ROBOT PEMBAWA BARANG MENGIKUTI GARIS DENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN BAHASA C HEDDY WARDONY SARAGIH Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112, 7863788 Abstraksi: Robot pembawa barang dengan mengikuti garis merupakan sebuah robot yang dapat mengantarkan barang yang diletakkan diatasnya sampai ke tujuan yang telah ditentukan pada robot melalui pilihan yang telah disediakan melalui tampilan di LCD dengan menggunakan switch sebagai masukkannya. Robot ini menggunakan 7 buah sensor dengan 2 buah comparator yang digunakan untuk mengikuti garis dan menghitung jumlah simpangan yang digunakan untuk arah tujuan, 1 buah sensor ping yang digunakan untuk mendeteksi benda yang ada di depan robot dan berhenti ketika didepannya ada halangan atau yang lewat, dengan 2 buah motor DC untuk menggerakkan robot dan 1 buah motor DC yang berfungi untuk menggerakkan pengangkat barang yang diletakkan di bagian depan, dan switch yang digunakan sebagai input dalam memilih menu tujuan yang akan dijalankan robot dimana tampilan menu tersebut dapat dilihat dari LCD. Programprogram yang digunakan dalam robot pengantar barang mengikuti garis ini ditulis dengan bahasa pemrograman C menggunakan mikrokontroler ATMEGA8535. Banyak titik awal dari robot pengantar barang adalah 6, dan tujuan sebanyak 18, sehingga robot pengantar barang mengnikuti garis dengan dengan menggunakan bahasa pemrograman C dapat melakukan proses sebanyak 108 kondisi. . Kata kunci: Robot, Mikrokontroler, Sensor Tanggal Pembuatan: 25 Agustus 2011 PENDAHULUAN Dalam dunia industri, kebutuhan akan pemidahan barang dari suatu titik ke titik lain dengan sistem otomatis dan dapat bekerja secara akurat dan tahan lama sangatlah penting. Industri-industri besar saat ini banyak melakukkan aktifitas pemindahan barang yang memiliki bobot yang besar sehingga tidak memungkinkan untuk manusia memindahkannya tanpa menggunakan alat bantu. Untuk memindahkan suatu barang dari suatu tempat ke tempat lain yang membutuhkan alat bantu sekarang ini kita dapat melihatnya dengan menggunakan forklift. Forklift adalah salah satu jenis pesawat pengangkat yang digunakan untuk memindahkan suatu barang dengan jarak yang pendek. Sehingga alat ini akan memudahkan kerja manusia dalam suatu pekerjaan yang sangat besar. Prinsip kerja forklift merupakan proses pengangkatan dan penurunan beban, untuk itu diperlukan stabilitas forklift dalam menerima beban yang masih dioperasikan oleh seorang operator. Dengan menggunakan forklift tersebut harus memiliki operator yang juga ahli dalam pengoperasiannya dan juga masih menggunakan sistem secara manual. Forklift sendiri memiliki batas kecepatan 5-10 km/jam dengan muatan serta 15-20 km/jam tanpa muatan. Sistem dan masa kerja mengemudi kendaraan forklift tiap 3 jam disarankan untuk mengambil istirahat 10-15 menit. Selanjutnya setiap dua jam istirahat dilakukan selama 10-30 menit. Maksimal kerja operator dibatasi hanya 10 jam sehari dimana 6 jam istirahat sebelum dipakai kembali. Dengan menggunakan forklift tersebut pemindahan barang masih sangat tergantung dengan keahlian operatornya, dimana akurat dan ketahanan kerja masih kurang, sehingga kebutuhan akan suatu alat yang bekerja secara autonomus dan tahan lama dalam pemindahan barang dalam dunia industri sangatlah penting dan sangat dibutuhkan. Menggunakan suatu alat yang dapat bekerja secara autonomus, akurat dan tahan lama dapat membantu pekerjaan operator dimana alat tersebut tidak lagi membutuhkan operaator seperti yang digunakan pada forklift dan dalam bidang ketahanan dan akurasi kerja alat/robot lebih baik . Hal lain yang sangat pengaruh adalah dalam bidang ekonomi, alat tersebut dapat mengurangi pekerjaan dalam bidang operator, sehingga dapat mengurangi biaya operasi. Maka dibuatlah suatu alat yaitu Robot Pembawa Barang Mengikuti Garis Dengan Menggunaka Bahasa Pemrograman C yang dapat mengikuti garis secara otomatis dengan membawa barang yang diletakkan diatasnya kemudian menjalankan perintah dari user dan meletakkannya di tempat tujuan sesuai dengan yang dipilih di menu utama robot yang ditampilkan melalui LCD yang ada pada robot. TINJAUAN PUSTAKA Sensor Infra Merah dan Photo Dioda Sensor dapat dianalogikan sebagai ‘mata’ dari sebuah robot. Mata di sini digunakan untuk ‘membaca’ garis hitam dari track robot. Kapan dia akan berbelok ke kanan, kapan dia berbelok ke kiri. Dioda infra merah memiliki semua dari sifat cahaya yang tampak, namun kita tidak dapat melihatnya secara normal. Cahaya infra merah mempunyai beberapa keuntungan dimana cocok digunakan sebagai sensor. Bentuk serta ukurannya pun hampir tidak jauh berbeda dengan LED. Dioda infra merah dapat memancarkan cahaya infra merah biasa. Dan ini biasanya digunakan untuk mengontrol VCR atau TV, Encoder, sistem keamanan dan lain sebagainya. Komponen yang dapat menerima infra merah ini merupakan komponen yang peka cahaya. Komponen ini akan merubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra merah, menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra merah sebanyak mungkin sehingga pulsa-pulsa sinyal listrik yang dihasilkan kualitasnya cukup baik. Semakin besar intensitas infra merah yang diterima maka sinyal pulsa listrik yang dihasilkan akan baik jika sinyal infra merah yang diterima intensitasnya lemah maka infra merah tersebut harus mempunyai pengumpul cahaya (light collector) yang cukup baik dan sinyal pulsa yang dihasilkan oleh sensor infra merah ini harus dikuatkan. Pada prakteknya sinyal infra merah yang diterima intensitasnya sangat kecil sehingga perlu dikuatkan. Selain itu agar tidak terganggu oleh sinyal cahaya lain maka sinyal listrik yang dihasilkan oleh sensor infra merah harus difilter pada frekeunsi sinyal carrier yaitu pada 30KHz sampai 40KHz. Selanjutnya baik photodioda maupun phototransistor disebut sebagai photodetector. Dalam penerimaan infra merah, sinyal ini merupakan sinyal infra merah yang termodulasi. Pemodulasian sinyal data dengan sinyal carrier dengan frekuensi tertentu akan dapat memperjauh trasnmisi data sinyal infra Gambar 1. Rangkaian photodioda inframerah dan kurvanya 2.1 Sensor Ping Sensor ping merupakan sensor yang dapat mengukur jarak, pengukuran dilakukan dengan mengirimkan gelombang ultra sonic dengan frekuensi 40 Khz dan kecepatan 344 m/s kemudian ping akan menerima pantulan, lalu mengirim logic. PING)))========================| BENDA| t sesuai rumus fisika S = V.t namun waktu yang dihitung adalah waktu pergi dan waktu datang sehingga jarak yang ditempuh adalah dua kali. jadi untuk menghitung jarak , s = V (0.5 T) atau (0.5 s) = v.t dari gambar diatas ping tersebut hanya memiliki tiga buah kaki, VCC, GROUND, dan SIGNAL ini berfungsi sebagai pengatur serta penerima sensor yang akan ditangkap oleh PIR, mengirim sinyal kasih tegangan kotak. 0 1 menerima sinyal pantul maka ping akan jadi 0 untuk lebih jelasnya dapatkita lihat gambar grafik berikut ini mikropon ultrasonik berfungsi mendeteksi pantulan suaranya. untuk LCD 16 x 2 LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. Dipasaran tampilan LCD sudah tersedia dalam bentuk modul yaitu tampilan LCD beserta rangkaian pendukungnya termasuk ROM dll. LCD mempunyai pin data, kontrol catu daya, dan pengatur kontras tampilan. Lcd memiliki data sheet sebagai berikut: PIN 1: Vss - GND PIN 2: VDD - +5V VCC PIN 3: Vo - Contrast Adjustment PIN 4: RS - Reset PIN 5: R/W - Read/Write ("0" = Write to LCD module "1" = Read from LCD module) PIN 6: E - Enable Signal PIN 7: DB0 Data 0 PIN 8: DB1 Data 1 PIN 9: DB2 Data 2 PIN 10: DB3 Data 3 PIN 11: DB4 Data 4 PIN 12: DB5 Data 5 PIN 13: DB6 Data 6 PIN 14: DB7 Data 7 PIN 15: Backlight +5V VCC PIN 16: Backlight GND Gambar 2. Grafik sinyal kotak sensor ping Sensor ping dapat mengukur jarak antara 3 cm sampai 300 cm. keluaran dari sensor ini berupa pulsa yang lebarnya merepresentasikan jarak. Lebar pulsanya bervariasi dari 115 uS sampai 18,5 mS. Pada dasanya, Ping))) terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal 40KHz, sebuah speaker ultrasonik dan sebuah mikropon ultrasonik. Speaker ultrasonik mengubah sinyal 40 KHz menjadi suara sementara Gambar 3. LCD 16 x 2 Fungsi dari pin-pin pada rangkaian LCD yaitu: a. Pin data dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit. b. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data. c. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high baca data. d. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar. e. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt. LCD telah dilengkapi dengan mikrokontroler HD44780 yang berfungsi sebagai pengendali. LCD ini juga mempunyai CGROM (Character Generator Read Only Memory), CGRAM (Character Generator Random Access Memory) dan DDRAM (Display Data Random Access Memory). Motor DC Satu dari motor putar elektromagnetik ditemukan oleh Michael Faraday ditahun 1821 dan terdiri dari kawat yang bebas tergantung yang dimasukkan ke dalam mercury. Sebuah magnet permanen diletakkan ditengahtengah mercury. Ketika arus listrik mengalir ke kawat. Kawat tersebut berputar mengelilingi magnet. Itu menunjukkan arus yang diberikan bangkit mengedarkan medan magnet di sekitar kawat. Ini adalah bentuk termudah dari motor listrik yang disebut motor homopolar . Kemudian rancangan motor listrik menggunakan penghisap pertukaran ke dalam solenoida. Konsep itu dapat dilihat sebagai versi elektromagnetik dari dua gerak gaya internal pembakaran mesin. Motor DC modern ditemukan secara tidak sengaja di tahun 1873 ketika Zenobe Gramme menghubungkan sebuah dinamo yang sedang berputar ke dinamo sejenis yang kedua, penggerak itu sebagai motor. Motor DC sebelumnya mempunya perlindungan rotasi dibentuknya dalam elektromagnetik. Perpindahan perputaran disebut perputaran mundur langsung dari arus listrik yang sama setiap cyclenya. Untuk mengalirkannya, kutub dari elektromanetik mendorong dan menarik melawan magnet permanen keatas luar dari motor. Kutub dari perlindungan elektromagnetik melewatkan kutub dari magnet permanen. Pertukaran mundur polaritas dari perlindungan elektromagnetik. Pada saat perpindahan polaritas “Inersia” tetap yang membuat motor ini bergerak. Gambar 4. Rotasi 1 Motor DC Motor listrik sederhana, ketika koil diberi daya, medan magnet dibangkitkan disekitar sisi kiri dari armature menekan keluar dari kiri magnet dan menekan ke arah kanan yang disebabkan oleh rotasi. Gambar 5. Rotasi 2 Motor DC Kecepatan putaran dari motor DC sebanding dengan tegangan yang diberikan dan juga sebanding dengan arus listrik yang diberikan. Pengendali kecepatan dapat mencapai beberapa tingkat kecepatan tergantung dari tipe baterai yang diberikan, tegangan yang diberikan, resistor dan komponen elektronika lainnya. Di sirkuitnya terbuat dari tembaga, dan rata-rata tegangan yang diberikan ke motor bervariasi dengan pensaklaran, pemberian tegangan sangat cepat. Variasi “ON” dan “OFF” dapat mengubah tegangan yang diberikan. Transistor Transistor merupakan suatu piranti semikonduktor yang memiliki sifat khusus. Secara ekivalen transistor dapat dibandingkan dengan dua dioda dengan satu konfigurasi. Taransistor dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. kolector. Penguatan ini bergantung pada faktor penguatan masing-masing transistor ( Alpha dan Beta). Konfigurasi dasar dari rangkaian transistor sebagai penguat adalah common base, common collector, dan common emitor. Sifat transistor sebagai penguat akan saturasi pada nilai tegangan tertentu antara basis dan emitor menjadikan transistor dapat berfungsi sebagai saklar elektronik. Gambar 7. Transistor tipe NPN dan PNP Mikrokontroler AT89S51 Gambar 6. Transistor Transistor memiliki dua jenis yaitu : Transistor Unipolar Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan kutub, contohnya : FET Transistor Bipolar Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub, contohnya adalah PNP dan NPN. Pada dasarnya transistor bekerja berdasarkan prinsip pengendalian arus collector dengan menggunakan arus basis. Dengan kata lain arus basis mengalami penguatan hingga menjadi sebesar arus Mikrokontroler, jika diterjemahkan secara harfiah, berarti pengendali yang berukuran mikro. Sekilas mikrokontroler hampir sama dengan mikroprosesor. Namun mikrokontroler memiliki banyak komponen yang terintegrasi di dalamnya, misalnya timer/counter. Sedangkan pada mikroprosesor, komponen tersebut tidak terintegrasi. Mikroprosesor umumnya terdapat pada komputer dimana tugas dari mikroprosesor adalah untuk memproses berbagai macam data input maupun output dari berbagai sumber. Mikrokontroler lebih sesuai untuk tugas-tugas yang lebih spesifik. ATMEGA8535 adalah sebuah mikrokontroler 8 bit bertenaga rendah dengan teknologi CMOS berkinerja tinggi yang dilengkapi memori flash yang dapat diprogram sebesar 8 Kbyte. Komponen ini dibuat dengan teknologi memori atmel yang nonvolatile dan berkapasitas tinggi serta kompatibel dengan set instruksi dan pin out standar industri 80CSI. Flash on-chip memungkinkan memori program diprogram ulang dalam sistem atau oleh pemrograman memori nonvolatile yang konvensional. Dengan menggunakan CPU 8 bit dengan flash yang diprogram dari sistem dalam sebuah monolithic ship, ATMEGA8535 adalah sebuah mikrokontroler yang sangat baik untuk menyediakan solusi yang sangat fleksibel dan efektif dalam biaya, untuk banyak dalam masalah aplikasi, serta untuk mengontrol modul tambahan. XTAL yang dihubungkan pada pin 12 dan pin 13. Diperlukan kapasitor penstabil sebesar 10 pF. Besar nilai XTAL sekitar 3 MHz sampai 33 MHz. XTAL1 adalah input ke pembalikan penguat oscillator (inverting oscillator amplifier) dan input ke clock internal pengoperasian rangkaian. Sedangkan XTAL2 adalah output dari pembalikan penguat oscillator. Gambar 10. Rangkaian CRYSTAL Gambar 8. Pin Mikrokontroler ATMEGA 8535 Gambar 11. Bentuk Fisik CRYSTAL Gambar 9. Mikrokontroler ATMEGA 8535 Oscillator Oscillator disingkat dengan OSC. Rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai pembangkit frekuensi tinggi. Koneksi dengan onchip oscillator pada Mikrokontroler ATMEGA8535 terdiri dari dua pin yaitu XTAL1 dan XTAL2. Oscillator yang disediakan pada chip dikemudikan dengan XTAL/CRYSTAL adalah komponen yang menghasilkan clock yang bisa mengatur frekuensi dengan tepat dan tak akan berubah - ubah. Berikut ini merupakan cara menghitung waktu kerja 1 siklus dari mikrokontroller ATMEGA8535 : Misalnya suatu mikrokontroller dengan Kristal 12Mhz, maka waktu kerja 1 siklus dari mikrokontroller tersebut adalah T= 1 . (s) Frekuensi Kristal T= 1 12.000.000 Hz = 0,083 x 10-6 S = 0,083µs Interface Pengendali (Driver) Suatu driver adalah system penghubung antara mikrokontroler dengan system yang akan dikendalikan. Dalam hal ini system yang dimaksud adalah motor penggerak conveyor. Dewasa ini sudah dikenal berbagai driver dengan fungsi khusus. Untuk kebutuhan perancangan sistem, dipilih driver motor tipe IC L293D. IC L293D ini adalah suatu bentuk rangkaian daya tinggi terintegrasi yang mampu melayani 4 buah beban dengan arus nominal 600mA hingga maksimum 1.2 A. Keempat channel inputnya didesain untuk dapat menerima masukan level logika TTL. Biasa dipakai sebagai driver relay, motor DC, motor steper maupun pengganti transistor sebagai saklar dengan kecepatan switching mencapai 5kHz. Driver tersebut berupa dua pasang rangkaian h-bridge yang masing-masing dikendalikan oleh enable 1 dan enable 2. tegangan motor, maka IC siap digunakan. Saat terdapat tegangan pada input 1,2 dengan memberikan logika tinggi pada enable1, maka output 1,2 akan aktif. Sedangkan jika enable1 berlogika rendah, meskipun terdapat tegangan pada input1 dan 2, output tetap nol (tidak aktif). Hal ini juga berlaku untuk input dan output 3,4 serta enable2. Limit Switch Limit Switch adalah sensor peraba yang bersifat mekanis dan mendeteksi sesuatu setelah terjadi kontak fisik. Penggunaan sensor ini biasanya digunakan untuk membatasi gerakan maksimum sebuah mekanik. Contohnya pada penggerak lengan dimana limit switch akan aktif dan memberikan masukan pada CPU untuk menghentikan gerak motor di saat lengan sudah ditarik maksimum. Sensor ini juga seringkali digunakan untuk sensor cadangan bilamana sensor yang lain tidak berfungsi. Contohnya pada bagian pinggir dari sebuah robot, pada saat sensor infrared gagal berfungsi untuk mendeteksi adanya halangan, maka limit switch akan mendeteksi dan memerintahkan motor untuk berhenti saat terjadi kontak fisik. Gambar 12. Skematik Internal PIN IC L293D Gambar 14. Limit Switch PERANCANGAN DAN UJI COBA Gambar 13. Skematik PIN IC L293D Gambar rangkaian dan cara kerjanya cukup sederhana yakni Dengan memberikan tegangan 5V sebagai Vcc pada pin 16 dan 9 Volt pada pin 8 untuk Gambaran Umum Robot Pembawa Barang Mengikuti Garis Dengan menggunakan Bahasa Pemrograman C Robot Pembawar Barang Mengikuti Garis Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman C merupakan suatu robot yang dapat mengantar barang dengan mengikuti garis hitam dan memiliki enam (6) home dengan delapanbelas (18) tujuan yang masing-masing home dapat mencapai setiap tujuan, sehingga kondisi yang dapat dicapai oleh robot adalah sebanyak 108 kondisi, proses yang akan dijalankan robot tergantung dengan pilihan yang telah disediakan pada menu robot sesuai dengan masukan yang diberikan melalui switch. Pada Robot Pembawa Barang Mengikuti Garis Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman C ini di lengkapi dengan sensor ping yang berfungsi untuk mengetahui benda yang ada didepannya sehingga robot tidak akan berjalan terus jika ada benda atau yang lewat didepannya dan kembali berjalan ketika sensor ping tidak mendeteksi adanya benda didepan dengan jarak yang telah ditentukan yaitu sekitar 10 cm dengan waktu delay 40 ms dengan ketinggian benda yang dapat dideteksi adalah sekitar 10 cm. Gambar 16. Gambaran Umum Robot Tampak samping Gambar 17. Gambaran Umum Robot Tampak Belakang Secara blok diagram, rangkaian ini juga terdiri atas robot pengikut garis dengan pembawa barang yang dilengkapi dengan beberapa masukan dan untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 18 Rancangan Rangkaian Secara Blok Diagram Robot Pembawa Barang Mengikuti Garis Dengan Menggunakan Pemrograman Bahasa C terdiri atas rangkaian utama yaitu robot pembawa barang dengan pengikut garis yang ada pada satu mikrokontroler yang dan gambaran umunya dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 18. Blok Diagram rangkaian Blok Input Gambar 15. Gambaran Umum Robot Tampak depan Blok ini merupakan input atau masukan yang terbagi ke dalam bagian yaitu input pada robot pengikut garis yaitu sensor infrared, inputan dari sensor ping dan inputan dari switch yang berfungsi untuk menentukan pilihan pada saat robot mengantarkan barang dan limit switch yang berfungsi untuk mengetahui kondisi untuk menurunkan barang dan mengetahui keadaan pada saat menurunkan barang di rak ditujuan akhir. a. Input Pada Robot Pengikut Garis Input atau masukan pada robot ini adalah sensor infra merah yang terdiri atas dioda infra merah dan photodioda. Sensor tersebut berfungsi untuk menjejak garis hitam dengan cara membedakan intensitas cahaya yang dipancarkan oleh dioda infra merah dan dipantulkan kembali sehingga diterima oleh photodioda untuk kemudian diproses sehingga dapat membedakan warna hitam dan putih. Selain sensor tersebut juga terdapat masukan lain yaitu sensor ping Sensor PING mendeteksi jarak obyek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik (40 KHz) selama tBURST (200 us) kemudian mendeteksi pantulannya. Gelombang ini melalui udara dengan kecepatan 344 m/s, lalu mengenai obyek dan memantul kembali ke sensor. Ping mengeluarkan pulsa output high pada pin SIG setelah memancarkan gelombang ultrasonik dan setelah gelombang pantulan terdeteksi Ping akan membuat output low pada pin SIG, kemudian inputan dari switch yang digunakan untuk penentu pilihan dari menu yang telah disediakan pada robot yang ditampilkan oleh LCD maka switch tersebut memiliki fungsi masing-masing, ada yang berfungsi sebagai penggerak kebawah, keatas, ok dan Cancel. Inputan dari limit switch yang diletakkan dibagian samping kiri dan kanan dan bagian bawah alat pengangkat barang, bagian samping kiri dan kanan digunakan sebagai kondisi akhir dari pada saat ditujuan untuk meluruskan robot dalam menurunkan barang di rak, kondisi tersebut adalah barang akan diturunkan pada saat kedua limit switch dalam kondisi on, kemudian limit switch yang letaknya berada di bawah bagian pengangkat barang berfungsi untuk memberikan kondisi saat barang diturunkan, proses penurunan barang akan berhenti ketika limit switchnya kondisi on. Blok Proses Blok Proses Pada Robot Pengikut Garis dengan pengantar barang tersebut terdiri atas comparator, sensor ping, switch, limit switch dan mikrokontroller. Comparator pada robot penjejak garis ini berfungsi membentuk logika 1 dan logika 0 bergantung masukan yang diterima oleh sensor infra merah untuk kemudian diproses oleh mikrokontroller, kemudian sensor ping, switch dan limit switch langsung memberikan masukan ke mikrokontroler yang digunakan untuk mengetahui jarak robot ke benda yang ada di depannya yang berfungsi agar robot tersebut dapat berhenti ketika ada benda atau sesuatu yang ada didepan sesuai dengan jarak yang diprogram dan kembali berjalan ketika tidak ada yang terdeteksi sensor ping dan digunakan untuk memilih menu pada robot, dan limit switch digunakan untuk mengatur kondisi akhir proses pengantaran dan penurunan barang di tujuan . Mikrokontroller pada robot pengikut garis dengan pengantar barang ini berfungsi langsung memproses hasil dari dari sensor ping dan comparator hasil dari sensor infrared sehingga menghasilkan output berupa pengiriman data pada driver untuk menggerakan motor gear yang ada pada bagian roda dan pada bagian pengangkat barang. Blok Output Blok ini merupakan output atau keluaran yang terbagi ke dalam bagian yaitu output pada robot pengikut garis dan output pada pembawa barang a. Output Pada Robot Pengikut Garis Ouput pada pengikut garis robot terbagi ke dalam yaitu pergerakan motor gear. Pergerakan motor gear yang diatur oleh mikrokontroller yang akan menentukan ke arah mana robot pengikut garis tersebut bergerak. Arah pergerakan tersebut tergantung dari masukan yang diterima oleh mikrokontroller yang dikirim oleh comparator dan pilihan tujuan yang di pilih melalui switch, sehingga robot tersebut dapat mengikuti garis hitam yang ada pada arena dan mengetahui dimana akan meletakkan barang yang diantar dan sensor infrared photodioda juga digunakan untuk mengetahui jumlah simpangan yang dilewati yang digunakan sesuai dengan kondisi program untuk mencapai tujuan akhir dan dapat kembali ke tempat asal robot tersebut. b. Output Pada Pembawa Barang Output pada pembawa barang tergantung dengan pilihan tujuan dari robot yang ditentukan dengan switch pilihan. Garis atau arena yang diikuti oleh robot digunakan sebagai jalur robot agar sampai ketujuan dan robot tidak keluar dari jalur yang telah ditentukan, dan pada home di arenannya robot berhenti dan barang diletakkkan diatas robot kemudian kita dapat menentukan kemana tujuan barang akan diletakkan, pemilihan tujuan barang dapat ditentukan dengan switch yang ada pada robot, kemudian dapat dilihat di LCD yang ada pada robot, yang kemudian robot berjalan sesuai garis hitam dan sampai di tujuan akhir barang akan terlebih dahulu dinaikkan untuk meletakkannnya di rak, kemudian maju sampai kondisi limit switch kiri dan kanan on, dan barang akan diletakkan selama belum menerima input dari limit switch, pada saat barang akan diturunkan, maka limit switch yang letaknya dibagian bawah pengangkat barang akan memberikan input agar robot mengetahui berhentinya proses menurunkan barang di rak, dan setelah barang diletakkan di rak maka robot akan kembali ke arah dimana robot dimulai. Gambar 19. Letak Limit Switch Pada Robot Analisa dan Cara Kerja Rangkaian Secara Detail Analisa rangkaian secara detail dari Robot Pembawa Barang Mengikuti Garis Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman C ini adalah Pada Pengikut garis robot terdapat proses mengikuti garis hitam dan dapat mengetahui jumlah simpangan yang telah dilewati, Pada bagian proses IC yang digunakan adalah IC comparator LM 339 dan mikrokontroller ATMEGA8535. Mikrokontroller tersebut telah diprogram sebelumnya dengan menggunakan bahasa pemrograman C. Untuk outputnya menggunakan 2 buah motor DC gear untuk menggerakkan roda robot, dan 1 buah motor dc yang digunakan untuk menggerakkan naik turun pembawa barang. Skematik dari rangkaian tersebut dapat dilihat pada gambar 3.6. Gambar 20. Skematik Robot Pengikut Garis Dan Pembawa Barang Input pada rangkaian terbagi menjadi 3 bagian, masukan dari bagian sensor infrared yang berfungsi untuk deteksi garis dihubungkan pada port A0 sampai port A6 melalui 2 buah comparator, masukan dari bagian sensor ping yang berfungsi untuk deteksi jarak robot terhadap benda yang ada di depannya menggunakan port C2, dan switch yang digunakan sebagai inputan untuk memilih tujuan yang akan dijalankan oleh robot menggunakan port C0, C5 sampai C7, kemudian limit switch ada pada port C1, C3, C4. masukan ini merupakan masukan untuk proses pengikut garis hitam dan pengantar barang-barang kesetiap tujuannya. mengenai warna hitam, comparator akan menghasilkan logika 0 dan sebaliknya ketika cahaya infra merah mengenai warna putih, comparator akan menghasilkan logika 1. Pada robot pengikut garis ini terdapat 7 buah sensor yang ditempatkan di depan. Jarak tiap sensor untuk samping kiri sampai samping kanan dibuat 1 cm sesuai dengan garis yang digunakan sebagai jalurnya. Setiap sensor diletakan sejajar dengan sensor yang lain yang terletak di bawah bagian depan robot. Letak sensor tersebut dapat dilihat seperti pada gambar 3.5 Gambar 22. Penempatan Posisi Sensor Infra Merah Gambar 21. Skematik Sensor Infra Merah Pada gambar 3.7. Ketika dioda infra merah memancarkan cahaya infra merah ke arah lantai berwarna putih, cahaya infra merah tersebut dipantulkan kearah photodioda. Sedangkan ketika dioda infra merah memancarkan cahaya infra merah ke arah lantai berwarna hitam, cahaya infra merah tersebut akan diserap oleh warna hitam tersebut dan hanya sedikit yang dipantulkan ke arah photodioda. Hal ini menyebabkan perubahan tegangan pada kaki inverting dari comparator. Perubahan tegangan pada kaki non inverting tersebut akan di proses oleh comparator untuk menghasilkan suatu logika 0 atau 1 tergantung dari masukan yang diterima oleh kaki inverting dengan pengkalibrasian terlebih dahulu tegangan yang diberikan pada kaki non inverting. Dalam perancangan alat ini, ketika cahaya yang dipancarkan oleh dioda infra merah Sensor tersebut berfungsi untuk menjaga robot agar tetap berada di dalam jalur garis berukuran 2 cm yang sudah dipersiapkan sebelumnya. 7 buah sensor yang terhubung dengan 2 buah comparator tersebut dihubungkan dengan port A PO.0 sampai dengan port PO.6 pada mikrokontroller. Mikrokontroller tersebut akan memproses masukan dan menghasilkan keluaran berupa data yang akan diproses oleh motor driver untuk menggerakkan motor gearbox yang ada pada bagian kiri dan kanan robot dan menentukan arah dari robot . Robot ini mengguanakan 2 driver motor yang salah satunya digunakan untuk menggerakkan pengangkat barang yang diletakkan di bagian depan. PENGUJIAN DAN ANALISIS Cara Kerja Alat Robot Pembawa Barang Mengikuti Garis Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman C ini terdiri atas 2 alat yaitu robot pengikut garis dan ditambah dengan alat untuk memindahkan barang dari tiaptiap home ke tujuan dengan cara membawa barang yang telah diletakkan pada robot tersebut. Pada robot pembawa barang mengikuti garis dengan menggunakan pemrograman bahasa C ini terdapat 7 buah sensor photodioda dan dioda infra merah untuk mendeteksi garis hitam, lima buah sebagai pengikut garis lurus dan dua buah sensor sebagai pendeteksi jumlah simpangan yang di lewati sebagai indikator penentu tujuan berdasarkan program yang telah ada, 2 buah motor dc (motor gear) yang berfungsi menggerakkan roda robot, satu buah motor dc yang digunakan untuk mengangkat dan menurunkan barang yang berfungsi untuk memindahkan barang, satu buah sensor ping yang digunakan sebagai pendeteksi barang atau sesuatu yang ada didepannya yang menghalangi jalannya robot yang berfungsi agar robot tidak menabrak benda atau sesuatu yang ada didepannya, kemudian 4 buah switch yang digunakan sebagai tombol untuk memilih menu dan tujuan yang akan dijalankan robot, pilihan menu tersebut dapat dilihat dari lcd yang ada pada robot. Cara Pengoperasian Alat 1. Baterai ukuran AA digunakan pada tempat yang disediakan robot pembawa barang mengikuti garis dengan menggunakan bahasa pemrograman C sebesar 7.4 volt digunakan sebagai sumber tegangan robot tersebut. 2. Saklar on/off ke keadaan on untuk mengaktifkan robot 3. Menu yang akan ditampilkan di LCD dapat dipilih dengan menggunakan switch. 4. Switch naik/turun digunakan untuk menaikkan barang pada saat kondisi pertama dimana barang telah diletakkan di bagian pengangkat barang. 5. Kemudian switch OK/ENTER untuk masuk ke menu bagian kedua, dimana pada menu bagian kedua akan ditampilkan FROM dan GOTO dari Proses pengantaran barang 6. Menu FROM digunakan untuk menentukan tempat awal robot untuk membawa barang dengan cara pada baris FROM kemudian ENTER dan naik/turun switch untuk menentukan titik awal/ HOME. 7. Kemudian ENTER untuk keluar bagian FROM agar bisa berpindah kepilihan menu berikutnya. 8. Bagian menu GOTO adalah untuk menentukan titik akhir atau tujuan robot membawa barang dengan cara tombol ENTER dan switch naik/turun untuk menentukan berapa angka tujuan/GOTO yang akan dilakukan. 9. Switch ENTER digunakan agar bisa berpindah kepilihan menu berikutnya. 10. Switch naik/turun untuk berpindah kepilihan menu berikutnya yaitu CEKSENSOR dan START 11. Bagian menu CEK SENSOR untuk mengetahui kondisi sensor yang aktif, LCD akan menapilkan biner dari sensor dimana jika sensor memancarkan pada garis hitam adalah 0 dan jika memancarkan pada warna putih akan menampilkan 1. 12. Switch CANCEL untuk keluar dan kemabali ke pilihan menu sebelumnya. 13. Bagian menu START dan ENTER untuk memulai atau robot akan berjalan sesuai pilihan GOTO. Hasil Pengujian 1. Pengujian Sensor Pengujian sensor dilakukan dengan mengukur nilai tegangan yang dihasilkan oleh sensor jika sensor tersebut terkena warna. Pada pengukuran tegangan ini yang digunakan adalah warna hitam dan putih karena jalur yang dipakai berwarna hitam dengan alas lantai putih. Pengukuran dilakukan seperti pada gambar 23 1 dan logika 0 untuk selanjutnya diproses oleh mikrokontroller. Pengujian Comparator Gambar 23. Pengukuran Tegangan Pada Sensor Infra Merah Pada masing-masing sensor baik sensor depan, sensor kiri atau sensor kanan dilakukan pengukuran dengan cara yang sama seperti pada gambar 23 dan hasil pengukurannya dapat dilihat pada Pada pengujian comparator dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran yang dihasilkan oleh comparator ketika sensor memberikan perubahan tegangan. Pengukuran dilakukan seperti pada gambar 24 tabel 23 Tabel 1 Perbedaan Nilai Tegangan Sensor Terhadap Warna Sensor Warna Nilai Tegangan Hitam 1 Volt Putih 0,2 Volt Hitam 1,2 Volt Putih 0 Volt Hitam 0,9 Volt Putih 0,3 Volt Depan Kanan Kiri Tabel 1. merupakan tabel pengamatan yang diambil menggunakan voltmeter pada sensor penerima infra merah (photodioda). Dari tabel tersebut dapat dilihat perbedaan tegangan ketika sensor mengenai warna hitam dan putih. Rata-rata perbedaaan tegangan nya sekitar 0,167 V hingga 1,033 Volt. Perbedaan tegangan ini sudah cukup signifikan bagi komparator agar dapat membentuk logika Gambar 24. Pengukuran Tegangan Pada Comparator Pada gambar 24 pin non inverting comparator terhubung dengan sensor dan pin inverting comparator terhubung dengan trimpot. Pada comparator, untuk membentuk logika 1 nilai tegangan pada pin non inverting nya harus lebih besar dari tegangan pada pin inverting nya. Begitu pula sebaliknya jika ingin membentuk logika 0 nilai tegangan pada pin inverting nya harus lebih besar dari tegangan pada pin non inverting nya. Karena nilai tegangan yang dihasilkan oleh sensor rata-rata adalah 0,167 Volt hingga 1,033 Volt, maka agar comprataor dapat membentuk logika 1 dan logika 0 nilai tegangan pada pin non inverting diatur agar berada ditengahtengah nilai tegangan rata-rata sensor tersebut. Pada alat ini, nilai tegangan pada pin non inverting diatur pada nilai 0,5 Volt. Secara rumus comparator, nilai tegangan yang dihasilkan oleh masingmasing comparator adalah sebagai berikut: a. Sensor Depan Nilai tegangan yang dihasilkan oleh sensor depan ketika mengenai warna hitam adalah sebagai berikut : Vout = sign ( V non inverting – V inverting ) * 90% Vcc = sign ( 0,5 – 1 ) * 90% Vcc = (-0,5) * 90% Vcc = 90% x ground = 0 Volt (ground) Nilai tegangan yang dihasilkan oleh sensor depan ketika mengenai warna putih adalah sebagai berikut : Vout = sign ( V non inverting – V inverting ) * 90% Vcc = sign ( 0,5 – 0,2 ) * 90% Vcc = (0,3) * 90% Vcc = 90% x 5 V = 4,5 Volt = sign ( 0,5 – 0,9 ) * 90% Vcc = (-0,4) * 90% Vcc = 90% x ground = 0 Volt (ground) Nilai tegangan yang dihasilkan oleh sensor kiri ketika mengenai warna putih adalah sebagai berikut : Vout = sign ( V non inverting – V inverting ) * 90% Vcc = sign ( 0,5 – 0,3 ) * 90% Vcc = (0,2) * 90% Vcc = 90% x 5 V = 4,5 Volt Hasil pengukuran menggunakan voltmeter dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Nilai Tegangan Dari Tiap-Tiap Comparator b. Sensor Kanan Nilai tegangan yang dihasilkan oleh sensor kanan ketika mengenai warna hitam adalah sebagai berikut : Sens or Vout = sign ( V non inverting – V inverting ) * 90% Vcc = sign ( 0,5 – 1,2 ) * 90% Vcc = (-0,7) * 90% Vcc = 90% x ground = 0 Volt (ground) Nilai tegangan yang dihasilkan oleh sensor kanan ketika mengenai warna putih adalah sebagai berikut : Depa n Vout = sign ( V non inverting – V inverting ) * 90% Vcc = sign ( 0,5 – 0 ) * 90% Vcc = (0,5) * 90% Vcc = 90% x 5 V = 4,5 Volt c. Sensor Kiri Nilai tegangan yang dihasilkan oleh sensor kiri ketika mengenai warna hitam adalah sebagai berikut : Vout = sign ( V non inverting – V inverting ) * 90% Vcc Kana n Nilai Nilai Tegang Tegangan an Output (Sensor (Comparat ) or) 1 Volt 4,5 Volt 0,2 Volt 0 Volt 1,2 Volt 4,2 Volt 0 Volt 0 Volt 0,9 Volt 4,2 Volt 0,3 Volt 0 Volt Kiri Dari table 2. dapat dilihat sedikit perbedaan tegangan keluaran comparator secara perhitungan dengan secara pengukuran langsung, namun nilai tegangan yang dihasilkan oleh comparator sudah dapat membentuk logika 1 dan logika sesuai yang diharapkan. Pengujian Mikrokontroller Pengujian mikrokontroller dilakukan dengan memberikan logika 0 atau logika 1 pada port mikrokontroller yang dipakai sebagai masukan. Mikrokontroller tersebut terlebih dahulu dimasukan program yang telah dibuat sebelum dilakukan pengujian. Pada alat yang dibuat menggunakan 2 buah mikrokontroller yaitu mikrokontroller robot dan mikrokontroller pemancar/penerima. Mikrokontroller robot Pada mikrokontroller robot port yang digunakan sebagai masukan adalah port A sebagai inputan dari sensor infrared dan port C digunakan sebagai inputan dari switch dan sensor PING dan sebagai keluaran adalah port B yang digunakan sebagai output dari tampilan pada LCD dan Port D yang digunakan sebagai output dari motor DC melalui driver, dimana timer yang digunakan untuk pwm motor adalah timer 0 yang berfungsi untuk counter yang dapat mencacah sumber pulsa/clock. unsigned char xcount; int lpwm, rpwm, MAXPWM, MINPWM; // Timer 0 overflow interrupt service routine Gambar 25. Program PWM dengan Timer 0 Program ini merupakan bagian dari pwm motor yang menggnakan timer 0 pada ATMEGA8535, dimana pada timer 0 terdapat 8 bit. Yang dari potongan program ini adalah bagian inisialisai dari lpm, rpm, MAXPWM, dan MINPWM. Xcount++ berarti bahwa akan menjalankan penghitungan bilangan unsigned char (0-255) secara terus menerus, dan kondisi yang digunakan adalah if else untuk mengetahui apakah xcount yang bilangan unsignedchar tersebut lebih kecil atau sama dengan lpwm. Untuk keadaan maju_cepat lpwmnya adalah 255, maka xcount akan menghitung sampai lebih kecil atau sama dengan 255 maka akan menghasilkan pwm sebagai berikut Gambar 26. PWM dengan LPM = 255 Gambar 27. PWM dengan RPM=75 Semakin besar jarak dari enki=1 (on) dibandingkan dengan jarak enki=0 (off) maka semakin cepat motor berputar sesuai dengan kecepatan max dari motor tersebut dan sebaliknya semakin kecil nilai enki=1 (on) maka motor akan semakin lambat, proses tersebut sama dengan kondisi disetiap motor yang dipakai. void up(){ void maju() { kaplus=0;kirplus =1; naik=1;turun=0; } //Enka=1;Enki= 1; kaplus=1;kirplus =1; kamin=0;kirmin =0; } void bkir1() kamin=0;kirmin =0; } void maju_cepat() { lpwm=255;rpw m=255; { kaplus=1;kirplus =0; kamin=0;kirmin =0; } kaplus=1;kirplus =1; void stop() kamin=0;kirmin =0; { //Enka=0;Enki= 0; } Gambar 28. Program Mikrokontroller Robot Pada Saat Bergerak (Motor DC/Roda) Bagaian program ini adalah bagian untuk mengatur keadaaan robot apakah robot maju, mundur, belok kanan, belok kiri dan berhenti. Pada saat maju kondisi yang diberikan pada driver motor di kaki enable kanan dan kiri sama-sama bernilai logika 1, dimana kondisi dari setiap inputan ke motor berbeda, untuk menggerakkan ke kanan maka kanan plus akan diberi nilai logika 1 dan kiri plus juga diberi nilai logika 1 void down(){ naik=0;turun=1; } Gambar 29. Program Mikrokontroller Robot Pada Saat Menaikan/Menurunkan Barang Pada progman menaikkan dan menurunkan barang dengan menggunakan motor dc kondisi yang diberikan hampir sama dengan kondisi pada bagian roda, pada saat menaikkan logika 1 (on) diberikan pada naik dan yang lainnya diberi logika 0 (off), atau mengaktifakan naik sedangkan untuk menurunkan yang diaktifkan/ yang diberi logika 1 adalah pada turun yang lain diberi logika 0, dan kondisi diam, semuanya diberikan logika 0. Robot akan menaikkan barang pada saat pertama ketika switch menaikkan ditekan sehingga program yang dijalankan adalah void up(), naik=1,turun=0, yang berarti bahwa kondisi naik yang sedang diaktifkan. Pada saat menurunkan barang di tempaat tujuan maka yang diaktifkan adalah turun=1, peletakan benda ditempat tujuan menggunakan inputan dari seitch bagian depan dan bagian bawah, sebelum di tujuan barang terlebih dahulu dinaikkan aga sesuai dengan rak barang setinggi 4 cm, kemudian robot maju dan berhenti ketika kedua limit switch bagian depan on, dan melakukan proses menurunkan barang. Barang diturunkan di rak sampai menerima inputan dari limit switch bagian bawah, limit ditugunakan untuk membatasi proses menurunkan barang . tujuan2: //14-09-2011 stop();diam();delay_ms(20 ); for(g=0;g<=20;g++){ up();stop();delay_ms(2); //displaySensorBit(); } stop();diam();delay_ms(20 ); Gambar 30. Program Mikrokontroller Robot Pada Saat Menurunkan Barang dengan Menggunakan Limit Switch Mikrokontroller Sensor Ping Pada mikrokontroller Sensor Ping port yang digunakan sebagai masukan adalah PortC 2, dan sensor ping menggunakn timer 2 sebagai pencacah sumber pulsa/clock dengan capasitas 8 bit atau 256 cacahan. unsigned char ping,y,simp,sim, g,sim1; unsigned char doPing1(void) ((PINC&0x02)!=0x 02) //tunggu ampe high ; TCCR2 = 0x04; //start timer 0, Gambar 31. Program Mikrokontroller Pemancar Sensor Ping dengan Timer 2 Program Ping tersebut akan menghasilkan pulsa yang akan dipancarkan berupa suara ultrasonik dengan frekuensi sebesar 40KHz akan dipancarkan selama 200uS. Suara ini akan merambat di udara dengan kecepatan 344.424m/detik (atau 1cm setiap 29.034uS), mengenai objek untuk kemudian terpantul kembali ke Ping. Selama menunggu pantulan, Ping akan menghasilkan sebuah pulsa. Pulsa ini akan berhenti (low) ketika suara pantulan terdeteksi oleh Ping. Pulsa tersebut ada ketika adanya delay pada saat signal bernilai 1 (SIG1) menjadi signal bernilai 0 (SIG0), proses tersebut terjadi secara bergantian dalam waktu yang sangat cepat pada program ini proses pertukaran dari memancarkan dan menerima pulsa adalah sekitar 3 us dan 700 us. Proses pulsa yang dihasilkan program dapat dilihat dari gambar 4.6. Gambar 32. Pulsa/Clock Pada Ping Pengujian Torsi Motor Pengangkat Barang Berdasarkan hasil uji coba terhadap torsi dari motor yang digunakan untuk mengangkat barang maka kemampuan dari robot tersebut dapat mengangkat barang maksimal 150 gram, sehingga untuk robot yang membutuhkan kemampuan untuk mengangkat lebih maka membutuhkan kekuatan berputar dari motor tersebut. Torque (atau juga disebut torsi / moment) sebenernya adalah kekuatan berputar (disebut juga ‘rotational force’ atau ‘angular force’.Satuan torque adalah Newton Meter atau lbs ft (‘pound feet) dan Torsi merupakan gaya yang menghasilkan rotasi. Hal ini menyebabkan objek untuk memutar. Torsi terdiri dari gaya yang bekerja pada jarak. Torsi, seperti kerja, diukur adalah pound-feet (lb-ft). Namun, torsi, tidak seperti pekerjaan, mungkin ada gerakan walaupun tidak terjadi. Untuk menghitung torsi, menerapkan rumus ini: Torsi beban penuh adalah torsi untuk menghasilkan daya dinilai pada kecepatan penuh motor. Jumlah torsi motor memproduksi pada daya pengenal dan kecepatan penuh dapat ditemukan dengan menggunakan bagan konversi tenaga kudake-torsi. Bila menggunakan bagan konversi, Tempat straight edge sepanjang dua kuantitas yang dikenal dan membaca kuantitas yang tidak diketahui pada baris ketiga. Untuk menghitung torsi motor beban penuh, menerapkan rumus ini: T = HP 5252 xrpm T = Torsi (dalam lb-ft) HP = Daya kuda 5252 = Konstan rpm = Putaran per menit Contoh: Apakah FLT (Full-beban torsi) dari suatu operasi motor 30HP pada 1725 rpm? T = HP 5252 xz rpm T = 30 x 5252 1725 T = 157,560 1725 T = £ 91,34-ft T=FxD PENUTUP T = Torsi (dalam lb-ft) F = Gaya (dalam lb) D = Jarak (dalam kaki) Kesimpulan Contoh: Apakah torsi dihasilkan oleh gaya lb 60 mendorong pada lengan tuas 3 ‘? T=FxD T = 60 x 3 T = £ 180 ft Menghitung Torsi Full-load: Dari analisa dan uji coba alat yang telah dilakukan, penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : Robot Pembawa Barang Mengikuti Garis dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman C dibuat dengan menggunakan sensor infra merah untuk mengikuti garis dan pendeteksi simpangan yang digunakan untuk untuk menghitung jumlah simpangan garis yang digunakan sebagai kondisi dalam program untuk mencapai tujuan dan kembali ke home dan dilengkapi dengan sensor ping sebagai pendeteksi benda yang ada didepan yang berfungsi agar robot tidak menabrak benda tersebut. Robot ini juga dilengkapi dengan switch yang berfungsi untuk memilih menu yang ada pada robot yang ditampilkan pada LCD yaitu menaikkan/ menurunkan barang, home, tujuan, cek sensor, dan start. Switch yang disediakan memiliki fungsi menaikkan/menurunkan kursor pada LCD, ok dan cancel. Robot Pembawa Barang Mengikuti Garis dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman C dari setiap homenya dapat mencapai tiap tujuan dan kembali ke home asalnya. Homenya adalah 6 dengan tujuan sebanyak 18 sehingga kondisi yang dapat dilakukan robot untuk mengantarkan barang adalah 108 kondisi, dengan kemampuan robot mengangkat barang kurang lebih 6 cm, dan di tujuan menggunakan rak setinggi 4 cm. Untuk itulah penulis memberikan beberapa masukan, agar dalam pembuatan Robot Pembawa Barang Mengikuti Garis Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman C ke depannya akan lebih baik lagi, beberapa saran penulis diantaranya : Peletakan sensor infrared dibagian bawah harus lebih tepat jaraknya sehingga memudahkan dalam mendeteksi garis. Dalam bidang pemrograman dalam bahasa C harus lebih baik atau akurat terutama dalam program PWM/ motor karna berpengaruh besar dalam putaran roda robot Pada motor yang digunakan pembawa barang seharusnya menggunakan motor yang bisa diatur putarannya sehinngga lebih akurat dan proses naik turun barang dan putarannya dapat ditentukan. Saran DAFTAR PUSTAKA Dari pembuatan dan uji coba alat didapatkan beberapa kendala yang dirasa dapat diatasi dengan memperhatikan halhal sebagai berikut: [1] ATMEL, inc. (2008). Mikrokontroler Atmega 8535. [On-line] available: http://www.atmel.com/dyn/reso urces/prod_document/doc2502.p df [May 20, 2011] [2] HARDWARE (2011). Sensor PING [On-line] available: http://lab.binus.ac.id/pk/diskusi/ printer_friendly_posts.asp?TID= 93 [Agustus 12, 2011] [3] Lewis, F. L. Dan Frank Kreith, Ed. (1999). Mechanical Engineering Handbook. Boca Rato; CRC Press LLC [4] Mengenal dan Mengukur Transistor (2010). Komponen Elektronika Transistor [On-line] available: Pada penempatan sensor dioda infra merah dan photodioda harap ditempatkan setepat mungkin dengan garis yang akan di jejak terutama untuk bagian sensor yang terdapat disamping kiri dan kanan robot, pastikan kedua sensor tersebut tidak mengenai jalur hitam. Pada perancangan software, gunakan algoritma pemograman yang seefisien mungkin untuk mengurangi beban kerja komputer. Pastikan juga kalibrasi yang tepat antara pergerakan pada peta dan pergerakan sebenarnya dengan melakukan pengambilan data terlebih dahulu sebelum program dirampungkan. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada alat yang penulis buat. http://mysimplework.wordpress. com/2010/10/18/mengenal-danmengukur-transistor/ [May 20, 2011] Follower. [On-line] available: http://www.tokoelektronika.com/tutorial/lineC.ht m [May 20, 2011] [5] Mikrokontroler AT8951 (2009). Oscilator [On-line] available: http://rezutopia.wordpress.com/ 2009/03/27/mikrokontrolerat89s51/ [Agustus 18, 2011] [9] Solarbotics (2010).L293D Motor Driver IC [On-line] available: http://www.hvwtech.com/produ cts_view.asp?ProductID=341 [Agustus 19, 2011] [6] MTV Manual. Misc [On-line] available: http://kc.koncon.nl/ipsonlab/mic rolab_htm/mtv_lab_manual.htm #mtvtop [September 01, 2011] [10] [7] Parallax, Inc (2006). PING)))™ Ultrasonic Distance Sensor. [On-line] available: http://www.parallax.com/dl/docs /prod/acc/28015-PING-v1.3.pdf [Agustus 27, 2011] What Is A Transistor (2011). How do Transistors Work [On-line] available: http://www.reuk.co.uk/What-isa-Transistor.htm [Agustus 27, 2011] [11] Winoto, A. (2008). Mikrokontroler AVR Atmega8/32/16/8535 dan Pemrogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR. Bandung: Informatika Bandung [8] Robot Line Follower beRbasis USB. Mengenal Robot Line