PERAN PEREMPUAN DALAM PERKEMBANGAN EKONOMI DI KAMPUNG TKI (STUDI DI DESA LEMBAH KECAMATAN BABADAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2008-2013) Norfia Eka Praesti & Novi Triana Habsari* Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam tentang peran perempuan dalam menunjang ekonomi keluarga di Desa Lembah. Hal tersebut disebabkan karena jumlah penduduk Desa Lembah yang bekerja sebagai TKI sangat besar dan didominasi oleh kaum wanita. Penelitian ini dilakukan di Desa Lembah Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo selama enam bulan. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.Analisis data yang digunakan yaitu analisis kualitatif model interaktif. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa peran dan kontribusi wanita terhadap ekonomi keluarga di Desa Lembah sangat besar sekali. Hal tersebut dapat dilihat dari tercukupinya kebutuhan finansial dan kebutuhan sehari-hari. Penghasilan yang diperoleh selama bekerja di luar negeri seringkali menjadi penentu ketercapaian kesejahteraan keluarga. Semua penghasilan yang didapat selama bekerja menjadi TKW digunakan sebagai modal untuk membuka usaha atau berinvestasi dengan membeli tanah. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah awal untuk mengatasi ekonomi keluarga dalam jangka panjang. Dari semua fakta di atas dapat disimpulkan bahwa peran wanita dalam pemenuhan ekonomi keluarga sangat besar, sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa kemandirian wanita secara ekonomi mulai terbangun. Kata kunci : Peran Wanita, Ekonomi Keluarga Pendahuluan maupun sosial. dengan Tuhan menciptakan manusia, keberlangsungan manusia dengan segala kelebihan maka apabila manusia dibandingkan dengan demi menciptakan secara berpasang- Hal tersebut pasangan. Burhan dimaksudkan 25) pula kehidupan, Tuhan makhluk yang lain. Muhammad (2011: Begitu untuk selalu mengemukakan bahwa manusia menjaga keturunan manusia agar juga diciptakan sebagai makhluk tetap multidimensional yang memiliki punah. akal pikiran, dan kemampuan keselarasannya tersebut terdapat berinteraksi perbedaan prinsipil dan kodrati secara personal terpelihara Akan dan tetapi tidak dibalik *Norfia Eka Praesti adalah Alumni Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Madiun Novi Triana Hapsari adalah Dosen Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Madiun 129 antara pria dan wanita. Hal Sebuah kultur terkadang tersebut merupakan sebuah fakta masih menempatkan wanita ke yang tidak bisa lagi terelakkan. dalam posisi yang lebih rendah Konstruksi sosial daripada pria. Sebagian besar mempengaruhi keyakinan serta masyarakat budaya tentang pandangan umum bahwa jalan bagaimana seharusnya lelaki dan untuk menjadi maskulin atau perempuan dan feminin merupakan suatu yang dengan alami akibat langsung dilahirkan Perempuan secara biologis sebagai laki-laki masyarakat berpikir bertindak sesuai ketentuan sosial. seringkali dipandang juga menganut sebagai atau perempuan. Hal tersebut makhluk yang lemah dan tidak dipertegas oleh pendapat (Mosse, berdaya tidak 1993, terjemah Hartian Silawati, segala 2002 : v) menyatakan “bahwa aspek kegiatan baik dalam bidang munculnya permasalahan kaum politik, ekonomi maupun bidang perempuan lainnya selalu didominasi oleh rendahnya kualitas sumber daya kaum laki-laki. Perbedaan fisik kaum perempuan sendiri, dan hal dan psikis antara laki-laki dan tersebut mengakibatkan ketidak perempuan turut menentukan mampuan bersaing dengan laki- fungsinya masing-masing dalam laki masyarakat, pada akhirnya Masyarakat pembagian fungsi tersebut perilaku pembagian ini untuk sehingga mengherankan apabila disebabkan dalam oleh pembangunan”. menciptakan mengarah pada pembagian kerja menentukan yang lebih yang mereka anggap sebagai menguntungkan laki-laki karena keharusan, untuk membedakan laki-laki dianggap memiliki fisik antara lelaki dan perempuan. yang kuat. Perempuan tertinggal Sudut pandang yang demikian di seluruh bidang kehidupan inilah publik keterlibatan wanita sangat minim dengan seringkali apabila laki-laki. diidentikkan dibandingkan Perempuan dengan semua kegiatan yang bersifat domestik. yang berdasarkan apa menyebabkan sekali. Kaum wanita pada abad pertengahan dianggap sebagai makhluk yang lemah dan tidak jenis-jenis pekerjaan. Perempuan sederajat dengan makhluk laki- identik dengan urusan dapur laki hidupnya. sedangkan pria identik dengan Pertama-tama ia dirumah tunduk bekerja untuk mencari nafkah. dan patuh dan di bawah perintah Pembagian kerja secara seksual ayahnya mengandung sepanjang yang selanjutnya absolut setelah dan menikah perempuan makna kerap bahwa dipandang mereka harus tunduk dan patuh sebagai pencari nafkah sekunder pada perintah suaminya. Status sedangkan atau kedudukan wanita dahulu nafkah berada di bawah laki-laki, wanita terjemah Hartian Silawati, 2002 : harus saja 46). Apabila dilihat dari peran kehendak suami. Kaum wanita dan tanggung jawabnya, idealnya dianggap tidak berarti dan tidak seorang pria bekerja agar mampu mempunyai peran apa-apa, selain mencukupi menjadi alat kesenangan kaum kebutuhan keluarga. Hal inilah laki-laki. Mereka tidak dipandang yang sebagai dalam mengikuti partner rumah apa laki-laki utama penyedia (Mosse, dan 1993, memenuhi menyebabkan yang penuh ketergantungan wanita pada laki- tangga. Dalam laki terutama dalam keluarga, wanita umumnya masih perekonomian terbilang sangat merupakan penanggung jawab tinggi. yang besar bagi terlaksananya Tuntutan tugas-tugas rumah tangga, fungsi semakin reproduksi, perempuan sumber daya dan pembinaan manusia, serta berbagai tugas keluarga lainnya. Pengaruh menanggung keluarga. hidup tinggi yang membuat harus beban Kebutuhan ikut ekonomi yang kesadaran mendesak mampu mendobrak gender tercermin dalam berbagai tradisi dan pandangan gender tindakan, keyakinan dan harapan. yang telah tertanam kuat di Perbedaan gender antara laki- masyarakat. Hal tersebut juga laki dan perempuan seringkali dirasakan oleh para perempuan menjadi di desa, dengan bekal latar belakang masyarakat untuk menentukan pendidikan formal yang rendah sebuah pedoman lapangan hanya kerja sektor yang didapat informal tenaga buruh wanita mulai yakni tergantikan oleh tenaga buruh sebagai pembantu rumah tangga. tani pria karena pria dirasa lebih Beban ekonomi yang menghimpit cekatan dan tangkas. Melihat memaksa para perempuan yang fakta yang terjadi di Desa Lembah semula hanya sebagai ibu rumah maka perlu diadakan penelitian tangga menjadi tenaga kerja di lebih lanjut mengenai seberapa luar negeri. Perbandingan upah besar buruh yang sangat tinggi di perekonomian keluarga karena Indonesia dan di luar negeri telah terjadi sebuah persilangan menjadikan profesi Tenaga Kerja peran Wanita (TKW) sebagai alternatif perempuan, untuk wanita yang dianggap sebagai meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Potret serupa peran wanita antara dalam laki-laki dimana dan seorang pencari nafkah sekunder justru juga terlihat jelas di masyarakat Desa menjadi pencari nafkah utama bagi keluarga. Lembah. Mayoritas penduduk di Merujuk pada latar desa ini bekerja sebagai TKW. belakang dan batasan masalah Dari yang telah dipaparkan di atas persentase inilah yang menjadi sebuah gambaran bahwa maka muncul suatu perekonomian tidak hanya di permasalahan bawah kendali kaum pria di dirumuskan sebagai berikut: masyarakat. Telah terjadi sebuah 1. Bagaimana yang dapat perkembangan perubahan di masyarakat yang ekonomi keluarga di Desa menjadikan Lembah Kecamatan Babadan wanita sebagai penggerak roda perekonomian Kabupaten keluarga. Kesempatan kerja yang tahun 2008 sampai sekarang? tersedia di desa tidak akan mampu menutupi hidup sehari-hari masyarakat desa kebutuhan karena hanya bergantung pada hasil pertanian. Terlebih dalam bidang pertanian 2. Bagaimana terhadap Ponorogo peran sejak wanita perkembangan ekonomi keluarga di Desa Lembah Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo? Tujuan Penelitian 2. Bagi Masyarakat a. Mengetahui perkembangan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk sebagai berikut: desanya. b. Mengetahui 1. Mengetahui gambaran kondisi ekonomi keluarga di Desa perempuan di masyarakat. c. Sebagai Lembah. untuk 2. Mengkaji peran perempuan di pembelajaran lebih menghargai wanita dengan segala tugas Desa Lembah dalam upaya memenuhi ekonomi keluarga. peran dan perannya. d. Menggali kesadaran masyarakat desa terhadap Kegunaan Penelitian nilai-nilai toleransi. 3. Bagi 1. Bagi Peneliti Program Pendidikan a. Mampu mengetahui perkembangan ekonomi Studi Sejarah, FPIPS, IKIP PGRI Madiun a. Menambah dan sosial masyarakat Desa perbendaharaan Lembah. pustaka di perpustakaan. b. Mampu runtut menulis secara peristiwa peristiwa sesuai b. Sebagai demi bahan masukan bagi penelitian lebih lanjut. dengan data yang diperoleh dari narasumber. c. Mengetahui koleksi Tinjauan Pustaka A. Peran Perempuan perubahan Dilihat dari proses asal- sosial di masyarakat untuk asul penciptaan manusia secara mengasah kepekaan daya Islami maka dapat digambarkan analisis. bahwa d. Mengembangkan pemahaman wanita diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam. Hal terhadap tersebut menjadi legitimasi bagi keadaan lingkungan sosial kaum laki-laki di sekitar peneliti. berkuasa di untuk segala kehidupan. Dalam masyarakat dari selalu bidang kehidupan dulu hingga sekarang masih terdapat Berpijak pada asumsi yang telah antara kedudukan dikemukakan di atas maka secara wanita dengan pria. Wanita sering garis besar bahwa peran serta didudukkan pada posisi yang lebih perempuan turut mengambil andil rendah dalam yang sangat besar. berbagai bidang kehidupan. Hal ini Meskipun perbedaan daripada pria kita sering karena adanya nilai dan norma mendengar atau membaca kata dalam wanita masyarakat yang atau perempuan menganggap bahwa kedudukan tetapi wanita lebih rendah dari pria serta tersebut seringkali masih simpang belum adanya pengakuan secara siur operasional penggunaannya. terhadap hak dan kewajiban wanita. “Perbedaan kedudukan pemakaian tentang kedua akan ketepatan kata dalam Widya Fitrianingsih (2010: 42) memberikan pendapat bahwa antara pria dan wanita dalam belum ada kesepakatan mengenai suatu penggunaan istilah mana yang masyarakat biasanya ditunjukkan dalam bentuk peran tepat dan status pria dan wanita di wanita. Kata perempuan berasal dalam dari masyarakat” (Darsono antara empu, perempuan yang atau bermakna Wisadirana, 2005:136). Meskipun dihargai, dipertuan atau dihormati, pandangan berkembang sedangkan kata wanita diyakini sangat dari bahasa sansekerta, dengan menyudutkan, akan tetapi wanita kata dasar wan yang berarti nafsu, lahir dengan peran yang sangat sehingga kata wanita mempunyai kompleks, bisa arti yang dinafsui atau objek seks, menempatkan diri sesuai perannya dalam Bahasa Jawa (Jawa Dorsok), sebagai individu, sebagai istri dan kata wanita berarti berani ditata. yang terhadap sebagai wanita wanita ibu. perempuan harus Tanpa disadari Penggunaan kata merupakan ujung perempuan dinilai lebih bermakna kejayaan negara dibandingkan dengan wanita. Akan karena di bawah kasih sayang tetapi penilaian tersebut lambat seorang ibu para generasi muda laun mulai berubah sebagaimana dididik dengan baik dan benar. yang dikemukakan oleh Husain tombak bagi Haikal (2012: 34) bahwa istilah dua wanita dipisahkan yang dipakai sekarang bermakna lebih terhormat karena sisi yang tidak dapat dan saling mempengaruhi. telah mengalami proses ameliorasi Trisakti Handayani dan atau suatu perubahan makna yang Sugiarti lebih positif. Jadi pada dasarnya mengemukakan bahwa konsep kedua gender adalah sifat yang melekat kata tersebut mengintepretasikan satu objek pada (2002: kaum 5) laki-laki dan yang sama. Penjabaran dari kata perempuan yang dibentuk oleh wanita selalu berujung pada ciri- faktor-faktor ciri yang dimiliki, misalnya lemah budaya sehingga lahir beberapa lembut, anggapan tentang peran sosial keibuan, penuh kasih sayang dan memiliki nilai estetika. Mansour Fakih (2007: 3) berpendapat bahwa dan sosial budaya perempuan. maupun laki-laki Peran dan tersebut “konsep dibentuk berdasarkan ciri fisik penting yang perlu dipahami yang tampak dalam diri seorang dalam membahas wanita yaitu lemah dan dilputi masalah kaum perempuan adalah oleh ketidakberdayaan, sehingga membedakan antara konsep seks tidak dan konsep gender”. Terdapat kedudukan dan peran wanita perbedaan berada di bawah pria. rangka yang mendalam Perbedaan peran antara diperkuat laki-laki dan perempuan yang dengan adanya pendapat dari telah dikemukakan sebelumnya Sugihastuti dan Saptiawan (2007: Hal menyatakan kedua jika hal tersebut. antara sangat mengherankan ini Itsna Hadi membuat 47) yang ketergantungan memiliki berlebih kelamin terhadap pria terutama dalam penggolongan aspek ekonomi, sosial, status, biologis yang didasarkan pada mental dan sebagainya. Menurut sifat potensial Sugi Hastuti dan Itsna Hadi sedangkan gender merupakan Satiawan (2007: 300) dalam elaborasi sosial dari sifat biologis. nilai-nilai Kedua hal tersebut merupakan berkembang merupakan bahwa wanita reproduksi tradisional di yang Amerika, ketergantungan wanita terhadap yang berkembang secara terus pria dianggap sebagai satu hal menerus dan sesuai fungsinya yang wajar karena secara fisik yang menunjukkan sisi feminis wanita dianggap lemah, tidak dan maskulin serta mengatur berdaya, tidak memiliki inisiatif hubungan antara gender dengan sehingga masyarakat. memupuk sikap ketergantungan. Jenis merupakan Pembedaan yang berkelanjutan antara peran yang kelamin pemberian biologis bersifat maskulin bagi pria dan Tuhan feminis bagi wanita bukan demi tetapi jalan yang menjadikan kita menjamin maskulin dan feminin adalah tapi gabungan blok-blok bangunan reproduksi biologis dasar dan interpretasi penggolongan berdasarkan jenis biologis oleh kultur kita (Julia kelamin dapat terus berlanjut Cleves seperti mata rantai yang tidak 2002:2). Meskipun keberadaan gender memberikan kontribusi dalam reproduksi demi biologis keberlangsungan sosial, sehingga dapat dipisahkan. pembedaan Perempuan dan laki-laki jenis-jenis pekerjaan, akan tetapi sudah dibedakan menurut Beilharz (2003: 23) secara biologis makulinitas dan feminitas yang universal. Dari lahir perempuan ditanamkan secara kultural bisa sudah ditugaskan untuk berkutat bervariasi dalam kegiatan di sekitar rumah dan mengalami perubahan sepanjang sejarah. Perubahan tersebut akan membawa dampak masyarakat dan di dalam lingkungan sekitar. Pendapat dari Sugihastuti tangga dan bertugas sejak yang para bersifat laki-laki mencari Perempuan nafkah lemah kapasitas reproduktifnya, sehingga perempuan memerlukan perlindungan lakilaki 46) ketergantungan. Jadi pendapat-pendapat yang telah adalah sosial, ada pribadi-psikofisik sebelumnya, memperkuat menurutnya gender mengandung pola relasi . karena dan Itsna Hadi Saptiawan (2007: semakin lahir yang pribadi memerlukan berakibat wanita yaitu yang antar-relasi jasmaniah dan psikis dengan saja diberi status ekonomi, sosial, manusia lain. Interaksi dan relasi dan hukum yang lebih rendah. dengan orang lain sangat Trisakti Handayani dan dibutuhkan untuk menjalankan Sugiarti (2002: 5) menyatakan “ kehidupan sehari-hari. Terlebih pemahaman dan pembeda antara wanita konsep adalah sosok yang seks membutuhkan figur pemimpin sangatlah yang mampu melindunginya. melakukan Sebagaimana yang telah dijelaskan gender sebelumnya merupakan dan gender diperlukan dalam analisa untuk memahami persoalan-persoalan bahwa ketidakadilan konsep menimpa sosial kaum yang perempuan”. kultural penggolongan manusia Gender lebih banyak digunakan yang didasarkan pada keadaan dalam pengertian sehari-hari biologis atau jenis kelaminnya. untuk menyebut pembedaan Keberadaan gender membawa sosial antara dampak tersendiri di masyarakat. feminin. Dalam pengertian ini, Apabilamenyebut gender dapat dibedakan dari digenderkan, masyarakat maka yang jenis kelamin, maskulin yang dan terkait dimaksud adalah bahwa gender dengan pembagian biologis dan mempresentasikan suatu bagian secara umum pembedaan antara penting dalam masyarakat kita biner laki-laki dan perempuan. dan bahkan mungkin seluruh Gender masyarakat proses dikotomis yang dibuahkan manusia. seseorang itu Apakah laki-laki atau merupakan dampak dari peniadaan persamaan dan perempuan bukanlah merupakan penekanan berlebih terhadap sebuah fakta biologis, hal ini juga perbedaan sehingga hal mengklasifikasikan seseorang digunakan sebagai dasar untuk dalam keanggotaan pada salah melakukan bermacam perlakuan satu dari dua kelompok sosial. yang dikenakan pada laki-laki Diskriminasi dan perempuan. menjadi konsisten gender telah yang sangat ciri dari Berdasarkan ini semua kebanyakan pendapat yang telah ada maka budaya. Kaum wanita di mana dapat disimpulkan bahwa gender merupakan konsep penggolongan didasarkan kultural melibatkan kekuatan dan status yang diferensial, pekerjaan laki-laki manusia pada keadaan memiliki kekuatan biologis atau jenis kelaminnya. kemasyarakatan yang lebih luas Penggunaan bila dibandingkan dengan wanita. gender dalam masyarakat membawa pengaruh Bagaimanapun yang sangat besar karena segala stereotip gender dalam kerja sesuatu aktifitas masyarakatnya tetap sangat stabil bahkan ketika telah secara sifat pekerjaan dan ketrampilan sistematis antara laki-laki dan yang dituntut dalam kerja sudah perempuan terkotak-kotak kelompok 2003: sesuai dengan sangat berubah. Sifat pembagian sosialnya (Graddol, gender yang meluas dalam pasar prinsipnya tenaga kerja semakin mantap. memfokuskan Laki-laki dan perempuan terpisah 11). konsep Pada gender perbedaan wanita juga peranan dengan antara pria, yang dalam pekerjaan-pekerjaan yang berbeda, dan pemisahan ini dibentuk oleh masyarakat sesuai ditandai dalam tempat kerja yang norma sosial dan sosial budaya individual, perempuan umumnya masyarakat yang bersangkutan. dibayar sekitar tiga perempat Banyak sekali dari bayaran laki-laki ( Judi konsekuensi sosial, ekonomi, dan Wacjman, 2001: 41). politis yang ditimbulkan dari Pembagian keanggotaan dan gender. perempuan Laki-laki diperlakukan berdasarkan kerja gender menempatkan wanita pada suatu dengan cara-cara yang secara peranan sistematis (role) merupakan aspek dinamis berbeda. memiliki Mereka pengalaman yang dari tersendiri. kedudukan. Peranan Apabila berbeda di sekolah, tempat kerja seseorang melaksanakan hak-hak maupun dan kewajiban-kewajiban sesuai di rumah. Sugihastuti dan Saptiawan (2007: bermacam pembagian Menurut Itsna Hadi dengan kedudukannya, maka dia 54) pada menjalankan masyarakat kerja bergender suatu peranan (Soerjono Soekanto, 2009: 212). Peran merupakan sebuah konsekuensi dijalankan yang harus seseorang karena berkaitan dengan status dalam masyarakat. dipertegas Hal tersebut oleh Supardi (2011: menyatakan diartikan perilaku peran terlepas dari b. Peranan konsep tentang sutau apa yang 88) dalam yang peran masyarakat sebagai organisasi. keteraturan c. Peranan juga dapat dikatakan dengan sebagai perilaku individu yang tidak dapat penting bagi struktur sosial status yang masyarakat . dimilikinya. Di sisi lain Leta Rafael Peranan yang melekat pada merupakan dapat dilakukan oleh individu individu demikian kehidupan masyarakat. pernyataan bahwa sebagai membimbing seseorang dalam diri seseorang Levis (1996: 81) berpendapat harus bahwa peranan bersifat dinamis dibedakan dengan posisi dalam dan pada dasarnya mencakup pergaulan tentang kemasyarakatan. Posisi seseorang masyarakat peraturan-peraturan dalam atau unsur mengatur merupakan norma-norma perilaku yang individu statis yang menunjukkan tempat sebagai bagian dalam masyarakat individu dan struktur sosial. Setiap orang pada masyarakat. organisasi Peranan lebih memiliki menunjukkan pada peranan yang berasal dari pola- fungsi, penyesuaian diri, dan pola pergaulan hidupnya. Hal ini sebagai suatu proses. Menurut sekaligus berarti bahwa peranan Soerjono Soekanto (2009: 213)., tersebut menentukan apa yang peranan mencakup 3 hal yaitu : diperbuat bagi masyarakat dan a. Peranan kesempatan-kesempatan banyak norma meliputi yang norma- bermacam-macam apa dihubungkan yang diberikan oleh masyarakat dengan posisi atau tempat kepada seorang individu. Setiap seseorang dalam masyarakat. peranan yang dimiliki oleh setiap Peranan ini individu akan berkaitan dengan rangkaian peran-peran yang dimiliki oleh merupakan dalam arti peraturan-peraturan yang orang-orang disekitarnya. Hubungan yang terjalin antar beberapa orang dalam suatu peranan tersebut diatur oleh kegiatan, keterlibatan tersebut nilai-nilai harus dapat berupa keterlibatan mental ditaati dan diterima oleh kedua dan emosi serta fisik dalam belah pihak. menggunakan segala kemampuan sosial yang Peranan identik dengan partisipasi yang berasal dari yang dimilikinya....”. Partisipasi yang dilakukan berakar dari bahasa asing participate yang sebuah kesadaran dalam diri berarti peran serta atau menjadi individu bahwa mereka adalah terlibat. Britha Mikkelsen (dalam bagian dari masyarakat sehingga Nurhidayati perkembangan yang diharapkan dan Abraham Nurcahyo, 2012: 29) menjelaskan menjadi partisipasi merupakan kata yang harus dilaksanakan. sangat sering digunakan dalam tanggungjawab Fakih yang (dalam pembangunan. Istilah partisipasi Muhammad Hanif, 2011: 169) mempunyai banyak ragam arti memberikan diantaranya partisipasi “peran serta perempuan dalam adalah keterlibatan masyarakat kehidupan sosial budaya dapat dalam dilihat yaitu pembangunan kehidupan, dan dan sudut pandang transformasi perempuan yang tersebut mencakup fungsionalisme dalam dengan feminisme”. Dalam masyarakat sesuai kedudukan dari bahwa lingkungan mereka.Peranan dilakukan diri, pendapat di terdiri dari bagian yang saling dalam masyarakat. Keikutsertaan memiliki keterkaitan antara yang masyarakat sangat menentukan satu kemajuan masing-masing bagian tersebut di statusnya daerah tempat tinggal mereka. akan Pendapat serupa juga dikemukakan dengan oleh Made yang lain terus dan mencari keseimbangan sehingga dapat menjelaskan posisi mereka perempuan. Menurut Pidarta(dalam Siti Irene Astuti tentang Dwiningrum, 2011: 50) yang Leslie menyatakan bahwa “partisipasi Wisadarana, 2005: 134) adalah pelibatan seseorang atau menyebutkan bahwa tinggi (dalam Darsono rendahnya kedudukan seorang posisinya wanita tergantung pada besar rumah tangga dan partisipan kecilnya peran yang dijalankan pembangunan oleh wanita itu sendiri. nafkah yaitu: 1) Peran tradisi Selain itu, sebagai manager atau pencari menurut yakni peran domestik seorang (dalam perempuan dalam rumah tangga, 169) 2) Peran transisi yakni peran bahwa peranan wanita dapat juga wanita diluar kegiatan rumah dilihat tangga Tangdilintin Muhammad.Hanif, dari 2011: sudut pandang seperti kegiatan gender specifity yaitu mencakup pertanian, 3) Peran kontemporer pola-pola yang perilaku, ekspresi identik dengan istilah emosional yang secara sosial wanita karir di daerah perkotaan. dapat dipelajari serta digunakan Ketiga peran tersebut terbentuk untuk oleh adat atau kultur di mana menilai tingkat kewanitaannya dan kepribadian seorang perempuan seseorang. misalnya seorang maupun Pola-pola ekspresi perilaku emosional tinggal, perempuan desa lebih cenderung melakukan wanita dapat terungkap melalui peran tersedianya jejak sejarah yang membersihkan rumah, memasak, sama dengan bukti-bukti sejarah mencuci, atau sering pula disebut sumber mengasuh anak dan kegiatan sejarah ( Widja dalam M. Hanif, lainnya yang berkaitan dengan 2011: 63). Sumber sejarah yang urusan rumah tangga. dimaksud dapat tradisi seperti merawat atau berupa Pada masa Orde Baru penuturan langsung dari pelaku- peran wanita dirumuskan ke sejarah dalam maupun bukti-bukti tertulis lainnya. Harijani mengatakan kewajiban atau Pancadarma, yaitu: 1) wanita Hubeis Rekro lima (dalam Doni 2001: bahwa sebagai istri yang selalu 20) mendampingi suami, 2) wanita analisis sebagai ibu yang bertugas untuk alternatif mengenai peran wanita mendidik, dapat dilihat dari tiga perspektif pengatur ekonomi rumah tangga dalam dan 4) wanita sebagai pencari kaitannya dengan 3) wanita sebagai nafkah tambahan yang dan tidak selalu bergantung pada membantu suami, dan 5) wanita orang lain. Perjuangan Kartini sebagai anggota masyarakat yang yang tidak mengenal lelah demi bergerak organisasi- memperjuangkan kaum wanita organisasi wanita secara terpadu menjadi inspirasi bagi jutaan dan tearah (Husain Haikal, 2012: wanita 44). peran-peran Sekarang dirumuskan kemajuan yang kita lihat dari dengan jelas akan tetapi peran berbagai bidang. Pemerintah saat wanita sebagai istri tetap menjadi ini juga mulai mengoptimalkan yang pertama dan utama. peranan dalam Meskipun tersebut telah di seluruh dunia. sudah banyak ini wanita dalam Satu asumsi dasar atau pembangunan melalui program- satu anggapan yang berkembang program yang bertujuan untuk dimasyarakat menciptakan suasana sosial- memiliki peranan penting dalam budaya kondusif (Mien masyarakat maupun kehidupan Sugandhi, 1997: 128). bernegara. adalah wanita Peranan ini tidak yang Di bidang kesejahteraan hanya saja untuk dipimpin tapi rakyat, juga memimpin. membimbing belajar anak, peran Kesejajaran antara kedudukan wanita lebih besar daripada pria, pria dan wanita perlu ditegakkan. wanita Sekarang konsep jati diri wanita untuk mengikuti kursus-kursus. makin menunjukkan kematangan Sedangkan dan kedewasaan yang mengacu wanita yang berkaitan dengan pada kehendak partisipasi untuk mengikuti membangun bangsa dan negara. menggunakan Perkembangan semacam ini telah pemanfaatan dirintis sejak jaman dahulu. wanita untuk Semangat pendidikan lebih meiliki di bidang dan peluang IPTEK penyuluhan, alat-alat baru, teknologi peran lebih kecil bila emansipasi dibandingkan dengan pria. Hal wanita lahir sejak diperjuangkan tersebut diperkuat oleh pendapat oleh R.A. Kartini. Kartini telah Judi Wacjman (2001: 105) yang merintis pendidikan mandiri bagi menyatakan bahwa maskulinitas wanita agardapat berdiri sendiri identik dengan kompetensi dalam penggunaan sehingga mesin mesin merupakan Peran dalam wanita kehidupan dalam sehari-hari perpanjangan tangan dari mesin, meliputi peran sebagai individu, hal ini berbeda dengan wanita peran sebagai istri dan peran yang dianggap tidak memiliki sebagai kompetensi di bidang tersebut. tersebut harus dilakukan secara Menurut Mien Sugandhi mengemukakan ibu. berimbang. Wanita bisa peran dituntut (1997: 126) bahwa berdasarkan peranan dengan wanita dalam rumusan mendidik anak serta melakukan yang pekerjaan rumah yang lainnya. kemitrasejajaran untuk Ketiga melayani baik, suami mengasuh terkandung dalam GBHN 1993 Menurut maka dapat diartikan bahwa dikemukakan oleh Doni Rekro kemitraan sejajar itu sebagai Harijani (2001: 32) bahwa peran kondisi wanita di mana meningkatkan kedudukan, peranan, kemandirian wanita pendapat dan dalam terutama yang pembangunan peranan di sektor kemampuan, ekonomi rumah tangga pada ketahanan umumnya dilakukan bersama- sehingga sama pria dan wanita. Baik dalam serta mental-spiritualnya wanita telah mampu berperan pengelolaan bersama-sama pria sebagai mitra tangga, yang serasi dan dilandasi oleh keuangan, pemanfaatan sarana hubungan sikap dan perilaku yang ada serta kebebasan dalam yang saling menghargai dalam mengatur keuangan keluarga. pengambilan keputusan, penentuan kebijaksanaan, keungan mencari rumah tambahan Pada saat ini wanita sudah mulai menunjukkan perencanaan dan pelaksanaannya peranan dan kontribusinya di serta dalam pemanfaatan hasil dalam rumah tangga yaitu pembangunan baik di lingkungan dengan cara bekerja atau keluarga dalam berkarir. Salah satu alternatif dalam yang dilakukan oleh wanita untuk berbagai mendapatkan penghasilan yaitu maupun masyarakat pembangunan bidang. dan di dengan menjadi tenaga kerja. Tan Goan Tiang (dalam Ida Bagoes Pada umumnya wanita masih Mantra, 2003: 224) menyatakan merupakan penanggung jawab bahwa “ tenaga kerja dan (Man pelaku utama bagi Power) ialah besarnya bagian terlaksananya tugas-tugas rumah dari dapat tangga, fungsi reproduksi dan diikutseertakan dalam kegiatan pembinaan sumber daya manusia ekonomi”. Tenaga kerja tersebut serta berbagai tugas keluarga meliputi pekerja migran internal lainnya maupun tangga yang dimaksud meliputi penduduk yang pekerja migran internasional. 178) internal Tugas-tugas rumah segala sesuatu yang berhubungan Menurut (2005: . Edi Suharto dengan pekerja migran penyediaan adalah orang pemeliharaan alat-alat atau rumah yang tangga , sandang dan pangan, bermigrasi dari tempat asalnya serta urusan di dalam rumah dan untuk bekerja di tempat lain yang pekarangan. masih termasuk dalam wilayah Indonesia. Pekerja Peran wanita di desa migran dalam bidang perekonomian dan internal seringkali diidentikkan kehidupan sosial lebih terbatas dengan ‘orang desa yang bekerja karena di migran pendidikan wanita desa serta internasional adalah mereka yang pandangan tradisional atau sikap meninggalkan tanah airnya untuk budaya dari sebagian masyarakat mengisi pekerjaan di negara lain, yang menganggap tidak perlunya pengertian ini menunjuk pada pendidikan yang terlalu tinggi istilah TKI. bagi wanita karena secara kodrati kota’. Pekerja Peran tingkat dalam wanita hanya bertugas mengurus masyarakat meliputi peran dalam rumah tangga dan mengasuh keluarga lingkungan tersebut serta wanita rendahnya peran dalam anak. Parsons (dalam Darsono sekitarnya. Peran Wisadirana, 2005: harus 140) dilaksanakan berpendapat bahwa perbedaan sesuai dengan kapasitas serta pola peranan antara laki-laki nilai atau norma yang berlaku di (sebagai suami) dan perempuan lingkungan tempat tinggalnya. (sebagai istri) digambarkan dengan model peran guna memenuhi hidupnya. instrumental dan peran ekspresif, Menurut Ace Partadireja (dalam di instrumental Supardi, 2011: 111) perbuatan dilakukan oleh laki-laki yang memilih inilah yang menjadi inti berkaitan pencapaian ilmu ekonomi dalam perbuatan tujuan keluarga sedangkan peran memilih ini terdapat sejumlah ekspresif prinsip mana peran dengan dilakukan oleh dan pegangan teori perempuan untuk memelihara ekonomi.Pada dasarnya prinsip keseimbangan keluarga. ekonomi tidak lepas dari kegiatan B. Ekonomi Keluarga yang bertujuan untuk mencari Kehidupan sehari-hari untung dan menghindari rugi, tidak pernah lepas dari aktifitas sehingga ekonomi. Hal tersebut dikarenakan yang cermat dalam melakukan ekonomi meliputi kegiatan yang kegiatan ekonomi. berkaitan dengan pemenuhan perlu penghitungan Dadang Supardan hidup sehari-hari. Damsar (2009: (2007: 367) menjelaskan bahwa 9) menyatakan bahwa ekonomi kegiatan merupakan usaha manusia untuk memenuhi Bahasa kata Inggris Sementara kata serapan dari yaitu economy. economy itu ekonomi kebutuhan hidupnya bertujuan untuk sendiri berasal dari kata Yunani kemakmuran yaitu memilih oikonomike yang berarti yang dimaksud dengan ekonomi langka sebagai pengelolaan rumahtangga tersebut adalah mendayagunakan pembuatan keputusan pelaksanaannya dalam dan yang berhubungan. Pengertian mencapai penggunaan daya usaha yang dengan pengelolaan rumahtangga. Adapun suatu merupakan sumber produksi yang atau terbatas. dilakukan cara bersifat Usaha dengan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk bekerja. Bekerja diartikan sebagai suatu kegiatan untuk di atas menghasilkan uang barang atau ditujukan untuk menggambarkan jasa dengan tujuan untuk usaha manusia untuk memilih memperoleh penghasilan berupa dan memanfaatkan sumber daya uang atau barang dalam kurun waktu tertentu (Ida Bagoes Mantra, 2003: 225). sampai sejauh mana kegiatan ekonomi berlangsung secara Edi Suharto (2005: 169) efektif dan efisien. Selain itu berpendapat bahwa “dalam ilmu dengan mengetahui gambaran ekonomi domestic kegiatan ekonomi yang sedang economy dan subsistence economy berjalan dan prosentase tenaga yang kajiannya terpusat pada kerja keluarga”. Keluarga merupakan pemerintah dalam perencanaan lingkup terkecil dalam kehidupan pembangunan. dikenal bermasyarakat di mana kegiatan ekonomi berlangsung meliputi mampu membantu Keluarga merupakan yang unit terkecil dalam kehidupan pengeluaran, bermasyarakat. Keluarga terdiri pemasukan, serta pengelolaan dari keuangan rumah tangga. Semua merupakan bagian dari jaringan aktifitas sosial yang lebih besar. Setiap untuk tersebut dilakukan menopang kebutuhan pribadi-pribadi anggota yang keluarga hidup sehari-hari. Setiap keluarga melakukan memiliki keadaan ekonomi yang keluarga yang lain. Hal tersebut berbeda-beda. tidak lepas dari hakikat manusia Hal tersebut interaksi selalu dengan dipengaruhi oleh latar belakang sebagai pekerjaan yang ditekuni oleh saling membutuhkan satu dengan anggota keluarga serta besarnya yang lainnya. Kumpulan dari pendapatan yang diperoleh. keluarga inilah yang dinamakan Ida Bagoes Mantra dengan makhluk sosial masyarakat yang sehingga (2003: 225) menjelaskan bahwa kualitas masyarakat juga sangat “secara bergantung umum pengukuran pada kualitas kegiatan ekonomi dapat didekati keluarga (Pemerintah Kabupaten dengan dua cara yakni gainful Ponorogo, 2011: 12). Dari proses worker interaksi approach kebiasaan) dan (pendekatan labour force inilah komunikasi akan yang terjalin bersifat approach (pendekatan saat ini). continuitas atau berkelanjutan Kedua yang akan membawa pengaruh bertujuan pendekatan untuk tersebut mengetahui besar dalam kehidupan bermasyarakat. satu keluarga inti, membentuk satu rumah tangga Keluarga lembaga lebih sosial merupakan pokok dalam yang tersendiri pekarangan dengan sama. pada Apabila masyarakat yang terdiri dari menunjuk ayah, ibu dan anak. Atau dapat hubungan pula dikatakan sebuah keluarga kekeluargaan ialah satuan kekerabatan yang tidak merupakan tempat tinggal yang sebagai kesatuan yang sederhana. ditandai oleh adanya kerjasama Pendapat serupa juga lagi kekomplekan dalam sistem maka keluarga dapat dipandang ekonomi, dan mempunyai fungsi dikemukakan untuk biak, Meinarno, Bambang Widianto, mendidik Rizka Halida (2011: 103) yang berkembang mensosialisasi atau oleh Eko anak, menolong serta melindungi menyatakan yang lemah. Keluarga merupakan dimaksud kesatuan dalam batih adalah keluarga yang terdiri yang memiliki dari ayah, ibu dan anak. Keluarga secara mandiri masyarakat peraturan sehingga tersendiri setiap wilayah bahwa A. yang kelompok keluarga menjalankan fungsi di perlindungan, pengasuhan serta belahan bumi manapun pasti pendidikan bagi setiap anggota memiliki pola kekeluargaan yang keluarganya. bervariasi (Abd. Latif Manan, kesatuan 2011: 256). masyarakat yang merupakan inti Menurut Wisadirana (2005: Darsono 131) dan Keluarga terkecil sendi-sendi adalah dalam masyarakat. Kesejahteraan masyarakat sangat menjelaskan bahwa berdasar atas tergantung komposisi terdiri keluarga yang ada di dalamnya. dari 2 bentuk keluarga yakni:1) Apabila keluarga-keluarga sudah Keluarga Inti yaitu keluarga yang sejahtera, maka masyarakat akan terdiri dari suami, istri, anak- sejahtera pula. anggotanya anak mereka yang belum kawin, pada Keluarga keluarga- merupakan 2) Keluarga luas yaitu suatu organisasi sosial paling penting bentuk keluarga yang terdiri dari dalam kelompok sosial karena keluarga memiliki jawab untuk kesejahteraan tanggung menjamin sosial yang dilakukan atas nama individu maupun masyarakat. dan Hampir setiap orang kelestarian biologis anak manusia dilahirkan dalam keluarga dan dan di dalam keluarga pula anak juga dididik hingga dewasa. Di dalam sendiri. Setiap orang merupakan keluarga sanak terjadi pembentukan proses karater dan membentuk keluarganya keluarga dari banyak orang. Selain itu keikutsertaan kepribadian seseorang, sehingga dalam keluarga merupakan salah satu mempunyai segi menarik lainnya lembaga masyarakat yang efektif yaitu meskipun tidak didukung untuk melakukan pengendalian oleh sosial (Soerjono Soekanto, 2002: biasanya 179). keluarga kewajiban lainnya, tetapi semua merupakan sarana paling penting orang mengambil bagian seperti untuk mentransmisi nilai-nilai misalnya budaya dari satu generasi ke kegiatan yang ekonomis atau generasi berikutnya. produktif. Selain itu, Di sisi lain Goode (dalam aktifitas hukuman keluarga resmi mendukung ikut yang banyak serta dalam Dalam menyelenggarakan kehidupan Abd. Latif Manan, 2011: 256) berkeluarga harus diciptakan berasumsi keharmonisan dan keserasian bahwa keluarga menjadi titik tolak pembangunan antara yang ada di pemerintahan mana sehingga semua anggota dapat pun. Keluarga menjadi titik tolak menjalankan fungsinya dengan yang kadang terabaikan karena disiplin. tidak membentuk pola apa pun dalam sebuah struktur dan anggota keluarga, Anita Rahman (1997: 183) mengemukakan sistem negara. Kontribusi yang fungsi diberikan terhadap peranan penting dalam keluarga kehidupan bernegara memang karena merupakan faktor dasar tidak dapat dirasakan secara untuk menunjang kebutuhan fisik langsung karena setiap upaya keluarga, pemenuhan tersebut keluarga dapat ekonomi bahwa dilakukan memegang oleh suami maupun istri ataupun keduanya. hubungannya Kecenderungan yang terjadi saat perndidikan ini sudah mulai terlihat bahwa keluarga kontribusi umumnya semakin dan menunjang cukup dengan dan itu tingkat ketrampilan sendiri. Pada wanita dalam ekonomi keluarga pendidikan tersebut anggota keluarga, maka akan besar. Hal menunjukkan adanya transformasi ketrampilan banyak kesempatan sosial untuk berfungsi dalam ekonomi menyebabkan dan akan mempunyai kedudukan keterlibatan perempuan secara ekonomi yang baik. Keluarga intensif dalam kegiatan publik yang sosial ekonominya lemah atau kurang mempunyai kemampuan budaya nilai-nilai semakin tinggi yang kemasyarakatan dan pengalihan fungsi sosial keluarga. Peran wanita dalam dalam mengembangkan pendidikan anak serta mengalami peningkatan ekonomi keluarga kesulitan sangat kebutuhan dipengaruhi oleh kemampuan dan kapasitas ketrampilan yang dimiliki. Menurut (2005: Darsono 138) Widarsana “akses wanita dalam Menurut pemenuhan hidup sehari-hari. Abdulsyani (dalam Resty Nikiuluw, Desak Putu Eka Nilakusmawati Susilawati, dan 2011: Made 15) “sosial terhadap sumber ekonomi dan ekonomi yaitu kedudukan atau sosial dipengaruhi oleh sejauh posisi seseorang dalam kelompok mana mempunyai manusia yang ditentukan oleh mengontrol jenis wanita kekuasaan untuk aktivitas ekonomi, peralatan dan bentuk produksi pendapatan, tingkat pendidikan, ekonomi sosial “. Semakin banyak jenis rumah tinggal dan jabatan ketrampilan yang dimiliki serta dalam berorganisasi. semakin tinggi tingkat Keterlibatan wanita pendidikan yang diraih maka desa dalam kegiatan di bidang kontribusi pertanian maupun non pertanian yang diberikan terhadap ekonomi keluarga juga akan akan Fungsi terhadap kemajuan desa, potensi ekonomi dalam keluarga erat tenaga kerja wanita yang sangat semakin besar. memberikan dukungan besar akan meningkatkan kerja di utama dalam ekonomi keluarga pedesaan. Di samping itu dengan memang mulai menggeliat. Salah keterlibatan satu mencari wanita dalam nafkah akan faktor keterlibatan wanita dalam ranah menimbulkan perubahan sosial. publik Salah kesejahteraan satu perubahan sosial pendukung adalah kurangnya dari mata adalah perubahan dalam kerja pencaharian sebagai buruh tani. khususnya wanita Hal inilah yang menyebabkan pedesaan di Jawa. Masuknya wanita-wanita desa memutuskan wanita dalam pasar kerja atau untuk menjadi pekerja migran kerja dengan meninggalkan lekuarga untuk produktif, akan berpengaruh terhadap keadaan mereka di desa. ekonomi rumah tangga, sehingga terjadi perubahan struktur ekonomi keluarga. untuk keluarga menjadi satu indikator untuk memasukkan Salah satu cara yang digunakan Ekonomi masing-masing keluarga ke dalam lapisan sosial mengkaji tertentu dalam masyarakat. seberapa besar kontribusi wanita Menurut Dewi Wulansari terhadap (2009:102-103) perkembangan pelapisan ekonomi keluarga adalah dengan masyarakat melihat yang telah ada sejak dahulu kala, sumbangan finansial merupakan suatu yang diberikan untuk mencukupi pelapisan kebutuhan sehari-hari masyarakat dapat berdasarkan tersebut. kekuasaan, maupun kepemilikan anggota Kontribusi hidup keluarga ekonomi yang benda yang sosial dalam memiliki nilai diberikan wanita tidak hanya ekonomis seperti uang, tanah dan sebagai penyumbang keuangan harta benda lainnya. Status sosial rumah tangga tapi secara tidak di masyarakat desa cenderung langsung juga diukur dari segi materiil, seperi terhadap pembangunan menyumbang fisik, tempat tinggal, kendaraan, luas serta menghasilkan devisa negara tanah dan hal-hal ( Hesti R. Wijaya, 2004: 105). Semakin Munculnya wanita sebagai pelaku perekonomian maka status sosial tinggi lainnya. kualitas di masyarakat pun akan menjadi responden utama. mengalami perubahan ke arah Keterangan dari para responden yang lebih positif. inilah yang akan menjadi sumber data Metode Penelitian utama untuk menelusuri pokok permasalahan yang ada. 2. Sumber Sekunder Lokasi penelitian dilakukan Data sekunder adalah data di Desa Lembah Kecamatan Babadan yang diperoleh melalui pihak lain Kabupaten Ponorogo. Dipilihnya Desa tidak langsung diperoleh peneliti Lembah sebagai lokasi penelitian dari dikarenakan Sumber data sekunder berfungsi mayoritas penduduk subyek penelitiannnya. Desa Lembah bekerja sebagai TKI dan untuk didominasi menyempurnakan keterangan dari oleh kaum wanita. melengkapi Sedangkan waktu penelitian yang para digunakan yakni selama 5 bulan memperkaya (Februari sampai Juni). Sumber data terjebak dalam subyektifitas dalam yang digunakan dalam penelitian ini penulisan, oleh karena itu sangat meliputi: diperlukan sumber data lain yakni 1. Sumber primer dokumen pribadi, perangkat Desa Sumber data primer merupakan sumber data pokok yang akan menentukan subyek dan penelitian serta informasi agar Lembah serta keluarga maupun kerabat TKW. hasil Teknik pengumpulan data pengumpulan data karena dari yang digunakan dalam penelitian ini obyek penelitian inilah akan dapat adalah: diperoleh informasi yang akurat 1. Wawancara dan terpercaya. Jenis sumber data Moehar Daniel ( 2003: 143) yang diperoleh dari manusia sering menyatakan bahwa wawancara disebut dengan responden ( H. B. merupakan Sutopo, 2002: 50). Para wanita di pengumpulan data di mana peneliti Desa Lembah yang pernah menjadi bertatap TKW ke luar negeri baik yang responden dan menggunakan alat sedang cuti maupun yang sudah pemandu serta daftar pertanyaan. kembali ke Desa Lembah akan Wawancara metode langsung dalam dengan dipergunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan masyarakat seseorang, kehidupan sehari-hari, ditelaah dengan jelas dan lebih maupun dalam relevan. Proses observasi ditujukan kepada para pengumpulan data secara lisan wanita di Desa Lembah yang pada pernah bekerja di luar negeri baik pola perilaku bermasyarakat. penelitian dengan cara ini diperoleh Pada dapat penelitian ini tidak yang masih cuti maupun yang terstruktur. Sugiyono ( 2012: 233) sudah kembali ke desa. Observasi menyatakan wawancara yang dilakukan cenderung pada adalah kehidupan sosial ekonomi, aktifitas tidak wawancara sehingga bahwa terstruktur wawancara yang bebas di mana sehari-hari, peneliti interaksi tidak menggunakan pedomanwawancara untuk mengumpulkan data tetapi hanya berpedoman pada permasalahan garis dan hubungan dengan masyarakat sekitar. 3. Dokumentasi besar Teknik pengumpulan data yang akan selanjutnya Adapun yang Menurut I Made Wiratha (2006: diwawancarai dalam penelitian ini 230) dokumentasi berasal dari adalah Para TKW, perangkat Desa kata dokumen yang berarti barang- Lembah, serta barang tertulis. Dokumentasi yang masyarakat Desa Lembah pada dimaksud meliputi, foto-foto riil di umumnya. lapangan, ditanyakan. Keluarga TKW 2. Observasi dokumentasi. dokumen pribadi, rekaman maupun otobiografi yang Menurut (2004: yaitu 63) Joko Subagyo observasi adalah dimiliki oleh obyek penelitian. Dokumentasi pengamatan yang dilakukan secara sumber sengaja dan mempelajari berfungsi penunjang sebagai dalam sistematis untuk kelengkapan data di lapangan. fenomena sosial Hasil dokumentasi dalam dengan gejala-gejala psikis untuk penelitian ini meliputi data-data kemudian ditulis dan dicatat. Pada yang diperoleh demografi Desa dasarnya Lembah, letak geografis desa, data observasi digunakan untuk menilai perkembangan atau kependudukan, data tentang perubahan yang terjadi di dalam tenaga keja, struktur organisasi Desa Lembah, hasil wawancara Sajian data merupakan dari beberapa sumber primer dan rakitan sekunder yang memungkinkan simpulan dan foto-foto yang organisasi informasi diambil di lapangan pada saat penelitian observasi. Semua hal tersebut akan Sajian menambah berdasarkan pokok-pokok yang kredibilitas hasil penelitian. dapat data dilakukan. ini disusun terdapat dalam reduksi data Analisis penelitian data ini dalam menggunakan dan disajikan menggunakan dengan kalimat dan analisis interaktif tiga komponen. bahasa yang disusun secara Tiga komponen utama tersebut logis dan sistematis sehingga adalah (1) Reduksi data, (2) Sajian bila dibaca akan bisa mudah data, (3) Penarikan kesimpulan dipahami. Penyajian data berisi serta tentang gabungan data yang verifikasinya (Miles dan Huberman dalam H. B. Sutopo, 2002: 91). diperoleh di lapangan. 3. Penarikan 1. Reduksi Data simpulan dan verifikasi Reduksi data Tahap terakhir dalam merupakan bagian yang utama analisi data adalah menyusun dalam melakukan analisis data. simpulan dan melaukan Pada tahap ini terjadi proses verifikasi data. Verifikasi selekeksi, pemfokusan, merupakan proses penarikan penyederhanaan, dan abstraksi simpulan dari seluruh kegiatan data dari data di lapangan. yang Reduksi data yang dilakukan verifikasi hanya berfokus pada hal-hal terakhir dalam analisis data. yang berkaitan dengan peran Data-data tersebut merupakan wanita khususnya para TKW data terhadap proses ekonomi Lembah. 2. Sajian data perkembangan keluarga di Desa dilaksanakan. adalah yang telah reduksi disajikan. Proses proses mengalami dan Simpulan telah perlu diverifikasi agar mantap dan benar-benar dipertanggungjawabkan. bisa Pada tahapan ini data dicek untuk terakhir kalinya Berdasarkan uraian di sebelum atas, secara garis besar proses dilaporkan secara keseluruhan. analisis data dapat dilihat pada bagan di bawah ini: Pengumpulan Data Sajian Data Reduksi Data Kesimpulan Bagan 1. Bagan Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman (dalam H. B. Sutopo, 2002: 96). Hasil Penelitian yang diperoleh selalu habis jika dikembalikan sebagai modal untuk A. Kondisi Sosial Ekonomi Para mengelola sawah kembali, untuk TKW Sebelum Bekerja ke Luar itu Negeri tambahan yang mampu menunjang Pada dasarnya para TKW yang bekerja ke luar negeri berasal dari keluarga dengan tingkat yang kurang perekonomian diperlukan penghasilan perekonomian (hasil wawancara pada tanggal 14 April 2013). Sebelum para wanita menjadi tersebut TKW, bekerja mampu. Kehidupan keluarga para sebagai ibu rumah tangga yang TKW ini hanya bergantung pada mengurusi segala urusan rumah sektor pertanian yang dirasa masih baik memasak, mengurus anak, belum cukup untuk memenuhi membersihkan kebutuhan sehari-hari. Menurut pekerjaan rumah lainnya. Para Sumarni hasil wanita tersebut menggantungkan pertanian masih mencukupi dari belum keperluan sektor bisa kebutuhan rumah hidup dan sehari-hari hidup kepada suami. Mayoritas pekerjaan sehari-hari terlebih hasil pertanian suami mereka adalah petani, buruh bangunan dan tukang kayu dengan faktor pendorong tingginya minat rata-rata pendapatan perhari Rp. warga Desa Lembah untuk bekerja 35.000-,. Jumlah tersebut tidak ke luar negeri (wawancara dengan sebanding dengan jumlah Kepala Desa Lembah, pada tangal setiap harinya, 17 April 2013). Selain karena terlebih biaya pendidikan anak himpitan ekonomi para remaja yang semakin mahal (wawancara yang memutuskan untuk bekerja dengan Suparti, pada tanggal 14 keluar negeri juga dipengaruhi April 2013). oleh kesuksesan yang telah diarih pengeluaran Lapangan pekerjaan yang semakin sulit dan mereka yang juga pernah menjadi kebutuhan hidup yang semakin TKW dan pulang ke tanah air dapat kompleks hidup lebih baik. wanita didapatkan oleh tetangga ataupun kerabat menyebabkan memutuskan para untuk Apabila di bandingkan mencari nafkah ke luar negeri agar dengan Indonesia, negara-negara dapat membantu yang telah maju seperti Korea, beban suami mengurangi yang rata-rata Jepang, Singapura, Taiwan dan bekerja sebagai buruh tani. Selain China itu, para wanita tersebut terkadang membutuhkan memiliki yang manusia (SDM) untuk kebutuhan satu industri sehingga peluang untuk dengan yang lain, misalnya untuk bekerja ke luar negeri terbilang mensejahterakan cukup motivasi berbeda antara lain individu keluarga, memang tinggi. sangat sumber daya Kesempatan- menyekolahkan anak dan mencari kesempatan kerja tersebut selain modal untuk membangun usaha. dapat menyerap tenaga kerja juga Selain berasal dari para menawarkan tingkat penghasilan wanita yang sudah berkeluarga, dan fasilitas yang lebih menarik para TKW ini juga ada yang masih dibandingkan dengan kesempatan berstatus belum kerja dalam negeri. Penyerapan menikah. Keterbatasan lapangan tenaga kerja ke luar negeri juga pekerjaan dan upah pekerja dalam didukung oleh pemerintah karena negeri dapat lajang yang atau terbilang masih rendah yang menjadi salah satu mengurangi pengangguran. tingkat Pemerintah juga membuat undang-undang mengatur tentang telah telah mendorong para pekerja yang wanita persyaratan untuk mencari memanfaatkan kerja dan di luar untuk menjadi TKW yang tertuang negeri.Pilihan para wanita bekerja dalam UU No. 34 Tahun 2004 pasal ke luar negeri karena di dorong 35-36, yaitu: oleh kebutuhan yang semakin a. Berusia sekurang-kurangnya 18 meningkat dan upah yang mereka (delapan belas) tahun kecuali calon dapatkan sebagai buruh tani atau yang pembantu rumah tangga terkadang akan dipekerjakan pada pengguna perseorangan sekurang- tidak cukup kurangnya berusia 21 (dua puluh kebutuhan satu) tahun. kebutuhan untuk memenuhi sehari-hari. yang Selain meningkat, b. Sehat jasmani dan rohani. sulitnya lapangan pekerjaan di c. Tidak dalam keadaan hamil. dalam negeri juga menyebabkan d. Berpendidikan para sekurang- kurangnya lulus Sekolah Lanjutan wanita memilih untuk mengadu nasib ke luar negeri. Pertama (SLTP) atau sederajat. Menurut data yang telah e. Berminat bekerja di luar negeri diperoleh di lapangan, mayoritas dan harus terdaftar pada instansi TKW yang berangkat keluar negeri pemerintah kabupaten/ kota yang memiliki tingkat pendidikan akhir bertanggung bidang yakni SMP dan SMA. Berbekal (Pemerintah pendidikan yang dimiliki para jawab ketenagakerjaan di Kabupaten Ponorogo, 2011: 68). Jumlah tenaga kerja selalu wanita ini mendaftarkan diri menjadi TKW melalui Pelayanan bertambah seiring dengan laju Jasa pertumbuhan (PJTKI) yang telah dikehendaki semakin penduduk meningkat yang setiap Tenaga dengan Kerja Inndonesia harapan mampu kondisi ekonomi tahunnya, namun hal ini tidak mengubah diikuti dengan penyerapan tenaga keluarga kerja yang memadai. Rendahnya Lapangan kerja yang terdapat di penyerapan tenaga kerja di dalam Desa Lembah sangat minim dan negeri hanya dan kurangnya keterampilan terutama bagi wanita menjadi terpusat lebih pada baik. sektor pertanian sehingga pekerjaan yang ada yaitu sebagai buruh tani sebagai pencari nafkah yang lebih dengan upah yang rendah dan dominan. tidak jerih Posisi dan peran suami dilakukan, yang seharusnya menjadi pencari sehingga perlu adanya alternatif nafkah primer dalam keluarga lain untuk mendapatkan upah yang mulai tergantikan oleh keberadaan tinggi dengan pekerjaan yang lebih istri yang bekerja di luar negeri. ringan yakni dengan menjadi TKW Secara nominal pendapatan yang (hasil wawancara dengan Giyanti, di pada tanggal 21 April 2013). memang memiliki selisih yang payah sebanding yang dengan sudah peroleh oleh kedua pihak B. Kondisi Sosial Ekonomi Para sangat besar. Akan tetapi hal TKW Setelah Bekerja Ke Luar tersebut tidak menjadi sebuah akar Negeri permasalahan Keputusan para wanita di dalam rumah tangga, karena sikap saling percaya Desa Lembah untuk bekerja ke luar dan negeri sepenuhnya di dukung oleh mengisi pihak keluarga, sebagai salah satu masing-masing menjadi patokan contoh untuk yaitu Katiran, alasan kesadaran utnuk kekurangan saling pasangan membangun sebuah mengijinkan istrinya bekerja ke keharmonisan (wawancara dengan luar negeri sebagai TKW karena Trilaksono, pada tanggal 14 April untuk mencukupi 2013). rumah tangga meningkat kebutuhan yang semakin (wawancara Setelah para wanita pada berangkat bekerja ke luar negeri tanggal 14 April 2013).Selama ini maka peran suami berganti pada yang menjadi penyebab utama sektor domestik rumah tangga. kepergian para perempuan bekerja Pengambilan alihan peran seperti ke ini luar negeri adalah faktor ekonomi, tetapi kenyataan di memang konsekuensi yang menjadi tidak Pengawasan bisa masyarakat suami juga memiliki ditawar andil yang sangat besar dalam pengasuhan pengambilan yang dititipkan kepada kerabat terdekat menentukan keterlibatan wanita seperti nenek atau bibi karena keputusan lagi. sudah anak dan biasanya kedua pihak tersebut dirasa lebih mengetahui tentang bagaimana Sebelum bekerja ke luar negeri, cara mengurus dan mendidik anak para calon TKW harus memenuhi sehingga menimbulkan prosedur yang telah ditetapkan kekhawatiran selama bekerja di oleh PJTKI, diantaranya kesehatan luar negeri (wawancara dengan fisik dan kesiapan mental yang Harmini, pada tanggal 23 April telah diuji melalui medical check 2013). up. tidak Faktor kemiskinan menjadi faktor pendorong utama Jika semua persayaratan tersebut telah terpenuhi maka para proses selanjutnya yaitu menjalani perempuan menjadi TKW sebagai karantina di penampungan selama upaya mengatasi tekanan beban beberapa sosial ekonomi keluarga. Meskipun mendapatkan pekerjaan tersebut tersebut dipandang sebelah seringkali mata bulan majikan. bertujuan hingga Hal untuk akan memantapkan kemampuan calon tetapi, pendapatan yang diperoleh tenaga kerja baik dalam segi mampu menunjang seluruh penguasaan bahasa maupun tata keluarga bahkan cara selama bekerja (wawancara kebutuhan meningkatkan masyarakat. status Status sosial di dengan sosial di tanggal 21 April 2013). masyarakat desa cenderung diukur Imam Mustari, pada Menurut Sriati, selama dari segi materiil, seperi tempat bekerja di luar negeri tidak ada tinggal, kendaraan, luas tanah dan kendala hal-hal lainnya. Semakin tinggi mendapatkan majikan yang sabar kualitas dan baik hati, kesulitan yang perekonomian maka yang status sosial di masyarakat pun dihadapi hanya akan mengalami perubahan ke masa arah yang lebih positif. memerlukan awal berarti karena terdapat pada bekerja karena waktu untuk Para TKW yang bekerja ke menyesuaikan diri dengan cara negeri umumnya berkomunikasi dan berinteraksi terserap dalam bidang industri, (hasil wawancara pada tanggal 18 rumah tangga, dan panti jompo April dengan negara tujuan Singapura, lingkungan yang baru memang Hongkong, Taiwan, dan Korea. suatu hal yang harus dibiasakan luar pada 2013).Adaptasi dengan oleh para TKW. Perbedaan kultur sistem lembur (wawancara dengan seringkali menjadi kendala dalam Iin Muzayanah pada tanggal 14 memahami pergaulan dan proses April 2013). Penghasilan tersebut berinteraksi di luar negeri. pada Selama bekerja di luar umumnya memenuhi di gunakan kebutuhan hidup negeri khususnya yang bekerja di keluarga di desa dan membiayai panti sekali sekolah anak (wawancara dengan dapat Harmini pada tanggal 23 April untuk 2013). Keberadaan para TKW ini merawat orang sakit serta cara memberikan kontribusi yang besar penanganannya (wawancara bagi keluarganya, bahkan para dengan Santi pada tanggal 18 April tenaga kerja wanita ini menjadi 2013). Pengalaman yang didapat satu-satunya sumber penghasilan oleh Ida Chomariyah ini berbeda yang dengan kehidupan keluarga. jompo pengalaman diantaranya banyak yang di kemampuan pengalaman sebelumnya, selama informan 4 tahun menunjang Tercukupinya kebutuhan bekerja menjadi pembantu rumah finansial tangga telah memberikan banyak indikator pengalaman dan pelajaran hidup kesejahteraan keluarga, untuk itu yang dapat diambil diantaranya kebanyakan dari TKW di desa ketrampilan dalam mengasuh anak Lembah memanfaatkan hasil jerih yang dapat diterapkannya selama payah menjadi ibu rumah tangga. Selain kendaraan, itu etos kerja yang dimiliki orang dan membeli tanah.Hal tersebut China mampu memotivasi hidup juga dikemukakan oleh Sriati yang agar lebih disiplin dan selalu merupakan mantan TKW yang optimis (wawancara pada tanggal pernah bekerja 21 April 2013). selama 15 Penghasilan yang diperoleh menjadi seluruh salah satu ketercapaian mereka untuk membeli membangun di tahun, rumah Hongkong menurutnya penghasilan yang diperoleh selama setiap bulannya berkisar antara bekerja diluar tiga juta hingga empat juta rupiah, digunakan untuk membeli tanah bahkan gaji yang diperoleh bisa yang lebih banyak lagi jika berlaku dikelola sampai negeri sekarang oleh telah masih keluarganya (wawancara pada tanggal 18 April meningkat. Bahkan dalam segi 2013). Membeli tanah merupakan pendidikan, salah satu cara investasi yang tepat selama dilakukan karena tanah memiliki menyekolahkan harga jual yang semakin tinggi jenjang setiap tahunnya. dengan Sumarni, 14 April 2013). Selain melakukan investasi hasil jerih menjadi TKW mampu anak hingga sarjana Hasil payah (wawancara yang diperoleh di bidang pertanahan sebagian selama bekerja ke luar negeri penghasilan yang diperoleh juga berdampak terhadap pergeseran digunakan sebagai modal untuk status membuka dan mengembangkan pendapatan, usaha. kepemilikan. Penduduk yang ingin Seperti yang telah sosial menjadi penghasilan yang diperoleh selama keinginan bekerja kesejahteraan luar negeri telah pada penampilan dikemukakan oleh Suparti bahwa di yaitu dan TKW mempunyai untuk meningkatkan hidupnya. digunakan untuk membuat rumah Pergeseran status sosial para TKW dan membuka warung (wawancara yang pulang ke Indonesia dalam pada tanggal 14 April 2013). penampilan Sekarang banyak industri dengan caracara berpakaian, gaya rambut skala kecil muncul di Desa Lembah, dan gaya hidup. Sedangkan dalam kebanyakan industri yang ada segi kepemilikan materi dapat didukung oleh adanya modal besar dilihat dari perhiasan, kendaraan, yang diperoleh dari bekerja di luar rumah dan perabot rumah tangga negeri. yang dimiliki Keberadaan para TKW di dapat dilihat Kemampuan dari dalam Desa Lembah sangat membantu pengelolaan keuangan keluarga menentukan kondisi secara tersebut finansial. terbukti Hal dengan perekonomian para kemampuan daya beli keluarga Kesalahan dalam terhadap kebutuhan hidup sehari- seringkali menjadi hari, penyebab baik sekunder kebutuhan maupun komplementer yang primer, pola salah TKW. hidup satu menurunnya kebutuhan perekonomian. Perilaku konsumtif semakin menjadi faktor pemicu habisnya materi yang dimiliki. Selain itu, rendah. kekeliruan dalam memanfaatkan dihasilkan meliputi padi, cabe, penghasilan palawija, seringkali juga Hasil serta sayur-sayuran pertanian yang beberapa seperti jenis mempengaruhi keadaan tomat, perekonomian keluarga. terung dan kacang panjang. Jenis Kebanyakan kegiatan tanaman yang ditanam bergantung perekonomian yang dilakukan oleh pada iklim dan musim. para TKW hanya digunakan untuk musim kemarau jenis tanaman menunjang gaya hidup seperti yang paling banyak ditanam adalah membeli dan jenis palawija dan cabe karena membangun rumah baru sehingga mampu bertahan tanpa pengairan jika secara materi telah menipis yang banyak sehingga menghemat maka alternatif yang dipilih adalah biaya produksi, sedangkan pada kembali bekerja ke luar negeri musim penghujan tanaman padi (wawancara dengan Kepala Desa, menjadi jenis tanaman utama. kendaraan pada tanggal 17 April 2013). Mayoritas Desa Pembahasan Lembah Pada masyarakat menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, baik sebagai pemilik lahan maupun A. Kondisi Ekonomi Keluarga di Desa Lembah Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo buruh tani yang bekerja di sawah milik orang lain. Menurut data kependudukan Desa Lembah tahun Desa Lembah merupakan 2013 sebanyak 1357 penduduk desa dengan luas wilayah yaitu Desa Lembah bermata pencaharian 425.572 m² terletak di Kecamatan sebagai petani. Keahlian dalam Babadan Ponorogo. bertani diperoleh secara turun geografisnya temurun dari generasi terdahulu. Desa Lembah merupakan suatu Lahan pertanian diperoleh dari wilayah peninggalan Kabupaten Berdasarkan yang letak potensial untuk keluarga yang sektor pertanian karena memiliki terdahulu maupun dibeli secara curah hujan yang sedang yakni mandiri. 2000 Mm, beriklim sedang dan pertanian memang menjadi satu- termasuk satunya ke dalam dataran Pemanfaatan penghidupan sektor bagi sebagian besar masyarakat Desa maka diperoleh sebuah gambaran Lembah. bahwa jumlah penduduk dengan Tingkat pendidikan juga mempengaruhi seseorang fleksibilitas dalam memilih mata pencaharian sebagai petani cenderung didominasi oleh kaum laki-laki. pekerjaan. Hal tersebut dipertegas Selain itu tambahan dengan adanya Teori Konsensus sumber yang dikemukakan oleh Pip Jones masyarakat diperoleh dari usaha (2009: beternak. Usaha ini merupakan 11) bahwa yang menyatakan pencapaian penghasilan tambahan dalam usaha sampingan sekaligus pengisi pendidikan sangat erat kaitannya waktu luang. Jenis hewan yang dengan keanggotaan kelas, sosial, dipelihara adalah sapi, kambing, gender, dan asal usul etnik. Hal dan ayam,. Tersedianya pakan inilah yang menyebabkan mata ternak pencaharian Desa menyebabkan aktifitas peternakan Lembah hanya terfokus sebagai dapat berkembang dengan baik. petani dan buruh serta tukang Luasnya karena tingkat pendidikan yang memudahkan masyarakat untuk masih rendah mencari rumput. Disinilah terjadi masyarakat Berdasarkan kependudukan pendidikan data Desa masyarakat tingkat Desa yang lahan hubungan melimpah persawahan yang saling menguntungkan antara petani dan peternak. Lembah masih tergolong rendah Mayarakat Desa Lembah dengan tingkat pendidikan yakni yang menggantungkan hidupnya SD, Bertani pada sektor agraris tidak dapat jenis serta merta merasakan hasilnya pekerjaan yang tidak memiliki setiap bulan. Penghasilan dari hasil batas tingkatan pendidikan karena bercocok tanam dapat dirasakan cenderung hanya SMP merupakan dan salah SMA. satu berorientasi pada saat musim panen. kekuatan fisik dan dapat dipelajari Seringkali hasil yang diperoleh secara Berdasarkan tersebut hanya menyisakan sedikit yang bagian autodidak. pemaparan data telah dijelaskan pada bab sebelumnya kebutuhan untuk hidup mencukupi dan biaya sekolah anak karena uang hasil bersifat setengah-setengah ) dan panen biasanya digunakan lagi sistem telon (sistem bagi hasil untuk biaya pengelolaan sawah yang berpatokan pada hasil dibagi seperti 1/3 untuk si pemilik sawah). membajak sawah, pengairan, penanaman, Kesemua sistem tersebut penyiangan, pemupukan, diterapkan sesuai kehendak penyemprotan dan kebutuhan produksi lainnya. pemilik sawah. Bagi masyarakat yang Tenaga memiliki lahan yang pertanian biasanya bekerja sebagai dipekerjakan di sektor pertanian buruh tani yang bekerja di sawah lebih didominasi oleh kaum laki- milik orang lain. laki. kerja tidak Kesempatan kerja yang Terjadi perbedaan tersedia di desa tidak akan mampu penerapan sistem upah buruh tani menutupi kebutuhan hidup sehari- di hari desa tersebut hasil kelamin. Buruh tani pria dikenakan pertanian. Terlebih dalam bidang upah sebesar 35.000 rupiah per pertanian tenaga buruh wanita hari sedangkan buruh tani wanita mulai tenaga dikenakan upah sebesar 25.000 buruh tani pria karena pria dirasa rupiah per hari. Pembedaan dalam lebih segi pengupahan merupakan satu hanya karena masyarakat bergantung pada tergantikan oleh cekatan dan tangkas. Desa Lembah, mengarah pada bentuk pertanian gender masih tetap digunakan penurunan kesempatan kerja dalam bahwa jenis Semakin berkembangnya teknologi mengakibatkan realita perbedaan prinsip masyarakat. Sifat wanita di sektor pertanian. Wanita pembagian gender yang meluas kehilangan kesempatan kerja pada dalam pasar tenaga kerja semakin waktu menanam, menyiangi padi mantap. Laki-laki dan perempuan dan ketika panen. terpisah dalam pekerjaan yang terdapat di Desa Lembah memiliki pemisahan ini beberapa tempat Pengerjaan sawah yang sistem diantaranya sistem pengerjaan secara mandiri, sistemparo (sistem bagi hasil yang kerja perempuan pekerjaanberbeda, ditandai yang umumnya dan dalam individual, dibayar sekitar tiga perempat dari bayaran warga negara, istri dan ibu karena laki-laki ( Judi Wacjman, 2001: 41). wanita Minimnya terdidik adalah orang- keterlibatan orang yang lebih rasional dan lebih wanita dalam sektor pertanian luhur. Tingkat pendidikan yang berpijak pada satu asumsi bahwa rendah menjadi kendala tersendiri pekerjaan tersebut membutuhkan terhadap tenaga yang besar dan fisik yang sehingga kuat karena pekerjaan tersebut menyebabkan para wanita di Desa berkutat dengan tanah dan panas Lembah lebih memilih bekerja matahari.Apabila keluar negeri. Pekerjaan sebagai dirinci pengembangan hal tersebut berdasarkan umur maka mayoritas pembantu buruh tani wanita di Desa Lembah merupakan pekerjaan yang dapat ialah ibu-ibu rumah tangga dengan dilakukan oleh siapapun. tanpa batas usia minimal 45 tahun. Para menggunakan ibu muda lebih memilih mencari keahlian khusus alternatif pekerjaan tangga ketrampilan dan yang Usaha lain yang sebagian dirasa lebih ringan dan tidak kecil digeluti oleh masyarakat Desa terlalu menguras tenaga seperti Lembah adalah usaha warung atau menjadi TKW. Menurut Darsono toko. Widarsana (2005: 138) “akses umumnya dilakukan oleh mantan wanita terhadap sumber ekonomi pekerja imigran atau TKI karena dan sosial dipengaruhi oleh sejauh memiliki modal yang cukup untuk mana mempunyai membuka sebuah usaha. Menurut mengontrol data kependudukan Desa Lembah peralatan dan bentuk produksi tahun 2013, jumlah toko yang ada ekonomi sosial “. di Desa Lembah mencapai 56 buah wanita kekuasaan untuk lain rumah karir, Menurut Pelaku usaha tersebut Teori yang ke semuanya tersebar di Dadang setiap dusun. Usaha pertokoan Supardan, 2007:364) menyatakan tersebut menyediakan kebutuhan bahwa sehari-hari sehingga memudahkan Wollstonecraft (dalam semakin baik tingkat pendidikan wanita maka semakin masyarakat baik pula seorang wanita dalam kebutuhan. Kebutuhan hidup yang menjalankan semakin kompleks tidak sesuai perannya sebagai untuk memenuhi dengan penghasilan yang bersifat berkeluarga maupun yang masih statis waktu. berstatus lajang lebih memilih terjadi bekerja ke luar negeri. Selain itu, karena jumlah penghasilan tidak upah tenaga buruh dalam negeri sebanding dari waktu Kesenjangan ke tersebut dengan jumlah dengan upah buruh di luar negeri yang selalu memang terpaut sangat jauh. Hali pengeluaran meningkat. Kebutuhan sehari-hari inilah yang mendesak membuat keluarga antusiasme semakin Lembah khususnya kaum wanita kesulitan untuk mendapatkan tambahan itu membangkitkan masyarakat Desa untuk bekerja ke luar negeri. penghasilan. Adapun kebutuhan manusia yang Para perempuan yang bertingkat-tingkat pergi mencari nafkah ke luar yaitu kebutuhan primer (sandang, negeri merupakan suatu bentuk pangan, dan papan), kebutuhan kegiatan masyarakat sebagai suatu sekunder terhadap sistem perekonomian atau sistem dianggap mata (kebutuhan barang-barang perlu), yang dan (kebutuhan barang kebutuhan terhadap mewah) pencaharian. tersier pekerjaan yang semakin sulit di barang- dapatkan dan kebutuhan hidup (Suherman Rosyidi, 2011: 50). yang makin menyebabkan Pemenuhan Lapangan kebutuhan memutuskan kompleks para wanita untuk mencari hidup merupakan sebuah aktifitas pekerjaan ke luar negeri agar yang dapat dapat membantu keberlangsungan beban suami krusial mempengaruhi karena mengurangi yang rata-rata hidup sehari-hari, maka dari itu bekerja sebagai buruh tani. Selain perlu adanya sumber penghasilan membantu yang suami, mampu kebutuhan mencukupi para wanita beban tersebut Lapangan terkadang mempunyai motif lain pekerjaan di Desa Lembah hanya yang berbeda antara individu yang terpusat pada sektor pertanian satu dengan yang lain. dengan tersebut. mengurangi nominal yang relatif Secara garis besar rendah. Oleh karena itu para terdapat beberapa faktor yang wanita desa baik yang sudah mempengaruhi para TKW untuk bermigrasi ke luar diantaranya negeri, yaitu Pada saat ini wanita untuk sudah mulai menunjukkan peranan mendapatkan pengalaman kerja dan kontribusinya di dalam rumah (faktor sosial), pendapatan yang tangga yaitu dengan cara bekerja lebih sempitnya atau berkarir. Salah satu alternatif lapangan pekerjaan di daerah asal yang dilakukan oleh wanita untuk ( besar dan faktor ekonomi). Apabila mendapatkan penghasilan yaitu diurutkan menurut tingkat dengan faktor Menurut dapat dikemukakan oleh Doni Rekro memepengaruhi minat TKW untuk Harijani (2001: 32) bahwa peran bekerja ke luar negeri adalah wanita karena faktor ekonomi. terutama signifikansinya, penentu maka utama B. Peran yang Wanita Perkembangan Keluarga Di dalam ekonomi Ekonomi umumnya Lembah yang pembangunan peranan rumah di sektor tangga dilakukan pada bersama- Sekarang ini peran wanita telah Karl kerja. sama pria dan wanita. Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo tenaga pendapatan Terhadap Desa Menurut menjadi bergeser dari peran Marx tradisional menjadi modern, yang (dalam Pip Jones, 2009: 97) setiap semula hanya memeiliki peran orang selalu didorong oleh motif tradisional untuk melahirkan anak ekonomi dalam (reproduksi), sehingga perubahan-perubahan tindakannya rumah dan tangga, mengurus kini wanita sosial yang terjadi sebagai akibat memiliki ruang untuk berkarir. dari perkembangan ekonomi. Hal Secara tradisional peran wanita tersebut menjadi dasar bagi setiap seolah dibatasi dan ditempatkan orang untuk melakukan tindakan dalam posisi pasif yaitu sebagai ekonomi dengan tujuan untuk pendukung memperoleh tetapi saat ini wanita merupakan kesejahteraan dan kemakmuran. Tindakan ekonomi sumber dilakukan oleh siapapun tanpa potensial memandang jenis kelamin dan Besarnya status sosial di masyarakat. wanita karir daya suami. manusia yang pasar kerja. dalam tingkat dalam Akan penawaran dunia kerja dipengaruhi oleh kemiskinan negeri. Anita Rahman (1997: 183) ekonomi serta keterbatasan suami mengemukakan untuk memenuhi kebutuhan hidup ekonomi keluarga. penting dalam keluarga karena Menurut pandangan Teori memegang menunjang 2009: keluarga, ekonomi suami ketergantungan perempuan menjadikan terhadap perempuan dapat sewaktu-waktu peranan kebutuhan pemenuhan dilakukan fisik tersebut oleh suami maupun istri ataupun keduanya. sebagai tenaga kerja cadangan yang fungsi merupakan faktor dasar untuk Feminis Marxis (dalam Pip Jones, 127) bahwa Peranan wanita atau dapat perempuan tidak dapat dipisahkan digunakan. Hal tersebut dapat dengan peran dan kedudukannya diartikan wanita dalam keluarga. Pada masa lalu, sebagai istri dipandang sebagai wanita lebih terkungkung dalam pencari dan peran sebagai pendamping suami keterlibatannya dalam pemenuhan dan pengasuh anak. Namun seiring ekonomi keluarga dapat terjadi dengan kemajuan ekonomi maka jika keadaan ekonomi keluarga banyak ibu rumah tangga yang tersebut juga ikut berkarya di luar rumah. kedudukan nafkah sekunder memang benar-benar mengalami kesulitan. Fenomena ini menjadi menarik Seiring dengan karena perempuan yang perkembangan jaman dan tuntutan seharusnya bisa mengawal anak- hidup tinggi anaknya bersama suami justru ikut bekerja di luar negeri. Hal tersebut ekonomi dapat dijadikan sebagai titik balik yang membuat semakin wanita menanggung keluarga. harus beban Kebutuhan mendesak mampu yang mendobrak pemahaman bahwa perempuan dapat menghidupi keluarga. tradisi dan pandangan genderitas. Secara eksplisit Perlu adanya sebuah alternatif Indonesia yang ketimpangan yaitu antara jumlah mampu memecahkan telah di kerja terjadi persoalaan ekonomi keluarga dan tenaga dengan lapangan salah satu jalannya adalah menjadi pekerjaan pembantu rumah tangga di luar seimbang. Rendahnya penyerapan yang tersedia tidak tenaga kerja bagi wanita sarana dan prasarana ekonomi dan menyebabkan para wanita berfikir sosial banyak dilakukan di negara- untuk menjadi TKW ke luar negeri negara tersebut, akibatnya banyak agar dibutuhkan tenaga kerja dari luar dapat perekonomian membantu keluarga. Setiap negera mereka agar dapat TKW memiliki alasan tersendiri menggerakkan roda pembangunan yang melatarbelakangi keputusan (Pemerintah Kabupaten Ponorogo, mereka untuk bekerja ke luar 2011: 76). negeri. Faktor pendorong tersebut Adanya motivasi untuk beragam dari satu individu dengan mengubah nasib maupun adanya individu yang lain, mulai dari daya tarik upah yang relatif tinggi faktor ekonomi maupun mencari di pengalaman. banyak tenaga kerja (khususnya Negara negeri mengakibatkan menjadi para wanita) rela menjadi tenaga tujuan para TKW untuk bekerja ke kerja di luar negeri, bahkan para luar Malaysia, wanita yang sudah bersuami pun Singapura, Taiwan, Jepang, Korea banyak yang menjadi tenaga kerja dan wanita di luar negeri. Keputusan negeri yang luar adalah Hongkong, negara tersebut hanya kawasan Asia tujuan terpusat setelah di adanya semacam ini diambil harapan mampu dengan membantu larangan dari pemerintah untuk mencukupi bekerja ke Timur Tengah karena yang selama ini masih kurang atau banyaknya belum terpenuhi. kasus sebagaimana penganiayaan disampaikan oleh kebutuhan keluarga Meskipun upah yang Imam Mustari yang juga bekerja diperoleh terbilang tinggi akan sebagai tetapi profesi TKW sangat rentan penyalur tenaga kerja Indonesia. terhadap tindak kekerasan dan Beberapa yang eksploitasi. Pada satu sisi, migrasi berkembang di Asia Tenggara telah perempuan ke luar negeri dengan mengalami perkembangan yang jenis pekerjaan sebagian besar sangat mempunyai sebagai pembantu rumah tangga, pertumbuhan ekonomi yang relatif telah mengkodisikan para TKW tinggi. dalam situasi rawan kekerasan pesat dan Kegiatan negara pembangunan baik kekerasan secara fisik (dalam Darsono Wisadirana, 2005: maupun kekerasan seksual. Hal ini 140) adalah sebagai pemelihara disebabkan oleh sifat pekerjaan keseimbangan yang mengakibatkan TKW terlepas sebagai dari pantauan pihak lain sehingga mengendalikan arah rumah tangga tidak mendapatkan perhatian yang serta penjamin kebutuhan hidup cukup, kurang terproteksi dan sehari-hari. Adapun istri berperan lebih mudah tereksploitasi. sebagai Keputusan para wanita di keluarga. pemimpin Suami bertugas pelaksana tersedianya teknis kebutuhan hidup Desa Lembah untuk bekerja ke luar keluarga serta penanggung jawab negeri sepenuhnya di dukung oleh harian pihak keluarga, sebagai salah satu segala contoh memungkinkan yaitu Katiran,alasanmengijinkan istrinya atas terselenggaranya sesuatu yang fungsi-fungsi keluarga dapat dicapai. bekerja ke luar negeri sebagai Posisi dan peran suami TKW karena untuk mencukupi yang seharusnya menjadi pencari kebutuhan rumah tangga yang nafkah primer dalam keluarga semakin ini mulai tergantikan oleh keberadaan yang menjadi penyebab utama istri yang bekerja di luar negeri. kepergian para perempuan bekerja Secara nominal pendapatan yang ke di meningkat.Selama luar negeri adalah faktor ekonomi, tetapi kenyataan peroleh oleh kedua pihak di memang memiliki selisih yang masyarakat suami juga memiliki sangat besar. Akan tetapi hal andil yang sangat besar dalam tersebut tidak menjadi sebuah akar pengambilan permasalahan keputusan yang dalam rumah menentukan keterlibatan wanita tangga, karena sikap saling percaya sebagai pencari nafkah yang lebih dan dominan. mengisi Apabila dilihat dari kesadaran kekurangan untuk berkembang keharmonisan masyarakat saling pasangan masing-masing menjadi patokan konsep gender yang selama ini dalam untuk membangun seperti sebuah dialami maka kedudukan wanita dalam keluarga Trilaksono. Setelah para rumah tangga menurut Parsons wanita berangkat bekerja ke luar negeri maka peran suami berganti pada sektor kemiskinan rumah menjadi faktor pendorong utama tangga. Pengambilan alihan peran para perempuan menjadi TKW seperti ini memang sudah menjadi sebagai upaya mengatasi tekanan konsekuensi bisa beban sosial ekonomi keluarga. dan Meskipun ditawar domestik Faktor yang lagi. tidak Pengawasan pengasuhan anak biasanya akan seperti diperoleh bibi karena tersebut seringkali dipandang sebelah mata dititipkan kepada kerabat terdekat nenekatau pekerjaan tetapi, pendapatan mampu yang menunjang kedua pihak tersebut dirasa lebih seluruh mengetahui bagaimana bahkan meningkatkan status sosial cara mengurus dan mendidik anak di masyarakat. Status sosial di sehingga menimbulkan masyarakat desa cenderung diukur kekhawatiran selama bekerja di dari segi materiil, seperi tempat luar negeri. tinggal, kendaraan, luas tanah dan tentang tidak Status sebagai tenaga kebutuhan keluarga hal-hal lainnya. Semakin tinggi kerja wanita atau TKW dengan gaji kualitas jutaan rupiah memang menjadi status sosial di masyarakat pun daya tarik tersendiri bagi para akan mengalami perubahan ke wanita arah yang lebih positif. di Desa Lembah. Perbandingan upah gaji buruh dalam dan terlampau luar negeri jauh yang membuat perekonomian maka Dewi Wulansari (2009:102-103) mengemukakan bahwa pelapisan masyarakat masyarakat lebih memilih untuk merupakan suatu yang telah ada merantau ke luar negeri demi sejak dahulu kala, pelapisan sosial mendapatkan penghidupan yang dalam lebih layak. Realita semacam itu berdasarkan kekuasaan, maupun semakin dengan kepemilikan benda yang memiliki semakin banyaknya kisah sukses nilai ekonomis seperti uang, tanah atau dan meningkat gambaran perekonomian masyarakat harta benda dapat lainnya. yang lebih baik dari tetangga atau Pandangan semacam itu memang kerabat mereka. terjadi secara sistematis dan dapat berubah sesuai perkembangan perekonomian dalam masyarakat. Malinowski (dalam Pop penghasilan yang diperoleh selama bekerja ke luar negeri sebagian dikirimkan kepada keluarga di Jones, 2009: 61) mengemukakan kampung sebuah dalam disisihkan untuk disimpan untuk materi keperluan lainnya. Sejumlah uang digunakan untuk mencapai prestis. yang disimpan tersebut digunakan Kepemilikan benda atau materi sebagai bekal untuk perencanaan menjadi simbol agar orang lain perekonomian yang akan datang. memberikan penilaian yang lebih, Menurut Marmi (keluarga TKW) sehingga menyatakan bahwa dirinya sangat teori masyarakat bahwa objek status atau sosial dalam dan sebagian masyarakat pun akan meningkat. terbantu Hal inilah yang menjadi alasan bagi anaknya yang bekerja sebagai TKW sebagian besar TKW untuk selalu karena kebutuhan keluarga dapat berusaha mencukupi kebutuhan tercukupi dengan baik dan terjadi finansial, misalnya membeli motor, peningkatan kesejahteraan. mobil, dan membangun rumah. dengan lagi keberadaan Selain untuk memenuhi Keberadaan para TKW kebutuhan keluarga, penghasilan di Desa Lembah sangat membantu yang diperoleh selama bekerja di keluarga luar negeri juga dialokasikan pada secara tersebut finansial. terbukti Hal dengan sektor produksi. kemampuan daya beli keluarga Suherman terhadap kebutuhan hidup sehari- produksi merupakan setiap usaha hari, yang baik sekunder kebutuhan maupun komplementer primer, Salah satu bentuk mendukung pendidikan, pembelian menyekolahkan jerih payah TKW mampu anak hingga jenjang sarjana. dihimpun produksi mengembangkan tanah modal adalah dan untuk berwirausaha. Hal tersebut sebagai salah satu bentuk investasi untuk Berdasarkan data yang telah atau semakin aktifitas menjadi menciptakan 55) meperbesar daya guna barang. meningkat. Bahkan dalam segi selama (2011: kebutuhan yang hasil Rosyidi Menurut di lapangan, menunjang kehidupan di masa yang akan datang. Pengalokasian penghasilan untuk membeli tanah wacana atau sawah bertujuan agar tanah direalisasikan oleh tersebut nantinya dapat dikelola sehingga secara umum bangunan dan dapat mencukupi kebutuhan fisik atau rumah penduduk di Desa sehari-hari. Selain perkembangannya selalu mengalami setiap tahunnya yang seringkali para TKW, itu, dalam Lembah terbilang sudah di atas harga tanah rata-rata. peningkatan sehingga jika Pembangunan rumah merupakan kegiatan yang paling menghabiskan anggaran paling terdapat suatu kebutuhan yang banyak dalam keluarga karena mendesak maka tanah tersebut pengeluaran yang digunakan untuk dapat berbelanja bahan bangunan sangat dijual Pengolahan dikelola atau digadaikan. sawah secara tersebut mandiri oleh keluarga TKW. besar terlebih pengerjaannya proses membutuhkan waktu yang lama. Selain untuk membeli Peran wanita terhadap tanah, penghasilan yang diperoleh ekonomi keluarga tidak hanya juga digunakan sebagai modal terfokus untuk membuka usaha toko atau kebutuhan primer saja. Akan tetapi warung. kebutuhan-kebutuhan lain seperti warung Biasanya atau kebutuhan sekunder dan samping atau di depan rumah, kebutuhan komplementer juga sehingga lebih memudahkan dalam tidak luput dari peran serta para pengawasan. tersebut TKW. Penghasilan yang didapat sehari-hari seringkali juga digunakan untuk yang diperlukan oleh masyarakat. membeli kendaraan baru serta Usaha melengkapi tersebut dibangun pemenuhan di menjual tersebut toko pada Toko kebutuhan yang dikembangkan merupakan sebuah bentuk solusi untuk mendapatkan tambahan penghasilan jika suatu peralatan tangga seperti mesin cuci, kulkas dan kebutuhan lainnya. C. Dampak Keberadaan TKW Kehidupan Sosial saat nanti sudah tidak bekerja lagi Terhadap sebagai TKW. Masyarakat Desa Lembah Pembangunan rumah rumah Selain perannya dalam atau renovasi rumah menjadi satu keluarga ternyata para TKW juga memiliki peran tersendiri dalam masyarakat, khususnya dalam Akan tetapi peran TKW terhadap perkembangan kegiatan yang berkaitan dengan masih kepemudaan dan sosial. Para TKW Kurangnya tersebut menjadi pemerintah menjadi salah satu terselenggaranya penyebab vakumnya keterlibatan kegiatan di desa atau memberikan TKW di desa. Pemasukan desa bantuan dana yang seringkali donatur bagi pada organisasi sangat desa minim sekali. perhatian dari diperoleh dari TKW karang taruna desa seperti yang bersumber dari pembuatan surat dikemukakan oleh Muji Puguh ijin dari desa untuk bekerja keluar Utomo. bantuan negeri. Untuk pembuatan surat tersebut dilakukan secara sukarela dari desa ini setiap individu di tanpa ada paksaan dari pihak mana kenakan biaya sebesar 10.000 pun. Jadi kesadaran dan kepekaan rupiah. sosial dari masing-masing individu Lembah, pemerintah atau instansi sangat mempengaruhi hal tersebut. yang terkait yakni Dinas Tenaga Pemberian Suplai Kepala Kerja TKW penyuluhan atau sosialisasi yang merupakan sebuah stimulus bagi menumbuhkan ketrampilan para terselenggaranya mantan oleh para kegiatan- perlu Desa yang diberikan dana Menurut memberikan TKW agar dapat kegiatan di masyarakat. Pemberian menggunakan penghasilan yang bantuan dana sering disalurkan diperoleh sebagai modal usaha. melalui kegiatan kepemudaan atau Pemupukan karang taruna desa. Bantuan dana untuk tersebut dilaksanakan dialokasikan untuk semangat berwirausaha agar perlu hasil yang mengadakan kegiatan-kegiatan di diperoleh selama menjadi TKW masyarakat tidak seperti kegiatan sia-sia. Selama ini perlombaan dalam rangka Hari kecenderungan yang terjadi di Ulang Tahun Republik Indonesia Desa Lembah, penghasilan yang (HUT RI) maupun diwujudkan diperoleh hanya difokuskan untuk dalam seperti pembangunan karang membeli kendaraan saja, sehingga bentuk pembuatan taruna. barang seragam fisik maupun secara ekonomi justru akan lebih berkurang karena tidak adanya hanya berkisar antara dua minggu sumber pemasukan lagi. Apabila hingga satu bulan, sisanya selama kondisi seperti ini sudah terjadi bertahun-tahun dihabiskan untuk maka alternatif yang dipilih adalah bekerja di luar negeri. Pilihan menjadi bekerja ke luar negeri selama TKW menutupi kembali kebutuhan untuk ekonomi puluhan keluarga. tahun tidak menjadi kendala yang berarti karena hal Di sisi lain, dampak tersebut terbayarkan dengan migrasi internasional secara luas jumlah nominal yang tinggi yang yang menyangkut masyarakat dan didapatkan selama bekerja. daerah asal mengandung aspek Secara umum keberadaan positif dan negatif. Hal ini bermula para TKI yang bekerja ke luar karena adanya nilai-nilai baru yang negeri memberikan keuntungan dibawa yang TKW yang kemudian besar disosialisasikan pada masyarakat Peningkatan di merupakan desa. Nilai-nilai menyebabkan baru ini terjadinya penting bagi negara. devisa negara aspek yang yang paling tercakup dalam pergeseran-pergeseran sosial di pengiriman TKI ke luar negeri. Hal masyarakat. tersebut berakibat Pergeseran pada yang perubahan dapat memperbaiki ini neraca perdagangan internasional terutama menyangkut nilai-nilai Indonesia. Akan tetapi peningkatan agama, kultural, sosial atau gaya perolehan hidup misalnya cara berpakaian bergantung pada jumlah TKI yang yang cenderung buka-bukaan. berada di luar negeri serta tingkat Para TKW yang sudah pendapatan merasa nyaman dan mapan selama sangat terbatas dengan yang sangat diperoleh di sana. bekerja ke luar negeri memang memiliki intensitas interaksi yang devisa Penutup A. Simpulan 1. Mayoritas penduduk berprofesi Desa masyarakat karena waktu yang Lembah digunakan untuk pulang ke tanah petani maupun buruh tani air adalah waktu cuti sementara. dengan upah yang pas-pasan. Waktu cuti yang diambil tersebut Hal tersebut sebagai seringkali menjadi kendala dalam memenuhi kebutuhan primer pemenuhan hidup sehari-hari. semua Sempitnya lapangan pekerjaan penghasilan yang diperoleh yang tersedia di desa dan selama bekerja di luar negeri rendahnya upah buruh dalam juga negeri menyebabkan para berinvestasi seperti membeli wanita di Lembah tanah, sebagai modal untuk memutuskan untuk bekerja ke membuka usaha, membangun luar rumah Desa negeri. Dorongan anggota keluarga, digunakan untuk maupun membeli ekonomi merupakan faktor kendaraan.Semakin baik dasar yang memainkan peran tingkat penting dalam pengambilan ekonomi keluarga TKW maka keputusan migrasi bagi wanita status sosialdalam masyarakat pedesaan ke luar negeri. juga semakin meningkat. Hal Bekerja menjadi TKW kesejahteraan tersebut tidak lepas merupakan cara yang paling kontribusi mudah karena diberikan kebanyakan dari wanita di terhadap Desa Lembah memiliki tingkat ekonomi keluarganya. dilakukan pendidikan yang rendah. Penghasilan yang diperoleh setiap bulannya terbilang B. yang oleh dari telah para TKW perkembangan Saran 1. Untuk Pemerintah a. Berdasarkan penelitian tinggi berkisar tiga hingga yang telah dilakukan maka lima juta rupiah. dapat ditarik kesimpulan 2. Keberadaan para TKW bahwa permasalahan tersebut membawa perubahan perekonomian yang terjadi positif saat ini merupakan akibat bagi perekonomian keluarga, diantaranya tercukupinya kebutuhan dari kekacauan perekonomian sistem di keluarga, terjaminnya biaya Indonesia. sekolah dan lapangan pekerjaan serta kesejahteraan upah tenaga kerja dalam anak, meningkatnya keluarga. Selain untuk negeri Sempitnya yang rendah menyebabkan sumber daya menahan arus TKI/TKW ke manusia Indonesia justru luar terserap oleh negara lain. bertahap. Pemerintah daerahnya cukup tersedia hendaknya negeri Apabila menggali jiwa entreprenur kesempatan pada masyarakat melalui produktif kegiatan memberikan penyuluhan, sehingga pola secara kerja dan di yang dapat penghasilan fikir yang cukup untuk hidup masyarakat dapat berubah layak, para TKI/TKW akan dari berpikir mencari menjadi pekerjaan menciptakan lapangan pekerjaan. b. Pemerintah matang untuk mengadu nasib ke luar negeri yang penuh resiko hendaknya dan bahaya.Penciptaan lebih memperhatikan nasib kesempatan para TKW yang bekerja ke produktif dapat dilakukan luar dengan negeri dengan kerja yang mengembangkan memberikan perlindungan usaha-usaha hukum mikro di bidang pertanian, yang harus diregakkan bagi para TKW perikanan, karena para TKW tersebut perkebunan, rentan pengolahan mendapatkan tindakan kriminal seperti penganianyaan, dan seksual. Para dan holtikultura, serta hasil-hasil pertanian. 2. UntukPemerintahan pembunuhan pelecehan kecil Desa Lembah a. Perlu adanya pendataan TKW tersebut merupakan yang lebih mendalam dan pahlawan devisa yang juga terperinci memiliki andil yang sangat keberadaan TKI di Desa besar dalam pelaksanaan Lembah khususnya para perekonomian negara. TKW c. Menciptakan lapangan kerja yang produktif harus dikembangkan untuk sehingga terhadap dapat digunakan sebagai acuan apabila terjadi permasalahan selama bekerja di luar negeri. mengupayakan pelaksanaan b. Selalu berperan aktif untuk program pemberdayaan ketrampilan mendampingi para TKW bagi yang mengurangi pengangguran. bermasalah bekerja ke luar saat negeri 3. Untuk misal: tidak memperoleh Lembah gaji, a. Perlu mendapat tindak TKW umtuk Masyarakat adanya Desa kesadaran kekerasan, dan masalah- dan kepedulian masyarakat masalah terhadap para wanita yang lainnya. Pemerintah desa berkoordinasi pemerintah harus dengan pusat atau bekerja ke luar negeri, karena pekerjaan tersebut merupakan sebuah instansi terkait agar para pekerjaan yang berat dan TKW rentan mendapat perlindungan hukum yang jelas, mengingat banyaknya dengan kekerasan. b. Bagi masyarakat jumlah TKW dari Desa Lembah Lembah. anggota c. Pemerintah tindak yang Desa memiliki keluarganya desa sebagai TKW, hendaknya merupakan bagian terkecil lebih berhati-hati dan lebih dalam sistem bijak dalam pengelolaan negara. keuangan agar hasil yang yang diperoleh selama bekerja pusat ke luar negeri tersebut direalisasikan oleh dapat bermanfaat di masa pemerintahan desa, pemerintahan Segala kebijakan diputuskan oleh sehingga posisi depan. c. Keberadaan para TKW pemerintahan desa sebagai yang bekerja ke luar negeri perpanjangan tangan dari dapat digunakan sebagai pemerintah pertimbangan karena itu, pusat. Oleh pemerintah desa hendaknya membantu menentukan untuk lapangan pekerjaan yang diinginkan. Kesuksesan dari saudara dalam atau tetap terjaga dan selalu tetangga bekerja ke setelah luar negeri berumah tangga kondusif. dapat dijadikan motivasi c. Melakukan perencanaan bahwa pekerjaan tersebut ekonomi dengan baik dan dapat matang sehingga hasil jerih menunjang perekonomian keluarga payah yang diperoleh apabila dapat digunakan selama sesuai misal: digunakan untuk sesuatu digunakan untuk membuka yang bermanfaat dan dapat usaha. menunjang masa depan. sasaran, bekerja dapat 4. Untuk TKW Di Desa Lembah a. Menjadi TKW merupakan salah satu pekerjaan yang rentan dengan tindak kekerasan baik kekerasan secara fisik kekerasan maupun secara psikis, oleh karena itu para TKW harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kehatihatian selama bekerja di luar negeri agar terhindar dari hal tersebut. b. Mengingat tempat bekerja yang jauh maka para TKW hendaknya melakukan komunikasi yang intensif dengan keluarga di desa terlebih bagi para TKW yang sudah sehingga menikah, keharmonisan Daftar Pustaka Anita Rahman.1997. Akses dan Kontrol Perempuan Terhadap Ekonomi Keluarga. Dalam Dadang S. Anshori (Eds.), Membincangkan Feminisme Refleksi Muslimah Atas Peran Sosial Kaum Wanita (hlm. 183). Bandung: Pustaka Hidayah. Darsono Wisadirana. 2005. Sosiologi Pedesaan. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang. Doni Rekro Harijani. 2001. Etos Kerja Perempuan Desa Realisasi Kemandirian dan Produktivitas Ekonomi. Yogyakarta: MedPrint Offset. Eko A. Minarno, Bambang Widianto, dan Rizka Halida. 2011. Manusia dalam Kebudayaan dan Masyarakat: Pandangan Antropologi dan Sosiologi. Jakarta: Salemba Humanika. Husain Haikal. 2012. Wanita Dalam Pembinaan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. I Made Wiratha. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Joko Subagyo, P. 2004. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Jones Pip. 2003. Pengantar Teori-Teori Sosial. Terjemah oleh Achmad Fedyani Saifudin. 2009. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Moehar Daniel. 2003. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Mosse Julia Cleves.1993. Gender dan Pembangunan. Terjemahan oleh Hartian Silawati. 2002. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Muhammad Hanif. 2011. Peran Serta Perempuan Dalam Pelestarian Kesenian Tayub di Desa Pesu Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan. Agastya Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya, 1 (2): 169. Resty Nikiuluw, Desak Putu Eka K., dan Made Susilawati. 2011. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak. Jurnal Pendidikan, 17 (1): 15. Soerjono Soekanto. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Suherman Rosyidi. 2011. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sutopo H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Supardi. 2011. Dasar-dasar Ilmu Sosial. Jakarta: Ombak Widya Fitrianingsih. 2010. Citra Perempuan Dalam Pariwara di Hindia Belanda. Dalam Sri Margana (Eds.), Kota-kota di Jawa Identitas, Gaya Hidup, dan Permasalahan Sosial (hlm. 42). Yogyakarta: Ombak.