SIFAT - SIFAT MATRIKS UNITER, MATRIKS NORMAL, DAN MATRIKS HERMITIAN Tasari* Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengertian dan sifat­sifat dari matriks uniter, matriks normal, dan matriks hermitian. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literature, yaitu semua bahan diambil dari buku referensi yang mendukung dan berhubungan dengan pengertian dan sifat­sifat dari matriks uniter, matriks normal, dan matriks hermitian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Sebuah matriks bujur sangkar A dengan anggota­ anggota bilangan kompleks dinamakan matriks uniter jika A 1 A * , dinamakan matriks normal jika AA* = A*A, dinamakan matriks hermitian jika A = A*. Sifat­sifat matriks uniter adalah invers dan transpose matriks uniter adalah matriks uniter, hasil kali dua atau lebih matriks uniter adalah uniter, determinan matriks uniter mempunyai nilai mutlak 1, vektor­vektor baris dan vektor­vektor kolom matriks uniter membentuk suatu himpunan ortonormal pada Cn dengan hasil kali dalam Euclidean. Sifat­sifat matriks normal adalah jika terdapat A matriks normal dan U matriks uniter, maka B = U*AU adalah matriks normal, jika Xi adalah vektor invarian yang berhubungan dengan akar karakteristik Xi dari suatu matriks normal A, maka Xi juga vektor invarian dari A* yang berhubungan dengan akar karakteristik i , jika A normal maka suatu matriks bujur sangkar A similar secara uniter terhadap suatu matriks diagonal, vektor eigen dari ruang eigen yang berbeda dari matriks normal adalah ortogonal. Sifat­sifat matriks hermitian adalah nilai eigen dari suatu matriks hermitian adalah bilangan real, vektor­vektor invarian yang berhubungan dengan akar­akar karakteristik yang berlainan dari suatu matriks hermitian adalah saling ortogonal. Kata kunci: Matriks uniter, Matriks normal, Matriks hermitian PENDAHULUAN CARA PENELITIAN Salah satu cabang ilmu matematika adalah Metode penelitian yang digunakan adalah studi Aljabar. Didalamnya dipelajari tentang matriks. Jenis­ literature, yaitu semua bahan diambil dari buku referensi yang mendukung dan berhubungan dengan pengertian dan sifat­sifat dari matriks uniter, matriks normal, dan matriks hermitian. jenis matriks ada bermacam­macam, antara lain matriks bujur sangkar, matriks simetris, matriks diagonal dan lain sebagainya. Dimana matriks­matriks tersebut mempunyai sifat­sifat tertentu. Pada penelitian ini peneliti tertarik untuk melihat sifat­sifat Matriks Uniter, Matriks Normal dan Matriks Hermitian yang merupakan matriks­matriks dengan anggota­anggota bilangan kompleks. PEMBAHASAN Berikut akan dibahas sifat­sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian. * Pendidikan Matematika UNWIDHA Klaten 32 Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian A. Pengertian Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian merupakan matriks dengan anggota­anggota bilangan kompleks. Sebelum membahas pengertian Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian dijelaskan terlebih dahulu definisi dan sifat­sifat dasar transpose konjugat dari A sebagai berikut: Definisi 1 (Anton, 2000:335) Jika A adalah suatu matriks dengan anggota­anggota kompleks, maka transpose konjugat dari A, yang dinyatakan dengan A*, didefinisikan oleh A* = AT Dimana A adalah matriks yang anggota­anggotanya adalah konjugat kompleks dari anggota­anggota yang berpadanan pada A dan AT adalah transpose dari . Contoh 1 2 1 i T i 0 i 0 1 i 1 i 3 2i . , maka A . Sehingga A* = A i Jika A 2 3 2i i 2 3 2i i 0 i Sifat­sifat dasar dari operasi transpose konjugat adalah sebagai berikut: Teorema 1 (Anton, 2000:336) Jika A dan B adalah matriks­matriks dengan anggota­anggota kompleks dan k adalah sebarang bilangan kompleks, maka: (a) (A*)* = A (b) (A+B)* = A* + B* (c) (kA)* = k A* (d) (AB)* = B*A* Dibawah ini dijelaskan pengertian Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian: 1. Pengertian Matriks Uniter Diberikan definisi sebagai berikut: Definisi 2 (Ayres, 1989:113) Matriks bujur sangkar disebut uniter jika A*A = AA* = I, yaitu jika A* = A­1. Contoh 2 1 i A 2 1 i Diketahui 2 1 i 2 1 i 2 Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 33 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian Akan ditunjukkan bahwa A adalah matriks uniter. 1 i A 2 1 i 2 1 i 1 i T 2 A A* 2 1 i Þ 1 i 2 2 1 i AA* 2 1 i Maka 2 1 i A* A 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 0 1 i = 0 1 2 1 i 2 1 0 1 i 0 1 2 karena AA* = A*A = I maka terbukti bahwa A adalah Matriks Uniter. 2. Pengertian Matriks Normal Sebuah matriks bujur sangkar A dengan anggota­anggota kompleks disebut normal jika AA* = A*A Jadi setiap matriks uniter merupakan matriks normal. Contoh 3 Setiap matriks uniter A adalah matriks normal karena AA* = I = A*A Jadi contoh di atas juga termasuk matriks normal 1 i A 2 1 i 2 3. 1 i 2 1 i adalah Matriks Normal 2 Pengertian Matriks Hermitian Suatu matriks bujur sangkar A dengan anggota­anggota kompleks disebut Hermitian jika A = A* Jelas bahwa setiap matriks hermitian A adalah normal karena berlaku AA* = AA = A*A 34 Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian Contoh 4 i 1 i 1 A A i 5 2 i , maka Jika 1 i 2 i 3 i 1 i 1 i 5 2 i 1 i 2 i 3 i 1 i 1 A* A i 5 2 i A Sehingga . Yakni A adalah Hermitian 1 i 2 i 3 T B. Sifat-sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian Pada bagian ini akan dijelaskan sifat­sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian. 1. Sifat-sifat Matriks Uniter Untuk menunjukkan sifat­sifat dari Matriks Uniter diberikan beberapa teorema sebagai berikut: Teorema 2 (Ayres, 1989:113) Invers dan transpose dari matriks uniter adalah uniter. Bukti: Invers matriks uniter adalah uniter. A uniter A­1 Uniter A uniter artinya AA* = A*A = I Akan dibuktikan A­1 uniter sebagai berikut: A­1 merupakan invers dari suatu matriks A artinya AA1 A1 A I . Jadi A­1 uniter yakni A1 A1 * A1 * A1 I Transpose matriks uniter adalah uniter. A uniter AT uniter A uniter artinya AA* = A*A = I Akan dibuktikan AT uniter sebagai berikut: AT merupakan transpose dari matriks A. Jadi AT uniter yakni AT AT * AT * AT I maka T T A A AA I Contoh 5 i 0 Þ A* 0 i Misal A Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 i 0 0 i , maka invers dari A adalah: 35 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian A1 1 i2 i 0 1 i 0 i 0 0 i = 1 0 i = 0 i Bukti bahwa A­1 adalah uniter sebagai berikut: i 0 i 0 1 A1 Þ A * 0 i 0 i i 0 i 0 1 0 0 i 0 i 0 1 1 1 Maka A . A * A * .A 1 1 i 0 i 0 1 0 0 i 0 i 0 1 Jadi terbukti bahwa A­1 adalah uniter karena A1 A1 * A1 * A1 I Transpose dari A adalah: i 0 i 0 T A A 0 i 0 i Karena A = AT, jadi jelas bahwa transpose dari A adalah uniter. Teorema 3 (Ayres, 1989:113) Hasil kali dua atau lebih matriks uniter adalah uniter. Bukti: A uniter artinya AA* = A*A = I B uniter artinya BB* = B*B = I Dar i A uniter dan B uniter di atas, dapat dibuktikan AB uniter sebagai berikut: AB AB * AB * AB I Contoh 6 i 0 B Misal A dan 0 i i 0 AB 0 i 36 i 2 i 2 i 2 i 2 1 2 1 adalah matriks uniter, maka 2 1 1 2 2 1 1 2 2 i 2 i 2 ( AB)* 1 2 i 2 1 2 i 2 Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian Sehingga i 2 i 2 1 2 AB ( AB)* 1 2 ( AB) * AB 1 2 i 2 1 2 i 2 1 2 i 2 1 2 1 0 i 0 1 2 1 2 1 2 i 2 1 0 i 0 1 2 Jadi terbukti bahwa hasil kali dua atau lebih matriks­matriks uniter adalah uniter karena AB ( AB )* ( AB ) * AB I Teorema 4 (Ayres, 1989:113) Determinan matriks uniter mempunyai nilai mutlak 1. Bukti: A uniter artinya AA* A * A I Akan dibuktikan determinan matriks uniter mempunyai nilai mutlak 1 sebagai berikut AA* A * A I , maka det (AA*) = det (I) det (A) det (A*) = det (I) det (A) = 1 det A* Maka nilai mutlak dari det (A) = 1 1 det A* Contoh 7 i 0 , maka det (A) = i2 = ­1 0 i Misal A det A 1 1 1 i A 2 Misal 1 i 2 1 i 2 1 i 1 i , maka det(A)= 2 2 1 i 1 i 2 2 1 i 1 1 = 1 2 2 2 det A 1 1 Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 37 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian Teorema 5 (Anton, 2000:336) Jika A adalah suatu matriks nxn dengan anggota­anggota kompleks, maka yang berikut ini ekuivalen: a) A adalah matriks uniter b) Vektor­vektor baris dari A membentuk suatu himpunan ortonormal pada Cn dengan hasil kali dalam Euclidean. c) Vektor­vektor kolom dari A membentuk himpunan ortonormal pada Cn dengan hasil kali dalam Euclidean. Bukti: a) b) Anggota pada baris ke­i dan kolom ke­j­ dari hasil kali matriks AA* adalah hasil kali titik dari vektor baris ke­i dan vektor kolom ke­j dari A*. Tetapi, kecuali karena perbedaan notasi, vektor kolom ke­j dari A* adalah vektor baris ke­j dari A. Jadi jika vektor­vektor baris dari A adalah r1 , r2 ,, rn , maka hasil kali matriks AA* bisa dinyatakan sebagai : r1 r1 r1 r2 r1 rn r r r r r r 2 n AA* 2 1 2 2 rn r1 rn r2 rn rn Jadi AA*=I jika dan hanya jika r1 r1 r2 r2 rn rn 1 dan ri rj 0 jika i j . Yang ang berarti jika dan hanya jika r1 , r2 ,, rn adalah suatu himpunan ortonormal pada C n . b) c) Anggota pada baris ke­i dan kolom ke­j­ dari hasil kali matriks AA* adalah hasil kali titik dari vektor baris ke­i dan vektor kolom ke­j dari A*. Kecuali karena perbedaan notasi, vektor baris ke­­i dari A* adalah vektor kolom ke­i dari A. Jadi vektor­vektor kolom dari A adalah r1 , r2 ,, rn , maka hasil kali matriks AA* bisa dinyatakan sebagai r1 r1 r r AA* 1 2 r1 rn r2 r1 rn r1 r2 r2 rn r2 r2 rn rn rn Jadi AA*=I jika dan hanya jika r1 r1 r2 r2 rn rn 1 dan ri rj 0 jika i j . Yang ang berarti jika dan hanya jika r1 , r2 ,, rn adalah suatu himpunan ortonormal pada C n Contoh 8 a) 38 1 i A 2 1 i 2 1 i 2 A* 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian 1 i AA* 2 1 i Maka 2 1 i A* A 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 0 1 i 0 1 2 1 i 2 1 0 1 i 0 1 2 Karena AA* = A*A = I, terbukti bahwa A adalah uniter. 1 i A 2 b) Matriks 1 i 2 1 i 2 1 i 1 i 1 i 1 i , , ; r2 1 i mempunyai vektor­vektor baris r1 2 2 2 2 2 Hasil kali dalam Euclidean pada Cn mempunyai 2 2 r1 1 i 1 i 2 2 r2 1i 1 i 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 i 1­ i 1 i ­1 i 2 2 2 2 dan r1 r2 1 i 1 i 1 i ­1 ­ i 2 2 2 2 i i 0 2 2 Sehingga vektor­vektor baris tersebut membentuk suatu himpunan ortonormal pada C2. 1 i A 2 1 i c) Matriks 2 1 i 1 i 1 i 2 r1 2 r2 2 1 i mempunyai vektor­vektor kolom 1i , 1 i 2 2 2 Hasil kali dalam Euclidean pada Cn mempunyai 2 r1 1 i 1i 2 2 Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 2 1 1 1 2 2 39 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian 2 r2 1 i 1 i 2 2 2 1 1 1 2 2 1 i 1 i 1 i 1 i 2 2 2 2 dan r1 r2 1 i 1 i 1 i 1 i = 2 2 2 2 = 2 2 = 0 4 4 Sehingga vektor-vektor kolom tersebut membentuk suatu himpunan ortonormal pada C2. 2. Sifat-sifat Matriks Normal Sebelum menunjukkan sifat­sifat dari matriks normal, tetapkan A sebagai matriks normal dan U sebagai matriks uniter dan tuliskan B U * AU , maka B* U * A * U dan B*B = U*A*U × U*AU = U*A*AU = U*AA*U = U*AU × U*A*U = B B*. Sifat 1 (Ayres, 1989:168) Jika A adalah matriks normal dan U adalah matriks uniter, maka B = U*AU adalah matriks normal. Bukti: A normal artinya AA* = A*A U uniter artinya AA* = A*A = I Akan dibuktikan B = U*AU normal sebagai berikut B*B = U*A*U × U*AU = U*A*AU = U*AA*U = U*AU × U*A*U = B B* Jadi terbukti bahwa B = U*AU normal, karena BB* = B*B Contoh 9 1 i A 2 1 i Misal 2 U 40 i 2 i 2 1 i 2 1 i 2 1 2 U* 1 Þ 2 i 2 1 2 i 2 1 2 Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian Maka B = U*AU i 1 i 1 i i 2 2 2 2 1 1 i 1 i i 2 2 2 2 i 2 = 1 2 2 2i 4 = 2 2i 4 2 2i 4 2 2i 4 1 i 2 B = 1 i 2 1 i 2 1 i 2 1 2 1 2 2 2 2 = 2 2 2 2i 2 2 2i 2 2 i 2 i 2 1 2 1 2 Jadi terbukti bahwa B = U*AU adalah matriks normal. Sifat 2 (Ayres, 1989:168) Jika Xi adalah vektor invarian yang berhubungan dengan akar karakteristik Xi dari suatu matriks nomal A, maka Xi juga vektor invarian dari A* yang berhubungan dengan akar karakteristik i . Bukti: Karena A normal, maka I AI A* I AI A * = I A * A AA * = I A * A A * A = I A * I A Sehingga I A adalah normal. Misal B i I A sehingga diperoleh BX i i I AX i 0 , maka BX i * BX i X i * B * BX i X i * B B * X i B * X i * B * X i 0 dan B * X i i I A * X i 0 Jadi, Xi adalah vektor invarian dari A* yang berhubungan dengan akar karakteristik i . Sifat 3 (Ayres, 1989:168) Suatu matriks bujur sangkar A similar secara uniter terhadap suatu matriks diagonal jika dan hanya jika A normal. Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 41 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian Bukti: Andai A normal, terdapat suatu matriks U sedemikian sehingga: 1 b12 0 2 U * AU 0 0 0 0 b13 b23 0 0 b1, n 1 b1n b2, n 1 b2 n B n 1 bn 1, n 0 n Menurut sifat 1 di atas, B adalah normal sehingga B*B=BB*. Sekarang elamen pada baris pertama dan kolom pertama B*B adalah 1 sedangkan elemen yang berpadanan di BB* adalah 1 1 b12 b12 b13 b13 b1n b1n Karena elemen­elemen ini sama dan karena setiap bij bij 0, disimpulkan bahwa setiap bij = 0. Selanjutnya dengan elemen­elemen yang berpadanan pada baris kedua dan kolom kedua dan seterusnya, disimpulkan bahwa setiap bij dari B adalah nol. Jadi, B = diagonal 1 , 2 , n . Sebaliknya, tetapkan A diagonal; maka A normal. Diberikan teorema sebagai berikut: Teorema 6 (Anton, 2000:339) jika A adalah suatu matriks bujur sangkar dengan anggota­anggota kompleks, maka yang berikut ini ekuivalen: a) A dapat didiagonalkan secara uniter. b) A mempunyai suatu himpunan n vektor eigen yang ortonormal. c) A adalah normal. Bukti: a) b) Karena A dianggap dapat didiagonalkan secara uniter, maka ada suatu matriks yang dapat dibalik atau konjugat dari A P11 P P 21 Pn1 P12 P1n P22 P2 n P2n Pnn Sedemikian sehingga P–1AP (=P*AP) diagonal, katakanlah P–1AP (=P*AP) = D, dimana 1 0 0 0 0 2 D adalah matriks diagonal 0 0 n 42 Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian n vektor kolom dari A adalah vektor eigen dari A karena P ortogonal, maka vektor­vektor kolom ini ortonormal, sehingga A mempunyai n vektor eigen yang ortonormal. b) a) Anggap A mempunyai n vektor eigen yang ortonormal, P1 , P2 , ,Pn. Matriks P dengan vektor eigen ini sebagai kolom mendiagonalkan A secara sama. Karena vektor eigen ini ortonormal, maka vektor P dapat dibalik atau merupakan konjugat transpose dari A. Jadi P–1AP (=P*AP) = D; yaitu, A dapat didiagonalkan secara uniter. a) c) Pada bukti a) b) ditunjukkan bahwa suatu matriks Anxn, yang dapat didiagonalkan secara uniter oleh suatu matriks Pnxn, yang kolom­kolomnya membentuk himpunan­himpunan ortonormal dari vektor­vektor eigen A. Anggap D adalah suatu matriks diagonal D = P–1AP (=P*AP) Jadi A = PD P–1 (=PD P*) Dengan demikian AA* = PD P–1 (=PD P*)* = PD P* PD* P* = PD I D* P* = PD D* P* = P I P* Sebuah matriks normal A didiagonalisasi oleh suatu matriks uniter yang vektor­vektor kolomnya adalah vektor­vektor eigen dari A. Dibawah ini diberikan prosedur mendiagonalkan suatu matriks normal adalah sebagai berikut Langkah 1. Cari suatu basis untuk masing­masing ruang eigen dari A. Langkah 2. Terapkan proses Gram­Schmidt pada masing­masing basis untuk mendapatkan suatu basis ortonormal untuk setiap ruang eigen. Langkah 3. Bentuk matriks P yang kolom­kolomnya adalah vektor­vektor basis yang disusun pada langkah 2. Matriks ini secara uniter mendiagonalkan A. Contoh 10 2 1 i Þ A* 3 1 i Diketahui A 2 1 i 1 i 3 Apakah matriks A dapat didiagonalkan secara uniter? Jika dapat maka carilah matriks P yang mendiagonalisasi secara uniter matriks A tersebut! Penyelesaian: 2 1 i maka A adalah matriks Hermitian, sehingga A adalah matriks normal. 3 1 i Karena A* Polinom karakteristik dari A adalah 1 0 2 1 i 0 2 1 i 2 1 i = = 3 0 1 i 3 1 i 3 0 1 1 i I A Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 43 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian 2 1 i Det I A Det = 2 3 1 i 1 i = 2 5 4 1 i 3 Sehingga persamaan karakteristiknya adalah 2 5 4 0 1 4 0 Dan nilai eigennya adalah l = 1 dan l=4 x1 x2 Berdasarkan definisi x Akan menjadi suatu vektor eigen dari A yang berpadanan dengan jika dan hanya jika x adalah penyelesaian tak terivial dari 2 1 i x1 0 1 i 3 x 0 2 Untuk mencari vektor eigen yang berpadanan dengan 1 , disubtitusikan nilai pada 2 1 i x1 0 1 i 3 x 0 2 1 1 I x1 0 1 i 2 x2 0 1 i 1 1 i 1 1 1 i 1 i 2 B1(­1) 1 i 2 B2+(1 – i)B1 0 0 x1 + (1+i)x2 = 0 x1 = (1+i)x2 x1 = (1i)x2 Misal x2 = s , x1 = (1i)s Sehingga vektor eigen dari A yang berpadanan dengan =1 adalah vektor­vektor tak nol dalam C2 yang berbentuk 1 i s 1 i x s s 1 1 i 1 Jadi ruang eigennya berdimensi satu dengan basis u 44 Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian Untuk mencari vektor eigen yang berpadanan dengan = 4, disubtitusikan nilai pada 2 1 i x1 0 1 i 3 x 0 2 1 i x1 0 2 1 i 1 x2 0 1 i 2 1 1 B 1 i 1 1 2 1 i 1 i 1 B2+(1 – i)B1 2 0 1 1 i 2 0 1 i x2 0 x1 2 1 i x1 x2 2 1 i x1 x2 2 1 i s 2 Misal x2 = s , x1 = Sehingga vektor eigen dari A yang berpadanan dengan =4 adalah vektor­vektor tak nol dalam C2 yang berbentuk: 1 i s x 2 s 1 i s 2 1 1 i 2 u Jadi ruang eigennya berdimensi satu dengan basis 1 1 i 1 i u u Maka 1 dan 2 2 1 1 Dengan menerapkan proses Gram­Schmidt yaitu menormalkan vektor­vektor di atas diperoleh u1 P1 2 1 i ,1 3 2 u2 2 1 i 1 2 1 3 1 i 1 , 3 3 1 i 2 1 2 2 6 1 4 2 Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 45 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian 1 i ,1 2 1 i 2 , P2 6 6 6 2 Jadi P P1 1 i P2 3 1 3 1 i P * AP 3 Dari sini 1 i 6 1 i 3 = 4 4i 6 1 1 i 3 3 8 1 6 3 1 i 6 P* 2 6 1 i 3 1 i 6 1 1 i i 2 1 3 3 2 1 i 3 1 3 6 1 3 2 6 1 i 6 2 6 1 i 6 1 0 2 = 0 4 6 Jadi P dapat mendiagonalkan A secara uniter. Teorema 7 (Anton, 2000:340) Jika A adalah suatu matriks normal maka vektor eigen dari ruang eigen yang berbeda dari A adalah ortogonal. Bukti: Anggap v­1 dan v2 adalah vektor eigen yang berpadanan dengan nilai eigen 1 dan 2 yang berbeda dari matriks A. Akan ditunjukkan bahwa v1 v2 = 0. Untuk membuktikan ini diawali dengan ekspresi A v1 v2 ,diawali dengan pengertian matrriks Hermitian A adalah Normal. Jadi bahwa A v1 v2 = v1 A* v2 = v1 A v2 , tetapi v1 adalah suatu vektor eigen dari A yang berpadanan dengan 1 dan v2 adalah suatu vektor eigen dari A yang berpadanan dengan 2, sehingga dihasilkan hubungan 1 v1 v2 = v1 2 .v2 yang bisa ditulis ulang sebagai ( 1 ­ 2 )( v1 v2 ) = 0, tetapi 1 ­ 2 0 karena 1 dan 2 dianggap berbeda. Jadi dari ( 1 ­ 2 ) ( v1 v2 ) = 0 diperoleh bahwa v1 v2 = 0. Contoh 11 2 1 i A adalah matriks normal, mempunyai vektor eigen yang berpadanan dengan 1 1 3 1 i 1 i 1 i dan 2 4 adalah sebagai berikut u1 dan u2 2 akan ditunjukkan bahwa vektor 1 1 eigen dari ruang eigen yang berbeda dari A adalah ortogonal maka u1 u2 0 46 Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian 1 i 1 i 1 = 1 + 1= 0 u1 u2 1 i 11 = 1 i 2 2 jadi terbukti bahwa vektor eigen dari ruang eigen yang berbeda dari A adalah ortogonal. 3. Sifat-sifat Matriks Hermitian Sekarang akan dibahas sifat­sifat dari matriks hermitian. Diberikan teorema di bawah ini. Teorema 8 (Anton, 2000:343) Nilai eigen dari suatu matriks hermitian adalah bilangan real. Bukti: Jika adalah suatu nilai eigen dan v adalah vektor eigen yang berpadanan dari suatu matriks hermitian Anxn , maka Av v . Dengan mengalikan setiap ruas dari persamaan, dari kiri transpose tasrif dari v diperoleh v * Av v * v v * v Ditunjukkan bahwa matriks 1 x 1, v*Av dan v*v, keduanya mempunyai anggota­anggota real sehingga dari diperoleh bahwa pastilah suatu bilangan real. Contoh 12 2 1 i adalah matriks hermitian 1 i 3 Misal A Polinom karakteristik dari A adalah 1 0 2 1 i = 0 1 1 i 3 I A 0 2 1 i 0 1 i 3 = 2 1 i 1 i 3 2 1 i det I A det = 2 3 1 i 1 i = 2 5 6 2 1 i 3 = 2 5 4 Sehingga persamaan karakteristiknya adalah 2 5 4 0 1 4 0 dan nilai eigennya adalah l1 = ­ 1; l2 = ­ 4 Jadi bahwa nilai eigen dari A adalah bilangan real. Teorema 9 (Ayres, 1989:168) Vektor­vektor invarian yang berhubungan dengan akar­akar karakteristik yang berlainan dari suatu matriks hermitian adalah saling ortogonal. Bukti: Tetapkan X1 dan X2 sebagai vektor­vektor invarian yang masing­masing dihubungkan dengan akar­ akar karakteristik l 1 dan l2 yang berlainan dari A. Maka AX 1 1 X1 dan AX 2 2 X 2 , juga X 2 * AX 1 1 X 2 * X 1 dan X 1 * AX 2 2 X 1 * X 2 Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 47 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian c. Pengambilan konjugat transpose mutlak 1. X1 * AX 2 1 X 1 * X 2 dan d. X 2 * AX 1 2 X 2 * X 1 Maka 1 X 1 * X 2 2 X 1 * X 2 dan karena 1 2 , X 1 * X 2 0 . Jadi X 1 dan X 2 adalah ortogonal. 5. Selain dari teorema­teorema di atas b. Jika X i adalah vektor invarian yang berhubungan dengan akar karakteristik Xi dari suatu matriks normal A, maka Xi juga vektor invarian dari A* yang berhubungan dengan akar karakteristik i . SIMPULAN Berdasarkan pembahasan di depan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Matriks Uniter adalah suatu matriks bujur sangkar A dengan elemen­elemen kompleks jika artinya bahwa berlaku A 1 A * AA* A * A I . Matriks Normal adalah sebuah matriks bujur sangkar A dengan anggota­anggota kompleks jika AA* = A*A. Jadi setiap matriks uniter merupakan matriks normal. Jika terdapat A matriks normal dan U matriks uniter, maka B = U*AU adalah matriks normal. untuk i ¹ j dan aij = aij untuk i=j. 2. Vektor­vektor baris dan vektor­vektor kolom matriks uniter membentuk suatu himpunan ortonormal pada Cn dengan hasil kali dalam Euclidean. Sifat­sifat Matriks Normal a. diberikan sifat matriks hermitian bahwa elemen­ elemen diagonalnya berupa bilangan riil aij ¹ aji 1. Determinan matriks uniter mempunyai nilai 6. c. Suatu matriks bujur sangkar A similar secara uniter terhadap suatu matriks diagonal jika dan hanya jika A normal. d. Vektor eigen dari ruang eigen yang berbeda dari matriks normal adalah ortogonal. Sifat­sifat Matriks Hermitian a. Nilai eigen dari suatu matriks hermitian adalah bilangan real. 3. Matriks Hermitian adalah suatu matriks bujur sangkar A dengan anggota­anggota kompleks jika A = A*. Jadi setiap matriks hermitian A adalah normal karena berlaku AA* = AA = A*A. b. Vektor­vektor invarian yang berhubungan dengan akar­akar karakteristik yang berlainan dari suatu matriks hermitian adalah saling ortogonal. 4. Sifat­sifat Matriks Uniter adalah sebagai berikut: c. Elemen­elemen diagonalnya berupa bilangan riil aij ¹ aji untuk i ¹ j dan aij = aji untuk i=j. a. Invers dan transpose dari matriks uniter adalah uniter b. 48 Hasil kali dua matriks atau lebih matriks­ matriks uniter adalah uniter. Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 Sifat - sifat Matriks Uniter, Matriks Normal, dan Matriks Hermitian DAFTAR PUSTAKA Anton H., 2000. Dasar­dasar Aljabar Linier. Batam: Interaksa. Ayres F., 1982. Theory and Problems of Matriks. Singapura: Mc Graw­Hill. Horn A. Roger and Johnson R. Charles, 1985. Matrik Analysis. Cambridge University Press. H.S. Suryadi dan M. Harini, 1990. Teori dan Soal Pendahuluan Aljabar Linier. Jakarta: Ghalia Indonesia. Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511 Kartono, 2002. Aljabar Linier, Vektor dan Eksplorasinya dengan Maple. Yogyakarta: Graha Ilmu. Mundit, Armawi K., 1986. Teori­teori Penyelesaian Aljabar Linier. Bandung: CV. Armica. Padmodisastro, Sudarinah, 1989. Aljabar Linier. Surakarta: UNS Press. Supranto S. 1998. Pengantar Matriks. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 49