wanita abdi dalem dalam kehidupan dunia kraton dan - E

advertisement
PERAN PEREMPUAN DALAM PERKEMBANGAN EKONOMI DI KAMPUNG TKI
(STUDI DI DESA LEMBAH KECAMATAN BABADAN KABUPATEN PONOROGO
TAHUN 2008-2013)
Norfia Eka Praesti & Novi Triana Habsari*
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam
tentang peran perempuan dalam menunjang ekonomi keluarga di Desa Lembah. Hal
tersebut disebabkan karena jumlah penduduk Desa Lembah yang bekerja sebagai TKI
sangat besar dan didominasi oleh kaum wanita. Penelitian ini dilakukan di Desa
Lembah Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo selama enam bulan. Data dalam
penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan data
yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.Analisis data yang
digunakan yaitu analisis kualitatif model interaktif.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa peran dan
kontribusi wanita terhadap ekonomi keluarga di Desa Lembah sangat besar sekali.
Hal tersebut dapat dilihat dari tercukupinya kebutuhan finansial dan kebutuhan
sehari-hari. Penghasilan yang diperoleh selama bekerja di luar negeri seringkali
menjadi penentu ketercapaian kesejahteraan keluarga. Semua penghasilan yang
didapat selama bekerja menjadi TKW digunakan sebagai modal untuk membuka
usaha atau berinvestasi dengan membeli tanah. Hal tersebut dilakukan sebagai
langkah awal untuk mengatasi ekonomi keluarga dalam jangka panjang. Dari semua
fakta di atas dapat disimpulkan bahwa peran wanita dalam pemenuhan ekonomi
keluarga sangat besar, sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa kemandirian
wanita secara ekonomi mulai terbangun.
Kata kunci : Peran Wanita, Ekonomi Keluarga
Pendahuluan
maupun
sosial.
dengan
Tuhan
menciptakan
manusia,
keberlangsungan
manusia dengan segala kelebihan
maka
apabila
manusia
dibandingkan
dengan
demi
menciptakan
secara
berpasang-
Hal
tersebut
pasangan.
Burhan
dimaksudkan
25)
pula
kehidupan,
Tuhan
makhluk yang lain. Muhammad
(2011:
Begitu
untuk
selalu
mengemukakan bahwa manusia
menjaga keturunan manusia agar
juga diciptakan sebagai makhluk
tetap
multidimensional yang memiliki
punah.
akal pikiran, dan kemampuan
keselarasannya tersebut terdapat
berinteraksi
perbedaan prinsipil dan kodrati
secara
personal
terpelihara
Akan
dan
tetapi
tidak
dibalik
*Norfia Eka Praesti adalah Alumni Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Madiun
Novi Triana Hapsari adalah Dosen Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Madiun
129
antara pria dan wanita. Hal
Sebuah kultur terkadang
tersebut merupakan sebuah fakta
masih menempatkan wanita ke
yang tidak bisa lagi terelakkan.
dalam posisi yang lebih rendah
Konstruksi
sosial
daripada pria. Sebagian besar
mempengaruhi keyakinan serta
masyarakat
budaya
tentang
pandangan umum bahwa jalan
bagaimana seharusnya lelaki dan
untuk menjadi maskulin atau
perempuan
dan
feminin merupakan suatu yang
dengan
alami akibat langsung dilahirkan
Perempuan
secara biologis sebagai laki-laki
masyarakat
berpikir
bertindak
sesuai
ketentuan
sosial.
seringkali
dipandang
juga
menganut
sebagai
atau perempuan. Hal tersebut
makhluk yang lemah dan tidak
dipertegas oleh pendapat (Mosse,
berdaya
tidak
1993, terjemah Hartian Silawati,
segala
2002 : v) menyatakan “bahwa
aspek kegiatan baik dalam bidang
munculnya permasalahan kaum
politik, ekonomi maupun bidang
perempuan
lainnya selalu didominasi oleh
rendahnya kualitas sumber daya
kaum laki-laki. Perbedaan fisik
kaum perempuan sendiri, dan hal
dan psikis antara laki-laki dan
tersebut mengakibatkan ketidak
perempuan turut menentukan
mampuan bersaing dengan laki-
fungsinya masing-masing dalam
laki
masyarakat,
pada
akhirnya
Masyarakat
pembagian
fungsi
tersebut
perilaku pembagian ini untuk
sehingga
mengherankan
apabila
disebabkan
dalam
oleh
pembangunan”.
menciptakan
mengarah pada pembagian kerja
menentukan
yang
lebih
yang mereka anggap sebagai
menguntungkan laki-laki karena
keharusan, untuk membedakan
laki-laki dianggap memiliki fisik
antara lelaki dan perempuan.
yang kuat. Perempuan tertinggal
Sudut pandang yang demikian
di seluruh bidang kehidupan
inilah
publik
keterlibatan wanita sangat minim
dengan
seringkali
apabila
laki-laki.
diidentikkan
dibandingkan
Perempuan
dengan
semua
kegiatan yang bersifat domestik.
yang
berdasarkan
apa
menyebabkan
sekali.
Kaum wanita pada abad
pertengahan dianggap sebagai
makhluk yang lemah dan tidak
jenis-jenis pekerjaan. Perempuan
sederajat dengan makhluk laki-
identik dengan urusan dapur
laki
hidupnya.
sedangkan pria identik dengan
Pertama-tama ia dirumah tunduk
bekerja untuk mencari nafkah.
dan patuh dan di bawah perintah
Pembagian kerja secara seksual
ayahnya
mengandung
sepanjang
yang
selanjutnya
absolut
setelah
dan
menikah
perempuan
makna
kerap
bahwa
dipandang
mereka harus tunduk dan patuh
sebagai pencari nafkah sekunder
pada perintah suaminya. Status
sedangkan
atau kedudukan wanita dahulu
nafkah
berada di bawah laki-laki, wanita
terjemah Hartian Silawati, 2002 :
harus
saja
46). Apabila dilihat dari peran
kehendak suami. Kaum wanita
dan tanggung jawabnya, idealnya
dianggap tidak berarti dan tidak
seorang pria bekerja agar mampu
mempunyai peran apa-apa, selain
mencukupi
menjadi alat kesenangan kaum
kebutuhan keluarga. Hal inilah
laki-laki. Mereka tidak dipandang
yang
sebagai
dalam
mengikuti
partner
rumah
apa
laki-laki
utama
penyedia
(Mosse,
dan
1993,
memenuhi
menyebabkan
yang
penuh
ketergantungan wanita pada laki-
tangga.
Dalam
laki
terutama
dalam
keluarga, wanita umumnya masih
perekonomian terbilang sangat
merupakan penanggung jawab
tinggi.
yang besar bagi terlaksananya
Tuntutan
tugas-tugas rumah tangga, fungsi
semakin
reproduksi,
perempuan
sumber
daya
dan
pembinaan
manusia,
serta
berbagai tugas keluarga lainnya.
Pengaruh
menanggung
keluarga.
hidup
tinggi
yang
membuat
harus
beban
Kebutuhan
ikut
ekonomi
yang
kesadaran
mendesak mampu mendobrak
gender tercermin dalam berbagai
tradisi dan pandangan gender
tindakan, keyakinan dan harapan.
yang telah tertanam kuat di
Perbedaan gender antara laki-
masyarakat. Hal tersebut juga
laki dan perempuan seringkali
dirasakan oleh para perempuan
menjadi
di
desa, dengan bekal latar belakang
masyarakat untuk menentukan
pendidikan formal yang rendah
sebuah
pedoman
lapangan
hanya
kerja
sektor
yang
didapat
informal
tenaga
buruh
wanita
mulai
yakni
tergantikan oleh tenaga buruh
sebagai pembantu rumah tangga.
tani pria karena pria dirasa lebih
Beban ekonomi yang menghimpit
cekatan dan tangkas. Melihat
memaksa para perempuan yang
fakta yang terjadi di Desa Lembah
semula hanya sebagai ibu rumah
maka perlu diadakan penelitian
tangga menjadi tenaga kerja di
lebih lanjut mengenai seberapa
luar negeri. Perbandingan upah
besar
buruh yang sangat tinggi di
perekonomian keluarga karena
Indonesia dan di luar negeri
telah terjadi sebuah persilangan
menjadikan profesi Tenaga Kerja
peran
Wanita (TKW) sebagai alternatif
perempuan,
untuk
wanita yang dianggap sebagai
meningkatkan
kesejahteraan keluarganya.
Potret
serupa
peran
wanita
antara
dalam
laki-laki
dimana
dan
seorang
pencari nafkah sekunder justru
juga
terlihat jelas di masyarakat Desa
menjadi pencari nafkah utama
bagi keluarga.
Lembah. Mayoritas penduduk di
Merujuk
pada
latar
desa ini bekerja sebagai TKW.
belakang dan batasan masalah
Dari
yang telah dipaparkan di atas
persentase inilah yang
menjadi sebuah gambaran bahwa
maka
muncul
suatu
perekonomian tidak hanya di
permasalahan
bawah kendali kaum pria di
dirumuskan sebagai berikut:
masyarakat. Telah terjadi sebuah
1. Bagaimana
yang
dapat
perkembangan
perubahan di masyarakat yang
ekonomi keluarga di Desa
menjadikan
Lembah Kecamatan Babadan
wanita
sebagai
penggerak roda perekonomian
Kabupaten
keluarga. Kesempatan kerja yang
tahun 2008 sampai sekarang?
tersedia di desa tidak akan
mampu
menutupi
hidup
sehari-hari
masyarakat
desa
kebutuhan
karena
hanya
bergantung pada hasil pertanian.
Terlebih dalam bidang pertanian
2. Bagaimana
terhadap
Ponorogo
peran
sejak
wanita
perkembangan
ekonomi keluarga
di Desa
Lembah Kecamatan Babadan
Kabupaten Ponorogo?
Tujuan Penelitian
2. Bagi Masyarakat
a. Mengetahui perkembangan
Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk sebagai berikut:
desanya.
b. Mengetahui
1. Mengetahui gambaran kondisi
ekonomi keluarga di Desa
perempuan di masyarakat.
c. Sebagai
Lembah.
untuk
2. Mengkaji peran perempuan di
pembelajaran
lebih
menghargai
wanita dengan segala tugas
Desa Lembah dalam upaya
memenuhi ekonomi keluarga.
peran
dan perannya.
d. Menggali
kesadaran
masyarakat desa terhadap
Kegunaan Penelitian
nilai-nilai toleransi.
3. Bagi
1. Bagi Peneliti
Program
Pendidikan
a. Mampu
mengetahui
perkembangan
ekonomi
Studi
Sejarah,
FPIPS,
IKIP PGRI Madiun
a. Menambah
dan sosial masyarakat Desa
perbendaharaan
Lembah.
pustaka di perpustakaan.
b. Mampu
runtut
menulis
secara
peristiwa
peristiwa
sesuai
b. Sebagai
demi
bahan
masukan
bagi penelitian lebih lanjut.
dengan
data yang diperoleh dari
narasumber.
c. Mengetahui
koleksi
Tinjauan Pustaka
A. Peran Perempuan
perubahan
Dilihat dari proses asal-
sosial di masyarakat untuk
asul penciptaan manusia secara
mengasah kepekaan daya
Islami maka dapat digambarkan
analisis.
bahwa
d. Mengembangkan
pemahaman
wanita
diciptakan
dari
tulang rusuk Nabi Adam. Hal
terhadap
tersebut menjadi legitimasi bagi
keadaan lingkungan sosial
kaum
laki-laki
di sekitar peneliti.
berkuasa
di
untuk
segala
kehidupan.
Dalam
masyarakat
dari
selalu
bidang
kehidupan
dulu
hingga
sekarang
masih
terdapat
Berpijak pada asumsi yang telah
antara
kedudukan
dikemukakan di atas maka secara
wanita dengan pria. Wanita sering
garis besar bahwa peran serta
didudukkan pada posisi yang lebih
perempuan turut mengambil andil
rendah
dalam
yang sangat besar.
berbagai bidang kehidupan. Hal ini
Meskipun
perbedaan
daripada
pria
kita
sering
karena adanya nilai dan norma
mendengar atau membaca kata
dalam
wanita
masyarakat
yang
atau
perempuan
menganggap bahwa kedudukan
tetapi
wanita lebih rendah dari pria serta
tersebut seringkali masih simpang
belum adanya pengakuan secara
siur
operasional
penggunaannya.
terhadap hak
dan
kewajiban wanita.
“Perbedaan
kedudukan
pemakaian
tentang
kedua
akan
ketepatan
kata
dalam
Widya
Fitrianingsih
(2010:
42)
memberikan
pendapat
bahwa
antara pria dan wanita dalam
belum ada kesepakatan mengenai
suatu
penggunaan istilah mana yang
masyarakat
biasanya
ditunjukkan dalam bentuk peran
tepat
dan status pria dan wanita di
wanita. Kata perempuan berasal
dalam
dari
masyarakat”
(Darsono
antara
empu,
perempuan
yang
atau
bermakna
Wisadirana, 2005:136). Meskipun
dihargai, dipertuan atau dihormati,
pandangan
berkembang
sedangkan kata wanita diyakini
sangat
dari bahasa sansekerta, dengan
menyudutkan, akan tetapi wanita
kata dasar wan yang berarti nafsu,
lahir dengan peran yang sangat
sehingga kata wanita mempunyai
kompleks,
bisa
arti yang dinafsui atau objek seks,
menempatkan diri sesuai perannya
dalam Bahasa Jawa (Jawa Dorsok),
sebagai individu, sebagai istri dan
kata wanita berarti berani ditata.
yang
terhadap
sebagai
wanita
wanita
ibu.
perempuan
harus
Tanpa
disadari
Penggunaan
kata
merupakan
ujung
perempuan dinilai lebih bermakna
kejayaan
negara
dibandingkan dengan wanita. Akan
karena di bawah kasih sayang
tetapi penilaian tersebut lambat
seorang ibu para generasi muda
laun mulai berubah sebagaimana
dididik dengan baik dan benar.
yang dikemukakan oleh Husain
tombak
bagi
Haikal (2012: 34) bahwa istilah
dua
wanita
dipisahkan
yang
dipakai
sekarang
bermakna lebih terhormat karena
sisi
yang
tidak
dapat
dan
saling
mempengaruhi.
telah mengalami proses ameliorasi
Trisakti Handayani dan
atau suatu perubahan makna yang
Sugiarti
lebih positif. Jadi pada dasarnya
mengemukakan bahwa konsep
kedua
gender adalah sifat yang melekat
kata
tersebut
mengintepretasikan
satu
objek
pada
(2002:
kaum
5)
laki-laki
dan
yang sama. Penjabaran dari kata
perempuan yang dibentuk oleh
wanita selalu berujung pada ciri-
faktor-faktor
ciri yang dimiliki, misalnya lemah
budaya sehingga lahir beberapa
lembut,
anggapan tentang peran sosial
keibuan,
penuh
kasih
sayang dan memiliki nilai estetika.
Mansour Fakih (2007: 3)
berpendapat
bahwa
dan
sosial
budaya
perempuan.
maupun
laki-laki
Peran
dan
tersebut
“konsep
dibentuk berdasarkan ciri fisik
penting yang perlu dipahami
yang tampak dalam diri seorang
dalam
membahas
wanita yaitu lemah dan dilputi
masalah kaum perempuan adalah
oleh ketidakberdayaan, sehingga
membedakan antara konsep seks
tidak
dan konsep gender”. Terdapat
kedudukan dan peran wanita
perbedaan
berada di bawah pria.
rangka
yang
mendalam
Perbedaan peran antara
diperkuat
laki-laki dan perempuan yang
dengan adanya pendapat dari
telah dikemukakan sebelumnya
Sugihastuti
dan
Saptiawan
(2007:
Hal
menyatakan
kedua
jika
hal
tersebut.
antara
sangat
mengherankan
ini
Itsna
Hadi
membuat
47)
yang
ketergantungan
memiliki
berlebih
kelamin
terhadap pria terutama dalam
penggolongan
aspek ekonomi, sosial, status,
biologis yang didasarkan pada
mental dan sebagainya. Menurut
sifat
potensial
Sugi Hastuti dan Itsna Hadi
sedangkan gender merupakan
Satiawan (2007: 300) dalam
elaborasi sosial dari sifat biologis.
nilai-nilai
Kedua hal tersebut merupakan
berkembang
merupakan
bahwa
wanita
reproduksi
tradisional
di
yang
Amerika,
ketergantungan wanita terhadap
yang berkembang secara terus
pria dianggap sebagai satu hal
menerus dan sesuai fungsinya
yang wajar karena secara fisik
yang menunjukkan sisi feminis
wanita dianggap lemah, tidak
dan maskulin serta mengatur
berdaya, tidak memiliki inisiatif
hubungan antara gender dengan
sehingga
masyarakat.
memupuk
sikap
ketergantungan.
Jenis
merupakan
Pembedaan
yang
berkelanjutan antara peran yang
kelamin
pemberian
biologis
bersifat maskulin bagi pria dan
Tuhan
feminis bagi wanita bukan demi
tetapi jalan yang menjadikan kita
menjamin
maskulin dan feminin adalah
tapi
gabungan blok-blok bangunan
reproduksi
biologis dasar dan interpretasi
penggolongan berdasarkan jenis
biologis oleh kultur kita (Julia
kelamin dapat terus berlanjut
Cleves
seperti mata rantai yang tidak
2002:2).
Meskipun
keberadaan gender memberikan
kontribusi
dalam
reproduksi
demi
biologis
keberlangsungan
sosial,
sehingga
dapat dipisahkan.
pembedaan
Perempuan dan laki-laki
jenis-jenis pekerjaan, akan tetapi
sudah
dibedakan
menurut Beilharz (2003: 23)
secara
biologis
makulinitas dan feminitas yang
universal. Dari lahir perempuan
ditanamkan secara kultural bisa
sudah ditugaskan untuk berkutat
bervariasi
dalam kegiatan di sekitar rumah
dan
mengalami
perubahan
sepanjang
sejarah.
Perubahan
tersebut
akan
membawa
dampak
masyarakat
dan
di
dalam
lingkungan
sekitar.
Pendapat dari Sugihastuti
tangga
dan
bertugas
sejak
yang
para
bersifat
laki-laki
mencari
Perempuan
nafkah
lemah
kapasitas
reproduktifnya,
sehingga
perempuan
memerlukan perlindungan lakilaki
46)
ketergantungan.
Jadi
pendapat-pendapat yang telah
adalah
sosial,
ada
pribadi-psikofisik
sebelumnya,
memperkuat
menurutnya
gender mengandung pola relasi
.
karena
dan Itsna Hadi Saptiawan (2007:
semakin
lahir
yang
pribadi
memerlukan
berakibat
wanita
yaitu
yang
antar-relasi
jasmaniah dan psikis dengan
saja diberi status ekonomi, sosial,
manusia lain. Interaksi dan relasi
dan hukum yang lebih rendah.
dengan
orang
lain
sangat
Trisakti Handayani dan
dibutuhkan untuk menjalankan
Sugiarti (2002: 5) menyatakan “
kehidupan sehari-hari. Terlebih
pemahaman dan pembeda antara
wanita
konsep
adalah
sosok
yang
seks
membutuhkan figur pemimpin
sangatlah
yang mampu melindunginya.
melakukan
Sebagaimana yang telah
dijelaskan
gender
sebelumnya
merupakan
dan
gender
diperlukan
dalam
analisa
untuk
memahami persoalan-persoalan
bahwa
ketidakadilan
konsep
menimpa
sosial
kaum
yang
perempuan”.
kultural penggolongan manusia
Gender lebih banyak digunakan
yang didasarkan pada keadaan
dalam
pengertian
sehari-hari
biologis atau jenis kelaminnya.
untuk
menyebut
pembedaan
Keberadaan gender membawa
sosial
antara
dampak tersendiri di masyarakat.
feminin. Dalam pengertian ini,
Apabilamenyebut
gender dapat dibedakan dari
digenderkan,
masyarakat
maka
yang
jenis
kelamin,
maskulin
yang
dan
terkait
dimaksud adalah bahwa gender
dengan pembagian biologis dan
mempresentasikan suatu bagian
secara umum pembedaan antara
penting dalam masyarakat kita
biner laki-laki dan perempuan.
dan bahkan mungkin seluruh
Gender
masyarakat
proses dikotomis yang dibuahkan
manusia.
seseorang
itu
Apakah
laki-laki
atau
merupakan
dampak
dari peniadaan persamaan dan
perempuan bukanlah merupakan
penekanan
berlebih
terhadap
sebuah fakta biologis, hal ini juga
perbedaan
sehingga
hal
mengklasifikasikan
seseorang
digunakan sebagai dasar untuk
dalam keanggotaan pada salah
melakukan bermacam perlakuan
satu dari dua kelompok sosial.
yang dikenakan pada laki-laki
Diskriminasi
dan perempuan.
menjadi
konsisten
gender
telah
yang
sangat
ciri
dari
Berdasarkan
ini
semua
kebanyakan
pendapat yang telah ada maka
budaya. Kaum wanita di mana
dapat disimpulkan bahwa gender
merupakan
konsep
penggolongan
didasarkan
kultural
melibatkan kekuatan dan status
yang
diferensial, pekerjaan laki-laki
manusia
pada
keadaan
memiliki
kekuatan
biologis atau jenis kelaminnya.
kemasyarakatan yang lebih luas
Penggunaan
bila dibandingkan dengan wanita.
gender
dalam
masyarakat membawa pengaruh
Bagaimanapun
yang sangat besar karena segala
stereotip gender dalam kerja
sesuatu aktifitas masyarakatnya
tetap sangat stabil bahkan ketika
telah
secara
sifat pekerjaan dan ketrampilan
sistematis antara laki-laki dan
yang dituntut dalam kerja sudah
perempuan
terkotak-kotak
kelompok
2003:
sesuai
dengan
sangat berubah. Sifat pembagian
sosialnya
(Graddol,
gender yang meluas dalam pasar
prinsipnya
tenaga kerja semakin mantap.
memfokuskan
Laki-laki dan perempuan terpisah
11).
konsep
Pada
gender
perbedaan
wanita
juga
peranan
dengan
antara
pria,
yang
dalam pekerjaan-pekerjaan yang
berbeda,
dan
pemisahan
ini
dibentuk oleh masyarakat sesuai
ditandai dalam tempat kerja yang
norma sosial dan sosial budaya
individual, perempuan umumnya
masyarakat yang bersangkutan.
dibayar sekitar tiga perempat
Banyak
sekali
dari bayaran laki-laki ( Judi
konsekuensi sosial, ekonomi, dan
Wacjman, 2001: 41).
politis yang ditimbulkan dari
Pembagian
keanggotaan
dan
gender.
perempuan
Laki-laki
diperlakukan
berdasarkan
kerja
gender
menempatkan wanita pada suatu
dengan cara-cara yang secara
peranan
sistematis
(role) merupakan aspek dinamis
berbeda.
memiliki
Mereka
pengalaman
yang
dari
tersendiri.
kedudukan.
Peranan
Apabila
berbeda di sekolah, tempat kerja
seseorang melaksanakan hak-hak
maupun
dan kewajiban-kewajiban sesuai
di
rumah.
Sugihastuti
dan
Saptiawan
(2007:
bermacam
pembagian
Menurut
Itsna
Hadi
dengan kedudukannya, maka dia
54)
pada
menjalankan
masyarakat
kerja
bergender
suatu
peranan
(Soerjono Soekanto, 2009: 212).
Peran
merupakan
sebuah
konsekuensi
dijalankan
yang
harus
seseorang
karena
berkaitan dengan status dalam
masyarakat.
dipertegas
Hal
tersebut
oleh
Supardi
(2011:
menyatakan
diartikan
perilaku
peran
terlepas
dari
b. Peranan
konsep
tentang
sutau
apa
yang
88)
dalam
yang
peran
masyarakat
sebagai
organisasi.
keteraturan
c. Peranan juga dapat dikatakan
dengan
sebagai perilaku individu yang
tidak
dapat
penting bagi struktur sosial
status
yang
masyarakat .
dimilikinya.
Di sisi lain Leta Rafael
Peranan yang melekat
pada
merupakan
dapat dilakukan oleh individu
individu
demikian
kehidupan masyarakat.
pernyataan
bahwa
sebagai
membimbing seseorang dalam
diri
seseorang
Levis (1996: 81) berpendapat
harus
bahwa peranan bersifat dinamis
dibedakan dengan posisi dalam
dan pada dasarnya mencakup
pergaulan
tentang
kemasyarakatan.
Posisi
seseorang
masyarakat
peraturan-peraturan
dalam
atau
unsur
mengatur
merupakan
norma-norma
perilaku
yang
individu
statis yang menunjukkan tempat
sebagai bagian dalam masyarakat
individu
dan struktur sosial. Setiap orang
pada
masyarakat.
organisasi
Peranan
lebih
memiliki
menunjukkan
pada
peranan yang berasal dari pola-
fungsi, penyesuaian diri, dan
pola pergaulan hidupnya. Hal ini
sebagai suatu proses. Menurut
sekaligus berarti bahwa peranan
Soerjono Soekanto (2009: 213).,
tersebut menentukan apa yang
peranan mencakup 3 hal yaitu :
diperbuat bagi masyarakat dan
a. Peranan
kesempatan-kesempatan
banyak
norma
meliputi
yang
norma-
bermacam-macam
apa
dihubungkan
yang diberikan oleh masyarakat
dengan posisi atau tempat
kepada seorang individu. Setiap
seseorang dalam masyarakat.
peranan yang dimiliki oleh setiap
Peranan
ini
individu akan berkaitan dengan
rangkaian
peran-peran yang dimiliki oleh
merupakan
dalam
arti
peraturan-peraturan
yang
orang-orang
disekitarnya.
Hubungan yang terjalin antar
beberapa orang dalam suatu
peranan tersebut diatur oleh
kegiatan, keterlibatan tersebut
nilai-nilai
harus
dapat berupa keterlibatan mental
ditaati dan diterima oleh kedua
dan emosi serta fisik dalam
belah pihak.
menggunakan segala kemampuan
sosial
yang
Peranan identik dengan
partisipasi
yang
berasal
dari
yang dimilikinya....”. Partisipasi
yang
dilakukan
berakar
dari
bahasa asing participate yang
sebuah kesadaran dalam diri
berarti peran serta atau menjadi
individu bahwa mereka adalah
terlibat. Britha Mikkelsen (dalam
bagian dari masyarakat sehingga
Nurhidayati
perkembangan yang diharapkan
dan
Abraham
Nurcahyo, 2012: 29) menjelaskan
menjadi
partisipasi merupakan kata yang
harus dilaksanakan.
sangat sering digunakan dalam
tanggungjawab
Fakih
yang
(dalam
pembangunan. Istilah partisipasi
Muhammad Hanif, 2011: 169)
mempunyai banyak ragam arti
memberikan
diantaranya
partisipasi
“peran serta perempuan dalam
adalah keterlibatan masyarakat
kehidupan sosial budaya dapat
dalam
dilihat
yaitu
pembangunan
kehidupan,
dan
dan
sudut
pandang
transformasi perempuan yang
tersebut
mencakup fungsionalisme dalam
dengan
feminisme”. Dalam masyarakat
sesuai
kedudukan
dari
bahwa
lingkungan
mereka.Peranan
dilakukan
diri,
pendapat
di
terdiri dari bagian yang saling
dalam masyarakat. Keikutsertaan
memiliki keterkaitan antara yang
masyarakat sangat menentukan
satu
kemajuan
masing-masing bagian tersebut
di
statusnya
daerah
tempat
tinggal mereka.
akan
Pendapat serupa juga
dikemukakan
dengan
oleh
Made
yang
lain
terus
dan
mencari
keseimbangan
sehingga
dapat
menjelaskan
posisi
mereka
perempuan.
Menurut
Pidarta(dalam Siti Irene Astuti
tentang
Dwiningrum, 2011: 50) yang
Leslie
menyatakan bahwa “partisipasi
Wisadarana,
2005:
134)
adalah pelibatan seseorang atau
menyebutkan
bahwa
tinggi
(dalam
Darsono
rendahnya kedudukan seorang
posisinya
wanita tergantung pada besar
rumah tangga dan partisipan
kecilnya peran yang dijalankan
pembangunan
oleh wanita itu sendiri.
nafkah yaitu: 1) Peran tradisi
Selain
itu,
sebagai
manager
atau
pencari
menurut
yakni peran domestik seorang
(dalam
perempuan dalam rumah tangga,
169)
2) Peran transisi yakni peran
bahwa peranan wanita dapat juga
wanita diluar kegiatan rumah
dilihat
tangga
Tangdilintin
Muhammad.Hanif,
dari
2011:
sudut
pandang
seperti
kegiatan
gender specifity yaitu mencakup
pertanian, 3) Peran kontemporer
pola-pola
yang
perilaku,
ekspresi
identik
dengan
istilah
emosional yang secara sosial
wanita karir di daerah perkotaan.
dapat dipelajari serta digunakan
Ketiga peran tersebut terbentuk
untuk
oleh adat atau kultur di mana
menilai
tingkat
kewanitaannya dan kepribadian
seorang
perempuan
seseorang.
misalnya
seorang
maupun
Pola-pola
ekspresi
perilaku
emosional
tinggal,
perempuan
desa lebih cenderung melakukan
wanita dapat terungkap melalui
peran
tersedianya jejak sejarah yang
membersihkan rumah, memasak,
sama dengan bukti-bukti sejarah
mencuci,
atau sering pula disebut sumber
mengasuh anak dan kegiatan
sejarah ( Widja dalam M. Hanif,
lainnya yang berkaitan dengan
2011: 63). Sumber sejarah yang
urusan rumah tangga.
dimaksud
dapat
tradisi
seperti
merawat
atau
berupa
Pada masa Orde Baru
penuturan langsung dari pelaku-
peran wanita dirumuskan ke
sejarah
dalam
maupun
bukti-bukti
tertulis lainnya.
Harijani
mengatakan
kewajiban
atau
Pancadarma, yaitu: 1) wanita
Hubeis
Rekro
lima
(dalam
Doni
2001:
bahwa
sebagai
istri
yang
selalu
20)
mendampingi suami, 2) wanita
analisis
sebagai ibu yang bertugas untuk
alternatif mengenai peran wanita
mendidik,
dapat dilihat dari tiga perspektif
pengatur ekonomi rumah tangga
dalam
dan 4) wanita sebagai pencari
kaitannya
dengan
3)
wanita
sebagai
nafkah
tambahan
yang
dan tidak selalu bergantung pada
membantu suami, dan 5) wanita
orang lain. Perjuangan Kartini
sebagai anggota masyarakat yang
yang tidak mengenal lelah demi
bergerak
organisasi-
memperjuangkan kaum wanita
organisasi wanita secara terpadu
menjadi inspirasi bagi jutaan
dan tearah (Husain Haikal, 2012:
wanita
44).
peran-peran
Sekarang
dirumuskan
kemajuan yang kita lihat dari
dengan jelas akan tetapi peran
berbagai bidang. Pemerintah saat
wanita sebagai istri tetap menjadi
ini juga mulai mengoptimalkan
yang pertama dan utama.
peranan
dalam
Meskipun
tersebut
telah
di
seluruh
dunia.
sudah
banyak
ini
wanita
dalam
Satu asumsi dasar atau
pembangunan melalui program-
satu anggapan yang berkembang
program yang bertujuan untuk
dimasyarakat
menciptakan
suasana
sosial-
memiliki peranan penting dalam
budaya
kondusif
(Mien
masyarakat maupun kehidupan
Sugandhi, 1997: 128).
bernegara.
adalah
wanita
Peranan ini
tidak
yang
Di bidang kesejahteraan
hanya saja untuk dipimpin tapi
rakyat,
juga
memimpin.
membimbing belajar anak, peran
Kesejajaran antara kedudukan
wanita lebih besar daripada pria,
pria dan wanita perlu ditegakkan.
wanita
Sekarang konsep jati diri wanita
untuk mengikuti kursus-kursus.
makin menunjukkan kematangan
Sedangkan
dan kedewasaan yang mengacu
wanita yang berkaitan dengan
pada kehendak partisipasi untuk
mengikuti
membangun bangsa dan negara.
menggunakan
Perkembangan semacam ini telah
pemanfaatan
dirintis sejak jaman dahulu.
wanita
untuk
Semangat
pendidikan
lebih
meiliki
di
bidang
dan
peluang
IPTEK
penyuluhan,
alat-alat
baru,
teknologi
peran
lebih
kecil
bila
emansipasi
dibandingkan dengan pria. Hal
wanita lahir sejak diperjuangkan
tersebut diperkuat oleh pendapat
oleh R.A. Kartini. Kartini telah
Judi Wacjman (2001: 105) yang
merintis pendidikan mandiri bagi
menyatakan bahwa maskulinitas
wanita agardapat berdiri sendiri
identik
dengan
kompetensi
dalam
penggunaan
sehingga
mesin
mesin
merupakan
Peran
dalam
wanita
kehidupan
dalam
sehari-hari
perpanjangan tangan dari mesin,
meliputi peran sebagai individu,
hal ini berbeda dengan wanita
peran sebagai istri dan peran
yang dianggap tidak memiliki
sebagai
kompetensi di bidang tersebut.
tersebut harus dilakukan secara
Menurut Mien Sugandhi
mengemukakan
ibu.
berimbang.
Wanita
bisa
peran
dituntut
(1997:
126)
bahwa
berdasarkan
peranan
dengan
wanita
dalam
rumusan
mendidik anak serta melakukan
yang
pekerjaan rumah yang lainnya.
kemitrasejajaran
untuk
Ketiga
melayani
baik,
suami
mengasuh
terkandung dalam GBHN 1993
Menurut
maka dapat diartikan bahwa
dikemukakan oleh Doni Rekro
kemitraan sejajar itu sebagai
Harijani (2001: 32) bahwa peran
kondisi
wanita
di
mana
meningkatkan
kedudukan,
peranan,
kemandirian
wanita
pendapat
dan
dalam
terutama
yang
pembangunan
peranan
di
sektor
kemampuan,
ekonomi rumah tangga pada
ketahanan
umumnya dilakukan bersama-
sehingga
sama pria dan wanita. Baik dalam
serta
mental-spiritualnya
wanita telah mampu berperan
pengelolaan
bersama-sama pria sebagai mitra
tangga,
yang serasi dan dilandasi oleh
keuangan, pemanfaatan sarana
hubungan sikap dan perilaku
yang ada serta kebebasan dalam
yang saling menghargai dalam
mengatur keuangan keluarga.
pengambilan
keputusan,
penentuan
kebijaksanaan,
keungan
mencari
rumah
tambahan
Pada saat ini wanita
sudah
mulai
menunjukkan
perencanaan dan pelaksanaannya
peranan dan kontribusinya di
serta dalam pemanfaatan hasil
dalam
rumah
tangga
yaitu
pembangunan baik di lingkungan
dengan
cara
bekerja
atau
keluarga
dalam
berkarir. Salah satu alternatif
dalam
yang dilakukan oleh wanita untuk
berbagai
mendapatkan penghasilan yaitu
maupun
masyarakat
pembangunan
bidang.
dan
di
dengan menjadi tenaga kerja. Tan
Goan Tiang (dalam Ida Bagoes
Pada umumnya wanita masih
Mantra, 2003: 224) menyatakan
merupakan penanggung jawab
bahwa “ tenaga kerja
dan
(Man
pelaku
utama
bagi
Power) ialah besarnya bagian
terlaksananya tugas-tugas rumah
dari
dapat
tangga, fungsi reproduksi dan
diikutseertakan dalam kegiatan
pembinaan sumber daya manusia
ekonomi”. Tenaga kerja tersebut
serta berbagai tugas keluarga
meliputi pekerja migran internal
lainnya
maupun
tangga yang dimaksud meliputi
penduduk
yang
pekerja
migran
internasional.
178)
internal
Tugas-tugas
rumah
segala sesuatu yang berhubungan
Menurut
(2005:
.
Edi
Suharto
dengan
pekerja
migran
penyediaan
adalah
orang
pemeliharaan
alat-alat
atau
rumah
yang
tangga , sandang dan pangan,
bermigrasi dari tempat asalnya
serta urusan di dalam rumah dan
untuk bekerja di tempat lain yang
pekarangan.
masih termasuk dalam wilayah
Indonesia.
Pekerja
Peran wanita di desa
migran
dalam bidang perekonomian dan
internal seringkali diidentikkan
kehidupan sosial lebih terbatas
dengan ‘orang desa yang bekerja
karena
di
migran
pendidikan wanita desa serta
internasional adalah mereka yang
pandangan tradisional atau sikap
meninggalkan tanah airnya untuk
budaya dari sebagian masyarakat
mengisi pekerjaan di negara lain,
yang menganggap tidak perlunya
pengertian ini menunjuk pada
pendidikan yang terlalu tinggi
istilah TKI.
bagi wanita karena secara kodrati
kota’.
Pekerja
Peran
tingkat
dalam
wanita hanya bertugas mengurus
masyarakat meliputi peran dalam
rumah tangga dan mengasuh
keluarga
lingkungan
tersebut
serta
wanita
rendahnya
peran
dalam
anak. Parsons
(dalam Darsono
sekitarnya.
Peran
Wisadirana,
2005:
harus
140)
dilaksanakan
berpendapat bahwa perbedaan
sesuai dengan kapasitas serta
pola peranan antara laki-laki
nilai atau norma yang berlaku di
(sebagai suami) dan perempuan
lingkungan tempat tinggalnya.
(sebagai
istri)
digambarkan
dengan
model
peran
guna
memenuhi
hidupnya.
instrumental dan peran ekspresif,
Menurut Ace Partadireja (dalam
di
instrumental
Supardi, 2011: 111) perbuatan
dilakukan oleh laki-laki yang
memilih inilah yang menjadi inti
berkaitan
pencapaian
ilmu ekonomi dalam perbuatan
tujuan keluarga sedangkan peran
memilih ini terdapat sejumlah
ekspresif
prinsip
mana
peran
dengan
dilakukan
oleh
dan
pegangan
teori
perempuan untuk memelihara
ekonomi.Pada dasarnya prinsip
keseimbangan keluarga.
ekonomi tidak lepas dari kegiatan
B. Ekonomi Keluarga
yang bertujuan untuk mencari
Kehidupan
sehari-hari
untung dan menghindari rugi,
tidak pernah lepas dari aktifitas
sehingga
ekonomi. Hal tersebut dikarenakan
yang cermat dalam melakukan
ekonomi meliputi kegiatan yang
kegiatan ekonomi.
berkaitan
dengan
pemenuhan
perlu
penghitungan
Dadang
Supardan
hidup sehari-hari. Damsar (2009:
(2007: 367) menjelaskan bahwa
9) menyatakan bahwa ekonomi
kegiatan
merupakan
usaha manusia untuk memenuhi
Bahasa
kata
Inggris
Sementara
kata
serapan
dari
yaitu economy.
economy
itu
ekonomi
kebutuhan
hidupnya
bertujuan
untuk
sendiri berasal dari kata Yunani
kemakmuran
yaitu
memilih
oikonomike
yang
berarti
yang dimaksud dengan ekonomi
langka
sebagai pengelolaan rumahtangga
tersebut
adalah
mendayagunakan
pembuatan
keputusan
pelaksanaannya
dalam
dan
yang
berhubungan.
Pengertian
mencapai
penggunaan
daya
usaha
yang
dengan
pengelolaan rumahtangga. Adapun
suatu
merupakan
sumber
produksi
yang
atau
terbatas.
dilakukan
cara
bersifat
Usaha
dengan
seluruh
kemampuan yang dimiliki untuk
bekerja.
Bekerja
diartikan
sebagai suatu kegiatan untuk
di
atas
menghasilkan uang barang atau
ditujukan untuk menggambarkan
jasa
dengan
tujuan
untuk
usaha manusia untuk memilih
memperoleh penghasilan berupa
dan memanfaatkan sumber daya
uang atau barang dalam kurun
waktu
tertentu
(Ida
Bagoes
Mantra, 2003: 225).
sampai sejauh mana kegiatan
ekonomi
berlangsung
secara
Edi Suharto (2005: 169)
efektif dan efisien. Selain itu
berpendapat bahwa “dalam ilmu
dengan mengetahui gambaran
ekonomi
domestic
kegiatan ekonomi yang sedang
economy dan subsistence economy
berjalan dan prosentase tenaga
yang kajiannya terpusat pada
kerja
keluarga”. Keluarga merupakan
pemerintah dalam perencanaan
lingkup terkecil dalam kehidupan
pembangunan.
dikenal
bermasyarakat di mana kegiatan
ekonomi
berlangsung
meliputi
mampu
membantu
Keluarga
merupakan
yang
unit terkecil dalam kehidupan
pengeluaran,
bermasyarakat. Keluarga terdiri
pemasukan, serta pengelolaan
dari
keuangan rumah tangga. Semua
merupakan bagian dari jaringan
aktifitas
sosial yang lebih besar. Setiap
untuk
tersebut
dilakukan
menopang
kebutuhan
pribadi-pribadi
anggota
yang
keluarga
hidup sehari-hari. Setiap keluarga
melakukan
memiliki keadaan ekonomi yang
keluarga yang lain. Hal tersebut
berbeda-beda.
tidak lepas dari hakikat manusia
Hal
tersebut
interaksi
selalu
dengan
dipengaruhi oleh latar belakang
sebagai
pekerjaan yang ditekuni oleh
saling membutuhkan satu dengan
anggota keluarga serta besarnya
yang lainnya. Kumpulan dari
pendapatan yang diperoleh.
keluarga inilah yang dinamakan
Ida
Bagoes
Mantra
dengan
makhluk sosial
masyarakat
yang
sehingga
(2003: 225) menjelaskan bahwa
kualitas masyarakat juga sangat
“secara
bergantung
umum
pengukuran
pada
kualitas
kegiatan ekonomi dapat didekati
keluarga (Pemerintah Kabupaten
dengan dua cara yakni gainful
Ponorogo, 2011: 12). Dari proses
worker
interaksi
approach
kebiasaan)
dan
(pendekatan
labour
force
inilah
komunikasi
akan
yang
terjalin
bersifat
approach (pendekatan saat ini).
continuitas atau berkelanjutan
Kedua
yang akan membawa pengaruh
bertujuan
pendekatan
untuk
tersebut
mengetahui
besar
dalam
kehidupan
bermasyarakat.
satu
keluarga
inti,
membentuk satu rumah tangga
Keluarga
lembaga
lebih
sosial
merupakan
pokok
dalam
yang
tersendiri
pekarangan
dengan
sama.
pada
Apabila
masyarakat yang terdiri dari
menunjuk
ayah, ibu dan anak. Atau dapat
hubungan
pula dikatakan sebuah keluarga
kekeluargaan
ialah satuan kekerabatan yang
tidak
merupakan tempat tinggal yang
sebagai kesatuan yang sederhana.
ditandai oleh adanya kerjasama
Pendapat serupa juga
lagi
kekomplekan
dalam
sistem
maka
keluarga
dapat
dipandang
ekonomi, dan mempunyai fungsi
dikemukakan
untuk
biak,
Meinarno, Bambang Widianto,
mendidik
Rizka Halida (2011: 103) yang
berkembang
mensosialisasi
atau
oleh
Eko
anak, menolong serta melindungi
menyatakan
yang lemah. Keluarga merupakan
dimaksud
kesatuan
dalam
batih adalah keluarga yang terdiri
yang
memiliki
dari ayah, ibu dan anak. Keluarga
secara
mandiri
masyarakat
peraturan
sehingga
tersendiri
setiap
wilayah
bahwa
A.
yang
kelompok
keluarga
menjalankan
fungsi
di
perlindungan, pengasuhan serta
belahan bumi manapun pasti
pendidikan bagi setiap anggota
memiliki pola kekeluargaan yang
keluarganya.
bervariasi (Abd. Latif Manan,
kesatuan
2011: 256).
masyarakat yang merupakan inti
Menurut
Wisadirana
(2005:
Darsono
131)
dan
Keluarga
terkecil
sendi-sendi
adalah
dalam
masyarakat.
Kesejahteraan masyarakat sangat
menjelaskan bahwa berdasar atas
tergantung
komposisi
terdiri
keluarga yang ada di dalamnya.
dari 2 bentuk keluarga yakni:1)
Apabila keluarga-keluarga sudah
Keluarga Inti yaitu keluarga yang
sejahtera, maka masyarakat akan
terdiri dari suami, istri, anak-
sejahtera pula.
anggotanya
anak mereka yang belum kawin,
pada
Keluarga
keluarga-
merupakan
2) Keluarga luas yaitu suatu
organisasi sosial paling penting
bentuk keluarga yang terdiri dari
dalam kelompok sosial karena
keluarga
memiliki
jawab
untuk
kesejahteraan
tanggung
menjamin
sosial
yang
dilakukan
atas
nama
individu maupun masyarakat.
dan
Hampir
setiap
orang
kelestarian biologis anak manusia
dilahirkan dalam keluarga dan
dan di dalam keluarga pula anak
juga
dididik hingga dewasa. Di dalam
sendiri. Setiap orang merupakan
keluarga
sanak
terjadi
pembentukan
proses
karater
dan
membentuk
keluarganya
keluarga
dari
banyak
orang. Selain itu keikutsertaan
kepribadian seseorang, sehingga
dalam
keluarga merupakan salah satu
mempunyai segi menarik lainnya
lembaga masyarakat yang efektif
yaitu meskipun tidak didukung
untuk melakukan pengendalian
oleh
sosial (Soerjono Soekanto, 2002:
biasanya
179).
keluarga
kewajiban lainnya, tetapi semua
merupakan sarana paling penting
orang mengambil bagian seperti
untuk mentransmisi nilai-nilai
misalnya
budaya dari satu generasi ke
kegiatan yang ekonomis atau
generasi berikutnya.
produktif.
Selain
itu,
Di sisi lain Goode (dalam
aktifitas
hukuman
keluarga
resmi
mendukung
ikut
yang
banyak
serta
dalam
Dalam
menyelenggarakan
kehidupan
Abd. Latif Manan, 2011: 256)
berkeluarga
harus
diciptakan
berasumsi
keharmonisan
dan
keserasian
bahwa
keluarga
menjadi titik tolak pembangunan
antara
yang ada di pemerintahan mana
sehingga semua anggota dapat
pun. Keluarga menjadi titik tolak
menjalankan fungsinya dengan
yang kadang terabaikan karena
disiplin.
tidak membentuk pola apa pun
dalam
sebuah
struktur
dan
anggota
keluarga,
Anita Rahman (1997:
183)
mengemukakan
sistem negara. Kontribusi yang
fungsi
diberikan
terhadap
peranan penting dalam keluarga
kehidupan bernegara memang
karena merupakan faktor dasar
tidak dapat dirasakan secara
untuk menunjang kebutuhan fisik
langsung karena setiap upaya
keluarga, pemenuhan tersebut
keluarga
dapat
ekonomi
bahwa
dilakukan
memegang
oleh
suami
maupun istri ataupun keduanya.
hubungannya
Kecenderungan yang terjadi saat
perndidikan
ini sudah mulai terlihat bahwa
keluarga
kontribusi
umumnya
semakin
dan
menunjang
cukup
dengan
dan
itu
tingkat
ketrampilan
sendiri.
Pada
wanita
dalam
ekonomi
keluarga
pendidikan
tersebut
anggota keluarga, maka akan
besar.
Hal
menunjukkan
adanya
transformasi
ketrampilan
banyak
kesempatan
sosial
untuk berfungsi dalam ekonomi
menyebabkan
dan akan mempunyai kedudukan
keterlibatan perempuan secara
ekonomi yang baik. Keluarga
intensif dalam kegiatan publik
yang sosial ekonominya lemah
atau
kurang mempunyai kemampuan
budaya
nilai-nilai
semakin
tinggi
yang
kemasyarakatan
dan
pengalihan fungsi sosial keluarga.
Peran
wanita
dalam
dalam
mengembangkan
pendidikan anak serta mengalami
peningkatan ekonomi keluarga
kesulitan
sangat
kebutuhan
dipengaruhi
oleh
kemampuan
dan
kapasitas
ketrampilan
yang
dimiliki.
Menurut
(2005:
Darsono
138)
Widarsana
“akses
wanita
dalam
Menurut
pemenuhan
hidup
sehari-hari.
Abdulsyani
(dalam
Resty Nikiuluw, Desak Putu Eka
Nilakusmawati
Susilawati,
dan
2011:
Made
15)
“sosial
terhadap sumber ekonomi dan
ekonomi yaitu kedudukan atau
sosial dipengaruhi oleh sejauh
posisi seseorang dalam kelompok
mana
mempunyai
manusia yang ditentukan oleh
mengontrol
jenis
wanita
kekuasaan
untuk
aktivitas
ekonomi,
peralatan dan bentuk produksi
pendapatan, tingkat pendidikan,
ekonomi sosial “. Semakin banyak
jenis rumah tinggal dan jabatan
ketrampilan yang dimiliki serta
dalam berorganisasi.
semakin
tinggi
tingkat
Keterlibatan
wanita
pendidikan yang diraih maka
desa dalam kegiatan di bidang
kontribusi
pertanian maupun non pertanian
yang
diberikan
terhadap ekonomi keluarga juga
akan
akan
Fungsi
terhadap kemajuan desa, potensi
ekonomi dalam keluarga erat
tenaga kerja wanita yang sangat
semakin
besar.
memberikan
dukungan
besar akan meningkatkan kerja di
utama dalam ekonomi keluarga
pedesaan. Di samping itu dengan
memang mulai menggeliat. Salah
keterlibatan
satu
mencari
wanita
dalam
nafkah
akan
faktor
keterlibatan wanita dalam ranah
menimbulkan perubahan sosial.
publik
Salah
kesejahteraan
satu
perubahan
sosial
pendukung
adalah
kurangnya
dari
mata
adalah perubahan dalam kerja
pencaharian sebagai buruh tani.
khususnya
wanita
Hal inilah yang menyebabkan
pedesaan di Jawa. Masuknya
wanita-wanita desa memutuskan
wanita dalam pasar kerja atau
untuk menjadi pekerja migran
kerja
dengan meninggalkan lekuarga
untuk
produktif,
akan
berpengaruh terhadap keadaan
mereka di desa.
ekonomi rumah tangga, sehingga
terjadi
perubahan
struktur
ekonomi keluarga.
untuk
keluarga
menjadi satu indikator untuk
memasukkan
Salah satu cara yang
digunakan
Ekonomi
masing-masing
keluarga ke dalam lapisan sosial
mengkaji
tertentu
dalam
masyarakat.
seberapa besar kontribusi wanita
Menurut
Dewi
Wulansari
terhadap
(2009:102-103)
perkembangan
pelapisan
ekonomi keluarga adalah dengan
masyarakat
melihat
yang telah ada sejak dahulu kala,
sumbangan
finansial
merupakan
suatu
yang diberikan untuk mencukupi
pelapisan
kebutuhan
sehari-hari
masyarakat dapat berdasarkan
tersebut.
kekuasaan, maupun kepemilikan
anggota
Kontribusi
hidup
keluarga
ekonomi
yang
benda
yang
sosial
dalam
memiliki
nilai
diberikan wanita tidak hanya
ekonomis seperti uang, tanah dan
sebagai penyumbang keuangan
harta benda lainnya. Status sosial
rumah tangga tapi secara tidak
di masyarakat desa cenderung
langsung
juga
diukur dari segi materiil, seperi
terhadap
pembangunan
menyumbang
fisik,
tempat tinggal, kendaraan, luas
serta menghasilkan devisa negara
tanah
dan
hal-hal
( Hesti R. Wijaya, 2004: 105).
Semakin
Munculnya wanita sebagai pelaku
perekonomian maka status sosial
tinggi
lainnya.
kualitas
di
masyarakat
pun
akan
menjadi
responden
utama.
mengalami perubahan ke arah
Keterangan dari para responden
yang lebih positif.
inilah yang akan menjadi sumber
data
Metode Penelitian
utama
untuk
menelusuri
pokok permasalahan yang ada.
2. Sumber Sekunder
Lokasi penelitian dilakukan
Data sekunder adalah data
di Desa Lembah Kecamatan Babadan
yang diperoleh melalui pihak lain
Kabupaten Ponorogo. Dipilihnya Desa
tidak langsung diperoleh peneliti
Lembah sebagai lokasi penelitian
dari
dikarenakan
Sumber data sekunder berfungsi
mayoritas
penduduk
subyek
penelitiannnya.
Desa Lembah bekerja sebagai TKI dan
untuk
didominasi
menyempurnakan keterangan dari
oleh
kaum
wanita.
melengkapi
Sedangkan waktu penelitian yang
para
digunakan yakni selama 5 bulan
memperkaya
(Februari sampai Juni). Sumber data
terjebak dalam subyektifitas dalam
yang digunakan dalam penelitian ini
penulisan, oleh karena itu sangat
meliputi:
diperlukan sumber data lain yakni
1. Sumber primer
dokumen pribadi, perangkat Desa
Sumber
data
primer
merupakan sumber data pokok
yang
akan
menentukan
subyek
dan
penelitian
serta
informasi
agar
Lembah serta keluarga maupun
kerabat TKW.
hasil
Teknik pengumpulan data
pengumpulan data karena dari
yang digunakan dalam penelitian ini
obyek penelitian inilah akan dapat
adalah:
diperoleh informasi yang akurat
1. Wawancara
dan terpercaya. Jenis sumber data
Moehar Daniel ( 2003: 143)
yang diperoleh dari manusia sering
menyatakan
bahwa
wawancara
disebut dengan responden ( H. B.
merupakan
Sutopo, 2002: 50). Para wanita di
pengumpulan data di mana peneliti
Desa Lembah yang pernah menjadi
bertatap
TKW ke luar negeri baik yang
responden dan menggunakan alat
sedang cuti maupun yang sudah
pemandu serta daftar pertanyaan.
kembali ke Desa Lembah akan
Wawancara
metode
langsung
dalam
dengan
dipergunakan
oleh
peneliti untuk menilai keadaan
masyarakat
seseorang, kehidupan sehari-hari,
ditelaah dengan jelas dan lebih
maupun
dalam
relevan.
Proses
observasi ditujukan kepada para
pengumpulan data secara lisan
wanita di Desa Lembah yang
pada
pernah bekerja di luar negeri baik
pola
perilaku
bermasyarakat.
penelitian
dengan
cara
ini
diperoleh
Pada
dapat
penelitian
ini
tidak
yang masih cuti maupun yang
terstruktur. Sugiyono ( 2012: 233)
sudah kembali ke desa. Observasi
menyatakan
wawancara
yang dilakukan cenderung pada
adalah
kehidupan sosial ekonomi, aktifitas
tidak
wawancara
sehingga
bahwa
terstruktur
wawancara yang bebas di mana
sehari-hari,
peneliti
interaksi
tidak
menggunakan
pedomanwawancara
untuk
mengumpulkan data tetapi hanya
berpedoman
pada
permasalahan
garis
dan
hubungan
dengan
masyarakat
sekitar.
3. Dokumentasi
besar
Teknik pengumpulan data
yang
akan
selanjutnya
Adapun
yang
Menurut I Made Wiratha (2006:
diwawancarai dalam penelitian ini
230) dokumentasi berasal dari
adalah Para TKW, perangkat Desa
kata dokumen yang berarti barang-
Lembah,
serta
barang tertulis. Dokumentasi yang
masyarakat Desa Lembah pada
dimaksud meliputi, foto-foto riil di
umumnya.
lapangan,
ditanyakan.
Keluarga
TKW
2. Observasi
dokumentasi.
dokumen
pribadi,
rekaman maupun otobiografi yang
Menurut
(2004:
yaitu
63)
Joko
Subagyo
observasi
adalah
dimiliki oleh obyek penelitian.
Dokumentasi
pengamatan yang dilakukan secara
sumber
sengaja
dan
mempelajari
berfungsi
penunjang
sebagai
dalam
sistematis
untuk
kelengkapan data di lapangan.
fenomena
sosial
Hasil
dokumentasi
dalam
dengan gejala-gejala psikis untuk
penelitian ini meliputi data-data
kemudian ditulis dan dicatat. Pada
yang diperoleh demografi Desa
dasarnya
Lembah, letak geografis desa, data
observasi
digunakan
untuk menilai perkembangan atau
kependudukan,
data
tentang
perubahan yang terjadi di dalam
tenaga keja, struktur organisasi
Desa Lembah, hasil wawancara
Sajian data merupakan
dari beberapa sumber primer dan
rakitan
sekunder
yang memungkinkan simpulan
dan foto-foto yang
organisasi
informasi
diambil di lapangan pada saat
penelitian
observasi. Semua hal tersebut akan
Sajian
menambah
berdasarkan pokok-pokok yang
kredibilitas
hasil
penelitian.
dapat
data
dilakukan.
ini
disusun
terdapat dalam reduksi data
Analisis
penelitian
data
ini
dalam
menggunakan
dan
disajikan
menggunakan
dengan
kalimat
dan
analisis interaktif tiga komponen.
bahasa yang disusun secara
Tiga komponen utama tersebut
logis dan sistematis sehingga
adalah (1) Reduksi data, (2) Sajian
bila dibaca akan bisa mudah
data, (3) Penarikan kesimpulan
dipahami. Penyajian data berisi
serta
tentang gabungan data yang
verifikasinya
(Miles
dan
Huberman dalam H. B. Sutopo,
2002: 91).
diperoleh di lapangan.
3. Penarikan
1. Reduksi Data
simpulan
dan
verifikasi
Reduksi
data
Tahap terakhir dalam
merupakan bagian yang utama
analisi data adalah menyusun
dalam melakukan analisis data.
simpulan
dan
melaukan
Pada tahap ini terjadi proses
verifikasi
data.
Verifikasi
selekeksi,
pemfokusan,
merupakan proses penarikan
penyederhanaan, dan abstraksi
simpulan dari seluruh kegiatan
data dari data di lapangan.
yang
Reduksi data yang dilakukan
verifikasi
hanya berfokus pada hal-hal
terakhir dalam analisis data.
yang berkaitan dengan peran
Data-data tersebut merupakan
wanita khususnya para TKW
data
terhadap
proses
ekonomi
Lembah.
2. Sajian data
perkembangan
keluarga
di
Desa
dilaksanakan.
adalah
yang
telah
reduksi
disajikan.
Proses
proses
mengalami
dan
Simpulan
telah
perlu
diverifikasi agar mantap dan
benar-benar
dipertanggungjawabkan.
bisa
Pada
tahapan ini data dicek untuk
terakhir
kalinya
Berdasarkan uraian di
sebelum
atas, secara garis besar proses
dilaporkan secara keseluruhan.
analisis data dapat dilihat pada
bagan di bawah ini:
Pengumpulan Data
Sajian Data
Reduksi Data
Kesimpulan
Bagan 1. Bagan Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman (dalam H. B.
Sutopo, 2002: 96).
Hasil Penelitian
yang diperoleh selalu habis jika
dikembalikan sebagai modal untuk
A. Kondisi Sosial Ekonomi Para
mengelola sawah kembali, untuk
TKW Sebelum Bekerja ke Luar
itu
Negeri
tambahan yang mampu menunjang
Pada dasarnya para TKW
yang bekerja ke luar negeri berasal
dari
keluarga
dengan
tingkat
yang
kurang
perekonomian
diperlukan
penghasilan
perekonomian (hasil wawancara
pada tanggal 14 April 2013).
Sebelum
para
wanita
menjadi
tersebut
TKW,
bekerja
mampu. Kehidupan keluarga para
sebagai ibu rumah tangga yang
TKW ini hanya bergantung pada
mengurusi segala urusan rumah
sektor pertanian yang dirasa masih
baik memasak, mengurus anak,
belum cukup untuk memenuhi
membersihkan
kebutuhan sehari-hari. Menurut
pekerjaan rumah lainnya. Para
Sumarni
hasil
wanita tersebut menggantungkan
pertanian
masih
mencukupi
dari
belum
keperluan
sektor
bisa
kebutuhan
rumah
hidup
dan
sehari-hari
hidup
kepada suami. Mayoritas pekerjaan
sehari-hari terlebih hasil pertanian
suami mereka adalah petani, buruh
bangunan dan tukang kayu dengan
faktor pendorong tingginya minat
rata-rata pendapatan perhari Rp.
warga Desa Lembah untuk bekerja
35.000-,. Jumlah tersebut tidak
ke luar negeri (wawancara dengan
sebanding
dengan
jumlah
Kepala Desa Lembah, pada tangal
setiap
harinya,
17 April 2013). Selain karena
terlebih biaya pendidikan anak
himpitan ekonomi para remaja
yang semakin mahal (wawancara
yang memutuskan untuk bekerja
dengan Suparti, pada tanggal 14
keluar negeri juga dipengaruhi
April 2013).
oleh kesuksesan yang telah diarih
pengeluaran
Lapangan pekerjaan yang
semakin
sulit
dan
mereka yang juga pernah menjadi
kebutuhan hidup yang semakin
TKW dan pulang ke tanah air dapat
kompleks
hidup lebih baik.
wanita
didapatkan
oleh tetangga ataupun kerabat
menyebabkan
memutuskan
para
untuk
Apabila
di
bandingkan
mencari nafkah ke luar negeri agar
dengan Indonesia, negara-negara
dapat
membantu
yang telah maju seperti Korea,
beban
suami
mengurangi
yang
rata-rata
Jepang, Singapura, Taiwan dan
bekerja sebagai buruh tani. Selain
China
itu, para wanita tersebut terkadang
membutuhkan
memiliki
yang
manusia (SDM) untuk kebutuhan
satu
industri sehingga peluang untuk
dengan yang lain, misalnya untuk
bekerja ke luar negeri terbilang
mensejahterakan
cukup
motivasi
berbeda
antara
lain
individu
keluarga,
memang
tinggi.
sangat
sumber
daya
Kesempatan-
menyekolahkan anak dan mencari
kesempatan kerja tersebut selain
modal untuk membangun usaha.
dapat menyerap tenaga kerja juga
Selain berasal dari para
menawarkan tingkat penghasilan
wanita yang sudah berkeluarga,
dan fasilitas yang lebih menarik
para TKW ini juga ada yang masih
dibandingkan dengan kesempatan
berstatus
belum
kerja dalam negeri. Penyerapan
menikah. Keterbatasan lapangan
tenaga kerja ke luar negeri juga
pekerjaan dan upah pekerja dalam
didukung oleh pemerintah karena
negeri
dapat
lajang
yang
atau
terbilang
masih
rendah yang menjadi salah satu
mengurangi
pengangguran.
tingkat
Pemerintah
juga
membuat
undang-undang
mengatur
tentang
telah
telah mendorong para pekerja
yang
wanita
persyaratan
untuk
mencari
memanfaatkan
kerja
dan
di
luar
untuk menjadi TKW yang tertuang
negeri.Pilihan para wanita bekerja
dalam UU No. 34 Tahun 2004 pasal
ke luar negeri karena di dorong
35-36, yaitu:
oleh
kebutuhan
yang semakin
a. Berusia sekurang-kurangnya 18
meningkat dan upah yang mereka
(delapan belas) tahun kecuali calon
dapatkan sebagai buruh tani atau
yang
pembantu rumah tangga terkadang
akan
dipekerjakan
pada
pengguna perseorangan sekurang-
tidak
cukup
kurangnya berusia 21 (dua puluh
kebutuhan
satu) tahun.
kebutuhan
untuk
memenuhi
sehari-hari.
yang
Selain
meningkat,
b. Sehat jasmani dan rohani.
sulitnya lapangan pekerjaan di
c. Tidak dalam keadaan hamil.
dalam negeri juga menyebabkan
d. Berpendidikan
para
sekurang-
kurangnya lulus Sekolah Lanjutan
wanita
memilih
untuk
mengadu nasib ke luar negeri.
Pertama (SLTP) atau sederajat.
Menurut data yang telah
e. Berminat bekerja di luar negeri
diperoleh di lapangan, mayoritas
dan harus terdaftar pada instansi
TKW yang berangkat keluar negeri
pemerintah kabupaten/ kota yang
memiliki tingkat pendidikan akhir
bertanggung
bidang
yakni SMP dan SMA. Berbekal
(Pemerintah
pendidikan yang dimiliki para
jawab
ketenagakerjaan
di
Kabupaten Ponorogo, 2011: 68).
Jumlah tenaga kerja selalu
wanita
ini
mendaftarkan
diri
menjadi TKW melalui Pelayanan
bertambah seiring dengan laju
Jasa
pertumbuhan
(PJTKI) yang telah dikehendaki
semakin
penduduk
meningkat
yang
setiap
Tenaga
dengan
Kerja
Inndonesia
harapan
mampu
kondisi
ekonomi
tahunnya, namun hal ini tidak
mengubah
diikuti dengan penyerapan tenaga
keluarga
kerja yang memadai. Rendahnya
Lapangan kerja yang terdapat di
penyerapan tenaga kerja di dalam
Desa Lembah sangat minim dan
negeri
hanya
dan
kurangnya
keterampilan terutama bagi wanita
menjadi
terpusat
lebih
pada
baik.
sektor
pertanian sehingga pekerjaan yang
ada yaitu sebagai buruh tani
sebagai pencari nafkah yang lebih
dengan upah yang rendah dan
dominan.
tidak
jerih
Posisi dan peran suami
dilakukan,
yang seharusnya menjadi pencari
sehingga perlu adanya alternatif
nafkah primer dalam keluarga
lain untuk mendapatkan upah yang
mulai tergantikan oleh keberadaan
tinggi dengan pekerjaan yang lebih
istri yang bekerja di luar negeri.
ringan yakni dengan menjadi TKW
Secara nominal pendapatan yang
(hasil wawancara dengan Giyanti,
di
pada tanggal 21 April 2013).
memang memiliki selisih yang
payah
sebanding
yang
dengan
sudah
peroleh
oleh
kedua
pihak
B. Kondisi Sosial Ekonomi Para
sangat besar. Akan tetapi hal
TKW Setelah Bekerja Ke Luar
tersebut tidak menjadi sebuah akar
Negeri
permasalahan
Keputusan para wanita di
dalam
rumah
tangga, karena sikap saling percaya
Desa Lembah untuk bekerja ke luar
dan
negeri sepenuhnya di dukung oleh
mengisi
pihak keluarga, sebagai salah satu
masing-masing menjadi patokan
contoh
untuk
yaitu
Katiran,
alasan
kesadaran
utnuk
kekurangan
saling
pasangan
membangun
sebuah
mengijinkan istrinya bekerja ke
keharmonisan (wawancara dengan
luar negeri sebagai TKW karena
Trilaksono, pada tanggal 14 April
untuk
mencukupi
2013).
rumah
tangga
meningkat
kebutuhan
yang
semakin
(wawancara
Setelah
para
wanita
pada
berangkat bekerja ke luar negeri
tanggal 14 April 2013).Selama ini
maka peran suami berganti pada
yang menjadi penyebab utama
sektor domestik rumah tangga.
kepergian para perempuan bekerja
Pengambilan alihan peran seperti
ke
ini
luar
negeri
adalah
faktor
ekonomi,
tetapi
kenyataan
di
memang
konsekuensi
yang
menjadi
tidak
Pengawasan
bisa
masyarakat suami juga memiliki
ditawar
andil yang sangat besar dalam
pengasuhan
pengambilan
yang
dititipkan kepada kerabat terdekat
menentukan keterlibatan wanita
seperti nenek atau bibi karena
keputusan
lagi.
sudah
anak
dan
biasanya
kedua pihak tersebut dirasa lebih
mengetahui
tentang
bagaimana
Sebelum bekerja ke luar negeri,
cara mengurus dan mendidik anak
para calon TKW harus memenuhi
sehingga
menimbulkan
prosedur yang telah ditetapkan
kekhawatiran selama bekerja di
oleh PJTKI, diantaranya kesehatan
luar negeri (wawancara dengan
fisik dan kesiapan mental yang
Harmini, pada tanggal 23 April
telah diuji melalui medical check
2013).
up.
tidak
Faktor kemiskinan menjadi
faktor
pendorong
utama
Jika
semua
persayaratan
tersebut telah terpenuhi maka
para
proses selanjutnya yaitu menjalani
perempuan menjadi TKW sebagai
karantina di penampungan selama
upaya mengatasi tekanan beban
beberapa
sosial ekonomi keluarga. Meskipun
mendapatkan
pekerjaan
tersebut
tersebut
dipandang
sebelah
seringkali
mata
bulan
majikan.
bertujuan
hingga
Hal
untuk
akan
memantapkan kemampuan calon
tetapi, pendapatan yang diperoleh
tenaga kerja baik dalam segi
mampu
menunjang
seluruh
penguasaan bahasa maupun tata
keluarga
bahkan
cara selama bekerja (wawancara
kebutuhan
meningkatkan
masyarakat.
status
Status
sosial
di
dengan
sosial
di
tanggal 21 April 2013).
masyarakat desa cenderung diukur
Imam Mustari, pada
Menurut
Sriati,
selama
dari segi materiil, seperi tempat
bekerja di luar negeri tidak ada
tinggal, kendaraan, luas tanah dan
kendala
hal-hal lainnya. Semakin tinggi
mendapatkan majikan yang sabar
kualitas
dan baik hati, kesulitan yang
perekonomian
maka
yang
status sosial di masyarakat pun
dihadapi
hanya
akan mengalami perubahan ke
masa
arah yang lebih positif.
memerlukan
awal
berarti
karena
terdapat pada
bekerja
karena
waktu
untuk
Para TKW yang bekerja ke
menyesuaikan diri dengan cara
negeri
umumnya
berkomunikasi dan berinteraksi
terserap dalam bidang industri,
(hasil wawancara pada tanggal 18
rumah tangga, dan panti jompo
April
dengan negara tujuan Singapura,
lingkungan yang baru memang
Hongkong, Taiwan, dan Korea.
suatu hal yang harus dibiasakan
luar
pada
2013).Adaptasi
dengan
oleh para TKW. Perbedaan kultur
sistem lembur (wawancara dengan
seringkali menjadi kendala dalam
Iin Muzayanah pada tanggal 14
memahami pergaulan dan proses
April 2013). Penghasilan tersebut
berinteraksi di luar negeri.
pada
Selama
bekerja
di
luar
umumnya
memenuhi
di
gunakan
kebutuhan
hidup
negeri khususnya yang bekerja di
keluarga di desa dan membiayai
panti
sekali
sekolah anak (wawancara dengan
dapat
Harmini pada tanggal 23 April
untuk
2013). Keberadaan para TKW ini
merawat orang sakit serta cara
memberikan kontribusi yang besar
penanganannya
(wawancara
bagi keluarganya, bahkan para
dengan Santi pada tanggal 18 April
tenaga kerja wanita ini menjadi
2013). Pengalaman yang didapat
satu-satunya sumber penghasilan
oleh Ida Chomariyah ini berbeda
yang
dengan
kehidupan keluarga.
jompo
pengalaman
diantaranya
banyak
yang
di
kemampuan
pengalaman
sebelumnya,
selama
informan
4
tahun
menunjang
Tercukupinya
kebutuhan
bekerja menjadi pembantu rumah
finansial
tangga telah memberikan banyak
indikator
pengalaman dan pelajaran hidup
kesejahteraan keluarga, untuk itu
yang dapat diambil diantaranya
kebanyakan dari TKW di desa
ketrampilan dalam mengasuh anak
Lembah memanfaatkan hasil jerih
yang dapat diterapkannya selama
payah
menjadi ibu rumah tangga. Selain
kendaraan,
itu etos kerja yang dimiliki orang
dan membeli tanah.Hal tersebut
China mampu memotivasi hidup
juga dikemukakan oleh Sriati yang
agar lebih disiplin dan selalu
merupakan mantan TKW yang
optimis (wawancara pada tanggal
pernah
bekerja
21 April 2013).
selama
15
Penghasilan yang diperoleh
menjadi
seluruh
salah
satu
ketercapaian
mereka
untuk membeli
membangun
di
tahun,
rumah
Hongkong
menurutnya
penghasilan yang diperoleh selama
setiap bulannya berkisar antara
bekerja
diluar
tiga juta hingga empat juta rupiah,
digunakan untuk membeli tanah
bahkan gaji yang diperoleh bisa
yang
lebih banyak lagi jika berlaku
dikelola
sampai
negeri
sekarang
oleh
telah
masih
keluarganya
(wawancara pada tanggal 18 April
meningkat. Bahkan dalam segi
2013). Membeli tanah merupakan
pendidikan,
salah satu cara investasi yang tepat
selama
dilakukan karena tanah memiliki
menyekolahkan
harga jual yang semakin tinggi
jenjang
setiap tahunnya.
dengan Sumarni, 14 April 2013).
Selain melakukan investasi
hasil
jerih
menjadi
TKW
mampu
anak
hingga
sarjana
Hasil
payah
(wawancara
yang
diperoleh
di bidang pertanahan sebagian
selama bekerja ke luar negeri
penghasilan yang diperoleh juga
berdampak terhadap pergeseran
digunakan sebagai modal untuk
status
membuka dan mengembangkan
pendapatan,
usaha.
kepemilikan. Penduduk yang ingin
Seperti
yang
telah
sosial
menjadi
penghasilan yang diperoleh selama
keinginan
bekerja
kesejahteraan
luar
negeri
telah
pada
penampilan
dikemukakan oleh Suparti bahwa
di
yaitu
dan
TKW
mempunyai
untuk
meningkatkan
hidupnya.
digunakan untuk membuat rumah
Pergeseran status sosial para TKW
dan membuka warung (wawancara
yang pulang ke Indonesia dalam
pada tanggal 14 April 2013).
penampilan
Sekarang banyak industri dengan
caracara berpakaian, gaya rambut
skala kecil muncul di Desa Lembah,
dan gaya hidup. Sedangkan dalam
kebanyakan industri yang ada
segi kepemilikan materi dapat
didukung oleh adanya modal besar
dilihat dari perhiasan, kendaraan,
yang diperoleh dari bekerja di luar
rumah dan perabot rumah tangga
negeri.
yang dimiliki
Keberadaan para TKW di
dapat
dilihat
Kemampuan
dari
dalam
Desa Lembah sangat membantu
pengelolaan
keuangan
keluarga
menentukan
kondisi
secara
tersebut
finansial.
terbukti
Hal
dengan
perekonomian
para
kemampuan daya beli keluarga
Kesalahan
dalam
terhadap kebutuhan hidup sehari-
seringkali
menjadi
hari,
penyebab
baik
sekunder
kebutuhan
maupun
komplementer
yang
primer,
pola
salah
TKW.
hidup
satu
menurunnya
kebutuhan
perekonomian. Perilaku konsumtif
semakin
menjadi faktor pemicu habisnya
materi yang dimiliki. Selain itu,
rendah.
kekeliruan dalam memanfaatkan
dihasilkan meliputi padi, cabe,
penghasilan
palawija,
seringkali
juga
Hasil
serta
sayur-sayuran
pertanian
yang
beberapa
seperti
jenis
mempengaruhi
keadaan
tomat,
perekonomian
keluarga.
terung dan kacang panjang. Jenis
Kebanyakan
kegiatan
tanaman yang ditanam bergantung
perekonomian yang dilakukan oleh
pada iklim dan musim.
para TKW hanya digunakan untuk
musim kemarau jenis tanaman
menunjang gaya hidup seperti
yang paling banyak ditanam adalah
membeli
dan
jenis palawija dan cabe karena
membangun rumah baru sehingga
mampu bertahan tanpa pengairan
jika secara materi telah menipis
yang banyak sehingga menghemat
maka alternatif yang dipilih adalah
biaya produksi, sedangkan pada
kembali bekerja ke luar negeri
musim penghujan tanaman padi
(wawancara dengan Kepala Desa,
menjadi jenis tanaman utama.
kendaraan
pada tanggal 17 April 2013).
Mayoritas
Desa
Pembahasan
Lembah
Pada
masyarakat
menggantungkan
hidupnya pada sektor pertanian,
baik sebagai pemilik lahan maupun
A. Kondisi Ekonomi Keluarga di
Desa
Lembah
Kecamatan
Babadan Kabupaten Ponorogo
buruh tani yang bekerja di sawah
milik orang lain. Menurut data
kependudukan Desa Lembah tahun
Desa Lembah merupakan
2013 sebanyak 1357 penduduk
desa dengan luas wilayah yaitu
Desa Lembah bermata pencaharian
425.572 m² terletak di Kecamatan
sebagai petani. Keahlian dalam
Babadan
Ponorogo.
bertani diperoleh secara turun
geografisnya
temurun dari generasi terdahulu.
Desa Lembah merupakan suatu
Lahan pertanian diperoleh dari
wilayah
peninggalan
Kabupaten
Berdasarkan
yang
letak
potensial
untuk
keluarga
yang
sektor pertanian karena memiliki
terdahulu maupun dibeli secara
curah hujan yang sedang yakni
mandiri.
2000 Mm, beriklim sedang dan
pertanian memang menjadi satu-
termasuk
satunya
ke
dalam
dataran
Pemanfaatan
penghidupan
sektor
bagi
sebagian besar masyarakat Desa
maka diperoleh sebuah gambaran
Lembah.
bahwa jumlah penduduk dengan
Tingkat pendidikan juga
mempengaruhi
seseorang
fleksibilitas
dalam
memilih
mata pencaharian sebagai petani
cenderung didominasi oleh kaum
laki-laki.
pekerjaan. Hal tersebut dipertegas
Selain
itu
tambahan
dengan adanya Teori Konsensus
sumber
yang dikemukakan oleh Pip Jones
masyarakat diperoleh dari usaha
(2009:
beternak. Usaha ini merupakan
11)
bahwa
yang
menyatakan
pencapaian
penghasilan
tambahan
dalam
usaha sampingan sekaligus pengisi
pendidikan sangat erat kaitannya
waktu luang. Jenis hewan yang
dengan keanggotaan kelas, sosial,
dipelihara adalah sapi, kambing,
gender, dan asal usul etnik. Hal
dan ayam,. Tersedianya pakan
inilah yang menyebabkan mata
ternak
pencaharian
Desa
menyebabkan aktifitas peternakan
Lembah hanya terfokus sebagai
dapat berkembang dengan baik.
petani dan buruh serta tukang
Luasnya
karena tingkat pendidikan yang
memudahkan masyarakat untuk
masih rendah
mencari rumput. Disinilah terjadi
masyarakat
Berdasarkan
kependudukan
pendidikan
data
Desa
masyarakat
tingkat
Desa
yang
lahan
hubungan
melimpah
persawahan
yang
saling
menguntungkan antara petani dan
peternak.
Lembah masih tergolong rendah
Mayarakat Desa Lembah
dengan tingkat pendidikan yakni
yang menggantungkan hidupnya
SD,
Bertani
pada sektor agraris tidak dapat
jenis
serta merta merasakan hasilnya
pekerjaan yang tidak memiliki
setiap bulan. Penghasilan dari hasil
batas tingkatan pendidikan karena
bercocok tanam dapat dirasakan
cenderung
hanya
SMP
merupakan
dan
salah
SMA.
satu
berorientasi
pada
saat
musim
panen.
kekuatan fisik dan dapat dipelajari
Seringkali hasil yang diperoleh
secara
Berdasarkan
tersebut hanya menyisakan sedikit
yang
bagian
autodidak.
pemaparan
data
telah
dijelaskan pada bab sebelumnya
kebutuhan
untuk
hidup
mencukupi
dan
biaya
sekolah anak karena uang hasil
bersifat setengah-setengah ) dan
panen biasanya digunakan lagi
sistem telon (sistem bagi hasil
untuk biaya pengelolaan sawah
yang berpatokan pada hasil dibagi
seperti
1/3 untuk si pemilik sawah).
membajak
sawah,
pengairan,
penanaman,
Kesemua
sistem
tersebut
penyiangan,
pemupukan,
diterapkan
sesuai
kehendak
penyemprotan
dan
kebutuhan
produksi lainnya.
pemilik sawah. Bagi masyarakat
yang
Tenaga
memiliki
lahan
yang
pertanian biasanya bekerja sebagai
dipekerjakan di sektor pertanian
buruh tani yang bekerja di sawah
lebih didominasi oleh kaum laki-
milik orang lain.
laki.
kerja
tidak
Kesempatan
kerja
yang
Terjadi
perbedaan
tersedia di desa tidak akan mampu
penerapan sistem upah buruh tani
menutupi kebutuhan hidup sehari-
di
hari
desa
tersebut
hasil
kelamin. Buruh tani pria dikenakan
pertanian. Terlebih dalam bidang
upah sebesar 35.000 rupiah per
pertanian tenaga buruh wanita
hari sedangkan buruh tani wanita
mulai
tenaga
dikenakan upah sebesar 25.000
buruh tani pria karena pria dirasa
rupiah per hari. Pembedaan dalam
lebih
segi pengupahan merupakan satu
hanya
karena
masyarakat
bergantung
pada
tergantikan oleh
cekatan
dan
tangkas.
Desa
Lembah,
mengarah
pada
bentuk
pertanian
gender masih tetap digunakan
penurunan
kesempatan
kerja
dalam
bahwa
jenis
Semakin berkembangnya teknologi
mengakibatkan
realita
perbedaan
prinsip
masyarakat.
Sifat
wanita di sektor pertanian. Wanita
pembagian gender yang meluas
kehilangan kesempatan kerja pada
dalam pasar tenaga kerja semakin
waktu menanam, menyiangi padi
mantap. Laki-laki dan perempuan
dan ketika panen.
terpisah
dalam
pekerjaan
yang
terdapat di Desa Lembah memiliki
pemisahan
ini
beberapa
tempat
Pengerjaan sawah yang
sistem
diantaranya
sistem pengerjaan secara mandiri,
sistemparo (sistem bagi hasil yang
kerja
perempuan
pekerjaanberbeda,
ditandai
yang
umumnya
dan
dalam
individual,
dibayar
sekitar tiga perempat dari bayaran
warga negara, istri dan ibu karena
laki-laki ( Judi Wacjman, 2001: 41).
wanita
Minimnya
terdidik
adalah
orang-
keterlibatan
orang yang lebih rasional dan lebih
wanita dalam sektor pertanian
luhur. Tingkat pendidikan yang
berpijak pada satu asumsi bahwa
rendah menjadi kendala tersendiri
pekerjaan tersebut membutuhkan
terhadap
tenaga yang besar dan fisik yang
sehingga
kuat karena pekerjaan tersebut
menyebabkan para wanita di Desa
berkutat dengan tanah dan panas
Lembah lebih memilih bekerja
matahari.Apabila
keluar negeri. Pekerjaan sebagai
dirinci
pengembangan
hal
tersebut
berdasarkan umur maka mayoritas
pembantu
buruh tani wanita di Desa Lembah
merupakan pekerjaan yang dapat
ialah ibu-ibu rumah tangga dengan
dilakukan oleh siapapun. tanpa
batas usia minimal 45 tahun. Para
menggunakan
ibu muda lebih memilih mencari
keahlian khusus
alternatif
pekerjaan
tangga
ketrampilan
dan
yang
Usaha lain yang sebagian
dirasa lebih ringan dan tidak
kecil digeluti oleh masyarakat Desa
terlalu menguras tenaga seperti
Lembah adalah usaha warung atau
menjadi TKW. Menurut Darsono
toko.
Widarsana (2005: 138) “akses
umumnya dilakukan oleh mantan
wanita terhadap sumber ekonomi
pekerja imigran atau TKI karena
dan sosial dipengaruhi oleh sejauh
memiliki modal yang cukup untuk
mana
mempunyai
membuka sebuah usaha. Menurut
mengontrol
data kependudukan Desa Lembah
peralatan dan bentuk produksi
tahun 2013, jumlah toko yang ada
ekonomi sosial “.
di Desa Lembah mencapai 56 buah
wanita
kekuasaan
untuk
lain
rumah
karir,
Menurut
Pelaku
usaha
tersebut
Teori
yang ke semuanya tersebar di
Dadang
setiap dusun. Usaha pertokoan
Supardan, 2007:364) menyatakan
tersebut menyediakan kebutuhan
bahwa
sehari-hari sehingga memudahkan
Wollstonecraft
(dalam
semakin
baik
tingkat
pendidikan wanita maka semakin
masyarakat
baik pula seorang wanita dalam
kebutuhan. Kebutuhan hidup yang
menjalankan
semakin kompleks tidak sesuai
perannya
sebagai
untuk
memenuhi
dengan penghasilan yang bersifat
berkeluarga maupun yang masih
statis
waktu.
berstatus lajang lebih memilih
terjadi
bekerja ke luar negeri. Selain itu,
karena jumlah penghasilan tidak
upah tenaga buruh dalam negeri
sebanding
dari
waktu
Kesenjangan
ke
tersebut
dengan
jumlah
dengan upah buruh di luar negeri
yang
selalu
memang terpaut sangat jauh. Hali
pengeluaran
meningkat. Kebutuhan sehari-hari
inilah
yang mendesak membuat keluarga
antusiasme
semakin
Lembah khususnya kaum wanita
kesulitan
untuk
mendapatkan
tambahan
itu
membangkitkan
masyarakat
Desa
untuk bekerja ke luar negeri.
penghasilan. Adapun kebutuhan
manusia
yang
Para
perempuan
yang
bertingkat-tingkat
pergi mencari nafkah ke luar
yaitu kebutuhan primer (sandang,
negeri merupakan suatu bentuk
pangan, dan papan), kebutuhan
kegiatan masyarakat sebagai suatu
sekunder
terhadap
sistem perekonomian atau sistem
dianggap
mata
(kebutuhan
barang-barang
perlu),
yang
dan
(kebutuhan
barang
kebutuhan
terhadap
mewah)
pencaharian.
tersier
pekerjaan yang semakin sulit di
barang-
dapatkan dan kebutuhan hidup
(Suherman
Rosyidi, 2011: 50).
yang
makin
menyebabkan
Pemenuhan
Lapangan
kebutuhan
memutuskan
kompleks
para
wanita
untuk
mencari
hidup merupakan sebuah aktifitas
pekerjaan ke luar negeri agar
yang
dapat
dapat
membantu
keberlangsungan
beban
suami
krusial
mempengaruhi
karena
mengurangi
yang
rata-rata
hidup sehari-hari, maka dari itu
bekerja sebagai buruh tani. Selain
perlu adanya sumber penghasilan
membantu
yang
suami,
mampu
kebutuhan
mencukupi
para
wanita
beban
tersebut
Lapangan
terkadang mempunyai motif lain
pekerjaan di Desa Lembah hanya
yang berbeda antara individu yang
terpusat pada sektor pertanian
satu dengan yang lain.
dengan
tersebut.
mengurangi
nominal
yang
relatif
Secara
garis
besar
rendah. Oleh karena itu para
terdapat beberapa faktor yang
wanita desa baik yang sudah
mempengaruhi para TKW untuk
bermigrasi
ke
luar
diantaranya
negeri,
yaitu
Pada
saat
ini
wanita
untuk
sudah mulai menunjukkan peranan
mendapatkan pengalaman kerja
dan kontribusinya di dalam rumah
(faktor sosial), pendapatan yang
tangga yaitu dengan cara bekerja
lebih
sempitnya
atau berkarir. Salah satu alternatif
lapangan pekerjaan di daerah asal
yang dilakukan oleh wanita untuk
(
besar
dan
faktor
ekonomi).
Apabila
mendapatkan penghasilan yaitu
diurutkan
menurut
tingkat
dengan
faktor
Menurut
dapat
dikemukakan oleh Doni Rekro
memepengaruhi minat TKW untuk
Harijani (2001: 32) bahwa peran
bekerja ke luar negeri adalah
wanita
karena faktor ekonomi.
terutama
signifikansinya,
penentu
maka
utama
B. Peran
yang
Wanita
Perkembangan
Keluarga
Di
dalam
ekonomi
Ekonomi
umumnya
Lembah
yang
pembangunan
peranan
rumah
di
sektor
tangga
dilakukan
pada
bersama-
Sekarang ini peran wanita
telah
Karl
kerja.
sama pria dan wanita.
Kecamatan Babadan Kabupaten
Ponorogo
tenaga
pendapatan
Terhadap
Desa
Menurut
menjadi
bergeser
dari
peran
Marx
tradisional menjadi modern, yang
(dalam Pip Jones, 2009: 97) setiap
semula hanya memeiliki peran
orang selalu didorong oleh motif
tradisional untuk melahirkan anak
ekonomi
dalam
(reproduksi),
sehingga
perubahan-perubahan
tindakannya
rumah
dan
tangga,
mengurus
kini
wanita
sosial yang terjadi sebagai akibat
memiliki ruang untuk berkarir.
dari perkembangan ekonomi. Hal
Secara tradisional peran wanita
tersebut menjadi dasar bagi setiap
seolah dibatasi dan ditempatkan
orang untuk melakukan tindakan
dalam posisi pasif yaitu sebagai
ekonomi dengan tujuan untuk
pendukung
memperoleh
tetapi saat ini wanita merupakan
kesejahteraan
dan
kemakmuran. Tindakan ekonomi
sumber
dilakukan oleh siapapun tanpa
potensial
memandang jenis kelamin dan
Besarnya
status sosial di masyarakat.
wanita
karir
daya
suami.
manusia
yang
pasar
kerja.
dalam
tingkat
dalam
Akan
penawaran
dunia
kerja
dipengaruhi
oleh
kemiskinan
negeri. Anita Rahman (1997: 183)
ekonomi serta keterbatasan suami
mengemukakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup
ekonomi
keluarga.
penting dalam keluarga karena
Menurut pandangan Teori
memegang
menunjang
2009:
keluarga,
ekonomi
suami
ketergantungan
perempuan
menjadikan
terhadap
perempuan
dapat
sewaktu-waktu
peranan
kebutuhan
pemenuhan
dilakukan
fisik
tersebut
oleh
suami
maupun istri ataupun keduanya.
sebagai tenaga kerja cadangan
yang
fungsi
merupakan faktor dasar untuk
Feminis Marxis (dalam Pip Jones,
127)
bahwa
Peranan
wanita
atau
dapat
perempuan tidak dapat dipisahkan
digunakan. Hal tersebut dapat
dengan peran dan kedudukannya
diartikan
wanita
dalam keluarga. Pada masa lalu,
sebagai istri dipandang sebagai
wanita lebih terkungkung dalam
pencari
dan
peran sebagai pendamping suami
keterlibatannya dalam pemenuhan
dan pengasuh anak. Namun seiring
ekonomi keluarga dapat terjadi
dengan kemajuan ekonomi maka
jika keadaan ekonomi keluarga
banyak ibu rumah tangga yang
tersebut
juga ikut berkarya di luar rumah.
kedudukan
nafkah
sekunder
memang
benar-benar
mengalami kesulitan.
Fenomena ini menjadi menarik
Seiring
dengan
karena
perempuan
yang
perkembangan jaman dan tuntutan
seharusnya bisa mengawal anak-
hidup
tinggi
anaknya bersama suami justru
ikut
bekerja di luar negeri. Hal tersebut
ekonomi
dapat dijadikan sebagai titik balik
yang
membuat
semakin
wanita
menanggung
keluarga.
harus
beban
Kebutuhan
mendesak
mampu
yang
mendobrak
pemahaman
bahwa
perempuan
dapat menghidupi keluarga.
tradisi dan pandangan genderitas.
Secara
eksplisit
Perlu adanya sebuah alternatif
Indonesia
yang
ketimpangan yaitu antara jumlah
mampu
memecahkan
telah
di
kerja
terjadi
persoalaan ekonomi keluarga dan
tenaga
dengan lapangan
salah satu jalannya adalah menjadi
pekerjaan
pembantu rumah tangga di luar
seimbang. Rendahnya penyerapan
yang
tersedia
tidak
tenaga
kerja
bagi
wanita
sarana dan prasarana ekonomi dan
menyebabkan para wanita berfikir
sosial banyak dilakukan di negara-
untuk menjadi TKW ke luar negeri
negara tersebut, akibatnya banyak
agar
dibutuhkan tenaga kerja dari luar
dapat
perekonomian
membantu
keluarga.
Setiap
negera
mereka
agar
dapat
TKW memiliki alasan tersendiri
menggerakkan roda pembangunan
yang melatarbelakangi keputusan
(Pemerintah Kabupaten Ponorogo,
mereka untuk bekerja ke luar
2011: 76).
negeri. Faktor pendorong tersebut
Adanya motivasi untuk
beragam dari satu individu dengan
mengubah nasib maupun adanya
individu yang lain, mulai dari
daya tarik upah yang relatif tinggi
faktor ekonomi maupun mencari
di
pengalaman.
banyak tenaga kerja (khususnya
Negara
negeri
mengakibatkan
menjadi
para wanita) rela menjadi tenaga
tujuan para TKW untuk bekerja ke
kerja di luar negeri, bahkan para
luar
Malaysia,
wanita yang sudah bersuami pun
Singapura, Taiwan, Jepang, Korea
banyak yang menjadi tenaga kerja
dan
wanita di luar negeri. Keputusan
negeri
yang
luar
adalah
Hongkong,
negara
tersebut
hanya
kawasan
Asia
tujuan
terpusat
setelah
di
adanya
semacam
ini
diambil
harapan
mampu
dengan
membantu
larangan dari pemerintah untuk
mencukupi
bekerja ke Timur Tengah karena
yang selama ini masih kurang atau
banyaknya
belum terpenuhi.
kasus
sebagaimana
penganiayaan
disampaikan
oleh
kebutuhan keluarga
Meskipun
upah
yang
Imam Mustari yang juga bekerja
diperoleh terbilang tinggi akan
sebagai
tetapi profesi TKW sangat rentan
penyalur tenaga
kerja
Indonesia.
terhadap tindak kekerasan dan
Beberapa
yang
eksploitasi. Pada satu sisi, migrasi
berkembang di Asia Tenggara telah
perempuan ke luar negeri dengan
mengalami perkembangan yang
jenis pekerjaan sebagian besar
sangat
mempunyai
sebagai pembantu rumah tangga,
pertumbuhan ekonomi yang relatif
telah mengkodisikan para TKW
tinggi.
dalam situasi rawan kekerasan
pesat
dan
Kegiatan
negara
pembangunan
baik
kekerasan
secara
fisik
(dalam Darsono Wisadirana, 2005:
maupun kekerasan seksual. Hal ini
140) adalah sebagai pemelihara
disebabkan oleh sifat pekerjaan
keseimbangan
yang mengakibatkan TKW terlepas
sebagai
dari pantauan pihak lain sehingga
mengendalikan arah rumah tangga
tidak mendapatkan perhatian yang
serta penjamin kebutuhan hidup
cukup, kurang terproteksi dan
sehari-hari. Adapun istri berperan
lebih mudah tereksploitasi.
sebagai
Keputusan para wanita di
keluarga.
pemimpin
Suami
bertugas
pelaksana
tersedianya
teknis
kebutuhan
hidup
Desa Lembah untuk bekerja ke luar
keluarga serta penanggung jawab
negeri sepenuhnya di dukung oleh
harian
pihak keluarga, sebagai salah satu
segala
contoh
memungkinkan
yaitu
Katiran,alasanmengijinkan istrinya
atas
terselenggaranya
sesuatu
yang
fungsi-fungsi
keluarga dapat dicapai.
bekerja ke luar negeri sebagai
Posisi dan peran suami
TKW karena untuk mencukupi
yang seharusnya menjadi pencari
kebutuhan rumah tangga yang
nafkah primer dalam keluarga
semakin
ini
mulai tergantikan oleh keberadaan
yang menjadi penyebab utama
istri yang bekerja di luar negeri.
kepergian para perempuan bekerja
Secara nominal pendapatan yang
ke
di
meningkat.Selama
luar
negeri
adalah
faktor
ekonomi,
tetapi
kenyataan
peroleh
oleh
kedua
pihak
di
memang memiliki selisih yang
masyarakat suami juga memiliki
sangat besar. Akan tetapi hal
andil yang sangat besar dalam
tersebut tidak menjadi sebuah akar
pengambilan
permasalahan
keputusan
yang
dalam
rumah
menentukan keterlibatan wanita
tangga, karena sikap saling percaya
sebagai pencari nafkah yang lebih
dan
dominan.
mengisi
Apabila
dilihat
dari
kesadaran
kekurangan
untuk
berkembang
keharmonisan
masyarakat
saling
pasangan
masing-masing menjadi patokan
konsep gender yang selama ini
dalam
untuk
membangun
seperti
sebuah
dialami
maka kedudukan wanita dalam
keluarga Trilaksono. Setelah para
rumah tangga menurut Parsons
wanita berangkat bekerja ke luar
negeri maka peran suami berganti
pada
sektor
kemiskinan
rumah
menjadi faktor pendorong utama
tangga. Pengambilan alihan peran
para perempuan menjadi TKW
seperti ini memang sudah menjadi
sebagai upaya mengatasi tekanan
konsekuensi
bisa
beban sosial ekonomi keluarga.
dan
Meskipun
ditawar
domestik
Faktor
yang
lagi.
tidak
Pengawasan
pengasuhan
anak
biasanya
akan
seperti
diperoleh
bibi
karena
tersebut
seringkali dipandang sebelah mata
dititipkan kepada kerabat terdekat
nenekatau
pekerjaan
tetapi,
pendapatan
mampu
yang
menunjang
kedua pihak tersebut dirasa lebih
seluruh
mengetahui
bagaimana
bahkan meningkatkan status sosial
cara mengurus dan mendidik anak
di masyarakat. Status sosial di
sehingga
menimbulkan
masyarakat desa cenderung diukur
kekhawatiran selama bekerja di
dari segi materiil, seperi tempat
luar negeri.
tinggal, kendaraan, luas tanah dan
tentang
tidak
Status
sebagai
tenaga
kebutuhan
keluarga
hal-hal lainnya. Semakin tinggi
kerja wanita atau TKW dengan gaji
kualitas
jutaan rupiah memang menjadi
status sosial di masyarakat pun
daya tarik tersendiri bagi para
akan mengalami perubahan ke
wanita
arah yang lebih positif.
di
Desa
Lembah.
Perbandingan upah gaji buruh
dalam
dan
terlampau
luar
negeri
jauh
yang
membuat
perekonomian
maka
Dewi
Wulansari
(2009:102-103)
mengemukakan
bahwa
pelapisan
masyarakat
masyarakat lebih memilih untuk
merupakan suatu yang telah ada
merantau ke luar negeri demi
sejak dahulu kala, pelapisan sosial
mendapatkan penghidupan yang
dalam
lebih layak. Realita semacam itu
berdasarkan kekuasaan, maupun
semakin
dengan
kepemilikan benda yang memiliki
semakin banyaknya kisah sukses
nilai ekonomis seperti uang, tanah
atau
dan
meningkat
gambaran
perekonomian
masyarakat
harta
benda
dapat
lainnya.
yang lebih baik dari tetangga atau
Pandangan semacam itu memang
kerabat mereka.
terjadi secara sistematis dan dapat
berubah
sesuai
perkembangan
perekonomian dalam masyarakat.
Malinowski (dalam Pop
penghasilan yang diperoleh selama
bekerja ke luar negeri sebagian
dikirimkan kepada keluarga di
Jones, 2009: 61) mengemukakan
kampung
sebuah
dalam
disisihkan untuk disimpan untuk
materi
keperluan lainnya. Sejumlah uang
digunakan untuk mencapai prestis.
yang disimpan tersebut digunakan
Kepemilikan benda atau materi
sebagai bekal untuk perencanaan
menjadi simbol agar orang lain
perekonomian yang akan datang.
memberikan penilaian yang lebih,
Menurut Marmi (keluarga TKW)
sehingga
menyatakan bahwa dirinya sangat
teori
masyarakat
bahwa
objek
status
atau
sosial
dalam
dan
sebagian
masyarakat pun akan meningkat.
terbantu
Hal inilah yang menjadi alasan bagi
anaknya yang bekerja sebagai TKW
sebagian besar TKW untuk selalu
karena kebutuhan keluarga dapat
berusaha mencukupi kebutuhan
tercukupi dengan baik dan terjadi
finansial, misalnya membeli motor,
peningkatan kesejahteraan.
mobil, dan membangun rumah.
dengan
lagi
keberadaan
Selain untuk memenuhi
Keberadaan para TKW
kebutuhan keluarga, penghasilan
di Desa Lembah sangat membantu
yang diperoleh selama bekerja di
keluarga
luar negeri juga dialokasikan pada
secara
tersebut
finansial.
terbukti
Hal
dengan
sektor
produksi.
kemampuan daya beli keluarga
Suherman
terhadap kebutuhan hidup sehari-
produksi merupakan setiap usaha
hari,
yang
baik
sekunder
kebutuhan
maupun
komplementer
primer,
Salah satu bentuk mendukung
pendidikan,
pembelian
menyekolahkan
jerih
payah
TKW
mampu
anak
hingga
jenjang sarjana.
dihimpun
produksi
mengembangkan
tanah
modal
adalah
dan
untuk
berwirausaha. Hal tersebut sebagai
salah satu bentuk investasi untuk
Berdasarkan data yang
telah
atau
semakin
aktifitas
menjadi
menciptakan
55)
meperbesar daya guna barang.
meningkat. Bahkan dalam segi
selama
(2011:
kebutuhan
yang
hasil
Rosyidi
Menurut
di
lapangan,
menunjang kehidupan di masa
yang akan datang. Pengalokasian
penghasilan untuk membeli tanah
wacana
atau sawah bertujuan agar tanah
direalisasikan oleh
tersebut nantinya dapat dikelola
sehingga secara umum bangunan
dan dapat mencukupi kebutuhan
fisik atau rumah penduduk di Desa
sehari-hari.
Selain
perkembangannya
selalu
mengalami
setiap
tahunnya
yang
seringkali
para TKW,
itu,
dalam
Lembah terbilang sudah di atas
harga
tanah
rata-rata.
peningkatan
sehingga
jika
Pembangunan
rumah
merupakan kegiatan yang paling
menghabiskan
anggaran
paling
terdapat suatu kebutuhan yang
banyak dalam keluarga karena
mendesak maka tanah tersebut
pengeluaran yang digunakan untuk
dapat
berbelanja bahan bangunan sangat
dijual
Pengolahan
dikelola
atau
digadaikan.
sawah
secara
tersebut
mandiri
oleh
keluarga TKW.
besar
terlebih
pengerjaannya
proses
membutuhkan
waktu yang lama.
Selain untuk membeli
Peran wanita terhadap
tanah, penghasilan yang diperoleh
ekonomi keluarga tidak hanya
juga digunakan sebagai modal
terfokus
untuk membuka usaha toko atau
kebutuhan primer saja. Akan tetapi
warung.
kebutuhan-kebutuhan lain seperti
warung
Biasanya
atau
kebutuhan
sekunder
dan
samping atau di depan rumah,
kebutuhan
komplementer
juga
sehingga lebih memudahkan dalam
tidak luput dari peran serta para
pengawasan.
tersebut
TKW. Penghasilan yang didapat
sehari-hari
seringkali juga digunakan untuk
yang diperlukan oleh masyarakat.
membeli kendaraan baru serta
Usaha
melengkapi
tersebut
dibangun
pemenuhan
di
menjual
tersebut
toko
pada
Toko
kebutuhan
yang
dikembangkan
merupakan
sebuah
bentuk solusi untuk mendapatkan
tambahan penghasilan jika suatu
peralatan
tangga seperti mesin cuci, kulkas
dan kebutuhan lainnya.
C. Dampak
Keberadaan
TKW
Kehidupan
Sosial
saat nanti sudah tidak bekerja lagi
Terhadap
sebagai TKW.
Masyarakat Desa Lembah
Pembangunan
rumah
rumah
Selain perannya dalam
atau renovasi rumah menjadi satu
keluarga ternyata para TKW juga
memiliki peran tersendiri dalam
masyarakat,
khususnya
dalam
Akan tetapi peran TKW
terhadap
perkembangan
kegiatan yang berkaitan dengan
masih
kepemudaan dan sosial. Para TKW
Kurangnya
tersebut
menjadi
pemerintah menjadi salah satu
terselenggaranya
penyebab vakumnya keterlibatan
kegiatan di desa atau memberikan
TKW di desa. Pemasukan desa
bantuan dana
yang
seringkali
donatur
bagi
pada organisasi
sangat
desa
minim
sekali.
perhatian
dari
diperoleh
dari
TKW
karang taruna desa seperti yang
bersumber dari pembuatan surat
dikemukakan oleh Muji Puguh
ijin dari desa untuk bekerja keluar
Utomo.
bantuan
negeri. Untuk pembuatan surat
tersebut dilakukan secara sukarela
dari desa ini setiap individu di
tanpa ada paksaan dari pihak mana
kenakan biaya sebesar 10.000
pun. Jadi kesadaran dan kepekaan
rupiah.
sosial dari masing-masing individu
Lembah, pemerintah atau instansi
sangat mempengaruhi hal tersebut.
yang terkait yakni Dinas Tenaga
Pemberian
Suplai
Kepala
Kerja
TKW
penyuluhan atau sosialisasi yang
merupakan sebuah stimulus bagi
menumbuhkan ketrampilan para
terselenggaranya
mantan
oleh
para
kegiatan-
perlu
Desa
yang
diberikan
dana
Menurut
memberikan
TKW
agar
dapat
kegiatan di masyarakat. Pemberian
menggunakan penghasilan yang
bantuan dana sering disalurkan
diperoleh sebagai modal usaha.
melalui kegiatan kepemudaan atau
Pemupukan
karang taruna desa. Bantuan dana
untuk
tersebut
dilaksanakan
dialokasikan
untuk
semangat
berwirausaha
agar
perlu
hasil
yang
mengadakan kegiatan-kegiatan di
diperoleh selama menjadi TKW
masyarakat
tidak
seperti
kegiatan
sia-sia.
Selama
ini
perlombaan dalam rangka Hari
kecenderungan yang terjadi di
Ulang Tahun Republik Indonesia
Desa Lembah, penghasilan yang
(HUT RI) maupun diwujudkan
diperoleh hanya difokuskan untuk
dalam
seperti
pembangunan
karang
membeli kendaraan saja, sehingga
bentuk
pembuatan
taruna.
barang
seragam
fisik
maupun
secara ekonomi justru akan lebih
berkurang karena tidak adanya
hanya berkisar antara dua minggu
sumber pemasukan lagi. Apabila
hingga satu bulan, sisanya selama
kondisi seperti ini sudah terjadi
bertahun-tahun dihabiskan untuk
maka alternatif yang dipilih adalah
bekerja di luar negeri. Pilihan
menjadi
bekerja ke luar negeri selama
TKW
menutupi
kembali
kebutuhan
untuk
ekonomi
puluhan
keluarga.
tahun
tidak
menjadi
kendala yang berarti karena hal
Di
sisi
lain,
dampak
tersebut
terbayarkan
dengan
migrasi internasional secara luas
jumlah nominal yang tinggi yang
yang menyangkut masyarakat dan
didapatkan selama bekerja.
daerah asal mengandung aspek
Secara umum keberadaan
positif dan negatif. Hal ini bermula
para TKI yang bekerja ke luar
karena adanya nilai-nilai baru yang
negeri memberikan keuntungan
dibawa
yang
TKW
yang
kemudian
besar
disosialisasikan pada masyarakat
Peningkatan
di
merupakan
desa.
Nilai-nilai
menyebabkan
baru
ini
terjadinya
penting
bagi
negara.
devisa
negara
aspek
yang
yang
paling
tercakup
dalam
pergeseran-pergeseran sosial di
pengiriman TKI ke luar negeri. Hal
masyarakat.
tersebut
berakibat
Pergeseran
pada
yang
perubahan
dapat
memperbaiki
ini
neraca perdagangan internasional
terutama menyangkut nilai-nilai
Indonesia. Akan tetapi peningkatan
agama, kultural, sosial atau gaya
perolehan
hidup misalnya cara berpakaian
bergantung pada jumlah TKI yang
yang cenderung buka-bukaan.
berada di luar negeri serta tingkat
Para TKW yang sudah
pendapatan
merasa nyaman dan mapan selama
sangat
terbatas
dengan
yang
sangat
diperoleh
di
sana.
bekerja ke luar negeri memang
memiliki intensitas interaksi yang
devisa
Penutup
A.
Simpulan
1. Mayoritas
penduduk
berprofesi
Desa
masyarakat karena waktu yang
Lembah
digunakan untuk pulang ke tanah
petani maupun buruh tani
air adalah waktu cuti sementara.
dengan upah yang pas-pasan.
Waktu cuti yang diambil tersebut
Hal
tersebut
sebagai
seringkali
menjadi
kendala
dalam
memenuhi kebutuhan primer
pemenuhan hidup sehari-hari.
semua
Sempitnya lapangan pekerjaan
penghasilan yang diperoleh
yang tersedia di desa dan
selama bekerja di luar negeri
rendahnya upah buruh dalam
juga
negeri
menyebabkan
para
berinvestasi seperti membeli
wanita
di
Lembah
tanah, sebagai modal untuk
memutuskan untuk bekerja ke
membuka usaha, membangun
luar
rumah
Desa
negeri.
Dorongan
anggota
keluarga,
digunakan
untuk
maupun
membeli
ekonomi merupakan faktor
kendaraan.Semakin
baik
dasar yang memainkan peran
tingkat
penting dalam pengambilan
ekonomi keluarga TKW maka
keputusan migrasi bagi wanita
status sosialdalam masyarakat
pedesaan
ke
luar
negeri.
juga semakin meningkat. Hal
Bekerja
menjadi
TKW
kesejahteraan
tersebut
tidak
lepas
merupakan cara yang paling
kontribusi
mudah
karena
diberikan
kebanyakan dari wanita di
terhadap
Desa Lembah memiliki tingkat
ekonomi keluarganya.
dilakukan
pendidikan
yang
rendah.
Penghasilan yang diperoleh
setiap
bulannya
terbilang
B.
yang
oleh
dari
telah
para
TKW
perkembangan
Saran
1. Untuk Pemerintah
a. Berdasarkan
penelitian
tinggi berkisar tiga hingga
yang telah dilakukan maka
lima juta rupiah.
dapat ditarik kesimpulan
2. Keberadaan
para
TKW
bahwa
permasalahan
tersebut membawa perubahan
perekonomian yang terjadi
positif
saat ini merupakan akibat
bagi
perekonomian
keluarga,
diantaranya
tercukupinya
kebutuhan
dari
kekacauan
perekonomian
sistem
di
keluarga, terjaminnya biaya
Indonesia.
sekolah
dan
lapangan pekerjaan serta
kesejahteraan
upah tenaga kerja dalam
anak,
meningkatnya
keluarga.
Selain
untuk
negeri
Sempitnya
yang
rendah
menyebabkan sumber daya
menahan arus TKI/TKW ke
manusia Indonesia justru
luar
terserap oleh negara lain.
bertahap.
Pemerintah
daerahnya cukup tersedia
hendaknya
negeri
Apabila
menggali jiwa entreprenur
kesempatan
pada masyarakat melalui
produktif
kegiatan
memberikan
penyuluhan,
sehingga
pola
secara
kerja
dan
di
yang
dapat
penghasilan
fikir
yang cukup untuk hidup
masyarakat dapat berubah
layak, para TKI/TKW akan
dari
berpikir
mencari
menjadi
pekerjaan
menciptakan
lapangan pekerjaan.
b. Pemerintah
matang
untuk
mengadu nasib ke luar
negeri yang penuh resiko
hendaknya
dan
bahaya.Penciptaan
lebih memperhatikan nasib
kesempatan
para TKW yang bekerja ke
produktif dapat dilakukan
luar
dengan
negeri
dengan
kerja
yang
mengembangkan
memberikan perlindungan
usaha-usaha
hukum
mikro di bidang pertanian,
yang
harus
diregakkan bagi para TKW
perikanan,
karena para TKW tersebut
perkebunan,
rentan
pengolahan
mendapatkan
tindakan kriminal seperti
penganianyaan,
dan
seksual.
Para
dan
holtikultura,
serta
hasil-hasil
pertanian.
2. UntukPemerintahan
pembunuhan
pelecehan
kecil
Desa
Lembah
a. Perlu adanya
pendataan
TKW tersebut merupakan
yang lebih mendalam dan
pahlawan devisa yang juga
terperinci
memiliki andil yang sangat
keberadaan TKI di Desa
besar dalam pelaksanaan
Lembah khususnya para
perekonomian negara.
TKW
c. Menciptakan
lapangan
kerja yang produktif harus
dikembangkan
untuk
sehingga
terhadap
dapat
digunakan sebagai acuan
apabila
terjadi
permasalahan
selama
bekerja di luar negeri.
mengupayakan
pelaksanaan
b. Selalu berperan aktif untuk
program
pemberdayaan ketrampilan
mendampingi para TKW
bagi
yang
mengurangi pengangguran.
bermasalah
bekerja
ke
luar
saat
negeri
3. Untuk
misal: tidak memperoleh
Lembah
gaji,
a. Perlu
mendapat
tindak
TKW
umtuk
Masyarakat
adanya
Desa
kesadaran
kekerasan, dan masalah-
dan kepedulian masyarakat
masalah
terhadap para wanita yang
lainnya.
Pemerintah
desa
berkoordinasi
pemerintah
harus
dengan
pusat
atau
bekerja
ke luar negeri,
karena pekerjaan tersebut
merupakan
sebuah
instansi terkait agar para
pekerjaan yang berat dan
TKW
rentan
mendapat
perlindungan hukum yang
jelas, mengingat banyaknya
dengan
kekerasan.
b. Bagi
masyarakat
jumlah TKW dari Desa
Lembah
Lembah.
anggota
c. Pemerintah
tindak
yang
Desa
memiliki
keluarganya
desa
sebagai TKW, hendaknya
merupakan bagian terkecil
lebih berhati-hati dan lebih
dalam
sistem
bijak dalam pengelolaan
negara.
keuangan agar hasil yang
yang
diperoleh selama bekerja
pusat
ke luar negeri tersebut
direalisasikan
oleh
dapat bermanfaat di masa
pemerintahan
desa,
pemerintahan
Segala
kebijakan
diputuskan
oleh
sehingga
posisi
depan.
c. Keberadaan
para
TKW
pemerintahan desa sebagai
yang bekerja ke luar negeri
perpanjangan tangan dari
dapat digunakan sebagai
pemerintah
pertimbangan
karena
itu,
pusat.
Oleh
pemerintah
desa hendaknya membantu
menentukan
untuk
lapangan
pekerjaan yang diinginkan.
Kesuksesan dari saudara
dalam
atau
tetap terjaga dan selalu
tetangga
bekerja
ke
setelah
luar
negeri
berumah
tangga
kondusif.
dapat dijadikan motivasi
c. Melakukan
perencanaan
bahwa pekerjaan tersebut
ekonomi dengan baik dan
dapat
matang sehingga hasil jerih
menunjang
perekonomian
keluarga
payah
yang
diperoleh
apabila dapat digunakan
selama
sesuai
misal:
digunakan untuk sesuatu
digunakan untuk membuka
yang bermanfaat dan dapat
usaha.
menunjang masa depan.
sasaran,
bekerja
dapat
4. Untuk TKW Di Desa Lembah
a. Menjadi TKW merupakan
salah satu pekerjaan yang
rentan
dengan
tindak
kekerasan baik kekerasan
secara
fisik
kekerasan
maupun
secara
psikis,
oleh karena itu para TKW
harus
senantiasa
meningkatkan
kewaspadaan dan kehatihatian selama bekerja di
luar negeri agar terhindar
dari hal tersebut.
b. Mengingat tempat bekerja
yang jauh maka para TKW
hendaknya
melakukan
komunikasi yang intensif
dengan keluarga di desa
terlebih bagi para TKW
yang
sudah
sehingga
menikah,
keharmonisan
Daftar Pustaka
Anita
Rahman.1997. Akses dan
Kontrol Perempuan Terhadap
Ekonomi Keluarga. Dalam
Dadang S. Anshori (Eds.),
Membincangkan
Feminisme
Refleksi Muslimah Atas Peran
Sosial Kaum Wanita (hlm.
183).
Bandung:
Pustaka
Hidayah.
Darsono Wisadirana. 2005. Sosiologi
Pedesaan. Malang. Universitas
Muhammadiyah Malang.
Doni Rekro Harijani. 2001. Etos Kerja
Perempuan Desa Realisasi
Kemandirian dan Produktivitas
Ekonomi.
Yogyakarta:
MedPrint Offset.
Eko A. Minarno, Bambang Widianto,
dan Rizka Halida. 2011.
Manusia dalam Kebudayaan
dan Masyarakat: Pandangan
Antropologi dan Sosiologi.
Jakarta: Salemba Humanika.
Husain Haikal. 2012. Wanita Dalam
Pembinaan Karakter Bangsa.
Yogyakarta:
Universitas
Negeri Yogyakarta.
I Made Wiratha. 2006. Metodologi
Penelitian Sosial Ekonomi.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Joko Subagyo, P. 2004. Metode
Penelitian Dalam Teori dan
Praktek. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Jones Pip. 2003. Pengantar Teori-Teori
Sosial. Terjemah oleh Achmad
Fedyani
Saifudin.
2009.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
Moehar
Daniel.
2003.
Metode
Penelitian Sosial Ekonomi.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mosse Julia Cleves.1993. Gender dan
Pembangunan.
Terjemahan
oleh Hartian Silawati. 2002.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muhammad Hanif. 2011. Peran Serta
Perempuan Dalam Pelestarian
Kesenian Tayub di Desa Pesu
Kecamatan
Maospati
Kabupaten Magetan. Agastya
Jurnal
Sejarah
dan
Pembelajarannya, 1 (2): 169.
Resty Nikiuluw, Desak Putu Eka K.,
dan Made Susilawati. 2011.
Hubungan Antara Status Sosial
Ekonomi dan Pola Asuh Orang
Tua Terhadap Prestasi Belajar
Anak. Jurnal Pendidikan, 17
(1): 15.
Soerjono Soekanto. 2009. Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta:
Rajawali Pers.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif dan R&D.
Bandung: CV. Alfabeta.
Suherman Rosyidi. 2011. Pengantar
Teori Ekonomi Pendekatan
Kepada Teori Ekonomi Mikro
dan Makro. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sutopo
H.B.
2002.
Metodologi
Penelitian Kualitatif Dasar
Teori dan Terapannya Dalam
Penelitian. Surakarta: Sebelas
Maret University Press.
Supardi. 2011. Dasar-dasar Ilmu
Sosial. Jakarta: Ombak
Widya Fitrianingsih. 2010. Citra
Perempuan Dalam Pariwara di
Hindia Belanda. Dalam Sri
Margana (Eds.), Kota-kota di
Jawa Identitas, Gaya Hidup,
dan Permasalahan Sosial (hlm.
42). Yogyakarta: Ombak.
Download