua setelah penyakit jantung. Khususnya di Yogyakarta, index penderita kanker cukup tinggi, yaitu jenis kanker leukemia pada anak – anak. Dari tahun ke tahun angka penderita kanker leukemia terus mengalami pertambahan, hal tersebut ditandai dengan adanya penolakan pasien yang berobat di rumah sakit di Yogyakarta. Lamanya proses pengobatan tersebut, membuat banyak pasien yang terlantar di teras – teras rumah sakit. Kondisi ini lah yang membuat munculnya rumah singgah penderita kanker leukemia di Yogyakarta oleh Yayasan Kanker Indonesia dan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia Cabang Yogyakarta untuk membantu memberikan tempat singgah sementarabagi pasien sambil menuggu pengobatan di rumah sakit. Rumah singgah ini merupakan tahapan awal bagi penderita kanker untuk mempermudah memperoleh pelayanan selanjutnya. Namun demikian daya tampung kedua rumah singgah ini masih terbatas bila dibandingkan dengan jumlah pasien yang terus mengalami kenaikkan, sehingga penambahan rumah singgah ini diperlukan untuk mengimbangi jumlah pasien yang ada. Penambahan rumah singgah ini menekankan pada wujud ruang yang mengekspresikan aspek lingkungan sebagai potensi untuk menuju suasana nyaman, senang dan menjadi penyembuh melalui pengolahan elemen – elemen pembatas ruang dan fasade bangunan dengan pendekatan Arsitektur Organik. Kata Kunci : Penyakit Kanker Leukemia, Rumah Singgah, Arsitektur Organik. (1) Jaime Amaral Alves Almeida adalah Mahasiswa S1 Program Studi Arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta 1 A. PENDAHULUAN kanker memiliki kesamaan. 1. Latar Belakang Pengadaan Perbedaan esensial ini terlihat pada bahaya dan gejala antara beberapa Proyek Perkembangan dunia yang jenis kanker berbeda. semakin maju, banyak mengubah Ada beberapa jenis kanker pola hidup masyarakat. Perubahan yang bersifat ringan dan memiliki ini terlihat dari pola mengomsumsi kemungkinan sembuh tinggi dan ada bahan makanan yang serba instans pula jenis kanker yang sangat akibat dari aktivitas yang padat. berbahaya dan bisa menyebabkan Proses kematian. mengonsumsi tersebut dapat berkurangnya makanan menyebabkan tingkat Dari cara perkembangannya, penyakit kanker kesegaran tidak mudah dideteksi sejak gejala dalam tubuh, sehingga menjadi salah awal. Kanker terjadi karena adanya satu faktor penyebab menurunnya DNA sel yang telah bermutasi dan tingkat kekebalan dalam tubuh. kemudian sel tersebut membelah Perubahan tersebut menyebabkan melalui proses mitosis, DNA yang terjadinya rusak kemudian di salin ke dalam sel transisi penyakit yaitu epidermologi pola penyakit yang baru yang kemudian semakin bergeser dari penyakit infeksi ke menyebar dan berulang, sehingga penyakit contohnya membentuk tumor atau kanker. Hal penyakit jantung, kanker dan lain inilah yang menyebabkan sebagian sebagainya. besar orang tidak menyadari bahwa degeneratif, Penyakit kanker merupakan salah satu dalam diri ada DNA yang rusak yang jenis penyakit tumbuh didalam sel hidup yang kematian terbesar dapat menyebabkan setelah penyakit jantung dan struk. kanker. Kasus – kasus kanker di Dari berbagai kasus penyakit kanker dunia tidak hanya menyerang orang yang ada, beberapa penderitanya dewasa saja akan tetapi pada anak – berhasil sembuh, namun tidak sedikit anak pun dapat terkena resiko juga terkena penyumbang meninggal dikarenakan penyakit penyakit kanker. penyakit kanker ini. Hal tersebut Diperkirakan dari kasus kanker 2% terjadi karena tidak semua tipe hingga 4% menyerang anak – anak, 2 dan merupakan penyumbang angka kandungan. Pada anak yang lebih kematian sebesar 10% pada anak – besar para ahli menduga pemicunya anak. Menurut data statistik dari adalah faktor lingkungan dan pola International Agency for Research makanan yang dikonsumsi sehari on Cancer menyebutkan dari 600 hari yang mengandung banyak anak bahan sebelum menderita usia kanker, 16 tahun sedangkan kimia tambahan atau dikarenakan radiasi dan infeksi menurut Global Action Against virus, Cancer menyebutkan bahwa dari perpaduan antara faktor – faktor angka kejadian kanker, 6,7 juta orang tersebut diatas. Kasus kanker yang meninggal dunia, 10,9 juta penderita biasa terjadi pada anak adalah dengan kasus baru dan 24,6 juta kanker darah atau leukemia. orang hidup dengan kanker2. atau juga bisa akibat Leukemia adalah salah satu Para ahli mengatakan bahwa jenis penyakit kanker pembunuh penyakit ini terkadang tidak ada nomor satu pada anak – anak. hubungannya satu dengan yang Secara umum kanker pada anak ini lain, baik dari jenis kanker maupun dibagi menjadi dua kelompok besar, gejalanya. Namun demikian, tidak yaitu cair dan padat. Leukemia semua adalah kanker cair yang terdapat di penyakit kanker dapat tampak dari luar saja, melainkan dalam menyerang organ dalam tubuh leukemia ini, bisa terjadi pada seperti penyempitan saluran darah semua kelompok umur dengan ke jantung, selaput otak, dan lain kelompok terbanyak adalah anak – sebagainya.Selain itu, tidak dapat anak dan orang tua di atas usia 50 diketahui pasti penyebab kanker tahun. pada anak – anak, bahkan menurut darah. Pada Penyakit kasus kanker Leukemia penelitian yang ada, kanker juga (Kanker darah), sel darah putih dapat terjadi pada bayi yang baru tidak merespon kepada tanda/signal dilahirkan, para ahli menduga hal yang diberikan. Akhirnya produksi ini yang berlebihan tidak terkontrol berhubungan dengan penyimpangan sel yang diakibatkan (abnormal) oleh sumsum cacat genetik di dalam akan tulang keluar dan dari dapat (2) Tita Rahayu “Ciri dan Gejala Kanker Pada anak”, Artikel ini diakses pada 14 September 2015 dari http://unordinary-world.blogspot.com/2009/04/cir-dangejala-kanker-pada-anak.html (3) 3 ditemukan dalam darah perifer atau Berdasarkan grafik A.1. tersebut, dapat darah tepi. Jumlah sel darah putih dilihat bahwa prevalensi penyakit kanker yang abnormal ini bila berlebihan menurut dapat mengganggu fungsi normal Riskesdas tahun 2013 yang tertinggi dapat sel lainya. dilihat pada tabel A.1 Di Indonesia sendiri menurut dokter/gejala Tabel A.1 Prevalensi Penyakit Kanker (‰) Berdasarkan Diagnosis Dokter/GejalaMenurut Provinsi Tahun 2013 data – data yang ada ditemukan rata – rata sekitar 4.000 pasien kanker anak yang baru setiap tahunnya. diagnosis No. Provinsi Prevalensi Menurut Riset Kesehatan Dasar, (%) kanker menempati urutan ke-6 1 D.I Yogyakarta 4,1 penyebab kematian terbesar di 2 Jawa Tengah 2,1 Indonesia, setiap tahunnya , dan ada 3 Bali 2,0 4 Papua Barat 0,6 5 Nusa 0,2 100 kasus baru terjadi diantara 100.000 mengenai penduduk. prevalensi Gambaran penyakit kanker berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 menurut provinsi dapat dilihat pada grafik 1.1 Grafik A.1. Prevalensi Penyakit Kanker (‰) Berdasarkan Diagnosis Dokter/Gejala Menurut Provinsi Tahun 2013 Tenggara Barat 6 Gorontalo 0,2 Sumber: Riskesdas 2013, Badan Litbangkes Kemenkes RI, 2014 Berdasarkan tabel A.1 dapat dilihat bahwa daerah provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi penyakit kanker dibandingkan tertinggi dengan bila daerah provinsi lain sedangkan provinsi yang memiliki prevalensi terendah adalah Nusa Tenggara Barat dan Gorontalo. Menurut Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Inodensia, Provinsi D.I. Yogyakarta Sumber: Riskesdas 2013, Badan Litbangkes Kemenkes RI, 2014 merupakan daerah Provinsi dengan 4 hasil indeks Penderita Penyakit Kanker penunjang untuk para pasien yang cukup tinggi yaitu mencapai Penderita Kanker Leukemia. 1213 orang dengan persentase Dalam melakukan terbanyak dapat dilihat pada tabel pengobatan tersebut, diperlukan 1.2 berikut : biaya yang cukup mahal dan Tabel A. 2 Prevalensi Jenis memakan waktu yang cukup lama. Penyakit Kanker di Provinsi D.I Menurut Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta No 1 Jenis Penyakit Kanker acute limfoblastik leukimia Prevalensi Jumlah (%) / anak 40 492 13 167 (ALL) 2 dr. Syafak Hanung, banyaknya jumlah pasien kanker yang berobat membuat kamar selalu penuh sehingga banyak pasien acute mieloblastik leukimia harus (AML) antri untuk melakukan kemoterapi3. 3 retinoblastoma 7 81 4 neuroblastoma 6 67 5 NHL 5 55 tersebut 6 nephroblastoma 4 52 pasien terlantar di teras – teras 7 chronic mieloblastik leukimia 3 33 (CML) 8 osteosarcoma 2 19 9 hepatoblastoma 2 19 10 Jenis kanker lainnya 18 228 Sumber: Riskesdas 2013, Badan Litbangkes Kemenkes RI, 2014 Berdasarkan tabel A.2, pengobatan rumah menyebabkan sakit, gilirang sambil Hal banyak menuggu pengobatan kemoterapi pasien kanker leukemia. Daerah Istimewa Yogyakarta telah terdapat rumah singgah penderita kanker yang dapat dilihat bahwa Penderita dimiliki Penyakit Kanker yang tertinggi di Indonesia Cabang Yogyakarta, dan D.I. Yogyakarta adalah penyakit Yayasan kanker darah atau leukemia (acute Indonesia mieloblastik dan Kedua rumah singgah ini, memiliki penderita penyakit tersebut adalah fasiltas ruang tidur yang terbatas. anak – anak. Jumlah Penderita Fasilitas Kanker Leukemia berbanding Singgah oleh Yayasan Kanker terbalik dengan fasilitas leukimia), Indonesia oleh Yayasan Kasih Anak Cabang Kanker Kanker Yogyakarta. yang dimiliki Rumah Cabang Yogyakarta antara lain adalah : (3) Artikel tribun jogja, 29 Juli 2016 dari http://jogja.tribunnews.com/2016/07/29/kamar-selalu-penuhpasien-harus-antre-untuk-kemoterapi-di-rsup-dr-sardjito 5 Kamar Tidur Kelas A ( Marsudi Husada hanya 13 pasien. kapasitas 1 pasien) Kamar Tidur Kelas tampung Rumah Singgah Sasana B ( Sementara itu permintaan pengguna semakin kapasitas 4 pasien) meningkat seiring Ruang Isolasi berdirinya rumah sakit khusus Ruang Klinik kanker di lingkungan RSUP Dr. Ruang Pertemuan Sardjito. Akibatnya banyak pasien Ruang Tamu dari luar DIY dan Pulau Jawa tidak Toilet tertampung di rumah singgah4. Ruang Kantor Rumah Singgah Sasana Marsudi Ruang Administrasi Husada lebih banyak menampung Dapur pasien kanker secara umum, baik Gudang anak – anak dan orang dewasa. Hal ini terjadi karena fasilitas di Rumah Singgah Sasana Marsudi Husada masih minim. Selain itu, terdapat juga fasilitas Rumah Singgah Pendertia Kanker Leukemia di Yogyakarta, yaitu “Rumah Kita” yang didirikan oleh Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia Gambar A.1 Fasilitas di Rumah Singgah Yayasan Kanker Indonesia Cabang Yogyakarta (Sasana Marsudi Husada) Sumber : Dokumentasi Penulis 2016 Menurut ketua Yayasan Kanker Indonesia cabang Daerah Istimewa Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, daya Cabang Yogyakarta. Berdasarkan hasil survey, fasilitas yang disediakan di Rumah Singgah ini adalah : Ruang Tidur o Kapasitas 4 orang (2 pasien dan 2 pendamping) o Kapasitas 6 orang (3 pasien dan 3 pendamping) Ruang Tamu Ruang Administratif (4) http://www.harianjpgja.com/read/20150531/294/jumlah-pasien-kanker-meningkat-yko-diy-kembangkanrumah-singgah, diakses tanggal 14 september 2015 6 Ruang Rapat pasien dan 15 pendamping, dan juga Ruang Koordinator ada beberapa ruang yang digabung Ruang Kelas fungsinya, yaitu ruang administratif Ruang santai digabung dengan ruang rapat, dan Ruang Dapur ruang staf, selain itu ruang kelas Gudang juga 5 Kamar mandi rekreasi. Selain itu fasilitas tempat digabung dengan ruang o 4 untuk pasien tidur para pasien masih cukup o 1 untuk Tamu terbatas Playground dengan ruangan yang minim. Ruang Steril Ruang makan Teras Gambar A.3 Fasilitas Tempat Tidur Rumah Singgah Rumah Kita Sumber : Dokumentasi Penulis, 2016 Gambar A.2 Fasilitas Rumah Singgah Penderita Kanker Leukemia (Rumah Kita) oleh YKAKI Sumber : Dokumentasi Penulis, 2016 Fasilitas yang minim juga terjadi pada ruang parkir kendaraan bermotor, dimana ruang playground dijadikan ruang tempat parkiran Fasilitas yang disediakan di Rumah Kita masih cukup minim karena pada awalnya rumah kita merupakan rumah tempat tinggal kendaraan bermotor beroda dua, sehingga menyebabkan playgroundnya tidak area sering digunakan oleh para pasien. biasa yang diubah menjadi rumah singgah oleh YKAKI, sehingga daya tampung pasien hanya 15 7 Tuhan Yang Maha Esa kepada tiap manusia dan menjadi kewajiban bagi setiap orang tua untuk menjaga, mendidik, dan merawat mereka termasuk merawat kesehatan anak baik secara fisik maupun mental. Gambar A.4 Fasilitas Playground dan Area Parkir motor Rumah Singgah Rumah Kita Sumber : Dokumentasi Penulis, 2016 Salah satu cara menjaga kesehatan anak dapat melalui pola makanan anak. Perubahan pola makan anak yang sering makan makanan instans, merupakan Kedua rumah singgah ini merupakan rumah singgah dengan fasilitas yang masih minim dengan keterbatasan pengadaan ruang khususnya bagi para pasien kanker leukemia. Peranan Rumah Singgah Penderita Kanker Leukemia sangat membantu para pasien, karena selain memberikan bantuan fasilitas penginapan, Rumah Singgah ini juga memberikan bantuan fasilitas tambahan seperti edukasi, rekreasi, bantuan spikologis guna membantu kesembuhan pasien dan meringgankan beban yang ditanggung oleh orang tua pasien. salah satu faktor pembantu yang memicu penyakit pada masa perkembangan anak, selain faktor Gen atau DNA. Penyakit yang menggangu proses perkembangan anak salah satunya adalah Penyakit Kanker Leukemia. Penyakit pada Kanker umumnya Leukemia tidak mudah diketahui sejak awal apabila tidak melakukan pengecekan / deteksi secara dini. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang tua yang belum mengetahui penyakit tersebut, dan baru mengetahui, setelah anak – anak sudah terlanjur menginap Penyakit Kanker Leukemia. Daerah Istimewa Yogyakarta 2. Latar Belakang Permasalahan Anak adalah merupakan salah satu provinsi dengan indeks penderita kanker salah satu anugerah terindah yang diberikan Leukemia tertinggi. Hal tersebut terlihat dari penambahan fasilitas 8 ruang pasien Kanker Leukemia kekurangan baik dari segi ruang dilingkup Rumah Sakit dr. Sardjito maupun fasilitas penunjang lainnya. Yogyakarta. Penambahan fasilitas Rumah singgah ini terdapat taman khusus pasien Kanker Leukemia di outdoor namun tidak tertata dengan lingkup Rumah Sakit dr. Sardjito baik. Bangunan Rumah Singgah masih tergolong terbatas dengan Rumah kita merupakan bangunan jumlah pasien yang tinggi, hal ini rumah tinggal dua lantai yang menyebabkan terjadinya antrian diubah pasien Penderita Kanker Leukemia transportasi di tangga. Rumah Sakit dr. Sardjito Yogyakarta. fungsi awalnya vertikalnya Fasad kedua dan adalah Rumah Singgah ini masih berkesan kaku, Rumah Singgah Sasana formal, dan desain bangunan sangat mempunyai monoton. Secara umum, situasi dan Marsudi Husada banyak kekurangan dalam kondisi kedua Rumah Singgah ini penyediaan fasilitas ruang. Selain tidak mencirikan sebagai Rumah ruang yang terbatas suasana yang Singgah tergambar dalam Rumah Singgah Leukemia. ini lebih cenderung datar seperti Untuk Penderita Kanker mengubah penggunaan warna pada elemen - menghilangkan persepsi tentang elemen monotom Rumah Singgah yang berkesan sehingga berkesan seperti Rumah kaku dan monoton, diperlukan Sakit mini. Rumah Singgah ini juga Rumah Singgah Penderita Kanker tidak terdapat ruang penunjang bagi Leukemia anak – anak Penderita Kanker perancangannya Leukemia maupun taman outdoor. mengekspresikan aspek lingkungan Bangunan Rumah Singgah Sasan sebagai potensi Marsudi merupakan suasana nyaman, bangunan dua lantai namun tidak menjadi mempunyai ram sehingga fasilitas pengolahan transportasi vertikal hanya berupa pembatas ruang. Misalnya dengan tangga. Selain itu, Rumah Singgah mengolah pola, warna, tekstur pada Rumah Kita mempunyai beberapa dinding dan plafon menggunakan ruang yang Husada dimana dalam harus untuk senang, penyembuh elemen menuju dan melalui – elemen 9 warna – warna cerah yang sesuai desain ruangan yang tepat pasien dengan sifat anak – anak yang aktif penderita dan ceria sehingga tidak membuat mendapatkan kenyamanan fisik dan ruang Rumah Singgah berkesan secara psikis mereka tidak merasa formal, berada di Rumah Singggah. monoton dan Kanker Leukemia Studi mengenai Rumah Singgah membosankan. Singgah Penderita Kanker Leukemia ini Penderita Kanker Leukemia seperti akan difokuskan pada pengolahan demikian menjadi tantangan baru fasad bangunan dan pengolahan tata yang harus dapat dipecahkan dalam ruang berupa elemen – elemen mewujudkan Singgah pembatas ruang dalam dan ruang Penderita Kanker Leukemia di luar. Fokus studi dimaksudkan Yogyakarta. untuk mendapatkan kesan dinamis Kondisi tantangan Rumah Rumah Berbagai lain yang mencirikan tingkah laku anak mengenai pengolahan fasad, dan yang aktif, cepat, tanggap dan mengekspresikan aspek lingkungan penuh semangat, serta penuh rasa sebagai potensi ingin tahu melalui aspek lingkungan suasana nyaman, menjadi tersebut macam antara untuk menuju senang, penyembuh dan melalui elemen – elemen pembatas ruang. Tantangan tersebut merujuk pada bagaimana mewujudkan dengan pendekatan arsitekur organik sehingga Rumah Singgah Penderita Kanker Leukemia diharapkan menjadi bangunan yang berfungsi optimal dalam pengolahan ruang baik itu tata meningkatkan kualitas kesehatan ruang dalam maupun ruang tata anak – anak penderita Kanker ruang luar yang dapat merubah Leukemia. suasana Rumah Singggah. Pasien anak penderita Kanker Leukemia perlu pendekatan yang berbeda, 3. Rumusan Masalah Bagaimana wujud rancangan sehingga ruang yang ditawarkan Rumah Singgah Penderita Kanker tentunya selaras dengan perilaku Leukemia dan kepribadian anak – anak yang memberikan aktif dan ceria, sehingga dengan kepada pasien Penderita Kanker di Yogyakarta pelayanan yang optimal 10 Luekemia yang mengekspresikan aspek lingkungan sebagai potensi untuk menuju Kanker Leukemia. nyaman, b. Mengidentifikasi kebutuhan dan senang dan menjadi penyembuh standar ruang yang sesuai dengan melalui pengolahan elemen – elemen standar Rumah Singgah Penderita pembatas ruang dan fasad bangunan Kanker Leukemia. dengan suasana pelayanan khusus pada Pasien pendekatan Arsitektur Organik? c. Mengidentifikasi serta menganalisis pengolahan fasad, elemen – elemen pembatas ruang 4. Tujuan dan Sasaran dalam dan ruang luar pada Rumah Tujuan Singgah Penderita Leukemia dengan Tujuan yang ingin dicapai dengan perancangan Penderita Rumah kanker Singgah Leukemia arsitektur Kanker pendekatan Organik yang di berdasarkan aspek suprasegmen Yogyakarta ini adalah terwujudnya arsitektur yang meliputi bentuk, bangunan yang mampu membantu jenis Bahan, warna, tekstur, ukuran menyediakan sarana tempat tinggal /skala/proporsi. sementara bagi para penderita serta d. Mewujudkan Rumah Singgah keluarganya yang sedang dalam rawat Penderita Kanker Leukemia yang inap maupun rawat jalan melalui bersifat pengolahan tata ruang dan masa memberikan pelayanan sosial dan bangunan kesehatan pasien penderita kanker melalui pendekatan dinamis arsitketur organik. secara optimal. Sasaran Umum Pendekatan Studi Sasaran dalam perancangan Perencanaan Rumah Singgah Penderita Kanker perancangan Leukemia di Yogyakarta adalah : Penderita a. Mengkaji pemahaman tentang Rumah Singgah Penderita Kanker Leukemia yang dengan Rumah Kanker dan singgah Leukemia menggunakan pendekatan gagasan desain “Arsitektur Organik”. memberikan 11 B. TINJAUAN UMUM RUMAH SINGGAH 1. PENDERITA sehingga bila mereka menyelesaikan KANKER LEUKEMIA pengobatan/perawatan Definisi segera Rumah Singgah telah dapat mengikuti pelajaran Penderita Kanker Leukemia kembali (umumnya terjadi bagi Rumah anak – anak SD, SMP dan SMA) Singgah Penderita Kanker Leukemia di Yogyakarta adalah sebuah tempat b. Bagi yang anak – anak balita, PAUD/pra-TK dan TK dapat menfasilitasi para pasien penderita diberikan kanker dengan perawatan di rumah sakit, agar pelayanan yang aktivitas optimal dan sebagai wadah sebagai kelak tempat menginap untuk sementara pendidikan formal SD dan juga waktu dapat dengan kekeluargaan, dengan ruang yang fasilitas berbasis dilengkapi utama dan dapat selama melanjutkan membantu menghilangkan kebosanan. c. Membantu orang tua mengisi pendukung yang nyaman, senang dan waktu/kegiatan menjadi penyembuh bagi para pasien mereka juga dapat 'beristirahat' sambil sejenak dari rutinitas menunggu menunggu atau selesai kemoterapi di rumah sakit. sehingga anaknya di rumah sakit. 2. Tujuan Umum Rumah Singgah 3. Klasifikasi Penderita Kanker Leukemia Penderita Kanker Leukemia Tujuan umum Rumah pelayanan adalah berjenjang tempat tinggal Singgah Dalam rangka penyelenggaraan Singgah Penderita Kanker Leukemia memberi Rumah kesehatan dan fungsi secara rujukan, sementara bagi para pasien Penderita Rumah Singgah Penderita Kanker Kanker Leukemia sembari melakukan dan kemoterapi Kanker Leukeimia diklasifikasikan di rumah sakit. Rumah Singgah Penderita Sedangkan tujuan khususnya adalah: berdasarkan fasilitas dan kemampuan a. Memberikan kesempatan anak – pelayanan Rumah Singgah. Berikut anak untuk belajar bagi yang ingin klasifikasi Rumah Singgah Penderita mengikuti pelajaran sekolahnya Kanker dan Rumah Singgah 12 Penderita Kanker Leukemia yang Sumber : Analisis Penulis 2016 mengacu pada jumlah tempat tidur, lingkup pelayanan, sumber daya Kecamatan Tegalrejo terletak di Singgah 1 2 3 4 KOTA YOGYAKARTA Tabel B.1 Klasifikasi Rumah Persyaratan Rumah Singgah KECAMATAN TEGALREJO, manusia, sarana dan prasarana. No C. TINJAUAN Klasifikasi Rumah Singgah Penyakit Penyak Kanker it Leuke mia 10 – 25 10 – 40 Kapisitas Lingkup Pelayanan a. PELAYANAN MEDIK UMUM Pelayann Medik Dasar + b. PELAYANAN PENUNJANG c. MEDIK Ruang Klinik + d. PELAYANAN PENUNJANG e. NON KLINIK Laundry/linen + Jasa Boga / Dapur + Teknik Pemeliharaan + Fasilitas Gudang + Mobil Operasional + Sistem Informasi dan + Komunikasi SARANA DAN PRASARANA Kamar Tidur + Ruang Isolasi + Raung Kelas Ruang Rapat + Ruang Komunal + Ruang Bermain Ruang Tamu + Ruang Administratif + Ruang Staf Dokter + Ruang Staf + Taman + Air + Listrik + TENAGA KESEHATAN DAN PETUGAS LAINNYA Gizi + Spikeater Perawat + Dokter + Voluntir + sebelah barat laut Kota Yogyakarta yang berbatasan dengan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Dengan luas wilayah mencapai 2, 91 km persegi. Kecamatan Tegalrejo dilalui oleh Sungai Winongo dan + + Sungai Code. Sebagian wilayahnya merupakan daerah pemukiman, perkantoran, pertokoan, industri kecil + + + + + + + + + + + + + + + + + + khususnya industri rumah tangga, dan masih ada sebagian kecil wilayahnya berupa persawahan. D. TINJAUAN TAPAK TERPILIH Berdasarkan Kriteria Pemilihan Tapak dan Skoring Tapak, maka Tapak yang terpilih adalah Tapak Alternatif II yang berada di Jalan Sidomulyo, Kecamatan Kelurahan Kricak, Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Batas – batasnya adalah Utara : Panti Sosial Bina Karya + + + + + Selatan : Perumahan Warga 13 Timur : Perumahan Warga, E. KONSEP PERANCANGAN Konsep Arsitektur Organik yang Persawahan, dan Kantor Instalasi Air digunakan adalah Bersih Barat : Perumahan Warga a. Harmony With Enviroment Tapak terpilih memiliki luas total ± b. The Earth Line/Horizontalisme 9916.97 bangunan m2 dengan peraturan Kecamatan Tegalrejo, c. Continuity Space d. Destruction Of The Box e. The Nature Of Materials Kelurahan Kricak, Kota Yogyakarta adalah KDB 80%, TB 20m, KLB 4 lantai, Garis Sempandan 3-6m Konsep Gubahan Massa Penataan massa bangunan utama berdasarkan konsep Harmony With Enviroment yakni bentuk mengikuti bentuk Tapak TAPAK Gambar c.1 Foto Udara Tapak Sumber : Google map, diunduh 19 November 2015 Penataan pendukung massa berdasarkan bangunan konsep Harmony With Enviroment yakni bentuk mengikuti bentuk Tapak Gambar c.2 Gambar Tapak Perancangan Sumber : Google map, diunduh 19 November 2015 14 Konsep Fasad Bangunan Penataan Fasad Bangunan Utama berdasarkan konsep Harmony With Enviroment, The Line/Horizontalisme, Earth Continuity Space, Destruction Of The Box, dan The Nature Of Materials. Konsep Tata Ruang Dalam Penataan Tata Ruang Dalam Bangunan Utama berdasarkan konsep Continuity Space, dan Destruction Of The Box yanglebih diterapkan pada ruang – ruang pendukung, yakni Penataan Pendukung Fasad berdasarkan Bangunan konsep ruang kelas, ruang makan, ruang yoga dan ruang tidur. Harmony With Enviroment, The Earth Line/Horizontalisme, Continuity Space, Destruction Of The Box, dan The Nature Of Materials. Konsep Tata Ruang Dalam Penataan Tata Ruang Dalam Bangunan Pendukung Perpustakaan berdasarkan konsep Continuity Space, dan Destruction Of The Box lebih diterapkan pada ruang – ruang pendukung, yakni ruang baca 15 DAFTAR PUSTAKA Jurnal Karakteristik Fasade Bangunan Factory Outlet Di Jalan Ir. H. Djuanda Bandung. Ching, D.K., 2008, Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, Edisi Ketiga, Jakarta : Penerbit Erlangga. C. Twomlby, Robert : Frank Lioyd Wright His Life and His Architecture. 1987 De Chiara Joseph, dkk. 2001, Time Saver Standart of Building Type. Singapore : Penerbit McGraw-Hill Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990 Frank H. Manke & Rudolf H. Manke, Colour & Light, 1993. Hendraningsih, dkk. 1988.Peran, Kesan dan Pesan Bentuk Arsitektur. Interior Design Magazine, 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Lou Michael, The Shape Of Space, Van Nostrand Reinhold, New York, 1996 M. Suparno Sastra.2013, Inspirasi Fasade Rumah Tinggal. Yogyakarta :C.V Andi Offset. Neufert, Ernst, 2002, Data Arsitek Jilid II, Jakarta : Penerbit Erlangga Pfeiffer, Bruece Brooks. 1995. Frank Lloyd Wright, Collected Writings Volume 5 Rattenbury, John. (2008), “A Living Architecture” Satwiko, Prasasto, 2009, Fisika Bangunan, Yogyakarta: Penerbit Andi. Cristina E. Mediastika “Menuju Rumah Ideal” UAJY, 2005 Dewi Aryani, Maya. 2015. Skripsi: Kompleks Pelayanan Kematian di Bantul,Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta. L. Bunga Naen, Margaretha. 2015. Skripsi : Rumah Retret Di Taman Ziarah Yesus Maria Di Oebelo, Kupang : Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Deo Glory, Soli. 2016. Skripsi : Rumah Sakit KhususAnak Di Yogyakarta Dengan Pendekatan Psikologi Anak : Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Buku Profil Penataan Ruang DIY tahun 2013, P9 Profil Kesehatan Kota Yogyakarta, Hal. 120, Tahun 2015 Riskesdas 2013, Badan Litbangkes Kemenkes RI, 2014 Artikel tribun jogja, 29 Juli 2016 dari http://jogja.tribunnews.com/2016/07/ 29/kamar-selalu-penuh-pasien-harusantre untuk-kemoterapi-di-rsup-drsardjito Tita Rahayu “Ciri dan Gejala Kanker Pada anak”, Artikel ini diakses pada 14 September 2015 dari http://unordinaryworld.blogspot.com/2009/04/cirdangejala-kanker-pada-anak.html 16